desa siaga

16
By : Pesta Corry Sihotang, Dipl.Mw,SKM,M.Kes Asuhan Kebidanan Komunitas(BD 305) T=1 P=3,4 sks

Upload: julie-kristine-charoline-situmorang

Post on 21-Jul-2015

133 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Asuhan Kebidanan Komunitas(BD 305) T=1 P=3,4 sksBy :

Pesta Corry Sihotang, Dipl.Mw,SKM,M.Kes

TIK &tiu 1.Menjelaskan konsep, Prinsip,Masalah Strategi

pelayanan kebidanan di komunitas dan keluarga sebagai pusat pel 2. Menjelaskan Tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas 3.Menjelaskan Aspek perlindungan hukum bagi praktisi di

komunitas 4.Mempraktikkan Manajerial asuhan kebidanan di komunitas 5.Mengelola Program KIA/KB di wilayah kerja 6.Mengerakkan dan Meningkatkan serta masyarakat 7. Menjalankan tugas tambahan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak 8. Melakukan monitoring dan Evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas

Strategi peayanan di kebidanan komunitas Menurut DEPKES RI tahun 1991 Pengertian

Peran serta Masyarakat adalah ; Suatu proses dimanan individu termasuk swasta keluarga dan lembaga masyarakat, ikut mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri ,keluarga dan Masyarakat Suatu proses dimanan individu termasuk swasta keluarga , ikut mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri ,keluarga maupun kesehatan masyrakat lingkungannya Menurut Notoatmojo 2007 Peran serta Masyarakat di bidang kesehatan berarti keikut sertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri

PRINSIP PERAN SERTA MASYARAKAT 1. Mendorong mempercepat terjadinya

perubahan 2.Mobilisasi dalam satu tujuan bersama 3 .Terlibat dalam satu tujuan bersama saling mendorong 4.Terlibat dalam memberikan dukungan 5.Terlibat dalam memberikan informasi

Pengertian dan Ciri-ciri Desa Siaga Desa siaga adalah desa yang penduduknya

memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sehat. Pengertian desa ini dapat berarti Kelurahan atau nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa.

Defenisi Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya

memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurangkurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) (Depkes, 2007).

Pos Kesehatan Desa Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain (Depkes, 2007). Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan: Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit

menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain.

Ciri-ciri desa siaga Sehubungan dengan pengertian, maka ciri-ciri desa

siaga adalah: Memiliki pemimpin dan atau tokoh masyarakat yang peduli

kepada kesehatan Memiliki organisasi kemasyarakatan yang peduli kepada kesehatan masyarakat desa Memiliki berbagai Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Memiliki Polkesdes yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar Memiliki sistem survielans (penyakit, gizi, kesling dan PHBS) yang berbasis masyarakat Memiliki sistem pelayanan kegawatdaruratan (safe community) yang berfungsi dengan baik. Memiliki sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat (mandiri dalam pembiayaan kesehatan seperti adanya Tabulin, Dasolin, Dana Sehat, dana Sosial, Keagamaan dan lain-lain)

Kriteria desa siaga Kriteria desa siaga meliputi : Adanya forum masyarakat desa Adanya pelayanan kesehatan dasar Adanya UKBM Mandiri yang dibutuhkan masyarakat

desa setempat Dibina Puskesmas Poned Memiliki system surveilans (faktor resiko dan penyakit) berbasis masyarakat. Memiliki system kewaspadaan dan kegawatdaruratan bencana berbasis masyarakat. Memiliki system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat. Memiliki lingkungan yang sehat. asyarakatnya ber perilaku hidup bersih dan sehat.

Tujuan Desa Siaga Tujuan Umum Terwujudnya

tanggap desanya.

masyarakat desa yang sehat, peduli dan terhadap permasalahan kesehatan di wilayah

Tujuan khusus: Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa

tentang pentingnya kesehatan Meningkatnya kemampuan masyarakat desa untuk menolong dirinya dibidang kesehatan Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, kegawatdaruratan dsb) Meningkatnya dukungan dan peran aktif para stakeholders dalam mewujudkan kesehatan masyarakat desa. Meningkatnya masyarakat desa yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sasaran Desa Siaga Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran dibedakan menjadi tiga

kelompok, yang dalam pendekatannya harus dilakukan secara simultan. Ketiga kelompok sasaran tersebut adalah: Sasaran Primer Sasaran primer adalah semua individu desa yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya. Sasaran primer tersebut terutama adalah seluruh kepala keluarga. Sasaran Sekunder Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku sasaran primer atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan tersebut. Sasaran sekunder adalah : tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda, kader desa serta petugas kesehatan. Sasaran Tersier Sasaran tersier adalah individu, kelompok, dan institusi yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana dan lain-lain. Sasaran tersier di desa adalah: kepala desa, camat, para pejabat, donatur terkait, swasta, para donatur dan stakeholders lainnya.

