derma

Upload: tri-widianto

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

derma

TRANSCRIPT

A. Penatalaksanaan1. Non medikamentosaa. Memotong kukukuku jari tangan dan jaga tetap bersih dan pendek serta tidak menggaruk lesi karena akan menimbulkan infeksi (Morgan, dkk, 2009)b. Memberi edukasi mengenai kegiatan yang berisiko untuk terkena dermatitis kontak alergic. Gunakan perlengkapan/pakaian pelindung saat melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan alergen d. Memberi edukasi kepada pasien untuk tidak mengenakan perhiasan, aksesoris, pakaian atau sandal yang merupakan penyebab alergi2. Medikamentosaa. SimptomatisDiberi antihistamin yaitu Chlorpheniramine Maleat (CTM) sebanyak 3-4mg/dosis, sehari 2-3kali untuk dewasadan 0,09 mg/dosis, sehari 3 kali untuk anak anak untuk menghilangkan rasa gatalb. Sistemik1) Kortikosteroid yaitu prednison sebanyak 5 mg, sehari 3 kali 2) Cetirizine tablet 1x10mg/hari3) Bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotika (amoksisilin atau eritromisin) dengan dosis 3x500mg/hari, selama 5 hingga 7 haric. Topikal1) Krim desoksimetason 0,25%, 2 kali sehari

Pengelolaan dermatitis kontak iritan terutama melibatkan perlindungan kulit dari iritasi. yang paling iritan umum adalah sabun dan deterjen, meskipun air itu sendiri juga merupakan iritan. Dalam pengaturan kerja iritasi lainnya seperti minyak dan pendingin, alkalis, asam dan pelarut mungkin penting. Prinsip-prinsip manajemen melibatkan penghindaran, perlindungan dan substitusi, sebagai berikut.

Penghindaran Secara umum, ini adalah jelas. Namun, kunjungan ke tempat kerja mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi semua bahaya kulit potensial.

Perlindungan Kebanyakan dermatitis kontak iritan disebabkan sarung tangan. Hal ini penting untuk melepas sarung tangan secara teratur jika berkeringat karena dapat memperburuk dermatitis yang ada. Ada juga beberapa bukti bahwa oklusi oleh sarung tangan mungkin merusak function barrier stratum korneum (Quality bukti I). Jenis sarung tangan yang digunakan akan tergantung pada sifat bahan kimia yang terlibat.

Substitusi Dimungkinkan untuk menggantikan agen yang tidak menimbulkan iritasi.

Mengunjungi tempat kerja Mengunjungi tempat kerja memiliki tempat yang penting dalam manajemen dermatitis kontak. Selain mengidentifikasi potensi alergen dan iritan, penting dalam pengobatan yang efektif dan pencegahan dermatitis kontak.

Kortikosteroid topikal merupakan andalan pengobatan, sementara berbagai perawatan gejala dapat memberikan bantuan jangka pendek pruritus. Namun, pengobatan definitif dermatitis kontak alergi adalah identifikasi dan penghapusan setiap agen kausal potensial; sebaliknya, pasien berada pada peningkatan risiko untuk dermatitis kronis atau berulang. Sumber daya online memungkinkan dokter untuk membuat daftar produk bebas dari alergen yang pasien alergi. 2

Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan untuk mencegah komplikasi. Glukokortikosteroid topikal merupakan andalan terapi. Inhibitor kalsineurin topikal (imunomodulator) mungkin lebih disukai untuk dermatitis persistent diwajah khususnya periokular. Ketika memilih glukokortikosteroid topikal, sesuai dengan potensi ke lokasi dermatitis dan kendaraan untuk morfologi (salep untuk lesi skala kering, lotion atau krim untuk dermatitis yang lembab). 2

