depkeu

287
STUDI TENTANG MARKET MAKER DI PASAR MODAL INDONESIA Oleh: Tim Studi Tentang Market Maker Di Pasar Modal Indonesia DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL PROYEK PENINGKATAN EFISIENSI PASAR MODAL TAHUN 2003 1

Upload: esi-fitriani-komara

Post on 31-Jul-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: depkeu

STUDI TENTANG MARKET MAKER DI PASAR MODAL INDONESIA

Oleh: Tim Studi Tentang Market Maker

Di Pasar Modal Indonesia

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

PROYEK PENINGKATAN EFISIENSI PASAR MODAL TAHUN 2003

1

Page 2: depkeu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya sehingga Tim dapat

menyelesaikan penulisan laporan hasil studi Market Maker. Kami

menyadari bahwa studi yang dilakukan masih bersifat global dan tidak

terlalu mendalam mengingat adanya keterbatasan pengetahuan dan

dana yang ada. Namun, berkat kerja keras dan dukungan penuh yang

diberikan oleh seluruh anggota Tim dan responden maka penelitian ini

dapat selesai dengan baik.

Untuk itu, sudah selayaknya Tim menyampaikan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam pelaksanaan studi, sebagaimana tersebut

dibawah ini :

1. Pimpinan Proyek Peningkatan Efisiensi Pasar Modal beserta

segenap jajarannya.

2. Direksi PT Bursa Efek Jakarta beserta jajarannya selaku nara

sumber.

3. Direksi PT Bursa Efek Surabaya beserta jajarannya selaku nara

sumber.

4. Pengarah dan seluruh anggota Tim Studi Market Maker.

5. Pihak-pihak yang telah membantu Tim dalam rangka pelaksanaan

penelitian studi.

Akhirnya tak ada gading yang tak retak, walaupun dengan

segala keterbatasan yang ada, Tim berharap semoga hasil penelitian

ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai bahan referensi

dan pertimbangan, khususnya Bursa Efek Jakarta, Perusahaan Efek

dan Bapepam sendiri didalam mengambil kebijakan dalam penerapan

2

Page 3: depkeu

Remote Trading System secara penuh di masa yang akan datang,

sehingga dapat terlaksana dengan sukses dan lancar.

Disamping itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh

kalangan akademis maupun pemerhati pasar modal di Indonesia

melengkapi khasanah ilmu dan literatur tentang pasar modal yang

masih sangat terbatas dewasa ini.

Jakarta, Desember 2003

Tim Market Maker

3

Page 4: depkeu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Ruang Lingkup Studi 3 C. Perumusan Masalah 4 D. Tujuan Studi 4 E. Metode Studi 5 F. Tim Studi 6 G. Waktu Studi 6

BAB II MARKET MAKER 7 A. Pengertian Market Maker 7 B. Pengembangan Market Maker 9 1. Aspek Kebutuhan 9 2. Rekomendasi IOSCO 10 C. Market Maker di Beberapa Manca Negara 11 1. Austria 12 1.1 Pendahuluan 12 1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina 13 1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse 14 1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis 14 1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker 16 1.4.2 Keuntungan Spesialis 20 1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis 24 1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran 24 1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran 24 1.4.6 Timeframe 25 1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi 25

4

Page 5: depkeu

spesialis 1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis 29 1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase

pertama penawaran 29

1.4.10 New Issues 30 1.4.11 Produk Baru 31 1.4.12 Pengawasan Spesialis 31 1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman 32 1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance 32 1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan

spesialis 36

1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis 36 1.5.2 Pasar Tunai 37 1.5.3 Pasar derivatif (OTOB) 38 2. Amerika Serikat 40 2.1 Persyaratan Market Maker 40 2.2 Persyaratan permodalan 40 2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker

(pada NASDAQ). 41

2.4 Kebijakan Autoquote 45 2.5 Stabilisasi Penawaran 46 2.6 Eligibility 47 2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran 47 2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi 47 2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market

Making 48

2.10 Withdrawal of Quotes 49 2.11 Excused Withdrawals 49 3. Thailand 50 3.1 Latar Belakang 50 3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market

Maker 51

3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker 51 3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak 54

5

Page 6: depkeu

Melakukan Tugas atau Kewajibannya. 3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai

Market Maker 55

4. India 56 4.1 Pendahuluan 56 4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar 58 4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar 58 4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market

Makers 60

BAB III PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA 63 A. Potensi Market Maker dan Profile Pasar Modal Indonesia 63 1. Pasar Saham 64 2. Pasar Obligasi 67 3. Potensi Pengembangan Market Maker 74 B. Bursa Efek dan Implementasi Market Maker / Rencana

Penerapan Market Maker Oleh Bursa Efek Di Indonesia 76

1. PT Bursa Efek Surabaya 76 a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT

Bursa Efek Surabaya (BES) 76

b. Kajian Pengembangan Kembali 77 c. Tujuan Adanya Market Maker 78 d. Kriteria Market Maker 80 e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker 80 f. Kesiapan Infrastruktur 80 2. Bursa Efek Jakarta 81 C. Pengembangan Market Maker di Indonesia 82 1. Pengaturan Market Maker 82 2. Mekanisme Perdagangan oleh Marker Maker 85

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 90 A. Kesimpulan 90 B. Rekomendasi 92

DAFTAR PUSTAKA ix

6

Page 7: depkeu

DAFTAR TABEL Tabel 1 Market making di Bursa Wina 12Tabel 2 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse 14Tabel 3 Segmen pasar, bentuk efek, kriteria, spesialis/market maker

dan prosedur perdagangan 15

Tabel 4 Segmentasi pasar Equity Market 17Tabel 5 Segmentasi pasar OTOB Market 18Tabel 6 Perbedaan maximum spread dan Volume Minimum antara

Market Maker dan Spesialis untuk sekuritas tertentu 19

Tabel 7 Pembagian dalam volume perdagangan untuk saham 21Tabel 8 Total fee yang dikumpulkan atas produk dalam periode

observasi 22

Tabel 9 Kriteria penawaran pada segmen prime market dan standar market continuous equity market

25

Tabel 10 Kriteria penawaran pada segmen prime market dan standar market continuous OTOB market

27

Tabel 11 Likuiditas transaksi saham di BEJ selama 2 tahun terakhir 64Tabel 12 Perkembangan emisi obligasi selama 2 tahun terakhir 68Tabel 13 Grafik perkembangan nilai dan volume transaksi obligasi

periode Agustus 2001 s.d. Agustus 2003 72

Tabel 14 Frekuensi perdagangan obligasi periode Agustus 2001 s.d Agustus 2003

73

Tabel 15 Skema hubungan market maker dan peningkatan likuiditas 75

7

Page 8: depkeu

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1 Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 187/KM.1/2003 Tentang Pembentukan Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia

B. Lampiran 2 Surat Keputusan Ketua Pelaksana Tim Studi Tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-01/PPEPM.3/2003 Tentang Pengangkatan Anggota Pembantu Pelaksana dan Sekretariat Tim Studi Tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia

C. Lampiran 3 Replies to Questionaire : The Influence of Market Makers in the Creation of Liquidity

D. Lampiran 4 Marketplace Rules of NASDAQ E. Lampiran 5 Notification of The Stock Exchange of Thailand F. Lampiran 6 Trading Procedure “Auction with Liquidity Providers” in

Securities Trading on Wiener Borse

G. Lampiran 7 Trading Rules for the Automated Trading System, XETRA (Exchange Electronic Trading) on Wiener Borse in Its Function as a Securities Exchange

H. Lampiran 8 Rules of Price Determination

I. Lampiran 9 Market Model for the Trading of Stocks and Bonds

J. Lampiran 10 The XETRA Market Model for the Trading of Stocks and Bonds on Wiener Borse AG

8

Page 9: depkeu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

negara dituntut untuk mengikuti suatu perubahan dan perkembangan

guna memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga keselarasan dengan

keinginan pasar. Berbagai upaya ditempuh dalam rangka

meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk melakukan

investasinya di pasar modal.

Tingginya likuiditas suatu pasar merupakan salah satu

barometer penentu para pemodal untuk melakukan investasi di pasar

modal. Pasar yang likuid akan menarik karena dengan mudah

pemodal dapat menjual dan membeli efek sesuai dengan

perkembangan pasar dan kebutuhan portofolio pemodal. Akan tetapi

sebaliknya bila tidak tercipta likuiditas dalam suatu pasar maka

pemodal akan mengalami kesulitan dalam melepas efek yang

dimilikinya.

Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya

yang diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market.

market makeradalah intermediary yang mempunyai kewajiban untuk

menjual dan membeli atas efek tertentu untuk rekeningnya sendiri

secara berkesinambungan dan selalu menyampaikan kuotasi atas

efek yang menjadi tanggunggannya.

Namun berbagai argumen dan debat muncul perihal alternatif

peningkatan likuiditas melalui market maker ini. Pada masa pasar

sedang bullish tidak akan banyak ditemui kendala untuk menjadi

market maker tetapi pada saat pasar sedang bearish akan sangat

membutuhkan permodalan yang kuat untuk dapat menjadi market

9

Page 10: depkeu

maker. Disamping itu ada pendapat yang menyatakan bahwa

peningkatan likuiditas melalui pengembangan market maker lebih

costly dibandingkan dengan system order matching karena dalam

mekanismenya market maker akan mengambil keuntungan dari

spread penawaran jual.

Mencermati permasalahaan likuiditas di Pasar Modal Indonesia

Indonesia sangatlah menarik karena banyak saham yang hanya aktif

diperdagangkan dalam beberapa minggu setelah listing. Sedangkan

bila dilihat dari aktifitas saham Emiten yang ditransaksikan tampak

bahwa dalam setiap bulan terdapat sepersepuluh dari saham Emiten

yang tercatat di Bursa tidak ditransaksikan sedangkan dua-pertiga

saham emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total

frekuensi transaksi.

Mekanisme perdagangan dengan menggunakan sistem market

maker pernah dilakukan pada tahun 1987 yaitu perdagangan melalui

Bursa Paralel Indonesia (BPI). Pada dasarnya BPI didirikan untuk

memenuhi aspirasi kalangan bisnis dan masyarakat luas. Dalam hal

ini BPI merupakan jembatan bagi perusahaan yang sudah layak

menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas tetapi belum

memenuhi persyaratan untuk dicatatkan di Bursa reguler. Adapun

transaksinya dilakukan olkeh market maker untuk menjamin terjadinya

likuiditas. Market maker wajib wajib melakukan penawaran terus

menerus dengan demikian aktivitas transaksi terus meningkat.

Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh oleh market maker

adalah spread harga yang ditentukan sendiri antara harga jual dan

harga beli yang bias berubah setiap saat. Namun kenyataannya selain

kurangnya dukungan teknologi informasi yang digunakan dan

kurangnya variasi serta jumlah saham yang dicatatkan maka BPI pada

Tahun 1995 diakuisisi oleh PT Bursa Efek Surabaya (BES).

10

Page 11: depkeu

Dengan kewajiban mengemban misi BPI, BES juga

mengembangkan sistem perdagangan melalui market maker. Hal ini

dapat dilihat dari infrastruktur yang disediakan BES berupa sarana

dan prasarana perdagangan melalui market maker. Fasilitas yang

disediakan BES tersebut tidak mendapat respon positif dari Anggota

Bursa, sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan oleh

Angggota BES.

Tuntutan meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk

melakukan investasinya di pasar modal yang antara lain dengan

meningkatkan likuiditas, dan memperhatikan besarnya potensi

perlunya peningkatan likuiditas terutama untuk saham-saham yang

berkapitalisasi rendah, serta belajar dari ketidakberhasilan

pengembangan market maker maka Menteri Keuangan RI melalui

Surat Nomor : 187/KM.1/2003 memutuskan untuk membentuk Tim

Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran 1) dan

Ketua Pelaksana Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia

mengeluarkan Surat Nomor : Kep-01/PPEPM.3/2003 tentang

Pengangkatan Anggota Pembantu Pelaksana dan Sekretariat Tim

Studi tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran

2) .

B. Ruang Lingkup Studi

Dalam melakukan studi, Tim membatasi ruang lingkup studi

pada kajian penerapan perdagangan Efek melalui market maker yang

meliputi 3 (tiga) hal, yaitu:

1. Pengertian market makerdan mekanisme perdagangannya.

2. Kemungkinan penerapan market maker sebagai salah satu

alternatif mekanisme perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia

dikaitkan dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.

11

Page 12: depkeu

3. Ketentuan-ketentuan minimal implementasi market maker di

Indonesia.

C. Perumusan Masalah

Dalam kajian ini, Tim mengidentifikasi beberapa masalah yang

harus mendapat perhatian, yaitu:

1. Bagaimana kemungkinan pengembangan market maker sebagai

salah satu alternatif bagi investor dalam melakukan perdagangan

Efek.

2. Hal-hal apakah yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh Bapepam

berkaitan dengan pengembangan market maker.

3. Hal-hal apakah yang perlu dipersiapkan Perusahaan Efek dalam

melakukan pengembangan market maker.

D. Tujuan Studi

Adapun tujuan dilakukannya studi market maker di Indonesia

adalah:

1. Mengetahui seberapa besar kemungkinan pengembangan market

maker salah satu alternatif dalam melakukan perdagangan Efek di

Pasar Modal Indonesia.

2. Mengetahui hal-hal yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh

Bapepam dan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Perusahaan

Efek berkaitan dengan pengembangan market maker di Pasar

Modal Indonesia.

3. Menghasilkan rekomendasi berkaitan dengan penerapan dan

penyediaan market maker kepada pihak-pihak terkait.

12

Page 13: depkeu

E. Metode Studi

Dalam melakukan studi, Tim menggunakan metode penelitian

pustaka dan metode penelitian lapangan. Penelitian pustaka

dilakukan dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan

market maker untuk mendapatkan landasan teori. Dalam mempelajari

literatur, tim mengambil dari tulisan dan artikel perorangan maupun

kelembagaan dan dari peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar

modal yang sudah mempraktekkan market maker.

Untuk mempelajari praktek market maker di luar negeri, tim

mengambil sampel 4 (empat) pengaturan di 4 (empat) otoritas pasar

modal yang berbeda, yaitu pengaturan yang dilakukan oleh United

States of America (USA), Austria, Thailand, India.

Sedangkan untuk penelitian lapangan dilakukan dengan

mengkaji data perdagangan dan informasi terkait dengan pasar modal

di Indonesia untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir untuk

mendapatkan gambaran permasalahan dan kondisi Pasar Modal

Indonesia, dan mengkaji masukan dan informasi dari 2 (dua) Bursa

Efek di Indonesia.

F. Tim Studi

Tim Studi Market Maker terdiri dari18 orang, dengan perincian

sebagai berikut.

1. 2 (dua) orang pengarah.

2. 1 (satu) orang ketua tim.

3. 9 (sembilan) orang anggota.

4. 4 (empat) orang pembantu pelaksana.

5. 2 (dua) staf sekretariat.

13

Page 14: depkeu

G. Waktu Studi

Studi dilakukan pada tahun anggaran 2003 dengan jangka

waktu studi Januari sampai dengan Desember 2003.

14

Page 15: depkeu

BAB II

MARKET MAKER

A. PENGERTIAN MARKET MAKER

Market Maker atau Pembentuk Pasar merupakan suatu

fenomena yang menarik dalam perkembangan kegiatan perdagangan

sekuritas di pasar modal dunia, khususnya perdagangan instrumen

pasar modal melalui Bursa Efek. Market Maker ini pada umumnya

berkembang dengan pesat di negara-negara yang pasar modalnya

sudah maju dan modern. Terdapat beberapa pengertian dari Market

Maker yang dikenal di berbagai negara. Di bawah ini beberapa istilah

dan pengertian dari Market Maker yang dirangkum dari berbagai

sumber sebagai berikut :

1. Dalam situs atau website www.investorwords.com istilah Market

Maker didefinisikan sebagai “A brokerage or bank that maintains a

firm bid and ask price in a given security by standing ready,

willing, and able to buy or sell at publicly quoted prices (called

making a market). These firms display bid and offer prices for

specific numbers of specific securities, and if these prices are met,

they will immediately buy for or sell from their own accounts.

Market makers are very important for maintaining liquidity and

efficiency for the particular securities that they make markets in. At

most firms, there is a strict separation of the market-making side

and the brokerage side, since otherwise there might be an

incentive for brokers to recommend securities simply because the

firm makes a market in that security”.

2. Menurut NASD pengertian dari Market Maker diuraikan sebagai

“A firm that maintains a firm bid and offer price in a given security

by standing ready to buy or sell at publicly-quoted prices. The

15

Page 16: depkeu

Nasdaq Stock Market is a decentralized network of competitive

Market Makers. Market Makers process orders for their own

customers, and for other NASD broker/dealers; all NASD

securities are traded through Market Maker firms. Market Makers

also will buy securities from issuers for resale to customers or

other broker/dealers. About 10 percent of NASD firms are Market

Makers; a broker/dealer may become a Market Maker if the firm

meets capitalization standards set down by NASD”.

3. Sementara itu dalam situs atau website Citibankgroup yaitu

www.citibank.com istilah Market Maker didefinisikan sebagai “A

dealer or trader who maintains a firm bid and offer price in a given

security by standing ready to buy or sell round lots at the quoted

prices”.

4. Selanjutnya di pasar modal Amerika Serikat juga dikenal istilah

“Make a Market” yang didefinisikan sebagai “The process of

maintaining firm bid and asked prices in a given security by

standing ready to buy or sell round lots at publicly quoted prices.

In the over-the-counter market, the dealer is called a "market

maker", and on the exchanges, a "specialist".”

5. Menurut beberapa kamus keuangan dan pasar modal secara

umum Market Maker didefinisikan sebagai “Securities dealer in a

specific over-the-counter stock who makes a market--that is, one

who maintains firm bid and asked prices in a given security by

standing ready to buy or sell round lots”. Disamping itu juga ada

yang mendefinisikan sebagai “An institution that makes a firm bid

and ask price in a given over the counter security by standing

ready, willing, and able to buy or sell at publicly quoted prices”

6. Menurut situs atau website Investor Indonesia yaitu

www.investorindonesia.com, Market Maker atau Pembentuk

Pasar didefinisikan sebagai “pedagang Efek di Bursa yang

16

Page 17: depkeu

memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek

tertentu di pasar sekunder”

7. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 18 Peraturan Pencatatan

Bursa Efek Surabaya (BES) definisi dari Pembentuk Pasar atau

Market Maker adalah “Anggota Bursa yang telah disetujui oleh

Bursa yang secara terus menerus menyampaikan kuotasi atas

Efek yang menjadi tanggungannya dan bersedia untuk membeli

atau menjual Efek tersebut sekurang-kurangnya 1 (satu) unit

perdagangan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa”.

B. PENGEMBANGAN MARKET MAKER

1. Aspek Kebutuhan

Peranan Market Maker di dalam transaksi keuangan dunia

dirasakan semakin penting terutama dalam rangka menciptakan

stabilisasi harga produk-produk keuangan dan juga untuk menjaga

likuiditas dari produk-produk itu sendiri. Di berbagai pasar

keuangan, baik pasar uang, pasar berjangka (futures and opsis),

pasar berjangka komodity, maupun pasar modal, peranan Market

Maker dirasakan semakin penting dan diakomodasi dalam

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aktivitas

perdagangan produk-produk keuangan.

Di pasar modal sendiri, peranan Market Maker dalam

perdagangan saham, obligasi ataupun derivative sudah dirasakan

oleh para pelaku pasar modal, terutama di negara-negara yang

pasar modalnya sudah maju dan modern seperti Amerika Serikat,

Austria dan negara-negara Eropa lainnya. Namun dalam

perkembangannya Market Maker juga diperkenalkan dan

kegiatannya diakomodir dalam peraturan perundang-undangan di

pasar modalnya. Negara-negara seperti Thailand, Hong Kong,

17

Page 18: depkeu

Jepang dan lain-lain juga sudah mengatur mengenai keberadaan

Market Maker di pasar modal mereka.

Perlunya pasar modal mengembangkan Market Maker adalah

dalam rangka menjaga stabilitas pasar dan menciptakan likuiditas

pasar modal dalam persaingan global yang semakin ketat.

2. Rekomendasi IOSCO

Dalam laporan the Emerging Markets Committee salah satu

komite dari International Organization of Securities Commissions

(IOSCO) yang berjudul The Influence of Market Makers in the

Creation of Liquidity bulan Mei 1999, merekomedasikan beberapa

ketentuan berkaitan dengan pengembangan Market Maker, yaitu :

a. Menetapkan persyaratan modal yang kuat (adequate), namun

tidak membebani, tidak terlalu tinggi untuk mencegah Market

Maker mengambil posisi (taking position) dan mencegah

manipulasi pasar (market making),

b. Menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran yang

ketat (prudent) tidak untuk membatasi kelangkaan modal dan

sumber daya manajerial,

c. Mengijinkan spreads yang dapat menjamin risiko mereka,

d. Mengijinkan untuk melakukan short selling, cara atau sarana

yang penting dalam rangka pengelolaan risiko (risk

management) bagi Market Maker.

Dalam Lampiran 2 Laporan tersebut di atas yang berjudul Replies

To Questionaire: The Influence of Market Makers in Creation of

Liquidity diuraikan mengenai hasil dari pengumpulan data melalui

questionnaire yang dilakukan terhadap 18 negara anggota

IOSCO. Dari 18 negara tersebut terdapat 5 negara yang mengatur

18

Page 19: depkeu

Maker Maker secara khusus dalam peraturan perundang-

undangan pasar modal sedangkan 13 negara yang lain tidak

diatur secara khusus. Hasil survey selengkapnya dapat dilihat

dalam Lampiran 2 laporan ini.

C. MARKET MAKER DI BEBERAPA NEGARA

Dalam penelitian yang dilakukan dalam rangka studi tentang

pengembangan Market Maker di Pasar Modal Indonesia ini akan

diambil contoh kegiatan dan pengaturan Market Maker di beberapa

negara, baik yang pasar modalnya sudah maju dan modern maupun

yang pasar modalnya masih dalam taraf berkembang, sebagai bahan

studi perbandingan. Adapun negara-negara tersebut adalah sebagai

berikut:

1. AUSTRIA

1.1 Pendahuluan

Wiener Borse memperkenalkan sistem spesialis dalam

hubungannya dengan segmentasi pasar baru pada 1 April

1999.

Peraturan yang dipresentasikan menggambarkan kerangka

kerja sistem spesialis dan akan disesuaikan dengan

kebutuhan.

Market Making di Bursa Wina

Market Maker Spesialis

Sistem spesialis didesain sebagian sebagai pelengkap

sistem market maker dengan memperkenalkan fungsi

tambahan broker dengan tujuan meningkatkan likuiditas

19

Page 20: depkeu

pasar. Tugas-tugas spesialis adalah untuk menempatkan

quota beli dan jual yang tetap ke dalam sistem bersama-

sama dengan market maker dan, dengan bantuan

pengukuran tambahan, mempertinggi likuiditas pasar,

dengan cara demikian mendukung pembuatan pasar dan

pemasaran sekuritas dan produk.

Disamping fungsi spesialis sebagai penyedia likuiditas,

spesialis dapat juga berperan sebagai penyedia produk.

Fungsi ini dimaksudkan khususnya untuk perdagangan opsi

dan kontrak-kontrak future keuangan untuk opsi saham yang

membutuhkan peserta perdagangan yang menanggung

kewajiban spesialis sebagai syarat untuk masuk dalam

perdagangan di Bursa Wina.

Sebagai tambahan agar dapat meningkatkan reputasi

spesialis di pasar, spesialis mendapat berbagai keuntungan

sebagai ganti penerimaan resiko di dalamnya.

Dalam ruang lingkup sistem spesialis, sebuah perusahaan

terdaftar juga memiliki kemungkinan menaikkan sahamnya

lebih besar nilainya dengan mengembangkan kebijakan

komunikasinya (menerapkan standar akuntansi

internasional, keterbukaan khusus, menyiarkan gambaran

perusahaan, dan sebagainya).

1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina

Segmentasi pasar di Bursa Wina adalah instrumen kebijakan

pemasaran dan komunikasi. Segmentasi pasar ini membagi

segmen-segmen pasar yang berbeda menurut likuiditas dan

frekuensi dimana quota beli dan jual ditempatkan dalam

sistem. Pembagian pasar ke dalam Official Market, Semi-

Official Market dan Third Market digunakan sebagai kriteria

20

Page 21: depkeu

untuk alokasi saham dan produk ke dalam segmen pasar

yang berbeda.

Sekuritas dan produk yang diperdagangkan pada Bursa

Wina dikelompokkan ke dalam segmen-segmen berikut :

1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse

Segementasi Pasar pada Wiener Borse

warrantsOtob

1….membutuhkan spesialis/MM 2….membutuhkan MM 3….stocks == MM di ki k

Cece derivative

Austrian derivatives

Other listings Equity market Bond

Auction 4

Continuous 1

Prime market 1 1

Standard market

Performance linked

Banking bonds

Corpot

Government bonds

Kriteria untuk memasuki dan alokasi dari masing-masing

segmen dijelaskan secara lebih jelas dalam publikasi

“Segmentasi pasar pada Bursa Wina”.

1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis

Spesialis untuk tiap sekuritas (pasar tunai) dan produk

(pasar derivatif) ditentukan oleh pemegang tender. Peserta

perdagangan yang mengajukan tawaran terbaik (in terms of

minimum size and maximum spread) adalah spesialis

terpilih. Prosedur penawaran diulang tiap tahun, memberikan

kesempatan kepada setiap peserta perdagangan di Bursa

Wina untuk menjadi spesialis pada periode tertentu. Hanya

satu spesialis yang terpilih untuk tiap sekuritas dan produk.

21

Page 22: depkeu

Segmen Pasar

Bentuk Efek Kreteria Spesialis/ Market Maker

Prosedur Perdagangan

Efek Bersifat Ekuitas Pasar Perdana

Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket.

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction

Standard market continuous

Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction

Standard Market Auction

Saham dan Efek lain

Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket .

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”.

OTOB MARKET Derivatif Austria

Produk ATX dan Opsi Saham

Pencatatan pada Official Market.

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

Derivatif Cece

Produk Cece Pencatatan pada Official Market.

1 market maker Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Obligasi Perbankan

Obligasi (khususnya, Obligasi pemerintah, Obligasi Federal,

Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket atau

-

Sistem dan Prosedur perdagangan “XETRA”, Perdagangan Auction

22

Page 23: depkeu

Efek bersifat hutang lainnya

Federal treasury bills, interest rate and government strips, Obligasi Perusahaan, Obligasi Perbankan dan obligasi konversi

Third Market

WARAN Waran Waran Pencatatan

pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market

- Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

EFEK LAIN YANG TERCATAT Efek Lain yang Tercatat

Saham dan sertifikat partisipan

Pencatatan pada Third Market

Memungkinkan adanya Market Maker

Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Perdagangan saham hanya atas komitmen market maker atau efek yang likuiditas pasarnya terjamin

Hak Bagi Hasil, investasi dan sertifikat indeks

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official

Market atau Third

Market

Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Jika pasar yang likuid terjamin

23

Page 24: depkeu

1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker

Spesialis memiliki tugas untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban yang dinyatakan dalam penawaran (minimum

size, maximum spread) selama periode keseluruhan (satu

tahun). Kewajiban market maker sekarang ini adalah

syarat-syarat minimum ketika mengajukan penawaran.

Market maker memiliki kewajiban untuk memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan oleh Bursa Wina (periode waktu

untuk menempatkan quota, maximum spread, minimum

size). Hal ini berarti saham-saham pada segmen berikut

harus memenuhi syarat-syarat berikut:

“ Spesialis juga wajib untuk menjamin bahwa harga-harga

ditentukan pada saat pelelangan dan untuk lebih sering

merespon permintaan quota. Volume perdagangan yang

dicapai pada cara ini memiliki pengaruh positif terhadap

saham-saham spesialis dalam volume perdagangan “.

Equity Market Segmentasi

Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian pertengahan 1% to 3%

Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak

24

Page 25: depkeu

lebih 2.000 saham

Saham – Pasar standard continuous Standard Market Continuous

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

4%

Interaktif

(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham

Segmentasi

Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian pertengahan 1% to 3%

Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham

Saham – Pasar standard continuous

Standard market continuous

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

4% Interaktif

(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham

25

Page 26: depkeu

OTOB Market Segmentasi Pasar

Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Otob market.at ATX Index Products

- ATX Opsi

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo ketiga yang terpendek.

10 kontrak untuk jatuh tempo kurang dari 3

ATX Index Products

- ATX-Future

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo kedua yang terpendek + 20 poin indeks untuk jatuh tempo kedua yang terpendek

10 kontrak untuk jatuh tempo kedua terpendek + 5 kontrak untuk 5 jatuh tempo keempat terpendek

Austrian Opsi Saham

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya. Prosentase sebesar (2% atau 2,5% atau 3%) dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menjelaskan nilai absolut yang diseuaikan dengan

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 10 �40 kontrak > EUR 25 �30 kontrak > EUR 50 �20 kontrak > EUR 100 �10 kontrak > EUR 100 �5

26

Page 27: depkeu

basis triwulan kontrak

Maximum Spread (dasar perhitungan)

Volume Minimum ATX futures:

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

(untuk jatuh tempo keempat

terpendek)

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

(untuk jatuh tempo keempat

terpendek) Market maker

0.75% 20 poin indeks 10 kontrak 5 kontrak

Specialis - X % 20 poin indeks + X kontrak 10 kontrak

ATX – options:

Maximum Spread (dasar perhitungan)

(untuk jatuh tempo ketiga terpendek)

Volume Minimum (untuk jatuh tempo ketiga

terpendek)

Market maker 0.75% 10 kontrak Specialis - X % + X kontrak

Stock options :

Maximum Spread (dasar perhitungan)

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

Volume Minimum (untuk jatuh tempo kedua

terpendek)

Market maker 2 % atau 2,5 % atau 3 % penyesuaian triwulanan

penyesuaian triwulanan

Specialis - X % + X kontrak

1.4.2 Keuntungan Spesialis.

Peserta perdagangan yang mempercayakan pada market

maker Efek atau barang terus menikmati pengurangan

biaya transaksi. Peserta perdagangan yang berfungsi

sebagai spesialis dalam sekuritas atau produk berhak atas

keuntungan-keuntungan yang digambarkan sebagai

berikut.

a. Tidak ada biaya transaksi

Spesialis tidak dibebani biaya transaksi dalam

transaksi sekuritas atau produk yang menjadi

tanggung jawabnya. Peraturan ini berlaku pada

27

Page 28: depkeu

transaksi-transaksi yang dibuat melalui rekening

market maker (rekening spesialis) dari peserta

perdangangan terpilih. Untuk alasan teknis, biaya-

biaya yang terjadi pada transaksi yang disetujui akan

tetap dibebankan seperti sebelumnya, tetapi pada

permulaan bulan berikutnya, biaya-biaya ini akan

dibayar kembali ke rekening market maker (rekening

spesialis).

b. Pembagian dalam volume perdagangan.

Peserta perdagangan menerima bagian dalam

pendapatan transaksi untuk semua perdagangan yang

disetujui pada Wiener Borse untuk saham atau produk

di mana mereka telah menerima tanggung jawab

sebagai spesialis. Jumlah komisi tersebut tergantung

pada likuiditas dari masing-masing sekuritas atau

produk. Keduanya, saham dan produk derivatif,

dikelompokkan ke dalam kategori likuiditas, yang

ditentukan berbasis bulanan menurut volume

perdagangan bursa yang tercatat pada bulan kalender

terdahulu. Untuk alasan teknis, komisi tersebut

dibayarkan pada bulan berikutnya.

c. Pembagian dalam volume perdagangan untuk

saham.

The share dihitung pada permulaan bulan kalender

yang berikutnya dari periode observasi. Bonus

ditentukan sebagai prosentase dari volume

perdangangan rata-rata masing-masing instrumen

setiap hari dalam bentuk EUR pada seluruh saham

spesialis selama periode observasi. Bonus ini

28

Page 29: depkeu

kemudian dihitung menggunakan faktor partisipasi

pasar tunai (the cash market participation factor).

Total volume perdagangan

saham

dalam periode observasi

Spesialis saham dalam volume

perdagangan sebagai prosentase total

volume perdagagan efek

≥ 8% 2%

< 8% dan ≥ 3% 4%

< 3% dan ≥ 1% 12%

< 1% 15%

d. Pembagian dalam volume perdagangan untuk ATX

products dan opsi saham.

e. The share dihitung pada permulaan bulan kalender

berikutnya pada periode observasi. Pada akhir bulan,

prosentase bagian dari masing-masing instrumen

berupa rata-rata biaya transaksi (jumlah biaya agen,

principal, market maker and global market maker) yang

dikumpulkan per hari dalam bentuk EUR dihitung pada

semua instrumen spesialis selama periode observasi.

Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor

partisipasi.

Total fee yang dikumpulkan atas

produk dalam periode observasi

Spesialis saham dalam volume perdagangan

sebagai prosentase total volume produk

> 20 % 1 %

< 20 % dan > 5 % 5 %

< 5 % dan > 1 % 12 %

< 1 % 30 %

f. Kontribusi penerbit saham.

29

Page 30: depkeu

g. Sebelum penawaran, penerbit saham memiliki hak

untuk mengadakan kontribusi keuangan bagi peserta

perdagangan yang akan mengambil fungsi spesialis

pada sahamnya. Bursa WIna tidak menentukan

jumlah yang harus disediakan, sebagaimana uang ini

dikontribusi secara ekslusif dengan sukarela.

h. Transparansi sehubungan dengan pemenuhan

kewajiban penempatan quota.

i. Tingkat kewajiban spesialis atau market maker untuk

sekuritas atau produk pada bulan berjalan menjadi

tanggung jawab lembaga yang dipublikasikan melalui

media berikut :

1) Website Wina Bursa

2) Majalah elektronik Wina Bursa E-monitor

1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis.

Prosedur penawaran untuk peserta perdagangan terpilih

yang berfungsi sebagai spesialis dibuat untuk semua

saham yang terdaftar pada Official Market dan Semi-Official

Market seperti saham opsi dan produk ATX. Indeks Future

dan Indeks Opsi dianggap produk bebas. Hal ini berarti

sebagian penawaran dilaksanakan untuk ATX-Future dan

ATX Opsi.

1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran.

Bursa Wina melaksanakan prosedur penawaran,

memproses pengajuan penawaran dan bertanggung jawab

atas penyelesaian proses. Wiener Borse mengumumkan

tingkat penawaran dan menentukan batas waktu yang

30

Page 31: depkeu

harus dipenuhi. Dengan menggunakan dokumen dan daftar

penawaran yang tersedia, peserta perdagangan

menyampaikan penawaran mereka dengan surat terdaftar

menggunakan amplop yang tersedia kepada Manajemen

Wiener Borse. Wiener Borse tidak akan membuka

penawaran yang disampaikan sampai batas waktu habis.

1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran

a. Prosedur penawaran untuk pasar tunai dan derivatif

dilaksanakan pada waktu yang sama.

b. Penawaran untuk saham opsi yang tidak menjadi

pokok yang mendasari waktu penawaran adalah

pengecualian dan mengikuti prosedur di bawah ini :

1) Pengumuman dikirimkan kepada seluruh peserta

perdagangan potensial sehubungan dengan

penerimaan kewajiban spesalis untuk opsi

saham Austria yang memenuhi kriteria

penerimaan.

2) Jika beberapa peserta menawarkan untuk

bertindak sebagai spesialis pada produk yang

ditawarkan, penawaran dilaksanakan untuk

fungsi spesialis (terbatas pada peserta

perdagangan yang mengirimkan isyarat

ketertarikan mereka).

1.4.6 Timeframe.

Prosedur penawaran dilaksanakan oleh Bursa WIna sekali

setahun untuk fungsi spesialis pada seluruh sekuritas dan

31

Page 32: depkeu

produk. Seorang spesialis ditunjuk untuk periode satu

tahun.

1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi spesialis.

Beberapa peserta perdagangan dapat mengajukan

penawaran untuk minimum size dan maximum spread

sebagai jawaban atas panggilan penawaran. Wiener Borse

hanya akan menerima penawaran-penawaran yang

memenuhi persyaratan minimum market maker. Untuk

alasan teknis, Bursa WIna menggunakan kriteria yang

berbeda untuk minimum size dan maximum spread yang

diminta dari spesalis ketika mengajukan penawaran pada

segmen yang berbeda.

Equity market Kriteria penawaran berikut digunakan pada segmen prime

market dan standard market continuous :

Equity market Product group

Max. spread

Minimum size

Prime market 0.1 % 50 saham or kelipatan

Standard market continuous

0.1 % 50 saham or kelipatan

Ketika prosedur penawaran dilaksanakan untuk memilih

seorang spesialis, penawaran-penawaran yang telah

diajukan oleh peserta perdagangan harus memenuhi

persyaratan untuk market maker. Sejak maximum spread

dan minimum size disesuaikan dengan pertukaran operasi

perusahaan, penawaran-penawaran harus diajukan dengan

32

Page 33: depkeu

kenaikan yang tepat. Penawaran-penawaran yang

diajukan harus memenuhi persyaratan market maker pada

segmen pasar khusus tersebut dan juga harus

memperhatikan kriteria yang bersangkutan.

Hal ini digunakan untuk penawaran dengan minimum size

(+50 saham, +100 saham, +150 saham) dan dengan

maximum spread (-0.1 %, -0.2 %, -0.3 %).

Jika, sebagai contoh, batas yang lebih rendah untuk

minimum size dari saham bertambah dari 500 menjadi 750

saham karena prestasi saham tersebut, spesialis yang

menawarkan +50 saham pada saat penawaran harus

memasukkan quota sebesar 800 saham sebagai pengganti

550.

Contoh:

Untuk ATX stock OMV (OMV AG) bursa telah menentukan

persyaratan minimum berikut untuk seorang market maker:

• Menempatkan quota beli dan jual pada basis tetap,

• minimum size 750 saham dan

• maximum spread : 1 %

Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan

maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3

penawar yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis

untuk OMV stock dan penawaran yang diajukan sebagai

berikut :

Tawaran Bank A : Min. size +100 saham (=850 saham)

dan max. spread –0% (=1%)

Tawaran Bank B : Min. size +0 saham (=750 saham) dan

max. spread –0% (=1%)

Tawaran Bank C : Min. size +200 saham (=950 saham)

dan max. spread –0.1% (=0.9%)

33

Page 34: depkeu

Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi

spesialis untuk OMV stock. Jadi, Bank C menerima

kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size

+200 saham dan maximum spread –0.1 % untuk periode

satu tahun. Sisa market maker untuk OMV stock memenuhi

kewajiban yang ditentukan oleh bursa. Jika harga stock

jatuh dan persyaratan minimum secara konsekuen naik dari

750 saham menjadi 1.000 saham, spesialis diwajibkan

untuk menempatkan quota pada 1.200 saham.

OTOB market

Otob market Product group Max. spread

Minimum size

Austrian derivatives

ATX Index Products

0.1 % 1 kontrak atau kelipatan

Austrian derivatives

Austrian Stock Opsis

0.1 % 1 kontrak atau kelipatan

Contoh :

Bursa menentukan persyaratan berikut bagi market maker

untuk opsi pada OMV (OMV AG) stock :

• Menempatkan pesanan beli dan jual pada basis tetap

untuk dua batas tanggal pertama

• Minimum size : 10 kontrak

• Maximum spread : 2 %

Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan

maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3

penawar yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis

untuk opsi pada OMV dan penawaran yang diajukan

sebagai berikut :

34

Page 35: depkeu

Tawaran Bank A : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and

max. spread –0% (=2%)

Tawaran Bank B : Min. size +0 kontrak (=10 kontrak) and

max. spread –0% (=2%)

Tawaran Bank C : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and

max. spread –0.3% (=1.7%)

Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi

spesialis untuk opsi pada OMV. Jadi, Bank C menerima

kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size

+5 kontrak dan maximum spread –0.3 % untuk periode satu

tahun.

Sisa market maker untuk opsi on OMV stock harus

memenuhi kewajiban market maker yang ditentukan oleh

bursa.

1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis.

Penawar-penawar dapat mengajukan penawaran pada

quota maximum spread dan minimum size sebagai tindak

lanjut dari panggilan penawaran. Jika beberapa penawaran

yang diajukan untuk sekuritas atau produk khusus,

penawaran-penawaran tersebut diperiksa berdasarkan

parameter mereka (minimum size dan maximum spread).

Penawaran yang sah harus memenuhi persyaratan

minimum (kewajiban market maker) yang ditentukan oleh

Wiener Borse. Lembaga yang menawarkan jumlah

kompetitif tertinggi (jumlah prosentase deviasi pada

minimum size dan maximum spread) kemudian ditunjuk

sebagai spesialis. Penawaran untuk minimum size dan

maximum spread sama-sama diberi bobot untuk prime

35

Page 36: depkeu

market dan standard market continuous dan pada rasio 1:4

untuk pasar derivatif Austrian.

1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase pertama

penawaran.

Terdapat dua kasus yang membolehkan merubah

penawaran yang telah diajukan :

• Jika dua penawaran yang sama telah diajukan ( memiliki

jumlah kompetitif yang sama ) setelah penawaran

pertama :

Jika setelah penawaran pertama, penawaran yang

diajukan untuk sekuritas atau produk yang ditawarkan

sama (jumlah kompetitif sama), peserta perdagangan

diminta untuk menyesuaikan penawaran mereka dalam

periode waktu tertentu. Jika hal ini masih tidak

memungkinkan untuk memilih seorang spesialis setelah

penyesuaian penawaran diajukan, berarti seri.

• Jika tidak ada penawaran yang sah yang telah diajukan

pada sekuritas atau produk yang ditawarkan :

Pada kasus ini, seluruh peserta perdagangan sekali lagi

diundang untuk mengajukan penawaran yang sah pada

sekuritas atau produk khusus tersebut.

1.4.10 New Issues.

Pada kasus penerbitan umum perdana, bank penerbit telah

terlebih dahulu memiliki hak untuk menerima fungsi

spesialis ketika saham diterima untuk didaftarkan pada

Official Market atau Semi-Official Market sampai hari

pertama pendaftaran.

36

Page 37: depkeu

Bank penerbit juga memiliki pilihan untuk melepaskan hak

tersebut dengan persetujuan peserta perdagangan lain.

Tiga bulan setelah perdagangan dimulai, penawaran untuk

seorang spesialis dilaksanakan dimana seluruh spesialis

dan market maker yang ada pada saat itu diundang untuk

turut serta di dalamnya, ditetapkan paling lama tiga bulan

sampai tanggal penawaran berikutnya. Jika periode waktu

tersebut kurang dari tiga bulan, bank penerbit melanjutkan

untuk menjalankan fungsi spesialis sampai penawaran

berikut dilaksanakan.

Jika hal ini tidak memungkinkan untuk memilih seorang

spesialis melalui bank penerbit, penawaran untuk seorang

spesialis dilaksanakan sebelum perdagangan masing-

masing sekuritas dimulai di mana seluruh spesialis dan

market maker yang ada pada saat tersebut diundang.

1.4.11 Produk baru.

Pada kasus masuknya saham opsi baru pada perdagangan

di Wiener Borse, peserta perdagangan yang memiliki

pengajuan aplikasi untuk masuk sebelumnya telah memiliki

hak untuk menerima fungsi spesialis pada produk-produk

tersebut.

Pelamar tersebut juga memiliki opsi untuk melepas hak ini

dengan persetujuan peserta perdagangan yang lain.

Pada seluruh kasus yang lain, penawaran dilaksanakan

sebelum perdagangan dimulai untuk produk tertentu di

mana seluruh spesialis dan market maker yang ada pada

saat itu diundang.

37

Page 38: depkeu

1.4.12 Pengawasan Spesialis.

Spesialis akan secara terus menerus dimonitor mengenai

apakah atau tidak mereka memenuhi kewajiban yang telah

dinyatakan dalam syarat penawaran (maximum spread dan

minimum size). Pasar tunai dan derivatif akan dimonitor

dengan menggunakan sistem yang terpisah.

1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman.

Hasil perdagangan akan disusun dalam laporan untuk

saham dan produk setelah sesi penutupan perdagangan

dan kemudian dikirim kepada spesialis paling lambat pada

hari perdagangan berikutnya.

Market maker dan spesialis dimonitor pada sistem

perdangangan XETRA yang diungkapkan pada setiap hari

perdangangan. Pengumuman yang berhubungan dengan

tidak terpenuhinya kewajiban pembuat pasar dapat

dilakukan melalui telepon dari bursa, tetapi tidak dapat

dikirim secara otomatis kepada klien standar the XETRA.

Spesialis dan market maker dimonitor secara nyata dengan

sistem perdagangan the Omex. Pengumuman yang

berhubungan dengan kegagalan spesialis untuk memenuhi

kewajiban mereka ditampilkan dalam jendela pesan pasar

dari aplikasi perdagangan (market maker alarms).

1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance

Pada kejadian di mana spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya, Bursa Wina memiliki beberapa tahapan

sanksi yang pada kasus ekstrim dapat mengakibatkan

spesialis kehilangan haknya untuk berfungsi sebagai

38

Page 39: depkeu

spesialis. Batas untuk menjalankan masing-masing sanksi

bervariasi dari satu segmen pasar ke segmen berikutnya.

a. Prime market and standard market continuous.

Seorang spesialis adalah jenis spesial dari market

maker, metode yang sama digunakan untuk

menentukan pemenuhan kewajiban kuotasi.

