dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

42
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING February 6, 2014 BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU TEKNIK PENYIARAN DASAR PEMROGRAMAN ALGORITHMA PEMROGRAMAN DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING 2013/2014

Upload: broadcastsmknpungging

Post on 22-Jul-2015

202 views

Category:

Education


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU

TEKNIK PENYIARAN

DASAR PEMROGRAMAN

ALGORITHMA PEMROGRAMAN

DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom

= TEKNIK BROADCASTING =

PAKET KEAHLIAN

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO

SMK NEGERI 1 PUNGGING

2013/2014

Page 2: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

A. PENGERTIAN ALGORITHMA PEMROGRAMAN

Diagram Alur sering digunakan untuk menggambarkan sebuah

algorithma. Dalam matematika dan komputasi, algorithma merupakan

kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah

ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah

tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada

kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algorithma.

Algorithma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang

memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan heuristik. Algorithma

sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan

keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.

Desain dan analisis algorithma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu

komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algorithma

dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algorithma

tersebut. Dalam cabang disiplin ini algorithma dipelajari secara abstrak,

terlepas dari sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan.

Algorithma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan

kriteria yang sama.

Kompleksitas dari suatu algorithma merupakan ukuran seberapa

banyak komputasi yang dibutuhkan algorithma tersebut untuk

menyelesaikan masalah. Secara informal, algorithma yang dapat

menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki

Page 3: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

kompleksitas yang rendah, sementara algorithma yang membutuhkan waktu

lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai kompleksitas yang tinggi.

Sejarah istilah "algorithma" berasal dari bahasa Latin, dari nama

seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar abad

ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin

dari abad ke-12 "Algorithmi de numero Indorum". Pada awalnya kata

algorithma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk

menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab

(sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad ke-18,

istilah ini berkembang menjadi algorithma, yang mencakup semua prosedur

atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu

permasalahan.

JENIS-JENIS ALGORITHMA

Terdapat beragam klasifikasi algoritma, dan setiap klasifikasi

mempunyai alasan tersendiri. Salah satu cara untuk melakukan klasifikasi

jenis-jenis algoritma adalah dengan memperhatikan paradigma dan metode

yang digunakan untuk mendesain algoritma tersebut.

Beberapa paradigma yang digunakan dalam menyusun suatu algoritma

akan dipaparkan dibagian ini. Masing-masing paradigma dapat digunakan

dalam banyak algoritma yang berbeda.

Page 4: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Divide and Conquer

Paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi

permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini

dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang

mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan

masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkan

permasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.

Dynamic Programming

Paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada

suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal dan

mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih .

Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and

Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub

permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari

karakter permasalahan yang dihadapi.

Metode Serakah

Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman

dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam

setiap tahap dan menggunakan pilihan “serakah” apa yang dilihat terbaik

pada saat itu.

Page 5: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Pseudo Code (Kode Semu)

Pseudo Code (kode semu) merupakan metode yang cukup efisien

untuk menggambarkan suatu algoritma . Pseudo Code dituliskan dengan

menggunakan bahasa yang mudah dipahami (boleh menggunakan bahasa

Indonesia) agar alur logika yang digambarkan dapat dimengeti oleh orang

awam sekalipun.

Flowchart Pseudo Code (kode semu) disusun dengan tujuan untuk

menggambarkan tahap-tahap penyelesaian suatu masalah dengan kata-

kata (teks). Metode ini mempunyai kelemahan, dimana penyusunan

algoritma dengan kode semu sangat dipengaruhi oleh tata bahasa

pembuatnya, sehingga kadang-kdang sulit dipahami oleh orang lain. Oleh

karena itu kemudian dikembangkan suatu metode lain yang dapat

menggambarkan suatu algoritma program secara lebih mudah dan

sederhana yaitu dengan menggunakan flowchart (diagram alir).

Sistem Flowchart

Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan

suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses

pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flow

chart tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk

memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur

dalam sistem yang dibentuk.

Page 6: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

B. KONSEP ALGORITHMA PEMROGRAMAN

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah

yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci

dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan

harusdapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks,

algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan

tertentu.

