daftar menu makanan

Upload: sonny-pentium

Post on 12-Jul-2015

2.645 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

DAFTAR MENU MAKANAN SEHARI - HARIMENU A 1. NASI PUTIH 2. AYAM GORENG 3. OSENG-OSENG SAYUR 4. MIE GORENG 5. KRUPUK MAKANAN PAGI ( SARAPAN ) MENU B 1. NASI PUTIH 2. BUMBU RUJAK IKAN 3. OSENG-OSENG TAHU 4. CAPCAY 5. KRUPUK MAKANAN SIANG MENU B 1. NASI PUTIH 2. BUMBU RUJAK IKAN 3. TUMIS SAYUR 4. KRUPUK 5. PISANG MAKANAN MALAM MENU B 1. 2. 3. 4. 5. NASI PUTIH AYAM RICA-RICA CHA KANGKUNG TAHU GORENG KRUPUK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. MENU C 1. NASI PUTIH 2. OSENG-OSENG TERI 3. ORAK-ARIK BONCIS 4. AYAM GORENG 5. KRUPUK

MENU A 1. NASI PUTIH 2. SAYUR KANGKUNG 3. LELE GORENG 4. REMPEYEK

MENU C NASI PUTIH SOTO SAPI PERKEDEL SAMBAL GORENG KRUPUK

MENU A 1. NASI PUTIH 2. SAMBAL GORENG UDANG 3. TELUR DADAR 4. CAPSAY SAYUR 5. KRUPUK

MENU C NASI PUTIH TELUR GORENG TEMPE GORENG CHA KANGKUNG SAMBAL GORENG REMPEYEK

Oleh : Akhmal Bima Van Gobel Kls : V

KERAJAAN MAJAPAHITKerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari. Raja-Raja yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Raden Wijaya 1273 1309 Jayanegara 1309-1328 Tribhuwanatunggaldewi 1328-1350 Hayam Wuruk 1350-1389 Wikramawardana 1389-1429 Kertabhumi 1429-1478

Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Kebesaran kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Di bawah patih Gajah Mada Majapahit banyak menaklukkan daerah lain. Dengan semangat persatuan yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa yang berbunyi Ia tidak akan makan buah palapa sebelum berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara. Mpu Prapanca dalam bukunya Negara Kertagama menceritakan tentang zaman gemilang kerajaan di masa Hayam Wuruk dan juga silsilah raja sebelumnya tahun 1364 Gajah Mada meninggal disusun oleh Hayam Wuruk di tahun 1389 dan kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran. Penyebab kemunduran: Majapahit kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan daerah bawahan mulai melepaskan diri. Peninggalan kerajaan Majapahit: Bangunan : Kitab : Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca, Sitosoma oleh Mpu Tantular yang memuat slogan Bhinneka Tunggal Ika.

Paraton Kidung Sundayana dan Sorandaka R Wijaya Mendapat Wangsit Mendirikan Kerajaan Majapahit. Dua pohon beringin di pintu masuk Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto. Dua pohon beringin itu ditanam pada 22 Desemebr 1973 oleh Pangdam Widjojo Soejono dan Gubernur Moehammad Noer. Di belakang bangunan Pendopo Agung yang memampang foto para Pangdam Brawijaya, terdapat bangunan mungil yang dikelilingi kuburan umum. Bangunan bernama Petilasan Panggung itu diyakini Petilasan Raden Wijaya dan tempat Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa.

