data & pengukuran

Upload: amber-mcknight

Post on 19-Jul-2015

160 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Menyusun Istrumen PENGUKURAN DATA

Kuliah 5 & 6

DATA DAN PENGUKURAN

Informasi atau data dikumpulkan dari sumber primer (partisipan/responden atau pengamatan langsung) atau dari sumber sekunder Informasi pada pendekatan kualitatif mengacau pada bentuk umum , seperti : teks, gambar, suara, dll. (disebut data kualitatif = bukan angka) Data pada pendekatan kuantitatif adalah informasi yang terukur, baik ukuran baku seperti : usia, nilai tukar, dll atau hasil bentukan, seperti : sikap, perilaku, motivasi, atribut, dll. Dalam bentuk angka dan biasanya memiliki satuan pengukuran (disebut data kuantitatif) Data kualitatif yang dikuatifikasi (skala pengukuran: nominal atau ordinal) Proses pegumpulan informasi / data meliputi 3 hal:

Metode pengumpulan data Sumber data Metode pengukuran data (khusus kuantitif)

1. Metode Pengumpulan Data

Proses Pemantauan (Monitoring)

Peneliti mengamati aktivitas subyek atau obyek dengan atau tanpa mencoba mendapat jawaban dari siapa pun Studi dokumentasi / literatur Pengamatan (observasi) tentang suatu keadaan Peneliti menanyakan subyek dan menumpulkan jawaban personal atau impersonal mereka dengan Wawancara langsung: tatap muka, atau percakapan telpon Angket/ Kuesioner yang diisi sendiri (self-administered) yang dibagikan atau dikirim melalui pos atau e-mail

Proses Interogasi Komunikasi

Memilih Metode Pengumpulan Data

Proses Pemantauan (Monitoring)Jika: 1) sasaran penelitian tidak bisa ditanya/menjawab 2) yang diteliti adalah proses atau peristiwa yang sedang berlangsung/terjadi

....?

Proses Interogasi KomunikasiJika: 1) bisa diperoleh respon dari sasaran penelitian (responden) 2) yang diteliti adalah aspirasi/pendapat, pengetahuan, atau peristiwa yang sudah lalu

...dst?

Lihat buku Cooper & Schindler

2. SUMBER DATASumber Primer: Memos Letters Interviews Speeches Laws Internal recordsSumber Sekunder: Encyclopedias Textbooks Handbooks Magazines Newspapers Newscasts Data PoolHasil studi lain utk maksud beda dari lembaga/ Institusi tt.

Sumber Tersier: Indexes Bibliographies Internet Search engine

Data asli tanpa Interpretasi Dari responden / sasaran/objek langsung

Bantu temukan Sumber data primer/sekunder

Perbandingan data primer dan sekunderPrimer Relatif lebih mahal Lebih lama Butuh keahlian tinggi Kerjasama dgn responden Lebih fleksibel dalam bentuk data, bisa disesuaikan dengan keinginan penelitiSusah di awal (pengumpulan Data), mudah di akhir (pengolahan)

Sekunder Lebih murah Lebih cepat Keahlian tidak perlu tinggi Butuh sedikit pertisipasi Bentuk data kurang fleksibel sering tidak persis sesuai /fit dg yg diinginkanMudah di awal (pengumpulan Data), susah di akhir (pengolahan)

Dalam memulai penelitian, sebaiknya diperiksa lebih dulu Apakah ada tersedia data sekundernya. Bila tidak memadai, dapat memulai dengan data primer!

Definisi Operasional Variabel:

Adalah: Pernyataan tentang suatu variabel yang menunjukkan bagaimana mengukurnya /memanipulasinya Variabel yang diteliti dapat dikelompokkan sebagai: Obyek, memuat: Sesuatu yang nyata / biasa = memiliki referensi empiris, bisa dihitung/diobservasi dg pancaindera (contoh: orang, meja, buku, dll) = konsep empiris. Sesuatu tak nyata (e.g. sikap, gen, neutrons, dll) = konstruk Properties, karakteristik obyek: Fisik (contoh orang, meja, buku, dll) Psikologis (contoh: sikap, gen, neutrons, dll) Sosial (contoh: kemampuan leadership, status, dll)

Proses PengukuranKonsepProposisi/ Hipotesis konseptual

Konsep

konseptualisasi

konseptualisasi

Definisi teoritik

Definisi teoritik

operasionalisasi

operasionalisasi

Indikator/Ukuran

Hipotesis kerja/statistik Empirik

Indikator/Ukuran

Tahap-tahap Pengukuran

Tentukan definisi teoritis dari konsep (= variabel) yang hendak diukur. Tentukan indikator-indikator (= defenisi operasional) Rumuskan masing-masing indikator ke dalam pertanyaan. (= kuesioner) Lakukan uji coba alat ukur (= kuesioner) untuk memeriksa tingkat kesulitan, validitas, dan reliabilitas. Perbaiki alat ukur /kuesioner (bila perlu). Gunakan alat ukur/kuesioner.