Peserta perdagangan yang telah dianggap seorang

spesialis atau fungsi pembuat pasar harus

dipertimbangkan telah memenuhi kewajibannya pada

saham jika :

• Selama satu bulan kalender (periode observasi),

peserta tersebut memenuhi lebih dari atau sama

dengan 65% dari kewajiban kuotasinya.

• Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut

memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban

kuotasinya untuk masing-masing hari

perdagangan.

Jika seorang spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya dalam periode observasi, Bursa Wina

memiliki pengukuran berikut sebagai penyelesaian :

• Me-reverse jumlah transaksi yang telah dibukukan

pada bulan yang bersangkutan berdasarkan basis

principal fees;

• Membatalkan bagian spesialis dari volume

perdagangan untuk bulan peninjauan;

Jika insiden noncompliance terjadi berulang-ulang

(seorang spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya dalam periode dua bulan observasi),

Bursa Wina akan menarik kembali status peserta

perdagangan sebagai spesialis dan akan memulai

39

Page 40: depkeu

perdagangan baru untuk fungsi spesialis pada

sekuritas tersebut. Peserta perdagangan tersebut

harus terus menerus berusaha untuk memenuhi

kewajibannya sebagai seorang spesialis selama durasi

prosedur perdagangan.

Spesialis yang telah gagal tidak diijinkan untuk

mengajukan penawaran pada penawaran baru. Jika

hal ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan

seorang peserta pasar yang berfungsi sebagai

seorang spesialis, saham yang bersangkutan dapat

ditransfer ke segmen pasar yang lebih rendah

berikutnya.

Contoh :

Saham XY terdaftar pada segmen standard market

continuous. Selain dari pada Bank A yang telah

setuju untuk bertindak sebagai spesialis, tidak ada

peserta perdagangan lain yang mau bertindak sebagai

market maker untuk saham tersebut. Bank A dicabut

fungsinya sebagai spesialis oleh Bursa Wina

sehubungan dengan kegagalan pemenuhan

kewajiban kuotasi dan sebuah penawaran diadalah

kembali untuk fungsi spesialis. Bila penawaran baru

tersebut tidak menghasilkan seorang spesialis baru,

maka saham XY diturunkan ke segmen pasar

standard market auction.

b. Austrian derivatives market

Jika market maker gagal untuk memenuhi

kewajibannya untuk produk-produknya, market maker

tersebut akan menerima market maker alarms dalam

interval 2 menit. Market maker alarms ini merupakan

40

Page 41: depkeu

dasar untuk menghitung pemenuhan kewajiban

kuotasi.

Seorang peserta perdagangan yang telah dianggap

sebagai spesialis atau fungsi pembuat pasar akan

dianggap telah memenuhi kewajibannya pada sebuah

produk jika :

1) Selama satu bulan kalender (periode observasi)

telah memenuhi lebih dari atau sama dengan

65% dari kewajiban kuotasinya;

2) Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta

tersebut memenuhi kurang dari 65% dari

kewajiban kuotasinya untuk masing-masing hari

perdagangan.

Contoh :

Periode observasi (November 2000) memiliki 21 hari

perdagangan. Periode akhir dari hari perdagangan

adalah dari pukul 09.30 sampai 17.30 (8 jam). Sejak

spesialis atau market maker memasang alarm market

maker setiap dua menit jika tidak memenuhi

kewajibannya, hal ini akan menghasilkan jumlah

maksimal dari 480 market maker alarms persesi

perdagangan untuk dua ATX futures series di mana

peserta perdagangan telah memenuhi kewajiban

kuotasi (2x (8 x 60/2) = 480).

Hal ini berarti asumsi bahwa terdapat 21 sesi

perdagangan pada bulan perdagangan yang relevan,

jumlah maksimum dari market maker alarms adalah

10.080 (480 x 21 = 10.080).

Seorang spesialis atau market maker untuk ATX

futures akan memenuhi kewajibannya jika tidak

41

Page 42: depkeu

menerima lebih dari 3.528 market maker alarms (35%

dari 10.080 = 3.528).

1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan spesialis

1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis.

Spesialis wajib menjalani fungsinya selama periode satu

tahun. Keadaan tidak terduga yang berkembang selama

periode ini, peserta perdagangan harus mengajukan

permintaan yang menyatakan alasan mengapa ia

mengharapkan untuk mengundurkan diri dari fungsi

spesialis pada Wiener Borse. Jika Bursa Wina

mengabulkan permintaan ini, penawaran baru diadakan

untuk fungsi spesialis.

Lembaga yang mengundurkan diri dari fungsi spesialisnya

lebih awal harus memperhitungkan sanksi-sanksi berikut ini

:

a. Biaya market maker akan dibebankan untuk periode

observasi terdahulu (menunjuk pada bulan kalender).

b. Lembaga tersebut tidak akan menerima bagian

volume perdagangan untuk periode observasi

terdahulu.

c. Lembaga tersebut akan dilarang untuk ikut serta

dalam penawaran berikut pada sekuritas atau produk

khusus.

1.5.2 Pasar tunai

Pembatalan komitmen dari seorang market maker hanya

akan mungkin pada akhir bulan di atas satu bulan

42

Page 43: depkeu

pengumuman, dengan kewajiban efektif untuk memenuhi

komitmen market maker yang tersisa sampai dengan

berakhirnya periode pengumuman pembatalan.

Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan

karena pengunduran diri dan market maker gagal

memenuhi komitmen market makingnya sampai akhir waktu

pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan

menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang

berlaku surut untuk perdagangan-perdagangan yang

dilaksanakan melalui rekening pembuat pasar pada

masing-masing saham selama tiga bulan terakhir sebelum

pengumuman pembatalan komitmen pembuat pasar.

Pada kejadian komitmen spesialis dibatalkan karena

pengunduran diri dan karena spesialis gagal memenuhi

komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman

yang disetujui bersama dengan perusahaan pelaksana

pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih dan

mengumpulkan biaya market making untuk seluruh

perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis

pada masing-masing saham selama tiga bulan terakhir

sebelum pengumuman pembatalan dari spesialis.

Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran

mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi

yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus

istimewa:

a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta

perdagangan.

43

Page 44: depkeu

b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau

perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang

diharapkan atau perusahaan yang sahamnya

diberlakukan sebagai saham underlying.

1.5.3 Pasar derivatif (OTOB)

Pembatalan komitmen sebagai market maker hanya dapat

dilakukan pada akhir dari bulan terakhir dan tunduk pada

periode pengumuman pembatalan yang akan berakhir

sampai akhir dari dua tanggal daluarsa terpendek, dengan

kewajiban efektif untuk memenuhi komitmen market maker

yang tersisa pada beberapa kasus sampai akhir periode

pengumuman.

Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan

karena pengunduran diri dan market maker gagal untuk

memenuhi komitmen pembuat pasarnya sampai akhir

periode pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran

akan menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang

berlaku surut untuk seluruh perdagangan yang

dilaksanakan melalui rekening market maker pada masing-

masing saham opsi selama tiga bulan terakhir sebelum

penguman pembatalan komitmen market making.

Pada kejadian komitmen seorang spesialis dibatalkan

karena pengunduran diri dan spesialis gagal untuk

memenuhi komitmen spesialisnya sampai akhir periode

pengumuman yang disetujui bersama perusahaan

pelaksana pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih

44

Page 45: depkeu

dan mengumpulkan biaya-biaya market making yang

berlaku surut untuk seluruh perdagangan yang

dilaksanakan melalui rekening spesialis pada masing-

masing saham opsi selama tiga bulan terakhir sebelum

penguman pembatalan dari spesialis.

Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran

mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi

yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus

istimewa :

a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta

perdagangan

b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau

perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang

diharapkan atau perusahaan yang sahamnya

diberlakukan sebaai saham underlying.

2. AMERIKA SERIKAT

2.1 Persyaratan Market Maker

Definisi Market Maker adalah Dealer, berkaitan dengan

suatu Efek tertentu, yang :

a. secara berkala menyampaikan kuotasi bid dan offer

yang kompetitif pada sistem kuotasi yang disediakan

interdealer yang telah dikenal; atau

b. memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif

dalam hal diminta; dan

45

Page 46: depkeu

c. bersedia, mau dan mampu merealisasi transaksi

dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya

dengan broker atau dealer lain.

2.2 Persyaratan permodalan

Broker atau Dealer yang melakukan kegiatan sebagai Market

Maker wajib:

a. memiliki net capital paling sedikit $2,500 untuk setiap

Efek di mana dia menjadi Market Maker (kecuali bagi

Efek yang nilai pasarnya kurang dari atau sama

dengan $5, di mana jumlah dari net capital harus

tidak kurang dari $1,000 untuk setiap Efek tersebut)

berdasarkan jumlah rata-rata dari perdagangan yang

dibuat oleh broker atau dealer tersebut dalam jangka

waktu 30 hari sebelum tanggal penghitungan; atau

b. memiliki net capital lebih dari $1,000,000 kecuali

ditentukan lain.

2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker (pada

NASDAQ).

Beberapa karakter dari quotation

a. Two Sided Quotation

1) Market Maker wajib membeli atau menjual Efek

di mana dia menjadi Market Maker untuk

rekeningnya sendiri secara berkesinambungan

dan wajib menjaga two sided quotation pada

Nasdaq Stock Market.

46

Page 47: depkeu

2) Jika MM melakukan update atas harga

permintaan atau penawarannya tanpa disertai

update atas jumlah efeknya, maka jumlah efek

yang dimasukkan pada harga tersebut adalah

jumlah efek yang sebelumnya.

3) Setiap anggota yang terdaftar sebagai MM di

Pasar Efek Ekuitas Nasdaq National harus

menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah

1.000, 500, atau 200 saham dengan ketentuan

sebagai berikut:

♦ Jumlah 1.000 saham, berlaku untuk pasar

efek Nasdaq dengan rata-rata volume non

block 3.000 saham atau lebih tiap harinya,

harga permintaan kurang dari atau sama

dengan $ 100 dan dengan 3 atau lebih MM;

♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

1.000 saham atau lebih tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan

$ 150 dan dengan 2 atau lebih MM;

♦ Jumlah 200 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

kurang dari 1.000 saham tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan $

250 dan mempunyai 3 atau lebih MM.

4) Tiap anggota MM yang terdaftar pada Pasar

Efek Ekuitas Nasdaq SmallCap, harus

menunjukkan kuotasinya pada jumlah 500 atau

100 saham dengan ketentuan sebagai berikut :

47

Page 48: depkeu

♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume

non block 1.000 saham atau lebih tiap

harinya, atau dengan harga permintaan

kurang dari $ 10 per saham;

♦ Jumlah 100 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume

non block kurang dari 1.000 saham tiap

harinya, dan dengan harga permintaan sama

atau lebih dari $ 10 per saham;

5) Kewajiban menampilkan jumlah saham pada

efek tertentu dapat berubah tergantung dari

keadaan tertentu sebagaimana ditentukan oleh

asosiasi dan asosiasi dapat menerbitkan daftar

jumlah yang efek diwajibkan dari waktu ke

waktu.

6) MM berkewajiban untuk menjaga tampilan

jumlah kuotasi yang diwajibkan pada jumlah

batas minimum atau lebih yang diwajibkan, hal

ini tidak berlaku pada MM untuk menampilkan

jumlah kuotasi tersebut, apabila jumlah tersebut

turun berada di bawah jumlah minimum yang

diwajibkan.

b. Firm Quotation

MM yang menerima penawaran untuk membeli atau menjual

dari anggota asosiasi yang lain wajib melakukan eksekusi

untuk transaksi tersebut setidaknya pada satu unit

perdagangan yang normal. Jika MM menampilkan kuotasi

dengan jumlah yang lebih besar dari satu unit perdagangan

48

Page 49: depkeu

yang normal pada saat ia menerima penawaran jual/beli dari

anggota asosiasi maka ia dapat mengesekusi transaksi

tersebut pada jumlah yang ditampilkan.

c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar

1) MM wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada

tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut

dianggap tidak wajar dengan pasar pada saat itu,

asosiasi dapat mewajibkan MM untuk dapat

memasukkan kuotasinya kembali. Apabila MM yang

mempunyai kuotasi yang dianggap tidak wajar tersebut

gagal memasukkan kembali kuotasinya, asosiasi dapat

men-suspend kuotasi MM tersebut untuk satu atau

semua Efek.

2) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update

kuotasi, MM tersebut harus segera melakukan kontak

kepada Nasdaq Market Operation untuk meminta

penarikan kuotasi;

3) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update

kuotasi dan MM tersebut memilih untuk tetap dalam

Nasdaq Stock Market, maka MM tersebut harus

mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya

dari anggoat asosiasi yang lain pada jumlah kuotasinya

melalui Nasdaq Stock Market.

d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif

1) MM akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register

sebagai MM untuk efek tertentu selama 20 hari kerja

apabila average spread efek tersebut lebih dari 150%

dari average spread dari dealer-dealer yang lain untuk

efek tersebut pada 1 bulan.

49

Page 50: depkeu

2) Apabila MM tidak puas pada ketentuan kewajiban

average spread untuk pasar efek Nasdaq National

tertentu maka ia dapat menarik pendaftarannya untuk

efek tersebut yang berlaku pada hari kerja esok harinya,

dengan ketentuan MM tersebut telah mengirimkan

pemberitahuan kegagalannya untuk memenuhi ketentuan

tersebut. MM dapat meminta pertimbangan kembali untuk

menarik pemberitahuannya tersebut. Permintaan untuk

meminta pertimbangan kembali tersebut akan di review

oleh Market Operation Review Commite yang

putusannya adalah final dan mengikat. Suatu permintaan

untuk memberikan pertimbangan kembali tidak dianggap

sebagai suatu penarikan atau seperti ketentuan

dimaksud paragraf diatas.

3) Dasar untuk meminta pertimbangan kembali dapat

dibatasi pada klaim bahwa penjumlahan average spread

yang dilakukan oleh Nasdaq untuk 1 bulan tersebut

terdapat kesalahan.

e. Locked and Crossed Market

MM dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di Nasdaq

selama jam kerja yang normal (kecuali dalam keadaan yang

luar biasa) jika :

1) Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama

dengan atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh

MM yang lain untuk efek yang sama, atau

2) Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang

dari kuotasi yang ditawarkan oleh MM yang lain untuk

efek yang sama.

50

Page 51: depkeu

2.4 Kebijakan Autoquote

a. Larangan Umum

Kecuali disebutkan di bawah ini, kebijakan ini melarang sistem

yang disebut sebagai autoquote system untuk melakukan

update quote secara otomatis atau melakukan tracking ke

dalam kuotasi di Nasdaq. Larangan ini diperlukan untuk

menghilangkan dampak negatif pada kapasitas dan operasi

atas teknik auto quote tertentu dimana teknik ini dapat

merubah track di dalam kuotasi yang secara otomatis bereaksi

atas quote yang lain yang dapat mengakibatkan quota MM

jauh dari hasil pasar yang terbaik.

b. Pengecualian atas Larangan Umum.

Update kuotasi secara otomatis diijinkan apabila :

1) Update tersebut sebagai respon atas eksekusi suatu efek

oleh perusahaan tersebut (contoh: eksekusi suatu order

secara partial untuk mengisi sebagian dari jatah kuotasi

MM);

2) Diwajibkan melakukan entry secara fisik/manual (contoh:

manual entry ke dalam system internal MM di mana

secara otomatis update tersebut dikirim ke dalam

Nasdaq;

3) Apabila update tersebut merupakan gambaran

penerimaan, eksekusi atau penundaan dari perintah

pembatasan oleh pelanggan, atau

4) Suatu ECN sebagaimana diatur oleh SEC Rule 11 Act1-1

(a) (8) yang mana diwajibkan untuk memelihara two

sided quotation guna memenuhi kewajiban system

Nasdaq.

51

Page 52: depkeu

2.5 Stabilisasi Penawaran

Kewajiban MM/Pengidentifikasi

MM yang bermaksud untuk menstabilisasi efek Nasdaq

sebagaimana diatur dalam SEC Rule 101 wajib mengirimkan

permintaan kepada Nasdaq untuk melakukan entry atas

penawaran satu pihak di mana diidentifikasi oleh Nasdaq

sebagai stabilisasi penawaran untuk memenuhi suatu

standar yang diatur oleh SEC Rules 101 dan 104.

2.6 Eligibility

Hanya satu MM dalam satu efek yang dapat melakukan

stabilisasi penawaran.

2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran

a. Suatu stabilisasi penawaran tidak boleh dilakukan di

Nasdaq kecuali jika setidaknya satu MM yang lain yang

terdaftar sebagai MM dalam efek tersebut melakukan

kuotasi yang dianggap sebagai penawaran independent;

b. Suatu stabilisasi penawaran harus dapat dilakukan

untuk semua efek-efek dengan kelas yang sama yang

diperdagangkan secara bebas.

2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi

MM yang ingin melakukan stabilisasi penawaran wajib

mengirimkan permintaan kepada Nasdaq Market Operation

(NMO) untuk melakukan entry penawaran satu pihak yang

disebut sebagai stabilisasi penawaran. MM harus

mengkonfirmasikan permintaan tersebut dalam bentuk

52

Page 53: depkeu

tertulis tidak lebih dari hari kerja penutupan dimana

stabilisasi penawaran tersebut dilakukan melalui pengiriman

Underwriting Activity Report kepada NMO yang termasuk di

dalamnya informasi yang diwajibkan di bawah ini.

Bersamaan dengan pengiriman Underwriting Activity Report

sebagaimana diatur diatas, MM dapat menyediakan

konfirmasi tertulis kepada NMO yang didalamnya termasuk:

a. Identitas efek dan simbolnya di Nasdaq;

b. Tanggal efektif penawaran dan kapan tanggal

penentuan harga penawaran;

c. Tanggal dan waktu pengidentifikasi harus dimasukkan

ke dalam Nasdaq;

d. Copy halaman depan dari prospektus awal atau

prospektus final atau yang sama dengan dokumen

penawaran, kecuali disebutkan lain oleh asosiasi.

2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making

a. Market maker yang menarik kuotasinya pada suatu Efek

atau mempunyai kuotasi yang diidentifikasikan sebagai

kuotasi dari market maker yang pasif wajib

menghubungi Nasdaq Market Operations untuk

mendapatkan status excused withdrawal sebelum

menarik kuotasinya atau identifikasi sebagai market

maker yang pasif. Penarikan kuotasi atau identifikasi

dari kuotasi sebagai market maker yang pasif hanya

dapat diberikan oleh Nasdaq Market Operations setelah

memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.

b. Status excused withdrawal yang didasarkan pada

kondisi yang berada dalam kendali market maker dapat

53

Page 54: depkeu

diberikan sampai jangka waktu 5 hari kerja, kecuali

diperpanjang oleh Nasdaq Market Operations.

2.10 Withdrawal of Quotes

a. Terdapat 2 tipe penarikan kuotasi yaitu diijinkan

sementara dan tanpa ijin.

b. Sebagai Market Maker, Market Maker dapat menarik

kuotasi secara sementara untuk alasan tertentu tanpa

harus menunggu selama 20 (dua puluh) hari kerja untuk

melakukan pendaftaran dengan jalan menghubungi

Nasdaq Market Operation untuk melakukan penarikan

sementara atau penarikan yang diijinkan.

2.11 Excused Withdrawals

Alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara dari

kuotasi suatu saham yang dapat diijinkan :

a. Keadaan di luar control dari Market Maker, antara lain:

kerusakan/permasalahan peralatan dan komunikasi,

keadaan darurat, bencana alam atau alasan yang

menyerupai.

b. Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment

banking (dengan disertai dokumen-dokumen

pendukung).

c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara

perjanjian kliring.

d. Kegiatan Market Maker yang pasif dan berpartisipasi

dalam secondary offering.

3. THAILAND

54

Page 55: depkeu

3.1 Latar Belakang

Kegiatan Market Maker di Pasar Modal Thailand diatur

dalam Notification of The Stock Exchange of Thailand

Regarding Trading of Securities by Market Makers tanggal

10 Oktober 2002 yang merupakan pengganti dari ketentuan

yang berlaku sebelumnya yaitu Notification of The Stock

Exchange of Thailand Regarding Trading of Securities by

Market Makers tanggal 15 Agustus 1996. Peraturan ini

diterbitkan berdasarkan amanat dari pasal 7 Peraturan Bursa

Efek Thailand tentang Perdagangan, Kliring, dan

Penyelesaian Perdagangan Efek di Bursa Efek No. 2 Tahun

1999 tanggal 31 Agustus 1999. Ketentuan ini mulai berlaku

efektif sejak tanggal 16 Oktober 2002.

Dalam ketentuan tersebut telah disebutkan mengenai definisi

dari Market Maker yaitu “the member registered as a market

maker to stabilize the liquidity of securities trading on the

main board or foreign board”. Jadi yang dimaksud dengan

Market Maker di Pasar Modal atau bursa efek Thailand

adalah anggota bursa efek yang terdaftar sebagai market

maker untuk menjaga atau menstabilkan likuiditas

perdagangan efek di papan utama atau papan asing.

3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market Maker

Anggota Bursa Efek yang bermaksud menjadi Market Maker

untuk suatu efek tertentu wajib menyampaikan permohonan

untuk pendaftaran sebagai Market Maker untuk efek tersebut

dengan menggunakan Formulir yang telah disediakan oleh

Bursa Efek selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum

tanggal dimana Anggota Bursa Efek dimaksud

melaksanakan tugas atau kegiatannya sebagai Market

55

Page 56: depkeu

Maker. Selanjutnya, Bursa Efek akan memberitahukan

kepada Anggota Bursa yang sedang mengajukan

permohonan pendaftaran sebagai Market Maker tersebut

mengenai tanggapan atau hasil pertimbangan atas

permohonan tersebut dan mengumumkannya kepada

seluruh Anggota Bursa yang lain.

3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker

Dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di papan utama

atau papan asing, dalam waktu kurang dari 5 (lima) menit,

Market Maker wajib menjalankan tugasnya untuk menjamin

atau menjaga stabilitas perdagangan efek untuk kepentingan

rekening sendiri pada papan perdagangan dimana peristiwa

tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Terdapat perbedaan selisih-selisih (spreads) antara

harga penawaran beli tertinggi (the highest bid prices)

dan harga penawaran jual terendah (the lowest offer

prices) kurang dari 10;

b. Terdapat hanya harga penawaran beli atau harga

penawaran jual saja; atau

c. Tidak terdapat harga penawaran beli ataupun harga

penawaran jual.

Untuk menjamin perdagangan efek sebagaimana tersebut di

atas, maka Market Maker wajib melaksanakan perdagangan

sesuai dengan cara-cara tertentu dan wajib memasang

56

Page 57: depkeu

penawaran beli dan penawaran jual dalam jumlah tertentu

yang ditetapkan oleh Bursa Efek, sebagai berikut :

a. Memasang penawaran beli dan penawaran jual

sehingga akan terdapat 10 perbedaan selisih (spreads)

antara harga penawaran beli tertinggi dan harga

penawaran jual terendah pada papan perdagangan

dalam waktu 5 (lima) menit sejak terjadinya peristiwa-

peristiwa tersebut di atas. Dan, Market Maker dilarang

membatalkan atau menarik kembali penawaran beli dan

penawaran jual tersebut dalam waktu 5 (lima) menit

sejak penawaran-penawaran tersebut dimasukkan atau

dicatat dalam system perdagangan.

b. Menjaga agar masing-masing penawaran beli atau

penawaran jual kurang dari 5 (lima) lots pada papan

perdagangan tertentu.

Disamping tugas-tugas yang dibebankan kepada Market

Maker tersebut di atas, masih terdapat tugas-tugas lain yang

wajib dilakukan oleh Market Maker, yaitu:

a. Tidak boleh memperdagangkan efek-efek yang

dipegangnya atau dijaganya dalam rangka stabilisasi

yang dilakukannya untuk kepentingan rekening sendiri

selama jangka waktu sebagai berikut :

1) Dalam hal penawaran umum perdana saham,

jangka waktu larangan memperdagangkan

saham tersebut dimulai sejak tanggal

pelaksanaan perdagangan atas saham-saham

tersebut di Bursa Efek sampai dengan tanggal

dimana pembeli kelebihan penjatahan saham

dapat membeli seluruh kelebihan penjatahan

57

Page 58: depkeu

saham yang mana ia memiliki tugas untuk

menyerahkan atau mengembalikan dalam hal

terjadi kelebihan penjatahan saham.

2) Dalam hal penawaran umum efek, jangka waktu

larangan memperdagangkan saham tersebut

dimulai sejak hari kelima sebelum tanggal

penetapan harga penawaran efek tersebut

sampai dengan tanggal penutupan dari

penawaran tersebut dalam kasus umum atau

tanggal dimana pembeli kelebihan penjatahan

saham dapat membeli seluruh kelebihan

penjatahan saham yang mana ia memiliki tugas

untuk menyerahkan atau mengembalikan dalam

hal terjadi kelebihan penjatahan saham.

b. Menetapkan nama-nama saham yang dipegangnya atau

dijaganya dalam rangka stabilisasi yang dilakukannya

dalam suatu analisis efek-efek yang dipersiapkan untuk

para nasabah.

c. Memasang pengumuman di tempat umum di kantornya

yang menyatakan bahwa ia merupakan Market Maker

dari efek-efek tersebut.

3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan Tugas

atau Kewajibannya.

Market Maker dapat dikecualikan dari kewajiban untuk

melakukan tugas atau kewajibannya dalam rangka menjaga

kestabilan perdagangan efek dalam hal terjadi peristiwa-

peristiwa sebagai berikut :

58

Page 59: depkeu

a. Efek-efek tersebut dikenakan penghentian sementara

(temporary suspension) dari perdagangan dengan

mencantumkan tanda “H” atau tanda “SP” di papan

perdagangan.

b. Efek-efek tersebut tidak dapat diperdagangkan secara

normal disebabkan karena adanya perintah dari

Pimpinan Bursa Efek (President) untuk menghentikan

sementara perdagangan atas efek-efek tersebut.

c. Bursa Efek mengumumkan bahwa Market Maker

tertentu dianggap memenuhi syarat atau layak untuk

dikecualikan dari kewajiban menjalankan tugas-

tugasnya atau berdasarkan atas permintaan dari Market

Maker yang bersangkutan.

3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker.

Apabila Market Maker gagal menjalankan tugas dan

kewajiban yang dibebankan kepadanya sebagaimana telah

ditetapkan dalam ketentuan tentang Market Maker tersebut

di atas, selain didasarkan atas pertimbangan Bursa Efek

untuk menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada Market

Maker tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

terdapat dalam Peraturan Bursa Efek tentang Peraturan

Keanggotaan (Membership Rules), maka Bursa Efek juga

berwenang untuk menjatuhkan atau mengenakan sanksi

kepada Market Maker sebagai berikut :

a. Menetapkan larangan sementara kepada Anggota

Bursa tertentu untuk bertindak sebagai Market Maker.

b. Membatalkan pendaftaran Anggota Bursa tersebut

sebagai Market Maker.

59

Page 60: depkeu

Apabila suatu Market Maker tertentu bermaksud

membatalkan pendaftarannya sebagai Market Maker, maka

ia wajib menyampaikan permohonan untuk pembatalan

pendaftaran sebagai Market Maker kepada Bursa Efek

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal

dimana Market Maker tersebut menghentikan kegiatannya

dalam rangka menjalankan tugas dan kewajibannya sebgai

Market Maker.

Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek

sebagai Market Maker didasarkan pada ketentuan Clause

8(2) dan Clause 9, maka Bursa Efek wajib membatalkan

pendaftaran sebagai Market Maker sejak terjadinya salah

satu dari peristiwa-peristiwa sebagai berikut :

a. Keanggotaan Bursa dari Market Maker tersebut dicabut

atau dihentikan.

b. Efek atau efek-efek yang dipegang atau dijaganya

dalam rangka stabilisasi perdagangan dihapuskan dari

pencatatan di Bursa Efek (delisted).

Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek

sebagai Market Maker didasarkan atas ketentuan Clause

8(2) dan Clause 9 sebagaimana dimaksud di atas, maka

Bursa Efek wajib memberitahukan kepada Anggota Bursa

Efek yang bersangkutan tentang pembatalan pendaftaran

sebagai Market Maker tersebut dan mengumumkannya

kepada seluruh Anggota Bursa Efek yang lain.

4. INDIA

4.1 Pendahuluan

Pasar modal India terdiri dari 23 bursa regional dan 2 bursa

nasional, Nasional Stock Exchange dan Bursa OTC. Bursa

60

Page 61: depkeu

efek dikelola oleh pemerintah dan mempunyai fungsi sebatas

yang ditetapkan dalam Act 1956, dan peraturan2 yang

mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.

Market Maker bukan merupakan hal baru bagi pasar modal

di India dimana MM merupakan pendukung stabilitas,

likuiditas dan tranparansi dari pasar keuangan. Dengan

keadaan-keadaan yang terdapat dipasar dan dari hasil

penelitian, dimana efek-efek yang diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan di India masih kurang likuid dan

tidak stabil, maka Komite GP Guppa memberikan

rekomendasi dengan menyesuaikan hasil laporan IOSCO.

Rekomendasi tersebut yaitu :

Pembentuk pasar diperbolehkan mengelola saham-saham

perusahaan dengan ketentuan antara lain :

a. Saham yang tidak termasuk dalam S&P Nifty dan BSE

Sensex.

b. Jumlah rata-rata perdagangan tidak boleh lebih dari 50

dan nilai perdagangan perhari tidak boleh lebih dari Rs

10,000,000

c. Tidak dalam operasi dan networth erotion lebih dari 50%

d. Harus menyediakan dua cara quote pada interval

reguler selama 30 menit dengan intensitas minimum

Rs5000 atau satu lot per pasar

e. Kewajiban akan berakhir kurang dari satu persen

terhadap batasan harga;

f. Market maker beroperasi secara eksklusif dengan

menerapkan system quote driven;

g. Broker diijinkan menjadi MM

61

Page 62: depkeu

h. 5 MM untuk setiap saham

i. Margin diperbolehkan bagi MM sebagaimana pasar

normal

j. Ijin MM akan dicabut jika MM gagal dalam menyediakan

two way quote untuk lebih dari 3 hari kerja.

MM sangat dibutuhkan dimana berdasarkan analisa likuiditas

yang dilakukan di National Stock Exchange dan Bombay

Stock Exchange menunjukkan bahwa perbandingan utama

saham-saham yang diperdagangkan di BSE kurang likuid

dibanding NSE yang diperlihatkan dari rendahnya harga

saham secara berkelanjutan.

Market Maker di India diatur dalam peraturan bursa

efek Nasional bab VIII perihal sistem perdagangan dan

Pembentuk Pasar.

Selain diterapkan di Nasional Stock Exchange Limited,

fungsi MM juga diterapkan bagi perusahaan yang akan go

public melalui OTCEI dengan menggunakan sponsor.

Sponsor harus menunjuk salah satu anggota (mungkin AB)

atau dealer sebagai MM tambahan Sponsor mempunyai

tugas utama :

a. Meningkatkan performance perusahaan dan proyeknya;

b. Menilai saham perusahaan

c. Mengurus perolehan ijin dari permerintah atas

penerbitan efek;

d. Menetapkan pada OTCEI atas nilai investasi suatau

perusahaan dan proyeknya.

e. Mengelola penebitan ke publik;

62

Page 63: depkeu

f. Jasa pokok sebagai MM atas penerbitan saham

sekurang-kurangnya tiga tahun dari awal perdagangan.

4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar

Efek yang dapat dibentuk harganya di pasar akan ditetapkan

oleh otoritas yang berwenang.

4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar

a. Anggota trading harus mendaftarkan sebagai MM atas

setiap efek yang akan dimarket makeri.

b. Anggota trading bertindak sebagai MM atas persetujuan

otoritas berwenang sebagaimana ditetapkan undang-

undang dan persetujuannya tersebut tidak dalam

pencekalan atau pembatalan. Aplikasi pendaftaran

harus berbentuk formulir dan sewaktu-waktu dapat

ditentukan perubahannya.

c. MM harus terdaftar dalam suatu institusi berwenang

sebelum memulai operasinya atas efek tertentu. Apabila

otoritas menyetujui dalam jangka waktu 15 hari kerja

MM akan memperoleh ijin. MM terdaftar tidak

diperbolehkan memulai membentuk pasar atas efek

tersebut sampai dengan satu hari dari perolehan ijin

atau setelah ijinnya diumumkan melalui sistem yrading.

d. MM terdaftar di setiap bursa harus :

1) berusaha pada posisi bid dan offer dalam sistem

perdagangan atas efek guna menghasilkan

63

Page 64: depkeu

transaksi minimum yang ditentukan setiap saat

atas harga kuotasi setiap hari kerja;

2) berusaha untuk membentuk pasar atas efek

tersebut sejak tanggal efek tersebut tersedia

untuk diperdagangkan ke publik dalam hal MM

terdaftar telah disetujui ijinnya.

3) berusaha untuk menyelesaikan order atas

penjualan atau pembelian efek sebagaimana

kuotasi harga kepada anggota atau klien.

4) MM terdaftar dapat berhentri membentuk pasar

di bursa setiap saat setelah periode minimum

seperti saat memulai MM, setelah

memberitahujkan kepada pejabat berwenang.

Waktu yang disyaratkan untuk memberitahukan

berhenti sebagai MM adalah 15 hari kerja atau

waktu lain sebagaimana ditentukan setiap saat.

5) MM terdaftar dapat berhenti setelah

mendapatkan persetujuan dari institusi

berwenang.

6) Kewajiban untuk mengambil kesempatan dalam

bertindak sebagai MM atas tambahan efek harus

mendapatkan persetujuan dari institusi

berwenang.

4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market Makers

a. Otoritas yang relevan dapat membatasi atau melarang

otoritas dari Market Maker tercatat untuk memasukkan

kuotasi (penawaran) ke dalam sistim perdagangan atau

64

Page 65: depkeu

melakukan transaksi atas saham dimana ia tercatat

sebagai market maker jika :

1) Market Maker tersebut telah dicabut atau

disuspen keanggotannya di Bursa Efek, atau

tidak dapat memenuhi Undang-undang Bursa

(Exchange Bye Laws), peraturan dan

regulasi atau izin usahanya (pencatatannya)

dicabut oleh Securities and Exchange Board of

India (Bapepam-nya Indonesia).

2) Market Maker tersebut telah gagal

menyelesaikan transaksi tertentu di bursa efek

3) Market Maker tersebut dalam keadaan kesulitan

finansial atau operasional dimana atas dasar

tersebut otoritas yang relevan menentukan

bahwa market maker tersebut tidak dapat

diperbolehkan untuk menampilkan atau

memasukkan penawaran (kuotasi) ke dalam

sistim perdagangan dengan aman kepada

investor, kreditor atau trading member bursa

yang lain.

4) Dimana maket maker tersebut dalam pandangan

otoritas yang relevant idak memenuhi

persyaratan untuk pencatatan sebagai market

maker.

b. Market maker yang dikenakan sanksi suspensi atau

pelarangan oleh otoritas sebagimana dimaksud dalam

butir 4 (a) di atas harus diberitahukan secara tertulis

berkenaan dengan aksi tersebut. Market maker tersebut

65

Page 66: depkeu

harus menghentikan kegiatan untuk membuat pasar

(make market).

c. Market maker yang berkeberatan terhadap sanksi yang

dikenakan oleh otoritas yang relevant dapat mengajukan

suatu kesempatan untuk melakukan dengar pendapat

(hearing) dalam jangka waktu 10 hari setelah

pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam

butir 4(b)

d. Keputusan tertulis harus dikeluarkan paling lambat

dalam 1 minggu setelah proses dengar pendapat

(hearing) dilakukan dan fotokopi surat keputusan harus

disampaikan kepada market maker yang bersangkutan.

66

Page 67: depkeu

BAB III

PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA A. POTENSI MARKET MAKER DAN PROFILE PASAR MODAL

INDONESIA

1. Pasar Saham

Pasar modal Indonesia, disadari atau tidak telah tersegmen

dengan sendirinya. Untuk saham, Hampir 99% transaksi dilakukan

di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan untuk Obligasi sebaliknya

sebagian besar transaksi di lakukan di Bursa Efek Surabaya

(BES).

Salah satu faktor yang menyebabkan pasar mengalami

segmentasi secara alamiah adalah likuiditas. Saham lebih menarik

untuk ditransaksikan melalui BEJ karena saham yang tercatat dan

likuiditas saham jauh lebih tinggi di BEJ dariapada di BES.

Sebaliknya obligasi lebih ramai ditransaksikan di BES karena

obligasi lebih banyak dicatatkan dan ditransaksikan di BES.

Likuiditas dalam pasar modal merupakan salah satu elemen

fundamental bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Investor

akan lebih tertarik untuk menanamkan uangnya dalam portofolio

yang likuid, dimana portofolio efek yang ia miliki dapat dengan

mudah ia jual untuk mendapatkan dana yang ia butuhkan.

Dalam prakteknya, banyak saham yang hanya aktif beberapa

minggu setelah listing, setelah itu saham tersebut tidak likuid dan

67

Page 68: depkeu

cenderung tidur. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini:

Bulan Total Freq.Transaksi

Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan

Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Jumlah saham yang

ditransaksikan

Aug 2001

305,29

4 28

215

35

10

10

14 13,764,677,40

8 Sep 2001

281,97

1 36

215

22

17

9

13 11,329,887,11

1 Oct

2001

276,212 41

203

27

19

13

12

8,517,730,495 Nov 2001

249,53

2 31

210

28

24

15

12

9,212,969,788 Dec 2001

95,510 37

210

37

19

7

11 6,058,891,716

Jan 2002

325,35

9 31

214

32

17

17

12 11,524,091,26

4 Feb 2002

250,54

1 40

208

37

15

10

13 11,917,142,14

0 Mar 2002

277,45

6 22

235

28

17

9

11 21,431,445,34

3 Apr

2002

542,267 18

240

26

14

13

15 35,724,524,98

5 May 2002

310,02

5 22

236

26

16

15

12 17,754,261,54

8 Jun

2002

231,704 37

224

30

13

15

10 12,416,234,25

3 Jul

2002

246,777 44

224

25

19

11

9 14,308,485,87

1 Aug 2002

212,87

0 49

217

30

14

8

15 10,094,197,78

8 Sep 2002

161,36 52

223

26

12

6

13 8,400,258,502

68

Page 69: depkeu

1 Oct

2002

233,274 54

223

24

13

6

12 11,628,306,16

0 Nov 2002

172,30

4 60

219

23

16

8

8

9,714,701,462 Dec 2002

128,26

8 63

205

31

13

11

13

6,293,702,499 Jan

2003

140,948 60

208

29

17

8

14

5,407,760,322 Feb 2003

99,825 51

215

29

10

14

17 3,544,402,159

Bulan Total Freq.Transaksi

Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan

Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Jumlah saham yang

ditransaksikan

Mar 2003

110,75

6 53

216

29

19

7

12

5,060,458,260 Apr

2003

255,674 44

221

34

10

13

15 12,574,399,25

0 May 2003

263,19

8 28

221

36

26

10

15 13,245,024,85

6 Jun

2003

296,241 32

215

44

18

14

13 17,547,440,04

8 Jul

2003

267,194 41

229

31

10

14

12 19,741,893,76

0 Aug 2003

343,55

8 40

207

41

22

15

12 26,149,678,99

3 (Sumber PT BEJ)

Tabel tersebut merupakan gambaran likuiditas transaksi saham di

BEJ selama dua tahun terakhir (periode Agustus 2001 s.d.

Agustus 2003). Tabel tersebut menggambarkan jumlah saham

yang mengalami kesulitan likuiditas ternyata relatif besar. Setiap

bulan, kurang lebih sebanyak 12,34% emiten yang tercatat di BEJ

69

Page 70: depkeu

sahamnya tidak ditransaksikan dan 66,33% sahamnya

ditransaksikan dengan frekuensi transaksi lebih kecil dari 0,1%

total frekeunsi transaksi.

Sebagai Ilustrasi kita ambil contoh transaksi pada bulan :

• Desember 2001 dimana terjadi frekuensi transaksi terendah dalam

periode tersebut. Dalam bulan tersebut total frekuensi transaksi di BEJ

adalah sebesar 95.510 kali. Berarti dalam bulan tersebut jumlah emiten

yang sahamnya ditransaksikan kurang dari 96 kali (0,1% dari 95.510)

adalah 210 emiten dari total emiten pada bulan tersebut sebanyak 321

emiten (65,42%).

• April 2002 dimana terjadi frekuensi transaksi tertinggi dalam periode

tersebut. Pada bulan April 2002 total frekuensi transaksi di BEJ adalah

sebesar 542.267 kali. Jumlah emiten yang sahamnya ditransaksikan

kurang dari 542 kali (0,1% dari 542.267) adalah 240 emiten dari total

emiten pada bulan tersebut sebanyak 326 emiten (73,61%).

Dari kedua ilustrasi tersebut dapat terlihat suatu fenomena yang

menarik, dimana pada saat frekuensi transaksi mencapai titik

tertinggi, justru jumlah saham yang ditransaksikan kurang dari

0,1% total transaksi mengalami kenaikan. Dari fenomena tersebut

dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang meramaikan

transaksi di BEJ adalah hanya sedikit saham (saham kapitalisasi

besar yang menarik bagi investor).

Dari sisi penambahan emiten ternyata tidak akan berpengaruh

banyak pada likuiditas saham. Terlihat bahwa selama periode

tersebut jumlah saham yang tercatat mengalami kenaikan sebesar

8,01% dan jumlah saham yang ditransaksikan mengalami

kenaikan sebesar 8,997%. Sedangkan untuk frekuensi transaksi,

dalam periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,53%.

70

Page 71: depkeu

Secara teoritis kesulitan likuiditas tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa hal antara lain :

a. Harga saham yang relatif tinggi.

Beberapa saham di BEJ ternyata sudah sangat tinggi.

Walaupun performa saham tersebut relatif bagus, dikarenakan

harganya yang sangat tinggi maka transaksi saham tersebut

juga relatif kecil.

b. Pemegang saham yang relatif sedikit.

Selain itu banyak pula saham yang persentase kepemilikan

publik atau investor retail relatif sedikit. Hal tersebut

menyebabkan transaksi saham menjadi relatif sepi. Keadaan

tersebut dapat terjadi karena horizon investasi yang berbeda,

investor retail mempunyai tujuan investasi jangka pendek

sedangkan pemegang saham lainnya mempunyai tujuan

investasi jangka panjang.

c. Permintaan akan jual beli saham tersebut rendah.

Keadaan ini dipengaruhi oleh performance emiten yang relatif

tidak mengalami perubahan yang cukup siknifikan, sehingga

tidak menarik investor untuk melakukan transaksi atas saham

tersebut.

2. Pasar Obligasi.

Pasar Obligasi memiliki struktur yang relatif berbeda dengan pasar

saham. Perbedaan-perbedaan itu antara lain:

a. Jika pasar saham investornya sebagian besar adalah retail

maka dalam pasar obligasi investornya adalah institusi.

b. Dalam pasar obligasi nilai pemindahbukuan efeknya relatif

besar jika dibandingkan dengan saham.

71

Page 72: depkeu

c. Tujuan investasi dalam obligasi biasanya adalah untuk

investasi jangka panjang.

Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi suatu fenomena yang menarik,

dimana nilai pemindahbukuan obligasi sebagian emiten relatif kecil

yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Bahkan PT Indosiar Visual Mandiri

menawarkan obligasi secara retail dengan nilai pemindahbukuan

sebesar Rp 171.000,-

Secara umum perkembangan emisi obligasi selama dua tahun

terakhir dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :

Nama Emiten Tgl.

efektifTgl

Listing

Tgl. Jatuh

TempoTk.

Bunga

Jangka

Waktu Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Jasa Marga IX Seri N tahun 2002 27-03-0217-04-0214-04-07 5 8,000 400,000Bunga seri N1 18,5 % untuk 5 thn Bunga seri N2 18,5% untuk 1 -8 untuk 9 - 20 mengambang Oto Multiartha I 19-04-0210-05-0207-05-0419,125 2 6,000 300,000Bunga 19,125 % tetap Astra Sedaya Finance 08-05-0229-05-0224-05-0518,75 3 8,000 400,000Bunga 18,75% Fixed Pupuk Kaltim 21-05-0210-06-0206-06-07 5 10,000 600,000Seri A1 bunga 18%, seri A2 17,15%, Seri B 18% fixed Perum Pegadaian IX 24-05-0211-06-0206-06-1018,25 8 3,000 300,000Sei A: bunga 18,25% Fixed, B: bunga 18,25%, C: bunga 18,25 %, D : bunga 18,25% opsi jual pd ultah ke 5 Bhakti Investama II 13-06-0228-06-0227-06-0519,25 3 400 200,000T E L K O M I 28-06-0219-07-0216-07-07 17.00 5 20,000 1,000,000Federal International Finance 23-08-0209-09-0229-08-05 3 6,000 300,000Bunga Seri A :18,5%, B:18,5%, C:18,5% Matahari Putra Prima 13-09-0227-09-0225-09-0717,875 5 9,000 450,000Indosat II 30-10-0208-11-02 21,500 1,075,000Seri A : Nilai Rp 06-11-0715,75 5

72

Page 73: depkeu

775.000.000.000 Seri B : Nilai Rp 200.000.000.000 06-11-3216,00 30 Seri C : Nilai Rp 100.000.000.000 06-11-0715,625 5 Indosat Syariah Mudharabah 30-10-0208-11-0206-11-07 5 3,500 175,000BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) V 12-11-0226-12-0222-12-07 4,000 200,000

Seri : A Bunga Tetap 16,75%

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing

Tgl. Jatuh

TempoTk.

