dasar dasar good governance

14
DASAR DASAR GOOD GOVERNANCE (KEPEMERINTAHAN YANG BAIK) Bagian I Perubahan paradigma dalam bidang kepemerintahan dalam era pasca reformasi ini menjadi topik utama dalam paradigma baru kepemerintahan di Indonesia. Aparatur pemerintah merupakan unsur pelayanan masyarakat perlu lebih dahulu menghayati serta menerapkannya sesuai tuntutan zaman yang sudah berubah. Bahwa paradigma lama yang selama ini menjadi aspek pemerintahan dengan kecenderungan dengan kekuasaan dan sekarang berubah menjadi kewenangan untuk pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan perubahan era reformasi tersebut baik secara internal maupun perubahan lingkungan strategik yang sudah merupakan keharusan setiap pegawai negeri (aparatur) memahami dan melaksanakan secara baik. Perubahan paradigma dalam bidang kepemerintahan dalam era pasca reformasi ini menjadi topik utama dalam paradigma baru kepemerintahan di Indonesia. Aparatur pemerintah merupakan unsur pelayanan masyarakat perlu lebih dahulu menghayati serta menerapkannya sesuai tuntutan zaman yang sudah berubah. Bahwa paradigma lama yang selama ini menjadi aspek pemerintahan dengan kecenderungan dengan kekuasaan dan sekarang berubah menjadi kewenangan untuk pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan perubahan era reformasi tersebut baik secara internal maupun perubahan lingkungan strategik yang sudah merupakan keharusan setiap pegawai negeri (aparatur) memahami dan melaksanakan secara baik. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000, tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang menetapkan salah satu mata diklat yaitu; Dasar-dasar Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) untuk diikuti oleh calon pegawai yang akan menduduki

Upload: arif-antonika

Post on 02-Jul-2015

456 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Dasar Good Governance

DASAR DASAR GOOD GOVERNANCE (KEPEMERINTAHAN YANG BAIK) Bagian I

Perubahan paradigma dalam bidang kepemerintahan dalam era pasca reformasi ini

menjadi topik utama dalam paradigma baru kepemerintahan di Indonesia. Aparatur

pemerintah merupakan unsur pelayanan masyarakat perlu lebih dahulu menghayati

serta menerapkannya sesuai tuntutan zaman yang sudah berubah. Bahwa paradigma

lama yang selama ini menjadi aspek pemerintahan dengan kecenderungan dengan

kekuasaan dan sekarang berubah menjadi kewenangan untuk pelayanan masyarakat,

pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan perubahan era reformasi tersebut baik

secara internal maupun perubahan lingkungan strategik yang sudah merupakan

keharusan setiap pegawai negeri (aparatur) memahami dan melaksanakan secara

baik.

Perubahan paradigma dalam bidang kepemerintahan dalam era pasca reformasi ini menjadi topik

utama dalam paradigma baru kepemerintahan di Indonesia. Aparatur pemerintah merupakan unsur

pelayanan masyarakat perlu lebih dahulu menghayati serta menerapkannya sesuai tuntutan zaman

yang sudah berubah. Bahwa paradigma lama yang selama ini menjadi aspek pemerintahan dengan

kecenderungan dengan kekuasaan dan sekarang berubah menjadi kewenangan untuk pelayanan

masyarakat, pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan perubahan era reformasi tersebut baik secara

internal maupun perubahan lingkungan strategik yang sudah merupakan keharusan setiap pegawai

negeri (aparatur) memahami dan melaksanakan secara baik.

 

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000, tentang Diklat Jabatan Pegawai

Negeri Sipil yang menetapkan salah satu mata diklat yaitu; Dasar-dasar Kepemerintahan Yang Baik

(Good Governance) untuk diikuti oleh calon pegawai yang akan menduduki jabatan eselon IV. Untuk

menjadikan jabatan pegawai negeri sipil pada jenjang eselon IV sebagai sumber daya manusia

aparatur negara yang mempunyai kompentensi yang bersikap dan berperilaku yang menentukan

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.   

