demam tifoid
DESCRIPTION
ffffffffffffwfffffffffffffffffffffwwwwwwwwwwwddddddddddddddwwwwwwwwwwwwwwwTRANSCRIPT
Demam TifoidDemam Tifoid
DefinisiDefinisi
Demam Tifoid adalah Sindrom sistemik yang Demam Tifoid adalah Sindrom sistemik yang diakibatkan oleh infeksi bakteri akut pada usus diakibatkan oleh infeksi bakteri akut pada usus halus.halus.
EtiologiEtiologi
Salmonella Enterotica Serotipe Typhi, Salmonella Enterotica Serotipe Typhi, Paratyphi A, Schottmuelleri (dulu Paratyphi Paratyphi A, Schottmuelleri (dulu Paratyphi B), Hirschfeldii (dulu Paratyphi C).B), Hirschfeldii (dulu Paratyphi C).
EpidemiologiEpidemiologi
Negara berkembang : 500/100000 (0.5%) angka Negara berkembang : 500/100000 (0.5%) angka kematian tinggi kematian tinggi
Indonesia jarang dijumpai, bersifat sporadis Indonesia jarang dijumpai, bersifat sporadis Penularan : kontak langsung atau tidak langsung Penularan : kontak langsung atau tidak langsung Penularan fecal-oral melalui makanan atau air minum Penularan fecal-oral melalui makanan atau air minum
yang terkontaminasi yang terkontaminasi Transplasental dari ibu yang terinfeksi kepada Transplasental dari ibu yang terinfeksi kepada
janinnya janinnya
Gambaran lesi Rose Spots
PatogenesisPatogenesis
Invasi bakteri ke aliran darah penting pada Sindroma Invasi bakteri ke aliran darah penting pada Sindroma Demam Tifoid Demam Tifoid
Ukuran inokulum dosis infeksius adalah 10Ukuran inokulum dosis infeksius adalah 1055-10-1099 mikroorganisme peroral mikroorganisme peroral
Bakteri menginvasi Plaque Payeri terkode dalam gen Bakteri menginvasi Plaque Payeri terkode dalam gen mirip gen invasive mirip gen invasive shigella sppshigella spp dan enteroinvasif dan enteroinvasif E E colicoli.Tetapi .Tetapi S.typhiS.typhi memiliki tambahan gen yang tidak memiliki tambahan gen yang tidak dimiliki oleh dimiliki oleh Shigella Shigella yang bertanggung jawab yang bertanggung jawab menimbulkan demam tifoid pada penderita menimbulkan demam tifoid pada penderita
Makanan/minuman terkontaminasi
bakteria Salmonella Enterica
Usus & Ileum (bakteri menempel pd
mikrovili)
Invasi epitel mukosa
Plaque Peyeri
jar. Limfoid usus
Nodus Limfaticus Mesentericus
Ductus Thoracicus
Sistemik (terjadi Transient bakteremia)
Organ lain & Seluruh tubuh
Bakteri berproliferasibakteremia
Sistim Retikuloendotelial
(Hati, Limfa)
Induksi respon Imun Seluler &
Humoral
Antigen Vi pada S. typhi menghalangi
fagositosit
S. Typhi menghasilkan
Endotoksin
Sitokin terinduksi
Gejala Sistemik dan Demam berlanjut
Gambaran PA Ulkus Ileum Gambaran PA Nekrosis Hati pada Demam Tifoid
Manifestasi KlinisManifestasi Klinis- Masa inkubasi 7-14 hari tergantung jumlah inokulum.Masa inkubasi 7-14 hari tergantung jumlah inokulum.
