data biomassa

13

Click here to load reader

Upload: abdul-majid

Post on 02-Aug-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Data Biomassa

DATA-DATA TENTANG BIOMASSA

1.                       Sejumlah pakar berpendapat, penggunaan biomassa sebagai sumber energi

terbarukan merupakan jalan keluar dari ketergantungan manusia pada bahan bakar fossil.

2.                       biomassa merujuk pada bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat

digunakan sebagai sumber bahan bakar. Biomassa dapat digunakan secara langsung

maupun tidak langsung. Dalam penggunaan tidak langsung, biomassa diolah menjadi

bahan bakar. Contohnya, kelapa sawit yang diolah terlebih dahulu menjadi biodiesel untuk

kemudian digunakan sebagai bahan bakar.

3.                Diperkirakan 75 persen berat kering biomassa (massa total organisme hidup)

dedaunan dan kayu terdiri dari karbohidrat (gula, pati, hemiselulosa, dan selulosa).

Beberapa proses kini telah diuji coba untuk mengonversi karbohidrat menjadi bahan bakar

(Gambar 1), misalnya: 1, pembuatan minyak bio melalui pirolisis biomassa, 2, produksi

alkana atau metanol melalui proses sintesis Fischer-Tropsch dari campuran gas CO dan

H2O yang diturunkan dari biomassa, dan 3, konversi gula dan metanol menjadi

hidrokarbon aromatik dengan bantuan zeolit.

4.                       PEMERINTAH Provinsi Bangka Belitung (Babel) merencanakan untuk

membangun pembangkit listrik berbasis biomassa.

5.                       Di Babel, dengan pasokan bahan baku tandan kelapa sawit seluas 80.000 hektare

bisa menghasilkan sekitar 20 megawatt listrik yang sangat membantu mengatasi

kelangkaan listrik dari PLN selama ini.

6.                       Indonesia sebenarnya memiliki potensi energi terbarukan sebesar 311.232 MW,

namun kurang lebih hanya 22% yang dimanfaatkan.

7.                       Potensi energi tarbarukan yang besar dan belum banyak dimanfaatkan adalah

energi dari biomassa. Potensi energi biomassa sebesar 50 000 MW hanya 320 MW yang

sudah dimanfaatkan atau hanya 0.64% dari seluruh potensi yang ada.

Page 2: Data Biomassa

8.                       Pada periode tahun 1980-an hingga pertengahan tahun 1990-an luas areal kebun

meningkat dengan laju 11% per tahun. Sejalan dengan luas area produksi CPO juga

meningkat dengan laju 9.4% per tahun. Sampai dengan tahun 2010 produksi CPO

diperkirakan meningkat dengan laju 5-6% per tahun, sedang untuk periode 2010 – 2020

pertumbuhan produksi berkisar antara 2% - 4%.

9.                       Sejak tahun 2001 Malaysia melaksanakan program pengembangan energi

terbarukan yang disebut dengan Small Renewable Energy Program.

10.                   Tahun 2005 Indonesia mendapatkan bantuan sebesar $ US 500.000 dollar dari

ADB (Bank Pembangunan Asia) untuk mengembangkan energi terbarukan dari limbah cair

kelapa sawit (Kompas, 27 Desember 2004).

11.                   Teknologi yang sudah berhasil dikembangkan di Indonesia adalah pembuatan

briket arang dari cangkang dan serat sawit. Produk briket yang dihasilkan telah memenuhi

Standart Nasional Indonesia (SNI). Kelebihan lainnya dari briket ini adalah permukaanya

halus dan tidak meninggalkan bekas hitam di tangan.

12.                   Pengembangan biomassa kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif yang

terbarukan harus dibarengi dengan pengembangan teknologi-tenologi lainnya. Misalnya

adalah pengembangan kendaraan berbahan bakar gas dan listrik.