 

Bertolak dari amanat PP tersebut di atas, dalam makalah ini penulis akan berusaha menguraikan apa

yang menjadi dasar dari kepemerintahan yang baik tersebut yang dapat diaplikasikan (diterapkan)

dalam kehidupan kepemerintahan khususnya di daerah Sumatera Barat. Hal ini mengingat banyak

factor yang mempengaruhi perubahan paradigma tersebut dari pemerintah menjadi kepemerintahan

yang mempunyai pengertian yang jauh mendalam dan memerlukan waktu untuk penerapannya.

 

Berselang waktu sekitar 10 tahun, semenjak dimulai reformasi pada tahun 1998 lalu, telah membawa

banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mempunyai implikasi mendalam

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia umumnya dan di Sumatera

Barat khususnya. Melalui demokratisasi dan desentralisasi, keterbukaan, transparansi, akuntabilitas,

Page 2: Dasar Dasar Good Governance

penyelenggaraan pemerintahan di daerah sebagai ciri dari Good Governance atau kepemerintahan

yang baik tersebut.

 

Sejalan dengan perubahan zaman yang dipengaruh era globalisasi yang menandai proses transformasi

dari era orde baru, secara struktural dengan demokratisasi yang berkembang dalam kehidupan

bermasyarakat. Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat di berbagai bidang kehidupan;

penegakan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam pemerintahan,

penghormatan hak azasi manusia serta perubahan interaksi sosial poitik dan ekonomi antara

masyarakat dan pemerintah.

 

 PENGERTIAN DAN PARADIGMA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD

GOVERNANCE)

 

Sebelum melakukan  pembahasan lebih lanjut  tentang apa  pengertian dan  menjadi  dasar dasar dan 

prinsip prinsip  Good Governance dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, dirasa perlu

memahami  pengertian dan beberapa perbedaan antara  kepemerintahan (Governance ) dan pemerintah

(government)  yaitu antara lain  :

 

Pemerintahan (Government)

 

Dalam pengertiannya bahwa Pemerintah adalah merupakan salah satu unsur dari tiga unsur berdirinya

sebuah negara disamping rakyat dan wilayah. Selanjutnya unsur pemerintah merupakan sebuah

kekuasaan (power) untuk menjalankan pemerintahan dengan melayani kepentingan rakyat serta

bertugas/berhak menjalankan roda pemerintahan dengan peraturan perundangan serta peraturan

lainnya untuk mengatur rakyat dengan tujuan tercapainya kesejahteraan rakyat itu sendiri. Kekuasaan

yang diberikan tersebut merupakan tugas untuk mengatur dan pelaksanaan ketertiban dan keamanan

dalam masyarakat serta melakukan pungutan pajak dan retribusi serta mengatur jalannya

perekonomian dalam sebuah Negara.

 

Dipihak lain rakyat selama ini diartikan sebagai orang yang diperintah mempunyai hak dan kewajiban

tertentu sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan legislatif. Disini tampak perbedaan

antara pemerintah disuatu sisi dan rakyat disisi lainnya. Dalam pengertian tersebut pemerintah

mempunyai kedudukan lebih dominant dibanding rakyatnya sendiri.

 

Dalam kaitan dengan sejarah pemerintahan dengan mulai sejak Kemerdekaan tahun 1945, sudah

banyak terjadi perubahan sistem pemerintah termasuk didalamnya pemerintah daerah. Diawali

lahirnya istilah pemerintahan semenjak manusia belum mengenal pemerintahan, dimana manusia

hidup secara berkelompok-kelompok kecil yang bersifat bebas melakukan sesuatu sesuai kebutuhan-

kelompok masing-masing sesuka hati mereka. Mereka hidup berpindah-pindah dengan memanfaatkan

sebagian besar energi hanya untuk mempertahankan diri dari serangan kelompok lain. Belum ada

hukum yang mengatur hubungan antar kelompok tersebut yang merupakan nilai dan etika untuk

menentukan sikap dan perilaku masing masing.

