deffuzifikasi dan kesimpulan

2
Defuzzifikasi Setelah melalui proses inferensi, maka akan didapatkan nilai firestrength dan nilai konsekuen. Tahap berikutnya adalah menghitung nilai-nilai tersebut dengan menggunakan perhitungan rata-rata terbobot untuk memperoleh hasil akhir. Perhitungan ini dinamakan proses defuzzyfikasi. Sehingga jika mengacu pada perhitungan sebelumnya, akan didapatkan perhitungan defuzzifikasi sebagai berikut: Proses defuzzifikasi adalah proses perhitungan terakhir dalam menggunakan metode tsukamoto. Apabila proses fuzzifikasi, proses sistem inferensi, dan proses defuzzifikasi selasai, maka sistem akan menampilkan nilai-nilai hasil rekomendasi berdasarkan dengan urutan peringkat dari nilai tertinggi ke nilai terendah. Berikut merupakan hasil rekomendasi setelah dilakukan perhitungan:

Upload: naila-husna

Post on 21-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sistem Pengambil Keputusan

TRANSCRIPT

Page 1: Deffuzifikasi Dan Kesimpulan

Defuzzifikasi

Setelah melalui proses inferensi, maka akan didapatkan nilai firestrength dan nilai

konsekuen. Tahap berikutnya adalah menghitung nilai-nilai tersebut dengan menggunakan

perhitungan rata-rata terbobot untuk memperoleh hasil akhir. Perhitungan ini dinamakan

proses defuzzyfikasi.

Sehingga jika mengacu pada perhitungan sebelumnya, akan didapatkan perhitungan

defuzzifikasi sebagai berikut:

Proses defuzzifikasi adalah proses perhitungan terakhir dalam menggunakan metode

tsukamoto. Apabila proses fuzzifikasi, proses sistem inferensi, dan proses defuzzifikasi

selasai, maka sistem akan menampilkan nilai-nilai hasil rekomendasi berdasarkan dengan

urutan peringkat dari nilai tertinggi ke nilai terendah. Berikut merupakan hasil rekomendasi

setelah dilakukan perhitungan:

Page 2: Deffuzifikasi Dan Kesimpulan

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini dihasilkan sebuah aplikasi berbasis sistem pendukung

keputusan(SPK) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pengguna untuk

membantu proses pengambilan keputusan dalam memilih balita sehat di Puskesmas

Wonorejo Samarinda.

Penelitian tersebut menggunakan metode Fuzzy inference system model Tsukamoto

dalam melakukan komputasi. Hal ini dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi dalam

memilih balita sehat. Dengan pendekatan melalui logika fuzzy, maka untuk setiap variabel

fuzzy yang digunakan diekspresikan secara linguistik dalam beberapa kategori, yakni; kurang,

baik dan sangat baik. Sehingga di akhir perhitungan dapat menjadi penentuan peringkat yang

dihasilkan dari pengurutan nilai tegas (crisp). Pengurutan nilai dimulai dari nilai terbesar ke

nilai yang lebih kecil. Akan tetapi hal tersebut menjadi tidak efektif apabila ditemukan nilai

yang sama.