desain penelitian - copy

54
DESAIN PENELITIAN 1.Pengertian. Desain penelitian ialah macam atau jenis penelitian tertentu yang dipilih untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

Upload: nela-rosa-harianja

Post on 26-Sep-2015

34 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

  • DESAIN PENELITIAN

    1.Pengertian.

    Desain penelitian ialah macam atau

    jenis penelitian tertentu yang dipilih

    untuk dilaksanakan dalam rangka

    mencapai tujuan penelitian yang telah

    ditetapkan.

  • Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

    2.Peranan Desain Penelitian. Sebagai alat utk mencapai tujuan

    penelitian. Sebagai pedoman dalam melaksanakan

    penelitian.

  • Hal penting yang perlu dinilai sebelum

    menentukan jenis penelitian :

    Menetukan apakah akan dilakukan intervensi dlm penelitian tsb (eksperimental) atau hanya melakukan observasional.

    Bila memilih studi observasional, perlu ditentukan apakah akan mengadakan pengamatan sewaktu (Cross Sectional) atau melakukan follow up dalamjangka waktu tertentu (Longitudinal)

  • Apakah dilakukan dilakukan studi retrosfektif yaitu meneliti peristiwa yang sudah berlangsung atau prosfektif yaitu dengan mengikuti subjek untuk meneliti peristiwa yang belum terjadi.

  • 3. Memilih macam & jenis desain penelitian.

    Untuk memilih macam & jenis penelitian

    ada 3 faktor yang mempengaruhinya

    yaitu :

    Tujuan Penelitian

    Kemampuan yang dimiliki

    termasuk dana, tenaga, sarana dan waktu yang tersedia.

    Data yang tersedia .

  • Desain penelitian

    eksperimentalobservasional

    Macam :1.Pra eksperimental2.Eksperimental semu/

    quasi eksperimental3.Eksperimental sungguhan (True eksperimental)

    Deskriptif :Macam:1.Sensus2.Survey3.Studi kasus

    Analitik:Macam:1.Cross sectional2.Case control3.Cohort:-Prospektive-Retrospektif

  • A. Jenis penelitian Observasional1. Penelitian Observasional Deskriptif Metode penelitian deskriptif adalah suatu

    metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.

    Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

    Langkah-langkahnya: pengumpulan data,

    klasifikasi,pengolahan,membuat kesimpulan dan laporan.

  • Ciri- ciri Penelitian Deskriptif

    1) Merupakan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama subjek studi. Misalnya,umur,jeniskelamin,pendidikan,pekerjaan,status marital,sosial ekonomi,dll yang disesuaikan dengan tujuan penelitianan.

    2) Tidak dibutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding.

    ---- > karena yang dicari adalah prevalensi penyakit atau fenomena tertentu,atau untuk memperoleh gambaran ttg hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

  • 3) Terdapatnya hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas tabel silang yang disajikan.

    4) Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang mendalam.

    5) Merupakan penelitian pendahuluan dan digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian.

    6) Pengumpulan data dilakukan dalam satu periode tertentu dan setiap subjek selama penelitian hanya diamati satu kali.

  • 7) Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survey atau data skunder dari rekam medis.

    8) Dapat dilakukan pada wilayah terbatas seperti kecamatan,atau survey rumah tangga.

    Manfaat penelitian deskriptif.Studi deskriptif dapat digunakan untuk :

    1) Menyusun perencanaan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

  • 2) Dapat digunakan untuk mengadakan evaluasi program pelayanan kesehatan yang telah dilakukan.

    3) Usulan untuk penelitian lanjutan.4) Dapat digunakan untuk membandingkan

    prevalensi penyakit tertentu antar daerah atau satu daerah dalam waktu yang berbeda.

    Keuntungan :1) Relatif mudah dilaksanakan2) Tidak membutuhkan kelompok kontrol

    sebagai pembanding.

  • 3). Diperoleh banyak informasi penting yang dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan masyarakat.