Pertimbangan dalam pemilihan algoritmaadalah, pertama, algoritma

haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang

dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus

apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma

tersebut bukanlah algoritma yang baik.

Konsep Algoritma

Page 7: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus

mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini

penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang

memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan).

Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin

dengan nilai yang sebenarnya.

Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari

2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan

keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu

berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya

tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu

juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin

buruklah algoritma tersebut.

Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang

berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi

perbedaan dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan

keluaran yang sama. Jika terjadi demikian, carilah algoritma yang paling

efisien dan cepat.

Page 8: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

BEDA ALGORITHMA DENGAN PROGRAM

Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode

dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis

dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa

program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman. Beberapa

pakar memberi formula bahwa :

Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)

Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat

erat pada sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur

data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga

sebaliknya. Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di

antaranya :

Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa

pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari

bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya.

Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa

pemrograman.

Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama

karena algoritmanya sama.

Page 9: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :

Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah.

Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah

dimengerti dan dipahami.

Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti

notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis

algoritma disebut notasi algoritmik.

Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik

sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks

program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke

dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi

algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa

pemrograman secara umum.

Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu

pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh

komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam

notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam

notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang

yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan

spesifikasi mesin yang menjalannya.

Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam

mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.

Page 10: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat

dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam

notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

pada translasi tersebut, yaitu :

a) Pendeklarasian variable

Untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam

penggunaan bahasa pemrograman apabila tidak semua bahasa

pemrograman membutuhkannya.

b) Pemilihan tipe data

Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan

pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada

saat pemilihan tipe data.

c) Pemakaian instruksi-instruksi

Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-

masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

d) Aturan sintaksis

Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis

dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan.

e) Tampilan hasil

Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil

yang akan disajikan. Hal-hal teknis ini diperhatikan ketika

mengkonversikannya menjadi program.

Page 11: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

f) Cara pengoperasian compiler atau interpreter.

Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok

compiler atau interpreter.

C. STRUKTUR ALGORITHMA

Pada dasarnya, sebuah algoritma merupakan deskripsi pelaksanaan

suatu proses. Algoritma itu sendiri disusun oleh sederetan langkah instruksi

yang logis. Tiap langkah instruksi tersebut mengerjakan suatu tindakan

(aksi).

Bila suatu aksi dilaksanakan, maka sejumlah operasi yang bersesuaian

dengan aksi itu dikerjakan oleh pemroses. Efek dari pengerjaan suatu aksi

dapat diamati dengan membandingkan keadaan pada saat aksi belum dimulai

(t0), dan keadaan pada saat aksi selesai dikerjakan (t1).

t0 : keadaan sebelum aksi dikerjakan aksi

t1 : keadaan setelah aksi dikerjakan

Sebagai contoh, tinjau kembali algoritma yang menggambarkan proses

mempertukarkan larutan dari dua buah bejana A dan B. Pada setiap

pelaksanaan aksi amati keadaan awal dan keadaan akhir akhirnya

t0 : Bejana A berisi larutan berwarna merah, bejana B berisi larutan

berwarna biru (bejana C masih kosong)

Page 12: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

1. Tuangkan larutan dari bejana A ke dalam bejana C

t1 : Bejana A kosong, bejana C berisi larutan berwarna Biru

t0 : Bejana A kosong, bejana B berisi larutan berwarna Merah

2. Tuangkan larutan dari bejana B ke dalam bejana A

t1 : Bejana A berisi larutan berwarna Merah, bejana B kosong

t0 : Bejana B kosong, bejana C berisi larutan berwarna Biru

3. Tuangkan larutan dari bejana C ke dalam bejana B

t1 : Bejana B berisi larutan berwarna Biru, bejana A sudah berisi larutan

berwarna Merah (bejana C kosong)

Page 13: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Algoritma berisi langkah suatu masalah. Langkah-langkah tersebut

dapat berupa runtunan aksi, pemilihan aksi, dan pengulangan aksi. Ketiga

jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Jadi sebuah

algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar, yaitu:

Runtunan (sequence)

Pemilihan (selection)

Pengulangan (repetition)

a) RUNTUTAN (SEQUENCE)

Sebuah runtunan terdiri dari satu atau lebih instruksi.Tiap instruksi

dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yakni

sebuah instruksi dilaksanakan setelah instruksi sebelumnya selesai

dilaksanakan.Urutan instruksi menetukan keadaan akhir algoritma.Bila

urutan diubah, maka hasil akhirnya mungkin juga bisa berubah.

