dak dan mutu pelayanan publik

Download DAK dan Mutu Pelayanan Publik

If you can't read please download the document

Upload: dadang-solihin

Post on 08-Jun-2015

2.466 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Workshop Biro Analisa APBN Setjen DPR-RI di Santika Premiere Hotel-Jakarta, 25 April 2012

TRANSCRIPT

  • 1. dadang-solihin.blogspot.com 2

2. Nama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan: Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah BappenasAlamat Kantor: Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310Telp/Fak Kantor: (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0Email: [email protected]: http://dadang-solihin.blogspot.com dadang-solihin.blogspot.com 3 3. Materi DAK dan Pelayanan Publik Pemetaan Bidang DAKdengan Prioritas Nasional Pelayanan Publik Evaluasi DAK Kajian DAK dan KonsepRevitalisasi DAK 2013 dadang-solihin.blogspot.com 4 4. DAK dan Pelayanan PublikDAK merupakan dana Penyelenggaraan yang bersumber dari Pelayanan PublikAPBN, yang adalah upayadialokasikan kepadapemberian pelayanandaerah tertentu dengan oleh pemerintah dengantujuan untuk membantumengelola sumber dayapendanaan kegiatan yang tersedia untuk khusus yang merupakan memberikan kepuasan bagian dari prioritas kepada masyarakat nasional dansebagai pihak yangmerupakan urusan berhak mendapatkan daerah. pelayanan. dadang-solihin.blogspot.com5 5. Pemetaan Bidang DAK dengan Prioritas Nasional 11 Prioritas Nasional19 Bidang DAK1 Reformasi Birokrasi dan Tata KelolaPrasarana Pemerintahan Daerah2 Pendidikan Pendidikan3 KesehatanKesehatan, KB, Infrastruktur Air Minum, Infrastruktur Sanitasi4 Penanggulangan Kemiskinan5 Ketahanan Pangan Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Infrastruktur Irigasi6 Infrastruktur Infrastruktur Jalan, Perumahan dan7 Iklim Investasi dan Bisnis Permukiman, Transportasi Perdesaan, Keselamatan Transportasi Darat8 Energi Sarana Perdagangan9 Lingkungan Hidup danPenanggulangan Bencana Listrik Perdesaan Kehutanan, Lingkungan Hidup10 Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan PascakonflikSarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan, Sarana dan Prasarana11 Kebudayaan, Kreativitas dan Daerah Tertinggal Inovasi Teknologi dadang-solihin.blogspot.com6 6. dadang-solihin.blogspot.com 7 7. 1/3 Potret Pelayanan Baru sebagian kecil dari keseluruhan instansi yang wajibmenyediakan pelayanan yang memiliki prosedur yang jelas. Sementara banyak instansi penanggungjawab dan pemberipelayanan yang tidak memiliki prosedur yang jelas dalammenyediakan pelayanan. Waktu pelayanan umumnya tidak efisien dan merugikan masyarakatyang sedang membutuhkan pelayanan. Keterampilan petugas pelayanan rata-rata masih rendah dan tidaksesuai untuk pekerjaan yang memberikan pelayanan yang baik; dadang-solihin.blogspot.com8 8. 2/3Potret Pelayanan Masih banyak petugas menunjukkan sikap, cara berbicara,memanggil, atau memberitahukan sesuatu yang tidak ramah dansantun. Sebagian ada yang merasa berada pada posisi superior danarogan. Masih ada instansi-instansi pemberi pelayanan yang belummenggunakan prasarana dan sarana yang layak dan sesuaiperkembangan jaman, seperti sistem komputer, internet/website, dll.dadang-solihin.blogspot.com 9 9. 