Page 3: Dasar Dasar Good Governance

 

Kemudian muncul istilah manusia memakan manusia dan manusia yang kuat akan berkuasa dan

manusia yang lemah akan dieksploitasi dan dirampas haknya oleh yang kuat (manusia yang satu

menjadi srigala terhadap manusia yang lain).          

Kondisi tersebut akan selalu mengakibatkan terjadi konflik dalam masyarakat mereka, sebagaimana

kita dengar dalam kehidupan masyarakat primitif dimanapun didunia ini.

 

Seiring dengan perjalanan waktu orang-orang yang kuat (pemimpin) tersebut lama kelamaan

mendapat suatu bisikan untuk menjadi manusia bijaksana untuk menciptakan kehidupan yang lebih

tertib, melalui kesepakatan-kesepakatan untuk mengatur kehidupan masyarakat yang lebih maju.

 

Pengertian secara Harfiah bahwa Pemerintah atau government dalam bahasa Inggris berarti “The

Authoritative direction and administration of the affairs of men/women in nation, state, city, etc” . atau

dalam bahasa Indonesia berarti “Pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang

orang dalam sebuah Negara, Negara bagian, kota  dan sebagainya.

 

Atau sebagai The Governing Body of a Nation, state, city, etc. Atau sebagai lembaga/badan yang

menyelenggarakan pemerintahan Negara, Negara bagian, kota dan sebagainya.

Sedangkan istilah kepemerintahan dalam bahasa Inggris disebut Governance yang berarti “Act, fact,

manner, of governing”, jika diterjemahkan berarti tindakan, fakta, pola, dari kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan.

 

Governance merupakan suatu proses atau kegiatan, oleh Kooiman (1993) berarti merupakan

serangkaian kegiatan (proses) interaksi sosial politik antara pemerintah dengan masyarakat dalam

berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas

kepentingan-kepentingan tersebut.

 

Menurut Prof. Bintoro Tjokroamidjojo (34:2000) dalam Buku Paradigma Baru Management

Pembangunan, mengemukakan bahwa Governance berarti ; memerintah, menguasai, mengurusi,

mengelola. Kemudian kutipan pendapat Bondan Gunawan dengan istilah penyelenggaraan sebagai

terjemahan dari Governance. Begitu juga dalam pidato Presiden RI tanggal 16 Agustus 2000 istilah

Governance diterjemahkan menjadi pengelolaan.

 

Kesimpulan pengertian Governance disamping berarti kepemerintahan, juga mengandung arti

pengurusan, pengelolaan, pengarahan, pembinaan, penyelenggaraan dan bisa juga diartikan

Pemerintahan.

 

Istilah Public Governance, Private Governance, Corporate Governance, Banking Governance

kemudian berkembang secara luas secara populer dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat  dan

bisnis.

 

Page 4: Dasar Dasar Good Governance

Sedangkan dalam praktek terbaiknya disebut Good Governance (kepemerintahan yang baik)  yang

sampaikan dalam PP nomor 101 tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS.

 

Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)

 

Pengertian istilah Good adalah Pertama; merupakan nilai-nilai yang sesuai keinginan rakyat atau nilai

yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan nasional :  kemandirian,

pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua; aspek-aspek fungsional dari pemerintah yang

efektif dalam pelaksanakaan tugas untuk mencapai tujuan. 

 

Pendapat Pinto (1994), istilah Governance mengandung arti Praktek Penyelenggaraan Kekuasaan dan

Kewenangan oleh Pemerintah dalam mengelola urusan pemerintahan secara umum, dan

pembangunan ekonomi khususnya.

 

OECD dan World Bank mensinonimkan Good Governance dengan penyelenggaraan manajemen yang

solid dan bertanggung jawab, sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah

alokasi investasi, menghindarkan korupsi/KKN baik secara politik maupun administrasi, menjalankan

disiplin anggaran serta penciptaaan legal  and plotical framework bagi tumbuhnya wiraswasta.

 

Menurut UNDP tentang definisi Good Governance adalah sebagai hubungan yang sinergis dan

konstruktif diantara Negara, sektor swasta dan masyarakat, dalam prinsip-prinsip; partisipasi,

supremasi hukum, transparansi, cepat tanggap, membangun konsesus, kesetaraan, efektif dan efisien,

bertanggungjawab serta visi stratejik.

