· pdf filedaftar isi. profil perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah...

99
PT. METROPOLITAN KENTJANA, TBK ANNUAL REPORT - LAPORAN TAHUNAN 2012

Upload: dangdan

Post on 06-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT. METROPOLITAN KENTJANA, TBK

ANNUAL REPORT - LAPORAN TAHUNAN2012

Page 2: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

DAFTAR ISI

Profil Perusahaan

Visi dan Misi

Ikhtisar dan Tinjauan Keuangan

Informasi Saham

Laporan Dewan Komisaris

Profil Dewan Komisaris

Laporan Direksi

Profil Direksi

Informasi Proyek

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Komite Audit

Sumber Daya Manusia

Struktur Organisasi

Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2012

Laporan Auditor Independen

O1

02

03

05

06

07

12

15

17

19

23

27

29

30

31

Page 3: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

VISI & MISI 02PROFILE PERUSAHAAN01

PROFIL PERUSAHAAN

PT Metropolitan Kentjana Tbk (”Perusahaan”) didirikan berdasar-kan Akta Notaris No. 38 tanggal 29 Maret 1972 dari Hobropoerwanto S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Ke-hakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/84/14 tanggal 29 Mei 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 18 Juli 1972, Tambahan No. 262. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir diubah dengan Akta Notaris No. 13 tanggal 11 Juli 2008 dari Imas Fatimah S.H., notaris di Jakarta, tentang penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Anggaran Dasar Peru-sahaan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-64270.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 September 2008, serta diumum-kan dalam Berita Negara RI No. 92 tanggal 17 November 2009 Tambahan No. 27320. Perusahaan tercatat di Bursa sejak tahun 2009.

Perusahaan mempunyai dua anak perusahaan yaitu PT Bumi Shangri La Jaya (BSJ) dan PT Pondok Indah Hotel (PIH). BSJ adalah perusahaan yang bergerak di bidang perumahan di kepulauan Batam yang masih beroperasi dengan baik. Perusahaan memiliki saham 99,64% atas anak perusahaan tersebut. PIH adalah bergerak di bidang perhotelan, adapun hotel yang akan dimiliki dan dikelola berada di atas tanah Perusahaan. Perusahaan memiliki 99,9% saham PIH.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan anak perusahaan terutama meliputi bidang real estat, pembangunan perumahan, penyewaan dan pengelolaan pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, perhotelan di Jakarta dan Batam serta jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelo-laan. Saat ini Perusahaan mempunyai 8 unit usaha properti di Jakarta dan 1 unit usaha perumahan di Jakarta dan Batam.

Kantor Pusat Perusahaan beralamatkan di Jalan Metro Duta Niaga B-5 Pondok Indah, Jakarta Selatan, telp 021 - 7505757 dan 021 - 7600308, fax 021 - 7694989 dan 021 - 7503816.

Perusahaan juga mempunyai reputasi yang baik karena memberikan nilai tambah atas properti yang dikembangkan dan tim manajemen yang berpengalaman di bidang properti dan perumahan.

Alamat penunjang pasar modal:• Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta, Ariobimo Sentral

Lantai 3, JL HR Rasuna Blok X2 Kaveling 5, Jakarta 12950. Telp 021-52900918, Fax 021-52900917

• PT Sirca Datapro Perdana, Jl. Johar no. 18 Menteng, Jakarta 10340, telp 021-3900645, 3905920, fax No. 021-3140185, 3900671

Visi “Mengoptimalkan serta memanfaatkan asset-asset perusahaan agar menghasilkan keuntungan yang maksimum”.

Misi “Membangun Perseroan menjadi perusahaan unggul yang dapat meningkatkan stakeholders’ value”.

VISI & MISI

Page 4: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

IKHTISAR & TINJAUAN KEUANGAN03 IKHTISAR & TINJAUAN KEUANGAN 04

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

IKHTISAR & TINJAUAN KEUANGANDALAM 5 TAHUN

Dalam jutaan Rupiah

*disajikan kembali

Keterangan 31 Desember

2012 2011* 2010 2009 2008

Pendapatan & Penjualan Bersih 888,506 826,144 710,284

680,613 604,414

Laba Kotor 523,224 484,393 401,849

401,118 335,233

Laba Usaha 452,297 401,324 333,187

327,850 277,042

Laba (rugi) bersih 363,050 323,002 262,848

236,424 212,887

Jumlah saham yang beredar (dalam jutaan) 948 948 948

948 853

Laba bersih per saham 383 341 277

249 305

Modal kerja bersih 1,709,498 1,488,677 1,284,199 1,125,652 923,222

Jumlah investasi 1,392 1,368 1,757 1,330 1,330

Jumlah aktiva 2,553,204 2,138,597 1,818,211

1,663,733 1,652,509

Jumlah kewajiban 843,680 649,920 534,012

538,080 729,286

Jumlah ekuitas 1,709,523 1,488,677 1,284,199

1,125,653 923,223

Rasio laba terhadap jumlah aktiva 14% 15% 14% 14% 13%

Rasio laba terhadap ekuitas 21% 22% 20% 21% 23%

Rasio lancar 66% 43% 40% 24% 21%

Rasio kewajiban terhadap ekuitas 49% 44% 42% 48% 79%

Rasio kewajiban terhadap jumlah aktiva 33% 30% 29% 32% 44%

Page 5: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

INFORMASI SAHAM

Informasi Pemegang Saham per 31 Desember 2012 & 2011

INFORMASI SAHAM05 LAPORAN DEWAN KOMISARIS 06

Para Pemegang Saham PT Metropolitan Kentjana Tbk yang terhormat,

Kami bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas bimbingan-Nya selama tahun 2012, sehingga Perusahaan dapat berjalan dengan baik dan tetap dapat mempertahankan kinerjanya di dalam meng-hadapi persaingan yang ketat, terutama untuk penyewaan properti yang merupakan sumber utama pendapatan Perusahaan, karena bertambahnya tempat perbelanjaan (shopping mall), apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan.

Kami menghargai usaha Direksi dalam meningkatkan pendapatan perusahaan dengan mengoperasi-kan Pondok Indah Office Tower 3 dan memberikan dukungan kepada Direksi untuk melanjutkan pembangunan Street Gallery, memulai pembangunan Pondok Indah Hotel & Residence melalui anak Perusahaan PT Pondok Indah Hotel (PIH) dan membeli tanah untuk penambahan landbank.

Sebagaimana disajikan dalam laporan keuangan tahun buku 2012, kami menilai Perusahaan telah mencatat kinerja keuangan yang baik dan kami percaya Perusahaan dapat terus meningkatkan kiner-janya pada tahun-tahun mendatang.

Komite Audit telah melakukan tugasnya dengan baik yaitu dengan melakukan review atas laporan keuangan tahun 2012, pelaksanaan sistem pengendalian internal serta membuat laporan kepada Dewan Komisaris. Demikian pula pelaksanaan tata kelola Perusahaan telah dilakukan dengan baik dan transparan.

Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi Perusahaan untuk selalu meningkatkan nilai Perusahaan dengan efisiensi dan kemampuan bersaing yang tangguh di masa mendatang.

Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Direksi, seluruh karyawan dan mitra usaha serta pelanggan atas dukungannya sepanjang tahun 2012. Semoga Perusahaan se-makin maju dan berkembang pesat.