3/3Potret Pelayanan Sudah ada beberapa instansi yang memiliki sistem informasipelayanan yang berisi informasi tentang prosedur, biaya, waktu, dansebagainya. Tetapi, jumlah yang belum menerapkan sistem informasi yangbaik lebih banyak lagi. Sistem penampungan pengaduan dan tindak lanjut pengaduanmerupakan unsur standar pelayanan yang paling sedikit ditemukandi instansi-instansi pelayanan publik. Tidak banyaknya perubahan dalam waktu sekian tahun jugamengindikasikan tidak ada sistem monitoring, evaluasi, danperencanaan yang baik yang dilakukan oleh instansi-instansipenanggungjawab dan penyedia pelayanan publik.dadang-solihin.blogspot.com10 10. Mengapa Pelayanan Publik Masih Buruk? Aparat Pemerintah dan Anggota DPR/D kurang memahami filosofibernegara (tujuan bernegara, guna mandat politik, hak warganegara, kewajiban pemerintah, dsb); Budaya birokrasi, kualitas dan mentalitas SDM, dan organisasibirokrasi belum mengalami perubahan berarti (tetap korup dan tidakberlualitas); Reformasi birokrasi belum tuntas dan konsep reformasipemerintahan (Otda) yang diterapkan juga bermasalah; Kesadaran menjadikan pelayanan publik sebagai agenda politikoleh unsur-unsur masyarakat masih rendah, termasuk dari mediamassa;dadang-solihin.blogspot.com11 11. UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan pendudukuntuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya. Pelayanan (pengadaan dan penyaluran) barang, jasa, danadministrasi publik dilakukan oleh instansi pemerintah atau oleh suatubadan usaha. Biaya/tarif pelayanan publik pada dasarnya merupakan tanggungjawab Negara dan/atau masyarakat. Biaya/tarif dibebankan kepada negara apabila diwajibkan dalamperaturan per-UU-an a.l. KTP & Akta Kelahiran Biaya/tarif selain yang diwajibkan oleh per-UU-an tsb dibebankankepada penerima pelayanan publik. Penentuan biaya/tarif pelayanan publik ditetapkan dengan persetujuanDPR, DPRD Prov, DPRD Kab/Kota dan berdasarkan peraturan per-UU-an. dadang-solihin.blogspot.com 12 12. Prinsip Pelayanan Publik Untuk menghasilkan pelayanan publik yang baik, tergantung padakonsistensi pemerintah membangun sistem pelayanan yangmengadopsi prinsip-prinsip: akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas, transparansi, partisipasi, penegakan keadilan, kemudahan, dan kesantunan; dadang-solihin.blogspot.com 13 13. Indikator Pelayanan Publik1. Prosedur pelayanan;2. Waktu yang dijalani pengguna pelayanan;3. Kompetensi dan sikap petugas pelayanan;4. Prasarana dan sarana yang disiapkan instansi pemberi pelayanan;5. Sistem informasi pelayanan,6. Mekanisme penampungan dan tindak lanjut pengaduan dari pengguna pelayanan; dan7. Sistem evaluasi dan perencanaan kebijakan. dadang-solihin.blogspot.com 14 14. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik1. Kepentingan umum;2. Kepastian hukum;3. Kesamaan hak;4. Keseimbangan hak dan kewajiban;5. Keprofesionalan;6. Partisipatif;7. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;8. Keterbukaan;9. Akuntabilitas;10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;11. Ketepatan waktu; dan12. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.dadang-solihin.blogspot.com15 15. 