dampak peristiwa pengesahan uu no 25 tahun 2007 … · pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL PADA HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (studi kasus pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Imdonesia) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Diajukan Oleh : Krisna Dwipayana Purnomo NIM F0204089 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hoangdieu

Post on 08-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007

TENTANG PENANAMAN MODAL PADA HARGA SAHAM DI

BURSA EFEK INDONESIA

(studi kasus pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Imdonesia)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi

Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Diajukan Oleh :

Krisna Dwipayana Purnomo

NIM F0204089

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 TENTANG

PENANAMAN MODAL PADA HARGA SAHAM DI BURSA EFEK

INDONESIA

(studi kasus pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Krisna Dwipayana Purnomo

NIM F0204089

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh peristiwa pengesahan UU no 25

tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang disahkan pada tanggal 26 April 2007 pada

harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan tiga hipotesis untuk

mengkonstruksi model dalam studi ini. Hipotesis tersebut adalah adanya abnormal return

yang diperoleh para investor dengan adanya peristiwa pengesahan UU no 25 Tahun 2007

(HA1), adanya perbedaan abnormal return mean sebelum dan sesudah peristiwa (HA2), dan

adanya perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa (HA3).

Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama periode peristiwa. Pengembilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling agar ukuran sampel yang diambil dapat mewakili seluruh populasi.

Selanjutnya dilakukan uji normalitas untuk memastikan bahwa data layak untuk pengujian

hipotesis. Untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan dilakukan pengujian paired

sampel T-test

Hasil pengujian yang dilakukan menjelaskan bahwa para investor tidak memperoleh

abnormal return dengan adanya peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 baik dihitung

berdasarkan perusahaan atau dihitung berdasarkan hari. Hasil ini tidak mendukung HA1.

Dalam penghitungan berikutnya, ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara

abnormal return mean 5 hari sebelum peristiwa dan abnormal return mean 5 hari setelah

peristiwa. Hasil ini mendukung HA2. Hasil pengujian ketiga yang dilakukan menjelaskan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata trading volume activity

Page 3: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

sebelum dan sesudah peristiwa, sehingga HA3 tidak didukung. Hasil pengujian ini

memberikan pemahaman tentang upaya yang dapat dilakukan oleh investor untuk

memperoleh abnormal return yaitu dengan menjual saham 30 perusahaan yang mengalami

keanikan abnormal return pada hari kedua sampai hari keempat setelah peristiwa

pengesahan UU no 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal tanggal 26 April 2007.

Kata kunci : abnormal return, trading volume activity, event study, dan pengesahan UU no

25 tahun 2007.

Page 4: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada

di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin efisien. Pasar modal dikatakan efisien jika

pasar modal tersebut bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga

keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia

(Jogiyanto,2003). Informasi mempunyai pengaruh terhadap pasar modal dibedakan

menjadi dua, yaitu informasi tentang kondisi makro dan mikro. Lingkungan mikro meliputi:

kinerja perusahaan, pembagian deviden dsb. Sedangkan lingkungan makro meliputi :

keadaan politik, kondisi ekonomi, kebijakan moneter, arah kebijakan politik dll.

Di dalam lingkungan makro, arah kebijakan politik mempunyai pengaruh yang besar

kepada investor untuk berinvestasi. Arah kebijakan politik biasanya terepresentasikan

dalam produk-produk politik yang dihasilkan oleh pemerintah. Produk-produk politik

tersebut antara lain Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), keputusan presiden

(kepres) dll. Produk-produk politik tersebut biasanya sangat berkaitan erat dengan

pemimpin negara pada saat itu. di Indonesia momentum reformasi ternyata membawa

Page 5: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

perubahan yang fundamental dalam perjalanan Negara ini. Pasca reformasi tahun 1998

yang mengakhiri pemerintahan presiden Soeharto dengan Rezim orde barunya, muncul

tatanan baru yang berusaha mengatur ulang Negara ini. tatanan baru ini berusaha untuk

menjadi antitesa dari rezim orde baru terutama dalam masalah kepemimpinan dan

kebebasan. Sudah menjadi perbincangan umum bahwa pola kepemimpinan yang

dikembangkan rezim orde baru bersifat otoriter dan kebebasan masyarakat sangat dibatasi

terutama kebebasan berpolitik.

Periode reformasi berusaha mencitakan sebuah kepemimpinan yang terbuka bagi

siapapun. Dengan adanya konsep kepemimpinan yang terbuka, maka kesempatan atau hak

berpolitik bagi setiap anak bangsa akan terlaksana. Harapan dari konsep tersebut akan lahir

pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh masyarakat sehingga sang pemimpin benar-

benar mengetahui permasalahan masyarakat dan bisa menyelesaikan problem-problem

yang ada di masyarakat. Konsep inilah yang kelak akan melahirkan pemilihan langsung

Presiden dan Wakil Presiden, Dewan perwakilan Daerah (DPD), dan pemilihan langsung

kepala daerah yang terdiri dari Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota,

Bupati dan Wakil Bupati.

Konsep demokrasi yang baru ini banyak mengambil inspirasi dari demokrasi yang

dipraktekkan di Negara Amerika Serikat (AS) yang sering mendapat julukan nenek

moyangnya demokrasi. Dalam perjalanannya demokrasi yang diharapkan membawa

kepada kemakmuran belum terwujud, demokrasi yang berkembang di Indonesia cenderung

mengarah ke demokrasi liberal bahkan ada yang mengakan demokrasi dan produk-produk

Page 6: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

demokrasi kita lebih liberal dari Amerika Serikat(AS). Selain sistem pemerintahan yang

dibangun dengan fondasi demokrasi liberal yang cenderung kapitalis, produk-produk

pemerintahanpun banyak yang mendukung agenda-agenda liberalisasi di segala bidang.

Rekam jejak tentang agenda liberalisasi itu diawali dengan disahkannya UU no 10 tahun

1998 tentang perbankan. Dalam bab umum dari penjelasan disebutkan bahwa “upaya

liberalisasi di bidang perbankan dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat sekaligus

meningkatkan kinerja perbankan nasional. Oleh karena itu, perlu diberikan kesempatan

yang lebih besar kepada pihak asing untuk berperan serta dalam memiliki bank nasional

sehingga tetap terjadi kemitraan dengan pihak nasional”. Dampak dari aturan tersebut

sektor perbankan menjadi ajang persaingan terbuka antara pemodal dalam negeri dan

pemodal asing.

Rekam jejak berikutnya adalah terbitnya UU no 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara (BUMN). Dalam pasal 76 disebutkan yang dimaksud dengan industri/sektor

usaha kompetitif adalah yang pada dasarnya dapat diusahakan oleh siapa saja, baik BUMN

ataupun swasta. Dengan dasar tersebut maka semua BUMN bisa diprivatisasi. Hal inilah

yang menjadikan dasar penjualan BUMN seperti Indosat, Telkom dll. penjualan asset-aset

strategis tersebut membawa permasalahan baru di masyarakat karena banyak masyarakat

yang menentang penjualan aset-aset strategis tersebut. Rekam jejak selanjutnya adalah

terbitnya UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Kalau sebelumnya undang-

undang yang ada hanya mengatur satu sektor, maka berlakunya undang-undang ini akan

berdampak pada semua sektor kecuali sektor yang dilarang seperti produksi senjata, mesiu,

alat peledak, peralatan perang (pasal 12 ayat 2 UU no 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Page 7: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Modal). Pengecualian tentang sektor yang tertutup bagi para pemodal juga dijelaskan dalam

peraturan presiden no 36 tahun 2010.

Rencana pengesahan Undang-undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal

mengundang pro dan kontra di masyarakat. Pihak yang kontra rata-rata berasal dari

ekonom anti neoliberlis, elemen masyarakat yang diwakili gerakan mahasiswa atau

organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sering mendengungkan isu kemandirian bangsa

atau tentang nasionalisme. Pihak yang kontra berpendapat bahwa pengesahan Undang-

undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah agenda lanjutan dari

liberalisasi seluruh sektor yang ada di negeri ini.

Beberapa pasal yang menjadi bukti selain pasal 12 yang menjelaskan luasnya

wilayah investasi swasta adalah pasal 18-24 yang menjelaskan fasilitas yang diterima pihak

penanam modal. Dalam pasal 22 ayat 1a dikatakan bahwa hak guna usaha dapat diberikan

dengan jumlah 95(sembilan puluh lima) tahun, dalam pasal 22 ayat 1b dikatakan bahwa hak

guna bangunan dapat diberikan dengan jumlah 80 (delapan puluh) tahun, dalam pasal 22

ayat 1c dikatakan bahwa hak pakai dapat diberikan dengan jumlah 70 (tujuh puluh) tahun.

Menurut pihak yang menolak, penerapan pasal 22 akan menjadikan pihak-pihak swasta

terutama asing lebih mudah untuk menguasai dan menguras kekayaan yang ada di

Indonesia dalam waktu yang lama. Kekhawatiran ini sangat beralasan karena dalam

perjanjian kontrak karya yang pernah ada di Indonesia sering kali pemerintah kecolongan,

maksud dari kecolongan adalah perusahaan rekanan mendapat keuntungan yang banyak

sementara pemerintah mendapat sangat sedikit untuk ukuran pemilik.

Page 8: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Ketika pemerintah menyadari kekeliruan yang dibuat, maka pemerintah tidak bisa

berbuat apa-apa karena rata-rata kontrak tersebut berdurasi lama. Pemerintah hanya

berusaha melakukan negosiasi kontrak yang biasanya tidak disetujui perusahaan rekanan

atau berharap kontrak bisa segera selesai dan pemerintah bisa melakukan perjanjian baru

dengan posisi tawar yang lebih baik. Contoh yang sering mewakili kondisi ini adalah kontrak

Freeport di Papua dan kontrak Exxon Mobil di blok Cepu, Jawa Tengah. Pihak yang

mendukung adalah pelaku pasaratau investor atau lebih sering kita sebut penanam modal.

Pihak penanam modal sanagt mendukung segera disahkannya Undang-undang no 25 tahun

2007 tentang Penanaman modal karena selain banyak poin-poin yang menguntungkan,

penanam modal juga membutuhkan sebuah aturan yang kuat yang bisa melindungi

kegiatan-kegiatan mereka. Dengan adanya peraturan yang kuat, maka pihak penanam

modal akan lebih nyaman dalam menyelenggarakan usahanya. Kondisi yang diinginkan

pelaku pasar tentunya akan menjadi sinyal positif bagi pasar. Sinyal positif ini akan direspon

positif pula oleh pasar saham.

Event Study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu

peristiwa. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu

peristiwa. Jika peristiwa mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada

waktu berita tentang peristiwa tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan

dengan adanya perubahan harga menggunakan return dari sekuritas bersangkutan. Reaksi

ini dapat diukur dengan abnormal return kepada investor. Sebaliknya, peristiwa yang tidak

mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada investor (Jogiyanto,

2000).

Page 9: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Penelitian yang dilakukan oleh Mansur, Cochran dan Froiro (1989) mengenai reaksi

pasar modal pada saham-saham perusahaan penerbangan Amerika Serikat terhadap event

pelarangan terbang (grounding) pesawat-pesawat DC-10. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan event period selama 30 hari bursa dengan event date pada tanggal 6 Juni

1979 (tanggal pengumuman grounding). Hasilnya adalah saham-saham perusahaan

penerbangan yang menggunakan pesawat-pesawat DC-10 di News York Stock Exchange

dengan cepat mencerminkan informasi buruk tersebut (return pemilik saham menjadi turun

akibat event tersebut).

Berdasarkan kondisi dan alasan tersebut, peneliti berupaya melakukan penelitian

event study mengenai “Dampak peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal pada harga saham di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini mencoba

menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa politik terhadap aktivitas di pasar modal,

khususnya di Bursa Efek, atau dengan kata lain hendak mengamati reaksi pasar modal

terhadap event politik berskala nasional.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah para investor memperoleh abnormal return dengan adanya peristiwa

pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal tanggal 26 April

2007?

Page 10: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2. Apakah ada perbedaan antara abnormal return mean di Bursa Efek Indonesia

sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang

penanaman modal tanggal 26 April 2007 ?

3. Apakah ada perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan di Bursa

Efek Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007

tentang penanaman modal tanggal 26 April 2007?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return yang diperoleh para investor

dengan adanya peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman

modal tanggal 26 April 2007?

