dagadu_ kerangka acuan kerja perencanaan teknis jalan

28
Dagadu: Kerangka Acuan Kerja http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM] Dagadu MINGGU, 25 MARET 2012 Kerangka Acuan Kerja KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN TEKNIS JALAN BAB I U M U M 1. Latar Belakang Jalan merupakan prasarana vital transportasi yang menghubungkan antara daerah satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kondisi jalan yang memadai diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang dilaluinya khususnya di wilayah kabupaten Mukomuko. Dalam hal ini, Instansi yang sangat berkepentingan yang mengelola masalah prasarana jalan tersebut adalah Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga adalah institusi pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan transportasi jalan. Direktorat Jenderal Bina Marga adalah institusi pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan transportasi jalan. Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan traffic yang makin tinggi, didalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaan perlu diperhatikan faktor-faktor diantaranya kenyamanan, keamanan, lingkungan serta faktor lain yang yang mendukung perencanaan yang matang dan terencana 2. Tujuan Tujuan pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan pembuatan rencana teknik jalan sampai dengan penyiapan desain dan dokumen pelelangan dengan lokasi : Nama Ruas Panjang 1. Perancanaan Teknis Jalan Wilayah Kabupaten Mukomuko …. km 3. Lingkup Pekerjaan a) Melaksanakan perencanaan teknis lengkap (Full Design) jalan NO 2012 (2) Maret (2) Kerangka Acuan Kerja Peta Kabupaten Mukomuko - Bengkulu PERMULAAN (BELAJAR NGEBLOGG) Ghondez Dagadu Lihat profil lengkapku MENGENAI SAYA Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Upload: saiful

Post on 14-Feb-2015

256 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Dagadu

MINGGU, 25 MARET 2012

Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJAPERENCANAAN TEKNIS JALAN

BAB IU M U M

1. Latar Belakang

Jalan merupakan prasarana vital transportasi yang menghubungkan antaradaerah satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kondisi jalan yangmemadai diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerahyang dilaluinya khususnya di wilayah kabupaten Mukomuko.Dalam hal ini, Instansi yang sangat berkepentingan yang mengelola masalahprasarana jalan tersebut adalah Pemerintah Kabupaten Mukomuko melaluiDinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga adalah institusi pemerintah yangmempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan transportasijalan.

Direktorat Jenderal Bina Marga adalah institusi pemerintah yang mempunyaiwewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan transportasi jalan. Kebutuhanakan prasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan olehmasyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yangdiakibatkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraansehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhantraffic yang makin tinggi, didalam proses perencanaan sebagai dasar untukpelaksanaan perlu diperhatikan faktor-faktor diantaranya kenyamanan,keamanan, lingkungan serta faktor lain yang yang mendukung perencanaanyang matang dan terencana

2. Tujuan

Tujuan pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan pembuatan rencana teknikjalan sampai dengan penyiapan desain dan dokumen pelelangan dengan lokasi:

Nama Ruas Panjang

1. Perancanaan Teknis Jalan Wilayah KabupatenMukomuko

…. km

3. Lingkup Pekerjaan

a) Melaksanakan perencanaan teknis lengkap (Full Design) jalan

NO

▼  2012 (2)▼  Maret (2)

Kerangka Acuan Kerja

Peta Kabupaten Mukomuko -Bengkulu

PERMULAAN (BELAJAR NGEBLOGG)

GhondezDagadu

Lihat profillengkapku

MENGENAI SAYA

Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Page 2: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

sebagaimana tersebut pada uraian proyek

b) Tahapan kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan ini adalah :

i. Tahap pengumpulan data

Tahap analisa data lapangan, perencanaan dan penggambaran

1. Pelaporan

Semua kegiatan harus dibuat laporan lengkap sesuai dengan Matrik kegiatanserta Matrik Tenaga Ahli.

P E R S I A P A N D E S A I N.

1. Tujuan

Pekerjaan Persiapan desain bertujuan mempersiapkan bahan-dasarperencanaan sebelum kelapangan melaksanaan survey Pendahuluan antaralain ;

a. Mempersiapkan data-data awal.b. Membuat Desain Sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai

panduan Survey Pendahuluan / Recon dilapangan.

2. Lingkup pekerjaan.

Secara Team kegiatan pekerjaan ini dipandu oleh seorang Highway Engineer,yang meliputi pekerjaan antara lain:

a. Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan didesain.b. Mempersiapan peta-peta dasar berupa :

- Peta link- Peta tata guna lahan

c. Menetapkan awal dan akhir rencana pekerjaan dengan berkoordinasidengan dinas PU. Setempat.

d. Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan panjang jembatan, box culvert/ gorong – gorong dan bangunan pelengkap jalan lainnya yang mungkinakan terdapat pada route jalan tersebut.

e. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik dipusatmaupun didaerah termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan /upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedangberjalan.

f. Mengumpulkan dan mempelajari laporan – laporan yang berkaitan denganwilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan/jembatan yang akandirencanakan.

3. Persyaratan

Hasil Persiapan Desain harus dipresentasikan untuk mendapat Persetujuan [dari team asistensi ] dan bila perlu mengadakan perbaikan – perbaikan / saran– saran yang nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan selanjutnya.

BAB III

SURVEY PENDAHULUAN

BAB II

Page 3: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

1. Tujuan

Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey adalah survey yangdilakukan pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untukmemperoleh data awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknisdan untuk bahan pekerjaaan selanjutnya.

Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbanganterhadap survey detail lanjutan diantaranya, survey topografi, survey geologidan geoteknik, survey bahan quarry, survey hidrologi / hidrolik, jeniskonstruksi serta metode pelaksanaan sehingga diperoleh suatu perencanaandetail desain yang matang, semua kegiatan recon survey harus dibuatkanlaporan sebagai data awal perencanaan.

2. Lingkup PekerjaanSurvey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang

sudah disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey recon dilapangan yang meliputikegiatan.

2.1 Studi literaturPada tahapan ini Team harus mengumpulkan data pendukungperencanaan baik data sekunder

2.2 Koordinasi dengan instansi terkaitTeam melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi / unsur-unsur terkait didaerah sehubungan dengan dilaksanakanya surveypendahuluan.

