daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

39
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain disekitarnya. Ini semua telah diakui oleh semua manusia di dunia karena manusia pastinya akan melengkapi seluruh kebutuhan manusia lainnya. Untuk saling melengkapi kebutuhannya manusia membutuhkan salah satu cara agar tujuan yang mereka targetkan dapat tercapai, dan kebutuhan itu adalah komunikasi. Pada hakikatnya manusia diciptakan dengan akal dan kemampuan untuk berbahasa, itu semua telah dianugerahkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa kepada kita sebagai umatnya. Seiring dengan berkembangnya jaman, manusia pun mulai pandai menemukan cara yang lebih mudah untuk berkomunikasi. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui medium tertentu dengan feedback tertentu, dengan tujuan persamaan makna. “Komunikasi adalah suatu topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan, melainkan juga di

Upload: bangkit-mahendra

Post on 04-Jul-2015

393 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang

lain disekitarnya. Ini semua telah diakui oleh semua manusia di dunia karena

manusia pastinya akan melengkapi seluruh kebutuhan manusia lainnya. Untuk

saling melengkapi kebutuhannya manusia membutuhkan salah satu cara agar

tujuan yang mereka targetkan dapat tercapai, dan kebutuhan itu adalah

komunikasi.

Pada hakikatnya manusia diciptakan dengan akal dan kemampuan

untuk berbahasa, itu semua telah dianugerahkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa

kepada kita sebagai umatnya. Seiring dengan berkembangnya jaman, manusia

pun mulai pandai menemukan cara yang lebih mudah untuk berkomunikasi.

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikan melalui medium tertentu dengan

feedback tertentu, dengan tujuan persamaan makna. “Komunikasi adalah suatu

topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan,

melainkan juga di kalangan awam, sehingga komunikasi itu sendiri memiliki

terlalu banyak arti yang berlainan”. (Deddy Mulyana, 2005:41)

Mobilitas yang tinggi membuat manusia dituntut untuk memudahkan

setiap langkah komunikasi yang dijalaninya. Kesibukan yang terjadi setiap

harinya membuat banyak orang kurang memiliki banyak waktu untuk

bersenda gurau, bertukar pikiran, menjalin hubungan, membangun relasi

dengan keluarga, rekan bisnis, maupun kerabat lainnya. Tetapi kesulitan itu

dapat ditangani dengan mudah oleh teknologi yang makin modern. Dan

medium dalam alur komunikasi pun dapat berperan dengan baik pada

permasalahan ini.

Page 2: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

2

Ratusan hingga ribuan produk teknologi yang menyajikan kemudahan

dalam berkomunikasipun mulai bermunculan di pasaran seperti telepon seluler

atau yang sering disebut handphone. Satu demi satu produk tersebut

menawarkan fasilitas serta fitur-fitur yang berbeda pula.

Terdapat banyak sekali produsen handphone di seluruh dunia yang

masuk ke pasaran Indonesia. Beberapa diantaranya dapat bertahan di pasaran

seperti Nokia, Sonny Ericsson, dan Samsung. Produk-produk ini dapat

bertahan di pasaran Indonesia selama bertahun-tahun lamanya. Yang menarik

adalah munculnya satu produk Kanada dengan berbagai macam fitur lengkap

yaitu Blackberry. Blackberry mulai merambah di Indonesia sekitar tahun

2009, dan namanya kian menanjak memasuki era 2010. Dengan fasilitas

koneksi yang ditawarkan produk ini membuat para konsumen tertarik untuk

memilikinya. Hanya saja harga yang ditawarkan pun diatas rata-rata produk

saingannya. Tetapi itu bukan menjadi halangan bagi produk ini untuk menjadi

primadona dan memasuki pasar dunia telepon seluler di Indonesia.

Slogannya dengan sebutan “smartphone”, Blackberry benar-benar

menciptakan handphone yang sangat pintar seperti layaknya komputer. Produk

ini memberikan kemudahan semua konsumen untuk berkomunikasi, karena

kelebihan handphone ini bukan hanya sekedar digunakan untuk menelpon atau

sekedar mengirim pesan pendek (SMS) saja. Semua koneksi internet yang

berhubungan dengan situs jaringan sosial seperti Facebook, Yahoo Messanger,

Twitter, dan lainnya tersedia lengkap pada produk ini bahkan produk ini

menyediakan fitur khusus yang hanya dapat digunakan oleh sesama pengguna

Blackberry yang dinamakan Blackberry Messanger atau yang lebih sering

dikenal dengan sebutan BBM. Dan keunggulan produk ini pun membuat

semua Provider di Indonesia bersaing menyediakan fasilitas khusus untuk

jaringan koneksi internet pada produk ini.