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan abnormal return mean di Bursa Efek

Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007

tentang penanaman modal tanggal 26 April 2007?

3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan

di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan UU no 25

tahun 2007 tentang penanaman modal tanggal 26 April 2007?

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain :

Page 11: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1. Kalangan akademis dan dunia penelitian.

Menambah referensi dan meningkatkan pemahaman mengenai penelitian event

study khususnya yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap pasar modal di

Indonesia

2. Pemerintah.

Memberikan sebuah referensi baru terhadap pemerintah tentang sebuah

kebijakan politik yang mempunyai pengaruh terhadap indeks harga saham baik

pada perusahaan yang terdapat modal asing di dalamnya dan perusahaan yang

sepenuhnya terdiri dari modal dalam negeri

3. Kalangan investor individu atau perusahaan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan kepada para investor

baik asing atau dalam negeri dalam melakukan investasi di suatu negara tertentu

dan waktu tertentu sehingga investor akan lebih berhati-hati dalam mengambil

kebijakan investasi mereka.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 12: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Saham

a. Pengertian Saham

Saham merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan

usaha dalam suatu perusahaan. Menurut Widoadmojo (1996: 43), selembar saham

adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa kertas tersebut adalah pemilik

(berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut,

sesuai investor untuk memiliki saham yaitu kemampuannya memberikan

keuntungan yang berupa dividend dan capital gain.

b. Jenis-jenis Saham

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham

(stock). Saham dapat dibedakan dalam beberapa jenis (Jogiyanto, 2000: 67) :

1) Saham preferen : merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan

antara obligasi dan saham biasa seperti bond yang membayarkan bunga

atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa

dividen preferen.

Beberapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut :

a) Hak preferen terhadap dividen, adalah hak untuk menerima dividen

terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

Page 13: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b) Hak preferen pada waktu likuidasi, adalah hak saham preferen untuk

mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan

saham biasa pada saat terjadi likuidasi.

2) Saham biasa : jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja,

saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang

saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada

manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Setiap pemegang

saham memperoleh sertifikat sebagai tanda pemilikian pada perusahaan.

Pada setiap sertifikat saham tercantum nama, alamat dan hak suara

pemegang saham. Sebagai suatu sura berharga mengandung perikatan

hukum formal; yang setiap penerbitnya dijamin oleh Undang-Undang.

Untuk Indonesia berupa Undang-Undang Perseroan Terbatas, Undang-

Undang Pasar Modal, beserta aturan pelaksanaannya.

Beberap hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah :

a) Hak kontrol, adalah hak pemegang saham biasa untuk memilih

pimpinan perusahaan.

b) Hak menerima pembagian keuntungan, adalah hak pemegang saham

biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.

c) Hak preemptive, adalah hak untuk mendapatkan persentase

kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan

lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang

saham dan melindungi harga saham lama dari kemelorotan nilai.

Page 14: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

3) Saham treasury : saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan

dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk

disimpan sebagai treasury yang nantinya dapat dijual kembali.

c. Harga Saham

Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi pula kekayaan pemegang

saham. Harga saham dapat dibedakan menjadi beberapa macam (Widoadmojo,

1996 : 45), yaitu :

1) Harga nominal : merupakan nillai yang ditetapkan oleh emiten, untuk

menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya.

2) Harga perdana : merupakan harga sebelum saham tersebut dicatatkan di

bursa efek, setelah bernegosiasi dengan penjamin emisi (underwriter),

akan dijual kepada masayarakat. Setelah itu penjamin emisi segera

membuka counter untuk melakukan penjuaan saham emiten.

3) Harga pasar : adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor

yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa baik

bursa utama maupun OTC. Dalam transaksi ini tidak lagi melibatklan

emiten dan penjamin emisi.

2. Indeks Harga Saham

Page 15: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

a. Pengertian Indeks Harga Saham

Pengambilan keputusan membutuhkan data historis mengenai berbagai

kejadian di masa yang lalu. Keputusan investor memilih suatu saham sebagai obyek

investasinya membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham yang beredar

di bursa, baik secara individual, kelompok, maupun gabungan. Mengingat transaksi

investor saham terjadi pada setiap saham dengan variasi permasalahan yang sangat

rumit dan berbeda-beda, pergerakan harga saham memerlukan identifikasi dan

penyajian informasi yang bersifat spesifik. Ribuan kejadian dan fakta historis

tersebut harus dapat disajikan dengan sistem tertentu agar dapat menghasilkan

suatu informasi yang sederhana, konsisten dan mudah ditafsirkan oleh para pelaku

pasar modal. Informasi yang sederhana namun dapat mewakili suatu kondisi

tertentu akan mewujudkan peta permasalahan yang disimbolkan oleh tanda-tanda

angka ataupun peristilahan tertentu. Berdasarkan peta permasalahan inilah para

investor dapat membayangkan maupun memprediksi situasi yang akan terjadi di

masa yang akan datang.

Sistem pemetaan kejadian historis tersebut menyangkut sejumlah fakta

maupun besaran tertentu yang menggambarkan perubahan-perubahan harga

saham di masa lalu. Bentuk informasi historis yang dipandang tepat untuk

menggambarkan pergerakan harga saham di masa lalu adalah suatu indeks harga

saham yang memberikan diskripsi harga-harga saham pada suatu saat tertentu

maupun dalam periodisasi terentu pula. Indeks harga saham tersebut merupakan

Page 16: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

catatan terhadap perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak

mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu (Sunariyah, 2000:124).

Metodologi pencatatan dan penyajian informasi berdasarkan angka indeks

tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai variasi, sesuai dengan tujuannya

masing-masing. Oleh karena itu dikenal indeks harga saham sejenis, indeks harga

saham individual, indeks harga saham gabungan dan lain-lainnya. Berbagai

penyajian informasi indeks tersebut bersifat spesifik agar investor dapat

memanfaatkannya dalam strategi investasi di bursa saham.

b. Jenis-jenis Indeks Harga Saham.

Indeks harga saham mempunyai variasi bentuk yang berbeda-beda sesuai

dengan tujuan penyajiannya, yaitu : (Sunariyah, 2000:125).

1) Indeks harga saham individual, menggambarkan suatu rangkaian

informasi historis mengenai pergerakan harga saham, sampai pada

tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham disajikan tiap hari,

berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut

disajikan untuk periode tertentu, yang dalam hal ini mencerminkan suatu

nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa

efek.

Page 17: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

2) Indeks harga saham gabungan, menggambarkan suatu rangkaian

informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai

pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut

disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari

tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk periode tertentu. Indeks harga

saham gabungan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai

pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Maksud dari

gabungan itu sendiri adalah kinerja saham yang tercatat di bursa tersebut.

3. Informasi di Pasar Modal dan Efisiensi Pasar

Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan

mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengarui harga efek pada

bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang

berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut (Undang-Undang Pasar Modal No. 8

Tahun 1995). Sedangkan Beaver (1989), mendefiniskan informasi sebagai suatu

perubahan ekspaktasian tentang hasil suatu peristiwa.

Kecepatan reaksi antara suatu kejadian dengan pengaruhnya terhadap harga

saham di bursa tergantung pada kekuatan efisiensi suatu bursa. Semakin efisien suatu

pasar, maka semakin cepat pula informasi tersebut terefleksi dalam harga saham

(Suryawijaya dan Setiawan, 1998). Efisiensi pasar merupakan hubungan antara harga-

harga sekuritas dengan informasi dan suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-

Page 18: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

harga sekuritas menceerminkan secara penuh informasi yang tersedia di pasar (Fama,

1991).

West dalam Husnan (1994) membedakan pasar modal efisien menjadi 2 bentuk,

yaitu internal efficiency dan external efficiency, yaitu :

a. Internal efficiency adalah pasar modal yang diorganisir dengan baik, di mana

harga-harga sekuritas tidak hanya mencerminkan tingkat harga yang benar,

tetapi juga meyediakan berbagai jasa yang diperlukan oleh pembeli dan

penjual dengan biaya serendah mungkin.

b. External efficiency adalah pasar modal yang berada dalam keadaan

kesinambungan, sehingga keputusan perdagangan saham yang berdasarkan

arus informasi yang tersedia di pasar tidak memberikan tingkat expected

return di tingkat expected equilibrium return.

Efisiensi eksternal ini sesuai dengan pengertian efisiensi mikro pasar modal, yaitu

suatu kondisi seberapa jauh pasar modal efisien secara informasional.

Kondisi-kodisi yang harus dipenuhi dalam pasar modal efisien, antara lain tidak

ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas, semua informasi tersedia secara

gratis bagi semua partisipan pasar, tersedia banyak pembeli dan penjual yang siap

mengakses informasi, serta tidak ada kerjasama antar penawar dalam melakukan

transaksi tersebut.

Page 19: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Berdasarkan jenis informasi yang digunakan Fama (dalam Elton dan Gruber,

1995) mendefinisikan 3 (tiga) bentuk efisiensi pasar modal yaitu :

a. Weak-form efficiency (efisiensi bentuk lemah), yaitu suatu keadaan di mana

harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan di waktu

yang lalu. Dalam kondisi ini, harga yang terjadi adalah harga yang wajar dan

tidak ada seseorang pemodal atau sekelompok pemodal yang dapat

memperoleh keuntungan di atas normal (abnormal return).

b. Semi-form efficiency (efisiensi bentuk setengah kuat), yaitu suatu kondisi di

mana harga-harga yang terjadi tidak hanya mencerminkan harga-harga di

waktu yang lalu, tetapi juga mencerminkan semua informasi yang

dipublikasikan. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa pengumuman

earning dan pengumuman dividend, pemecahan saham, merger dan

sebagainya. Dalam kondisi ini, harga yang terjadi adalah harga wajar dan

tidak ada seseorang pemodal atau sekelompok pemodal yang dapat

memperoleh keuntungan di atas normal (abnormal return), karena dalam

kondisi efisien, semua pemodal mampu mengakses informasi secara cepat dan

benar. Untuk mengetahui apakah pasar modal berada dalam bentuk setengah

kuat, maka perlu dicari abnormal return.

c. Strong-form efficiency (efisiensi bentuk kuat), yaitu harga saham tidak hanya

mencerminkan informasi yang dipublikasikan, akan tetapi juga mencerminkan

informasi yang tidak dipublikasikan, yang dikenal dengan insider information.

Page 20: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Disebut insider information karena yang mempunyai informasi tersebut

adalah pihak yang ada dalam perusahaan. Pasar modal dapat menjadi efisien

secara informasional, apabila benar-benar pendukungnya tersedia. Foster

(1986) menjelaskan beberapa faktor yang dapat menentukan agar pasar modal

efisien bisa dicapai, antara lain tingkat persaingan, kualitas dan kuantitas

informasi yang diterbitkan oleh emiten/ perusahaan.

4. Modal

Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang

dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis. Sedangkan penanaman

modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal

dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara

Republik Indonesia.

a. Menurut asalnya modal dibedakan menjadi 2, yaitu :

1) Modal dalam negeri : merupakan modal dalam negeri adalah modal yang

dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia,

atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.

2) Modal asing : merupakan modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara

asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum

Page 21: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya

dimiliki oleh pihak asing

b. Menurut jenisnya, penanaman modal dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Penanaman modal langsung : merupakan kegiatan menanamkan barang modal

baik uang ataupun barang langsung ke perusahaan.

2) Penanaman modal tidak langsung : Kegiatan menanamkan modal yang

dilakukan melaui pasar modal

c. Menurut pelakunya, penanaman modal dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Penanaman modal dalam negeri : merupakan perseorangan Warga Negara

Indonesia, badan usahan Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah

yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia.

2) Penanaman modal asing : merupakan Perseorangan warga Negara asing, badan

usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di

wilayah Negara Republik Indonesia.

5. Aktivitas Volume Perdagangan.

Aktivitas volume perdagangan merupakan suatu instrument yang dapat

digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter

pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar. Ditinjau dari fungsinya, maka dapat

Page 22: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

dikatakan bahwa aktivitas volume perdagangan merupakan suatu variasi dari event

study. Perbedaan dari keduanya adalah pada parameter yang digunakan untuk

mengukur reaksi pasar terhadap suatu event. Perubahan volume perdagangan di pasar

modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan

keputusan investasi investor.