13.                   Tabel 1. Potensi Energi Terbarukan di Indonesia

Sumber Potensi (MW) Kapasitas Terpasang (MW)

Pemanfaatan (%)

Large Hydro 75 000 4 200 5.600 Biomassa 50 000 302 0.604 Geothermal 20 000 812 4.060 Mini/mikro hydro

459 54 11.764

Energi Cahaya (Solar)

15 6487 5 3.19 X 10 -3

Energi Angin 9 286 0.50 5.38 X 10 -3 Total 311 232 5 373.5 22.03

Sumber : Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, 2001; ZREU, 2000

Page 3: Data Biomassa

 

14.                   Menurut data UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate

Change) konsentrasi global karbon dioksida dan beberapa gas rumah kaca lainnya terus

mengalami peningkatan.

15.                   Sampah organik seperti sampah pertanian (jerami, tongkol), limbah pengolahan

biodiesel (cangkang biji jarak pagar, cangkang sawit), sampah kota, limbah kayu, ranting,

dan pengolahan kayu (sawdust) merupakan limbah yang keberadaanya kurang bermanfaat.

Limbah tersebut bila dibiarkan atau dibuang tanpa dibakar terlebih dahulu, dapat

melepaskan gas metana yang berbahaya.

16.                   Pembakaran biomassa di dalam ruang bakar menggunakan boiler mengurangi

efek polusi asap karena pembakaran dalam industri menggunakan peralatan kendali polusi

untuk mengendalikan asap, sehingga lebih efisien dan bersih daripada pembakaran

langsung.

17.                   Bahkan asap dari tempat pembuangan sampah yang mengandung gas alam -

metana- dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi biomassa.

18                     Hingga saat ini pengembangan teknologi energi biomassa diaplikasikan untuk

menghasilkan:    biofuel (bahan bakar minyak nabati), yaitu mengubah biomassa menjadi

bahan bakar cair;   biopower (listrik bersumber dari energi nabati) yaitu membakar

langsung biomassa atau mengubahnya menjadi gas atau bahan bakar cair agar lebih efisien

untuk pembangkit listrik;   bioproducts (barang-barang yang berasal dari bahan baku

nabati), yaitu mengubah biomassa menjadi bahan kimia untuk membuat plastik dan produk

lain yang semula berbahan baku minyak bumi.

19                     Dari potensi biomassa yang bisa dikembangkan di Indonesia sebesar 49,81 giga

watt (GW), baru 0,32 GW (0.64 %) yang dimanfaatkan.

20                     Limbah cair berupa Palm Oil Mill Effluent (POME) setiap tahun sedikitnya

mencapai: 32,3 juta ton. POME ini dapat menghasilkan biogas. Potensi produksi biogas

yang berbahan baku limbah cair tersebut diperkirakan: 1.075 juta m3 . Nilai kalor ( heating

Page 4: Data Biomassa

value ) biogas rata-rata berkisar antara 4700–6000 kkal/m 3 (20–24 MJ/m 3 ). Dengan nilai

kalor tersebut, 1.075 juta m 3 biogas akan setara dengan 516.000 ton gas LPG, 559 juta

liter solar, 666.5 juta liter minyak tanah, dan 5.052.5 MWh listrik.

21                     Data BPS tahun 2006 menunjukkan bahwa dari 55 juta ton padi yang diproduksi

di Indonesia, 50%-nya diproduksi di daerah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah

(Hambali, 2007)

22                     Tabel Kelebihan dan kelemahan sumber energi dari biomasa dibandingkan

sumber energi terbarukan lain.

  Biomasa Sumber Energi Terbarukan Lain

Kelebihan 1. Dapat disimpan dalam jangka

lama

2. Dapat dimanfaatkan sebagai

sumber panas maupun daya (CHP)

sehingga efisiensinya tinggi.

3. Teknologinya fleksibel, baik

untuk skala kecil, sedang, ataupun

besar.

4. Lebih efisien jika antara sumber

energi dan pemanfaatannya berjarak

dekat (reduced transportation cost).

1. Tergantung lokasi,

persediaannya cukup

banyak.

2. Pengembangannya lebih

ke arah pembangkitan daya.

Kelemahan 1. Untuk beberapa teknologi proses

masih menghasilkan bau.

2. Perlu gas cleaning

3. Abu yang dihasilkan cukup tinggi

sehingga maintenance peralatan

lebih sering dilakukan.

