dampak lingkungan bandara juanda

19
Dampak Terhadap Lingkungan Pada Pembangunan Terminal II Bandar Udara Internasional Juanda Efraim M. Surbakti 1306359761 M. Rezki Mulyono 1306359925 Yosep Dani Putro 1306423801

Upload: donny3009

Post on 03-Dec-2015

119 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Dampak Lingkungan Bandara Juanda

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

Dampak Terhadap Lingkungan Pada Pembangunan Terminal II Bandar Udara Internasional Juanda

Efraim M. Surbakti 1306359761M. Rezki Mulyono 1306359925Yosep Dani Putro 1306423801

Page 2: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

Pendahuluan

1. Latar Belakanga. Bandar Udara Juanda adalah Bandar Udara Internasional yang merupakan bandara tersibuk ke 2 di Indonesia. Bandara ini melayani wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya.b. Bandara Udara Internasional Juanda terletak di wilayah Kabupaten Sidoarjo Kecamatan Sedati dan merupakan bandara dengan klasifikasi 1A.c. Batas-batas Bandar udara Juanda sebagai berikut:> Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pranti. Di Utara ini terdapat kali Semampir yang berhubungan langsung dengan Pond III (penampungan air) bandara.> Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gisik Cemandi dan Desa Betro (Dimana Bandar udara masuk wilayah desa ini).> Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pabean dan Desa Sedati Gede.> Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Banjar Kemuning dimana terdapat PDAM Banjar Kemuning yang dikelola oleh Bandar udara

Page 3: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

d. Bandar Udara Internasional Juanda saat ini mempunyai landas pacu / runway 3000 m dengan lebar 45 m, terminal penumpang internasional seluas 31.425 m2 , terminal penumpang domestic seluas 31.275 m2

e. Kapasitas terminal Utara Bandar Udara Internasional Juanda – Surabaya hanya diperuntukkan untuk 6,5 juta penumpang per tahun

e. Tetapi dengan peningkatan penumpang yang sangat pesat, pada tahun 2011 terminal penumpang telah mengalami over capacity dengan total penumpang mencapai 13,5 juta penumpang, sehingga diperlukan perencanaan dan penganan strategis jangka panjang dan jangka pendek

f. PT. Angkasa Pura I ( Persero ) bermaksud melakukan peningkatan pelayanan terhadap penumpang dengan membangun Terminal II Bandar Udara Internasional Juanda yang terletak di sisi Selatan terminal eksisting

Page 4: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

g. Posisi terminal lama ini, sebelumnya pada dokumen AMDAL Bandar Udara Juanda Tahun 1999 adalah sebagai terminal ekssting

h. Demikian pula Rencana Induk Bandar Udara Juanda (Keputusan Menteri Perhubungan No 20 Tahun 2002), posisi terminal lama tertera sebagai terminal eksisting. Sesuai Surat Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan Nomor B-5832/Dep.I/LH/PDAL/06/2012, tanggal 6 Juni 2012, rencana pembangunan Terminal II Bandar Udara Juanda perlu dilengkapi AMDAL baru.

Page 5: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

2. Tujuan, Manfaat dan Kegunaan Proyek Tujuan pembangunan terminal II Bandar Udara Internasional Juanda,

khususnya pembangunan fasilitas sisi darat yang meliputi pembangunan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya sebeagai berikut :

a.Meningkatkan kapasitas terminal Juanda – Surabaya;b.Meningkatkan kualitas pelayanan penumpang (service quality,safety dan

security);c.Pemanfaatan taxiway dan apron di sisi terminal selatan;d.Mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang, pesawat dan kargo dalam

rangka meningkatkan sarana dan prasarana pendukung keselamatan dan kenyamanan pelayanan penumpang dan penerbangan

Page 6: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

Rona Lingkungan Hidup

1. KOMPONEN LINGKUNGAN FISIK-KIMIAa. IklimKondisi iklim di wilayah studi dapat digambarkan dengan besarnya

curah hujan tahunan mencapai 2051,40 mm/tahun atau 170,95 mm/bulan

b. Kualitas Udara Ambienlaporan Pelaksanaan RKL-RPL Semester II mayoritas mengalami trend

meningkatc. Kebisingan dan getarandari hasil pengukuran yang dilakukan dalam rangka pemantauan

terhadap getaran dan kebisingan tingkat kebisingan fluktuatif sedangkan untuk tingkat getaran ada kecenderungan turun

d. Kualitas AirPada pengkuran pemantauan kualitas air limbah di beberapa titik

pemantauan terjadi peningkatan untuk parameter ph, BOD minyak dan lemak di inlet maupun outlet IPAL

Page 7: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

e. Kualitas Air SumurDari hasil uji air bersih yang telah dilakukan oleh BBTKL Surabaya

terhadap air bersih di WTP Angkasa Pura I telah memenuhi baku mutu

f. TopografiWilayah kabupaten Sidoarjo sebagian besar berada pada ketinggian 3

– 10 meter di atas permukaan laut yang berada di bagian tengah dengan karakter berair tawar

g. GeologiGeologi Kabupaten Sidoarjo terdiri dari beberapa lapisan batuan.