Sekarang Blackberry telah dikenal sebagai handphone yang serba bisa.

Permasalahan yang terjadi adalah dimana Blackberry sudah mengubah

paradigma konsumennya sebagai makhluk antisosial. Fenomena ini dapat kita

Page 3: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

3

lihat pada kebanyakan pengguna Blackberry. Tanpa disadari mereka sangat

mempermudah alur komunikasi yang mereka lakukan tetapi mengabaikan

keadaan di sekitarnya. Ketika sekumpulan orang sedang berkumpul dengan

kerabat dan ada salah satu kerabat yang menggunakan produk ini, maka

seringkali dapat dilihat orang tersebut terlalu sibuk di dunianya sendiri dengan

handphone ini. Atau seringkali ketika seseorang sedang berbicara dengan

kerabat yang menggunakan Blackberry, walaupun tetap dalam keadaan

berbicara satu sama lain tetapi pandangan mata orang tersebut tetap terpaku

pada layar handphonenya, bahkan seringkali lawan bicaranya merasa

ditiadakan. Dan ini merupakan salah satu fenomena sosial yang dapat kita lihat

di kehidupan kita sehari-hari. Karena fenomena yang bermunculan inilah

banyak orang yang berpikiran bahwa semua pengguna Blackberry telah masuk

dan sibuk di dunianya masing-masing dan menjadi “autis” karena mereka

seakan-akan “menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh”. Pada

kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang

mengganggu. (Ekowarni, 1993). Dan timbul opini-opini yang membentuk

paradigma bahwa pengguna Blackberry telah dianggap sebagai makhluk

antisosial.

Dari latar belakang masalah tersebut diatas, penelitian ini dilakukan

karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas

dari manusia lainnya, dan mereka butuh berkomunikasi atau kontak sosial

secara langsung. Blackberry, semua orang memudahkan segalanya dan terlalu

masuk pada dunia yang dikenal dengan dunia maya dibandingkan dengan

dunia nyatanya masing-masing. Selain itu, penelitian ini menjadi penting

untuk mengetahui bagaimana daya tarik Blackberry dapat mempengaruhi

konsumennya dan membentuk paradigma makhluk antisosial terhadap

penggunanya.

Page 4: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka

perumusan masalahnya adalah ”Bagaimana Daya Tarik Fitur Blackberry

Dapat Membentuk Paradigma Makhluk Antisosial Konsumennya?”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penulis

mengidentifikasi masalah yang akan diteliti adalah bagaimana daya tarik fitur

Blackberry dapat membentuk paradigma makhluk antisosial konsumennya?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi di atas, maka diketahuilah tujuan dari

penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui apa daya tarik fitur

Blackberry sehingga membentuk paradigma makhluk antisosial konsumennya.

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu

komunikasi di Indonesia khususnya dalam penelitian cultural studies.

2. Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menjadi salah satu acuan

bahwa pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup

tanpa orang lain. Komunikasi secara tatap muka langsung sangat

dibutuhkan dalam menjalin tali silaturahmi. Teknologi yang berkembang

Page 5: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

5

bukanlah suatu alasan dimana seseorang dapat dengan mudah

berkomunikasi karena secara psikologis manusia butuh sentuhan langsung

dalm berkomunikasi.

Page 6: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Dari data yang didapati penulis penelitian ini merupakan bentuk lain

dari penelitian-penelitian terdahulu yang pernah diteliti oleh saudari Anik

Hermawati dengan judul penelitian “Perilaku Antisosial Pada Remaja Yang

Ditolak Teman Sebaya”. Dari penelitian tersebut, maka peneliti mengambil

penelitian tersebut sebagai referensi penelitian ini dikarenakan penelitian ini

memiliki hubungan yang erat dengan penelitian terdahulu yang disebutkan di

atas. Karena inti dari penelitian tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama

meneliti perilaku antisosial.

2.2 Tinjauan Teoritis

2.2.1 Definisi Komunikasi

Secara umum, komunikasi dapat diatikan sebagai penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikan sehingga terjadi persamaan makna. Jika

persamaan makna tersebut telah sesuai dengan apa yang dipikirkan sang

komunikan dan komunikatornya maka akan timbul respon.

Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan seseorang

kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap berbentuk

komunikasi, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak

langsung melalui media.1

Dari pernyataan Effendy di atas, jelas bahwa komunikasi merupakan

sebuah proses untuk menyampaikan apa yang dipikirkan seseorang kepada

1 Effendy, 1984:13

Page 7: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

7

orang lain. Dimana pesan tersebut dapat dirangsang oleh otak manusia

sehingga menimbulkan respon. Menurut Effendy, komunikasi juga tidak

hanya dapat disampaikan secara lisan, tetapi komunikasi juga dapat

disampaikan dengan carra tidak secara langsung melainkan melalui media

komunikasi.

