deputi bidang sarana dan prasarana kementerian ppn...
TRANSCRIPT
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
Kementerian PPN/BAPPENAS
Jakarta, 27 April 2018
Pembangunan Infrastruktur 2015-2019
Tantangan Pembangunan Infrastruktur
2
REPUBLIK INDONESIA
3
Skenario Pertumbuhan 2016 -2045:...Memasuki Negara Penghasilan Tinggi dan 10 Besar Ekonomi Terbesar di Dunia ...
ada goncangan global yang mempengaruhi ekonomi domestik dan harga komoditas rendah untuk seluruh periode
1986 - 2015 2016 – 2045Growth Scenario
5.1 5.1 Economic growth - %/year
16 8*Rank of World GDP
3,378 19,794GDP/capita - USD
6.4 (32.8)
5.4 (33.1)
Investment Growth - %/year(share to GDP - %)
7.0 (34.0)
5.6(34.0)
Export Growth - %/year(Openess [(X+M)/GDP] -- %)
6.3 (21.0)
5.2 (22.5)
Manufacturing Growth - %/year(share to GDP - %)
3.1 (13.5)
3.0(7.5)
Agricultural Growth - %/year(share to GDP - %)
*Projected will be 4th largest economy by 2050 (PWC) Source: Ministry of National Development Planning
- BaselineBASELINE SCENARIO
Business-As-Usual
Guncangan global mempengaruhiekonomi domestic tapi harga komoditas terpisah relatif tinggi
ATAUPertumbuhan ekonomi dunia yang rendah & harga komoditas tanpa
guncangan global
LOWEST GROWTH SCENARIO
4.5 %/year GDP growth
USD 16,149 GDP/capita in 2045
REPUBLIK INDONESIA
4
Keterbatasan Infrastruktur
Defisit Infrastruktur1
16%
38%49%
57% 58% 58%64%
71% 73% 76% 80% 82% 87%
179%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
180%
200%
Bra
zil
Ind
on
esia
(20
12
)*
Ind
on
esia
(19
95
)*
Un
ited
Kin
gd
om
Ca
na
da
Ind
ia
Un
ited
Sta
tes
Ge
rma
ny
Sp
ain
Ch
ina
Po
lan
d
Italy
So
uth
Afric
a
Ja
pa
n
Stok InfrastrukurIndonesia (2012): 38% PDB
Infrastruktur sebagai motor pertumbuhan masih dalam kualitas rendah:
Stok infrastruktur Indonesia 38% dari PDB
0
2
4
6
8
10
Ce
ntra
l go
v.
Su
bn
atio
na
l
go
v.
Tota
l go
v.
SO
E
Priv
ate
Tota
l
Infr
ast
ruc
ture
in
ve
stm
en
t a
s a
% o
f
GD
P
Average (1995-97) Average (2008-12)
Investasi Infrastruktur (Persen PDB)2
Infrastruktur masih memerlukan prioritas investasi untuk mengejar ketertinggalan
Sumber: World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013)
REPUBLIK INDONESIA
Kualitas Infrastruktur Indonesia Saat Ini...Faktanya kualitas infrastruktur saat ini masih rendah untuk menghadapi tuntutan yang ada
Sumber: World Economic Forum, 2017
PERINGKAT DAN NILAI KUALITAS INFRASTRUKTUR (2017-2018)INDEX DAYA SAING INDONESIA
1st pillar:Institutions
2nd pillar:Infrastructure
3rd pillar:Macroeconomic Environment
4th pillar:Health and primary education
5th pillar:Higher education and training
6th pillar:Goods market efficiency
7th pillar:Labor market
efficiency
8th pillar:Financial market
development
9th pillar:Technological
readiness
10th pillar:Market size
11th pillar:Business
sophistication
12th pillar:Innovation
5
*
*) Naik dari peringkat 60 di tahun 2016-2017