Begitu memasuki bangunan Petilasan Panggung, yang memiliki pendopo mini sebagai latarnya, tampak beberapa bebatuan yang dibentuk layaknya kuburan, dinding di sekitar kuburan itu diselimuti kelambu putih transparan yang mampu menambah kesakralan tempat itu. Menurut Sajadu ( 53 ) penjaga Petilasan Panggung, disinilah dulu Raden Wijaya bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit. Selain itu, ditempat ini pula Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa. Tempat ini dikeramatkan karena dianggap sebagai Asnya Kerajaan Majapahit katanya. Pada waktu tertentu khususnya bertepatan dengan malam jumat legi, banyak orang datang untuk berdoa dan mengharapkan berkah. orang berdatangan untuk berdoa, agar tujuannya tercapai kata Sajadu yang menyatakan pekerjaan menjaga Petilasan Panggung sudah dilakukan turuntemurun sejak leluhurnya. Sembari menghisap rokok kreteknya, pria yang mewarisi sebagai penjaga petilasan dari ayahnya sejak 1985 juga menceritakan, dulunya tempat itu hanya berupa tumpukkan bebatuan. Sampai sekarang, batu tersebut masih ada di dalam, katanya. Kemudian pada 1964, dilakukan pemugaran pertama kali oleh Ibu Sudarijah atau yang dikenal dengan Ibu Dar Moeriar dari Surabaya. Baru pada tahun 1995 dilakukan pemugaran kembali oleh Pangdam Brawijaya yang saat itu dijabat oleh Utomo. Memasuki kawasan Petilasan Panggung, terpampang gambar Gajah Mada tepat disamping pintu masuk. Sedangkan dibagian depan pintu bergantung sebuah papan kecil dengan tulisan Lima Pedoman yang merupakan pedoman suri teladan bagi warga. Selengkapnya Ponco Waliko itu bertuliskan Kudutrisno Marang Sepadane Urip, Ora Pareng Ngilik Sing Dudu Semestine, Ora Pareng Sepatah Nyepatani dan Ora Pareng Eidra Hing Ubaya Dikisahkan Sajadu pula, Petilasan Panggung ini sempat dinyatakan tertutup bagi umum pada tahun 1985 hingga 1995. Baru setelah itu dibuka lagi untuk umum, sejak dinyatakan dibuka lagi, pintu depan tidak lagi tertutup dan siangpun boleh masuk. MASA KEJAYAAN MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Majapahit menaklukkan hampir seluruh Nusantara dan melebarkan sayapnya hingga ke seluruh Asia Tenggara. Pada masa ini daerah Malang tidak lagi menjadi pusat kekuasaan karena diduga telah pindah ke daerah Nganjuk. Menurut para ahli di Malang ditempatkan seorang penguasa yang disebut Raja pula. Dalam Negara Kertagama dikisahkan Hayam Wuruk sebagai Raja Majapahit melakukan ziarah ke makam leluhurnya (yang berada disekitar daerah Malang), salah satunya di dekat makam Ken Arok. Ini menunjukkan bahwa walaupun bukan pusat pemerintahan namun Malang adalah kawasan yang disucikan karena merupakan tanah makam para leluhur yang dipuja sebagai Dewa. Beberapa prasasti dan arca peninggalan Majapahit dikawasan puncak Gunung Semeru dan juga di Gunung Arjuna menunjukkan bahwa kawasan Gunung tersebut adalah tempat bersemayam para Dewa dan hanya keturunan Raja yang boleh menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Bisa disimpulkan bahwa berbagai peninggalan tersebut merupakan rangkaian yang saling berhubungan walaupun terpisah oleh masa yang berbeda sepanjang 7 abad.

