definisi, klasifikasi dan pengakuan aset

31
DISAJIKAN OLEH: KELOMPOK 6 Kelas 7A STAR 1. Bernat Irvan Purba (5) 2. Eviana Sulistianingrum (11) 3. Khrisna Dwi Nugroho (17) 4. Prama Wiratama (23) 5. Rosita Susilowati (29) 6. Yuannisa Nurvita Sari (35)

Upload: surya-setipanol

Post on 20-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Definisi, Klasifikasi Dan Pengakuan Aset

TRANSCRIPT

DISAJIKAN OLEH:KELOMPOK 6 Kelas 7A STAR1. Bernat Irvan Purba (5)2. Eviana Sulistianingrum (11)3. Khrisna Dwi Nugroho (17)4. Prama Wiratama (23)5. Rosita Susilowati (29)6. Yuannisa Nurvita Sari (35)

DEFINISI, KLASIFIKASI DAN PENGAKUAN ASET

A. DEFINISI ASET Sumber daya ekonomi yang dimiliki / dikuasai pemerintah. Dapat diukur oleh satuan uang Termasuk sumber daya non keuangan, yang diperlukan sebagai penyediaan jasa untuk masyarakat umum Dan Sumber daya terkait dengan sejarah dan budaya

B. KLASIFIKASI ASETAset lancar : jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.Aset non lancar : jika aset tersebut TIDAK diharapkan untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.Jenis aset lancar adalah sebagai berikut : Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang PersediaanAset non lancar diklasifikasikan sebagai berikut : Investasi jangka panjang Aset tetap Dana cadangan Aset lainnyaTermasuk didalamnya aset tak berwujud dan aset kerja sama (kemitraan)

C. PENGAKUAN ASSET (RECOGNITION)Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah periode akuntansi berjalan.

D. PENGUKURAN ASETASET LANCAR Kas dicatat sebesar nilai nominal; Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan; Piutang dicatat sebesar nilai nominal; Persediaan dicatat sebesar:1) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

ASET NON LANCARInvestasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut;Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan.Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

E. JENIS-JENIS ASET

KAS1. DEFINISI DAN KLASIFIKASIKas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.Setiap entitas pemerintah wajib menyajikan saldo kasnya pada saat diminta menyusun neraca awal.Uang tunai terdiri atas uang kertas dan koin.Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan (UYHD)/Uang Persediaan (UP) yang belum dipertanggungjawabkan hingga tanggal neraca awal termasuk kwitansi pembelian barang dan penyerahan uang muka yang belum dipertanggungjawabkan sebagai belanja hingga tanggal neraca awal.Saldo simpanan di bank yang dapat dikategorikan sebagai kas adalah saldo simpanan atau rekening di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan pembayaran.Dalam pengertian kas ini juga termasuk setara kas yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas, serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan, yang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek misalnya 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

2. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Kas diakui saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah/ Tunai. Kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

3. PENYAJIAN Saldo kas dan setara kas harus disajikan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas. Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris pada Laporan Arus Kas.

4. PENGUNGKAPANPengungkapan kas dan setara kas dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sekurang-kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: Rincian kas dan setara kas; Kebijakan manajemen setara kas; dan Informasi lainnya yang dianggap penting.5. AKUNTANSI KAS DAN SETARA KASPihak-Pihak TerkaitA. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)2. Bendahara Penerimaan SKPD3. Bendahara Pengeluaran SKPD4. Pengguna Anggaran (PA)B. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)2. Bendahara Penerimaan PPKD3. Bendahara Pengeluaran PPKD4. PPKDDokumen Yang DigunakanDokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada SKPD maupun PPKD mengikuti dokumen terkait:1. Penerimaan Kas (Pendapatan-LO, Aset, Kewajiban & Ekuitas2. Pengeluaran Kas (Beban, Aset, Kewajiban & Ekuitas)