    4). Dapat ditentukan apakah temuan yang diperoleh membutuhkan penelitian lanjutan atau tidak.

    Kerugian :

    1) Pengamatan pada subjek studi hanya dilakukan satu kali.

    2) Tidak dapat menentukan sebab akibat.

  • Langkah-langkah penelitian deskriptifa) Memilih masalah yang akan diteliti

    b) Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, studi pendahuluan dan teori sebgai dasar penyusunan kerangka konsep penelitian.

    c) Membuat asumsi yg menjadi dasar perumusan hipotesis ( dalam penelitian deskriptif tidak diharuskan memakai hipotesa).

  • d) Menentukan desain penelitian.

    e) Menentukan tehnik & alat pengumpulan data (instrument/kuesioner).

    f) Melaksanakan penelitian / pengumpulan data

    g) Melakukan pengolahan atau analisis data.

    h) Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan.

  • Macam penelitian deskriptif

    a. Survey Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.

    Informasi yang disediakan berhubungan dengan : prevalensi,distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi.

    Pada survey tidak ada intervensi

  • Keuntungan survey: dapat menjaring responden secara luas dan mendapat informasi yang bermacam-macam,hasil informasi dapat digunakan untuk tujuan lainnya.

    b.Case studi /studi kasus. Studi kasus dilaksanakan dengan cara

    meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.( satu orang,kelompok penduduk yang terkena masalah).

  • Unit yang menjadi masalah tsb secara mendalam dianalisa baik dari segi kasusnya, fak resiko yang mempengaruhi maupun tindakan dan reaksi dari kasus tsb.

    Tujuan penelitian studi kasus :Untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi dengan lingkungan sesuatu unit sosial,individu,kelompok,lembaga atau masyarakat.

  • Ciri-ciri studi kasus :a) Penelitian yang mendalam mengenai kasus

    tertentu yang hasilnya merupakan gambaran lengkap mengenai kasus tsb.

    b) Cenderung untuk meneliti jumlah uit yang kecil, tetapi mengenai variabel dan kondisi yang besar.

    c) Berguna untuk informasi latar belakang guna merencanakan yang lebih besar dalam ilmu kesehatan dan sosial.

    d) Memberikan gambaran mengenai penemuan yang disimpulkan dengan statistik.

  • Kelemahan studi kasus. Tidak memungkinkan generalisai yang

    objektif pada populasi karena kasus sangat terbatas representatifnya.

    Hasilnya kurang objektif

  • 2.Penelitian observasional analitik Peneliti mencoba mencari hubungan antar

    variabel.

    Dilakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan,seberapa besar hubungan antar variabel yang ada.

    Perlu adanya hipotesis

    Penelitian analitik berusaha menjawab mengapa (Why)--- > penelitian eksplanatory.

    Penelitian analitik dibedakan menjadi 3 macam: studi cross sectional,case control dan cohort.

  • a. Cross Sectional Dalam penelitian seksional silang, variabel

    sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpilkan secara simultan,sesaat atau satu kali saja dalam satu kali (dalam waktu yang bersamaan).

    Cross sectional bisa digunakan dalam penelitian deskriptif maupun analitik.

  • Langkah langkah pd studi cross sectional :1) Merumuskan pertanyaan penelitian

    beserta hipotesa yang sesuai.2) Mengidentifikasi variabel penelitian

    ( bebas dan tergantung ).3) Menetapkan subjek penelitian4) Melakukan pengukuran faktor risiko dan

    efek5) Melakukan analisis.

  • Contoh :

    1). Menetapkan/ merumuskan pertanyaan penelitian :

    Apakak ada hubungan antara kebiasaan memakai obat nyamuk semprot dengan kejadian BKB (batuk kronik berulang) pada anak balita.

    Hipotesisnya : Ada hubungan antara pemakai obat nyamuk semprot dan angka kejadian BKB pada anak balita.