1/2 Bidang PelayananBidang pelayanan publik mencapai jumlah sekitar 40 Bidang, yaitu:1.Ketertiban umum;11. Prasarana dan sarana2.Kepolisian; transportasi massal;3.Pertahanan dan keamanan;12. Rumah sakit khusus;4.Sanitasi; 13. Informasi pemerintahan;5.Pengelolaan sampah; 14. Pengolahan air limbah;6.Penerangan listrik di tempat15. Penanggulangan daruratumum; bencana alam;7. Air baku bersih; 16. WC umum;8. Saluran air buangan (drainase);17. Pengolahan air limbah;9. Pembangunan dan18. Trotoar dan jembatanpemeliharaan jalan; penyeberangan;10. Rumah sakit dan klinik berobat19. Kendaraan dan peralatanumum; pemadam kebakaran;20. Sarana pembasmi wabahpenyakit menular; dadang-solihin.blogspot.com16 16. Bidang Pelayanan 2/221. Sarana olah raga, kesenian dan29. Pelayanan surat-surat identitasrekreasi; dan pengesahan (KTP, SIM,22. Penjara dan panti rehabilitasi; Aktaakta, Pasport, Surat23. Prasrana dan sarana pengaturanKeterangan, dll);lalu lintas;30. Pelayanan surat ijin;24. Pengendalian polusi udara;31. Lahan pemakaman;25. Sentra-sentra penujualan barang-32. Ambulan dan mobil derek;barang kebutuhan pokok; 33. Perpustakaan umum;26. Alun-alun dan lapangan terbuka; 34. Museum;27. Taman dan kawasan paru-paru 35. Pendidikan dasar dan umum;kota; 36. Gedung pementasan;28. Pelayanan fakir miskin dan orang37. Balai latihan kerja;cacad;38. Prasarana ibadah;39. Terminal terpadu;40. Dan lain-lain.Bayangkan jika semua bidang pelayanan di atas tersedia dengan baik, atau sebagian besar tersedia dengan baikdadang-solihin.blogspot.com 17 17. dadang-solihin.blogspot.com 18 18. Hasil Evaluasi Pelaksanaan DAK 1. Regulasi dan Kebijakan DAK 2. Perencanaan & Penganggaran 3. Pelaksanaan 4. Kelembagaan 5. Pengawasan 6. Pelaporan & Monitoringdadang-solihin.blogspot.com 19 19. Regulasi & Kebijakan1. Masih ada dekon2an & TP2anMisalnya, DAK: (belum taat asas/sesuai dgn PP hanya untuk kegiatan Fisik 38/2007 & PP7/2008) yg belum bisa dialihkan ke DAK. Kendala memerlukan Dana Pendamping (10%) pengalihan Dekon2an-TP-TP-an antara lain:c. Resistensi K/L, dilandasikepentingan untuka. Kejelasan tentang pembagianmengamankan sasaran urusan pemerintahanprioritas nasional PP 38/2007 masih memerlukan d. Kekurangsiapan dan peraturan pelaksanaannyakekurangmampuan SDM Daerah (masih banyak grey area)dlm pengelolaan DAK, sertab. Sempitnya definisi/batasan DAK masih lemahnya monev & kurang fleksible untuk pengawasan DAK menampung berbagai jenis2. Belum adanya aturan tentang kegiatan yang didesentralisasi- pengelolaan DAK di daerah. kan.dadang-solihin.blogspot.com 20 20. Perencanaan & Penganggaran1. Semakin biasnya penggunaan kriteria 8. Keterlambatan petunjuk teknis: khusus dalam penentuan daerah tertentu Umumnya baru diterima daerah sebagai penerima alokasi DAK beberapa bulan setelah tahun fiskal2. Belum adanya tim koordinasi pusat, berjalan. provinsi, dan kabupaten/kota yang solid Jika menunggu juknis: terlambat dalam pengelolaan (perencanaan,menyusun program. penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi) DAK Jika menyusun program tanpa juknis potensi revisi APBD.3. Masih rendahnya disiplin daerah dalam menyampaikan laporan9. Belum optimal manfaatkan hasil monevuntuk perkuatan data teknis.4. Lemahnya ketersediaan data teknis yang akurat dan valid sebagai dasar untuk10. Belum terintegrasikan sistem insentif/ perhitungan indeks teknis yang seringkali disinsentif dalam pengalokasian DAK dikritik oleh DPR dalam pembahasan. ke daerah.6. Masih bersifat Jangka Pendek (tahunan); 11. Masih adanya perbedaan pandangan blm ada Rencana DAK Jangka(proses politik) antara Pemerintah Menengah & MTEF,dengan DPR dalam melihat prioritas dan penentuan pagu alokasi DAK.7. Belum sepenuhnya berbasis kinerja output & outcome (ABK) repot urusi input & proses (melalui Juknis), dadang-solihin.blogspot.com21 21. Perencanaan & Penganggaran12. Porsi DAK dalam dana perimbangan Adanya alokasi DBH bagi Pemerintahmasih sangat rendah jika dikaitkanKab/Kota justru memperlebardengan tujuan alokasi DAK yaitu:kesenjangan kemampuan keuangan pencapaian prioritas pembangunanantar Pemerintah Kab/Kota.nasional, dan Namun jika ditambah dengan alokasi mempengaruhi pola belanja daerahDAU, kesenjangan kemampuankeuangan daerah akan menjadi13. Penganggaran dikaitkan dengan sangat berkurang,Kriteria Umum: kemudian jika ditambahkan DAK Secara logis seharusnya DAK tidak kesenjangan antar Kab/Kota akanberkorelasi positif dengan jumlah semakin berkurang.transfer lain, juga tidak diberikanpada daerah yang sudah berkapitas15. Dengan demikian pengaruh Alokasifiskal tinggi. Dana Perimbangan selama ini berpotensi mengurangi kesenjangan14. Peta kemampuan keuangan daerah kemampuan keuangan daerah.Kabupaten/Kota seluruh indonesia Kemampuan Keuangan PemerintahKab/Kota jika dilihat hanya dari PADmenunjukkan kesenjangan yangsangat tinggi. dadang-solihin.blogspot.com22 22. Aspek Pelaksanaan1. Masih terbatasnya pemahaman 3. Juknis: terlambat; terlalu rinci & daerah terhadap petunjuk tekniskaku; menu kegiatan tidak sesuai DAK seperti, terutama terkaitdengan kebutuhan daerah seperti di dengan Juknis bidang pendidikanKab. Malinau (butuh membangun (pelaksana di daerah: dinassekolah bukan rehabilitasi sekolah) pendidikan/sekolah), ditemui saat 4. Ketidaksesuaian pelaksanaan pemantauan di Makasarkegiatan dengan petunjuk teknis2. Tidak sesuainya jadwal penerbitanDAK, (kualitas pekerjaan/barang PMK (alokasi DAK per daerah) tidak sesuai dengan Juknis), ex Kab dengan jadwal perencanaan danWonosobo penganggaran di daerah yang 5. Kurangnya pemahaman daerah ttg menyebabkan keterlambatanadministrasi keuangan DAK blm pelaksanaan di daerah (KUA dan ada Pedoman khusus PPAS ditetapkan paling lambat 6. Adanya kecenderungan DAK bulan Juli, PMK seminggu setelahdiperlakukan sebagai substitusi APBN ditetapkan (Paling lambatuntuk kegiatan yg sama (yg dibiayai akhir bulan Oktober)APBD murni). dadang-solihin.blogspot.com 23 23. Aspek Kelembagaan1. Tidak semua daerah3. Daerah umumnya tidak mempunyai Tim Koordinasi mempunyai format baku dalam pengelolaan DAK di dalam hal pelaporan teknis wilayahnya sesuai dengan pelaksanaan, sehingga sulit PMK tentang penetapandibuat laporan konsolidasi di alokasi dan pedomanpusat. umum DAK.2. Masih terdapat4. Hampir semua daerah telah permasalahan dalam hal memberikan laporan pencairan DAK (tertundapertanggungjawaban proyek pembangunan dikeuangan ke Menkeu. daerah). dadang-solihin.blogspot.com24 24. Aspek Pengawasan1. Pengawasan eksternal terhadap pelaksanaan DAK dirasa sudah cukup bukan hanya dari Pemerintah Pusat, tapi masyarakat, pers dan LSM.2. Pengawasan internal (Inspektorat Daerah dan Bawasda) masih kurang/belum berjalan sebagaimana mestinya.dadang-solihin.blogspot.com 25 25. Pelaporan dan MonitoringPelaporan:1. Tingkat kepatuhan daerah dalam pelaporan kegiatan DAK masih sangat rendah.2. Belum adanya format laporan DAK yang baku.Monitoring:1. Masih rendahnya tingkat monitoring pelaksanaan DAK oleh tim koordinasi daerah.2. Belum dilibatkannya pemerintah provinsi dalam monitoring pelaksanaan DAK di daerah. dadang-solihin.blogspot.com26 