INVESTASI1. Tujuan: mengatur perlakuan akuntansi untuk invstasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan2. Ruang Lingkup: a. Diterapkan dalam penyajian seluruh investasi pemerintah dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas sesuai dengan SAP.b. Berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah pusat, pemda, dan lapkeu konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara atau daera.c. Mengatur perlakuan akuntansi investasi pemerintah pusat dan pemda baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang yang meliputi:i. Pengakuanii. Klasifikasi iii. Pengukuran dan metode penilaian investasi iv. Pengungkapan pada laporan keuangan3. Tidak mengatur:a. Investasi dalam perusahaan sosialb. Kerjasama operasi c. Investasi dalam properti4. Bentuk Investasi:a. Alasan pemerintah berinvestasi: memanfaatkan surplus anggaran untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka kas manajemen.b. Dibuktikan dengan dokumen atau sertifikat. Berupa pembelian surat utang jangka pendak, panjang dan instrumen ekuitas.5. Klasifikasi:a. Investasi Jangka Pendek: i. Termasuk aset lancarii. Karakteristik:1. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan2. Dalam rangka manajemen kas3. Berisiko rendahiii. Contoh:1. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits)2. Pembelian SUN pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian sertifikat BI.b. Investasi Jangka panjang: i. Permanen: Dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan Dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali, dimaksudkan untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan.Meliputi:1. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara; Berupa surat berharga (saham) pada PT dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.2. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakatii. Non Permanen: Dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Meliputi:1. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;2. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga;3. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;4. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.6. PengakuanKriteria pengeluaran kas atau aset yang dapat diakui sebagai investasi:a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi yang dapat diperoleh pemerintah.b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.7. PengukuranJika terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, maka nilai pasar digunakan sebagai nilai wajar.Jika tidak memiliki pasar aktif, maka digunakan nilai nominal, nilai tercatat, dan nilai wajar lainnya.8. Metode Penilaian a. Jenis Metodei. Metode BiayaInvestasi dicatat sebesar biaya perolehan.Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum terkait.ii. Metode EkuitasInvestasi awal dicatat sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.iii. Metode Nilai bersih yang Dapat DirealisasikanDigunakan untuk kepemilikan yang akan dijual/dilepas dalam jangka waktu dekat.b. Kriteria Penggunaan Metodei. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biayaii. Kepemilikan antara 20% sampai 50% atau di bawah 20% tapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.iii. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.iv. Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.c. Kriteria Pengaruh yang Signifikani. Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisarisii. Kemampuan untuk menunjuk atau mengganti direksiiii. Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investeeiv. Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat dewan direksi.9. Pengakuan Hasil Investasia. Hasil Investasi jangka pendek berupa bunga deposito, bunga obligasi dan dividen tunai dicatat sebagai pendapatanb. Hasil investasi berupa dividen tunai dari penyertaan modal pemerintah:i. Pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.ii. Pencatatannya menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang diperoleh pemerintah akan dicatat mengurangi nilai investasi pemerintah, tidak sebagai pendapatan hasil investasi. Namun bila dividen dalam bentuk saham, maka akanmenambah nilai investasi pemerintah dan ekuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama.10. Pelepasan dan Pemindahan Investasia. Kondisi:i. Penjualan atauii. Pelepasan hak karenan aturan pemerintahb. Penerimaan kas:i. Penerimaan kas dari penjualan investasi jangka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan dalam LRA.ii. Penerimaan kas dari pelepasan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan pembiayaan.c. Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai dengan menggunakan nilai rata-rata.d. Pemindahan pos investasi dapat berupa reklasifikasi investasi permanen menjadi investasi jangka pendek, aset tetap, aset lain-lain dan sebagainya.11. Pengungkapan a. Hal-hal yang Harus Diungkapkan dalam Laporan Keuangan Pemerintahi. Kebijakan akuntansi untuk menentukan nilai investasiii. Jenis-jenis investasi, investasi permanen atau non permaneniii. Perubahan harga pasar, baik jangka pendek atau pun jangka panjangiv. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebabnyav. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannyavi. Perubahan pos investasi.

PIUTANG1. LATAR BELAKANGPSAP 01 paragraf 43 antara lain menetapkan bahwa Neraca sekurang-kurangnya mencantumkan antara lain Piutang Pajak dan Piutang Bukan Pajak. Dalam praktik terdapat banyak peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak pemerintah yang dapat menambah kekayaan bersih pemerintah.

