daftar isi - peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/master-mad.pdf · surat keputusan dpp...

32

Upload: nguyenthien

Post on 17-Sep-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan
Page 2: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

i

DAFTAR ISI

PROGRAM PENDIDIKAN HUKUM LANJUTAN MASTER ADVOKAT [M.Ad]

Lembaga Pendidikan Advokat Indonesia – Perkumpulan Advokat Indonesia

Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------------------------- i & ii

Sekapur Sirih ------------------------------------------------------------------------------------ iii

Kata Pengantar ---------------------------------------------------------------------------------- iv

A. KAJIAN PENDIDIKAN HUKUM BERKELANJUTAN MASTER ADVOKAT (M.Ad)

BAB I : Pendahuluan -------------------------------------------------------------------------- 2

BAB II : Penyelenggaraan Pendidikan Hukum Berkelanjutan Master Advokat (M.Ad)

Selaras Dengan Undang-Undang Advokat Dan Sistem Pendidikan Nasional --------- 5

BAB III : Penutup ------------------------------------------------------------------------------ 13

Bacaan Pustaka ---------------------------------------------------------------------------------- 14

B. PROGRAM PENDIDIKAN HUKUM LANJUTAN MASTER ADVOKAT [M.Ad]

I. Mukaddimah ------------------------------------------------------------------------------ 15

II. Landasan & Dasar ----------------------------------------------------------------------- 15

III. Visi dan Misi serta Tujuan -------------------------------------------------------------- 16

IV. Kurikulum --------------------------------------------------------------------------------- 18

C. MATERI POKOK PROGRAM PERKULIAHAN------------------------------------ 20

D. HISTORIS LPAI – PERADIN ------------------------------------------------------------ 26

LAMPIRAN : LEGALITAS PERADIN dan LPAI

1. Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK/DPP-PERADIN/II/2017 tentang

Penyelenggaraan Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad].

2. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No : AHU-00121.60. 10.2014

Tahun 2014 tanggal 20 Mei 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum

Perkumpulan Advokat Indonesia disingkat PERADIN.

3. Akta Pendirian “Perkumpulan Advokat Indonesia” (PERADIN) Nomor : 05 tanggal

19 Mei 2014.

4. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. : AHU-0008807-

AH.01.04.Tahun 2015 tanggal 24 Juni 2015 tentang Pengesahan Pendirian Badan

Hukum Lembaga Pendidikan Adv Indonesia.

5. Akta Pendirian Yayasan “Lembaga Pendidikan Advokat Indonesia” (YLPAI) Nomor

01/2015 tanggal 19 Juni 2015.

6. Surat Keterangan Domisili No. : 952/27.1.0/31.73.02.1002/-071.562/ 2015 yang

dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan Grogol Petamburan Provinsi

DKI Jakarta, tanggal 14 Juli 2015.

7. NPWP : 31.193.020.0-036.000 atas nama Lembaga Pendidikan Advokat Indonesia.

8. Sertifikat Merek.

9. Struktur Organisasi Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad]

10. Denah kantor LPAI-PERADIN.

11. Ijasah Tenaga Pengajar LPAI-PERADIN.

Page 3: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

ii

12. Izin Keterangan Terdaftar No. 995/102.24/MS.Tdf/98 dari Dinas Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, tanggal 15 Juni 1998.

13. Keterangan Terdaftar No. : 2556/102.24/MS/1998 yang diterbitkan dan dikeluarkan

Kantor DEPDIKBUD Kabupaten Bekasi, tanggal 30 Nopember 1998.

14. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta No. 1481/PLSM/XII/ 1998 tentang Pemberian Ijin Menyeleng-

garakan Kursus, tanggal 22 Desember 1998.

15. Izin Menyelenggarakan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan

Masyarakat (DIKLUSEMAS), yang dikeluarkan Kepala Kantor Wilayah DEPDIK-

BUD Provinsi DKI Jakarta, 22 Desember 1998.

16. Ijin Penyelenggaraan Kursus Diklusemas No. : 1615/I01.3g/MS/1998 yang dikeluarkan

Kantor DEPDIKBUD Kota Jakarta Barat tanggal 9 Desember 1998.

17. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta No. : 217/PLSM/VI/ 1999 tentang Pemberian Ijin Menyeleng-

garakan Kursus, tanggal 10 Juni 1999

18. Izin Menyelenggarakan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan

Masyarakat (DIKLUSEMAS), yang dikeluarkan Kepala Kantor Wilayah DEPDIK-

BUD Provinsi Jawa Barat tanggal Bandung, 28 Desember 1998

19. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta No. : 535/PLSM/I/ 2000 tentang Pemberian Ijin Menyeleng-

garakan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan Masyarakat (DIKLU-

SEMAS), tanggal 4 Januari 2000

20. Izin Menyelenggarakan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan

Masyarakat (DIKLUSEMAS), yang dikeluarkan Kepala Kantor Wilayah DEPDIKBUD

Propinsi DKI Jakarta, 4 Januari 2000

21. Izin Menyelenggarakan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan

Masyarakat (DIKLUSEMAS), yang dikeluarkan Kepala Kantor Wilayah DEPDIK-

BUD Provinsi DKI Jakarta, 10 Juni 1999

22. Surat Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat

No. : 1985/074.22 Perihal : Perubahan nama Lembaga, tertanggal 29 Nopember 2008.

23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta Nomor : 3972/-I.851.51 tentang Pemberian Izin Menyelenggarakan

Kursus, 2 Desember 2008

24. Izin Menyelenggarakan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan

Masyarakat (DIKLUSEMAS), yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta, tanggal 2 Desember 2008

25. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No. : 1802/2010 tentang

Pemberian Izin Menyelenggarakan Kursus, 27 Desember 2010

26. Izin Menyelenggarakan Kursus Nomor : 8784/-1.851.332, yang dikeluarkan Kepala

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 28 Desember 2010

27. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusu Ibukota Jakarta No. :

159/2013 tentang Pemberian Izin Menyeleng-garakan Kursus, tanggal 28 Januari 2013;

28. Izin Menyelenggarakan Kursus Nomor : 761/-1.851.321 yang dikeluarkan Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tanggal 29 Januari 2013

29. Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat

No. : 037/1.19.1/31.73.00.0000/1.851.332/ 2015 tentang Izin Menyelenggarakan Kursus

Pendidikan Non-formal dan Informal, tanggal 21 Agustus 2015

Page 4: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

iii

SEKAPUR SIRIH

Sebagai amanat RAPIMNAS, RAKERNAS dan HUT Perkumpulan Advokat Indonesia

(PERADIN) tahun 2016 di Palembang, maka dalam waktu tidak akan terlalu lama PERADIN

akan menyelenggarakan pendidikan hukum berkelanjutan Master Advokat (M.Ad) yang

selaras dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat dan Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor 12 Tahun

2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Perpres Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia.

Untuk itu menyambut baik seraya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah

selesainya Legal Research yang merupakan studi kelayakan (Feasibility Study) pendidikan

hukum berkelanjutan (Continuing Legal Study) program Master Advokat (M.Ad) PERADIN

yang akan mendidik peserta didik menjadi Advokat yang utama dan pertama serta dapat

memimpin orang lain dalam tugas dan fungsi profesi Advokat, yang paling tinggi kepan-

daiannya kecakapannya, juara diantara sejawatnya dalam memberi jasa hukum sebagai

penasihat maupun membela perkara di dalam maupun di luar Pengadilan terutama menghadapi

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan globalisasi.

Jakarta 18 November 2016

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PERKUMPULAN ADVOKAT INDONESIA

P E R A D I N

Advokat Ropaun Rambe

Ketua Umum Advokat Budiman B. Sagala, SH., MH

Sekretaris Jenderal

Page 5: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

iv

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan anugrah-Nya sehingga penelitian Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pendidikan

Hukum Berkelanjutan Master Advokat (M.Ad) Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN)

selaras dengan Undang-undang Advokat dan Sistem Pendidikan Nasional ini dapat selesai tepat

pada waktunya.

Penelitian hukum (Legal Research) ini merupakan kajian akademis penyelenggaraan

Pendidikan Berkelanjutan Master Advokat (M.Ad) yang akan diselenggarakan oleh PERADIN

yang sesuai dan mampu menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman

serta meningkatnya tuntutan rasa keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan ditengah

masyarakat baik ditingkat nasional maupun internasional, dan yang selaras dengan Undang-

undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, serta memenuhi kriteria yang ditetapkan

oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Akhir kata, tidak lupa dihaturkan banyak terima kasih kepada Ketua Umum PERADIN

Bapak Advokat Ropaun Rambe dan Sekretaris Jenderal Bapak Advokat Budiman B. Sagala,

S.H.,M.H., atas dorongannya hingga Landasan Akademis Master Advokat (M.Ad) ini segera

selesai, dan juga seluruh Advokat PERADIN di seluruh Indonesia dimanapun berada, Maju

terus Pantang Mundur..!!.

Jakarta, 18 November 2016

PERKUMPULAN ADVOKAT INDONESIA

(PERADIN)

Penulis,

Adv. T. Mangaranap Sirait, S.H.,M.H.,Kand. Dr

Page 6: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 1 dari 27

A .KAJ IAN PENDIDIKAN HUKUM LANJUTAN MASTER ADVOKAT (M.Ad)

SELARAS DENGAN

UNDANG-UNDANG ADVOKAT DAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Oleh Advokat T. Mangaranap Sirait, S.H.,M.H.,Kand. Dr

Runtuhnya era diskriminasi Single Bar profesi Advokat Indonesia karena tidak

mencerminkan semangat demokrasi dan didominasi hanya oleh satu Organisasi

Advokat sejak berlakunya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat,

kemudian tumbang menjadi Multi Bar tahun 2015 berkat desakan dan perjuangan

terus menerus serta pendekatan konstruktif Perkumpulan Advokat Indonesia

(PERADIN) terhadap Stakeholder yaitu Eksekutif, Yudikatif, Legislatif. Metode

penelitian yang dipergunakan adalah Yuridis Normatif, dengan mengkaji atau

menganalisis data sekunder yang berupa bahan-bahan hukum sekunder. Terdapat

temuan dan disimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan

Master Advokat (M.Ad). yang akan diselenggarakan PERADIN, di mana peserta

didik akan ditempa menjadi yang utama dan dapat memimpin orang lain dalam

tugas fungsi serta paling tinggi kepandaian dan kecakapannya dalam memberi

jasa hukum dalam mengkongkritkan nilai-nilai Officium Nobile Advokat. Karena

itu program M.Ad. sudah sangat urgen untuk diselenggarakan agar Advokat mampu

menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman serta meningkatnya

tuntutan rasa keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan ditengah masyarakat.

Kata kunci: Pendidikan Berkelanjutan, PERADIN, Master Advokat

CONTINUE LEGAL EDUCATION MASTER’S ADVOCATE (M.Ad)

PERADIN IN ACCORDANCE WITH THE LAW OF ADVOCATE

AND NATIONAL EDUCATION SYSTEM

ABSTRACT

The collapse of era discrimination of Indonesian Single Bar Advocates because it

did not reflected the spirit of democracy and it was dominated by only one

organization since the enactment of the Law No. 18 Year 2003 concerning the

Advocates, then fallen into a Multi Bar in 2015 due to insistence and continuous

struggle and constructive approach towards stakeholder PERADIN that the

Executive, Judiciary, Legislature. The research method used is a normative juridical,

to examine or analyze secondary data in the form of legal materials secondar. Its

findings and concluded that the implementation of continuing education Master's

Advocate (M.Ad). which will be held by PERADIN, where learners will be forged

into primary and can lead others in the task as well as the highest function of

knowledge and skill in providing legal services in concretized values Officium

Nobile Advocates. Due the program M.Ad. already very urgent to be held in order

to the advocate able to answer the challenge of the development of science and

the increasing demands of the times and a sense of justice, legal certainty and

benefit in the community.