26. dadang-solihin.blogspot.com 27 27. Temuan 1/21. Dampak DAK terhadap pertumbuhan ekonomi, data DAK tahun 2003-2009 menunjukkan: Pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi: DAK pertanian, DAK bidang lingkungan hidup dan pendidikan Tidak terdapat pengaruh positif yang nyata: DAK Irigasi, Jalan, Kesehatan, dan Sanitasi;2. Dampak DAK terhadap IPM dan elemen-elemennya: Hasil kajian menunjukkan DAK Pendidikan tidak memberikanpengaruh signifikan terhadap peningkatan rata-rata lama sekolah,angka melek huruf dan IPM. DAK Kesehatan dan Air Minum, menunjukkan korelasi positif dan signifikan; DAK Kesehatan memang berpengaruh positif terhadap peningkatan IPM secara agregat, namun belum memberikan pengaruh signifikan terhadap angka harapan hidup.dadang-solihin.blogspot.com28 28. Temuan2/23. Permasalahan utama kurang tercapainya dampak DAK seperti yang diharapkan bukan terletak pada kecilnya jumlah DAK, tetapi lebih pada kurang efisiennya pengalokasian DAK serta kurang efektifnya tata- kelola implementasi DAK;4. Hal ini terjadi karena pendekatan pencapaian yang berlaku di Indonesia adalah pendekatan berbasis input dimana DAK hanya dapat dibelanjakan untuk jenis input tertentu;5. Disamping itu daerah tidak memiliki ruang gerak yang cukup untuk menentukan sesuai kebutuhan mereka karena kuatnya pendekatan top-down dalam perencanaan, serta berbagai permasalahan terkait petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis DAK.dadang-solihin.blogspot.com 29 29. Rekomendasi1/2 Pendekatan berbasis input (input-based) perlu dialihkan kependekatan berbasis hasil (performance based), yang fokus padatarget output dan outcome pembangunan. Dengan kata lain,pemerintah daerah diminta untuk mencapai target output/outcome atauindikator-indikator tertentu tetapi mereka diberi keleluasan untukmenentukan bagaimana cara (menentukan kegiatan) mencapai target-target tersebut; Pendekatan performance based memerlukan sinergi antara pusat dandaerah. Karena DAK ditujukan mencapai prioritas nasional yangmenjadi kewenangan daerah, seyogianya pemerintah daerah lebihberperan dalam perencanaan DAK. Direkomendasikan agarperencanaan DAK menerapkan pola yang lebih bottom-up danterintegrasi kedalam mekanisme dan siklus perencanaanpembangunan nasional dan daerah (Musrenbangda danMusrenbangnas);dadang-solihin.blogspot.com 30 30. Rekomendasi 2/2 DAK mengadopsi pendekatan yang berorientasi jangka menengah sesuaidengan RPJMN, mengingat banyaknya kegiatan DAK yang memerlukaninvestasi multi-years. Oleh sebab itu direkomendasikan DAK diintegrasikandalam Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) untuk meningkatkantransparansi dan prediktibilitas DAK, sehingga memudahkan daerah dalamperencanaan dan penganggaran meskipun angka-angkanya bersifat paguindikatif,; Ditingkatkannya peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Perlu adanya sistem informasi yang terintegrasi sehingga setiap daerah bisamengakses sekaligus mengupdate laporan masing-masing. DAK KB menunjukkan korelasi negatif, bisa disebabkan kesalahan dalamimplementasi ataupun kegiatan yang kurang tepat; Hal yang sama juga terjadi pada DAK Bidang Sanitasi dimana tidak terdapatkorelasi yang kuat terhadap AHH, sehingga perlu ditinjau dalam pelaksanaanmaupun perencanaan.dadang-solihin.blogspot.com 31 31. Konsep Revitalisasi DAK 20131. Peningkatan sinergitas perencanaan antara pusat