Mewakili Dewan Komisaris

Dra Siti Hartati MurdayaPresiden Komisaris

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

(*) Komisaris Perseroan

Laporan Dewan KomisarisInformasi Perdagangan Saham Tahun 2012 & 2011

Tahun 2012

Tahun 2011

Bulan Harga saham Perdagangan saham Tinggi Rendah akhir volume Nilai Februari 2.800 2.800 2.800 8.000 22.400.000 September 3.900 3.500 3.900 23.417.000 91.326.300.000 November 3.900 3.500 3.900 1.562.500 6.093.750.000 Desember 3.900 3.500 3.900 7.521.000 29.331.900.000

Bulan Harga saham Perdagangan saham Tinggi Rendah akhir volume Nilai Mei 2.900 2.300 2.300 1.500 3.450.000 Oktober 2.900 2.900 2.900 500 1.450.000

2012 2011

Pemegang saham Jumlah saham Persentase Jumlah saham Persentase

PT Karuna Paramita Propertindo 449.847.650 47,443% 449.839.650 47,442%

PT Penta Cosmopolitan 71.041.550 7,492% 63.989.550 6,749%

PT Buditama Nirwana 67.842.027 7,155% 67.842.027 7,155%

PT Apratima Sejahtera 67.189.027 7,086% 67.189.027 7,086%

PT Dwitunggal Permata 67.189.027 7,086% 67.189.027 7,086%

PT Putra Berlian Kencana 41.740.527 4,402% 67.189.027 7.086%

Soekrisman (*) 22.396.344 2,362% 22.396.344 2,362%

Ismail Sofyan (*) 3.531.977 0,372% 3.531.977 0,372%

Hiskak Secakusuma (*) 1.066.494 0,112% 1.066.494 0,112%

Masyarakat (dibawah 5%) 156.349.377 16,490% 137.960.877 14,550%

TOTAL 948.194.000 100,000% 948.194.000 100,000%

Page 6: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PROFIL DEWAN KOMISARIS

07

Dra Siti Hartati Murdaya,Presiden Komisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Tata Niaga Fakultas Ekonomi dari Universitas 17 Agustus pada tahun 1969 dan Fakultas Ekonomi dari Universitas Tri-sakti. Juga menempuh pendidikan Executive Program for Graduate Student, Stanford University, California, USA tahun 1984 dan Management for Smaller Company Program di National University of Singapore tahun 1985. Menjabat sebagai Presiden Komisa-ris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris Utama, Komisaris dan Direktur Utama di banyak perusahaan.Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan sosial dan keagamaan.

DR Hc. Ir. CiputraWakil Presiden Komisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar insinyur Tehnik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung tahun 1960 dan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Taru-manegara. Merupakan pendiri dan pemimpin usaha Perseroan sejak tahun 1973. Men-jabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris Utama dan Komisaris di banyak perusahaan.

Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan sosial dan pendidikan

Murdaya WidyawimartaKomisaris

Warganegara Indonesia. Alumni fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Menjabat se-bagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisa-ris Utama, Komisaris dan Direktur Utama di banyak perusahaan.

Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan sosial dan kemasyarakatan.

Ir. H. Ismail SofyanKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar insinyur Tehnik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1960. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak ta-hun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris dan Direktur di banyak perusa-haan.

Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan pendidikan dan keagamaan.

 Dra Siti Hartati Murdaya,

Presiden Komisaris

 DR Hc. Ir. Ciputra,

Wakil Presiden Komisaris

 Murdaya Widyawimarta,

Komisaris

 Ir. H. Ismail Sofyan,

Komisaris

PROFIL DEWAN KOMISARIS 08

 Ir. Soekrisman,

Komisaris

Ir. SoekrismanKomisaris

Warganegara Indonesia. Alumni Tehnik Arsitektur dari University of Melbourne tahun 1962. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan

lainnya adalah sebagai Komisaris di banyak perusahaan.

Ir. Hiskak Secakusuma MMKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen bidang Manajemen International dari Universitas Indonesia pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai

Komisaris dan Direktur di banyak perusahaan.

Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan pendidikan.  Ir. Hiskak Secakusuma MM,

Komisaris

Ir. FX Budi Santoso MScKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Construction Engineering dari Colorado Boulder University, Amerika Serikat pada tahun 1997. Menjabat

sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Managing Director dan Komisaris di banyak perusahaan.  

Ir. FX Budi Santoso MSc, Komisaris

Erick Purwanto MEngKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Engineering dari Ottawa University, Kanada pada tahun 1985. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan

sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Managing Director dan Komisaris di banyak perusahaan.  

Erick Purwanto MEng , Komisaris

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Page 7: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PROFIL DEWAN KOMISARIS09

Samin Tan SEKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1985. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Presiden Direktur dan Komisaris di banyak perusahaan.

Samin Tan SE,Komisaris

 

Iwan Putra Brasali MSc Komisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Science bidang Civil Engineering dari University of Southern California, Amerika Serikat tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Jabatan lainnya ada-lah sebagai Komisaris dan Presiden Direktur di banyak perusahaan.

Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan pendidikan.  Iwan Putra Brasali MSc,

Komisaris

H. Agam Nugraha Subagdja Komisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Insurance Business Analyst dari University of Schiller, London Inggris tahun 1992. Menjabat se-bagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Jabatan lainnya adalah sebagai Direktur di banyak perusahaan.

H. Agam NugrahaSubagdja,Komisaris

Prajna Murdaya MSc, Komisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Science dari Stanford University, Amerika Serikat pada tahun 2001. Menjabat sebagai Komisaris

Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris dan Direktur di banyak perusahaan.  

Prajna Murdaya MSc, Komisaris

Karuna Murdaya MSc, Komisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master In City Planning Massachussets of InstituteTechnology, Amerika Serikat pada tahun 2005.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris dan Direktur di banyak perusahaan.  

Karuna Murdaya MSc, Komisaris

PROFIL DEWAN KOMISARIS 10

Dr Cosmas BatubaraKomisaris Independen

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Doktor FISIP dari Universitas Indonesia pada tahun 2002. Menjabat sebagai Komisaris Independen

Perseroan sejak tahun 2009. Jabatan lainnya adalah sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris di banyak perusahaan.

Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan pendidikan dan kemasyarakatan.  Dr Cosmas Batubara

Komisaris

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Kirana Widjaja SE, MBAKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Management dari University of Philippines pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Wakil Direktur Utama, Direktur dan Komisaris di banyak perusahaan.  

Kirana Widjaja SE, MBA, Komisaris

 

Metta Margaretha Murdaya MBAKomisaris

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari New York University, Amerika Serikat pada tahun 2002. Menjabat sebagai

Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris di banyak perusahaan.  

Metta MargarethaMurdaya MBA,

Komisaris

Page 8: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PROFILE DEWAN KOMISARIS11

 Drs. Citra Surya MM

Komisaris Independen

Drs. Citra Surya MMKomisaris Independen

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Management bidang konsentrasi keuangan dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009.

Ir. Arief Harsono MMKomisaris Independen

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gajahmada pada tahun 2005. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris Utama dan Direktur Utama di banyak perusahaan.Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan keagamaan dan asosiasi industri.  

Ir. Arief Harsono MMKomisaris Independen

Mia Puspawati BAKomisaris Independen

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar sarjana bahasa asing dari Akademi Bahasa Asing Bandung dan lulus pada tahun 1971. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009 dan komisaris di perusahaan lainnya.Aktif sebagai pengurus di beberapa yayasan sosial.  

Mia Puspawati BAKomisaris Independen

Prof DR Djokosantoso Moeljono CBAKomisaris Independen

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Profesor jurusan psikologi industri dan organisasi dari Universitas Gajahmada pada tahun 2002. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009. Jabatan lainnya adalah sebagai dosen tetap dan dosen penguji di berbagai universitas.  

Prof DR Djokosantoso Moeljono CBA

Komisaris Independen

LAPORAN DIREKSI 12

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Para Pemegang Saham PT Metropolitan Kentjana Tbk yang terhormat

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan-Nya sehingga Perusahaan da-pat menjalankan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dengan baik dan lancar.

Sesuai rencana, pada tahun 2012 Perusahaan telah melaku-kan hal-hal sebagai berikut:1. Menyelesaikan pembangunan Pondok Indah Office Tower

3 (PIOT 3) dan sudah mulai beroperasi sejak Agustus 2012.2. Melanjutkan pembangunan Street Gallery yang pada akhir

tahun telah mencapai ±69% dan direncanakan mulai ber-operasi pada kuartal II tahun 2013.