Keywords: Continue Legal Education, Peradin, Master’s Advocate

Page 7: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 2 dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

Runtuhnya era diskriminasi Single Bar profesi Advokat Indonesia karena dianggap

tidak mencerminkan semangat demokrasi sebab sejak berlakunya Undang-undang

Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat (Undang-undang Advokat) hanya didominasi

oleh satu Organisasi Advokat1, dan kemudian tumbang menjadi Multi Bar di tahun

2015 berkat desakan dan perjuangan yang terus menerus serta pendekatan konstruktif

Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN) terhadap stakeholder pemangku

kepentingan baik Eksekutif, Yudikatif maupun Legislatif,2 antara lain seperti;

Kementerian Hukum dan HAM, Mahkamah Agung R.I.,3 Komisi Yudisial,4

KOMNAS HAM,5 termasuk melaporkan masalah ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) tentang terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atas hak untuk

hidup Advokat karena pemberlakuan dan dominasi Single-Bar tersebut di Indonesia.

Kemudian berkat perjuangan dan atas penyertaan dan ridho Tuhan Yang

Maha Esa, maka perjuangan Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN) tersebut

telah membuahkan hasil, dan akhirnya Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui

Surat Ketua Nomor 73/KMA/HK.01/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 Tentang

Penyumpahan Advokat, memberikan kewenangan kepada semua Pengadilan Tinggi

di seluruh Indonesia untuk dapat melakukan penyumpahan Advokat tanpa melihat

asal Organisasi Advokat-nya, sepanjang Advokat yang bersangkutan telah memenuhi

syarat-syarat sebagaimana diatur di dalam Undang-undang Advokat.

Era diskriminasi Single Bar Advokat telah berlalu, kini memasuki era Advokat

yang bebas dan mandiri, sebuah fenomena di mana Organisasi Advokat mulai

menjamur semakin tidak terkendali secara kwantitas dengan beragam variasi

kwalitasnya. Masing-masing organisasi membuat program kerja organisasinya,

ada yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasio teoritis maupun rasio legis

tetapi ada juga yang sulit untuk dapat dipertanggungjawabkan, demikianlah di Indonesia

berlangsung perubahan sosial dengan pergeseran nilai. Sebagaimana dikatakan

Bernard Arief Sidharta, berbagai hubungan antar manusia yang semula bersifat

pribadi (Hubungan Personal) berubah menjadi bersifat lugas, banyak hal yang

1Pada awal kemerdekaan, Indonesia menganut sistem Multi Bar Association yang demokratis yaitu

dengan terbentuknya beberapa Organisasi Advokat seperti PAI (Persatuan Advokat Indonesia) 14

Maret 1963 yang kemudian digantikan PERADIN, tanggal 30 Agustus 1964 terbentuk PUSBADHI

(Pusat Bantuan dan Pengabdi Hukum Indonesia) dan lain-lain, akan tetapi di bulan Desember 2004

dengan mengatasnamakan Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 Tentang Advokat dibentuklah

wadah tunggal Single Bar yaitu PERADI, yang kemudian di tahun 2015 dibatalkan oleh Mahkamah

Agung dan kembali menjadi Multi Bar karena dianggap paradoks dengan semangat demokrasi,

diskriminatif,dan mencederai hak hidup Advokat yang tidak bersedia bergabung dengan PERADI. 2Forum Organisasi Advokat Indonesia (PERADIN, PAWIN, GERADIN, dan POSBAKUMADIN)

mengirimkan Surat Nomor: 04/FOAI/X/2014, tanggal 21 Oktober 2014, tentang Permohonan

Perlindungan terhadap Diskriminasi Hukum Advokat, Kepada Komisi-III DPR R.I. 3DPP Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN) pada tanggal 12 Januari 2014 , mengirimkan

Surat Keseluruh Pengadilan Tinggi Seluruh Indonesia, Perihal: Pengambilan sumpah Advokat

(Lihat, Surat DPP PERADIN Nomor: 002/DPP.PERADIN/I/2015 tertanggal 12 Januari 2014) 4Komisi Yudisial juga mengirimkan surat ke Mahkamah Agung R.I. Nomor 380/P.KY/04/2014,

tertanggal 22 April 2014, Perihal Pelaksanaan Sumpah bagi para Advokat. 5 Pada Tanggal 10 Nopember 2014 DPP Perkumpulan Advokat Indonesia, dengan Nomor Surat

014/DPP.PERADIN/XI/2014, membuat laporan adanya diskriminasi terhadap Advokat kepada

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia R.I., dan kemudian ditanggapi KOMNAS HAM

dengan menerbitkan Surat Nomor 3.541/K/PMT/XII/2014 tertanggal 19 Desember 2014 yang

ditujukan Kepada Mahkamah Agung R.I.

Page 8: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 3 dari 27

semula bernilai non-komersial bergeser menjadi menjadi bernilai komersial,

berbagai kebutuhan dan kepentingan baru muncul, intensitas pergaulan dengan

berbagai bangsa lain meningkat pada berbagai tataran dan bidang, tatanan

ekonomi bergerak menuju ekonomi dan pasar bebas, dan sebagainya. Di bawah

pengaruh perkembangan ilmu dan teknologi serta proses globalisasi.6 Pergeseran

nilai ini juga turut mempengaruhi cara kerja dan kinerja para Advokat di seluruh

Indonesia akibat kelemahan dan keterbatasan ilmu pengetahuan (knowledge)

advokat, serta ketidak mampuan organisasi advokat membekali anggotanya untuk

meningkatkan tata cara-kerja (knowhow) advokat dalam menegakkan hukum dan

aturan perundang-undangan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan

rasa keadilan masyarakat yang semakin meningkat.

Advokat yang sejak dari semula ada merupakan sebuah profesi yang sarat

dengan nilai-nilai idealis dan disebut dengan profesi mulia dan terhormat (Officium

Nobile) karena perannya untuk memperjuangkan nilai-nilai hak asasi manusia dan

kepentingan-kepentingan masyarakat dalam bidang hukum, akan tetapi kini karena

segala keterbatasan baik dari internal maupun eksternal, para praktisi Advokat

seringkali tidak mampu mengemban nilai-nilai Officium Nobile tersebut karena

kurangnya kemampuan dan penghayatan Advokat untuk memenuhi standar nilai-

nilai mulia dan terhormat tersebut dalam jabatan profesinya.

Di dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-undang Advokat telah diatur tentang adanya

pendidikan hukum berkelanjutan (Continue Legal Education) yang maknanya

Advokat dalam menjalankan prakteknya dapat mengkhususkan diri pada bidang

tertentu, sesuai dengan persyarat aturan perundang-undangan. Kemudian Sistem

Pendidikan Nasional menetapkan bahwa Indonesia harus mampu menjamin

pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan

kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan

pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Oleh karena itu, setelah mencermati fenomena dalam dunia profesi Advokat

Indonesia yang masih banyak memiliki kelemahan dan keterbatasan knowledge

dan knowhow dalam menjalankan profesinya secara khusus advokat-advokat muda

yang menjalankan tugasnya di seluruh Indonesia, dan sekaligus untuk merespon

perintah Pasal 3 ayat (2) Undang-undang Advokat dan Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perkumpulan Advokat Indonesia

(PERADIN) melalui RAKERNAS, RAPIMNAS dan HUT PERADIN ke 52 di

bulan September 2016 di Palembang, di mana dalam salah satu butir kesepakatan

hasil Kongres PERADIN di Palembang tersebut, PERADIN memandang perlu

untuk segera berupaya aktif untuk kembali memajukan dan meningkatkan profesi

Advokat serta mengembalikan marwah Advokat sebagai jabatan yang Officium

Nobile melalui program pendidikan tambahan berupa knowledge dan knowhow

khusus bidang Advokat sebagaimana Undang-undang Advokat, segera akan

mengadakan dan menyelenggarakan pendidikan keberlanjutan Advokat, untuk mana

peserta yang dinyatakan lulus akan menyandang gelar “Master Advokat’ (Master

of Advocate) dengan singkatan M.Ad.

Pendidikan Master Advokat (M.Ad.) adalah pengejawantahan Undang-

undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, dan Pasal 17 ayat (1) dan ayat

(2) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi yang

6B. Arief Sidharta, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2009, hlm.

178.

Page 9: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 4 dari 27

mengatakan bahwa pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah

program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan

persyaratan keahlian khusus yang dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi

dan bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi

profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.

Pendidikan Master Advokat (M.Ad.) juga sekaligus kritikan terhadap program

pendidikan Magister Advokat7 yang akan diselenggarakan oleh sesama Organisasi

Advokat sejawat lain, dan program Sertifikasi Advokat yang diselenggarakan terhadap

anggotanya sebagaimana layaknya seorang pekerja atau buruh. Menurut PERADIN,

Pendidikan dan Sertifikasi Advokat tidak boleh dilakukan oleh lembaga pemerintah

atau yang ditunjuk8 yang tidak memahami dunia Advokat. Penilaian kinerja

Advokat memang diperlukan tetapi harus dilakukan oleh Organisasi Advokat

sendiri, hal mana Organisasi Advokat tersebut yang karena keahliannya yang

mumpuni dapat menghasilkan profesi Advokat yang bebas, mandiri, dan bertanggung

jawab, untuk terselenggaranya suatu peradilan yang jujur, adil, dan memiliki

kepastian hukum bagi semua pencari keadilan dalam menegakkan hukum, kebenaran,

keadilan, dan hak asasi manusia. “...Profesi hukum merupakan salah satu profesi

yang menuntut pemenuhan nilai moral dari pengembannya, nilai moral itu merupakan

kekuatan yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur”.9

Pengertian terma atau kata “Master” menurut Kamus Bahasa Indonesia

adalah orang yang memimpin orang lain; yang utama; yang paling tinggi

(kepandaiannya, kecakapannya, dan sebagainya) diantara yang lain; atau dalam

kata lain juara juara dibidangnya.10 Sedangkan Pengertian “Advokat” adalah ahli

hukum yang berwenang bertindak sebagai penasihat atau pembela perkara dalam

pengadilan, juga disebut dengan Pengacara.11 Menurut Undang-undang Nomor

18 Tahun 2003 Tentang Advokat pengertiannya jauh lebih luas lagi, di mana yang

dimaksud dengan Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum,

baik di dalam maupun di luar Pengadilan dengan suatu persyaratan tertentu.

Pendidikan Master Advokat (M.Ad.) yang digagas oleh Perkumpulan Advokat

Indonesia (PERADIN) merupakan sebuah wadah para Advokat yang dididik

dalam pendidikan hukum berkelanjutan melalui lembaga pendidikan dibawah

7Prof. Dr. Johannes Gunawan Ketua Tim Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Tinggi Kemenristek

Dikti yang mengatakan “mana mungkin ada Magister Advokat, advokat itukan profesi, sedangkan

magister itu akademik” (lihat http:hukum online.co/berita/baca, Dikti menilai Rencana Magister

Advokat Salah Kaprah, diakses 29/10/2016). 8 Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan telah menerbitkan

Surat Keputusan yang menyesatkan (Fallacy) dengan menerbitkan Surat Keputusan Bernomor

58/LATTAS/III/2016 tentang Registrasi Standar Khusus Bidang Advokat, sehingga jabatan Advokat

sebagai Penegak Hukum yang disumpah berdasarkan UU Advokat, disertifikasi setara dengan

Pekerja/Buruh oleh Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BSNP) yang pendiriannya berdasarkan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2004 Tentang BNSP jo Pasal 18 UU No. 13 Tahun

2003 Tentang Ketenagakerjaan, padahal menurut UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan, kedudukan Peraturan Pemerintah (PP) hierarkinya lebih rendah

dibandingkan dengan Undang-undang (UU). Jadi secara rasio teoritis dan rasio legis SK No.