Untuk dermatitis kontak alergi akut yang parah (misalnya, dermatitis poison ivy, eritroderma), glukokortikosteroid sistemik atau obat imunosupresif lainnya (misalnya, azathioprine) mungkin kadang-kadang diperlukan untuk dermatitis kronis yang meluas dan parah, terutama terhadap alergen udara seperti feverfew (hysterophores Parthenium). Dalam beberapa kasus, dermatitis kontak alergi dapat membuktikan persisten meskipun menghindari alergen. Dalam beberapa kasus (misalnya, nikel), menelan jumlah menit alergen diyakini mendorong proses, dan terapi khelasi dengan disulfiram dapat bermanfaat. Dalam kasus lain, penyebab kegigihan tetap misterius; banyak alergen menembus sarung tangan karet. Terapi psoralen-ultraviolet A (PUVA) dapat membantu dalam kasus ini. Antihistamin oral dapat membantu mengurangi pruritus yang disebabkan oleh dermatitis kontak alergi.2

1. Bourke J, Coulson I, Guidelines for the management of contact dermatitis: an update 2. Hogan Daniel J. Allergic Contact DermatitisTreatment & Management. Medscape 2014. [Diakses: Tanggal 26 Juni 2014]. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1049216-treatment

PENATALAKSANAANPengobatan DKAK akut bertujuan untuk membatasi tidak bisa bekerja dalam waktu yang lama, sedangkan, pengobatan DKAK kronik bertujuan untuk mengembalikan produktivitas penderita dalam pekerjaannya.1 DKAK akut dapat dikompres dingin dengan larutan Burow (Alumunium acetate dalam air), salin, ataupun air yang dapat mengurangi vesikulasi akibat DKAK akut dan mengurangi inflamasi.10 DKAK baik akut maupun kronik perlu diobati dengan pengobatan standar untuk dermatitis.3 Hidrasi Penggunaan emollients yang mengandung lemak, dapat digunakan untuk pencegahan pada penderita kronik, walaupun gejala dapat dikontrol.3 Emollients juga dapat diberikan pada DKAK subakut untuk membuat lapisan protektif terhadap kulit yang iritasi dengan meningkatkan hidrasi.10Identifikasi dan Penghindaran Uji tempel digunakan untuk mengetahui alergen yang menyebabkan DKAK pada penderita. Oleh sebab itu, pencegahan kontak dengan alergen sangat penting dalam pengobatan DKAK. Jika memang penghindaran alergen sulit dilakukan, penderita dianjurkan untuk mengganti pekerjaannya.3

Steroid TopikalKortikosteroid topikal merupakan pilihan pertama terapi untuk mengontrol inflamasi. Inflamasi subakut dapat diobati dengan steroid group III dan IV. Sedangkan inflamasi kronik, dibutuhkan steroid group I dengan oklusi selama 1 sampai 3 minggu (Tabel 2).3Steroid OralSteroid sistemik berfungsi pada kasus-kasus tertentu dan dipakai untuk pengobatan gejala vesikular akut. Efek samping dari terapi ini adalah katarak, osteoporosis, dan hiperglikemia.3Antihistamin OralAntihistamin yang dipakai adalai AH1 yang dapat memblok pengeluaran histamin yang dapat menyebabkan rasa gatal.3Radiasi UVRadiasi dengan UV A dapat mengobati dermatitis. Pengobatan ini bekerja dengan menekan sistem imun penderita dan mengurangi inflamasi. Radiasi dengan UV B kurang baik jika dibandingkan dengan UV A

