demam tifoid
DESCRIPTION
semoga bermanfaatTRANSCRIPT
DEMAM TIFOID
dr. Aulia Syavitri D.
BATASAN Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi
sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi
Beberapa spesies lain seperti paratifi A, paratifi B, dan paratifi C penyebab demam paratifoid
Gejala klinis demam tifoid dan demam paratifoid sama
BATASAN- Bakteri gram negatif- tidak berkapsul- aktif bergerak
menggunakan flagella peritrikosa
- mempunyai antigen somatik (O) dari oligosakarida; antigen flagelar (H) yang terdiri dari protein; dan antigen selubung (K) yang terdiri dari polisakarida
- Mempunyai makromolekular LPS kompleks yang membentuk lapisan luar dinding sel yang dinamakan endotoksin
PATOGENESIS Penularan secara oral Kuman melewati barrier asam
lambung melewati barrier usus halus menempel & masuk ke dalam sel epitel usus halus hingga lamina propria atau masuk lewat sel M yang berada di atas plaque of peyer difagositosis makrofag, ke KGB mesenterika ke duktus thoracicus beredar ke sirkulasi bakteremia I (asimtomatik)
Bakteremia I terjadi 24-72 jam setelah infeksi
PATOGENESIS Sebagian S.typhi di dalam makrofag keluar
dari sirkulasi, masuk ke dalam jaringan organ nonlimfoid dan berkembang biak di dalamnya
S.typhi yang ada di dalam makrofag dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dalam fagosom makrofag. Sel kemudian lisis S.typhi keluar ke sirkulasi bakteremia II (simptomatis)
MANIFESTASI KLINIS Masa inkubasi : 3 – 60 hari Demam 5 – 7 hari, tidak mempan dengan
antipiretik. Demam bersifat bertahap, makin naik setiap hari (step ladder), bradikardia relatif
Disertai rasa lesu, malaise, nyeri kepala, nyeri otot, punggung, sendi, perut kembung dan kadang nyeri, obstipasi atau kadang diare, mual, muntah, batuk
Pendengaran menurun, abdominal tenderness (rasa tidak enak di perut), kembung, hepatomegali, splenomegali
Gelisah, delirium, koma
MANIFESTASI KLINIS Rose spots Typhoid tongue (kotor,
tertutup warna putih, tremor)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah
Leukopeni, leukositosis, netropeni, limfositosis, anemia, LED , SGOT/SGPT
Biakan kuman paling tinggi pada minggu I sakit Tinja
Bloody stool Biakan kuman paling tinggi pada minggu II/III
Urin Tes diazo (+) Biakan kuman paling tinggi pada minggu II/III
Tes serologi Tes aglutinasi (widal), ELISA, dll
KOMPLIKASI Komplikasi intestinal
Perdarahan usus Perforasi usus Ileus paralitik
KOMPLIKASI Komplikasi ekstraintestinal
Kardiovaskuler : syok septik, miokarditis, trombophlebitis
Darah : anemia hemolitik, trombositopeni, disseminated intravascular coagulation, sindrom uremia hemolitik
Paru : empyema, pleuritis Hati dan kandung empedu :
hepatitis dan kolesistitis Ginjal : glomerulonefritis,
pyelonefritis, perinefritis Tulang : osteomyelitis, spondilitis,
artritis Neuropsikiatri : delirium,
meningismus, polineuritis, psikosis
PENATALAKSANAAN Penderita dapat dirawat di bangsal umum Pada fase akut, mutlak perlu tirah baring! Perlu diet khusus tiphoid diet Obat-obatan :
Kloramfenikol, thiampenicol, cotrimoxazole, ampicilin, amoxicillin mulai kebal terhadap S.typhi
Golongan fluoroquinolone, azithromycin
PENATALAKSANAAN Perawatan khusus penderita
Tirah baring absolut Diet khusus (diet padat dini + suplemen protein) Hati-hati dengan air seni, tinja, bahan muntahan
penderita Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat yang
digunakan penderita Cuci tangan dengan sabun yang mengalir
“CARRIER” KRONIS Carrier kronis individu yang mengeluarkan
S.typhi baik dari tinja atau air seni selama 1 tahun atau lebih
Sumber infeksi kandung empedu dan ginjal
Tidak boleh menjadi juru masak Pendidikan : kesadaran untuk tidak menulari
orang lain
TERIMA KASIH