4. Sparepart untuk proses gasifikasi,

pirolisis, cogeneration masih

terbatas.

1. Beberapa sulit disimpan

dalam waktu yang lama

(Angin, air, matahari)

2. Efisiensinya masih

rendah

Page 5: Data Biomassa

23                     Praktek yang mudah untuk meningkatkan manfaat biomassa adalah membentuk

menjadi briket atau pellet. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan

biomassa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan densitas dan memudahkan penyimpanan

dan pengangkutan. Secara umum densifikasi (pembentukan briket atau pellet) mempunyai

beberapa keuntungan (bhattacharya dkk, 1996) yaitu : menaikan nilai kalor per unit

volume, mudah disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam.

24                     Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan orgranik

menjadi arang . pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti

CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar

seperti seperti CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai

nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses

karbonisasi.

25                     Pirolisis atau bisa disebut thermolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan

menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses ini sebenarnya bagian dari

proses karbonisasi yaitu proses untuk memperoleh karbon atau arang, tetapi sebagian

menyebut pada proses pirolisis merupakan high temperature carbonization (HTC), lebih

dari 500 oC. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar padat yaitu karbon,

cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya. Produk lainn adalah gas berupa

karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil.

26                     Gasifikasi adalah suatu proses konversi untuk merubah material baik cair

maupun padat menjadi bahan bakar cair dengan menggunakan temperatur tinggi. Proses

gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair yang bersih dan efisien daripada

pembakaran secara langsung, yaitu hidrogen dan karbon monoksida. Gas hasil dapat di

bakar secara langsung pada internal combustion engine atau reaktor pembakaran. Melalui

proses Fische-Tropsch gas hasil gasifikasi dapat di ekstak menjadi metanol.

27                     Produksi minyak Indonesia kini sekitar satu juta barel per hari, tetapi

kebutuhannya mencapai 1,3 juta barel sehingga kekurangan 300.000 barel harus dipenuhi

dari impor.

Page 6: Data Biomassa

28                     cadangan minyak Indonesia tinggal sekitar 0,5 persen dari cadangan minyak

dunia, sedangkan cadangan gas sekitar 1,7 persen dari cadangan dunia.

29                     meski cadangan gas Indonesia hanya 1,7 persen dari cadangan gas dunia, negeri

ini menjadi pengekspor gas bumi nomor satu di dunia dengan volume sekitar 25 juta ton

per tahun.

30                     Dimulai 500.000 S.M. ketika manusia sudah dapat menghasilkan api unggun dari

kayu. Pada 40.000 S.M. manusia sudah mulai menggunakan minyak dan lemak nabati

sebagai bahan bakar penerangan. Kemudian pada 6.000 S.M. manusia telah berhasil

menghasilkan etanol dari fermentasi nira bergula.

31                     Sampai dengan Januari 2010, 29 negara di seluruh dunia telah mengoperasikan

437 reaktor nuklir untuk pembangkit listrik dan 56 reaktor nuklir baru sedang dibangun di

14 negara.

32                     Potensi cadangan Uranium-235 (U-235) cukup untuk memenuhi kebutuhan

energi 100 tahun, bahkan akan lebih dari cukup bila digunakan teknologi pembiakan

nuklir.

33                     Energi thermal yang dihasilkan oleh pembakaran 1 Kg Uranium-235 murni

besarnya adalah sekitar 17 milyar Kilo kalori (Kkal), atau setara dengan pembakaran 2,4

juta Kg batubara. Emisi karbon jauh akan berkurang jika menggunakan energi nuklir

dibandingan dengan menggunakan energi batubara atau energi fosil lainnya.

34                     Energi nuklir hampir tidak ada emisi gas rumah kaca sehingga mampu

mengurangi pemanasan global.

35                     Dibandingkan dengan energi fosil, pembangunan PLTN membutuhkan lahan

jauh lebih kecil/sempit. Untuk pembangkit listrik kapasitas 1.000 MW, lahan yang

dibutuhkan, sebagai berikut: nuklir, 1-4 km2; surya atau fotovoltaik taman, 20-50 km2;

tenaga angin, 50-150 km2 dan biomas, 4,000-6,000 km2.

