deputi bidang sarana dan prasarana kementerian ppn...

24
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta, 27 April 2018 Pembangunan Infrastruktur 2015-2019

Upload: hanhu

Post on 18-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana

Kementerian PPN/BAPPENAS

Jakarta, 27 April 2018

Pembangunan Infrastruktur 2015-2019

Page 2: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

Tantangan Pembangunan Infrastruktur

2

Page 3: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

3

Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan Tinggi dan 10 Besar Ekonomi Terbesar di Dunia ...

ada goncangan global yang mempengaruhi ekonomi domestik dan harga komoditas rendah untuk seluruh periode

1986 - 2015 2016 – 2045Growth Scenario

5.1 5.1 Economic growth - %/year

16 8*Rank of World GDP

3,378 19,794GDP/capita - USD

6.4 (32.8)

5.4 (33.1)

Investment Growth - %/year(share to GDP - %)

7.0 (34.0)

5.6(34.0)

Export Growth - %/year(Openess [(X+M)/GDP] -- %)

6.3 (21.0)

5.2 (22.5)

Manufacturing Growth - %/year(share to GDP - %)

3.1 (13.5)

3.0(7.5)

Agricultural Growth - %/year(share to GDP - %)

*Projected will be 4th largest economy by 2050 (PWC) Source: Ministry of National Development Planning

- BaselineBASELINE SCENARIO

Business-As-Usual

Guncangan global mempengaruhiekonomi domestic tapi harga komoditas terpisah relatif tinggi

ATAUPertumbuhan ekonomi dunia yang rendah & harga komoditas tanpa

guncangan global

LOWEST GROWTH SCENARIO

4.5 %/year GDP growth

USD 16,149 GDP/capita in 2045

Page 4: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

4

Keterbatasan Infrastruktur

Defisit Infrastruktur1

16%

38%49%

57% 58% 58%64%

71% 73% 76% 80% 82% 87%

179%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

160%

180%

200%

Bra

zil

Ind

on

esia

(20

12

)*

Ind

on

esia

(19

95

)*

Un

ited

Kin

gd

om

Ca

na

da

Ind

ia

Un

ited

Sta

tes

Ge

rma

ny

Sp

ain

Ch

ina

Po

lan

d

Italy

So

uth

Afric

a

Ja

pa

n

Stok InfrastrukurIndonesia (2012): 38% PDB

Infrastruktur sebagai motor pertumbuhan masih dalam kualitas rendah:

Stok infrastruktur Indonesia 38% dari PDB

0

2

4

6

8

10

Ce

ntra

l go

v.

Su

bn

atio

na

l

go

v.

Tota

l go

v.

SO

E

Priv

ate

Tota

l

Infr

ast

ruc

ture

in

ve

stm

en

t a

s a

% o

f

GD

P

Average (1995-97) Average (2008-12)

Investasi Infrastruktur (Persen PDB)2

Infrastruktur masih memerlukan prioritas investasi untuk mengejar ketertinggalan

Sumber: World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013)

Page 5: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

Kualitas Infrastruktur Indonesia Saat Ini...Faktanya kualitas infrastruktur saat ini masih rendah untuk menghadapi tuntutan yang ada

Sumber: World Economic Forum, 2017

PERINGKAT DAN NILAI KUALITAS INFRASTRUKTUR (2017-2018)INDEX DAYA SAING INDONESIA

1st pillar:Institutions

2nd pillar:Infrastructure

3rd pillar:Macroeconomic Environment

4th pillar:Health and primary education

5th pillar:Higher education and training

6th pillar:Goods market efficiency

7th pillar:Labor market

efficiency

8th pillar:Financial market

development

9th pillar:Technological

readiness

10th pillar:Market size

11th pillar:Business

sophistication

12th pillar:Innovation

5

*

*) Naik dari peringkat 60 di tahun 2016-2017

Page 6: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

Strategi Pembangunan Infrastruktur 2015-2019

6

Page 7: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

7

Strategi Pengembangan Infrastruktur Tahun 2015-2019

Rasio Elektrifikasi 96,6%

Akses Air Minum 100%

Akses Sanitasi 100%

Akses Perumahan Layak Huni

Aksesibilitas Perbatasan & Tertinggal

Penyediaan

Pelayanan Dasar

Infrastruktur Mendukung Sektor Unggulan

Konektivitas

Tol Laut + Antar moda

Pembangunan Energi 35 GW• Konsumsi listrik 1.200 kWh/orang di 2019 • Keandalan / Reserve Margin• Bauran Energy