Harold D. Lasswell mengatakan dalam bukunya yang berjudul The

structure and function of communication in society, bahwa cara yang baik

untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab semua pertanyaan

“Who says what in which channel, to whom whith effect”.2 “Who?”, yaitu

siapa yang menyampaikan pesan (komunikator). “Say what?”, yaitu apa isi

pesan tersebut. “In which channel?”, dengan cara apa atau dengan media apa

yang mendukung pesan ini untuk tersampaikan. “To whom?”, yaitu siapa

yang menerima pesan tersebut (komunikan). “With what effect?”, apa efek

dari pesan tersebut. Dari apa yang dikatakan oleh Laswell diatas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi diliputi oleh lima unsur yaitu:

1. Komunikator (Communicator, Source, Sender)

2. Pesan (Message)

3. Media (Channel)

4. Komunikan (Communicant, Communicate)

5. Efek (Effect, Impact influence)

Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan juga bahwa

komunikasi mempunyai beberapa tujuan yakni mengubah sikap (to change

the attitude), mengubah opini (to change the opinion), mengubah perilaku (to

change behavior), mengubah masyarakat (to change the society). 3

2 Effendy, 2003:253

3 Effendy, 2003:55

Page 8: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

8

Menurut model yang dipaparkan Shannon dan Weaver (1949)4

komunikasi mempunyai tiga tujuan yaitu:

1 Kognitif : hanya sekedar tahu.

2 Afektif : sudah paham dan memberi reaksi (simpati).

3 Konatif : reaksi pergerakan (behavoiral).

Secara fungsi, komunikasi dibagi menjadi empat. Fungsi pertama,

komunikasi sosial. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep

diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh

kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,antara lain lewat

komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang

lain.

Fungsi kedua, komunikasi ekspresif. Erat kaitannya dengan

komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik

sendirian maupun dalam kelompok. Fungsi ketiga, komunikasi ritual. Erat

kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang

biasanya dilakukan secara kolektif.

Fungsi keempat, komunikasi instrumental. Komunikasi instrumental

mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar,

mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah prilaku atau

menggerakkann tindakan, dan juga untuk menghibur. Bila diringkas maka

kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).

Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform)

mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan

pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang

disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Ketika seorang dosen

menyatakan bahwa ruangan kelasnya kotor, pernyataannya dapat membujuk

mahasiswa untuk membersihkan ruang kuliah tersebut. Bahkan komunikasi

4 Shannon dan Weaver (1949)

Page 9: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

9

yang menghibur (to entertaint) pun secara tidak langsung membujuk

khalayak untuk melupakan persoalan hidup mereka.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk

menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan

hubungan tersebut. Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai

strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih

baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi

sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik

tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek

misalnnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik,

memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan poiltik,

yang antara lain dapat diraih lewat pengelolaan kesan (impression

management), yakni taktik-taktik verbal dan non-verbal, seperti berbicara

sopan, mengobral janji, mengenakan pakaian necis, dan sebagainya yang

pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti

yang kita inginkan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa inggris

lebih dikenal dengan Information and Communication Technologies (ICT),

adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis

untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek

yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.teknologi informasi

meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat

bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi

komunikasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu

untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke

perangkat lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi

komunikasi adalah dua buah konsep yang tak terpisahkan. Jadi pengertian

teknologi informasi dan komunikasi mengandung pengertian luas yaitu

Page 10: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

10

segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,

dan pemindahan informasi antar media. Perpaduan kedua teknologi tersebut

berkembang pesat melampaui perkembangan teknologi lainnya. Hingga awal

abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum

bertemu titik jenuhnya.

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata

memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga pada saat ini.

Pertama yaitu penemua telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun

1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan

komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan

kemudia diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan

telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia

untuk komunikasi global.

2.2.2 Definisi Daya Tarik

Secara umum, daya tarik adalah menarik objek satu sama lain. Artinya

ada ketertarikan antara kedua objek tersebut. Hal ini seperti layaknya gaya

elektormagnetik dalam fisika. Dimana dua kutubnya saling tarik-menarik.