Keruntuhan Majapahit Tersebutlah kisah, Adipati Terung meminta Sultan Bintara alias Raden Patah yang masih kapernah kakaknya, untuk menghadap Prabu Brawijaya. Tapi Sultan Demak itu tidak mau karena ayahnya dianggap masih kafir.Brawijaya adalah raja Majapahit, kerajaan Hindu yang pernah jaya ditanah Jawa. Bahkan kemudian Raden Patah lalu mengumpulkan para bupati pesisir seperti Tuban, Madura dan Surabaya serta para Sunan untuk bersama-sama menyerbu Majapahit yang kafir itu. Prajurit Islam dikerahkan mengepung ibu kota kerajaan, karena segan berperang dengan puteranya sendiri, Prabu Brawijaya meloloskan diri dari istana bersama pengikut yang masih setia. Sehingga ketika Raden Patah dan rombongannya (termasuk para Sunan) tiba, istana itu kosong. Atas nasihat Sunan Ampel, untuk menawarkan segala pengaruh raja kafir, diangkatlah Sunan Gresik jadi raja Majapahit selama 40 hari. Sesudah itu baru diserahkan kepada Sultan Bintara untuk diboyong ke Demak. Cerita ini masih dibumbui lagi, yaitu setelah Majapahit jatuh, Adipati Terung ditugasi mengusung paseban raja Majapahit ke Demak untuk kemudian dijadikan serambi masjid. Adipati Bintara itu kemudian bergelar Senapati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidina Panatagama. Cerita mengenai serbuan tentara Majapahit itu dapat ditemui dalam BABAD TANAH JAWI. Tapi cerita senada juga terdapat dalam Serat Kanda. Disebutkan, Adipati Bintara bersama pengikutnya memberontak pada Prabu Brawijaya. Bala tentara Majapahit dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada, Adipati Terung dan Andayaningrat (Bupati Pengging). Karena takut kepada Syekh Lemah Abang, gurunya, Kebo Kenanga (Putra Bupati Pengging) membelot ikut musuh. Sementara itu Kebo Kanigara saudaranya tetap setia kepada Sang Prabu Brawijaya. Tentara Demak dibawah pimpinan Raden Imam diperlengkapi dengan senjata sakti Keris Makripat pemberian Sunan Giri yang bisa mengeluarkan hama kumbang dan Badhong anugerah Sunan Cirebon yang bisa mendatangkan angin ribut. Tentara Majapahit berhasil dipukul mundur sampai keibukota, cuma rumah adipati Terung yang selamat karena ia memeluk Islam. Karena terdesak, Prabu Brawijaya mengungsi ke (Tanjung) sengguruh beserta keluarganya diiringi Patih gajah Mada. Itu terjadi tahun 1399 Saka atau 1477 Masehi. Setelah dinobatkan menjadi Sultan Demak bergelar Panembahan Jinbun, adipati Bintara mengutus Lembu Peteng dan jaran panoleh ke sengguruh meminta sang Prabu masuk agama Islam. tapi beliau tetap menolak. Akhirnya Sengguruh diserbu dan Prabu Brawijaya lari kepulau Bali. Cerita versi BABAD TANAH JAWI dan SERAT KANDA itulah yang selama ini populer dikalangan masyarakat Jawa, bahkan pernah juga diajarkan disebagian sekolah dasar dimasa lalu. Secara garis besar, cerita itu boleh dibilang menunjukkan kemenangan Islam. Padahal sebenarnya sebaliknya, bisa memberi kesan yang merugikan, sebab seakan-akan Islam berkembang di Jawa dengan kekerasan dan darah. Padahal kenyataannya tidak begitu. Selain fakta lain banyak menungkap bahwa masuknya Islam dan berkembang ditanah Jawa dengan jalan damai. Juga fakta keruntuhan Majapahit juga menunjukkan bukan disebabkan serbuan tentara Islam demak. Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit secara panjang lebar membantah isi cerita itu berdasarkan bukti-bukti sejarah. Dikatakan Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda yang ditulis abad XVII dijaman Mataram itu tanpa konsultasi sumber sejarah yang dapat dipercaya. Sumber sejarah itu antara lain beberapa prasasti dan karya sejarah tentang Majapahit, seperti Negara Kertagama dan Pararaton. Karena itu tidak mengherankan jika uraiannya tentang Majapahit banyak yang cacat.