Strategi Pembangunan Infrastruktur 2015-2019
6
REPUBLIK INDONESIA
7
Strategi Pengembangan Infrastruktur Tahun 2015-2019
Rasio Elektrifikasi 96,6%
Akses Air Minum 100%
Akses Sanitasi 100%
Akses Perumahan Layak Huni
Aksesibilitas Perbatasan & Tertinggal
Penyediaan
Pelayanan Dasar
Infrastruktur Mendukung Sektor Unggulan
Konektivitas
Tol Laut + Antar moda
Pembangunan Energi 35 GW• Konsumsi listrik 1.200 kWh/orang di 2019 • Keandalan / Reserve Margin• Bauran Energy
Sektor Unggulan
Jasa & Pariwisata
Pertanian
Industri Pengolahan
Infrastruktur Perkotaan
Keamanan & Keselamatan Transportasi
Membangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel & Intermoda
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan
Mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan
Energi untuk perkotaan
Shift Improve
Jaringan yang Mendukung
Efisiensi Perjalanan
Peningkatan Pangsa
Angkutan Umum
Peningkatan Pemanfaatan
Teknologi
Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan
Avoid
Pengendalian Banjir
Pembangunan TIK:• Infrastruktur TIK: Palapa Ring, dsb• Ekosistem:
• Pemerintah: E-government, E-pendidikan, E-Kesehatan, E-logistik, E-pengadaan
• Swasta: E-commerce
Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas
REPUBLIK INDONESIA
8
Highlight Capaian Penyediaan Pelayanan DasarMembangun kesejahteraan dengan pemerataan infrastruktur pelayanan dasar
Rasio Elektrifikasi 96,6%
Akses Air Minum 100%
Akses Sanitasi 100%
Akses Perumahan Layak Huni
Aksesibilitas Perbatasan & Tertinggal
Penyediaan Pelayanan Dasar
Keamananan Keselamatan Transportasi
Pengendalian Banjir
Membangun Lingkungan Sehat di Desa35.845 desa telah diperbaiki sanitasinya
Akses Air Minum Layak
78,23%
70,97%
68,11%
2016
2015
2014
Dana Desa untuk Lingkungan Sehat
Air Bersih
22.756 unit
MCK
58.331 unit
Sumur
20.425 unit
Perbatasan Kalimantan
Total Panjang: 1.920 kmJalan Tembus: 1.582 kmJalan Belum Tembus: 337 km
Perbatasan NTT
Total Panjang: 176,2 kmJalan Tembus: 157,6kmJalan Belum Tembus: 18,6 km
Perbatasan Papua
Total Panjang: 1.098,2 kmJalan Tembus: 890,6 kmJalan Belum Tembus: 207,64 km
Menembus Isolasi Perbatasan - 2017
Komitmen Penyediaan Listrik NasionalPerkembangan Elektrifikasi Nasional
95,4%
91,2%
88,3%
2017
2016
2015
REPUBLIK INDONESIA
9
Perkuatan Aksesibilitas Daerah Tertinggal dan PerbatasanPembangunan Bandara, Pelabuhan Penyebrangan, dan Pelabuhan untuk perkuatan Aksesibilitas
→ SUBSIDI ANGKUTAN LAUT PERINTIS
→ DAERAH TERTINGGAL
→ HIGHLIGHT PEMBANGUNAN BANDAR UDARA
`
HIGHLIGHT PRIORITAS
Membuka Aksesibilitas untukMencapai Pemerataan Ekonomi
Meningkatkan aksesibilitas daerah tertinggal untuk pemerataan kesejahteraan
→ TRAYEK TOL UDARA PAPUA
Tol Udara di Papua:Subsidi Trayek Tol Udara, Bandara Nabire, Bandara Oksibil, Bandara Wamena, Bandara Ilaga, Bandara Mozes Kilangin