58/LATTAS/III/2016 tersebut adalah sesat (fallacy) karena tidak mungkin lembaga yang didirikan

oleh PP mensertifikasi Lembaga yang disumpah oleh berdasarkan Undang-undang (UU) terlebih

Advokat bukanlah tenaga kerja/buruh tetapi sebagai profesi penegak hukum yang bebas, mandiri,

dan bertanggung jawab dalam menegakkan hukum tanpa campur tangan dan sertifikasi dari pihak

manapun, terkecuali hal-hal yang telah diatur dalam UU Advokat, dan Konstitusi 9Abdul Kadir Muhammad, Etika Profesi Hukum, Cetakan Ketiga, Citra Adityabakti, Bandung,

2006, hlm. 62. 10Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008,

Hlm. 994. 11Ibid, Hlm. 15.

Page 10: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 5 dari 27

PERADIN dan atau Lembaga lain affiliasinya, hingga menyandang predikat gelar

Master Advokat (M.Ad.), merupakan sebuah usaha sadar dan terencana yang

diprogramkan oleh PERADIN untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar para Advokat yang menjadi peserta didik secara aktif mengem-

bangkan potensi dirinya hingga menjadi Master Advokat yang memenuhi nilai-

nilai Officium Nobile sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 18 Tahun

2003 Tentang Advokat untuk mengembangkan dan memiliki keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, serta memenuhi Standar Nasional

Pendidikan Tinggi (SNPT) yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 12

Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Perpres Nomor 8 Tahun 2012 Tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Rumusan Permasalahan

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka rumusan permasalahan yang akan

diangkat dalam studi kelayakan ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana Urgensi Penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan Master Advokat

(Master of Advocate) Dalam Menjawab Tantangan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

dan Zaman Serta Tuntutan Rasa Keadilan, Kepastian Hukum dan Kemanfaatan

selaras Dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat ?

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan adalah Yuridis normatif,12 dengan mengkaji

atau menganalisis data sekunder yang berupa bahan-bahan hukum sekunder

dengan memahami hukum sebagai perangkat peraturan atau norma-norma positif

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat dan Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor

12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Perpres Nomor 8 Tahun 2012

Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, serta Undang-undang terkait

lainnya. Jadi penelitian ini dipahami sebagai penelitian kepustakaan yaitu penelitian

terhadap data sekunder.

BAB II

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN HUKUM LANJUTAN

MASTER ADVOKAT (M.Ad) SELARAS DENGAN UNDANG-

UNDANG ADVOKAT DAN SISTIM PENDIDIKAN NASIONAL

Kongkritisasi Filosofi Profesi Officium Nobile Melalui Pendidikan Master Advokat.

Advokat adalah sebuah istilah yang dapat ditemukan di dalam dunia sistem

peradilan di Indonesia yang dahulu dikenal dengan berbagai peristilahan antara

lain seperti Pembela, Penasehat Hukum, Pengacara, Pokrol Bambu, dan Procereur.

“..Menurut sejarah Advokat di Indonesia, Organisasi Advokat di Indonesia bermula

pada masa kolonialisme. Pada masa itu, jumlah Advokat masih sedikit dan

keberadaannya terbatas pada kota-kota besar yang memiliki Landraad dan Raad

van Justitie. Mereka bergabung dalam Organisasi Advokat yang dikenal sebagai

Balie van Advocaten. Di awal orde baru para Advokat Indonesia memiliki banyak

Organisasi Advokat sebagai warisan dari banyaknya Balie van Advocaten yang

dibentuk pada masa sebelumnya.13 Setelah kemerdekaan semangat untuk tetap

12Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja

Grafindo Persada, 1985, Jakarta, hlm.14-15. 13 Binzaid Kadafi, et all, Pembentukan Organisasi Advokat Indonesia: Keharusan atau

Tantangan?, Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia atas kerjasama dengan The Asia

Foundation, Jakarta, 2004, hlm. 1.

Page 11: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 6 dari 27

bersatu dan saling menghormati sebagai sesama rekan advokat secara demokratis

tetap terjalin dan terpelihara, walaupun para Advokat bernaung di organisasi berbeda

karena terbentuknya berbagai Organisasi Advokat sebagai perlambang dari sistem

Multi Bar Association.

Runtuhnya era Single Bar Association (2005-2015) karena ditenggarai tidak

mencerminkan nilai-nilai historis, dan dianggap telah memperlakukan Advokat

secara diskriminatif kini telah berakhir. Akan tetapi era Multi Bar yang dimulai

sejak terbitnya Surat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

73/KMA/HK.01/IX/2015 tertanggal 25 September 2015 bagaikan dua sisi mata

uang juga membawa dampak positif dan dampak negatif, walaupun harus tetap

diakui bahwa dengan segala kelebihan dan kekurangannya telah membawa perubahan

dalam dunia profesi advokat Indonesia. Dilihat dari segi kelebihannya atau dampak

positifnya antara lain Surat Ketua Mahkamah Agung tersebut telah mengembalikan

nilai-nilai demokratis Multi Bar, dan telah menghilangnya sikap diskriminatif

yang tidak sesuai sejarah perjalanan Advokat Indonesia, dan juga mengembalikan

hak hidup dan hak untuk beracara yang terampas oleh Single Bar dalam membela

kliennya di pengadilan terhadap Advokat-advokat yang tidak bersedia untuk bergabung

dan menerima sistem Single Bar tersebut. Kemudian dilihat dari segi kekurangannya

atau dampak negatifnya, antara lain ternyata Organisasi-organisasi Advokat yang

ada, tidak mampu mengantisipasi surat Ketua Mahkamah Agung tersebut, sehingga

dapat membekali Advokat anggotanya seperti yang diharapkan oleh Undang-undang,

dengan pendidikan berkelanjutan yang sesuai dengan standar yang ditentukan oleh

Sistem Pendidikan Nasional dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Kondisi ini sejak dari awal memang sudah diprediksi oleh PERADIN, sehingga

untuk mengantisipasi hal tersebut maka secara struktur organisasional telah diatur,

bahwa antara Induk Organisasi tempat berkumpul dan bernaungnya para anggota

Advokat yaitu Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN) dengan Lembaga

Pendidikan Advokat (DIKPA) PERADIN, walaupun tetap ada benang merahnya

dengan induk organisasi (PERADIN), tetapi pengelolaannya dilaksanakan terpisah,

berdiri sendiri, dan otonom.

Selaras dengan pendapat Prof. Dr. Johannes Gunawan Ketua Tim Revitalisasi

Kurikulum Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti yang berpendapat “mana mungkin

ada Magister Advokat, Advokat itukan profesi, sedangkan Magister itu Akademik”

yang mengkritisi Organisasi Advokat sejawat lain yang akan menyelenggarakan

pendidikan Magister Advokat sebagai salah kaprah, maka PERADIN sepakat

dengan pendapat tersebut, dan dengan berpijak dari prediksi dan antisipasi yang

telah dilakukan Organisasi Advokat PERADIN, maka melalui RAKERNAS ke 52

di bulan September 2016 di Palembang, PERADIN memandang perlu untuk

segera mengkongkritkan dengan berupaya aktif memajukan dan meningkatkan

profesi Advokat serta mengembalikan marwah Advokat sebagai jabatan yang

Officium Nobile melalui upaya pendidikan hukum tambahan berupa knowledge

dan knowhow, dengan mengadakan dan menyelenggarakan pendidikan hukum

berkelanjutan Advokat, “Master Advokat’ (Master of Advocate)14 dengan singkatan

M.Ad., yang sesuai dengan ketentuan Sistem Pendidikan Nasional.

14Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN) juga tidak sepaham dengan rencana Organisasi

Advokat sejawat lain (PERADI dan KAI) dan berbagai pihak untuk membuat pendidikan “Magister

Advokat”, karena Advokat adalah Organisasi Profesi, dan pandangan PERADIN ini juga diperkuat

oleh pendapat Prof. Dr. Johannes Gunawan Ketua Tim Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kemenristek Dikti yang mengatakan “mana mungkin ada Magister Advokat, advokat itukan profesi,

sedangkan magister itu akademik” (lihat http:hukum online.co/berita/baca, Dikti menilai Rencana

Magister Advokat Salah Kaprah, Op.Cit.).

Page 12: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 7 dari 27

Tugas dan Target dalam Kurikulum Master Advokat (M.Ad)

Berbicara mengenai tugas utama seorang advokat, Soemarno P.Wirjanto

secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut.:15 Sebagai procurator, yaitu

mewakili dan membantu kliennya di dalam segala pekerjaan yang diperlukan untuk

mempersiapkan perkara pengadilan sehingga siap untuk diputus oleh hakim. Sebagai

“pleader” atau “pleiter”, yaitu mengucapkan pledooi, presentasi fakta-fakta,

argumentasi hukum, sehingga hakim dapat mendapatkan pandangan mengenai

fakta-fakta mengenai suatu perkara. Sebagai juris-consult, memberi nasihat hukum di

luar peradilan, membantu dengan atau membuat akta-akta hukum, perdamaian

hukum dan lain-lain.

Adapun fungsi penting advokat sebagai pembela ialah:16 Melindungi hak-hak para

pencari keadilan diperlakukan diluar kemanusian Untuk dapat segera diperiksa dan

diadili jangan sampai berlarut-larut berkepanjangan tanpa adanya kepastian hukum.

Diusahakan hak-hak para pencari keadilan sebagaimana yang telah diberikan oleh

undang-undang telah diperhatikan dan tidak dilalaikan baik oleh aparat penegak

hukum dan juga aparat negara. Dan terakhir dalam mendampingi tersangka atau

terdakwa baik pada tingkat pemeriksaan penyidikan, penuntutan maupun pada

pemeriksaan dalam sidang pengadilan selalu berusaha untuk memberikan perlindungan

hukum sebagaimana yang diberikan oleh undang-undang

Target yang diharapkan dari seorang yang telah lulus pendidikan profesi

hukum berkelanjutan Master Advokat (M.Ad.) dapat ditilik dari pengertian dari

terma atau kata “Master” menurut Kamus Bahasa Indonesia sebagaimana pendahuluan

di atas, yaitu orang yang memimpin orang lain; yang utama; yang paling tinggi

(kepandaiannya, kecakapannya, dan sebagainya) diantara yang lain; atau dalam

kata lain juara dibidangnya.17 Sedangkan Pengertian dari terma “advokat” adalah

ahli hukum yang berwenang bertindak sebagai penasihat atau pembela perkara

dalam pengadilan, juga disebut dengan pengacara.18 Serta di dalam Undang-undang

Advokat pengertiannya jauh lebih luas lagi yaitu orang yang berprofesi memberi

jasa hukum, baik di dalam maupun di luar Pengadilan dengan suatu persyaratan tertentu.

Jadi seorang yang telah menyandang gelar tambahan dan mendapat sertifikat

Master Advokat (M.Ad.) adalah seorang Advokat yang utama dan dapat memimpin

orang lain dalam tugas dan fungsi profesi Advokat, yang paling tinggi kepandaiannya

kecakapannya, juara diantara sejawatnya dalam bidang advokat dalam memberi

jasa hukum sebagai penasihat maupun membela perkara di dalam maupun di luar

Pengadilan.

Kurikulum Master Advokat (M.Ad) yang digagas PERADIN bukan saja

kesesuaian masa belajarnya lebih ditingkatkan dari Pendidikan Advokat (DIKPA)

menjadi pendidikan tingkat lanjutan profesi Advokat tetapi sudah disesuaikan

dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi, sehingga setiap Master Advokat (M.Ad.)

memiliki kemampuan-kemampuan khusus tertentu yang telah sesuai dengan dunia

nyata (market place) baik secara nasional maupun internasional19 antara lain

misalnya Master Advokat (M.Ad) bidang Merger dan Akuisi, M.Ad bidang Sistem

15Djoko Prakoso, Kedudukan Justisiabel di dalam KUHAP, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986, Hlm.38. 16Abdussalam & DPM Sitompul, Sistem Peradilan Pidana, Restu Agung, Jakarta, 2007, Hlm. 370. 17Kamus Bahasa Indonesia, Op.Cit, Hlm. 994. 18Ibid, Hlm. 15. 19Mengantisipasi perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Global diharapkan

Lulusan Master Advokat (M.Ad.) melalui matakuliah yang applicable, sehingga secara profesional

dapat bekerja lintas negara.