 

Menurut AKIP (LAN & BPKP, 2000) bahwa proses penyelenggaraan kekuasaan Negara dalam

menyediakan Public Good and Sevices di sebut Governance (pemerintah atau kepemerintahan),

sedang praktek terbaiknya disebut Good Governance (kepemerintahan yang baik). Dituntut dalam

pelaksanaan yaitu; Koordinasi (aligment) yang baik dan Integrasi, Profesionalisme serta Etos Kerja

dan Moral yang tinggi.

Mewujudkan pemerintah yang baik diperlukan komitmen dari semua pihak (pemerintah dan

masyarakat). Sedangkan Wujud Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) adalah

Penyelenggaraan Negara yang solid dan bertanggung jawab dan efektif dan efisien dengan

mensinergikan interaksi yang konstruktif diantara domein domein Negara.    

 

Good Governance bersenyawa dengan Sistem Administrasi Negara dengan berupaya

menyempurnakan Sistem administrsi Negara tersebut. Oleh Bagir Manan (1999) menyatakan bahwa

Sangat wajar apabila tuntutan penyelengaraan pemerintahan yang baik terutama ditujukan pada

pembaharuan adinistrasi negara dan penegakan hukum. 

 

J.B.Kristiadi berpendapat bahwa Good Governance dicapai melalui pengaturan yang tepat diantara

dua fungsi pasar dan fungsi organisasi termasuk organisasi publik, sehingga tercapai transaksi

transaksi dengan biaya rendah.

Page 5: Dasar Dasar Good Governance

 

Mustopadidjaja berpandangan bahwa kridibilitas manajemen Pemerintahan pada negara-negara

Demokratis Konstritusional dimasa mendatang akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensinya

dalam pengelolaan kebijakan publik. Peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan publiknya sangat

penting dalam memfasilitasi terjadinya mekanisme pasar yang benar sehingga penyimpangan

penyimpangan terjadi di dalam pasar dapat dihindari. Oleh karena itu, upaya-upaya perwujudan

kearah Good Governance dapat dimulai dengan membangun landasan demokratisasi penyelenggaraan

Negara dan bersamaan dengan itu dilakukan upaya pembenahan terhadap penyelenggaraan

pemerintahan.

 

JICA dalam pembangunan landasan Demokratisasi Penyelenggaraan Negara dengan elemen-elemen

menyampaikan beberapa hal;

a. Legitimasi. Apa demokrasi dijunjung tinggi dan hukum semestinya mengendalikan

kekuasaan dan kedaulatan? Apa prosedur untuk mekanisme penyampaian keberatan

perbedaan pendapat dibangun dan berfungsi?

b. Accountability, Apa penyalahgunaan wewenang tidak mungkin dilakukan? Apakah ada

keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan wewenang? Apakah tugas-tugas dan

wewenang para pejabat diuraikan secara jelas?

c. Securing Human Rights, Apakah hak azasi manusia dihormati? Apakah hak-hak minoritas

dihormati? Apakah upaya-upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

d. Local Autonomy and Devolution, Apakah penyelenggaran otonomi daerah dan

pendelegasian wewenang dihormati secara institusional?

e. Civilian Control Over Excessive Arms Management and Disarmament, Apakah

pengeluaran militer dikendalikan pada proporsional tertentu dari anggaran.

 

Prinsip-Prinsip Kepemerintahan Yang baik

 

Untuk mewujudkan Good Governance tersebut adalah berbagai karakteristik dan ciri ciri   ditelaah 

dan dilaksanakan dan diikuti dengan sebenarnya dalam perwujuduan Good Governance . Sedangkan

ciri ciri Good Governance menurut  PP No.101 tahun 2000 yaitu ;

Profesionalitas, akutanbilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas,

supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.  