2.3 Diskusi perencanaan di lapanganTeam bersama sama melaksanakan survey dan mendiskusikanya danmembuat usul perencanaan dilapangan bagian demi bagian sesuaidengan bidang keahlianya masing-masing serta membuat sketsadilengkapi catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda dilapanganberupa patok dan dilengkapi foto-foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan difinalkan dikantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali .

2.4. Recon Survey / desain Geometrik1. Menentukan awal proyek ( Sta. 0 + 000 ) dan akhir proyek yang

tepat untuk mendapatkan overlaping yang baik dan memenuhisyarat geometrik.

Pada peninjauan titik awal dan titik akhir pekerjaan, diwajibkanmengambil data sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelahtitik akhir pekerjaan seperti disajikan dalam Gambar 1 berikut:

Page 4: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Gambar 1. Koridor Pengambilan Data 2. Mengidentifikasi medan secara stationing / urutan jarak dengan

mengkelompokan kondisi : medan datar, rolling, perbukitan,pegunungan / bukit curam dalam bentuk tabelaris.

3. Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan desaingeometrik ( alinemen horizontaal dan vertikal ) berdasarkanpengalaman dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya olehHighway Engineer yang melaksanakan pekerjaan ini denganmelakukan pengukuran-pengukuran secara sederhana danbenar ( jarak , azimut, kemiringan dengan helling meter ) danmembuat sketsa desain alinemen horizontal maupun vertikal secarakhusus untuk lokasi - lokasi yang dianggap sulit untuk memastikantrase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik yangdibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjangrencana trase jalan.

4. Didalam penarikan perkiraan desain alinemen horizontal dan vertikalharus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhanperencanaan untuk lokasi-lokasi : galian / timbunan, bangunanpelengkap jalan, gorong gorong dan jembatan (oprit jembatan ),persimpangan yang bisa terlihat dengan dibuatnya sketsa sketsaserta tabelaris dilapangan dari identifikasi kondisi lapangan secarastasioning dari awal s/d akhir proyek yang nantinya akandiasistensikan dan mendapatkan persetujuan dari team asistensirecon.

5. Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambilkeputusan dalam pemilihan trase dengan anggota team yang salingterkait dalam pekerjaan ini.

6. Dilapangan harus diberi / dibuat tanda tanda berupa patok dan tandaanjir dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana denganinterval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatanfoto foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukansurvey detail selanjutnya.

7. Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitungperkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkanperkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapatmendekati final desain.

2.5. Recon Survey Topografi.Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :

1. Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok

Page 5: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

beton Bench Mark di awal dan akhir Proyek2. Mengamati kondisi topografi3. Mencatat daerah - daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus

serta , morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangankoridor

4. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.5. Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan

dijadikan referensi.

2.6. Recon Bangunan Pelengkap Jalan1. Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi / Sta…. ,

perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan geometrik denganrencana jenis konstruksi, dimensi yang diperlukan.

2. Untuk lokasi yang sudah ada existing perlu dibuatkaninfentarisasinya dengan lengkap antara lain Sta…. , jenis konstruksi,dimensi, kondisi serta mengusulkan penanganan yang diperlukan.

3. Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi muka airnormal, muka air banjir dan muka air banjir tertinggi pernah terjadiserta adanya tanda-tanda / gejala gejala erosi yang dilengkapidengan sket lokasi , morfologi serta karakter aliran sungai dan dilengkapi foto foto jika diperlukan.

4. Mendiskusikan dengan anggota team yang menguasai bidanggeometrik, geologi, amdal dan hidrologi apakah data-data dan usulpenempatan lokasi serta usul perencanaan / penanganan sudahsesuai secara teknis.

5. Membuat sket dan kalau perlu foto-foto beserta catatan-catatankhusus serta saran - saran yang sangat berguna dijadikan panduandalam pengambilan data untuk perencanaaan pada waktumelakukan survey detail nanti dan pengaruhnya terhadapkeamanan / kestabilan.

2.7. Recon Survey Lalu Lintas.Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan lalu lintas adalah :1. Menentukan lokasi (tempat) yang akan diambil data kendaraan, baik

untuk 40 jam, 24 jam, 12 jam, 6 jam dan 3 jam.2. Mengamati kondisi jalan serta bangunan pelengkap lainnya.3. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi yang penting4. Memperkirakan lebar perkerasan yang akan diterapkan dalam disain

berikutnya pada kondisi tertentu yang perlu untuk diadakan pelebran5. Membuat rencana kerja untuk tim survey.

2.8. Recon Survey Geologi dan Geoteknik.Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknikadalah :

1. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengankarakteristik dan sipat tanah dan batuan.

2. Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjanglokasi pekerjaan

3. Memberikan rekomendasi pada Higway Enggineer berkaitan denganrencana trase jalan yang akan dipilih.

4. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus.(rawan longsor,gambut, dll)

5. Mencatat lokasi yang akan dlakukan pengeboran maupun lokasiuntuk test pit.

6. Membuat rencana kerja untuk tim survey detail

2.9. Recon Survey Hidrologi/Hidraulik.Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan hidrologi/Hidraulik adalah:

Page 6: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

1. Mengumpulkan data curah hujan.2. Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment Area).3. Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan

dengan dengan bentuk dan kemirngan yang akan mempengaruhipola aliran.

4. Mengamati tata guna lahan5. Menginventarisasi bangunan drainase existing.6. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.7. Membuat rencana kerja untuk survey detail.8. Mengamati karakter aliran sungai / morfologi yang mungkin

berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukanuntuk menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikut

2.10. Recon Survey Upah dan Harga Satuan.Mengumpulkan harga satuan dan upah, dengan cara koordinasi denganinstansi terkait.

3 Persyaratan

Seluruh kegiatan survey pendahuluan dalam proses pengambilan data harusmenggunakan format yang telah disediakan seperti yang tercantum dalamdata lampiran Survey Pendahuluan.

BAB IV

PENGUKURAN TOPOGRAFI

1. Tujuan

Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan datakoordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan danjembatan didalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografidengan skala 1:1000, yang akan digunakan untuk perencanaan geometrikjalan, serta 1:500 untuk perencanaan jembatan dan penanggulanganlongsoran.

1. Lingkup Pekerjaan

2.1 Pemasangan patok-patok

- Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cmatau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dandiatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yangaman, mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan padasetiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1(satu) pasang di setiap sisi sungai/alur dan 1 (buah) disekitar sungaiyang posisinya aman dari gerusan air sungai.

- Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak diatastanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang PrasaranaWilayah, notasi dan nomor BM dengan warna hitam. Patok BM yangsudah terpasang, kemudian di photo sebagai dokumentasi yangdilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.

- Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayuyang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjangsekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagianatas diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih

Page 7: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

nampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus,perlu ditambahkan patok bantu.

- Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitarpatok diberi tanda-tanda khusus.

- Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok,misalnya diatas permukaan jalan beraspal atau diatas permukaan batu,maka titik-titik poligon dan sipat datar ditandai dengan paku sengdilingkari cat kuning dan diberi nomor.

2.2. Pengukuran titik kontrol horizontal

- Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon,dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.

- Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukurdengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupunelektronis.

- Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit denganketelitian baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan theodolitjenis T2 atau yang setingkat.

- Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan titik akhirpengukuran dan untuk setiap interval + 5 km di sepanjang trase yangdiukur. Apabila pengamatan matahari tidak bisa dilakukan, disarankanmenggunakan alat GPS Portable (Global Positioning System). Setiappengamatan matahari harus dilakukan dalam 2 seri (4 biasa dan 4 luarbiasa).

2.3. Pengukuran titik kontrol vertikal

- Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri /pembacaan pergi- pulang.

- Pengukuran sipat datar harus mencakup semua titik pengukuran(poligon, sipat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.

- Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskalabenar, jelas dan sama.

- Pada setiap pengukuran sipat datar harus dilakukan pembacaan ketigabenangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan BenangBawah (BB), dalam satuan milimiter. Pada setiap pembacaan harusdipenuhi: 2 BT = BA + BB.

- Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag(pengamatan) yang genap.

2.4. Pengukuran situasi

- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakupsemua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang adadisepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan,rumah, gedung dan sebagainya.

- Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebarandan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasiyang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangandengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengantingkat kerapatan yang lebih tinggi.

- Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.

2.5. Pengukuran Penampang Melintang.

Page 8: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Pengukuran penampang melintang harus dilakukan denganpersyaratan:

KondisiLebar

koridor,(m)

Interval,(m)

Jalan baru

Interval,(m)

Jembatan/Longsoran

- Datar, landai, danlurus

75 + 75 50 25

- Pegunungan 75 + 75 25 25- Tikungan 50 (luar) +

100 (dalam)25 25

Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat theodolit.

2.6. Pengukuran Khusus (untuk Jembatan)

Pengukuran khusus diperlukan pada beberapa kondisi khusus, misalnya :perpotongan rencana trase jalan dengan sungai, dan/atau jalan yangsudah ada.

a. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jalan dengan sungai

- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing 200 mdari perkiraan titik perpotongan atau daerah sekitar sungai yangmasih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan intervalpengukuran penampang melintang sungai sebesar 25 meter.

- Koridor pengukuran searah rencana trase jalan masing-masing100 m dari kedua tepi sungai dengan interval pengukuranpenampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter.

b. Pengukuran pada perpotongan dengan jalan yang ada .

- Koridor pengukuran ke setiap arah kaki perpotongan masing-masing 100 m dari perkiraan titik perpotongan dengan intervalpengukuran penampang melintang sebesar 25 meter.

- Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang- dibentuk alam maupun manusia disekitar persilangan tersebut.

1. Persyaratan

3.1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.

Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakanharus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :

a. Pemeriksaaan theodolit:- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.- Sumbu II tegak lurus sumbu I.- Garis bidik tegak lurus sumbu II- Kesalahan kolimasi horizontal = 0.- Kesalahan indeks vertikal = 0.

b. Pemeriksaan alat sipat datar:

Page 9: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.

Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkandalam laporan.

3.2. Ketelitian dalam pengukuran.

Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” kali akar jumlah titik

poligon.b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.

3.3. Perhitungan

- Pengamatan matahari.Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu pada tabelalmanak matahari yang diterbitkan oleh Direktorat Topografi TNI-ADuntuk tahun yang sedang berjalan dan harus dilakukan di lokasipekerjaan.

- Perhitungan Koordinat.Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antarapengamatan matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya.Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapiharus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yanglebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harusdilakukan di lokasi pekerjaan.

- Perhitungan sipat datar.

Perhitungan sipat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian0,5 mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiaplembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.

- Perhitungan Ketinggian detail.Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yangdipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secaratachimetris.

- Seluruh perhitungan harus menggunakan sistim komputerisasi

3.2. Penggambaran .

- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000 untukjalan dan 1:500 untuk jembatan .

- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis

(x) dan ordinat (y)-nya.- Pada setiap lembar gambar dan/atau setiap 1 meter panjang

gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan

dan tidak boleh dilakukan secara grafis.- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi

tanda khusus.

Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang

Page 10: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

melintang harus digambarkan pada gambar poligon, sehingga membentukgambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter.

BAB V

INVENTARISASI JALAN DAN JEMBATAN

1. TujuanTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umummengenai kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat padaruas jalan yang ditinjau.

2. Lingkup pekerjaan

2.1 Inventarisasi Kondisi Permukaan JalanPemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 200 myang tercatat selama berkendaraan.Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :1) Lebar perkerasan yang ada dalam meter.2) Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag,

Penetrasi Macadam dll.3) Nilai Kekasaran Jalan yang dapat diperoleh dari hasil survai NAASRA

Roughness Meter (IRI), atau ditentukan secara visual (RCI) denganketentuan skala sebagai berikut : (hanya untuk peningkatan jalan)

RCI Kondisi Visual Tipe Permukaan Tipikal

8 – 10

7 – 8

6 – 7

5 – 6

3 – 4

2 – 3

1 – 2

Sangat rata

Sangat baik/rata

Baik

Cukup, sedikit/ takadalubang,permuka-an rata.

Jelek, kadang-kadang berlubang,tidak rata.

Rusak berat

Tak dapat dilalui ke-cuali leh jeep 4 WD.

Hotmix (AC dan HRS) yang halus,baru dibuat/ditingkatkan denganbeberapa lapisan aspal.

Hotmix setelah dipakai beberapatahun atau lapisan tipis hotmixdiatas Penetrasi Macadam dipakaiuntuk pelaksanaan pekerjaankonstruksi disekitar ruas jalanyang ditingkatkan.