Perhatikan runtunan instruksi berikut:

A1

A2

A3

A4

A5

Sebagai contoh, tinjau kembali algoritma mempertukarkan larutan

di dalam dua buah bejana A dan B. Algoritma diatas disusun oleh runtunan

Page 14: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

yang terdiri atas 3 buah instruksi. Tiap instruksi dikerjakan secara

berurutan, maka hasil akhir adalah hasil diinginkan.

Bila instruksi diubah, maka hasil akhirnya pun juga berubah

sehingga pertukaran isi dua buah bejana pun tidak benar. Karena itu,

penting perlu memperhatikan urutan aksi di dalam sebuah runtunan.

Urutan aksi di dalam runtunan mencerminkan cara berpikir si penyusun

algoritma dalam menuliskan langkah-langkah pemecahan masalah.

b) PEMILIHAN (SELECTION)

Adakalanya sebuah instruksi dikerjakan jika kondisi tertentu

dipenuhi. Contoh dalam algoritma pencarian data terkecil dilakukan

dengan membanding-bandingkan data. Mula-mula data pertama dianggap

data terkecil sementara (min). Kemudian membandingkan min dengan

data ke-2, 3, …..(n).

Selama proses perbandingan, bila data lebih kecil dari min, maka

date ke-j itu menjadi min yang baru. Langkah terakhir ditulis dalam

pernyataan berikut

Jika data ke-j lebih kecil dari min, maka

isikan data ke-j sebagai min yang baru

Page 15: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Pernyataan diatas dapat ditulis dalam struktur umum

if kondisi then aksi

Dalam bahasa indonesia, if berati “jika” dan then artinya “maka”.

Kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah. Aksi

hanya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar.Sebaliknya, apabila

kondisi bernilai benar. Sebaliknya apabila bernilai salah, maka aksi tidak

dilaksanakan. Kata yang digarisbawahi, if dan then, merupakan kata kunci

(keywords) untuk struktur pemilihan ini.

Struktur pemilihan if-then hanya memberikan satu pilihan aksi bila

kondisi (persyartan) dipenuhi (bernilai benar), dan tidak memberi pilihan

aksi lain bila kondisi bernilai salah.

Bentuk pemilihan yang lebih umum ialah pemilihan satu dari dua

buah aksi bergantung pada nilai kondisinya. Apabila pilihan aksi yang

dilakukan lebih dari dua buah, maka struktur pemilihannya menjadi lebih

rumit, seperti pada contoh berikut (pemilihan bersarang)

If lampu pengatur lalu lintas berwarna merah then anda harus berhenti

else if lampu pengatur lalu lintas berwarna kuning then anda boleh jalan tapi dengan hati-hati

else anda dipersilahkan terus berjalan

Page 16: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Perhatikanlah bahwa penggunaan indentasi (rongak kosong)

membuat algoritma menjadi lebih mudah dibaca. Tanpa indentasi,

algoritma menjadi lebih sulit dibaca, misalnya algoritma ditulis seperti

dibawah ini

if lampu pengatur lalu lintas berwarna merah then anda harus berhenti

elseif lampu pengatur lalu lintas berwarna kuning then anda boleh jalan tapi dengan hati-hati else anda dipersilahkan terus berjalan

Perancang algoritma sangat dianjurkan membuat indentasi agar

algoritma yang dibuat lebih mudah dibaca.

Contoh lain dari pemilihan bersarang adalah menentukan bilangan

terbesar dari tiga buah bilangan: x, y, dan z.

if x > y then if x > z then

tulis x sebagai bilangan terbesar

else tulis z sebagai bilangan terbesar

else if y > z then

tulis y sebagai bilangan terbesar

else tulis z sebagai bilangan terbesar

Kelebihan struktur pemilihan terletak pada kemampuannya yang

memungkinkan pemroses mengikuti jalur aksi yang berbeda berdasarkan

kondisi yang ada.Tanpa struktur pemilihan, kita tidak mungkin menulis

algoritma untuk permasalahan praktis yang demikian kompleks.

