dampak air terhadap kesehatan berdasarkan parameter
DESCRIPTION
PABTRANSCRIPT
Dampak Air Terhadap Kesehatan Berdasarkan Parameter
PARAMETER MIKROBIOLOGI1. E.ColiDampak : keberadaannya mengindikasikan bahwa air minum terkontaminasi kotoran manusia atau hewan. mikroba dalam kotoran tersebut dapat menyebabkan dampak jangka pendek, seperti diare, kejang, mual, sakit kepala atau gejala lainnya. mikroba tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan khusus terhadap bayi, balita dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.2.Total bakteri koliformkoliform adalah bakteri yang mengindikasikan kemungkinan adanya bakteri berbahaya lainnyaPARAMETER KIMIA ORGANIK1. ArsenDampaknya: kerusakan kulit atau masalah pada sistem peredaran darah dan sitem syaraf, serta dapat meningkatkan resiko terkena penyakit kanker; kerusakan hati dan ginjalSumber; kotoran manusia dan hewan2. FluoridaDampaknya : penyakit tulang (sakit pada tulang dan pengeroposan tulang), pada anak-anak dapat terkena penyakit gigi berbintik( fluorosis yaitu perubahan warna gigi menjadi kecoklatan).sumber; kotoran manusia dan hewan3. Total KromiumDampaknya Alergi Kulit, kerusakan hati, ginjal, sistem peredaran darah, jaringan saraf.sumber; limpasan kebun buah-buahan, limbah produksi kaca, elektronik dan pemrosesan logam4. KadmiumDampak, kerusakan ginjal, hati, tulang dan peredaran darah.sumber; korosi, buangan logam, limbah baterai dan cat5. Nitrat (NO2-)Dampaknya : bayi berusia dibawah 6 bulan yang meminum air yang mengandung nitrat melebihi nilai maksimum yang diperbolehkan bisa sakit parah dan jika tidak dirawat bisa meninggal dunia. gejala sesak napas dan blue baby syndrome.Sumber; limpasan dari penggunaan pupuk, rembesan tangki septik, air kotoran.6. Nitrat (NO3-)Dampaknya : bayi berusia dibawah 6 bulan yang meminum air yang mengandung nitrat melebihi nilai maksimum yang diperbolehkan bisa sakit parah dan jika tidak dirawat bisa
meninggal dunia. gejala sesak napas dan blue baby syndrome.Sumber; limpasan dari penggunaan pupuk, rembesan tangki septik, air kotoran.7.SianidaDampaknya: kerusakan syaraf atau masalah pada tyroid; penurunan berat badan; kerusakan hati, limpa dan otak.Sumber : Buangan dari pabrik baja//logam, buangan pabrik plastik dan pupuk.8. SeleniumDampak: kerontokan rambut atau kuku jari tangan, ati rasa pada jari tangan atau kaki, masalah pada peredaran darah, sistem syaraf, ginjal dan hati.sumber: buangan dari kilang minyak bumi dan logam, erosi deposit alami, buangan dari pertambangan.PARAMETER FISIK1. Baudampak kesehatan tidak adasumber : gas, mineral yang terlarut dalam air, septik tank.2.WarnaDampak kesehatan tidak adaSumber: logam besi, tembaga, mangan, pembusukan bahan organik3. TDS (zat padat terlarut)Dampak; mempengaruhi rasa dan warna, merusak perpipaan, mengurangi efektifitas sabun dan deterjensumber: karbonat, bikarbonat,klorida, sulfat, fosfat, nitrat, korosi pipa dan lainnya.4. KekeruhanDampak; mengurangi efektif filtrasi, desinfeksi, tingginya kekeruhan menunjukkan adanya virus, parasit, bakteri yang dapat menimbulkan mual, kejang, diare, dan sakit kepala5.RasaDamapak bagi kesehatan tidak adaSumber pencemaran semua bahan kimia/organik yang dapat merubah rasa.6.SuhuDampak; menyebabkan korosi.PARAMETER KIMIA 1. Aluminium
tidak berpengaruh pada kesehatan tetapi menyebabkan perubahan warnasumber korosi perpipaan.2.BesiTidak berpengaruh pada kesehatan namun mempengaruhi warna dan rasa, menyebabkan noda, menimbulkan kerak pada perpipaansumber; erosi alami.3.Kesadahantidak berpengaruh pada kesehatan, menipiskan pipa besi, menurunkan kemampuan deterjen.sumber; kalsium dan magnesium dalam air minum4. Klorida.korosi pada pipa5.PHpengaruh langsung pada kesehatan tidak ada, meningkatkan korosif/pengkaratansumber: tumpahan zat kimia6.SengMempengaruhi rasa7.Sulfat
mempengaruhi rasa dan bausumber: erosi deposit atau garam alami, hasil sampingan tambang batu bara, buangan limbah industri.8.Tembaga.mempengaruhi rasa dam menimbulkan noda paparan jangka pendek menimbulkan sakit pada saluran pencernaan, untuk jangka panjang menimbulkan kerusakan hati dan ginjalSumber. korosi pipa rumah tangga9.Amoniamempengaruhi rasa dan bau, apabila bereaksi menimbulkan nitritsumber pipa berlapis mortar semen10. Mangantidak mempengaruhi kesehatan tetapi mempengaruhi rasa, warna dan bau, menimbulkan kerak pada pipasumber: erosi alami tanah.
