definisi diabetes melitus
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Definisi Diabetes Melitus
1/5
-
7/22/2019 Definisi Diabetes Melitus
2/5
Definisi Diabetes Melitus.
Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di
mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan
keadaan hiperglikemia.
2,14 DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak
dijumpai.4
Penderita DM mempunyai risiko untuk menderita komplikasi yang
spesifik akibat perjalanan penyakit ini, yaitu retinopati (bisa menyebabkan
kebutaan), gagal ginjal, neuropati, aterosklerosis (bisa menyebabkan stroke),
gangren, dan penyakit arteria koronaria (Coronary artery disease).2,14,4
Umumnya diabetes melitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau
sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang
berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Di samping
itu diabetes melittus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin
dalam memasukan glukosa ke dalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena
kegemukan atau sebab lain yang belum diketahui.
Dampak dramatis dari diabetes mellitus terhadap kesehatan seseorang
sangatlah kompleks. Diabetes mellitus dan penyakit turunannya telah menjadi
ancaman serius. Penyakit ini membunuh 3,8 juta orang per tahun dan dalam setiap
10 detik seorang penderita akan meninggal karena sebab-sebab yang terkait
dengan diabetes.
Pemeriksaan laboratorium bagi penderita DM diperlukan untuk
menegakkan diagnosis serta memonitor Tx dan timbulnya komplikasi spesifik
akibat penyakit. Dengan demikian, perkembangan penyakit bisa dimonitor dan
dapat mencegah komplikasi
-
7/22/2019 Definisi Diabetes Melitus
3/5
Kalkulasi net ATP untuk setiap mol glukosa:
Reaksi tahap I dibutuhkan 2 mol ATP
Reaksi tahap II masing-masing dihasilkan 2 ATP; jadi totalnya ada 4 ATP
Net produksi ATP = 4 2 = 2 mol
Reaksi total glikolisis (dengan mengabaikan H+):
glucose + 2 NAD+ + 2 ADP + 2 Pi 2 pyruvate + 2 NADH + 2 ATP
Hal inilah yang menyebabkan hanya 2 ATP yang dihasilkan dari glikolisis, yaitu karena 2 dari 4 ATP
yang terjadi digunakan pada reaksi tahap 1.
5.Mengapa Asam piruvat diubah menjadi asetil ko-A dan Perlunya regulasi pada glikolisis
a. Asam piruvat perlu diubah menjadi asetil ko-A dalam proses glikolisis, karena asetil ko-A ini
dibutuhkan pada siklus krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian,
asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga
terbentukasam isositrat. Lalu asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+,
yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepas satu molekul CO2 dan membentuk
asama-keto glutarat (asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali
melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali
mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan satu ko-A dan
membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinol ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan
siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadiasam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus
fosfat anorganik menjadi molekul ATP. Sehingga dapat disimpulkan asetil ko-A ini dibutuhkan
untuk menghasilkan ATP pada glikolisis, terutama pada siklus krebs.
b. perlunya dilakukan regulasi dalam masuknya dan penggunaan residu glukosa di dalam
glikolisis yaitu untuk mengatur kadar laju glikolisis, sehingga menurunkan gula dalam darah.
Ketika gula darah turun, glikolisis dihentikan di hati untuk memungkinkan
proses kebalikannya, glukoneogenesis. Dalam glikolisis, reaksi dikatalisis oleh
heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase secara efektif ireversibel pada
kebanyakan organisme. Dalam jalur metabolisme, seperti situs berpotensi enzim
kontrol, dan ketiganya enzim melayani tujuan ini dalam glikolisis.
-
7/22/2019 Definisi Diabetes Melitus
4/5
6. Glikolisis fruktosa difosforilasi menjadi F1P oleh fructokinase (heksokinase dapat melakukan hal
ini jika perlu), F1P yang dibelah menjadi DHAP dan gliseraldehidaoleh B aldolase (hanya dalam hati
), gliseraldehida dan ATP menjadi glyc-3P olehkinase triose. Metabolisme
galaktosa umum difosforilasi menjadi galaktokinasegalaktosa-1-fosfat menggunakan ATP. Gal-1-
P mengalami pertukaran dengan UDP-
GLC (antara dalam glikolisis) menggunakan transferase uridyl galaktosa 1-
fosfatuntuk membuat G1P UDP-
gal dan yang dapat membuat G6P menggunakanfosfoglukomutase. UDP-gal dikembalikan
menjadi UDP-GLC oleh 4-epimerase.
7. a. Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang
ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat
tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang
dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis-terjadi pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor
insulin tidak berfungsi baik. Ketika kadar gula dalam darah naik, maka glikolisis tidak akan terhenti,
maka gula dalam darah ini terus meningkat dan akhirnya menumpuk dalam darah.
7. b. Galaktosemia adalah ganggua metabolisme karbohidrat yang diwariskan secara
resesif autosom dan mempunyai insiden 1 dalam 60000. Galaktosemia disebabkan oleh tidak
adanya atau defisiensi berat enzim galaktosa-1-fosfat uridiltranferasa ( Gal-1-PUT). Enzim ini
penting untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa,karena laktosa yang merupakan gula utama
susu adalah disakarida yang mengandung glukosa dan galaktosa. Bayi dengan kondisi ini secara
cepat menderita galaktosemia jika disusui baik dengan ASI atau susu formula sapi. Metabolik yang
terbentuk berbahaya adalah galaktosa-1-fosfat.
7. c. Intoleransi terhadap Laktosa (Lactose Intolerance) adalah kondisi di mana seseorang tidak
mampu mencerna laktosa, yaitu bentuk gula yang berasal dari susu. Ketidakmampuan ini bisa
disebabkan oleh kurangnya atau tidak mampunya tubuh memproduksi Laktase, yaitu salah satu
enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil yang bertugas memecah gula susu
menjadi bentuk yang lebih mudah untuk diserap ke dalam tubuh. Kondisi ini disebut juga Defisiensi
Laktase (Lactase Deficiency). Dalam kondisi normal, ketika laktosa mencapai system pencernaan,
enzim lactase akan segera bekerja memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Galaktosa
sendiri oleh hati akan diubah menjadi glukosa, thus meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh
-
7/22/2019 Definisi Diabetes Melitus
5/5
karena itu, tidak meningkatnya kadar gula darah setelah minum susu bisa dianggap sebagai
diagnosa adanya intoleransi laktosa. Pada beberapa kasus, ada anak-anak yang terlahir tanpa
kemampuan memproduksi enzim lactase. Namun kondisi ini membaik secara alami seiring waktu
sampai sekitar usia 2 tahun, tubuh mulai belajar memproduksi lactase sedikit demi sedikit.
Sehingga tidak heran jika pada usia dewasa, gejala-gejala intoleransi laktosa bisa berangsur-angsur
hilang.