Penyelenggaraan Angkutan Subsidi Tol Laut:Penyediaan Subsidi, Pel. Dobo, Pel. Saumlaki, Pel Sebatik
Bandar Udara KeperintisanBandara Siau, Bandara Tambelan, Bandara Muara Teweh
`
→ HIGHLIGHT PENGEMBANGAN PELABUHAN
Penyelenggaraan Angkutan Perintis Penyeberangan
REPUBLIK INDONESIA
MALAHAYATI
JAMBI
TELUK BAYUR
PALEMBANG
PANJANGTANJUNG EMAS
/SEMARANG
TENAU KUPANG
SAMPIT
PONTIANAK
BANJARMASIN
KARIANGAU BALIKPAPAN
PALARAN SAMARINDA
PANTOLOAN
KENDARI
TERNATE
AMBON JAYAPURA
TANJUNG PRIOK/
PATIMBAN
TANJUNG PERAK
MAKASAR
BITUNGBELAWAN/ KUALA
TANJUNG
BATAM
SORONG
10
Perkuatan Jalur Logistik Utama Merajut konektivitas antar wilayah untuk memantapkan perekonomian regional
Merajut Konektivitas Antar WilayahMeningkatkan kinerja konektivitas antar wilayah dalam mendukung perekonomian wilayah
PEL. FEEDER RUTE FEEDER TOL LAUT
PEL. HUB RUTE HUB TOL LAUT
RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN TOL
RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN KA RIPNAS
PEL. HUB INTERNASIONAL
24 Pelabuhan Tol Laut:Pel Kuala Tanjung/Belawan, Pel. Tj. Priok/Patimban, Pel. Makassar New Port, dan Pel. Bitung
Pembangunan Bandara:Bandara Kertajati, Bandara Kulonprogo, Bandara Buntu Kunik
Jaringan KA:KA Makassar Pare-pare, Double Track Jawa Selatan, KA Lintas Sumatera: Jalur Ganda Besitang –Langsa, Jalur Ganda Prabumulih –Kertapati, Jalur Ganda Martapura- Baturaja, Kualanamu – Araskabu - Medan Elevated
HIGHLIGHT PRIORITAS
REPUBLIK INDONESIA
11
Dukungan Infrastruktur untuk Sektor Unggulan Industri dan Pariwisata Mendorong pengembangan Kawasan di wilayah Luar Jawa untuk pemerataan pembangunan
KSPN: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
KEK: Kawasan Ekonomi Khusus
KI: Kawasan Industri
Fokus Pengembangan Kawasan Industri, Pariwisata dan KEK Luar Jawa
Memeratakan pembangunan dengan pengembangan kawasanPEMBANGUNAN KAWASAN LUAR JAWA
Pengembangan Kawasan Pariwisata (Danau Toba, Borobudur dan Mandalika, Labuan Bajo, Kep. Seribu, Wakatobi, dan Bromo Tengger Semeru)(7 KSPN)
Pengembangan Kawasan Industri (Kuala Tanjung, Sei Mangkei, Konawe, Palu, Morowali, Tlk. Bintuni dan Bantaeng)(7 KI)
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (Arun, Galang Batang, Tj. Api-api, Sorong, Tj. Lesung, Tj. Kelayang, Bitung, MBTK, dan Morotai)(9 KEK)
HIGHLIGHT PRIORITAS
KSPNDANAU TOBA
KI SEI MANGKE
KSPN BOROBUDUR
KSPN TJ. KELAYANG
KSPN MANDALIKA
KI BANTAENG
KEK MBTK
KSPN LABUAN BAJO
KI PALUKI KUALA TANJUNG
KSPN WAKATOBI
KI KONAWE
KEK TJ. API-API
KEK ARUNLHOKSEMAWE
KEK GALANG BATANG
KEK TJ. LESUNG
KSPN BROMO TENGGER SEMERU
KI TELUK BINTUNI
KI MOROWALI
KEK SORONG
KEK MOROTAI
KEK BITUNG
KSPN KEP. SERIBU
Dukungan Bandara, Jalur KA, Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Penyeberangan untuk KSPN, KI, dan KEK:
REPUBLIK INDONESIA
12
Highlight Perkuatan Sektor Unggulan Perkuatan sentra ekonomi strategis dengan infrastruktur konektivitas nasional & dukungan pada kawasan prioritas