dan daerah dalam DAK: Pembahasan DAK pada Pra-Musrenbangnas dan dicantumkannya lokasi penerima DAK (provinsi/kab/kota-indikatif) di RKP 2013;2. DAK dalam RKP 2013;3. Lingkup Kegiatan di setiap bidang DAK yang lebih fokus;4. Usulan Penguatan Peran Bappenas dalam DAK.dadang-solihin.blogspot.com 32 32. Rekomendasi BPK TA 2011untuk Pembahasan DAK dalam MusrenbangnasMenteri PPN/Kepala Bappenas bersama MenteriKeuangan dan Menteri Teknis agar menyusun danmenetapkan peraturan terkait perencanaan DAK yang mengikat dan melibatkan seluruh unsurpemerintah pusat dan pemerintah daerah yangdiantaranya mengatur mengenai pembahasan DAK dalam Musrenbangnas, pelaksanaan Rakortek oleh seluruh K/L teknis, dan penetapanrencana DAK per daerah. Salah satu temuan pemeriksaan BPK adalah bahwa Perencanaan DAK belum melibatkan peran aktif Pemerintah Daerah dalam Menetapkan Lingkup Kegiatan DAK. Hal ini dikarenakan belum adanya kebijakan pembahasan DAK dalam Musrenbangnas, sehingga belum ada mekanisme bottom up dalam penentuan bidang dan lingkup kegiatan DAK. dadang-solihin.blogspot.com33 33. Justifikasi Pembahasan DAK dalam Musrenbangnas UU 17/2003 UU 25/2004UU 33/2004PP 55/2005 Penyusunan RKP merupakan penjabaran dari RPJM Dana Alokasi Khusus,DAK dialokasikan dalam APBN RancanganNasional, memuat:selanjutnya disebut sesuai dengan program yang APBN 1) prioritas pembangunan,DAK, adalah danamenjadi prioritas nasional (Pasal berpedoman 2) rancangan kerangka ekonomi makroyang bersumber dari 50 ayat (2)). kepada yang mencakup gambaran pendapatan APBN Rencana Kerjaperekonomian secara menyeluruh yang dialokasikan Pemerintah termasuk arah kebijakan fiskal, sertakepada Daerah dalam rangka 3) program Kementerian/Lembaga,tertentu dengan tujuan mewujudkan 4) lintas Kementerian/Lembaga, untuk membantu tercapainya5) kewilayahan mendanai kegiatan tujuan bernegarakhusus yang (Pasal 12 ayat dalam bentuk kerangka regulasi dan merupakan urusan (2)).kerangka pendanaan yang bersifat Daerah dan sesuaiindikatif (Pasal 4 ayat (3)) dengan prioritas nasional (Pasal 1 ayat (23).Rancangan RKP dan rancangan RKPD Program yang menjadi prioritasmenjadi bahan bagi Musrenbang (Pasal nasional dimuat dalam Rencana22 ayat (1)).Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan (Pasal 52 ayat (1)).Menteri PPN/Bappenas menyusunrancangan akhir RKP berdasarkan hasilMusrenbang (Pasal 24 ayat (1)).Kesimpulan:1. DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan prioritas nasional yang dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah. dadang-solihin.blogspot.com2. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah melalui pembahasan Musrenbangnas. 343. Jadi layak, tepat, dan diharapkan apabila DAK dibahas dalam Musrenbangnas sebelum ditetapkan dalam RKP.4. Karena dalam RKP memuat kerangka pendanaan yang bersifat indikatif, maka alokasi DAK dalam RKP juga bersifat indikatif. 34. 