Page 13: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 8 dari 27

Peradilan Pidana Korporasi,20 M. Ad. Bidang Kontrak Tambang, Master Advokat

Tehnik Negosiasi, Master Advokat bidang Pasar Modal, Master Advokat bidang

HAKI, Master Advokat bidang Arbitrase21, dan Master Advokat bidang-bidang lainnya

Kurikulum-kurikulum tersebut dibuat untuk mengantisipasi era Lalu lintas barang,

jasa dan tenaga kerja professional antar negara Asia Tenggara yang semakin terbuka

setelah integrasi melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan globalisasi.

Sehingga profesi advokat harus menyiapkan diri menghadapi persaingan yang

akan semakin kompetitif dan tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Kritikan Terhadap SK Standar Kompetensi Advokat oleh Dirjen Binalattas

Departemen Tenaga Kerja.

Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan tuntutan rasa keadilan,

kepastian hukum dan kemanfaatan ditengah masyarakat, terlebih-lebih dengan

semakin berkembangnya hubungan antara negara yang seolah tanpa batas (borderless)

akibat dari semakin canggihnya tehnologi informasi dan tehnologi cyber mengikuti

perkembangan zaman, maka semakin banyaklah teori-teori ilmu pengetahuan yang

bertumbangan terfalsifikasi oleh lahirnya teori-teori baru, yang secara keilmuwan

merupakan sesuatu yang halal untuk dilakukan.

Demikian juga halnya dalam bidang hukum, urusan falsifikasi memfalsifikasi

teori-teori adalah sesuatu hal yang lazim dilakukan sebagai akibat dari adanya

perbedaan-perbedaan paradigma berpikir para pengemban hukum. Akan tetapi

walaupun demikian, ilmu hukum sebagai ilmu hukum normatif dikelompokkan

dengan “Ilmu Suigeneris’.22

Maka karena ilmu hukum adalah ilmu yang suigeneris maka ilmu pengetahuan

tentang hukum juga bersifat mandiri, sehingga hukum harus ditelaah dan dianalisa

secara metodologis dengan mandiri dengan hukum secara normatif, bukan dengan

ilmu-ilmu pengetahuan lainnya terkecuali hanya sebagai alat bantu terapan.

Dengan meningkatnya tuntutan rasa keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan

ditengah masyarakat, turut mendorong adanya kebutuhan akan peningkatan kreatifitas

dan kapasitas Advokat dalam mengikuti perkembangan zaman tersebut. Profesi

Advokat yang merupakan sebuah profesi terhormat atau yang disebut dengan

Officium Nobile adalah merupakan salah satu pilar dalam menegakkan suppremasi

hukum dan hak asasi manusia diharapkan selalu bekerja secara terkini (up to date)

dan membumi.

20Di dalam penelitian lain penulis juga sudah menggagas urgensi perluasan pertanggungjawaban

pidana korporasi serta dalam berbagai penelitiannya menggagas dibentuknya Sistem Peradilan Pidana

Korporasi, sehingga diharapkan lulusan M.Ad. memahami seluk-beluk pemidanaan korporasi dimasa

depanuntuk segera memperluas (lihat T. Mangaranap Sirait, “Urgensi Perluasan Pertanggungjawaban

Pidana Korporasi Sebagai Manifestasi Pengejawantahan Konstitusi”, Jurnal Konstitusi, Volume

13, Nomor 3 September 2016, hlm.660-682). 21 Selama ini Pemerintah masih kesulitan mendapatkan pengacara lokal yang andal beracara di

tingkat internasional seperti dalam forum-forum arbitrase internasional. Pemerintah membutuhkan

pengacara lokal andal saat ada gugatan melalui arbitrase. Dalam iklim investasi sekarang, potensi

gugatan arbitrase internasional kian besar. Untuk itu pemerintah membutuhkan pengacara lokal

yang andal, karena walau sudah menggunakan pengacara lokal yang dianggap punya kualitas terbaik,

tapi tetap saja untuk menghadapi gugatan di arbitrase Pemerintah masih menyewa pengacara dari

luar negeri (lihat,Yasonna, Indonesia Masih Kekurangan Pengacara Anda, lhttp://www.hukumonline.

com/berita/baca/lt56acf1ce3f517/menteri-yasonna--indonesia-masih-kekurangan-pengacara-andal,

hukum online, 31 Januari 2016). 22Sui Generis maksudnya adalah “sebagai ilmu di dalam dirinya sendiri” yang memiliki kualitas

keilmiahan tersendiri. Oleh karena itu menjadi sulit dikelompokkan kedalam salah satu cabang

pohon ilmu, baik cabang ilmu pengetahuan alam, cabang ilmu pengetahuan sosial, maupun

cabang ilmu pengetahuan humaniora (lihat, Philipus M. Hadjon, dalam Widiada Gunakaya SA.,

Pengantar Ilmu Hukum, Pustaka Harapan Baru, Bandung, 2014, hlm. 29).

Page 14: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 9 dari 27

Implikasi dari tuntutan perkembangan zaman dan perkembangan tuntutan rasa

keadilan masyarakat tersebut, maka setiap organisasi profesi advokat, telah berlomba-

lomba untuk mencoba membuat berbagai program-program yang bertujuan untuk

meningkatkan profesionalisme para anggotanya. Akan tetapi sebagaimana telah

disinggung sebelumnya, banyak program-program organisasi profesi tersebut sulit

untuk dipahami baik secara teoritis, maupun secara legis. Program yang sulit

untuk diterima secara rasio teoritis dan rasio legis antara lain adanya program

sertifikasi yang dilakukan oleh sebuah Organisasi Advokat23 untuk mensertifikasi

anggotanya dengan alas dasar surat Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Kementerian Ketenagakerjaan telah menerbitkan Surat Keputusan yang secara

keilmuwan menyesatkan (Fallacy) dengan menerbitkan Surat Keputusan Bernomor

58/LATTAS/III/2016 tentang Registrasi Standar Khusus Bidang Advokat, sehingga

jabatan Advokat sebagai Penegak Hukum yang disumpah berdasarkan Undang-

undang Advokat, disertifikasi setara dengan Pekerja atau Buruh oleh Badan

Sertifikasi Nasional Profesi (BSNP) yang pendiriannya berdasarkan Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2004 Tentang BNSP jo Pasal 18 UU No. 13

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Padahal jika ditinjau dari Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, kedudukan Peraturan Pemerintah

(PP) hierarkinya lebih rendah dibandingkan dengan Undang-undang (UU). Jadi

secara rasio teoritis dan rasio legis SK No. 58/LATTAS/III/2016 tersebut adalah

kesesatan berpikir (Fallacy)24 karena menyimpulkan sesuatu berdasarkan premis-

premis yang tidak tepat, yaitu ketidak-tepatan di mana lembaga yang didirikan

oleh Peraturan Pemerintah (PP) bidang ketenagakerjaan, mensertifikasi Lembaga

yang disumpah berdasarkan Undang-undang (UU) lain, terlebih Advokat bukanlah

tenaga kerja/buruh tetapi sebagai profesi penegak hukum yang bebas, mandiri, dan

bertanggung jawab dalam menegakkan hukum tanpa campur tangan dan sertifikasi

dari pihak manapun, terkecuali hal-hal yang telah diatur dalam Undang-undang

Advokat dan Konstitusi.

Kemudian dalam hal ini, jika ditinjau dari dasar pendirian Badan Sertifikasi

Nasional Profesi (BSNP), yaitu Pasal 61 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang

Perindustrian, Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi

Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di bidang Pariwisata, Peraturan Pemerintah

Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Latihan Kerja Nasional, Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan

PERMENAKERTRANS No. PER.22/MEN/IX/2009. Maka salah satu pasal pendirian

Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BSNP) adalah Pasal 18 Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang bunyinya adalah sebagai berikut:

Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti

pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga

pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja.

23KAI akan mensertifikasi Advokatnya, dan meminta BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

terus melakukan sosialisasi sertifikasi profesi (sumber :http://www.kai.or.id/berita/6104/kai-

sertifikasi-kompetensi-cara-meningkatkan-kemampuan-advokat.html, diakses 29/10/2016). 24 Irving M. Copi dalam bukunya introduction to logic mengatakan ada 2 bentuk argumen yang

sesat yaitu formal fallacy dan informal fallacy, sementara hal di atas adalah merupakan kesesatan

informal fallacy dalam bentuk fallacy of relevance yaitu kesesatan pada argumen yang premis-

premisnya secara logikal tidak relevan dengan kesimpulan (lihat Widiada Gunakaya, Logika Hukum,

STHB Press, Bandung, 2013, hlm. 137-138)

Page 15: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 10 dari 27

Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

melalui sertifikasi kompetensi kerja.

Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula

diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman. Untuk melaksanakan sertifikasi

kompetensi kerja dibentuk badan nasional sertifikasi profesi yang independen.

Pembentukan badan nasional sertifikasi profesi yang independen sebagaimana

dimaksud dalam ayat (4) dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 18 Undang-undang Ketenagakerjaan ini secara jelas mengatakan bahwa yang

disertifikasi adalah “Tenaga Kerja”, sementara menurut Undang-undang Nomor

18 Tahun 2003 Tentang Advokat, profesi Advokat adalah merupakan “Penegak

Hukum” yang setara dengan Polisi, Jaksa, Hakim.

Pensertifikasian advokat sebagai penegak hukum yang disumpah berdasarkan

Undang-undang Advokat oleh lembaga yang didirikan oleh PP adalah merupakan

pelecehan dan pendegradasian terhadap profesi Advokat sebagai “Officium Nobile”.

Basik rasionalitas pensertifikasian advokat sebagaimana layaknya pekerja adalah

merupakan interpretasi sesat (Fallacy) dalam bentuk kesesatan relevansi (Fallacy

Of Relevance) atas hukum dan perundang-undangan. Karena secara filosofis

“bagaimana mungkin jabatan profesi advokat yang sudah ribuan tahun diakui

sebagai jabatan Officium Nobile akan disertifikasi oleh sebuah lembaga yang baru

berdiri tiga belas tahun (setelah tahun 2003), dan bagaimana mungkin jabatan yang

diemban oleh Advokat sebagai pekerjaan “Nobile (mulia)” disertifikasi oleh lembaga

(BNSP) yang tidak pernah diakui sebagai lembaga mulia (Nobile). Sebuah jabatan

“Nobile (mulia dan terhormat)” harus disumpah oleh yang “Yang Maha Mulia

(The God Almighty)” yaitu Tuhan Yang Maha Esa, hal mana jika ditilik dari

perspektif teori hukum kodrat irrasionil diwakili dan dilakoni oleh negara melalui

kekuasaan Judikatif yaitu Ketua Pengadilan Tinggi sebagaimana diatur oleh Undang-

undang Advokat.

Standar Kompetensi Master Advokat (M.Ad)

Di dalam Undang-undang telah diatur tentang standar kompetensi lulusan yang

menjadi acuan dari lulusan Master Advokat (M.Ad), untuk mana standar kompetensi

lulusan adalah merupakan sebuah kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan yaitu penguasaan konsep, teori, metode,

dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui

penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja penstudi Master Advokat,

penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran, dan

keterampilan yaitu kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep,

teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran,

pengalaman kerja penstudi, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat

yang terkait pembelajaran yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran

lulusan yang diharapkan dari Master Advokat (M.Ad) yang lulusannya paling sedikit

menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan berkelanjutan dan keterampilan tertentu.

Adapun Keterampilan sebagaimana dimaksud di atas, mencakup:

a. Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh

setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai

tingkat program dan jenis pendidikan tinggi; dan

b. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh

setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

Page 16: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 11 dari 27

Standar kompetensi lulusan Master Advokat (M.Ad). yang dinyatakan dalam

rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan

standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran,

standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran yang

nantinya diterapkan oleh PERADIN dan atau melalui lembaga pendidikan affiliasinya.