Sektor Unggulan

Jasa & Pariwisata

Pertanian

Industri Pengolahan

Infrastruktur Perkotaan

Keamanan & Keselamatan Transportasi

Membangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel & Intermoda

Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan

Mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan

Energi untuk perkotaan

Shift Improve

Jaringan yang Mendukung

Efisiensi Perjalanan

Peningkatan Pangsa

Angkutan Umum

Peningkatan Pemanfaatan

Teknologi

Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan

Avoid

Pengendalian Banjir

Pembangunan TIK:• Infrastruktur TIK: Palapa Ring, dsb• Ekosistem:

• Pemerintah: E-government, E-pendidikan, E-Kesehatan, E-logistik, E-pengadaan

• Swasta: E-commerce

Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas

Page 8: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

8

Highlight Capaian Penyediaan Pelayanan DasarMembangun kesejahteraan dengan pemerataan infrastruktur pelayanan dasar

Rasio Elektrifikasi 96,6%

Akses Air Minum 100%

Akses Sanitasi 100%

Akses Perumahan Layak Huni

Aksesibilitas Perbatasan & Tertinggal

Penyediaan Pelayanan Dasar

Keamananan Keselamatan Transportasi

Pengendalian Banjir

Membangun Lingkungan Sehat di Desa35.845 desa telah diperbaiki sanitasinya

Akses Air Minum Layak

78,23%

70,97%

68,11%

2016

2015

2014

Dana Desa untuk Lingkungan Sehat

Air Bersih

22.756 unit

MCK

58.331 unit

Sumur

20.425 unit

Perbatasan Kalimantan

Total Panjang: 1.920 kmJalan Tembus: 1.582 kmJalan Belum Tembus: 337 km

Perbatasan NTT

Total Panjang: 176,2 kmJalan Tembus: 157,6kmJalan Belum Tembus: 18,6 km

Perbatasan Papua

Total Panjang: 1.098,2 kmJalan Tembus: 890,6 kmJalan Belum Tembus: 207,64 km

Menembus Isolasi Perbatasan - 2017

Komitmen Penyediaan Listrik NasionalPerkembangan Elektrifikasi Nasional

95,4%

91,2%

88,3%

2017

2016

2015

Page 9: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

9

Perkuatan Aksesibilitas Daerah Tertinggal dan PerbatasanPembangunan Bandara, Pelabuhan Penyebrangan, dan Pelabuhan untuk perkuatan Aksesibilitas

→ SUBSIDI ANGKUTAN LAUT PERINTIS

→ DAERAH TERTINGGAL

→ HIGHLIGHT PEMBANGUNAN BANDAR UDARA

`

HIGHLIGHT PRIORITAS

Membuka Aksesibilitas untukMencapai Pemerataan Ekonomi

Meningkatkan aksesibilitas daerah tertinggal untuk pemerataan kesejahteraan

→ TRAYEK TOL UDARA PAPUA

Tol Udara di Papua:Subsidi Trayek Tol Udara, Bandara Nabire, Bandara Oksibil, Bandara Wamena, Bandara Ilaga, Bandara Mozes Kilangin

Penyelenggaraan Angkutan Subsidi Tol Laut:Penyediaan Subsidi, Pel. Dobo, Pel. Saumlaki, Pel Sebatik