 

Perubahan Paradigma

 

Perubahan paradigma dari pengertian pemerintah (government) antara lain ; dimana unsure kekuasaan

(power)  dirubah menjadi unsur kewenangan (Authority) yang bertugas  melayani masyarakat Atau

Public Servise. Selanjutnya pengertian tersebut dalam Good Governance terdapat tiga unsure terkait

yaitu antara lain ; pemerintah, swasta dan masyarakat yang hidup saling terkait satu sama lain.

Sedangkan paradigma sebelumnya rakyat merupakan sisi lain yang terpisah dari pemerintah, berarti

rakyat harus mengikuti kemauan pemerintah melalui aturan dan kebijakan yang diambil. Walau

Page 6: Dasar Dasar Good Governance

tujuannya adalah  sama  yaitu ingin  meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, serta ketertiban dalam

masyarakatnya.

 

Pemerintah dalam keberadaannya sebagai pelayan terhadap kebutuhan masyarakat di banyak bidang

kehidupan masyarakat luas. Bukan berarti rakyat atau masyarakat yang melayani pemerintah seperti

pernah terjadi dalam beberapa periode masa lalu. Perubahan paradigma tersebut memang memerlukan

waktu , mengingat kesiapan aparatur pemerintah sendiri atau kesiapan masyarakat perlu  proses dan

pentahapan yang baik. Sedangkan untuk menciptakan masyarakat madani  yang merupakan kelompok

diantara pemerintah dengan perorangan   yang  mencakup kelompok atau perorangan yang

berinteraksi secara  social , politik dan ekonomi .  Kelompok masyarakat sipil tersebut telah dirasakan

mamfaatnya oleh masyarakat , melalui fasilitas partisipasi masyarakat dengan cara mobilisasi   untuk

meningkatkan kesejahteraannya melalui berbagai bidang sebagai masyarakat yang madani atau (civil

society) .

 

Masyarakat yang madani dimaksud disini merupakan kelompok masyarakat yang telah menyadari

perbaikan kesejahteraan , tingkat pendidikan dan peradaban masyarakat secara keseluruhan yang

tujuannya terbentuk kutup kutup kekuasaan baru dalam masyarakat. Masalah ini sebagai akibat dari

semakin lemahnya  ketergantungan social , ekonomi mereka kepada kekuasaan formal  (M.Ryaas

Rasyid  Dalam Buku Berjudul  Makna Pemerintahan).

 

Transformasi  structural tersebut ditandai dengan proses demokratisasi yang semakin tumbuh dan

berkembang , pemberdayaan  dan peningkatan partisipasi  masyarakat dalam berbagai bidang ,

penegakan supremasi hukum  dan pemberantasan korupsi , kolusi dan nepotisme di lingkungan

pemerintah , penghormatan terhadap hak-hak  azasi manusia, dinamika interaksi social , politik dan

ekonomi antara pemerintah dan masyarakat.

 

Perbedaan antara Pemerintah  (Government) dan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)

 

         GOVERNMENT                                                  GOOD GOVERNANCE

 

1. Kekuasaan (Power) klasik                                        1. Kewenangan/Pelayanan/modern

2. Sentralisasi                                                                2. Desentralisasi (otonomi)

3. Pengerahan  masyarakat                                           3 Pemberdayaan masyarakat

4. Dominasi ekonomi                                                    4.Ekonomi Pasar

5. Pembinaan Masyarakat                                             5. Civil Society.

6. Top Down                                                                 6. Bootom Up

……………………………………………………………………………………………..

Kondisi masyarakat sekarang memang jauh berbeda dari kondisi mayarakat sewaktu kemerdekaan

lebih setengah abad lalu . Banyak kemajuan diberbagai bidang kehidupan  ; seperti ekonomi, social

budaya , politik  telah semakin meningkatkan kwalitas hidup masyarakat . Kemajuan tersebut semakin

kompleks, dinamis dan sangat beragam, walaupun ada sebagian besar masyarakat yang masih hidup

dibawah garis kemiskinan dan bahkan hidup kelaparan di negeri kaya raya ini.