2. PERISTIWA YANG MENIMBULKAN PIUTANGTimbulnya karena ada tunggakan pungutan pendapatan yang merupakan hak tagih dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan:a. Pungutan Pendapatan Negara (pajak, PNBP, valas)b. Perikatan (pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, pemberian fasilitas/jasa, transaksi dibayar dimuka)c. Transfer antar pemerintahan (DAU, DAK, DBH)d. Kerugian negara/daerah (TP/TGR)3. PIUTANG BERDASARKAN PUNGUTAN PENDAPATAN NEGARAIdentifikasi/Jenis:1. Piutang Pajak (Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota)2. Piutang PNBP (pungutan Pemerintah Pusat Sumber Daya Alam, Bagian Laba BUMN, PNBP Lainnya mis. valas)3. Piutang Retribusi (pungutan pemda karena pemberian ijin jasa umum/usaha)4. Piutang PAD Lainnya (bunga, divestasi BUMD, TGR, denda dll)Pengakuan Pungutan Pendapatan NegaraUntuk dapat diakui sebagai piutang harus dipenuhi kriteria:1. Telah diterbitkan surat ketetapan; dan/atau2. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan. Pengukuran Pungutan Pendapatan Negara1. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi, berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang diterbitkan.2. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi, berdasarkan setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk WP yang mengajukan banding.3. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi, berdasarkan setiap tagihan yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan oleh Pengadilan Pajak.4. Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan untuk piutang yang tidak diatur dalam UU tersendiri dan kebijakan penyisihan piutang tak tertagih telah diatur Pemerintah.

4. PIUTANG BERDASARKAN PERIKATANIdentifikasi/Jenis:1. Pemberian pinjaman piutang pemerintah, penerusan pinjaman, dana bergulir.2. Penjualan pemindahtanganan barang milik negara dengan penjualan, pertukaran, hibah, PMP, dan angsuran.3. Kemitraan Bangun Serah Kelola, Bangun Kelola Serah.4. Pemberian fasilitas/jasa penyewaan gedung, rumah dinas, alat-alat berat, dsbPengakuan Piutang Berdasarkan PerikatanKriteria pengakuan piutang:1. Harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas;2. Jumlah piutang dapat diukur;3. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;4. Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.Pengukuran Piutang Berdasarkan Perikatan1. Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari kas negara/daerah atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar.2. Piutang dari penjualan dinilai berdasarkan naskah perjanjian penjualan yang belum dibayar; apabila ada potongan harus dicatat sebesar nilai bersihnya.3. Piutang yang timbul dari kemitraan dinilai berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian kemitraan.4. Piutang pemberian fasilitas/jasa dinilai berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah diberikan dikurangi dengan uang muka yang diterima kalau ada.

5. PIUTANG TRANSFER ANTAR PEMERINTAHANPiutang Dana Alokasi Umum DAU berasal dari ketentuan UU 33/2004 tentang PKPD (sebesar 26 % dari penerimaan dalam negeri menurut APBN harus menjadi DAU). Rincian DAU menurut daerah penerima ditetapkan dalam Peraturan Presiden. Pelaksanaan pembayaran dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden tersebut bersifat pre-calculated,sehingga tidak ada utang-piutang yang timbul dari DAU.