Adapun standar yang akan diterapkan PERADIN dan atau lembaga pendidikan

affiliasinya tersebut sebagaimana Pasal 4 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi, terdiri atas sebagai berikut:

1. Standar kompetensi lulusan;

2. Standar isi pembelajaran;

3. Standar proses pembelajaran;

4. Standar penilaian pembelajaran;

5. Standar dosen dan tenaga kependidikan;

6. Standar sarana, prasarana pembelajaran;

7. Standar pengelolaan pembelajaran;

8. Standar pembiayaan pembelajaran.

Kegiatan Kurikuler Master Advokat (M.Ad)

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh PERADIN dan atau lembaga pendidikan

affiliasinya, akan dilakukan melalui kegiatan kurikuler yang sistematis dan terstruktur

melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur, yaitu melalui

kegiatan kurikuler yang menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai

dengan karakteristik mata kuliah bidang-bidang dalam Master Advokat (M.Ad)

untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam

rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

Metode pembelajaran Master Advokat (M.Ad) yang akan dilakukan dalam

pelaksanaan pembelajaran mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi

kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis

kasus, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat

secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan Master Advokat

(M.Ad), dengan satu atau gabungan metode dalam bentuk pembelajaran dapat berupa:

a. Kuliah,

b. Responsi dan Tutorial,

c. Seminar

d. Praktek.

Master Advokat Sebagai Kongkritisasi Filosofi Officium Nobile.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,25 dan salah

satu cara untuk mencapai cita-cita konstitusi tersebut adalah dengan meningkatkan

kemampuan advokat sehingga benar-benar menjadi advokat yang cerdas, mulia

dan terhormat (Nobile) dalam menjalankan tugasnya (Officium) melalui jalur

pendidikan berkelanjutan dan mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun

internasional.

25 Konsiderans Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 17: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 12 dari 27

Sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Negara bertujuan mewujudkan tata kehidupan

bangsa yang sejahtera, aman, tenteram, tertib, dan berkeadilan, sangat memerlukan

adanya Advokat-advokat yang handal, karena terbukti secara historis profesi Advokat

sebagai sebuah profesi terhormat atau yang disebut dengan Officium Nobile telah

menjadi salah satu pilar dalam menegakkan suppremasi hukum dan Hak Asasi

Manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Demikian juga halnya untuk menegakkan kekuasaan kehakiman yang bebas

dari segala campur tangan dan pengaruh dari luar, sangat memerlukan profesi

Advokat yang bebas, mandiri, dan bertanggung jawab, untuk terselenggaranya

suatu peradilan yang jujur, adil, dan memiliki kepastian hukum bagi semua

pencari keadilan dalam menegakkan hukum, kebenaran, keadilan, dan hak asasi

manusia, dan Advokat sebagai profesi yang bebas, mandiri, dan bertanggung jawab

dalam menegakkan hukum, perlu dijamin dan dilindungi oleh Undang-undang demi

terselenggaranya upaya penegakan supremasi hukum.

Itu jugalah sebabnya, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

Sistem Pendidikan Nasional, di mana di dalam konsideran Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional yang mengatakan negara harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen

pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan

lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan

secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, yang dalam hal ini akan

diselenggarakan oleh PERADIN dan atau lembaga pendidikan affiliasinya. Pada

intinya pendidikan berkelanjutan Master Advokat (M.Ad.) ini adalah merupakan

kongkritisasi filosofi Officium Nobile yang melekat dalam jabatan Advokat sehingga

dapat dirasakan lebih membumi dalam menegakkan nilai-nilai keadilan, kepastian

hukum, dan kemanfaatan secara profesional di dalam ruang lingkup hukum dan

perundang-undangan nasional maupun internasional, sekaligus menghindari Advokat

Indonesia kalah bersaing dengan masuknya Advokat-advokat asing yang akan

merambah ke Indonesia efek globalisasi, maka PERADIN melalui program pendidikan

hukum berkelanjutan Master Advokat (M.Ad) akan menjadikan Advokat Indonesia

tetap menjadi tuan rumah dinegeri sendiri bahkan dapat berkiprah diluar negeri

seperti yang diharapkan pemerintah, karena sebagaimana diketahui selama ini

pemerintah masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan Advokat lokal yang

handal (Master) dalam beracara di tingkat internasional misalnya dalam forum-

forum arbitrase internasional. Pemerintah membutuhkan Advokat lokal yang piawai

(Master) manakala ada gugatan melalui arbitrase. Dalam iklim investasi program

pemerintah sekarang, potensi gugatan arbitrase internasional sangat besar, dan

oleh karena itu pemerintah membutuhkan Advokat lokal yang handal (Master),

karena walau sudah menggunakan Advokat lokal yang dianggap punya kualitas

terbaik, tapi tetap saja untuk menghadapi gugatan di arbitrase Internasional Pemerintah

masih memakai/meminta bantuan advokat dari luar negeri seperti yang dikeluhkan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MENKUMHAM).

Page 18: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 13 dari 27

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapatlah studi kelayakan (Feasibility

Study) ini disimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan hukum berkelanjutan

Master Advokat (Master of Advocate) dengan gelarnya M.Ad yang akan dise

lenggarakan PERADIN, merupakan program yang akan mendidik Advokat

menjadi Master Advokat yang utama dan dapat memimpin orang lain dalam tugas

dan fungsi, serta paling tinggi kepandaian dan kecakapannya dalam memberi jasa

hukum, baik sebagai penasihat maupun membela perkara di dalam maupun di luar

Pengadilan dalam tataran nasional dan internasional terutama dalam menghadapi

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan globalisasi. Master Advokat (M.Ad)

adalah pendidikan dan gelar yang sesuai untuk advokat sebagaimana tuntutan

perundang-undangan, dalam mengkongkritisasi nilai-nilai Officium Nobile didalam

jabatan Advokat, dan bukan melalui sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi yang

didirikan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan. Maka oleh karena program Master

Advokat (M.Ad) tersebut sudah sangat urgen untuk diselenggarakan sehingga

mampu menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman serta

meningkatnya tuntutan rasa keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan ditengah

masyarakat baik ditingkat nasional maupun internasional, dan yang selaras dengan

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, serta memenuhi kriteria

yang ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan

Tinggi, dan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Page 19: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 14 dari 27

BACAAN PUSTAKA BUKU:

Abdul Kadir Muhammad, Etika Profesi Hukum, Cetakan Ketiga, Citra Adityabakti,

Bandung, 2006.

Abdussalam & DPM Sitompul, Sistem Peradilan Pidana, Restu Agung, Jakarta, 2007

B.Arief Sidharta, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2009.

Binzaid Kadafi, et all, Pembentukan Organisasi Advokat Indonesia: Keharusan

atau Tantangan?, Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia atas kerjasama

dengan The Asia Foundation, Jakarta, 2004.

Djoko Prakoso, Kedudukan Justisiabel di dalam KUHAP, Ghalia Indonesia :

Jakarta, 1986.

Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta, 2008.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1985.

Widiada Gunakaya, Logika Hukum, STHB Press, Bandung, 2013.

.........., Pengantar Ilmu Hukum, Pustaka Harapan Baru, Bandung, 2014.

JURNAL

T. Mangaranap Sirait, “Urgensi Perluasan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi

Sebagai Manifestasi Pengejawantahan Konstitusi”, Jurnal Konstitusi, Volume 13,

Nomor 3 September 2016.

ATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-undang No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat,

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan

Sertifikasi Usaha di bidang Pariwisata, Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun

2006 tentang Sistem Latihan Kerja Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi

Profesi (BNSP), dan PerMenakertrans No. PER.22/MEN/IX/2009.

SUMBER LAINNYA:

Hukum Online, Prof. Dr. Johannes Gunawan Ketua Tim Revitalisasi Kurikulum

Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti yang mengatakan “mana mungkin ada Magister

Advokat, advokat itukan profesi, sedangkan magister itu akademik”, tersedia di:

http:hukum online.co/berita/baca, Dikti menilai Rencana Magister Advokat Salah

Kaprah, diakses 29/10/2016.

Hukum Online, Yasonna, Indonesia Masih Kekurangan Pengacara Andal, tersedia di:

http://www.hukumonline. com/berita/baca/lt56acf1ce3f517 /menteri-yasonna--indonesia-

masih-kekurangan-pengacara-andal, hukum online, 31 Januari 2016, diakses,

6/11/2016.

Page 20: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 15 dari 27

B. PROGRAM PENDIDIKAN HUKUM LANJUTAN

MASTER ADVOKAT [M.Ad]

LPAI PERADIN I. MUKADDIMAH

Dalam rangka untuk meningkatkan mutu dan kemampuan Sumber Daya Manusia

secara nasional, yang selaras dengan semakin meningkatnya perkembangan ilmu

pengetahuan hukum dan tuntutan rasa keadilan serta harapan masyarakat terhadap

para Pengemban Hukum, baik yang berprofesi Advokat pada khususnya, maupun

yang berada di Instansi Pemerintah serta instansi Swasta pada umumnya, hal mana

jika hanya berpedoman dan mengandalkan Teori Ilmu Hukum yang diperoleh

selama kuliah, tentulah akan menghadapi kesulitan dan kendala-kendala karena

keterbatasan pengalaman empirik maupun terbatasnya kemampuan teoritik sehingga

belum (tidak) mampu menyelesaikan permasalahan hukum sebagaimana diharapkan

masyarakat tersebut. Oleh karena itu perlu segera dicari jalan keluar atas hal dimaksud,

yaitu berupa sarana dan prasarana pendidikan yang mumpuni menunjang penyele

saian permasalahan kesenjangan tersebut.

Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADIN) memandang

sangat mendesak (extrimely urgent) untuk turut serta memperpendek kesenjangan

antara teori dan praktek yang menjadi kendala utama baik Para Advokat, Instansi

Pemerintah serta Swasta yang ingin mengabdikan ilmunya sebagai pengemban hukum

profesi Advokat yang dapat memenuhi kualifikasi unggul dalam memberikan

pelayanan jasa hukum secara optimal bagi masyarakat.

Sebagaimana diketahui perkembangan pembangunan hukum (law develop) yang

begitu pesat memerlukan kemampuan teoritik maupun empirik ilmu hukum yang

profesional, dan oleh karena itu Lembaga Pendidikan Advokat Indonesia selanjutnya

disebut LPAI ini mutlak harus diselenggarakan Program Pendidikan Master Advokat

[M.Ad], dan dengan ditopang oleh Dosen-dosen yang telah berpengalaman sebagai

Akademisi pengemban hukum teoritis, dan Advokat, Jaksa, Hakim senior dan

berdedikasi tinggi pengemban hukum praktis, akan dapat memberikan bekal kepada

setiap peserta didik dan menjadi terampil menerapkan ilmu hukumnya.

II. LANDASAN & DASAR :

1. Undang-undang Advokat Nomor 18 Tahun 2003;

2. Undang-undang Bantuan Hukum Nomor 16 Tahun 2011;

3. Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003;

4. Undang-undang Perguruan Tinggi Nomor 12 Tahun 2012

5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Program Umum PERADIN;

6. Izin Dinas Pendidikan Nasional Pemerintah Prov.DKI Jakarta;

7. Hasil Rapat Kerja Nasional PERADIN 2016;

8. Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK/DPP-PERADIN/II/2017 tentang

Penyelenggaraan Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat;

9. Surat Keputusan LPAI No. : 001/LPAI-PERADIN/I/2017 tentang Pelaksanaan

Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad];

Page 21: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 16 dari 27

III. VISI dan MISI serta TUJUAN :

Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad] berupaya

menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian tinggi di bidang

hukum dan Profesi Advokat hubungannya dengan kehidupan sosial budaya,

dan teknologi untuk menghadapi Era Masyirakat Ekonomi Asia (MEA) dan

Arus Globalisasi.

