dasar teori ion selektif elektroda
DESCRIPTION
praktikum analisis 2TRANSCRIPT
Pengukuran dengan elektroda selektif ion didasarkan pada prinsip
potensiometri. Pada pengukuran secara potensiometri digunakan 2 buah elektroda
yaitu, elektroda kerja dan elektroda pembanding. Potensial elektroda kerja
bergantung pada konsentrasi analit sedangkan potensial elektroda pembanding
selalu tetap pada pengukuran. Elektroda selektif-ion (ESI) merupakan suatu alat
yang digunakan untuk menentukan secara kuantitatif dari ion-ion, molekul-
molekul atau spesi-spesi tertentu, karena elektroda tersebut merupakan
elektrokimia yang akan berubah secara reversibel terhadap perubahan keaktifan
dari spesi-spesi yang diukur (Buchari, 1983). cara analisis dengan menggunakan
elektroda selektif ion adalah menentukan potensial dari larutan yang akan diukur
sehingga penentuan dengan cara ini termasuk di dalam metode potensiometri
(Morf, 1981 ).
Metode Potensiometris didasarkan pada pengukuran beda potensial yang
terjadi antara sepasang Elektroda dalam larutan, yakni Elektroda Pembanding
(EP) dan Elektroda indikator (EI) ion tertentu dimana besarannya merupakan
fungsi logaritma dari aktifitas ion tertentu yang ditunjuknya. Penentuan secara
langsung suatu ion dalam larutan dimungkinkan dengan pemilihan Elektroda
Indikator bagi ion yang ingin ditentukan. sistem Elektrodanya Pada elektroda ion
selektif menggunakan suatu sistem penyekat khusus yang memungkinkan adanya
respon selektif terhadap ion tertentu, dapat berupa membran gelas, Kristal garam
tertentu maupun resin penukar ion[1]. Ismono. 1980.
Ion selektif elektroda (ISE) adalah elektroda membran yang selektif
merespon keberadaan ion lain dalam larutan, juga spesifik menyelidiki
keberadaan gas dan ion dalam larutan. Ion yang paling umum digunakan yaitu ion
selektif elektroda untuk pH. Ion lain yang dapat diukur menggunakan ISE seperti,
fluor, brom, kadmium, dan gas-gas dalam larutan seperti NH3, CO2 dan NO2. Ion
selektif elektroda memberikan respon potensial tertentu pada ion yang spesifik.
potensial standar yang digunakan adalah potensial dari ion H+ yang dipakai pada
pH meter. Perbedaan potensial yang dihasilkan diantara dua elektroda akan
tergantung pada aktivitas ion yang spesifik dalam larutan. Aktivitas ion terkait
pada konsentrasi ion yang spesifik, sehingga memungkinkan untuk analisis
ukuran ion yang spesifik. ISE telah dikembangkan untuk beberapa ion yang
berbeda[3]. Underwood. 1999.
Membran adalah bagian yang terpenting dari ESI. Membran adalah suatu
lapisan yang memisahkan dua fasa dan mengatur perpindahan massa dari kedua
fasa yang dipisahkan. Membran yang dipergunakan harus bersifat inert terhadap
larutan uji, selektif terhadap ion tertentu, memiliki kepekaan yang baik, memenuhi
harga faktor Nernst dan dapat dicetak sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Badan elektroda harus mempunyai tahanan yang tinggi sehingga tidak dialiri arus
listrik, tidak bereaksi dengan larutan-dalam dan larutan yang diuji. Larutan-dalam
juga tidak melarutkan membran serta menjadi penghubung yang baik antara
elektroda pembanding dengan membran. Setiap membran akan memberikan
mekanisme yang berbeda untuk timbulnya potensial sesuai dengan jenis dan sifat
dari membran. Namun secara umum diketahui bahwa timbulnya potensial
membran akibat perbedaan konsentrasi antara dua larutan elektrolit yang
dipisahkan oleh membran (Pungor, dkk., 1970). (Laksminarayanaiah,1976).
Membran berpori yang semipermeabel, potensialnya timbul karena
terjadinya difusi ion-ion pada lapisan permukaan membran. elektroda membran
yang tidak berpori, timbulnya potensial diakibatkan oleh terjadinya pertukaran ion
yang terdapat pada !apisan permukaan membran dengan ion pada kedua larutan
elektrolit. Konsentrasi larutan elektrolit pada larutan-dalam adalah tetap, sehingga
yang menentukan harga potensial membran adalah aktivitas dari larutan uji
terhadap permukaan membran bagian luar karena konsentrasi larutan uji selalu
berubah (Evans, 1990).
Ion selektif elektroda termasuk yang paling umum digunakan (pH elektroda)
bekerja dengan prinsip dasar dari sel galvanic yaitu dengan mengukur potensial
listrik yang dihasilkan oleh membran pada ion tertentu dan dibandingkan dengan
elektroda indikator. Kekuatan beda potensial yang dihasilkan sebanding dengan
konsentrasi dari ion yang terukur (selektif). Rumus dasar yang digunakan pada sel
galvani yaitu :
Esel = EISE – Eref
Potensial sel sebanding dengan potensial ISE dikurangi potensial reference
elektrode.
Perbedaan pada permukaan membran ISE ditentukan dari persamaan :
E = K – (2.303RT/nF) log (a)
Dimana :
K = konstanta untuk menghitung semua potensial ion.
R = konstanta gas
T = temperatur
n = jumlah elektron yang berpindah
F = konstanta Faraday
a = aktivitas ion analit dalam larutan[4]. Vogel. 1994.
Penentuan konsentrasi suatu analit tertentu menggunakan ion selektif
elektroda dapat dilakukan dengan pengukuran langsung terhadap konsentrasi atau
aktivasi ion yang dikenal dengan teknik potensiometri langsung. Dimana dalam
hal ini konsentrasi atau aktivasi ion analit ditentukan melalui kurva kalibrasi yang
diperoleh dari pengukuran potensial pada konsentrasi ion standar yang telah
diketahui dengan pasti[1]. Ismono. 1980.
Penggunaan elektroda selektif ion (ESI) untuk analisis kimia sangat luas
karena dapat diterapkan untuk ion-ion anorganik sederhana, asam animo, sampai
molekul organik yang kompleks. Kelebihan ESI adalah mudah diotomatisasi,
prosedurnya sederhana, cepat dan bila telah dikarakterisasi tidak memerlukan
pemisahan lebih dahulu. selain itu sampel yang keruh dan berwarna sampai batas
tertentu tidak mengganggu analisis. Penentuan kadar sianida dalam cuplikan
memberikan banyak informasi di bidang industri, kedokteran, lingkungan, dan
pertanian[1]. Ismono. 1980.