Pengaruh parameter menyimpang dari air bersih terhadap kesehatan meliputi :a. Parameter Fisisa. Suhu sebaiknya sejuk atau tidak panas agar tidak terjadi pelarutaan zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan.b. Warna air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme.c. Bau, air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak diterima oleh masyarakat. Bau dapat memberi petunjuk akan kualitas air.d. Rasa, air minum biasanya tidak memberi rasa / tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa pahit, asin dan sebagainya.e. Kekeruhan, air disebabkan masih terdapat banyak zat padat yang tersuspensi, baik yang an-organik maupun yang bersifat organik. Air keruh akan memberi perlindungan pada kuman.f. Jumlah zat padat terlarut, dapat memberi rasa tidak enak pada lidah, rasa mual yang disebabkan karena natrium sulfat, magnesium sulfat dan dapat menimbulkan cardiac diasiase toxemic pada wanita hamil.b. Parameter Kimiaa. Air Raksa ( HG )Air raksa organik dapat merusak susunan syaraf pusat dan anorganik dapat merusak ginjal dan menyebabkan cacat bawaan.b. Arsen ( As )Keracunan akut menimbulkan gejala muntaber disertai darah, koma, meninggal. Secara kronis menimbulkan anorexia, kolik, mual, diare, ikterus, pendarahan pada ginjal dan kanker kulit dapat pula berupa iritasi, alergi dan cacat bawaan.c. Barium (Ba)Kadar barium berlebihan dapat mengganggu saluran cerna, menimbulkan rasa mual, diare dan gangguan pada sistem syaraf pusat.d. BesiKonsentrasi yang lebih besar dari 0,3 mg/I dapat menimbulkan warna kuning, memberikan rasa yang tidak enak pada minuman, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri dan kekeruhan.e. PH (derajat kesamaan)Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa. PH yang lebih kecil dari 6,5 menimbulkan rasa tidak
enak dan dapat menyebabkan karotifitas pada pipa-pipa air dan dapat menyebabkan beberapa bahan kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan. PH yang tinggi dapat mengganggu pencernaan.c. Parameter RadioaktifAdapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama yakni menimbulkan kerusakan pada sel terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian, perubahan genetik.d. Parameter Mikrobiologia. Coliform tinjaAir yang mengandung coliform tinja berarti air tersebut telah tercemar tinja. Tinja dari penderita sangat potensial menularkan penyakit yang berhubungan dengan air.b. Total ColiformBila air minum mengandung coliform dapat mengakibatkan penyakit saluran pencernaan. ( Depkes RI, 1995 )
1. Dampak Penyimpangan Parameter Fisika
Penyimpangan parameter fisi k seperti bau, suhu, warna, rasa dan kekeruhan yang
berlebihan, dapat mudah tercium atau terlihat oleh mata sehingga masyarakat dapat
membedakannya. Biasanya air ini terpaksa dimanfaatkan jika dalam keadaan terpaksa, karena
merupakan satu-satunya sumber air. Dampak penyimpangan parameter fisik terhadap
kesehatan tidak bersifat langsung dan umumnya merupakan gangguan estetika atau iritasi,
kecuali penyimpangan tersebut diakibatkan oleh organisme atau bahan-bahan kimia yang
sangat beracun.