Dalam psikologi terdapat daya tarik interpersonal, yang artinya daya

tarik antara orang-orang yang mengarah ke persahabatan dan romantis

hubungan. Studi tentang atraksi interpersonal merupakan area utama

penelitian dalam psikologi sosial. Atraksi interpersonal ini terkait dengan

berapa banyak kita suka , cinta , benci, atau membenci seseorang. Hal ini

dapat dilihat sebagai gaya bertindak antara dua orang yang cenderung menarik

mereka bersama-sama dan menolak perpisahan mereka. Ketika mengukur

daya tarik interpersonal, kita harus mengacu pada kualitas dari menarik serta

kualitas dari attractor untuk mencapai akurasi prediktif. Disarankan bahwa

untuk menentukan daya tarik, kepribadian dan situasi harus diperhitungkan.

Tolakan juga merupakan faktor dalam proses tarik interpersonal konsepsi

Page 11: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

11

salah satu "daya tarik" lain dapat bervariasi dari atraksi ekstrem tolakan

ekstrim.

Pada intinya Daya tarik atau daya tarik mengacu pada kualitas yang

menyebabkan minat atau keinginan pada sesuatu atau seseorang.

2.2.3 Definisi Blackberry

Blackberry adalah adalah garis dari mobile e-mail dan smartphone

perangkat dikembangkan dan dirancang oleh Kanada perusahaan Research In

Motion (RIM) sejak 1996.

Beberapa tahun belakangan ini, terutama dalam setahun terakhir, nama

Blackberry tiba-tiba saja meroket, ditandai dengan meningkatnya penjualan di

seluruh dunia yang dalam 2 kuartal awal tahun 2010 menempatkannya

menjadi vendor ponsel nomor 4 di dunia, menggusur Sony Ericsson ke

peringkat 5 dan melemparkan Motorola ke peringkat 7.

Daya tarik Blackberry yang paling utama adalah layanannya yang

ekslusif, karena menggunakan server milik sendiri sehingga kecepatan

aksesnya sangat dapat diandalkan. Seluruh aktivitas dalam layanan Blackberry

di seluruh dunia langsung berpusat pada server milik RIM yang berlokasi di

Kanada. Hal ini berbeda dengan layanan sejenis dari perangkat dan penyedia

layanan lain yang masing-masing memiliki server di negara tempat layanan

tersebut dioperasikan.

Dilengkapi dengan banyak fitur-fitur canggih yang memudahkan

dalam berkomunikasi, Blackberry pun dengan cepat naik daun menjadi

primadona masyarakat Indonesia yang notabene bersifat konsumtif.

Kemudahan yang ditawarkan dalam berkomunikasi ala Blackberry

sangatlah menggoda. Dengan bekerja sama dengan lebih dari 500 provider di

Page 12: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

12

seluruh dunia, Blackberry pun menarik semua provider di Indonesia untuk

menambah jaringannya. Dengan memakai Blackberry, konsumen dengan

mudahnya berkomunikasi. Tidak hanya sekedar menelpon atau mengirim

pesan pendek, tetapi handphone ini menyajikan layanan internet yang hampir

tidak ada bedanya dengan komputer atau PC.

Situs jaringan sosial yang sedang trend di Indonesia membuat

Blackberry juga menjadi trend yang merambah. Momen ini seolah-lah tidak

disia-sia kan, pengguna Blackberry jelas tampak lebih percaya diri dan banyak

yang beranggapan bahwa handphone ini dapat mengubah status sosial

seseorang.

2.2.4 Definisi Paradigma

Pengertian dan bentuk dari opini publik telah berkembang sejak abad

18 dari istilah opini umum. Pada tahun 1781 istilah opini publik muncul dalam

Oxford Dictionary (Noelle Neumann, 1980, 84).5 Dalam pengertian bebas

pada abad 18 dan 19, opini publik itu masih berhubungan dengan perbedaan

publik umum dan yang bersifat pribadi. Artinya, opini publik membatasi diri

terhadap sesuatu yang bersifat umum.

Opini yang terbentuk tentunya akan menghasilkan paradigma.

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang seseorang terhadap

diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir

(kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga

dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktek yang di terapkan

dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya,

dalam disiplin intelektual.

Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang

merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang

5 Oxford Dictionary (Noelle Neumann, 1980, 84)

Page 13: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

13

berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai)

yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan

memperlihatkan (deik).

2.2.5 Definisi Antisosial

Umumnya orang-orang yang sering berada di depan komputer

dipandang oleh masyarakat yang tinggal disekitarnya sebagai pribadi yang

antisosial. Pada era pra-internet, hal ini (sering berada di depan komputer)

masih dianggap wajar oleh mereka yang melakukannya dengan alasan

“belajar”. Mempelajari suatu bidang dengan tekun tentunya memakan banyak

waktu, dan sedikit banyaknya akan membuat kita agak sulit bergaul, karena

waktu yang digunakan untuk hang out ataupun berpesta akan berkurang.