Bunga Jangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Seri : B Th Tetap 16,67%, Th II-V mengambang bdsr Tk bunga SBI Jasa Marga X 26-11-0211-12-0204-12-1016,5% 8 13,000 650,000Inti Vasindo Internasional 16-12-0209-01-0306-01-08 5 1,000 100,000

Seri : A Bunga Tetap 18,88%

Seri : B fix & float +premi 4,5% Bank NISP (obl sub ordinasi I) 27-02-0314-03-0312-03-13 10 Seri A : Fullcommitment 2,500 250,000Seri A : Best Effort 2,050 205,000Bunga Th I-V Fix:17,125%,Th VI-X : 26 % Seri B : Best Effort, Bunga Th I-V:10,25%,Th VI-X:Floating Wijaya Karya III (Obl Amortisasi) 28-03-0316-04-0311-04-08 5 4,000 200,000Seri A :Bunga 15,875% Seri B : Th I 16%, Th II-V Float SBI 3 bln + premi 2,75% dg bts atas 18%,bts bwh 15% Bank Bumi Putera Indonesia 11-04-0329-04-0325-04-06 3 6,000 300,000bunga tetap 13,5% per tahun Adira Dinamika Multifinance 23-04-0308-05-0306-05-08 5 10,000 500,000

Seri A: Amortisasi triwulanan 14,125%

Seri B : Tanpa Amortisasi 14,125%

Putra Sumber utama Timber 30-04-0319-05-0313-05-08 5 4,000 200,000

Seri A : 15,875%

Seri B : 15,375 Astra Sedaya Finance III (Obl Amortisasi)

73

Page 74: depkeu

Seri A : 05-05-0326-05-0324-05-0412,5% 1 24,000 240,000Seri B : 05-05-0326-05-0320-05-0513,0% 2 28,000 280,000Seri C : 05-05-0326-05-0320-05-0713,5% 4 38,000 380,000Berlian Laju Tanker II 12-05-0302-06-0328-05-08 5 6,800 340,000

Seri A : 14,75%

Seri B : Th I Fixed 14,75% Th II - V Floating Berlian Laju Tanker Syariah 12-05-0302-06-0328-05-08 5 1,200 60,000Nisbah 25% dari pendapatn triwulanan

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing

Tgl. Jatuh

TempoTk.

Bunga Jangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Tunas Financindo Sarana I 14-05-0304-06-0329-05-0614,50 3 10,000 500,000Adhi Karya II (persero) 29-05-0312-06-0310-06-0814,5 5 20,000 200,000Indofood Sukses Makmur II 28-05-0312-06-0310-06-0813,5 5 30,000 1,500,000Bank Global International 19-05-0311-06-0306-06-13 10 4,000 400,000Obligasi Subordinasi I th 2003 Bunga Tahun I - V 14,5 Bunga Tahun VI - X : floating SBI 3 bulan + premi 4% Bank Panin (Obligasi Subordinasi I) 05-06-0323-06-0318-06-13 10 1,300,000 1,300,000Tahun I - V 14 Tahun VI - X 23 Swadharma Indotama Finance III 18-06-0308-07-0303-07-0815,50 5 2,000 200,000Lautan Luas II 11-06-0326-06-0324-06-08 5 6,000 300,000Seri A : 14,25 Seri B : th I tetap, II - V floating deposito + premi 3,25 14,25 Surya Citra Televisi (SCTV) I 10-06-0330-06-0325-06-0813,75 5 8,500 425,000Charoen Phokphan Indonesia I19-06-0307-07-0302-07-0814 5 10,000 500,000Danareksa (persero) I 16-06-0302-07-0327-06-0814,125 5 10,000 500,000Bank BNI (persero ) I th 2003 25-06-0314-07-0310-07-1113,125 8 20,000 1,000,000Bank BNI Subordinasi I th 2003 25-06-0314-07-0310-07-13 Bunga I-V: 7,5% VI-X:Tetap UST 5 + premi 7,74% 10 Bank Ekspor Indonesia (persero) I 23-06-0309-07-0308-07-08 13,00 5 6,000 300,000Perum Pegadaian X th 2003 27-06-0315-07-03 40,000 400,000Seri A: Bunga Tetap 12,9375% 11-07-11 8 Seri B: Th I-III Bunga Tetap 13,125% 11-07-18 15 tahun IV-XV bunga float SBI 3 bln + premi 1% Mayora Indah II 27-06-0316-07-0311-07-0814,00 5 20,000 200,000

74

Page 75: depkeu

Maspion I 27-06-03 08-07-0813,50 5 50,000 500,000Duta Pertiwi IV 30-06-03 10-07-0815,675 5 10,000 500,000BPD Jatim III 30-06-0314-07-0311-07-0813,45 5 8,000 400,000Autoraya Serasi 30-06-0314-07-0311-07-0813,80 5 30,000 300,000Alfa Retailindo 30-06-0318-07-0316-07-0813,75 5 2,500 125,000BPD SumSel I 30-06-0316-07-0311-07-0814,375 5 4,000 200,000Bank Bukopin II th 2003 30-06-0315-07-03 13,375 5 40,000 400,000Bank Bukopin Subordinasi I Bunga Th 1- V : 14%, VI-X: 24% 30-06-0315-07-03 10 31,500 315,000

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing

Tgl. Jatuh

TempoTk.

Bunga Jangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Bank Bukopin Syariah Mudharabah I Nisabah I:38,58%,N II:52,50%,N III:39,38 30-06-0315-07-03 5 5,000 50,000 N IV:31,50%,N V:26,25% Indosiar Visual Mandiri 29-06-0308-08-0308-08-0812,8 5 4,097,675 717,093Bank Muamalat Syariah I 30-06-0321-07-0315-07-10 7 2,000 200,000Nisabah : 91% x pdpt yg dibagi hasilkan Oto Multiartha II 22-07-0311-08-0306-08-0613,375 3 6,000 300,000Federal International Finance II25-07-0306-08-03 Sei A : Rp 150 milyar 09-08-04 12.375 3,000 150,000Seri B : Rp 100 Milyar 05-08-05 12.875 2,000 100,000

Seri C : Rp 250 milyar 05-08-0613.187

5 5,000 250,000Seri D : Rp 250 milyar 05-08-0713,50 5,000 250,000Panin Sekuritas, Tbk I 08-09-0319-09-0318-09-0314,25 5 100,000 100,000

Total 6,128,12521,687,09

3(Sumber Biro PIR)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu dua

tahun terakhir 48 emiten menawarkan obligasi dengan nilai emisi

mencapai Rp. 21,687 triliun. Sedangkan perkembangan transaksi

obligasi selama dua tahun terakhir (Periode Agustus 2001 s/d

Agustus 2003 ) dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini:

75

Page 76: depkeu

556,426,138,195

13,598,086,800,000

Nilai

2,000,000,000

2,002,000,000,000

4,002,000,000,000

6,002,000,000,000

8,002,000,000,000

10,002,000,000,000

12,002,000,000,000

14,002,000,000,000

Agustus Desember April Agustus Desember April Agustus

BULAN

PERKEMBANGAN NILAI DAN VOLUME TRANSAKSI OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003

Nilai transaksi

Volume transaksi

(Sumber PT KSEI)

Dari grafik di atas terdapat suatu kecenderungan bahwa nilai

maupun volume transaksi obligasi mengalami kenaikan. Hal ini

merupakan suatu fenomena tersendiri mengingat nature obligasi

merupakan investasi jangka panjang.

Sedangkan untuk perkembangan frekuensi perdagangan

obligasi dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini.

76

Page 77: depkeu

FREKUENSI PERDAGANGAN OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003

2,182

279

1,622

134100

400

700

1000

1300

1600

1900

2200

2500

Agustu

s

Oktobe

r

Desem

ber

Februa

riApri

lJu

ni

Agustu

s

Oktobe

r

Desem

ber

Februa

riApri

lJu

ni

Agustu

s

Bulan

Frek

uens

i

Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun ke tahun frekuensi

pemindahbukuan transaksi obligasi terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2001 rata-rata frekuensi pemindahbukuan obligasi

sebanyak 206 per bulan. Sedangkan untuk tahun 2002 dan 2003

adalah sebanyak 439 dan 1.163 kali transaksi perbulan.

Akan tetapi hal tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan

jumlah pemindahbukuan yang outstanding yaitu sebanyak

6.252.573 (sumber Biro PIR). Apabila jumlah frekuensi

pemindahbukuan tersebut kita bandingkan dengan jumlah yang

outstanding maka setiap pemindahbukuan obligasi rata-rata

ditransaksikan sebanyak 0,0025. Hal tersebut menunjukkan

bahwa likuiditas pasar obligasi sangat rendah.

Sedangkan apabila kita lihat dari tipe investor obligasi, dapat

dikatakan bahwa 90% pembeli obligasi adalah institusi, baik itu

dana pensiun, perbankan, asuransi, sekuritas, maupun reksa

dana.

77

Page 78: depkeu

3. Potensi Pengembangan Market maker

Salah satu penyebab utama tidak likuidnya pasar adalah, tidak

seimbangnya antara permintaan dan penawaran. Untuk saham

blue chips hal tersebut bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk

saham yang berkapitalisasi kecil likuiditas merupakan masalah

utama. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan investor

akan likuiditas dengan keadaan permintaan dan penawaran

saham tersebut di pasar.

Untuk mengatasi rendahnya likuiditas transaksi di suatu bursa

memang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain

meningkatkan jumlah investor, dapat pula dilakukan dengan stock

split untuk emiten yang harga sahamnya sudah relatif tinggi. Atau

dengan membentuk market maker untuk kesulitan likuiditas yang

disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.

Market maker, pada dasarnya dibutuhkan oleh pasar untuk

meningkatkan likuiditas yang pada akhirnya akan memberikan

stimulus untuk lebih banyak menarik investor yang pada akhirnya

akan kembali meningkatkan likuiditas, apabila digambarkan dalam

suatu skema adalah sebagai berikut :

78

Page 79: depkeu

N egatif dem and

N egatif S upp ly

L iku id ity p rob lem

M arket M aker

L iku id ita sM en ingka t

Jum lahIn vesto rM en ingkat

L iku id itasM eningkat

Dari gambaran-gambaran di atas dan adanya fakta bahwa

likuiditas pasar, terutama atas saham kapitalisasi kecil sangatlah

rendah, maka market maker sangatlah dibutuhkan untuk

menggairahkan pasar saham Indonesia.

Sedangkan untuk pasar obligasi secara nature memang berbeda

dengan saham. Jadi likuiditas yang rendah merupakan suatu

resiko yang mau tidak mau harus dihadapi oleh investor obligasi.

Dengan semakin banyaknya emiten yang menawarkan obligasi

dengan nilai pemindahbukuan yang relatif rendah diharapkan akan

dapat meningkatkan likuiditas pasar obligasi.

Dalam kondisi likuiditas pasar obligasi yang rendah, maka hal

tersebut sangat potensial untuk mengembangkan market maker

dalam pasar obligasi. Pengembangan tersebut tentu saja harus

melihat besarnya nilai transaksi obligasi (walaupun dengan

frekuensi yang kecil) dibandingkan dengan pihak yang akan

menjadi market maker.

79

Page 80: depkeu

B. BURSA EFEK DAN IMPLEMENTASI MARKET MAKER / RENCANA PENERAPAN MARKET MAKER OLEH BURSA EFEK DI INDONESIA

1. PT Bursa Efek Surabaya

a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT Bursa Efek

Surabaya (BES)

Sejak awal tahun 1997, BES sudah melakukan kajian dan

serangkain persiapan untuk menerapkan sistem market maker

dalam perdagangan saham di BES. Sistem yang akan

digunakan untuk keperluan tersebut adalah S-MART 100. BES

juga sudah menyediakan perangkat peraturan

perdagangannya yaitu sebagaimana tercantum dalam huruf a

Bab III Peraturan Nomor II tentang Perdagangan Efek yang

ditetapkan melalui Keputusan Direksi BES Nomor Kep-

01/BES/III/1997 tanggal 3 Maret 1997.

Peraturan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai

berikut:

1) Setiap saham wajib didukung oleh minimal 2 (dua)

market maker;

2) Saham yang akan diperdagangkan melalui fasilitas

market maker harus memenuhi persyaratan-persyaratan

sebagai berikut :

• Saham dan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif dengan satuan perdagangan (round lot) 100

unit saham;

Setinggi-tingginya 5000 unit saham per transaksi;

Adapun perdagangannya antara lain dilakukan dengan

persyaratan sebagai berikut:

80

Page 81: depkeu

market maker wajib memasukkan kuotasi setiap Efek

yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnya

satu kali dalam 5 hari Bursa dan minimal satu lot;

Kuotasi tersebut dapat diubah, dalam hal tidak diubah,

maka kuotasi tersebut berlaku selama 5 (lima) hari

Bursa;

3) Rentang harga kuotasi ditetapkan setinggi-tingginya 10%;

4) market maker wajib melakukan pembelian/penjualan atas

Efek yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnnya

100 unit saham apabila terdapat pesanan yang tersedia;

5) Untuk setiap kesepakatan yang terjadi, market maker

wajib segera melaporkan hasil kesepakatan tersebut

melalui S-MART 100 pada hari Bursa yang sama.

Fasilitas yang disediakan BES tersebut ternyata tidak

mendapat respon positif dari Anggota Bursa, sehingga fasilitas

market maker tersebut sama sekali tidak pernah digunakan

oleh Anggota Bursa BES. Berdasarkan kondisi tersebut, BES

selanjutnya melakukan kajian kembali atas konsep yang

ditawarkan dengan beberapa perubahan mendasar sesuai

dengan masukan dan tanggapan pelaku khususnya Anggota

Bursa.

b. Kajian Pengembangan Kembali

Kajian kembali atas kelayakan konsep market maker yang

disediakan BES mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dengan

mengumpulkan beberapa masukan pelaku dan mengkaji

beberapa referensi dari Bursa luar seperti New York Stock

Exchange dan Nasdaq.

Berdasarkan hasil kajian tersebut, BES membuat proposal

rencana Implementasi Perdagangan Efek oleh Pembentuk

81

Page 82: depkeu

Pasar pada tanggal 4 Maret 2003. Proposal tersebut antara

lain berisi tentang Latar Belakang dan tujuan perlu adanya

market maker di BES, beberapa definisi market maker dan

istilah yang setara dengannya, dasar hukum market maker

dalam penjelasan pasal 94 UUPM, persyaratan umum menjadi

Market maker, Kewajiban-kewajiban Market maker, tata cara

kuotasi Market maker, fasilitas pembentuk pasar dan referensi

implementasi market maker di Bursa Efek luar negeri.

c. Tujuan Adanya Market maker

Tujuan diciptakan adanya market maker di BES adalah

sebagai berikut :

1) Meningkatkan likuiditas perdagangan saham Pasar

Reguler.

Selama ini masalah utama yang dihadapi sebagai

penyelenggara perdagangan Efek adalah tidak adanya

likuiditas perdagangan, dengan kata lain frekwensi

perdagangannya sangat rendah bahkan selama tahun

2003 rata-rata bulanan frekwensi perdagangan saham di

Pasar reguler hanya mencapai ..kali. Pada umumnya

investor hanya akan melakukan transaksi jual dan beli

Efek yang perdagangannya dianggap likuid, sehingga

akan mudah mengalihkan Efek tersebut kepada pihak

lain dengan harga yang pantas. Dengan likuiditas yang

rendah akan sulit bagi investor untuk menemukan lwan

jual atau beli atas Efek yang ditawarkannya.

2) Meningkatkan aktifitas perdagangan saham tidur.

Di BES tercatat sebanyak 212 saham. Selama tahun

2003, hanya 4 (empat) saham yang ditransaksikan di

Pasar Reguler, 5 (lima) saham yang ditransaksikan di

Pasar Negosiasi dan 66 (enam puluh enam) di Pasar

82

Page 83: depkeu

Tutup Sendiri (Crossing). Tidak ada satupun saham yang

ditransaksikan di Pasar Tunai dan Pasar Segera. Dengan

demikian terdapat 136 (seratus tiga puluh enam) saham

yang tidak pernah ditransaksikan sama sekali di BES,

atau dikenal dengan dengan istilah saham tidur.

Diharapkan dengan adanya market maker maka jumlah

saham tidur akan bisa ditekan walaupun tidak bisa

dihilangi karena nantinya masing-masing market maker

akan menangani beberapa saham sehingga nantinya

sebagian besar saham akan ada market makernya.

3) Meningkatkan minat investor untuk membeli saham UKM.

Saham UKM yang tercatat di BES adalah sebanyak 11

(sebelas) saham. Selama 2003 hanya 4 (empat) saham

yang ditransaksikan di Pasar Reguler dan 5 saham di

Pasar Tutup Sendiri (Crossing). Tidak satupun transaksi

yang terjadi di Pasar Tunai, Pasar Segera dan Pasar

Negosiasi. Nantinya UKM akan difasilitasi oleh Market

Marker sehingga perdagangannya di BES diharapkan

bisa likuid.

d. Kriteria market maker

Untuk menjadi market maker diperlukan persyaratan sebagai

berikut :

1) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 6

miliar. Modal yang besar diperlukan karena market maker

pada umumnya melaksanakan kewajibannya dengan

menggunakan rekening sendiri;

2) Tiap market maker bertanggung jawab maksimal 10

(sepuluh) saham, minimal dalam 6 (enam) bulan;

3) market maker dapat menunjuk Anggota Bursa lain untuk

menjadi agen.

83

Page 84: depkeu

e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker

Perdagangan saham dengan market maker dapat dilakukan di

Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi. Market maker

wajib menyampaikan penawaran jual dan beli ke sistem

perdagangan Bursa pada Papan market maker selambat-

lambatnya 5 (lima) menit setelah dimulainya perdagangan

pada sesi pertama. Setelah itu harus juga memasukkan

penawaran minimal dengan jumlah yang sama ke Pasar

Reguler, Segera, tunai atau negosiasi agar dapat diproses

dengan penawaran dari Anggota Bursa lainnya. Dalam hal

market maker merubah kuotasinya pada papan market maker,

maka penawarannya di Pasar Reguler, Segera, Tunai dan

Negosiasi juga harus diubah.

f. Kesiapan Infrastruktur

1) Peraturan

BES sudah menyiapkan draft Peraturan Perdagangan

terkait dengan market maker yang antara lain berisi

persyaratan Ketentuan Umum perdagangan melalui

market maker, persyaratan market maker dan tata cara

perdagangan melalui fasilitas market maker. Draft

peraturan tersebut sudah diajukan dan dibahas dengan

Bapepam, namun proses finalisasinya setelah ada kajian

kembali dari BES tertama terkait dengan hal-hal yang

berkaitan dengan persyaratan market maker dan

parameter-paratmeter kuotasi penawaran jual atau beli.

2) Sistem

Sistem yang akan dugianakan adalah sama dengan

sistem perdagangan saham yaitu S-MART, tapi akan

dibuatkan Papan khusus untuk perdagangan tersebut.

84

Page 85: depkeu

Saat ini sistemnya dalam pengembangan dan uji coba

oleh BES dengan Anggota Bursa.

2. PT Bursa Efek Jakarta

PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga mempunyai rencana untuk

menerapkan Market Marker dalam perdagangan Efek. Namun

rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian, yang saat ini

sedang dilakukan oleh Lim Choo Peng (Mantan Presiden Direktur

Singapore Stock Exchange) yang menjadi konsultan independen.

Hal yang akan dikaji antara lain potensi market maker di BEJ,

persyaratan bagi Anggota Bursa, mekanisme perdagangan dan

hal-hal yang harus disiapkan termasuk infrastruktur sistem dan

peraturan. Diharapkan kajian tersebut sudah selesai pada awal

tahun 2004.

C. PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA

1. Pengaturan market maker

Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

(UUPM), kata pembentuk pasar (market maker) sedikit disinggung

dalam penjelasan dari Pasal 94. Namun demikian, pengertian

market maker sendiri maupun pengaturan tentang market maker

tidak ditemukan dalam UUPM maupun peraturan pelaksanaannya.

Dalam penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan market maker

dikaitkan dengan tindakan manipulasi pasar. Sebagaimana

diketahui, tindakan manipulasi pasar dalam UUPM diatur dalam

Pasal 91 dan Pasal 92. Dalam Pasal 91 UUPM, tindakan

manipulasi pasar dilakukan dengan cara menciptakan gambaran

semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,

keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek. Sedangkan dalam

Pasal 92 UUPM, tindakan manipulasi pasar dilakukan melalui

85

Page 86: depkeu

suatu transaksi yang menyebabkan harga Efek di Bursa Efek

tetap, naik, atau turun dengan tujuan untuk mempengaruhi Pihak

lain untuk membeli, menjual, atau menahan Efek. Berdasarkan

kedua ketentuan tersebut, pada prinsipnya tindakan manipulasi

pasar adalah tindakan melakukan suatu transaksi atas Efek tetapi

tidak mengakibatkan perubahan kepemilikan atau melakukan

persekongkolan untuk melakukan penawaran pada harga tertentu

atau melakukan persekongkolan untuk melakukan transaksi Efek

untuk menciptakan harga Efek semu yang tidak didasarkan pada

kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya.

Berkaitan dengan kedua pasal manipulasi pasar tersebut,

Bapepam diberikan kewenangan oleh UUPM untuk menetapkan

tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek

yang bukan merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 91 dan Pasal 92 tersebut di atas. Dalam

penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan tertentu tersebut antara lain

adalah stabilisasi harga Efek dalam rangka Penawaran Umum

sepanjang dicantumkan dalam Prospektus dan penjualan dan

pembelian Efek oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar

untuk rekeningnya sendiri secara terus menerus untuk menjaga

likuiditas perdagangan Efek.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka UUPM telah

memberikan landasan hukum bagi kemungkinan perdagangan

Efek di Pasar Modal Indonesia melalui mekanisme market maker.

Namun demikian, mengingat peraturan pelaksanaan dari

ketentuan dimaksud belum ada dan untuk memberikan landasan

hukum yang lebih jelas mengenai mekanisme perdagangan Efek

oleh market maker, maka perlu disusun suatu peraturan berkaitan

dengan hal tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada

86

Page 87: depkeu

pokoknya adalah mengenai persyaratan Pihak yang dapat

melakukan kegiatan sebagai market maker dan mekanisme

perdagangan Efek oleh market maker.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, UUPM telah menegaskan

bahwa tindakan tertentu yang dikecualikan dari ketentuan

manipulasi pasar adalah penjualan dan pembelian Efek oleh

Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya

sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas

perdagangan Efek.

Ketentuan tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa yang

dapat melakukan kegiatan sebagai market maker adalah

Perusahaan Efek untuk rekeningnya sendiri, bukan untuk

kepentingan nasabahnya, atau dengan kata lain Perusahaan Efek

tersebut bertindak sebagai dealer.

Mengingat tujuan dari mekanisme perdagangan melalui

pembentuk pasar adalah menjaga likuiditas perdagangan Efek,

maka dalam melakukan kegiatan sebagai market maker tersebut,

Perusahaan Efek berkewajiban melakukan penjualan dan

pembelian Efek tertentu. Beberapa pengaturan berkaitan dengan

kewajiban Perusahaan Efek sebagai market maker adalah

sebagai berikut :

a. Kewajiban secara berkala atau terus menerus menyampaikan

kuotasi bid dan offer yang kompetitif pada sistem kuotasi yang

disediakan; atau

b. Kewajiban memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif

dalam hal diminta; dan

c. Kesediaan, kemauan, dan kemampuan merealisasi transaksi

dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan

broker atau dealer lain.

87

Page 88: depkeu

Market maker mempunyai tanggungjawab yang cukup besar untuk

menjaga likuiditas perdagangan Efek. Konsekuensinya, market

maker harus mempunyai permodalan yang cukup kuat untuk

dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, terutama

memperhatikan bahwa kegiatan market maker hanya dapat

dilakukan atas rekening dari Perusahaan Efek itu sendiri.

Sebagaimana diketahui, ketentuan permodalan, baik ketentuan

modal disetor maupun Modal Kerja Bersih Disesuaikan bagi

Perusahaan Efek telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham dan

Permodalan Perusahaan Efek dan Peraturan Bapepam Nomor

V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih

Disesuaikan. Namun demikian, bagi Perusahaan Efek yang

melakukan kegiatan sebagai market maker memerlukan

permodalan yang lebih kuat dalam rangka memperkuat kondisi

keuangan dan kemampuan operasionalnya sebagai market

maker.

Dasar penghitungan permodalan bagi market maker dapat

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

a. jumlah rata-rata dari perdagangan Efek di mana dia menjadi

market maker;

b. nilai pasar dari Efek di mana dia menjadi market maker.

2. Mekanisme Perdagangan oleh Market maker

Di samping pengaturan mengenai pelaku market maker antara lain

persyaratan Pihak, permodalan, dan kewajibannya, hal yang tidak

kalah penting adalah pengaturan mekanisme perdagangannya.

Secara prinsip, pengaturan mekanisme perdagangan oleh

Bapepam ditujukan untuk memastikan bahwa Bursa Efek

88

Page 89: depkeu

melaksanakan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien.

Pengaturan mengenai mekanisme perdagangan secara rinci diatur

oleh Bursa Efek.

Mekanisme perdagangan oleh market maker tidak lepas dari

ketentuan adanya kuotasi. Ada beberapa karakter dari kuotasi:

a. Two Sided Quotation

Dalam Two Sided Quotation, market maker wajib membeli

atau menjual Efek di mana dia menjadi market maker untuk

rekeningnya sendiri secara berkesinambungan dan wajib

menjaga two sided quotation pada Bursa Efek. Dalam hal

market maker melakukan update atas harga permintaan atau

penawarannya tanpa disertai update atas jumlah efeknya,

maka jumlah Efek yang dimasukkan pada harga tersebut

adalah jumlah Efek yang sebelumnya.

Setiap anggota yang terdaftar sebagai market maker di Bursa

Efek harus menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah

tertentu di mana penentuan jumlah tertentu tersebut

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

• rata-rata volume perdagangan Efek selain

perdagangan tutup sendiri pada Bursa Efek;

• harga permintaan; dan

• jumlah market maker pada satu Efek.

Kewajiban menampilkan jumlah saham pada Efek tertentu

dapat berubah tergantung dari keadaan tertentu sebagaimana

ditentukan oleh Bursa Efek dan Bursa Efek dapat menerbitkan

daftar jumlah yang Efek diwajibkan dari waktu ke waktu.

market maker berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah

kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas minimum atau

lebih yang diwajibkan.

89

Page 90: depkeu

b. Firm Quotation

Market maker yang menerima penawaran untuk membeli atau

menjual dari Anggota Bursa yang lain wajib melakukan

eksekusi untuk penawaran tersebut setidaknya pada satu unit

perdagangan yang normal. Dalam hal market maker

menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari

satu unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima

penawaran jual atau beli dari Anggota Bursa dimaksud, maka

market maker dapat mengesekusi transaksi tersebut pada

jumlah yang ditampilkan.

c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar

Market maker wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada

tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap

tidak wajar dengan pasar pada saat itu, Bursa Efek dapat

mewajibkan market maker untuk dapat memasukkan

kuotasinya kembali. Apabila market maker yang mempunyai

kuotasi yang dianggap tidak wajar tersebut gagal

memasukkan kembali kuotasinya, Bursa Efek dapat men-

suspend kuotasi market maker tersebut untuk satu atau

semua Efek.

Bursa Efek wajib memiliki mekanisme dalam hal market maker

gagal memasukkan atau meng-update kuotasi, sebagai

berikut:

• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-

update kuotasi, market maker tersebut wajib segera

menghubungi Bursa Efek untuk meminta penarikan

kuotasi;

• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-

update kuotasi dan market maker tersebut memilih untuk

90

Page 91: depkeu

tetap dalam Bursa Efek, maka market maker tersebut

harus mengeksekusi penawaran beli atau jual yang

diterimanya dari Anggota Bursa yang lain pada jumlah

kuotasinya melalui Bursa Efek.

d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif

Market maker akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-

register sebagai market maker untuk Efek tertentu selama

periode tertentu apabila average spread Efek tersebut lebih

dari average spread dari dealer-dealer yang lain untuk Efek

tersebut pada suatu periode tertentu.

e. Locked and Crossed Market

Market maker dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di

Bursa Efek selama jam kerja yang normal (kecuali dalam

keadaan yang luar biasa) apabila :

• Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama

dengan atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh

market maker yang lain untuk Efek yang sama, atau

• Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari

kuotasi yang ditawarkan oleh market maker yang lain

untuk Efek yang sama.

Hal lain yang perlu diatur dalam mekanisme perdagangan oleh

market maker adalah kebijakan autoquote. Kebijakan ini

melarang sistem yang disebut sebagai autoquote system

untuk melakukan update quote secara otomatis atau

melakukan tracking ke dalam kuotasi di suatu Bursa Efek.

Larangan ini diperlukan untuk menghilangkan dampak negatif

pada kapasitas dan operasi atas teknik autoquote tertentu di

mana teknik ini dapat merubah track di dalam kuotasi yang

secara otomatis bereaksi atas kuotasi yang lain yang dapat

91

Page 92: depkeu

mengakibatkan kuotasi market maker jauh dari hasil pasar

yang terbaik.

Market maker dimungkinkan untuk menarik kuotasinya pada

suatu Efek. Penarikan kuotasi dapat diberikan oleh Bursa Efek

setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.

Beberapa alasan-alasan untuk melakukan penarikan

sementara adalah:

1) Keadaan di luar control dari Market maker, antara lain

kerusakan atau permasalahan peralatan dan komunikasi,

atau keadaan darurat, bencana alam.

2) Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment

banking (dengan disertai dokumen-dokumen

pendukung).

3) Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara

perjanjian kliring.

4) Kegiatan Market maker yang pasif dan berpartisipasi

dalam secondary offering.

92

Page 93: depkeu

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. K e s i m p u l a n

Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam bab-bab terdahulu

dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

negara harus mampu meningkatkan kemudahan bagi para

pemodal untuk melakukan investasinya di pasar modal. Salah satu

upaya yang dapat ditempuh adalah meningkatkan likuiditas pasar

melalui pengembangan perdagangan melalui market maker.

2. Permasalahaan likuiditas juga merupakan kendala Pasar Modal di

Indonesia hal ini ditengarai oleh sejumlah saham emiten yang

tercatat di Bursa tidak ditransaksikan dan dua-pertiga saham

emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total

frekuensi transaksi.

3. Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang

diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. Tim

melakukan studi pengembangan market maker di beberapa negara

mulai dari negara berkembang sampai dengan negara sedang

berkembang yaitu USA, Austria, India dan Thailand.

4. Tampak adanya variasi pengembangan market maker dari

beberapa negara tersebut. Mulai dari penggunaan istilah, ruang

lingkup, mekanisme perdagangan sampai dengan sanksi yang

diberikan.

5. Namun sesuai dengan rekomendasi IOSCO, maka dapat ditarik

benang merah standar baku yang harus diatur dalam

pengembangan market maker yaitu:

93

Page 94: depkeu

a. Menetapkan persyaratan permodalan yang kuat tetapi tidak

membebani;

b. Menunjukkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam

menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran;

c. Mengijinkan spread yang dapat menjamin resiko mereka;

d. Mengijinkan mereka untuk melakukan upaya dalam rangka

pengelolaan resiko.

e. Penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban

sebagai market maker.

6. Penelitian atas aktivitas perdagangan saham (khususnya saham

dengan kapitalisasi rendah) dan frekuensi pemindah bukuan

obligasi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menunjukkan

rendahnya likuiditas perdagangan efek di Indonesia. Berdasarkan

fakta tersebut maka sangatlah dibutuhkan market maker untuk

menggairahkan perdagangan efek di Indonesia.

7. Pengaturan market maker tidak secara eksplisit diatur dalam

peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun

penggunaan kata pembentuk pasar (market maker) disinggung

dalam UUPM. Dengan demikian maka terdapat landasan hukum

bagi kemungkinan perdagangan efek di Pasar Modal Indonesia

melalui mekanisme market maker.

8. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah mengenai

persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai market

maker, permodalan dan mekanisme perdagangan Efek oleh market

maker. Adapun pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai

markeet maker adalah Perusahaan Efek yang bertindak sebagai

dealer.Adapun pengaturan mengenai mekanisme perdagangan

akan lebih detail diatur oleh Bursa Efek meliputi kuotasi yang dapat

94

Page 95: depkeu

dilakukan, penarikan kuotasi dan beberapa hal terkait dengan

sanksi terhadap market maker.

B. R e k o m e n d a s i

Dari berbagai pro dan cons terhadap pengembangan market maker

dan mempelajari penerapan market maker di beberapa negara Tim

dapat merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penggunaan istilah hendaknya tidak terpaku pada istilah market

maker, spesialis atau pembentuk pasar, sebaiknya didefinisikan

terlebih dahulu fungsinya selajutnya ditentukan istilah yang paling

tepat. Hal ini mengingat penggunaan istilah yang sama dibebrapa

negara tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan negara

yang bersangkutan.

2. Mempertimbangkan fungsi market maker yang cukup berat dimana

harus menciptakan likuiditas terlebih lagi bila kondisi pasar sedang

bearish maka perlu diberikan semacam insentif kepada market

maker. Hal ini dilakukan di beberapa negara apabila hal ini tidak

dipikirkan maka secara bisnis akan kecil kemugkinan pihak yang

bersedia menjadi market maker kalaupun diwajibkan maka fungsi

market maker untuk menjaga likuiditas tidak akan dapat berjalan

sesuai harapan seperti pengalaman pengembangan market maker

di Bursa Paralel Indonesia dulu atau Bursa Efek Surabaya saat ini.

3. Mengenai penentuan besaran modal, spread untuk kuaotasi

hendaknya dikaji lebih jauhh dan diperhitungkan secara matang

dengan memperhatikan jumlah rata-rata dari perdagangan efek,

nilai pasar dari efek dimana dia menjadi market maker, tingkat

volatilitas saham yang hendak marketmakeri. Apabila perhitungan

ini kurang tepat akan berdampak kontra produktif dan

pengembangan market maker sebagai ajang manipulasi pasar.

95

Page 96: depkeu

DAFTAR PUSTAKA

1. Jakarta Stock Exchange, Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima

Tahun Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1997

2. Emerging Markets Committee of the IOSCO, The Influence of Market

Makers in the Creation of Liquidity, OICV IOSCO, Jakarta 1999

3. PT Bursa Efek Surabaya, Proposal Implementasi Perdagangan Efek

Oleh Pembentuk Pasar, PT. Bursa Efek Surabaya, Jakarta 2003

4. Dr. Y. Subba Reddy, Market Makers : Part of an Antediluvian or

Ambitious Structure?, 2003

5. Mark Wahrenburg, Trading system competition and market maker

competition, 2003

96

Page 97: depkeu

Susunan Anggota Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia

I. Tim Pengarah

1. Sigit Sunarno, MBA 2. Drs. Usman

II. Tim Pelaksana

1. Justisia Tripurwasani, LLM 2. Edi Broto Suwarno, LLM 3. Diana Muinarosa, SE 4. Danang Tri Hartono, SE 5. Ivan Guruh Setyawan, MM 6. Heni Nugraheni, LLM 7. Eko Rinaldo, SE 8. Ridiani Kurnia, MCom 9. Suryo Budisantoso 10. Drs. Pendri Hasan

III. Pembantu Pelaksana

1. Ridwan, SH 2. Tito Adji, SH 3. Darwin, SH 4. Fithri Kasityaningrum

Sekretariat

1. Netti Heriyati 2. Dwikora Yuniarso

97

Page 98: depkeu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya sehingga Tim dapat

menyelesaikan penulisan laporan hasil studi Market Maker. Kami

menyadari bahwa studi yang dilakukan masih bersifat global dan tidak

terlalu mendalam mengingat adanya keterbatasan pengetahuan dan

dana yang ada. Namun, berkat kerja keras dan dukungan penuh yang

diberikan oleh seluruh anggota Tim dan responden maka penelitian ini

dapat selesai dengan baik.

Untuk itu, sudah selayaknya Tim menyampaikan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam pelaksanaan studi, sebagaimana tersebut

dibawah ini :

1. Pimpinan Proyek Peningkatan Efisiensi Pasar Modal beserta

segenap jajarannya.

2. Direksi PT Bursa Efek Jakarta beserta jajarannya selaku nara

sumber.

3. Direksi PT Bursa Efek Surabaya beserta jajarannya selaku nara

sumber.

4. Pengarah dan seluruh anggota Tim Studi Market Maker.

5. Pihak-pihak yang telah membantu Tim dalam rangka pelaksanaan

penelitian studi.

Akhirnya takada gading yang tak retak, walaupun dengan segala

keterbatasan yang ada, Tim berharap semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai bahan referensi dan

pertimbangan, khususnya Bursa Efek Jakarta, Perusahaan Efek dan

1

Page 99: depkeu

Bapepam sendiri didalam mengambil kebijakan dalam penerapan

Remote Trading System secara penuh di masa yang akan datang,

sehingga dapat terlaksana dengan sukses dan lancar.

Disamping itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh

kalangan akademis maupun pemerhati pasar modal di Indonesia

melengkapi khasanah ilmu dan literatur tentang pasar modal yang

masih sangat terbatas dewasa ini.

Jakarta, Desember 2003

Tim Market Maker

2

Page 100: depkeu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Ruang Lingkup Studi 3 C. Perumusan Masalah 4 D. Tujuan Studi 4 E. Metode Studi 5 F. Tim Studi 6 G. Waktu Studi 6

BAB II MARKET MAKER 7 A. Pengertian Market Maker 7 B. Pengembangan Market Maker 9 1. Aspek Kebutuhan 9 2. Rekomendasi IOSCO 10 C. Market Maker di Beberapa Manca Negara 11 1. Austria 12 1.1 Pendahuluan 12 1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina 13 1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse 14 1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis 14 1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker 16 1.4.2 Keuntungan Spesialis 20 1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis 24 1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran 24

1

Page 101: depkeu

1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran 24 1.4.6 Timeframe 25 1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi

spesialis 25

1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis 29 1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase

pertama penawaran 29

1.4.10 New Issues 30 1.4.11 Produk Baru 31 1.4.12 Pengawasan Spesialis 31 1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman 32 1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance 32 1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan

spesialis 36

1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis 36 1.5.2 Pasar Tunai 37 1.5.3 Pasar derivatif (OTOB) 38 2. Amerika Serikat 40 2.1 Persyaratan Market Maker 40 2.2 Persyaratan permodalan 40 2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker

(pada NASDAQ). 41

2.4 Kebijakan Autoquote 45 2.5 Stabilisasi Penawaran 46 2.6 Eligibility 47 2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran 47 2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi 47 2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making 48 2.10 Withdrawal of Quotes 49 2.11 Excused Withdrawals 49 3. Thailand 50

2

Page 102: depkeu

3.1 Latar Belakang 50 3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market

Maker 51

3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker 51 3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan

Tugas atau Kewajibannya. 54

3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker

55

4. India 56 4.1 Pendahuluan 56 4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar 58 4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar 58 4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market

Makers 60

BAB III PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA 63 A. Potensi Market Maker dan Profile Pasar Modal Indonesia 63 1. Pasar Saham 64 2. Pasar Obligasi 67 3. Potensi Pengembangan Market Maker 74 B. Bursa Efek dan Implementasi Market Maker / Rencana

Penerapan Market Maker Oleh Bursa Efek Di Indonesia 76

1. PT Bursa Efek Surabaya 76 a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT

Bursa Efek Surabaya (BES) 76

b. Kajian Pengembangan Kembali 77 c. Tujuan Adanya Market Maker 78 d. Kriteria Market Maker 80 e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker 80 f. Kesiapan Infrastruktur 80 2. Bursa Efek Jakarta 81 C. Pengembangan Market Maker di Indonesia 82

3

Page 103: depkeu

1. Pengaturan Market Maker 82 2. Mekanisme Perdagangan oleh Marker Maker 85

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 90 A. Kesimpulan 90 B. Rekomendasi 92

DAFTAR PUSTAKA ix

4

Page 104: depkeu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

negara dituntut untuk mengikuti suatu perubahan dan perkembangan

guna memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga keselarasan dengan

keinginan pasar. Berbagai upaya ditempuh dalam rangka meningkatkan

kemudahan bagi para pemodal untuk melakukan investasinya di pasar

modal.

Tingginya likuiditas suatu pasar merupakan salah satu barometer

penentu para pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Pasar

yang likuid akan menarik karena dengan mudah pemodal dapat menjual

dan membeli efek sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan

portofolio pemodal. Akan tetapi sebaliknya bila tidak tercipta likuiditas

dalam suatu pasar maka pemodal akan mengalami kesulitan dalam

melepas efek yang dimilikinya.

Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang

diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. market

makeradalah intermediary yang mempunyai kewajiban untuk menjual

dan membeli atas efek tertentu untuk rekeningnya sendiri secara

berkesinambungan dan selalu menyampaikan kuotasi atas efek yang

menjadi tanggunggannya.

Namun berbagai argumen dan debat muncul perihal alternatif

peningkatan likuiditas melalui market maker ini. Pada masa pasar

sedang bullish tidak akan banyak ditemui kendala untuk menjadi market

5

Page 105: depkeu

maker tetapi pada saat pasar sedang bearish akan sangat

membutuhkan permodalan yang kuat untuk dapat menjadi market maker.

Disamping itu ada pendapat yang menyatakan bahwa peningkatan

likuiditas melalui pengembangan market maker lebih costly

dibandingkan dengan system order matching karena dalam

mekanismenya market maker akan mengambil keuntungan dari spread

penawaran jual.

Mencermati permasalahaan likuiditas di Pasar Modal Indonesia

Indonesia sangatlah menarik karena banyak saham yang hanya aktif

diperdagangkan dalam beberapa minggu setelah listing. Sedangkan bila

dilihat dari aktifitas saham Emiten yang ditransaksikan tampak bahwa

dalam setiap bulan terdapat sepersepuluh dari saham Emiten yang

tercatat di Bursa tidak ditransaksikan sedangkan dua-pertiga saham

emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total frekuensi

transaksi.

Mekanisme perdagangan dengan menggunakan sistem market

maker pernah dilakukan pada tahun 1987 yaitu perdagangan melalui

Bursa Paralel Indonesia (BPI). Pada dasarnya BPI didirikan untuk

memenuhi aspirasi kalangan bisnis dan masyarakat luas. Dalam hal ini

BPI merupakan jembatan bagi perusahaan yang sudah layak

menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas tetapi belum

memenuhi persyaratan untuk dicatatkan di Bursa reguler. Adapun

transaksinya dilakukan olkeh market maker untuk menjamin terjadinya

likuiditas. Market maker wajib wajib melakukan penawaran terus

menerus dengan demikian aktivitas transaksi terus meningkat.

Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh oleh market maker adalah

spread harga yang ditentukan sendiri antara harga jual dan harga beli

6

Page 106: depkeu

yang bias berubah setiap saat. Namun kenyataannya selain kurangnya

dukungan teknologi informasi yang digunakan dan kurangnya variasi

serta jumlah saham yang dicatatkan maka BPI pada Tahun 1995

diakuisisi oleh PT Bursa Efek Surabaya (BES).

Dengan kewajiban mengemban misi BPI, BES juga

mengembangkan sistem perdagangan melalui market maker. Hal ini

dapat dilihat dari infrastruktur yang disediakan BES berupa sarana dan

prasarana perdagangan melalui market maker. Fasilitas yang disediakan

BES tersebut tidak mendapat respon positif dari Anggota Bursa,

sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan oleh Angggota BES.

Tuntutan meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk

melakukan investasinya di pasar modal yang antara lain dengan

meningkatkan likuiditas, dan memperhatikan besarnya potensi perlunya

peningkatan likuiditas terutama untuk saham-saham yang berkapitalisasi

rendah, serta belajar dari ketidakberhasilan pengembangan market

maker maka Menteri Keuangan RI melalui Surat Nomor : 187/KM.1/2003

memutuskan untuk membentuk Tim Studi Market Maker di Pasar Modal

Indonesia (lihat lampiran 1) dan Ketua Pelaksana Tim Studi Market

Maker di Pasar Modal Indonesia mengeluarkan Surat Nomor :

Kep-01/PPEPM.3/2003 tentang Pengangkatan Anggota Pembantu

Pelaksana dan Sekretariat Tim Studi tentang Market Maker di Pasar

Modal Indonesia (lihat lampiran 2) .

7

Page 107: depkeu

B. Ruang Lingkup Studi

Dalam melakukan studi, Tim membatasi ruang lingkup studi pada

kajian penerapan perdagangan Efek melalui market maker yang meliputi

3 (tiga) hal, yaitu:

1. Pengertian market makerdan mekanisme perdagangannya.

2. Kemungkinan penerapan market maker sebagai salah satu alternatif

mekanisme perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia dikaitkan

dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.

3. Ketentuan-ketentuan minimal implementasi market maker di

Indonesia.

C. Perumusan Masalah

Dalam kajian ini, Tim mengidentifikasi beberapa masalah yang

harus mendapat perhatian, yaitu:

1. Bagaimana kemungkinan pengembangan market maker sebagai

salah satu alternatif bagi investor dalam melakukan perdagangan

Efek.

2. Hal-hal apakah yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh Bapepam

berkaitan dengan pengembangan market maker.

3. Hal-hal apakah yang perlu dipersiapkan Perusahaan Efek dalam

melakukan pengembangan market maker.