  • 2).Identifikasi Variabel

    Faktor risiko yang diteliti : pengunaan obat nyamuk semprot

    Efek : BKB pada balita

    Faktor risiko yang tidak ditelit : Riwayat asma dalam keluarga,tingkat sosial ekonomi,jumlah anak,kebiasaan orang tua merokok,dll.

    Semua istilah tsb harus dibuat definisi yang jelas sehingga tidak bermakna ganda.

  • 3).Penetapan subjek penelitian.

    Populasi terjangkau : Balita pengunjung poliklinik yang tidak mempunyai riwayat asma dalam keluarga,kebiasaan orang tua merokok,tingkat sosial ekonomi,

    tingkat pendidikan,jumlah anak dalam keluarga.

    Sampel : dipilih sejumlah anak balita sesuai dengan besaran sampel,bisa menggunakan random sampling.

  • 4).Pengukuran

    Faktor risiko : ditanyakan apakah dirumah biasa digunakan obat nyamuk semprot dll.

    Efek dengan kriteria tertentu ditetapkan apakah sbjek menderita BKB.

    5).Analisis

    Analisis yang digunakan bisa menggunakan tabel 2 x 2,regresi multipel atau regresi logistik

  • BKB

    Obat

    nyamuk

    Ya Tidak Jumlah

    Ya 20 30 50

    Tidak 5 30 35

  • Kekurangan penelitian cross sectional : Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena

    pengambilan risiko dan efek dilakukan pada saat bersamaan

    Memungkinkan kesalahan interprestasi karena hasil yang didapat secara bersamaan.

    Dibutuhkan subjek yang cukup besar,terutama jika variabelnya banyak.

    Tidak menggambarkan perjalanan suatu penyakit,insiden atau prognosa.

    Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.

    Memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian

  • Kekurangan penelitian cross sectional : Sulit untuk menentukan sebab dan akibat

    karena pengambilan risiko dan efek dilakukan pada saat bersamaan

    Memungkinkan kesalahan interprestasi karena hasil yang didapat secara bersamaan.

    Dibutuhkan subjek yang cukup besar,terutama jika variabelnya banyak.

    Tidak menggambarkan perjalanan suatu penyakit,insiden atau prognosa.

    Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.

    Memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian

  • b.Case Control (Kasus kontrol). Penelitian kasus-kontrol adalah studi

    epidemiologi analitik observasional untuk menerangkan hubungan antara penyakit dan faktor risiko.

    Penelitian case control adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana variabel bebas/faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif.

    Dengan kata lain efek/variabel tergantungnya diidentifikasi saat ini,kemudian fak.risiko diidentifikasi pada saat waktu lalu.

  • E+

    Retrospektif

    E-

    E+ Retrospektif

    E-

    Disease

    Non diasese

  • Tahap-tahap penelitian case control :1) Menentukan pertanyaan penelitian dan

    hipotesis.

    2) Identifikasi variabel-variabel penelitian (bebas,tergantung)

    3) Identifikasi objek penelitian (populasi,sampel)

    4) Identifikasi kasus

    5) Pemilihan subjek sebagai kontrol

    6) Melakukan penelitian pengukuran retrosfektif

    (kebelakang) untuk melihat fak.risiko.

    7) Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel dengan objek kontrol.

  • Contoh :Hubungan antara malnutrisi pada anak balitadan perilaku pemberian makanan oleh ibu.Langkah-langkahnya sebagai berikut:1.Identifikasi variabel defenden (efek) dan

    variabel idenpenden (fak.risiko). Variabel dependent : Malnutrisi Variabel independent : perilaku dalam

    memberikan makanan. Variabel independen yang lain : Pendidikan ibu,

    pendapatan keluarga, jumlah anak,dll.

  • 2.Menetapkan objek peneliti yaitu populasi dan sampel penelitian.

    Objek penelitian : pasangan ibu dan anak balitanya.namun perlu dibatasi pasangan ibu dan balita yang mana yang dianggap menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.