Ciri DataAturan pemetaan data punya empat ciri: Klasifikasi Angka digunakan untuk mengelompokan jawaban. Tidak terdapat urutan / tingkatan Order (urutan) Angka diperingkatkan. Satu angka lebih besar, lebih kecil atau sama dengan angka lainnya Jarak (interval antar angka) Jarak antar angka diurutkan. Beda antara tiap pasangan angka lebih besar, lebih kecil atau sama dengan tiap pasangan angka lain Origin deretaan angka Deretan angka punya origin unik yang ditunjukkan angka nol

Skala / Tingkat Pengukuran

Aturan pemetaan memunculkan skala / tingkat pengukuran untuk tiap variabel Seringkali ada pengubahan tingkat pengukuran ke tingkatan lebih tinggi atau sebaliknya Tingkat pengukuran menentukan teknik statistikKlasifikasi Urutan tak ada Jarak tak ada Origin tak ada

Nominal

ada

OrdinalInterval Rasio

adaada ada

adaada ada

bedabeda & sama sama

tak adatak ada nol

3. Pengukuran variabel

Pengukuran: = menetapkan angka ke obyek / kejadian sesuai aturan tertentu. Pengukuran digunakan dalam tiap kegiatan riset Pengukuran memuat proses tiga bagian Memilih kejadian (event) empirik pengamatan = variable name & variabel labels Mengembangkan aturan pemetaan: skema penetapan angka atau simbol utk menunjuk aspek events yg diukur (= value & value labels) Menerapkan aturan pemetaan untuk menghubungkan pengamatan ke simbol Ketentuan pengukuran Tentukan tingkat pengukuran untuk tiap variabel Putuskan bila tingkat pengukuran dapat diubah ke tingkat yang lebih tinggi Periksa validitas dan reliabilitas (untuk menjamin kualitas instrumen pengukuran dan data hasil pengukuran)

Skala / Tingkat Pengukuran

Skala Nominal

Angka digunakan untuk mengkategorikan variabel Categories bersifat mutually exclusive (saling bebas) Contoh: jenis kelamin, Fakultas, Jurusan, dll Angka menunjukkan: beda Statistik yg digunakan: modus, chi-square atau stastistik non parametrik lainnya Angka digunakan untuk pengelompokan atau peringkat Contoh: Pendidkan,SSE, kepuasan, dll Angka menunjukkan: beda, lebih besar / lebih kecil daripada Statistik yg digunakan: modus, median, rata-rata ranks, sign test atau stastistik non parametrik lainnya

Skala Ordinal

Skala / Tingkat Pengukuran

Skala INTERVAL Angka digunakan untuk mengkategorikan, menperingkat,

menunjukkan selisih (nol tak murni) Contoh: temperatur, tanggal, nilai ujian, dll Angka menunjukkan: beda, lebih besar / kecil, jarak sama antar angka, nol bukan menunjukkan ketiadaan variabel Operasi hitung : cacah, ranking, tambah, kurang Statistik : mean, t-test atau test parametrik lainnya Angka digunakan untuk mengkategorikan, menperingkat, menunjukkan nol murni Contoh: penghasilan,usia, dll Angka menunjukkan: beda, lebih besar / kecil, nol menunjukkan ketiadaan variabel Operasi hitung : cacah, ranking, tambah, kurang, kali, bagi Statistik : Geometric mean, t-test atau test parametrik lainnya

Skala RASIO

Cara Pengukuran1.

2.

Menggunakan Indeks Ukuran yang digunakan dengan cara menambah atau mengkombinasikan beberapa indikator dari sebuh konstruk ke skor tunggal (indeks komposit) Menggunakan skala Ukuran yang digunakan dengan cara menangkap intensitas, arah, tingkatan atau potensi dari variabel bentukan

INDEKS

Indeks adalah ukuran yang digunakan dengan cara menambah atau mengkombinasikan beberapa indikatordari sebuh konstruk ke skor tunggal (indeks komposit) Indeks sering terukur dalam skala interval / rasio Indeks-indeks yang terkenal: Human Development Indeks (HDI), IHK, UHSG, dll

Contoh Indeks

Apakah bekas tapol boleh bekerja sebagai:1. 2. 3. 4.

