data pneumatik 1

12
NO. GAMBAR UNIT SIMBOL NAMA UNIT FUNGSI UNIT 1. Single Acting Cylinder Silinder kerja tunggal yang dioperasikan dengan tekanan udara dalam satu arah. Gerakan kea rah berlawanan dilakukan dengan gaya pegas pada silinder. 2. Single Acting Cylinder With Flow Control Valve Silinder kerja tunggal yang dioperasikan dengan tekanan udara dalam satu arah dan terdapat pengatur aliran satu arah yang dapat mengatur kecepatan silinder. 3. Double Acting Cylinder With Air Cushion Silinder kerja ganda dengan bantalan udara ganda, dimana dapat diatur pada kedua sisi. 4. Double Acting Cylinder With Reed Switch Silinder kerja ganda dengan bantalan udara ganda dan terdapat dua pengatur aliran satu arah pada kedua sisinya, sehingga kecepatan silinder pada kedua sisi dapat diatur. 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %

Upload: wira-tama

Post on 22-Jul-2015

317 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

NO.1.

GAMBAR UNIT

SIMBOL

NAMA UNITSingle Acting Cylinder

FUNGSI UNITSilinder kerja tunggal yang dioperasikan dengan tekanan udara dalam satu arah. Gerakan kea rah berlawanan dilakukan dengan gaya pegas pada silinder. Silinder kerja tunggal yang dioperasikan dengan tekanan udara dalam satu arah dan terdapat pengatur aliran satu arah yang dapat mengatur kecepatan silinder.

2.

Single Acting Cylinder With Flow Control Valve100%

3.

Double Acting Cylinder With Air Cushion Double Acting Cylinder With Reed Switch100% 100%

Silinder kerja ganda dengan bantalan udara ganda, dimana dapat diatur pada kedua sisi.

4.

Silinder kerja ganda dengan bantalan udara ganda dan terdapat dua pengatur aliran satu arah pada kedua sisinya, sehingga kecepatan silinder pada kedua sisi dapat diatur.

NO.1.

GAMBAR UNIT

SIMBOL

NAMA UNITCompressed Air Servicing

FUNGSI UNITCompressed air servicing terdiri dari filter, pressure regulator, dan lubricator. Unit tersebut digunakan untuk mengatur besar tekanan udara sesuai dengan kebutuhan sistem. Kompressor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kumpulan dari beberapa valve yang berfungsi untuk membagi aliran udara bertekanan dari pressure regulator menuju valve atau unit yang lain dalam sistem. Digunakan untuk memberikan suplai daya listrik untuk perangkat elektronik yang lain dalam sistem.

Compressor

3.

Manifold

4.

Power Supply

5.

Buzzer And Lamp Module

PLC Trainer

Rubber Tube

Selang fleksible yang biasanya terbuat dari plastik dan biasa digunakan untuk instalasi yang frekuensi bongkar-pasangnya lebih tinggi.

1.

4

2

5/2 Way Double Solenoid Valve

5 1

3

5/2 way double solenoid valve adalah salah satu alat atau komponen kontrol yang salah satu kegunaannya menggerakan tabung silinder dan mempunyai dua kumparan. Double solenoid valve adalah katup listrik yang mempunyai dua kumparan sebagai penggeraknya yang mana ketika kumparan mendapat suplai tegangan maka

2.

4

2

5/2 Way Single Solenoid Valve

5 1

3

kumparan tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari double solenoid valve akan keluar udara yang berasal dari suplai. Fisik dari double solenoid valve terdapat lima buah port, dimana dua buah sebagai port keluaran, dua buah port pembuangan udara bertekanan, dan satu buah port masukan untuk udara. 5/2 way single solenoid valve adalah salah satu alat atau komponen kontrol yang salah satu kegunaannya menggerakan tabung silinder dan mempunyai satu kumparan. Single solenoid valve adalah katup listrik yang mempunyai satu kumparan sebagai penggeraknya yang mana ketika kumparan mendapat suplai tegangan maka kumparan tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari single solenoid valve akan keluar udara yang berasal dari suplai. Fisik dari double solenoid valve terdapat lima buah port, dimana dua buah sebagai port keluaran, dua buah port pembuangan udara bertekanan, dan satu buah port masukan untuk udara.

3.

4

2

5 1

3

5/2 Way Double Solenoid Valve (In Two)

4.1

2 1

Shuttle Valve (Or)

5.

2

1

3

3/2 Way Single Solenoid Valve (N.O)

2

1

3

3/2 Way Single Solenoid Valve (N.C)

5/2 way double solenoid valve in two fungsinya hampir sama dengan double solenoid valve, akan tetapi double solenoid valve in two terdapat dua buah 5/2 way double solenoid valve dalam satu unit. Shuttle valve bersifat aktif ketika udara bertekanan masuk dari koneksi X atau Y ataupun 1 dan keluar menuju koneksi A atau 2. Saat udara bertekanan masuk dari kedua koneksi masukan, maka yang akan keluar adalah udara yang bertekanan paling tinggi. 3/2 way single solenoid valve (N.O) mempunyai fungsi hampir sama dengan 5/2 way double solenoid valve. Akan tetapi pada 3/2 way single solenoid valve hanya mempunyai tiga buah port, dimana masing-masing satu buah sebagai port keluaran, pembuangan udara bertekanan, masukan untuk udara. Keadaan dari katup tersebut adalah open atau terbuka. 3/2 way single solenoid valve (N.O) mempunyai fungsi hampir sama dengan 5/2 way double solenoid valve. Akan tetapi pada 3/2 way single solenoid valve hanya mempunyai tiga buah port, dimana masing-masing satu buah sebagai port keluaran, pembuangan udara bertekanan, masukan untuk udara. Keadaan dari katup tersebut adalah close atau tertutup.