Bandar Udara KeperintisanBandara Siau, Bandara Tambelan, Bandara Muara Teweh

`

→ HIGHLIGHT PENGEMBANGAN PELABUHAN

Penyelenggaraan Angkutan Perintis Penyeberangan

Page 10: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

MALAHAYATI

JAMBI

TELUK BAYUR

PALEMBANG

PANJANGTANJUNG EMAS

/SEMARANG

TENAU KUPANG

SAMPIT

PONTIANAK

BANJARMASIN

KARIANGAU BALIKPAPAN

PALARAN SAMARINDA

PANTOLOAN

KENDARI

TERNATE

AMBON JAYAPURA

TANJUNG PRIOK/

PATIMBAN

TANJUNG PERAK

MAKASAR

BITUNGBELAWAN/ KUALA

TANJUNG

BATAM

SORONG

10

Perkuatan Jalur Logistik Utama Merajut konektivitas antar wilayah untuk memantapkan perekonomian regional

Merajut Konektivitas Antar WilayahMeningkatkan kinerja konektivitas antar wilayah dalam mendukung perekonomian wilayah

PEL. FEEDER RUTE FEEDER TOL LAUT

PEL. HUB RUTE HUB TOL LAUT

RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN TOL

RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN KA RIPNAS

PEL. HUB INTERNASIONAL

24 Pelabuhan Tol Laut:Pel Kuala Tanjung/Belawan, Pel. Tj. Priok/Patimban, Pel. Makassar New Port, dan Pel. Bitung

Pembangunan Bandara:Bandara Kertajati, Bandara Kulonprogo, Bandara Buntu Kunik

Jaringan KA:KA Makassar Pare-pare, Double Track Jawa Selatan, KA Lintas Sumatera: Jalur Ganda Besitang –Langsa, Jalur Ganda Prabumulih –Kertapati, Jalur Ganda Martapura- Baturaja, Kualanamu – Araskabu - Medan Elevated

HIGHLIGHT PRIORITAS

Page 11: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

11

Dukungan Infrastruktur untuk Sektor Unggulan Industri dan Pariwisata Mendorong pengembangan Kawasan di wilayah Luar Jawa untuk pemerataan pembangunan

KSPN: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

KEK: Kawasan Ekonomi Khusus

KI: Kawasan Industri

Fokus Pengembangan Kawasan Industri, Pariwisata dan KEK Luar Jawa

Memeratakan pembangunan dengan pengembangan kawasanPEMBANGUNAN KAWASAN LUAR JAWA

Pengembangan Kawasan Pariwisata (Danau Toba, Borobudur dan Mandalika, Labuan Bajo, Kep. Seribu, Wakatobi, dan Bromo Tengger Semeru)(7 KSPN)

Pengembangan Kawasan Industri (Kuala Tanjung, Sei Mangkei, Konawe, Palu, Morowali, Tlk. Bintuni dan Bantaeng)(7 KI)

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (Arun, Galang Batang, Tj. Api-api, Sorong, Tj. Lesung, Tj. Kelayang, Bitung, MBTK, dan Morotai)(9 KEK)

HIGHLIGHT PRIORITAS

KSPNDANAU TOBA

KI SEI MANGKE

KSPN BOROBUDUR

KSPN TJ. KELAYANG

KSPN MANDALIKA

KI BANTAENG

KEK MBTK

KSPN LABUAN BAJO

KI PALUKI KUALA TANJUNG

KSPN WAKATOBI

KI KONAWE

KEK TJ. API-API

KEK ARUNLHOKSEMAWE

KEK GALANG BATANG

KEK TJ. LESUNG

KSPN BROMO TENGGER SEMERU

KI TELUK BINTUNI

KI MOROWALI

KEK SORONG

KEK MOROTAI

KEK BITUNG

KSPN KEP. SERIBU

Dukungan Bandara, Jalur KA, Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Penyeberangan untuk KSPN, KI, dan KEK:

Page 12: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

12

Highlight Perkuatan Sektor Unggulan Perkuatan sentra ekonomi strategis dengan infrastruktur konektivitas nasional & dukungan pada kawasan prioritas

Infrastruktur

Mendukung Sektor Unggulan

Konektivitas

Pembangunan Pelabuhan Tol Laut

Infrastruktur Intermoda mendukung Tol Laut

Pembangunan Jaringan Serat Optik Mendukung Digitalisasi

Pembangunan Energi 35 GW

Sektor

Unggulan

Jasa & Pariwisata

Pertanian

Industri Pengolahan

+

Palapa Ring Mempersatukan IndonesiaKemajuan Proyek Palapa Ring (April 2018)

