dampak internet

6
KASUS PENYEBAB SOLUSI Kasus Florence Sihombing Florence Mengatakan bahwa orang Jogja “miskin, tolol, dan tak berbudaya” di jejaring sosial path. Seseorang lalu mengambil screenshot status- nya dan menyebarluaskan ke media sosial. Para pengguna internetpun tidak terima dengan status Florence tersebut, terutama warga daerah Jogjakarta yang merasa tersindir ulah Florence yang saat itu kuliah S2 di Jogjakarta. Mereka membully- nya di media sosial, seperti twitter, facebook,path dan lain sebagainya. Di media sosial twitter, hastag #UsirFlorenceDariJogja sempat menjadi trending topik didunia maya. Dalam hal ini, Florence dituduh melanggar pasal 27 ayat (3) dan pasal Florence merasa kesal karena ia harus mengantri berjam-jam untuk dapat mengisi premium. Lalu ia menyerobot antrian dan mengambil posisi di pengisian khusus roda empat. Disaat kejadian itu ia diteriaki oleh sejumlah pengantri. Tetapi ia tetap cuek dan meminta petugas SPBU disana untuk mengisi sepeda motornya dengan pertamax. Namun petugas tetap acuh dan mengisi kendaraan lain yang memang sudah mengantri terlebih dahulu. Dikarenakan kesal atas perlakuan petugas tersebut, ia kemudaia mencurahkan kekesalannya di media sosial path dengan kata-kata yang tidak terpelajar mengingat ia adalah seorang mahasiswi S2. 1. Solusi untuk kasus seperti ini adalah dengan menghukum Florence dengan Undang-Undang yang berlaku. 2. menyebarluaskan kronologi berita sehingga menjadi contoh kasus dan tidak terjadi lagi pada masyarakat lainnya. 3. Memberikan pelajaran bagi anak- anak secara formal maupun tidak formal tentang kebebasan berekspresi di internet sehingga tidak ada lagi kasus seperti Florence yang terjadi.

Upload: verdy-suarez

Post on 04-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dampak Internet

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Internet

KASUS PENYEBAB SOLUSI

Kasus Florence Sihombing

Florence Mengatakan bahwa orang Jogja “miskin, tolol, dan tak berbudaya” di jejaring sosial path. Seseorang lalu mengambil screenshot status-nya dan menyebarluaskan ke media sosial. Para pengguna internetpun tidak terima dengan status Florence tersebut, terutama warga daerah Jogjakarta yang merasa tersindir ulah Florence yang saat itu kuliah S2 di Jogjakarta. Mereka membully-nya di media sosial, seperti twitter, facebook,path dan lain sebagainya. Di media sosial twitter, hastag #UsirFlorenceDariJogja sempat menjadi trending topik didunia maya.Dalam hal ini, Florence dituduh melanggar pasal 27 ayat (3) dan pasal 28 ayat(2) UU ITE, yaitu dengan sengaja dan tanpa hak:(i)Mendistribusikan, mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik atau (ii)menyebar informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan

Florence merasa kesal karena ia harus mengantri berjam-jam untuk dapat mengisi premium. Lalu ia menyerobot antrian dan mengambil posisi di pengisian khusus roda empat. Disaat kejadian itu ia diteriaki oleh sejumlah pengantri. Tetapi ia tetap cuek dan meminta petugas SPBU disana untuk mengisi sepeda motornya dengan pertamax. Namun petugas tetap acuh dan mengisi kendaraan lain yang memang sudah mengantri terlebih dahulu. Dikarenakan kesal atas perlakuan petugas tersebut, ia kemudaia mencurahkan kekesalannya di media sosial path dengan kata-kata yang tidak terpelajar mengingat ia adalah seorang mahasiswi S2.

1. Solusi untuk kasus seperti ini adalah dengan menghukum Florence dengan Undang-Undang yang berlaku.

2. menyebarluaskan kronologi berita sehingga menjadi contoh kasus dan tidak terjadi lagi pada masyarakat lainnya.

3. Memberikan pelajaran bagi anak-anak secara formal maupun tidak formal tentang kebebasan berekspresi di internet sehingga tidak ada lagi kasus seperti Florence yang terjadi.

Page 2: Dampak Internet

individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,agama, ras dan antargolongan (SARA).