D. Tujuan Studi

Adapun tujuan dilakukannya studi market maker di Indonesia

adalah:

8

Page 108: depkeu

1. Mengetahui seberapa besar kemungkinan pengembangan market

maker salah satu alternatif dalam melakukan perdagangan Efek di

Pasar Modal Indonesia.

2. Mengetahui hal-hal yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh

Bapepam dan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Perusahaan

Efek berkaitan dengan pengembangan market maker di Pasar

Modal Indonesia.

3. Menghasilkan rekomendasi berkaitan dengan penerapan dan

penyediaan market maker kepada pihak-pihak terkait.

E. Metode Studi

Dalam melakukan studi, Tim menggunakan metode penelitian

pustaka dan metode penelitian lapangan. Penelitian pustaka dilakukan

dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan market

maker untuk mendapatkan landasan teori. Dalam mempelajari literatur,

tim mengambil dari tulisan dan artikel perorangan maupun kelembagaan

dan dari peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal yang

sudah mempraktekkan market maker.

Untuk mempelajari praktek market maker di luar negeri, tim

mengambil sampel 4 (empat) pengaturan di 4 (empat) otoritas pasar

modal yang berbeda, yaitu pengaturan yang dilakukan oleh United

States of America (USA), Austria, Thailand, India.

Sedangkan untuk penelitian lapangan dilakukan dengan mengkaji

data perdagangan dan informasi terkait dengan pasar modal di

Indonesia untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir untuk mendapatkan

9

Page 109: depkeu

gambaran permasalahan dan kondisi Pasar Modal Indonesia, dan

mengkaji masukan dan informasi dari 2 (dua) Bursa Efek di Indonesia.

F. Tim Studi

Tim Studi Market Maker terdiri dari18 orang, dengan perincian

sebagai berikut.

1. 2 (dua) orang pengarah.

2. 1 (satu) orang ketua tim.

3. 9 (sembilan) orang anggota.

4. 4 (empat) orang pembantu pelaksana.

5. 2 (dua) staf sekretariat.

G. Waktu Studi

Studi dilakukan pada tahun anggaran 2003 dengan jangka waktu

studi Januari sampai dengan Desember 2003.

10

Page 110: depkeu

BAB II

MARKET MAKER

A. PENGERTIAN MARKET MAKER

Market Maker atau Pembentuk Pasar merupakan suatu fenomena

yang menarik dalam perkembangan kegiatan perdagangan sekuritas di

pasar modal dunia, khususnya perdagangan instrumen pasar modal

melalui Bursa Efek. Market Maker ini pada umumnya berkembang

dengan pesat di negara-negara yang pasar modalnya sudah maju dan

modern. Terdapat beberapa pengertian dari Market Maker yang dikenal

di berbagai negara. Di bawah ini beberapa istilah dan pengertian dari

Market Maker yang dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut :

1. Dalam situs atau website www.investorwords.com istilah Market

Maker didefinisikan sebagai “A brokerage or bank that maintains a

firm bid and ask price in a given security by standing ready, willing,

and able to buy or sell at publicly quoted prices (called making a

market). These firms display bid and offer prices for specific

numbers of specific securities, and if these prices are met, they will

immediately buy for or sell from their own accounts. Market makers

are very important for maintaining liquidity and efficiency for the

particular securities that they make markets in. At most firms, there is

a strict separation of the market-making side and the brokerage side,

since otherwise there might be an incentive for brokers to

recommend securities simply because the firm makes a market in

that security”.

11

Page 111: depkeu

2. Menurut NASD pengertian dari Market Maker diuraikan sebagai “A

firm that maintains a firm bid and offer price in a given security by

standing ready to buy or sell at publicly-quoted prices. The Nasdaq

Stock Market is a decentralized network of competitive Market

Makers. Market Makers process orders for their own customers, and

for other NASD broker/dealers; all NASD securities are traded

through Market Maker firms. Market Makers also will buy securities

from issuers for resale to customers or other broker/dealers. About

10 percent of NASD firms are Market Makers; a broker/dealer may

become a Market Maker if the firm meets capitalization standards set

down by NASD”.

3. Sementara itu dalam situs atau website Citibankgroup yaitu

www.citibank.com istilah Market Maker didefinisikan sebagai “A

dealer or trader who maintains a firm bid and offer price in a given

security by standing ready to buy or sell round lots at the quoted

prices”.

4. Selanjutnya di pasar modal Amerika Serikat juga dikenal istilah

“Make a Market” yang didefinisikan sebagai “The process of

maintaining firm bid and asked prices in a given security by standing

ready to buy or sell round lots at publicly quoted prices. In the

over-the-counter market, the dealer is called a "market maker", and

on the exchanges, a "specialist".”

5. Menurut beberapa kamus keuangan dan pasar modal secara umum

Market Maker didefinisikan sebagai “Securities dealer in a specific

over-the-counter stock who makes a market--that is, one who

maintains firm bid and asked prices in a given security by standing

ready to buy or sell round lots”. Disamping itu juga ada yang

mendefinisikan sebagai “An institution that makes a firm bid and ask

12

Page 112: depkeu

price in a given over the counter security by standing ready, willing,

and able to buy or sell at publicly quoted prices”

6. Menurut situs atau website Investor Indonesia yaitu

www.investorindonesia.com, Market Maker atau Pembentuk Pasar

didefinisikan sebagai “pedagang Efek di Bursa yang memelihara

likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di

pasar sekunder”

7. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 18 Peraturan Pencatatan

Bursa Efek Surabaya (BES) definisi dari Pembentuk Pasar atau

Market Maker adalah “Anggota Bursa yang telah disetujui oleh

Bursa yang secara terus menerus menyampaikan kuotasi atas Efek

yang menjadi tanggungannya dan bersedia untuk membeli atau

menjual Efek tersebut sekurang-kurangnya 1 (satu) unit

perdagangan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa”.

B. PENGEMBANGAN MARKET MAKER

1. Aspek Kebutuhan

Peranan Market Maker di dalam transaksi keuangan dunia dirasakan

semakin penting terutama dalam rangka menciptakan stabilisasi

harga produk-produk keuangan dan juga untuk menjaga likuiditas

dari produk-produk itu sendiri. Di berbagai pasar keuangan, baik

pasar uang, pasar berjangka (futures and opsis), pasar berjangka

komodity, maupun pasar modal, peranan Market Maker dirasakan

semakin penting dan diakomodasi dalam peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan aktivitas perdagangan

produk-produk keuangan.

13

Page 113: depkeu

Di pasar modal sendiri, peranan Market Maker dalam perdagangan

saham, obligasi ataupun derivative sudah dirasakan oleh para

pelaku pasar modal, terutama di negara-negara yang pasar

modalnya sudah maju dan modern seperti Amerika Serikat, Austria

dan negara-negara Eropa lainnya. Namun dalam perkembangannya

Market Maker juga diperkenalkan dan kegiatannya diakomodir

dalam peraturan perundang-undangan di pasar modalnya.

Negara-negara seperti Thailand, Hong Kong, Jepang dan lain-lain

juga sudah mengatur mengenai keberadaan Market Maker di pasar

modal mereka.

Perlunya pasar modal mengembangkan Market Maker adalah dalam

rangka menjaga stabilitas pasar dan menciptakan likuiditas pasar

modal dalam persaingan global yang semakin ketat.

2. Rekomendasi IOSCO

Dalam laporan the Emerging Markets Committee salah satu komite

dari International Organization of Securities Commissions (IOSCO)

yang berjudul The Influence of Market Makers in the Creation of

Liquidity bulan Mei 1999, merekomedasikan beberapa ketentuan

berkaitan dengan pengembangan Market Maker, yaitu :

a. Menetapkan persyaratan modal yang kuat (adequate), namun

tidak membebani, tidak terlalu tinggi untuk mencegah Market

Maker mengambil posisi (taking position) dan mencegah

manipulasi pasar (market making),

14

Page 114: depkeu

b. Menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran yang ketat

(prudent) tidak untuk membatasi kelangkaan modal dan sumber

daya manajerial,

c. Mengijinkan spreads yang dapat menjamin risiko mereka,

d. Mengijinkan untuk melakukan short selling, cara atau sarana

yang penting dalam rangka pengelolaan risiko (risk

management) bagi Market Maker.

Dalam Lampiran 2 Laporan tersebut di atas yang berjudul Replies To

Questionaire: The Influence of Market Makers in Creation of Liquidity

diuraikan mengenai hasil dari pengumpulan data melalui

questionnaire yang dilakukan terhadap 18 negara anggota IOSCO.

Dari 18 negara tersebut terdapat 5 negara yang mengatur Maker

Maker secara khusus dalam peraturan perundang-undangan pasar

modal sedangkan 13 negara yang lain tidak diatur secara khusus.

Hasil survey selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 2 laporan

ini.

C. MARKET MAKER DI BEBERAPA NEGARA

Dalam penelitian yang dilakukan dalam rangka studi tentang

pengembangan Market Maker di Pasar Modal Indonesia ini akan diambil

contoh kegiatan dan pengaturan Market Maker di beberapa negara, baik

yang pasar modalnya sudah maju dan modern maupun yang pasar

modalnya masih dalam taraf berkembang, sebagai bahan studi

perbandingan. Adapun negara-negara tersebut adalah sebagai berikut:

1. AUSTRIA

15

Page 115: depkeu

1.1 Pendahuluan

Wiener Borse memperkenalkan sistem spesialis dalam

hubungannya dengan segmentasi pasar baru pada 1 April

1999.

Peraturan yang dipresentasikan menggambarkan kerangka

kerja sistem spesialis dan akan disesuaikan dengan

kebutuhan.

Market Making di Bursa Wina

Market Maker Spesialis

Sistem spesialis didesain sebagian sebagai pelengkap sistem

market maker dengan memperkenalkan fungsi tambahan

broker dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar.

Tugas-tugas spesialis adalah untuk menempatkan quota beli

dan jual yang tetap ke dalam sistem bersama-sama dengan

market maker dan, dengan bantuan pengukuran tambahan,

mempertinggi likuiditas pasar, dengan cara demikian

mendukung pembuatan pasar dan pemasaran sekuritas dan

produk.

Disamping fungsi spesialis sebagai penyedia likuiditas,

spesialis dapat juga berperan sebagai penyedia produk. Fungsi

ini dimaksudkan khususnya untuk perdagangan opsi dan

kontrak-kontrak future keuangan untuk opsi saham yang

membutuhkan peserta perdagangan yang menanggung

kewajiban spesialis sebagai syarat untuk masuk dalam

perdagangan di Bursa Wina.

16

Page 116: depkeu

Sebagai tambahan agar dapat meningkatkan reputasi spesialis

di pasar, spesialis mendapat berbagai keuntungan sebagai

ganti penerimaan resiko di dalamnya.

Dalam ruang lingkup sistem spesialis, sebuah perusahaan

terdaftar juga memiliki kemungkinan menaikkan sahamnya

lebih besar nilainya dengan mengembangkan kebijakan

komunikasinya (menerapkan standar akuntansi internasional,

keterbukaan khusus, menyiarkan gambaran perusahaan, dan

sebagainya).

1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina

Segmentasi pasar di Bursa Wina adalah instrumen kebijakan

pemasaran dan komunikasi. Segmentasi pasar ini membagi

segmen-segmen pasar yang berbeda menurut likuiditas dan

frekuensi dimana quota beli dan jual ditempatkan dalam sistem.

Pembagian pasar ke dalam Official Market, Semi-Official

Market dan Third Market digunakan sebagai kriteria untuk

alokasi saham dan produk ke dalam segmen pasar yang

berbeda.

Sekuritas dan produk yang diperdagangkan pada Bursa Wina

dikelompokkan ke dalam segmen-segmen berikut :

1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse

17

Page 117: depkeu

Segementasi Pasar pada Wiener Borse

warrants Otob market

1….membutuhkan spesialis/MM 2….membutuhkan MM 3….stocks == MM dimungkinkan

4….auction with liquidity providers possible

Cece derivatives 2

Austrian derivatives 1

Other listings 3 Equity market Bond market

Auction 4

Continuous 1

Prime market 1 1

Standard market

Performance linked bonds

Banking bonds

Ct

Government bonds

Kriteria untuk memasuki dan alokasi dari masing-masing

segmen dijelaskan secara lebih jelas dalam publikasi

“Segmentasi pasar pada Bursa Wina”.

1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis

Spesialis untuk tiap sekuritas (pasar tunai) dan produk (pasar

derivatif) ditentukan oleh pemegang tender. Peserta

perdagangan yang mengajukan tawaran terbaik (in terms of

minimum size and maximum spread) adalah spesialis terpilih.

Prosedur penawaran diulang tiap tahun, memberikan

kesempatan kepada setiap peserta perdagangan di Bursa

Wina untuk menjadi spesialis pada periode tertentu. Hanya

satu spesialis yang terpilih untuk tiap sekuritas dan produk.

Segmen Pasar Bentuk Efek Kreteria Spesialis/ Market Maker

Prosedur Perdagangan

18

Page 118: depkeu

Efek Bersifat Ekuitas Pasar Perdana Saham Pencatatan

pada Official Market, Semi-Official Market.

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction

Standard market continuous

Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction

Standard Market Auction

Saham dan Efek lain

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market .

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”.

OTOB MARKET Derivatif Austria Produk ATX dan

Opsi Saham Pencatatan pada Official Market.

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

Derivatif Cece Produk Cece Pencatatan pada Official Market.

1 market maker Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Obligasi Perbankan Efek bersifat hutang lainnya

Obligasi (khususnya, Obligasi pemerintah, Obligasi Federal, Federal treasury bills, interest rate and government strips, Obligasi Perusahaan, Obligasi Perbankan dan obligasi konversi

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market

-

Sistem dan Prosedur perdagangan “XETRA”, Perdagangan Auction

WARAN Waran Waran Pencatatan - Sistem Perdagangan

19

Page 119: depkeu

pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market

OMex, Perdagangan Continuous

EFEK LAIN YANG TERCATAT Efek Lain yang Tercatat

Saham dan sertifikat partisipan

Pencatatan pada Third Market

Memungkinkan adanya Market Maker

Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Perdagangan saham hanya atas komitmen market maker atau efek yang likuiditas pasarnya terjamin

Hak Bagi Hasil, investasi dan sertifikat indeks

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official

Market atau ThirdMarket

Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Jika pasar yang likuid terjamin

1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker

Spesialis memiliki tugas untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban yang dinyatakan dalam penawaran

(minimum size, maximum spread) selama periode

keseluruhan (satu tahun). Kewajiban market maker sekarang

ini adalah syarat-syarat minimum ketika mengajukan

penawaran.

Market maker memiliki kewajiban untuk memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan oleh Bursa Wina (periode

waktu untuk menempatkan quota, maximum spread,

minimum size). Hal ini berarti saham-saham pada segmen

berikut harus memenuhi syarat-syarat berikut:

20

Page 120: depkeu

“ Spesialis juga wajib untuk menjamin bahwa harga-harga

ditentukan pada saat pelelangan dan untuk lebih sering

merespon permintaan quota. Volume perdagangan yang

dicapai pada cara ini memiliki pengaruh positif terhadap

saham-saham spesialis dalam volume perdagangan “.

Equity Market Segmentasi

Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana Rata-rata 65%

periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian pertengahan 1% to 3%

Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham

Saham – Pasar standard continuous Standard Market Continuous

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

4%

Interaktif

(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham

Segmentasi

Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

21

Page 121: depkeu

Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana Rata-rata 65%

periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian pertengahan 1% to 3%

Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham

Saham – Pasar standard continuous

Standard market continuous

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

4% Interaktif

(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham

OTOB Market Segmentasi Pasar

Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Otob market.at ATX Index Products

- ATX Opsi

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo ketiga yang terpendek.

10 kontrak untuk jatuh tempo kurang dari 3

ATX Index Products

-

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari

10 kontrak untuk jatuh tempo kedua terpendek +

22

Page 122: depkeu

ATX-Future

diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo kedua yang terpendek + 20 poin indeks untuk jatuh tempo kedua yang terpendek

5 kontrak untuk 5 jatuh tempo keempat terpendek

Austrian Opsi Saham

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya. Prosentase sebesar (2% atau 2,5% atau 3%) dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menjelaskan nilai absolut yang diseuaikan dengan basis triwulan

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 10 �40 kontrak > EUR 25 �30 kontrak > EUR 50 �20 kontrak > EUR 100 �10 kontrak > EUR 100 �5 kontrak

Maximum Spread (dasar

perhitungan) Volume Minimum ATX futures:

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

(untuk jatuh tempo keempat

terpendek)

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

(untuk jatuh tempo keempat

terpendek) Market maker 0.75% 20 poin indeks 10 kontrak 5 kontrak Specialis - X % 20 poin indeks + X kontrak 10 kontrak

ATX – options: Maximum Spread (dasar

perhitungan) (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)

Volume Minimum (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)

Market maker 0.75% 10 kontrak Specialis - X % + X kontrak

Stock options : Maximum Spread (dasar

perhitungan) (untuk jatuh tempo kedua terpendek)

Volume Minimum (untuk jatuh tempo kedua terpendek)

Market maker 2 % atau 2,5 % atau 3 % penyesuaian triwulanan

penyesuaian triwulanan

Specialis - X % + X kontrak

1.4.2 Keuntungan Spesialis.

Peserta perdagangan yang mempercayakan pada market

maker Efek atau barang terus menikmati pengurangan biaya

23

Page 123: depkeu

transaksi. Peserta perdagangan yang berfungsi sebagai

spesialis dalam sekuritas atau produk berhak atas

keuntungan-keuntungan yang digambarkan sebagai berikut.

a. Tidak ada biaya transaksi

Spesialis tidak dibebani biaya transaksi dalam transaksi

sekuritas atau produk yang menjadi tanggung jawabnya.

Peraturan ini berlaku pada transaksi-transaksi yang

dibuat melalui rekening market maker (rekening

spesialis) dari peserta perdangangan terpilih. Untuk

alasan teknis, biaya-biaya yang terjadi pada transaksi

yang disetujui akan tetap dibebankan seperti

sebelumnya, tetapi pada permulaan bulan berikutnya,

biaya-biaya ini akan dibayar kembali ke rekening market

maker (rekening spesialis).

b. Pembagian dalam volume perdagangan.

Peserta perdagangan menerima bagian dalam

pendapatan transaksi untuk semua perdagangan yang

disetujui pada Wiener Borse untuk saham atau produk di

mana mereka telah menerima tanggung jawab sebagai

spesialis. Jumlah komisi tersebut tergantung pada

likuiditas dari masing-masing sekuritas atau produk.

Keduanya, saham dan produk derivatif, dikelompokkan

ke dalam kategori likuiditas, yang ditentukan berbasis

bulanan menurut volume perdagangan bursa yang

tercatat pada bulan kalender terdahulu. Untuk alasan

teknis, komisi tersebut dibayarkan pada bulan

24

Page 124: depkeu

berikutnya.

c. Pembagian dalam volume perdagangan untuk saham.

The share dihitung pada permulaan bulan kalender yang

berikutnya dari periode observasi. Bonus ditentukan

sebagai prosentase dari volume perdangangan rata-rata

masing-masing instrumen setiap hari dalam bentuk EUR

pada seluruh saham spesialis selama periode observasi.

Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor

partisipasi pasar tunai (the cash market participation

factor).

Total volume perdagangan

saham

dalam periode observasi

Spesialis saham dalam volume

perdagangan sebagai prosentase total

volume perdagagan efek

≥ 8% 2%

< 8% dan ≥ 3% 4%

< 3% dan ≥ 1% 12%

< 1% 15%

d. Pembagian dalam volume perdagangan untuk ATX

products dan opsi saham.

e. The share dihitung pada permulaan bulan kalender

berikutnya pada periode observasi. Pada akhir bulan,

prosentase bagian dari masing-masing instrumen berupa

rata-rata biaya transaksi (jumlah biaya agen, principal,

market maker and global market maker) yang

dikumpulkan per hari dalam bentuk EUR dihitung pada

25

Page 125: depkeu

semua instrumen spesialis selama periode observasi.

Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor

partisipasi.

Total fee yang dikumpulkan atas

produk dalam periode observasi

Spesialis saham dalam volume perdagangan

sebagai prosentase total volume produk

> 20 % 1 %

< 20 % dan > 5 % 5 %

< 5 % dan > 1 % 12 %

< 1 % 30 %

f. Kontribusi penerbit saham.

g. Sebelum penawaran, penerbit saham memiliki hak

untuk mengadakan kontribusi keuangan bagi peserta

perdagangan yang akan mengambil fungsi spesialis

pada sahamnya. Bursa WIna tidak menentukan jumlah

yang harus disediakan, sebagaimana uang ini

dikontribusi secara ekslusif dengan sukarela.

h. Transparansi sehubungan dengan pemenuhan

kewajiban penempatan quota.

i. Tingkat kewajiban spesialis atau market maker untuk

sekuritas atau produk pada bulan berjalan menjadi

tanggung jawab lembaga yang dipublikasikan melalui

media berikut :

1) Website Wina Bursa

2) Majalah elektronik Wina Bursa E-monitor

26

Page 126: depkeu

1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis.

Prosedur penawaran untuk peserta perdagangan terpilih yang

berfungsi sebagai spesialis dibuat untuk semua saham yang

terdaftar pada Official Market dan Semi-Official Market seperti

saham opsi dan produk ATX. Indeks Future dan Indeks Opsi

dianggap produk bebas. Hal ini berarti sebagian penawaran

dilaksanakan untuk ATX-Future dan ATX Opsi.

1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran.

Bursa Wina melaksanakan prosedur penawaran, memproses

pengajuan penawaran dan bertanggung jawab atas

penyelesaian proses. Wiener Borse mengumumkan tingkat

penawaran dan menentukan batas waktu yang harus

dipenuhi. Dengan menggunakan dokumen dan daftar

penawaran yang tersedia, peserta perdagangan

menyampaikan penawaran mereka dengan surat terdaftar

menggunakan amplop yang tersedia kepada Manajemen

Wiener Borse. Wiener Borse tidak akan membuka

penawaran yang disampaikan sampai batas waktu habis.

1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran

a. Prosedur penawaran untuk pasar tunai dan derivatif

dilaksanakan pada waktu yang sama.

b. Penawaran untuk saham opsi yang tidak menjadi pokok

yang mendasari waktu penawaran adalah pengecualian

dan mengikuti prosedur di bawah ini :

27

Page 127: depkeu

1) Pengumuman dikirimkan kepada seluruh peserta

perdagangan potensial sehubungan dengan

penerimaan kewajiban spesalis untuk opsi saham

Austria yang memenuhi kriteria penerimaan.

2) Jika beberapa peserta menawarkan untuk

bertindak sebagai spesialis pada produk yang

ditawarkan, penawaran dilaksanakan untuk fungsi

spesialis (terbatas pada peserta perdagangan

yang mengirimkan isyarat ketertarikan mereka).

1.4.6 Timeframe.

Prosedur penawaran dilaksanakan oleh Bursa WIna sekali

setahun untuk fungsi spesialis pada seluruh sekuritas dan

produk. Seorang spesialis ditunjuk untuk periode satu tahun.

1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi spesialis.

Beberapa peserta perdagangan dapat mengajukan

penawaran untuk minimum size dan maximum spread

sebagai jawaban atas panggilan penawaran. Wiener Borse

hanya akan menerima penawaran-penawaran yang

memenuhi persyaratan minimum market maker. Untuk alasan

teknis, Bursa WIna menggunakan kriteria yang berbeda untuk

minimum size dan maximum spread yang diminta dari

spesalis ketika mengajukan penawaran pada segmen yang

berbeda.

28

Page 128: depkeu

Equity market Kriteria penawaran berikut digunakan pada segmen prime

market dan standard market continuous :

Equity market Product group

Max. spread

Minimum size

Prime market 0.1 % 50 saham or kelipatan

Standard market continuous

0.1 % 50 saham or kelipatan

Ketika prosedur penawaran dilaksanakan untuk memilih

seorang spesialis, penawaran-penawaran yang telah diajukan

oleh peserta perdagangan harus memenuhi persyaratan

untuk market maker. Sejak maximum spread dan minimum

size disesuaikan dengan pertukaran operasi perusahaan,

penawaran-penawaran harus diajukan dengan kenaikan yang

tepat. Penawaran-penawaran yang diajukan harus

memenuhi persyaratan market maker pada segmen pasar

khusus tersebut dan juga harus memperhatikan kriteria yang

bersangkutan.

Hal ini digunakan untuk penawaran dengan minimum size

(+50 saham, +100 saham, +150 saham) dan dengan

maximum spread (-0.1 %, -0.2 %, -0.3 %).

Jika, sebagai contoh, batas yang lebih rendah untuk minimum

size dari saham bertambah dari 500 menjadi 750 saham

karena prestasi saham tersebut, spesialis yang menawarkan

+50 saham pada saat penawaran harus memasukkan quota

sebesar 800 saham sebagai pengganti 550.

Contoh:

29

Page 129: depkeu

Untuk ATX stock OMV (OMV AG) bursa telah menentukan

persyaratan minimum berikut untuk seorang market maker:

• Menempatkan quota beli dan jual pada basis tetap,

• minimum size 750 saham dan

• maximum spread : 1 %

Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan

maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar

yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk OMV

stock dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :

Tawaran Bank A : Min. size +100 saham (=850 saham) dan

max. spread –0% (=1%)

Tawaran Bank B : Min. size +0 saham (=750 saham) dan max.

spread –0% (=1%)

Tawaran Bank C : Min. size +200 saham (=950 saham) dan

max. spread –0.1% (=0.9%)

Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi spesialis

untuk OMV stock. Jadi, Bank C menerima kewajiban untuk

menempatkan quota untuk minimum size +200 saham dan

maximum spread –0.1 % untuk periode satu tahun. Sisa

market maker untuk OMV stock memenuhi kewajiban yang

ditentukan oleh bursa. Jika harga stock jatuh dan persyaratan

minimum secara konsekuen naik dari 750 saham menjadi

1.000 saham, spesialis diwajibkan untuk menempatkan quota

pada 1.200 saham.

OTOB market

Otob market Product group Max. Minimum size

30

Page 130: depkeu

spread

Austrian derivatives

ATX Index Products 0.1 % 1 kontrak atau kelipatan

Austrian derivatives

Austrian Stock Opsis

0.1 % 1 kontrak atau kelipatan

Contoh :

Bursa menentukan persyaratan berikut bagi market maker

untuk opsi pada OMV (OMV AG) stock :

• Menempatkan pesanan beli dan jual pada basis tetap

untuk dua batas tanggal pertama

• Minimum size : 10 kontrak

• Maximum spread : 2 %

Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan

maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar

yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk opsi

pada OMV dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :

Tawaran Bank A : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and max.

spread –0% (=2%)

Tawaran Bank B : Min. size +0 kontrak (=10 kontrak) and max.

spread –0% (=2%)

Tawaran Bank C : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and max.

spread –0.3% (=1.7%)

Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi spesialis

untuk opsi pada OMV. Jadi, Bank C menerima kewajiban

untuk menempatkan quota untuk minimum size +5 kontrak

dan maximum spread –0.3 % untuk periode satu tahun.

Sisa market maker untuk opsi on OMV stock harus memenuhi

kewajiban market maker yang ditentukan oleh bursa.

31

Page 131: depkeu

1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis.

Penawar-penawar dapat mengajukan penawaran pada quota

maximum spread dan minimum size sebagai tindak lanjut dari

panggilan penawaran. Jika beberapa penawaran yang

diajukan untuk sekuritas atau produk khusus,

penawaran-penawaran tersebut diperiksa berdasarkan

parameter mereka (minimum size dan maximum spread).

Penawaran yang sah harus memenuhi persyaratan minimum

(kewajiban market maker) yang ditentukan oleh Wiener Borse.

Lembaga yang menawarkan jumlah kompetitif tertinggi

(jumlah prosentase deviasi pada minimum size dan maximum

spread) kemudian ditunjuk sebagai spesialis. Penawaran

untuk minimum size dan maximum spread sama-sama diberi

bobot untuk prime market dan standard market continuous

dan pada rasio 1:4 untuk pasar derivatif Austrian.

1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase pertama

penawaran.

Terdapat dua kasus yang membolehkan merubah penawaran

yang telah diajukan :

• Jika dua penawaran yang sama telah diajukan ( memiliki

jumlah kompetitif yang sama ) setelah penawaran

pertama :

Jika setelah penawaran pertama, penawaran yang

diajukan untuk sekuritas atau produk yang ditawarkan

sama (jumlah kompetitif sama), peserta perdagangan

32

Page 132: depkeu

diminta untuk menyesuaikan penawaran mereka dalam

periode waktu tertentu. Jika hal ini masih tidak

memungkinkan untuk memilih seorang spesialis setelah

penyesuaian penawaran diajukan, berarti seri.

• Jika tidak ada penawaran yang sah yang telah diajukan

pada sekuritas atau produk yang ditawarkan :

Pada kasus ini, seluruh peserta perdagangan sekali lagi

diundang untuk mengajukan penawaran yang sah pada

sekuritas atau produk khusus tersebut.

1.4.10 New Issues.

Pada kasus penerbitan umum perdana, bank penerbit telah

terlebih dahulu memiliki hak untuk menerima fungsi spesialis

ketika saham diterima untuk didaftarkan pada Official Market

atau Semi-Official Market sampai hari pertama pendaftaran.

Bank penerbit juga memiliki pilihan untuk melepaskan hak

tersebut dengan persetujuan peserta perdagangan lain.

Tiga bulan setelah perdagangan dimulai, penawaran untuk

seorang spesialis dilaksanakan dimana seluruh spesialis dan

market maker yang ada pada saat itu diundang untuk turut

serta di dalamnya, ditetapkan paling lama tiga bulan sampai

tanggal penawaran berikutnya. Jika periode waktu tersebut

kurang dari tiga bulan, bank penerbit melanjutkan untuk

menjalankan fungsi spesialis sampai penawaran berikut

dilaksanakan.

Jika hal ini tidak memungkinkan untuk memilih seorang

spesialis melalui bank penerbit, penawaran untuk seorang

spesialis dilaksanakan sebelum perdagangan masing-masing

33

Page 133: depkeu

sekuritas dimulai di mana seluruh spesialis dan market maker

yang ada pada saat tersebut diundang.

1.4.11 Produk baru.

Pada kasus masuknya saham opsi baru pada perdagangan di

Wiener Borse, peserta perdagangan yang memiliki pengajuan

aplikasi untuk masuk sebelumnya telah memiliki hak untuk

menerima fungsi spesialis pada produk-produk tersebut.

Pelamar tersebut juga memiliki opsi untuk melepas hak ini

dengan persetujuan peserta perdagangan yang lain.

Pada seluruh kasus yang lain, penawaran dilaksanakan

sebelum perdagangan dimulai untuk produk tertentu di mana

seluruh spesialis dan market maker yang ada pada saat itu

diundang.

1.4.12 Pengawasan Spesialis.

Spesialis akan secara terus menerus dimonitor mengenai

apakah atau tidak mereka memenuhi kewajiban yang telah

dinyatakan dalam syarat penawaran (maximum spread dan

minimum size). Pasar tunai dan derivatif akan dimonitor

dengan menggunakan sistem yang terpisah.

1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman.

Hasil perdagangan akan disusun dalam laporan untuk saham

dan produk setelah sesi penutupan perdagangan dan

kemudian dikirim kepada spesialis paling lambat pada hari

perdagangan berikutnya.

34

Page 134: depkeu

Market maker dan spesialis dimonitor pada sistem

perdangangan XETRA yang diungkapkan pada setiap hari

perdangangan. Pengumuman yang berhubungan dengan

tidak terpenuhinya kewajiban pembuat pasar dapat dilakukan

melalui telepon dari bursa, tetapi tidak dapat dikirim secara

otomatis kepada klien standar the XETRA.

Spesialis dan market maker dimonitor secara nyata dengan

sistem perdagangan the Omex. Pengumuman yang

berhubungan dengan kegagalan spesialis untuk memenuhi

kewajiban mereka ditampilkan dalam jendela pesan pasar

dari aplikasi perdagangan (market maker alarms).

1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance

Pada kejadian di mana spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya, Bursa Wina memiliki beberapa tahapan sanksi

yang pada kasus ekstrim dapat mengakibatkan spesialis

kehilangan haknya untuk berfungsi sebagai spesialis. Batas

untuk menjalankan masing-masing sanksi bervariasi dari satu

segmen pasar ke segmen berikutnya.

a. Prime market and standard market continuous.

Seorang spesialis adalah jenis spesial dari market

maker, metode yang sama digunakan untuk

menentukan pemenuhan kewajiban kuotasi.

Peserta perdagangan yang telah dianggap seorang

spesialis atau fungsi pembuat pasar harus

dipertimbangkan telah memenuhi kewajibannya pada

saham jika :

35

Page 135: depkeu

• Selama satu bulan kalender (periode observasi),

peserta tersebut memenuhi lebih dari atau sama

dengan 65% dari kewajiban kuotasinya.

• Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut

memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban

kuotasinya untuk masing-masing hari perdagangan.

Jika seorang spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya dalam periode observasi, Bursa Wina

memiliki pengukuran berikut sebagai penyelesaian :

• Me-reverse jumlah transaksi yang telah dibukukan

pada bulan yang bersangkutan berdasarkan basis

principal fees;

• Membatalkan bagian spesialis dari volume

perdagangan untuk bulan peninjauan;

Jika insiden noncompliance terjadi berulang-ulang

(seorang spesialis gagal untuk memenuhi kewajibannya

dalam periode dua bulan observasi), Bursa Wina akan

menarik kembali status peserta perdagangan sebagai

spesialis dan akan memulai perdagangan baru untuk

fungsi spesialis pada sekuritas tersebut. Peserta

perdagangan tersebut harus terus menerus berusaha

untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang

spesialis selama durasi prosedur perdagangan.

Spesialis yang telah gagal tidak diijinkan untuk

mengajukan penawaran pada penawaran baru. Jika

hal ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan seorang

peserta pasar yang berfungsi sebagai seorang spesialis,

36

Page 136: depkeu

saham yang bersangkutan dapat ditransfer ke segmen

pasar yang lebih rendah berikutnya.

Contoh :

Saham XY terdaftar pada segmen standard market

continuous. Selain dari pada Bank A yang telah setuju

untuk bertindak sebagai spesialis, tidak ada peserta

perdagangan lain yang mau bertindak sebagai market

maker untuk saham tersebut. Bank A dicabut fungsinya

sebagai spesialis oleh Bursa Wina sehubungan dengan

kegagalan pemenuhan kewajiban kuotasi dan sebuah

penawaran diadalah kembali untuk fungsi spesialis.

Bila penawaran baru tersebut tidak menghasilkan

seorang spesialis baru, maka saham XY diturunkan ke

segmen pasar standard market auction.

b. Austrian derivatives market

Jika market maker gagal untuk memenuhi kewajibannya

untuk produk-produknya, market maker tersebut akan

menerima market maker alarms dalam interval 2 menit.

Market maker alarms ini merupakan dasar untuk

menghitung pemenuhan kewajiban kuotasi.

Seorang peserta perdagangan yang telah dianggap

sebagai spesialis atau fungsi pembuat pasar akan

dianggap telah memenuhi kewajibannya pada sebuah

produk jika :

1) Selama satu bulan kalender (periode observasi)

telah memenuhi lebih dari atau sama dengan 65%

dari kewajiban kuotasinya;

37

Page 137: depkeu

2) Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut

memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban

kuotasinya untuk masing-masing hari

perdagangan.

Contoh :

Periode observasi (November 2000) memiliki 21 hari

perdagangan. Periode akhir dari hari perdagangan

adalah dari pukul 09.30 sampai 17.30 (8 jam). Sejak

spesialis atau market maker memasang alarm market

maker setiap dua menit jika tidak memenuhi

kewajibannya, hal ini akan menghasilkan jumlah

maksimal dari 480 market maker alarms persesi

perdagangan untuk dua ATX futures series di mana

peserta perdagangan telah memenuhi kewajiban kuotasi

(2x (8 x 60/2) = 480).

Hal ini berarti asumsi bahwa terdapat 21 sesi

perdagangan pada bulan perdagangan yang relevan,

jumlah maksimum dari market maker alarms adalah

10.080 (480 x 21 = 10.080).

Seorang spesialis atau market maker untuk ATX futures

akan memenuhi kewajibannya jika tidak menerima lebih

dari 3.528 market maker alarms (35% dari 10.080 =

3.528).

1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan spesialis

38

Page 138: depkeu

1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis.

Spesialis wajib menjalani fungsinya selama periode satu

tahun. Keadaan tidak terduga yang berkembang selama

periode ini, peserta perdagangan harus mengajukan

permintaan yang menyatakan alasan mengapa ia

mengharapkan untuk mengundurkan diri dari fungsi spesialis

pada Wiener Borse. Jika Bursa Wina mengabulkan

permintaan ini, penawaran baru diadakan untuk fungsi

spesialis.

Lembaga yang mengundurkan diri dari fungsi spesialisnya

lebih awal harus memperhitungkan sanksi-sanksi berikut ini :

a. Biaya market maker akan dibebankan untuk periode

observasi terdahulu (menunjuk pada bulan kalender).

b. Lembaga tersebut tidak akan menerima bagian volume

perdagangan untuk periode observasi terdahulu.

c. Lembaga tersebut akan dilarang untuk ikut serta dalam

penawaran berikut pada sekuritas atau produk khusus.

1.5.2 Pasar tunai

Pembatalan komitmen dari seorang market maker hanya

akan mungkin pada akhir bulan di atas satu bulan

pengumuman, dengan kewajiban efektif untuk memenuhi

komitmen market maker yang tersisa sampai dengan

berakhirnya periode pengumuman pembatalan.

Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan

karena pengunduran diri dan market maker gagal memenuhi

39

Page 139: depkeu

komitmen market makingnya sampai akhir waktu

pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan

menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang berlaku

surut untuk perdagangan-perdagangan yang dilaksanakan

melalui rekening pembuat pasar pada masing-masing saham

selama tiga bulan terakhir sebelum pengumuman pembatalan

komitmen pembuat pasar.

Pada kejadian komitmen spesialis dibatalkan karena

pengunduran diri dan karena spesialis gagal memenuhi

komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman

yang disetujui bersama dengan perusahaan pelaksana

pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih dan

mengumpulkan biaya market making untuk seluruh

perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis

pada masing-masing saham selama tiga bulan terakhir

sebelum pengumuman pembatalan dari spesialis.

Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran

mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi

yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus

istimewa:

a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta

perdagangan.

b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau

perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

40

Page 140: depkeu

c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang diharapkan

atau perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

1.5.3 Pasar derivatif (OTOB)

Pembatalan komitmen sebagai market maker hanya dapat

dilakukan pada akhir dari bulan terakhir dan tunduk pada

periode pengumuman pembatalan yang akan berakhir

sampai akhir dari dua tanggal daluarsa terpendek, dengan

kewajiban efektif untuk memenuhi komitmen market maker

yang tersisa pada beberapa kasus sampai akhir periode

pengumuman.

Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan

karena pengunduran diri dan market maker gagal untuk

memenuhi komitmen pembuat pasarnya sampai akhir periode

pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan

menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang berlaku

surut untuk seluruh perdagangan yang dilaksanakan melalui

rekening market maker pada masing-masing saham opsi

selama tiga bulan terakhir sebelum penguman pembatalan

komitmen market making.

Pada kejadian komitmen seorang spesialis dibatalkan karena

pengunduran diri dan spesialis gagal untuk memenuhi

komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman

yang disetujui bersama perusahaan pelaksana pertukaran,

perusahaan tersebut akan menagih dan mengumpulkan

biaya-biaya market making yang berlaku surut untuk seluruh

41

Page 141: depkeu

perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis

pada masing-masing saham opsi selama tiga bulan terakhir

sebelum penguman pembatalan dari spesialis.

Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran

mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi

yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus

istimewa :

a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta

perdagangan

b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau

perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang diharapkan

atau perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebaai

saham underlying.

2. AMERIKA SERIKAT

2.1 Persyaratan Market Maker

Definisi Market Maker adalah Dealer, berkaitan dengan suatu

Efek tertentu, yang :

a. secara berkala menyampaikan kuotasi bid dan offer

yang kompetitif pada sistem kuotasi yang disediakan

interdealer yang telah dikenal; atau

b. memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif dalam

hal diminta; dan

42

Page 142: depkeu

c. bersedia, mau dan mampu merealisasi transaksi dalam

jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan

broker atau dealer lain.

2.2 Persyaratan permodalan

Broker atau Dealer yang melakukan kegiatan sebagai Market

Maker wajib:

a. memiliki net capital paling sedikit $2,500 untuk setiap

Efek di mana dia menjadi Market Maker (kecuali bagi

Efek yang nilai pasarnya kurang dari atau sama dengan

$5, di mana jumlah dari net capital harus tidak kurang

dari $1,000 untuk setiap Efek tersebut) berdasarkan

jumlah rata-rata dari perdagangan yang dibuat oleh

broker atau dealer tersebut dalam jangka waktu 30 hari

sebelum tanggal penghitungan; atau

b. memiliki net capital lebih dari $1,000,000 kecuali

ditentukan lain.

2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker (pada

NASDAQ).

Beberapa karakter dari quotation

a. Two Sided Quotation

1) Market Maker wajib membeli atau menjual Efek di

mana dia menjadi Market Maker untuk

rekeningnya sendiri secara berkesinambungan

43

Page 143: depkeu

dan wajib menjaga two sided quotation pada

Nasdaq Stock Market.

2) Jika MM melakukan update atas harga permintaan

atau penawarannya tanpa disertai update atas

jumlah efeknya, maka jumlah efek yang

dimasukkan pada harga tersebut adalah jumlah

efek yang sebelumnya.

3) Setiap anggota yang terdaftar sebagai MM di

Pasar Efek Ekuitas Nasdaq National harus

menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah

1.000, 500, atau 200 saham dengan ketentuan

sebagai berikut:

♦ Jumlah 1.000 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

3.000 saham atau lebih tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan $

100 dan dengan 3 atau lebih MM;

♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

1.000 saham atau lebih tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan $

150 dan dengan 2 atau lebih MM;

♦ Jumlah 200 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

kurang dari 1.000 saham tiap harinya, harga

44

Page 144: depkeu

permintaan kurang dari atau sama dengan $

250 dan mempunyai 3 atau lebih MM.

4) Tiap anggota MM yang terdaftar pada Pasar Efek

Ekuitas Nasdaq SmallCap, harus menunjukkan

kuotasinya pada jumlah 500 atau 100 saham

dengan ketentuan sebagai berikut :

♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume

non block 1.000 saham atau lebih tiap harinya,

atau dengan harga permintaan kurang dari $ 10

per saham;

♦ Jumlah 100 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume

non block kurang dari 1.000 saham tiap harinya,

dan dengan harga permintaan sama atau lebih

dari $ 10 per saham;

5) Kewajiban menampilkan jumlah saham pada efek

tertentu dapat berubah tergantung dari keadaan

tertentu sebagaimana ditentukan oleh asosiasi dan

asosiasi dapat menerbitkan daftar jumlah yang

efek diwajibkan dari waktu ke waktu.

6) MM berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah

kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas

minimum atau lebih yang diwajibkan, hal ini tidak

berlaku pada MM untuk menampilkan jumlah

45

Page 145: depkeu

kuotasi tersebut, apabila jumlah tersebut turun

berada di bawah jumlah minimum yang diwajibkan.

b. Firm Quotation MM yang menerima penawaran untuk membeli atau menjual dari anggota asosiasi yang lain wajib melakukan eksekusi untuk transaksi tersebut setidaknya pada satu unit perdagangan yang normal. Jika MM menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari satu unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima penawaran jual/beli dari anggota asosiasi maka ia dapat mengesekusi transaksi tersebut pada jumlah yang ditampilkan.

c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar

1) MM wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada tingkat

yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap

tidak wajar dengan pasar pada saat itu, asosiasi dapat

mewajibkan MM untuk dapat memasukkan kuotasinya

kembali. Apabila MM yang mempunyai kuotasi yang

dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan kembali

kuotasinya, asosiasi dapat men-suspend kuotasi MM

tersebut untuk satu atau semua Efek.

2) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update

kuotasi, MM tersebut harus segera melakukan kontak

kepada Nasdaq Market Operation untuk meminta

penarikan kuotasi;

3) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update

kuotasi dan MM tersebut memilih untuk tetap dalam

Nasdaq Stock Market, maka MM tersebut harus

mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya

dari anggoat asosiasi yang lain pada jumlah kuotasinya

melalui Nasdaq Stock Market.

d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif

1) MM akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register

sebagai MM untuk efek tertentu selama 20 hari kerja

46

Page 146: depkeu

apabila average spread efek tersebut lebih dari 150% dari

average spread dari dealer-dealer yang lain untuk efek

tersebut pada 1 bulan.

2) Apabila MM tidak puas pada ketentuan kewajiban average

spread untuk pasar efek Nasdaq National tertentu maka ia

dapat menarik pendaftarannya untuk efek tersebut yang

berlaku pada hari kerja esok harinya, dengan ketentuan

MM tersebut telah mengirimkan pemberitahuan

kegagalannya untuk memenuhi ketentuan tersebut. MM

dapat meminta pertimbangan kembali untuk menarik

pemberitahuannya tersebut. Permintaan untuk meminta

pertimbangan kembali tersebut akan di review oleh Market

Operation Review Commite yang putusannya adalah final

dan mengikat. Suatu permintaan untuk memberikan

pertimbangan kembali tidak dianggap sebagai suatu

penarikan atau seperti ketentuan dimaksud paragraf diatas.