Barat: 100%Panjang Jaringan

Tengah: 75,7%

2.995 km

Timur: 45,1%

6.878 km2.275 km

139 lokasi

106 lokasi

2017

2016

Pembangunan Base Transceiver Station

Perkuatan Konektivitas Wilayah dengan Jaringan Jalan

94%

91%

89%

2017

2016

2015

Kemantapan Jalan Pembangunan Jalan Baru (kumulatif)

1.845 km

1.286 km

2016

2015

156 km

132 km

2016

2015

Merajut Logistik Nasional Untuk Perkuatan Ekonomi WilayahBandara Baru (Kumulatif)

4 bandara

2 bandara

2016

2015

Pembangunan Jalur KA (kumulatif)

114,59 km

85 km

2016

2015

Pelabuhan Subsidi Tol Laut

6 trayek

6 trayek

2016

2015

Pembangunan Jalan Tol (kumulatif)

Komitmen Penyediaan Listrik NasionalProyek 35 MW*

1. 358 MW beroperasi

Menuju Indonesia Berketahanan PanganSelesainya Pembangunan Waduk Baru (kumulatif)

11 waduk

7 waduk

5 waduk

2017

2016

2015

Meningkatnya Daerah Irigasi Terbangun

232.760 ha

138.529 ha

273.322 ha

2017

2016

2015

2.393 km2017 332* km2017

17.096 MW tahap konstruksi2017

2016

2015

803,8 MW

483,4 MW

70,8 MW

13 trayek2017159,41 km20177 bandara2017

* Operasi PerNovember 2017

Page 13: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

13

Pengembangan Transportasi PerkotaanMeningkatkan daya saing dengan perkuatan infrastruktur perkotaan

HIGHLIGHT PRIORITAS

Perkuatan Mobilitas Perkotaan JabodetabekSubsidi dan peningkatan kinerja prasarana angkutan massal

Subsidi

(PSO)

KA

285 jt pnp

257 jt pnp

2017

2016

Konektivitas Mendukung Mobilitas PerkotaanPercepatan pembangunan angkutan massal perkotaan

Peningkatan Kualitas Mobilitas PerkotaanMeningkatkan daya saing dengan perkuatan infrastruktur perkotaan

Peningkatan Jaringan Jalan Perkotaan untuk Perkuatan Kinerja Lalulintas:

Pembangunan Flyover (FO) dan Underpass (UP) Perkotaan:FO Kopo, FO Buah batu, FO Manahan, UP Bulak Kapal

Pembangunan

LRT Jabodebek

Pembangunan LRT + BRT Medan (KPBU)

Proses FBC PT SMI

Pembangunan MRT

Jakarta N-S Tahap 1

dan 2

Pengembangan BRT Perkotaan (KPBU)

Program NAMA-SUTRI:Pengembangan BRT di 7 Perkotaan

Pembangunan LRT

Sumsel

Page 14: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

Strategi Pendanaan Infrastruktur

14

Page 15: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

1515

Alokasi Infrastruktur APBN 2015-2018 (4 tahun) meningkat signifikan dibandingkan APBN 2010-2014 (5 tahun)

86 114,2 145,5 155,9 177,9 196

313387 409

-50

50

150

250

350

450

550

650

750

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tri

liu

n R

up

iah

TOTAL 2015-2018:

Rp. 1.305 T

Alokasi pemerintah untuk infrastruktur meningkat pesat (Rp. 1.305 Triliun periode 2015-2018) namun masih

belum bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur 2015-2019 sebesar Rp. 1.978 Triliun.

