daftar pustaka 1. kementrian kesehatan republik indonesia

3
60 DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut.2012.hal 5. 2. Nasution K, Sjahrullah MAR, Brohet KE, Wibisana KA, Yassien MR, Ishak LM, dkk. Infeksi Saluran Napas Akut Pada Balita di Daerah Urban Jakarta. Sari Pediatri. 2009;11(4):2238. 3. Wardhani E, Pharmawati K, Sururi MR, Kurniati N. Hubungan Faktor Lingkungan, Sosial-Ekonomi dan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Kelurahan Cicadas Kota Bandung. 2010;189. 4. UNICEF. Integrated Disease Surveillance And Response In The African Region. Zimbabwe; 2012. 5. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015. hal 9. 6. Simoes E, Cherian T, Chow J, Salles S, Laxminarayan R, John T. Acute Respiratory Infections in Children. Dis Control Priorities Dev Ctries [Internet]. 2006;48397. 7. Tandipayuk ADS. Hubungan antara Faktor Ibu, Anak dan Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Puskesmas Pakis Surabaya. Repos Univ Widya Mandala Surabaya. 2015. 8. Wardani NK, Winarsih S, Sukini T. Hubungan Antara Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Desa Pucung Rejo Kabupaten Magelang. 2015;4(8): hal 1826. 9. Guantari NL, Indrayani AW, Sumardika IW. Perbandingan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Puskesmas I Ubud dan Puskesmas II Denpasar Selatan Januari Oktober 2012. hal 110. 10. Octaviany A. Kapasitas Paru dan Arus Puncak Ekspirasi. 2010;16. 11. Nurhidayah I, Fatimah S, Rakhmawati W. Upaya Keluarga dalam Universitas Kristen Maranatha

Upload: others

Post on 03-Jan-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

60

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman

Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut.2012.hal 5.

2. Nasution K, Sjahrullah MAR, Brohet KE, Wibisana KA, Yassien MR,

Ishak LM, dkk. Infeksi Saluran Napas Akut Pada Balita di Daerah Urban

Jakarta. Sari Pediatri. 2009;11(4):223–8.

3. Wardhani E, Pharmawati K, Sururi MR, Kurniati N. Hubungan Faktor

Lingkungan, Sosial-Ekonomi dan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Kelurahan Cicadas

Kota Bandung. 2010;18–9.

4. UNICEF. Integrated Disease Surveillance And Response In The African

Region. Zimbabwe; 2012.

5. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2015. hal 9.

6. Simoes E, Cherian T, Chow J, Salles S, Laxminarayan R, John T. Acute

Respiratory Infections in Children. Dis Control Priorities Dev Ctries

[Internet]. 2006;483–97.

7. Tandipayuk ADS. Hubungan antara Faktor Ibu, Anak dan Lingkungan

dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Puskesmas Pakis Surabaya.

Repos Univ Widya Mandala Surabaya. 2015.

8. Wardani NK, Winarsih S, Sukini T. Hubungan Antara Paparan Asap

Rokok dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada

Balita di Desa Pucung Rejo Kabupaten Magelang. 2015;4(8): hal 18–26.

9. Guantari NL, Indrayani AW, Sumardika IW. Perbandingan Kejadian

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Puskesmas I Ubud dan

Puskesmas II Denpasar Selatan Januari – Oktober 2012. hal 1–10.

10. Octaviany A. Kapasitas Paru dan Arus Puncak Ekspirasi. 2010;16.

11. Nurhidayah I, Fatimah S, Rakhmawati W. Upaya Keluarga dalam

Universitas Kristen Maranatha

Page 2: DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

61

Pencegahan dan Perawatan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di

Rumah pada Balita di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

2008;(394).

12. Hidayat CW, Suhartono, Dharminto. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik

Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu. 4:750.

13. Sihotang D. Hubungan Antara Tingkat Keparahan ISPA dengan Status Gizi

pada Anak Balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan.

2009. hal 7–20.

14. Hutagaol N. Faktor Risiko ISPA dan Diare pada Balita. 2012. hal 6-39.

15. Permatasari CAE. Faktor Risiko Kejadian ISPA pada Baduta. 2009;8–28.

16. Schluger NW, Koppaka R. Lung Disease in a Global Context A Call for

Public Health Action. 407–16.

17. WHO. Infection Prevention And Control Of Epidemic-And Pandemic-

Prone Acute Respiratory Diseases In Health Care. WHO Interim

Guidelines. 2007;14.

18. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS). 2015.hal 2.

19. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Modul Tatalaksana

Standar Pneumonia. 2012.

20. Machmud R. Pneumonia Balita di Indonesia dan Peranan Kabupaten dalam

Menanggulanginya. 2006;7.

21. Universitas Islam Bandung. Hubungan status gizi dan ISPA. :7–23.

22. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI. Riset

Kesehatan Dasar. 2013.

23. Hadiana SYM. Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta.

2013;hal 5.

24. Namira S. Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian ISPA

pada Anak Prasekolah di Kampung Pemulung Tangerang Selatan. 2013.

Universitas Kristen Maranatha

Page 3: DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

62

25. Fibrila F. Hubungan Usia Anak, Jenis Kelamin dan Berat Badan Lahir

Anak dengan Kejadian Ispa. 2015;VIII(2):hal 8–13.

26. Dewi R. Pemberian Imunisasi pada Balita. 2012;hal 7–32.

27. Paparan Rokok dan Kapasitas Vital Paru Pada Siswa SD Negeri 3 Sumur

Putri. 2012;(November): hal 37–44.

28. Kemenkes. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. 2010. hal 40.

29. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Imunisasi Lengkap. 2008; hal

7–23.

30. Oktaviani I, Hayati S, Supriatin E. Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengan Kejadian Infeksi Saluran Puskesmas Garuda Kota Bandung.

2014;2(2):108–22.

31. Basuki R, Dewiyanti L, Elfia Y. ASI Eksklusif Menurunkan Kejadian

ISPA pada Bayi Usia 0‒6 Bulan. 2012; hal 5.

32. Vindasari AP. Hubungan Lama Pemberian ASI dengan Kejadian ISPA

(Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada Balita Usia 2‒5 Tahun di Posyandu

Kecamatan Kartasura. 2012.

33. Rudianto. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di 5 Posyandu Desa Tamansari

Kecamatan Pangkalan Karawang. 2013.

34. Supriatin E. Hubungan Faktor-Faktor dengan Kejadian ISPA pada Balita di

Puskesmas X Kota Bandung. 2013;(1):hal 39–46.

Universitas Kristen Maranatha