PENATALAKSANAANPenatalaksanaan dari dermatitis kontak iritan dapat dilakukan denganmelakukan dengan memproteksi atau menghindakan kulit dari bahan iritan. Selainitu, prinsip pengobatan penyakit ini adalah dengan menghindari bahan iritan,melakukan proteksi (seperti penggunaan sarung tangan), dan melakukan substitusidalam hal ini, mengganti bahan-bahan iritan dengan bahan lain.Selain itu, beberapa strategi pengobatan yang dapat dilakukan padapenderita dermatitis kontak iritan adalah sebagai berikut: 1. Kompres dingin dengan Burrows solutionKompres dingin dilakukan untuk mengurangi pembentukan vesikel danmembantu mengurangi pertumbuhan bakteri.5,17 Kompres ini diganti setiap 2-3 jam.52. Glukokortikoid topicalEfek topical dari glukokortikoid pada penderita DKI akut masihkontrofersional karena efek yang ditimbulkan, namun pada penggunaan yanglama dari corticosteroid dapat menimbulkan kerusakan kulit pada stratumkorneum.17Pada pengobatan untuk DKI akut yang berat, mungkin dianjurkanpemberian prednison pada 2 minggu pertama, 60 mg dosis inisial, dan ditappering10mg.73. Antibiotik dan antihistaminKetika pertahanan kulit rusak, hal tersebut berpotensial untuk terjadinyainfeksi sekunder oleh bakteri. Perubahan pH kulit dan mekanismeantimikroba yang telah dimiliki kulit, mungkin memiliki peranan yangpenting dalam evolusi, persisten, dan resolusi dari dermatitis akibat iritan, tapihal ini masih dipelajari. Secara klinis, infeksi diobati dengan menggunakanantibiotik oral untuk mencegah perkembangan selulit dan untuk mempercepatpenyembuhan. Secara bersamaan, glukokortikoid topikal, emolien, danantiseptik juga digunakan. Sedangkan antihistamin mungkin dapatmengurangi pruritus yang disebabkan oleh dermatitis akibat iritan. Terdapatpercobaan klinis secara acak mengenai efisiensi antihistamin untuk dermatitiskontak iritan, dan secara klinis antihistamin biasanya diresepkan untukmengobati beberapa gejala simptomatis.

4. Anastesi dan Garam Srontium (Iritasi sensoris)Lidokain, prokain, dan beberapa anastesi lokal yang lain berguna untukmenurunkan sensasi terbakar dan rasa gatal pada kulit yang dihubungkandengan dermatitis iritan oleh karena penekanan nosiseptor, dan mungkindapat menjadi pengobatan yang potensial untuk dermatitis kontak iritan.Garam strontium juga dilaporkan dapat menekan depolarisasi neural padahewan, dan setelah dilakuan studi, garam ini berpotensi dalam mengurangisensasi iritasi yang dihubungkan dengan DKI.5. Kationik SurfaktanSurfaktan kationik benzalklonium klorida yang iritatif dapat meringankangejala dalam penatalaksanaan iritasi akibat anion kimia.6. EmolienPelembab yang digunakan 3-4 kali sehari adalah tatalaksana yang sangatberguna. Menggunakan emolien ketika kulit masih lembab dapatmeningkatkan efek emolien. Emolien dengan perbandingan lipofilik :hidrofilik yang tinggi diduga paling efektif karena dapat menghidrasi kulitlebih baik.7. Imunosupresi OralPada penatalaksanaan iritasi akut yang berat, glukokortikoid kerja singkatseperti prednisolon, dapat membantu mengurangi respon inflamasi jikadikombinasikan dengan kortikosteroid topikal dan emolien. Tetapi, tidakboleh digunakan untuk waktu yang lama karena efek sampingnya. Olehkarena itu, pada penyakit kronik, imunosupresan yang lain mungkin lebihberguna. Obat yang sering digunakan adalah siklosporin oral danazadtrioprim.8. Fototerapi dan Radioterapi SuperfisialFototerapi telah berhasil digunakan untuk tatalaksana dermatitis kontak iritan,khususnya pada tangan. Modalitas yang tersedia adalah fototerapiPtotochemo therapy ultravioletA (PUVA) dan ultraviolet B, dimanapenyinaran dilakukan bersamaan dengan penggunaanfotosensitizer (soralenoral atau topical). Sedangkan radioterapi superfisial dengan sinar Grentz jugadapat digunakan untuk menangani dermatitis pada tangan yang kronis.Penalataksanaan ini jarang digunakan pada praktek terbaru, hal ini mungkindisebabkan oleh ketakutan terhadap kanker karena radioterapi