Penelitian yang dilakukan Asri dan Setiawan (1998), menguji reaksi pasar

terhadap peristiwa 27 Juli. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi perbedaaan

yang signifikan antara rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan sesudah

peristiwa.

6. Return, abnormal return, dan abnormal return mean.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari Investasi. Return dapat berupa

return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang

diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi merupakan return yang

telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return

historis ini juga penting sebagai dasar penentuan return yang diharapkan akan

diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang

sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

Page 23: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Abnormal return (return tidak normal) atau excess return merupakan kelebihan

dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal

merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian

abnormal return adalah selisih antara retur sesungguhanya yang terjadi dengan return

ekspektasi (Joguiyanto, 2000:415). Abnormal return dicari dengan menggunakan model

indeks tunggal. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari

sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar (Jogiyanto, 2000:203). Secara

khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga

jika indeks harga saham naik.

Abnormal return mean adalah jumlah keseluruhan abnormal return dibagi

dengan variablel yang diamati. Dalam pengamatan berdasarkan hari, jumlah pembagi

adalah jumlah perusahaan yang tercacat sebagai anggota LQ 45, yaitu 45. Dalam

pengamatan berdasarkan perusahaan, jumlah pembagi adalah jumlah hari yang diamati

dalam penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah hari yang diamati adalah 11, yang terdiri

dari 5 hari sebelum peristiwa, 1 hari terjadinya peristiwa, dan 5 hari setelah peristiwa.

7. Event Study

Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu

peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Jogiyanto,

2000). Jika pengumuman mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi

pada waktu pengumuman tersebut diterima pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan

Page 24: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan

menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan

abnormal return.

Event study merupakan investigasi empiris terhadap hubungan antar harga

sekuritas dan peristiwa ekonomi (Strong dalam Barbara, 2001). Sedangkan pendapat

lain mengatakan bahwa event study adalah penyelidikan empiris terhadap hubungan

antara harga-harga sekuritas dengan kejadian-kejadian ekonomi (Brown dan Warner,

1985:3).

Event study bertujuan untuk mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang

mempengaruhi surat berharga dan return dari surat berharga tersebut (Kritzman,

1994:17) dan menaksir apakah ada abnormal atau excess return earned yang diperoleh

pemegang saham dari adanya peristiwa tertentu, seperti pengumuman laba,

pengumuman merger, stock split (Peterson, 1989:6).

Event study mempunyai sejarah yang panjang. Penelitian tentang event study

telah diaplikasikan pada berbagai peristiwa, seperti merger dan akusisi, pengumuman

laba, masalah utang atau modal baru, dan pengumuman variabel-variabel makro

ekonomi sepeti defisit perdagangan (MacKinlay, 1997:13). Penelitian ini menggunakan

peristiwa pemecahan saham pertama kali dilakukan oleh Fama, Fischer, Jensen dan

Moll (1969) yang meneliti 940 pemecahan saham yang terdaftar di New York Stock

Exchange pada periode antara 1927-1959, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

abnormal return pada periode sebelum pengumuman pemecahan saham, namun tidak

Page 25: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

ditemukan abnormal return pada hari pengumuman dan periode setelah

pengumuman.

Walaupun event study memiliki jangkauan yang luas, namun sebagian besar dari

penelitan-penelitian yang ada hanya meneliti hubungan antara harga saham dengan

peristiwa ekonomi, baru pada sekitar dua dekade terakhir ini banyak dilakukan event

study terhadap peristiwa-peristiwa di luar masalah-masalah ekonomi.

Seiring dengan perkembangan pasar modal, penelitian event study yang

mengambil peristiwa selain pemecahan saham, pengumuman dividen, merger dan

akusisi, dan perubahan Undang-Undang perpajakan atau peristiwa-peristiwa ekonomi

lainnya, telah pula dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian tentang event study

yang mengambil peristiwa di luar masalah ekonomi telah dilakukan beberapa peneliti

mengenai masalah politik dan masalah lingkungan yang pernah terjadi baik di dalam

maupun di luar negeri.

B. PENELITIAN TERDAHULU

Seiring dengan perkembangan pasar modal, penelitian event study yang mengambil

peristiwa di luar masalah ekonomi telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti penelitian

yang dilakukan oleh Mansur, Cochran dan Froiro (1989) mengenai reaksi pasar modal pada

saham-saham perusahaan penerbangan Amerika Serikat terhadap event pelarangan terbang

(grounding) pesawat-pesawat DC-10. Penelitian dilakukan dengan menggunakan event

period selama 30 hari bursa dengan event date pada tanggal 6 Juni 1979 (tanggal

pengumuman grounding). Hasilnya adalah saham-saham perusahaan penerbangan yang

Page 26: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

menggunakan pesawat-pesawat DC-10 di News York Stock Exchange dengan cepat

mencerminkan informasi buruk tersebut (return pemilik saham menjadi turun akibat event

tersebut).

Selain itu, event study lain yang tidak terkait langsung dengan aktivitas ekonomi

adalah event study mengenai reaksi pasar modal Amerika Serikat (New York Stock

Exchange) terhadap bocornya reaktor nuklir di Chernobyl, Uni Sovyet yang dilakukan oleh

Kalra, Henderson Jr., dan Raines (1993). Mereka menemukan reaksi harga yang negatif

(karena event-nya tergolong bad news) terhadap peristiwa itu pada saham perusahaan-

perusahaan Amerika Serikat yang listed di NYSE yang menggunakan sumber tenaga nuklir

dalam proses produksinya.

Asri (1996), dalam jurnalnya di Kelola No. 11 Edisi VII Tahun 1996 menulis dengan

judul U.S. Multinasional Stock Price Reaction to host Country’s Govermnetal Change: The

Case of Prima Minister Takashita’s Resignation menyimpulkan bahwa abnormal return

negatif terjadi tujuh hari setelah peristiwa itu. Event yang dipilih adalah pengumuman

rencana pengunduran diri Perdana Menteri Jepang, Noburu Tajeshita, yang diberitakan oleh

Wall Street Journal pada tanggal 25 April 1989. Studi ini melibatkan 62 perusahaan

multinasional Amerika Serikat yang mempunyai subsidiary di Jepang pada saat berita

tersebut diumumkan. Namun, pada aktivitas harian perusahaan Internasional mempunyai

dampak positif pada kumulatif abnormal return.

Suryawijaya dan Setiawan (1998), dalam jurnalnya di Kelola No. 18/VII/1998, menulis

dengan judul Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Even

Page 27: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

Study pada Peristiwa 27 Juli 1996) menyimpulkan bahwa pasar modal Indonesia (dalam hal

ini Bursa Efek Jakarta) bereaksi terhadap peristiwa di luar kegiatan ekonomi yang memiliki

skala nasional. Peristiwa 27 Juli 1996 yang merupakan peristiwa murni politik dipandang

para pelaku pasar memiliki dampak ekonomis, yang sebelumnya sama sekali tidak diduga

oleh pelaku pasar. Reaksi negatif terjadi secara spontan pada event date.

Soebagiyo dan Prasetyowati (2003), meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi

Indeks Harga Saham di Indonesia. Hasil penelitian tersebut jika terjadi perubahan setiap

variabel yaitu inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, jumlah uang beredar, indeks harga

saham gabungan bulan sebelumnya sebesar satu persen, maka indeks harga saham

gabungan akan cenderung berubah positif, hal ini karena arah parameter nilai penyesuaian

positif kurang dari 1 (satu).

C. KERANGKA PEMIKIRAN.

Untuk mempermudah arah dari penyusunan penelitian ini serta mempermudah

dalam penganalisaan masalah yang dihadapi, maka diperlukan suatu kerangka pemikiran

yang akan memberikan gambaran tahap-tahap penelitian untuk mencapai suatu

kesimpulan. Sekaran (dalam Sugiyono, 2004:47) mengemukakan bahwa kerangka berpikir

merupakan model konseptual tentang teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 28: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

GAMBAR 2.1

KERANGKA PEMIKIRAN

D. HIPOTESIS

Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis 1

Sebelum

Peristiwa

PERISTIWA PENGESAHAN UU

NO 25 TAHUN 2007 TENTANG

PENANAMAN MODAL

Sesudah

Peristiwa

Abnormal

Return

Perbedaan

Volume

Perdagangan Abnormal

Return mean

Page 29: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

Ha1 : Para investor memperoleh abnormal return dengan adanya peristiwa

pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal tanggal 26 april

2007.

2. Hipotesis 2

Ha2 : Terdapat perbedaan abnormal return mean sebelum dan sesudah

peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal tanggal

26 april 2007.

3. Hipotesis 3

Ha3 : Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan di Bursa

Efek Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal tanggal 26 april 2007

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 30: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

A. DESAIN PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

a. Peristiwa yang Diteliti

Penelitian mengenai reaksi harga saham Bursa Efek Jakarta terhadap

peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal.

Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham di

pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh

pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson dan Suyatno,

2001). Penelitian event study dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui reaksi pasar terhadap suatu event (kejadian), yaitu peristiwa

pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal tanggal 26

April.

Kriteria utama pemilihan peristiwa yang diteliti adalah peristiwa dalam

negeri yang diduga berpengaruh terhadap perdagangan di pasar modal.

Peristiwa pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal

merupakan salah satu peristiwa yang diduga berpengaruh terhadap

perdagangan di pasar modal. Alasan dipilihnya peristiwa pengumuman

pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pada tanggal

26 April 2007 adalah karena peristiwa tersebut merupakan :

1) Peritiwa dalam negeri yang menjadi pusat perhatian nasional bahkan

dunia internasional terutama para investor yang ingin menanamkan

modal.

Page 31: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

2) Peristiwa ini mendapat tentangan dari berbagai pihak karena ada

kekhawatiran pengesahan undang-undang ini adalah tahapan dari proses

liberalisasi yang disponsori oleh kepentingan asing yang ingin masuk ke

Indonesia.

3) Undang-undang ini berlaku untuk seluruh wilayah Negara Indonesia.

b. Periode pengamatan

Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 hari

sebelum peristiwa (19 April 2007 – 25 April 2007), 1 hari tanggal peristiwa

(26 April 2007) dan 5 hari setelah peristiwa (27 April 2007 – 3 April 2007).

Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis abnormal return pada

penelitian ini menggunakan Model Disesuaikan Pasar (Market-Adjusted

model). Model ini menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi

return suatu sekuritas adalah indeks pasar pada saat tersebut. Dengan

menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunkan periode estimasi

untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi

adalah sama dengan return indeks pasar (Jogiyanto, 2003, p. 445). Maka

periode waktu yang digunakan adalah:

T-5 T0 T+5

Page 32: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

Gambar 3.1

Periode Waktu Penelitian di Bursa Efek Indonesia

c. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan

sampelnya, yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi dengan tujuan tertentu

(Emory & Cooper, 1995). Tujuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah agar

ukuran sampel yang diambil dapat mewakili seluruh populasi.

Sedangkan sampel yang digunakan adalah saham dari perusahaan yang

terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan. Alasan

digunakannya saham tersebut didasarkan data 45 saham dalam indeks LQ 45

dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia pada bulan November

2006 sampai dengan April 2007. Dengan kapitalisasi pasar yang paling besar yang

diraih 45 saham tersebut, maka saham-saham tersebut merupakan saham yang

aktif diperdagangkan di bursa (bukan saham tidur) serta merupakan saham-saham

yang tergolong likuid. Dengan demikian, maka menurut peneliti sampel yang

diambil dapat mewakili populasi pasar secara keseluruhan.

Page 33: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

2. Metode pengumpulan dan Sumber Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi yang kemudian dikumpulkan sebagai penelitian. Sumber

data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber lain untuk tujuan lain. Data dikumpulkan dari hasil

peninjauan terhadap sumber-sumber data secara langsung dari website

www.jsx.co.id, www.idx.co.id, JSX Monthly Statistiks, ICMD, Pojok BEJ dan

publikasi lain yang memuat informasi yang relevan dalam penelitian ini. Jenis

data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Nama saham harian atau perusahaan yang menjadi sampel.

b. Harga saham harian untuk tiap-tiap jenis saham pada periode

pengamatan.

c. Indeks harga saham gabungan harian pada periode pengamatan.

d. Indeks LQ 45 pada periode pengamatan.

e. Volume perdagangan saham harian selama periode pengamatan.

f. Jumlah saham beredar pada periode pengamatan.