1. Pembahasan Lingkup Kegiatan DAK Per-bidang, Per-kabupaten/Kotadalam Pra-Musrenbangnas (tidak alokasi)Trilateral Meeting DAKAsumsi:1. K/L dan Dit.Teknis Bappenas dapat menentukan lokasi penerima , hingga kab/kota dalam waktu 2 Lingkup minggu setelah Trilateral Meeting K/L dan Dit.Teknis DAK Kegiatandi Bappenas menyusun 2. K/L dapat menyediakan data teknis yang akuratDokumen mengenai sehingga ketika dihitung menggunakan formula olehLokasi Kemenkeu, lokasi per-bidang sesuai dengan yangDAK(Kab/Kota) Semua ditentukan K/L bidang 3. Pemda memahami kebutuhan dari kab/kota sehingga dapat memberikan masukan atas lingkup kegiatan Diproses oleh Sek-DAK bidang DAK (proses bottom-up) untuk diklasifikasikan 4. Tidak dapat diperoleh Pagu Indikatif DAK dariper-provinsi Kemenkeu PRA-MUSRENBANGNAS (16 20 April 2012) Dokumen Per-Provinsi: Manfaat Bagi K/L; Lingkup Memberikan masukan untuk penyusunanKab/Kota yang kegiatan per-Lingkup Kegiatan dalam Juknismemperoleh DAK di Bidang DAK setiap Bidang CATATANManfaat Bagi Daerah : PEMBAHASANDapat mempersiapkan Dana Pendampingdibahas kesesuaiannya dalam desk DAK (besar alokasi tahun sebelumnya sebagaidengan Pemda Provinsibaseline) Dapat mempersiapkan kegiatan pendukung yang sinergi dengan pelaksanaan DAK dadang-solihin.blogspot.com 35 Mengantisipasi mismatch dalam alokasi DAK 35. 1. Pembahasan Lingkup Kegiatan DAK Per-bidang, Per-kabupaten/Kotadalam Pra-Musrenbangnas (tidak alokasi)1. Manfaat bagi K/L adalah memberikan masukan untuk penyusunan Lingkup Kegiatan dalam Juknis (melihat kesesuaian antara rencana K/L dengan kebutuhan daerah). Ini sesu2. Manfaat bagi pemerintah daerah antara lain: (1) Dapat mempersiapkan Dana Pendamping (dengan menggunakan besar alokasi tahun sebelumnya sebagai baseline); (2) Dapat mempersiapkan kegiatan pendukung yang sinergi dengan pelaksanaan DAK; (3) Mengantisipasi mismatch dalam alokasi DAK3. Arah kebijakan, lingkup kegiatan, hingga daerah penerima DAK (indikatif) dapat dimuat dalam RKP. dadang-solihin.blogspot.com36 36. 2. Penulisan DAK dalam RKP 2013Temuan Pemeriksaan BPK:Pemerintah belum sepenuhnya menetapkan sasaran setiap bidangDAK TA 2010 dan 2011 secara jelas dan terukur dalam RKPKondisi:a. RKP Tahun 2010 belum menetapkan sasaran untuk setiap bidang DAK.b. RKP Tahun 2011 sudah menetapkan sasaran per Bidang DAK, tetapi hanya 7 dari 19 bidang DAK (36,84%) yang telah memiliki sasaran terukur. Kondisi ini mengakibatkan efektivitas pelaksanaan masing-masing bidang DAK sulit diukur.Rekomendasi:Pemerintah seharusnya menetapkan sasaran yang jelas dan terukur untuk setiap bidang DAK. dadang-solihin.blogspot.com37 37. 2. Penulisan DAK dalam RKP 2013 Berdasarkan temuan pemeriksaan dan rekomendasi BPK tersebut, maka rancangan format penulisan DAK dalam RKP 2013 akan mencakup:1. Arah kebijakan DAK secara umum2. Arah kebijakan per-bidang DAK3. Lingkup kegiatan dan sasaran per-bidang DAK4. Lokasi penerima DAK tahun 2013 (provinsi, kab/kota) yang bersifat indikatif dari setiap bidang DAK (mengantisipasi sulitnya memperoleh pagu indikatif DAK 2013). Ini dilakukan dengan asumsi pembahasan lokasi dan lingkup kegiatan DAK dalam Pra- Musrenbangnas dapat dilakukan. dadang-solihin.blogspot.com38 38. Contoh Konsep Penulisan DAK dalam RKP 2013:Bidang DAK Pendidikan Arah Kebijakan Bidang DAK Pendidikan adalah....... Lingkup Kegiatannya adalah:....... Sasaran tahun 2013 adalah:.......Dalam Lampiran Buku I juga akan dimuat matriks mengenai lokasi penerimaDAK per-bidang (indikatif) sebagaimana berikut:No Lingkup KegiatanSasaran Lokasi Penerima 2013Instansi 2013 2013 (provinsi/kabupaten/kota) Pelaksana (pusat dan daerah)DAK Bidang Pendidikan1.a. .............a. ........... Provinsi Jawa Barat:a. Kemendikbudb. .............b. ........... a. Provinsi b. Dinas b. Kabupaten ........Pendidikan c. Kabupaten ........provinsi d. Kota ........... c. DinasPendidikanKab/Kotadadang-solihin.blogspot.com 39 39. 