Piutang Dana Bagi Hasil Terdiri dari bagi hasil pajak dan SDA yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada pemda maupun dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Dicatat sebesar nilai definitif jumlah yang menjadi hak daerah yang belum dibayarkan sampai dengan akhir tahun anggaran. Alokasi definitif tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri KeuanganPiutang Dana Alokasi Khusus DAK adalah dana yang bersumber dari dana APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional. Jumlah piutang yang diakui oleh Pemda adalah sebesar jumlah klaim yang belum ditransfer oleh Pemerintah Pusat.6. PIUTANG DANA OTONOMI KHUSUS Dana Otonomi Khusus adalah dana yang bersumber dari dana APBN yang dialokasikan kepada Provinsi NAD dan Papua untuk membantu mendanai program/kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah. Jumlah piutang yang diakui Pemda NAD/Papua adalah sebesar jumlah klaim yang belum ditransfer oleh Pemerintah PusatPengukuran:1. DAU (provinsi dan kabupaten/kota) sebesar jumlah yang belum diterima (sesuai rincian Perpres), dalam hal terdapat kekurangan transfer DAU dari pemerintah pusat ke provinsi/kabupaten/ kota.2. DBH sebesar jumlah yang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku.3. DAK disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Pemerintah Pusat.7. PIUTANG TUNTUTAN GANTI RUGIIdentifikasi/Jenis:1. Tuntutan Perbendaharaan (TP)2. Tuntutan Ganti Rugi (TGR)Pengakuan: 1. Adanya Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak penyelesaian di luar pengadilan dengan cara damai2. Penyelesaian melalui Pengadilan, harus ada surat ketetapan dari instansi berwenang. Pengukuran:Disajikan sebagai Aset Lainnya untuk nilai yang diatas 12 bulan dan sebagai Aset Lancar untuk nilai yang jatuh tempo dalam tahun berjalan.8. PENGHAPUSAN PIUTANG Piutang harus terjaga sesuai net realizable value, dengan cara melakukan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang bukan penghapusan piutang.8. PEMBERHENTIAN PIUTANGTerdiri dari:1. Pelunasan dengan pembayaran tunai;2. Penghapusbukuan (write-off) dan Penghapustagihan (write- down).10. PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG Kebijakan intern manajemen dalam keputusan akuntansi yang berlaku agar nilai piutang dan ekuitas dapat lebih realistis. Penghapusbukuan piutang tidak secara otomatis menghapus kegiatan penagihan (pindah ke ektrakomptabel)11. PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG Harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu misalnya apabila upaya-upaya penagihan sendiri gagal, harus diserahkan penagihannya melalui KPKN/L K/L yang menyerahkan piutang tak tertagih tetap mencatat jumlah piutangnya, dan diberikan penjelasan pada CALK kalau diserahkan penagihannya kepada KPKN/L.

PERSEDIAAN1. PengertianPersediaan merupakan aset lancar yang berwujud:1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah;2. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan;Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi barang yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanianBarang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat sebagai persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah jadi.Persediaan dapat meliputi:a. Barang konsumsi;b. Amunisi; c. Bahan untuk pemeliharaan; d. Suku cadang; e. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga; f. Pita cukai dan leges; g. Bahan baku ; h. Barang dalam proses/setengah jadi; i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis seperti cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang dimaksud diakui sebagai persediaan.Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat antara lain berupa sapi, kuda, ikan, benih padi, dan bibit tanaman.Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

2. PengakuanPersediaan diakui ketika:1. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal, 2. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah.Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik.Biaya perolehan persediaan meliputi:a. harga pembelian, b. biaya pengangkutan, c. biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. d. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.

3. PencatatanPersediaan dicatat sebesar:1. Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;2. Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;3. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Sementara itu, berdasarkan IPSAS 12 tentang Inventories:Inventories shall be measured at the lower of cost and net realizable value, except where paragraph 16 or paragraph 17 applies.Par 16. Where inventories are acquired through a non-exchange transaction, their cost shall be measured at their fair value as at the date of acquisition.Par 17. Inventories shall be measured at the lower of cost and currentreplacement cost where they are held for:a. Distribution at no charge or for a nominal charge; orb. Consumption in the production process of goods to be distributed at no charge or for a nominal charge.Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:a. Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbangb. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis.Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti pita cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis.Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar.Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction).Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods).Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan Operasional.Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan.Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

4. PengungkapanDalam Laporan keuangan mengungkapkan:a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; danc. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.

ASET TETAPAset tetap merupakan suatu bagian utama aset pemerintah, dan karenanya signifikan dalam penyajian neraca. Aset Tetap diatur di dalam PSAP No. 07: Akuntansi Aset Tetap.1. Pengertian Aset TetapAset tetap di dalam PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap memiliki dua pengertian, sebagai berikut:1) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.2) Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.Aset tetap menurut IPSAS 17 adalah aset berwujud yang:1) Dimiliki oleh suatu entitas untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada orang lain, atau untuk administrasi tujuan,2) Diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu periode pelaporan.Termasuk dalam aset tetap pemerintah adalah aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor dan hak atas tanah. Aset tetap meliputi enam akun sebagai berikut: tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan.Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan (supplies).2. Klasifikasi Aset TetapAset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Aset yang dapat dikelompokkan sebagai aset tetap ialah aset yang diperoleh untuk tujuan dipakai dalam kegiatan operasional dan dalam kondisi siap pakai, kecuali untuk konstruksi dalam pengerjaan yang porses pembangunannya belum selesai pada tanggal laporan keuangan namun tetap diakui sebagai aset tetap. Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.3. Pengakuan Aset TetapUntuk diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria, sebagai berikut:1) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;3) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan4) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan4. Pengukuran AsetAset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah harus dinilai atau diukur untuk dapat dilaporkan dalam neraca. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.5. Penyajian Aset TetapBerikut jurnal kolorari untuk mencatat aset tetap:DebetKredit