3. Alat Analisis dan Metode Pengujian.

Hipotesis 1 akan diuji dengan menggunakan metode event study yang

menganlisis reaksi pasar terhadap informasi melalui parameter abnormal return

Page 34: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

menganalisis reaksi pasar terhadap informasi melalui parameter abnormal return yang

diterima para investor.

Hipotesis 2 akan diuji dengan menggunakan pendekatan uji perbedaaan mean

yaitu Paired Sample T-test. Paired Sample T-test digunakan untuk menguji perbedaan

abnormal return saham 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa pengumuman

pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal.

Hipotesis 3 akan diuji dengan menggunakan formula yang dikemukakan oleh

Foster (1986) tentang aktivitas volume perdagangan saham i pada periode t,

selanjutnya Hipotesis 3 ini akan diuji dengan Paired Sample T-test untuk menghitung

aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman

pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal.

Berikut adalah langkah-langkah pengujian hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis3

:

a. Pengujian Hipotesis 1

Pengujian hipotesis 1 ini menggunakan metode event study dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menghitung Return Sesungguhnya Tiap-tiap Saham.

Keterangan :

Page 35: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

Rit = return sesungguhnya saham i hari ke-t

Pit = harga saham i hari ke-t

Pit-t = harga saham i hari ke-t-1

2) Menghitung Return Ekspektasian.

Model disesuaikan pasar (market-adjusted model) menganggap

bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah

return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini,

maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model

estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan

return indeks pasar.

Keterangan :

Rmt = return pasar periode t

LQ-45t = indeks LQ-45 harian untuk periode t

LQ-45t-1 = indeks LQ-45 harian untuk periode t-1

3) Menghitung Abnormal return

Page 36: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

Abnormal Return saham selama periode kejadian didefinisikan

sebagai selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasian.

Return dari saham i pada hari ke-t adalah :

Keterangan :

ARit = return tidak normal saham i pada hari ke-t

Rit = return sesungguhnya untuk saham i pada hari ke-t

E(Rit) = return ekspektasian untuk saham i pada hari ke-t

4) Melakukan Pengujian Signifikansi Abnormal Return di Periode Peristiwa.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan T-test yang

dilakukan dengan cara standardisasi nilai abnormal return (Jogiyanto,

2000).

Abnormal return mean untuk hari ke-5 dihitung sebagai berikut :

k

ARARM

kt it 1

Keterangan :

ARMeant = rata-rata return tidak normal pada hari ke-t

ARi,t = return tidak normal untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t

k = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman

peristiwa

ARit =Rit – E(Rit)

Page 37: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

Menghitung kesalahan estimasi dengan rumus :

kk

ARMARKSE

tij tti

i

1

1

)(12 2,

Keterangan :

KSEi = kesalahan standar estimasi untuk sekuritas ke-t

ARi,t = return tidak normal sekuritas ke-i untuk hari ke-t selama

periode peristiwa

ARMt = rata-rata return tidak normal sekuritas ke-i selama periode

estimasi

k = jumlah sekuritas yang terpengaruh peristiwa

Nilai t-hitung untuk masing-masing abnormal return sekuritas ke-i hari

ke-t, dihitung dengan rumus :

Keterangan :

ARMt = rata-rata return tidak normal untuk hari ke-t di periode

peristiwa

tt = t hitung untuk hari ke-t di periode peristiwa

b. Pengujian Hipotesis 2

tt = ARMt

KSE

Page 38: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

Menguji Perbedaan Abnormal Return Mean Seluruh Saham

yang Dijadikan Sampel Lima Hari Sebelum dan Lima Hari Sesudah Peristiwa

dengan Menggunakan Paired Sample T-test.

c. Pengujian Hipotesis 3

1) Untuk menghitung aktivitas volume perdagangan saham i pada periode t,

digunakan formula Foster (1986) sebagai berikut :

Selanjutnya untuk menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan

sebelum dan sesudah peristiwa digunakan rumus :

Dan

Menghitung deviasi standar rata-rata aktivitas volume perdagangan

sebelum dan sesudah peristiwa menggunakan rumus :

Page 39: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

Dan

2) Menguji Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Volume Perdagangan Seluruh

Saham yang Dijadikan Sampel Lima Hari Sebelum dan Lima Hari

Sesudah Peristiwa dengan Menggunakan Paired Sample T-test.

d. Batasan

Dalam penelitian ini, kita akan menguji masing-masing hipotesis

dalam 2 bagian. Bagian tersebut adalah :

1) Pengujian berdasarkan 45 perusahaan yang tergabung dalam LQ 45

2) Pengujian berdasarkan hari, yaitu 5 hari sebelum, 5 hari sesudah, dan 1

hari pada saat peristiwa tersebut berlangsung.

BAB IV

Page 40: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peristiwa pengesahan Undang-

undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pada tanggal 26 April terhadap

harga saham dan aktivitas volume perdagangan. Indikator yang digunakan adalah abnormal

return dan trading volume activity yang diamati selama sebelas hari periode pengamatan di

sekitar peristiwa pengesahan UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yaitu pada

t-5, t0 dan t+5. Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian

hipotesis yang dimulai dari deskripsi data variabel penelitian, uji normalitas data, uji

hipotesis penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan program Excel 2007 dan uji normalitas data maupun uji-T untuk uji hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan program SPSS For Windows versi 16.0.

A. DESKRIPSI DATA

1. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 1

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Gambaran secara deskriptif mengenai data T-hitung dari masing-masing

perusahaan LQ 45 dapat dilihat pada tabel 4.1. Berikut adalah tabel statistik

deskriptif uji hipotesis 1 :

TABEL 4.1

Page 41: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

STATISTIK DESKRIPTIF HASIL UJI HIPOTESIS 1

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AR_Perusahaan 45 -.0098 .0344 .001036 .0073400

Valid N (listwise) 45

Pada tabel 4.1 diatas, uji hipotesis 1 terdiri dari 1 variabel yaitu variabel

Abnormal return (AR) dari masing-masing perusahaan, dengan total data yang

digunakan adalah sebanyak 45 perusahaan. Perusahaan dengan abnormal return

terendah adalah PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) yaitu sebesar -0.0098,

sedangkan perusahaan dengan abnormal return tertinggi adalah PT Indah Kiat Pulp

and Paper Tbk.(INKP) yaitu sebesar 0.0344. Abnormal return mean dari 45

perusahaan adalah sebesar 0.001036 dan standar deviasinya 0.00734.

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Gambaran secara deskriptif mengenai T-hitung dari masing-masing hari

pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.2. Berikut adalah tabel statistik deskriptif

uji hipotesis 1 :

Page 42: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

TABEL 4.2

STATISTIK DESKRIPTIF HASIL UJI HIPOTESIS 1

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AR_Harian 11 -.0074 .0110 .001036 .0057807

Valid N (listwise) 11

Pada tabel 4.2 diatas, uji hipotesis 1 terdiri dari 1 variabel yaitu variabel

abnormal return dari masing-masing hari pengamatan, dengan total data yang

digunakan adalah sebanyak 11 hari pengamatan. Hari pengamatan dengan

abnormal return terendah adalah pada hari kelima sesudah peristiwa yaitu

sebesar -0.0074, sedangkan hari pengamatan dengan abnormal return tertinggi

adalah pada hari keempat sesudah peristiwa yaitu 0.011. Abnormal return mean

dari 11 hari pengamatan adalah sebesar 0.001036 dan standar deviasinya

0.0057807.

2. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 2

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Page 43: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

Gambaran secara deskriptif mengenai data abnormal return mean 5 hari

sebelum peristiwa dan abnormal return mean 5 hari sesudah peristiwa peledakan

bom dari masing-masing perusahaan LQ 45 dapat dilihat pada tabel 4.3. Berikut

adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 2 :

TABEL 4.3

STATISTIK DESKRIPTIF HASIL UJI HIPOTESIS 2

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

Pada tabel 4.3 diatas, uji hipotesis 2 terdiri dari 2 variabel yaitu variabel

Abnormal Return Mean 5 hari sebelum peristiwa dan variabel Abnormal Return

Mean 5 hari sesudah peristiwa, dengan total data yang digunakan adalah sebanyak

45 perusahaan. Perusahaan dengan Abnormal Return Mean 5 hari sebelum

peristiwa terendah adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) yaitu sebesar -

0.0322, sedangkan perusahaan dengan Abnormal Return Mean 5 hari sebelum

peristiwa tertinggi adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yaitu sebesar

Descriptive Statistiks

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ARMean_Sebelum 45 -.0322 .0366 -.001333 .0113659

ARMean_Sesudah 45 -.0074 .0367 .003246 .0087888

Valid N (listwise) 45

Page 44: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

0.0366. Abnormal return mean Mean 5 hari sebelum peristiwa dari 45 perusahaan

adalah sebesar -0.00133 dan standar deviasinya 0.0113659.

Selanjutnya untuk variabel Abnormal Return Mean 5 hari sesudah peristiwa,

dapat dinyatakan bahwa perusahaan dengan Abnormal Return Mean 5 hari

sesudah peristiwa terendah adalah Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk (BNII),

yaitu sebesar -0.0074, sedangkan perusahaan dengan Abnormal Return Mean 5

hari sesudah peristiwa tertinggi adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)

yaitu sebesar 0.0367. Abnormal return mean Mean 5 hari sesudah peristiwa dari

45 perusahaan adalah sebesar 0.003246 dan standar deviasinya 0.0087888.

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Gambaran secara deskriptif mengenai data abnormal return mean 5 hari

sebelum peristiwa dan abnormal return mean 5 hari sesudah peristiwa peledakan

bom dari masing-masing hari pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.4. Berikut

adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 2 :

TABEL 4.4

STATISTIK DESKRIPTIF HASIL UJI HIPOTESIS 2

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

Descriptive Statistiks

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 45: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

ARMean_Sebelum 5 -.0067 .0057 -.001333 .0048043

ARMean_Sesudah 5 -.0074 .0110 .003247 .0068688

Valid N (listwise) 5

Pada tabel 4.4 diatas, uji hipotesis 2 terdiri dari 2 variabel yaitu variabel

Abnormal Return Mean 5 hari sebelum peristiwa dan variabel Abnormal Return

Mean 5 hari sesudah peristiwa, dengan total data yang digunakan adalah sebanyak

5 hari pengamatan. Hari pengamatan dengan Abnormal Return Mean 5 hari

sebelum peristiwa terendah adalah pada hari keempat sebelum peristiwa yaitu

sebesar -0.0067, sedangkan hari pengamatan dengan Abnormal Return Mean 5

hari sebelum peristiwa tertinggi adalah pada hari kedua sebelum peristiwa yaitu

0.0057. Abnormal return mean Mean 5 hari sebelum peristiwa dari 5 hari

pengamatan adalah sebesar -0.001333 dan standar deviasinya 0.0048043.

Selanjutnya untuk variabel Abnormal Return Mean 5 hari sesudah peristiwa,

dapat dinyatakan bahwa hari dengan Abnormal Return Mean 5 hari sesudah

peristiwa terendah adalah pada hari kelima sesudah peristiwa yaitu sebesar -

0.0074, sedangkan hari dengan Abnormal Return Mean 5 hari sesudah peristiwa

tertinggi adalah pada hari keempat sesudah peristiwa yaitu 0.0110. Abnormal

return mean Mean 5 hari sesudah peristiwa dari 5 hari pengamatan adalah

sebesar 0.003247 dan standar deviasinya 0.0068688.

Page 46: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

3. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 3

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Gambaran secara deskriptif mengenai data trading volume activity mean 5

hari sebelum peristiwa dan trading volume activity mean 5 hari sesudah peristiwa

peledakan bom dari masing-masing perusahaan LQ 45 dapat dilihat pada tabel 4.5.