Batuan Alluvium tersebar di seluruh Kecamatan, akan tetapi untuk lapisan batuan Pitosen Fasien Sedimen hanya terdapat di 6 kecamatan yaitu Sidoarjo, Buduran, Taman Waru, Gedangan dan Sedati. Sedangkan lapisan tanah untuk tanah alluvial kelabu merata di 18 kecamatanLapisan tanah jenis As Alluvial Kelabu dan Coklat Kekuningan hanya ada di 4 kecamatan yaitu Krembung, Balonbendo, Tarik dan Prambon

Page 8: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

h. HidrologiKondisi hidrologi di Wilayah Studi sangat dipengaruhi oleh

karakteristik Delta Brantas yang diapit oleh kali Surabaya di Sebelah utara dan Kali Porong di sebelah selatan. Di sekitar wilayah Bandara mengalir 3 sungai, yaitu Kali Gisik, Turen dan Dadap. Sistem drainase di wilayah Bandara dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Amplitudo pasang surut air laut berkisar antara 0,25 – 1,00 m dengan arus yang bergerak dari barat ke timur pada bulan Nopember – Mei dan bergerak dari timur ke barat pada bulan Juli – Oktober. Sistem drainase setempat wilayah Bandara cukup baik dimana Kali Turen yang terletak antara runway dan apron berfungsi sebagai drainase utama menuju laut

i. Jaringan JalanJaringan jalan di sekitar Bandar Udara Juanda adalah jalan tol

Bandara Juanda (Terminal I) untuk terminal II adalah Jl. Ir. H. Juanda

Page 9: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

2. KOMPONEN LINGKUNGAN BIOLOGIa. FloraDari laporan RKL pada studi AMDAL tahun 1999 diinformasikan

bahwa jenis flora yang terdapat di wilayah studi dibagi menjadi 5 tipe vegetasi, yaitu :

1) Vegetasi pekarangan, umumnya terdiri dari tanaan buah-buahan yang diselingi tanaman hias dan tanaman peneduh. Tanaman buah yang dominan adalah jambu air (Zyzygium Aqueum) dan manga (Mangivera Induca) dan tanaman peneduh adalah gamal (Glyricidia Maculata) dan Angsana (Pterocarpus Limonia)

2) Vegetasi tanaman pinggir jalan, terdiri dari tanaman pelindung dan tanaman hias. Tanaman pelindung yang banyak dijumpai adalah angsana (Pterocarpus Limonia) dan cemara laut (Casuarina Equisetilofia)

3) Vegetasi tanaman budidaya (tegalan dan sawah), terdiri dari padi, palawija dan sayuran.

Page 10: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

4) Vegetasi pinggir pertambakan terdiri dari api-api (Aviennia sp), ki jaran (Lannea Coromandelica) dan waru (Hibicus Tiliaceus)

5) Vegetasi mangrove menempati daerah pinggiran sungai atau tepi pantai. Hutan bakau ini sudah tidak terlalu lebat, beberapa jenis mangrove yang ditemukan adalah api-api (Avicennia sp)

Page 11: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

b. Fauna1) Hewan utama yang sangat mengganggu aktifitas bandara

meliputi gangguan burung dan hewan liar seperti anjing2) Hasil penelitian menunjukkan kasus burung, kejadian birdstrike

55% pada saat landing, 21% pada saat take off, 12% pada saat fase terbang. Birdstrike pernah terjadi pada ketinggian 37.000 kaki atau 11.278 dari permukaan laut, sedangkan kerusakan terbanyak 57% terjadi dibawah 100 kaki atau 30 meter, 9% pada ketinggian 100 – 500 kaki atau 30 -150 meter dan pada ketinggian diatas 500 kaki atau 150 meter

3) Berdasarkan data hasil penelitian (Satriyono, 2008) jenis burung yang sering muncul antara lain burung kuntul bewarna putih berkelompok 15 sampai 20 ekor, dan adanya pada waktu-waktu tertentu jam 06.00 sampai 08.30 dan 15.30 sampai dengan jam 18.00 muncul di sekitar tempat penampungan air limbah.

Page 12: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

4) Burung blekok Hitam berkelompok 8 sampai 15 ekor, waktunya nyaris sama dengan kuntul putih, banyak berkumpul di daerah tambak di dalam Bandara

5) Burung blekok Hitam berkelompok 8 sampai 15 ekor, waktunya nyaris sama dengan kuntul putih, banyak berkumpul di daerah tambak di dalam Bandara

6) Anjing liar banyak bermunculan pada malam hari di sekitar bandara khususnya area bandara lama, sedangkan pada siang hari tidak terlihat, atau bersembunyi di lubang-lubang dalam tanah yang dibuat sendiri oleh binatang tersebut.