3) Dasar untuk meminta pertimbangan kembali dapat dibatasi

pada klaim bahwa penjumlahan average spread yang

dilakukan oleh Nasdaq untuk 1 bulan tersebut terdapat

kesalahan.

e. Locked and Crossed Market MM dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di Nasdaq selama jam kerja yang normal (kecuali dalam keadaan yang luar biasa) jika :

1) Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama dengan

atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh MM yang

lain untuk efek yang sama, atau

47

Page 147: depkeu

2) Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari

kuotasi yang ditawarkan oleh MM yang lain untuk efek yang

sama.

2.4 Kebijakan Autoquote

a. Larangan Umum

Kecuali disebutkan di bawah ini, kebijakan ini melarang sistem

yang disebut sebagai autoquote system untuk melakukan

update quote secara otomatis atau melakukan tracking ke dalam

kuotasi di Nasdaq. Larangan ini diperlukan untuk menghilangkan

dampak negatif pada kapasitas dan operasi atas teknik auto

quote tertentu dimana teknik ini dapat merubah track di dalam

kuotasi yang secara otomatis bereaksi atas quote yang lain yang

dapat mengakibatkan quota MM jauh dari hasil pasar yang

terbaik.

b. Pengecualian atas Larangan Umum.

Update kuotasi secara otomatis diijinkan apabila :

1) Update tersebut sebagai respon atas eksekusi suatu efek

oleh perusahaan tersebut (contoh: eksekusi suatu order

secara partial untuk mengisi sebagian dari jatah kuotasi

MM);

2) Diwajibkan melakukan entry secara fisik/manual (contoh:

manual entry ke dalam system internal MM di mana secara

otomatis update tersebut dikirim ke dalam Nasdaq;

48

Page 148: depkeu

3) Apabila update tersebut merupakan gambaran penerimaan,

eksekusi atau penundaan dari perintah pembatasan oleh

pelanggan, atau

4) Suatu ECN sebagaimana diatur oleh SEC Rule 11 Act1-1

(a) (8) yang mana diwajibkan untuk memelihara two sided

quotation guna memenuhi kewajiban system Nasdaq.

2.5 Stabilisasi Penawaran

Kewajiban MM/Pengidentifikasi

MM yang bermaksud untuk menstabilisasi efek Nasdaq

sebagaimana diatur dalam SEC Rule 101 wajib mengirimkan

permintaan kepada Nasdaq untuk melakukan entry atas

penawaran satu pihak di mana diidentifikasi oleh Nasdaq

sebagai stabilisasi penawaran untuk memenuhi suatu standar

yang diatur oleh SEC Rules 101 dan 104.

2.6 Eligibility

Hanya satu MM dalam satu efek yang dapat melakukan

stabilisasi penawaran.

2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran

a. Suatu stabilisasi penawaran tidak boleh dilakukan di

Nasdaq kecuali jika setidaknya satu MM yang lain yang

terdaftar sebagai MM dalam efek tersebut melakukan

kuotasi yang dianggap sebagai penawaran independent;

49

Page 149: depkeu

b. Suatu stabilisasi penawaran harus dapat dilakukan untuk

semua efek-efek dengan kelas yang sama yang

diperdagangkan secara bebas.

2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi

MM yang ingin melakukan stabilisasi penawaran wajib

mengirimkan permintaan kepada Nasdaq Market Operation

(NMO) untuk melakukan entry penawaran satu pihak yang

disebut sebagai stabilisasi penawaran. MM harus

mengkonfirmasikan permintaan tersebut dalam bentuk tertulis

tidak lebih dari hari kerja penutupan dimana stabilisasi

penawaran tersebut dilakukan melalui pengiriman Underwriting

Activity Report kepada NMO yang termasuk di dalamnya

informasi yang diwajibkan di bawah ini. Bersamaan dengan

pengiriman Underwriting Activity Report sebagaimana diatur

diatas, MM dapat menyediakan konfirmasi tertulis kepada

NMO yang didalamnya termasuk :

a. Identitas efek dan simbolnya di Nasdaq;

b. Tanggal efektif penawaran dan kapan tanggal penentuan

harga penawaran;

c. Tanggal dan waktu pengidentifikasi harus dimasukkan ke

dalam Nasdaq;

d. Copy halaman depan dari prospektus awal atau

prospektus final atau yang sama dengan dokumen

penawaran, kecuali disebutkan lain oleh asosiasi.

2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making

50

Page 150: depkeu

a. Market maker yang menarik kuotasinya pada suatu Efek

atau mempunyai kuotasi yang diidentifikasikan sebagai

kuotasi dari market maker yang pasif wajib menghubungi

Nasdaq Market Operations untuk mendapatkan status

excused withdrawal sebelum menarik kuotasinya atau

identifikasi sebagai market maker yang pasif. Penarikan

kuotasi atau identifikasi dari kuotasi sebagai market maker

yang pasif hanya dapat diberikan oleh Nasdaq Market

Operations setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang

dipersyaratkan.

b. Status excused withdrawal yang didasarkan pada kondisi

yang berada dalam kendali market maker dapat diberikan

sampai jangka waktu 5 hari kerja, kecuali diperpanjang

oleh Nasdaq Market Operations.

2.10 Withdrawal of Quotes

a. Terdapat 2 tipe penarikan kuotasi yaitu diijinkan

sementara dan tanpa ijin.

b. Sebagai Market Maker, Market Maker dapat menarik

kuotasi secara sementara untuk alasan tertentu tanpa

harus menunggu selama 20 (dua puluh) hari kerja untuk

melakukan pendaftaran dengan jalan menghubungi

Nasdaq Market Operation untuk melakukan penarikan

sementara atau penarikan yang diijinkan.

2.11 Excused Withdrawals

51

Page 151: depkeu

Alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara dari

kuotasi suatu saham yang dapat diijinkan :

a. Keadaan di luar control dari Market Maker, antara lain:

kerusakan/permasalahan peralatan dan komunikasi,

keadaan darurat, bencana alam atau alasan yang

menyerupai.

b. Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment

banking (dengan disertai dokumen-dokumen pendukung).

c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara

perjanjian kliring.

d. Kegiatan Market Maker yang pasif dan berpartisipasi

dalam secondary offering.

3. THAILAND

3.1 Latar Belakang

Kegiatan Market Maker di Pasar Modal Thailand diatur dalam

Notification of The Stock Exchange of Thailand Regarding

Trading of Securities by Market Makers tanggal 10 Oktober

2002 yang merupakan pengganti dari ketentuan yang berlaku

sebelumnya yaitu Notification of The Stock Exchange of

Thailand Regarding Trading of Securities by Market Makers

tanggal 15 Agustus 1996. Peraturan ini diterbitkan berdasarkan

amanat dari pasal 7 Peraturan Bursa Efek Thailand tentang

Perdagangan, Kliring, dan Penyelesaian Perdagangan Efek di

Bursa Efek No. 2 Tahun 1999 tanggal 31 Agustus 1999.

52

Page 152: depkeu

Ketentuan ini mulai berlaku efektif sejak tanggal 16 Oktober

2002.

Dalam ketentuan tersebut telah disebutkan mengenai definisi

dari Market Maker yaitu “the member registered as a market

maker to stabilize the liquidity of securities trading on the main

board or foreign board”. Jadi yang dimaksud dengan Market

Maker di Pasar Modal atau bursa efek Thailand adalah anggota

bursa efek yang terdaftar sebagai market maker untuk menjaga

atau menstabilkan likuiditas perdagangan efek di papan utama

atau papan asing.

3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market Maker

Anggota Bursa Efek yang bermaksud menjadi Market Maker

untuk suatu efek tertentu wajib menyampaikan permohonan

untuk pendaftaran sebagai Market Maker untuk efek tersebut

dengan menggunakan Formulir yang telah disediakan oleh

Bursa Efek selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum

tanggal dimana Anggota Bursa Efek dimaksud melaksanakan

tugas atau kegiatannya sebagai Market Maker. Selanjutnya,

Bursa Efek akan memberitahukan kepada Anggota Bursa yang

sedang mengajukan permohonan pendaftaran sebagai Market

Maker tersebut mengenai tanggapan atau hasil pertimbangan

atas permohonan tersebut dan mengumumkannya kepada

seluruh Anggota Bursa yang lain.

3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker

53

Page 153: depkeu

Dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di papan utama

atau papan asing, dalam waktu kurang dari 5 (lima) menit,

Market Maker wajib menjalankan tugasnya untuk menjamin

atau menjaga stabilitas perdagangan efek untuk kepentingan

rekening sendiri pada papan perdagangan dimana peristiwa

tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Terdapat perbedaan selisih-selisih (spreads) antara harga

penawaran beli tertinggi (the highest bid prices) dan harga

penawaran jual terendah (the lowest offer prices) kurang

dari 10;

b. Terdapat hanya harga penawaran beli atau harga

penawaran jual saja; atau

c. Tidak terdapat harga penawaran beli ataupun harga

penawaran jual.

Untuk menjamin perdagangan efek sebagaimana tersebut di

atas, maka Market Maker wajib melaksanakan perdagangan

sesuai dengan cara-cara tertentu dan wajib memasang

penawaran beli dan penawaran jual dalam jumlah tertentu yang

ditetapkan oleh Bursa Efek, sebagai berikut :

a. Memasang penawaran beli dan penawaran jual sehingga

akan terdapat 10 perbedaan selisih (spreads) antara

harga penawaran beli tertinggi dan harga penawaran jual

terendah pada papan perdagangan dalam waktu 5 (lima)

menit sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut di atas.

Dan, Market Maker dilarang membatalkan atau menarik

54

Page 154: depkeu

kembali penawaran beli dan penawaran jual tersebut

dalam waktu 5 (lima) menit sejak penawaran-penawaran

tersebut dimasukkan atau dicatat dalam system

perdagangan.

b. Menjaga agar masing-masing penawaran beli atau

penawaran jual kurang dari 5 (lima) lots pada papan

perdagangan tertentu.

Disamping tugas-tugas yang dibebankan kepada Market

Maker tersebut di atas, masih terdapat tugas-tugas lain yang

wajib dilakukan oleh Market Maker, yaitu:

a. Tidak boleh memperdagangkan efek-efek yang

dipegangnya atau dijaganya dalam rangka stabilisasi yang

dilakukannya untuk kepentingan rekening sendiri selama

jangka waktu sebagai berikut :

1) Dalam hal penawaran umum perdana saham,

jangka waktu larangan memperdagangkan saham

tersebut dimulai sejak tanggal pelaksanaan

perdagangan atas saham-saham tersebut di Bursa

Efek sampai dengan tanggal dimana pembeli

kelebihan penjatahan saham dapat membeli

seluruh kelebihan penjatahan saham yang mana ia

memiliki tugas untuk menyerahkan atau

mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan

penjatahan saham.

2) Dalam hal penawaran umum efek, jangka waktu

larangan memperdagangkan saham tersebut

55

Page 155: depkeu

dimulai sejak hari kelima sebelum tanggal

penetapan harga penawaran efek tersebut sampai

dengan tanggal penutupan dari penawaran

tersebut dalam kasus umum atau tanggal dimana

pembeli kelebihan penjatahan saham dapat

membeli seluruh kelebihan penjatahan saham

yang mana ia memiliki tugas untuk menyerahkan

atau mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan

penjatahan saham.

b. Menetapkan nama-nama saham yang dipegangnya atau

dijaganya dalam rangka stabilisasi yang dilakukannya

dalam suatu analisis efek-efek yang dipersiapkan untuk

para nasabah.

c. Memasang pengumuman di tempat umum di kantornya

yang menyatakan bahwa ia merupakan Market Maker dari

efek-efek tersebut.

3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan Tugas

atau Kewajibannya.

Market Maker dapat dikecualikan dari kewajiban untuk

melakukan tugas atau kewajibannya dalam rangka menjaga

kestabilan perdagangan efek dalam hal terjadi

peristiwa-peristiwa sebagai berikut :

a. Efek-efek tersebut dikenakan penghentian sementara

(temporary suspension) dari perdagangan dengan

56

Page 156: depkeu

mencantumkan tanda “H” atau tanda “SP” di papan

perdagangan.

b. Efek-efek tersebut tidak dapat diperdagangkan secara

normal disebabkan karena adanya perintah dari Pimpinan

Bursa Efek (President) untuk menghentikan sementara

perdagangan atas efek-efek tersebut.

c. Bursa Efek mengumumkan bahwa Market Maker tertentu

dianggap memenuhi syarat atau layak untuk dikecualikan

dari kewajiban menjalankan tugas-tugasnya atau

berdasarkan atas permintaan dari Market Maker yang

bersangkutan.

3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker.

Apabila Market Maker gagal menjalankan tugas dan kewajiban

yang dibebankan kepadanya sebagaimana telah ditetapkan

dalam ketentuan tentang Market Maker tersebut di atas, selain

didasarkan atas pertimbangan Bursa Efek untuk menjatuhkan

hukuman atau sanksi kepada Market Maker tersebut sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Peraturan

Bursa Efek tentang Peraturan Keanggotaan (Membership

Rules), maka Bursa Efek juga berwenang untuk menjatuhkan

atau mengenakan sanksi kepada Market Maker sebagai

berikut :

a. Menetapkan larangan sementara kepada Anggota Bursa

tertentu untuk bertindak sebagai Market Maker.

b. Membatalkan pendaftaran Anggota Bursa tersebut

sebagai Market Maker.

57

Page 157: depkeu

Apabila suatu Market Maker tertentu bermaksud membatalkan

pendaftarannya sebagai Market Maker, maka ia wajib

menyampaikan permohonan untuk pembatalan pendaftaran

sebagai Market Maker kepada Bursa Efek selambat-lambatnya

3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal dimana Market Maker

tersebut menghentikan kegiatannya dalam rangka

menjalankan tugas dan kewajibannya sebgai Market Maker.

Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai

Market Maker didasarkan pada ketentuan Clause 8(2) dan

Clause 9, maka Bursa Efek wajib membatalkan pendaftaran

sebagai Market Maker sejak terjadinya salah satu dari

peristiwa-peristiwa sebagai berikut :

a. Keanggotaan Bursa dari Market Maker tersebut dicabut

atau dihentikan.

b. Efek atau efek-efek yang dipegang atau dijaganya dalam

rangka stabilisasi perdagangan dihapuskan dari

pencatatan di Bursa Efek (delisted).

Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai

Market Maker didasarkan atas ketentuan Clause 8(2) dan

Clause 9 sebagaimana dimaksud di atas, maka Bursa Efek

wajib memberitahukan kepada Anggota Bursa Efek yang

bersangkutan tentang pembatalan pendaftaran sebagai Market

Maker tersebut dan mengumumkannya kepada seluruh

Anggota Bursa Efek yang lain.

4. INDIA

4.1 Pendahuluan

58

Page 158: depkeu

Pasar modal India terdiri dari 23 bursa regional dan 2 bursa

nasional, Nasional Stock Exchange dan Bursa OTC. Bursa

efek dikelola oleh pemerintah dan mempunyai fungsi sebatas

yang ditetapkan dalam Act 1956, dan peraturan2 yang

mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.

Market Maker bukan merupakan hal baru bagi pasar modal di

India dimana MM merupakan pendukung stabilitas, likuiditas

dan tranparansi dari pasar keuangan. Dengan

keadaan-keadaan yang terdapat dipasar dan dari hasil

penelitian, dimana efek-efek yang diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan di India masih kurang likuid dan tidak

stabil, maka Komite GP Guppa memberikan rekomendasi

dengan menyesuaikan hasil laporan IOSCO. Rekomendasi

tersebut yaitu :

Pembentuk pasar diperbolehkan mengelola saham-saham

perusahaan dengan ketentuan antara lain :

a. Saham yang tidak termasuk dalam S&P Nifty dan BSE

Sensex.

b. Jumlah rata-rata perdagangan tidak boleh lebih dari 50

dan nilai perdagangan perhari tidak boleh lebih dari Rs

10,000,000

c. Tidak dalam operasi dan networth erotion lebih dari 50%

d. Harus menyediakan dua cara quote pada interval reguler

selama 30 menit dengan intensitas minimum Rs5000 atau

satu lot per pasar

59

Page 159: depkeu

e. Kewajiban akan berakhir kurang dari satu persen terhadap

batasan harga;

f. Market maker beroperasi secara eksklusif dengan

menerapkan system quote driven;

g. Broker diijinkan menjadi MM

h. 5 MM untuk setiap saham

i. Margin diperbolehkan bagi MM sebagaimana pasar

normal

j. Ijin MM akan dicabut jika MM gagal dalam menyediakan

two way quote untuk lebih dari 3 hari kerja.

MM sangat dibutuhkan dimana berdasarkan analisa likuiditas

yang dilakukan di National Stock Exchange dan Bombay Stock

Exchange menunjukkan bahwa perbandingan utama

saham-saham yang diperdagangkan di BSE kurang likuid

dibanding NSE yang diperlihatkan dari rendahnya harga

saham secara berkelanjutan.

Market Maker di India diatur dalam peraturan bursa efek

Nasional bab VIII perihal sistem perdagangan dan Pembentuk

Pasar.

Selain diterapkan di Nasional Stock Exchange Limited,

fungsi MM juga diterapkan bagi perusahaan yang akan go

public melalui OTCEI dengan menggunakan sponsor. Sponsor

harus menunjuk salah satu anggota (mungkin AB) atau dealer

sebagai MM tambahan Sponsor mempunyai tugas utama :

a. Meningkatkan performance perusahaan dan proyeknya;

60

Page 160: depkeu

b. Menilai saham perusahaan

c. Mengurus perolehan ijin dari permerintah atas penerbitan

efek;

d. Menetapkan pada OTCEI atas nilai investasi suatau

perusahaan dan proyeknya.

e. Mengelola penebitan ke publik;

f. Jasa pokok sebagai MM atas penerbitan saham

sekurang-kurangnya tiga tahun dari awal perdagangan.

4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar

Efek yang dapat dibentuk harganya di pasar akan ditetapkan

oleh otoritas yang berwenang.

4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar

a. Anggota trading harus mendaftarkan sebagai MM atas

setiap efek yang akan dimarket makeri.

b. Anggota trading bertindak sebagai MM atas persetujuan

otoritas berwenang sebagaimana ditetapkan

undang-undang dan persetujuannya tersebut tidak dalam

pencekalan atau pembatalan. Aplikasi pendaftaran harus

berbentuk formulir dan sewaktu-waktu dapat ditentukan

perubahannya.

c. MM harus terdaftar dalam suatu institusi berwenang

sebelum memulai operasinya atas efek tertentu. Apabila

61

Page 161: depkeu

otoritas menyetujui dalam jangka waktu 15 hari kerja MM

akan memperoleh ijin. MM terdaftar tidak diperbolehkan

memulai membentuk pasar atas efek tersebut sampai

dengan satu hari dari perolehan ijin atau setelah ijinnya

diumumkan melalui sistem yrading.

d. MM terdaftar di setiap bursa harus :

1) berusaha pada posisi bid dan offer dalam sistem

perdagangan atas efek guna menghasilkan

transaksi minimum yang ditentukan setiap saat

atas harga kuotasi setiap hari kerja;

2) berusaha untuk membentuk pasar atas efek

tersebut sejak tanggal efek tersebut tersedia untuk

diperdagangkan ke publik dalam hal MM terdaftar

telah disetujui ijinnya.

3) berusaha untuk menyelesaikan order atas

penjualan atau pembelian efek sebagaimana

kuotasi harga kepada anggota atau klien.

4) MM terdaftar dapat berhentri membentuk pasar di

bursa setiap saat setelah periode minimum seperti

saat memulai MM, setelah memberitahujkan

kepada pejabat berwenang. Waktu yang

disyaratkan untuk memberitahukan berhenti

sebagai MM adalah 15 hari kerja atau waktu lain

sebagaimana ditentukan setiap saat.

5) MM terdaftar dapat berhenti setelah mendapatkan

persetujuan dari institusi berwenang.

62

Page 162: depkeu

6) Kewajiban untuk mengambil kesempatan dalam

bertindak sebagai MM atas tambahan efek harus

mendapatkan persetujuan dari institusi

berwenang.

4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market Makers

a. Otoritas yang relevan dapat membatasi atau melarang

otoritas dari Market Maker tercatat untuk memasukkan

kuotasi (penawaran) ke dalam sistim perdagangan atau

melakukan transaksi atas saham dimana ia tercatat

sebagai market maker jika :

1) Market Maker tersebut telah dicabut atau disuspen

keanggotannya di Bursa Efek, atau tidak dapat

memenuhi Undang-undang Bursa (Exchange Bye

Laws), peraturan dan regulasi atau izin usahanya

(pencatatannya) dicabut oleh Securities and

Exchange Board of India (Bapepam-nya

Indonesia).

2) Market Maker tersebut telah gagal menyelesaikan

transaksi tertentu di bursa efek

3) Market Maker tersebut dalam keadaan kesulitan

finansial atau operasional dimana atas dasar

tersebut otoritas yang relevan menentukan bahwa

market maker tersebut tidak dapat diperbolehkan

untuk menampilkan atau memasukkan penawaran

(kuotasi) ke dalam sistim perdagangan dengan

63

Page 163: depkeu

aman kepada investor, kreditor atau trading

member bursa yang lain.

4) Dimana maket maker tersebut dalam pandangan

otoritas yang relevant idak memenuhi persyaratan

untuk pencatatan sebagai market maker.

b. Market maker yang dikenakan sanksi suspensi atau

pelarangan oleh otoritas sebagimana dimaksud dalam

butir 4 (a) di atas harus diberitahukan secara tertulis

berkenaan dengan aksi tersebut. Market maker tersebut

harus menghentikan kegiatan untuk membuat pasar

(make market).

c. Market maker yang berkeberatan terhadap sanksi yang

dikenakan oleh otoritas yang relevant dapat mengajukan

suatu kesempatan untuk melakukan dengar pendapat

(hearing) dalam jangka waktu 10 hari setelah

pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam

butir 4(b)

d. Keputusan tertulis harus dikeluarkan paling lambat dalam

1 minggu setelah proses dengar pendapat (hearing)

dilakukan dan fotokopi surat keputusan harus

disampaikan kepada market maker yang bersangkutan.

64

Page 164: depkeu

BAB III

PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA A. POTENSI MARKET MAKER DAN PROFILE PASAR MODAL

INDONESIA

1. Pasar Saham

Pasar modal Indonesia, disadari atau tidak telah tersegmen dengan

sendirinya. Untuk saham, Hampir 99% transaksi dilakukan di Bursa

Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan untuk Obligasi sebaliknya sebagian

besar transaksi di lakukan di Bursa Efek Surabaya (BES).

Salah satu faktor yang menyebabkan pasar mengalami segmentasi

secara alamiah adalah likuiditas. Saham lebih menarik untuk

ditransaksikan melalui BEJ karena saham yang tercatat dan

likuiditas saham jauh lebih tinggi di BEJ dariapada di BES.

Sebaliknya obligasi lebih ramai ditransaksikan di BES karena

obligasi lebih banyak dicatatkan dan ditransaksikan di BES.

Likuiditas dalam pasar modal merupakan salah satu elemen

fundamental bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Investor

akan lebih tertarik untuk menanamkan uangnya dalam portofolio

yang likuid, dimana portofolio efek yang ia miliki dapat dengan

mudah ia jual untuk mendapatkan dana yang ia butuhkan.

Dalam prakteknya, banyak saham yang hanya aktif beberapa

minggu setelah listing, setelah itu saham tersebut tidak likuid dan

65

Page 165: depkeu

cenderung tidur. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini:

Bulan Total Freq.Transaksi

Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan

Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Jumlah saham yang

ditransaksikan

Aug 2001

305,294 28

215

35

10

10

14 13,764,677,408

Sep 2001

281,971 36

215

22

17

9

13 11,329,887,111

Oct 2001

276,212 41

203

27

19

13

12 8,517,730,495

Nov 2001

249,532 31

210

28

24

15

12 9,212,969,788

Dec 2001

95,510 37

210

37

19

7

11 6,058,891,716

Jan 2002

325,359 31

214

32

17

17

12 11,524,091,264

Feb 2002

250,541 40

208

37

15

10

13 11,917,142,140

Mar 2002

277,456 22

235

28

17

9

11 21,431,445,343

Apr 2002

542,267 18

240

26

14

13

15 35,724,524,985

May 2002

310,025 22

236

26

16

15

12 17,754,261,548

Jun 2002

231,704 37

224

30

13

15

10 12,416,234,253

Jul 2002

246,777 44

224

25

19

11

9 14,308,485,871

Aug 2002

212,870 49

217

30

14

8

15 10,094,197,788

Sep 2002

161,361 52

223

26

12

6

13 8,400,258,502

Oct 2002

233,274 54

223

24

13

6

12 11,628,306,160

Nov 2002

172,304 60

219

23

16

8

8 9,714,701,462

Dec 2002

128,268 63

205

31

13

11

13 6,293,702,499

Jan 2003

140,948 60

208

29

17

8

14 5,407,760,322

Feb 2003

99,825 51

215

29

10

14

17 3,544,402,159

66

Page 166: depkeu

Bulan Total Freq.Transaksi

Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan

Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Jumlah saham yang

ditransaksikan

Mar 2003

110,756 53

216

29

19

7

12 5,060,458,260

Apr 2003

255,674 44

221

34

10

13

15 12,574,399,250

May 2003

263,198 28

221

36

26

10

15 13,245,024,856

Jun 2003

296,241 32

215

44

18

14

13 17,547,440,048

Jul 2003

267,194 41

229

31

10

14

12 19,741,893,760

Aug 2003

343,558 40

207

41

22

15

12 26,149,678,993

(Sumber PT BEJ) Tabel tersebut merupakan gambaran likuiditas transaksi saham di

BEJ selama dua tahun terakhir (periode Agustus 2001 s.d. Agustus

2003). Tabel tersebut menggambarkan jumlah saham yang

mengalami kesulitan likuiditas ternyata relatif besar. Setiap bulan,

kurang lebih sebanyak 12,34% emiten yang tercatat di BEJ

sahamnya tidak ditransaksikan dan 66,33% sahamnya

ditransaksikan dengan frekuensi transaksi lebih kecil dari 0,1% total

frekeunsi transaksi.

Sebagai Ilustrasi kita ambil contoh transaksi pada bulan :

• Desember 2001 dimana terjadi frekuensi transaksi terendah dalam

periode tersebut. Dalam bulan tersebut total frekuensi transaksi di BEJ

adalah sebesar 95.510 kali. Berarti dalam bulan tersebut jumlah emiten

yang sahamnya ditransaksikan kurang dari 96 kali (0,1% dari 95.510)

adalah 210 emiten dari total emiten pada bulan tersebut sebanyak 321

emiten (65,42%).

67

Page 167: depkeu

• April 2002 dimana terjadi frekuensi transaksi tertinggi dalam periode

tersebut. Pada bulan April 2002 total frekuensi transaksi di BEJ adalah

sebesar 542.267 kali. Jumlah emiten yang sahamnya ditransaksikan

kurang dari 542 kali (0,1% dari 542.267) adalah 240 emiten dari total

emiten pada bulan tersebut sebanyak 326 emiten (73,61%).

Dari kedua ilustrasi tersebut dapat terlihat suatu fenomena yang

menarik, dimana pada saat frekuensi transaksi mencapai titik

tertinggi, justru jumlah saham yang ditransaksikan kurang dari 0,1%

total transaksi mengalami kenaikan. Dari fenomena tersebut dapat

ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang meramaikan transaksi di BEJ

adalah hanya sedikit saham (saham kapitalisasi besar yang menarik

bagi investor).

Dari sisi penambahan emiten ternyata tidak akan berpengaruh

banyak pada likuiditas saham. Terlihat bahwa selama periode

tersebut jumlah saham yang tercatat mengalami kenaikan sebesar

8,01% dan jumlah saham yang ditransaksikan mengalami kenaikan

sebesar 8,997%. Sedangkan untuk frekuensi transaksi, dalam

periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,53%.

Secara teoritis kesulitan likuiditas tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa hal antara lain :

a. Harga saham yang relatif tinggi.

Beberapa saham di BEJ ternyata sudah sangat tinggi.

Walaupun performa saham tersebut relatif bagus, dikarenakan

harganya yang sangat tinggi maka transaksi saham tersebut

juga relatif kecil.

b. Pemegang saham yang relatif sedikit.

68

Page 168: depkeu

Selain itu banyak pula saham yang persentase kepemilikan

publik atau investor retail relatif sedikit. Hal tersebut

menyebabkan transaksi saham menjadi relatif sepi. Keadaan

tersebut dapat terjadi karena horizon investasi yang berbeda,

investor retail mempunyai tujuan investasi jangka pendek

sedangkan pemegang saham lainnya mempunyai tujuan

investasi jangka panjang.

c. Permintaan akan jual beli saham tersebut rendah.

Keadaan ini dipengaruhi oleh performance emiten yang

relatif tidak mengalami perubahan yang cukup siknifikan,

sehingga tidak menarik investor untuk melakukan transaksi atas

saham tersebut.

2. Pasar Obligasi.

Pasar Obligasi memiliki struktur yang relatif berbeda dengan pasar

saham. Perbedaan-perbedaan itu antara lain:

a. Jika pasar saham investornya sebagian besar adalah retail

maka dalam pasar obligasi investornya adalah institusi.

b. Dalam pasar obligasi nilai pemindahbukuan efeknya relatif besar

jika dibandingkan dengan saham.

c. Tujuan investasi dalam obligasi biasanya adalah untuk investasi

jangka panjang.

Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi suatu fenomena yang menarik,

dimana nilai pemindahbukuan obligasi sebagian emiten relatif kecil

yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Bahkan PT Indosiar Visual Mandiri

69

Page 169: depkeu

menawarkan obligasi secara retail dengan nilai pemindahbukuan

sebesar Rp 171.000,-

Secara umum perkembangan emisi obligasi selama dua tahun

terakhir dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Jasa Marga IX Seri N tahun 2002 27-03-02 17-04-02 14-04-07 5 8,000 400,000Bunga seri N1 18,5 % untuk 5 thn Bunga seri N2 18,5% untuk 1 - 8 untuk 9 - 20 mengambang Oto Multiartha I 19-04-02 10-05-02 07-05-04 19,125 2 6,000 300,000Bunga 19,125 % tetap Astra Sedaya Finance 08-05-02 29-05-02 24-05-05 18,75 3 8,000 400,000Bunga 18,75% Fixed Pupuk Kaltim 21-05-02 10-06-02 06-06-07 5 10,000 600,000Seri A1 bunga 18%, seri A2 17,15%, Seri B 18% fixed Perum Pegadaian IX 24-05-02 11-06-02 06-06-10 18,25 8 3,000 300,000Sei A: bunga 18,25% Fixed, B: bunga 18,25%, C: bunga 18,25 %, D : bunga 18,25% opsi jual pd ultah ke 5 Bhakti Investama II 13-06-02 28-06-02 27-06-05 19,25 3 400 200,000T E L K O M I 28-06-02 19-07-02 16-07-07 17.00 5 20,000 1,000,000Federal International Finance 23-08-02 09-09-02 29-08-05 3 6,000 300,000Bunga Seri A :18,5%, B:18,5%, C:18,5% Matahari Putra Prima 13-09-02 27-09-02 25-09-07 17,875 5 9,000 450,000Indosat II 30-10-02 08-11-02 21,500 1,075,000Seri A : Nilai Rp 775.000.000.000 06-11-07 15,75 5 Seri B : Nilai Rp 200.000.000.000 06-11-32 16,00 30 Seri C : Nilai Rp 100.000.000.000 06-11-07 15,625 5 Indosat Syariah Mudharabah 30-10-02 08-11-02 06-11-07 5 3,500 175,000BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) V 12-11-02 26-12-02 22-12-07 4,000 200,000Seri : A Bunga Tetap 16,75%

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Seri : B Th Tetap 16,67%, Th II-V

70

Page 170: depkeu

mengambang bdsr Tk bunga SBI Jasa Marga X 26-11-02 11-12-02 04-12-10 16,5% 8 13,000 650,000Inti Vasindo Internasional 16-12-02 09-01-03 06-01-08 5 1,000 100,000Seri : A Bunga Tetap 18,88% Seri : B fix & float +premi 4,5% Bank NISP (obl sub ordinasi I) 27-02-03 14-03-03 12-03-13 10 Seri A : Fullcommitment 2,500 250,000Seri A : Best Effort 2,050 205,000Bunga Th I-V Fix:17,125%,Th VI-X : 26 % Seri B : Best Effort, Bunga Th I-V:10,25%,Th VI-X:Floating Wijaya Karya III (Obl Amortisasi) 28-03-03 16-04-03 11-04-08 5 4,000 200,000Seri A :Bunga 15,875% Seri B : Th I 16%, Th II-V Float SBI3 bln + premi 2,75% dg bts atas 18%,bts bwh 15% Bank Bumi Putera Indonesia 11-04-03 29-04-03 25-04-06 3 6,000 300,000bunga tetap 13,5% per tahun Adira Dinamika Multifinance 23-04-03 08-05-03 06-05-08 5 10,000 500,000

Seri A: Amortisasi triwulanan 14,125%

Seri B : Tanpa Amortisasi 14,125%

Putra Sumber utama Timber 30-04-03 19-05-03 13-05-08 5 4,000 200,000

Seri A : 15,875%

Seri B : 15,375 Astra Sedaya Finance III (Obl Amortisasi) Seri A : 05-05-03 26-05-03 24-05-04 12,5% 1 24,000 240,000Seri B : 05-05-03 26-05-03 20-05-05 13,0% 2 28,000 280,000Seri C : 05-05-03 26-05-03 20-05-07 13,5% 4 38,000 380,000Berlian Laju Tanker II 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 6,800 340,000Seri A : 14,75% Seri B : Th I Fixed 14,75% Th II - V Floating Berlian Laju Tanker Syariah 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 1,200 60,000Nisbah 25% dari pendapatn triwulanan

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Tunas Financindo Sarana I 14-05-03 04-06-03 29-05-06 14,50 3 10,000 500,000

71

Page 171: depkeu

Adhi Karya II (persero) 29-05-03 12-06-03 10-06-08 14,5 5 20,000 200,000Indofood Sukses Makmur II 28-05-03 12-06-03 10-06-08 13,5 5 30,000 1,500,000Bank Global International 19-05-03 11-06-03 06-06-13 10 4,000 400,000Obligasi Subordinasi I th 2003 Bunga Tahun I - V 14,5 Bunga Tahun VI - X : floating SBI 3bulan + premi 4% Bank Panin (Obligasi Subordinasi I) 05-06-03 23-06-03 18-06-13 10 1,300,000 1,300,000Tahun I - V 14 Tahun VI - X 23 Swadharma Indotama Finance III 18-06-03 08-07-03 03-07-08 15,50 5 2,000 200,000Lautan Luas II 11-06-03 26-06-03 24-06-08 5 6,000 300,000Seri A : 14,25 Seri B : th I tetap, II - V floating deposito + premi 3,25 14,25 Surya Citra Televisi (SCTV) I 10-06-03 30-06-03 25-06-08 13,75 5 8,500 425,000Charoen Phokphan Indonesia I 19-06-03 07-07-03 02-07-08 14 5 10,000 500,000Danareksa (persero) I 16-06-03 02-07-03 27-06-08 14,125 5 10,000 500,000Bank BNI (persero ) I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-11 13,125 8 20,000 1,000,000Bank BNI Subordinasi I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-13 Bunga I-V: 7,5% VI-X:Tetap UST 5+ premi 7,74% 10 Bank Ekspor Indonesia (persero) I23-06-03 09-07-03 08-07-08 13,00 5 6,000 300,000Perum Pegadaian X th 2003 27-06-03 15-07-03 40,000 400,000Seri A: Bunga Tetap 12,9375% 11-07-11 8 Seri B: Th I-III Bunga Tetap 13,125% 11-07-18 15 tahun IV-XV bunga float SBI 3 bln + premi 1% Mayora Indah II 27-06-03 16-07-03 11-07-08 14,00 5 20,000 200,000Maspion I 27-06-03 08-07-08 13,50 5 50,000 500,000Duta Pertiwi IV 30-06-03 10-07-08 15,675 5 10,000 500,000BPD Jatim III 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,45 5 8,000 400,000Autoraya Serasi 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,80 5 30,000 300,000Alfa Retailindo 30-06-03 18-07-03 16-07-08 13,75 5 2,500 125,000BPD SumSel I 30-06-03 16-07-03 11-07-08 14,375 5 4,000 200,000Bank Bukopin II th 2003 30-06-03 15-07-03 13,375 5 40,000 400,000Bank Bukopin Subordinasi I Bunga Th 1- V : 14%, VI-X: 24%30-06-03 15-07-03 10 31,500 315,000

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Bank Bukopin Syariah Mudharabah I

72

Page 172: depkeu

Nisabah I:38,58%,N II:52,50%,N III:39,38 30-06-03 15-07-03 5 5,000 50,000 N IV:31,50%,N V:26,25% Indosiar Visual Mandiri 29-06-03 08-08-03 08-08-08 12,8 5 4,097,675 717,093Bank Muamalat Syariah I 30-06-03 21-07-03 15-07-10 7 2,000 200,000Nisabah : 91% x pdpt yg dibagi hasilkan Oto Multiartha II 22-07-03 11-08-03 06-08-06 13,375 3 6,000 300,000Federal International Finance II 25-07-03 06-08-03 Sei A : Rp 150 milyar 09-08-04 12.375 3,000 150,000Seri B : Rp 100 Milyar 05-08-05 12.875 2,000 100,000

Seri C : Rp 250 milyar 05-08-0613.187

5 5,000 250,000Seri D : Rp 250 milyar 05-08-07 13,50 5,000 250,000Panin Sekuritas, Tbk I 08-09-03 19-09-03 18-09-03 14,25 5 100,000 100,000 Total 6,128,125 21,687,093

(Sumber Biro PIR) Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu dua

tahun terakhir 48 emiten menawarkan obligasi dengan nilai emisi

mencapai Rp. 21,687 triliun. Sedangkan perkembangan transaksi

obligasi selama dua tahun terakhir (Periode Agustus 2001 s/d

Agustus 2003 ) dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini:

73

Page 173: depkeu

556,426,138,195

13,598,086,800,000

Nilai

2,000,000,000

2,002,000,000,000

4,002,000,000,000

6,002,000,000,000

8,002,000,000,000

10,002,000,000,000

12,002,000,000,000

14,002,000,000,000

Agustus Desember April Agustus Desember April Agustus

BULAN

PERKEMBANGAN NILAI DAN VOLUME TRANSAKSI OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003

Nilai transaksi

Volume transaksi

(Sumber PT KSEI)

Dari grafik di atas terdapat suatu kecenderungan bahwa nilai

maupun volume transaksi obligasi mengalami kenaikan. Hal ini

merupakan suatu fenomena tersendiri mengingat nature obligasi

merupakan investasi jangka panjang.

Sedangkan untuk perkembangan frekuensi perdagangan

obligasi dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini.

74

Page 174: depkeu

FREKUENSI PERDAGANGAN OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003

2,182

279

1,622

134100

400

700

1000

1300

1600

1900

2200

2500

Agustu

s

Oktobe

r

Desem

ber

Februa

riApri

lJu

ni

Agustu

s

Oktobe

r

Desem

ber

Februa

riApri

lJu

ni

Agustu

s

Bulan

Frek

uens

i

Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun ke tahun frekuensi

pemindahbukuan transaksi obligasi terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2001 rata-rata frekuensi pemindahbukuan obligasi

sebanyak 206 per bulan. Sedangkan untuk tahun 2002 dan 2003

adalah sebanyak 439 dan 1.163 kali transaksi perbulan.

Akan tetapi hal tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan

jumlah pemindahbukuan yang outstanding yaitu sebanyak

6.252.573 (sumber Biro PIR). Apabila jumlah frekuensi

pemindahbukuan tersebut kita bandingkan dengan jumlah yang

outstanding maka setiap pemindahbukuan obligasi rata-rata

ditransaksikan sebanyak 0,0025. Hal tersebut menunjukkan bahwa

likuiditas pasar obligasi sangat rendah.

75

Page 175: depkeu

Sedangkan apabila kita lihat dari tipe investor obligasi, dapat

dikatakan bahwa 90% pembeli obligasi adalah institusi, baik itu dana

pensiun, perbankan, asuransi, sekuritas, maupun reksa dana.

3. Potensi Pengembangan Market maker

Salah satu penyebab utama tidak likuidnya pasar adalah, tidak

seimbangnya antara permintaan dan penawaran. Untuk saham blue

chips hal tersebut bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk saham

yang berkapitalisasi kecil likuiditas merupakan masalah utama. Hal

ini dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan investor akan

likuiditas dengan keadaan permintaan dan penawaran saham

tersebut di pasar.

Untuk mengatasi rendahnya likuiditas transaksi di suatu bursa

memang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain

meningkatkan jumlah investor, dapat pula dilakukan dengan stock

split untuk emiten yang harga sahamnya sudah relatif tinggi. Atau

dengan membentuk market maker untuk kesulitan likuiditas yang

disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.

Market maker, pada dasarnya dibutuhkan oleh pasar untuk

meningkatkan likuiditas yang pada akhirnya akan memberikan

stimulus untuk lebih banyak menarik investor yang pada akhirnya

akan kembali meningkatkan likuiditas, apabila digambarkan dalam

suatu skema adalah sebagai berikut :

76

Page 176: depkeu

N egatif dem and

N egatif S upp ly

L iku id ity p rob lem

M arket M aker

L iku id ita sM en ingka t

Jum lahIn vesto rM en ingkat

L iku id itasM eningkat

Dari gambaran-gambaran di atas dan adanya fakta bahwa likuiditas

pasar, terutama atas saham kapitalisasi kecil sangatlah rendah,

maka market maker sangatlah dibutuhkan untuk menggairahkan

pasar saham Indonesia.

Sedangkan untuk pasar obligasi secara nature memang berbeda

dengan saham. Jadi likuiditas yang rendah merupakan suatu resiko

yang mau tidak mau harus dihadapi oleh investor obligasi.

Dengan semakin banyaknya emiten yang menawarkan obligasi

dengan nilai pemindahbukuan yang relatif rendah diharapkan akan

dapat meningkatkan likuiditas pasar obligasi.

Dalam kondisi likuiditas pasar obligasi yang rendah, maka hal

tersebut sangat potensial untuk mengembangkan market maker

dalam pasar obligasi. Pengembangan tersebut tentu saja harus

melihat besarnya nilai transaksi obligasi (walaupun dengan frekuensi

yang kecil) dibandingkan dengan pihak yang akan menjadi market

maker.

77

Page 177: depkeu

B. BURSA EFEK DAN IMPLEMENTASI MARKET MAKER / RENCANA PENERAPAN MARKET MAKER OLEH BURSA EFEK DI INDONESIA

1. PT Bursa Efek Surabaya

a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT Bursa Efek

Surabaya (BES)

Sejak awal tahun 1997, BES sudah melakukan kajian dan

serangkain persiapan untuk menerapkan sistem market maker

dalam perdagangan saham di BES. Sistem yang akan

digunakan untuk keperluan tersebut adalah S-MART 100. BES

juga sudah menyediakan perangkat peraturan perdagangannya

yaitu sebagaimana tercantum dalam huruf a Bab III Peraturan

Nomor II tentang Perdagangan Efek yang ditetapkan melalui

Keputusan Direksi BES Nomor Kep-01/BES/III/1997 tanggal 3

Maret 1997.

Peraturan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

1) Setiap saham wajib didukung oleh minimal 2 (dua) market

maker;

2) Saham yang akan diperdagangkan melalui fasilitas market

maker harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai

berikut :

• Saham dan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif dengan satuan perdagangan (round lot) 100 unit

saham;

• Setinggi-tingginya 5000 unit saham per transaksi;

Adapun perdagangannya antara lain dilakukan dengan

persyaratan sebagai berikut:

78

Page 178: depkeu

• market maker wajib memasukkan kuotasi setiap Efek

yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnya satu

kali dalam 5 hari Bursa dan minimal satu lot;

• Kuotasi tersebut dapat diubah, dalam hal tidak diubah,

maka kuotasi tersebut berlaku selama 5 (lima) hari

Bursa;

3) Rentang harga kuotasi ditetapkan setinggi-tingginya 10%;

4) market maker wajib melakukan pembelian/penjualan atas

Efek yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnnya

100 unit saham apabila terdapat pesanan yang tersedia;

5) Untuk setiap kesepakatan yang terjadi, market maker wajib

segera melaporkan hasil kesepakatan tersebut melalui

S-MART 100 pada hari Bursa yang sama.

Fasilitas yang disediakan BES tersebut ternyata tidak mendapat

respon positif dari Anggota Bursa, sehingga fasilitas market

maker tersebut sama sekali tidak pernah digunakan oleh

Anggota Bursa BES. Berdasarkan kondisi tersebut, BES

selanjutnya melakukan kajian kembali atas konsep yang

ditawarkan dengan beberapa perubahan mendasar sesuai

dengan masukan dan tanggapan pelaku khususnya Anggota

Bursa.

b. Kajian Pengembangan Kembali

Kajian kembali atas kelayakan konsep market maker yang

disediakan BES mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dengan

mengumpulkan beberapa masukan pelaku dan mengkaji

beberapa referensi dari Bursa luar seperti New York Stock

Exchange dan Nasdaq.