3. Memulai pembangunan Pondok Indah Hotel & Residence melalui anak Perusahaan PT Pondok Indah Hotel (PIH).

4. Membeli tanah seluas ±20.665 m2 yang terletak di Pondok Indah dan sekitarnya untuk perluasan area komersil dan perumahan yang telah dimiliki Perusahaan.

Kinerja keuangan Perusahaan tahun 2012 mengalami pening-katan, dimana terlihat dalam laporan keuangan, pendapatan dan penjualan bersih mengalami kenaikan sebesar Rp. 62 mil-yar atau 7,5% pada tahun 2012, meningkat dari Rp. 826 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 888 milyar pada tahun 2012. Laba Usaha pada tahun 2012 mencapai Rp 452 milyar, meningkat sebesar Rp 51 milyar atau 13% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 401 milyar. Laba Bersih pada tahun 2012 mencapai Rp 363 milyar atau meningkat sebesar Rp. 40 milyar atau 12% dibandingkan dengan tahun 2011 sebe-sar Rp 323 milyar.

Laporan DireksiDrs. Anton SetiawanKomisaris Independen

Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Nusantara Jakarta pada tahun 1970. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009. Jabatan lainnya adalah sebagai Komisaris Utama dan Direktur Utama di banyak perusahaan.  

Drs. Anton SetiawanKomisaris Independen

Page 9: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

LAPORAN DIREKSI 14

Pada akhirnya, kemajuan yang telah dicapai Perusahaan sampai saat ini merupakan kerja keras dari seluruh karyawan dan dukungan dari Dewan Komisaris dan pemegang saham serta semua mitra bisnis, karenanya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya. Kiranya dengan dukungan yang tiada henti dari semua pihak dan atas rahmat Tuhan yang Maha Esa, misi Perusa-haan di masa yang akan datang dapat dicapai dengan sukses.

Mewakili Direksi,

Ir. Husin Widjajakusuma Presiden Direktur

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

LAPORAN DIREKSI13

Total Aset Perusahaan tahun 2012 meningkat Rp. 415 milyar atau 19% bila dibandingkan dengan aktiva tahun 2011, yaitu dari Rp. 2.138 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 2.553 milyar pada tahun 2012. Sementara Total Kewajiban naik sebesar Rp. 194 milyar atau 30% yaitu dari Rp 650 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 844 mil-yar pada tahun 2012.

Tercatat pula nilai ekuitas Perusahaan telah mencapai Rp 1.709 milyar pada tahun 2012, yang berarti naik sebesar Rp. 220 milyar atau 15% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat Rp 1.489 milyar.

PROSPEK USAHA

Pendapatan Perusahaan tahun 2012 berasal dari penyewaan Pon-dok Indah Mall, Pondok Indah Office Tower, Pondok Indah Golf Apartment yang secara keseluruhan memberikan kontribusi ±90% dari pendapatan Perusahaan.

Saat ini gedung-gedung tersebut mempunyai tingkat hunian penye-waan sebesar ±99% untuk pusat perbelanjaan, ±78% untuk Office/Perkantoran dan ±97% untuk Apartemen.

Dalam meningkatkan pendapatan, pada tahun 2013 Perusahaan merencanakan:1. menyelesaikan pembangunan Street Gallery dan direncanakan

mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2013.2. melanjutkan pembangunan Pondok Indah Hotel & Residence.3. renovasi taman air (Water Park).4. memulai pembangunan apartment strata di Jl. Kartika.5. melakukan pembebasan tanah yang terletak di Pondok Indah

dan sekitarnya untuk perluasan area komersil dan perumahan yang telah dimiliki Perusahaan.

6. memulai pembangunan townhouses di area Pesanggrahan/Pondok Pinang.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Manajemen Perusahaan telah melakukan Tata Kelola Perusahaan dengan baik yaitu: 1. Tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris dilaku-

kan sesuai ketentuan anggaran dasar Perusahaan dan UU Perseroan Terbatas dan UU Pasar Modal.

2. Perusahaan telah memenuhi ketentuan Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, misalnya adanya Komite Audit, penun-jukkan Sekretaris Korporasi, tim Internal Audit dan Direktur Tidak Terafiliasi.

3. Melakukan pemisahan fungsi pengawasan dan operasional, sistem pengendalian internal (SPI) yang memadai.

4. Turut berpartisipasi dalam kegiatan dan tanggung jawab so-sial antara lain bakti sosial, sumbangan untuk kepentingan masyarakat.

Page 10: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PROFIL DIREKSI 16

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Tjandra Gianto HalimDirektur

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration Jurusan Keuangan dari University of Texas, Amerika Serikat pada tahun 1987. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2002. Jabatan lainnya adalah sebagai Direktur di banyak perusahaan.

Kenneth Suhadi PurnamaDirektur

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gajahmada pada tahun 1998. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Direktur di banyak perusahaan.

Felix Silvester HasaminDirektur Tidak Terafiliasi

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar sarjana di jurusan Tehnik Sipil dari Universitas Trisakti pada tahun 1993. Menjabat se-bagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2009

PROFIL DIREKSI

PROFIL DIREKSI15

Husin WidjajakusumaPresiden Direktur

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil dari Uni-versitas Indonesia pada tahun 1978. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari bulan Maret 2002 sampai saat ini. Jabatan lainnya adalah se-bagai Presiden Direktur di banyak perusahaan.

Jeffri Sandra TanudjajaWakil Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen di bidang Manajemen Administrasi dari Institut Manajemen Prasetya Mulya pada ta-hun 1994. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Wakil Direktur Utama dan Direktur di banyak perusahaan.

Alfred Felicianus KaunangDirektur

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1978. Menyelesaikan studinya di Non title MBA Program for Executive Design by Asian Institute of Management Philippine pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2003. Jabatan lainnya adalah sebagai Direktur di banyak perusahaan.

 

 

 

 

 

 

Page 11: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

INFORMASI PROYEK17

INFORMASI PROYEK

INFORMASI PROYEK 18

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Pondok Indah Golf Apartment (PIGA)

Dibangun di atas tanah seluas ±3,7 Ha yang terdiri dari:

Tower 1 (Jasmine)• Mulai beroperasi : tahun 1995• Jumlah lantai/unit : 16 lantai/ 99 unit• Luas area sewa : ±18.642 m2

Tower 2 (Lavender)• Mulai beroperasi : tahun 2002• Jumlah lantai/unit : 18 lantai/ 113 unit• Luas area sewa : ±22.506 m2

Tower 3 (Orchid)• Mulai beroperasi : tahun 2010• Jumlah lantai/unit : 26 lantai/ 166 unit• Luas area sewa : ±30.474 m2

Pondok Indah Office Park

Luas tanah : ±6.000 m2Luas bangunan : ±3.868 m2Mulai beroperasi : tahun 2010

Proyek Perumahan

Perumahan Pondok Indah dikembangkan sejak tahun 1973 di area seluas ±440 ha, dan saat ini telah dikembangkan se-luas ±428 ha, dimana sisa lahan yang belum dikembangkan merupakan tanah komersial. Perusahaan telah melakukan ekspansi ke luar Pondok Indah dengan membangun cluster perumahan di Tanah Kusir dengan nama Villa Pondok Indah seluas ±3 ha dan Kebon Jeruk dengan nama Villa Kebon Je-ruk seluas ±2 ha, kedua cluster ini telah dikembangkan se-luruhnya.

Pondok Indah Mall 1 (PIM 1)

Luas tanah : ±4 ha Mulai beroperasi : tahun 1991Luas area yang dapat disewakan : ±48.260 m2 Pada akhir tahun 2012, pembangunan perluasan PIM 1 (Street Gallery) sudah mencapai ±69%. PIM 1 juga dilengkapi dengan fasilitas taman rekreasi air (water park).

Pondok Indah Mall 2 (PIM 2)

Luas tanah : ±5 ha Mulai beroperasi : tahun 2005Luas lantai yang dapat disewakan : ±57.443 m2

Antara PIM 1 dan PIM 2 dihubungkan dengan dua buah jem-batan pertokoan (skywalk). Perusahaan telah menanda-tangani perjanjian kerjasama pengelolaan jembatan dengan Pemda DKI sejak tahun 2008 selama 25 tahun.

