deliknews sulawesi tenggara

12
EDISI 1 TAHUN I SEPTEMBER 2013 SULTRA DELIKNEWS TABLOID DWI MINGGUAN WWW.DELIKNEWS.COM HARGA : RP. 5.000,- Sejumlah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Mangkir saat sidang pembahasan KUA PPAS , Padahal sidang ini seharunya menjadi penting, mengingat pembahasan terkait anggaran untuk masyarakat Sulawesi Tenggara. Konflik antara PT. Prima Nusa Sentosa (PNS) dengan PT. Anugerah Harisma Barakah (AHB) atas kepemilikan lahan tambang di Pulau Kabaena membuat warga menjadi ketakutan ketika akan melakukan aktifitas. >> HALAMAN 09 SOROTAN >> HALAMAN 05 BERITA FOTO ANGGOTA DPRD MALAS IKUT SIDANG KONFLIK TAMBANG WARGA TERINTIMIDASI SK BUPATI VS SKT KADES KENDARI – Kondisi masyarakat dari leluhur Mokole Toondu dan Leluhur Samaga Tooto langsung lemas ketika membaca kembali putusan majelis hakim ketua dalam salinan perkara ketika bersama- sama dengan deliknews untuk memberika keterangan terkait dengan keinginan untuk menga- jukan banding, “ kami merasa di zhalimi oleh pihak pengadilan,” ujar pria paruh baya ini. alasannya mereka memiliki Surat Keputusan Bupati Kendari sejak tahun 1999 terkait dengan kepemilikan tanah yang saat ini sedang digarap oleh empat peru- sahaan penambangan nikel. Tanah yang menjadi sengketa ini merupakan tanah warisan leluhur, menurutnya tanah ini awalnya disengketakan oleh kedua Rumpun keluarga ini, namun pertengkaran yang sudah sampai ke tahap adu fisik ini, akhirnya dibawa ke hadapan Bupati Kendari saat itu Drs, H.A. Razak Porosi, dan sesuai dengan Surat Telegram Guber- nur Propinsi Sultra untuk Bupati KDH Tk. II Di Unaaha Nomor 593/3733 tanggal 17 September 1999 yang isinya memerintah- kan Bupati Tk. II Kendari untuk segera membuat sertifikat persil Terkait Sengketa Tanah BACA HAL 11 Selengkapnya CSR Dibayar Dengan Ore Nikel, Mantan Bupati Kolaka Divonis 4,6 Tahun Penjara 6 Istri Gubernur Sultra Manfaatkan Bantuan CSR BRI Kendari, Untuk Kampanye 4 PAMONG DESA TEWAS DIDOR Dinas PU Sultra Berharap APBDP GOL Rp.200 Miliar 7 Microsoft Akuisisi Saham Nokia, BlackBerry Panas 11 warga Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ,Provinsi Sulawesi Utara , kembali dikejutkan den- gan peristiwa penembakan yang diduga dilaku- kan Anggota Polri >> HALAMAN 11 RAGAM Fokus Sultra : SEPUTAR Ragam : Akses berita terkini lainnya di situs warta berita online indonesia www.deliknews.com Duit Konvensi Capres Partai Demokrat Halal ? 3 Nyalon Gubernur di Maluku Utara, Visi-Misi Putra Sultra Setengah Gila ! 10 FESTIVAL TARIAN DAERAH HANYA DIHADIRI KADES >> HALAMAN 12 | ADVERTORIAL

Upload: delik-newscom

Post on 15-Mar-2016

268 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tabloid deliknews sulawesi tenggara hadir dua mingguan di kota kendari dan sekitarnya

TRANSCRIPT

Page 1: Deliknews Sulawesi Tenggara

EDISI 1 • TAHUN I • SEPTEMBER 2013SULTRA

DELIKNEWSTABLOID DWI MINGGUAN

WWW.DELIKNEWS.COM HARGA : RP. 5.000,-

Sejumlah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Mangkir saat sidang pembahasan KUA PPAS , Padahal sidang ini seharunya menjadi penting, mengingat pembahasan terkait anggaran untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Konflik antara PT. Prima Nusa Sentosa (PNS) dengan PT. Anugerah Harisma Barakah (AHB) atas kepemilikan lahan tambang di Pulau Kabaena membuat warga menjadi ketakutan ketika akan melakukan aktifitas.

>> HALAMAN 09 SOROTAN>> HALAMAN 05 BERITA FOTO

ANGGOTA DPRDMALAS IKUT SIDANG

KONFLIK TAMBANGWARGA TERINTIMIDASI

SK BUPATI VS SKT KADES

KENDARI – Kondisi masyarakat dari leluhur Mokole Toondu dan Leluhur Samaga Tooto langsung lemas ketika membaca kembali putusan majelis hakim ketua dalam salinan perkara ketika bersama-sama dengan deliknews untuk memberika keterangan terkait dengan keinginan untuk menga-jukan banding, “ kami merasa di zhalimi oleh pihak pengadilan,”

ujar pria paruh baya ini.alasannya mereka memiliki

Surat Keputusan Bupati Kendari sejak tahun 1999 terkait dengan kepemilikan tanah yang saat ini sedang digarap oleh empat peru-sahaan penambangan nikel.

Tanah yang menjadi sengketa ini merupakan tanah warisan leluhur, menurutnya tanah ini awalnya disengketakan oleh kedua Rumpun keluarga ini,

namun pertengkaran yang sudah sampai ke tahap adu fisik ini, akhirnya dibawa ke hadapan Bupati Kendari saat itu Drs, H.A. Razak Porosi, dan sesuai dengan Surat Telegram Guber-nur Propinsi Sultra untuk Bupati KDH Tk. II Di Unaaha Nomor 593/3733 tanggal 17 September 1999 yang isinya memerintah-kan Bupati Tk. II Kendari untuk segera membuat sertifikat persil

■ Terkait Sengketa Tanah

BACA HAL 11Selengkapnya

CSR Dibayar Dengan Ore Nikel, Mantan Bupati Kolaka Divonis 4,6 Tahun Penjara

6

Istri Gubernur Sultra Manfaatkan BantuanCSR BRI Kendari,Untuk Kampanye

4

PAMONG DESATEWAS DIDOR

Dinas PU Sultra Berharap APBDP GOL Rp.200 Miliar

7

Microsoft Akuisisi Saham Nokia, BlackBerry Panas

11

warga Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ,Provinsi Sulawesi Utara , kembali dikejutkan den-gan peristiwa penembakan yang diduga dilaku-kan Anggota Polri

>> HALAMAN 11 RAGAM

Fokus Sultra : SEPUTAR Ragam :

Akses berita terkini lainnya di situs warta berita online indonesia www.deliknews.com

Duit Konvensi Capres Partai Demokrat Halal ? 3

Nyalon Gubernur di Maluku Utara,Visi-Misi Putra SultraSetengah Gila !

10

FESTIVAL TARIAN DAERAH HANYA DIHADIRI KADES

>> HALAMAN 12 | ADVERTORIAL

Page 2: Deliknews Sulawesi Tenggara

Editorial02 Edisi 1 • Tahun I • September 2013 DELIKNEWS SULTRA

Penasehat Deliknews Sultra : M. Guntur Budiawan , Sonny Haryadi , Pimpinan Redaksi/Per-wakilan Sultra : A. Jalu Jazz Pomone Manajemen Deliknews Sultra : Ruriyanti (Koordinator), Heru, Koordinator Liputan : Sesco , Staf Redaksi Sultra : Jhon, Sesco, Silvester, Goez, Kalam, Fero, Darma ,

Alamat Redaksi : BTN Kendari Permai Blok B III Nomor 10 , Hotline : 0823-93777-737Layout Artistik : Siber-TeamKordinator Jaringan Berita : www.deliknews.com (portal berita online Indonesia)

DELIKNEWS MEDIASIUP : 411/5617.A/326.8.08.2012 NPWP : 22.134.237.1607.011 Notaris : Achmad Taufik SH, MHum

Dewan Penasehat : Nur Chusain, H.Ruslan, Dr.Lukman M.Si, Dr.Syahril , SE.M.Si , M. Efendi. SH, KH. Mohtar lubis Konsultan Hukum : Graha Hukum Surabaya Wartawan deliknews Sultra dibekali Tanda Pengenal dan Namanya

Tercatat didalam Boks Redaksi.

Jujurkah Pemda Mengelola Anggaran ?Maraknya pemberitaan kasus

penyalahgunaan anggaran di lingkup pemerintahan kab/kota maupun provinsi menjadi contoh buruk terhadap kinerja pemerintah. Beberapa kasus penyalahgunaan anggaran hasil temuan BPK yang telah disidangkan di beberapa pengadilan membuat masyarakat yakin bahwa uang negara yang harusnya dinikmati oleh rakyat dalam bentuk pembangunan di segala bidang justru dinikmati oleh oknum-oknum yang ingin memperkaya diri dengan menggunakan uang negara. Sayangnya beberapa kasus korupsi yang berhasil diungkap BPK tidak membuat jera oknum-oknum yang masih menikmati uang negara untuk kepentingan pribadi.

Otonomi daerah yang telah dimulai sejak tahun 2001 yang membangkitkan semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Governance (tata pemerintahan yang baik). Perkembangan zaman yang semakin pesat mau tidak mau juga meningkatkan aspirasi, tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang harus direalisasikan secara efektif dan efisien oleh pemerintah karena sumber daya yang semakin terbatas. Namun yang sering ditemui adalah sebaliknya aparatur pemerintah sering menyandarkan profesionalitasnya pada aspek rutinitas, sehingga segala sesuatu pekerjaan dilaksanakan berdasarkan rumusan “dulu juga begitu”, sehingga pegawai jarang melakukan kesalahan yang baru, akan tetapi secara tidak sadar mereka senantiasa mengulang kesalahan lama, tanpa ada inisiatif memperbaiki kesalahan tersebut.

Berdasarkan gambaran diatas, maka pengembangan SDM PNS menjadi hal yang urgen. Diklat menjadi alternatif yang bisa dilakukan. Namun pelaksanaan Diklat jangan sampai menimbulkan kesan pemborosan. Diklat harus sesuai dengan kebutuhan organisasi dan mampu memotivasi pegawai untuk mengikuti

Diklat.Bukan seperti paradigma sekarang diklat

hanyalah sekedar refreshing atau untuk menghabiskan anggaran untuk kepentingan pribadi sehingga Diklat tidak mampu memberi kontribusi maksimal bagi pengembangan pegawai maupun organisasi. Kelemahan dalam sistem Diklat yang ada saat ini adalah Diklat tidak dikaitkan dengan sistem analisis jabatan sehingga Diklat tidak mampu mengupgrade kemampuan pegawai dalam pelaksanaan tugasnya karena tidak sesuai antara materi Diklat dengan kebutuhan pegawai.

Diklat juga tidak dikaitkan dengan sistem kompensasi atau pola karir pegawai, sehingga pegawai tidak termotivasi untuk melakukan Diklat tersebut atau kalaupun termotivasi hanyalah sekedar lulus, agar tidak merasa malu ketika kembali ke institusinya.

Pengelolaan SDM pemerintah daerah masih menggunakan SDM administratif dan belum mencapai taraf SDM strategis, walaupun ada pengakuan bahwa SDM pada dasarnya merupakan aset terpenting dan strategis bagi suatu organisasi. Dalam hal ini, untuk tujuan tersebut kompetensi yang dimiliki SDM harus dipertimbangkan sebagai bagian penting dalam manajemen SDM. Oleh karena itu, kompetensi yang dimiliki SDM pemerintah daerah perlu dikembangkan dan diselaraskan dengan visi, misi dan tujuan pemerintah daerah tersebut. Sehingga, diperlukan lembaga yang menangani pengembangan SDM agar

selaras dengan kebutuhan organisasi. Peran BKD sebagai institusi yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengembangan, serta melakukan monitoring dan evaluasi SDM dengan dinas/badan/kantor yang ada di lingkungan pemerintah daerah. Arus data kepegawaian dari dinas/badan/kantor dan BKD menjadi dasar BKD menyusun dan menyelenggarakan program pembinaan dan pengembangan SDM.

Sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat tentang kinerja pemerintahan menuju penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik (good governance) salah satu pendekatan utama adalah pengembangan SDM melalui penyelenggaraan Diklat yang tepat yang sesuai dengan job analisis dan pola karir pegawai. Job analisis harus diawali dengan updating job analisis sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kondisi kedaerahan, sehingga Diklat mampu memenuhi kebutuhan pegawai dalam pelaksanaan tugasnya. Kemudian diikuti dengan identifikasi sesuai job analisis yang baru untuk mengidentifikasi kemampuan dan potensi pegawai. Pola karir pegawai juga harus menjadi arah dalam melaksanakan Diklat. Diklat yang sesuai dengan job analisis dan pola karir pegawai akan dapat memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap organisasi sekaligus merangsang pegawai untuk mengembangkan karier dan profesionalismenya. Sehingga Diklat adalah sarana pengembangan pegawai dan organisasi, bukan sebuah pemborosan dan ajang refreshing.

Oleh karena itu, dalam mengelola SDM

Oleh: Jallu Jazz Pamone (Pimpred Deliknews Sultra)

Salam Hormat ....

SEKAPUR SIRIH REDAKSI

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca dan orang-orang yang telah turut ikut

membantu kami dalam kelancaran hingga terbitnya edisi perdana tabloid mingguan Deliknews Sultra kehadapan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah akan menjadi saingan beberapa media massa cetak yang sudah terbit dan menjadi media yang akan terbit dan kemudian hilang dari peredaran ? jawabannya adalah tidak…!!! Tidak untuk menjadi saingan bagi media massa cetak yang sudah terbit terlebih dahulu, dan juga tidak untuk hadir kemudian menghilang dari peredaran, redaksi akan tetap kembali kepada para rekan-rekan dan pembaca deliknews sultra kedepannya, karena keberadaan deliknews sultra tidak lebih dari sebuah pembawa warna-warni berita yang begitu banyak untuk dihadapkan kepada masyarakat Sultra.