    Pada kasus kontrol jumlah subjek yang akan diteliti bergantung kepada :* Berapa besar densitas fak.risiko pada

    populasi.* Derajat kemaknaan yang diinginkan,

    biasanya dipilih r = 5%

  • * Perbandingan antara kasus dan kontrol,

    dengan mengambil kontrol lebih banyak

    jumlah kasus bisa dikurangi.

    * Apakah pemilihan kontrol dimatching atau

    tidak.

    3.Melakukan identifikasi kasus,yaitu anak balita yang malnutrisi.

    4.Pemilihan subjek sebagai kontrol,yaitu pasangan ibu-ibu dengan anak balita mereka.

    Pemilihan kontrol didasarkan pada persamaan karakteristik subjek,mis: sosisl ekonomi,dll.

  • Pemilihan kasus harus berasal dari populasi yang sama dengan kasus sehingga kasus dan kontrol mempunyai propbability yang sama untuk terpajan faktor risiko.

    Ada beberapa cara untuk memilih kontrol yang baik :

    1) Memilih kasus dan kontrol dari populasi yang sama.

    2) Matching, yaitu memilih kontrol yang mempunyai karakter yang sama dengan kasus dalam semua variabel yang berperan sebagai faktor risiko.

  • 3). Memilih lebih dari satu kelompok kontrol.---> dapat dipilih lebih dari satu kelompok kontrol yang berbeda lokasi dan demografinya yang tidak terlalu jauh.

    5.Melakukan pengukuran secara retrospektif.

    ---- > dari kasus (anak balita malutrisi)diukur atau ditanya kepada ibu dg metode recallmenanyakan kepada ibu balita kasus tentang jenis-jenis makanan serta jumlahnya,biasanya menggunakan metode 24 jam.

  • 6.Melakukan pengolahan dan analisa

    data.Analisa data dilakukan dengan membandingkan proporsi perilaku ibu yang baik dg yg kurang baik dalam hal memberikan makanan kepd anaknya pada kelpk kasus dg ibu pada kelpk kontrol.

  • Keuntungan penelitian Case Control :1) Adanya kesamaan ukuran waktu antara

    kelompok kasus dengan kelompok kontrol.

    2) Memerlukan subjek penelitian yang relatif sedikit.

    3) Memungkinkan untuk mengidentifikasi pelbagai faktor risiko sekaligus.

    4) Adanya pembatasan atau pengendalian faktor risiko

    5) Hasil dapat diperoleh dengan cepat,tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis).

    6) Biaya yang diperlukan relatif sedikit

  • Kelemahan case control (kasus kontrol)1) Pengukuran variabel yang retrospektif,

    objektivitas dan relibialitasnya kurang karena subjek penelitian harus mengingat kembali faktor-faktor risikonya.

    2) Tidak dapat dikertahui efek variabel luar karena secara tehnis tidak dpt dikendalikan.

    3) Validasi mengenai informasi kadang-kadang sukar diperoleh.

    4) Karena kasus kontrol sukar dipilih oleh peneliti maka sukar untuk menyakinkan bahwa kedua kelompok itu sebanding dgn dalam faktor eksternal dan sumber bias yang lainnya.

  • 5) Tidak dapat memberikan incidens rate6) Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih

    dari satu variabel dependen,hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek.

    7) Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar benar sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan.

    Bias yang dapat mempengaruhi hasil penelitian :1) Bias seleksi2) Bias informasi 3) Bias perancu (confaunding bias)

  • c. Cohort

    Penelitian kohort merupakan penelitian epidemiologi analitik non-eksperimental yang mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek atau penyakit.

    Penelitian kohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara fsaktor risiko dan efek melalaui pendekatan longitudinal kedepan.

    Artinya faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dulu,kemudian diikuti kedepan secara prospektif timbulnya efek.

  • Dalam penelitian cohort akan dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok risiko dan kelompok tanpa risiko,kemudian kedua kelompok diikuti sampai batas waktu tertentu untuk menentukan ada tidaknya efek yang diteliti.