Pondok Indah Office Tower

Dibangun di atas tanah seluas ±3,7 ha Luas lantai yang dapat disewakan : 1. PIOT 1 ±17.720 m2 (mulai beroperasi tahun 1996);2. PIOT 2 ±26.146 m2 (mulai beroperasi tahun 2007);3. PIOT 3 ±34.771 m2 (mulai beroperasi tahun 2012).

Page 12: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN19

TINJAUAN EKONOMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BISNIS PROPERTIKondisi ekonomi Indonesia yang terus stabil di tengah kelesuan ekonomi Eropa Amerika mendorong para pengembang membangun proyek-proyek infrastruk-tur yang membawa dampak positif terhadap sektor properti atau real estat di Indonesia. Karena itu Perusahaan yakin untuk melanjutkan pengembangan proyek baru dan komersial untuk memenuhi permintaan pasar.

TINJAUAN SEGMEN USAHAPerusahaan saat ini bergerak dalam bidang usaha komersial dan residen-sial. Bidang usaha komersial meliputi Pondok Indah Mall, Pondok Indah Golf Apartment, Pondok Indah Office Tower, dan Pondok Indah Office Park yang semuanya untuk disewakan. Bidang usaha residensial meliputi proyek pengem-bangan perumahan untuk dijual dalam bentuk kaveling, dan townhouses. Se-bagian besar usaha berada di Jakarta dan perumahan di Pulau Batam melalui anak perusahaannya PT. Bumi Shangril La Jaya.

Perusahaan juga mempunyai usaha yang mengelola perhotelan di Pondok Indah melalui anak perusahaan PT. Pondok Indah Hotel, pembangunan hotel baru dimulai akhir tahun 2012. PROSPEK USAHA DAN STRATEGI KE DEPANPerusahaan adalah pengembang yang berpengalaman dalam bisnis properti dengan kinerja dan reputasi yang baik, maka untuk mempertahankan kinerja Perusahaan melakukan strategi sebagai berikut : • Menambah pemilikan land bank di lokasi yang strategis di Pondok Indah

dan sekitarnya;• Meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan sesuai

bidangnya sehingga memberikan jasa/pelayanan yang memuaskan bagi konsumen;

• membuat rencana pengembangan yang terarah yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar;

• melakukan strategi pemasaran yang terpadu dalam rangka mempertahan-kan/meningkatkan okupansi penyewaan yaitu dengan melakukan promosi-promosi antara lain melalui iklan, billboard, mengadakan event-event di dalam Mall, merenovasi/mengup-grade gedung-gedung, menggunakan jasa broker untuk memasarkan produk-produk, melakukan survey untuk bisnis properti dimasa yang akan datang dengan konsultan properti dan marketing;

• Pangsa pasar pengguna jasa dan produk Perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jasa.

ANALISA KEUANGAN

Analisis kinerja keuangan meliputi perbandingan antara kinerja keuangan Pe-rusahaan untuk tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desem-ber 2012 dan 2011:

AKTIVAAktiva Perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp. 415 milyar atau 19% bila dibandingkan dengan aktiva tahun 2011, yaitu dari Rp. 2.138 milyar pada ta-hun 2011 menjadi Rp. 2.553 milyar pada tahun 2012. Kenaikan disebabkan oleh adanya persediaan mekanikal, elektrikal/housekeeping; pembebasan tanah; penambahan aktiva tetap yang berasal dari penyelesaian Pondok Indah Office Tower 3 serta bangunan dalam proses (Street Gallery dan Pondok Indah Hotel & Residence).

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN 20

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

KEWAJIBANJumlah kewajiban naik sebesar Rp. 194 milyar atau 30% yaitu dari Rp 650 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 844 milyar pada tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya utang usaha atas pembangunan proyek, penarikan pinjaman bank untuk pembangunan Pondok Indah Office Tower 3 dan adanya pendapatan yang ditangguhkan dari Street Gallery.

EKUITASJumlah ekuitas tahun 2012 naik sebesar Rp. 220 milyar atau 15%, yaitu dari Rp. 1.489 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 1.709 milyar pada tahun 2012. Laba bersih Perusahaan pada tahun 2012 sebesar Rp 363 milyar dan pemba-gian dividen untuk periode laba tahun 2011 sebesar Rp 142 milyar.

PENDAPATANPendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar Rp. 62 milyar atau 7,5% pada tahun 2012, meningkat dari Rp. 826 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 888 milyar pada tahun 2012 .

Dalam milyar rupiah

Pendapatan dari penyewaan bidang usaha komersial meningkat Rp. 84 mil-yar atau 14%, yaitu dari Rp 615 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 699 mil-yar pada tahun 2012. Peningkatan tersebut berasal dari penambahan luas area yang disewakan untuk Pondok Indah Mall yaitu dari 104.137 m² tahun 2011 menjadi 104.987 m² tahun 2012, penambahan tingkat hunian Pondok Indah Golf Apartment, dan adanya Pondok Indah Office Tower 3 yang mulai beroperasi terhitung Agustus 2012.

LABA KOTORLaba kotor pada tahun 2012 sebesar Rp. 523 milyar, naik 8% atau Rp. 39 mil-yar dibanding tahun 2011 sebesar Rp. 484 milyar. Margin laba kotor terhadap pendapatan adalah 59% pada tahun 2012 dan 2011.

BEBAN USAHABeban usaha pada tahun 2012 mencapai Rp. 86 milyar, naik sebesar Rp. 6 milyar atau 7,5% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp. 80 milyar. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan biaya gaji dan tunjangan, sumbangan untuk CSR serta penyisihan imbalan pasca kerja.

LABA USAHALaba Usaha pada tahun 2012 mencapai Rp 452 milyar, meningkat sebesar Rp 51 milyar atau 13% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 401 milyar. Margin Laba Usaha tahun 2012 sebesar 51% sedangkan tahun 2011 sebesar 49%.

LABA BERSIH Laba Bersih pada tahun 2012 mencapai Rp 363 milyar atau meningkat sebe-sar Rp. 40 milyar atau 12% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 323 milyar.

Tahun 2012 Tahun 2011 PIM (Pondok Indah Mall) 468 428 PIOT (Pondok Indah Office Tower) 118 95 PIGA (Pondok Indah Golf Apartment) 113 92 Sewa Tanah 24 23 Real Estate 67 98 Lain-lain 98 90 Total 888 826

Page 13: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN21

LIKUIDITAS DAN SUMBER DAYA MODALArus kas dari aktivitas operasi menurun dari Rp 524 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 475 milyar pada tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya penerimaan real estate dari penjualan Tanah/Ruko dan kenaikan beban bunga bank sehubungan dengan penarikan pinjaman untuk pembiayaan pembangunan Pondok Indah Office Tower 3.

Arus kas dari aktivitas investasi tahun 2012 dibandingkan 2011 cenderung stabil masing-masing sebesar Rp. 401 milyar. Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami kenaikan Rp. 163 milyar pada tahun 2012 dari tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya penarikan pinjaman untuk pembiayaan pembangunan Pondok Indah Office Tower 3.

ANALISA PROFITABILITAS RETURN ON ASSETSKemampuan Perusahaan menghasilkan keuntungan dari dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasional mencapai 14% pada tahun 2012, sedangkan tahun 2011 mencapai 15%.

RETURN ON EQUITYLaba Bersih yang tersedia bagi para pemegang saham atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan menurun menjadi 21% pada ta-hun 2012, sedangkan tahun 2011 sebesar 22%.

SOLVABILITASKemampuan Perusahaan dalam membayar hutangnya dapat dilihat mela-lui rasio kewajiban terhadap aktiva. Debt to Asset Ratio per 31 Desember 2012 mencapai 33%, sedangkan per 31 Desember 2011 mencapai 30%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Perusahaan membayar hutang hanya memerlukan 1/3 bagian dari Aktiva untuk melunasinya. Hutang Perusahaan kebanyakan merupakan hutang/uang muka yang diterima dari penyewa.

Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan berjalan dengan lancar karena bi-lamana penyewa tidak melakukan pembayaran sesuai skedul akan dikena-kan sanksi/denda.

PENGELUARAN MODALBelanja modal Perusahaan selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 405 milyar. Kegiatan utama sepanjang tahun 2012 adalah pe-nyelesaian pembangunan Pondok Indah Office Tower 3 dan Street Gallery, memulai pembangunan Pondok Indah Hotel & Residence serta pembelian tanah.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BELANJA MODALTidak ada ikatan material untuk investasi belanja modal pada tahun 2012.

PENGUNGKAPAN KEJADIAN LUAR BIASATidak ada kejadian yang dapat dikategorikan sebagai kejadian yang luar bia-sa di tahun 2012.

PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN Kegiatan utama Perusahaan adalah penyewaan gedung-gedung dan penjualan tanah, sehingga kenaikan harga akibat inflasi tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan Perusahaan dalam dua tahun terakhir ini.

INFORMASI MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANTidak ada informasi material setelah tanggal laporan akuntan.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN 22

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI (PSAK) Perubahan PSAK No. 1 dan beberapa PSAK lainnya yang berlaku pada tahun 2012 keuangan tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaannya.

PERUBAHAN PERUNDANG-UNDANGANTidak ada perubahan undang-undang yang berlaku pada tahun 2012 yang ber-pengaruh signifikan terhadap Perusahaan.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Perusahaan merencanakan untuk membagikan dividen yang dikaitkan dengan keuntungan Perusahaan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perusahaan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan, sesuai dengan ketentuan Ang-garan Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut berdasarkan rekomen-dasi dari Direksi Perusahaan dengan mempertimbangkan :• Rencana pengembangan Perusahaan dan belanja modal• Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perusahaan• Kebijakan struktur permodalan Perusahaan• Laba bersih

Dividen yang diterima akan dikenakan pajak sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku umum di Indonesia.

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan Perusahaan telah membagikan dividen: • sebesar Rp 150,-/lembar atau total dividen sebesar Rp 142.229.100.000,-

dari laba tahun buku 2011 pada tanggal 7 Juni 2012;• sebesar Rp 125,-/lembar atau total dividen sebesar Rp 118.524.250.000,-

dari laba tahun buku 2010 pada tanggal 8 Juni 2011;

Page 14: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATA KELOLA PERUSAHAAN23

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan menyadari pentingnya kon-sistensi penerapan Tata Kelola Perusahaan untuk mendapatkan keper-cayaan dari konsumen, mitra kerja, pemegang saham, dan pihak lain-nya. Tata kelola perusahaan yang baik mengharuskan adanya pemisahan antara fungsi pengawasan dan operasional, yang dicerminkan melalui keterbukaan (transparansi), pengendalian resiko dan kesadaran akan tanggung jawab sosial.

Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan dan kinerja Direksi dalam menjalankan usaha Perusahaan, memberikan masukan dan pertimbangan lainnya mengenai isu-isu material kepada Direksi dan mendorong penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan ini Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.

Direksi memimpin dan menjalankan Perusahaan sesuai dengan visi dan misi serta rencana bisnis yang telah ditetapkan. Direksi juga mengen-dalikan, memelihara, mengawasi dan mengurus kekayaan Perusahaan. Dalam melakukan kegiatan operasional dan kekayaan Perusahaan, Di-reksi dibantu oleh internal audit.

Saat ini Dewan Komisaris mempunyai 21 anggota, dimana 6 dianta-ranya merupakan Komisaris Independen. Semula Dewan Komisaris mempunyai 22 anggota, dimana 7 diantaranya merupakan Komisaris Independen, akan tetapi 1 Komisaris Independen meninggal dunia dan akan diangkat Komisaris Independen baru untuk menggantikan Komisa-ris Independen yang meninggal dunia tersebut. Sedangkan Direksi mem-punyai 6 anggota, dimana 1 diantaranya adalah Direktur Tidak Terafiliasi. Jumlah Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi diangkat sesuai ketentuan Bapepam & LK dan Bursa, dimana jumlah Komisaris Independen minimal 30% dan jumlah Direktur Tidak Terafiliasi minimal satu. Pengangkatan dan atau perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Prosedur penetapan dan besarnya kompensasi dan bonus bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota direksi ditentukan oleh RUPS dan dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris.

Kompensasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi se-lama tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 29 milyar dan Rp 26 milyar.

Pada tahun 2012, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan sebanyak 2 kali dalam setahun dan tingkat kehadiran ±75%, sedangkan Direksi mengadakan pertemuan sebanyak 36x, dan kehadiran Direksi dalam pertemuan ±90%.

Program pelatihan untuk direksi antara lain mengikuti seminar-seminar berkaitan dengan properti dan keuangan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perusahaan wajib melaksanakan RUPS minimal sekali dalam setahun dan dapat melakukan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) setiap saat bilamana diperlukan. RUPS diadakan untuk mem-berikan persetujuan terhadap kebijakan strategis serta hal-hal material yang tidak dapat diputuskan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

TATA KELOLA PERUSAHAAN 24

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Selama tahun 2012, Perusahaan mengadakan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yaitu RUPS Tahunan dan RUPSLB pada tanggal 26 April 2012. Adapun keputusan RUPS Tahunan antara lain menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan 2011, menyetujui pembagian dividen dari laba tahun buku 2011 sebesar Rp 150,-/saham, menyetujui menunjuk kantor akuntan publik Hendrawinata Eddy & Siddharta sebagai Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan Perusahaan tahun 2012, dan menyetujui pembagian tantiem bagi Direksi dan dewan Komisaris sebesar Rp 9.212.562.951. Keputusan RUPSLB adalah mengangkat H. Agam Nugraha Subagdja sebagai Komisaris Perusahaan dengan masa jabatan berakhir pada tanggal 10 Juli 2013.

Komite AuditKomite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.

Komite Audit diangkat oleh Dewan Komisaris pada tanggal 10 Februari 2010 dengan susunan sebagai berikut:Ketua : Drs. Citra Surya MM (Komisaris Independen) Anggota : Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata Relin Novita

Komite Audit bertemu 2 kali dalam setahun dan rata-rata kehadiran ±75%.

Anggota Komite Audit tidak menjadi karyawan Perusahaan atau afiliasinya. Mere-ka semua menjadi karyawan di perusahaan yang tidak terhubungan dengan Pe-rusahaan maupun pemegang saham Perusahaan.

Sekretaris KorporasiPerusahaan telah membentuk dan mengangkat Sekretaris Korporasi (Tan Dwi Ratih) yang berfungsi untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, ter-utama dalam keterbukaan informasi. Tugas pokok Sekretaris Korporasi adalah :1. mengikuti perkembangan pasar modal, termasuk namun tidak terbatas pada

peraturan-peraturan yang berlaku.2. menyampaikan keterbukaan informasi kepada investor dan publik atas keg-

iatan korporasi atau transaksi material yang dilakukan Perusahaan.3. memastikan Perusahaan mematuhi segala ketentuan Pasar Modal, Bapep-

am & LK dan Bursa.4. menjadi penghubung (contact person) antara Perusahaan dengan Bapepam

& LK dan Bursa serta publik.

Nama Riwayat Hidup Ringkas Citra Surya Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Magister

Management bidang konsentrasi keuangan dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta pada tahun 1996. Menjadi Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2009 dan Ketua Komite Audit sejak Februari 2010.

Lulu Terianto Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta pada tahun 2002. Menjadi anggota Komite Audit sejak Februari 2010.

Sian Christine Wiradinata Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Institut Pendidikan & Pembinaan Manajemen (IPPM), Jakarta pada tahun 1989. Menjadi anggota Komite Audit sejak Februari 2010.

Relin Novita Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta pada tahun 2006. Menjadi anggota Komite Audit sejak Februari 2010.