Page 17: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

c) PENGULANGAN (REPETITION)

Salah satu kelebihan komputer adalah kemampuannya untuk

mengerjakan pekerjaan yang sama berulang kali tanpa mengenal lelah.

Sewaktu duduk di sekolah dasar, bila anda pernah dihukum oleh guru

untuk menuliskan sebuah kalimat sebanyak 500 kali, misalnya

dikarenakan anda nakal tidak mengerjakan PR. Misalkan kalimat yang

harus ditulis 500 kali tersebut adalah:

“Saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi”

Bila pekerjaan menulis kalimat ini diserahkan kepada komputer, maka

pemrogram mungkin menuliskannya sebagai berikut:

Algoritma menulis 500 kalimat

Deskripsi :

1. Saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi

2. Saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi

3. Saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi

4. Saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi

....

500

Tentu saja algoritma untuk menulis 500 buah kalimat seperti diatas

tidak elegan, karena instruksi “Saya berjanji tidak akan nakal dan malas

lagi” harus dibuat di dalam teks algoritma sebanyak 500 kali. Untuk

mengatasi hal ini, maka anda dapat menggunakan struktur pengulangan

Page 18: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

for-do sehingga algoritma menulis 500 buah kalimat dapat ditulis sebagai

berikut:

Algoritma menulis 500 kalimat :

Menuliskan kalimat " Saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi "

Sebanyak 500 kali.

Deskripsi :

for K dari 1 sampai 500 do tulis kalimat "Saya berjanji tidak akan nakal dan malas

lagi "

“K” adalah pencacah pengulangan yang dari 1 sampai 500. Komputer akan melaksanakan aksi tulis kalimat tersebut sebanyak 500 kali. Struktur pengulangan ini dapat ditulis secara umum sebagai berikut: for pencacah pengulangan dari 1 sampai Kdo

aksi

Struktur pengulangan yang kedua adalah REPEAT yang terdiri atas

kata kunci repeat-until (repeat artinya “ulangi” dan until artinya “sampai”

atau “hingga”) yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

Repeat aksi Until kondisi

yang artinya adalah pengulangan aksi dilakukan hingga kondisi (persyaratan) berhenti terpenuhi.

Page 19: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Struktur pengulangan yang ketiga adalah WHILE dengan kata kunci

while-do (while artinya “selagi” atau “selama” dan do artinya “lakukan”)

yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

while kondisi do aksi

yang artinya adalah selama kondisi (persyaratan) pengulangan masih benar, maka aksi dikerjakan. Perbedaannya dengan repeat-until, jika pada repeat-until kondisi pengulangan dievaluasi diakhir, sedangkan pada while-do kondisi pengulangan dievaluasi di awal perhitungan.

Meskipun struktur repeat-until dan while-do mempunyai fungsi yang

mirip sehingga pada beberapa kasus dapat saling menggantikan, namun

secara umum penggunaannya bergantung pada spesifikasi masalah.

D. ALGORITHMA MENGGUNAKAN BAHASA NATURAL

Bahasa Natural atau yang biasa disebut Natural Language

Programming (NLP) merupakan cara penyajian suatu algoritma yang paling

sederhana dan paling mudah dimengerti. karena Bahasa Natural adalah

bahasa yang biasa kita gunakan sehari – hari namun tetap sesuai dengan

kaidah bahasa yang baku. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kita

akan menyajikan suatu algoritma sebuah program dengan bahasa Natural,

antara lain Start dan End yang harus dituliskan secara explisit.

Bahasa Natural, Start biasanya dituliskan sebagai ‘inisialisasi’ atau

‘Mulai’ dan merupakan langkah pertama dalam algoritma, sedangkan End

Page 20: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

sendiri dituliskan sebagai ‘selesai’ dan dituliskan pada akhir algoritma.

Namun sebenarnya tidak ada aturan baku dalam hal penamaan lain dari Start

dan End itu sendiri.

Salah satu contoh sederhana adalah algoritma untuk menentukan

sebuah bilangan adalah ganjil atau genap. Jadi diberikan input sebuah

bilangan dari user, dan program akan secara otomatis menentukan dan

memberikan output berupa informasi genap atau ganjil.