Aset TetapEkuitas Dana Investasi

Aset Tetap (Tanah, Bangunan, dsb)Rp XXXDiinvestasikan dalam Aset TetapRp XXX

Berikut penyajian aset tetap di dalam neraca:Aset Tetap

TanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanJalan, Irigasi, dan JaringanAset Tetap LainnyaKonstruksi dalam PengerjaanAkumulasi PenyusutanRp XXXRp XXXRp XXXRp XXXRp XXXRp XXXRp XXX

Total Aset TetapRp XXX

6. Konstruksi Dalam PengerjaanKonstruksi dalam pengerjaan merupakan salah satu bagian dari aset tetap yang diatur tersendiri di dalam PSAP No. 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan. Konstruksi dalam pengerjaan memiliki pengertian sebagai aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup: Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.Aset konstruksi dalam pengerjaan diperoleh melalui kontrak konstruksi yang pada umumnya memerlukan waktu kurang atau lebih dari satu periode akuntansi. Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri (swakelola) atau melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi.Kontrak konstruksi dapat berkaitan dengan perolehan sejumlah aset yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal rancangan, teknologi, fungsi atau tujuan, dan penggunaan utama. Kontrak konstruksi meliputi:a) kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;b) kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;c) kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering;d) kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan.Konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan (peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi, dan jaringan; aset tetap lainnya) jika memenuhi kriteria sebagai berikut:1. Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan 2. Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan; Berikut jurnal kolorari untuk mencatat konstruksi dalam pengerjaan:DebetKredit

Aset TetapEkuitas Dana Investasi

Konstruksi Dalam PengerjaanRp XXXDiinvestasikan dalam Aset TetapRp XXX

Berikut penyajian konstruksi dalam pengerjaan di dalam neraca:Aset Tetap

Konstruksi dalam Pengerjaan

Rp XXX

Total Aset TetapRp XXX

DANA CADANGANDana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan diakui pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan pencadangan dimaksud.Dana cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan pemerintah yang sumbernya adalah dari hasil penyisihan sebagian kelebihan realisasi pendapatan untuk digunakan sebagai Cadangan Anggaran Pembangunan. Dana cadangan merupakan restricted cash pemerintah yang akan digunakan apabila terjadi defisit dalam tahun anggaran berikutnya.Dana cadangan dirinci menurut tujuan pembentukannya. Peruntukan dana cadangan harus diatur dengan peraturan perundang-undangan dan tidak dapat digunakan untuk peruntukan yang lain. Pembentukan dana cadangan dapat dilakukan jika keadaan keuangan pemerintah mengalami surplus anggaran. Pembentukan dana cadangan dilakukan dengan persetujuan dewan legislatif, demikian juga pada waktu pencairan dana tersebut. Pemerintah dapat membentuk lebih dari satu Dana Cadangan. Apabila terdapat lebih dari satu dana cadangan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan dirinci sesuai dengan tujuan peruntukannya. Dana cadangan dinilai sebesar nilai nominal dana cadangan yang dibentuk. Jika terdapat hasil yang diperoleh dari dana cadangan diperlakukan sebagai penambah nilai dana cadangan tersebut. Misalnya dana cadangan tersebut disimpan dalam bentuk deposito maka bunga deposito yang diperoleh akan dicatat sebagai penambah dana cadangan, sebaliknya seluruh biaya yang timbul atas pengelolaan dana cadangan akan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan, misalnya biaya administrasi deposito.Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk membukukan dana cadangan dalam menyusun neraca awal adalah rekening dana cadangan.Perkiraan pasangan (balancing account) Dana Cadangan dalam neraca adalah Diinvestasikan dalam Dana Cadangan, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

DebetKredit

Dana CadanganEkuitas Dana Cadangan

Dana CadanganRp XXXDiinvestasikan dalam Dana CadanganRp XXX

Penyajian Dana Cadangan di neraca adalah:Dana Cadangan

Dana CadanganRp XXX

Total Dana CadanganRp XXX

Informasi mengenai jenis dana cadangan dapat diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.Contoh 1:Pemerintah telah menyisihkan dana untuk percepatan pembayaran utang sebesar Rp1.730.000.000.000,00 yang selama ini disebut Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP).