Kasus Perjudian Online

Perjuadian online memang merupakan salah satu dari jenis tindakan Perjuadian online memang merupakan salah satu dari jenis tindakan cyber crime. Dijaman serba canggih ini, judi pun beralih ketempat yang sedikit lebih elit, sekarang perjudian tidak harus selalu bersembunyi seperti dahulu, dengan duduk santai di depan komputer , judi online pun dapat diterapkan. Salah satu contohnya adalah judi bola pada saat piala dunia 2014 lalu. Motifnya adalah setiap petaruh yang berhasil menebak skor dan memasang uang yang berkisar Rp. 50 ribu – Rp. 100 ribu dapat menghasilkan uang berkali-kali lipat tergantung pemakai sistem taruhan yang sama. Biasanya situs rumah judi menyediakan beberapa alternatif metode seperti sistem pur and key, bola jalan, bola hidup maupun bola setengah jalan. Sistem yang telah terkompurisasi yang menyangkut segala bidang kehidupan global seperti sistem transfer uang, arus informasi, dan ketersidiaan berbagai infrastruktur yang hampir merata diseluruh dunia mendorong kesuburan perjudian online. Kasus perjudian juga dapat mengantarkan pada kasus penipuan.

Penyebabnya adalah para pemain judi online telah terbiasa dengan judi dan mencari uang secara instan, sifat malas bekerja juga menjadi penyebab utama dalam kasus perjudian ini. Serta perkembangan sistem perjudian yang sangat pesat perkembangannya, apabila telah terblokir satu situs saja oleh pemerintah, maka akan bermunculan situs perjudian bola yang lain.

1.Melacak alamat Ip yang melakukan transaksi pada situs judi online, hal ini tidak terlalu disarankan, dikarenakan pelaku dapat mengganti alamat pengaksesan jaringan dengan alamat yang palsu.

2.Apabila telah menangkap tersangka, maka dijerat dengan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku

3.mendidik masyarakat tentang bahaya dalam perjudian online, sehingga tidak terjadi lagi

4.Perlunya lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi, sehingga para pelaku judi online dapat mencari perkerjaan dengan cara yang halal.

Page 3: Dampak Internet

Salah satu motif pada kasus seperti ini adalah pelaku menggunakan sistem member yang semua anggotanya mendaftar kepada administrator di situs itu, atau menghubungi ke no hp yang melayani. Lalu mereka melakukan transaksi online lewat internet dan hp untuk mempertaruhkan pertandingan bola.

Kasus Deface Pada Website http://tnp.kpu.go.id 17 april 2014

Dani Firmansyah, seorang konsultan (TI) PT.Danareksa di jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan berhasil melakukan perubahan pada seluruh nama partai di situs tersebut pada jam 11:24 sampai 11:34. Perubahan ini menyebabkan nama partai yang tampil pada situs tersebut menjadi nama-nama lucu, seperti, partai jambu, partai kelereng, partai cucakrowo dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL injektion (pada dasarnya teknik ini mengubah bekerja dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address bar browser). Dani akhirnya ditangkap pada kamis 22 april 2004 dengan sidang kasus pembobolan situs TNP KPU yang digelar senin 16 agustus 2004

Keisengan seorang konsultan IT, kemungkinan Dani belum mengerti atau secara sengaja melanggar hukum untuk mencari sensasi dengan cara mengganti nama-nama partai yang berkompetisi dalam pemilu 2004 lalu. Hal ini menyebabkan berubahnya informasi yang bersifat resmi dari pemerintahan

1.Utamakan norma yang berlaku di masyarakat sehingga tidak merugikan pihak manapun.

2.menggunakan teknik hacking dengan benar, seperti saat pengujian keaman situs dan memperbaikinya sehingga situs yang dibangun lebih terjaga dari teknik hacking yang akan dihindari.

3.Dihukum sesuai undang-undang yang berlaku.

Kasus Penyadapan Australia Terhadap RI 2007-2009

Kasus ini terjadi karena

Australia Ingin mengetahui seluruh informasi pejabat tinggi RI, mulai informasi umum negara hingga rahasia negara, melalui penyadapan telepon.

1.Solusinya adalah, saat itu mengupayakan pemanggilan kedutaan RI untuk Australia.

2.Mengkaji ulang hubungan

Page 4: Dampak Internet

Pencurian informasi dari pihak Australia yang sangat ingin mengetahui seluk beluk tentang RI, seperti yang dilaporkan oleh wartawan BBC Indonesia, Penyadapan diduga dilakukan oleh aparat inteligen Australia terhadap para pejabat tinggi termasuk Presiden. Didalam pemberitaan itu, dikabarkan AS dan Australia memata-matai sejumlah pejabat dengan menyadap percakapan telapon melalui kedutaannya di Jakarta.

antar Australia dan Indonesia.

3. Membentuk tim ahli dalam pencegaan penyadapan negara , hal ini dikarenakan rahasia negara merupakan informasi yang sangat penting.

4. Upayakan oleh pejabat negara tidak membicarakan rahasia negara melalui sarana elektronik seperti telepon, email, media sosial dan lain sebagainya.