TOTAL 2010-2014:

Rp. 679 T

Rasio Infrastruktur/APBNP

7,6% 8,6% 9,4% 9,0% 9,5% 9,5% 15,3% 18,7% 18,6%APBN

Page 16: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

16

Kerangka Pendanaan Infrastruktur (2015 - 2019) …mendorong peran swasta melalui KPBU dan PINA…

BUMN :

Rp 1.066,2 T

APBN+APBD:

Rp 1.978,6 T

Calculation based on infrastructure investment (required) to be a middle income country by 2025.Sources: BAPPENAS- JICA, 2014: Background Study for RPJMN 2015-2019, Analyst team of Ministry of National Development Planning (BAPPENAS)RPJMN: National Medium-Term Development Planning

Rp 4.796,2 T

Total kebutuhan investasi untuk infrastruktur in 2015 – 2019

41.3% 22.2% Swasta:

Rp 1.751,5 T36.5%

Sumber pendanaan:

Page 17: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

17

PPP Best Practices

Source: Diolah dari Bridging Infrastructure Gap, 2016 Mckinsey

Page 18: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

18

Pengertian KPBU

PENYEDIAAN INFRASTRUKTURPENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERUBAHANPARADIGMA

PEMBENTUKAN ASET

(Pemerintah)

PELAYANAN MASYARAKAT

KONVENSIONAL

PENGADAAN ASET

DISERAHKAN SETELAH

KERJASAMA SELESAI

KEWAJIBAN PEMERINTAH

MELAYANI MASYARAKAT

KEWAJIBAN PEMERINTAHMELAYANI MASYARAKAT

• On schedule, on budget, on service• Kesinambungan perencanaan , konstruksi, operasi dan

pemeliharaan.• Mengatasi keterbatasan kapasitas pelaksanaan.

• Dengan dana yang sama, bisa me-leverage proyek yang lebih banyak

Manfaat KPBU:

KPBU• Bukan privatisasi tetapi

pengelolaan aset melalui konsesi

• Dapat berupa kegiatan yang: memiliki arus pendapatan (palapa ring), tidak memiliki pendapatan (jalintim)

Page 19: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

19

Indonesia Memiliki 19 Jenis Sektor Infrastruktur KPBU

Kebandarudaraan

Kepelabuhanan

Perkeretaapian

Darat dan penyeberangan

Jalan

Jalan Tol

Jembatan Tol

Pasar Tradisional

Transportasi Jalan

Fasilitas Perkotaan

Pengelolaan LimbahSetempat

Air Minum

PerumahanRakyat

PengelolaanSampah

Pengelolaan LimbahTerpusat

SDA & IrigasiKawasan

Fasilitas PendidikanLembaga

Pemasyarakatan

KesehatanSarana Olah Raga,

Kesenian dan Budaya

Pariwisata

Pembangkit Listrik

Transmisi

Penerangan Jalan Umum

Ketenagalistrikan Konservasi EnergiMigas dan EBTTelekomunikasi &

Informatika

Fiber Optic

e-Gov

KONEKTIVITAS

FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS SOSIAL

Page 20: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

1. Yogya - Bawen Toll Road

2. Makassar-Pare-pare Railway

3. Surakarta Street Lighting

4. National Integrated Welfare System

5. Indonesia National Cancer Center Dharmais Hospital

6. Gorontalo Hospital7. Nusakambangan

Industrial Correctional Facility

8. Correctional Facility Relocation (Ciangir)

9. Ciputat Market10. Bintuni Industrial Zone

1. Riau Non-Toll Road 2. South Sumatera Non-Toll

Road3. Semarang – Demak Toll

Road4. Surabaya - Madura Toll

Bridge5. Medan Municipal

Transport (LRT)6. Pekanbaru Regional

Water Supply7. University of Sam

Ratulangi Teaching Hospital

8. Sidoarjo General Hospital9. Pirngadi Hospital10. Multifunction Satellite

1. Manado - Bitung Toll Road

2. Balikpapan -Samarinda Toll Road

3. Pandaan - Malang Toll Road

4. Batang - Semarang Toll Road

5. Serpong - Balaraja Toll Road

6. Umbulan Water Supply

7. Central Java Power Plant

8. West Palapa Ring9. Central Palapa Ring10. East Palapa Ring

Preliminary study

Outline Business Case(OBC)