Jurnal untuk mencatat dana cadangan tersebut adalah sebagai berikutKode AkunUraianDebetKredit

XxxxDana CadanganRp1.730.000.000.000

XxxxDiinvestasikan dalam dana cadanganRp1.730.000.000.000

Contoh 2:Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten XYZ ditetapkan bahwa Pemda XYZ membentuk dana cadangan sebesar Rp 3.000.000.000,00 untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah XYZ. Pembentukan dana cadangan tersebut akan dilakukan selama 3 tahun masing-masing Rp 1.000.000.000,00 Pada tahun 2014 Pemda XYZ membentuk Dana Cadangan dan disimpan dalam bentuk Deposito pada Bank BNI cabang XYZ sebesar Rp 1.000.000.000,00 Bunga deposito yang diperoleh sampai akhir 2014 sebesar Rp 30.000.000,00

Jurnal untuk mencatat dana cadangan tersebut adalah sebagai berikutKode AkunUraianDebetKredit

XxxxDana CadanganRp1.030.000.000

XxxxDiinvestasikan dalam dana cadanganRp1.030.000.000

ASET LAINNYAAset lainnya adalah aset pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Yang termasuk dalam aset lainnya adalah:1. Aset Tak Berwujud 2. Tagihan Penjualan Angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan3. Tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan4. Aset Kerjasama dengan Fihak Ketiga (Kemitraan).Aset tak berwujud (intangible asset) adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset tak berwujud meliputi :Software komputerLisensi dan franchiseHak cipta (copyright), paten, goodwill dan hak lainnyaHak jasa dan operasiAset tak berwujud dalam pengembangan.Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang paten kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten yang diberi perlindungan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor (penemu) atas hasil invensi (temuan) di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang adalah suatu kajian atau penelitian yang memberikan manfaat ekonomis dan/atau sosial di masa yang akan datang yang dapat diidentifikasi sebagai aset. Apabila hasil kajian tidak dapat diidentifikasi dan tidak memberikan manfaat ekonomis dan/atau sosial maka tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset tak berwujud.Aset tak berwujud dinilai sebesar pengeluaran yang terjadi dengan SPM belanja modal non fisik yang melekat pada aset tersebut.Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aset tak berwujud adalah SPM untuk belanja modal non fisik (setelah dikurangi dengan biaya-biaya lain yang tidak dapat dikapitalisir).Tagihan Penjualan Angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah. Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak penjualan aset yang bersangkutan. Contoh tagihan penjualan angsuran antara lain adalah penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan dinas.Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi menggambarkan tagihan kepada pegawai pemerintah yang terbukti menyalahgunakan uang negara atau menghilangkan aset pemerintah. Tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Ketetapan Tanggung jawab Mutlak atau Surat Keputusan Pembebanan dari pejabat yang berwenang.Kemitraan dengan Pihak Ketiga menggambarkan nilai hak yang akan diperoleh atas suatu aset yang dibangun dengan cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan perjanjian. Kemitraan dengan pihak ketiga dinilai sebesar nilai kontrak kerjasama antara pemerintah dengan pihak ketiga. Bentuk kemitraan tersebut antara lain Bangun Kelola Serah (BKS)/Built operate Transfer (BOT), Bangun Serah Kelola (BSK)/Built Transfer Operate (BTO) dan bentuk kemitraan lainnya.Pos Aset Lain-Lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

DebetKredit

Aset LainnyaEkuitas Dana Investasi

Aset Tak BerwujudRp XXXDiinvestasikan dalam

Tagihan Penjualan AngsuranRp XXXAset Lainnya*Rp XXX

Tuntutan Perbendaraan/Tuntutan Ganti RugiRp XXX

Kemitraan dengan Pihak KetigaRp XXX

Penyajian aset lainnya dalam neraca adalah:Aset Lainnya

Tagihan Penjualan AngsuranRp XXX

Tuntutan Perbendaraan/Tuntutan Ganti RugiRp XXX

Kemitraan dengan Pihak KetigaRp XXX

Aset Tak BerwujudRp XXX

Aset Lain-lain Rp XXX

Total Aset LainnyaRp XXX

Informasi mengenai jenis dari masing-masing komponen aset lainnya dapat diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 22