Page 13: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

3. KOMPONEN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN KESEHATAN MASYARAKAT

a. Komponen Sosial Ekonomi1) KependudukanPada tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo 1.984.486

jiwa dengan jumlah desa/kelurahan 353 serta penduduk per desa 5.622 jiwa. Luas wilayah 714,24 km2 dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.778 jiwa/km2. Kecamatan Sedati memiliki tingkat kepadatan hanya 1.157 jiwa/km2

2) Migrasi PendudukData migrasi penduduk di Kabupaten Sidoarjo yang tercatat pada

Dinas Kependudukan Catatan Sipil menunjukkan perpindahan lebih sedikit dibandingkan kedatangan. Selisih pendatang dan perpindahan penduduk melebihi angka 20.000 orang

3. Kelompok UmurKomposisi umur penduduk Kabupaten Sidoarjo tahun 2010

menunjukkan komposisi umur anak-anak (0-4 tahun) sebesar 25,28% dan umur usia (65 tahun ke atas) sebesar 4,12%

Page 14: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

4) Kelompok UmurKomposisi umur penduduk Kabupaten Sidoarjo tahun 2010

menunjukkan komposisi umur anak-anak (0-4 tahun) sebesar 25,28% dan umur usia (65 tahun ke atas) sebesar 4,12%.

5) AgamaSecara keseluruhan persentase penduduk beragama Islam di

Sidoarjo 96,55%, Protestan / Katolik 3,02%, Hindu / Budha 0,42% dan konghucu/lainnya 0,01%.

6) Sumber daya pertanianTanaman padi pada tahun 2011 memiliki luas panen padi sawah di

Sidoarjo sebanyak 30.201 ha dengan rata-rata produksi 6,51 ton ha dengan hasil keseluruhan mencapai 197.250 ton gabah kering panen. Komoditas palawija mencakup jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai.

7) IndustriKontribusi sektor industri dalam menyumbang PDRB tahun 2011 di

Kabupaten Sidoarjo mencapai 47,80% dengan sebagian besar disumbang dari kertas dan barang cetakan 18,63% dan makanan 11,00%.

Page 15: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

8) Mata Pencaharian MasyarakatSebagian penduduk Kecamatan Sedati bekerja sebagai pedagang

atau wiraswasta sebesar 30,93% diikuti sektor swasta 21,18%. Sementara itu di Kabupaten Sidoarjo dominasi sektor swasta sebesar 53,09%.

9) InfrastrukturHampir seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo dihubungkan melalui

sarana angkutan darat sehingga jalan merupakan sarana angkutan utama. Jalan-jalan yang ada di Sidoarjo sebagian merupakan jalan aspal. Jalan Negara dan Jalan Provinsi merupakan jalan kelas I, sedangkan jalan kabupaten bervariasi.

10) Keuangan Pemerintah DaerahBiaya pembangunan suatu daerah diperoleh dari dua sumber

yaitu : Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD). Pada tahun 2011, data keuangan pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).

Page 16: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

11) Perekonomian DaerahSalah satu indikator makro yang digunakan untuk mengukur

pembangunan suatu wilayah pada periode tertentu, khususnya dalam bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi mencapai 12,72% dengan PDRB sebesar 56,5 triliun rupiah. Pada tahun 2011 kembali lagi terjadi bertumbuh 14,08% atau menjadi 64,46 triliun rupiah

Page 17: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

b. Komponen Kesehatan Masyarakat1) Fasilitas KesehatanJumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Sidoarjo saat ini 17

unit, sedangkan puskesmas yang tersedia selama saat ini termasuk puskesmas pembantu sebanyak 82 unit. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Sedati hampir sama dengan di Kabupaten Sidoarjo tetapi yang tidak ada hanya Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, serta Dokter Spesialis. Jumlah dokter di Kecamatan Sedati sebanyak 6 orang dengan fasilitas kesehatan meliputi Puskesmas, Pustu, dan lain-lain

2) Penyakit UtamaPenyakit ISPA merupakan penyakit yang banyak terjadi di

Kabupaten Sidoarjo. Kasus penyakit mencapai 239.640 kasus. Selanjutnya adalah penyakit-penyakit sistem jaringan otot dan jaringan ikat sebanyak 128.251 kasus serta tukak lambung mencapai 124.777 kasus

Page 18: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

PengelolaanKonstruksi

-Mengelola pemakaian peralatan yang berpotensi besar menimbulkan kebisingan-Mengatur jadwal kegiatan operasional mesin yang berpotensi menimbulkan kebisingan-Membuat landscape disekeliling tapak proyek

Operasi

-Penanaman tanaman peredam kebisingan di sekitar bandara dan pemukiman warga-Menerapkan Batas Kawasan Kebisingan (BKK)-Mengimplementasikan peraturan mengenai noise limit terhadap pesawat komersil-Pembangunan material bangunan yang dapat meredam kebisingan-Memberitahukan dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai rencana kegiatan pengembangan

Page 19: Dampak Lingkungan Bandara Juanda

Pemantauan

Konstruksi

-Melakukan pengukuran langsung di areal pengembangan bandara Juanda setiap 3 bulan sekali selama masa konstruksi atau bila terjadi kondisi darurat

Operasi

Melakukan pengamatan dengan SLM dan menganalisis berdasarkan rumus yang sesuai dengan KepMen LH No. 48 Tahun 1996 dan rumus WECPNL di 8 titik areal sekitar bandara selama 3 bulan sekali