1. Visi

Menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan perkembangan zaman,

ilmu dan teknologi dengan integritas kepribadian yang tinggi dicirikan

dengan ketekunan serta keuletan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, bermoral luhur yang didasari oleh pengabdian pada profesi menjunjung

tinggi kode etik profesi hukum serta mempunyai kebanggaan dan kecintaan

terhadap organisasinya.

Lulusan bermutu dicirikan oleh integritas kepribadian yang tinggi,

keahlian Profesi Advokat dalam bidang hukum, kemampuan meneliti serta

kemampuan menerapkan ilmunya dalam kehidupan masyarakat, kemampuan

memelihara ilmu pengetahuan secara kompetitif dan komparatif serta

kemampuan mempersiapkan diri untuk mengembangkan Profesi Advokat

dan Pengetahuan Hukum.

2. Misi

a. Memberikan pendidikan hukum lanjutan bagi advokat, yang telah

mengikuti matrikulasi dengan menyelenggarakan kegiatan pendidikan

jenjang Master Advokat [M.Ad] dalam suasana akademik dan menjunjung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan mencerminkan masyarakat ilmiah

yang terdidik;

b. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan hukum lanjutan Master

Advokat [M.Ad] berdasarkan prosedur yang rasional, transparan, baku

dengan prinsip akuntabilitas;

c. Menyelenggarakan proses pendidikan hukum lanjutan Master Advokat

[M.Ad] yang efektif dan efisien dalam rangka menghasilkan lulusan yang

bermutu/berkeahlian tinggi di bidang profesi advokat dan hubungannya

dengan kehidupan sosial budaya, ekonomi dan teknologi yang berciri-

kan profesionalisme;

d. Mengembangkan gagasan-gagasan baru sebagai sumbagsih bagi perkem-

bangan dunia Profesi Advokat dan Ilmu Hukum yang berbudi luhur;

3. Tujuan

a. Tujuan umum

1) Menghasilkan lulusan Master Advokat [M.Ad] yang berjiwa

pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi;

2) Menghasilkan lulusan Master Advokat [M.Ad] yang bersifat

terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan

teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya

yang berkaitan dengan keahliannya;

Page 22: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 17 dari 27

3) Menghasilkan lulusan Master Advokat [M.Ad] yang mempunyai

kemampuan untuk meningkatkan profesi dengan jalan penelitian

dan pengembangan;

b. Tujuan Khusus

Memberikan pendidikan hukum lanjutan, agar lulusannya dapat

menunjukkan kemampuan yang kuat untuk kemudian mengem-

bangkan keahliannya dalam berbagai bidang ilmu hukum khususnya

Profesi Advokat.

Memperdalam ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan

tentang prinsip-prinsip dan teori ilmu hukum dan profesi advokat

serta memperoleh kemampuan spesialisasi yang diinginkan.

Dapat mengembangkan ilmunya pada masyarakat secara optimal.

Melakukan penelitian-penelitian, memahami teori dan metodologi

ilmu hukum sebagai pendekatan dalam menghadapi berbagai

permasalahan hukum.

Menjadi pendorong pembaharuan hukum dan mengedepankan hukum

dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, dan

Mengimplementasikan Ilmu Hukum yang dimilikinya pada pelak-

sanaan tugas sehari-hari sebagai :

a. Advokat yang berkepribadian baik dan berwatak luhur.

b. Advokat yang mempunyai Kredibilitas Tinggi yang profesional.

c. Advokat yang mempunyai pengabdian tinggi terhadap profesinya.

d. Advokat yang mampu menangani persoalan hukum di tengah masyarakat.

4. Administrasi

1. Ketentuan calon mahasiswa baru :

a. Advokat telah memenuhi persyaratan Undang-undang Advokat

Nomor 18 Tahun 2003.

b. Peserta dari luar negeri (asing) berlaku ketentuan bahwa yang

bersangkutan menguasai bahasa Indonesia dan memperoleh izin

dari Organisasi Advokat.

c. Calon mahasiswa yang telah mengikuti pendidikan Magister Ilmu

Hukum dapat menjadi peserta dengan syarat mengikuti beberapa

mata kuliah matrikulasi yang telah ditentukan oleh program studi.

2. Tes masuk

Penerimaan mahasiswa melalui seleksi yang terdiri dari:

a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan Program Studi.

b. Ujian tertulis pengetahuan umum.

c. Ujian tertulis pengetahuan huku.

d. Tulisan/naskah karangan ilmiah hukum (20 halaman kwarto diketik

2 spasi).

3. Registrasi

Peserta yang telah dinyatakan lulus ujian seleksi diharuskan mendaftar

ulang ke sekretariat dengan menyerahkan formulir pendaftaran yang

telah diisi dengan lengkap disertakan dengan :

.

Page 23: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 18 dari 27

- S.K. Advokat yang bersangkutan;

- foto copy ijazah dan transkrip nilai S1 yang dilegalisir masing-

masing sebanyak 3 lembar;

- daftar riwayat hidup;

- pas foto hitam putih ukuran 4 x 6 dan 2 x 3 masing-masing 4 lembar;

- foto copy KTP sebanyak 1 lembar;

Setiap awal semester baru tiap mahasiswa wajib melakukan registrasi

ulang dengan membayar uang registrasi dan mengisi formulir registrasi

di Sekretariat;

IV. KURIKULUM

1. Distribusi Mata Kuliah Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master

Advokat [M.Ad] :

1. Teori Hukum;

2. Filsafat Hukum

3. Sosiologi Hukum

4. Sejarah Hukum

5. Politik Hukum

6. Metodologi Penelitian Hukum

7. Hukum Bisnis

8. Hukum Pidana Umum

9. Hukum Pidana Khusus

10. Hukum Perdata Umum

11. Hukum Perdata Khusus

12. Arbitrase

13. Teknik Praktek Advokat

14. Implementasi Hukum Pidana

15. Implementasi Hukum Perdata

16. Seminar Proposal (Penelitian Hukum)

17. Tesis

2. Deskripsi Mata Kuliah Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master

Advokat [M.Ad] :

SEMESTER-1 :

1. Teori Hukum (2 SKS)

Melalui pembacaan dan diskusi yang intensif, seminar, teori hukum akan

mendalami topik-topik antara lain hukum di masyarakat, teori hukum dan

filsafat hukum di Indonesia, peranan hukum di Indonesia, teori hukum di

Indonesia, peranan hukum sipil di Indonesia, prospek perkembangan

hukum di masa depan, dan yang terakhir ini akan diteliti pula teori-teori

hukum yang berkembangan di Negara-negara lain.

2. Sejarah Hukum (2 SKS)

Tujuan mata kuliah sejarah hukum adalah memberikan dasar sejarah

dalam usaha memperdalam ilmu hukum. Untuk itu perlu diekspose suatu

panorama singkat mengenai perkembangan kehidupan kehidupan hukum

(rechtsleven) dalam sejarah Indonesia dari masa pra sejarah hingga kini.

Walaupun pengetahuan di bidang ini boleh dikatakan tidak lengkap, bahkan

boleh dikatakan fragmentasi, namun dapat diuraikan apa yang tercapai melalui

berbagai disiplin, terutama dalam apa yang disebut “ Indonesian Studies”.

3. Filsafat Hukum (2 SKS)

Umumnya mata kuliah filsafat hukum diajarkan secara pasif dengn meninjau

ajaran-ajaran filsafat hukum sebagaimana terdapat di negara-negara Barat.

Di Program Pascasarjana matakuliah filsafat lanjutan akan bertitik tolak

pada suatu asumsi bahwa para peserta telah sedikit banyak mengetahui

ajaran-ajaran tersebut. meninjau ajaran-ajaran tentang filsafat hukum di

dunia yang ada sekarang baik dari barat, maupun dari Amerika Latin, Timur

Tengah dan asia, dan menafsirkan secara konkrit penerapannya dalam

Page 24: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 19 dari 27

masyarakat Indonesia sejak orang-orang barat pertama kali mengin-akkan

kakinya di bumi Indonesia berdasarkan ajaran-ajaran yang ada atau yang

mempengaruhi keadaan pembangunan di Indonesia masa kini (terutama

pembangunan Ekonomi) dan mencari jalan keluar hukum (legal way out)

apabila dalam proses pembangunan tersebut tercermin hambatan-hambatan.

4. Sosiologi Hukum (2 SKS)

Mempelajari, mendeskripsi dan menganalisis lingkungan sosial dimana

hukum berlaku, melakukan analisa terhadap hubungan antara hukum dengan

gejala hukum lainnya dalam masyarakat. Mempelajari tentang pemahaman

mengenai efektifitas hukum.

Deskripsi analitis mengenai suatu sistem kemasyarakatan dan sub sistem

yang ada dengan segala permasalahannya. Selanjutnya diberikan suatu

ulasan mengenai hubungan antara hukum dengan struktur sosial dan

proses sosial yang dikaitkan dengan efektifitas hukum dalam masyarakat.

5. Politik Hukum (2 SKS)

Permasalahan Politik Hukum, kuantitas peraturan, spesialisasi peraturan,

pertingkatan peraturan, sistematik peraturan, bahasa hukum, adagium-

adagium hukum, pokok-pokok pengarahan politik hukum di dalam UUD

1945, sistem hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis, sistem

UUD bidang pengaturan dan undang-undang sebagai penjabaran UUD

(hukum neraga hukum tertulis).

6. Metode Penelitian Hukum (2 SKS)

Penambahan materi kuliah metode penelitian hukum meliputi langkah-langkah

persiapan untuk penelitian tesis, menyususn rumusan masalah, membuat

kerangka tesis dan kerangka konseptual, metode yang digunakan dari

penelitian, teknik pengumpulan data, pengukuran dan mendiskusikan proposal.

SEMESTER-2 :

7. Hukum Bisnis (4 SKS)

Mempelajari tentang prospek hukum deregulasi ekonomi, realitas dasar hukum

ekonomi, deregulasi sebagai pranata hukum, aspek-aspek hukum tentang

joint venture dan perkembangan Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).

8. Hukum Pidana Umum (2 SKS)

Mempelajari secara mendalam dan komprehensif tentang hukum pidana

umum, membahas masalah-masalah penegakan hukum pidana, kebijakan

penegakan hukum pidana, tahap formulasi, aplikasi dan eksekusi pene-

gakan hukum pidana dan kajian Rancangan Undang-Undang KUHP baru.

9. Hukum Pidana Khusus (4 SKS)

Mempelajari secara mendalam dan komprehensif tentang ketentuan hukum

pidana di luar KUHP, eksistensi KUHP terhadap bentuk-bentuk kejahatan

kontemporer. Membahas pengertian dan ruang lingkup kejahatan kontem-

porer, sejarah perkembangan pengaturan tindak pidana di luar KUHP,

karakteristik kejahatan kontemporer, kebijakan kriminal penanggulangan

kejahatan kontemporer dan kajian bentuk-bentuk tindak pidana khusus

(korupsi, money loundring, illegal loging dan kejahatan kontemporer lainnya);

10. Hukum Perdata Umum (2 SKS)

Membahas ruang lingkup pengaturan kepentingan perseorangan yang

berkaitan dengan hukum benda, hukum perikatan, hukum pewarisan dan

hukum pembuktian dan daluwarsa.

Page 25: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 20 dari 27

11. Hukum Perdata Khusus (4 SKS)

Membahas hubungan hukum keperdataan yang terletak dalam dunia perni-

agaan dengan memahami tujuan pengaturan dan perkembangan hukum

positif tentang hukum perusahaan di Indonesia, hukum investasi, regulasi

dan implementasi tentang perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan

membahas mengenai pengaturan dan pengawasan bank serta prinsip-prinsip

dalam perbankan.

12. Arbitrase (2 SKS)

Membahas aspek-aspek hukum penyelesaian suatu sengketa di luar pera-

dilan umum, tugas arbiter, mendalami model-model penyelesaian arbitrase,

kekuatan mengikat dan akibat hukum putusan arbitrase, Mahkamah Arbitrase

Internasional.