Page 7: Dasar Dasar Good Governance

 

Khusus dibidang perekonomian Indonesia sempat mengalami fluktuasi ekonomi beberapa dasawarsa

sebelum  akhir tahun 1990 an. Era orde baru hanya sempat bertahan pada tahun 1998 setelah

gelombang politik besar dari  reformasi muncul setelah kegagalan orde ini dalam mempertahankan

kekuasaannya . Diawali dengan krisis ekonomi dan berlanjut menjadi krisis multi dimensional

sebelum lahirnya reformasi , menyebabkan Negara besar ini masih belum bisa bangkit untuk

melepaskan diri dari berbagai krisis tersebut sampai sekarang.

 

Dari kegagalan tersebut di ataslah muncul dan menguatnya tuntutan aktualisasi peranan masyarakat

aktif dalam pembangunan. Dominasi peran pemerintah dalam pembangunan mulai dipertanyakan dan

semakin menguatnya kesadaran  akan nilai nilai demokrasi  yang ditandai dengan kebebasan

masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan , mulai dari perencanaan dan pelaksanaan dan

evaluasi      .

 

Dibidang penyelenggaraan pemerintah banyak negara yang sudah menemukan pola pola baru melalui

pendekatan pendekatan pembangunan dengan melibatkan peran aktif msyarakat termasuk

didalamnya dunia usaha serta LSM secara lebih besar.   

Pola tersebut kemudian berubah menjadi format baru kepemerintahan yang mengubah pandangan

klasik yang pemerintah selama ini lebih dominant dalam pembangunan masyarakat.

 

Konsepsi Kepemerintahan (Governance)

 

Karakteristik masyarakat post modern dewasa ini bersifat ;  kompleks, dinamis, dan beraneka ragam.

Kemajuan pembangunan msyarakat selama ini telah mendorong terbentuknya kondisi mayarakat

seperti yang dimaksud di atas yang mempunyai pola interaksi social piltik antara pemerintah dengan

masyarakat cenderung berubah sejalan dengan kompleksitas, dinamika, dan keragaman permasalahan

yang dihadapi.

 

Dalam perjalanan sejarah pembangunan bangsa bangsa di Negara berkembang di dunia termasuk di

Indonesia  pada era orde baru , telah menunjukan dominasi yang begitu kuat  yang menentukan

kondisi social –ekonomi dan politik dalam kehidupan masyarakat. Monopoli pemerintah semakin kuat

dalam akses terhadap sumber –sumber dan informasi statistic   yang menempatkan pemerintah sebagai

agen pembaharu (agent of development) yang dewasa ini mulai ditinggalkan di era kepemerintahan

yang baik (Good Governance).

 

Konsepsi Penyelenggaraan Pemerintahan (Governing)

Kontek masyarakat dalam masyarakat kontemporer yang dinamis , kompleks dam aneka ragam 

(Koinman ; 1993 : 255-259) . Sedangkan dalam dunia  dengan karekteristik masyarakat seperti

tersebut di atas yaitu :

-          Permasalahan social dalam masyarakat umumnya disebabkan interaksi berbagai factor dan

tidak bisa  dibatasi oleh sebab munculnya suatu factor tertentu secara terisolir.

Page 8: Dasar Dasar Good Governance

-          Pengetahuan politis maupun tehnis tentang permasalahan dan kemungkinan pemecahannya

diantara banyak factor.

-          Tujuan kebijakan public tidak mudah untuk dirumuskan bahwa lebih sering menjadi bahan

untuk disempurnakan ketidak pastian menjadi aturan dan bukan sebagai pengecualian.

 

Kegiatan dalam rangka kepemerintahan dapat didefinisikan sebagai berikut  “, proses interaksi antara

berbagai actor dalam pemerintahan dengan kelompok sasaran atau berbagai individu masyarakat

(Kooiman ; 255)”.

 

Sedangkan menurut Offe  (1985; 310) menyatakan bahwa “, hasil dari tindakan administrative 

dalam berbagai bidang adalah bukan merupakan hasil dari pelaksanaan tugas pemerintah

berdasarkan  peraturan perundang undang yang ditetapkan sebelumnya , tetapi  lebih merupakan

hasil dari kegiatan produksi bersama (coproduction) antara lembaga pemerintah dengan klien

masing masing”.