Kemajuan teknologi yang sudah demikian

pemeritah daerah diperlukan kegiatan assessment center dan development center untuk mengoptimalkan kinerja dan kompetensi pegawai di lingkungan pemerintah daerah dengan mengacu pada kompetensi jabatan struktural dan fungsional serta tugas pokok dan fungsi setiap SKPD. Selain itu perlu juga dilakukan upaya penyelarasan (alignment) antara visi, misi dan tujuan strategis pemerintah daerah dengan manajemen SDM yang dilaksanakan di masing-masing pemerintahan daerah. Sementara itu, kegiatan assessment center dapat dilakukan dengan memberikan peran yang lebih besar pada Badan Kepegawaian dan Diklat Pemerintah Daerah, sehingga memiliki kewenangan untuk melakukan assessment kepegawaian agar ada kesesuaian antara ketersediaan pegawai dan kebutuhan untuk perwujudan visi dan misi. Dan kegiatan development center dapat dilakukan di Badan Kepegawaian dan Diklat Pemerintah Daerah untuk pengembangan yang bersifat penjenjangan, sedangkan untuk pengembangan kompetensi dapat dilakukan di Badan Kepegawaian dan Diklat, Sanggar Kegiatan Belajar. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat dimanfaatkan pula untuk meningkatkan taraf kompetensi pegawai. Dengan demikian semua potensi kegiatan pengembangan yang dimiliki Pemerintah Daerah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Dalam hal ini, pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian diarahkan untuk menunjang pelaksanaan fungsi assessment center dan development center disamping untuk melayani kebutuhan manajemen strategis SDM masing-masing pemerintah daerah.

Dengan penerapan assessment center oleh pemerintah daerah secara otomatis dapat menghindari penyalahgunaan anggaran untuk program/kegiatan pengembangan SDM karena sudah jelas dan terarah pengalokasian anggaran untuk program/kegiatan pengembangan SDM. Dana yang tersedia digunakan untuk kepentingan manajemen SDM berupa diklat bukan untuk refreshing dan pemborosan anggaran. (*)

cepatnya dalam hal mengakses berita-berita dalam bentuk media eletronik online, membuat pembaca juga semakin cepat mendapatkan berita, namun kesemuanya itu ada keterbatasan yang dimiliki, seperti adanya pembatasan jumlah karakter tulisan.

Oleh karena itu keterbatasan berita-berita yang di muat di deliknews.com (portal berita online nusantara) dalam hal jumlah karakter, membuat beberapa rekan-rekan deliknews mencoba untuk lebih banyak menuangkan dalam bentuk tulisan yang lebih bebas namun tetap mengutamakan data real dan independensi, namun keterbatasan itu juga tetap ada, persoalan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana memuaskan para pembaca dengan berita-berita yang masih banyak terpampang dihadapan masyarakat sultra khususnya dan Indonesia umumnya.

Berangkat dari itu semua, maka deliknews sultra mencoba untuk tetap hadir dengan ragam berita yang meramaikan bursa pemberitaan dan pengetahuan bagi masyarakat, dan kesemuanya itu demi kemajuan Sultra dan Indonesia kedepan yang lebih baik.

Tabee…….SALAM REDAKSI !!

Redaksi Menerima Kiriman Opini , cerita lucu dan surat dari Anda. kirimkan tulisan anda (3) page . dan kirim ke email,redaksi : [email protected]

deliknews.com adalah situs warta berita online . Me-dia online ini bermarkas di

kota Surabaya provinsi Jawa Timur indonesia dan Mendirikan beberapa Perwakilan daerah di Indonesia .

Berdiri Sejak 3 Mei 2012 . 6 Bulan di luncurkan situs berita ini mampu memberikan sentuhan ber-ita-berita secara nasional dan ikut mengawal demokrasi.

Dalam kemerdekaan pers saat di Undang-undangkan melalui UU PERS No 40 tahun 1999 Serta ditu-angkannya Kode Etik Jurnalistik oleh Komunitas Pers di Jakarta

Maka Seluruh kontributor berita (wartawan) berusaha untuk men-yajikan berita-berita yang baik dan berimbang serta patuh terhadap kode Etik Jurnalistik .Walaupun ini terbilang sebuah proses , karna beberapa dari kami masih harus belajar banyak untuk memanjakan

Mengenal deliknews.com

pembaca kami serta taat aturan yang berlaku.Situs ini , juga mendukung program-program mem-

bangkitkan indonesia dengan Informasi ,spirit situs pop-uler di indonesia menjadikan kami belajar dan mempelajari cara untuk memberikan konten yang baik untuk khalayak .

Tidak TerpecahKami sampaikan kepada pembaca online yang setiap

saat membuka deliknews versi online , bahwasanya nama deliknews tidak terpecah namun memperkuat jaringan un-tuk aktualisasikan objektifitas pemberitaan.

Mengapa hadir Tabloid ? seperti dalam ucapan de-liknews kendari, bahwasanya kehadiran tabloid deliknews kendari untuk memperbanyak karakter berita yang tidak mungkin ditulis tuntas didalam online, mengingat kami menyangi radius pembaca terhadap layar monitor.

Untuk itu kehadiran tabloid bukan memecah tetapi memperkuat dari sisi eksploitasi informasi. Tidak bersifat menjual secara real tetapi memberikan pilihan !!

Page 3: Deliknews Sulawesi Tenggara

BERITA UTAMAEdisi 1 • Tahun I • September 201312 HALAMAN 03

DELIKNEWS SULTRA

Duit Konvensi Capres Partai Demokrat Halal ?

Mobil Murah Sudah Bisa Dipesan

Produktifitas Lemah, Produksi KopiBelum Optimal

JAKARTA - Komite konvensi capres Partai Demokrat menampik isu yang mengatakan bahwa uang suap SKK Migas mengalir untuk konvensi capres Demokrat. Menurut mereka, dana yang digunakan dalam penjaringan capres ini adalah dana yang “bersih”.

“Dana-dananya berasal dari sumber-sumber yang halal dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Jadi, jangan khawatir soal itu,” kata anggota komite bidang program dan acara, Hinca Pandjaitan, kepada wartawan usai rapat komite konvensi yang keempat di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Senin malam, 19 Agustus 2013.

Pernyataan serupa juga dilontarkan anggota komite bidang media dan sosialisasi, Didi Irawadi Syamsuddin. Didi menegaskan tiga hal terkait isu tersebut. Pertama, komite konvensi menyatakan bahwa tidak ada kaitannya uang suap SKK Migas mengalir ke dana konvensi .

“Kami saja baru mengalokasikan bujet kami. Kedua, yang sudah disebutkan di masyarakat oleh saudara RR (Rudi Rubiandini) sudah dibantah olehnya melalui KPK,” katanya.

Sementara yang ketiga, asas penyelenggaraan konvensi kata Didi adalah keterbukaan. Wakil ketua komite, Taufiqqurahman Ruki adalah jaminannya.

“Beliau adalah mantan ketua BPK. Kami ingin berikan pesan bahwa komite ini punya komitmen kuat untuk konvensi ini, maka fakta adalah sah dan halal, dipertanggungjawabkan, terbuka, dan bisa diakses,” kata Didi.

Sebelumnya, ada isu yang beredar bahwa uang suap yang diterima mantan Kepala SKK

Migas, Rudi Rubiandini, digunakan untuk konvensi capres partai ini. Pernyataan ini langsung dibantah para petinggi Demokrat. Sebut saja Ketua Harian Partai Demokrat, Syarif Hassan, dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik. Kedua orang ini langsung menepis anggapan tersebut.

Desak Mencopot Gita

Sementara itu, Desakan sejumlah kalangan, baik dari internal Partai Demokrat maupun sejumlah pengamat politik agar Menteri Perdagangan sekaligus peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Gita Wirjawan patut didukung.

Pertama, agar jabatan dan segala fasilitas negara yang melekat padanya tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pemenangan. Kedua, supaya urusan pemerintahan yang melekat padanya tidak diurus secara adhoc dikarenakan Gita fokus ke urusan konvensi. Ketiga, sebagai pelajaran pada pejabat publik lain agar tak terbiasa mencampuradukan kepentingan pribadi dan partai dengan jabatan publiknya.

Kepentingan bangsa dan negera yang jauh lebih penting dari itu adalah sejak menjabat menteri perdagangan Gita Wirjawan juga tidak menunjukan kinerja berarti bagi meningkatnya nilai ekspor dan devisa perdagangan dalam negeri.

Problem ser ius neraca perdagangan selama ini yang timpang antara ekpsor dan impor, akibat kebijakan pemerintah yang pro pasar bebas dan ketergantungan atas impor, justru di tangan Gita diteruskan secara lebih masif.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan IEDS, fakta krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini salah satunya diakibatkan defisit neraca antara ekspor dan impor.

Hingga periode Januari-Juni 2013, defisit neraca keuangan mencapai sekitar US$ 3 miliar. Dimana nilai impor periode itu mencapai US$ 94,36 miliar, sedangkan ekspor hanya mencapai US$ 91,05 miliar. Adapun nilai tukar rupiah semakin anjlok pada posisi Rp 11.474 per dolar AS.

Jika solusi instan ketergantungan impor masih menjadi pilihan utama pemerintah maka terdapat tiga dampak yang akan terjadi secara simultan.

Per tama, def is i t neraca perdagangan antara impor dan ekspor yang sudah mencapai angka US$ 3 miliar akan semakin melebar. Dengan demikian akan berdampak pada dunia usaha yang makin terhimpit, sebab saat ini 70% bahan baku industri masih tergantung dari impor. Bukan tidak mungkin akan terjadi PHK missal akibat ambruknya sektor industri nasional.

Kedua, pembukaan kran impor secara masif ini juga bertentangan dengan rencana pemerintah untuk memberikan relaksasi ekspor sebagaimana disampaikan kementrian keuangan. Relaksasi ekspor yang dipahami adalah bagaimana menekan impor dan memberi stimulus pada sektor ekspor dengan memberi sejumlah kemudahan pada para pengusaha, diantaranya menghilangkan birokrasi yang panjang dan korup, bea masuk dan kuota ekspor.

Ketiga, kebijakan memuluskan impor juga akan mematikan sektor-sektor industri dan pertanian di dalam negeri. Lihat saja, dalam kasus kisruh impor kedelai, dengan dengan harga penbelian pemerintah

(HPP) atas komoditas kedelai saat ini saja, membuat para petani dan produsen kedelai, juga pengusaha tempe dan tahu menjerit. Karena di pasaran harga kedelai mencapai Rp 9.200 per kilogram untuk kualitas standar, sementara kualitas terbaik Rp 10.000 per kilogram.

Keempat, kebijakan impor juga akan terus memelihara sindikasi dan mafia impor yang selama ini diuntungkan.

Oleh karena itu, desakan agar Gita mundur dari Menteri Perdagangan dan menyerahkan pada orang yang lebih profesional yang punya semangat mengutamakan kepentingan nasional, serta bebas dari kepentingan politik praktis adalah suatu keharusan.

Jika Gita tetap bertahan sebagai menteri, dan SBY tetap saja mempertahankannya, maka dapat dipastikan defisit neraca keuangan akan terus merosot, serta praktek impor ugal-ugalan akan terus terjadi. Ekonomi nasional makin suram.

Selain Urain panjang mengenai Gita Wirjawan, Salah satu kursi menteri yang akan berganti yaitu Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dahlan iskan yang juga bos koran terbesar di indonesia itu dinilai terlalu fokus mengikuti capres.

Fokusnya DI sapaan akrabnya membuat sejumlah kalangan mendesak agar presiden SBY harus segera mencopotnya dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Pencopotan itu beralasan, agar kinerja kementrian dapat fokus sesuai tugas. Saat ini kalangan pakar dan Aktivis menilai pekerjaan dahlan terbagi akibat konvensi(*)

JAKARTA – Kabar gembira untuk anda penikmat otomotif roda empat dengan harga terjangkau, akan segera terwujud . Hal ini berkaitan dengan turunnya Regulasi Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat beberapa waktu lalu dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.

Regulasi yang d ibuat Pemer intah tersebut ,membuat Toyota kembali menerima pemesanan mobil murah Agya per 1 Juli 2013 lalu. konsumen yang tertarik dapat melakukan booking fee sebesar Rp 5 juta.

“Sekarang sudah terima lagi. Sejak awal Juli terima inden. Dan sekarang tinggal tunggu Juknis,” yakim Chief Executive Auto2000, Suparno Djasmin.

Menurut pak Abong, panggilan akrab Suparno Djasmin, dibukanya inden Toyota Agya sudah resmi sesuai sesuai anjuran Toyota-Astra Motor (TAM).

Abong kembali mengatakan, konsumen terbesar Agya terbanyak berada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Sementara itu, untuk daerah-daerah lainnya belum terlihat karena mobil ini belum resmi meluncur di Tanah Air. Namun, seperti yang dijelaskan Abong, komposisinya akan berubah seiring berjalannya waktu.

Nah, untuk mengantisipasi penjualan mobil murah Agya, main diler Toyota ini bersedia membangun jaringan lebih luas lagi di beberapa daerah di Tanah Air. Pasalnya mobil Toyota Agya diyakini akan terserap banyak di seluruh pelosok di Indonesia. Karena itu rencana untuk mendirikan diler 3S (Sales, Service, Sparepart) sudah dicanangkan demi memuaskan pelanggan.

“Menambah jaringan sesuai segmen pasar yang kita rasa adanya di daerah-daerah. Memperluas seperti melayani kebutuhan aftersales. Kalau kita jualan Agya, terutama kita menyasar segmen yang lebih bawah. Dan ini harus diperkuat jaringannya,” ucapnya. (ErRys/DLk)

SURABAYA – Masih rendahnya produksi kopi di Indonesia dikarenakan masih rendahnya produktivitas perkebunan kopi.

Walaupun luas lahan perkebunan kopi Indonesia paling besar di dunia, namun rendahnya produktivitas yang tak optimal tersebut menjadikan potensi Indonesia menjadi produsen kopi nomor satu dunia masih kalah dengan Brasil dan Vietnam.

“Indonesia berpeluang menjadi produsen kopi terbesar di dunia menggeser Brasil dan Vietnam. Hanya saja, rendahnya produktifitas masih menjadi kendala tercapainya peluang tersebut.

Total lahan perkebunan kopi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia,” kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia, Irfan Anwar Irfan.

Ia menyebutkan, luas lahan perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,3 juta hektare dengan produktivitas hanya 760 kilogram per hektare.

Sementara, luas lahan perkebunan kopi di Brasil hanya 650.000 hektare dengan produktivitasnya mencapai 6 hingga 7 ton per hektare. Begitu pula dengan Vietnam yang luas lahannya hanya 420.000 hektare, tetapi produktivitasnya mencapai 3 sampai 4 juta ton per hektare.

Irfan menuturkan, seandainya produktifitas lahan kopi Indonesia dapat ditingkatkan menjadi 2 ton per hektare, produksi nasional akan mencapai 2,6 juta ton per tahun.

“Ini akan menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar kedua dunia setelah Brasil yang produksinya mencapai 2,7 juta ton,” ujarnya. (ErRys/DLK)

“Fokus konvensi Capres, Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan Terancam dicopot dari Jabatan Menteri”

Dahlan Iskan, Menteri BUMNGita Wirjawan, Menteri Perdagangan

KOMITE KONVENSI - Komite Konvensi Capres Demokrat saat memberikan keterangan Pers soal Nama Peserta Konvensi Capres.(Ist)

Page 4: Deliknews Sulawesi Tenggara

Berita Utama04 Edisi 1 • Tahun I •September 2013 DELIKNEWS SULTRA

Istri Gubernur Manfaatkan CSR BRI Untuk Kampanye

KONAWE – Pemberian bantuan CSR Bank Rakyat Indonesia melalui Yayasan Baitul Maal BRI Kendari Cabang Samratulangi, yang bekerjasama dengan PKK dan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Tenggara, di Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe, Sultra Senin (26/8).

rupanya dimanfaatkan oleh Ibu Gubernur Dra, Hj. Asnawati Hasan MM menjadi ajang sosialisasi terselubung, Asnawati saat ini tercatat mencalonkan diri menjadi Anggota DPR-RI dari partai PAN.

Namun Asnawati berkelit jika dirinya berkampanye, “ ini permintaan saya secara pribadi

kepada masyarakat disini, karena mereka masih kerabat dekat dengan saya,” ujar Asnawati kepada deliknews.com,

Bahkan Asnawati mengklaim jika bantuan-bantuan yang sudah diberikan baik itu kesejahteraan maupun kesehatan seperti gizi buruk berupa makan tambahan bukan ajang kampanye tapi merupakan program dari PKK yang bekerjasama dengan beberapa SKPD di lingkungan Pemprov Sultra.

Rupanya bantuan ini diprakarsai oleh PKK Propinsi dan pihak BRI dan Dinas Pendidikan Propinsi Sultra hanya sebagai penyandang dana saja, dari BRI menyumbang sebanyak Rp. 75 juta dan dibagikan kepada murid-murid sekolah mulai dari SD, SMP dan SMU dalam bentuk pakaian sekolah lengkap 1 set mulai dari baju, celana dan rok, dasi dan rompi, sebanyak 220 paket.

Para peserta yang mengikuti

acara penyerahan bantuan kepada siswa korban pasca banjir kebanyakan dari pegawai dan anggota PKK Kabupaten dan Kecamatan, juga tampak beberapa anak sekolah yang akan menerima bantuan secara simbolis.

Sementara itu pihak BRI Kendari cabang Samratulangi tidak sempat dimintai keterangan, usai acara santap siang.

K e p a l a C a b a n g B R I Samratulangi Dadang Rukman Kaztro tidak terlihat, menurut beberapa tamu yang sedang berdiri di luar tenda yang ditanyakan, mereka hanya melihat pegawai BRI tergesa-gesa naik ke mobil dan meninggalkan lokasi kegiatan. Salah satu pegawai BRI yang sempat di hubungi via selular mengatakan jika Kepala cabang tergesa-gesa meninggalkan, lokasi acara dikarenakan mengejar jadwal penerbangan ke Jakarta.

(JJ Pomone)

8 Keluarga Pemulung Tak Dapat BLSM

“ ini permintaan saya secara pribadi kepada

masyarakat disini, karena mereka masih kerabat dekat dengan saya,”

BI Sultra Masih Temukan Uang Palsu

KENDARI – Kantor Wilayah Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga akhir Juni 2013 berhasil menemukan uang palsu sebanyak 73 lembar, dengan rincian Rp. 100 ribu (36 lembar) Rp. 50 ribu (35 lembar) dan Rp. 20 ribu (2 lembar).

Menurut Kepala Kanwil BI Sultra, Dian Nugroho yang diwawancarai mengatakan uang yang berhasil disita masih dari beberapa Bank yang ada di Kota Kendari, untuk daerah lainnya BI belum menerima laporan, “ namun diperkirakan masih ada selain yang berhasil disita, mungkin ada yang di laporkan ke pihak kepolisian belum kami deteksi,” ujar Dian kepada deliknews.com di ruang kerjanya

Peredaran uang palsu paling banyak ditemukan ketika masa lebaran atau pesta demokrasi, dan pihak BI sendiri sudah menandatangani perjanjian dengan pihak kepolisian terkait dengan uang palsu.

B a r u - b a r u i n i d e l i k n e w s . c o m disodorkan uang palsu oleh salah satu warga, menurutnya uang palsu ini didapat ketika akan menghitung uang hasil dagangnya, uang dengan pecahan Rp. 50 ribu jika tidak diteliti dengan baik, maka tidak akan terlihat, dirinya tidak berani melaporkan ke pihak kepolisian dikarenakan takut akan menjadi tersangka.

Pihak BI sendiri menanggapi hal ini dengan memberikan kesempatan kepada siapa saja yang menemukan uang palsu untuk melaporkan ke BI dan pihak Bank sendiri yang akan memberikan laporan kepada polisi. (@jal_zz)

KENDARI – Pria yang mengaku dari Sebuah Univesitas Swasta Kabu-paten Kolaka ini, mempertanyakan in-tegritas dialog yang dilakukan di ruang Aula BI Wilayah Sulawesi Tenggara, “ kenapa kita hanya berputar pada ko-rupsinya saja, seharusnya dititik berat-kan pada moral atas tanggung jawab baik pelaku maupun hasil kejahatan-nya,” ujarnya yang meminta pertang-gung jawaban jika pada saatnya nanti dialog seperti ini hanya akan memberi-kan kesempatan kepada pihak-pihak yang tidak mau, akhirnya menjadi mau melakukan korupsi dikarenakan sudah mengerti dan tahu tatacara penanga-nannya.

Kegalauan pria berjaket hitam ini di ungkapkan pada acara Dialog In-teraktif dan Terbatas yang di laksana-kan Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari, di Aula BI Indonesia Sultra, dengan tema, Kegiatan Perbankan Dalam Perspektif Tindak Pidana Korupsi.

Taufik, Humas BI Wilayah Sul-tra menjawab kepada deliknews.com terkait dengan permasalahan ini, ala-sannya dikarenakan setiap arus lalulin-tas transaksi keuangan terutama pada nasabah yang melakukan transaksi di atas Rp. 500 juta ataupun adanya tran-saksi yang mencurigakan wajib untuk melaporkan kepada PPATK, “ bank yang tidak melaporkan akan dikena-kan sanksi administrasi, bahkan yang lebih parah operasional bank akan dibekukan,” ujar Taufik, lanjutnya ketika pelaku terkena masalah hukum terkait dengan uang tersebut, pihak Bank tidak bisa disalahkan karena su-dah melaporkan semua kegiatan tran-saksi kepada PPATK.

Permasalahannya menurut Herman jangan hanya mengejar bisnisnya saja, bahkan menurutnya bank harus ikut diperiksa, dikarenakan sudah terjadi pencucian uang. (@jal_zz)

Bank Tak Bisa Dijerat Korupsi

Relokasi Pengungsi BanjirTak Jelas

Kendari – Situasi para pengungsi dari Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota kendari pasca sebulan banjir yang melanda Kota Kendari, tidak berbeda jauh dengan rekan-rekan pengungsi lainnya di Kelurahan Lepo-Lepo.

Rumah milik 12 KK hancur dan rusak parah, bahkan rumah 4 KK tersapu habis di terjang banjir, dan mereka harus tinggal di tempat-tempat darurat seperti tenda, atau menumpang di keluarga mereka lainnya, bahkan ada yang harus mengharapkan bantuan dari Camat Kambu berupa tempat tinggal, “ terpaksa beberapa keluarga kami tempatkan di kos-kosan,” ujar Camat Kambu Arsyad Alastum.

Menurut Arsyad kondisi ini memang cukup membebankan pihak Kecamatan, karena anggaran itu harus di rogoh dari keuangan kecamatan, Arsyad berharap data-data yang sudah di masukkan ke BNPB Kota Kendari untuk relokasi tempat tinggal mereka, bisa segera dilaksanakan.

Harapan itu memang tidak bisa terwujud dengan segera, menurut Arsyad selain lokasi yang akan dipakai masih milik warga lain, bantuan yang diberikan harus merata, agar tidak terjadi kecemburuan dengan lainnya, walaupun kondisi rumah lainnya rusak ringan namun mereka juga berharap bisa mendapatkan bantuan untuk mengganti kerusakan-kerusakannya.

Saat ini diperkirakan selain 12 rumah dari Kelurahan Mokoau, dari Kelurahan Lepo-Lepo juga ada 27 KK yang sudah tidak memiliki rumah, yang sedang menunggu untuk mendapatkan uluran tangan bantuan tempat tinggal mereka.

(@jal_zz)

Camat Kambu, Arsyad

KENDARI – Pembagian BLSM ternyata masih menyisa-kan duka untuk 8 kepala keluarga dari kelurahan Lahundape, Ke-camatan Kendari Barat Kota Ken-dari, kedelapan Kepala Keluarga yang berprofesi sebagai pemulung ternyata tidak pernah merasakan nikmatnya uang BLSM, sejak

masih bernama BLT, “ kami tidak pernah dapat bantuan itu,” ujar Ibu Wani yang di temui di depan tempat tinggalnya.

Bahkan menurut mereka tuntutan untuk mendapatkan bantuan itu, sem-pat ditempuh dengan jalur demo di depan kantor DPRD Kota Kendari, namun apa lacur mereka malah di

tuduh bukan sebagai warga Ken-dari, “ kami ini sudah menetap sekian lama disini, dan sudah layak menjadi warga Kendari,” ujar Wani bahkan menurutnya mereka sendiri berasal dari Ka-bupaten Muna, yang notabene masih termasuk warga Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ketika ditanyakan KTP mere-ka mengakui tidak memiliki kartu identitas apapun, dengan alasan mereka tidak berani untuk men-gurus karena harus mengeluar-kan uang lagi, “ untuk bikin KTP perlu uang, dan biayanya pasti sangat mahal, belum lagi waktu yang harus di habiskan,” ujarnya, sambil mencontohkan jika sehari saja mereka tidak memulung itu artinya mereka seharian tidak akan bisa membeli makanan.

Kepala Badan Pusat Statis-tik Sulawesi Tenggara, Ir, Adi Nugroho MM. yang ditemui di ruangannya mengakui jika para penerima BLSM, mereka yang memegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) namun data yang dipakai sebagai acuan untuk menerbitkan KPS salah satunya adalah data dari BPS, namun me-kanisme penerima KPS di atur langsung oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan data dari Kelura-han dan Desa, namun data yang dipakai adalah data tahun 2011 lalu. (@jal_zz)keluarga pemulung

KENDARI – DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara menilai ditunjuknya pulau Bakomalampe di Tiworo, Kepu-lauan Kabupaten Muna, yang diharapkan menjadi pusat karantina sapi khususnya di Kawasan Indonesia Timur (KTI), stu-di kelayakannya bisa dipercepat.

Anggota DPRD Sultra dapil Kabu-paten Muna dan Buton Utara, H La Ode Ndoloma di Kendari, Senin menyatakan menyambut baik rencana pihak balai karantina Pertanian Kelas II Kendari yang berupaya keras menjadikan daerah itu menjadi pusat karantina sapi di KTI.

“Upaya Balai Karantina perlu kita dukung bersama, apalagi sejarah wilayah Kabupaten Muna sebagai pusat pengem-bangan ternak sapi rakyat sejak jaman dulu hingga sekarang masih cukup berkembang biak terutama sapi-sapi dengan bobot yang cukup berat diband-ing ternak sapi dari wilayah kabupaten lain di Sultra,” katanya.

Apalagi, menurut Ndolomo, pihak Kementerian Pertanian sudah memberi persetujuan untuk menentukan wilayah Kepulauan Tiworo. Diharapakn tahun ini direalisasi..(JJ)

DPRD Sultra Minta Percepat Karantina Sapi di Muna

BANTUAN CSR - Pemberian bantuan CSR Bank Rakyat Indonesia .

Page 5: Deliknews Sulawesi Tenggara

ANGGOTA DPRD MALAS - Sejumlah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Mangkir saat sidang pembahasan KUA PPAS , Padahal sidang ini seharunya menjadi penting, mengingat pembahasan terkait anggaran untuk masyarakat Sulawesi Tenggara. (Jalu)

BERITA FOTOEdisi 1 • Tahun I • September 201312 HALAMAN 05

Anggota DPRD sedang menyimak pembahasan KUA PPAS di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara

Sidang pembacaan KUAS PPAS di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara

Pasca Banjir, Pemerintah Kota Kendari Membuat sejumlah Drainase namun masih ditemui masalah

FOTO KIRI : debu timbulkan masalah di kota kendarih, FOTO Lain : Jalan Berlubang Masih Marak

Tips dan Trik Membuat Foto Perjalanan Menjadi Menarik

Bagi kita yang suka berpetualang, mengabad ikan be rbaga i

moment petualangan kita menjadi salah satu kewajiban. Terutama mengabadikan moment saat sedang berlibur. Berikut ini adalah beberapa tip dan trik untuk membuat foto perjalanan menjadi lebih menarik dan berkesan.

Tangkap segala cuaca. Jangan terburu-buru kecewa dengan cuaca mendung saat kita sedang berlibur. Kita bisa mengambil langkah lain, seperti konsentrasi pada detail lain di lingkungan sekitar kita.

Cari Frame. Gunakan properti disekitar kita seperti ranting, dedaunan yang menjuntai, pintu, atau jendela. Ini dapat menonjolkan keadaan di sekitar kita. Bahkan kita bisa menggunakan kubah museum/masj id sebagai latar belakang kita, tentunya harus disesuaikan dengan objek foto.

Maksimalkan di siang hari. Saat siang hari kita dapat memotret lebih banyak warna, manfaat sinar matahari sebaik mungkin sebagai pencahayaan foto alami kita. Walau sebenernya kita juga akan mendapatkan efek yang berbeda saat mengambil foto saat matahari hampir tenggelam, karena foto yang dihasilkan akan tampak lebih sederhana namun menonjol.

Rekam Detail. Seringkali kita melihat detail-detail yang unik, yang mungkin sudah jadul atau sudah tidak diproduksi lagi. Terkadang perlu melengkapi foto perjalanan kita dengan objek yang sudah lama namun masih utuh. Misalnya rambu-rambu lalu lintas yang sudah berkarat dipermukaannya. Jangan lupa untuk mengabadikan produk lokal seperti andong/dokar bila kita sedang di malioboro. Hal ini cukup mewakili tempat kita berkunjung.

Interaks i dengan Penduduk setempat. Terkadang kita terlalu fokus mengabadikan gambar gedung atau alam setempat dan melupakan bagian penting lainnya dari foto perjalanan, penduduk setempat. Cobalah lakukan pendekatan dengan penduduk setempat, ajak mereka bincang-bincang dan mintalah izin untuk memotret dengan pose senatural mungkin, ini akan memudahkan akita untuk menangkap foto yang bagus dengan lebih singkat dibandingkan dengan cara paparazzi.

Komposisi yang tepat. Saat mengambil foto kebanyakan orang melupakan format panorama. Justru inilah yang penting untuk menadapatkan foto yang pas dan menarik.

Gunakan focal lenght yang berbeda. Ada beberapa bagian yang harus menggunakan lensa cukup lebar untuk mendapatkan foto perjalanan yang indah. Tetapi ada juga yang harus anda ambil menggunakan lensa zoom yang memiliki rage wide, cocok sebagai lensa travelling fotografi.

DELIKNEWS SULTRA

Page 6: Deliknews Sulawesi Tenggara

Kasuistika06 Edisi 1 • Tahun I • September 2013 DELIKNEWS SULTRA

“Kedua Hakim Tipikor memutuskan untuk mengganjar BM dengan kurungan 4,6 tahun dan denda Rp. 500 juta subsider 6 bulan penjara, putusan ini ternyata langsung direaksi oleh pendukung BM”

TERDAKWA -Dr, H. Buhari Matta SE, MSi yang sedang duduk di kursi pesakitan.Pengadilan Tinggi Negeri Sulawesi Tenggara , Ia datang menggunakan kursi roda dan baju muslim mendengarkan vonus.

MANTAN BUPATI KOLAKA DIVONIS 4,6 TAHUN PENJARA

KENDARI – Senin (1/9) waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 wita, beberapa warga masyarakat yang hadir di Pengadilan Tinggi Negeri Sulawesi Tenggara tetap tidak mau beranjak, beberapa sudah tampak malas-malasan, bahkan ada yang hanya duduk termenung sambil melihat rekan-rekan mereka lainnya tampak saling bercanda di luar ruangan sidang, kedatangan pengunjung yang diperkirakan mencapai 250 orang ini untuk memberikan dukungan moril kepada mantan Bupati Kolaka Dr, H. Buhari Matta SE, MSi yang sedang duduk di kursi pesakitan.

Seperti halnya dengan pendukungnya, Buhari Matta yang akrab disapa BM ini, hanya bisa sesekali menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan, gelengan kepala ini bukan karena tanda tidak setuju, lamanya pembacaan dakwaan yang dibacakan secara bergantian oleh Hakim Pengadilan Tipikor

Sultra sejak pukul 09.00 wita, membuat BM yang datang hanya mengenakan baju koko berwarna krem dengan kain sarung sambil duduk di kursi roda, tampak gelisah, namun pandangannya sama sekali tidak sekalipun di tujukan kepada siapapun, selain menatap ke lantai, sesekali terlihat seperti orang yang sedang tidur, karena tidak ada gerakan sama sekali.

Ketika jam menunjukkan pukul 15.30 wita hakim sampai pada penetapan, setelah anggota Hakim Ad Hoc Kusdarwanto SH. MH membacakan kesimpulannya, jika BM dipandang tidak melakukan tindakan pidana seperti yang dituduhkan oleh jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Sultra. pendukung BM langsung berteriak sambil mengucapkan kemenangan, Namun kesimpulan Kus ternyata berbeda dengan kesimpulan yang di ambil oleh Ketua Majelis Hakim Tipikor Aminuddin SH. MH dan anggotanya Yon Efry SH. MH, dimana secara sah terbukti jika BM melakukan tindakan pidana dengan menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri dengan cara memenangkan PT. Kolaka Mining International Tbk, sebagai pemenang lelang atas ore nikel kadar rendah sebanyak 222 ribu metric/ton milik Pemkab Kolaka, yang dibayar oleh PT. KMI sebesar 10 US dollar per metric/ton untuk di jual kembali oleh PT. KMI kepada pembeli lainnya, Hakim memutuskan untuk mengganjar BM dengan kurungan 4,6 tahun dan denda Rp. 500 juta subside 6 bulan penjara.

Kedua Hakim Tipikor memutuskan untuk mengganjar BM dengan kurungan 4,6 tahun dan denda Rp. 500 juta subsider 6 bulan penjara, putusan ini ternyata langsung direaksi oleh pendukung BM, bahkan ada yang langsung menendang dan memukul-mukul pintu ruang sidang, beberapa wanita yang duduk tidak bisa menahan airmata mereka, karena tidak terima hasil keputusan yang dibacakan

oleh Ketua Majelis Hakim Tipikor, bahkan beberapa pendukung yang sudah bersiap-siap di belakang BM langsung menyerbu kearah hakim, untungnya satuan petugas keamanan dari Kepolisian yang memang sudah dipersiapkan dari Polres Kendari sebanyak 100 personil gabungan dari dalmas dan brimob tidak bisa membuat pendukung BM melampiaskan kemarahannya.

Kondisi ini bertolak belakang dengan rekan BM, Direktur Manager PT. KMI Ato Sakmiwata Sampetoding yang di sidang pada hari Jumat (30/8), yang dibebaskan dari segala tuntutan pidana Kejati Sultra, bahkan pengadilan memerintahkan kepada jaksa penuntut agar semua asset milik Ato yang sempat ditahan oleh pihak Kejati agar dikembalikan kepada Ato, seperti rumah di kawasan mewah Citraland Makassar dan rumah atas nama istri Ato di Sombaopu. Namun putusan hakim hanya membebaskan Ato dari tuntutan pidana, Hakim memberikan kesempatan kepada pihak Penuntut untuk mengganti tuntutannya ke perdata, dikarenakan PT. KMI ketika melakukan penjualan ore nikel kepada pembelinya di Cina tidak dilengkapi dengan dokumen lengkap, seperti PT. KMI belum memiliki NPWP namun sudah berani melakukan pengiriman ke luar negeri.

Jaksa Penuntut Baharuddin SH. MH dalam wawancaranya mengatakan untuk kedua hasil sidang pihaknya tidak merasa puas, namun keputusan Hakim harus tetap dihargai, untuk sidang BM Jaksa akan melakukan upaya banding terkait dengan hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan dari tuntutan mereka 7 tahun penjara, sedangkan hasil sidang PT. KMI Jaksa juga akan melakukan upaya banding terkait dengan keputusan membebaskan Ato dari segala tuntutan pidana. Dilain pihak pengacara BM juga akan melakukan upaya banding terkait dengan

putusan ini. “ kami akan melakukan upaya

banding, dikarenakan hakim menyebutkan ore milik Pemkab dan BM melakukan tindak pidana terkait dengan menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, saya Tanya kepada anda apakah ada saksi yang mengatakan jika ore itu milik pemkab ?” ujar Dahlan Muga SH bahkan pengacara BM lainnya M. Yusuf SH. MH akan melaporkan ke Komisi Yudisial terkait dengan putusan hakim yang di anggap sudah melakukan permainan dalam mengambil keputusan.

Siapa Pemilik Ore Sebenarnya ?Ore Nikel dengan Kadar

Ni 1,7% ini memang menjadi pertanyaan siapa yang menjadi pemiliknya, dikarenakan dua sidang yang berbeda, juga berbeda kepemilikannya ketika disebutkan oleh hakim, dimana dalam sidang Ato ore ini milik PT. Inco sedangkan dalam sidang BM ore ini milik Pemkab Kolaka.

Dalam kesaksian dari beberapa petinggi PT. Inco dalam sidang sebelumnya mengatakan jika ore itu memang milik PT. Inco yang diserahkan kepada Pemkab Kolaka, adapun bentuk pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemkab Kolaka, dengan perjanjian jika di jual, hasil dari penjualan itu sebagian harus dibayarkan kepada Negara sebagai kewajiban PT. Inco untuk membayar royalty, sisanya akan diserahkan kepada masyarakat lingkar tambang dalam bentuk CSR. “ setelah royalty dibayar kepada negara, maka seluruh kewajiban PT. Inco dengan ore tersebut putus,” ujar Mantan Manager PT. Inco ketika memberikan kesaksian dalam sidang pada tahun 2012 lalu.

Dalam hal ini beberapa masyarakat menyayangkan langkah BM yang mau saja menuruti kemauan PT. Inco, dimana seharusnya ini adalah tanggung jawab perusahaan dalam pertambangan, akibatnya Pemkab harus melakukan penjualan dengan melibatkan pihak ketiga, dikarenakan pemkab sendiri tidak memiliki ijin melakukan penjualan nikel keluar negeri.

Ore ini awalnya adalah limbah yang tidak bisa dikelola oleh PT. Antam selaku pemegang kuasa penambangan dari PT. Inco Tbk sebagai pemilik lahan sesuai dengan perjanjian kerjasama antara PT. Inco dan PT. Antam, namun PT. Antam sudah terlanjur melakukan penambangan dan menumpuk di stockyard, untuk siap di olah di pabrik Feni Pomalaa milik PT. Antam Tbk, ketika hasil tes keluar ternyata kadar ore sudah tidak layak untuk di olah, dimana standar sesuai dengan perjanjian kedua perusahaan ini jika ore yang di olah harus Kadar Ni mencapai 2,3% ke atas, akhirnya ore ini dibiarkan.

Pihak PT. Inco ternyata cukup kesulitan dikarenakan jika ore ini tidak terjual maka PT. Inco harus melakukan pemerataan kembali dan melakukan penghijauan di bekas lahan, tidak mau rugi, PT. Inco menwarkan kepada Pemkab Kolaka untuk di kelola, bentuk pengelolaanya diserahkan sepenuhnya kepada Pemkab, dengan

catatan uang hasil penjualan harus dipakai untuk membayarkan royalty kepada Negara atas nama PT. Inco dan sisanya di gunakan untuk membayar CSR kepada masyarakat lingkar tambang.

Rupanya Pemerintah Propinsi juga tertarik dengan ore ini, bahkan mereka sempat meminta kepada PT. Inco untuk mengelolanya, namun di tolak oleh perusahaan dan lebih ingin memberikan kepada Pemkab Kolaka, dengan alasan lahan berada di wilayah Pemkab. Maka diadakanlah perjanjian dan penyerahan dari PT. Inco kepada Pemkab Kolaka yang ditandatangani oleh BM ketika itu sebagai Bupati Kolaka.

Bentuk pengelolaannya oleh Pemkab, dilakukan dalam bentuk lelang dengan melibatkan pihak ketiga, namun yang disayangkan pihak DPRD Kabupaten Kolaka tidak dilibatkan sama sekali dalam pengambilan keputusan untuk melelang ore.

Beberapa perusahaan mencoba untuk masuk dan mengikuti lelang, dan akhirnya PT. KMI yang memenangkan lelang, dengan harga penawaran 10 US Dollar/metric ton, dan PT. KMI berhasil menjualnya dengan harga 25 US Dollar/metric ton, dengan pengapalan sebanyak empat kali ke Cina, masalah timbul ketika mekanisme pelelangan dan penetapan pemenang, dikarenakan penawaran dari PT. KMI bukan yang tertinggi, salah satu penggiat tambang yang berhasil diwawancarai mengatakan keputusan Pemkab sudah benar, dengan alasan jika penawaran tertinggi yang dimenangkan pihak perusahaan bisa saja akan merugi mengingat masih ada beberapa item pekerjaan yang harus di bayar di luar dari hasil penawaran, seperti pengapalan, sewa alat dan pekerja, belum lagi harga nikel di pasaran dunia sering turun tiba-tiba, dimana resesi di Amerika dan Eropa masih terjadi ikut mempengaruhi harga nikel, “ bulan lalu harga nikel turun sebanyak 10 persen dari harga bulan sebelumnya,” ujar pria yang mengelola tambang nikel di Kabupaten Kolaka Utara, dan jika penawaran terendah yang dimenangkan, pihak Pemkab yang rugi, maka diambil penawaran yang di anggap wajar.

Pria yang menjadi manager perusahaannya di Kolaka Utara, ketika ditanyakan hal ini cuma mengatakan, jika dari awal ketika Pemkab menandatangani perjanjian dengan PT. Inco masalah sudah muncul, “ saya juga heran kok CSR di bayar pake ore ?” ujar pria yang tidak mau disebutkan namanya. Sementara itu penghijauan kembali di lokasi bekas tambang, sampai saat ini belum diketahui nasibnya, apakah pihak perusahaan yang akan melakukannya atau pemerintah, karena PT. Inco merasa sudah membayar royalty.

“ sebenarnya kalau mau jujur, kita ini memang sudah terlalu bodoh dan gelap mata, karena mau saja di bohongi oleh pihak perusahaan, seperti dalam kasus ini,” ujar Seco, salah satu tokoh pejuang rakyat kecil dari Konawe Selatan.

(JJ Pomone)

CSR Dibayar Dengan Ore Nikel

Page 7: Deliknews Sulawesi Tenggara

Toilet DPRD &Kantor Gubernur Rusak Parah

Dinas PU Sultra Berharap APBDP Rp.200 Miliar

Petugas Penutup Lubang Bersitegang Dengan Polisi

KENDARI – banyaknya jalan yang berlobang dan sering mengganggu arus lalulintas membuat beberapa pengendara baik roda dua maupun roda empat sangat kesal, “ kami harus berjalan lambat, dikarenakan banyaknya lubang yang menganga, akibatnya kami sering terhambat di lampu merah,” ujar Heru, rusaknya jalan di sekitar lampu merah Wua-Wua membuat mobil di depan sering berjalan lambat, dan akibatnya antrean mobil di belakang juga harus

mengikuti, mobil yang dalam jarak 10-15 meter di bagian belakang tidak sempat melewati, dikarenakan lampu sudah merah kembali, dan itu hampir di semua ruas jalan baik di pinggir kota maupun di dalam kota sendiri banyak lubang-lubang yang mengganggu laju kendaraan.

Kadis PU Propinsi Sulawesi Tenggara Ir, H.M. Ma’mun Supriatna yang diwawancarai mengatakan untuk anggaran PU dalam APBDP nanti diperkirakan akan tetap sesuai dengan jumlah yang diajukan, berkisar hingga Rp. 206 Milyar, dan Rp. 100 milyar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, selain itu juga untuk pembangunan irigasi dan tanggul sungai yang hancur akibat banjir lalu, sedangkan dalam Kota Kendari di fokuskan jalan lingkar.

Utk jalan lingkar di daerah Puwatu sepanjang 10 km, untuk daerah by pass sepanjang 4 km, selain itu tersebar di beberapa kabupaten lainnya seperti Kabupaten Buton, Raha, Wawotobi, Bau-Bau, Konawe Selatan dan Pomalaa di Kabupaten Kolaka.

Untuk pembangunan perbaikan rehab tanggul sungai dan tebing difokuskan ke sungai-sungai yang terkena banjir, seperti sungai Andonoohu, Sungai Polingo Jaya, sungai Lamoreto, Sungai Pangkoala dan Sungai Wakutaru, dan sungai di Kabupaten Konawe, untuk biaya pembangunan bronjong dan penguatan sungai ini menghabiskan anggaran sebesar Rp. 23 milyar. Selain itu juga pembangunan dan rehab irigasi yang tersebar di seluruh Sultra. (@jal_zz)

Laporan KUA-PPAS Perubahan Naik Rp. 53 MiliarKENDARI – Dalam penyampaian

Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Perubahan APBD propinsi Sultra tahun anggaran 2013, yang dibacakan oleh Sekwan DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara Nasruan, di dalam ruang sidang paripurna DPRD Sultra pada hari Jumat (6/9) tercatat target pendapatan daerah mengalami kenaikan sebesar Rp. 53.716.546.848,- atau meningkat sebesar 2,83 persen dari target pendapatan dalam tahun 2013.

Dalam tahun 2013, target pendapatan sebelum perubahan sebesar Rp. 1.898.244.089.792,- setelah perubahan menjadi Rp. 1.951.960.936.640,- dan yang menjadi target pemasukan dari Pendapatan pajak naik sebesar, Rp. 47.876.371.994,- retribusi daerah naik Rp. 6.340.650.200,- juga diharapkan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah naik sebesar Rp. 32.444.830.054,- dan Dana perimbangan yang berasal dari pajak/bagi hasil bukan pajak naik

mencapai Rp. 17.429.222.790,-Menurut ketua DPRD Propvinsi

Sultra L.M Rusman Emba ST, kenaikan ini diharapkan dari sector pertambangan, “ perda memang sudah dibuat, namun kami mengharapkan jika perusahaan-perusahaan sector pertambangan bisa memberikan kontribusi daerah yang lebih besar,” ujar Rusman.

Terkait dengan kebijakan perubahan umum belanja daerah direncanakan naik menjadi Rp. 2.039.366.272.627,- atau naik sebesar 6,74%, ini dikarenakan belanja tidak langsung seperti bantuan keuangan kepada propinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa serta partai politik mengalami penurunan sebesar 56,60%, belanja tidak terduga juga ikut mengalami penurunan sebesar 52,83% serta belanja pegawai sebesar 1,01%.

Untuk belanja langsung mengalami kenaikan sebesar 40.31% atau Rp. 272.678.645.898,- yang dipergunakan untuk belanja pegawai, belanja

modal, serta belanaj barang dan jasa, perbandingan antara belanja tidak langsung dan langsung yang semula 67% berbanding 33% berubah menjadi 56% berbanding 44%.

Untuk target Pendapatan Asli Daerah, ditargetkan yang semula Rp. 417.111.453.037,- berubah menjadi Rp. 502.594.985.095 atau naik sebesar Rp. 85.483.532.058,- dari keempat sumber pendapatan PAD yang mengalami penurunan diperkirakan terjadi pada sector pengelolaan daerah sebesar 4,71%.

Berikut rincian belanja daerah, untuk belanja pegawai mengalami penurunan sebesar Rp. 5.182.742.261,- atau 1,01% untuk belanja pembayaran bunga pinjaman tidak mengalami perubahan tetap sebesar Rp. 31.250.000.000, untuk belanja hibah baik berupa uang maupun barang dan atau jasa kepada pemerintah daerah atau pemerintah daerah lainnya dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditentukan, bertambah sebesar Rp.779.511.000,-

atau naik sebesar 0,25%. Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan pemerintahan desa mengalami penambahan sebesar Rp. 11.215.380.920,- untuk Belanja bantuan keuangan kepada pemerintah daerah baik propinsi, kabupaten, kota, pemerintah desa dan partai politik berkurang sebesar Rp. 143.894.956.860,- dikarenakan adanya kebijakan baru terkait dengan reposisi program Bahteramas, khususnya dana blockgrant sebagian besar ditujukan untuk pembangunan infrastruktur dan klaster ekonomi sesuai tupoksi SKPD, untuk belanja tidak terduga seperti pembiayaan bencana alam, berkurang sebesar Rp. 16.069.548.137,- atau sebesar 53,83%.

Hasi l penyampaian KUA KPPAS ini dituangkan dalam nota kesepahaman dan ditanda tangani oleh pihak eksekutif yang diwakili oleh Wakil Gubernur, Gubernur sendiri tidak hadir karena agenda luar daerah dan Legislatif oleh Ketua DPRD.

(@jal_zz)

Kendari – Beberapa orang yang ingin membuang hajat kecil keluar sambil bersungut-sungut pasalnya kamar mandi kecil yang tersedia di Gedung sidang Anggota DPRD Propinsi rusak parah, bahkan genangan air dalam urinoir yang berjumlah 3 buah semuanya rusak total, beberapa pegawai yang kebetulan melihat terlihat acuh tak acuh dengan kejadian.

Salah satu pegawai yang ditanyakan, tidak mau memberikan keterangan ketika tahu yang bertanya wartawan, dan berjalan lurus tanpa memberikan komentar apapun.

Sementara itu tidak berbeda jauh dengan “saudaranya” gedung megah Kantor Propinsi Sultra setali tiga uang, salah satu pegawai sempat berteriak kaget ketika akan masuk ke dalam WC, karena genangan air yang hampir membanjiri keluar, karena lubang pembuangan tersumbat.

Salah satu pegawai kebersihan ketika ditanyakn pegawai tersebut, hanya bisa mengatakan tidak tahu, kecurigaannya karena banyak yang membuang sampah ke dalam WC, akibatnya menyumbat saluran pembuangan.

Sementara itu, Sekwan DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara, Nasruan kaget ketika disodorkan pertanyaan terkait dengan kerusakan fasilitas untuk buang hajat, “ saya akui memang banyak yang rusak, dalam APBDP akan kami anggarkan,” ujarnya, namun Sekwan enggan menyebutkan jumlah anggaran yang akan digunakan untuk merehabilitasi kamar kecil, dengan alasan jika saat ini anggaran masih akan di bahas usai penyampaian KUA-PPAS beberapa waktu lalu. (@jal_zz)

KENDARI – Para pengendara baik itu roda dua maupun roda empat, di buat kesal karena banyaknya ruas jalan yang berlubang, bahkan dalam setiap 10 sampai dengan 50 meter pasti ditemukan lubang-lubang jalan yang menganga.

Salah satu pengendara sepeda motor yang tinggal di Kendari Permai sering dibuat kesal dengan lubang-lubang yang banyak bertebaran hampir di seluruh kecamatan yang ada di pinggiran Kota Kendari, “ yang parahnya jika hujan, banyak motor yang terjebak masuk lubang dikarenakan genangan air yang cukup tinggi, hingga menutupi jalan dan lubang,” ujar Heru yang sering mengantar anaknya sekolah, dan harus berhati-hati karena jalan rusak.

Entah pemerintah Kotamadya yang tidak tanggap atau memang sengaja, akibatnya beberapa pemuda memanfaatkan dengan menutupi lubang-lubang jalan yang semakin banyak, namun itu tidak gratis, karena setiap pengendara yang lewat diharuskan menyumbang (membayar) kadang dengan sedikit paksaan.

Akibatnya seorang pemuda warga Kelurahan Kambu Kota Kendari yang kebetulan usai menutupi jalan, meminta hasil “kerjanya” kepada salah satu pengendara sepeda motor, bukannya mendapat uang, pengendara tersebut malah melotot “petugas” bina marga gadungan tersebut.

Merasa tidak dihargai, pemuda tersebut balas meneriaki, dan tidak berselang lama pemuda yang mengendarai motor itu kembali bersama-sama dengan rekannya yang ternyata anggota Polisi.

Pemuda tersebut sempat mendapatkan tamparan akibat ucapannya, dan hampir saja menjadi bulan-bulanan akibat ucapan kasarnya ketika meminta uang jasa, untungnya warga segera ikut melerai namun pihak oknum Polisi beserta rekannya bersikeras agar pemuda tersebut di bawa ke kantor Polisi, akhirnya terjadi saling tarik antara pemuda dan warga dan anggota Polisi yang bersikeras untuk membawa pemuda tersebut.

Dikarenakan banyaknya warga yang ikut menonton dan membantu pemuda tersebut, akhirnya mereka melakukan damai di tempat, namun pemuda itu diminta untuk tidak melakukan hal serupa lagi. (@jal_zz)

Fokus Sultra

BERHARAP - Kadis PU Propinsi Sulawesi Tenggara Ir, H.M. Ma’mun (JALU)

APBDP diajukan, berkisar hingga Rp. 206 Milyar,

dan Rp. 100 milyar untuk pembangunan infrastruktur

jalan dan jembatan

07Edisi 1 • Tahun I • September 2013DELIKNEWS SULTRA

Jallu

PASANG IKLAN DISINIDilihat di seluruh jaringan kami di Indonesia

HUBUNGI0823 93 7777 37

KOLAKA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kolaka digugat pa-sangan calon bupati dan wakil bupati Kolaka Sabri Manomang dan Sainal Amri (Samsam).

Gugatan tersebut sudah didaftar-kan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kendari, Jumat (13/9/2013) bernomor 19/G.TUN/2013/PTUN.Kdi.

Menurut Dahlan, PTUN Kend-ari diminta secepatnya menggelar sidang.

“Kami berharap minggu depan sudah digelar sidang, sehingga bisa secepatnya pula ada keputusan tetap dari PTUN Kendari,” harap Dahlan. (tam)

KPU KolakaDigugat

Page 8: Deliknews Sulawesi Tenggara

Sh t Kendari08 Edisi 1 • Tahun I • September 2013 DELIKNEWS SULTRA

Pojok Kiri Redaksi !

Opini pub-lik Indone-

sia sudah terbentuk bahwa apapun dari luar negeri lebih baik dari pada produk dalam negeri. Bahkan orang lebih bangga memakai produk dari luar negeri dari pada buatan bangsa sendiri. Dunia pers secara tidak langsung

ikut membentuk opini tersebut. Bahkan pers In-donesia tidak mampu mengkonter pemberitaan pers asing yang menjelek-jelekkan Indonesia. Contoh kasus pemberitaan media massa Malaysia yang sangat provokatif dan negatif memberitakan masalah orang Indonesia dengan tendensius. Mis-alkan, ‘25.000 Pekerja Indonesia Bawa Penyakit Setiap Tahun’, ‘Pekerja Asing Biadab’, ‘Orang In-don Mengganas’.

Akibat pemberitaan itu telah menciptakan opini negatif di kalangan masyarakat Malaysia terhadap orang Indonesia.Akankah Pers Indo-nesia bisa membawa citra baik bangsa sendiri di kancah dunia Internasional ? WHY NOT !!

Mungkinkah Pers ,Bisa Tingkatkan Citra Bangsa ?

jallu-net

kendarikota.go.id

Potensi InvestasiKendari

Warga Kota KendariTak Lagi Sehat !

Debu di sepanjang jalan kota Kendari memberikan suasana tidak nyaman bagi warga kota. Menurut data dari RS setempat ,saat ini penderita ISPA semakin bertambah . (DOK: Jalu)

net

uNIk

Sekilas, rumah terbalik ini nampak seperti baru saja dilanda tornado hebat yang membuatnya

jungkir balik dengan pondasi berada di atas, dan atap di bagian bawah.Namun ternyata, rumah terbalik ini memang sengaja dibuat demikian sebagai salah satu daya tarik wisata di Austria, tepatnya kota Terfens,15 km barat kota Innsbruck. Anda Tertarik Membuat Seperti ini sebagai hal kreatif dan Icon ??

DELIKNEWS Sulawesi Tenggara

INGIN BERGABUNGKOMUNITAS CYBER?

Banyak Hal Yang Perlu Anda KetahuiTentang Dunia Internet ! - Pemasaran Online - Pembuatan Blog - Mengelola Bisnis - Social Media Gabung SekarangDan TemukanSolusi Anda ! HUB

0823-93777-737BTN Kendari PermaiBlok B/III No 10

Blogger Community

www.deliknews.com

Page 9: Deliknews Sulawesi Tenggara

Sidang KUA-PPASHampir Tidak Capai Kuorum

Bantuan DiSTOP !Pengungsi Banjir3 Minggu Terlantar

Konflik Tambang Nikel di Kabaena, Warga Terintimidasi

Veteran Sultra Anggap Caleg, LSM dan Pemuda, Nilai Kebangsaannya Mulai Luntur

KENDARI – Konflik antara PT. Prima Nusa Sentosa (PNS) dengan PT. Anugerah Harisma Barakah (AHB) atas kepemilikan lahan tambang di Pulau Kabaena membuat warga menjadi ketakutan ketika akan melakukan aktifitas sehari-hari mereka di areal kebun milik mereka.

Ketakutan ini bermula ketika Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan putusan Nomor : 413K/TUN/2011

tertanggal 22 maret 2012 yang mengharuskan PT. AHB untuk menghentikan segala aktifitas mereka di lahan tambang tersebut, menurut Laode Muhammad Zulzaman, anggota eksklusif Forum Mahasiswa Pemantau Peradilan Sultra (FMPPS), ketika melakukan demo di DPRD dan Polda Propinsi Sultra, meminta agar aparat penegak hukum hanya boleh mengamankan putusan MA.

Namun menurut Zulzaman ini malah terbalik, justru pihak pengamanan malah mengamankan kegiatan penambangan di lokasi usai putusan MA, “ kami pada dasarnya tidak terlalu perdulikan konflik antara PNS dan AHB, kami hanya sayangkan pihak Aparat Keamanan malah membiarkan AHB melawan putusan MA, dan

yang lebih parah sering menakut-nakuti warga dengan senjata,” ujar Zulzaman, menurutnya setelah mencari-cari di beberapa internet terkait dengan aturan pengamanan di lokasi tambang pihak kepolisian dilarang melakukan pengamanan dengan menggunakan senjata api.

Akibatnya masyarakat yang biasa melalui satu-satunya jalan yang menuju ke kebun mereka di sekitar pelabuhan tempat penimbunan Ore (nikel siap ekspor) sebanyak 2 metric ton di pelabuhan Pongkalaero, Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana Provinsi Sultra, harus sering mengalami intimidasi ketika akan melalui areal pelabuhan untuk menuju ke kebun mereka yang kebetulan bersebelahan dengan areal tambang, dari aparat kepolisian,

“ mereka malah dianggap seperti pencuri di daerah mereka sendiri,” ujar Zulzaman yang menyesalkan tindakan aparat.

Tindakan ini akhirnya memicu mahasiswa yang tergabung dalam FMPP Sultra, untuk mempertanyakan tindakan kepolisian di Polda, namun disayangkan pihak Polda tidak bersedia menemui mereka dan akhirnya rombongan menuju ke DPRD Propinsi Sultra, hasilnyapun sama saja, bahkan tidak terlihat satupun anggota DPRD yang hadir, kemudian rombongan menuju ke pihak Kejaksaan Tinggi, untuk melakukan tindakan terkait dengan tindakan PT. AHB yang melawan hukum, “ kami memiliki bukti berupa gambar atas tindakan aparat di lapangan,” ujar Zulzaman menutup pembicaraannya. (@jal_zz)

KENDARI – Ketua Legiun Veteran Sulawesi Tenggara H. Amran Sahban, resah ketika dia menjadi seorang pemuda harus berjuang dan ikut serta mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kemerdekaan, namun isi dari kemerdekaan itu ternyata tidak sepadan dengan hasil yang di persembahkan oleh pemuda

saat ini, “ pemuda sekarang tidak bisa menghargai arti sebuah kemerdekaan,” ujar Amran dihadapan rekan-rekannya dan Gubernur Sultra dalam pertemuan khusus usai upacara HUT Kemerdekaan. Bahkan Amran tanpa ragu-ragu juga mengatakan jika para caleg dan beberapa lembaga organisasi kemasyarakatan sendiri

juga sudah tidak memiliki rasa kebangsaan seperti yang mereka punya.

Amran juga menyindir pembinaan pendidikan tentang sebuah sejarah dimana rasa kebangsaan sejak Sekolah Dasar sudah sangat kurang, menurutnya pendidikan sejarah bukan dilihat dari sejarahnya, namun bagaimana

sebuah hasil dari perjuangan para pejuang dalam memerdekan Indonesia, yang nantinya akan memberikan sebuah kebanggaan akan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia, “ bagaimana mereka dapat mengerti sebuah rasa kebanggaan akan negeri ini nantinya jika tidak tertanam sejak dini ? ” ujar Amran kepada deliknews.com.

Amran juga memi l ik i permintaan khusus kepada Gubernur Sultra terkait dengan penghargaan pemerintah daerah kepada mereka, bahkan acara kegiatan menjelang 17 Agustus, seperti acara ramah tamah maupun undangan, selain undangan menghadiri Upacara Hari Proklamasi, tidak pernah di lakukan oleh pemprov, seakan-akan keberadaan mereka tidak terlalu menjadi penting untuk negeri ini.

Gubernur juga menyadari akan hal itu, dalam kesempatannya Nur Alam mengatakan untuk tahun-tahun kedepan keberadaan para veteran akan lebih diperhatikan, “ kami sebenarnya sudah merencanakan untuk tahun ini, ketika kami mengadakan acara ramah-tamah malam sebelum 17 Agustus,” ujar Nur Alam, sambil menambahkan, jika saat ini memang para veteran sudah mulai menurun baik itu usia maupun produktifitas, namun semangat tetap ada. (@Jal_zz)

KENDARI – Penyampaian KUA-PPAS di gedung paripurna DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara ternyata meninggalkan kesan kurang baik, dari 45 anggota DPRD Propinsi yang seharusnya hadir untuk memberikan pendapat terkait dengan hasil penyusunan KUA-PPAS antara legislative dan eksekutif, tidak diikuti oleh seluruh anggota DPRD bahkan hamper saja tidak mencapai kuorum anggota.

Anggota yang hadir sebagian terpaksa harus ditelepon melalui selularnya agar kuorum bisa dicapai, “ saya tidak tahu siapa yang ditelepon dan siapa yang menelpon,” ujar Sekwanprov Nasruan berkelit ketika ditanyakan wartawan, dari seluruh anggota yang hadir hanya 24 orang anggota yang ikut, terlihat kursi banyak yang kosong, bahkan ketika ditanyakan agenda keluar daerah, Sekwan katakan jika saat ini tidak ada agenda keluar daerah, ” saya memang tidak memberikan kesempatan saat-saat ini untuk keluar daerah,” ujar Nasruan kepada wartawan.

Ketika ditanyakan alasan ketidak hadiran mereka, baik anggota lainnya maupun sekwan sendiri tidak tahu dengan alasan jika itu merupakan kewenangan Badan Kehormatan dan yang disayangkan BK sendiri tidak hadir mengikuti sidang, Rizal SH. MH salah satu tokoh muda Kecamatan Kambu sangat menyayangkan, “yang seharusnya mendisiplinkan anggota malah tidak hadir, bagaimana anggota lainnya bisa disiplin,” ujar Rizal geram, mengingat betapa pentingnya KUA-PPAS ini, Rizal berharap jika para anggota DPRD dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, karena ketidakhadiran mereka sudah mengindikasikan itu korupsi, karena mereka bisa saja menerima uang sidang nantinya.

Menurut Ketua DPRD Rusman Emba anggota lainnya terpaksa harus ditelepon karena mereka banyak yang melayat di rumah duka sekretaris DPD II Partai Golkar yang meninggal dunia, terkait dengan anggota lain yang tidak hadir Emba hanya diam saja. (@jal_zz)

KENDARI - Sumur milik warga yang terkena bencana sama sekali tidak bisa dipakai lagi, dikarenakan sudah bercampur lumpur, dan mesin-mesin milik mereka sudah rusak akibat banjir, belum lagi tenda pengobatan sama sekali tidak terlihat, menurut Sarman semuanya lengkap ketika menteri datang setelah itu tidak ada sama sekali.

Saat ini pihak pemerintah sudah menghentikan bantuan mereka, “ sudah tidak ada bantuan dari pemda sejak 3 minggu lalu,” ujar Sarman yang dibenarkan oleh beberapa warga lainnya.

saat ini mereka hanya mendapatkan bantuan dari beberapa warga lainnya, bahkan para pejabat yang diharapkan hadir untuk melihat langsung kondisi mereka, sama sekali tidak pernah tampak batang hidungnya,

“ kedatangan wakil walikota hanya pada hari ketiga dan hari keempat menteri, kalau pak menteri (Kemensos) tidak datang, berarti tidak ada pejabat siapapun yang akan datang,” ujar Sarman sambil tersenyum kecut, bahkan beberapa warga mengeluhkan para calon-calon anggota DPR, DPRD yang seharusnya bisa memanfaatkan momen ini, juga tidak datang sama sekali,

“ mereka takut uang kampanyenya habis, jadi kami bisa melihat para calon-calon ini butuhnya kapan,” ujar salah satu pria yang berdiri disamping Sarman, sambil berlalu dan dikuti lainnya. (@jal_zz)

Sorotan

Kami pada dasarnya tidak terlalu perdulikan konflik antara PNS dan AHB, kami hanya sayangkan pihak Aparat Keamanan malah membiarkan AHB melawan putusan MA

DELIKNEWS SULTRA 09Edisi 1 • Tahun I • September 2013

ASPIRASI - Sejumlah warga menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Sultra (JALU)

Rapat DPRD

Pertemuan para Veteran

Page 10: Deliknews Sulawesi Tenggara

Nusantara10 Edisi 1 • Tahun I •September 2013 DELIKNEWS SULTRA

Calon Gubernur Malut,MisiPutra Sultra Dianggap Gila

Ternate – Kepala daerah Provinsi Maluku Utara (Malut) pada periode mendatang, akan dipimpin oleh orang Setengah Gila. Sangkaan ini terucap di tengah dialog bergengsi, yang dilaksanakan Maluku Utara Institut (Malut Institut), di Bela Hotel, Ternate, Maluku Utara, Rabu (11/9) kemarin.

Satu diantara peserta dialog mengutarakan, atas asumsi warga Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, mengatakan Ahmad Hidayat Mus (AHM) selaku calon Gubernur Malut, merupakan orang setengah gila (Stegi).

“AHM itu gila, jika dalam

visi misi untuk membebaskan Masyarakat Malut dari beban biaya listrik. Nantinya Jadi Gubernur akan membangun Embarkasi Haji di Kepulauan Morotai, dan membelah laut untuk pembanguna jembatan dari Kota Ternate ke Maitara, dan selanjutnya ke Tidore Kepulawan yang dicetus namanya Jembatan Temadore,” ucap peserta, keterwakilan warga dari kantong suara Calon Gubernur AGK (Abdul Gani Kasuba), satu-satunya lawan tanding dalam putaran kedua, Pilgub Malut.

Suasana kemudian mencair saat DR. Salim Ganilu (moderator diskusi) mempersilahkan AHM untuk menanggapi. Peserta yang hadir terpukau mendengar paparan dari Calon Gubernur yang didukun 10 Partai Politik yang menduduki 9 Fraksi di DPRD Provinsi Malut. Disamping partai Golkar, Hanura, PPP, PKPB, PDS, sebagai partai pengusung di putaran pertama,

ekspansi menyeluruh pada putaran kedua, dari Demokrat, PBB, PAN, PDI-P, dan Partai Gerindra.

“Memang iya, kalau saya dianggap demikian. Karena untuk mewujudkan impian yang selama ini terpasung pada keterbatasan berbagai hal, mesti ada pemimpin yang berani mengambil risiko, namun tidak mengesampingkan norma hukum. Dan sayalah calon gub memiliki sejumlah program itu, yang dipelesetkan sebuah hayal dan menganggap saya gila, oleh segelintir orang. Selain ada kesiapan menjalankan program tersebut, harus dilakoni oleh orang setengah-setegah gila,” canda AHM, disambut ria segenap peserta dari berbagai kalangan intelektual di daerah itu.

Untuk diketahui, Ahmad Hidayat Mus Calon Gubernur di Maluku Utara merupakan Putra Sulawesi Tenggara, Saat ini ia menjadi Bupati di Kep Sula.(tox)

Warga Bolmong Tolak Eksploitasi Pasir Besi

AHM - Ahmad Hidayat Mus, (Tengah) Saat memberikan bantuan di salah satu masjid di Ternate (tox)

“ AHM itu gila, jika dalam visi misi untuk

membebaskan Masyarakat Malut dari beban biaya

listrik.”

Bentrok di Ponpes, 1 Orang Tewas di Bacok

JEMBER- Bentrokan berdarah terjadi di wilayah Puger Kulon, Jember, Jawa Timur, antara dua kubu massa yang menewaskan satu orang siang tadi, Rabu 11 September. Sebuah pondok pesantren, beberapa rumah warga dan puluhan unit sepeda motor rusak berat atau dibakar massa.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Polisi Awi Setiyono mengatakan, saling serang antara dua kubu dimulai saat massa dari Pondok Pesantren Darus Sholihin yang diasuh Habib Ali Bin Umar Al-Habsy menggelar karnaval peringatan Kemerdekaan HUT RI. Pesantren Habib Ali sempat dituduh mengajarkan paham Syiah dan ketegangan sempat timbul pada awal tahun ini.

Polisi sempat memperingatkan kemungkinan bentrokan, namun kubu Habib Ali tetap ngotot mau melaksanakan pawai pada pukul 13.30. Bahkan menurut Awi, massa dari pesantren ini sempat menyerobot rute-rute yang dijaga polisi.

Karnaval mendapatkan penentangan dari kubu Ustadz Fauzi, salah satu pengurus Ranting NU Puger Kulon. Akhirnya bentrok tidak terelakkan. Saling serang dengan lemparan batu dan pembakaran juga melibatkan orangtua dari para santri peserta karnaval.

Seorang tewas diketahui bernama Eko Mardi Santoso berusia 45 tahun. Belum diketahui pasti dari kubu mana dia berasal. Eko tewas dengan luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuh. Lima orang dilaporkan luka-luka.(DLK)

KOTABARU – Mulai beropras-inya perusahaan bemoli di wilayah Kabupaten Kotabaru, setelah di laku-kanya serah terima oleh PT. WIKA (Persero) tbk selaku pelaksana proyek ke PT. Golden Hope Nusantara.

Lokasi perusahaan yang teletak di Desa Sei Taib Kec. Pulau Laut Utara, sangat di harapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal sebagai mana di bahas di hotel Grand Surya sebelum perusahaan melakukan proyek pem-bangunan yaitu 1000 karyawan lokal harus terserap.

Tapi setelah perusahaan Golden Hope nusantara berdiri dan mulai ber-oprasi dan membuka lowongan peker-jaan ternyata di batasi, di antaranya harus diploma atau S1.

Artinya kalau hanya lulusan SMA/ sederajat tidak punya peluang dan kes-empatan untuk bekerja di PT. Golden Hope Nusantara, dengan adanya batasan batasan seperti itu membuat warga di sekitar resah karena rata rata pendidikan mareka hanya mengenyam pendidikan SMA/ sederajat.

Panganten selaku Kepala Desa Gunung Ulin memberikan komen-tar Kepada wartawan deliknews.com, ada beberapa warga saya yang hanya lulusan SMA memasukan lamaran ke Golden Hope Nusantara tapi tidak di terima, walaupun ada yang di terima tapi sesudah di interview di beri waktu sampai 1 (satu) minggu, apa bila dalam 1 (satu) minggu itu tidak di panggil lagi oleh pihak HRD berarti gugur alias tidak di terima, tegasnya.(HER)

PerusahaanIngkar Janji

Antisipasi Kecelakaan,Satlantas Pamekasan Razia Pelajar

PAMEKASAN – Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan anak di bawah umur seperti yang menimpa putra bungsu musisi Achmad Dani berinisial DL, Satuan Polisi Lalu Lintas (Satpolantas) Polres Pamekasan melakukan serangkaian kegiatan.

Seperti yang disampaikan Kasatlantas Polres Pamekasan AKP. Bambang Soegiharto kepada deliknews.com Kamis (12/9).

Dia mengatakan, selain melakukan sosialisasi kepada sekolah – sekolah yang dimungkinkan banyak pelajar yang menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dan pengendara tersebut kebanyakan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), pihaknya juga melaksanakan pengambilan apel atau upacara di sekolah.

“Pada saat upacara kita menjadi irup (Inspektur Upacara – Red) dalam pelaksanaan itu kita memberikan pengarahan agar mereka yang tidak cukup umur untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor” Ungkap Bambang.

Lebih lanjut Bambang menambahkan pihaknya juga melakukan Giat Operasi khusus pelajar SMP dan SMA yang dilakukan setiap hari dan apabila didapati siswa yang melakukan pelanggaran pihaknya memberikan surat tilang dan teguran.

“Untuk pengambilan, harus didampingi orang tua, dan orang tua harus menulis pernyataan untuk tidak memperbolehkan anaknya menggunakan kendaraan” imbuh bambang.

Tidak berhenti d is i tu, Bambang mengatakan pihaknya juga memberikan himbauan kepada masyarakat melalui salah satu stasiun Radio Swasta yang ada di Pamekasan.

S ementara untuk wi layah utara Pamekasan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polsek masing – masing untuk gencar melakukan sosialisasi ke sekolah – sekolah.

D i a b e r h a ra p m a s ya ra k at t i d a k mendiskreditkan polisi dalam sulitnya pengurusan SIM, karena apabila terjadi hal yang diinginkan, petugas yang akan disalahkan. (top/top)

BOLMONG – Warga desa poigar Kabupaten Bolaang Mon-gondow, Provinsi Sulut, menolak kedatangan PT Malta yang akan melakukan eksplorasi pasir besi, didesa mereka.Dalam aksinya, warga juga membakar Ban bekas, dengan memancangkan spanduk, yang bertuliskan “Menolak Pasir Besi, Dan PT Malta, Get Out”.

Penolakan tersebut, sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah daerah Kab Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi utara, yang dengan sepihak mem-berikan ijin, dikantongi pihak pe-rusahan diduga telah kadaluarsa. Serta tanpa melakukan sosialisasi sepenuhnya dengan warga desa poigar.

Kepada sejumlah wartawan, (31/8) Firdaus Mokodompit, mengatakan bahwa mereka warga desa poigar tetap akan melakukan penolakan terhadap PT Malta, dan menolak adanya kegiatan eksplo-rasi pasir besi, didesa mereka. “Tetap kami akan menolak!!

Apabila mereka tetap masuk dan melakukan kagiatan, maka kami tidak segan-segan untuk keluarkan. Jika tidak juga, pasti akan terjadi pemba-karan, jika ada alat-alat yang masuk ke desa kami ini”. Kata Firdaus,

Ia juga , mempertanyakan atas sikap pemerintah dengan Pihak Pe-rusahan, ketika melakukan sosial-

isasi tanpa melibatkan instansi-instansi terkait, maupun Anggota DPRD Kab Bolmong, yang ada, serta seluruh masyarakat.

Pemkab Bolmong, hanya mengikuti keinginannya sendiri. Tidak mengundang para SKPD terkait, dan Anggota DPRD Bolmong. Bahkan kami sudah koordinasi dengan para Anggota DPRD Kab Bolmong, ternyata mereka para Anggota DPRD Kab Bolmong, tidak tahu menahu dengan keberadaan Perusahan yang akan melakukan eksplorasi pasir besi ini”. Ucapnya.

(Zul/Kox/89)

Tolak Pasir Besi

TANJUNG PANDAN – Tanjung ke-layang yang merupakan salah satu icon pariwisata kabupaten Belitung Provinsi kepulauan Bangka Belitung(Babel)ter-paksa harus tercoreng namanya.

pasalnya di karenakan ketidak pedulian pemerintah daerah(Pemda)se-tempat serta pengelola kawasan wisata pantai Tanjung Kelayang yang kurang becus

Salah satu sarana umum yang tidak terawat yaitu toilet yang memiliki toren (penampung air) ternyata tidak ada airn-ya, toilet duduknya juga sangat kotor.

pengalaman buruk ini terjadi pada keluarga wisatawan lokal asal kota Ban-jar Jawa Barat pada hari Rabu (14/08).Asep,Nita dan ketiga anaknya serta saudara iparnya yang juga datang dari Banjar Jawa Barat yang sangat tertarik utk melihat keindahan panorama pantai Tanjung Kelayang.

sangat kecewa dan terganggu dengan kondisi yang ada saat sekarang ini.

Pemerintah diminta untuk segera membebaskan wisatawan dari pe-mandangan ini,Bahkan masyarakat mengecam sikap pemerintah yang terke-san acuh dengan tidak memperdulikaan lokasi wisata. (Marjono)

Toilet Kotor,Wisatawan Mengeluh

Page 11: Deliknews Sulawesi Tenggara

Pamong Desa di DOR POLISI

Tembak Teman Sendiri, Pemilik Senpi Dibui

BOLMONG - Saat polisi melakukan razia Kepala Urusan Desa Guan sedang berada dirumahnya yang sedang dalam tahap membangun. Ketika mendengar warganya sedang bentrok dengan pihak kepolisian korban pun langsung ke lokasi untuk mencoba mengamankan, namun Na’as ia ditembak.

Pelaku penambakan sendiri, diduga dilakukan Anggota Polisi Resort bolmong yang sedang melakukan Razia di Desa tersebut.

Dalam kondisi timah panas bersarang di tubuhnya . Korban kemudian dibawah ke Rumah Sakit Umum, Datoe Binangkang, Kota Kotamobagu Kamis (12/9).

Keluarga korban yang mengetahui insiden tersebut menangis histeris , setelah melihat korban dalam kondisi mengenaskan . Mereka meminta agar oknum polisi yang menembak itu, harus bertanggung jawab.

“Kami pihak keluarga, minta agar pihak polisi yang menembak itu, harus bertanggung jawab”. Singkat Jhonny majid,dengan tegas meminta polisi usut kasus ini hingga tuntas

Sementara itu, Kapolres Bolmong, AKBP Hisar Siallagan SIK, kepada sejumlah wartawan, mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui pasti, berasalnya peluru tersebut darimana. Kata Hisar saat menggelar konfrensi Pers

Lanjut Hisar , “Saat pengumpulan massa , dari pihak masyarakat yang sudah terprovokasi , ada sebagian warga yang membawa bom molotov, kemudian senjata rakitan, senjata angin, tombak, dan senjata sajam”. Terang Hisar. (Zulhardman)

KENDARI - Kejadian ini bermula ketika Indra, sebagai saksi, duduk berkumpul dengan Tamsil sambil menenggak minuman keras di samping tembok tempat Karaoke 999, dalam kelompok itu pacar Reski juga ikut bergabung berpesta miras, Reski yang tiba di lokasi kejadian, langsung marah karena melihat Indra yang duduk berdekatan dengan pacarnya.

Tanpa banyak Tanya Reski langsung menarik Indra, melihat rekannya di tarik, Tamsil bermaksud untuk melerai, namun Reski berbalik dan menarik kerah bajunya, tidak terima dengan perlakuan Reski, Tamsil yang memang sering keluar rumah membawa senjata api miliknya, langsung menodongkan ke perut Reski, di curigai karena dalam pengaruh alkohol Tamsil langsung melepaskan tembakan, Reski langsung tersungkur, Tamsil sendiri bersama rekannya kabur, sedangkan Reski dilarikan ke RS Bhayangkara, dikarenakan dokter tidak berada di tempat, Korban dirujuk ke rumah sakit Prayogo.

Kapolres Kendari AKBP Anjar Wicaksana, melalui Kasubag Humas Ipda Masriana mengatakan saat ini pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku, selain kasus dengan motif cemburu, juga terkait dengan kepemilikan senjata api milik tersangka. (JALU)

RagamDELIKNEWS SULTRA 11Edisi 1 • Tahun I • September 2013

KENDARI – Kondisi masyarakat dari leluhur Mokole Toondu dan Leluhur Samaga Tooto langsung lemas ketika membaca kembali putusan ma-jelis hakim ketua dalam salinan perkara ketika bersama-sama den-gan deliknews untuk memberika keterangan terkait dengan keingi-nan untuk mengajukan banding, “ kami merasa di zhalimi oleh pihak pengadilan,” ujar pria paruh baya ini.

alasannya mereka memiliki Surat Keputusan Bupati Kendari sejak tahun 1999 terkait dengan kepemilikan tanah yang saat ini sedang digarap oleh empat peru-sahaan penambangan nikel.

Tanah yang menjadi seng-keta ini merupakan tanah war-isan leluhur, menurutnya tanah ini awalnya disengketakan oleh kedua Rumpun keluarga ini, na-mun pertengkaran yang sudah sampai ke tahap adu fisik ini, akh-irnya dibawa ke hadapan Bupati Kendari saat itu Drs, H.A. Razak Porosi, dan sesuai dengan Su-rat Telegram Gubernur Propinsi Sultra untuk Bupati KDH Tk. II Di Unaaha Nomor 593/3733 tanggal 17 September 1999 yang isinya memerintahkan Bupati Tk. II Kendari untuk segera mem-buat sertifikat persil tanah Hibah atau warisan leluhur Almarhum Mokole Toondu dan Almarhum Samaga yang dikuasai sejak tahun 1580 di Tekaleano/Watura Desa Amondo Kecamatan Palangga.

Maka Berdasarkan telegram itu, Bupati mengeluarkan SK Nomor : 477 Tahun 1999, yang isinya menerangkan Penetapan Persil Tanah-Tanah atau War-isan Leluhur Almarhum Mokole Toondu, dan Almarhum Samaga Tooto, yang dikuasai sejak 1580-1999 yang akan disertifikatkan, dalam SK yang ditetapkan pada tanggal 27 Oktober 1999 itu, jenis tanah Pertanian terdiri dari, sagu, mangga, Jati, cendana dan lain sebagianya, ada juga Makam Mokoolo Toondu dan permaisuri Wehasimu binti Wulandari Tooto dan sanak kelaurganya bersama-sama dengan rawa kecil di atas gunung dekat sungai Linduka tempat permandian kerbau warga Toondu, termasuk di dalamnya bekas pelabuhan, hutan bakau dan beberapa jenis tanaman perkebu-nan lainnya, di Tekealano/Watu-marupa Desa Watumurupa dan Desa Lalowua serta Desa Koeono, Kecamatan Palangga seluas 2.500 Ha atau 2 persil, menyatakan mu-lai dari perbatasan Sungai Ulu-lakara (Tomba) samping sungai Linduka (bagian barat) ke sungai Koeono (dan pinggiran laut ba-gian selatan pantai laut Tiworo/pasir putih/kondapute sampai ke gunung kota/ lambenu (bagian utara) adalah warisan leluhur Almarhum Toondo dan Samaga Tooto dan tidak ada campur yang tanah warisan tersebut dari kelu-arga lainnya.

Ketika PT. Sambas Mineral Mining, PT. Kembar Mas, PT. Jagad Raya, dan PT. Macika, masuk mengelola penambangan nikel mereka hanya berbekal Su-

rat Keterangan Tanah dari Kepala Desa yang sementara dijabat oleh Camat Palangga Irwan Silondae, yang juga salah satu pengurus perkumpulan camat lingkar tam-bang, oleh pengadilan Negeri Andoolo Majelis Hakim Justru “melegalkan” SKT yang diterbit-kan ketika perusahaan masuk di kabupaten Konawe Selatan tanpa menghiraukan SK Bupati yang sudah terbit sejak tahun 1999. Akhirnya pihak Majleis Hakim yang diketuai Dariyanto SH. MH. Hakim anggota Zainal Ahmad SH, dan Anthonie S. Mona SH, dalam Putusan Perkara Nomor : 05/Pdt.G/2012/PN.Adl, membat-alkan seluruh gugatan pihak peng-gugat trhadap pihak perusahaan, dengan alasan jika pihak tergugat mempermasalahkan tekanannya Ijin Usaha Penambangan nomor 74 tahun 2010, dan ini merupakan kewenangan pihak Pengadilan Tinggi Usaha Negara, selain itu terkait dengan tuntutan ganti rugi materiil sebesar US $ 1.500.000,- dan Rp. 6.500.000.000,- serta kerugian inmateriil sebesar Rp. 3.000.000.000,- dan meminta majelis hakim memutuskan agar tergugat menghentikan seluruh kegiatan penambangan. Bah-kan putusan Hakim bukan hanya membebaskan segala tuntutan penggugat terhadap pihak peru-sahaan, pihak tergugat juga dibe-bankan biaya perkara sebesar Rp. 3.391.500,-

Terkait dengan SK Bupati pihak Hakim sendiri dengan ala-san berpandangan jika SK Bu-pati bukan merupakan bukti sah atas milik tanah, pihak Hakim menambahkan jika tidak adanya Perda yang mengatur tentang tanah tersebut. Bahkan yang leb-ih mengenaskan, dari 24 bukti-bukti surat yang di sampaikan oleh pihak pengacara penggugat sebagai bukti, oleh Hakim juga dikesampingkan, “ secara logika jika memang kepemilikan tanah itu bukan sesuai dengan SK Bu-pati, masa SKT dari desa yang baru terbit lebih di anulir ?” ujar Jonathan SH salah satu pengacara penggugat.

Menurut salah satu anggota tim Andre, penggunaan SKT itu di ijinkan oleh bupati tahun 1972, namun oleh Mendagri keputusan itu dicabut kembali dan dikemba-likan kepada Bupati dan Walikota pada tahun 1984 dan diperkuat dengan Keputusan Presiden No-mor 34 tahun 2003, maka tidak dapat dikatakan jika penggunaan SKT menjadi dasar pihak Perusa-haan dan Bupati Konawe Selatan untuk mengeluarkan Ijin Usaha Penambangan hanya berdasarkan SKT.

Beberapa anggota tim ke-tika akan meninjau beberapa lokasi terkait dengan keterangan sesuai dengan SK Bupati men-genai batas-batas yang telah ter-tuang dalam SK tersebut, men-dapat halangan, “ kami terpaksa harus kucing-kucingan dengan pihak keamanan PT. Macika un-tuk mengambil gambar di lokasi penambangan, bahkan tidak ja-rang di usir dengan kasar,” ujar Jonathan SH, dan hasilnya ada sebuah kuburan yang mencuriga-kan karena pada nisannya tertulis nama perusahaan,

bahkan beberapa saksi mata mengakui jika di lokasi tersebut tidak pernah ada kuburan dengan nama Macika, dalam persidangan pihak perusahaan bersikeras jika dilokasi penambangan tidak ada kuburan apalagi bekas kerajaan, “ bagaimana kami bisa dapat be-kas kuburan kalau mereka sudah menggali untuk mengmabil nikel tepat di lokasi,” ujar Jonathan, namun pihak Pengacara berhasil mendapatkan bukti berupa meri-am yang tersimpan di Museum Daerah,

menurut penjaga museum jika meriam itu memang bekas pen-inggalan kerajaan yang di ambil di lokasi penambangan saat ini. Salah satu saksi yang di ajukan leh pihak perusahaan sebagai pe-milik lahan sesuai dengan naman-

ya di SKT ketika ditanyakan oleh hakim berapa luas lahan miliknya, di jawab tidak tahu, dan juga salah satu saksi dari kecamatan ketika ditanyakan juga besikeras jika di lokasi tersebut tidak ada bekas kerajaan, saksi tersebut akhirnya marah ketika sebuah pernyataan dari ayah kandungnya yang berse-berangan dan menyatakan jika di lokasi tersebut memang bekas dae-rah milik kerajaan,

“ dia membantah dan mengata-kan jika orang tuanya sudah stroke dan tidak mungkin bisa tahu ada kerajaan disitu,” ujar Jonathan sam-bil tertawa, karena pria yang men-jadi saksi dari pihak perusahaan, dengan emosional yang tidak terk-endali menjawab pertanyaan dari pihak pengacara.

Namun keputusan sudah keluar, Ketua Tim Pengacara Wencerlaus Larangka SH, MH dari Sunar-sih Larangka & Associates yang mewakili pihak penggugat, tetap menghormati keputusan pengadi-lan, namun persoalan ini tidak se-lesai begitu saja, karena saat ini mereka telah menyusun perkara untuk naik banding ke mahkamah Agung di Jakarta,

“ kita tunggu saja, manakah yang lebih diakui, IUP versi SKT yang dikeluarkan oleh Bupati Kon-sel atau SK Bupati Kendari,” ujarn-ya menutup pembicaraan melalui selularnya. (AJJP)

SK Bupati VS SKT Kepala Desa

WATERLO – Isu dijualnya BlackBerry kembali mencuat usai Microsoft resmi berkonsolidasi dengan Nokia melalui transasi se-nilai USD7 miliar. Analis mengatakan, kesepakatan itu akan men-ingkatkan dampak negatif terhadap penjualan BlackBerry.

Analis dari MKM Partners mengatakan, Microsoft-Nokia nampaknya akan mengamankan posisi ketiga di pasar smart-phone dan menggulingkan BlackBerry.

Sementara itu, seorang anggota Komite Khusus BlackBerry, Bert Nordberg mengatakan bahwa BlackBerry sulit bersaing den-gan Apple, Google, dan Samsung. “Saya pikir BlackBerry bisa bertahan sebagai perusahaan khusus. Tapi menjadi perusahaan khusus berarti harus menjadi khusus.

Secara histories, BlackBerry memiliki ambisi yang lebih be-sar. Tapi bertarung dengan Apple, Google, dan Samsung sangat sulit,” tuturnya. (gst)

Microsoft Akuisisi Saham Nokia, BlackBerry Panas

www.deliknews.com

Korban Saat diotopsi (ZH)

Pelaku Saat diamankan Polres Kendari (JALU)

Page 12: Deliknews Sulawesi Tenggara

ADVERTORIALEdisi 1 • Tahun I • September 201312 HALAMAN 12

DELIKNEWS SULTRA

Selamat Atas Terbitnya Tabloid DWI MingguanDELIKNEWS SULTRA

Mengucapkan

“…oooo….lamarambi tabeanggomasima, mongone paramesi….” (lagu ini bermohon

kepada tamu raja yang berkun-jung untuk memulai acara)

Sepenggal lagu kesenian yang berbahasa Tolaki Anaki (Tolaki Halus) meluncur dari mulut pria yang sudah uzur ini, namun suaranya masih enak terdengar

Namanya H. Darma S.Sos, MSi, lahir di Kendari 51 tahun yang lalu tepatnya tanggal 8 Maret 1962, walau-

pun sudah melewati setengah abad, namun kondisi tubuh yang kuat di-dapatkan ketika sejak kecil karena menyukai olahraga, “ sejak SD kelas I saya selalu ikut kegiatan olahraga,”ujar pria yang selalu terlihat gembira. Akibatnya kebiasaan selalu ingin mengikuti olahraga apa saja, mengantar-kan Darma bertemu dengan salah satu guru pencak silat dari tanah Jawa, “ namanya pak Mungkas, saya ikut beliau belajar pencak silat saat itu, tapi tahunnya saya lupa,” ujar Darma terkekeh, sambil menceritakan pen-galamannya belajar silat, dan itu merupakan awal dari semuanya Darma akhirnya berbelok mendalami kesenian, khususnya seni tari.

Akhirnya Pria yang bekerja sebagai PNS ini, mendapatkan kes-empatan ketika terpilih sebagai pendamping pelatih tari Kolosal yang di selenggarakan ketika peresmian Bendungan Ameroro oleh Presiden Soeharto tahun 1991, atas rekomendasi dari pelatih tari dari Jakarta Eli Raranta dan istrinya yang khusus datang ke Kendari untuk pertunjukan tarian kolosal yang melibatkan 700 siswa sekolah, “ dari 30 orang yang dites selama 1 minggu, saya terpilih untuk mendampingi mereka berdua,” ujarnya, dan hasilnya Darma diberikan kesempatan oleh Bupati Kendari untuk ikut kursus menari di sanggar tari International Bagong Kusudi-ardja, Jogjakarta.

Murid-murid Bagong bukan hanya dalam negeri, banyak juga yang datang dari Perancis, Belanda, Malaysia dan Amerika Serikat, Darma sela-ma 3 bulan belajar tarian, “ bulan pertama kami di suruh untuk menampil-kan ilmu kami, bulan kedua kami mulai belajar menciptakan kreasi tari sekaligus musik kami,” ujar Darma, pada akhir kursus Darma terpilih dari 3 murid yang menampilkan hasil kreasi tarian dari daerah asal masing-masing, Darma sendiri menampilkan tarian Siwolembatohuu, yang men-ceritakan tentang adat perkawinan.

Ketika kembali ke Sulawesi Tenggara, Darma langsung ditempat-kan di Dinas Pariwisata Kabupaten Kendari, dan mulailah Darma men-gumpulkan kembali teman-temannya yang bersama-sama membentuk kelompok vocal grup sejak tahun 1986, untuk ditingkatkan menjadi sang-gar, dan disetujui dengan nama sanggar Ana Sepo, muridnya hingga saat ini sudah mencapai ribuan, banyak dari mereka menjadi guru-guru ekstra kokurikuler di sekolah-sekolah yang tersebar di Kabupaten Unaaha, Dar-ma sendiri sudah menciptakan ratusan tarian dan lagu, Darma memiliki pengalaman pahit terkait dengan keberadaan kesenian dari pemerintah Daerah saat itu.

Awalnya Darma terpikirkan untuk membuat sebuah pementasan

Buat Festival Tarian Daerah, Hanya Dihadiri Camat dan Kadesyang melibatkan sanggar-sanggar yang ada di se-luruh Kabupaten Kota pada saat itu, “ ketika itu kami mengundang beberapa sanggar yang terse-bar dari kabupaten di Sulawesi tenggara termas-uk dari Makassar kami undang,” ujar Darma itu semua dikerjakan Darma dengan menggunakan uang pribadinya, tanpa bantuan dari pihak man-apun, dan ketika acara pementasan berlangsung, Bupati Kendari saat itu yang di undang tidak mau hadir, dan hanya di hadiri Camat dan Kades saja, Darma sempat terpukul ketika itu, namun Darma kembali bangkit dan tetap berkarya. Pada tahun 2007 Darma yang menguasai beberapa jenis tarian Malulo dengan baik ini, dipang-gil oleh Ibu Walikota untuk membantu sanggar yang didirikan Ibu Walikota, namun sanggar ini sendiri walaupun berjalan lambat, dikarenakan tidak memiliki tempat sendiri, para murid-murid sanggar yang kebanyakan Mahasiswa Univer-sitas Haluoleo ini tetap eksis, walaupun harus latihan dengan cara pinjam atau menumpang tempat, yang terkadang di aula sekolah, kadang pula di taman budaya, “ kalau di Unaaha saya memiliki lahan yang cukup luas, dan itu menjadi tempat kami latihan sehari-hari,” ujarnya, ber-beda jauh dengan yang dialami di Kendari, bah-kan sebagian perangkat kesenian dan baju-baju perlengkapan tari harus di tamping di rumahnya, deliknews ketika di bawa melihat-lihat pakaian untuk menari, banyak yang hanya di tarus dalam kantong plastic, Karena lemari untuk menaruh pakaian sudah tidak muat, bahkan beberapa alat music seperti kendang di taruh begitu saja di ga-rasi terbuka miliknya.

Salah satu pegawai di lingkungan Pem-prov mengatakan mereka sering dilatih tarian Malulo oleh Pak Darma, “ sering malulo dengan gaya baru, dan Pak Darma melatihnya di sela-sela waktu senggang kami,” ujarnya, Pak Darma sendiri menguasai semua jenis tarian ini, ada 4 jenis tarian Lulo klasik, Lulo Dinukatuka, Lulo Leba, Lulo Hada, dan Lulo 321, bahkan Lulo yang dinamis langkahnya ini sudah banyak di modifikasi, selain tarian Pak Darma juga men-guasal beberapa tatacara upacara adat Tolaki, “ lagu yang saya mainkan tadi, itu lagu pengir-ing tarian Lariangi, ketika Raja menerima tamu terhormat,” ujar Darma sambil menerangkan

jika ada 2 macam Tari Lariangi, Lariangi Mombesara dan Lariangi Lamarambe, keduanya di bedakan ketika penari menggunakan warna saputangan, jika menggunakan warna Putih itu lariangi mombesara, selain itu Lariangi Lamarambe, terkadang ada juga lagu yang biasa di nyanyikan untuk pengiring tamu, juga dipakai dalam acara kematian, namun liriknya di rubah, itu di lakukan ketika memasuki 40 hari ke-matian, dan isi lagu menerangkan tentang kebaikan almarhum sewaktu masih hidup.

Pak Darma sendiri sampai saat ini masih sering mendampingi para peserta kesenian yang akan berangkat keluar daerah, terakhir pada bulan Juli 2013 lalu Pak Darma Ke Surabaya mendampingi SD Kuncup Pertiwi dalam lomba Tari Anak Tingkat Nasional, dan bulan sebelumnya mendampingi SMK I, SMU I, dan SMP I ke Medan untuk Lomba Seni Siswa Nasional. Darma ternyata sampai saat ini masih menyimpan harapan kepada pemerintah daerah agar pemerintah dapat membantu untuk mengalokasikan dana terkait dengan alat-alat kes-enian, dikarenakan pengrajin Gong ataupun alat-alat kesenian lainnya sudah tidak ada, “ untuk satu buah gong kecil saja harganya Rp. 2 juta dan yang besar Rp. 3 juta dan itu harus beli di jawa, dikarenakan sudah tidak ada pengrajin lagi yang membuat,” ujar Darma yang ber-harap agar muda-mudi juga dapat ikut serta melestarikan kebudayaan daerah dan dimasukkan dalam program setiap sekolah. (AJJP)

H. Darma S.Sos, MSi

“Berharap Pemerintah PeduliKepariwisataan”