Berikut adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 3 :

TABEL 4.5

STATISTIK DESKRIPTIF HASIL UJI HIPOTESIS 3

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

Descriptive Statistiks

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TVAMean_Sebelum 45 .0001 .0259 .004120 .0053751

TVAMean_Sesudah 45 .0001 .0237 .003827 .0043998

Valid N (listwise) 45

Pada tabel 4.5 diatas, uji hipotesis 3 terdiri dari 2 variabel yaitu variabel

trading volume activity mean 5 hari sebelum peristiwa dan variabel trading volume

activity mean 5 hari sesudah peristiwa, dengan total data yang digunakan adalah

sebanyak 45 perusahaan. Perusahaan dengan trading volume activity mean 5 hari

sebelum peristiwa terendah adalah PT Apexindo Pratama duta Tbk. (APEX) yaitu

sebesar 0.0001, sedangkan perusahaan dengan trading volume activity mean 5

Page 47: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

hari sebelum peristiwa tertinggi adalah Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) yaitu

sebesar 0.0259. Rata-rata trading volume activity mean 5 hari sebelum peristiwa

dari 45 perusahaan adalah sebesar 0.004120 dan standar deviasinya 0.0053751.

Selanjutnya untuk variabel trading volume activity mean 5 hari sesudah

peristiwa, dapat dinyatakan bahwa perusahaan dengan trading volume activity

mean 5 hari sesudah peristiwa terendah adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

yaitu sebesar 0.0001, sedangkan perusahaan dengan trading volume activity mean

5 hari sesudah peristiwa tertinggi adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP)

yaitu sebesar 0.0237. Rata-rata trading volume activity mean 5 hari sesudah

peristiwa dari 45 perusahaan adalah sebesar -0.003827 dan standar deviasinya

0.0043998.

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Gambaran secara deskriptif mengenai data trading volume activity mean 5

hari sebelum peristiwa dan trading volume activity mean 5 hari sesudah peristiwa

peledakan bom dari masing-masing hari pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.6.

Berikut adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 3 :

TABEL 4.6

STATISTIK DESKRIPTIF HASIL UJI HIPOTESIS 3

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

Page 48: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

Descriptive Statistiks

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TVAMean_Sebelum 5 .0036 .0049 .004119 .0005188

TVAMean_Sesudah 5 .0024 .0064 .003827 .0015547

Valid N (listwise) 5

Pada tabel 4.6 diatas, uji hipotesis 3 terdiri dari 2 variabel yaitu variabel

trading volume activity mean 5 hari sebelum peristiwa dan variabel trading volume

activity mean 5 hari sesudah peristiwa, dengan total data yang digunakan adalah

sebanyak 5 hari pengamatan. Hari pengamatan dengan trading volume activity

mean 5 hari sebelum peristiwa terendah adalah pada hari kelima sebelum

peristiwa yaitu sebesar 0.0036, sedangkan hari pengamatan dengan rasio trading

volume activity mean 5 hari sebelum peristiwa tertinggi adalah pada hari kedua

sebelum peristiwa yaitu 0.0049. Rata-rata trading volume activity mean 5 hari

sebelum peristiwa dari 5 hari pengamatan adalah sebesar 0.004119 dan standar

deviasinya 0.0005188

Untuk variabel trading volume activity mean 5 hari sesudah peristiwa, dapat

dinyatakan bahwa hari pengamatan dengan trading volume activity mean 5 hari

sesudah peristiwa terendah adalah pada hari ketiga sesudah peristiwa yaitu

sebesar 0.0024, sedangkan hari pengamatan dengan trading volume activity mean

5 hari sesudah peristiwa tertinggi adalah pada hari keempat sesudah peristiwa

Page 49: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

yaitu 0.0064. Rata-rata trading volume activity mean 5 hari sesudah peristiwa dari

5 hari pengamatan adalah sebesar 0.003827 dan standar deviasinya 0.0015547.

B. PENGUJIAN NORMALITAS DATA

Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk melihat normalitas data

adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi hitung (p-value) lebih besar dari

0,05 maka dinyatakan data berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut.

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

TABEL 4.7

HASIL UJI NORMALITAS DATA DENGAN UJI KOLMOGOROV - SMIRNOV

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

No Variabel N Kolmogorov

Smirnov test

Asymp. Sign

(two tailed

Keterangan

1 AR_ Perusahaan 45 1.402 0.39 Normal

2 ARMean_Sebelum 45 1.174 0.127 Normal

3 ARMean_Sesudah 45 0.765 0.603 Normal

4 TVAMean_Sebelum 45 1.683 0.007 Tidak Normal

5 TVAMean_Sesudah 45 1.464 0.027 Tidak Normal

Sumber : data diolah

Page 50: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

terhadap 5 variabel di atas, diperoleh hasil terdapat masalah ketidaknormalan data

sebanyak 2 variabel, yaitu pada variabel TVA Mean Sebelum dan TVA Mean Sesudah.

Selanjutnya untuk data variabel yang tidak normal, maka untuk uji hipotesis 2 tidak

menggunakan Paired Sample T-test, tetapi menggunakan uji Wilcoxon.

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

TABEL 4.8

HASIL UJI NORMALITAS DATA DENGAN UJI KOLMOGOROV - SMIRNOV

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

No Variabel N Kolmogorov

Smirnov test

Asymp. Sign

(two tailed)

Keterangan

1 AR_Harian 11 0.619 0.837 Normal

2 ARMean_Sebelum 5 0.358 1.000 Normal

3 ARMean_Sesudah 5 0.499 0.964 Normal

4 TVAMean_Sebelum 5 0.504 0.962 Normal

5 TVAMean_Sesudah 5 0.572 0.899 Normal

Sumber : data diolah

Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

terhadap 5 variabel di atas, diperoleh hasil bahwa semua variabel berdistribusi secara

normal atau tidak terdapat terdapat masalah ketidaknormalan.

C. PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

Page 51: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

1. Uji Hipotesis 1

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Penghitungan pertama dari Hipotesis alternatif yang pertama pada

penelitian ini menguji ada tidaknya abnormal return yang diperoleh investor

dengan adanya peristiwa Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal dari masing-masing perusahaan LQ 45. Pengujian

terhadap adanya abnormal return yang diakibatkan oleh “Pengesahan

Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal” bagi investor

pada Bursa efek Indonesia, dilakukan dengan membandingkan (mencari

selisih) antara hasil yang diperoleh investor (actual return) dengan hasil

yang diharapkan investor (expected return).

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui tidak terdapat Abnormal Return

pada keempat puluh lima perusahaan. Dapat dilihat bahwa ada 24

perusahaan yang mengalami penurunan abnormal return mean, yaitu BBCA,

BBRI, BDMN, BNBR, BNGA, BNII, BTEL, ENRG, GGRM, INDF, INTP,

KIJA, KLBF, LSIP, PNBN, PNLF, SULI, TLKM TOTL, TSPC, UNTR,

UNVR, CTRA, PGAS. dengan jumlah penurunan sebesar 0.075726.

Sedangkan 21 perusahaan lainnya yang terdiri dari AALI, ADHI, ASII,

BLTA, BMRI, BUMI, CMNP, EPMT, GJTL, INCO, INKP, ISAT, LPKR,

MEDC, PTBA, SMCB, UNSP, ANTM, APEX, APOL, CTRS mengalami

kenaikan dengan jumlah kenaikan sebesar 0.122353. Dari nilai statistik

Page 52: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

dipeeroleh nilai t hitung semuanya lebih kecil dari t tabel (2.228) sehingga

dapat disimpulkan tidak ada abnormal return yang diterima investor.

TABEL 4.9

ABNORMAL RETURN MEAN

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

No. Nama

Perusahaan

Abnormal

return mean

KSE t Keterangan

1 AALI 0.004810 0.164996 0.029206 Tidak Signifikan

2 ADHI 0.000723 0.010376 0.069704 Tidak Signifikan

3 ASII 0.003507 0.013213 0.265390 Tidak Signifikan

4 BBCA -0.000749 0.006741 -0.111049 Tidak Signifikan

5 BBRI -0.003240 0.007346 -0.441064 Tidak Signifikan

6 BDMN -0.000143 0.008277 -0.017275 Tidak Signifikan

7 BLTA 0.002614 0.016108 0.162294 Tidak Signifikan

8 BMRI 0.003149 0.011907 0.264473 Tidak Signifikan

9 BNBR -0.003097 0.019698 -0.157240 Tidak Signifikan

10 BNGA -0.001603 0.007407 -0.216478 Tidak Signifikan

11 BNII -0.007242 0.018423 -0.393099 Tidak Signifikan

12 BTEL -0.004703 0.010594 -0.443936 Tidak Signifikan

13 BUMI 0.004799 0.010232 0.468976 Tidak Signifikan

14 CMNP 0.009404 0.020560 0.457385 Tidak Signifikan

15 ENRG -0.005908 0.012294 -0.480578 Tidak Signifikan

16 EPMT 0.000891 0.010400 0.085695 Tidak Signifikan

17 GGRM -0.00349 0.010082 -0.034624 Tidak Signifikan

Page 53: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

18 GJTL 0.002258 0.019789 0.114088 Tidak Signifikan

19 INCO 0.003681 0.014057 0.261846 Tidak Signifikan

20 INDF -0.002172 0.006134 -0.354022 Tidak Signifikan

21 INKP 0.034443 0.045310 0.760159 Tidak Signifikan

22 INTP -0.003180 0.010810 -0.294187 Tidak Signifikan

23 ISAT 0.001190 0.070353 0.016920 Tidak Signifikan

24 KIJA -0.007165 0.017726 -0.404219 Tidak Signifikan

No. Nama

Perusahaan

Abnormal

return mean

KSE t Keterangan

25 KLBF -0.005274 0.010340 -0.510039 Tidak Signifikan

26 LPKR 0.004930 0.009595 0.513757 Tidak Signifikan

27 LSIP -0.004340 0.009744 -0.445383 Tidak Signifikan

28 MEDC 0.000987 0.011452 0.086183 Tidak Signifikan

29 PNBN -0.000048 0.011500 -0.004166 Tidak Signifikan

30 PNLF -0.001067 0.023922 -0.044490 Tidak Signifikan

31 PTBA 0.016347 0.013400 1.219912 Tidak Signifikan

32 SMCB 0.001271 0.013245 0.095960 Tidak Signifikan

33 SULI -0.000587 0.012486 -0.046978 Tidak Signifikan

34 TLKM -0.003006 0.001459 -0.466628 Tidak Signifikan

35 TOTL -0.003006 0.007779 -0.386406 Tidak Signifikan

36 TSPC -0.000542 0.010537 -0.514830 Tidak Signifikan

37 UNSP 0.002300 0.012025 0.191238 Tidak Signifikan

38 UNTR -0.003464 0.008060 -0.429725 Tidak Signifikan

Page 54: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

39 UNVR -0.003100 0.009282 -0.334018 Tidak Signifikan

40 ANTM 0.004876 0.013436 0.362906 Tidak Signifikan

41 APEX 0.000852 0.009837 0.086564 Tidak Signifikan

42 APOL 0.001161 0.012369 0.093895 Tidak Signifikan

43 CTRA -0.009765 0.010760 -0.907514 Tidak Signifikan

44 CTRS 0.018162 0.018307 0.992057 Tidak Signifikan

45 PGAS -0.004301 0.006428 -0.669065 Tidak Signifikan

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Penghitungan kedua dari Hipotesis alternatif yang pertama diajukan

untuk menguji ada tidaknya abnormal return yang diperoleh investor dengan

adanya peristiwa Pengesahan Undang-undang no 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal Tanggal 26 April 2007 dari masing-masing hari

pengamatan. Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji hipotesis 1, dari hasil

penghitungan diketahui tidak terdapat Abnormal Return disekitar peristiwa.

Pada 5 hari sebelum peristiwa, abnormal return cenderung negatif. Pada saat

peristiwa sampai hari keempat sesudah peristiwa abnormal return menjadi

positif.