Prasasti Petak dan Trailokyapuri menerangkan, raja Majapahit terakhir adalah Dyah Suraprahawa, runtuh akibat serangan tentara keling pimpinan Girindrawardhana pada tahun 1478 masehi, sesuai Pararaton. Sejak itu Majapahit telah berhenti sebagai ibu kota kerajaan. Dengan demikian tak mungkin Majapahit runtuh karena serbuan Demak. Sumber sejarah Portugis tulisan Tome Pires juga menyebutkan bahwa Kerajaan Demak sudah berdiri dijaman pemerintahan Girindrawardhana di Keling. Saat itu Tuban, Gresik, Surabaya dan Madura serta beberapa kota lain dipesisir utara Jawa berada dalam wilayah kerajaan Kediri, sehingga tidak mungkin seperti diceritakan dalam Babad Jawa, Raden Patah mengumpulkan para bupati itu untuk menggempur Majapahit. Penggubah Babad Tanah Jawi tampaknya mencampur adukkan antara pembentukan kerajaan Demak pada tahun 1478 dengan runtuhnya Kediri oleh serbuan Demak dijaman pemerintahan Sultan Trenggano 1527. Penyerbuan Sultan Trenggano ini dilakukan karena Kediri mengadakan hubungan dengan Portugis di Malaka seperti yang dilaporkan Tome Pires. Demak yang memang memusuhi Portugis hingga menggempurnya ke Malaka tidak rela Kediri menjalin hubungan dengan bangsa penjajah itu. Setelah Kediri jatuh (Bukan Majapahit !) diserang Demak, bukan lari kepulau Bali seperti disebutkan dalam uraian Serat Kanda, melainkan ke Panarukan, Situbondo setelah dari Sengguruh, Malang. Bisa saja sebagian lari ke Bali sehingga sampai sekarang penduduk Bali berkebudayaaan Hindu, tetapi itu bukan pelarian raja terakhir Majapahit seperti disebutkan Babad itu. Lebih jelasnya lagi raden Patah bukanlah putra Raja Majapahit terakhir seperti disebutkan dalam Buku Babad dan Serat Kanda itu, demikian Dr. Slamet Muljana. Sejarawan Mr. Moh. Yamin dalam bukunya Gajah Mada juga menyebutkan bahwa runtuhnya Brawijaya V raja Majapahit terakhir, akibat serangan Ranawijaya dari kerajaan Keling, jadi bukan serangan dari Demak. Uraian tentang keterlibatan Mahapatih Gajah Mada memimpin pasukan Majapahit ketika diserang Demak 1478 itu sudah bertentangan dengan sejarah. Soalnya Gajah Mada sudah meninggal tahun 1364 Masehi atau 1286 Saka. Penuturan buku Dari Panggung Sejarah terjemahan IP Simanjuntak yang bersumber dari tulisan H.J. Van Den Berg ternyata juga runtuhnya Majapahit bukan akibat serangan Demak atau tentara Islam. Ma Huan, penulis Tionghoa Muslim, dalam bukunya Ying Yai Sheng Lan menyebutkan, ketika mendatangi Majapahit tahun 1413 Masehi sudah menyebutkan masyarakat Islam yang bermukim di Majapahit berasal dari Gujarat dan Malaka. Disebutkannya, tahun 1400 Masehi saudagar Islam dari Gujarat dan Parsi sudah bermukim di pantai utara Jawa. Salah satunya adalah Maulana Malik Ibrahim yang dimakamkan di Pasarean Gapura Wetan Kab. Gresik dengan angka tahun 12 Rabiul Awwal 882 H atau 8 April 1419 Masehi, berarti pada jaman pemerintahan Wikramawardhana (1389-1429) yaitu Raja Majapahit IV setelah Hayam Wuruk. Batu nisan yang berpahat kaligrafi Arab itu menurut Tjokrosujono (Mantan kepala Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Mojokerto), nisan itu asli bukan buatan baru. Salah satu bukti bahwa sejak jaman Majapahit sudah ada pemukiman Muslim diibu kota, adalah situs Kuna Makam Troloyo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, JATIM. Makam-makam Islam disitus Troloyo Desa Sentonorejo itu beragam angka tahunnya, mulai dari tahun 1369 (abad XIV Masehi) hingga tahun 1611 (abad XVII Masehi). Nisan-nisan makam petilasan di Troloyo ini penuh tulisan Arab hingga mirip prasati. Lafalnya diambil dari bacaan Doa, kalimah Thayibah dan petikan ayat-ayat AlQuran dengan bentuk huruf sedikit kaku. Tampaknya pembuatnya seorang mualaf dalam Islam. Isinya pun bukan bersifat data kelahiran dan kematian tokoh yang dimakamkan, melainkan lebih banyak bersifat dakwah antara lain kutipan Surat Ar-Rahman ayat 26-27.