Final Business Case(FBC)

PQ Request forProposal

Bid AwardPPP Agreement

SigningFinancial Close

TenderPreparation

1. Serang -Panimbang Toll Road (Government side 33 km)

2. West Semarang Water Supply

9

Solicited PPP Project Pipeline10 proyek sedang konstruksi dan 36 proyek sedang dalam proses

1. Labuan bajo Airport

2. UNDIP’s Marine Institute

3. ITB Cirebon4. UIN Malang

Dormitory5. UGM Teaching

Hospital6. UIN Jakarta

Teaching Hospital7. UIN Makassar

Teaching Hospital8. Udayana

Teaching Hospital

1. Jakarta -CikampekSouth Toll Road

2. Probowangi TollRoad

3. Cisumdawu TollRoad

4. Serang -Panimbang TollRoad (PPP 51 km)

5. Bandar LampungWater Supply

6. Nambo RegionalWasteManagement

TOTAL: Rp 95,8 triliun + 8 under calculation projects TOTAL: Rp. 57 triliun TOTAL: Rp. 105,6 triliun

PLANNING PREPARATION TRANSACTION CONSTRUCTION

Data per 16/04/2018

Warna merah PSN

Page 21: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

21

Unsolicited PPP Project Pipeline2 proyek sedang konstruksi dan 3 proyek sedang dalam proses

.

Financial

Close

Construction

2 Toll Road Projects

• Krian – Legundi –Bunder – Manyar(Rp 12,7 Triliun)

• Jakarta – CikampekElevated II

(Rp 16,9 Triliun)

Rp 29,6 triliun

Construction

Jatiluhur Water Supply(Rp. 1,9 Triliun)

1. Karian Water Supply

2. TOD Poris Plawad

Project proponent submits

a proposal and pre-FS

document to GCA

• Pre-FS document evaluation to

get pre-FS approval;

• GCA gives the rights to project

proponent to prepare FS

Business Entity

submits FSFS evaluation Procurement

PPP

Agreement

Signing

Issuing approval letter:

1. Establishing the project as an

Unsolicited Project;

2. Establishing the business entity

as the project initiator.

Private asthe project innitiator

(UNSOLICITED)

Compensation option

to the project initiator

Additional mark of 10% on the

procurement scoreRight to match

The GCA purchase the PPP initiative

Data per 16/04/2018

Warna merah PSN

Page 22: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

Bagaimana PINA Memfasilitasi Investor Dalam Pembiayaan Ekuitas?

Pembiayaan Ekuitas Langsung

Penyertaan langsung ekuitas ke perusahaan infrastruktur

Instrumen Investasi Ekuitas

Investor membeli instrumen investasi ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan infrastruktur seperti RDPT, perpetuity notes, and callable preferred stocks or intrumen lainnya yang mendekati ekuitas

memperdalam pasar modal

Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT)Diperkenalkan pada 13 Agustus 2017 senilai Rp. 1 triliununtuk pembiayaan BIJB Kertajati

Surat Berharga Perpetual (SBP)Diperkenalkan pada 17 April 2018 senilai Rp. 1 triliununtuk pembiayaan PP Energy

22

Page 23: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

REPUBLIK INDONESIA

23

Pencapaian PINA dalam fasilitasi pembangunan PSN…PINA success story in accelerating financial close project…

Jaringan Serat Optik

Bandar Udara KerjasamaInvestasi

RDPTRp 932,0 miliar(USD 69,7 juta)

Pembiayaan EkuitasRp 1,81 triliun(USD 134 juta)

Pembiayaan EkuitasRp 3,5 triliun(USD 265,0 juta) Pembiayaan Ekuitas

Rp 174,0 miliar(USD 13,0 juta)

PembangkitListrik

Surat Berharga Perpetual(tahap 1)Rp 2,0 triliun (USD 74 juta)

Jalan Tol

23

Page 24: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN ...fmb9.id/document/1524818011_Materi_Bappenas.pdfREPUBLIK INDONESIA 3 Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan

TERIMA KASIH

K E M E N T E R I A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L /

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L