79

Page 179: depkeu

Berdasarkan hasil kajian tersebut, BES membuat proposal

rencana Implementasi Perdagangan Efek oleh Pembentuk

Pasar pada tanggal 4 Maret 2003. Proposal tersebut antara lain

berisi tentang Latar Belakang dan tujuan perlu adanya market

maker di BES, beberapa definisi market maker dan istilah yang

setara dengannya, dasar hukum market maker dalam

penjelasan pasal 94 UUPM, persyaratan umum menjadi Market

maker, Kewajiban-kewajiban Market maker, tata cara kuotasi

Market maker, fasilitas pembentuk pasar dan referensi

implementasi market maker di Bursa Efek luar negeri.

c. Tujuan Adanya Market maker

Tujuan diciptakan adanya market maker di BES adalah sebagai

berikut :

1) Meningkatkan likuiditas perdagangan saham Pasar

Reguler.

Selama ini masalah utama yang dihadapi sebagai

penyelenggara perdagangan Efek adalah tidak adanya

likuiditas perdagangan, dengan kata lain frekwensi

perdagangannya sangat rendah bahkan selama tahun

2003 rata-rata bulanan frekwensi perdagangan saham di

Pasar reguler hanya mencapai ..kali. Pada umumnya

investor hanya akan melakukan transaksi jual dan beli Efek

yang perdagangannya dianggap likuid, sehingga akan

mudah mengalihkan Efek tersebut kepada pihak lain

dengan harga yang pantas. Dengan likuiditas yang rendah

akan sulit bagi investor untuk menemukan lwan jual atau

beli atas Efek yang ditawarkannya.

80

Page 180: depkeu

2) Meningkatkan aktifitas perdagangan saham tidur.

Di BES tercatat sebanyak 212 saham. Selama tahun 2003,

hanya 4 (empat) saham yang ditransaksikan di Pasar

Reguler, 5 (lima) saham yang ditransaksikan di Pasar

Negosiasi dan 66 (enam puluh enam) di Pasar Tutup

Sendiri (Crossing). Tidak ada satupun saham yang

ditransaksikan di Pasar Tunai dan Pasar Segera. Dengan

demikian terdapat 136 (seratus tiga puluh enam) saham

yang tidak pernah ditransaksikan sama sekali di BES, atau

dikenal dengan dengan istilah saham tidur. Diharapkan

dengan adanya market maker maka jumlah saham tidur

akan bisa ditekan walaupun tidak bisa dihilangi karena

nantinya masing-masing market maker akan menangani

beberapa saham sehingga nantinya sebagian besar saham

akan ada market makernya.

3) Meningkatkan minat investor untuk membeli saham UKM.

Saham UKM yang tercatat di BES adalah sebanyak 11

(sebelas) saham. Selama 2003 hanya 4 (empat) saham

yang ditransaksikan di Pasar Reguler dan 5 saham di Pasar

Tutup Sendiri (Crossing). Tidak satupun transaksi yang

terjadi di Pasar Tunai, Pasar Segera dan Pasar Negosiasi.

Nantinya UKM akan difasilitasi oleh Market Marker

sehingga perdagangannya di BES diharapkan bisa likuid.

d. Kriteria market maker

Untuk menjadi market maker diperlukan persyaratan sebagai

berikut :

81

Page 181: depkeu

1) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 6

miliar. Modal yang besar diperlukan karena market maker

pada umumnya melaksanakan kewajibannya dengan

menggunakan rekening sendiri;

2) Tiap market maker bertanggung jawab maksimal 10

(sepuluh) saham, minimal dalam 6 (enam) bulan;

3) market maker dapat menunjuk Anggota Bursa lain untuk

menjadi agen.

e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker

Perdagangan saham dengan market maker dapat dilakukan di

Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi. Market maker

wajib menyampaikan penawaran jual dan beli ke sistem

perdagangan Bursa pada Papan market maker

selambat-lambatnya 5 (lima) menit setelah dimulainya

perdagangan pada sesi pertama. Setelah itu harus juga

memasukkan penawaran minimal dengan jumlah yang sama ke

Pasar Reguler, Segera, tunai atau negosiasi agar dapat diproses

dengan penawaran dari Anggota Bursa lainnya. Dalam hal

market maker merubah kuotasinya pada papan market maker,

maka penawarannya di Pasar Reguler, Segera, Tunai dan

Negosiasi juga harus diubah.

f. Kesiapan Infrastruktur

1) Peraturan

BES sudah menyiapkan draft Peraturan Perdagangan

terkait dengan market maker yang antara lain berisi

persyaratan Ketentuan Umum perdagangan melalui market

maker, persyaratan market maker dan tata cara

82

Page 182: depkeu

perdagangan melalui fasilitas market maker. Draft

peraturan tersebut sudah diajukan dan dibahas dengan

Bapepam, namun proses finalisasinya setelah ada kajian

kembali dari BES tertama terkait dengan hal-hal yang

berkaitan dengan persyaratan market maker dan

parameter-paratmeter kuotasi penawaran jual atau beli.

2) Sistem

Sistem yang akan dugianakan adalah sama dengan sistem

perdagangan saham yaitu S-MART, tapi akan dibuatkan

Papan khusus untuk perdagangan tersebut. Saat ini

sistemnya dalam pengembangan dan uji coba oleh BES

dengan Anggota Bursa.

2. PT Bursa Efek Jakarta

PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga mempunyai rencana untuk

menerapkan Market Marker dalam perdagangan Efek. Namun

rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian, yang saat ini

sedang dilakukan oleh Lim Choo Peng (Mantan Presiden Direktur

Singapore Stock Exchange) yang menjadi konsultan independen.

Hal yang akan dikaji antara lain potensi market maker di BEJ,

persyaratan bagi Anggota Bursa, mekanisme perdagangan dan

hal-hal yang harus disiapkan termasuk infrastruktur sistem dan

peraturan. Diharapkan kajian tersebut sudah selesai pada awal

tahun 2004.

C. PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA

1. Pengaturan market maker

83

Page 183: depkeu

Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

(UUPM), kata pembentuk pasar (market maker) sedikit disinggung

dalam penjelasan dari Pasal 94. Namun demikian, pengertian

market maker sendiri maupun pengaturan tentang market maker

tidak ditemukan dalam UUPM maupun peraturan pelaksanaannya.

Dalam penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan market maker dikaitkan

dengan tindakan manipulasi pasar. Sebagaimana diketahui,

tindakan manipulasi pasar dalam UUPM diatur dalam Pasal 91 dan

Pasal 92. Dalam Pasal 91 UUPM, tindakan manipulasi pasar

dilakukan dengan cara menciptakan gambaran semu atau

menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,

atau harga Efek di Bursa Efek. Sedangkan dalam Pasal 92 UUPM,

tindakan manipulasi pasar dilakukan melalui suatu transaksi yang

menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun

dengan tujuan untuk mempengaruhi Pihak lain untuk membeli,

menjual, atau menahan Efek. Berdasarkan kedua ketentuan

tersebut, pada prinsipnya tindakan manipulasi pasar adalah

tindakan melakukan suatu transaksi atas Efek tetapi tidak

mengakibatkan perubahan kepemilikan atau melakukan

persekongkolan untuk melakukan penawaran pada harga tertentu

atau melakukan persekongkolan untuk melakukan transaksi Efek

untuk menciptakan harga Efek semu yang tidak didasarkan pada

kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya.

Berkaitan dengan kedua pasal manipulasi pasar tersebut,

Bapepam diberikan kewenangan oleh UUPM untuk menetapkan

tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang

84

Page 184: depkeu

bukan merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 91 dan Pasal 92 tersebut di atas. Dalam penjelasan

Pasal 94 UUPM, tindakan tertentu tersebut antara lain adalah

stabilisasi harga Efek dalam rangka Penawaran Umum sepanjang

dicantumkan dalam Prospektus dan penjualan dan pembelian Efek

oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya

sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan

Efek.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka UUPM telah

memberikan landasan hukum bagi kemungkinan perdagangan Efek

di Pasar Modal Indonesia melalui mekanisme market maker. Namun

demikian, mengingat peraturan pelaksanaan dari ketentuan

dimaksud belum ada dan untuk memberikan landasan hukum yang

lebih jelas mengenai mekanisme perdagangan Efek oleh market

maker, maka perlu disusun suatu peraturan berkaitan dengan hal

tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah

mengenai persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan

sebagai market maker dan mekanisme perdagangan Efek oleh

market maker.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, UUPM telah menegaskan

bahwa tindakan tertentu yang dikecualikan dari ketentuan

manipulasi pasar adalah penjualan dan pembelian Efek oleh

Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya

sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan

Efek.

Ketentuan tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa yang dapat

melakukan kegiatan sebagai market maker adalah Perusahaan Efek

85

Page 185: depkeu

untuk rekeningnya sendiri, bukan untuk kepentingan nasabahnya,

atau dengan kata lain Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai

dealer.

Mengingat tujuan dari mekanisme perdagangan melalui pembentuk

pasar adalah menjaga likuiditas perdagangan Efek, maka dalam

melakukan kegiatan sebagai market maker tersebut, Perusahaan

Efek berkewajiban melakukan penjualan dan pembelian Efek

tertentu. Beberapa pengaturan berkaitan dengan kewajiban

Perusahaan Efek sebagai market maker adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban secara berkala atau terus menerus menyampaikan

kuotasi bid dan offer yang kompetitif pada sistem kuotasi yang

disediakan; atau

b. Kewajiban memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif

dalam hal diminta; dan

c. Kesediaan, kemauan, dan kemampuan merealisasi transaksi

dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan broker

atau dealer lain.

Market maker mempunyai tanggungjawab yang cukup besar untuk

menjaga likuiditas perdagangan Efek. Konsekuensinya, market

maker harus mempunyai permodalan yang cukup kuat untuk dapat

melaksanakan kewajibannya tersebut, terutama memperhatikan

bahwa kegiatan market maker hanya dapat dilakukan atas rekening

dari Perusahaan Efek itu sendiri. Sebagaimana diketahui, ketentuan

permodalan, baik ketentuan modal disetor maupun Modal Kerja

Bersih Disesuaikan bagi Perusahaan Efek telah diatur dalam

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003 tentang

86

Page 186: depkeu

Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan

Peraturan Bapepam Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan

Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Namun demikian, bagi

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai market maker

memerlukan permodalan yang lebih kuat dalam rangka memperkuat

kondisi keuangan dan kemampuan operasionalnya sebagai market

maker.

Dasar penghitungan permodalan bagi market maker dapat

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

a. jumlah rata-rata dari perdagangan Efek di mana dia menjadi

market maker;

b. nilai pasar dari Efek di mana dia menjadi market maker.

2. Mekanisme Perdagangan oleh Market maker

Di samping pengaturan mengenai pelaku market maker antara lain

persyaratan Pihak, permodalan, dan kewajibannya, hal yang tidak

kalah penting adalah pengaturan mekanisme perdagangannya.

Secara prinsip, pengaturan mekanisme perdagangan oleh Bapepam

ditujukan untuk memastikan bahwa Bursa Efek melaksanakan

perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien. Pengaturan mengenai

mekanisme perdagangan secara rinci diatur oleh Bursa Efek.

Mekanisme perdagangan oleh market maker tidak lepas dari

ketentuan adanya kuotasi. Ada beberapa karakter dari kuotasi:

a. Two Sided Quotation

Dalam Two Sided Quotation, market maker wajib membeli atau

menjual Efek di mana dia menjadi market maker untuk

87

Page 187: depkeu

rekeningnya sendiri secara berkesinambungan dan wajib

menjaga two sided quotation pada Bursa Efek. Dalam hal market

maker melakukan update atas harga permintaan atau

penawarannya tanpa disertai update atas jumlah efeknya, maka

jumlah Efek yang dimasukkan pada harga tersebut adalah

jumlah Efek yang sebelumnya.

Setiap anggota yang terdaftar sebagai market maker di Bursa

Efek harus menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah tertentu

di mana penentuan jumlah tertentu tersebut mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut :

• rata-rata volume perdagangan Efek selain perdagangan

tutup sendiri pada Bursa Efek;

• harga permintaan; dan

• jumlah market maker pada satu Efek.

Kewajiban menampilkan jumlah saham pada Efek tertentu dapat

berubah tergantung dari keadaan tertentu sebagaimana

ditentukan oleh Bursa Efek dan Bursa Efek dapat menerbitkan

daftar jumlah yang Efek diwajibkan dari waktu ke waktu.

market maker berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah

kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas minimum atau lebih

yang diwajibkan.

b. Firm Quotation

Market maker yang menerima penawaran untuk membeli atau

menjual dari Anggota Bursa yang lain wajib melakukan eksekusi

untuk penawaran tersebut setidaknya pada satu unit

perdagangan yang normal. Dalam hal market maker

88

Page 188: depkeu

menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari satu

unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima

penawaran jual atau beli dari Anggota Bursa dimaksud, maka

market maker dapat mengesekusi transaksi tersebut pada

jumlah yang ditampilkan.

c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar

Market maker wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada

tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap

tidak wajar dengan pasar pada saat itu, Bursa Efek dapat

mewajibkan market maker untuk dapat memasukkan kuotasinya

kembali. Apabila market maker yang mempunyai kuotasi yang

dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan kembali

kuotasinya, Bursa Efek dapat men-suspend kuotasi market

maker tersebut untuk satu atau semua Efek.

Bursa Efek wajib memiliki mekanisme dalam hal market maker

gagal memasukkan atau meng-update kuotasi, sebagai berikut:

• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau

meng-update kuotasi, market maker tersebut wajib segera

menghubungi Bursa Efek untuk meminta penarikan kuotasi;

• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau

meng-update kuotasi dan market maker tersebut memilih

untuk tetap dalam Bursa Efek, maka market maker tersebut

harus mengeksekusi penawaran beli atau jual yang

diterimanya dari Anggota Bursa yang lain pada jumlah

kuotasinya melalui Bursa Efek.

d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif

89

Page 189: depkeu

Market maker akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register

sebagai market maker untuk Efek tertentu selama periode

tertentu apabila average spread Efek tersebut lebih dari average

spread dari dealer-dealer yang lain untuk Efek tersebut pada

suatu periode tertentu.

e. Locked and Crossed Market

Market maker dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di

Bursa Efek selama jam kerja yang normal (kecuali dalam

keadaan yang luar biasa) apabila :

• Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama dengan

atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh market

maker yang lain untuk Efek yang sama, atau

• Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari

kuotasi yang ditawarkan oleh market maker yang lain untuk

Efek yang sama.

Hal lain yang perlu diatur dalam mekanisme perdagangan oleh

market maker adalah kebijakan autoquote. Kebijakan ini

melarang sistem yang disebut sebagai autoquote system untuk

melakukan update quote secara otomatis atau melakukan

tracking ke dalam kuotasi di suatu Bursa Efek. Larangan ini

diperlukan untuk menghilangkan dampak negatif pada kapasitas

dan operasi atas teknik autoquote tertentu di mana teknik ini

dapat merubah track di dalam kuotasi yang secara otomatis

bereaksi atas kuotasi yang lain yang dapat mengakibatkan

kuotasi market maker jauh dari hasil pasar yang terbaik.

Market maker dimungkinkan untuk menarik kuotasinya pada

suatu Efek. Penarikan kuotasi dapat diberikan oleh Bursa Efek

90

Page 190: depkeu

setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.

Beberapa alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara

adalah:

1) Keadaan di luar control dari Market maker, antara lain

kerusakan atau permasalahan peralatan dan komunikasi,

atau keadaan darurat, bencana alam.

2) Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment

banking (dengan disertai dokumen-dokumen pendukung).

3) Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara

perjanjian kliring.

4) Kegiatan Market maker yang pasif dan berpartisipasi dalam

secondary offering.

91

Page 191: depkeu

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. K e s i m p u l a n

Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam bab-bab terdahulu

dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

negara harus mampu meningkatkan kemudahan bagi para pemodal

untuk melakukan investasinya di pasar modal. Salah satu upaya yang

dapat ditempuh adalah meningkatkan likuiditas pasar melalui

pengembangan perdagangan melalui market maker.

2. Permasalahaan likuiditas juga merupakan kendala Pasar Modal di

Indonesia hal ini ditengarai oleh sejumlah saham emiten yang tercatat

di Bursa tidak ditransaksikan dan dua-pertiga saham emiten yang

tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total frekuensi transaksi.

3. Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang

diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. Tim

melakukan studi pengembangan market maker di beberapa negara

mulai dari negara berkembang sampai dengan negara sedang

berkembang yaitu USA, Austria, India dan Thailand.

4. Tampak adanya variasi pengembangan market maker dari beberapa

negara tersebut. Mulai dari penggunaan istilah, ruang lingkup,

mekanisme perdagangan sampai dengan sanksi yang diberikan.

92

Page 192: depkeu

5. Namun sesuai dengan rekomendasi IOSCO, maka dapat ditarik

benang merah standar baku yang harus diatur dalam pengembangan

market maker yaitu:

a. Menetapkan persyaratan permodalan yang kuat tetapi tidak

membebani;

b. Menunjukkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam menetapkan

persyaratan perizinan atau pendaftaran;

c. Mengijinkan spread yang dapat menjamin resiko mereka;

d. Mengijinkan mereka untuk melakukan upaya dalam rangka

pengelolaan resiko.

e. Penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban sebagai

market maker.

6. Penelitian atas aktivitas perdagangan saham (khususnya saham

dengan kapitalisasi rendah) dan frekuensi pemindah bukuan obligasi

dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menunjukkan rendahnya

likuiditas perdagangan efek di Indonesia. Berdasarkan fakta tersebut

maka sangatlah dibutuhkan market maker untuk menggairahkan

perdagangan efek di Indonesia.

7. Pengaturan market maker tidak secara eksplisit diatur dalam

peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun

penggunaan kata pembentuk pasar (market maker) disinggung

dalam UUPM. Dengan demikian maka terdapat landasan hukum bagi

kemungkinan perdagangan efek di Pasar Modal Indonesia melalui

mekanisme market maker.

8. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah mengenai

persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai market

93

Page 193: depkeu

maker, permodalan dan mekanisme perdagangan Efek oleh market

maker. Adapun pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai

markeet maker adalah Perusahaan Efek yang bertindak sebagai

dealer.Adapun pengaturan mengenai mekanisme perdagangan akan

lebih detail diatur oleh Bursa Efek meliputi kuotasi yang dapat

dilakukan, penarikan kuotasi dan beberapa hal terkait dengan sanksi

terhadap market maker.

B. R e k o m e n d a s i

Dari berbagai pro dan cons terhadap pengembangan market maker dan

mempelajari penerapan market maker di beberapa negara Tim dapat

merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penggunaan istilah hendaknya tidak terpaku pada istilah market

maker, spesialis atau pembentuk pasar, sebaiknya didefinisikan

terlebih dahulu fungsinya selajutnya ditentukan istilah yang paling

tepat. Hal ini mengingat penggunaan istilah yang sama dibebrapa

negara tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan negara yang

bersangkutan.

2. Mempertimbangkan fungsi market maker yang cukup berat dimana

harus menciptakan likuiditas terlebih lagi bila kondisi pasar sedang

bearish maka perlu diberikan semacam insentif kepada market maker.

Hal ini dilakukan di beberapa negara apabila hal ini tidak dipikirkan

maka secara bisnis akan kecil kemugkinan pihak yang bersedia

menjadi market maker kalaupun diwajibkan maka fungsi market

maker untuk menjaga likuiditas tidak akan dapat berjalan sesuai

94

Page 194: depkeu

harapan seperti pengalaman pengembangan market maker di Bursa

Paralel Indonesia dulu atau Bursa Efek Surabaya saat ini.

3. Mengenai penentuan besaran modal, spread untuk kuaotasi

hendaknya dikaji lebih jauhh dan diperhitungkan secara matang

dengan memperhatikan jumlah rata-rata dari perdagangan efek, nilai

pasar dari efek dimana dia menjadi market maker, tingkat volatilitas

saham yang hendak marketmakeri. Apabila perhitungan ini kurang

tepat akan berdampak kontra produktif dan pengembangan market

maker sebagai ajang manipulasi pasar.

95

Page 195: depkeu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

negara dituntut untuk mengikuti suatu perubahan dan perkembangan

guna memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga keselarasan dengan

keinginan pasar. Berbagai upaya ditempuh dalam rangka meningkatkan

kemudahan bagi para pemodal untuk melakukan investasinya di pasar

modal.

Tingginya likuiditas suatu pasar merupakan salah satu

barometer penentu para pemodal untuk melakukan investasi di pasar

modal. Pasar yang likuid akan menarik karena dengan mudah pemodal

dapat menjual dan membeli efek sesuai dengan perkembangan pasar

dan kebutuhan portofolio pemodal. Akan tetapi sebaliknya bila tidak

tercipta likuiditas dalam suatu pasar maka pemodal akan mengalami

kesulitan dalam melepas efek yang dimilikinya.

Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang

diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. market

makeradalah intermediary yang mempunyai kewajiban untuk menjual

dan membeli atas efek tertentu untuk rekeningnya sendiri secara

berkesinambungan dan selalu menyampaikan kuotasi atas efek yang

menjadi tanggunggannya.

Namun berbagai argumen dan debat muncul perihal alternatif

peningkatan likuiditas melalui market maker ini. Pada masa pasar

sedang bullish tidak akan banyak ditemui kendala untuk menjadi

1

Page 196: depkeu

market maker tetapi pada saat pasar sedang bearish akan sangat

membutuhkan permodalan yang kuat untuk dapat menjadi market

maker. Disamping itu ada pendapat yang menyatakan bahwa

peningkatan likuiditas melalui pengembangan market maker lebih

costly dibandingkan dengan system order matching karena dalam

mekanismenya market maker akan mengambil keuntungan dari spread

penawaran jual.

Mencermati permasalahaan likuiditas di Pasar Modal Indonesia

Indonesia sangatlah menarik karena banyak saham yang hanya aktif

diperdagangkan dalam beberapa minggu setelah listing. Sedangkan

bila dilihat dari aktifitas saham Emiten yang ditransaksikan tampak

bahwa dalam setiap bulan terdapat sepersepuluh dari saham Emiten

yang tercatat di Bursa tidak ditransaksikan sedangkan dua-pertiga

saham emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total

frekuensi transaksi.

Mekanisme perdagangan dengan menggunakan sistem market

maker pernah dilakukan pada tahun 1987 yaitu perdagangan melalui

Bursa Paralel Indonesia (BPI). Pada dasarnya BPI didirikan untuk

memenuhi aspirasi kalangan bisnis dan masyarakat luas. Dalam hal ini

BPI merupakan jembatan bagi perusahaan yang sudah layak

menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas tetapi belum

memenuhi persyaratan untuk dicatatkan di Bursa reguler. Adapun

transaksinya dilakukan olkeh market maker untuk menjamin terjadinya

likuiditas. Market maker wajib wajib melakukan penawaran terus

menerus dengan demikian aktivitas transaksi terus meningkat.

Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh oleh market maker adalah

spread harga yang ditentukan sendiri antara harga jual dan harga beli

2

Page 197: depkeu

yang bias berubah setiap saat. Namun kenyataannya selain kurangnya

dukungan teknologi informasi yang digunakan dan kurangnya variasi

serta jumlah saham yang dicatatkan maka BPI pada Tahun 1995

diakuisisi oleh PT Bursa Efek Surabaya (BES).

Dengan kewajiban mengemban misi BPI, BES juga

mengembangkan sistem perdagangan melalui market maker. Hal ini

dapat dilihat dari infrastruktur yang disediakan BES berupa sarana dan

prasarana perdagangan melalui market maker. Fasilitas yang

disediakan BES tersebut tidak mendapat respon positif dari Anggota

Bursa, sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan oleh

Angggota BES.

Tuntutan meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk

melakukan investasinya di pasar modal yang antara lain dengan

meningkatkan likuiditas, dan memperhatikan besarnya potensi perlunya

peningkatan likuiditas terutama untuk saham-saham yang

berkapitalisasi rendah, serta belajar dari ketidakberhasilan

pengembangan market maker maka Menteri Keuangan RI melalui

Surat Nomor : 187/KM.1/2003 memutuskan untuk membentuk Tim

Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran 1) dan

Ketua Pelaksana Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia

mengeluarkan Surat Nomor : Kep-01/PPEPM.3/2003 tentang

Pengangkatan Anggota Pembantu Pelaksana dan Sekretariat Tim Studi

tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran 2) .

3

Page 198: depkeu

B. Ruang Lingkup Studi

Dalam melakukan studi, Tim membatasi ruang lingkup studi pada

kajian penerapan perdagangan Efek melalui market maker yang

meliputi 3 (tiga) hal, yaitu:

1. Pengertian market makerdan mekanisme perdagangannya.

2. Kemungkinan penerapan market maker sebagai salah satu

alternatif mekanisme perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia

dikaitkan dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.

3. Ketentuan-ketentuan minimal implementasi market maker di

Indonesia.

C. Perumusan Masalah

Dalam kajian ini, Tim mengidentifikasi beberapa masalah yang

harus mendapat perhatian, yaitu:

1. Bagaimana kemungkinan pengembangan market maker sebagai

salah satu alternatif bagi investor dalam melakukan perdagangan

Efek.

2. Hal-hal apakah yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh Bapepam

berkaitan dengan pengembangan market maker.

3. Hal-hal apakah yang perlu dipersiapkan Perusahaan Efek dalam

melakukan pengembangan market maker.

D. Tujuan Studi

Adapun tujuan dilakukannya studi market maker di Indonesia

adalah:

4

Page 199: depkeu

1. Mengetahui seberapa besar kemungkinan pengembangan market

maker salah satu alternatif dalam melakukan perdagangan Efek di

Pasar Modal Indonesia.

2. Mengetahui hal-hal yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh

Bapepam dan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Perusahaan

Efek berkaitan dengan pengembangan market maker di Pasar

Modal Indonesia.

3. Menghasilkan rekomendasi berkaitan dengan penerapan dan

penyediaan market maker kepada pihak-pihak terkait.

E. Metode Studi

Dalam melakukan studi, Tim menggunakan metode penelitian

pustaka dan metode penelitian lapangan. Penelitian pustaka dilakukan

dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan market

maker untuk mendapatkan landasan teori. Dalam mempelajari literatur,

tim mengambil dari tulisan dan artikel perorangan maupun

kelembagaan dan dari peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar

modal yang sudah mempraktekkan market maker.

Untuk mempelajari praktek market maker di luar negeri, tim

mengambil sampel 4 (empat) pengaturan di 4 (empat) otoritas pasar

modal yang berbeda, yaitu pengaturan yang dilakukan oleh United

States of America (USA), Austria, Thailand, India.

Sedangkan untuk penelitian lapangan dilakukan dengan

mengkaji data perdagangan dan informasi terkait dengan pasar modal

di Indonesia untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir untuk

mendapatkan gambaran permasalahan dan kondisi Pasar Modal

5

Page 200: depkeu

Indonesia, dan mengkaji masukan dan informasi dari 2 (dua) Bursa

Efek di Indonesia.

F. Tim Studi

Tim Studi Market Maker terdiri dari18 orang, dengan perincian

sebagai berikut.

1. 2 (dua) orang pengarah.

2. 1 (satu) orang ketua tim.

3. 9 (sembilan) orang anggota.

4. 4 (empat) orang pembantu pelaksana.

5. 2 (dua) staf sekretariat.

G. Waktu Studi

Studi dilakukan pada tahun anggaran 2003 dengan jangka waktu

studi Januari sampai dengan Desember 2003.

6

Page 201: depkeu

BAB II

MARKET MAKER

A. PENGERTIAN MARKET MAKER

Market Maker atau Pembentuk Pasar merupakan suatu

fenomena yang menarik dalam perkembangan kegiatan perdagangan

sekuritas di pasar modal dunia, khususnya perdagangan instrumen

pasar modal melalui Bursa Efek. Market Maker ini pada umumnya

berkembang dengan pesat di negara-negara yang pasar modalnya

sudah maju dan modern. Terdapat beberapa pengertian dari Market

Maker yang dikenal di berbagai negara. Di bawah ini beberapa istilah

dan pengertian dari Market Maker yang dirangkum dari berbagai

sumber sebagai berikut :

1. Dalam situs atau website www.investorwords.com istilah Market

Maker didefinisikan sebagai “A brokerage or bank that maintains a

firm bid and ask price in a given security by standing ready, willing,

and able to buy or sell at publicly quoted prices (called making a

market). These firms display bid and offer prices for specific

numbers of specific securities, and if these prices are met, they will

immediately buy for or sell from their own accounts. Market makers

are very important for maintaining liquidity and efficiency for the

particular securities that they make markets in. At most firms, there

is a strict separation of the market-making side and the brokerage

side, since otherwise there might be an incentive for brokers to

recommend securities simply because the firm makes a market in

that security”.

7

Page 202: depkeu

2. Menurut NASD pengertian dari Market Maker diuraikan sebagai “A

firm that maintains a firm bid and offer price in a given security by

standing ready to buy or sell at publicly-quoted prices. The Nasdaq

Stock Market is a decentralized network of competitive Market

Makers. Market Makers process orders for their own customers,

and for other NASD broker/dealers; all NASD securities are traded

through Market Maker firms. Market Makers also will buy securities

from issuers for resale to customers or other broker/dealers. About

10 percent of NASD firms are Market Makers; a broker/dealer may

become a Market Maker if the firm meets capitalization standards

set down by NASD”.

3. Sementara itu dalam situs atau website Citibankgroup yaitu

www.citibank.com istilah Market Maker didefinisikan sebagai “A

dealer or trader who maintains a firm bid and offer price in a given

security by standing ready to buy or sell round lots at the quoted

prices”.

4. Selanjutnya di pasar modal Amerika Serikat juga dikenal istilah

“Make a Market” yang didefinisikan sebagai “The process of

maintaining firm bid and asked prices in a given security by

standing ready to buy or sell round lots at publicly quoted prices. In

the over-the-counter market, the dealer is called a "market maker",

and on the exchanges, a "specialist".”

5. Menurut beberapa kamus keuangan dan pasar modal secara

umum Market Maker didefinisikan sebagai “Securities dealer in a

specific over-the-counter stock who makes a market--that is, one

who maintains firm bid and asked prices in a given security by

standing ready to buy or sell round lots”. Disamping itu juga ada

8

Page 203: depkeu

yang mendefinisikan sebagai “An institution that makes a firm bid

and ask price in a given over the counter security by standing

ready, willing, and able to buy or sell at publicly quoted prices”

6. Menurut situs atau website Investor Indonesia yaitu

www.investorindonesia.com, Market Maker atau Pembentuk Pasar

didefinisikan sebagai “pedagang Efek di Bursa yang memelihara

likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di

pasar sekunder”

7. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 18 Peraturan Pencatatan

Bursa Efek Surabaya (BES) definisi dari Pembentuk Pasar atau

Market Maker adalah “Anggota Bursa yang telah disetujui oleh

Bursa yang secara terus menerus menyampaikan kuotasi atas Efek

yang menjadi tanggungannya dan bersedia untuk membeli atau

menjual Efek tersebut sekurang-kurangnya 1 (satu) unit

perdagangan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa”.

B. PENGEMBANGAN MARKET MAKER

1. Aspek Kebutuhan

Peranan Market Maker di dalam transaksi keuangan dunia

dirasakan semakin penting terutama dalam rangka menciptakan

stabilisasi harga produk-produk keuangan dan juga untuk menjaga

likuiditas dari produk-produk itu sendiri. Di berbagai pasar

keuangan, baik pasar uang, pasar berjangka (futures and opsis),

pasar berjangka komodity, maupun pasar modal, peranan Market

Maker dirasakan semakin penting dan diakomodasi dalam

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aktivitas

perdagangan produk-produk keuangan.

9

Page 204: depkeu

Di pasar modal sendiri, peranan Market Maker dalam perdagangan

saham, obligasi ataupun derivative sudah dirasakan oleh para

pelaku pasar modal, terutama di negara-negara yang pasar

modalnya sudah maju dan modern seperti Amerika Serikat, Austria

dan negara-negara Eropa lainnya. Namun dalam

perkembangannya Market Maker juga diperkenalkan dan

kegiatannya diakomodir dalam peraturan perundang-undangan di

pasar modalnya. Negara-negara seperti Thailand, Hong Kong,

Jepang dan lain-lain juga sudah mengatur mengenai keberadaan

Market Maker di pasar modal mereka.

Perlunya pasar modal mengembangkan Market Maker adalah

dalam rangka menjaga stabilitas pasar dan menciptakan likuiditas

pasar modal dalam persaingan global yang semakin ketat.

2. Rekomendasi IOSCO

Dalam laporan the Emerging Markets Committee salah satu komite

dari International Organization of Securities Commissions (IOSCO)

yang berjudul The Influence of Market Makers in the Creation of

Liquidity bulan Mei 1999, merekomedasikan beberapa ketentuan

berkaitan dengan pengembangan Market Maker, yaitu :

a. Menetapkan persyaratan modal yang kuat (adequate), namun

tidak membebani, tidak terlalu tinggi untuk mencegah Market

Maker mengambil posisi (taking position) dan mencegah

manipulasi pasar (market making),

10

Page 205: depkeu

b. Menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran yang ketat

(prudent) tidak untuk membatasi kelangkaan modal dan sumber

daya manajerial,

c. Mengijinkan spreads yang dapat menjamin risiko mereka,

d. Mengijinkan untuk melakukan short selling, cara atau sarana

yang penting dalam rangka pengelolaan risiko (risk

management) bagi Market Maker.

Dalam Lampiran 2 Laporan tersebut di atas yang berjudul Replies

To Questionaire: The Influence of Market Makers in Creation of

Liquidity diuraikan mengenai hasil dari pengumpulan data melalui

questionnaire yang dilakukan terhadap 18 negara anggota IOSCO.

Dari 18 negara tersebut terdapat 5 negara yang mengatur Maker

Maker secara khusus dalam peraturan perundang-undangan pasar

modal sedangkan 13 negara yang lain tidak diatur secara khusus.

Hasil survey selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 2 laporan

ini.

C. MARKET MAKER DI BEBERAPA NEGARA

Dalam penelitian yang dilakukan dalam rangka studi tentang

pengembangan Market Maker di Pasar Modal Indonesia ini akan

diambil contoh kegiatan dan pengaturan Market Maker di beberapa

negara, baik yang pasar modalnya sudah maju dan modern maupun

yang pasar modalnya masih dalam taraf berkembang, sebagai bahan

studi perbandingan. Adapun negara-negara tersebut adalah sebagai

berikut:

11

Page 206: depkeu

1. AUSTRIA

1.1 Pendahuluan

Wiener Borse memperkenalkan sistem spesialis dalam

hubungannya dengan segmentasi pasar baru pada 1 April

1999.

Peraturan yang dipresentasikan menggambarkan kerangka

kerja sistem spesialis dan akan disesuaikan dengan

kebutuhan.

Market Making di Bursa Wina

Market Maker Spesialis

Sistem spesialis didesain sebagian sebagai pelengkap sistem

market maker dengan memperkenalkan fungsi tambahan

broker dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar. Tugas-

tugas spesialis adalah untuk menempatkan quota beli dan jual

yang tetap ke dalam sistem bersama-sama dengan market

maker dan, dengan bantuan pengukuran tambahan,

mempertinggi likuiditas pasar, dengan cara demikian

mendukung pembuatan pasar dan pemasaran sekuritas dan

produk.

Disamping fungsi spesialis sebagai penyedia likuiditas,

spesialis dapat juga berperan sebagai penyedia produk.

Fungsi ini dimaksudkan khususnya untuk perdagangan opsi

dan kontrak-kontrak future keuangan untuk opsi saham yang

membutuhkan peserta perdagangan yang menanggung

12

Page 207: depkeu

kewajiban spesialis sebagai syarat untuk masuk dalam

perdagangan di Bursa Wina.

Sebagai tambahan agar dapat meningkatkan reputasi

spesialis di pasar, spesialis mendapat berbagai keuntungan

sebagai ganti penerimaan resiko di dalamnya.

Dalam ruang lingkup sistem spesialis, sebuah perusahaan

terdaftar juga memiliki kemungkinan menaikkan sahamnya

lebih besar nilainya dengan mengembangkan kebijakan

komunikasinya (menerapkan standar akuntansi internasional,

keterbukaan khusus, menyiarkan gambaran perusahaan, dan

sebagainya).

1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina

Segmentasi pasar di Bursa Wina adalah instrumen kebijakan

pemasaran dan komunikasi. Segmentasi pasar ini membagi

segmen-segmen pasar yang berbeda menurut likuiditas dan

frekuensi dimana quota beli dan jual ditempatkan dalam

sistem. Pembagian pasar ke dalam Official Market, Semi-

Official Market dan Third Market digunakan sebagai kriteria

untuk alokasi saham dan produk ke dalam segmen pasar

yang berbeda.

Sekuritas dan produk yang diperdagangkan pada Bursa Wina

dikelompokkan ke dalam segmen-segmen berikut :

13

Page 208: depkeu

1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse

Segementasi Pasar pada Wiener Borse

warrants Otob market

1….membutuhkan spesialis/MM 2….membutuhkan MM 3….stocks == MM dimungkinkan 4….auction with liquidity providers possible

Cece derivatives 2

Austrian derivatives

Other listings 3 Equity market Bond market

Auction 4

Continuous 1

Prime market 1

1

Standard market

Performance linked

Banking bonds

Corporate bonds

Government bonds

Kriteria untuk memasuki dan alokasi dari masing-masing

segmen dijelaskan secara lebih jelas dalam publikasi

“Segmentasi pasar pada Bursa Wina”.

1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis

Spesialis untuk tiap sekuritas (pasar tunai) dan produk (pasar

derivatif) ditentukan oleh pemegang tender. Peserta

perdagangan yang mengajukan tawaran terbaik (in terms of

minimum size and maximum spread) adalah spesialis terpilih.

Prosedur penawaran diulang tiap tahun, memberikan

kesempatan kepada setiap peserta perdagangan di Bursa

Wina untuk menjadi spesialis pada periode tertentu. Hanya

satu spesialis yang terpilih untuk tiap sekuritas dan produk.

14

Page 209: depkeu

Segmen Pasar Bentuk Efek Kreteria Spesialis/ Market Maker

Prosedur Perdagangan

Efek Bersifat Ekuitas Pasar Perdana Saham Pencatatan

pada Official Market, Semi-Official Market.

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction

Standard market continuous

Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction

Standard Market Auction

Saham dan Efek lain

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market .

Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”.

OTOB MARKET Derivatif Austria

Produk ATX dan Opsi Saham

Pencatatan pada Official Market.

1 spesialis, market maker (tambahan)

Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

Derivatif Cece Produk Cece Pencatatan pada Official Market.

1 market maker Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Obligasi Perbankan Efek bersifat hutang lainnya

Obligasi (khususnya, Obligasi pemerintah, Obligasi Federal, Federal treasury bills, interest rate and government strips, Obligasi Perusahaan, Obligasi Perbankan dan obligasi konversi

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market

-

Sistem dan Prosedur perdagangan “XETRA”, Perdagangan Auction

15

Page 210: depkeu

WARAN Waran Waran Pencatatan

pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market

- Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous

EFEK LAIN YANG TERCATAT Efek Lain yang Tercatat

Saham dan sertifikat partisipan

Pencatatan pada Third Market

Memungkinkan adanya Market Maker

Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Perdagangan saham hanya atas komitmen market maker atau efek yang likuiditas pasarnya terjamin

Hak Bagi Hasil, investasi dan sertifikat indeks

Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market

Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Jika pasar yang likuid terjamin

1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker

Spesialis memiliki tugas untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban yang dinyatakan dalam penawaran (minimum

size, maximum spread) selama periode keseluruhan (satu

tahun). Kewajiban market maker sekarang ini adalah syarat-

syarat minimum ketika mengajukan penawaran.

Market maker memiliki kewajiban untuk memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan oleh Bursa Wina (periode waktu

untuk menempatkan quota, maximum spread, minimum

size). Hal ini berarti saham-saham pada segmen berikut

harus memenuhi syarat-syarat berikut:

16

Page 211: depkeu

“ Spesialis juga wajib untuk menjamin bahwa harga-harga

ditentukan pada saat pelelangan dan untuk lebih sering

merespon permintaan quota. Volume perdagangan yang

dicapai pada cara ini memiliki pengaruh positif terhadap

saham-saham spesialis dalam volume perdagangan “.

Equity Market Segmentasi

Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian pertengahan 1% to 3%

Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham

Saham – Pasar standard continuous Standard Market Continuous

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

4%

Interaktif

(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham

17

Page 212: depkeu

Segmentasi Pasar

Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian pertengahan 1% to 3%

Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham

Saham – Pasar standard continuous

Standard market continuous

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

4% Interaktif

(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham

OTOB Market Segmentasi Pasar

Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum

Otob market.at ATX Index Products

- ATX Opsi

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo

10 kontrak untuk jatuh tempo kurang dari 3

18

Page 213: depkeu

(09.30 – 17.33) ketiga yang terpendek. ATX Index Products

- ATX-Future

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo kedua yang terpendek + 20 poin indeks untuk jatuh tempo kedua yang terpendek

10 kontrak untuk jatuh tempo kedua terpendek + 5 kontrak untuk 5 jatuh tempo keempat terpendek

Austrian Opsi Saham

Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)

Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya. Prosentase sebesar (2% atau 2,5% atau 3%) dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menjelaskan nilai absolut yang diseuaikan dengan basis triwulan

Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 10 � 40 kontrak > EUR 25 � 30 kontrak > EUR 50 � 20 kontrak > EUR 100 �10 kontrak > EUR 100 �5 kontrak

Maximum Spread (dasar

perhitungan) Volume Minimum ATX futures:

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

(untuk jatuh tempo keempat

terpendek)

(untuk jatuh tempo kedua terpendek)

(untuk jatuh tempo keempat

terpendek) Market maker 0.75% 20 poin indeks 10 kontrak 5 kontrak Specialis - X % 20 poin indeks + X kontrak 10 kontrak

ATX – options: Maximum Spread (dasar

perhitungan) (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)

Volume Minimum (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)

Market maker 0.75% 10 kontrak Specialis - X % + X kontrak

Stock options : Maximum Spread (dasar

perhitungan) (untuk jatuh tempo kedua terpendek)

Volume Minimum (untuk jatuh tempo kedua terpendek)

Market maker 2 % atau 2,5 % atau 3 % penyesuaian triwulanan

penyesuaian triwulanan

Specialis - X % + X kontrak

19

Page 214: depkeu

1.4.2 Keuntungan Spesialis.

Peserta perdagangan yang mempercayakan pada market

maker Efek atau barang terus menikmati pengurangan biaya

transaksi. Peserta perdagangan yang berfungsi sebagai

spesialis dalam sekuritas atau produk berhak atas

keuntungan-keuntungan yang digambarkan sebagai berikut.

a. Tidak ada biaya transaksi

Spesialis tidak dibebani biaya transaksi dalam transaksi

sekuritas atau produk yang menjadi tanggung

jawabnya. Peraturan ini berlaku pada transaksi-

transaksi yang dibuat melalui rekening market maker

(rekening spesialis) dari peserta perdangangan terpilih.

Untuk alasan teknis, biaya-biaya yang terjadi pada

transaksi yang disetujui akan tetap dibebankan seperti

sebelumnya, tetapi pada permulaan bulan berikutnya,

biaya-biaya ini akan dibayar kembali ke rekening

market maker (rekening spesialis).

b. Pembagian dalam volume perdagangan.

Peserta perdagangan menerima bagian dalam

pendapatan transaksi untuk semua perdagangan yang

disetujui pada Wiener Borse untuk saham atau produk

di mana mereka telah menerima tanggung jawab

sebagai spesialis. Jumlah komisi tersebut tergantung

pada likuiditas dari masing-masing sekuritas atau

produk. Keduanya, saham dan produk derivatif,

dikelompokkan ke dalam kategori likuiditas, yang

ditentukan berbasis bulanan menurut volume

20

Page 215: depkeu

perdagangan bursa yang tercatat pada bulan kalender

terdahulu. Untuk alasan teknis, komisi tersebut

dibayarkan pada bulan berikutnya.

c. Pembagian dalam volume perdagangan untuk saham.

The share dihitung pada permulaan bulan kalender

yang berikutnya dari periode observasi. Bonus

ditentukan sebagai prosentase dari volume

perdangangan rata-rata masing-masing instrumen

setiap hari dalam bentuk EUR pada seluruh saham

spesialis selama periode observasi. Bonus ini

kemudian dihitung menggunakan faktor partisipasi

pasar tunai (the cash market participation factor).

Total volume perdagangan

saham

dalam periode observasi

Spesialis saham dalam volume

perdagangan sebagai prosentase total

volume perdagagan efek

≥ 8% 2%

< 8% dan ≥ 3% 4%

< 3% dan ≥ 1% 12%

< 1% 15%

d. Pembagian dalam volume perdagangan untuk ATX

products dan opsi saham.

e. The share dihitung pada permulaan bulan kalender

berikutnya pada periode observasi. Pada akhir bulan,

prosentase bagian dari masing-masing instrumen

21

Page 216: depkeu

berupa rata-rata biaya transaksi (jumlah biaya agen,

principal, market maker and global market maker) yang

dikumpulkan per hari dalam bentuk EUR dihitung pada

semua instrumen spesialis selama periode observasi.

Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor

partisipasi.