Tetapi pada masa internet seperti sekarang, prilaku anti sosial para penggila

komputer yang juga dikenal sebagai “geek” ini konon dikarenakan oleh

internet. Internet dapat menjadi media bersosialisasi melalui situs-situs social

networking ataupun forum komunitas dan diskusi online. Karena selalu berada

di depan komputer dan dapat bersosialisasi dalam dunia maya, para geek

dianggap kurang tanggap dengan lingkungan sekitarnya.

Menurut Mentalhealth prilaku anti sosial (dikenal sebagai anti-social

personality disorder atau APD dalam dunia psikologi) merupakan “perbedaan

mendasar antara prilaku seseorang dengan tuntutan sosialnya sebagai

manusia.6 Gejala-gejala yang terlihat dari perilaku ini yakni kurangnya rasa

aman atau nyaman pada diri sendiri, ketidakmampuan merasakan perasaan

bersalah atau rasa malu, rasa tidak bertanggung jawab pada norma sosial, sifat

pemberontak (mengabaikan peraturan), serta kurangnya perhatian akan

perasaan orang lain.”

6 http://www.mentalhealth.com

Page 14: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

14

Penyebab dari prilaku anti sosial sendiri belum diketahui secara pasti.

Walaupun sumber dari prilaku ini masih belum jelas, banyak studi

menyimpulkan bahwa prilaku anti sosial dipengaruhi juga oleh lingkungan

dan faktor genetik.7 Penyebab perilaku anti sosial orang-orang yang kerap

berada di depan komputer seringkali dihubungkan dengan kecanduan internet.

Kelainan psikologis yang pertama kali disinggung oleh Ivan Goldberg pada

tahun 1995 "Internet Addiction?". Anne Federwisch. Agustus 1997. ini

dikenal juga sebagai “Internet Addiction Disorder” oleh para ahli. Walaupun

masih dalam perdebatan, kecanduan internet diterima secara luas sebagai

penyakit kejiwaan oleh cukup banyak kalangan.

Kecanduan internet dipandang sebagai salah satu prilaku anti sosial

yang sangat dipengaruhi oleh web. Teknologi internet memungkinkan kita

untuk melakukan banyak hal, dari saling kontak sampai bekerja tanpa perlu

meninggalkan rumah. Kita dapat berbelanja apa saja melalui internet, dan

bahkan hubungan antar manusia dapat berkembang dalam dunia maya ini

sehingga menyebabkan banyak orang yang menemukan pasangan hidupnya

melalui internet. Layanan yang disediakan di internet seperti instant

messanging telah menyebabkan telepon (yang masih membutuhkan

komunikasi verbal) tidak lagi populer. Karena semua hal di atas yang

memungkinkan seseorang untuk tetap berada di rumah sambil melakukan

hampir semua kegiatan yang biasa mereka lakukan telah menyebabkan

manusia melahirkan sebuah penyakit baru seperti kecanduan internet yang

pada akhirnya akan melahirkan kecanduan internet.

Penggunaan internet secara berlebihan telah dilaporkan beberapa pihak

dari dahulu. Beberapa kalangan juga telah melakukan studi berkaitan dengan

7"Antisocial Personality Disorder (APD)". Armenian Medical Network. 2006.

Page 15: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

15

hal ini. Untungnya, studi tersebut menyimpulkan bahwa para pecandu internet

biasanya dapat keluar dari kecanduan mereka dengan sendirinya.8

Internet sebagai sebuah teknologi jaringan masal memungkinkan kita

untuk berkomunikasi dan melakukan banyak hal di dalamnya. Meskipun

banyak membawa keuntungan bagi penggunanya, sebagai sebuah teknologi

internet juga banyak membawa dampak negatif. Prilaku anti sosial dan

kecanduan internet merupakan beberapa hal negatif yang disebabkan oleh

internet. Kecanduan internet sedikit lebih “aman” bagi mereka yang terkena

penyakit ini karena pada umumnya para pecandu dapat berhenti dari kebiasaan

ini secara sendirinya, sedangkan prilaku anti sosial membutuhkan bantuan

ahli. Tentunya para pengidap prilaku anti sosial masih memiliki harapan dan

metode-metode baru untuk menyembuhkan kelainan ini terus dikembangkan

hingga sekarang. Diharapkan dengan terus dikembangkannya metode

penyembuhan ini kita dapat lebih mendekat dan saling merangkul orang di

sekitar kita, terutama mereka yang telah menderita prilaku anti sosial agar kita

sendiri dapat terhindar dari prilaku ini dan dapat membangun dunia yang lebih

baik.