Page 15: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

TATA KELOLA PERUSAHAAN25

Berikut riwayat hidup Sekretaris Korporasi:Warganegara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Univer-sitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1989. Menjadi Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2009.

Keterbukaan informasiPenerapan prinsip tata kelola yang baik mengharuskan Perusahaan un-tuk selalu meningkatkan prinsip keterbukaan informasi (transparansi) kepada semua pihak yang membutuhkan. Perusahaan menerapkan prin-sip tersebut dengan secara rutin melaporkan informasi mengenai lapo-ran keuangan, hasil penggunaan dana Penawaran Umum Perdana Sa-ham, paparan publik dan informasi penting lainnya.

Perkara yang sedang dihadapi PerusahaanTidak ada perkara yang sedang dihadapi Perusahaan kecuali yang sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan sudah diaudit per 31 Desember 2012.

Sistem Pengendalian Internal Salah satu tugas Direksi adalah mengelola dan mengamankan investasi dan kekayaan Perusahaan, karena itu Perusahaan telah menjalankan Sistem Pengendalian Internal /internal control yang sangat dibutuhkan untuk membantu tugas Direksi.

Sistem Pengendalian Internal tersebut diterjemahkan dalam standard operating procedure (SOP) yang jelas sehingga efektif untuk mengontrol dan meminimalkan resiko yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut Pe-rusahaan memiliki Departmen Internal Audit yang salah satu fungsinya adalah menilai tingkat kepatuhan terhadap sistem, prosedur dan kebija-kan yang telah ditetapkan di tingkat operasional serta memberikan reko-mendasi perbaikan yang dianggap perlu. Sistem Pengendalian Internal akan direview secara periodik oleh Internal Audit, dimana hasil temuan dan rekomendasinya akan dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit.

Perusahaan juga mendapat pengakuan standar mutu bertaraf interna-sional melalui perolehan sertifikat ISO 9001:2008, dan standard mutu itu yang telah diterapkan Perusahaan sejak tahun 2003.

Perusahaan juga mengundang eksternal auditor untuk melakukan review atas sistem pengendalian yang telah diterapkan dan melakukan audit atas kewajaran laporan keuangan dan transaksi material yang dilakukan. Eksternal auditor ditunjuk melalui RUPS.

Manajemen RisikoPerusahaan menyadari bahwa di dalam menjalankan kegiatan usahanya, ada berbagai risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan Perusa-haan dan yang mungkin berdampak secara signifikan terhadap opera-sional, pendapatan dan aset Perusahaan. Risiko-risiko tersebut meliputi antara lain:• risiko makro ekonomi dan kebijakan pemerintah• risiko keterbatasan lahan• risiko operasional• risiko lainnya

TATA KELOLA PERUSAHAAN 26

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Risiko makro ekonomi dan kebijakan pemerintah meliputi risiko yang terkait dengan kenaikan suku bunga pinjaman, perkembangan sosial politik dan kepastian hukum. Risiko operasional meliputi risiko yang terkait dengan proses konstruksi, kepuasan pelanggan, fraud, kerusakan aset dan keselamatan kerja dan pengunjung. Risiko lainnya berkaitan dengan bencana alam, kebakaran, kerusuhan, terorisme dan lainnya.

Dalam menghadapi risiko-risiko tersebut di atas, Perusahaan telah menerap-kan manajemen resiko sbb:1. Memperketat pengawasan dan penelaahan terhadap status hukum dan hak

kepemilikan atas tanah yang dimiliki Perusahaan dan yang akan dibeli.2. Menjaga mutu/kualitas dari properti yang akan dibangun dan kepuasan

pelanggan, serta melakukan inovasi untuk proyek yang akan dikembangkan sehingga dapat diterima oleh pelanggan.

3. Mengupayakan struktur pendanaan yang seimbang antara lain dengan menggunakan modal sendiri, pinjaman bank dan pasar modal.

4. Mengasuransikan seluruh aset yang dimiliki Perusahaan dan melakukan review atas besarnya nilai pertanggungan dan nilai wajar aset tersebut.

Kegiatan dan Tanggung Jawab SosialDalam prinsip tata kelola yang baik, Perusahaan tidak hanya fokus kepada peningkatan pendapatan dan laba komersial, tetapi juga memberikan perha-tian yang seimbang terhadap kegiatan dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di sekitar Perusahaan dan pelestarian lingkungan secara berkes-inambungan.

Biaya yang telah dikeluarkan untuk tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan adalah sebesar Rp 3.862.674.972,- dalam bentuk kegiatan antara lain donor darah dengan bekerjasama dengan PMI, partisipasi dalam bakti sosial kesehatan, partisipasi dalam kegiatan pembuatan sumur pompa untuk warga Pondok Pinang, kegiatan pendidikan dan keagamaan, dan melakukan kegiatan penghijauan antara lain penanaman pohon-pohon di Ja-karta Selatan.

Page 16: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

Laporan Komite Audit

LAPORAN KOMITE AUDIT27

Selama tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan tugasnya yang antara lain sebagai berikut:• Bekerja sama dengan manajemen dan staf keuangan melakukan review

terhadap laporan keuangan di Annual Report untuk memastikan bahwa laporan tersebut sesuai dengan pengungkapan dan isi yang telah di audit oleh akuntan publik, mereview penerapan prinsip-prinsip akun-tansi, hal-hal serta penilaian signifikan lainnya yang terdapat pada laporan keuangan, independensi dan obyektifitas dari akuntan publik.

• Dengan auditor internal membahas profil risiko, penerapan pengelolaan risiko, pendekatan audit berdasarkan penerapan pengelolaan risiko, kecukupan dari system pengendalian intern dan temuan audit beserta tindak lanjutnya serta rekomendasi lain yang diberikan oleh pengawas kebijakan, akuntan publik serta pihak terkait lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Komite Audit menyimpulkan :• pengendalian internal dalam Perusahaan telah berjalan dengan baik

dan perlu dipertahankan.• Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2012 telah disusun dan disajikan

dengan baik serta memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan sesuai dengan ketentuan Bapapem & LK sehingga Laporan Keuangan Perusahaan yang telah diaudit ini dapat diterima.

• Komite Audit menyetujui hasil kajian resiko Perusahaan

Jakarta, 21 Maret 2013

Citra SuryaKetua

Lulu TeriantoAnggota

Sian Christine Wiradinata Anggota

Relin NovitaAnggota

Page 17: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA29

Perusahaan saat ini mengelola 8 unit gedung properti dan memiliki tanah seluas ±62 ha untuk dikembangkan di masa yang akan datang. Untuk menjalankan usahanya dengan lancar, Perusahaan sangat mengandalkan dukungan dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Untuk mendukung terbentuknya SDM yang unggul, Perusa-haan secara rutin mengirim karyawannya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya. Selain itu Perusa-haan juga memberikan Jamsostek dan kompensasi lain sesuai dengan peraturan Ketenagakerjaan dari pemerin-tah sehingga menjamin hak-hak karyawan. Dengan de-mikian para karyawan dapat fokus pada tugas dan tanggung jawabnya sehingga memberikan hasil yang terbaik bagi Pe-rusahaan.

Sampai akhir tahun 2012 Perusahaan dan anak perusa-haannya mempunyai 843 karyawan. Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya penambahan gedung/office park yang baru.

STRUKTUR ORGANISASI 30

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

STRUKTUR ORGANISASI

BOARD OF COMMiSSIONERS

BOARD OF DIRECTORS

PRESIDENT DIRECTORVICE PRESIDENT

INTERNAL AUDIT

CORPORATE SECRETARY

FINANCE DIRECTOR TECHNIC & DEVELOPMENT DIRECTOR OPERATIONAL & MARKETING DIRECTOR CORPORATE CONTROLLER

LOGISTICDEPT.

FINANCEDEPT.

ACCOUNTINGDEPT.

TECHNIC&

DEVELOPMENTDEPT.

LANDDEPT.

LEGALDEPT.

GENERAL& HR DEPT.

MARKETINGDEPT.