Total fee yang dikumpulkan atas

produk dalam periode observasi

Spesialis saham dalam volume perdagangan

sebagai prosentase total volume produk

> 20 % 1 %

< 20 % dan > 5 % 5 %

< 5 % dan > 1 % 12 %

< 1 % 30 %

f. Kontribusi penerbit saham.

g. Sebelum penawaran, penerbit saham memiliki hak

untuk mengadakan kontribusi keuangan bagi peserta

perdagangan yang akan mengambil fungsi spesialis

pada sahamnya. Bursa WIna tidak menentukan jumlah

yang harus disediakan, sebagaimana uang ini

dikontribusi secara ekslusif dengan sukarela.

h. Transparansi sehubungan dengan pemenuhan

kewajiban penempatan quota.

i. Tingkat kewajiban spesialis atau market maker untuk

sekuritas atau produk pada bulan berjalan menjadi

tanggung jawab lembaga yang dipublikasikan melalui

media berikut :

1) Website Wina Bursa

22

Page 217: depkeu

2) Majalah elektronik Wina Bursa E-monitor

1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis.

Prosedur penawaran untuk peserta perdagangan terpilih

yang berfungsi sebagai spesialis dibuat untuk semua saham

yang terdaftar pada Official Market dan Semi-Official Market

seperti saham opsi dan produk ATX. Indeks Future dan

Indeks Opsi dianggap produk bebas. Hal ini berarti sebagian

penawaran dilaksanakan untuk ATX-Future dan ATX Opsi.

1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran.

Bursa Wina melaksanakan prosedur penawaran,

memproses pengajuan penawaran dan bertanggung jawab

atas penyelesaian proses. Wiener Borse mengumumkan

tingkat penawaran dan menentukan batas waktu yang harus

dipenuhi. Dengan menggunakan dokumen dan daftar

penawaran yang tersedia, peserta perdagangan

menyampaikan penawaran mereka dengan surat terdaftar

menggunakan amplop yang tersedia kepada Manajemen

Wiener Borse. Wiener Borse tidak akan membuka

penawaran yang disampaikan sampai batas waktu habis.

1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran

a. Prosedur penawaran untuk pasar tunai dan derivatif

dilaksanakan pada waktu yang sama.

23

Page 218: depkeu

b. Penawaran untuk saham opsi yang tidak menjadi

pokok yang mendasari waktu penawaran adalah

pengecualian dan mengikuti prosedur di bawah ini :

1) Pengumuman dikirimkan kepada seluruh peserta

perdagangan potensial sehubungan dengan

penerimaan kewajiban spesalis untuk opsi saham

Austria yang memenuhi kriteria penerimaan.

2) Jika beberapa peserta menawarkan untuk

bertindak sebagai spesialis pada produk yang

ditawarkan, penawaran dilaksanakan untuk fungsi

spesialis (terbatas pada peserta perdagangan

yang mengirimkan isyarat ketertarikan mereka).

1.4.6 Timeframe.

Prosedur penawaran dilaksanakan oleh Bursa WIna sekali

setahun untuk fungsi spesialis pada seluruh sekuritas dan

produk. Seorang spesialis ditunjuk untuk periode satu tahun.

1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi spesialis.

Beberapa peserta perdagangan dapat mengajukan

penawaran untuk minimum size dan maximum spread

sebagai jawaban atas panggilan penawaran. Wiener Borse

hanya akan menerima penawaran-penawaran yang

memenuhi persyaratan minimum market maker. Untuk

alasan teknis, Bursa WIna menggunakan kriteria yang

berbeda untuk minimum size dan maximum spread yang

24

Page 219: depkeu

diminta dari spesalis ketika mengajukan penawaran pada

segmen yang berbeda.

Equity market Kriteria penawaran berikut digunakan pada segmen prime

market dan standard market continuous :

Equity market Product group

Max. spread

Minimum size

Prime market 0.1 % 50 saham or kelipatan

Standard market continuous

0.1 % 50 saham or kelipatan

Ketika prosedur penawaran dilaksanakan untuk memilih

seorang spesialis, penawaran-penawaran yang telah

diajukan oleh peserta perdagangan harus memenuhi

persyaratan untuk market maker. Sejak maximum spread

dan minimum size disesuaikan dengan pertukaran operasi

perusahaan, penawaran-penawaran harus diajukan dengan

kenaikan yang tepat. Penawaran-penawaran yang diajukan

harus memenuhi persyaratan market maker pada segmen

pasar khusus tersebut dan juga harus memperhatikan

kriteria yang bersangkutan.

Hal ini digunakan untuk penawaran dengan minimum size

(+50 saham, +100 saham, +150 saham) dan dengan

maximum spread (-0.1 %, -0.2 %, -0.3 %).

Jika, sebagai contoh, batas yang lebih rendah untuk

minimum size dari saham bertambah dari 500 menjadi 750

25

Page 220: depkeu

saham karena prestasi saham tersebut, spesialis yang

menawarkan +50 saham pada saat penawaran harus

memasukkan quota sebesar 800 saham sebagai pengganti

550.

Contoh:

Untuk ATX stock OMV (OMV AG) bursa telah menentukan

persyaratan minimum berikut untuk seorang market maker:

• Menempatkan quota beli dan jual pada basis tetap,

• minimum size 750 saham dan

• maximum spread : 1 %

Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan

maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar

yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk OMV

stock dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :

Tawaran Bank A : Min. size +100 saham (=850 saham) dan

max. spread –0% (=1%)

Tawaran Bank B : Min. size +0 saham (=750 saham) dan

max. spread –0% (=1%)

Tawaran Bank C : Min. size +200 saham (=950 saham) dan

max. spread –0.1% (=0.9%)

Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi

spesialis untuk OMV stock. Jadi, Bank C menerima

kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size

+200 saham dan maximum spread –0.1 % untuk periode

satu tahun. Sisa market maker untuk OMV stock memenuhi

kewajiban yang ditentukan oleh bursa. Jika harga stock jatuh

dan persyaratan minimum secara konsekuen naik dari 750

26

Page 221: depkeu

saham menjadi 1.000 saham, spesialis diwajibkan untuk

menempatkan quota pada 1.200 saham.

OTOB market

Otob market Product group Max. spread

Minimum size

Austrian derivatives

ATX Index Products

0.1 % 1 kontrak atau kelipatan

Austrian derivatives

Austrian Stock Opsis

0.1 % 1 kontrak atau kelipatan

Contoh :

Bursa menentukan persyaratan berikut bagi market maker

untuk opsi pada OMV (OMV AG) stock :

• Menempatkan pesanan beli dan jual pada basis tetap

untuk dua batas tanggal pertama

• Minimum size : 10 kontrak

• Maximum spread : 2 %

Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan

maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar

yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk opsi

pada OMV dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :

Tawaran Bank A : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and

max. spread –0% (=2%)

Tawaran Bank B : Min. size +0 kontrak (=10 kontrak) and

max. spread –0% (=2%)

Tawaran Bank C : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and

max. spread –0.3% (=1.7%)

27

Page 222: depkeu

Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi

spesialis untuk opsi pada OMV. Jadi, Bank C menerima

kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size +5

kontrak dan maximum spread –0.3 % untuk periode satu

tahun.

Sisa market maker untuk opsi on OMV stock harus

memenuhi kewajiban market maker yang ditentukan oleh

bursa.

1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis.

Penawar-penawar dapat mengajukan penawaran pada quota

maximum spread dan minimum size sebagai tindak lanjut

dari panggilan penawaran. Jika beberapa penawaran yang

diajukan untuk sekuritas atau produk khusus, penawaran-

penawaran tersebut diperiksa berdasarkan parameter

mereka (minimum size dan maximum spread). Penawaran

yang sah harus memenuhi persyaratan minimum (kewajiban

market maker) yang ditentukan oleh Wiener Borse. Lembaga

yang menawarkan jumlah kompetitif tertinggi (jumlah

prosentase deviasi pada minimum size dan maximum

spread) kemudian ditunjuk sebagai spesialis. Penawaran

untuk minimum size dan maximum spread sama-sama diberi

bobot untuk prime market dan standard market continuous

dan pada rasio 1:4 untuk pasar derivatif Austrian.

28

Page 223: depkeu

1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase pertama

penawaran.

Terdapat dua kasus yang membolehkan merubah

penawaran yang telah diajukan :

• Jika dua penawaran yang sama telah diajukan ( memiliki

jumlah kompetitif yang sama ) setelah penawaran

pertama :

Jika setelah penawaran pertama, penawaran yang

diajukan untuk sekuritas atau produk yang ditawarkan

sama (jumlah kompetitif sama), peserta perdagangan

diminta untuk menyesuaikan penawaran mereka dalam

periode waktu tertentu. Jika hal ini masih tidak

memungkinkan untuk memilih seorang spesialis setelah

penyesuaian penawaran diajukan, berarti seri.

• Jika tidak ada penawaran yang sah yang telah diajukan

pada sekuritas atau produk yang ditawarkan :

Pada kasus ini, seluruh peserta perdagangan sekali lagi

diundang untuk mengajukan penawaran yang sah pada

sekuritas atau produk khusus tersebut.

1.4.10 New Issues.

Pada kasus penerbitan umum perdana, bank penerbit telah

terlebih dahulu memiliki hak untuk menerima fungsi spesialis

ketika saham diterima untuk didaftarkan pada Official Market

atau Semi-Official Market sampai hari pertama pendaftaran.

Bank penerbit juga memiliki pilihan untuk melepaskan hak

tersebut dengan persetujuan peserta perdagangan lain.

29

Page 224: depkeu

Tiga bulan setelah perdagangan dimulai, penawaran untuk

seorang spesialis dilaksanakan dimana seluruh spesialis dan

market maker yang ada pada saat itu diundang untuk turut

serta di dalamnya, ditetapkan paling lama tiga bulan sampai

tanggal penawaran berikutnya. Jika periode waktu tersebut

kurang dari tiga bulan, bank penerbit melanjutkan untuk

menjalankan fungsi spesialis sampai penawaran berikut

dilaksanakan.

Jika hal ini tidak memungkinkan untuk memilih seorang

spesialis melalui bank penerbit, penawaran untuk seorang

spesialis dilaksanakan sebelum perdagangan masing-

masing sekuritas dimulai di mana seluruh spesialis dan

market maker yang ada pada saat tersebut diundang.

1.4.11 Produk baru.

Pada kasus masuknya saham opsi baru pada perdagangan

di Wiener Borse, peserta perdagangan yang memiliki

pengajuan aplikasi untuk masuk sebelumnya telah memiliki

hak untuk menerima fungsi spesialis pada produk-produk

tersebut.

Pelamar tersebut juga memiliki opsi untuk melepas hak ini

dengan persetujuan peserta perdagangan yang lain.

Pada seluruh kasus yang lain, penawaran dilaksanakan

sebelum perdagangan dimulai untuk produk tertentu di

mana seluruh spesialis dan market maker yang ada pada

saat itu diundang.

30

Page 225: depkeu

1.4.12 Pengawasan Spesialis.

Spesialis akan secara terus menerus dimonitor mengenai

apakah atau tidak mereka memenuhi kewajiban yang telah

dinyatakan dalam syarat penawaran (maximum spread dan

minimum size). Pasar tunai dan derivatif akan dimonitor

dengan menggunakan sistem yang terpisah.

1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman.

Hasil perdagangan akan disusun dalam laporan untuk

saham dan produk setelah sesi penutupan perdagangan dan

kemudian dikirim kepada spesialis paling lambat pada hari

perdagangan berikutnya.

Market maker dan spesialis dimonitor pada sistem

perdangangan XETRA yang diungkapkan pada setiap hari

perdangangan. Pengumuman yang berhubungan dengan

tidak terpenuhinya kewajiban pembuat pasar dapat dilakukan

melalui telepon dari bursa, tetapi tidak dapat dikirim secara

otomatis kepada klien standar the XETRA.

Spesialis dan market maker dimonitor secara nyata dengan

sistem perdagangan the Omex. Pengumuman yang

berhubungan dengan kegagalan spesialis untuk memenuhi

kewajiban mereka ditampilkan dalam jendela pesan pasar

dari aplikasi perdagangan (market maker alarms).

1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance

Pada kejadian di mana spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya, Bursa Wina memiliki beberapa tahapan

31

Page 226: depkeu

sanksi yang pada kasus ekstrim dapat mengakibatkan

spesialis kehilangan haknya untuk berfungsi sebagai

spesialis. Batas untuk menjalankan masing-masing sanksi

bervariasi dari satu segmen pasar ke segmen berikutnya.

a. Prime market and standard market continuous.

Seorang spesialis adalah jenis spesial dari market

maker, metode yang sama digunakan untuk

menentukan pemenuhan kewajiban kuotasi.

Peserta perdagangan yang telah dianggap seorang

spesialis atau fungsi pembuat pasar harus

dipertimbangkan telah memenuhi kewajibannya pada

saham jika :

• Selama satu bulan kalender (periode observasi),

peserta tersebut memenuhi lebih dari atau sama

dengan 65% dari kewajiban kuotasinya.

• Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut

memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban

kuotasinya untuk masing-masing hari perdagangan.

Jika seorang spesialis gagal untuk memenuhi

kewajibannya dalam periode observasi, Bursa Wina

memiliki pengukuran berikut sebagai penyelesaian :

• Me-reverse jumlah transaksi yang telah dibukukan

pada bulan yang bersangkutan berdasarkan basis

principal fees;

• Membatalkan bagian spesialis dari volume

perdagangan untuk bulan peninjauan;

32

Page 227: depkeu

Jika insiden noncompliance terjadi berulang-ulang

(seorang spesialis gagal untuk memenuhi kewajibannya

dalam periode dua bulan observasi), Bursa Wina akan

menarik kembali status peserta perdagangan sebagai

spesialis dan akan memulai perdagangan baru untuk

fungsi spesialis pada sekuritas tersebut. Peserta

perdagangan tersebut harus terus menerus berusaha

untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang

spesialis selama durasi prosedur perdagangan.

Spesialis yang telah gagal tidak diijinkan untuk

mengajukan penawaran pada penawaran baru. Jika

hal ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan

seorang peserta pasar yang berfungsi sebagai seorang

spesialis, saham yang bersangkutan dapat ditransfer ke

segmen pasar yang lebih rendah berikutnya.

Contoh :

Saham XY terdaftar pada segmen standard market

continuous. Selain dari pada Bank A yang telah setuju

untuk bertindak sebagai spesialis, tidak ada peserta

perdagangan lain yang mau bertindak sebagai market

maker untuk saham tersebut. Bank A dicabut

fungsinya sebagai spesialis oleh Bursa Wina

sehubungan dengan kegagalan pemenuhan kewajiban

kuotasi dan sebuah penawaran diadalah kembali untuk

fungsi spesialis. Bila penawaran baru tersebut tidak

menghasilkan seorang spesialis baru, maka saham XY

diturunkan ke segmen pasar standard market auction.

33

Page 228: depkeu

b. Austrian derivatives market

Jika market maker gagal untuk memenuhi

kewajibannya untuk produk-produknya, market maker

tersebut akan menerima market maker alarms dalam

interval 2 menit. Market maker alarms ini merupakan

dasar untuk menghitung pemenuhan kewajiban kuotasi.

Seorang peserta perdagangan yang telah dianggap

sebagai spesialis atau fungsi pembuat pasar akan

dianggap telah memenuhi kewajibannya pada sebuah

produk jika :

1) Selama satu bulan kalender (periode observasi)

telah memenuhi lebih dari atau sama dengan 65%

dari kewajiban kuotasinya;

2) Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut

memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban

kuotasinya untuk masing-masing hari

perdagangan.

Contoh :

Periode observasi (November 2000) memiliki 21 hari

perdagangan. Periode akhir dari hari perdagangan

adalah dari pukul 09.30 sampai 17.30 (8 jam). Sejak

spesialis atau market maker memasang alarm market

maker setiap dua menit jika tidak memenuhi

kewajibannya, hal ini akan menghasilkan jumlah

maksimal dari 480 market maker alarms persesi

perdagangan untuk dua ATX futures series di mana

34

Page 229: depkeu

peserta perdagangan telah memenuhi kewajiban

kuotasi (2x (8 x 60/2) = 480).

Hal ini berarti asumsi bahwa terdapat 21 sesi

perdagangan pada bulan perdagangan yang relevan,

jumlah maksimum dari market maker alarms adalah

10.080 (480 x 21 = 10.080).

Seorang spesialis atau market maker untuk ATX futures

akan memenuhi kewajibannya jika tidak menerima lebih

dari 3.528 market maker alarms (35% dari 10.080 =

3.528).

1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan spesialis

1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis.

Spesialis wajib menjalani fungsinya selama periode satu

tahun. Keadaan tidak terduga yang berkembang selama

periode ini, peserta perdagangan harus mengajukan

permintaan yang menyatakan alasan mengapa ia

mengharapkan untuk mengundurkan diri dari fungsi spesialis

pada Wiener Borse. Jika Bursa Wina mengabulkan

permintaan ini, penawaran baru diadakan untuk fungsi

spesialis.

Lembaga yang mengundurkan diri dari fungsi spesialisnya

lebih awal harus memperhitungkan sanksi-sanksi berikut ini :

a. Biaya market maker akan dibebankan untuk periode

observasi terdahulu (menunjuk pada bulan kalender).

35

Page 230: depkeu

b. Lembaga tersebut tidak akan menerima bagian volume

perdagangan untuk periode observasi terdahulu.

c. Lembaga tersebut akan dilarang untuk ikut serta dalam

penawaran berikut pada sekuritas atau produk khusus.

1.5.2 Pasar tunai

Pembatalan komitmen dari seorang market maker hanya

akan mungkin pada akhir bulan di atas satu bulan

pengumuman, dengan kewajiban efektif untuk memenuhi

komitmen market maker yang tersisa sampai dengan

berakhirnya periode pengumuman pembatalan.

Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan

karena pengunduran diri dan market maker gagal memenuhi

komitmen market makingnya sampai akhir waktu

pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan

menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang

berlaku surut untuk perdagangan-perdagangan yang

dilaksanakan melalui rekening pembuat pasar pada masing-

masing saham selama tiga bulan terakhir sebelum

pengumuman pembatalan komitmen pembuat pasar.

Pada kejadian komitmen spesialis dibatalkan karena

pengunduran diri dan karena spesialis gagal memenuhi

komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman

yang disetujui bersama dengan perusahaan pelaksana

pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih dan

mengumpulkan biaya market making untuk seluruh

36

Page 231: depkeu

perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis

pada masing-masing saham selama tiga bulan terakhir

sebelum pengumuman pembatalan dari spesialis.

Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran

mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi

yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus

istimewa:

a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta

perdagangan.

b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau

perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang

diharapkan atau perusahaan yang sahamnya

diberlakukan sebagai saham underlying.

1.5.3 Pasar derivatif (OTOB)

Pembatalan komitmen sebagai market maker hanya dapat

dilakukan pada akhir dari bulan terakhir dan tunduk pada

periode pengumuman pembatalan yang akan berakhir

sampai akhir dari dua tanggal daluarsa terpendek, dengan

kewajiban efektif untuk memenuhi komitmen market maker

yang tersisa pada beberapa kasus sampai akhir periode

pengumuman.

37

Page 232: depkeu

Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan

karena pengunduran diri dan market maker gagal untuk

memenuhi komitmen pembuat pasarnya sampai akhir

periode pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran

akan menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang

berlaku surut untuk seluruh perdagangan yang dilaksanakan

melalui rekening market maker pada masing-masing saham

opsi selama tiga bulan terakhir sebelum penguman

pembatalan komitmen market making.

Pada kejadian komitmen seorang spesialis dibatalkan karena

pengunduran diri dan spesialis gagal untuk memenuhi

komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman

yang disetujui bersama perusahaan pelaksana pertukaran,

perusahaan tersebut akan menagih dan mengumpulkan

biaya-biaya market making yang berlaku surut untuk seluruh

perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis

pada masing-masing saham opsi selama tiga bulan terakhir

sebelum penguman pembatalan dari spesialis.

Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran

mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi

yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus

istimewa :

a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta

perdagangan

38

Page 233: depkeu

b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau

perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai

saham underlying.

c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang

diharapkan atau perusahaan yang sahamnya

diberlakukan sebaai saham underlying.

2. AMERIKA SERIKAT

2.1 Persyaratan Market Maker

Definisi Market Maker adalah Dealer, berkaitan dengan suatu

Efek tertentu, yang :

a. secara berkala menyampaikan kuotasi bid dan offer

yang kompetitif pada sistem kuotasi yang disediakan

interdealer yang telah dikenal; atau

b. memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif

dalam hal diminta; dan

c. bersedia, mau dan mampu merealisasi transaksi dalam

jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan

broker atau dealer lain.

2.2 Persyaratan permodalan

Broker atau Dealer yang melakukan kegiatan sebagai Market

Maker wajib:

a. memiliki net capital paling sedikit $2,500 untuk setiap

Efek di mana dia menjadi Market Maker (kecuali bagi

39

Page 234: depkeu

Efek yang nilai pasarnya kurang dari atau sama

dengan $5, di mana jumlah dari net capital harus tidak

kurang dari $1,000 untuk setiap Efek tersebut)

berdasarkan jumlah rata-rata dari perdagangan yang

dibuat oleh broker atau dealer tersebut dalam jangka

waktu 30 hari sebelum tanggal penghitungan; atau

b. memiliki net capital lebih dari $1,000,000 kecuali

ditentukan lain.

2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker (pada

NASDAQ).

Beberapa karakter dari quotation

a. Two Sided Quotation

1) Market Maker wajib membeli atau menjual Efek di

mana dia menjadi Market Maker untuk

rekeningnya sendiri secara berkesinambungan

dan wajib menjaga two sided quotation pada

Nasdaq Stock Market.

2) Jika MM melakukan update atas harga

permintaan atau penawarannya tanpa disertai

update atas jumlah efeknya, maka jumlah efek

yang dimasukkan pada harga tersebut adalah

jumlah efek yang sebelumnya.

3) Setiap anggota yang terdaftar sebagai MM di

Pasar Efek Ekuitas Nasdaq National harus

40

Page 235: depkeu

menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah

1.000, 500, atau 200 saham dengan ketentuan

sebagai berikut:

♦ Jumlah 1.000 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

3.000 saham atau lebih tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan $

100 dan dengan 3 atau lebih MM;

♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

1.000 saham atau lebih tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan

$ 150 dan dengan 2 atau lebih MM;

♦ Jumlah 200 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq dengan rata-rata volume non block

kurang dari 1.000 saham tiap harinya, harga

permintaan kurang dari atau sama dengan $

250 dan mempunyai 3 atau lebih MM.

4) Tiap anggota MM yang terdaftar pada Pasar Efek

Ekuitas Nasdaq SmallCap, harus menunjukkan

kuotasinya pada jumlah 500 atau 100 saham

dengan ketentuan sebagai berikut :

♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume

non block 1.000 saham atau lebih tiap harinya,

41

Page 236: depkeu

atau dengan harga permintaan kurang dari $

10 per saham;

♦ Jumlah 100 saham, berlaku untuk pasar efek

Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume

non block kurang dari 1.000 saham tiap

harinya, dan dengan harga permintaan sama

atau lebih dari $ 10 per saham;

5) Kewajiban menampilkan jumlah saham pada efek

tertentu dapat berubah tergantung dari keadaan

tertentu sebagaimana ditentukan oleh asosiasi

dan asosiasi dapat menerbitkan daftar jumlah

yang efek diwajibkan dari waktu ke waktu.

6) MM berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah

kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas

minimum atau lebih yang diwajibkan, hal ini tidak

berlaku pada MM untuk menampilkan jumlah

kuotasi tersebut, apabila jumlah tersebut turun

berada di bawah jumlah minimum yang

diwajibkan.

b. Firm Quotation

MM yang menerima penawaran untuk membeli atau menjual

dari anggota asosiasi yang lain wajib melakukan eksekusi untuk

transaksi tersebut setidaknya pada satu unit perdagangan yang

normal. Jika MM menampilkan kuotasi dengan jumlah yang

lebih besar dari satu unit perdagangan yang normal pada saat

ia menerima penawaran jual/beli dari anggota asosiasi maka ia

42

Page 237: depkeu

dapat mengesekusi transaksi tersebut pada jumlah yang

ditampilkan.

c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar

1) MM wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada tingkat

yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap

tidak wajar dengan pasar pada saat itu, asosiasi dapat

mewajibkan MM untuk dapat memasukkan kuotasinya

kembali. Apabila MM yang mempunyai kuotasi yang

dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan kembali

kuotasinya, asosiasi dapat men-suspend kuotasi MM

tersebut untuk satu atau semua Efek.

2) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update

kuotasi, MM tersebut harus segera melakukan kontak

kepada Nasdaq Market Operation untuk meminta

penarikan kuotasi;

3) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update

kuotasi dan MM tersebut memilih untuk tetap dalam

Nasdaq Stock Market, maka MM tersebut harus

mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya

dari anggoat asosiasi yang lain pada jumlah kuotasinya

melalui Nasdaq Stock Market.

d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif

1) MM akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register

sebagai MM untuk efek tertentu selama 20 hari kerja

apabila average spread efek tersebut lebih dari 150% dari

average spread dari dealer-dealer yang lain untuk efek

tersebut pada 1 bulan.

43

Page 238: depkeu

2) Apabila MM tidak puas pada ketentuan kewajiban average

spread untuk pasar efek Nasdaq National tertentu maka ia

dapat menarik pendaftarannya untuk efek tersebut yang

berlaku pada hari kerja esok harinya, dengan ketentuan

MM tersebut telah mengirimkan pemberitahuan

kegagalannya untuk memenuhi ketentuan tersebut. MM

dapat meminta pertimbangan kembali untuk menarik

pemberitahuannya tersebut. Permintaan untuk meminta

pertimbangan kembali tersebut akan di review oleh Market

Operation Review Commite yang putusannya adalah final

dan mengikat. Suatu permintaan untuk memberikan

pertimbangan kembali tidak dianggap sebagai suatu

penarikan atau seperti ketentuan dimaksud paragraf

diatas.

3) Dasar untuk meminta pertimbangan kembali dapat dibatasi

pada klaim bahwa penjumlahan average spread yang

dilakukan oleh Nasdaq untuk 1 bulan tersebut terdapat

kesalahan.

e. Locked and Crossed Market

MM dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di Nasdaq

selama jam kerja yang normal (kecuali dalam keadaan yang

luar biasa) jika :

1) Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama

dengan atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh

MM yang lain untuk efek yang sama, atau

44

Page 239: depkeu

2) Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari

kuotasi yang ditawarkan oleh MM yang lain untuk efek

yang sama.

2.4 Kebijakan Autoquote

a. Larangan Umum

Kecuali disebutkan di bawah ini, kebijakan ini melarang sistem

yang disebut sebagai autoquote system untuk melakukan

update quote secara otomatis atau melakukan tracking ke

dalam kuotasi di Nasdaq. Larangan ini diperlukan untuk

menghilangkan dampak negatif pada kapasitas dan operasi

atas teknik auto quote tertentu dimana teknik ini dapat merubah

track di dalam kuotasi yang secara otomatis bereaksi atas

quote yang lain yang dapat mengakibatkan quota MM jauh dari

hasil pasar yang terbaik.

b. Pengecualian atas Larangan Umum.

Update kuotasi secara otomatis diijinkan apabila :

1) Update tersebut sebagai respon atas eksekusi suatu efek

oleh perusahaan tersebut (contoh: eksekusi suatu order

secara partial untuk mengisi sebagian dari jatah kuotasi

MM);

2) Diwajibkan melakukan entry secara fisik/manual (contoh:

manual entry ke dalam system internal MM di mana

secara otomatis update tersebut dikirim ke dalam Nasdaq;

45

Page 240: depkeu

3) Apabila update tersebut merupakan gambaran

penerimaan, eksekusi atau penundaan dari perintah

pembatasan oleh pelanggan, atau

4) Suatu ECN sebagaimana diatur oleh SEC Rule 11 Act1-1

(a) (8) yang mana diwajibkan untuk memelihara two sided

quotation guna memenuhi kewajiban system Nasdaq.

2.5 Stabilisasi Penawaran

Kewajiban MM/Pengidentifikasi

MM yang bermaksud untuk menstabilisasi efek Nasdaq

sebagaimana diatur dalam SEC Rule 101 wajib mengirimkan

permintaan kepada Nasdaq untuk melakukan entry atas

penawaran satu pihak di mana diidentifikasi oleh Nasdaq

sebagai stabilisasi penawaran untuk memenuhi suatu standar

yang diatur oleh SEC Rules 101 dan 104.

2.6 Eligibility

Hanya satu MM dalam satu efek yang dapat melakukan

stabilisasi penawaran.

2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran

a. Suatu stabilisasi penawaran tidak boleh dilakukan di

Nasdaq kecuali jika setidaknya satu MM yang lain yang

terdaftar sebagai MM dalam efek tersebut melakukan

kuotasi yang dianggap sebagai penawaran independent;

46

Page 241: depkeu

b. Suatu stabilisasi penawaran harus dapat dilakukan untuk

semua efek-efek dengan kelas yang sama yang

diperdagangkan secara bebas.

2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi

MM yang ingin melakukan stabilisasi penawaran wajib

mengirimkan permintaan kepada Nasdaq Market Operation

(NMO) untuk melakukan entry penawaran satu pihak yang

disebut sebagai stabilisasi penawaran. MM harus

mengkonfirmasikan permintaan tersebut dalam bentuk tertulis

tidak lebih dari hari kerja penutupan dimana stabilisasi

penawaran tersebut dilakukan melalui pengiriman

Underwriting Activity Report kepada NMO yang termasuk di

dalamnya informasi yang diwajibkan di bawah ini. Bersamaan

dengan pengiriman Underwriting Activity Report sebagaimana

diatur diatas, MM dapat menyediakan konfirmasi tertulis

kepada NMO yang didalamnya termasuk :

a. Identitas efek dan simbolnya di Nasdaq;

b. Tanggal efektif penawaran dan kapan tanggal penentuan

harga penawaran;

c. Tanggal dan waktu pengidentifikasi harus dimasukkan ke

dalam Nasdaq;

d. Copy halaman depan dari prospektus awal atau

prospektus final atau yang sama dengan dokumen

penawaran, kecuali disebutkan lain oleh asosiasi.

47

Page 242: depkeu

2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making

a. Market maker yang menarik kuotasinya pada suatu Efek

atau mempunyai kuotasi yang diidentifikasikan sebagai

kuotasi dari market maker yang pasif wajib menghubungi

Nasdaq Market Operations untuk mendapatkan status

excused withdrawal sebelum menarik kuotasinya atau

identifikasi sebagai market maker yang pasif. Penarikan

kuotasi atau identifikasi dari kuotasi sebagai market

maker yang pasif hanya dapat diberikan oleh Nasdaq

Market Operations setelah memenuhi ketentuan-

ketentuan yang dipersyaratkan.

b. Status excused withdrawal yang didasarkan pada kondisi

yang berada dalam kendali market maker dapat diberikan

sampai jangka waktu 5 hari kerja, kecuali diperpanjang

oleh Nasdaq Market Operations.

2.10 Withdrawal of Quotes

a. Terdapat 2 tipe penarikan kuotasi yaitu diijinkan

sementara dan tanpa ijin.

b. Sebagai Market Maker, Market Maker dapat menarik

kuotasi secara sementara untuk alasan tertentu tanpa

harus menunggu selama 20 (dua puluh) hari kerja untuk

melakukan pendaftaran dengan jalan menghubungi

Nasdaq Market Operation untuk melakukan penarikan

sementara atau penarikan yang diijinkan.

48

Page 243: depkeu

2.11 Excused Withdrawals

Alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara dari

kuotasi suatu saham yang dapat diijinkan :

a. Keadaan di luar control dari Market Maker, antara lain:

kerusakan/permasalahan peralatan dan komunikasi,

keadaan darurat, bencana alam atau alasan yang

menyerupai.

b. Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment

banking (dengan disertai dokumen-dokumen

pendukung).

c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara

perjanjian kliring.

d. Kegiatan Market Maker yang pasif dan berpartisipasi

dalam secondary offering.

3. THAILAND

3.1 Latar Belakang

Kegiatan Market Maker di Pasar Modal Thailand diatur dalam

Notification of The Stock Exchange of Thailand Regarding

Trading of Securities by Market Makers tanggal 10 Oktober

2002 yang merupakan pengganti dari ketentuan yang berlaku

sebelumnya yaitu Notification of The Stock Exchange of

Thailand Regarding Trading of Securities by Market Makers

tanggal 15 Agustus 1996. Peraturan ini diterbitkan

berdasarkan amanat dari pasal 7 Peraturan Bursa Efek

Thailand tentang Perdagangan, Kliring, dan Penyelesaian

49

Page 244: depkeu

Perdagangan Efek di Bursa Efek No. 2 Tahun 1999 tanggal

31 Agustus 1999. Ketentuan ini mulai berlaku efektif sejak

tanggal 16 Oktober 2002.

Dalam ketentuan tersebut telah disebutkan mengenai definisi

dari Market Maker yaitu “the member registered as a market

maker to stabilize the liquidity of securities trading on the main

board or foreign board”. Jadi yang dimaksud dengan Market

Maker di Pasar Modal atau bursa efek Thailand adalah

anggota bursa efek yang terdaftar sebagai market maker

untuk menjaga atau menstabilkan likuiditas perdagangan efek

di papan utama atau papan asing.

3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market Maker

Anggota Bursa Efek yang bermaksud menjadi Market Maker

untuk suatu efek tertentu wajib menyampaikan permohonan

untuk pendaftaran sebagai Market Maker untuk efek tersebut

dengan menggunakan Formulir yang telah disediakan oleh

Bursa Efek selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum

tanggal dimana Anggota Bursa Efek dimaksud melaksanakan

tugas atau kegiatannya sebagai Market Maker. Selanjutnya,

Bursa Efek akan memberitahukan kepada Anggota Bursa

yang sedang mengajukan permohonan pendaftaran sebagai

Market Maker tersebut mengenai tanggapan atau hasil

pertimbangan atas permohonan tersebut dan

mengumumkannya kepada seluruh Anggota Bursa yang lain.

50

Page 245: depkeu

3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker

Dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di papan utama

atau papan asing, dalam waktu kurang dari 5 (lima) menit,

Market Maker wajib menjalankan tugasnya untuk menjamin

atau menjaga stabilitas perdagangan efek untuk kepentingan

rekening sendiri pada papan perdagangan dimana peristiwa

tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Terdapat perbedaan selisih-selisih (spreads) antara

harga penawaran beli tertinggi (the highest bid prices)

dan harga penawaran jual terendah (the lowest offer

prices) kurang dari 10;

b. Terdapat hanya harga penawaran beli atau harga

penawaran jual saja; atau

c. Tidak terdapat harga penawaran beli ataupun harga

penawaran jual.

Untuk menjamin perdagangan efek sebagaimana tersebut di

atas, maka Market Maker wajib melaksanakan perdagangan

sesuai dengan cara-cara tertentu dan wajib memasang

penawaran beli dan penawaran jual dalam jumlah tertentu

yang ditetapkan oleh Bursa Efek, sebagai berikut :

a. Memasang penawaran beli dan penawaran jual sehingga

akan terdapat 10 perbedaan selisih (spreads) antara

harga penawaran beli tertinggi dan harga penawaran jual

terendah pada papan perdagangan dalam waktu 5 (lima)

51

Page 246: depkeu

menit sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut di atas.

Dan, Market Maker dilarang membatalkan atau menarik

kembali penawaran beli dan penawaran jual tersebut

dalam waktu 5 (lima) menit sejak penawaran-penawaran

tersebut dimasukkan atau dicatat dalam system

perdagangan.

b. Menjaga agar masing-masing penawaran beli atau

penawaran jual kurang dari 5 (lima) lots pada papan

perdagangan tertentu.

Disamping tugas-tugas yang dibebankan kepada Market

Maker tersebut di atas, masih terdapat tugas-tugas lain yang

wajib dilakukan oleh Market Maker, yaitu:

a. Tidak boleh memperdagangkan efek-efek yang

dipegangnya atau dijaganya dalam rangka stabilisasi

yang dilakukannya untuk kepentingan rekening sendiri

selama jangka waktu sebagai berikut :

1) Dalam hal penawaran umum perdana saham,

jangka waktu larangan memperdagangkan saham

tersebut dimulai sejak tanggal pelaksanaan

perdagangan atas saham-saham tersebut di

Bursa Efek sampai dengan tanggal dimana

pembeli kelebihan penjatahan saham dapat

membeli seluruh kelebihan penjatahan saham

yang mana ia memiliki tugas untuk menyerahkan

atau mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan

penjatahan saham.

52

Page 247: depkeu

2) Dalam hal penawaran umum efek, jangka waktu

larangan memperdagangkan saham tersebut

dimulai sejak hari kelima sebelum tanggal

penetapan harga penawaran efek tersebut sampai

dengan tanggal penutupan dari penawaran

tersebut dalam kasus umum atau tanggal dimana

pembeli kelebihan penjatahan saham dapat

membeli seluruh kelebihan penjatahan saham

yang mana ia memiliki tugas untuk menyerahkan

atau mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan

penjatahan saham.

b. Menetapkan nama-nama saham yang dipegangnya atau

dijaganya dalam rangka stabilisasi yang dilakukannya

dalam suatu analisis efek-efek yang dipersiapkan untuk

para nasabah.

c. Memasang pengumuman di tempat umum di kantornya

yang menyatakan bahwa ia merupakan Market Maker

dari efek-efek tersebut.

3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan Tugas

atau Kewajibannya.

Market Maker dapat dikecualikan dari kewajiban untuk

melakukan tugas atau kewajibannya dalam rangka menjaga

kestabilan perdagangan efek dalam hal terjadi peristiwa-

peristiwa sebagai berikut :

53

Page 248: depkeu

a. Efek-efek tersebut dikenakan penghentian sementara

(temporary suspension) dari perdagangan dengan

mencantumkan tanda “H” atau tanda “SP” di papan

perdagangan.

b. Efek-efek tersebut tidak dapat diperdagangkan secara

normal disebabkan karena adanya perintah dari

Pimpinan Bursa Efek (President) untuk menghentikan

sementara perdagangan atas efek-efek tersebut.

c. Bursa Efek mengumumkan bahwa Market Maker tertentu

dianggap memenuhi syarat atau layak untuk dikecualikan

dari kewajiban menjalankan tugas-tugasnya atau

berdasarkan atas permintaan dari Market Maker yang

bersangkutan.

3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker.

Apabila Market Maker gagal menjalankan tugas dan

kewajiban yang dibebankan kepadanya sebagaimana telah

ditetapkan dalam ketentuan tentang Market Maker tersebut di

atas, selain didasarkan atas pertimbangan Bursa Efek untuk

menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada Market Maker

tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat

dalam Peraturan Bursa Efek tentang Peraturan Keanggotaan

(Membership Rules), maka Bursa Efek juga berwenang untuk

menjatuhkan atau mengenakan sanksi kepada Market Maker

sebagai berikut :

a. Menetapkan larangan sementara kepada Anggota Bursa

tertentu untuk bertindak sebagai Market Maker.

54

Page 249: depkeu

b. Membatalkan pendaftaran Anggota Bursa tersebut

sebagai Market Maker.

Apabila suatu Market Maker tertentu bermaksud membatalkan

pendaftarannya sebagai Market Maker, maka ia wajib

menyampaikan permohonan untuk pembatalan pendaftaran

sebagai Market Maker kepada Bursa Efek selambat-

lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal dimana Market

Maker tersebut menghentikan kegiatannya dalam rangka

menjalankan tugas dan kewajibannya sebgai Market Maker.

Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai

Market Maker didasarkan pada ketentuan Clause 8(2) dan

Clause 9, maka Bursa Efek wajib membatalkan pendaftaran

sebagai Market Maker sejak terjadinya salah satu dari

peristiwa-peristiwa sebagai berikut :

a. Keanggotaan Bursa dari Market Maker tersebut dicabut

atau dihentikan.

b. Efek atau efek-efek yang dipegang atau dijaganya dalam

rangka stabilisasi perdagangan dihapuskan dari

pencatatan di Bursa Efek (delisted).

Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai

Market Maker didasarkan atas ketentuan Clause 8(2) dan

Clause 9 sebagaimana dimaksud di atas, maka Bursa Efek

wajib memberitahukan kepada Anggota Bursa Efek yang

bersangkutan tentang pembatalan pendaftaran sebagai

Market Maker tersebut dan mengumumkannya kepada

seluruh Anggota Bursa Efek yang lain.

55

Page 250: depkeu

4. INDIA

4.1 Pendahuluan

Pasar modal India terdiri dari 23 bursa regional dan 2 bursa

nasional, Nasional Stock Exchange dan Bursa OTC. Bursa

efek dikelola oleh pemerintah dan mempunyai fungsi sebatas

yang ditetapkan dalam Act 1956, dan peraturan2 yang

mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.

Market Maker bukan merupakan hal baru bagi pasar modal di

India dimana MM merupakan pendukung stabilitas, likuiditas

dan tranparansi dari pasar keuangan. Dengan keadaan-

keadaan yang terdapat dipasar dan dari hasil penelitian,

dimana efek-efek yang diterbitkan oleh perusahaan-

perusahaan di India masih kurang likuid dan tidak stabil, maka

Komite GP Guppa memberikan rekomendasi dengan

menyesuaikan hasil laporan IOSCO. Rekomendasi tersebut

yaitu :

Pembentuk pasar diperbolehkan mengelola saham-saham

perusahaan dengan ketentuan antara lain :

a. Saham yang tidak termasuk dalam S&P Nifty dan BSE

Sensex.

b. Jumlah rata-rata perdagangan tidak boleh lebih dari 50

dan nilai perdagangan perhari tidak boleh lebih dari Rs

10,000,000

c. Tidak dalam operasi dan networth erotion lebih dari 50%

56

Page 251: depkeu

d. Harus menyediakan dua cara quote pada interval reguler

selama 30 menit dengan intensitas minimum Rs5000

atau satu lot per pasar

e. Kewajiban akan berakhir kurang dari satu persen

terhadap batasan harga;

f. Market maker beroperasi secara eksklusif dengan

menerapkan system quote driven;

g. Broker diijinkan menjadi MM

h. 5 MM untuk setiap saham

i. Margin diperbolehkan bagi MM sebagaimana pasar

normal

j. Ijin MM akan dicabut jika MM gagal dalam menyediakan

two way quote untuk lebih dari 3 hari kerja.

MM sangat dibutuhkan dimana berdasarkan analisa likuiditas

yang dilakukan di National Stock Exchange dan Bombay

Stock Exchange menunjukkan bahwa perbandingan utama

saham-saham yang diperdagangkan di BSE kurang likuid

dibanding NSE yang diperlihatkan dari rendahnya harga

saham secara berkelanjutan.

Market Maker di India diatur dalam peraturan bursa efek

Nasional bab VIII perihal sistem perdagangan dan Pembentuk

Pasar.

Selain diterapkan di Nasional Stock Exchange Limited,

fungsi MM juga diterapkan bagi perusahaan yang akan go

57

Page 252: depkeu

public melalui OTCEI dengan menggunakan sponsor.

Sponsor harus menunjuk salah satu anggota (mungkin AB)

atau dealer sebagai MM tambahan Sponsor mempunyai

tugas utama :

a. Meningkatkan performance perusahaan dan proyeknya;

b. Menilai saham perusahaan

c. Mengurus perolehan ijin dari permerintah atas penerbitan

efek;

d. Menetapkan pada OTCEI atas nilai investasi suatau

perusahaan dan proyeknya.

e. Mengelola penebitan ke publik;

f. Jasa pokok sebagai MM atas penerbitan saham

sekurang-kurangnya tiga tahun dari awal perdagangan.

4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar

Efek yang dapat dibentuk harganya di pasar akan ditetapkan

oleh otoritas yang berwenang.

4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar

a. Anggota trading harus mendaftarkan sebagai MM atas

setiap efek yang akan dimarket makeri.

b. Anggota trading bertindak sebagai MM atas persetujuan

otoritas berwenang sebagaimana ditetapkan undang-

undang dan persetujuannya tersebut tidak dalam

58

Page 253: depkeu

pencekalan atau pembatalan. Aplikasi pendaftaran harus

berbentuk formulir dan sewaktu-waktu dapat ditentukan

perubahannya.

c. MM harus terdaftar dalam suatu institusi berwenang

sebelum memulai operasinya atas efek tertentu. Apabila

otoritas menyetujui dalam jangka waktu 15 hari kerja MM

akan memperoleh ijin. MM terdaftar tidak diperbolehkan

memulai membentuk pasar atas efek tersebut sampai

dengan satu hari dari perolehan ijin atau setelah ijinnya

diumumkan melalui sistem yrading.

d. MM terdaftar di setiap bursa harus :

1) berusaha pada posisi bid dan offer dalam sistem

perdagangan atas efek guna menghasilkan

transaksi minimum yang ditentukan setiap saat

atas harga kuotasi setiap hari kerja;

2) berusaha untuk membentuk pasar atas efek

tersebut sejak tanggal efek tersebut tersedia

untuk diperdagangkan ke publik dalam hal MM

terdaftar telah disetujui ijinnya.

3) berusaha untuk menyelesaikan order atas

penjualan atau pembelian efek sebagaimana

kuotasi harga kepada anggota atau klien.

4) MM terdaftar dapat berhentri membentuk pasar di

bursa setiap saat setelah periode minimum seperti

saat memulai MM, setelah memberitahujkan

59

Page 254: depkeu

kepada pejabat berwenang. Waktu yang

disyaratkan untuk memberitahukan berhenti

sebagai MM adalah 15 hari kerja atau waktu lain

sebagaimana ditentukan setiap saat.

5) MM terdaftar dapat berhenti setelah mendapatkan

persetujuan dari institusi berwenang.

