daftar pertanyaan.doc

Upload: caesar-daming

Post on 11-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Daftar Pertanyaan

1. Apa saja penyebab tersering dari epitaksis pada anak ?

2. Bagaimana penatalaksanaan Epitaksis ?

Beberapa cara untuk menghentikan perdarahan :A. Metode trotter

B. Tampon efedrin 1% atau adrenalin 1/100.000C. Kaustik (PERAK NITRAS ATAU TRICHLOR ACETIC ACID)D. Tampon anterior

E. Tampon bellocq

F. Usaha paling akhir : ligasi arteri

Tampon Belloque

Perdarahan posterior yang berat biasanya baru dapat diatasi setelah dipasang tampon posterior atau tampon Belloque. Tampon ini dibuat dari kasa dan berukuran 3x2x2 cm dan mempunyai 3 buah benang, 2 buah pada satu sisi dan sebuah lagi pada sisi lain. Tampon ini harus memenuhi koana. Cara memasangnya adalah sebagai berikut:

Dimasukkan kateter terlebih dahulu ke lubang hidung, gunanya untuk menarik tampon Belloque ke koana.

Ujung kateter yang tampak di orofaring ditarik keluar rongga mulut dengan pinset dan diikat pada 2 benang yang terdapat pada 1 sisi tampon, kateter kemudian ditarik meluar melalui rongga hidung, tampon akan tertarik ke dalam rongga mulut dan dengan ujung jari telunjuk tampon didorong masuk ke koana.

Selanjutnya dipasang tampon anterior dan kedua benang yang keluar dari lubang hidung diikatkan / difiksasi sehingga tampon Belloque tadi akan terfiksasi dengan baik di koana. Benang yang satu lagi akan tetap berada di rongga mulut dan difiksasi pada pipi dengan plaster, guna benang ini adalah untuk menarik tampon keluar melalui rongga mulut setelah 2-3 hari. Pasien dengan Belloque tampon harus dirawat.Sebagai pengganti tampon Belloque dapat dipakai kateter Foley dengan balon. Balonnya diletakkan di nasofaring dan dikembangkan dengan air.

Pada setiap pemasangan tampon, harus selalu diberi antibiotik untuk mencegah terjadinya otitis media dan sinusitis. Jika pasien gelisah obat penenang atau terapi suportif dapat diberikan. Obat hemotatik juga dapat diberikan meskipun manfaatnya masih diragukan.

Ligasi ArteriLigasi arteri dilakukan pada epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan pemasangan tampon. Jenis arteri yang diligasi tergantung sumber perdarahan. Jika berasal dari bagian belakang rongga hidung, biasanya dari a.sfenopalatina yang merupakan cabang a.maksilaris, dilakukan ligasi a.maksilaris di fossa pterigomaksila (di belakang dinding belakang sinus maksila) melalui pendekatan Caldwel-Luc. Jika tidak berhasil dilakukan ligasi a.karotis eksterna di daerah leher. Jika perdarahan berasal dari bagian atas rongga hidung biasanya dari a.etmoidalis anterior atau posterior, ligasi dilakukan pada arteri arteri ini melalui insisi kulit di daerah medial orbita.

EmbolisasiEmbolisasi pembuluh darah juga dapat dilakukan dengan panduan arteriografi dengan memasukkan gel sponge atau lainnya, namun terdapat risiko terjadi emboli otak.

3. Bagaimana terapi sinusitis ? Sinusitis Akut Terapi antibiotik untuk penyembuhan klinik sinositis akut cukup efektif, pada penelitian dijelaskan dapat sampai 90% yang diberikan 14 hari. Sinusitis kronik Terapi antibiotik yang dikombinasi dengan topical corticosteroid dan ajuvan lain yang diberikan selama 4 minggu semuanya penderita menunjukkan perbaikan klinik. Decongestan Nasal decongestants efeknya pada acute sinusitis tujuannya untuk mengurangi congestion sehingga memperbaiki ventilasi sinus dan drainage dan simtomatic congestion hilang. Penelitian membuktikan bahwa decongestant mengurangi congestion ostial dan ostiomeatal complex karena efek congestion konka inferior dan media dan mukosa infundibular, tetapi tidak berefek pada mukosa sinus ethmoid dan maksila. Decongestion yang diberikan pada sinusitis kronik tidak mempunyai efek pada congestion ostial.

Mucolytics Mucolitik untuk mengencerkan viskositas sinus sekresi dapat diberikan pada rinosinusitis akut maupun kronik. Dikatakan efeknya bermanfaat. Irigasi nasal dan antrum (larutan garam isotonik, hipertonic saline) Irigasi dengan larutan garam isotonik maupun hipertonik efeknya cukup signifikan dalam menghilangkan simtom. Efeknya dapat meningkatkan aktivitas nasal mucociliary clearance. Surgery Opereasi (endoscopic sinus surgery) hanya untuk selektif pasen sinusitis kronik yang tidak sembuh (responsive) dengan medical treatment. ESS hasilnya dapat menghilangkan simtom dan meningkatkan quality of life. Paska operasi terapi dilanjutkan dengan antibiotik, steroids dan irigasi. Surgery mulai dari uncinectomy sampai radikal sphenoethmoidectomy dengan disertai reseksi konka media.4. Apabila pasien menolak operasi, apa lini kedua penatalaksanaan sinusitis ?

Pemberian antibiotik dan dekongestan selama 10 14 hari meskipun gejala klinis sudah menghilang pada sinusitis akut. Selain antibiotik dan dekongestan dapat juga diberikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri didaerah sinus

5. Mengapa apabila ada infeksi ditonsil dapat menyebar ke oragan organ sekitarnya ?

6. Apa perbedaan faringitis akut, kronis dan yang tidak teridentifikasi?

Faringitis akut

Faringitis ViralRinovirusDemam, rinorea, mual, nyeri tenggorok, sulit menelanFaring dan tonsil hiperemis Istirahat dan minum cukup

Kumur dengan air hangat

Analgetika dan tablet hisap

Metisoprinol (utk infeksi herpes simpleks : dew 60-100 mg/kgBB dibagi 4-6 x/hari, anak 50mg/kgBB dibagi 4-6 x/hari

coxsachievirusTidak menghasilkan eksudatLesi vestibuler di orofaring dan mucopopular rash

adenovirus+ gejala konjungtivitis

EBVNyeri tenggorok, nyeri menelan, mual, demamProd eksudat >> limfadenopati retroservikal, hepatosplenoomegali

HIV-1Nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual, demamFaring hiperemis, eksudat +, limfadenopati dileher, pasien tampak lemah

Faringitis bakterialStreptococus hemolitikus grup-ANyeri kepala hebat, muntah, kadang demam tinggi Faring dan tonsil hiperemis

Tonsil >> terdapat eksudat di permukaannya, bbrpa hari kmudian timbul bercak petechie pada palatum dan faring

Klenjar limfa membesar, kenyal dan nyeri Antibiotika penisilin G benzalin 50.000 u/kgBB, IM dosis tunggal, atau amoksisislin 50 mg/kgBB dibagi 3x/hari selama 10 hari, atau eritromisin 4 x 500 mg/hari

Kortikosteroid : deksametason 8-16 mg IM, 1x. Anak 0,008-0,03 mg/kgBB, im, 1x

Analgetika

Kumur dengan air hangat atau antiseptik

Faringitis kronik hiperplastik

Perubahan mukosa dinding posterior faringMula-mula tenggorok kering, gatal akhirnya batuk bereakMukosa dinding posterior tidak rata, berglanular Kaustik faring

Obat kumur atau tablet hisap

Obat batuk antitusif atau ekspektoran

Obati penyakit hidung dan sinus paranasal

Faringitis Kronik atrofi

Rinitis atrofi Tenggorok kering dan tebal

Mulut berbauMukosa faring tertutup lendir kental, jika diangkat tampak mukosa kering Obati rinitis atrofi

Obat kumur + menjaga kebersihan mulut

Faringitis luetikaTriponema palidum Primer : bercak keputihan pada lidah, palatum mole, tonsil, dinding posterior faring

Jika terus berlanjut ( ulkus tidak nyeri

Pembesaran mandibula dan tidak nyeri tekan

Sekunder : eritem pada dinding faring yang menjalar ke arah larynx

Tertier : terdapat guma pada tonsil, palatum atau dinding posterior faring meluas ke vertebra servikal dan pecah ( kematianDx :

pemeriksaan serologik

Penisilin dosis tinggi

Faringitis tuberculosisTb parukuman bovium ( kontak dengan sputum KU pasien buruk karena anoreksia dan odinofagi

Nyeri hebat di tenggorok

Otalgia (nyeri telingga)

Limfadenopati servikalDx :

Px sputum basil tahan asam, foto thorax, biopsi jaringan

Terapi sesuai terspi TB paru

EMBED Unknown

RESUSITASI (Jika Diperlukan)

EMBED Unknown

_1458699197.bin

_1458699198.bin