Contoh :

1. Inisialisasi : (START)

2. Input sebuah bilangan, masukkan ke dalam sebuah variabel, misalkan saja

bil.

3. Apakah bil modulus 2 sama dengan nol?

Jika ya, maka bilangan tersebut adalah bilangan genap.

Jika tidak, maka sudah dapat dipastikan bahwa bilangan tersebut

adalah bilangan ganjil.

4. Tampilkan jenis bilangan (genap, atau ganjil).

5. Apakah ingin mengulang proses?

Jika ya, kembali ke langkah 2.

Jika tidak, langsung ke langkah 5 (selesai).

6. Selesai : (END)

Page 21: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

ISI / CONTENT

Pemrograman Bahasa Alami (NLP) adalah cara ontologi dibantu

pemrograman dalam hal kalimat bahasa alam, misalnya Bahasa Inggris.

Sebuah dokumen terstruktur dengan Content, bagian dan sub-bagian untuk

penjelasan kalimat bentuk dokumen NLP, yang sebenarnya adalah sebuah

program komputer. Sebuah contoh dari pemrograman bahasa alami adalah

dalam "sEnglish" yang pendek untuk "sistem bahasa Inggris".

Unit terkecil dari pernyataan di NLP adalah ‘kalimat’. Setiap kalimat

dinyatakan dalam bentuk konsep dari ontologi yang mendasari, atribut dalam

ontologi itu dan nama benda-benda dalam huruf kapital. Dalam sebuah teks

NLP setiap kalimat jelas kompilasi menjadi panggilan prosedur dalam bahasa

pemrograman yang mendasari tingkat tinggi seperti MATLAB, Oktaf, Scilab,

Pythondan-lain-lain.

Bahasa simbolik seperti [Mathematica] mampu Diartikan atau

ditafsirkan pengolahan pertanyaan oleh kalimat. Hal ini dapat

memungkinkan permintaan interaktif seperti yang diterapkan. Perbedaan

antara dan NLP adalah bahwa yang kedua membangun sebuah program

tunggal atau perpustakaan rutinitas yang diprogram melalui kalimat bahasa

alam dengan menggunakan ontologi yang mendefinisikan struktur data yang

tersedia dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Sebuah teks contoh dari program bahasa NLP Inggris (dalam sEnglish) adalah

sebagai berikut:

Page 22: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Yang mendefinisikan skema kontrol umpan balik menggunakan [sliding

mode kontrol] metode. Catatan ini menjelaskan NLP dalam bentuk umum,

tanpa spesifik tentang bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mendasari.

E. PENGENALAN VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA DAN OPERATOR

a) VARIABEL

Variabel adalah merupakan tempat penyimpanan data yang sifatnya

sementara.Variabel dialokasikan oleh computer untuk menampung nilai

data dan variable harus memiliki tipe data atau jenis data. Setiap variable

harus mempunyai nama untuk pemberian nama variable terdapat

beberapa syarat yaitu :

Syarat Penamaan Variabel :

Panjang Karakter Maksimal 255 Karakter

Tidak dapat menggunakan Spasi

Page 23: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Tidak dapat dimulai dengan angka

Tidak dapat menggunakan Tanda Baca selain ( _ )

Pendeklarasian Variabel adalah suatu kegiatan untuk mengenalkan

Nama Variabel dengan Tipe Data yang digunakan di Memory (Random

Access Memory) atau dapat juga didefenisikan sebagai awal pemesanan

tempat pada blok – blok memory. Didalam Visual Basic contohnya, sangat

dianjurkan untuk mendeklarasikan suatu variable dengan cara

menentukan nama dan type data yang digunakan.Pada saat

mendeklarasikan variable terdapat beberapa tempat yang dapat

digunakan yaitu :

General Declarations Form / Module

Didalam Procedure atau Fungsi

Mendeklarasikan variabel

Memberikan nama variabel sebagai identitas pengenal

Menentukan tipe data variable

Bentuk umum:

Var

NamaVariabel1,

NamaVariabel2,

:

:

NamaVariabelN : TipeData1;

NamaVariabel1,

NamaVariabel2,

:

Page 24: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

:

NamaVariabelN : TipeData2;

:

:

NamaVariabel1,

NamaVariabel2,

:

:

NamaVariabelN : TipeDataN;

Contoh Deklarasi variabel :

Var

Angka1,

Angka2 :Integer; Nama1,

Nama2 :String;

b) TIPE DATA

Tipe data atau Jenis Data dapat diartikan sebagai media untuk

mendefinisikan Variabel. Secara sederhana tipe data dapat didefinisikan

dengan istilah tempat untuk menentukan pemberian nilai terhadap suatu

variabel sesuai atau tidak dengan nilai yang diberikan oleh user. Dalam

versi lain tipe data juga diartikan sebagai batasan terhadap fungsi tanda

pengenal terhadap semua nilai yang diterima.