Page 7: Data Biomassa

36                     Umumnya uranium U-235 dicampur dengan U-238 dan menghasilkan Plutonium

(Pu-239) sebagai limbah proses fisi nuklir. Plutonium dapat digunakan baik untuk bahan

bakar PLTN maupun untuk membuat bom. Pada tahun 2000, diperkirakan 310 ton, senjata

nuklir berbasis plutonium yang siap digunakan telah diproduksi Hanya dengan volume

kurang dari 8 Kg plutonium cukup untuk menghasilkan bom setara dengan bom atom

Nagasaki.

37                     Statistik BP 2009 mencatat pada 2008 bahwa cadangan terbukti gas alam

Indonesia mencapai 3,18 triliun meter kubik ( diperkirakan akan habis: 46 tahun lagi),

cadangan terbukti batubara 4,3 milyar ton (akan habis: 19 tahun lagi) dan cadangan

terbukti minyak bumi Indonesia hanya 3,7 milyar barrel (akan habis sekitar 10 tahun lagi).

Dengan catatan penggunaan energi kita: 26,5 % dari gas bumi, 14% dari batubara dan 54

% dari minyak bumi.

38                     Indonesia saat ini hanya memanfaatkan kurang dari 5 persen dari potensi energi

terbarukan.

39                     keamanan pasokan energi dalam negeri dan tercapainya elastisitas energi lebih

kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025 [1]. Elastisitas energi adalah rasio atau perbandingan

antara tingkat pertumbuhan konsumsi energi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.

40                     Tujuan dan sasaran tersebut akan dapat dicapai dengan mewujudkan bauran

energi yang optimal pada tahun 2025, dimana sumbangan Energi Terbarukan 17 %.

Adapun komposisi energi lainnya komposisi Biofuel sebesar 5%; Panas Bumi: 5%;

Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin: 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%.

41                     Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan yang cukup besar

diantaranya, hidro skala besar: 75,67 GW; mini/micro hydro sebesar 500 MW, Biomassa

49,81 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, dan energi angin 3-6 m/det [2].

42                     Energi angin terkendala oleh kondisi alami angin di daerah tropis mengingat

kecepatan berfluktuasi dan arah angin di daerah khatulistiwa tidak selalu sama, sehingga

tidak dapat dikembangkan untuk pelayanan wilayah yang luas (skala besar).

Page 8: Data Biomassa

43                     Energi matahari (surya) terkendala dengan mahalnya panel surya (solar cell) dan

kecilnya energi yang dihasilkan karena sifatnya yang tidak kontinu.

44                     Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sudah kurang memungkinkan dibangun di

pulau Jawa, dengan kondisi waduk atau daerah aliran sungai yang makin kritis, sehingga

debit air pada musim kemarau jauh berkurang dibandingkan pada musim penghujan.

45                     Energi panas bumi (geothermal) sangat potensial akan tetapi tidak selalu berada

di tempat yang dibutuhkan kendala geografis.

46                     Sebuah studi yang dilakukan sebuah lembaga riset di Jerman (Zentrum for

rationalle Energianwendung und Umwelt, ZREU) pada tahun 2000 mengestimasi potensi

biomassa Indonesia sebesar 146,7 juta ton per tahun. Sumber utama dari energi biomassa

berasal dari residu padi (potensi energi sebesar 150 GJ/ tahun), kayu rambung/kayu karet

(120 GJ/ tahun), residu gula (78 GJ/ tahun), residu kelapa sawit (67 GJ/ tahun dan residu

kayu lapis dan irisan kayu/ veneer, residu penebangan, residu kayu ulin, residu kelapa dan

sampah pertanian lain (kurang dari 20 GJ/ tahun).

47                     Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi biomassa yang sangat

berlimpah. Biomassa seperti bonggol jagung dan sekam padi yang selama ini hanya

dibuang atau habis dibakar, memiliki potensi yang besar untuk dijadikan alternatif bahan

bakar.