Antisosial dapat diartikan sebagai keperibadian seseorang yang

menunjukkan ketidak-acuhan, ketidak-pedulian, dan/atau permusuhan yang

seronok kepada orang lain, terutama yang berkaitan dengan norma sosial dan

budaya. Orang yang antisosial biasanya blak-blakan dan tidak memedulikan

hak dan perasaan orang lain. Namun, terkait dengan dunia maya, istilah anti

sosial, atau kemudian terkenal dengan sebutan Ansos, lebih diartikan sebagai

sebuah kepribadian yang cenderung tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka

di dunia maya. Atau dalam bahasa mudahnya: Hidup di dunia maya, mati di

dunia nyata. Jelas bukan sebuah contoh kepribadian yang baik. Walaupun

demikian, nyatanya jumlah anti sosialis bukan main banyaknya.

8 "Hooked on the Web: Help Is on the Way". Sarah Kershaw. Desember 2005

Page 16: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

16

Tengoklah media semacam layanan Chat, Twitter, maupun sosial

media lainnya. Di sana kita dapat menjumpai berjuta-juta orang dengan gaya

'bicara' yang bermacam-macam. Namun dalam kenyataannya, mereka yang

'hidup' dalam dunia ini, belum tentu memiliki karakteristik berbicara yang

sama kuatnya saat berhadapan dalam dunia nyata. Anti sosialis cenderung

lebih senang berdiam diri, menikmati kesendiriannya dengan berselancar di

alam bawah sadarnya, imajinasinya luar biasa, dan sebagian dari mereka tidak

mudah diterima dalam pergaulan.

Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perilaku antisosial bisa terjadi

karena beberapa hal, yaitu:

1. Kurang pergaulan

2. Egois, karena tidak mau berbaur dengan orang lain

3. Tidak percaya diri

4. Apatis

Penderita Gangguan Kepribadian Anti sosial ditandai oleh adanya

riwayat tidak mau mematuhi norma norma sosial. Mereka melakukan tindakan

tindakan yang bagi kebanyakan orang tidak dapat diterima seperti mencuri dari

teman dan keluarga sendiri.

Mereka juga cenderung tidak bertanggung jawab, impulsif ( melakukan

sesuatu secara spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu baik buruknya) dan

pembohong.9

Sama sekali tidak memiliki hati nurani dan empati, mereka dengan

semena mena mengambil apa saja yang mereka inginkan dan melakukan apa

9 Widiger dan Corbitt, 1995

Page 17: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

17

saja yang mereka senangi, melanggar norma norma dan ekspektansi sosial

tanpa secuilpun rasa bersalah atau penyesalan.10

Ciri ciri gangguan kepribadian Anti Sosial sangat mirip dengan

kepribadian psikopatik. Berbeda dengan psikopat, gangguan kepribadian

antisosial diperkirakan masih memiliki kemampuan untuk merasa bersalah dan

kesetiaan.

Perilaku menyimpang secara sosiologis dan umum dapat diartikan

sebagai setiap perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau

kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu

maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. Perilaku

menyimpang juga dapat diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau

tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang mengacu pada norma-norma

dan hukum yang ada di dalam masyarakat. Perilaku seperti itu –penyimpangan

perilaku atau perilaku menyimpang– terjadi karena seseorang telah

mengabaikan norma, aturan, atau tidak mematuhi patokan baku, berupa

produk hukum baik yang tersirat maupun tersurat dan berlaku di tengah

masyarakat. Sehingga perilaku pelakunya sering disematkan dengan istilah-

istilah negatif, yang notabene dianggap kontraproduktif dengan aturan yang

sudah ditetapkan atau terdapat di dalam norma-norma maupun hukum Agama

dan negara.

2.3 Kerangka Pemikiran

Blackberry Fitur

Daya Tarik

10 Hare, 1993

Page 18: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

18

Paradigma

2.3.1 Teori Uses and Gratification

Dari kerangka pemikiran yang digambarkan diatas, dapat dijelaskan

bahwa dalam membentuk paradigma tentunya memiliki sebuah proses. Elihu

Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch, uses and gratifications meneliti

asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan

tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain yang membawa pada pola

terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan

menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.11

Dari teori uses and gratification mempertimbangkan apa yang

dilakukan orang kepada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas

kebutuhannya. Artinya, media akan menimbulkan rasa ketertarikan atau daya

tarik tersendiri kepada penggunanya. Blackberry yang merupakan primadona

dalam berkomunikasi memikat perhatian konsumennya dalam melakukan

kegiatan komunikasi sehari-harinya. Karena kemudahannya, jelas Blackberry

dapat bersaing dan menjadi pujaan dalam berkomunikasi terutama di dunia

maya. Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch menguraikan lima

elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification Media sebagai

berikut:

1. Audiens adalah aktif, dan pengguna media berorientasi pada tujuan

2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan

media spesifik terletak ditangan audiens

3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan

kebutuhan audiens

11 Jalaluddin Rakhmat, 1984

Page 19: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

19

4. Orang-orang mempunyai kesadaran diri yang memadai berkenaan dengan

penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi

peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu

5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang spesifik atau isi

harus dibentuk12

Rasa daya tarik yang timbul akan adanya kebutuhan pun semakin lama

menjadi trend yang timbul pada saat ini. Facebook, Twitter, Yahoo Messanger

yang lebih dahulu menjadi trend dikemas di satu media yang bernama

Blackberry. Ditambah lagi dengan jaringan khusus Blackberry yang

disediakan oleh hampir seluruh provider di Indonesia membuat handphone ini

semakin sempurna dengan koneksi internet dan Blackberry Messanger.

Semua yang dikemas oleh Blackberry seolah menjadi satu kebutuhan

dimana hampir setiap menit pengguna Blackberry selalu memandang layar

handphonenya masing-masing. Dimanapun, kapanpun, dan walau dengan

siapapun. Ini berarti terjadi perubahan perilaku yang menyampingkan kontak

sosial dengan sesama manusia di sekitar. Penggagas model uses and effects,

gratifikasi dan efek yang diperoleh menunjukkan bahwa bermacam-macam

gratifikasi audiens berhubungan spectrum luas efek media yang meliputi

pengetahuan dipendensi, sikap, persepsi mengenai realitas sosial, agenda

setting, diskusi, dan berbagai efek politik.13

2.3.2 Teori Atribusi

Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik

orang lain dengan melihat pada perilaku yang tampak.14 Atribusi boleh juga

ditujukan pada diri sendiri (self attribution), tetapi di sini kita hanya

12 Baran dan Davis, 2000

13 Windahl, 1981

14 Baron dan Byrne, 1979:56

Page 20: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

20

membicarakan atribusi pada orang lain. Atribusi merupakan masalah yang

cukup populer pada dasawarsa terakhir di kalangan psikologi sosial, dan agak

menggeser fokus pembentukan dan perubahan sikap. Secara garis besar ada

dua macam atribusi, yakni :

Pertama, atribusi kausalitas.  Heider memperkenalkan konsep "causal

attribution" - proses penjelasan tentang penyebab suatu perilaku. Mengapa

Tono pindah ke kota lain ?, Mengapa Ari keluar dari sekolah ?. Kita bisa

menjelaskan perilaku sosial dari Tono dan Ari jika kita mengetahui

penyebabnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bedakan dua jenis penyebab,

yaitu internal dan eksternal. Penyebab internal (internal causality) merupakan

atribut yang melekat pada sifat dan kualitas pribadi atau personal, dan

penyebab eksternal (external causality) terdapat dalam lingkungan atau

situasi. 

Dan kedua, atribusi kejujuran. Atribusi ini merupakan proses untuk

menyimpulkan bahwa persona stimuli jujur atau munafik. Menurut Baron dan

Byrne, kita akan memperhatikan dua hal untuk dapat menyimpulkan, yakni

sejauh mana pernyataan orang itu menyimpang dari pendapat yang populer

dan diterima orang dan sejauh mana orang itu memperoleh keuntungan dari

kita dengan pernyataan itu.

Terlalu banyaknya daya tarik yang diberikan oleh Blackberry membuat

pembentukan paradigma makhluk anti sosial terhadap penggunanya. Pada saat

makan, berkumpul, bekerja, atau hal apapun itu, hampir semua pengguna

Blackberry sibuk akan handphone yang dimilikinya. Pernyataan “autis”

karena Blackberry pun sering terlontar dari mulut masyarakat.

Dan ini merupakan atribusi kausalitas. Penyebab internal yang terjadi

dikarenakan Blackberry memiliki banyak fitur sehingga dengan mudahnya

seseorang untuk menjalin komunikasi lewat media ini. Penyebab eksternal

yang terjadi dikarenakan lingkungan yang mempunyai paradigma bahwa

Page 21: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

21

dengan mennggunakan Blackberry seseorang dapat menaikkan status

sosialnya dan Blackberrypun sekarang telah menjadi lifestyle di masyarakat

luas.

2.3.3 Hubungan Antar Teori

Dalam penelitian ini penulis memaparkan dua teori yang berbeda, ini

dimaksudkan untuk menjadikan kedua teori tersebut sebagai landasan

penelitian yang saling relevan. Dengan demikian dapat digunakan sebagai

acuan penelitian dalam suatu proses daya tarik yang menimbulkan pergeseran

perilaku dan menghasilkan paradigma tersendiri.