 

Penyelenggaraan Pemerintahan (governing) dalam masyarakat dewasa ini pada intinya

merupakan proses koordinasi , pengendalian (steering) , pemengaruhan (influence) dan

penyeimbangan (balancing) dari setiap hubungan (interaksi) terebut.

 

Artinya format pemerintahan yang baru diperlukan untuk dapat memenuhi tuntutan perubahan pola

interaksi social politik antara pemerintah dan masyarakat.

Untuk menghindari pola tradisional seperti top down atau pola pendekatan aturan pusat dan daerah

selama ini terjadi.

 

Format interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dari semula “,sarwa negara”,  atau

pemerintahan (government) sebagai paradigma klasik pemerintahan negara dan penyelenggaraan

pembangunan maupun pelayanan public , telah bergeser menjadi format baru kepemerintahan yang

lebih dikenal dengan istilah Governance. 

 

Aktor Dalam Kepemerintahan

 

Negara dan  Pemerintahan

Konsepsi kepemerintahan pada dasarnya adalah kegiatan kenegaraan , tetapi lebih jauh dari itu

melibatkan sector swasta dan kelembagaan  masyarakat madani (civil society).Pengertian Negara

/pemerintahan mencakup keseluruhan lembaga politik dan sector public . Peranan dan tanggung jawab

Negara atau pemerintah adalah meliputi ; penyelenggaraan pelayanan public , penyelenggaraan

kekuasaan untuk memerintah , dan membangun lingkungan yang kondusif bagi tercapainya tujuan

pembangunan baik local , nasional dan global.

  

 

Sektor Swasta, sebagai pelaku (actor)

Page 9: Dasar Dasar Good Governance

Mencakup perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi dalam system pasar, industri manufacturing

(pengelolaan), perdagangan , perbankan, koperasi dan sector informal lainnya dalam beberapa

kegiatan yang bersifat ; penyerapan tenaga kerja, peningkatan produksi, investasi , pengembangan

usaha, sumber penerimaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

 

Masyarakat madani (sivil society)

Merupakan kelompok masyarakat dalam kontek kenegaraan pada dasarnya berada diantara

pemerintah dan perseorangan . mencakup baik perseorangan maupun kelompok tersebut yang

berinteraksi secara social ,politik, ekonomi. Kelembagaan masyarakat sipil tersebut dirasakan oleh

masyarakat melalui fasilitas partisipasi masyarakat dengan mobilisasi. 

 

Prinsip Prinsip Kepemerintahan

 

Prinsip mendasar dalam melandasi perbedaan antra konsepsi kepemerintahan (Governance) dengan

pola pemerintahan yang tradisionil adalah terletak pada adanya tuntutan yang kuat agar peranan

pemerintah dikurangi  dan  peran  masyarakat termasuk lembaga dunia usaha dan LSM/ornop

semakin ditingkatkan dan terbuka aksesnya.

 

Menurut Duclaud Williems  dan Kooiman (1993; 251) antara lain ;

1. Selama ini struktur  kekuasaan pemerintah , metode, dan instrument pemerintahan tradsionil

menunjukkan kegagalan.

2. Ruang lingkup kegiatan interaksi social politik yang baru telah muncul, tetapi format

kelembagaan dan pola tindakan mediasi berbagai kepentingan yang berbeda pada

kenyataannya masih belum tersedia.

3. Terdapat isyu baru yang strategis menjadi pusat perhatian seluruh actor dalam interaksi

sospol dalam lingkungan pemerintah dan masyarakat.

4. Diperlukan konvergensi atau kesearahan tujuan dan kepentingan untuk menghasilkan

dampak yang bersifat sinergis atau situasi win win solution.

 

Kondisi objektif tersebut telah mendorong terjadinya format baru kepemerintahan sospol (Social Political Governance ) baru dalam masyarakat modern.    Isi Good Governance meliputi ; responsible, accountable, controlble, tranparancy, limitable dan lainnnya. Ciri Good Governance meliputi ;  profisional, akutanbilitas, transparan, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas, supremasi hokum dan dapat diterima masyarakat.