Usia Remaja / SekolahUsia Remaja / SekolahGejala awal : Gejala awal : - Demam- Demam - Sakit kepala - Sakit kepala
- Malaise- Malaise - Myalgia - Myalgia- Anoreksia- Anoreksia- Nyeri Abdominal ↑ dlm 2-3 hari- Nyeri Abdominal ↑ dlm 2-3 hari
Minggu Pertama : - Diare (fase awal) Minggu Pertama : - Diare (fase awal) - - Batuk & EpistaksisBatuk & Epistaksis - Konstipasi - Konstipasi - Letargi pd bbrp Anak - Letargi pd bbrp Anak - Demam ↑ bertahap - Demam ↑ bertahap
- Demam ↑↑ (40- Demam ↑↑ (4000C) Setelah 1 mingguC) Setelah 1 minggu
Minggu Kedua : - Demam ↑↑ Minggu Kedua : - Demam ↑↑ -Disorientasi & Letargi -Disorientasi & Letargi - Fatigue, Anoreksia, Batuk- Fatigue, Anoreksia, Batuk -Delirium & Stupor dapat -Delirium & Stupor dapat
terjadi terjadi - Gejala Abdominal ↑ - Gejala Abdominal ↑Pemeriksaan Fisik : - Bradikardi Relatif, hepatosplenomegali, Distensi Abdomen, 50% Pemeriksaan Fisik : - Bradikardi Relatif, hepatosplenomegali, Distensi Abdomen, 50% Rose Spot, Rash Makulopapular Rose Spot, Rash MakulopapularAuskultasi : Ronkhi & Krepitasi kadang2 terdengarAuskultasi : Ronkhi & Krepitasi kadang2 terdengar
Lanj. Manifestasi KlinisLanj. Manifestasi KlinisBayi / BalitaBayi / Balita- Gejala tidak khas- Gejala tidak khas- Diare > Dewasa, sering salah diagnosa dengan Gastroenteritis Akut- Diare > Dewasa, sering salah diagnosa dengan Gastroenteritis Akut- Demam ringan & Malaise - Demam ringan & Malaise - Pd bbrp Anak - Pd bbrp Anak Gejala Infeksi Saluran Nafas Bawah Gejala Infeksi Saluran Nafas Bawah
NeonatusNeonatusPada ibu hamil Pada ibu hamil Aborsi & Kelahiran Prematur Aborsi & Kelahiran PrematurPenyakit timbul setelah 3 hari dari kelahiranPenyakit timbul setelah 3 hari dari kelahiranGejala umum : Gejala umum : - Muntah- Muntah
- Diare- Diare- Distensi Abdomen- Distensi Abdomen
Gejala lain : - Kejang - AnoreksiaGejala lain : - Kejang - Anoreksia - Hepatomegali - BB- Hepatomegali - BB↓ Neonatus↓ Neonatus - Ikterus - Ikterus
Temperatur tubuh bervariasi dpt mencapai 40,5Temperatur tubuh bervariasi dpt mencapai 40,500CC
AnamnesaAnamnesa Id PasienId Pasien Anamnesa : - Ku Anamnesa : - Ku
- K (+)- K (+) - Pertanyaan menyingkirkan DD/- Pertanyaan menyingkirkan DD/
Pemeriksaan Fisik = Status pasien Present, Pemeriksaan Fisik = Status pasien Present, Kepala,Mata,Mulut,Pernafasan,Tonsil Kepala,Mata,Mulut,Pernafasan,Tonsil Faring,Leher,Thoraks,Abdomen,EkstremitasFaring,Leher,Thoraks,Abdomen,Ekstremitas
Lab. DarahLab. Darah Diag SementaraDiag Sementara Diag tdk tersingkirDiag tdk tersingkir Pmrk. Penunjang (Usulan Pemeriksa)Pmrk. Penunjang (Usulan Pemeriksa) Diag kerjaDiag kerja PenatalaksanaanPenatalaksanaan KomplikasiKomplikasi PrognosisPrognosis
DiagnosaDiagnosa Kultur darah (+) pada minggu pertama penyakit. Kultur darah (+) pada minggu pertama penyakit. Kultur dari feses dan urin (+) setelah minggu pertama. Kultur Kultur dari feses dan urin (+) setelah minggu pertama. Kultur
feses juga (+) selama periode inkubasi. feses juga (+) selama periode inkubasi. Kultur sumsum tulang (+) pada fase lanjut, merupakan metode Kultur sumsum tulang (+) pada fase lanjut, merupakan metode
diagnosa yang paling sensitive.diagnosa yang paling sensitive. Metode lain untuk diagnosa lebih awal sedang dikembangkan : Metode lain untuk diagnosa lebih awal sedang dikembangkan :
deteksi langsung antigen spesifik deteksi langsung antigen spesifik S. typhiS. typhi pada serum dan pada serum dan antigen Vi pada urin menggunakan antibodi monoclonal. antigen Vi pada urin menggunakan antibodi monoclonal.
Tes Widal mengukur antibody terhadap antigen O dan H. Tes Widal mengukur antibody terhadap antigen O dan H. Banyak hasil positif palsu dan negative palsu yang sering Banyak hasil positif palsu dan negative palsu yang sering muncul, sehingga tidak bisa digunakan tunggal. muncul, sehingga tidak bisa digunakan tunggal.
Pemeriksaan LabPemeriksaan Lab
Anemia Normositik Normokromik beberapa minggu Anemia Normositik Normokromik beberapa minggu hilangnya volume darah dan supresi sumsum hilangnya volume darah dan supresi sumsum tulang. tulang.
Leukopenia setelah minggu pertama atau minggu Leukopenia setelah minggu pertama atau minggu kedua penyakit. minimal 2500 sel/mmkedua penyakit. minimal 2500 sel/mm³³. .
Abses Pyogenik Abses Pyogenik Leukositosis mencapai 20000- Leukositosis mencapai 20000-25000 sel/mm25000 sel/mm³³. .
Trombositopenia Trombositopenia Hasil tes fungsi hati terganggu. Hasil tes fungsi hati terganggu. Proteinuria, Fecal Leukosit dan darah Fecal Proteinuria, Fecal Leukosit dan darah Fecal
Differensial DiagnosaDifferensial Diagnosa
Pada fase awal sering disalah artikan dengan Pada fase awal sering disalah artikan dengan Gastroenteritis, Sindrom Viral, Bronchitis dan Gastroenteritis, Sindrom Viral, Bronchitis dan bronchopneumonia. bronchopneumonia.