Dimulai dari daya tarik yang didasari oleh teori uses and gratification

yang mengarah kepada teori atribusi sebagai landasan teori dalam memberi

jawaban masalah yang cukup populer pada dasawarsa terakhir di kalangan

psikologi sosial, dan agak menggeser fokus pembentukan dan perubahan

sikap.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Dan menggunakan metodelogi deskriptif

anilitis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak

Page 22: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

22

dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah

kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang

beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata

cara suatu budaya, model fisik atau artifak dan lain sebagainya. “Qualitative

Research (QR) thus refers to the meaning, concepts, definitions,

characteristics, methapors, simbols, and descriptions of things”.15 Pendekatan

kualitatif cenderung mengarah pada penelitian yang bersifat naturalistik

fenomenologis dan penelitian etnografi. Karenanya, seringkali penelitian

kualitatif dipertukarkan dengan penelitian naturalistik atau naturalistic inquiry

dan etnografi dalam antropologi kognitif.16 Metode deskriptif mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk, kegiatan-

kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan dan proses yang berlangsung

serta pengaruh dari fenomena.17

3.2 Populasi dan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengguna

Blackberry di kalangan mahasiswa Untirta.

Adapun sampel yang digunakan adalah sampel purposif (pengambilan

sampel bertujuan) yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling

termasuk satu dari beberapa jenis pengambilan non probability sampling,

yakni pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap

mempunyai sangkut pautnya dengan karakteristik populasi yang sudah

diketahui sebelumnya.

15 Berg, 2007:3

16 Mulyana, 2003

17 Nazir, Moh. 1998

Page 23: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

23

3.3 Teknik Penelitian

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penilitian

adalah sebagai berikut :

3.3.1 Wawancara Mendalam

Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui

tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau

penjawab (interviewee).18

Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam (in-

depth interview) atau wawancara tidak terstruktur yang bertujuan untuk

mengetahui pandangan personal subjek penelitian. Dimana responden dapat

memberikan jawaban-jawaban secara menyeluruh dan mendalam tentang

objek penelitian. Wawancara mendalam adalah tanya jawab yang terbuka

untuk memperoleh data tentang maksud hati partisipan, bagaimana

menggambarkan dunia mereka dan bagaimana mereka menjelaskan atau

menyatakan perasaannya tentang kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.19

Dengan demikian wawancara mendalam (in-depth interview) adalah

suatu proses mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian dengan

cara dialog antara peneliti sebagai pewawancara dengan informan atau yang

memberi informasi dalam konteks observasi partisipasi.

3.3.2 Obesrevasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.20

18 Sudjana, 2000:234

19 Mc Millan dan Schumacher, 2001: 443

20 Bungin, 2007:115

Page 24: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

24

Peneliti melakukan pengamatan dan turut serta atau berpartisipasi

(participant observation), yakni observasi pengumpulan data dan informasi

dengan menjadi bagian dari lingkungan obyek penelitian. Di sini peneliti tidak

hanya memperhatikan gejala-gejala atau fenomena kemudian mencatatnya

dalam buku observasi. Observasi diperoleh selain bergabung dengan

mahasiswa pengguna Blackberry, peneliti juga meneliti paradigma yang

terbentuk dikalangan mahasiswa yang tidak menggunakan Blackberry.

3.3.3 Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda dan sebagainya”.21

Dari pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan

dokumentasi adalah teknik terakhir yang digunakan dalam pengumpulan data

sekunder yang bersifat tercetak (printed) yang bertujuan untuk melengkapi

data-data tambahan penelitian, seperti buku-buku, tulisan-tulisan, dan

informasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.4 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten.

21 Arikunto, 2006: 132

Page 25: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

25

Daftar Pustaka

Mulyana, Deddy M.A, Ph.D. 2005. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar.

Bandung. Remaja Rosdakarya.

Haryadi, Rohmat. 2009. Demam Blackberry. Bandung. Mizan Media Utama.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.

Bandung. Citra Aditya Bakti.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung.

Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 26: daya tarik fitur blackberry dalam membentuk paradigma makhluk anti sosial konsumen

26

Koentjoroningrat. 1994. Metode-metode Penelitian Masyarakat, edisi ke-3.

Jakarta. Gramedia.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian komunikasi 3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.

Veeger, Karel J. MSC, MA. 1993. Pengantar Sosiologi, Buku Panduan

Mahasiswa. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Lain:

Kershaw, Sarah. 2005. Hooked on the Web: Help Is on The Way.

Network, Armenian Medical. 2006. Antisocial Personality Disorder (APD).

Goldberg, Ivan. 1995. Internet Addiction.

http://www.mentalhealth.com