2. Dampak Penyimpangan Parameter Kimia
Dampak penyimpangan parameter kimia tergantung dari jenis parameter kimianya, maka
dampak penyimpangan yang ditimbulkan dapat bersifat estetis, racun yang kronis sampai
akut, bahkan karsinogenik.
a. Fluorida Flur (F) merupakan salah satu unsure yang melimpah pada kerak bumi. Unsure ini
ditemukan dalam bentuk ion fluoride (F-). Sumber fluoride dialam adalah fluorspar ( CaF2) ,
cryolite (Na3AIF6), dan flourapatite.keberadaan fluoride juga berasal dari pembakaran batu
bara. Fluoride banyak digunakan dalam industri, besi baja, gelas, pelapisan logam,
aluminium, dan pestisida (Eckenfelder, 1989)
Perairan alami biasanya memiliki kadar fluoride kurang dari 0,2 Mg/l. pada air tanah
dalam, kadar fluorida mencapai 10mg/l, pada perairan laut sekitar 1,3mg/l, sedangkan pada
brine mencapai 600mg/l ( McNeely al., 1979). Peraian yang diperuntukan bagi air minum
sebaiknya memiliki kadar fluoride 0,7-1,2 mg/l (Davis dan Cornwell, 1991). Untuk
kepentingan pertanian, kadar fluoride yang dianjurkan adalah 10-15mg/l.
Sejumlah kecil fluoride dalam air terbukti menguntungkan bagi pencegahan
kerusakan gigi, akan tetapi konsentrasi yang melebihi kisaran 1,7mg/l dapat mengakibatkan
pewarnaan pada enamel gigi yang dikenal dengan istila mottling ( Davis dan Cornwell, 1991;
Sawyer dan McCarty, 1978). Kadar yang berlebihan juga dapat berimplikasi terhadap
kerusakan pada tulang. Selama proses pembentukan gigi pada bayi, fluoride bereaksi secara
kimiawi dengan enamel menghasilkan gigi yang keras dan kuat
.
b. Sianida Sianida di alam terdapat sebagai gas yang keluar dari dalam tanah dan mudah
larut dalam air. sianida merupakan kelompok senyawa anorganik dan organic dengan siano
(CN) sebagai struktur utama. Biasanya, senyawa ini dihasilkan dalam pemprosesan logam.
Sianida tersebar luas diperairan dan berada dalam bentuk ion sianida (CN-), hydrogen sianida
(HCN), dan metalosianida. Keberadaan sianida sangat dipengaruhi oleh pH, suhu, oksigen
terlarut, salinitas, dan keberadaan ion lain. Sianida yang terdapat di perairan terutama berasal
dari limbah industri, misalnnya industri pelapisan logam, pertambangan emas, pertambangan
perak, industri pupuk, industri baja, industri tapioca, batik, atau pestisida.
Sianida dapat menghambat pertukaran oksigen pada mahkluk hidup. Juga bersifat
toksik bagi ikan; kadar sianida 0,2 mg/l sudah mengakibatkan toksisitas akut bagi ikan. Kadar
sianida perairan yang dianjurkan sekitar 0,005 mg/l (Moore, 1991). Menurut WHO, kadar
maksimal sianida yang diperkenankan 0,1 mg/l (Moore,1991)
Sianida dalam bentuk ion mudah terserap dalam bahan-bahan yang tersuspensi maupun
oleh sedimen dasar. Sianida bersifat sangat reaktif, sianida bebas menunjukan adanya kadar
HCN dan CN-. Pada pH yang lebih kecil dari 8, sianida berada dalam bentuk HCN yang
dianggap lebih toksik bagi organisme akuatik daripada CN-. sianida yang berlebihan dalam
air minum dapat mengganggu metabolism oksigen dalam tubuh dan mengganggu fungsi
hati, serta pernafasan, dan menyebabkan kerusakan tulang (Moore, 1991).
c. Total kromium
Kromium (Cr) termaksud unsur yang jarang ditemukan pada perairan alami. Kerak
bumi mengandung kromium sekitar 100mg/kg (Moore,1991). Kromium yang ditemukan
diperairan adalah kromium trivalent (Cr3+) dan kromium heksavalen (Cr6+); namun, perairan
yang memiliki pH lebih dari 5, kromium trivalent tidak ditemukan. Apabila masuk ke
perairan, kromium trivalent akan di oksidasi menjadi kromium heksavalen yang lebih toksik.