P.J. Veth adalah sarjana Belanda yang pertama kali meneliti dan menulis makam Troloyo dalam buku JAVA II tahun 1873. L.C. Damais peneliti dari Prancis yang mengikutinya menyebutkan angka tahun pada nisan mulai abad XIV hingga XVI. Soeyono Wisnoewhardono, Staf Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Trowulan mengatakan, nisan-nisan itu membuktikan ketika kerajaan Majapahit masih berdiri, orang-orang Islam sudah bermukim secara damai disekitar ibu kota. Tampak jelas disini agama Islam masuk kebumi Majapahit penuh kedamaian dan toleransi. Satu situs kepurbakalaan lagi dikecamatan trowulan yakni diDesa dan kecamatan Trowulan adalah Makam Putri Cempa. Menurut Babad Tanah jawi, Putri Cempa (Jeumpa, bahasa Aceh) adalah istri Prabu Brawijaya yang beragama Islam. Dua nisan yang ditemukan dikompleks kekunaan ini berangka tahun 1370 Saka (1448 Masehi) dan 1313 Saka (1391 Masehi). Dalam legenda rakyat disebutkan dengan memperistri Putri Cempa itu, sang Prabu sebenarnya sudah memeluk agama Islam. Ketika wafat ia dimakamkan secara Islam dimakam panjang (Kubur Dawa). Dusun Unggah-unggahan jarak 300 meter dari makam Putri Cempa bangsawan Islam itu. Dari fakta dan situs sejarah itu, tampak bukti otentik tentang betapa tidak benarnya bahwa Islam dikembangkan dengan peperangan. Justru beberapa situs kesejarahan lain membuktikan Islam sangat toleran terhadap agama lain (termasuk Hindu) saat Islam sudah berkembang pesat ditanah Jawa. Dikompleks Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur misalnya, berdiri tegak Candi Siwa Budha dengan angka tahun 1400 Saka (1478 masehi) yang kini letaknya berada dibelakang kantor Pemda tuban. Padahal, saat itu sudah berdiri pondok pesantren asuhan Sunan Bonang. Pondok pesantren dan candi yang berdekatan letaknya ini dilestarikan dalam sebuah maket kecil dari kayu tua yang kini tersimpan di Museum Kambang Putih, Tuban. Di Kudus, Jawa Tengah, ketika Sunan Kudus Jafar Sodiq menyebarkan ajaran Islam disana, ia melarang umat Islam menyembelih sapi untuk dimakan. Walau daging sapi halal menurut Islam tetapi dilarang menyembelihnya untuk menghormati kepercayaan umat Hindu yang memuliakan sapi. Untuk menunjukkan rasa toleransinya kepada umat Hindu, Sunan Kudus menambatkan sapi dihalaman masjid yang tempatnya masih dilestarikan sampai sekarang. Bahkan menara Masjid Kudus dibangun dengan gaya arsitektur candi Hindu. Ketika kerajaan Majapahit berdiri sebagai bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Sejak didirikan Raden Wijaya yang bergelar Kertanegara Dharmawangsa, kerajaan ini senantiasa diliputi fenomena pemberontakan. Pewaris tahta Raden Wijaya, yakni masa pemerintahan Kalagemet/Jayanegara (1309-1328), yang dalam sebuah prasasti dianggap sebagai titisan Wisnu dengan Lencana negara Minadwaya (dua ekor ikan) dalam memerintah banyak menghadapi pemberontakan-pemberontakan terhadap Majapahit dari mereka yang masih setia kepada Kertarajasa. Pemberontakan pertama sebetulnya sudah dimulai sejak Kertarajasa masih hidup, yaitu oleh Rangga Lawe yang berkedudukan di Tuban, akibat tidak puas karena bukan dia yang menjadi patih Majapahit tetapi Nambi, anak Wiraraja. Tetapi usahanya (1309) dapat digagalkan. Pemberontakan kedua di tahun 1311 oleh Sora, seorang rakryan di Majapahit, tapi gagal. Lalu yang ketiga dalam tahun 1316, oleh patihnya sendiri yaitu Nambi, dari daerah Lumajang dan benteng di Pajarakan. Ia pun sekeluarga ditumpas.