    1).Penelitian kohort prospektif.

    --- > Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat kedepan (forward looking), artinya penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor risiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang.

  • diikuti prosfektif Penelitian Mulai disini

    Apakah terjadi Efek

    Subjektanpa faktor

    Risiko Tanpa efek

    Faktor Risiko (+)

    Faktor Risiko (-)

    ya

    tidak

    ya

    tidak

  • Keterangan :

    Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi subjek

    tanpa efek dan tanpa faktor risiko.Mereka diikuti,

    sebagaian akan terpajan dan sebagian tidak.

    Pengamatan diteruskan sampai waktu tertentu,

    kemudian dibandingkan insidens efek pada

    kelompok dengan faktor risiko dengan insiden efek

    pada kelompok tanpa faktor risiko.

  • Contoh :

    Faktor Risiko:

    Ca Paru

    Merokok

    Tidak Ca Paru

    ---------------------------------------------------------------------------------Kontrol

    Ca Paru

    Tidak Merokok

    Tidak Ca Paru

  • Contoh :

    Hubungan antara kanker paru (efek) dengan

    perokok (risiko) dengan menggunakan

    pendekatan prospektif.

    Langkah yang digunakan :

    Tidak dimulai dari kasus atau penderita tetapi dari

    orang yang merokok dan bukan perokok

    Penelitian dimulai dari mengambil sampel dari

    perokok dan bukan perokok, dan diikuti misalnya

    sampai 15 tahun mendatang. Setelah 15 tahun ,

    maka terhadap orang orang tersebut diadakan pemeriksaan kesehatan, khususnya paru-paru.

  • 2. Penelitian Kohort Retrospektif Adalah penelitian yang berusaha melihat

    kebelakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut.

    Dalam penelitian retrospektif dimulai dari variabel dependen kemudian dicari independen variabel.

  • Misalnya : penelitian yang akan mencari hubungan antara merokok dengan kanker

    paru.

    Maka dimulai dari mengumpulkan kasus penderita kanker paru-paru, kemudian dari

    kasus tersebut ditanya tentang riwayat

    merokoknya pada waktu lampau sampai

    sekarang. Sehingga dapat diketahui berapa

    persen dari kasus tersebut yang merokok,

    berapa batang rokok yang dihisap tiap hari,

    serta berapa persen dari kasus tersebut

    yang tidak merokok.

  • Ilustrasi:

    Merokok Kasus

    Ca.Paru

    Tidak merokok

    --------------------------------------------------------------

    Merokok Kontrol

    Non.Ca.Paru

    Tidak Merokok

  • Keungulan penelitian 1) Merupakan desain yang terbaik dalam

    menentukan insiden perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.

    2) Paling baik dalam merengkan dinamika

    hubungan antara faktor risiko dengan efek secara temporal.

    3) Merupakan pilihan baik untuk kasus yang bersifat fatal dan progresif.

    4) Memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti masalah kesehatan yang masih meningkat.

  • 5) Dapat mengatur komparabilitas anatara dua kelompok sejak awal penelitian (subjek dan kontrol)

    6) Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari suatu waktu ke waktu yang lain.

    7) Adanya keseragaman observasi baik faktor risiko maupun efek.

  • Keterbatasan Penelitian Cohort:1) Memerlukan waktu yang cukup lama.2) Memerlukan biaya yang mahal dan rumit3) Kurang efektif bila kasus jarang terjadi4) Memerlukan sarana dan pengelolaan yang

    rumit5) Kemungkinan adanya subjek penelitian yang

    droup out dan akan mengganggu analisa hasil.

    6) Kurang etis karena faktor risiko yang ada pada subjek akan diamati sampai terjadi.

  • II.Desain Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen atau percobaan adalah kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,sebagai akibat dari adanya perlakukan tertentu.Tujuan : Untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengadakan perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen,kemudian hasil (akibat) dari intervensi tsb dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan.