definisi operasional variabel

2
Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Konseptual & Operasional Indikator 1 Orientasi Pasar (Market Orientation) Definisi Konseptual: Kinerja Bisnis atau market orientation didefinisikan sebagai budaya atau kultur organisasi yang paling efektif dan efisien dalam menciptakan perilaku yang diperlukan dalam penciptaan nilai yang superior bagi pelanggan, dan dengan demikian akan menghasilkan kinerja bisnis superior secara kontinu (Narver & Slater, 1990, pg.21). Definisi Operasional : Kinerja bisnis dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu: customer orientation, customer orientation, inter-functional coordination (Narver & Slater, 1990) dan profit orientation (Soehadi et al, 2001) 1.Orientasi kepada pelanggan 2.Orientasi kepada pesaing 3.Koordinasi antar fungsi 4.Orientasi keuntungan 2 Orientasi Kewirausahaan Definisi Konseptual : Orientasi Kewirausahaan didiefinsikan sebagai proses, praktik, dan aktifitas pembuatan keputusan yang mengarah kepada temuan dan masukan baru (Lumpkin & Dess, 1996) Definisi Operasional : Orientasi kewirausahaan diindikasikan dengan innovativeness, proactiveness, and risk taking yang didukung oleh pemimpin yang kuat atau organisasi yang memiliki system nilai tertentu (Dess, Lumpkin, and Covin, 1997). 1.inovatif 2.sikap mencari peluang, 3.berani mengambil risiko 3 Kinerja Bisnis Definisi Konseptual : Kinerja bisnis didefinisikan sebagai ukuran sukses organisasi dilihat dari sisi efektivitas serta adaptabilitas pencapaian tujuan organisasi (Walker & Ruekert, 1987; Clark, 1999). Ambler & Kokkinaki (1997) dan Ambler et al., (2000) mendefinisikan kinerja bisnis sebagai jarak psikologis antara apa yang diharapkan dapat dihasilkan 1. kualitas produk, 2. sukeses produk baru, 3. daya saing 4. kepuasan

Upload: sigit-taruna

Post on 11-Aug-2015

179 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Konseptual & Operasional Indikator1 Orientasi Pasar

(Market Orientation)

Definisi Konseptual:Kinerja Bisnis atau market orientation didefinisikan sebagai budaya atau kultur organisasi yang paling efektif dan efisien dalam menciptakan perilaku yang diperlukan dalam penciptaan nilai yang superior bagi pelanggan, dan dengan demikian akan menghasilkan kinerja bisnis superior secara kontinu (Narver & Slater, 1990, pg.21). Definisi Operasional :Kinerja bisnis dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu: customer orientation, customer orientation, inter-functional coordination (Narver & Slater, 1990) dan profit orientation (Soehadi et al, 2001)

1. Orientasi kepada pelanggan

2. Orientasi kepada pesaing

3. Koordinasi antar fungsi4. Orientasi keuntungan

2 Orientasi Kewirausahaan

Definisi Konseptual :Orientasi Kewirausahaan didiefinsikan sebagai proses, praktik, dan aktifitas pembuatan keputusan yang mengarah kepada temuan dan masukan baru (Lumpkin & Dess, 1996)Definisi Operasional :Orientasi kewirausahaan diindikasikan dengan innovativeness, proactiveness, and risk taking yang didukung oleh pemimpin yang kuat atau organisasi yang memiliki system nilai tertentu (Dess, Lumpkin, and Covin, 1997).

1. inovatif2. sikap mencari peluang,3. berani mengambil

risiko

3 Kinerja Bisnis Definisi Konseptual :Kinerja bisnis didefinisikan sebagai ukuran sukses organisasi dilihat dari sisi efektivitas serta adaptabilitas pencapaian tujuan organisasi (Walker & Ruekert, 1987; Clark, 1999). Ambler & Kokkinaki (1997) dan Ambler et al., (2000) mendefinisikan kinerja bisnis sebagai jarak psikologis antara apa yang diharapkan dapat dihasilkan dari suatu rencana dengan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan rencana tersebut.Definisi Operasional :Sanjay dan Bhatia (2007) menerangkan bahwa pengukuran kinerja bisnis dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu pendekatan financial performance dan pendekatan non-financial performance. Financial Performance. Penelitian ini menggunakan pendekatan Non-financial Performance dapat dijabarkan dengan product quality, success new product, competitiveness, dan customer satisfaction. Hal ini didukung oleh pendapat Jaworski and Kohli (1990), Slater and Narver (1995), Pelham and Wilson (1996) dan Appiah-adu and Singh (1998).

1. kualitas produk,2. sukeses produk baru, 3. daya saing4. kepuasan pelanggan