Pemberontakan selanjutnya oleh Kuti di tahun 1319, dimana Ibukota Majapahit sempat diduduki, sang raja melarikan diri dibawah lindungan penjaga-penjaga istana yang disebut Bhayangkari sebanyak 15 orang dibawah pimpinan Gajah Mada. Namun dengan bantuan pasukan-pasukan Majapahit yang masih setia, Gajah Mada dengan Bhayangkarinya menggempur Kuti, dan akhirnya Jayanegara dapat melanjutkan pemerintahannya. Berhenti pemberontakan Kuti, tahun 1331 muncul pemberontakan di Sadeng dan Keta (daerah Besuki). Maka patih Majapahit Pu Naga digantikan patih Daha yaitu Gajah Mada, sehingga pemberontakan dapat ditumpas. Keberhasilan Gajah Mada memadamkan pemberontakan Sadeng membawanya meraih karier diangkat sebagai mahapatih kerajaan. Namun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389, berkali-kali sang patih Gajah Mada yang juga panglima ahli perang di masa itu harus menguras energi untuk memadamkan pemberontakan di beberapa daerah. Pemberontakan Ronggolawe sampai serangan kerajaan Dhaha, Kediri. Bahkan salah satu penyebab kemunduran dan hancurnya kerajaan Majapahit adalah ketika meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan, daerah bawahan mulai melepaskan diri dan berkembangnya Islam di daerah pesisir Kerajaan Majapahit yang pernah mengalami masa keemasan dan kejayaan harus runtuh terpecah-pecah setelah kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Oleh : Akhmal Bima Van Gobel Kls : V

Undangan Resmi Format Lurus Penuh ( Full Block Style ) Akhmal Bima V. Gobel Kls : V

PT. MAJU TERUS Jalan W.R. Supratman No. 7 Manado

Manado,.. November 2011 Nomor : Hal : Undangan Rapat Lampiran : Kepada Yth : Bapak Budi Santosa Manajer Marketing PT Maju Terus Di - tempat

Dengan hormat, Sehubungan dengan akan dilaksanakannya acara peringatan ulang tahun perusahaan, maka bersama ini kami mengundang seluruh Manajer PT Maju Terus untuk hadir dalam rapat persiapan yang akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2011 Waktu : 09.00 11.00 WIB Tempat : Ruang Mapaluse Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini maka Bapak/Ibu dimohon hadir tepat pada waktunya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami, Ketua Panitia

Andi Ardumas

Undangan Tidak Resmi Akhmal Bima V. Gobel Kls : V

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMA HARAPAN NUSA Jalan Kyai Haji Agus Salim Nomor 181 Bekasi

Untuk Hal

: Seluruh Guru : Undangan Persiapan Rapat Guru

Segera siapkan rancangan jadwal pelajaran dan jadwal piket guru untuk bahanrapat guru pada tanggal 21 Juli 2011. Terima kasih.

Bekasi, 7 Juli 2011 Hormat saya

Drs. Effendi Yusuf

Pengamatan Lingkungan Akhmal Bima V. Gobel Kls : VLingkungan adalah hal paling penting dalam kehidupan kita, karena dengan melestarikan lingkungan maka hidup kita akan menjadi lebih tentram aman sehat dan damai, kali ini kita akan membahas tentang pidatomelestarikan lingkungan hidup, untuk melestarikan lingkungan hidup kita juga perlu menyuarakannya salah supaya melestarikan lingkungan maka masyarakan akan terdorong untuk melestarikannya.