Hotmix lama, Nacas / Lasbutagbaru.

Penetrasi Macadam, Nacas baruatau Lasbutag berumur beberapatahun.

Penetrasi Macadam berumur 4-5tahun, jalan kerikil tak terawat.

Semua type perkerasan yangsudah lama tidak terpelihara.

4) Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada sepertisaluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainasesamping, jarak pagar/ bangunan pendudung / tebing kepinggiperkerasan.

5) Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan

Page 11: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.6) Data yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan

(Highway Geometric Inventory), per 200 meter.7) Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1

(satu) buah foto per 200 meter.8) Foto ditempel pada format yang standar . dengan mencantumkan hal-

hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arahpengambilan foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.

2.2 Inventarisasi JembatanTujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenaiexisting jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sbb :1) Nama, lokasi dan kondisi jembatan.2) Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan jenis

lantai.3) Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau

pemeliharaan.4) Data yang diperoleh dicatat dalam satu format yang standar.5) Foto dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan

yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Foto ditempel padaformat yang standar

3. Persyaratan

Proses pengambilan data atau inventarisasi harus menggunakan format standarseperti terlihat pada lampiran invebtarisasi jalan dan untuk jembatan mengacupada BMS.

BAB VI

SURVEY LALU LINTAS

1. TUJUAN

Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada,kecepatan kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, sertamenginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalantertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalulintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan.

2. Lingkup pekerjaan

Survey lalulintas meliputi kegiatan:

2.1.Survey volume kendaraan dilakukan ditiga tempat yaitu:1. Ruas jalan2. Simpang tiga jalan3. Simpang empat jalan

Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dariarah belakang harus dicatat selama 24 jam pada daerah padat, serta 12

Page 12: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

jam pada daerah yang tidak padat, dengan interval waktu 3 jamSetiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1counter serta format survey yang telah ditentukan

2.1.1. Pos-pos Perhitungan Lalu Lintas yang terbagi dalam beberapa tipepos :

a. Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalau lintas yang terletakpada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi danmempunyai LHR > 10.000 kendaraan.

b. Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletakpada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang sedang danmempunyai 5.000 < LHR< 10.000 kendaaan.

c. Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletakpadda ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang rendah danmempunyai LHR < 5.000 kendaraan.

2.1.2. Pemilihan Lokasi Pos

a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dariruas jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yangtidak mewakili ruas (commuter traffic).

b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untukkedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraandengan mudah dan jelas,

c. Lokasi pos tidak dapat ditempatakan pada persilangan jalan.

2.1.3. Tanda pengenal Pos

Setiap pos perhitungan lalu lintas rutin mempunyai nomorpengenal, terdiri dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digitangka. Huruf besar A,B,dan C memberikan identitas mengenai tipekelas pos perhitungan.

Tiga digit angka berikutnya identik dengan nomor ruas jalandimana pos-pos tersebut tergeletak.

Apabila pada suatu ruas jalan mempunyai pos perhitungan lebihdari satu, maka kode untuk pos kedua, digit pertama digantidengan 4 dan seterusnya. Urutan pos hendaknya dimulai darikilometer kecil kearah kilometer besar pada ruas jalan tersebut.

Contoh:

1. Di ruas jalan 002 ada beberapa pos kelas A penulisan nomorposnya : A002; A302; A402 sampai A902.

2. Di ruas jalan 157 ada beberapa pos kelas B, penulisan nomorposnya : B157; B357; B457; sampai dengan B957.

3. Di ruas jalan 057 ada beberapa pos kelas C, penulisan nomorposnya: C057; C357; C457 samapai dengan C957.

2.1.4. Periode Perhitungan

a. Pos Kelas AUntuk Pos Kelas A perhitungan dilakukan dengan periode 40jam selama 2 hari, mul;ai pukul 06.00 pagi pada hari pertamadan berakhir pada 22.00 pada hari kedua. Perhitungan ini

Page 13: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

diulang empat kali selama satu tahun sesuai jadual yang telahditentukan

Pembina jalan akan menginformasikan jadual perhitungan padaawal tahun anggaran. Apabila ada perubahan jadual, waktusurvei akan ditentukan lebih lanjut oleh pembina jalan yangbersangkutan.

b. Pos Kelas BUntuk pos kelas B, pelaksanaan perhitungan seperti pada poskelas A. Pelaksanaan perhitungan pada pos-pos kelas B sesuaijadual yang telah ditentukan.

c. Pos Kelas CPerhitungan dilakukan dengan periode 16 jam mulai pukul06.00 pagi dan berakhir pada pukul 22.00 pada hari yang samayang ditetapkan untuk pelaksanaan perhitungan. Perhitungan inidiulang empat kali selama satu tahun sesuai jadual yang telahditentukan.

2.1.5. Pengelompokan Kendaraan (RTC-Manual)Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 8kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidakbermotor.

Golongan /Kelompok

Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini adalah

1 Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang dankendaraan bermotor roda 3

Page 14: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

2 Sedan, Jeep, dan Station Wagon.3 Opelet, Pick-up opelet, Suburban, Combi, Minibus4 Pick-up, Micro Truck dan Mobil hantaran atau

Pick-up Box5a Bus Kecil5b Bus Besar6 Truk 2 sumbu7a Truk 3 cumbu

Golongan /Kelompok

Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini adalah

7b Truk Gandengan7c Truk Semi Trailer8 Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak,

andong/dokar, gerobak sapi

Pengenalan ciri kendaraan :

1. Sepeda Kumbang: sepeda yang ditempeli mesin 75 cc (max)2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain: bemo dan bajaj.3. Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaran penumpang umum

maximal 12 tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up yang diberi penaung kanvas/pelat dengan rute dalam kota dansekitarnya atau angkutan pedesan.

4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbubelakang 3,5 ton dengan bagian belakang sumbu tunggal rodatunggal (STRT).

5a. Bus Kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengantempat duduk antara 16 s/d 26 buah, seperti kopaja, metromini,elf dengan bagian belakang sumbu tunggal roda ganda (STRG) danpanjang kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus ¾ .

5b. Bus Besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengantempat duduk antara 30 s/d 50 buah, sperti bus malam,bus kota,bus antar kota yang berukuran 12 m (+) dan STRG.

6. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan bebansumbu belakang antara 5-10 ton (MST 5,8,10 dan STRG)

7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbuyang letaknya STRT dan SGRG (sumbu ganda roda ganda).

7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang diberigandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang segitiga.Disebut juga Full Trailer Truck.

7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraanyang terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yangdihubungkan secara sendi dengan pelat dan rangka bak yangberoda belakang yang mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.

3. Persyaratan

Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia.

Page 15: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

BAB VII

SURVEY KONDISI PERKERASAN JALAN

1. Tujuan

Survey Kondisi Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk mengetahui kondisiperkerasan yang meliputi lendutan dari suatu konstruksi jalan, kekasaran jalan,daya dukung tanah dasar dan susunan/lapisan perkerasan.

2. Lingkup pekerjaan

2.1. Pemeriksaan Lendutan Balik dengan Benkelman Beam Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan denganmenggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telahterbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar,dan hasilpengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas.

b. Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yangstandar misalnya ,perbandingan batang 1:2.Dimensi geometrik dariBenkelman Beam harus dicatat dengan jelas.

c. Alat pembacaan (dial gauge) lendutan harus pada kondisi yang baikdan skala ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat.

d. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaansetiap 200 m sepanjang ruas jalan beraspal yang telah ditetapkan.

e. Hal-hal yang khusus yang dijumpai seperti kondisi drainase, namadaerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian permukaan jalan dansebagainya harus di catat.

f. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas (PatokKm/Sta).

2.2. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic ConePenetrometer)

Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagaberikut :a. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan

ukuran yang ada.b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m.c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan lapisan

tanah dasar.d. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada

seperti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.

e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaanlapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangatkeras (lapis batuan).

f. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi drainase,cuaca, waktu dan sebagainya.

g. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.

2.3. Analisa data lapangan, disain dan gambar-gambar.Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus

Page 16: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

mengadakan analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sbb :

a. Analisa lendutan balik atau CBR Perlu produk : ”Buku Laporan” hasil komputer (seluruh paket menjadi

satu buku laporan).Lendutan balik rencana ataupun nilai CBR rencana, ditentukan denganmenggunakan program komputer yang tersedia, dimana untuk :

Lendutan balik (D) ditentukan berdasarkan formula :

D = x + 1,64 s

Dimana :D = lendutan balik rata-rata pasa section tertentu.s = standar deviasi pada section tertentu.

Nilai CBR rencana ditentukan dengan formula :CBR (disain) = CBR (rata-rata) – 1,64 std. Deviasi.

b. Penentuan unique section, yaitu suatu seksi jalan yang mempunyaikarakteristik seragam dalam beberapa variabel desain seperti :

1. Lebar perkerasan yang ada / rencana.2. Lendutan balik rencana atau3. Nilai CBR rencana4. Nilai beban lalu-lintas5. Perubahan gambar.

c. Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan yangsesuai untuk suatu daerah tertentu.Type perkerasan yang diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type yangsekarang dipakai di Bina Marga.

d. Melakukan desain tebal perkeasan tambahan menurut metoda yangtelah ditetapkan .

3. Persyaratan

Untuk pelaksanaan kegiatan Benkelman Beam kendaraan Truk harus sesuaidengan muatan gandar yang di syaratkan pada survey BB yaitu 8.2 ton dengantekanan angin ban sebesar 80 Psi (harus sesuai dengan SNI. 03-2416-1991),sedangkan untuk kegiatan DCP (harus sesuai dengan SNI 03 – 1743 –1989),proses pengambilan data harus mengacu pada format yang telah standarseperti terlihat dalam data lampiran.

BAB VIII

SURVEY HIDROLOGI DAN HIDRAULIK

1. T u j u a n

Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan iniadalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air padabangunan air yang ada ( sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluananalisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir),

Page 17: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, river training(pengarah arus) yang diperlukan.

2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolika ini meliputi:

a. Mengumpulkan data curah hujan dan banjir tahunan pada daerah tangkapan(catchment area) dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan/atau instansiterkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.

b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong,jembatan, selokan yang meliputi: lokasi , dimensi, kondisi, tinggi muka airbanjir.

c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debitdan tinggi muka air banjir rencana dengan metode yang sesuai.

d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukandalam proses perencanaan yang aman.

e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.

f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/jembatan termasukpengaruhnya akibat adanya bangunan air ( aflux).

g. Merencanakan bangunan pengaman jalan / jembatan terhadap gerusansamping atau horisontal dan vertikal.

1. Persyaratan

Proses analisa perhitungan harus mengacu pada standar nasional Indonesia(SNI) No: 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untukBangunan di Sungai)

BAB IXPERENCANAAN TEKNIS

1 Tujuan

Tujuan dari perencanan teknis ini adalah untuk merencanakan baik geometrik,perkerasan, jembatan, struktur bangunan pelengkap,lansekap, sampai denganpenyiapan dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaanyang sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan.

2. Lingkup pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini :a. Merencanakan geometrik jalan dan jembatan dengan memperhatikan

stabilitas lereng.b. Merencanakan jenis serta tebal perkerasan.c. Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan.d. Merencanakan lansekap jalan.e. Menyiapkan dokumen lelang.

Page 18: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

3. Persyaratan

3.1 Perencanaan Geometrik

1. StandarStandar geometrik jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalahTata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.038/T/BM/1997 dan Standar Perencanaan Geometrik Untuk JalanPerkotaan (Bina Marga - Maret 1992).

2. Perencanaan DrainaseDalam perencanaan drainase harus mengacu pada StandarPerencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03 – 3424 – 1994.

3. Keselamatan Lalu-lintasDalam perencanaan harus dipertimbangkan aspek keselamatanpengguna jalan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun paskakonstruksi. Perencana harus menjamin bahwa semua elemen yangdirencanakan memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan dansesuai dengan kondisi lingkungan setempat.

4. Perangkat Lunak Perencanaan.Dalam melaksanakan perencanaan bisa manual atau denganmenggunakan perangkat lunak yang kompatibel seperti perangkatlunak MOSS atau AD-CAD.

Pada prinsipnya pekerjaan ini menggunakan metoda desain yangdisederhanakan dengan menggunakan program komputer yang sudahdikembangkan oleh Prasarana Wilayah dalam Road Design System.Untuk maksud tersebut diatas Perencana terikat kepada metoda yangtelah ditetapkan yaitu :

a. Petunjuk Pengambilan Data Lapangan untuk Program PeningkatanJalan diterbitkan oleh Subdit. Penyiapan Standar dan Pedoman, Dit.BINTEK .

b. ”Optimising of Overlay Design in Indonesia”, Corne, 1983.c. Bahan-bahan Overlay Design Course yang diselenggarakan oleh

Central Design Course yang diselenggarakan oleh Central Office –BIPRAN pada bulan April 1987.

Untuk mendapat keseragaman metoda dan hasil desain, diwajibkan membuat desain dengan paket program komputer yang telahdisediakan oleh Prasarana Wilayah.

3.2. Stabilitas LerengPerhitungan stabilitas lereng dilakukan guna memberikan informasitentang berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain galianyang aman dari keruntuhan.

Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentangsifat fisik tanah setempat yang diperoleh dari contoh tabung(undisturbed sample) beberapa dari test triaxial atau direct shear.

Parameter yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu C = kohesi tanah, f= sudut geser tanah dan gw = berat isi tanah .Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng dan tinggi maksimumyang aman ) dilakukan dengan menggunakan rumus dan Grafik Taylor.

Page 19: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Salah satu contoh rumus yang dapat digunakan adalah :

Dimana : Na = Angka Stabilitas Taylor C = Kohesi tanah (Ton/m2) H = Tinggi lapisan tanah (m)

gw = Berat isi tanah basah (Ton/m3) Fk = Faktor keamanan ( FK > 1,251 (lereng

aman )

Angka Stabilitas (Na) didapat dengan memplot nilai sudut geser dalamtanah (f) dengan sudut lereng desain (a) kedalam grafik Taylor(terlampir).

Faktor lereng (F) digunakan asumsi :FK > 1,251 lereng amanFK = 1,251 lereng dalam keseimbanganFK < 1,251 lereng tidak aman

3.3. Stabilitas badan jalanKondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologiyang ada, jenis dan karekteristik batuan, dan kondisi lereng.Pengkajian stabilitas badan jalan harus mencakup 3 (tiga) hal, yaitugerakan tanah atau longsoran yang sudah ada di lapangan, perkiraanlongsoran yang mungkin terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah danstruktur lapisan batuan, dan longsoran yang dapat terjadi akibatpembangunan jalan. Untuk ketiga hal diatas harus diidentifikasi jenisgerakan, faktor penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.

Lampiran; Grafik Taylor

ANGKAKESTABILAN

(No)

0.30

0.25

0.20

0.15

0.10

0.05

00 100 200 300 400 500 600 700 800 900

KEMIRINGAN LERENG ( alpha )

3.4. Perencanaan Perkerasan

1. StandarRujukan yang dipakai untuk perhitungan kontruksi perkerasan jalan

Page 20: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

dalam pekerjaan ini adalah:

a. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya DenganMetoda Analisa Komponen (SKBI-2.3.26.1987, UDC: 625.73(02)),

b. “A guide to the structural design of bitumen-surfaced roads intropical and sub-tropical countries”, Overseas Road Note 31,Overseas Centre, TRL, 1993.

c . AASTHO Guide for Design of Pavement Structures 1993.d. Ausroads Pavement Design 2000

2. Analisis Lalu-lintasTim harus melakukan analisis data lalu-lintas (LHR yang dikonversikedalam nilai ESA) untuk penetapan konstruksi yang akan dipakai.

3. Pemilihan Jenis Bahan MaterialTim harus mengutamakan penggunaan bahan material setempatsesuai dengan masukan dari laporan geoteknik. Bila bahan setempattidak dapat digunakan langsung sebagai bahan konstruksi, maka Timharus mengusulkan usaha-usaha peningkatan sifat-sifat teknis bahansehingga dapat dipakai sebagai bahan konstruksi .

3.5. Perencanaan Struktur (Jembatan)Rujukan yang dipakai untuk perencanaan struktur jembatan baikbangunan atas dan bawah dalam pekerjaan ini adalah:a. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya, SKBI No.

1.2.28, UDC: 624.042: 624.2,b. Bridge Design Code and Manual (BMS’92).

3.6. Perencanaan bangunan pelengkap dan pengaman jalanSalah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunanpelengkap dan pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah :a. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang

– Undang Lalulintas No.14 Tahun 1992.b. Standar Box Culvert (Bipran 1992)c. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Subdit PSP 2002)

3.7. Penggambaran1. Rancangan (Draft) Perencanaan Teknis

Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiapdetail perencanaan dan mengajukannya kepada Tim Asistensi untukdiperiksa dan disetujui.

Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsepperencanaannya antara lain :

a. Alinyemen Horizontal (Plan) digambar diatas peta situasi skala1:1.000 untuk jalan dan 1: 500 untuk jembatan dengan intervalgaris tinggi 1.0 meter dan dilengkapi dengan data yangdibutuhkan.

b. Alinyemen Vertikal (Profile) digambar dengan skala horizontal1:1.000 untuk jalan dan 1:500 untuk jembatan dan skala vertikal1:100 yang mencakup data yang dibutuhkan.

c. Potongan Melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titikSTA (interval 50 meter), namun pada segmen khusus harusdibuat dengan interval lebih rapat. Gambar potongan melintangdibuat dengan skala horizontal 1:100 dan skala vertikal 1:50.Dalam gambar potongan melintang harus mencakup:- Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan- Profil tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA (ROW) rencana

Page 21: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

- Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan- Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).

d. Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section) harusdigambar dengan skala yang pantas dan memuat semuainformasi yang diperlukan antara lain:- Gambar konstruksi existing yang ada.- Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada

ketinggian yang berbeda-beda.- Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota.- Rincian konstruksi perkerasan- Penampang bangunan pelengkap- Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median- Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada)

e. Gambar standar yang mencakup antara lain: gambar bangunanpelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.

f. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatang. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

2. Gambar Rencana Akhir (Final Design)Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancanganperencanaan disetujui oleh Tim Asistensi dengan memperhatikankoreksi dan saran yang diberikan.Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yangtelah diperbaiki dan dilengkapi dengan :

a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.b. Daftar isic. Peta lokasi proyekc. Peta lokasi Sumber Bahan Material (Quarry).d. Daftar simbol dan singkatan.e. Daftar bangunan pelengkap dan volumef. Daftar rangkuman volume pekerjaan.

3.8. Perhitungan kuantitas pekerjaan Pelaksanaan Fisik.

a. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuaidengan spesifikasi yang dipakai,

b. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan.Tabel perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis matapembayaran (pay item)

3.9. Perkiraan Biaya Pelaksanaan Fisik .(Engineer’s Estimate)

1. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, danperalatan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan

2. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuksemua mata pembayaran yang mengacu pada Panduan AnalisaHarga Satuan No. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan DirektoratJenderal Bina Marga.

3. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaankonstruksi.

3.10. Spesifikasi.

1. Spesifikasi harus mengacu pada spesifikasi yang berlaku dilingkungan Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.

2. Bila diperlukan, Tim harus menyusun spesifikasi khusus untuk mata

Page 22: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

pembayaran yang tidak tercakup dalam spesifikasi tersebut diatas.3. Penomoran untuk mata pembayaran yang baru harus disetujui oleh

Proyek.

BAB X

KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN

1. Tujuan

Tujuan dibuatnya ketentuan mengenai keahlian yang diperlukan, adalah untukmendapatkan hasil pekerjaan perencanaan yang optimal dan sesuai denganstandar yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.

2. Tugas dan Fungsi Tenaga Ahli

2.1 Ketua Tim (Team Leader) Tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:

- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatandan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaandapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan,

- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahappengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasilkeseluruhan pekerjaan.

2.2 Ahli Teknik Jalan Raya (Highway Engineer) Tugas ahli teknik jalan raya adalah:

- merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaanperencanaan teknis jalan yang mencakup pelaksanaan survey,pemilihan trase, perencanaan geometrik, perkerasan jalan danbangunan pelengkap yang diperlukan, serta harus menjamin bahwarencana jalan yang dihasilkan adalah pilihan yang paling ekonomis dansesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Direktorat JenderalPrasarana Wilayah.

- melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data lalulintas, analisis dan menyusun rencana mengenai hal-hal yangmenyangkut lalu lintas didalam perencanaan konstruksi jalan danjembatan.

2.3 Ahli Teknik Pengukuran (Geodetic Engineer)

- merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaanpengukuran yang mencakup pelaksanaan survey pengukuran,pengolahan data pengukuran, dan penggambaran data pengukuran,serta harus menjamin bahwa gambar pengukuran yang dihasilkanadalah benar, akurat, dan siap digunakan untuk tahap perencanaanteknis jalan dan jembatan.

2.4 Ahli Teknik Tanah dan Bahan (Soil & Material Engineer) / Ahli TeknikHidrologi / Ahli Lingkungan

Page 23: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Tugas ahli Teknik Tanah & Bahan/Ahli Teknik Hidrologi/Ahli Lingkungan adalah :

a. merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakuppelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium,pengolahan dan analisis data tanah, dan perhitungan-perhitunganmekanika tanah, serta harus menjamin bahwa data, analisis danperhitungan mekanika tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat,siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenaikondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan untuk tahap perencanaanteknis jalan dan jembatan.

b. merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakuppelaksanaan pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan analisisdata hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untukperencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harusmenjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yangdihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikanmasukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran airpermukaan untuk tahap perencanaan teknis jalan dan jembatan.

c. melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data,analisis dan menyusun rekomendasi mengenai hal-hal yangmenyangkut aspek lingkungan akibat pekerjaan konstruksi jalan.

2.5 Ahli Kuantitas / Estimasi Biaya

Tugas ahli kuantitas / estimasi biaya adalah:

- melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan dataharga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuanpekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan danjembatan, membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harusmenjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan danperhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar danakurat.

3. Peryaratan Persyaratan tenaga ahli S1 sesuai dengan bidang keahliannya dengan

pengalaman minimal 3 tahun, untuk D3 minimal 5 tahun. Persyaratan tenagaasisten jika S1 minimal berpengalaman minimal 3 tahun, jika D3 denganpengalaman di bidangnya minimal 5 tahun, mempunyai sertifikat serta pernahmenangani (ikut terlibat) dalam proses perencanaan baik jalan maupunjembatan.

Khusus untuk Ketua Tim (Team Leader) minimal S1, juga harus memilikipengalaman dibidangnya minimal 5 tahun.Setiap tenaga ahli harus dibantu dengan seorang asisten.

Rangkuman kriteria tenaga ahli yang diperlukan adalah sebagai berikut :

NoJabatan/

PenugasanJml yg

dibutuhkanPendidikan

LamaPengalaman

MinimumSertifikasi Ket

I.Profesional StaffTeam Leader

1 S1 TeknikSipil

5 TahunAhli Perenc.Jbt./Trans.

Highway Engineer1

S1 TeknikSipil

3 Tahun Ahli Perenc.Jbt./Trans.

Page 24: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

D3 TeknikSipil

5 TahunAhli Perenc.Jbt./Trans

Geodetic/GeotechnicalEngineer 1

S1 TeknikSipil

3 Tahun Ahli Perenc.Jbt./Trans.

D3 TeknikSipil

5 TahunAhli Perenc.Jbt./Trans

Soil & mat Engineer 1

S1 TeknikSipil

3 Tahun Ahli Perenc.Jbt./Trans.

D3 TeknikSipil

5 TahunAhli Perenc.Jbt./Trans

Quantity dan CostEstimator

1

S1 TeknikSipil

3 TahunAhli Perenc.Jbt./Trans

D3 TeknikSipil

5 TahunAhli Perenc.Jbt./Trans

II Sub ProfesionalStaffAss. Highway Engineer

1S1. Tek.Sipil 2 Tahun

S0/D3Tek.Sipil

4 Tahun

Ass. Geodetic/Geotechnical Engineer

1S1. Tek.Sipil 2 Tahun

-S0/D3

Tek.Sipil4 Tahun -

Ass. Soil & matEngineer

1S1. Tek.Sipil 2 Tahun -

S0/D3Tek.Sipil

4 Tahun -

Ass. Quantity dan CostEstimator 1

S1. Tek.Sipil 2 Tahun -S0/D3

Tek.Sipil4 Tahun -

III. Technician

Surveyor 3

S1. Tek.Sipil 0 Tahun -S0/D3

Tek.Sipil1,5 Tahun -

SLTA/D1/D2 4 TahunLab. Technician

1S1. Tek.Sipil 0 Tahun -

S0/D3Tek.Sipil

1,5 Tahun

SLTA/D1/D2 4 Tahun -

BAB XIP E L A P O R A N

1. TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta sebagaibahan pelaksanaan, setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporansecara detail dan lengkap

2. LaporanLaporan yang harus dibuat :

A. Laporan Administrasi antara lain:

1. Laporan PendahuluanLaporan Pendahuluan berupa ringkasan yang berisi metodologi danrencana kerja, yang dapat berfungsi sebagai umpan balik/feed backuntuk perbaikan.