Infrastruktur
Mendukung Sektor Unggulan
Konektivitas
Pembangunan Pelabuhan Tol Laut
Infrastruktur Intermoda mendukung Tol Laut
Pembangunan Jaringan Serat Optik Mendukung Digitalisasi
Pembangunan Energi 35 GW
Sektor
Unggulan
Jasa & Pariwisata
Pertanian
Industri Pengolahan
+
Palapa Ring Mempersatukan IndonesiaKemajuan Proyek Palapa Ring (April 2018)
Barat: 100%Panjang Jaringan
Tengah: 75,7%
2.995 km
Timur: 45,1%
6.878 km2.275 km
139 lokasi
106 lokasi
2017
2016
Pembangunan Base Transceiver Station
Perkuatan Konektivitas Wilayah dengan Jaringan Jalan
94%
91%
89%
2017
2016
2015
Kemantapan Jalan Pembangunan Jalan Baru (kumulatif)
1.845 km
1.286 km
2016
2015
156 km
132 km
2016
2015
Merajut Logistik Nasional Untuk Perkuatan Ekonomi WilayahBandara Baru (Kumulatif)
4 bandara
2 bandara
2016
2015
Pembangunan Jalur KA (kumulatif)
114,59 km
85 km
2016
2015
Pelabuhan Subsidi Tol Laut
6 trayek
6 trayek
2016
2015
Pembangunan Jalan Tol (kumulatif)
Komitmen Penyediaan Listrik NasionalProyek 35 MW*
1. 358 MW beroperasi
Menuju Indonesia Berketahanan PanganSelesainya Pembangunan Waduk Baru (kumulatif)
11 waduk
7 waduk
5 waduk
2017
2016
2015
Meningkatnya Daerah Irigasi Terbangun
232.760 ha
138.529 ha
273.322 ha
2017
2016
2015
2.393 km2017 332* km2017
17.096 MW tahap konstruksi2017
2016
2015
803,8 MW
483,4 MW
70,8 MW
13 trayek2017159,41 km20177 bandara2017
* Operasi PerNovember 2017
REPUBLIK INDONESIA
13
Pengembangan Transportasi PerkotaanMeningkatkan daya saing dengan perkuatan infrastruktur perkotaan
HIGHLIGHT PRIORITAS
Perkuatan Mobilitas Perkotaan JabodetabekSubsidi dan peningkatan kinerja prasarana angkutan massal
Subsidi
(PSO)
KA
285 jt pnp
257 jt pnp
2017
2016
Konektivitas Mendukung Mobilitas PerkotaanPercepatan pembangunan angkutan massal perkotaan
Peningkatan Kualitas Mobilitas PerkotaanMeningkatkan daya saing dengan perkuatan infrastruktur perkotaan
Peningkatan Jaringan Jalan Perkotaan untuk Perkuatan Kinerja Lalulintas:
Pembangunan Flyover (FO) dan Underpass (UP) Perkotaan:FO Kopo, FO Buah batu, FO Manahan, UP Bulak Kapal
Pembangunan
LRT Jabodebek
Pembangunan LRT + BRT Medan (KPBU)
Proses FBC PT SMI
Pembangunan MRT
Jakarta N-S Tahap 1
dan 2
Pengembangan BRT Perkotaan (KPBU)
Program NAMA-SUTRI:Pengembangan BRT di 7 Perkotaan
Pembangunan LRT
Sumsel
Strategi Pendanaan Infrastruktur
14
1515
Alokasi Infrastruktur APBN 2015-2018 (4 tahun) meningkat signifikan dibandingkan APBN 2010-2014 (5 tahun)
86 114,2 145,5 155,9 177,9 196
313387 409
-50
50
150
250
350
450
550
650
750
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tri
liu
n R
up
iah
TOTAL 2015-2018:
Rp. 1.305 T
Alokasi pemerintah untuk infrastruktur meningkat pesat (Rp. 1.305 Triliun periode 2015-2018) namun masih
belum bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur 2015-2019 sebesar Rp. 1.978 Triliun.
