demografi proyeksi penduduk
TRANSCRIPT
MAKALAH
PROYEKSI KEPENDUDUKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Demografi
Dosen Pengampu : Ns. Latifa S Aini, M.Kep.,Sp.Kom
Disusun Oleh:
Allusia Paradipta 092310101000
Dessy Pertiwi 092310101035
Velina Silviyani 092310101000
Ririn Halimatus Sa’diah 092310101048
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
PROYEKSI PENDUDUK
Salah satu sumber data kependudukan yang dianggap paling
lengkap dan akurat adalah sensus. Akan tetapi sensusu dilakukan setiap 5 tahun
sekali bahkan pada umumnya di negara sedang berkembang dilakukan 10 tahun
sekali, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan data secara mendesak untuk
suatau keperluan tertentu. Untuk tujuan perencanaan pembnagunan dan penilaian
program, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data-
data kependudukan tidak hanya besar/jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin serta karakteristik sosial ekonomi baik pada saat
sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Suatu perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk
tidak hanya pada saat perencanaan pembangunan tetapi juga pada masa-masa
mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi bukan ramalan
jumlah pendudknuntuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang
didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang
menentukan besarnya jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Ketajaman
proyeksi penduduk sangat bergantung pada ketajaman asumsi tren komponen
pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998) untuk menentukan
asumsi tingkat kelahiran, kematiandan dan perpindahan dimasa yang akan datang
diperlukan data yang menggambarkan tren dimasa lampau hingga saat ini, faktor-
faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen dan hubungan antara satu
komponen dengan yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada
masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi
karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingakat kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk yang melandasi proyeksi lam tidak sesuai
lagi dengan kenyataan.
Data dasar yang diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah
sebagai berikut:
a) Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai data
dasar pembutan proyeksi penduduk
b) Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian dan migrasi penduduk
c) Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi
pada proyeksi tersebut
Menurut BPS (1998) data yang diperoleh dari sensus dan survei biasanya
masih mengandung beberapa kesalahan, walaupun telah diusajkahn agar
kesalahan tersebut tidak terjadi atau sekecil mungkin. Kesalahan yang paling
sering ditemukan adalah kurang tepatnya pelaporan umur. Kesalahan ini sering
terjadi antara lain karena banyaknya penduduk terutama di daerah pedesaan yang
tidak melaporkan umur mereka dengan benar. Hal ini disebabkan karena memang
penduduk tersebut tidak mengetahui tanggal lahir atau umuryna, sehingga
pelaporan umurnya hanya berdasarkan perkiraan mereka sendiri atau perkiraan
pencacah. Selain itu walaupun ada penduduk yang mengetahui umurnya secara
pasti tetapi karena alasan-alasan tetentu melaporkan umurnya lebih tua atau lebih
muda dari umur yang sebenarnya. Salah satu data dasar yang dibutuhkan untuk
membuat proyeksi penduduk dengan metode komponen adalah jumlah penduduk
yang dirinci menurut umur dan jenis kelamin. Oleh karena itu, untuk keperluan
proyeksi ini data dasar yang mengandung beberapa kesalahan perlu dievaluasi
secra cermat, kemudian dilakukan perapihan dengan tujuan untuk menghapus atau
memperkecil bebagai kesalahan yang ditemukan. Mengingat pentingnya data
mengenai umur maka untuk memperoleh keterangan tentang umur yang lebih baik
dalam sensus penduduk yang lalu dan SUPAS 1995 oleh BPS telah ditempuh
berbagai cara. Berikut cara–cara yang diupayakan oleh BPS untuk mengetahui
umur penduduk:
1. Bagi responden yang tahu tentang tanggal lahirnya dalam dalam kalender
masehi umur reponden bisa langsung dihitung
2. Bagi responden yang tahu tanggal lahirnya berdasarkan kalender islam,
jawa, dan sunda umur responden dihitung dengan menggunakan tabel
konversi kalender yang disediakan dalam buku pedoman pencacahan.
3. Responden yang tidak tahu umurnya tetap diupayakan memperoleh
keterangan tentang umur dengan menghubungkan kejadian penting
setempat atau nasional, atau membandingkan dengan umur atau tokoh
setempat yang diketahui waktu kelahirannya.