LESTARIKAN BUMI KITA Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang adanya penebangan

penebangan liar yang membabibuta yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak punya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Sungguh hati ini merasa sangat prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan oleh orang-orang yang

mengatasnamakan bisnis kemudian mengesampingkan kelestarian hutan yang merupakan titipan anak cucu kita nanti.

Berapa ribu meter kubik kayu telah mereka jarah. Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan yang sudah sedemikian kritis yang sangat membahayakan saudarasaudara kita yang lain dengan kemungkinan bencana banjir yang siap mengancam setiap saat. Kesadaran, bahwa lingkungan kita ini merupakan sebuah sistem yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Jika salah satu bagiannya kita rusak maka bagian yang lain juga akan merasakan akibatnya. Maka dari itu, sudahilah kegiatan yang dapat merusak hutan, penebangan liar dan pembabatan hutan yang hanya mementingkan aspek bisnis tanpa mau peduli terhadap kelestarian lingkungan. Lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak-hak anak cucu kita berupa alam yang lestari untuk kelangsungan hidup segenap komponen alam. Generasi muda sekarang perlu tau bahwa lingkungan yang baik itu adalah lingkungan yang udaranya terasa sejuk dan adem. Semua itu dapat terpenuhi dengan kita menjaga dan melestarikan lingkungan terutama hutan yang dapat memberikan apa yang dibutuhkan manusia.

Wawancara Akhmal Bima V. Gobel Kls : VW : wartawan (Vanessa) W N W N W N W N : , N : narasumber (Weni).

W N

W N

W N

W N

W

Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh saya mewawancarai Bapak? : Pagi. Tentu saja boleh, silahkan. : Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan kehidupan Anda? : Begitu ya? Baik saya siap. : Terima kasih Pak. Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni? : Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis. : Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini? Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik? : Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu, saya sering kali menjadi bahan ejekan teman-teman, dan jadilah saya seorang yang tidak percaya diri. Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yg tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari keadaan itu, saya memiliki temanteman baru berupa buku, dari buku-buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan mulai tertarik pada ilmu hipnotis. : Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini? Dimana sajakah anda mendalaminya? : Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for Neuro Research and Education. : Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana tanggapan atau reaksi orang tua anda? : Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai. : Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan ilmu hipnotis anda? : Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis (kedokteran),bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus penipuan dan kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan kebiasaan buruk. Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah di Master Hipnotis Romy Rafael. : Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis? : Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000 orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005. : Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini, semua dijalani tanpa kenal lelah. Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses selalu dan selamat siang.

Budaya Indonesia Akhmal Bima V. Gobel Kls : V

Budaya Indonesia sangat banyak sesuai dengan suku-suku yang bermacam-macam di Indonesia. Sekarang ini Kebudayaan Indonesia sudah mulai di kleam oleh Negara Lain Contohnya seperti Negara Malaysia yang mengklaim budaya tarianReok Ponorogo dari Malaysia padahal itu murni kepunyaan Indonesia. Jadi marilah kita lestarikan budaya kita agar dikenal diseluruh dunia. Seperti Tarian Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu Nenek Moyang Minahasa, maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakangerakan yang hanya sederhana, maka sekarang tarian maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair/sastra lagunya. Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu : - Maowey Kamberu Marambak - Lalayaan. Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan, rakyat Minahasa Bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut rumambak atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampong diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari pergaulan muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa. Marilah sama-sama kita lestarian Budaya Indonesia.

Undangan Resmi (Kepada Kepala Sekolah ) Akhmal Bima V. Gobel Kls : V DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jalan W.R. Suprataman No. 72 Manado

Manado,.. November 2011 Nomor : Hal : Undangan Rapat Lampiran : Kepada Yth : Seluruh Kepala Kepala Sekolah Se Kota Manado Di - tempat