3. Fokus dalam Lingkup Kegiatan per-Bidang DAKKondisi saat ini:Banyak bidang DAK yang memiliki lingkup kegiatan bersifat open menu, sebagai contoh:I. DAK Bidang Pendidikan 2012: DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2012 untuk SD/SDLB digunakan untuk membiayairehabilitasi ruang kelas dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan dengan proporsi:a. rehabilitasi ruang kelas sebesar 80%; danb. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan 20%.II. DAK Bidang Kesehatan 2012:1. Pelayanan kesehatan dasar meliputi kegiatan: 1) Peningkatan Puskesmas Mampu Persalinan Normal; (2) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan/Puskesmas Mampu PONED termasuk rumah dinas tenaga kesehatan terutama di DTPK; (3) Pembangunan Puskesmas Baru termasuk rumah dinas tenaga kesehatan; (4) Pembangunan Pos Kesehatan Desa/Pos Pembinaan Terpadu.2. Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi kegiatan: (1) Pemenuhan Fasilitas Tempat Tidur Klas III RS; (2)Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan PONEK RS; (3) Pemenuhan sarana, prasarana danperalatan IGD RS; (4) Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan untuk pelayanan darah.3. Pelayanan Kefarmasian dapat dimanfaatkan untuk: : (1) Penyediaan Obat terutama Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan; (2) Pembangunan baru/rehabilitasi dan penyediaan sarana pendukung Instalasi Farmasi di Kabupaten/Kota; (3) Pembangunan baru Instalasi Farmasi gugus pulau/satelit dan Penyediaan sarana pendukungnya. dadang-solihin.blogspot.com40 40. 3. Fokus dalam Lingkup Kegiatan per-Bidang DAK Ada wacana agar di tahun 2013, lingkup kegiatan per-bidang DAKmenjadi lebih fokus (menjadi seperti pelaksanaan Inpres); Hal ini bertujuan agar pelaksanaan DAK menjadi lebih fokus dansesuai dengan tema prioritas di tahun tersebut; Manfaatnya adalah pencapaian pada outcome yang lebih tinggi(karena terfokus).Implikasinya adalah: Dibutuhkan data yang akurat dan valid mengenai kebutuhan daerah sehingga dapat dilaksanakan di daerah; Cakupan daerah yang menerima DAK kemungkinan besar akan berkurang sebab disesuaikan dengan tema/prioritas kegiatan DAK periode tersebut. dadang-solihin.blogspot.com 41 41. 4. Usulan Penguatan Peran Bappenas dalam DAKPenguatan Peran Bappenas dalam DAK dilakukan dengan penyusunanKeputusan Menteri (KepMen) PPN/Bappenas mengenai perencanaanDAK yang berisikan:1. Penguatan peran Bappenas dalam penentuan jumlah bidang DAK, pagu per-bidang DAK, dan penetapan lokasi (prov/kabupaten/kota) penerima DAK. Mekanisme perencanaan DAK harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan RKP, termasuk pembahasannya dalam Pra-Musrenbangnas dan penetapannya dalam RKP;2. Penyempurnaan indeks dan formula penghitungan, salah satunya adalah bobot dan penekanan kepada kriteria khusus. Langkah ini bertujuan agara semua daerah yang termasuk daerah tertinggal dan perbatasan dipastikan memperoleh DAK dan meningkatkan alokasi DAK ke daerah tertinggal dan daerah perbatasan;3. Peran Bappenas dalam Monitoring dan Evaluasi DAK juga harus diperkuat (sesuai dengan rekomendasi BPK bahwa Pemerintah seharusnya melakukan evaluasi untuk menilai pencapaian sasaran per Bidang DAK dan pencapaian sasaran prioritas nasional). dadang-solihin.blogspot.com42 42. dadang-solihin.blogspot.com 43