Logika yang dapat kita berikan adalah ketika kita menempatkan

tanda pengenal harga hanya mengenal angka, maka ketika kita

Page 25: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

memberikan nilai berupa string maka secara otomatis data tersebut akan

ditolak karena nilai tersebut tidak dikenali oleh tipe data yang diberikan.

JENIS-JENIS TIPE DATA

1. Tipe data Integer / Ordinal

Tipe data ini adalah tipe data yang berupa bilangan bulat yang

akan digunakan untuk operasi matematika. Ada beberapa tipe data

yang termasuk integer, yaitu antara lain:

ShortInt : memiliki nilai range -128 sampai 127 (signed 8-bit)

SmallInt : memiliki nilai range antara - 32768 sampai dengan 32767

(signed 16-bit)

LongInt : memiliki nilai range -2147483648 sampai 2147483647

(signed 32-bit )

Int64 : memiliki range -263+1 sampai 263-1 (signed 64-bit)

Byte : memiliki nilai range 0 sampai 255 (unsigned 8-bit)

Word : memiliki nilai range 0 sampai 65535 (unsigned 16-bit)

LongWord : memiliki nilain range 0 sampai 4294967295(unsigned

32-bit )

Pada pemakaian integer type di implemetasi 16 bit maka:

Integer : memiliki range antara - 32768 sampai dengan 32767

(signed 16-bit)

Cardinal : memiliki range 0 sampai 65535 (unsigned 16-bit)

Page 26: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Pada pemakaian integer type di implemetasi 32 bit maka:

Integer : memiliki range antara -2147483648 sampai 2147483647

(signed 32-bit)

Cardinal : memiliki range 0 sampai 4294967295 (unsigned 32-bit)

Penulisan pada deklarasi variable:

[variable] : [type data integer];

2. Tipe data Boolean

Tipe data ini hanya terdiri dari nilai logika True (1) dan False (0).

Ada beberapa jenis dari tipe Boolean ini, yaitu:

Boolean : berukuran 1 byte (false 0, true 1)

ByteBool : berukuran Byte (false 0, true 255 - 8 bit)

Bool : berukuran Double (false 0, true -1)

WordBool : berukuran Word (false 0, true 65535 - 16 bit)

LongBool : berukuran Double (false 0, true -1)

Penulisan pada deklarasi variable:

[variable] : [type data boolean];

3. Tipe data Floating Point /Real

Tipe data Floating Point/Real ini meliputi bentuk bilangan

desimal. Beberapa bentuk dari tipe data ini adalah :

Page 27: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Real : memiliki range 2.9 x 10-39 sampai 1.7 x 1038

Single : memiliki range 1.5 x 10-45 sampai 3.4 x 1038

Double : memiliki range 5.0 x 10-324 sampai 1.7 x 104392

Extended : memiliki range 3.6 x 10-4951 sampai 1.1 x 104392

Currency : memiliki range -922337203685477.5808 sampai

922337203685477.5808

Comp : memiliki range -263+1 sampai 263-1

Untuk currency, tipe data ini memiliki kepresisian tinggi yaitu 4

angka dibelakang koma (pembulatan bilangan real menjadi bilangan

desimal dengan 4 angka dibelakang koma). Biasanya digunakan untuk

satuan uang. Dan untuk comp, tipe data ini akan menyimpan nilai

integer (bulat) dari nilai decimal yang masuk (melakukan pembulatan).

Penulisan pada deklarasi variable:

[variable] : [type data floating point];

4. Tipe Data Enumerated

Tipe data Enumeratedadalah tipe data yang berupa nilai urutan

dari data yang telah dibuat.