Dengan hormat, Sehubungan dengan maraknya aksi-aksi anarkis dan semakin maraknya penggunaan 0bat-obat terlarang dikalangan pelajar, maka sangat penting sekali kita bertindak secara bersama-sama, dengan ini kami mengundang Bpak/Ibu Seluruh Kepala Sekolah Se Kota Manado untuk menghadiri Rapat yang kami adakan. Adapun Acara tersebut akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2011 Waktu : 09.00 11.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya Rapat ini maka Bapak/Ibu dimohon hadir tepat pada waktunya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami, Kepala

Andi Ardumas

Undangan Tidak Resmi (Kepada Teman) Akhmal Bima V. Gobel Kls : V

Pengelompokkan Hewan Akhmal Bima V. Gobel Kls : V

Pengelompokan HewanA. Berdasarkan tempat hidupnya 1. Hewan yang hidup di darat Contoh : kambing, kucing, sapi, dan kerbau. 2. Hewan yang hidup di air a). Hewan air tawar (Hewan yang hidup di air tawar) Contoh : Pesut, Lele, Arwana, Koi,Mujair, dan Sepat. b). Hewan air laut (Hewan yang hidup di air laut) Contoh : Kakap, Tongkol, Lumba-lumba, Paus, dan Singa laut. c). Hewan air payau (Hewan yang hidup pada campuran air laut dan air tawar) Contoh : Bandeng dan udang windu 3. Hewan amfibi (hewan yang hidup didarat dan di air) Contoh : Katak dan Salamander B. Berdasarkan jenis makanannya 1. Herbivora (Hewan pamakan tumbuhan) Contoh : Kambing, Sapi, Kerbau, dan Kuda 2. Karnivora (Hewan pemakan daging) Contoh : Kucing, Harimau, Anjing, dan Singa 3. Omnivora (Hewan pemakan tumbuhan dan binatang lain) Contoh : Ayam, Bebek dan Musang C. Berdasarkan penutup tubuhnya 1. Hewan yang tubuhnya ditutupi sisik Contoh : Ikan 2. Hewan yang tubuhnya ditutupi bulu Contoh : Ayam, Bebek, dan Burung 3. Hewan yang tubuhnya ditutupi rambut Contoh : Kucing, Anjing, Sapi, dan Kerbau 4. Hewan yang tubuhnya dilindungi cangkang Contoh : Siput, Bekicot, dan Kura-kura D. Berdasarkan cara geraknya 1. Hewan yang bergerak dengan kaki Contoh : Bebek, Sapi, Kerbau, dan kambing 2. Hewan yang bergerak dengan sayap Contoh : Burung dan Kupu-kupu 3. Hewan yang bergerak dengan perut Contoh : Ular dan Cacing 4. Hewan yang bergerak dengan sirip Contoh : Ikan E. Berdasarkan cara berkembangbiaknya 1. Ovipar (Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur) Contoh : Ayam, Bebek, dan Angsa 2. Vivipar (Hewan yang berkembangbiak dengan cara beranak) Contoh : Kambing, Sapi, dan Kuda 3. Ovovivipar (Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur dan beranak) Contoh : Buaya dan Ular

F. Berdasarkan cara bernafasnya 1. Hewan yang bernafas dengan insang Contoh : Ikan 2. Hewan yang bernafas dengan trakea Contoh : Kupu kupu, Lebah, belalang, dan semut 3. Hewan yang bernafas dengan paru-paru Contoh : Tikus, Kelelawar, Ular, Lumba-lumba, dan Paus 4. Hewan yang bernafas dengan kulit Contoh : cacing tanah 5. Hewan yang bernafas dengan paru-paru dan kulit Contoh : Katak Disekitar kita ada hewan liar dan hewan peliharaan a. Hewan liar artinya hewan yang tidak dipelihara orang dan hidup bebas. Contoh : katak, Nyamuk, Cicak, dan Ular. b. Hewan peliharaan artinya hewan yang dipelihara manusia. Contoh : Ayam, Itik, Kambing, dan Sapi Hewan Liar ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan a. Hewan liar yang menguntungkan, Contohnya : Cacing tanah, Katak, dan Cicak. b. Hewan liar yang merugikan, Contohnya : Lalat, Nyamuk, dan Kecoak.