SEMESTER-3 :

13. Teknik Praktek Advokat (4 SKS)

Mendalami praktek Advokat secara komprehensif, mahir menggunakan

teori aplikatif dan prinsip hukum terkait penyusunan dokumen hukum

persidangan, memberikan kemampuan analisis serta kritisasi dalam menja-

lankan profesi Advokat pada semua kompetensi peradilan di Indonesia.

14. Implementasi Hukum Pidana (2 SKS)

Membahas pengertian dan ruang lingkup penerapan hukum pidana (straf-

baarfeit), aspek-aspek penerapan hukum pidana dan penyelenggaraan peradilan

pidana, peradilan pidana sebagai suatu sistem, sub-subsistem peradilan

pidana, model-model peradilan pidana (crime control model dan due process

model) dan sistem peradilan pidana dalam penerapannya.

15. Implementasi Hukum Perdata (2 SKS)

Membahas pengertian dan ruang lingkup penerapan hukum perdata, aspek-

aspek penerapan hukum perdata dan penyelenggaraan peradilan pidana,

peradilan pidana sebagai suatu sistem, sub-subsistem peradilan pidana,

model-model peradilan pidana (crime control model dan due process model)

dan sistem peradilan pidana dalam penerapannya.

SEMESTER-4 :

16. Seminar Proposal Penelitian Hukum (2 SKS)

Materi Seminar Seminar Usulan Penelitian Tugas Akhir dan Penulisan Tugas

Akhir didasarkan pada minat mahasiswa dengan memperhatikan konsentrasi

yang telah diambilnya.

17. TESIS (4 SKS)

Program Master Advokat [M.Ad] diselesaikan dengan karya ilmiah akhir

yang dibuat mahasiswa berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan

metoede dan kaidah keilmuan yang berlaku.

3. MATERI POKOK PERKULIAHAN PROGRAM PENDIDIKAN HUKUM

LANJUTAN MASTER ADVOKAT [M.Ad] :

1. IMPLEMENTASI HUKUM PIDANA :

a. Teknik Penyidikan.

b. Teknik Penuntutan.

c. Teknik Pembuktian Hukum Pidana.

d. Teknik Menyusun Pembelaan (Pledoi).

e. Upaya Hukum Terhadap Putusan.

f. Studi Kasus.

Page 26: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 21 dari 27

2. IMPLEMENTASI HUKUM PERDATA :

a. Teknik Menyusun Gugatan dan Intervensi.

b. Teknik Membuat Jawaban/Konklusi.

c. Teknik Hukum Pembuktian Perdata.

d. Teknik Membuat Putusan dan Penetapan.

e. Upaya Hukum Terhadap Putusan.

f. Studi Kasus.

3. PERADILAN MILITER :

a. Teknik Penyidikan.

b. Teknik Penuntutan.

c. Teknik Menyusun Pembelaan (Pledoi)

d. Upaya Hukum Terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

4. PERADILAN ANAK :

a. Teknik Penyidikan Kasus Anak.

b. Teknik Penuntutan Khusus Anak.

c. Teknik Menyusun Pembelaan (Pledoi).

d. Upaya Hukum Terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

5. PERADILAN TATA USAHA NEGARA :

a. Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara.

b. Menyusun Gugatan.

c. Membuat Jawaban/Konklusi.

d. Upaya Hukum Terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

6. PERADILAN NIAGA :

a. Kompetensi Pengadilan Niaga.

b. Permohonan Pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

c. Membuat Jawaban/Konklusi.

d. Upaya Hukum terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

7. PERADILAN AGAMA :

a. Kompetensi Peradilan Agama.

b. Menyusun Permohonan dan Gugatan Perceraian.

c. Membuat Jawaban/Konklusi.

d. Upaya Hukum terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

8. PERADILAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

a. Teknik Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

b. Wewenang Pegawai Mediator KEMNAKER.

c. Sidang Penyelesaian oleh Mediator.

d. Sidang Lembaga Penyelesaian Perselisihan Industrial.

9. PERADILAN ADMINISTRASI PERPAJAKAN

a. Kompetensi Pengadilan Pajak

b. Menyusun Keberatan, Banding dan Gugatan atas Ketetapan Pajak

c. Membuat Jawaban/Konklusi.

d. Upaya Hukum terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

Page 27: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 22 dari 27

10. PERADILAN HAK ASASI MANUSIA

a. Sejarah Pembentukan Pengadilan H.A.M.

b. Kompetensi Pengadilan H.A.M.

c. Hukum Acara Pengadilan H.A.M.

d. Studi Kasus.

11. PERADILAN PERIKANAN

a. Sejarah Pembentukan Pengadilan Perikanan.

b. Kompetensi Pengadilan Perikanan.

c. Hukum Acara Pengadilan Perikanan.

d. Studi Kasus.

12. PERADILAN PIDANA INTERNASIONAL

a. Sejarah Pembentukan Mahkamah Pidana Internasional.

b. Kompetensi Mahkamah Pidana Internasional.

c. Hukum Acara Mahkamah Pidana Internasional

d. Studi Kasus.

13. MAHKAMAH KONSTITUSI

a. Sejarah Pengujian Undang-undang.

b. Menyusun Permohonan.

c. Membuat Jawaban/Konklusi.

d. Studi Kasus.

14. HUKUM KEMARITIMAN

a. Dasar Hukum Maritim.

b. Sejarah Pembentukan Mahkamah Pelayaran.

c. Kompetensi Mahkamah Pelayaran.

d. Hukum Acara Mahkamah Pelayaran.

e. Studi Kasus.

15. ALTERNATIF PENYELESAIAN PERSELISIHAN SENGKETA

a. Kompetensi Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

b. Menyusun Gugatan.

c. Membuat Jawaban/Konklusi.

d. Upaya Hukum terhadap Putusan.

e. Studi Kasus.

16. ETIKA PROFESI HUKUM

a. Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

b. Standar Minimum Profesi Jaksa.

c. Kode Etik Profesi Kepolisian.

d. Kode Etik Profesi Advokat.

17. TEKNIK PRAKTEK ADVOKAT

a. Dasar Hukum tentang Advokat.

b. Fungsi dan Peranan Advokat.

c. Etika Profesi Advokat.

18. MANAJEMEN ADVOKASI :

a. Dasar Hukum Organisasi Advokat.

b. Regulasi Bantuan Hukum.

c. Teknik Administrasi dan Keuangan Advokat.

d. Sistem Operasi Advokat.

e. Sumber Daya dan Anggaran Advokat.

f. Organisasi dan Sistem Pengorganisasian Advokat.

Page 28: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 23 dari 27

3. Ketentuan Akademik

1. Masa Pendidikan

Masa Pendidikan pada Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat

[M.Ad] adalah minimal 4 semester (2 tahun) dan maksimal adalah 10 semester

(5 tahun)

2. Sistem Evaluasi

a. Ujian Tengah Semester

Pada setiap pertengahan semester diadakan ujian, yang waktunya akan diten

tukan oleh program Magister Ilmu Hukum sesuai dengan kalender akademik.

Ujian Tengah Semester dapat dituangkan dalam berbagai bentuk dosen yang

bersangkutan.

Nilai Ujian Tengah Semester diperhitungkan sebagai komponen lain dalam

mengevaluasi keberhasilan studi mahasiswa.

b. Ujian Akhir Semester

Rangkaian Ujian Akhir Semester yang ditetapkan, mencakup pengeahuan

disiplin dasar, fungsional, integratif, kekhususan dan motodologi sesuai

dengan distribusi mata kuliah per semester, dengan kententuan sebagai

berikut :

Pada setiap akhir semester diadakan ujian, yang waktunya akan ditenukan

oleh Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad] sesuai

dengan kalender Akademik.

Ujian Akhir Semester dapat dituangkan dalam berbagai bentuk yang teknis

pelaksanaanya diserahkan sepenuhnya pada dosen yang bersangkutan.

Nilai Ujian Akhir Semester diperhitungkan sebagai komponen lain dalam

mengevaluasi keberhasilan studi mahasiswa.

Pedomen penilaian Ujian Akhir Semester adalah sebagai berikut :

91 - 100 = A+

80 - 90 = A

76 - 79 = B+

70 - 75 = B

66 - 69 = C+

60 - 65 = C

40 - 59 = D

0 - 39 = E

c. Ujian Tesis

Ujian Tesis dilakukan secara terbuka dan dipimpin oleh Ketua Program

Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad] atau yang mewakilinya.

Penilaian Ujian meliputi :

a. Isi dan bobot tesis;

b. Penyajian isi tesis secara lisan;

c. Kemampuan mempertahankan isi tesis;

d. Kemampuan mempertahankan isi tesis;

e. Kemampuan menjawab pertanyaan.

Panitia penguji tesis terdiri atas sekurang-kurangnya tiga orang dan sebanyak

banyaknya lima orang.

Page 29: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 24 dari 27

Penguji teis adalah mereka yang bergelar sekurang-kurangnya Magister

dan atau Master Advokat dengan kepangkatan Lektor atau mereka yang

dalam lingkungan Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat

[M.Ad] dipandang menguasai bidang lainnya dan pelaksanaanya dikaitkan

dengan jabatan akademik.

Pedoman penilaian ujian tesis adalah sebagai berikut :

3.76 s.d. 4.00 = A+

3.60 s.d. 3.75 = A

3.25 s.d. 3.59 = B+

3.00 s.d. 3.24 = B

2.50 s.d. 2.99 = C+

2.00 s.d. 2.49 = C

1.00 s.d. 1.99 = D

0.00 s.d. 0.99 = E

d. Cuti Kuliah

Syarat Cuti Kuliah

Mahasiswa telah mengikuti kuliah minimal 2 semester.

Cuti dapat dikabulkan jika alasannya adalah sakit, tugas dari instansi atau

hal lain dengan dokumen pendukung. cuti kuliah hanya dapat dilakukan

paling banyak selama 2 semester.

Prosedur Pengajuan Cuti

Mahasiswa mengajukan surat permohonan cuti kepada Ketua Program

disertai dengan alasan dan dokumen pendukungnya pada awal semester.

etelah disetujui oleh Ketua Program maka akan dibuatkan Surat Keputusan

tentang Cuti Akademik untuk satu semester oleh Program Pendidikan

Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad]. Jika mahasiswa akan cuti untuk

2 semester maka mahasiswa yang bersangkutan harus melaksanakan

prosedur seperti di atas. Mahasiswa yang mengajukan cuti harus telah melunasi

semua beban administrasi atau keuangan pada semester sebelumnya

Masa berlakunya Cuti Kulia

Cuti kuliah hanya boleh dilakukan sebanyak 2 semester. Tiap Surat Kepu-

tusan tentang cuti akademik hanya berlaku untuk satu semester dan jika

mahasiswa tersebut ingin melakukan cuti selama 2 semester maka permo-

honan cuti harus diajukan lagi untuk diproses lebih lanjut.

Hak dan Kewajiban

Mahasiswa yang mengambil cuti akademik tidak memperoleh hak-haknya

seperti mahasiswa yang sedang aktif kuliah. Kewajiban mahasiswa yang

mengambil cuti akademik adalah harus membayar uang kuliah sebesar

10% dari uang kuliah yang berlaku pada semester tersebut.

Putus Kuliah

Mahasiswa yang mengalami putus kuliah (drop out) tidak akan mendapatkan

tanda bukti apapun kecuali surat keterangan pernah kuliah pada Program

Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad]. Mahasiswa yang telah

berhenti dan tiba-tiba ingin melanjutkan kuliah lagi harus mengajukan

surat permohonan aktif kembali dan mengikuti semua keten-tuan yang ada

pada semester yang sedang berjalan.