SYSTEM& PROCEDURE

INTERNALQUALITY

AUDIT (ISO)

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Umur

- 17-30 tahun

- 31-40 tahun

- 41-50 tahun

- > 51 tahun

Total

137

409

215

69

830

121

401

222

65

809

113

354

246

84

797

122

342

260

83

807

146

318

297

82

843

Jabatan

- Senior Manager

- Manager

- Staff

- Admin/teknisi

Total

9

47

241

533

830

9

48

246

506

809

9

52

163

573

797

9

54

293

451

807

9

55

317

462

843

Pendidikan

- S2

- S1

- Diploma

- Sekolah lanjutan/SLTA

- Lain-2

Total

8

121

64

545

92

830

8

116

67

526

92

809

9

115

67

522

84

797

13

132

63

521

78

807

16

144

67

532

84

843

Page 18: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

31

TANGGUNG JAWABLAPORAN TAHUNAN 2012

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2012

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menelaah dan mempelajari dengan seksama isi Laporan Tahunan 2012 dan menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan tersebut. Laporan ini telah disetujui untuk disampaikan kepada para Pemegang Saham.

Dewan Komisaris,

Dra Siti Hartati Murdaya Presiden Komisaris

Murdaya Widyawimarta Komisaris

Metta M. Murdaya Komisaris

Prajna Murdaya Komisaris

Karuna Murdaya Komisaris

Kirana Widjaja Komisaris

Erick PurwantoKomisaris

FX Budi Santoso Komisaris

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2012 32

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Ir. Ciputra Wakil Presiden Komisaris

Ir. H. Ismail Sofyan Komisaris

Hiskak Secakusuma Komisaris

Soekrisman Komisaris

Iwan Putra Brasali Komisaris

Samin Tan Komisaris

H. Agam Nugraha SubagdjaKomisaris

Page 19: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

33 TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2012

DR Cosmas Batubara Komisaris Independen

Anton Setiawan Komisaris Independen

Prof DR Djokosantoso Moeljono Komisaris Independen

Arief Harsono Komisaris Independen

Mia Puspawati Komisaris Independen

Citra Surya Komisaris Independen

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2012 34

PT.

MET

RO

PO

LITA

N K

ENTJ

AN

A, T

BK

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menelaah dan mempelajari dengan seksama isi Laporan Tahunan 2012 dan menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan tersebut. Laporan ini telah disetujui untuk disampaikan kepada para Pemegang Saham.

Direksi,

Ir. Husin Widjajakusuma Presiden Direktur

Jeffri S. Tanudjaja Wakil Presiden Direktur

Tjandra G. Halim Direktur

Alfred F. Kaunang Direktur

Kenneth S. Purnama Direktur

Felix S. Hasamin Direktur Tidak Terafiliasi

Page 20: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA TBK

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Dan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 21: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PADA DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1-2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN 4

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 5-6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 7-73

Page 22: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi
Page 23: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi
Page 24: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

1

Catatan 2012 2011 ASET ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3g,3h,5 234.584.159.078 117.021.709.413

Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi

cadangan penurunan nilai sebesar Rp 186.548.823

31 Desember 2012 dan Rp 186.548.823

31 Desember 2011

3g,6

41.548.186.230

42.399.233.148

Piutang lain – lain pihak ketiga 3g 607.523.174 674.628.975

Persediaan 3i,7 3.691.448.715 -

Biaya dibayar di muka dan uang muka 3j,8 4.931.674.714 3.233.317.604

Pajak dibayar di muka 3t,15b 28.206.074.666 28.300.917.634

Total Aset Lancar 313.569.066.577 191.629.806.774

ASET TIDAK LANCAR

Piutang pihak berelasi

3g,9

54.895.360

54.895.360

Penyertaan saham 3d,3e,10 1.392.320.900 1.367.542.600

Aset real estat 3l,3m,3p,11 520.685.696.538 376.131.031.800

Properti investasi 3n,3p,12 37.152.245.525 37.152.245.525

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 646.282.387.092 31 Desember 2012 dan

Rp 548.700.350.966 31 Desember 2011

3k,3p,13

1.678.293.782.993

1.530.593.331.200

Deposito yang dibatasi penggunaanya 3g,3h,5 856.215.363 829.138.947

Aset lain-lain 3o,3p 1.199.416.596 839.321.727 Total Aset Tidak Lancar 2.239.634.573.275 1.946.967.507.159 TOTAL ASET 2.553.203.639.852 2.138.597.313.933

Page 25: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

2

Catatan 2012 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha – pihak ketiga 3g 24.802.911.268 9.941.131.779

Utang lain-lain

Pihak ketiga 3g,14 14.254.014.472 29.769.251.229

Pihak berelasi 3g,9 930.644.502 930.644.502

Utang pajak 3t,15a 6.513.750.791 7.164.418.279

Beban yang masih harus dibayar 3g,16 10.470.791.660 10.292.002.572

Uang muka diterima 3s,17 365.803.270.112 373.713.655.603

Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam

satu tahun

3g,18

49.453.772.685

13.397.658.607

Total Liabilitas Jangka Pendek 472.229.155.490 445.208.762.571

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Jaminan 3s,17 96.081.854.332 83.580.277.162

Pinjaman bank jangka panjang – setelah dikurangi

bagian jatuh tempo dalam satu tahun

3g,18

221.868.705.371

75.704.259.842

Liabilitas imbalan pasca kerja 3v,27 53.500.497.261 45.426.742.661

Total Liabilitas Jangka Panjang 371.451.056.964 204.711.279.665

Total Liabilitas 843.680.212.454 649.920.042.236

Ekuitas

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham

Modal dasar – 3.410.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh – 948.194.000

saham

19

94.819.400.000

94.819.400.000

Tambahan modal disetor 1b 186.506.250.000 186.506.250.000

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 2.218.000.000 2.218.000.000

Tidak ditentukan penggunaannya 1.742.810.341.817 1.521.989.255.020

Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas

sepengendali

3r,20

(316.856.104.932)

(316.856.104.932)

Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

pemilik Entitas Induk

1.709.497.886.885

1.488.676.800.088

Kepentingan nonpengendali 25.540.513 471.609

Total Ekuitas 1.709.523.427.398 1.488.677.271.697

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2.553.203.639.852 2.138.597.313.933

Page 26: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

3

Catatan 2012 2011

OPERASI YANG DILANJUTKAN Pendapatan dan penjualan bersih 3s,12,22 888.505.551.111 826.143.531.266 Beban langsung dan beban pokok penjualan 3s,23 365.281.132.577 341.750.192.507

LABA KOTOR 523.224.418.534 484.393.338.759 Pendapatan lainnya 3s,24 20.711.547.643 16.760.452.731 Beban usaha 3s,25 (86.112.689.327) (79.655.633.337) Beban lainnya 3s,26 (5.526.281.272) (20.173.717.629)

LABA USAHA 452.296.995.578 401.324.440.524

Beban bunga 18 (3.941.776.969) (1.049.056.715)

LABA DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN

SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

448.355.218.609

400.275.383.809 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3t,15b Kini (85.304.962.908) (77.273.232.590)

LABA TAHUN BERJALAN 363.050.255.701 323.002.151.219 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

TOTAL LABA KOMPREHENSIF 363.050.255.701 323.002.151.219

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 363.050.186.797 323.002.151.219 Kepentingan Nonpengendali 3c 68.904 -

363.050.255.701 323.002.151.219

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 3w 382,89 340,65

Page 27: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

4

Ekuitas yang dapat diatribusikan

Kepada pemilik Entitas Induk

Saldo Laba

Selisih Nilai

Transaksi

Restrukturisasi

Antara

Entitas

Sepengendali

Total Ekuitas

yang dapat

diatribusikan

kepada

pemilik

entitas induk

Kepentingan

non

pengendali

Total

Ekuitas

Catatan

Modal Saham

Tambahan Modal

Disetor

Ditentukan

Penggunaannya

Tidak Ditentukan

Penggunaannya

Saldo, 1 Januari 2011 94.819.400.000 186.506.250.000

2.218.000.000 1.317.511.353.801

(316.856.104.932) 1.284.198.898.869

471.609

1.284.199.370.478

Dividen 21b - - - (118.524.250.000) - (118.524.250.000) - (118.524.250.000)