2 1 1

Dual Pressure Valve (AND)

Udara bertekanan hanya mengalir jika ke dua lubang masukan diberi sinyal. Satu sinyal masukan memblokir aliran. Jika sinyal diberikan ke dua sisi masukan ( X dan Y ), sinyal akan lewat ke luar. Jika sinyal masukan berbeda tekanannya, maka sinyal dengan tekanan yang lebih besar memblokir katup dan sinyal dengan tekanan yang lebih kecil yang mengalir ke luar sebagai sinyal keluaran. Katup dua tekanan pada umumnya digunakan untuk control pengunci, kontrol pengaman, fungsi cek dan fungsi logika.

4

2

5 1

3

5/2 Way Valve With Selector Switch

2

1

3

3/2 Way Valve With Push Button Actuator (N.C)

2

1

3

3/2 Way Valve With Push Button Actuator (N.O)

4

2

5 1

3

5/2 Way Single Solenoid Valve (in Two)

2

1

3

3/2 Way Roller Lever Valve (Left)

Katup sinyal roll kiri ini akan bekerja apabila ujung roller tertekan oleh nok aktuator atau lainnya. Katup semacam ini dapat berfungsi sebagai pembatas gerakan atau pencegah gerakan yang berlebihan. Katup pneumatik pada dasarnya identik dengan saklar pada rangkaian listrik, maka katup tersebut juga disebut saklar pembatas.

2

1

3

3/2 Way Roller Lever Valve (Right)

Katup sinyal roll kanan ini akan bekerja apabila ujung roller tertekan oleh nok aktuator atau lainnya. Katup semacam ini dapat berfungsi sebagai pembatas gerakan atau pencegah gerakan yang berlebihan. Katup pneumatik pada dasarnya identik dengan saklar pada rangkaian listrik, maka katup tersebut juga disebut saklar pembatas.

4

2

5/2 Way Double Air Pilot Valve

5 1

3

4

2

5/2 Way Single Air Pilot Valve

5 1

3

2

1

3

3/2 Way Single Air Pilot Valve (N.C)

1.

Electrical Limit Switch Module

2.

Limit Switch (Right)

Limit switch adalah salah satu switch yang akan bekerja jika pada bagian actuator nya tertekan suatu benda atau ujung silinder pada samping kanan, mempunyai micro switch dibagian dalamnya yang berfungsi penerus sinyal

3.

Limit Switch (Left)

Limit switch adalah salah satu switch yang akan bekerja jika pada bagian actuator nya tertekan suatu benda atau ujung silinder pada samping kiri, mempunyai micro switch dibagian dalamnya yang berfungsi penerus sinyal

4.

Pressure Switch

5.10 100%

2

Pneumatic Timer (N.C)3

1

Pneumatic timer adalah alat atau komponen listrik penghitung waktu, manakala waktu yang telah ditetapkan tercapai maka output kontaknya akan bekerja pada sistem pneumatic dengan keadaan awal close atau tertutup. Ada dua macam jenis timer, pertama timer on delay kedua timer off delay. Timer on delay bekerja ketika tegangan masuk, sedangkan timer off delay bekerja pada saat tegangan terputus atau off.

1.

Capacitive Sensor (PNP)

Capacitive sensor berfungsi ketika adanya perubahan medan elektrstatis pada sistem pneumatik dan unit tersebut bertipe PNP.

2.

Inductive Sensor (NPN)

Inductive sensor berfungsi ketika adanya perbahan pada induksi medan elektromagnetik ada sistem pneumatik, serta unit tersebut bertipe NPN.

3.

Inductive Sensor (PNP)

Inductive sensor berfungsi ketika adanya perbahan pada induksi medan elektromagnetik ada sistem pneumatik, serta unit tersebut bertipe PNP.

4.

Photo Sensor (Diffusion Type, PNP)

5.

Optical Firber Sensor (Diffusion Type, PNP)

Photo sensor bekerja berdasarkan cahaya yang dipantulkan oleh alat tersebut dengan intensitas tertentu, sensor tersebut dapat mendeteksi benda dengan jarak yang bervariasi itu tergantung dari type dan jenisnya. Pada unit ini mempunyai tipe cahaya yang menyebar dan PNP. Cara kerjanya ketika transmiter mengirimkan cahayanya ke bagian receiver dan diterima dengan baik tanpa ada satupun penghalang, maka sensor dalam keadaan stanby, tidak ada reaksi dan kontaknya pun tidak hubung, tetapi pada saat cahaya yang dikirimkan oleh transmiter terhalang oleh suatu benda padat seperti besi atau karet, sehingga receiver tidak dapat menerima cahaya karena tertutup benda tadi, maka ketika itu pula sensor akan bekerja dan menghubungkan kontak yang ada didalamnya yaitu dibagian receiver. Optical firber sensor