DD/ Demam Tifoid : Malaria, TB Milier, DD/ Demam Tifoid : Malaria, TB Milier, Meningitis, Hepatitis Kronik, DHF, Faringitis, Meningitis, Hepatitis Kronik, DHF, Faringitis, Rhinofaringitis, Pneumoni, Campak, Varicella, Rhinofaringitis, Pneumoni, Campak, Varicella, Encephalitis, SepsisEncephalitis, Sepsis
TerapiTerapi
Pengobatan demam tifoid terdiri atas 3 bagian, yaitu :Pengobatan demam tifoid terdiri atas 3 bagian, yaitu :1. Perawatan1. Perawatan2. Diet2. Diet3. Obat3. Obat
Kloramfenikol 50 mg/kg/24 jam peroral atau 75 mg/kg/24jam IV dalam 4 Kloramfenikol 50 mg/kg/24 jam peroral atau 75 mg/kg/24jam IV dalam 4 dosis setara.dosis setara.
Ampisilin 200mg/kg/24 jam IV dalam 4-6 dosis.Ampisilin 200mg/kg/24 jam IV dalam 4-6 dosis. Amoksislin 100mg/kg/24 jam PO dalam 3 dosis.Amoksislin 100mg/kg/24 jam PO dalam 3 dosis. Trimetropim-Sulfametoksazol 10 mg TMP dan 50 mg SMX /kg/24 jam PO Trimetropim-Sulfametoksazol 10 mg TMP dan 50 mg SMX /kg/24 jam PO
dalam 2 dosis.dalam 2 dosis.
Terapi singkat demam tifoid dapat dicapai dengan penggunaan obat :Terapi singkat demam tifoid dapat dicapai dengan penggunaan obat : Sefiksim oral 20 mg/kg/24 jam dalam 2 dosis terpisah selama 8 hari.Sefiksim oral 20 mg/kg/24 jam dalam 2 dosis terpisah selama 8 hari. Seftriakson 50 mg/kg/24 jam IM selam 5 hari.Seftriakson 50 mg/kg/24 jam IM selam 5 hari. Ofloksasin 15 mg/kg/24 jam untuk 2 hari.Ofloksasin 15 mg/kg/24 jam untuk 2 hari.
Lanj. terapiLanj. terapi
Deksametakson 3 mg/kg dosis inisial Deksametakson 3 mg/kg dosis inisial dilanjutkan 1 mg/kg setiap 6 jam selama 48 dilanjutkan 1 mg/kg setiap 6 jam selama 48 jam pada pasien syok,stupor,letargis jam pada pasien syok,stupor,letargis
Transfusi darah dibutuhkan apabila Transfusi darah dibutuhkan apabila pendarahan intestinal semakin parah. pendarahan intestinal semakin parah.
KomplikasiKomplikasi
Komplikasi intestinalKomplikasi intestinal Perforasi yang bermanifestasi dengan penurunan temperaturPerforasi yang bermanifestasi dengan penurunan temperatur Penurunan tekanan darah dan peningkatan denyut nadi.Penurunan tekanan darah dan peningkatan denyut nadi. Sepsis dengan kuman basil enteric aerobic dan anaerob gram Sepsis dengan kuman basil enteric aerobic dan anaerob gram
negative . negative .
Komplikasi ekstra-intestinalKomplikasi ekstra-intestinal Hepatitis dan kolesistitis Hepatitis dan kolesistitis Pnemonia Myocarditis toksik Pnemonia Myocarditis toksik Trombosis dan phlebitis jarang timbul Trombosis dan phlebitis jarang timbul Komplikasi neurology Komplikasi neurology
PrognosisPrognosis
Tergantung pada terapi, umur, status Tergantung pada terapi, umur, status kesehatan, serotype salmonella yang kesehatan, serotype salmonella yang menginfeksi dan ada tidaknya komplikasi. menginfeksi dan ada tidaknya komplikasi.
Bayi umur 1 / <1 tahun dan anak dengan Bayi umur 1 / <1 tahun dan anak dengan kelainan mental beresiko tinggi.kelainan mental beresiko tinggi.
PencegahanPencegahan
Meningkatan kualitas sanitasi dan penggunaan Meningkatan kualitas sanitasi dan penggunaan air bersih.air bersih.
Personal hygiene, cuci tangan dan pengawasan Personal hygiene, cuci tangan dan pengawasan dalam makanan. dalam makanan.
Eradikasi S.typhi dari carrier.Eradikasi S.typhi dari carrier.
VaksinVaksin
Parenteral heat-phenol inactivated Parenteral heat-phenol inactivated Oral live-attenuated preparation dari Stv strain Oral live-attenuated preparation dari Stv strain
Ty21a Ty21a Vaksin dari kapsul Vi polisakarida Vaksin dari kapsul Vi polisakarida
Terima KasihTerima Kasih