5.

Pegawai Negeri Pegawai Swasta Pedagang Petani Buruh Tani

Contoh Indeks Kualitas PTA. B. C. D. E. F.

Banyaknya mahasiswa % Jumlah dosen yang berijasah S3 Banyaknya buku di perpustakaan per mahasiswa % jumlah mahasiswa putus studi % jumlah mhs yg melanjutkan ke jenjang S2 atau S3 Banyaknya buku atau artikel yg ditulis para dosen

Indeks Kualitas PT jumlah dari semua item tersebut IKPT1 = A + B + C-D + E + F (tanpa pembobotan) IKPT2 = 2A + 2B + C-3D + 3F (dengan pembobotan)

SKALA

Skala merupakan ukuran yang digunakan peneliti dengan cara menangkap intensitas, arah, tingkatan atau potensi dari variabel bentukan Macam skala Skala rating: skala yang menetapkan skor suatu obyek / properti tanpa membuat perbandingan dengan lainnya Skala ranking: skala yang menetapkan skor suatu obyek / properti dengan membandingkan urutan di antara dua buah obyek atau lebih Dimensi skala Ukuran banyaknya muatan dimensi dalam konsep yang dibuat

Contoh Skala

Apakah bekas Tapol boleh bekerja sebagai:1.

2.

3. 4. 5.

Dirjen, Gubernur atau Direktur Utama Kepala Biro, Kepala Dinas, atau Direktur Pegawai Tata Usaha Operator Produksi Buruh

SKALA RATINGMacam-macam skala rating

Kategori sederhana Pilihan ganda, jawaban tunggal Pilihan ganda, jawaban ganda Skala Likert Semantic differential

Numerik Rating ganda Jumlah tetap Stapel Graphic rating

Kategori sederhana Saya berencana beli laptop dalam setahun ini Ya Tidak Pilihan Ganda, jawaban tunggal Koran apa yang paling sering anda baca untuk berita keuangan? Kompas Media Indonesia Koran Tempo Bisnis Indonesia

SKALA RATING

Pilihan Ganda, jawaban ganda Sumber apa yang anda gunakan sewaktu merancang rumah baru/ Majalah Kontraktor Designer Lainnya (_______) Skala Likert, persetujuan terhadap pertanyaan Sistem sekarang lebih baik dari pada sistemm yang lalu Sgt tak setuju (1), tak setuju (2) netral (3), setuju (4) sgt setuju (5)

Semantic Differential membuat 2 kutub yang terentangLands End Catalog FAST __;__:__:__:__:__:__:__: SLOW HIGH QUALITY __;__:__:__:__:__:__:__: LOW QUALITY

SKALA RANKING

Perbandingan-Berpasangan

Responden memilih antara pasangan obyek Contoh : Tempat mana yg anda lebih suka belanja? Carefour dgn Giant, Carefour dgn Hypermart, Giabt dgn Hypermart?

Forced Rangking (rangking dipaksakan) Responden diminta membuat antar peringkat atau atribut

Contoh : urutkanlah yg anda pertimbangkan dlm belanja? Harga, Kualitas Produk, Merk, dll. Membandingkan obyek serupa Contoh : Dibandingkan dgn yag lalu, sistem sekarang: Lebib baik (1), sama saja (2), lebih buruk (3)

Komparatif

Dimensi Skala

Unidimensional Satu konsep hanya memuat 1 dimensi yang mempunyai banyak indikator / item / variabel Contoh : Konsep kredibilitas komunikator, diukur hanya berdasarkan satu dimensi yaitu keahlian Multidimensional Satu konsep memuat banyak dimensi yang mempunyai banyak indikator / item / variabel Contoh : Konsep kredibilitas komunikator, tidak cukup diukur hanya berdasarkan satu dimensi, tetapi dua dimensi yaitu keahlian dan kejujuran

UnidimensionalKONSEP Kredibilitas Komunikator

DIMENSI

Keahlian

INDIKATOR

Pertanyaan

Pertanyaan

Pertanyaan

MultidimensionalKONSEP Kredibilitas Komunikator

DIMENSI

Keahlian

Kejujuran

INDIKATOR

Pertanyaan

Pertanyaan

Pertanyaan

Pertanyaan

Pertanyaan

Pertanyaan

Penyusunan Instrumen Pengukuran Beberapa Pedoman Penyusunan Pertanyaan1.

Hindari pertanyaan yang bisa menimbulkan social desirability effect

"Banggakah anda menjadi orang Indonesia?" "Apakah anda cukup demokratis dalam memimpin anak buah?