Setelah data SUPAS 1995 diperoleh BPS membuat proyeksi penduduk
Indonesia perpropinsi selama 10 tahun (hingga tahun 2005).
Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population
projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya
kekuatan negaranya. Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan
proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki
kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial,
menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karekteristik dari pada penduduk
dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlahserta struktur penduduk dianggap
sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan:
1. Di Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai
dengan gizi serta susunan penduduk menurut umur
2. Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan
tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode
proyeksi.
3. Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan
lapangan kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang
kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat
pendidikan, skilleddan pengalaman dari tenaga kerja.
4. Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk
memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru
gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.
5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja
dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar
estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang
Jadi penggunaan proyeksi penduduk tersebut diatas dapat digunakan
untuk 2 macam perencanaan yaitu:
1. Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response
terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut.
2. Perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend penduduk menuju ke
perkembangan demografi sosial dan ekonomi.
Jenis perkiraan penduduk ada beberapa jenis yaitu:
1. Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan
penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus
diperhitungkan.
Rumus:
Pm = Po+
Pm =Pn
Keterangan:
Po = jumlah penduduk pada tahun n
Pn = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
2. Postecensal estimated
Postecensal estimated adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah
census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.
Rumus:
Pm = Po – (Pn-Po)
Pm = Pn +
Keterangan:
Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal)
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
3. Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).
Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi
mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus. Proyeksi penduduk
menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah perhitungan yang
menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan
datang. Jadi proyeksi pendudukan menggunakan beberapa asumsi-asumsi
sehungga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas,
mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.
Proyeksi dapat dilakukan :
a. Sesudah sensus disebut forward projection
b. Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate. Proyeksi
adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan
migrasi dimasa yang akan datang. Forecast adalah suatu proyeksi dimana
asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan
dimasa mendatang. Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan
dan rumus-rumus sederhana.
Metode Yang Digunakan dalam Proyeksi Penduduk adalah
1. .Mathematical method
Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui data tentang
komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan
hanyalah penduduk keseluruhan. Dalam mathemagtical method kita dapat
menggunakan perumusan matematika dan yang paling sederhana adalah :
a) Linear dengan cara arithmetic dan geometric
b) Non linear antara lain exponential
2. Arithmetic rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara arithmat adalah pertumbuhan penduduk
dengan jumlah (absolut number) adalah sama setiap tahun.
Rumus : Pn =Po (1+ m)
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r =angka pertumbuhan penduduk
n =periode waktu dalam tahun
3. Geometric rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang
menggunakan dasar bunga berbunga. Jadi pertumbuhan penduduk di mana
angka pertumbuhan adalah sama untuk setiap tahun.
Rumus : Pn = Po
Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r =angka pertumbuhan penduduk
n =jangka dalam waktu
4. Exponential rate of grow
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka
pertumbuhan yang konstan.
Rumus: Pn = Po atau Pt = Po
Dimana:
Pn atau Pt = jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka petumbuhan penduduk
n atau t = waktu dalam tahun
e = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang besarnya
sama dengan 2,7182818
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang
dalam jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan
metode matematika maupun metoda komponen karena hasil secara total ( jumlah
penduduk keseluruhan ) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi
penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka
perbedaan hasil proyeksi makin berarti.Terutama kalau terjadi perubahan tingkat
kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan penggunaan metoda matematika
kurang mensukseskan. Oleh karena itu metoda komponen lebih banyak digunakan
karena metode komponen mencangkup determinan-determinan pertumbuhan
penduduk. Keuntungan metode ini adalah :
1) Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan
penduduk, yaitu Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi.
2) Di dalam metoda ini kita mulai dengan asumsi – asumsi Mortalitas,
Fertilitasi, dan Migrasi.
Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai
berikut:
1. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah
dilakukan prorating dan adjustment.
2. Menentukan level of mortality suautu penduduk tertentu.
3. Mengestimasikan pola fertilitasi (ASFR)
4. Menetukan rasio jenis kelamin saat lahir ( ratio atbirth )
5. Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi menurut umur )
Referensi:
Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Offset