Page 25: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

2. Laporan Survey PendahuluanLaporan dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh kegiatan padasurvey pendahuluan yang memuat :a. Foto dokumentasib. Data lapangan sebagai bahan untuk survey berikutnyac. Analisa bahan perencanaand. Laporan teknis

3. Laporan BulananBerupa ringkasan dari kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiapbulan, total kemajuan kegiatan, dan keterlambatan yang terjadi sertasebab-sebabnya. Selanjutnya juga memberikan saran-saran untukmengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan untukmengatasi keadaan tersebut diatas. Juga termasuk semua kajian ulangyang diperlukan dan rencana kerja bulan berikutnya.

4. Laporan Akhir (Final Report)Berupa rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, berisi uraianpelaksanaan survey pendahuluan, pengolahan data, perhitunganperencanaan beserta rumus-rumus dan asumsi yang digunakan dalampelaksanaan pekerjaan ini.

B. Laporan Teknis yang dihasilkan

1. Laporan perencanaan Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaanmasing-masing laporan berisi :- Daftar isi- Peta lokasi proyek- Daftar bangunan pelengkap- Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan struktur

bangunan bawah beserta pondasinya, Drainase, jalan dan lain-lain.- Gambar rencana yang dibuat di atas kertas kalkir ukuran A1, untuk

kemudian diperkecil menjadi A3.

2. Laporan perkiraan kuantitas dan biayaLaporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiapitem pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulanperkiraan biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkansesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut:- Daftar isi- Peta lokasi proyek- Daftar bangunan pelengkap/jembatan- Perhitungan perkiraan kuantitas- Analisa biaya- Perkiraan biaya

3. Laporan penyelidikan tanahLaporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut:- Data proyek.- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek

terhadap kota besar terdekat.- Kondisi morfologi sepanjang lokasi- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang trase jalan- Batuan penyusun (stratigrafi) sepanjang trase jalan. Untuk peta

penyebaran batuan disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3 dandiwarnai sesuai dengan standar pewarnaan geologi dan diberi notasisesuai dengan Lampiran 1-D

Page 26: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

- Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikanhasil diskripsi secara visual.

- Penyebaran jenis tanah sepanjang trase jalan. Untuk peta penyebarantanah disiapkan dalam kertas kalkir ukuran A3 dan diwarnai sesuaidengan standar pewarnaan geologi dan diberi notasi.

- Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas lereng.- Analisis longsoran sepanjang trase jalan- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan perkiraan volume

cadangan).- Gejala struktur geologi yang ada (kekar, sesar/patahan dsb.) beserta

lokasinya.- Rekomendasi

4. Laporan TopografiLaporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenaihal-hal berikut:- Data proyek.- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek

terhadap kota besar terdekat.- Kegiatan perintisan untuk pengukuran- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal- Kegiatan pengukuran situasi- Kegiatan pengukuran penampang melintang- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada)- Perhitungan dan penggambaran- Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran

topografi termasuk kegiatan pencetakan dan pemasangan BM,pengamatan matahari, dan semua obyek yang dianggap penting untukkeperluan perencanaan jalan

- Deskripsi BM (sebagai lampiran)- Data ukur hasil ploting dan negatip film harus diserahkan

5. Laporan HidrologiLaporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang meliputi :- Data proyek.- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek

terhadap kota besar terdekat, pos pencatat curah hujan.- Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil- Analisis/perhitungan- Penentuan dimensi dan jenis bangunan air- Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan

6. Laporan Inventarisasi Jalan dan JembatanHasil dari survey inventarisasi dibuat dalam satu laporan inventarisasiyang memuat:1. Foto dokumentasi2. Data lapangan3. Usulan penanganan4. Laporan teknis

7. Laporan Survey LalulintasHasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yangberisi:1. Foto dokumentasi2. Data lapangan3. Perhitungan

Page 27: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Diposkan oleh Ghondez Dagadu di 03.16

Label: Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

4. Laporan teknis (hanya untuk peningkatan jalan)

8. Laporan Survey Kondisi Perkerasan JalanHasil penyelidikan dibuat dalam satu laporan lengkap yang memuat :1. Data lapangan2. Perhitungan3. Usulan penanganan sementara4. Laporan teknis

DASAR ACUAN PERATURAN PERENCANAAN

1. Undang-undang No. 5 Tahun 1974, tentang pokok-pokok PemerintahanDaerah.

2. Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1980, tentang Jalan.3. Undang-undang No. 14 tahun 1992, tentang LLAJ.4. Undang-undang No. 24 tahun 1992, tentang Penataan Ruang.5. Undang-undang No. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.6. Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1985 tentang Jalan.7. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan8. Keputusan Presiden No. 55 tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi

Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum.9. Keputusan Menteri KLH No. 02/MENKLH/6/1988 tentang Pedoman Penetapan

Baku Mutu Lingkungan.10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-12/MENLH/3/1994, tentang

Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya PemantauanLingkungan.

11. Peraturan Daerah terkait (PERDA)

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.

.........., ....................20.....Kepala Dinas Pekerjaan UmumKabupaten .....

...........................NIP.

Tidak ada komentar:

Page 28: Dagadu_ Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Jalan

Dagadu: Kerangka Acuan Kerja

http://ghondez-dagadu.blogspot.com/2012/03/kerangka-acuan-kerja.html[2/14/2013 5:49:48 PM]

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Posting LamaBeranda

Beri komentar sebagai:

Poskan Komentar

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.