TABEL 4.10

ABNORMAL RETURN MEAN

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

Hari Abnormal

return mean

KSE T hitung Keterangan Kesimpulan

Page 55: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

-5 0.000388 0.006083 0.063755 Tidak signifikan Tidak terdapat

nilai yang

signifikan baik

pada saat

sebelum atau

setelah

peristiwa

pengesahan

Undang-

Undang

-4 -0.006658 0.009000 -0.739811 Tidak signifikan

-3 -0.004668 0.006633 -0.703699 Tidak signifikan

-2 0.005729 0.009695 0.590904 Tidak signifikan

-1 -0.001454 0.011790 -0.123313 Tidak signifikan

0 0.001829 0.014595 0.125300 Tidak signifikan

1 0.005404 0.009592 0.606372 Tidak signifikan

2 0.005404 0.007416 0.728629 Tidak signifikan

3 0.001399 0.009798 0.142749 Tidak signifikan

4 0.011024 0.016432 0.670896 Tidak signifikan

5 -0.007410 0.009695 -0.764362 Tidak signifikan

T-tabel : 1.96

Sumber : data diolah

2. Uji Hipotesis 2

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Penghitungan pertama dari Hipotesis alternatif kedua pada penelitian

ini menguji tentang perbedaan antara abnormal return mean sebelum dan

sesudah peristiwa Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal dari masing-masing perusahaan LQ 45. Periode

penelitian adalah selama 10 hari (event period), yakni 5 hari sebelum

Page 56: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

peristiwa dan 5 hari sesudah peristiwa. Uji statistik abnormal return mean

adalah sebagai berikut:

TABEL 4.11

HASIL UJI PERBEDAAN ABNORMAL RETURN MEAN 5 HARI SESUDAH

DAN 5 HARI SEBELUM PERISTIWA

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

SEBELUM SESUDAH

KESIMPULAN

Mean -0.001333 Mean 0.003246 terdapat

perbedaan yang

signifikan Standar Deviasi 0.0113659 Standar Deviasi 0.0087888

T-hitung : -2.338

T-tabel : 1.96

Probabilitas : 0.024

Tingkat Signifikansi : 5%

Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan

abnormal return mean dari sebelum peristiwa ke sesudah peristiwa. Ada 30

perusahaan yang mengalami kenaikan abnormal return mean. Perusahaan

tersebut adalah BBCA, BDMN, BLTA, BNBR, BNGA, BNII, BTEL,

BUMI, CMNP, ENRG, GGRM, INCO, INKP, ISAT, KIJA, KLBF, LSIP,

PNBN, PNLF, PTBA, SMCB, TLKM, TOTL, UNSP, UNTR, UNVR,

ANTM, APEX, APOL, CTRA. Sedangkan perusahaan yang mengalami

penurunan abnormal return mean ada 15 perusahaan, perusahaan tersebut

Page 57: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

adalah AALI, ADHI, BBCA, BBRI, BMRI, EPMT, GJTL, INDF, INTP,

MEDC, SULI, TSPC, UNTR, CTRS, PGAS. Selanjutnya dapat kita lihat

terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return mean sebelum

dan abnormal return mean sesudah peristiwa. Hal ini ditunjukkan dengan T-

hitung (-2.338) lebih kecil dari pada T-tabel (-1.96).

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Penghitungan kedua dari Hipotesis alternatif kedua pada penelitian ini

menguji perbedaan antara abnormal return mean sebelum dan sesudah

peristiwa Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal dari masing-masing hari pengamatan. Periode penelitian adalah

selama 10 hari (event period), yakni 5 hari sebelum peristiwa dan 5 hari

sesudah peristiwa. Uji statistik abnormal return mean adalah sebagai

berikut:

TABEL 4.12

HASIL UJI PERBEDAAN ABNORMAL RETURN MEAN 5 HARI SESUDAH

DAN 5 HARI SEBELUM PERISTIWA

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

SEBELUM SESUDAH

KESIMPULAN

Mean -0.001333 Mean 0.003247 Tidak terdapat

perbedaan yang Standar Deviasi 0.0048043 Standar Deviasi 0.0068688

Page 58: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

T-hitung :-1.569

T-tabel : 2.776

Probabilitas : 0.192

Tingkat Signifikansi : 5%

signifikan

Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan

yang signifikan antara abnormal return mean sebelum peristiwa dengan

abnormal return mean sesudah peristiwa. Hal ini ditunjukkan dengan T-

hitung (-1.569) lebih kecil dari pada T-tabel (2.776).

3. Uji Hipotesis 3

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Penghitungan pertama dari Hipotesis alternatif ketiga pada penelitian

ini menguji adanya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan

(trading volume activity) pada periode sebelum dan sesudah peristiwa

Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal

dari masing-masing perusahaan LQ 45. Penghitungan TVA dilakukan

dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan

dalam satu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar

perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. Uji statistik (Wilcoxon)

rata-rata Trading Volume Activity disajikan dalam Tabel 4.13.

Page 59: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata TVA sebelum peristiwa dengan rata-rata

TVA sesudah peristiwa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Asymp Sig. (0.672)

lebih besar dari pada (0.025).

Pada Gambar 4.3, dapat diketahui bahwa ada 19 perusahaan yang

mengalami penurunan rata-rata Trading Volume Activity, yaitu AALI,

ADHI, ASII, BDMN, BNII, BUMI, EPMT, GJTL, INKP, KIJA, KLBF,

MEDC, TLKM, UNSP, UNTR, ANTM, APOL, CTRA, dengan jumlah

penurunan sebesar 0.043373. Sedangkan 26 perusahaan lainnya mengalami

kenaikan adalah BBCA, BBRI, BLTA, BMRI, BNBR, BNGA, BTEL,

CMNP, ENRG, GGRM, INDF, INTP, ISAT, LPKR, LSIP, PNBN, PNLF,

PTBA, SMCB, SULI, TOTL, TSPC, UNVR, APEX, CTRS, PGAS dengan

jumlah kenaikan sebesar 0.0565

TABEL 4.13

HASIL UJI PERBEDAAN RATA-RATA AKTIVITAS VOLUME

PERDAGANGAN DI BEI SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA

(BERDASARKAN PERUSAHAAN LQ 45)

Test Statistiksb

RTVA_Sesudah - RTVA_Sebelum

Z -.423a

Asymp. Sig.

(2-tailed) .672

a. Based on negatif ranks.

Page 60: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

Test Statistiksb

RTVA_Sesudah - RTVA_Sebelum

Z -.423a

Asymp. Sig.

(2-tailed) .672

a. Based on negatif ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : lampiran output

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Penghitungan kedua dari Hipotesis alternatif ketiga pada penelitian ini

menguji adanya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan (trading

volume activity) pada periode sebelum dan sesudah peristiwa Pengesahan

Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dari masing-

masing hari pengamatan kejadian. Uji statistik (Paired Sample T-test) rata-

rata Trading Volume Activity disajikan dalam Tabel 4.14.

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata TVA sebelum peristiwa dengan rata-rata

TVA sesudah peristiwa. Hal ini ditunjukkan dengan T-hitung (0.639) lebih

kecil dari pada T-tabel (2.776).

Pada Gambar 4.4 rata-rata Trading Volume Activity sebelum peristiwa

mengalami kenaikan dan pada satu hari sebelum peristiwa mengalami

Page 61: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

penurunan. Satu hari setelah kejadian rata-rata TVA mengalami kenaikan

dan pada hari berikutnya cenderung menurun hingga hari kelima.

TABEL 4.14

HASIL UJI PERBEDAAN RATA-RATA AKTIVITAS VOLUME

PERDAGANGAN DI BEI SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA

(BERDASARKAN HARI PENGAMATAN)

SEBELUM SESUDAH

KESIMPULAN

Mean 0.004119 Mean 0.003827 Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan Standar Deviasi 0.0005188 Standar Deviasi 0.0015547

T-hitung : 0.507

T-tabel : 2.776

Probabilitas : 0.639

Tingkat Signifikansi : 5%

Sumber : data diolah

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Temuan 1 (Hasil dari uji Hipotesis 1)

HA1 : Para investor memperoleh abnormal return dengan adanya peristiwa

Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Page 62: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui tidak terdapat Abnormal Return

pada keempat puluh lima perusahaan lainnya tidak terdapat Abnormal

Return. Pada table 4.9, dapat dilihat bahwa ada 24 perusahaan yang

mengalami penurunan abnormal return mean, yaitu BBCA, BBRI, BDMN,

BNBR, BNGA, BNII, BTEL, ENRG, GGRM, INDF, INTP, KIJA, KLBF,

LSIP, PNBN, PNLF, SULI, TLKM TOTL, TSPC, UNTR, UNVR, CTRA,

PGAS. dengan jumlah penurunan sebesar 0.075726. Sedangkan 21

perusahaan lainnya yang terdiri dari AALI, ADHI, ASII, BLTA, BMRI,

BUMI, CMNP, EPMT, GJTL, INCO, INKP, ISAT, LPKR, MEDC, PTBA,

SMCB, UNSP, ANTM, APEX, APOL, CTRS mengalami kenaikan dengan

jumlah kenaikan sebesar 0.122353. Dapat kita lihat bahwa baik secara

jumlah perusahaan atau jumlah abnormal return yang dihasilkan nilai

kenaikan lebih besar daripada penurunan. Kesimpulan yang dapat kita ambil

adalah investor tidak memperoleh abnormal return dikarenakan seluruh nilai

t hitung lebih rendah dari t table (2.776).

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Tabel 4.10 menyajikan hasil T-hitung untuk seluruh sampel selama 11

hari pengamatan. Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut, terlihat secara statistik

bahwa pada 5 hari sebelum peristiwa abnormal return yang diterima

investor cenderung negatif. Hal ini terjadi karena aksi demonstrasi untuk

menentang pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 semakin gencar

Page 63: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

dilakukan di kota-kota besar termasuk Jakarta. Aksi demonstrasi atau

penolakan terhadap pengesahan UU no 25 tahun 2007 selain mendapat

dukungan dari ekonom anti neolib, juga didukung oleh anggota DPR RI

terutama yang berasal dari oposisi pemerintah. Kondisi ini dimaknai sebagai

berita negatif oleh pasar. Pada hari H sampai H+4 investor memperoleh

return positif. Hal ini terjadi karena DPR RI tetap memutuskan untuk

mengesahkan UU no 25 tahun 2007 dan mengesampingkan penolakan dari

oposisi dan sebagian masyarakat. Berita ini dianggap sebagai berita yang

baik oleh pasar karena pasar butuh kepastian aturan tentang investasi.

Kondisi ini ditambah dengan berkurangnya intensitas demonstrasi setelah

pengesahan Undang-Undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal. Pihak-pihak yang sebelumnya melakukan demostrasi untuk menolak

pengesahan UU no 25 tahun 2007 lebih memilih melanjutkan perjuangan

lewat jalur hukum dengan mengajukan uji materiil Undang-undang nomor

25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal tersebut ke Mahkamah Konstitusi

(MK). Wacana dan pembahasan yang sudah dimulai jauh-jauh hari sebelum

peristiwa pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal tanggal 26 April 2007 membuat pasar tidak terlalu bergejolak. Pelaku

pasar sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari tentang rencana Pengesahan

UU no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal sehingga abnormal return

yang terjadi tidak terlalu besar

Page 64: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

Berdasarkan table 4.10 dapat disimpulkan bahwa Ha1 ditolak karena

berdasarkan T-hitung dari pengujian tersebut tidak terdapat nilai abnormal

return yang signifikan yang diakibatkan peristiwa pengesahan UU no 25

tahun 2007 tentang Penanaman Modal pada tanggal 26 April 2007

Penelitian ini bertentangan penelitian yang dilakukan oleh Mansur,

Cochran dan Froiro (1989) mengenai reaksi pasar modal pada saham-saham

perusahaan penerbangan Amerika Serikat terhadap event pelarangan terbang

(grounding) pesawat-pesawat DC-10. Hasilnya adalah saham-saham

perusahaan penerbangan yang menggunakan pesawat-pesawat DC-10 di

News York Stock Exchange dengan cepat mencerminkan informasi buruk

tersebut (return pemilik saham menjadi turun akibat event tersebut).

.

2. Temuan 2 (Hasil dari Uji Hipotesis 2)

HA2 : Terdapat perbedaan abnormal return mean sebelum dan sesudah

peristiwa Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal .

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Berdasarkan analisis yang dirangkum dalam Tabel 4.11, diperoleh

hasil bahwa abnormal return mean 5 hari sebelum peristiwa adalah sebesar

-0.00133 dengan deviasi standar sebesar 0.0113659, sedangkan abnormal

return mean 5 hari sesudah peristiwa adalah sebesar 0.003246 dengan

standar deviasi 0.0087888 dan probabilitas yang dihasilkan sebesar 0,024

Page 65: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

pada tingkat signifikasi 5%. Dengan demikian terdapat perbedaan mean

sebesar 0.004579. Ada 29 perusahaan yang mengalami kenaikan pada

abnormal return mean setelah peristiwa. Perusahaan tersebut adalah ASII,

BDMN, BLTA, BNBR, BNII, BTEL, BUMI, CMNP, ENRG, EPMT,

GGRM, GJTL, INCO, INKP, KIJA, KLBF, LPKR, LSIP, MEDC, PNBN,

PNLF, PTBA, SMCB, TOTL, UNSP, UNTR, UNVR, ANTM, APEX,

APOL, CTRA. Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan

abnormal return mean sebanyak 16 perusahaan. Perusahaan tersebut antara

lain AALI, ADHI, BBCA, BBRI, BMRI, BNGA, ENRG, GJTL, INDF,

INTP, ISAT, SULI, TLKM, TSPC, CTRS, PGAS.

Berdasarkan T-hitung dan probabilitas yang diperoleh dari pengujian

tersebut dapat disimpulkan bahwa abnormal return mean saham sebelum

peristiwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan abnormal return

mean saham sesudah peristiwa. Hal ini dapat diketahui dengan melihat

nilai t-hitung (-2,338) yang lebih kecil dari t-tabel (-1.96) dan nilai

probabilitasnya (0,024) yang lebih kecil dari 0,05.

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Berdasarkan analisis yang dirangkum dalam Tabel 4.12, diperoleh hasil

bahwa abnormal return mean 5 hari sebelum peristiwa adalah sebesar -

0.001333 dengan deviasi standar sebesar 0.0048043, sedangakn abnormal

Page 66: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

return mean 5 hari sesudah peristiwa adalah sebesar 0.003247 dengan standar

deviasi 0.0068668 dan probabilitas yang dihasilkan sebesar 0,192 pada tingkat

signifikasi 5%. Dengan demikian terdapat perbedaan mean sebesar 0.00458.

Berdasarkan T-hitung dan probabilitas yang diperoleh dari pengujian tersebut

dapat disimpulkan bahwa abnormal return mean saham sebelum peristiwa tidak

berbeda secara signifikan dengan abnormal return mean saham sesudah

peristiwa. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai t-hitung (-1.569) yang

lebih kecil dari t-tabel (2.776) dan nilai probabilitasnya (0.192) yang lebih besar

dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha2

ditolak, karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara abnormal return

mean sebelum dan sesudah peristiwa. Dapat dilihat pada table 4.12 bahwa

abnormal return mean sebelum peristiwa cenderung negatif tatapi setelah

peristiwa positif. Walaupun ada perbedaan tetapi perbedaan ini tidak signifikan

secara statistik. Abnormal return mean sebelum peristiwa cenderung negatif

karena banyaknya aksi penentangan yang berbentuk demonstrasi yang terjadi di

kota-kota besar termasuk di Jakarta. Demontrasi ini mendapatkan dukungan

dari para ekonom anti neoliberal dan anggota DPR RI dari pihak oposisi

pemerintahan. Abnormal return mean setelah peristiwa cenderung positif

karena pelaku pasar mendukung pengesahan Undang-undang no 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal. Pelaku pasar juga merespon positif berkurangnya

intensitas demonstrasi menentang pengesahan UU no 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal. Secara umum pasar masih merespon secara normal karena

Page 67: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

wacana pembahasan UU no 25 tahun 2007 sudah berlangsung jauh-jauh hari.

Hal ini yang membuat pasar tidak terlalu bergejolak.

Penelitian ini mempunyai kesamaan hasil dengan penelitian yang

dilakukan oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998), bahwa dari hasil analisa

uji beda dua rata-rata yang dilakukan, tampak bahwa variabel harga saham

(yang dicerminkan oleh rata-rata return yang diterima oleh investor)

secara cepat menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, sehingga

secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar rata-rata

return sebelum dan sesudah peristiwa.

Hasil ini juga mendukung peneletian yang dilakukan oleh Nugrahini

(2001), dan Umar dan Putu (2002) bahwa peristiwa politik dan keamanan yang

berskala nasional tidak menghasilkan perbedaan abnormal return mean yang

signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa.

3. Temuan 3 (Hasil dari Uji Hipotesis 3)

HA3 : Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan di Bursa Efek

Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa Pengesahan Undang-Undang no

25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan LQ 45

Page 68: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

Dari tabel 4.13, dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. (0.672) lebih

besar dari pada (0.025). Berdasarkan nilai Asymp Sig. yang diperoleh

dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas

volume perdagangan saham 5 hari sebelum peristiwa Pengesahan

Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dari

masing-masing perusahaan LQ 45 tidak berbeda secara signifikan dengan

rata-rata aktivitas volume perdagangan saham 5 hari sesudah peristiwa..

Pada Gambar 4.13, dapat diketahui bahwa ada 19 perusahaan yang

mengalami penurunan rata-rata Trading Volume Activity, yaitu AALI,

ADHI, ASII, BDMN, BNII, BUMI, EPMT, GJTL, INKP, KIJA, KLBF,

MEDC, TLKM, UNSP, UNTR, ANTM, APOL, CTRA, dengan jumlah

penurunan sebesar 0.043373. Sedangkan 29 perusahaan lainnya

mengalami kenaikan adalah BBCA, BBRI, BLTA, BMRI, BNBR, BNGA,

BTEL, CMNP, ENRG, GGRM, INDF, INTP, ISAT, LPKR, LSIP, PNBN,

PNLF, PTBA, SMCB, SULI, TOTL, TSPC, UNVR, APEX, CTRS,

PGAS dengan jumlah kenaikan sebesar 0.056546. selanjutnya dapat kita

lihat bahwa dari segi jumlah perusahaan atau jumlah volume yang

dihasilkan ternyata jumlah kenaikan Trading Volume Activity lebih besar

dari penurunannya.

b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan

Page 69: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

Dari tabel 4.14, tampak bahwa rata-rata aktivitas volume

perdagangan sebelum peristiwa adalah 0.004119 dengan deviasi standar

sebesar 0.0005188, sedangkan rata-rata aktivitas volume perdagangan

sesudah peristiwa adalah sebesar 0.003827 dengan deviasi standar

0.0015547 dan probabilitas yang dihasilkan sebesar 0,639 sehingga dari

perhitungan tersebut terbukti bahwa perbedaan tersebut secara statistik

tidak signifikan. Hal ini terjadi karena nilai t-hitung (0.507) yang lebih

kecil dari t-tabel (2.015) dan nilai probabilitasnya (0.639) yang lebih besar

dari 0,05. Berdasarkan nilai T-hitung dan probabilitas yang diperoleh dari

pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas volume

perdagangan saham 5 hari sebelum peristiwa Pengesahan Undang-Undang

no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal secara signifikan tidak

berbeda dengan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham 5 hari

sesudah peristiwa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha3 ditolak,

karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas

volume perdagangan sesudah peristiwa dan rata-rata aktivitas volume

perdagangan sebelum peristiwa. Artinya peristiwa Pengesahan Undang-

Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal tidak berpengaruh

signifikan pada perbedaan rata-rata volume perdagangan pada rentang

waktu pengamatan.

Page 70: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

Investor lebih bisa mengenali pasar yang ada sehingga tidak terjadi

kepanikan akibat adanya peristiwa tersebut. Investor lebih menunggu keseriusan

dari pengambil kebijakan/pemerintah untuk benar-benar menerapkan poin-poin

yang ada di dalam undang-undang tersebut.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

Suryawijaya dan Setiawan (1998), bahwa terdapat perbedaan rata-rata trading

volume activity yang signifikan antara sebelum dan sesudah “Peristiwa 27 Juli

1996” menyebabkan kekhawatiran investor yang kemudian melakukan banyak

transaksi untuk mengamankan transaksi pasca peristiwa.

Namun, penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Sasono

(2005), bahwa tidak adanya perbedaan abnormal return saham dan trading

volume activity yang signifikan selama periode sebelum peristiwa yaitu pada

pekan -5 serta selama periode sesudah peristiwa yaitu pada pekan +5 dari

Peristiwa Pemilihan Presiden Tahun 2004.

Page 71: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

Pada bab ini disajikan kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari kesimpulan yang ada, kemudian diberikan saran

sehubungan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, sehingga dapat disajikan

sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkaitan.

A. KESIMPULAN

Berdasar hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Peristiwa Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal tidak memberikan abnormal return bagi investor baik berdasarkan

penghitungan secara harian atau penghitungan berdasarkan perusahaan. Pada

penghitungan berdasarkan perusahaan terdapat 24 perusahaan yang mengalami

penurunan abnormal return dan terdapat 21 perusahaan yang mengalami

kenaikan abnormal return. Pada penghitungan berdasarkan hari abnormal return

sebelum peristiwa cenderung negatif dan abnormal return setelah peristiwa

cenderung positif

Page 72: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

2. Analisis abnormal return mean 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa

Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal

menunjukkan bahwa dalam penghitungan berdasarkan perusahaan terdapat

perbedaan yang signifikan antara abnormal return mean 5 hari sebelum peristiwa

dengan abnormal return mean 5 hari sesudah peristiwa, sedangkan dalam

penghitungan secara harian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

abnormal return mean 5 hari sebelum peristiwa dengan abnormal return mean 5

hari sesudah peristiwa.

3. Analisis aktivitas volume perdagangan di BEI menunjukkan bahwa secara

statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas volume perdagangan

rata-rata 5 hari sebelum peristiwa dengan 5 hari sesudah peristiwa baik dalam

penghitungan berdasarkan perusahaan atau penghitungan berdasarkan hari.

Artinya peristiwa Pengesahan Undang-Undang no 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal tidak berpengaruh signifikan pada perbedaan rata-rata volume

perdagangan pada rentang waktu pengamatan.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian baik terkait

keterbatasan teknis maupun keterbatasan dalam pengembangan alur penelitian, dari

keterbatasan yang ada selanjutnya disertakan pula masukan untuk penelitian mendatang,

berikut adalah penjelasannya :

Page 73: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

1. Dalam penelitian ini, indeks yang digunakan adalah indeks LQ 45. Hasil

penelitian akan lebih akurat jika penelitian berikutnya menggunakan Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Analisis perbedaan abnormal return menggunakan model disesuaikan pasar

(Market–adjusted Model), model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik

untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat

tersebut. Sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk

model estimasi. Bagi penelitian berikutnya dapat menggunakan Mean-adjusted

Model atau Market Model yang kemungkinan akan memperoleh hasil yang

berbeda..

3. Dalam penelitian ini abnormal return dirata-rata, sehingga pada kemungkinan

nilai negatif dan positif saling menghilangkan. Oleh karena itu untuk penelitian

yang akan datang dapat menggunakan indicator SRV (Security Return

Variability), sehingga semua nilai akan positif.

C. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah diungkapkan diatas,

implikasi untuk pihak terkait adalah sebagai berikut :

Bagi investor dalam menentukan keputusan investasinya di pasar modal, terkait

dengan kondisi keamanan dan kondisi politik yaitu peristiwa, maka untuk

memperoleh abnormal return dari peristiwa tersebut, sebaiknya investor menjual

saham-saham perusahaan BBCA, BDMN, BLTA, BNBR, BNGA, BNII, BTEL,

Page 74: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

BUMI, CMNP, ENRG, GGRM, INCO, INKP, ISAT, KIJA, KLBF, LSIP, PNBN,

PNLF, PTBA, SMCB, TLKM, TOTL, UNSP, UNTR, UNVR, ANTM, APEX,

APOL, CTRA. Hal ini dikarenakan ke 30 perusahaan tersebut mengalami kenaikan

abnormal return. Penjualan disarankan antara hari pertama sampai hari keempat

setelah peristiwa, terlebih pada hari keempat setelah peristiwa. Hal ini dikarenakan

diantara abnormal return positif yang terjadi mulai hari peristiwa sampai dengan hari

keempat setelah peristiwa jumlah abnormal return terbesar ada pada hari keempat.

Pada hari berikutnya(kelima) abnormal return mengalami penurunan, sehingga tidak

disarankan untuk menjual saham.

Page 75: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, R., 1980. Investment Performance of U.S.-based Multinational Companies:

Comments and a Perspective on International Diversification of Real Assets. Journal

of International Business Studies, Spring/Summer, pp. 98-104.

Asquith, P., 1983. Merger Bids, Uncertainty and Stockholder Returns. Journal of Financial

Economics, pp. 51-83.