Tahapan desa siaga Tahapan desa siaga Bina yaitu desa yang baru memiliki forum masyarakat

desa, pelayanan kesehatan dasar, serta ada UKBM Mandiri. Tumbuh yaitu desa yang sudah lebih lengkap dengan criteria pada tahapan bina ditambah dengan dibina oeh puskesmas Poned, serta telah memiliki system surveilans yang berbasis masyarakat. Kembang yaitu desa dengan criteria tumbuh dan memiliki system kewaspadaan dan kegawatdaruratan bencana serta system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat yang telah berjalan. Paripurna yaitu desa yang telah memiliki seluruh criteria desa siaga.

Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Pendekatan Pengembangan Desa Siaga Pengembangan

Desa Siaga dilaksanakan dengan membantu/memfasilitasi masyarakat untukmenjalani proses pembelajaran melalui siklus atau spiral pemecahan masalah yangterorganisasi (pengorganisasian masyarakat). Yaitu dengan menempuh tahap-tahap: mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, dan sumber

daya yang dapatdimanfaatkan untuk mengatasi masalah, mendiagnosis masalah dan merumuskanalternatif-alternatif pemecahan masalah, menetapkan alternatif pemecahanmasalah yang layak, merencanakan dan melaksanakannya, serta memantau,mengevaluasi dan membina kelestarian upayaupaya yang telah dilakukan.

Meskipundi lapangan banyak variasi pelaksanaannya, namun secara

garis besar langkah-langkahpokok yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut : Pengembangan Tim Petugas Langkah ini merupakan awal kegiatan, sebelumkegiatan-kegiatan

lainnya dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah mempersiapkanpara petugas kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas, baik petugas teknismaupun petugas administrasi. Persiapan para petugas ini bisa berbentuksosialisasi, pertemuan atau pelatihan yang bersifat konsolidasi, yangdisesuaikan dengan kondisi setempat. Keluaran atauoutput dari langkah ini adalah para petugasyang memahami tugas dan fungsinya, serta siap bekerjasama dalam satu tim untukmelakukan pendekatan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. Pengembangan Tim Di Masyarakat Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan parapetugas, tokoh

masyarakat, serta masyarakat, agar mereka tahu dan mau bekerjasamadalam satu tim untuk mengembangkan Desa Siaga. Dalam langkah ini termasukkegiatan advokasi kepada para penentu kebijakan, agar mereka mau memberikandukungan, baik berupa kebijakan atau anjuran, serta restu, maupun dana atausumber daya lain, sehingga pengembangan Desa Siaga dapat berjalan denganlancar. Sedangkan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat bertujuan agarmereka memahami dan mendukung, khususnya dalam membentuk opini publik gunamenciptakan iklim

Survei Mawas Diri Survei mawas diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) atau

Community Self Survey (CSS) bertujuanagar pemuka-pemuka masyarakat mampu melakukan telaah mawas diri untuk desanya. Surveiini harus dilakukan oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat dengan bimbingantenaga kesehatan. Dengan demikian,diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi di desanya,serta bangkit niat dan tekad untuk mencari solusinya, termasuk membangunPoskesdes sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakatdesa. Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan pembekalanketerampilan bagi mereka. Musyawarah Masyarakat Desa Tujuan penyelenggaraan musyawarah masyarakat desa (MMD) ini

adalah mencarialternatif penyelesaian masalah kesehatan dan upaya membangun Poskesdes, dikaitkandengan potensi yang dimiliki desa. Di samping itu, juga untuk menyusun rencanajangka panjang pengembangan Desa Siaga. Inisiatif penyelenggaraan musyawarah sebaiknya berasal dari para tokohmasyarakat yang telah sepakat mendukung pegembangan Desa Siaga. Pesertamusyawarah adalah tokoh-tokoh masyarakat, termasuk tokoh-tokoh perempuan dangenerasi muda setempat. Bahkan sedapat mungkin dilibatkan pula kalangan dunia usahayang mau mendukung pengembangan Desa Siaga dan kelestariannya (untuk itudiperlukan advokasi). Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan, utamanyaadalah daftar masalah kesehatan, data potensi, serta harapan masyarakat. Hasilpendataan tersebut dimusyawarahkan