dasar dasar konstruksi kayu

30
Dasar – Dasar Konstruksi Kayu

Upload: dwi-anugrah

Post on 26-Jun-2015

6.737 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • 1. Dasar dasarkonstruksiKayuDasar dasarkonstruksiKayu (definisi)MetodePenghitungandengan ASD

2. Kostruksi KayuKonstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksibangunan. Pengetahuan dasar mengenai konstruksikayu pada umumnya adalah Hubungan dan SambunganKayu 3. Sambungan dan HubunganKonstruksi Kayu Sambungan kayu adalah dua batang atau lebihyang disambung-sambung menjadi satu batangkayu panjang atau mendatar maupun tegak lurusdalam satu bidang datar atau dua dimensi Sedangkan yang disebut dengan hubungan kayuyaitu dua batang kayu atau lebih yang dihubung-hubungkan menjadi satu benda atau satu bagiankonstruksi dalam satu bidang (dua dimensi)maupun dalam satu ruang berdimensi tiga. 4. Untuk memenuhi syarat kekokohan maka sambungandan hubungan-hubungan kayu harus memenuhisyaratsyarat sebagai berikut: a. Sambungan harus sederhana dan kuat. Harusdihindari takikan besar dan dalam, karena dapatmengakibatkan kelemahan kayu dan diperlukanbatang-batang kayu berukuran besar, sehingga dapatmerupakan pemborosan. b. Harus memperhatikan sifat-sifat kayu, terutamasifat menyusut, mengembang dan tarikan. c. Bentuk sambungan dari hubungan konstruksi kayuharus tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja. 5. Hubungan kayu dibagi dalam 3 kelompok ialah:a. Sambungan kayu arah memanjangb. Hubungan kayu yang arah seratnya berlainan(menyudut)c. Sambungan kayu arah melebar (sambungan papan)Sambungan memanjang digunakan untukmenyambung balok tembok, gording dan sebagainya.Hubungan kayu banyak digunakan pada hubungan-hubungan pintu, jendela, kuda-kuda dan sebagainya.Sedangkan sambungan melebar digunakan untuk bibirlantai, dinding atau atap. 6. Sambungan Kayu Arah Memanjang Mendatarsambunganmemanjang ini terdiri dari sambungan mendatar dantegak lurus.a. Sambungan bibir lurusb. Sambungan bibir lurus berkaitc. Sambungan bibir miringd. Sambungan bibir miring berkaite. Sambungan memanjang balok kuncif. Sambungan memanjang kunci jepitg. Sambungan tegak lurus. 7. Sambungan bibir lurus 8. Sambungan bibir lurus berkait 9. Sambungan bibir miring 10. Sambungan bibir miring berkait 11. Sambungan memanjang balokkunci 12. Sambungan memanjang kunci jepit 13. Sambungan tegak lurus 14. Sambungan kayu arah melebar 15. Hubungan kayu menyudut 16. Hubungan Kayu Menyudut dengan lubangdan gigi 17. Hubungan ekor burung terbenam 18. Hubungan ekor burung layang 19. Hubungan ekor burung layang(Tidak tembus) 20. Hubungan ekor burung sorong 21. Hubungan kayu menyudut denganlubang dan pen 22. Hubungan Loef dan Voorloef 23. Gaya Gaya yang harusdiperhatikan pada sambunganGaya TarikGaya DesakGaya Momen 24. Gaya Tarik pada sambunganBila yang bekerja gaya tarik, maka sambungan batangkayu tersebut harus saling mengait agar tidak mudahlepas, Misalnya memakai sambungan bibir miringberkait. 25. Gaya Desak Pada SambunganBila yang bekerja gaya desak, maka sambungankedua batang kayu diusahakan agar permukaanbatang yang akan disambung saling menempel rapat.Misalnya memakai sambungan tegak lurus tekan. 26. Gaya Lintang dan MomenBila yang bekerja gaya lintang dan momen, maka gayalintang akan menyebabkan sambungan akan salingbergeser sedang momen akan menyebabkan suatulenturan. Maka dalam hal ni sambungan harus kuat dankaku misalnya memakai sambungan pengunci. 27. ASD (Allowable Stress Design)Allowable Stress Design merupakan formatkonvesional yang sederhana dalam format inidiasumsikan tidak ada variabilitas beban sehinggasetiap macam beban dianggap mempunyai pengaruhyang sama terhadap kayu dan tidak ada distribusibeban, konsep dasar dari penghitungan ASD adalah 28. artinya beban hidup (L) ditambah beban mati (D)harus lebih kecil dengan tegangan ijin (Fx) dikalikandengan faktor lama pembebanan (Cd) diambil nilai1,oo untuk lantai, 1,15 untuk atap dengan beban salju1,25 untuk atap tanpa beban salju. Sedangkantegangan izin (Fx) merupakan kekuatan karakteristikkayu yang telah direduksi dengan faktor penyesuaiansebagai faktor pengali. Untuk softwood dipilih faktorpenyesuaian sebesar ,1 sedangkan untuk hardwooddipilih faktor penyesuaian sebesar ,3. Kekuatankarakteristik merupakan 5% Exclution limit distribusipopulasi (R0,05 ). Sehingga tegangan ijin (Fx) untukpemilahan mekanis dapat dilakukan dengan cara :