Barret, W.B., et al, 1987. The Adjusment of Stock Price to Completely Unanticapated Events.

Financial Review, Vol. 22, pp. 297-330.

Page 76: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

Beavar, W.H., 1989. The Information Content of Annual Earning Announ Cemant. Empirical

Research in Accounting: Supplement to Journal of Accounting Research (6): 67-92.

Brigham, Houston, 2003. Fundamentals of Financial Management. New York: Mc Graw Hill.

Fama, Eugene F., 1991. Efficient Capital Market 11. Journal of Finance (Desember); 1575-

1671.

Fama, Eugene F., Lawrence Fischer, Michael Jensen, dan Richard Moll, 1969. The Adjusment

of Stock Price to New Information. International Economic Review (10): 1-21.

Ferdinand, A., 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang

: BP UNDIP.

Foster, George, 1986. Financial Statement Analysis. Second Edition. Prentice Hall: New

Jersey.

Garrison, Ray H., Norren, Eric W., Brewer, Peter C., 2007. Managerial Accounting. Jakarta:

Salemba Empat.

Ghozali, I, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar, 1999. Basic Econometric. Third Edition. Mc Graw-Hill International

Editions Singapore.

Handadari, Cahyaning, 2003. Reaksi Harga Saham di Bursa efek Jakarta terhadap Peledakan

Bom di Bali tanggal 12 Oktober 2002. Tesis Mahasiswa Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Haryono, Putut, 2005. Reaksi Harga Saham di Bursa Efek Jakarta terhadap Peristiwa Bencana

Tsunami Nagroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara tanggal 26 desember

2004. Tesis Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Page 77: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

Husnan, Suad, 1994. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP

AMP YKPN, Edisi Kedua.

Kalra, Rajiv, Glenn V, Henderson Jr, dan Gary A Raines, 1993. Effect of the Chernobyl Nuclear

Accident on Utility Share Price. Quarterly Journal or Business and Economic, Spring.

Vol. 32 No. 2 Hal: 52-71.

Kritzman, Mark P, 1994. What Practitioners Need to Know About Event Studies. Financial

Analyst Journal, Edisi: November-Desember Hal: 17-20.

MacKinlay, A. Craig, 1997. Event Studies in Economics and Finance. Journal of Economic

Literature, Vol. XXXV. Edisi: Maret Hal: 13-19.

Mansur, Iqbal, Stephen J. Cochran, dan Gregory L. Froiro, 1989. The Relationship between

the Equity Return Levels of Airline Companies and Unanticipated Events: The Case of

the 1979 DC-10 Grounding. Logistic and Transportation Review, Desenber 1989, h.

355-365.

Marston, Felicia, 1996. Difference in Information and Common Stock return : Estimation

Risk or Unequal Distribution of Information?. The Financial Review. Edisi November

Hal : 831-856.

Mutamimah, Suyamtinah, dan Nurhayatie Tatiek, 1998. Reaksi Harga Saham Terhadap

Pengumuman Pergantian Kepimimpinan Soeharto. Jurnal Bisnis Strategi, Vol.

4/Tahun II/ Desember 1999.

Petersen, Pamela P., 1989. Event Studies; Review of Issues and Methodology. Quarterly

Journal of Business and economics, Summer. Vol. 28 No. 3, Hal: 36-66.

Poncowati, Srikandi D., 2005. Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden Tahap II di Indonesia tanggal 20 September 2004. Tesis

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Rais, Amien, 2008. “Agenda Mendesak Bangsa : Selamatkan Indonesia!”. Yogyakarta : PPSK

Press

Page 78: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

Sasono, 2005. Reaksi Harga Saham di Bursa Efek Jakarta dengan Adanya Peristiwa Pemilihan

Presiden Tahuun 2004. Tesis Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Sekaran, U., 2003. Research Methods for Bussiness. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Soebagiyo, Daryono dan Endah H. Prsetyowati, 2003. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Indeks Harga Saham di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan

Vol. 4 Tahun 2003.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sunariyah, 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, Edisi

Kedua.

Suryawijaya, Marwan A., 1996. U.S. Multinasional Stock Price Reaction to host Country’s

Govermnetal Change: The Case of Prima Minister Takashita’s Resignation. Kelola No.

11/VII/1996, Hal: 126-153.

Suryawijaya, Marwan A., dan Setiawan, Faizal A., 1998. Reaksi Pasar Modal Indonesia

Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Even Study pada Peristiwa 27 Juli 1996).

Kelola No. 18/VII/1998, Hal: 137-153.

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.

Bombing to Economy: Learning Experience. Warta Ekonomi Edisi 27 Juli 2009.

Widoadmojo, Sawidji, 1996. Teknik Memetik Keuntungan di Bursa Efek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Wild, John J., Subramanyam, K.R., Halsey, Robert F., 2005. Financial Statement Analysis.

Jakarta: Salemba Empat.

Page 79: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

Page 80: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Page 81: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

Page 82: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

Motto

Bismillahirrohmanirrohim

Demi masa

Sungguh, manusia berada dalam kerugian

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta

saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati dalam

kesabaran

(QS Al-‘Ashr : 1-3)

Bismillahirrohmanirrohim

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah

bekerja keras (untuk urusan yang lain)

(QS Al-Insyirah : 5-7)

Perbedaan ilmu dengan harta adalah : ilmu akan selalu menjaga

pemiliknya sedangkan harta akan selalu dijaga pemiliknya

(Ali bin Abi Thalib r.a.)

Ngelmu iku kalakone kanthi laku

(Anonim)

Page 83: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

Halaman Persembahan

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, karya ini kupersembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan dukungan terutama

do’a.

Mbak Yuyun dan Mbak Sari beserta keluarga (Mas Topan dan Dulloh)

yang selalu memberikan semangat.

Temen-temen di KAMMI Daerah Solo (2009-2011) terutama BPH ( mas

Syamsul, mas Ridwan, Bakhtiar, Saras, Ircham) terima kasih atas

kebersamaanya terutama saat mengerjakan skripsi.

Temen-temen BEM UNS 2008 Kabinet Berkobar, terimakasih atas

kebersamaan dalam mewujudkan idealisme mahasiswa.

Temen-temen di BEM FE UNS 2004-2007 (Kabinet Pembaharu, Kabinet

Progresif, Kabinet Bercahaya) terkhusus buat manta presidenya Mas Fitra,

Mas Faisal, Mas Wahyu terima kasih atas ilmu diluar bangku kuliah yang

sudah diajarkan.

Temen-temen BPPI angkatan 2004 terima kasih atas kebersamaanya dan

semoga kita masih diberikan semangat untuk selalu berlomba-lomba dalam

kebaikan.

Sekjen BEM FE UNS 2010 yang kabarnya mendapatkan ancaman sanksi

akademik. Semoga tetep sabar, Iklas, dan berani menghadapi konsekuensi

perjuangan

Adik-adik mentoring AAI (Farid, Yoga, Triharyana, Nurhadi) terima kasih

atas kebersamaanya, semoga bisa menjadi lebih memahami nilai-nilai

agama dan lebih taat aturan

Semua rekan yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bias

disebutkan satu demi satu

Page 84: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penulisan skripsi dengan

judul ”Dampak Peristiwa Pengesahan UU No 25 Tahun 2007 Tentang

Penanaman Modal Pada Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia”.

Dalam proses penyusunan laporan ini penulis memperoleh banyak sekali

petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan

segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Prof. DR. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Ibu Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS.

3. Bapak Reza Rahardian, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FE

UNS.

4. Bapak Bambang Hadinugroho, SE, MSi., selaku dosen pembimbing skripsi

dan pembimbang akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing, memberi saran dan masukan kepada penulis hingga selesainya

skripsi ini.

Page 85: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

5. Seluruh Dosen FE UNS atas segala ilmu yang telah diberikan semoga

bermanfaat, dan karyawan FE UNS atas segala bantuannya selama penulis

menimba ilmu di FE UNS

6. Kedua orang tua, yaitu Bapak Drs. H. Sidik Purnomo, M.Pd., MM., dan Dra

Siti Hanjarini atas segala usaha dan do’anya.

7. Rekan-rekan mahasiswa FE UNS angkatan 2004, BEM FE UNS, BPPI FE

UNS, BEM UNS, KAMMI Daerah Solo atas segala bantuan dalam proses

pembuatan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas

bantuannya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya, penulis

berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 7 April 2011

Penulis

Page 86: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

DAFTAR ISI

Abstrak............................................................................................ ii

Halaman Persetujuan Pembimbng ................................................. iii

Halaman Pengesahan ..................................................................... iv

Motto .............................................................................................. v

Halaman Persembahan ................................................................... vi

Kata Pengantar................................................................................ vii

Daftar Isi......................................................................................... ix

Daftar Gambar ............................................................................... xii

Daftar Tabel ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9

1. Saham ................................................................................... 9

2. Indeks Harga Saham ........................................................... 12

3. Informasi di Pasar modal dan Efisiensi Pasar ...................... 14

4. Modal ................................................................................... 17

5. Aktivitas Volume Perdagangan ........................................... 19

Page 87: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

6. Return dan Abnormal Return .............................................. 20

7. Event Study .......................................................................... 21

B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 23

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 25

D. Hipotesis ...................................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................ 27

1. Ruang Lingkup penelitian .................................................... 27

2. Metode Pengumpulan dan sumber Data ............................. 30

3. Alat Analisis dan Metode Pengujian .................................... 31

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 37

1. Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 1 ...................................... 37

2. Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 2 ...................................... 39

3. Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 3 ...................................... 42

B. Pengujian Normalitas Data ........................................................ 37

1. Pengujian Normalitas Data Berdasarkan Perusahaan .......... 46

2. Pengujian Normalitas Data Berdasarkan Hari ..................... 46

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... 37

1. Uji Hipótesis 1 ..................................................................... 47

2. Uji Hipotesis 2 ..................................................................... 50

3. Uji Hipotesis 3 ..................................................................... 53

D. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... 55

1. Temuan 1 (Hasil dari uji hipótesis 1) ................................... 55

2. Temuan 2 (Hasil dari uji hipotesis 2) ................................... 58

3. Temuan 3 (Hasil dari uji hipotesis 3) ................................... 61

Page 88: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ............................................................................... 65

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 66

C. Implikasi .................................................................................... 67

Page 89: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Pemikiran .............................................................. 25

3.1 Gambar Periode Waktu Penelitian di Bursa Efek Jakarta ................... 29

Page 90: DAMPAK PERISTIWA PENGESAHAN UU NO 25 TAHUN 2007 … · Pasar modal adalah tempat untuk berinvestasi para investor. Pasar modal yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

DAFTAR GAMBAR

TABEL

4.1 Tabel Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 1 (berdasar perusahaan) ....... 38

4.2 Tabel Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 1(berdasarkan hari) .............. 39

4.3 Tabel Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 2 (berdasar perusahaan) ....... 40

4.4 Tabel Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 2 (berdasarkan hari) ............. 41

4.5 Tabel Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 3 (berdasar perusahaan) ....... 43

4.6 Tabel Statistik Deskriptif Uji Hipótesis 3 (berdasarkan hari) ............. 44

4.7 Tabel Hasil Uji Normalitas Data Dengan Uji Kolmogorof - Smirnov

(berdasar perusahaan).......................................................................... 46

4.8 Tabel Hasil Uji Normalitas Data Dengan Uji Kolmogorof - Smirnov

(berdasarkan hari)................................................................................ 46

4.9 Tabel Abnormal Return Mean (berdasarkan perusahaan) ................. 48

4.10 Tabel Abnormal Return Mean (berdasarkan hari) ............................. 50

4.11 Tabel Hasil Uji Perbedaan Abnormal Return Mean 5 Hari Sesudah dan

5 Hari Sebelum Peristiwa (berdasarkan perusahaan) ......................... 51

4.12 Tabel Hasil Uji Perbedaan Abnormal Return Mean 5 Hari Sesudah dan

5 Hari Sebelum Peristiwa (berdasarkan hari) ..................................... 50

4.13 Tabel Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Volume Perdagangan di

BEJ Sebelum dan Sesudah Peristiwa (berdasarkan prusahaan) ......... 54

4.14 Tabel Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Volume Perdagangan di

BEJ Sebelum dan Sesudah Peristiwa (berdasarkan hari) ................... 55