2.

Hindari pertanyaan yang memuat unsur otoritas

"Pemerintah dan para pakar setuju diterapkannya zona perdagangan bebas Asia-Pasific. Apakah anda setuju dengan penerapan zona perdagangan bebas tersebut?

3.

Hindari pertanyaan ganda (double-barreled question)

"Apakah anda setuju dengan rencana 5 hari kerja dan dihapuskannya hari Krida bagi karyawan ?

4.

Hindari pertanyaan yang simplistik

"Dari manakali anda paling hanyak memperoleh berita politik? Koran, tivi, radio, majalah, atau teman?

5.

Hindari penggunaan konsep abstrak yaitu yang artinya kurang jelas

Menurut anda, apakah struktur msaayarakat kita dewasa ini cukup memberi peluang untuk melakukan mobilitas sosial?

6.

Hindari pertanyaan panjang

"Misalkan anda bekerja di sebuah perusahaan di rnana anda selalu merasa pasti tidak akan di PHK, tetapi kesempatan untuk naik pangkat sangat kecil. Kemudicn tiba-tiba seseorang menawarkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan dengan gaji dua kali lipat, namun kemungkinan bahwa perusahaan tadi akan gulung tikar sekitar 50 persen. Apakah anda akan menerima pekerjaan tadi?'

7.

Hindari pertanyaan yang berasumsi setiap orang punya catatan dan ingatan tajam

"Berapa menitkah dalam seharinya anda menonton televisi? "Setujukah anda dengan Peraturan Pemerintah no. 5/1988 pasal 3?

8.

Hindari pertanyaan yang bersifat mengarahkan

"Anda pasti setuju dengan rencana lima hari kerja. Bukankah demikian?

9.

Hindari pembandingan yang terlalu umum

'Apakah menurut anda pembelanjaan militer Indonesia terlalu banyak dibanding negara-negara lain?"

Sumber kesalahan PengukuranRespondent Situation

Measurer (Petugas)

Instrument (alat Ukur)

Validitas dan Reliabilitas

Validity (validitas):

Keakuratan Pengukuran: Mengacu pada kemampuan alat ukur mengukur apa yang ingin diukur. Validity Coefficient: perkiraan (estimasi) tingkat validitas sebuah alat ukur, ditunjukkan dalam koefisien korelasi..Konsistensi Pengukuran: Mengacu pada seberapa konsisten sebauah alat ukur memberikan hasil pengukuran yang sama setiap kali mengukur sebuah objek dalam sikon yang sama pada saat yang berbeda atau oleh orang lain. Reliability Coefficient: perkiraan (estimasi) tingkat reliabilitas sebuah alat ukur, ditunjukkan dalam koefisien korelasi

Reliability ( reliabilitas):

Indikator Instrumen Pengukuran yang BaikValidity

CriteriaPracticality Reliability

Validity Determinants

Content

Criterion

Construct

Increasing Content Validity

Literature Search

Content

Etc.

Expert Interviews Group Interviews

Question Database

Judging Criterion ValidityRelevance

Freedom from bias

CriterionReliability

Availability

Macam2 Ukuran Validitas (3)

3. Construct Validity (Validitas Konstrak)

The degree to which a measure relates to expectations formed from theory for hypothetical constructs Usual Process 1. Assess validation sample on major variable 2. Assess validation sample on several hypothetically related variables 3. Analyze to see of major variable differentiates Ss on the related variables

Increasing Construct ValidityNew measure of trustKnown measure of trust

EmpathyCredibility

Reliabilitas Instrumen PengukuranStability

Internal Consistency

Equivalence

Kepraktisan Alat Ukur

Economy

Convenience

Interpretability

Dimensi Kepraktisan Instrumen Pengukuran

Practicality has been defined in terms of the following three characteristics: Economy, Convenience and Interpretability

1. Ekonomis Some trade-off between ideal needs and budget Instrument length (limiting factor: cost) Choice of data collection method Need for Fast and economical scoring

Dimensi Kepraktisan Instrumen Pengukuran

2. Convenience (mudah digunakan) A measuring device passes the convenience test if it is easy to administer. Detailed and clear instructions with examples, if needed. Pay close attention to design and layout Avoid crowding of material, carryover of items from one page to another

3. Interpretabililty (mudah diinterpretasikan) Relevant when persons rather than test designers interpret results. In that case, test designers should include: A statement of the functions the test was designed to measure and the procedures by which it was developed Detailed instructions for administering and scoring Evidence of reliability etc.