6) Kewajiban untuk mengambil kesempatan dalam

bertindak sebagai MM atas tambahan efek harus

mendapatkan persetujuan dari institusi

berwenang.

4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market Makers

a. Otoritas yang relevan dapat membatasi atau melarang

otoritas dari Market Maker tercatat untuk memasukkan

kuotasi (penawaran) ke dalam sistim perdagangan atau

melakukan transaksi atas saham dimana ia tercatat

sebagai market maker jika :

1) Market Maker tersebut telah dicabut atau

disuspen keanggotannya di Bursa Efek, atau

tidak dapat memenuhi Undang-undang Bursa

(Exchange Bye Laws), peraturan dan regulasi

atau izin usahanya (pencatatannya) dicabut oleh

Securities and Exchange Board of India

(Bapepam-nya Indonesia).

60

Page 255: depkeu

2) Market Maker tersebut telah gagal menyelesaikan

transaksi tertentu di bursa efek

3) Market Maker tersebut dalam keadaan kesulitan

finansial atau operasional dimana atas dasar

tersebut otoritas yang relevan menentukan bahwa

market maker tersebut tidak dapat diperbolehkan

untuk menampilkan atau memasukkan penawaran

(kuotasi) ke dalam sistim perdagangan dengan

aman kepada investor, kreditor atau trading

member bursa yang lain.

4) Dimana maket maker tersebut dalam pandangan

otoritas yang relevant idak memenuhi persyaratan

untuk pencatatan sebagai market maker.

b. Market maker yang dikenakan sanksi suspensi atau

pelarangan oleh otoritas sebagimana dimaksud dalam

butir 4 (a) di atas harus diberitahukan secara tertulis

berkenaan dengan aksi tersebut. Market maker tersebut

harus menghentikan kegiatan untuk membuat pasar

(make market).

c. Market maker yang berkeberatan terhadap sanksi yang

dikenakan oleh otoritas yang relevant dapat mengajukan

suatu kesempatan untuk melakukan dengar pendapat

(hearing) dalam jangka waktu 10 hari setelah

pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam

butir 4(b)

61

Page 256: depkeu

d. Keputusan tertulis harus dikeluarkan paling lambat dalam

1 minggu setelah proses dengar pendapat (hearing)

dilakukan dan fotokopi surat keputusan harus

disampaikan kepada market maker yang bersangkutan.

62

Page 257: depkeu

BAB III

PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA A. POTENSI MARKET MAKER DAN PROFILE PASAR MODAL

INDONESIA

1. Pasar Saham

Pasar modal Indonesia, disadari atau tidak telah tersegmen dengan

sendirinya. Untuk saham, Hampir 99% transaksi dilakukan di Bursa

Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan untuk Obligasi sebaliknya sebagian

besar transaksi di lakukan di Bursa Efek Surabaya (BES).

Salah satu faktor yang menyebabkan pasar mengalami segmentasi

secara alamiah adalah likuiditas. Saham lebih menarik untuk

ditransaksikan melalui BEJ karena saham yang tercatat dan

likuiditas saham jauh lebih tinggi di BEJ dariapada di BES.

Sebaliknya obligasi lebih ramai ditransaksikan di BES karena

obligasi lebih banyak dicatatkan dan ditransaksikan di BES.

Likuiditas dalam pasar modal merupakan salah satu elemen

fundamental bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Investor

akan lebih tertarik untuk menanamkan uangnya dalam portofolio

yang likuid, dimana portofolio efek yang ia miliki dapat dengan

mudah ia jual untuk mendapatkan dana yang ia butuhkan.

63

Page 258: depkeu

Dalam prakteknya, banyak saham yang hanya aktif beberapa

minggu setelah listing, setelah itu saham tersebut tidak likuid dan

cenderung tidur. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini:

Bulan Total Freq.Transaksi

Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan

Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Jumlah saham yang

ditransaksikan

Aug 2001

305,294 28

215

35

10

10

14 13,764,677,408

Sep 2001

281,971 36

215

22

17

9

13 11,329,887,111

Oct 2001

276,212 41

203

27

19

13

12 8,517,730,495

Nov 2001

249,532 31

210

28

24

15

12 9,212,969,788

Dec 2001

95,510 37

210

37

19

7

11 6,058,891,716

Jan 2002

325,359 31

214

32

17

17

12 11,524,091,264

Feb 2002

250,541 40

208

37

15

10

13 11,917,142,140

Mar 2002

277,456 22

235

28

17

9

11 21,431,445,343

Apr 2002

542,267 18

240

26

14

13

15 35,724,524,985

May 2002

310,025 22

236

26

16

15

12 17,754,261,548

Jun 2002

231,704 37

224

30

13

15

10 12,416,234,253

Jul 2002

246,777 44

224

25

19

11

9 14,308,485,871

Aug 2002

212,870 49

217

30

14

8

15 10,094,197,788

Sep 2002

161,361 52

223

26

12

6

13 8,400,258,502

Oct 2002

233,274 54

223

24

13

6

12 11,628,306,160

Nov 2002

172,304 60

219

23

16

8

8 9,714,701,462

Dec 2002

128,268 63

205

31

13

11

13 6,293,702,499

Jan 2003

140,948 60

208

29

17

8

14 5,407,760,322

Feb 2003

99,825 51

215

29

10

14

17 3,544,402,159

64

Page 259: depkeu

Bulan Total Freq.Transaksi

Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan

Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)

Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)

Jumlah saham yang

ditransaksikan

Mar 2003

110,756 53

216

29

19

7

12 5,060,458,260

Apr 2003

255,674 44

221

34

10

13

15 12,574,399,250

May 2003

263,198 28

221

36

26

10

15 13,245,024,856

Jun 2003

296,241 32

215

44

18

14

13 17,547,440,048

Jul 2003

267,194 41

229

31

10

14

12 19,741,893,760

Aug 2003

343,558 40

207

41

22

15

12 26,149,678,993

(Sumber PT BEJ)

Tabel tersebut merupakan gambaran likuiditas transaksi saham di

BEJ selama dua tahun terakhir (periode Agustus 2001 s.d. Agustus

2003). Tabel tersebut menggambarkan jumlah saham yang

mengalami kesulitan likuiditas ternyata relatif besar. Setiap bulan,

kurang lebih sebanyak 12,34% emiten yang tercatat di BEJ

sahamnya tidak ditransaksikan dan 66,33% sahamnya

ditransaksikan dengan frekuensi transaksi lebih kecil dari 0,1% total

frekeunsi transaksi.

Sebagai Ilustrasi kita ambil contoh transaksi pada bulan :

• Desember 2001 dimana terjadi frekuensi transaksi terendah dalam

periode tersebut. Dalam bulan tersebut total frekuensi transaksi di BEJ

adalah sebesar 95.510 kali. Berarti dalam bulan tersebut jumlah emiten

yang sahamnya ditransaksikan kurang dari 96 kali (0,1% dari 95.510)

adalah 210 emiten dari total emiten pada bulan tersebut sebanyak 321

emiten (65,42%).

65

Page 260: depkeu

• April 2002 dimana terjadi frekuensi transaksi tertinggi dalam periode

tersebut. Pada bulan April 2002 total frekuensi transaksi di BEJ adalah

sebesar 542.267 kali. Jumlah emiten yang sahamnya ditransaksikan

kurang dari 542 kali (0,1% dari 542.267) adalah 240 emiten dari total

emiten pada bulan tersebut sebanyak 326 emiten (73,61%).

Dari kedua ilustrasi tersebut dapat terlihat suatu fenomena yang

menarik, dimana pada saat frekuensi transaksi mencapai titik

tertinggi, justru jumlah saham yang ditransaksikan kurang dari 0,1%

total transaksi mengalami kenaikan. Dari fenomena tersebut dapat

ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang meramaikan transaksi di

BEJ adalah hanya sedikit saham (saham kapitalisasi besar yang

menarik bagi investor).

Dari sisi penambahan emiten ternyata tidak akan berpengaruh

banyak pada likuiditas saham. Terlihat bahwa selama periode

tersebut jumlah saham yang tercatat mengalami kenaikan sebesar

8,01% dan jumlah saham yang ditransaksikan mengalami kenaikan

sebesar 8,997%. Sedangkan untuk frekuensi transaksi, dalam

periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,53%.

Secara teoritis kesulitan likuiditas tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa hal antara lain :

a. Harga saham yang relatif tinggi.

Beberapa saham di BEJ ternyata sudah sangat tinggi.

Walaupun performa saham tersebut relatif bagus, dikarenakan

harganya yang sangat tinggi maka transaksi saham tersebut

juga relatif kecil.

66

Page 261: depkeu

b. Pemegang saham yang relatif sedikit.

Selain itu banyak pula saham yang persentase kepemilikan

publik atau investor retail relatif sedikit. Hal tersebut

menyebabkan transaksi saham menjadi relatif sepi. Keadaan

tersebut dapat terjadi karena horizon investasi yang berbeda,

investor retail mempunyai tujuan investasi jangka pendek

sedangkan pemegang saham lainnya mempunyai tujuan

investasi jangka panjang.

c. Permintaan akan jual beli saham tersebut rendah.

Keadaan ini dipengaruhi oleh performance emiten yang relatif

tidak mengalami perubahan yang cukup siknifikan, sehingga

tidak menarik investor untuk melakukan transaksi atas saham

tersebut.

2. Pasar Obligasi.

Pasar Obligasi memiliki struktur yang relatif berbeda dengan pasar

saham. Perbedaan-perbedaan itu antara lain:

a. Jika pasar saham investornya sebagian besar adalah retail

maka dalam pasar obligasi investornya adalah institusi.

b. Dalam pasar obligasi nilai pemindahbukuan efeknya relatif

besar jika dibandingkan dengan saham.

c. Tujuan investasi dalam obligasi biasanya adalah untuk

investasi jangka panjang.

Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi suatu fenomena yang menarik,

dimana nilai pemindahbukuan obligasi sebagian emiten relatif kecil

67

Page 262: depkeu

yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Bahkan PT Indosiar Visual Mandiri

menawarkan obligasi secara retail dengan nilai pemindahbukuan

sebesar Rp 171.000,-

Secara umum perkembangan emisi obligasi selama dua tahun

terakhir dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Jasa Marga IX Seri N tahun 2002 27-03-02 17-04-02 14-04-07 5 8,000 400,000Bunga seri N1 18,5 % untuk 5 thn Bunga seri N2 18,5% untuk 1 - 8 untuk 9 - 20 mengambang Oto Multiartha I 19-04-02 10-05-02 07-05-04 19,125 2 6,000 300,000Bunga 19,125 % tetap Astra Sedaya Finance 08-05-02 29-05-02 24-05-05 18,75 3 8,000 400,000Bunga 18,75% Fixed Pupuk Kaltim 21-05-02 10-06-02 06-06-07 5 10,000 600,000Seri A1 bunga 18%, seri A2 17,15%, Seri B 18% fixed Perum Pegadaian IX 24-05-02 11-06-02 06-06-10 18,25 8 3,000 300,000Sei A: bunga 18,25% Fixed, B: bunga 18,25%, C: bunga 18,25 %, D : bunga 18,25% opsi jual pd ultah ke 5 Bhakti Investama II 13-06-02 28-06-02 27-06-05 19,25 3 400 200,000T E L K O M I 28-06-02 19-07-02 16-07-07 17.00 5 20,000 1,000,000Federal International Finance 23-08-02 09-09-02 29-08-05 3 6,000 300,000Bunga Seri A :18,5%, B:18,5%, C:18,5% Matahari Putra Prima 13-09-02 27-09-02 25-09-07 17,875 5 9,000 450,000Indosat II 30-10-02 08-11-02 21,500 1,075,000Seri A : Nilai Rp 775.000.000.000 06-11-07 15,75 5 Seri B : Nilai Rp 200.000.000.000 06-11-32 16,00 30 Seri C : Nilai Rp 100.000.000.000 06-11-07 15,625 5 Indosat Syariah Mudharabah 30-10-02 08-11-02 06-11-07 5 3,500 175,000BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) V 12-11-02 26-12-02 22-12-07 4,000 200,000Seri : A Bunga Tetap 16,75%

68

Page 263: depkeu

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Seri : B Th Tetap 16,67%, Th II-V mengambang bdsr Tk bunga SBI Jasa Marga X 26-11-02 11-12-02 04-12-10 16,5% 8 13,000 650,000Inti Vasindo Internasional 16-12-02 09-01-03 06-01-08 5 1,000 100,000Seri : A Bunga Tetap 18,88% Seri : B fix & float +premi 4,5% Bank NISP (obl sub ordinasi I) 27-02-03 14-03-03 12-03-13 10 Seri A : Fullcommitment 2,500 250,000Seri A : Best Effort 2,050 205,000Bunga Th I-V Fix:17,125%,Th VI-X : 26 % Seri B : Best Effort, Bunga Th I-V:10,25%,Th VI-X:Floating Wijaya Karya III (Obl Amortisasi) 28-03-03 16-04-03 11-04-08 5 4,000 200,000Seri A :Bunga 15,875% Seri B : Th I 16%, Th II-V Float SBI 3 bln + premi 2,75% dg bts atas 18%,bts bwh 15% Bank Bumi Putera Indonesia 11-04-03 29-04-03 25-04-06 3 6,000 300,000bunga tetap 13,5% per tahun Adira Dinamika Multifinance 23-04-03 08-05-03 06-05-08 5 10,000 500,000

Seri A: Amortisasi triwulanan 14,125%

Seri B : Tanpa Amortisasi 14,125%

Putra Sumber utama Timber 30-04-03 19-05-03 13-05-08 5 4,000 200,000

Seri A : 15,875%

Seri B : 15,375 Astra Sedaya Finance III (Obl Amortisasi) Seri A : 05-05-03 26-05-03 24-05-04 12,5% 1 24,000 240,000Seri B : 05-05-03 26-05-03 20-05-05 13,0% 2 28,000 280,000Seri C : 05-05-03 26-05-03 20-05-07 13,5% 4 38,000 380,000Berlian Laju Tanker II 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 6,800 340,000Seri A : 14,75% Seri B : Th I Fixed 14,75% Th II - V Floating Berlian Laju Tanker Syariah 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 1,200 60,000Nisbah 25% dari pendapatn triwulanan

69

Page 264: depkeu

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Tunas Financindo Sarana I 14-05-03 04-06-03 29-05-06 14,50 3 10,000 500,000Adhi Karya II (persero) 29-05-03 12-06-03 10-06-08 14,5 5 20,000 200,000Indofood Sukses Makmur II 28-05-03 12-06-03 10-06-08 13,5 5 30,000 1,500,000Bank Global International 19-05-03 11-06-03 06-06-13 10 4,000 400,000Obligasi Subordinasi I th 2003 Bunga Tahun I - V 14,5 Bunga Tahun VI - X : floating SBI 3 bulan + premi 4% Bank Panin (Obligasi Subordinasi I) 05-06-03 23-06-03 18-06-13 10 1,300,000 1,300,000Tahun I - V 14 Tahun VI - X 23 Swadharma Indotama Finance III 18-06-03 08-07-03 03-07-08 15,50 5 2,000 200,000Lautan Luas II 11-06-03 26-06-03 24-06-08 5 6,000 300,000Seri A : 14,25 Seri B : th I tetap, II - V floating deposito + premi 3,25 14,25 Surya Citra Televisi (SCTV) I 10-06-03 30-06-03 25-06-08 13,75 5 8,500 425,000Charoen Phokphan Indonesia I 19-06-03 07-07-03 02-07-08 14 5 10,000 500,000Danareksa (persero) I 16-06-03 02-07-03 27-06-08 14,125 5 10,000 500,000Bank BNI (persero ) I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-11 13,125 8 20,000 1,000,000Bank BNI Subordinasi I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-13 Bunga I-V: 7,5% VI-X:Tetap UST 5 + premi 7,74% 10 Bank Ekspor Indonesia (persero) I23-06-03 09-07-03 08-07-08 13,00 5 6,000 300,000Perum Pegadaian X th 2003 27-06-03 15-07-03 40,000 400,000Seri A: Bunga Tetap 12,9375% 11-07-11 8 Seri B: Th I-III Bunga Tetap 13,125% 11-07-18 15 tahun IV-XV bunga float SBI 3 bln + premi 1% Mayora Indah II 27-06-03 16-07-03 11-07-08 14,00 5 20,000 200,000Maspion I 27-06-03 08-07-08 13,50 5 50,000 500,000Duta Pertiwi IV 30-06-03 10-07-08 15,675 5 10,000 500,000BPD Jatim III 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,45 5 8,000 400,000Autoraya Serasi 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,80 5 30,000 300,000Alfa Retailindo 30-06-03 18-07-03 16-07-08 13,75 5 2,500 125,000BPD SumSel I 30-06-03 16-07-03 11-07-08 14,375 5 4,000 200,000Bank Bukopin II th 2003 30-06-03 15-07-03 13,375 5 40,000 400,000Bank Bukopin Subordinasi I Bunga Th 1- V : 14%, VI-X: 24% 30-06-03 15-07-03 10 31,500 315,000

70

Page 265: depkeu

Nama Emiten Tgl.

efektif Tgl

Listing Tgl. Jatuh

Tempo Tk.

BungaJangka Waktu

Jumlah Obligasi

Nilai emisi (juta)

Bank Bukopin Syariah Mudharabah I Nisabah I:38,58%,N II:52,50%,N III:39,38 30-06-03 15-07-03 5 5,000 50,000 N IV:31,50%,N V:26,25% Indosiar Visual Mandiri 29-06-03 08-08-03 08-08-08 12,8 5 4,097,675 717,093Bank Muamalat Syariah I 30-06-03 21-07-03 15-07-10 7 2,000 200,000Nisabah : 91% x pdpt yg dibagi hasilkan Oto Multiartha II 22-07-03 11-08-03 06-08-06 13,375 3 6,000 300,000Federal International Finance II 25-07-03 06-08-03 Sei A : Rp 150 milyar 09-08-04 12.375 3,000 150,000Seri B : Rp 100 Milyar 05-08-05 12.875 2,000 100,000

Seri C : Rp 250 milyar 05-08-0613.187

5 5,000 250,000Seri D : Rp 250 milyar 05-08-07 13,50 5,000 250,000Panin Sekuritas, Tbk I 08-09-03 19-09-03 18-09-03 14,25 5 100,000 100,000 Total 6,128,125 21,687,093

(Sumber Biro PIR)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu dua

tahun terakhir 48 emiten menawarkan obligasi dengan nilai emisi

mencapai Rp. 21,687 triliun. Sedangkan perkembangan transaksi

obligasi selama dua tahun terakhir (Periode Agustus 2001 s/d

Agustus 2003 ) dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini:

71

Page 266: depkeu

556,426,138,195

13,598,086,800,000

Nilai

2,000,000,000

2,002,000,000,000

4,002,000,000,000

6,002,000,000,000

8,002,000,000,000

10,002,000,000,000

12,002,000,000,000

14,002,000,000,000

Agustus Desember April Agustus Desember April Agustus

BULAN

PERKEMBANGAN NILAI DAN VOLUME TRANSAKSI OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003

Nilai transaksi

Volume transaksi

(Sumber PT KSEI)

Dari grafik di atas terdapat suatu kecenderungan bahwa nilai

maupun volume transaksi obligasi mengalami kenaikan. Hal ini

merupakan suatu fenomena tersendiri mengingat nature obligasi

merupakan investasi jangka panjang.

Sedangkan untuk perkembangan frekuensi perdagangan

obligasi dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini.

72

Page 267: depkeu

FREKUENSI PERDAGANGAN OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003

2,182

279

1,622

134100

400

700

1000

1300

1600

1900

2200

2500

Agustu

s

Oktobe

r

Desem

ber

Februa

riApri

lJu

ni

Agustu

s

Oktobe

r

Desem

ber

Februa

riApri

lJu

ni

Agustu

s

Bulan

Frek

uens

i

Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun ke tahun frekuensi

pemindahbukuan transaksi obligasi terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2001 rata-rata frekuensi pemindahbukuan obligasi

sebanyak 206 per bulan. Sedangkan untuk tahun 2002 dan 2003

adalah sebanyak 439 dan 1.163 kali transaksi perbulan.

Akan tetapi hal tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan

jumlah pemindahbukuan yang outstanding yaitu sebanyak

6.252.573 (sumber Biro PIR). Apabila jumlah frekuensi

pemindahbukuan tersebut kita bandingkan dengan jumlah yang

outstanding maka setiap pemindahbukuan obligasi rata-rata

ditransaksikan sebanyak 0,0025. Hal tersebut menunjukkan bahwa

likuiditas pasar obligasi sangat rendah.

73

Page 268: depkeu

Sedangkan apabila kita lihat dari tipe investor obligasi, dapat

dikatakan bahwa 90% pembeli obligasi adalah institusi, baik itu

dana pensiun, perbankan, asuransi, sekuritas, maupun reksa dana.

3. Potensi Pengembangan Market maker

Salah satu penyebab utama tidak likuidnya pasar adalah, tidak

seimbangnya antara permintaan dan penawaran. Untuk saham

blue chips hal tersebut bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk

saham yang berkapitalisasi kecil likuiditas merupakan masalah

utama. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan investor

akan likuiditas dengan keadaan permintaan dan penawaran saham

tersebut di pasar.

Untuk mengatasi rendahnya likuiditas transaksi di suatu bursa

memang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain

meningkatkan jumlah investor, dapat pula dilakukan dengan stock

split untuk emiten yang harga sahamnya sudah relatif tinggi. Atau

dengan membentuk market maker untuk kesulitan likuiditas yang

disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.

Market maker, pada dasarnya dibutuhkan oleh pasar untuk

meningkatkan likuiditas yang pada akhirnya akan memberikan

stimulus untuk lebih banyak menarik investor yang pada akhirnya

akan kembali meningkatkan likuiditas, apabila digambarkan dalam

suatu skema adalah sebagai berikut :

74

Page 269: depkeu

N egatif dem and

N egatif S upp ly

L iku id ity p rob lem

M arket M aker

L iku id ita sM en ingka t

Jum lahIn vesto rM en ingkat

L iku id itasM eningkat

Dari gambaran-gambaran di atas dan adanya fakta bahwa likuiditas

pasar, terutama atas saham kapitalisasi kecil sangatlah rendah,

maka market maker sangatlah dibutuhkan untuk menggairahkan

pasar saham Indonesia.

Sedangkan untuk pasar obligasi secara nature memang berbeda

dengan saham. Jadi likuiditas yang rendah merupakan suatu resiko

yang mau tidak mau harus dihadapi oleh investor obligasi.

Dengan semakin banyaknya emiten yang menawarkan obligasi

dengan nilai pemindahbukuan yang relatif rendah diharapkan akan

dapat meningkatkan likuiditas pasar obligasi.

Dalam kondisi likuiditas pasar obligasi yang rendah, maka hal

tersebut sangat potensial untuk mengembangkan market maker

dalam pasar obligasi. Pengembangan tersebut tentu saja harus

melihat besarnya nilai transaksi obligasi (walaupun dengan

frekuensi yang kecil) dibandingkan dengan pihak yang akan

menjadi market maker.

75

Page 270: depkeu

B. BURSA EFEK DAN IMPLEMENTASI MARKET MAKER / RENCANA PENERAPAN MARKET MAKER OLEH BURSA EFEK DI INDONESIA

1. PT Bursa Efek Surabaya

a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT Bursa Efek

Surabaya (BES)

Sejak awal tahun 1997, BES sudah melakukan kajian dan

serangkain persiapan untuk menerapkan sistem market maker

dalam perdagangan saham di BES. Sistem yang akan

digunakan untuk keperluan tersebut adalah S-MART 100. BES

juga sudah menyediakan perangkat peraturan perdagangannya

yaitu sebagaimana tercantum dalam huruf a Bab III Peraturan

Nomor II tentang Perdagangan Efek yang ditetapkan melalui

Keputusan Direksi BES Nomor Kep-01/BES/III/1997 tanggal 3

Maret 1997.

Peraturan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai

berikut:

1) Setiap saham wajib didukung oleh minimal 2 (dua) market

maker;

2) Saham yang akan diperdagangkan melalui fasilitas market

maker harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai

berikut :

• Saham dan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif dengan satuan perdagangan (round lot) 100 unit

saham;

• Setinggi-tingginya 5000 unit saham per transaksi;

76

Page 271: depkeu

Adapun perdagangannya antara lain dilakukan dengan

persyaratan sebagai berikut:

• market maker wajib memasukkan kuotasi setiap Efek

yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnya satu

kali dalam 5 hari Bursa dan minimal satu lot;

• Kuotasi tersebut dapat diubah, dalam hal tidak diubah,

maka kuotasi tersebut berlaku selama 5 (lima) hari

Bursa;

3) Rentang harga kuotasi ditetapkan setinggi-tingginya 10%;

4) market maker wajib melakukan pembelian/penjualan atas

Efek yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnnya

100 unit saham apabila terdapat pesanan yang tersedia;

5) Untuk setiap kesepakatan yang terjadi, market maker

wajib segera melaporkan hasil kesepakatan tersebut

melalui S-MART 100 pada hari Bursa yang sama.

Fasilitas yang disediakan BES tersebut ternyata tidak

mendapat respon positif dari Anggota Bursa, sehingga fasilitas

market maker tersebut sama sekali tidak pernah digunakan

oleh Anggota Bursa BES. Berdasarkan kondisi tersebut, BES

selanjutnya melakukan kajian kembali atas konsep yang

ditawarkan dengan beberapa perubahan mendasar sesuai

dengan masukan dan tanggapan pelaku khususnya Anggota

Bursa.

b. Kajian Pengembangan Kembali

Kajian kembali atas kelayakan konsep market maker yang

disediakan BES mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dengan

77

Page 272: depkeu

mengumpulkan beberapa masukan pelaku dan mengkaji

beberapa referensi dari Bursa luar seperti New York Stock

Exchange dan Nasdaq.

Berdasarkan hasil kajian tersebut, BES membuat proposal

rencana Implementasi Perdagangan Efek oleh Pembentuk

Pasar pada tanggal 4 Maret 2003. Proposal tersebut antara lain

berisi tentang Latar Belakang dan tujuan perlu adanya market

maker di BES, beberapa definisi market maker dan istilah yang

setara dengannya, dasar hukum market maker dalam

penjelasan pasal 94 UUPM, persyaratan umum menjadi Market

maker, Kewajiban-kewajiban Market maker, tata cara kuotasi

Market maker, fasilitas pembentuk pasar dan referensi

implementasi market maker di Bursa Efek luar negeri.

c. Tujuan Adanya Market maker

Tujuan diciptakan adanya market maker di BES adalah sebagai

berikut :

1) Meningkatkan likuiditas perdagangan saham Pasar

Reguler.

Selama ini masalah utama yang dihadapi sebagai

penyelenggara perdagangan Efek adalah tidak adanya

likuiditas perdagangan, dengan kata lain frekwensi

perdagangannya sangat rendah bahkan selama tahun

2003 rata-rata bulanan frekwensi perdagangan saham di

Pasar reguler hanya mencapai ..kali. Pada umumnya

investor hanya akan melakukan transaksi jual dan beli

Efek yang perdagangannya dianggap likuid, sehingga

akan mudah mengalihkan Efek tersebut kepada pihak lain

78

Page 273: depkeu

dengan harga yang pantas. Dengan likuiditas yang rendah

akan sulit bagi investor untuk menemukan lwan jual atau

beli atas Efek yang ditawarkannya.

2) Meningkatkan aktifitas perdagangan saham tidur.

Di BES tercatat sebanyak 212 saham. Selama tahun 2003,

hanya 4 (empat) saham yang ditransaksikan di Pasar

Reguler, 5 (lima) saham yang ditransaksikan di Pasar

Negosiasi dan 66 (enam puluh enam) di Pasar Tutup

Sendiri (Crossing). Tidak ada satupun saham yang

ditransaksikan di Pasar Tunai dan Pasar Segera. Dengan

demikian terdapat 136 (seratus tiga puluh enam) saham

yang tidak pernah ditransaksikan sama sekali di BES, atau

dikenal dengan dengan istilah saham tidur. Diharapkan

dengan adanya market maker maka jumlah saham tidur

akan bisa ditekan walaupun tidak bisa dihilangi karena

nantinya masing-masing market maker akan menangani

beberapa saham sehingga nantinya sebagian besar

saham akan ada market makernya.

3) Meningkatkan minat investor untuk membeli saham UKM.

Saham UKM yang tercatat di BES adalah sebanyak 11

(sebelas) saham. Selama 2003 hanya 4 (empat) saham

yang ditransaksikan di Pasar Reguler dan 5 saham di

Pasar Tutup Sendiri (Crossing). Tidak satupun transaksi

yang terjadi di Pasar Tunai, Pasar Segera dan Pasar

Negosiasi. Nantinya UKM akan difasilitasi oleh Market

Marker sehingga perdagangannya di BES diharapkan bisa

likuid.

79

Page 274: depkeu

d. Kriteria market maker

Untuk menjadi market maker diperlukan persyaratan sebagai

berikut :

1) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 6

miliar. Modal yang besar diperlukan karena market maker

pada umumnya melaksanakan kewajibannya dengan

menggunakan rekening sendiri;

2) Tiap market maker bertanggung jawab maksimal 10

(sepuluh) saham, minimal dalam 6 (enam) bulan;

3) market maker dapat menunjuk Anggota Bursa lain untuk

menjadi agen.

e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker

Perdagangan saham dengan market maker dapat dilakukan di

Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi. Market maker

wajib menyampaikan penawaran jual dan beli ke sistem

perdagangan Bursa pada Papan market maker selambat-

lambatnya 5 (lima) menit setelah dimulainya perdagangan pada

sesi pertama. Setelah itu harus juga memasukkan penawaran

minimal dengan jumlah yang sama ke Pasar Reguler, Segera,

tunai atau negosiasi agar dapat diproses dengan penawaran

dari Anggota Bursa lainnya. Dalam hal market maker merubah

kuotasinya pada papan market maker, maka penawarannya di

Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi juga harus

diubah.

f. Kesiapan Infrastruktur

1) Peraturan

80

Page 275: depkeu

BES sudah menyiapkan draft Peraturan Perdagangan

terkait dengan market maker yang antara lain berisi

persyaratan Ketentuan Umum perdagangan melalui

market maker, persyaratan market maker dan tata cara

perdagangan melalui fasilitas market maker. Draft

peraturan tersebut sudah diajukan dan dibahas dengan

Bapepam, namun proses finalisasinya setelah ada kajian

kembali dari BES tertama terkait dengan hal-hal yang

berkaitan dengan persyaratan market maker dan

parameter-paratmeter kuotasi penawaran jual atau beli.

2) Sistem

Sistem yang akan dugianakan adalah sama dengan

sistem perdagangan saham yaitu S-MART, tapi akan

dibuatkan Papan khusus untuk perdagangan tersebut.

Saat ini sistemnya dalam pengembangan dan uji coba

oleh BES dengan Anggota Bursa.

2. PT Bursa Efek Jakarta

PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga mempunyai rencana untuk

menerapkan Market Marker dalam perdagangan Efek. Namun

rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian, yang saat ini

sedang dilakukan oleh Lim Choo Peng (Mantan Presiden Direktur

Singapore Stock Exchange) yang menjadi konsultan independen.

Hal yang akan dikaji antara lain potensi market maker di BEJ,

persyaratan bagi Anggota Bursa, mekanisme perdagangan dan hal-

hal yang harus disiapkan termasuk infrastruktur sistem dan

peraturan. Diharapkan kajian tersebut sudah selesai pada awal

tahun 2004.

81

Page 276: depkeu

C. PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA

1. Pengaturan market maker

Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

(UUPM), kata pembentuk pasar (market maker) sedikit disinggung

dalam penjelasan dari Pasal 94. Namun demikian, pengertian

market maker sendiri maupun pengaturan tentang market maker

tidak ditemukan dalam UUPM maupun peraturan pelaksanaannya.

Dalam penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan market maker

dikaitkan dengan tindakan manipulasi pasar. Sebagaimana

diketahui, tindakan manipulasi pasar dalam UUPM diatur dalam

Pasal 91 dan Pasal 92. Dalam Pasal 91 UUPM, tindakan

manipulasi pasar dilakukan dengan cara menciptakan gambaran

semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,

keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek. Sedangkan dalam

Pasal 92 UUPM, tindakan manipulasi pasar dilakukan melalui suatu

transaksi yang menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik,

atau turun dengan tujuan untuk mempengaruhi Pihak lain untuk

membeli, menjual, atau menahan Efek. Berdasarkan kedua

ketentuan tersebut, pada prinsipnya tindakan manipulasi pasar

adalah tindakan melakukan suatu transaksi atas Efek tetapi tidak

mengakibatkan perubahan kepemilikan atau melakukan

persekongkolan untuk melakukan penawaran pada harga tertentu

atau melakukan persekongkolan untuk melakukan transaksi Efek

untuk menciptakan harga Efek semu yang tidak didasarkan pada

kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya.

82

Page 277: depkeu

Berkaitan dengan kedua pasal manipulasi pasar tersebut,

Bapepam diberikan kewenangan oleh UUPM untuk menetapkan

tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang

bukan merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 91 dan Pasal 92 tersebut di atas. Dalam penjelasan

Pasal 94 UUPM, tindakan tertentu tersebut antara lain adalah

stabilisasi harga Efek dalam rangka Penawaran Umum sepanjang

dicantumkan dalam Prospektus dan penjualan dan pembelian Efek

oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya

sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan

Efek.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka UUPM telah

memberikan landasan hukum bagi kemungkinan perdagangan Efek

di Pasar Modal Indonesia melalui mekanisme market maker.

Namun demikian, mengingat peraturan pelaksanaan dari ketentuan

dimaksud belum ada dan untuk memberikan landasan hukum yang

lebih jelas mengenai mekanisme perdagangan Efek oleh market

maker, maka perlu disusun suatu peraturan berkaitan dengan hal

tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah

mengenai persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan

sebagai market maker dan mekanisme perdagangan Efek oleh

market maker.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, UUPM telah menegaskan

bahwa tindakan tertentu yang dikecualikan dari ketentuan

manipulasi pasar adalah penjualan dan pembelian Efek oleh

Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya

83

Page 278: depkeu

sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan

Efek.

Ketentuan tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa yang dapat

melakukan kegiatan sebagai market maker adalah Perusahaan

Efek untuk rekeningnya sendiri, bukan untuk kepentingan

nasabahnya, atau dengan kata lain Perusahaan Efek tersebut

bertindak sebagai dealer.

Mengingat tujuan dari mekanisme perdagangan melalui pembentuk

pasar adalah menjaga likuiditas perdagangan Efek, maka dalam

melakukan kegiatan sebagai market maker tersebut, Perusahaan

Efek berkewajiban melakukan penjualan dan pembelian Efek

tertentu. Beberapa pengaturan berkaitan dengan kewajiban

Perusahaan Efek sebagai market maker adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban secara berkala atau terus menerus menyampaikan

kuotasi bid dan offer yang kompetitif pada sistem kuotasi yang

disediakan; atau

b. Kewajiban memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif

dalam hal diminta; dan

c. Kesediaan, kemauan, dan kemampuan merealisasi transaksi

dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan broker

atau dealer lain.

Market maker mempunyai tanggungjawab yang cukup besar untuk

menjaga likuiditas perdagangan Efek. Konsekuensinya, market

maker harus mempunyai permodalan yang cukup kuat untuk dapat

melaksanakan kewajibannya tersebut, terutama memperhatikan

bahwa kegiatan market maker hanya dapat dilakukan atas rekening

84

Page 279: depkeu

dari Perusahaan Efek itu sendiri. Sebagaimana diketahui,

ketentuan permodalan, baik ketentuan modal disetor maupun

Modal Kerja Bersih Disesuaikan bagi Perusahaan Efek telah diatur

dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003

tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan

Peraturan Bapepam Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan

Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Namun demikian, bagi

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai market maker

memerlukan permodalan yang lebih kuat dalam rangka

memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasionalnya

sebagai market maker.

Dasar penghitungan permodalan bagi market maker dapat

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

a. jumlah rata-rata dari perdagangan Efek di mana dia menjadi

market maker;

b. nilai pasar dari Efek di mana dia menjadi market maker.

2. Mekanisme Perdagangan oleh Market maker

Di samping pengaturan mengenai pelaku market maker antara lain

persyaratan Pihak, permodalan, dan kewajibannya, hal yang tidak

kalah penting adalah pengaturan mekanisme perdagangannya.

Secara prinsip, pengaturan mekanisme perdagangan oleh

Bapepam ditujukan untuk memastikan bahwa Bursa Efek

melaksanakan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien.

Pengaturan mengenai mekanisme perdagangan secara rinci diatur

oleh Bursa Efek.

85

Page 280: depkeu

Mekanisme perdagangan oleh market maker tidak lepas dari

ketentuan adanya kuotasi. Ada beberapa karakter dari kuotasi:

a. Two Sided Quotation

Dalam Two Sided Quotation, market maker wajib membeli atau

menjual Efek di mana dia menjadi market maker untuk

rekeningnya sendiri secara berkesinambungan dan wajib

menjaga two sided quotation pada Bursa Efek. Dalam hal

market maker melakukan update atas harga permintaan atau

penawarannya tanpa disertai update atas jumlah efeknya,

maka jumlah Efek yang dimasukkan pada harga tersebut

adalah jumlah Efek yang sebelumnya.

Setiap anggota yang terdaftar sebagai market maker di Bursa

Efek harus menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah

tertentu di mana penentuan jumlah tertentu tersebut

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

• rata-rata volume perdagangan Efek selain perdagangan

tutup sendiri pada Bursa Efek;

• harga permintaan; dan

• jumlah market maker pada satu Efek.

Kewajiban menampilkan jumlah saham pada Efek tertentu

dapat berubah tergantung dari keadaan tertentu sebagaimana

ditentukan oleh Bursa Efek dan Bursa Efek dapat menerbitkan

daftar jumlah yang Efek diwajibkan dari waktu ke waktu.

market maker berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah

kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas minimum atau

lebih yang diwajibkan.

86

Page 281: depkeu

b. Firm Quotation

Market maker yang menerima penawaran untuk membeli atau

menjual dari Anggota Bursa yang lain wajib melakukan

eksekusi untuk penawaran tersebut setidaknya pada satu unit

perdagangan yang normal. Dalam hal market maker

menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari satu

unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima

penawaran jual atau beli dari Anggota Bursa dimaksud, maka

market maker dapat mengesekusi transaksi tersebut pada

jumlah yang ditampilkan.

c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar

Market maker wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada

tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap

tidak wajar dengan pasar pada saat itu, Bursa Efek dapat

mewajibkan market maker untuk dapat memasukkan

kuotasinya kembali. Apabila market maker yang mempunyai

kuotasi yang dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan

kembali kuotasinya, Bursa Efek dapat men-suspend kuotasi

market maker tersebut untuk satu atau semua Efek.

Bursa Efek wajib memiliki mekanisme dalam hal market maker

gagal memasukkan atau meng-update kuotasi, sebagai

berikut:

• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-

update kuotasi, market maker tersebut wajib segera

menghubungi Bursa Efek untuk meminta penarikan kuotasi;

87

Page 282: depkeu

• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-

update kuotasi dan market maker tersebut memilih untuk

tetap dalam Bursa Efek, maka market maker tersebut harus

mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya

dari Anggota Bursa yang lain pada jumlah kuotasinya

melalui Bursa Efek.

d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif

Market maker akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-

register sebagai market maker untuk Efek tertentu selama

periode tertentu apabila average spread Efek tersebut lebih

dari average spread dari dealer-dealer yang lain untuk Efek

tersebut pada suatu periode tertentu.

e. Locked and Crossed Market

Market maker dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di

Bursa Efek selama jam kerja yang normal (kecuali dalam

keadaan yang luar biasa) apabila :

• Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama dengan

atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh market

maker yang lain untuk Efek yang sama, atau

• Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari

kuotasi yang ditawarkan oleh market maker yang lain untuk

Efek yang sama.

Hal lain yang perlu diatur dalam mekanisme perdagangan oleh

market maker adalah kebijakan autoquote. Kebijakan ini

melarang sistem yang disebut sebagai autoquote system untuk

melakukan update quote secara otomatis atau melakukan

88

Page 283: depkeu

tracking ke dalam kuotasi di suatu Bursa Efek. Larangan ini

diperlukan untuk menghilangkan dampak negatif pada

kapasitas dan operasi atas teknik autoquote tertentu di mana

teknik ini dapat merubah track di dalam kuotasi yang secara

otomatis bereaksi atas kuotasi yang lain yang dapat

mengakibatkan kuotasi market maker jauh dari hasil pasar yang

terbaik.

Market maker dimungkinkan untuk menarik kuotasinya pada

suatu Efek. Penarikan kuotasi dapat diberikan oleh Bursa Efek

setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.

Beberapa alasan-alasan untuk melakukan penarikan

sementara adalah:

1) Keadaan di luar control dari Market maker, antara lain

kerusakan atau permasalahan peralatan dan komunikasi,

atau keadaan darurat, bencana alam.

2) Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment

banking (dengan disertai dokumen-dokumen pendukung).

3) Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara

perjanjian kliring.

4) Kegiatan Market maker yang pasif dan berpartisipasi

dalam secondary offering.

89

Page 284: depkeu

90

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. K e s i m p u l a n

Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam bab-bab terdahulu

dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

negara harus mampu meningkatkan kemudahan bagi para pemodal

untuk melakukan investasinya di pasar modal. Salah satu upaya

yang dapat ditempuh adalah meningkatkan likuiditas pasar melalui

pengembangan perdagangan melalui market maker.

2. Permasalahaan likuiditas juga merupakan kendala Pasar Modal di

Indonesia hal ini ditengarai oleh sejumlah saham emiten yang

tercatat di Bursa tidak ditransaksikan dan dua-pertiga saham emiten

yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total frekuensi

transaksi.

3. Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang

diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. Tim

melakukan studi pengembangan market maker di beberapa negara

mulai dari negara berkembang sampai dengan negara sedang

berkembang yaitu USA, Austria, India dan Thailand.

4. Tampak adanya variasi pengembangan market maker dari beberapa

negara tersebut. Mulai dari penggunaan istilah, ruang lingkup,

mekanisme perdagangan sampai dengan sanksi yang diberikan.

Page 285: depkeu

91

5. Namun sesuai dengan rekomendasi IOSCO, maka dapat ditarik

benang merah standar baku yang harus diatur dalam

pengembangan market maker yaitu:

a. Menetapkan persyaratan permodalan yang kuat tetapi tidak

membebani;

b. Menunjukkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam menetapkan

persyaratan perizinan atau pendaftaran;

c. Mengijinkan spread yang dapat menjamin resiko mereka;

d. Mengijinkan mereka untuk melakukan upaya dalam rangka

pengelolaan resiko.

e. Penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban sebagai

market maker.

6. Penelitian atas aktivitas perdagangan saham (khususnya saham

dengan kapitalisasi rendah) dan frekuensi pemindah bukuan obligasi

dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menunjukkan rendahnya

likuiditas perdagangan efek di Indonesia. Berdasarkan fakta tersebut

maka sangatlah dibutuhkan market maker untuk menggairahkan

perdagangan efek di Indonesia.

7. Pengaturan market maker tidak secara eksplisit diatur dalam

peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun

penggunaan kata pembentuk pasar (market maker) disinggung

dalam UUPM. Dengan demikian maka terdapat landasan hukum

bagi kemungkinan perdagangan efek di Pasar Modal Indonesia

melalui mekanisme market maker.

8. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah mengenai

persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai market

Page 286: depkeu

92

maker, permodalan dan mekanisme perdagangan Efek oleh market

maker. Adapun pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai

markeet maker adalah Perusahaan Efek yang bertindak sebagai

dealer.Adapun pengaturan mengenai mekanisme perdagangan

akan lebih detail diatur oleh Bursa Efek meliputi kuotasi yang dapat

dilakukan, penarikan kuotasi dan beberapa hal terkait dengan sanksi

terhadap market maker.

B. R e k o m e n d a s i

Dari berbagai pro dan cons terhadap pengembangan market maker

dan mempelajari penerapan market maker di beberapa negara Tim

dapat merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penggunaan istilah hendaknya tidak terpaku pada istilah market

maker, spesialis atau pembentuk pasar, sebaiknya didefinisikan

terlebih dahulu fungsinya selajutnya ditentukan istilah yang paling

tepat. Hal ini mengingat penggunaan istilah yang sama dibebrapa

negara tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan negara yang

bersangkutan.

2. Mempertimbangkan fungsi market maker yang cukup berat dimana

harus menciptakan likuiditas terlebih lagi bila kondisi pasar sedang

bearish maka perlu diberikan semacam insentif kepada market

maker. Hal ini dilakukan di beberapa negara apabila hal ini tidak

dipikirkan maka secara bisnis akan kecil kemugkinan pihak yang

bersedia menjadi market maker kalaupun diwajibkan maka fungsi

market maker untuk menjaga likuiditas tidak akan dapat berjalan

sesuai harapan seperti pengalaman pengembangan market maker

di Bursa Paralel Indonesia dulu atau Bursa Efek Surabaya saat ini.

Page 287: depkeu

93

3. Mengenai penentuan besaran modal, spread untuk kuaotasi

hendaknya dikaji lebih jauhh dan diperhitungkan secara matang

dengan memperhatikan jumlah rata-rata dari perdagangan efek,

nilai pasar dari efek dimana dia menjadi market maker, tingkat

volatilitas saham yang hendak marketmakeri. Apabila perhitungan ini

kurang tepat akan berdampak kontra produktif dan pengembangan

market maker sebagai ajang manipulasi pasar.