Page 30: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 25 dari 27

3. Sumber Daya Manusia

1. Pimpinan dan Staf

1. Pembina I : Advokat Ropaun Rambe

2. Pembina II : Advokat Budiman B. Sagala

3. Ketua Program Studi : Dr. Moh. Toha, SH, MH

4. Wakil Ketua Program Studi : Dr. Syamsudin M. Sinaga, SH, MH

5. Koordinator Pengajar : Cand. Dr. Hendrizoni, SH, MH

6. Koordinator Lit.Bang : Dr. T. Mangaranap S., SH, MH

7. Ka. Bid. Litigasi & Non Litigasi : Dr. ATH Puji Wahono, SH, MHum

8. Ka. Bid. Akademik/Kemahasiswaan : Dr. AM. Mendrofa, SH, MH

9. Ka. Bid. Lit.Bang : Dr. Yahman, SH, MH

10. Ka. Bag. Administrasi/Keuangan : Nauli Jhansen Rambe, SH

11. Ka. Bag. Akademi/Kemahasiswaan : Gito Indrianto Rambe, SH

12. Ka. Bag. Personalia & Umum : Halim Yeverson Rambe, SH

13. Ka. Bag. Tata Usaha : Tandry Laksana Darisman, SH

2. Tenaga Pengajar :

1. Prof. Dr. Erman Rajagukguk,SH.MH

2. Dr. Syamsuddin Manan Sinaga,SH.MH

3. Dr. Tolkah,SH.MH

4. Dr. A.Th.Pudjiwahono,SH.MH

5. Dr. Yahman,SH.MH

6. Dr. A.M.Mendrofa,SH.MH

7. Dr. Syahlan,SHMH

8. Dr.H. Sirajuddin Sailellah,SH.MHI

9. Dr. Hj. Sri Tutatiek,SH.M.Hum

10. Denny Ocvannes Mulder,SH.MH

11. Syamsul Ma’arif,SH.MH

12. Advoakat Ropaun Rambe

13. Advokat Budiman B.Sagala,SH.MH

14. Stevanus Kusame,SH.MH

15. Erlin C.Sugiarti,SH.MH

16. Rustam Effendi,SH.MH

17. Subagyo Sri Utomo,SH.MH

18. Drs. Basuki, SH., MH., CLa

19. Dwi Seno Wijanarko,SH.MH

20. K.R.H. Badri, SH., MH

21. Drs.Sumaji,SH.MH

22. Gatot Efrianto,SH.MH

2. Sarana dan Prasarana

1. Gedung Perkuliahan

Perkuliahan dilaksanakan di Kampus LPAI Jakarta, Jalan Daan Mogot

No.19-C Grogol Jakarta Barat. Ruang kuliah ber AC, bangku dan

meja yang nyaman, dilengkapi dengan OHP & LCD serta tempat

parkir yang luas.

2. Perpustakaan

Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas perpustakaan yang disediakan

oleh Program Pendidikan Hukum Lanjutan Master Advokat [M.Ad] ;

Dikeluarkan di : Jakarta

Pada tanggal : 16 Januari 2017

LEMBAGA PENDIDIKAN ADVOKAT INDONESIA

ADVOKAT ROPAUN RAMBE

Pembina ADVOKAT BUDIMAN B. SAGALA, SH., MH

Ketua

Page 31: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 26 dari 27

D. HISTORIS LPAI – PERADIN

3. LEMDIKLAD IKADIN

Melalui sejarah panjang tentang Organisasi Advokat, belum ada referensi pustaka

(untuk tidak mengatakan tidak ada) yang memposisikan organisasi advokat

menggagas tentang pentingnya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan advokat,

namun IKADIN-lah yang tercatat pertama kali menginisiasi tentang hal itu

sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar, Peraturan Rumah Tangga dan Program

Kerja-nya tahun 1995-2000, dengan maksud dan tujuan agar setiap para calon

Sarjana Hukum yang berminat menjadi Advokat mempunyai kredibilitas tinggi

terhadap profesinya, mempunyai pengabdian tinggi terhadap profesinya, mampu

menangani persoalan hukum di tengah masyarakat serta berkepribadian yang baik

dan berwatak luhur.

Sehingga untuk terlaksananya maksud dan tujuan Program Kerja tersebut, pengurus

IKADIN pada saat itu yaitu Bapak Advokat Ropaun Rambe yang menjabat

sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang IKADIN Bekasi telah menyampaikan

pokok pikirannya kepada Dewan Pimpinan Pusat IKADIN tentang Pendirian

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Advokat IKADIN (LEMDIKLAD IKADIN)

yang dibentuk pada tanggal 15 Juni 1995 dan kemudian mengurus legalitasnya

sehingga terbit Izin Keterangan Terdaftar No. 995/102.24/MS.Tdf/98 dari Dinas

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan jo. Keterangan Terdaftar No. : 2556/

102.24/MS/1998 yang diterbitkan dan dikeluarkan Kantor DEPDIKBUD Kabupaten

Bekasi jo. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1481/PLSM/XII/998 tentang

Pemberian Ijin Menyelenggarakan Kursus pada LEMDIKLAD IKADIN dan

melaporkannya secara intensif tentang keberhasilannya menyelenggarakan pendidikan

dan pelatihan advokat antara lain : Angkatan-I dengan jumlah peserta 30 (tiga puluh)

orang dimulai pada tanggal 10 Agustus sampai tanggal 10 Desember 1995 dan

telah dilantik sebagai Advokat di Bandung, Angkatan-II dengan jumlah peserta

sebanyak 40 (empat puluh) orang dimulai pada tanggal 30 Nopember 1995 s.d. 14

April 1996 dengan jumlah peserta sebanyak 40 (empat puluh) orang, dan Angkatan-

III dengan jumlah peserta 40 (empat puluh) orang dimulai pada tanggal 8 Maret

1997 s.d. 14 Juni 1997, dan seterusnya.

Atas keberhasilan Bapak Advokat Ropaun Rambe itu dan terhadap pokok pikirannya

tentang LEMDIKLAD IKADIN tersebut kemudian diakomodir oleh Dewan

Pimpinan Pusat IKADIN melalui Surat No. : 047/DPP/IKDN/II/00 Perihal

LEMDIKLAD IKADIN tanggal 9 Pebruari 2000 yang pada intinya meminta

kepada Pengurus DPC IKADIN seluruh Indonesia untuk berpartisipasi membentuk

dan menyusun personil LEMDIKLAD IKADIN di masing-masing cabang guna

melaksanakan Program Kerja IKADIN untuk mempertinggi ilmu dan keahlian

para anggotanya, membimbing serta menghantar para Sarjana Hukum untuk menjadi

Praktisi Hukum/Advokat yang baik dan untuk pertama kalinya Kantor Pusat

LEMDIKLAD IKADIN diresmikan pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2000 oleh

Ketua Umum IKADIN Bapak H. Sudjono, SH sekaligus pembukaan Pendidikan

dan Pelatihan Angkatan ke-VI oleh Sekretaris Jenderal IKADIN Bapak Otto

Hasibuan, SH, MM yaitu bertempat di Jl. Daan Mogot No. 19 C Grogol, Jakarta Barat.

3. Peran LEMDIKLAD IKADIN Dalam Pembangunan Hukum

Selain mewujudkan cita-cita IKADIN sejak awal berdirinya agar dapat mening-

katkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para calon Sarjana Hukum dan Sarjana

Hukum untuk mengabdikan ilmunya pada masyarakat mampu secara mandiri, bukan

Page 32: DAFTAR ISI - Peradinperadin.id/wp-content/uploads/2017/02/MASTER-MAd.pdf · Surat Keputusan DPP PERADIN Nomor 11/SK /DPP ... dikeluarkan Kelurahan Tanjung Duren Utara Kecamatan

Halaman 27 dari 27

sebagai pencari kerja dengan menempatkan lulusannya pada Pos Bantuan Hukum

IKADIN Bekasi yang beralamat di Jalan Veteran Dalam No. 1 Kota Bekasi

dan menangani perkara perdata sebanyak 43 kasus dan perkara pidana sebanyak

72 kasus pada tahun 2000, LEMDIKLAD IKADIN tercatat beberapa kali aktif dalam

proses pembangunan hukum di Indonesia antara lain terlibat dalam perumusan

RUU Advokat dan RUU Kejaksaan Revisi dari Undang-Undang Pokok Kejaksaan

Nomor 5 Tahun 1991, dengan memberikan pandangan, pendapat dan tanggapannya

kepada DPR.RI.

Untuk semakin meningkatkan minat pesertanya, LEMDIKLAD IKADIN dalam

penyelenggaraan pendidikannya antara lain melakukan terobosan dengan menjadi-

kan para pesertanya yang telah mengikuti program lengkap (lex specialis) secara

otomatis menjadi anggota Gerakan Supremasi Hukum Indonesia (GESHINDO),

dengan peranannya yang telah menyoal Mahkamah Agung R.I. terkait kevakuman

hukum paska UU No. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

terhadap kedudukan Instruksi Presiden yang memberlakukan Kompilasi Hukum Islam.

3. Perubahan LEMDIKLAD IKADIN Menjadi LPAI

Sejak berlakunya UU Advokat No. 18/2003 yang mengatur antara lain syarat

untuk menjadi advokat adalah sarjana hukum yang telah mengikuti pendidikan

khusus profesi Advokat yang dilaksanakan oleh Organisasi Advokat yang menjadi

wadah satu-satunya profesi advokat (pasal 2 ayat 1 jo. pasal 28 ayat 1), LEMDIK-

LAD IKADIN tidak lagi secara masif membuka pendidikannya sampai kemudian

“dihidupkannya” kembali Persatuan Advokat Indonesia (PERADIN) melalui

KONGRES VII PERADIN dengan tema “Semangat PERADIN bangkit kembali”

yang dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2008 dimana

selanjutnya Bapak Advokat Ropaun Rambe yang menjadi formatur PERADIN

menggiatkan kembali LEMDIKLAD IKADIN dengan merubah namanya menjadi

Lembaga Pendidikan Advokat Indonesia (LPAI) sebagai “lembaga konsentrasi

PERADIN” dengan Visi “memberikan Pengetahuan dan Kemampuan Profesionalisme

Advokat sebagai Penegak Hukum” dan Misi “menyelenggarakan Pendidikan Khusus

Profesi Advokat yang menjadi pengembangan karakter dan profesi secara mendasar

dan terapan di bidang hukum, berkesinambungan untuk kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta kepentingan masyarakat”.

Seiring waktu berjalan (truditur dies dei) LPAI bekerja sama dengan PERADIN

menyelenggarakan pendidikannya di beberapa daerah di Indonesia dan untuk

kepentingan itu, LPAI melengkapi pesertanya dengan buku-buku hukum yang

diterbitkan sendiri dan sebagiannya termasuk ke dalam Katalog Dalam Terbitan

(KDT) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu : 1) Teknik Praktek Advokat,

2) Implementasi Hukum Perdata, 3) Implementasi Hukum Pidana, 4) Hukum

Acara Perdata Lengkap, 5) Aplikasi Kontrak, 6) Implementasi Hukum Islam, 7)

Kitab Kompetensi Kehakiman, 8) Panduan Due Diligence (Legal Audit, Legal

Opinion, Legal Reasoning), dan 9) Regulasi Bantuan Hukum.

Saat ini status LPAI telah ditingkatkan menjadi Yayasan Lembaga Pendidikan

Adv Indonesia dengan Akta Pendirian No. : 01 yang dibuat oleh Edwin, SH, Notaris

di Kota Tangerang dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan

HAM R.I. sesuai Keputusan No. : AHU-0008807-AH.01.04. Tahun 2015 tanggal

24 Juni 2015 serta telah mendapatkan Izin Menyelenggarakan Kursus Pendidikan

Nonformal dan Informal sesuai Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat No. : 037/1.19.1/ 31.73.00.0000/1

.851.332/2015 tanggal 21 Agustus 2015 dan LPAI telah meluluskan kurang lebih

5000 (lima ribu) sarjana hukum yang telah dilantik menjadi advokat