TOTAL 2010-2014:
Rp. 679 T
Rasio Infrastruktur/APBNP
7,6% 8,6% 9,4% 9,0% 9,5% 9,5% 15,3% 18,7% 18,6%APBN
REPUBLIK INDONESIA
16
Kerangka Pendanaan Infrastruktur (2015 - 2019) …mendorong peran swasta melalui KPBU dan PINA…
BUMN :
Rp 1.066,2 T
APBN+APBD:
Rp 1.978,6 T
Calculation based on infrastructure investment (required) to be a middle income country by 2025.Sources: BAPPENAS- JICA, 2014: Background Study for RPJMN 2015-2019, Analyst team of Ministry of National Development Planning (BAPPENAS)RPJMN: National Medium-Term Development Planning
Rp 4.796,2 T
Total kebutuhan investasi untuk infrastruktur in 2015 – 2019
41.3% 22.2% Swasta:
Rp 1.751,5 T36.5%
Sumber pendanaan:
REPUBLIK INDONESIA
17
PPP Best Practices
Source: Diolah dari Bridging Infrastructure Gap, 2016 Mckinsey
REPUBLIK INDONESIA
18
Pengertian KPBU
PENYEDIAAN INFRASTRUKTURPENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PERUBAHANPARADIGMA
PEMBENTUKAN ASET
(Pemerintah)
PELAYANAN MASYARAKAT
KONVENSIONAL
PENGADAAN ASET
DISERAHKAN SETELAH
KERJASAMA SELESAI
KEWAJIBAN PEMERINTAH
MELAYANI MASYARAKAT
KEWAJIBAN PEMERINTAHMELAYANI MASYARAKAT
• On schedule, on budget, on service• Kesinambungan perencanaan , konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.• Mengatasi keterbatasan kapasitas pelaksanaan.
• Dengan dana yang sama, bisa me-leverage proyek yang lebih banyak
Manfaat KPBU:
KPBU• Bukan privatisasi tetapi
pengelolaan aset melalui konsesi
• Dapat berupa kegiatan yang: memiliki arus pendapatan (palapa ring), tidak memiliki pendapatan (jalintim)
REPUBLIK INDONESIA
19
Indonesia Memiliki 19 Jenis Sektor Infrastruktur KPBU
Kebandarudaraan
Kepelabuhanan
Perkeretaapian
Darat dan penyeberangan
Jalan
Jalan Tol
Jembatan Tol
Pasar Tradisional
Transportasi Jalan
Fasilitas Perkotaan
Pengelolaan LimbahSetempat
Air Minum
PerumahanRakyat
PengelolaanSampah
Pengelolaan LimbahTerpusat
SDA & IrigasiKawasan
Fasilitas PendidikanLembaga
Pemasyarakatan
KesehatanSarana Olah Raga,
Kesenian dan Budaya
Pariwisata
Pembangkit Listrik
Transmisi
Penerangan Jalan Umum
Ketenagalistrikan Konservasi EnergiMigas dan EBTTelekomunikasi &
Informatika
Fiber Optic
e-Gov
KONEKTIVITAS
FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
1. Yogya - Bawen Toll Road
2. Makassar-Pare-pare Railway
3. Surakarta Street Lighting
4. National Integrated Welfare System
5. Indonesia National Cancer Center Dharmais Hospital
6. Gorontalo Hospital7. Nusakambangan
Industrial Correctional Facility
8. Correctional Facility Relocation (Ciangir)
9. Ciputat Market10. Bintuni Industrial Zone
1. Riau Non-Toll Road 2. South Sumatera Non-Toll
Road3. Semarang – Demak Toll
Road4. Surabaya - Madura Toll
Bridge5. Medan Municipal
Transport (LRT)6. Pekanbaru Regional
Water Supply7. University of Sam
Ratulangi Teaching Hospital
8. Sidoarjo General Hospital9. Pirngadi Hospital10. Multifunction Satellite
1. Manado - Bitung Toll Road
2. Balikpapan -Samarinda Toll Road
3. Pandaan - Malang Toll Road
4. Batang - Semarang Toll Road
5. Serpong - Balaraja Toll Road
6. Umbulan Water Supply
7. Central Java Power Plant
8. West Palapa Ring9. Central Palapa Ring10. East Palapa Ring
Preliminary study