Penulisan pada deklarasi variable :

[variable] : ( [data0],[data1],[data2] );

Masing-masing data akan diberikan nilai integer secara urut.

Urutan dimulai dengan nilai urut 0.

Page 28: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Jika ingin melihat nilai integer dari setiap data maka dengan perintah:

ord( [data1] )

5. Tipe data Sub Range

Tipe data ini memungkinkan kita membuat range sendiri. Dengan

perintah:

[variable] : [constant start]..[constant end];

contoh:

a :5.....10;

Jika kita mendeklarasikan 5 adalah a maka proses compile akan

terus berjalan jika kita mendeklarasikan 15 adalah a maka proses

compile tidak akan berjalan atau berhenti, sehingga terdapat error pada

proses compile sehingga tidak dapat di run.

6. Tipe data String dan Character

Tipe data String adalah tipe data yang merupakan rangkaian dari

huruf, angka atau symbol yang tidak mengandung harga (nilai).

Beberapa tipe data string adalah sebagai berikut:

ShortString : Dapat menampung 255 karakter (ANSIChar)

AnsiString : Dapat menampung ~231 karakter (ANSIChar)

WideString : Dapat menampung ~230 karakter (WideChar)

String : Dapat menampung 255 karakter (ANSIChar)

Page 29: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Tipe data Character adalah tipe data yang berkaitan dengan

karakter ( huruf, angka, symbol). Ada beberapa tipe data dari Character

yaitu:

ANSIChar : Satu karakter ANSI

WideChar : Satu karakter Unicode

Char : Sama dengan ANSIChar

Jika Anda ingin memunculkan karakter dari nomor urut, Anda

dapat menggunakan perintah chr([NoUrut]). Dan untuk mengetaui no

urut dari sebuah karakter, Anda dapat menuliskan perintah

:chr([karakter]);

c) KONSTANTA

Kontanta adalah tempat penyimpanan data yang sifatnya tetap.

Konstanta sama seperti halnya variable yaitu sama – sama sebagai tempat

penyimpanan data akan tetapi Konstanta hanya dapat memiliki satu Data

dan tidak memiliki tipe data. Konstanta hanya mengenal 2 tipe data / jenis

data yaitu :

Data String adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan barisan

karakter.

Data Double adalah tipe bilangan riil termasuk bilangan pembagian

atau koma.

Page 30: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Pada saat mendeklarasikan Konstanta terdapat beberapa tempat

yang dapat digunakan yaitu :

General Declarations Form / Module

Konstanta Didalam Procedure atau Fungsi

Bentuk Umum :

Const

NamaKonstanta1 = NilaiKonstanta1;

NamaKonstanta2 = NilaiKonstanta2;

:

:

NamaKonstantaN = NilaiKonstantaN;

Contoh deklarasi konstanta:

Const

Jumlah = 100; {integer}

Nama = 'Rini'; {string}

Konstanta Bertipe

Konstanta bertipe adalah suatu konstanta yang dideklarasikan dengan tipe

tertentu:

Bentuk Umum:

Const

NamaKonstanta1:Tipe1 = NilaiKonstanta1;

NamaKonstanta2:Tipe2 = NilaiKonstanta2;

:

:

NamaKonstantaN:TipeN = NilaiKonstantaN;

Page 31: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Contoh deklarasi konstanta:

Const

Jumlah : integer = 100;

Nama : string = ‘Rini’;

d) OPERATOR

Operator adalah sebuah simbol yang berguna dalam

memerintahkan suatu perintah dalam komputer untuk menjalankan

persamaan matematika atau suatu logika, misalnya untuk:

Menjumlahkan dua nilai

Memberikan nilai ke suatu variabel (assignment)

Membandingkan kesamaan dua nilai.

Contoh penggunaan operasi operator diatas:

$x = 100;

$y = 10;

Page 32: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Operasi Operator Contoh Sintax

Penjumlahan + $x + $y Pengurangan - $x – $y

Perkalian * $x * $y

Pembagian / $x / $y Sisa Pembagi % $x % $y

Increament ++ $x++ Decreament -- $x–

F. PSEUDOCODE

Pseudocode adalah bentuk penulisan algoritma yang menggunakan

struktur bahasa pemrograman sederhana. Walaupun pseudocode memakai

struktur bahasa pemrograman, pseudocode tidak mengikuti aturan penulisan

bahasa pemrograman manapun. Mengapa begitu? Karena pseudocode

dituliskan hanya untuk mempermudah seseorang memahami sebuah

algoritma.

Dengan begitu, pseudocode hanyalah menyerupai kode program saja,

dan tidak bisa dimengerti langsung oleh komputer.Pseudocode baru bisa

diolah oleh komputer jika telah mengikuti aturan penulisan sebuah bahasa

pemrograman.(Bisa bahasa C, Java, Pascal, dan lain-lain.)

Contoh-contoh penulisan pseudocode:

1. Menampilkan tulisan Test

Start

Print ‚Test‛

End

Page 33: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

2. Menampilkan variable berisi tulisan Test

Start

a = ‚Test‛

Print a

End

3. Menghitung hasil penjumlahan

Start

Read b, c

d = b + c

Print b, ‚ ditambah ‚, c, ‚ hasilnya ‚, d

End

4. Menampilkan isi variable yang hanya lebih kecil dari 10

Start

Read e

If e < 10 Then

Print e

Else

Print ‚Masukkan angka kurang dari 10!‛

End If

End

5. Menampilkan isi variable yang hanya di antara 0 dan 10

Start

Read f

If f > 0 Then

If f < 10 Then

Print f

Else

Print ‚Masukkan angka di antara 0 dan 10!‛

End If

Else

Print ‚Masukkan angka di antara 0 dan 10!‛

End If

End

Page 34: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

6. Menampilkan mata pelajaran sesuai nomor yang dimasukkan

Start

Print ‚Masukkan nomor mata pelajaran Anda (1-3):‛

Read g

Switch g

Case 1 : Print ‚Matematika‛

Case 2 : Print ‚Bahasa Indonesia‛

Case 3 : Print ‚Bahasa Inggris‛

Else : Print ‚Masukkan hanya nomor 1-3‛

End Switch

End

7. Menampilkan tulisan Test sebanyak 5 kali dengan fungsi For

Start

For h = 1 To 5 Do

Print ‚Test ‛

End For

End

8. Menampilkan tulisan Test sebanyak 5 kali dengan fungsi While-Do

Start

i = 1

While i <= 5 Do

Print ‚Test ‛

i = i + 1

End While

End

9. Menampilkan tulisan Test sebanyak 5 kali dengan fungsi Repeat-Until

Start

j = 1

Repeat

Print ‚Test ‛

j = j + 1

Until j <= 5

End

Page 35: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

G. FLOWCHART

Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan

simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang

menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak,

beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut

menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi

selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau

algoritma tersebut.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan

rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna

terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu, design sebuah flowchart harus

ringkas, jelas, dan logis.

Jenis jenis Flowchart

Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:

1. Bagan alir sistem (systems flowchart).

2. Bagan alir dokumen (document flowchart).

3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).

4. Bagan alir program (program flowchart).

5. Bagan alir proses (process flowchart).

Page 36: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

System Flowchart

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.Bagan ini menjelaskan urut-

urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem

menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir

yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-

tembusannya.

Page 37: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang

mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di

dalam sistem.Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan

simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar

komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.Maksud penggunaan

gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang

yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-

gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama

menggambarnya.

Page 38: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Program Flowchart

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir

program dibuat dari verifikasi bagan alir sistem.

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika

program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer

terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program

digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program

komputer secara logika.

Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.Gambar

berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program

komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk

Page 39: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan

alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

Process Flowchart

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang

banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis

sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Page 40: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

SIMBOL DAN FUNGSI FLOWCHART

Pedoman Membuat Flowchart

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada

beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:

Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri

kekanan.

Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

Page 41: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja

Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harusditelusuri

dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas

yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang

sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan

pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila

percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Contoh

Page 42: Dasar pemrograman ( algorithma pemrograman )

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Fe

br

ua

ry

6,

20

14

Keterangan :

Dari gambar flowchart di atas terlihat bahwa suatu flowchart harus

terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang menjadi topik dalam

pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan ini banyak

mengandung variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang akan

dipecahkan. Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan

flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu:

Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit

sehingga jalannya proses menjadi singkat

Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.

Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.