Kromium tidak pernah ditemukan sebagai logam murni. Sumber kromium alami
sangat sedikit, yaitu batuan/chromite (FeCr2O4) dan chomic okside (Cr2O3) (Novotny dan
Olem, 1994) Kadar kromium maksimum yang diperkenankan bagi kepentingan air minum
adalah 0,05 mg/l (Sawyer dan McCarty, 1978). Kadar kromium pada perairan tawar biasanya
kurang dari 0,00005 mg/l. kromium trivalent biasanya tidak ditemukan pada perairan tawar,
sednagkan pada perairan laut sekitar 50%. Kromium merupakan kromiium trivalent
( McNeely et al., 1979)
Garam-garam kromium yang masuk kedalam tubuh manusia akan segera
dikeluarkan oleh tubuh. Akan tetapi, jika kadar kromium tersebut cukup besar, akan
mengakibatkan kerusakan pada sistem pencernaan. Kadar kromium yang diperkenankan pada
air minum adalah 0,05 mg/l (Davis dan Cornwell, 1991). Toksisitas kromium dipengaruhi
oleh bentuk oksidasi kromium, suhu, dan pH. Kadar kromium yang diperkirakan aman dalam
kehidupan akuatik adalah sekitar 0,05mg/l (Moore, 1991). Kadar kromium 0,1 mg/l dianggap
berbahaya bagi kehidupan organisme laut.
Garam-garam kromium digunakan dalam industri besi baja, cat, bahan celupan,
(Dyes). Bahan peledak tekstil, kertas, keramik, gelas, fotografi, sebgai penghambat korosi,
dansebagai campuran lumpur pengeboran ( drilling mud). Kromium dapat masuk ke dalam
air karena kontaminasi oleh limbah cair industry. Selain itu senyawa chromium sering juga
ditambahkan pada air pendingin (cooling water) sebagai pencegah korosi.
Logam krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik,
dalam tubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom dapat
menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika kontak dengan kulit
menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Usaha-
usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar pencemar pada perairan biasanya dilakukan
melalui kombinasi proses biologi, fisika dan kimia. Pada proses fisika, dilakukan dengan
mengalirkan air yang tercemar ke dalam bak penampung yang telah diisi campuran pasir,
kerikil serta ijuk. Hal ini lebih ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-
kotoran kasar dan penyisihan lumpur. Pada proses kimia, dilakukan dengan menambahkan
bahan-bahan kimia untuk mengendapkan zat pencemar misalnya persenyawaan karbonat.
Kromium(III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat menyebabkan
kondisi jantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi terlalu banyak penyerapan
kromium (III) dapat menyebabkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit.
Kromium(VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang
yang bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok tembakau juga memiliki
kesempatan yang lebih tinggi terpapar kromium
Kromium(VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. sebuah senyawa
dalam produk kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Pada saat bernapas
ada krom (VI) dapat menyebabkan iritasi dan hidung mimisan. Masalah kesehatan lainnya
yang disebabkan oleh kromium (VI) adalah:
kulit ruam
sakit perut dan bisul
Masalah pernapasan
Sistem kekebalan yang lemah
Ginjal dan kerusakan hati
Perubahan materi genetik
Kanker paru-paru
Kematian
Bahaya kesehatan yang berkaitan dengan kromium bergantung pada keadaan
oksidasi. Bentuk logam (krom sebagaimana yang ada dalam produk ini) adalah toksisitas
rendah. Bentuk yang hexavalent beracun. Efek samping dari bentuk hexavalent pada kulit
mungkin termasuk dermatitis, dan reaksi alergi kulit. Gejala pernafasan termasuk batuk,
sesak napas, dan hidung gatal.
Kadar kromium sebasar 2µ/l dapat menghambat pertumbuhan microalgae, dan kadar
kromium sebesar 20µ/l dapat menghambat pertumbuhan chorella pyrenoidosa dan
clamidomonas reinhardii ( Canadian, Cuoncil of resource and environment minister, 1987)