Outline Business Case(OBC)
Final Business Case(FBC)
PQ Request forProposal
Bid AwardPPP Agreement
SigningFinancial Close
TenderPreparation
1. Serang -Panimbang Toll Road (Government side 33 km)
2. West Semarang Water Supply
9
Solicited PPP Project Pipeline10 proyek sedang konstruksi dan 36 proyek sedang dalam proses
1. Labuan bajo Airport
2. UNDIP’s Marine Institute
3. ITB Cirebon4. UIN Malang
Dormitory5. UGM Teaching
Hospital6. UIN Jakarta
Teaching Hospital7. UIN Makassar
Teaching Hospital8. Udayana
Teaching Hospital
1. Jakarta -CikampekSouth Toll Road
2. Probowangi TollRoad
3. Cisumdawu TollRoad
4. Serang -Panimbang TollRoad (PPP 51 km)
5. Bandar LampungWater Supply
6. Nambo RegionalWasteManagement
TOTAL: Rp 95,8 triliun + 8 under calculation projects TOTAL: Rp. 57 triliun TOTAL: Rp. 105,6 triliun
PLANNING PREPARATION TRANSACTION CONSTRUCTION
Data per 16/04/2018
Warna merah PSN
REPUBLIK INDONESIA
21
Unsolicited PPP Project Pipeline2 proyek sedang konstruksi dan 3 proyek sedang dalam proses
.
Financial
Close
Construction
2 Toll Road Projects
• Krian – Legundi –Bunder – Manyar(Rp 12,7 Triliun)
• Jakarta – CikampekElevated II
(Rp 16,9 Triliun)
Rp 29,6 triliun
Construction
Jatiluhur Water Supply(Rp. 1,9 Triliun)
1. Karian Water Supply
2. TOD Poris Plawad
Project proponent submits
a proposal and pre-FS
document to GCA
• Pre-FS document evaluation to
get pre-FS approval;
• GCA gives the rights to project
proponent to prepare FS
Business Entity
submits FSFS evaluation Procurement
PPP
Agreement
Signing
Issuing approval letter:
1. Establishing the project as an
Unsolicited Project;
2. Establishing the business entity
as the project initiator.
Private asthe project innitiator
(UNSOLICITED)
Compensation option
to the project initiator
Additional mark of 10% on the
procurement scoreRight to match
The GCA purchase the PPP initiative
Data per 16/04/2018
Warna merah PSN
Bagaimana PINA Memfasilitasi Investor Dalam Pembiayaan Ekuitas?
Pembiayaan Ekuitas Langsung
Penyertaan langsung ekuitas ke perusahaan infrastruktur
Instrumen Investasi Ekuitas
Investor membeli instrumen investasi ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan infrastruktur seperti RDPT, perpetuity notes, and callable preferred stocks or intrumen lainnya yang mendekati ekuitas
memperdalam pasar modal
Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT)Diperkenalkan pada 13 Agustus 2017 senilai Rp. 1 triliununtuk pembiayaan BIJB Kertajati
Surat Berharga Perpetual (SBP)Diperkenalkan pada 17 April 2018 senilai Rp. 1 triliununtuk pembiayaan PP Energy
22
REPUBLIK INDONESIA
23
Pencapaian PINA dalam fasilitasi pembangunan PSN…PINA success story in accelerating financial close project…
Jaringan Serat Optik
Bandar Udara KerjasamaInvestasi
RDPTRp 932,0 miliar(USD 69,7 juta)
Pembiayaan EkuitasRp 1,81 triliun(USD 134 juta)
Pembiayaan EkuitasRp 3,5 triliun(USD 265,0 juta) Pembiayaan Ekuitas
Rp 174,0 miliar(USD 13,0 juta)
PembangkitListrik
Surat Berharga Perpetual(tahap 1)Rp 2,0 triliun (USD 74 juta)
Jalan Tol
23
TERIMA KASIH
K E M E N T E R I A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L /
B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L