Laba tahun berjalan - - - 323.002.151.219 - 323.002.151.219 - 323.002.151.219

Saldo, 31 Desember 2011 94.819.400.000 186.506.250.000 2.218.000.000 1.521.989.255.020 (316.856.104.932) 1.488.676.800.088 471.609 1.488.677.271.697

Dividen 21b - - - (142.229.100.000) - (142.229.100.000) - (142.229.100.000)

Kepentingan nonpengendali - - - - - - 25.000.000 25.000.000

Laba tahun berjalan - - - 363.050.186.797 - 363.050.186.797 68.904 363.050.255.701

Saldo, 31 Desember 2012 94.819.400.000 186.506.250.000 2.218.000.000 1.742.810.341.817 (316.856.104.932) 1.709.497.886.885 25.540.513 1.709.523.427.398

Page 28: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

5

Catatan 2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 904.486.094.456 927.411.587.530

Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga (243.855.348.261) (228.674.415.677)

Pembayaran kepada direksi dan karyawan (97.725.745.512) (92.065.456.583)

Kas dihasilkan dari operasi 562.905.000.683 606.671.715.270

Pembayaran beban bunga dan beban keuangan (3.518.935.356) (800.889.125)

Pembayaran pajak penghasilan (84.229.499.195) (82.226.855.418)

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 475.156.566.132 523.643.970.727

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (243.628.378.854) (365.745.004.509)

Pembebasan dan pematangan tanah (161.714.259.465) (39.340.507.844)

Pembayaran utang atas pembelian aset tetap (654.673.750) (472.324.984)

Penerimaan bunga 3.547.951.623 3.855.906.639

Penerimaan dividen bersih 10 798.000.000 770.000.000

Hasil penjualan aset tetap 13 115.682.174 194.750.000

Penurunan hutang pihak berelasi 9 - (727.272.727)

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (401.535.678.272) (401.464.453.425)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran pinjaman bank 18 (58.394.154.958) (41.926.425.000)

Pembayaran dividen 21b (142.229.100.000) (118.524.250.000)

Penambahan pinjaman bank 18 242.815.656.881 40.000.000.000

Kepentingan non pengendali 25.000.000 -

Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas

Pendanaan

42.217.401.923 (120.450.675.000)

Page 29: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

6

Catatan 2012 2011

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

115.838.289.783 1.728.842.302

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 117.021.709.413 117.342.772.631

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 1.751.236.298 (2.879.686.003)

Rekening bank dan deposito yang dibatasi penggunaannya (27.076.416) 829.780.483

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 234.584.159.078 117.021.709.413

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak

mempengaruhi kas dan setara kas

Pembelian aset tetap melalui utang

10.499.385.193 654.673.750

Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap

bangunan

334.446.946.910 33.884.776.668

Page 30: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM

a. Pendirian

PT Metropolitan Kentjana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 38 tanggal

29 Maret 1972 dari Hobropoerwanto, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/84/14 tanggal

29 Mei 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal

18 Juli 1972, Tambahan No. 262. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir

diubah dengan Akta Notaris No. 13 tanggal 11 Juli 2008 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di

Jakarta, tentang penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Anggaran Dasar Perusahaan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-

64270.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 16 September 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara

RI No.92 tanggal 17 November 2009 Tambahan No. 27320.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama

meliputi bidang real estat, pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pusat perbelanjaan,

apartemen, perkantoran, perumahan serta jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelolaan. Pada

saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah penyewaan ruang pusat perbelanjaan, perkantoran dan

apartemen dan penjualan tanah.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan

Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indah, Jakarta Selatan. Perusahaan mulai beroperasi secara

komersial tahun 1975.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki dan mengelola pusat perbelanjaan (Mal) Pondok Indah

I dan II, Wisma Pondok Indah I dan II dan Apartemen Golf Pondok Indah I, II dan III serta proyek

Real Estat perumahan Pondok Indah, Taman Shangril La di Batam dan Pondok Indah Hotel.

b. Penawaran Umum Perusahaan

Pada tanggal 29 Juni 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan Surat No.S-5659/BL/2009 dalam

rangka melakukan penawaran Umum Perdana sebesar 95.000.000 saham kepada masyarakat

dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp 2.100 per lembar

saham.

Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal per saham setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp 3.493.750.000 dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor” sebesar Rp 186.506.250.000 yang disajikan pada bagian Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pada tanggal 10 Juli 2009, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek

Indonesia.

Page 31: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM (lanjutan)

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Perusahaan tergabung di bawah kelompok usaha Pondok Indah Group. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Dewan Direksi

Presiden Komisaris : : Dra. Siti Hartati Murdaya Presiden Direktur : : Husin Widjajakusuma

Wakil Presiden

Komisaris

:

: Ir. Ciputra

Wakil Presiden

Direktur : : Jeffri Sandra Tanudjaja

Komisaris : : Murdaya Widyawimarta Direktur : Alfred Felicianus Kaunang

: : Samin Tan : Kenneth Suhadi Purnama

: : H. Agam Nugaraha Subagdja : Tjandra Gianto Halim

: : Ir. H. Ismail Sofyan : Felix Silvester Hasamin

: : Ir. Soekrisman Sekretaris Perusahaan : Tan Dwi Ratih

: : Ir. Hiskak Secakusuma

: : Iwan Putra Brasali

: : Fransiskus Xaverius Budi

Santoso

: : Kirana Widjaya

: : Erick Purwanto

: : Metta Margaretha Murdaya

: : Karuna Murdaya

: : Prajna Murdaya

Komisaris Independen : : Mia Puspawati :

: : Ir. Aryanto Cahyadi :

: : DR. Cosmas Batubara

: : Prof.DR.Djokosantoso

Moeljono

: : Anton Setiawan

: Ir.Arief Harsono

:Citra Surya

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011adalah sebagai berikut:

Ketua : Citra Surya

Anggota : Lulu Terianto

: Sian Christine Wiradinata

: Relin Novita

Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebanyak 843 dan 807 karyawan (tidak diaudit).

Page 32: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. UMUM (lanjutan)

d. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki saham Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama dengan Perusahaan

disebut ”Kelompok Usaha”) sebagai berikut:

Persentase Kepemilikan

(Langsung)

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi

Entitas Anak

Domisili

Bidang

Usaha

31Desember

2012

31 Desember

2011

Tahun Operasi

Komersial

31 Desember

2012

31 Desember

2011

(dalam jutaan) (dalam jutaan)

PT Bumi Shangril La

Jaya

Batam Real estat 99,64% 99,64%

1986 6.851

4,735

PT Pondok Indah

Hotel

Jakarta Perhotelan 99,90% -

- 25.196

-

Pada tanggal 21 Mei 2012, Perusahaan mendirikan Entitas Anak yaitu PT Pondok Indah Hotel

dengan kepemilikan saham sebesar 99,90%, sedangkan sisanya sebesar 0,01% dimiliki oleh

PT Antilope Madju Puri Indah, Entitas Asosiasi.

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan

Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan

intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan

operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun

buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.

SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menggantikan

PSAK No.10, “Transaksi Dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan

Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan” dan ISAK No. 4

atas Paragraf 20, “PSAK 10: Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”.

- PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi

2007), “Properti Investasi”.

- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007),

“Aset Tetap” dan PSAK No. 47 (1998), “Akuntansi Tanah”.

- PSAK No.18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” yang

menggantikan PSAK No. 18, “Akuntansi Dana Pensiun”.

Page 33: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(lanjutan)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)

- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004),

“Imbalan Kerja”.

- PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” yang menggantikan PSAK No. 26 (Revisi

2008), “Biaya Pinjaman”.

- PSAK No. 28 (Revisi 2010), “Akuntansi Asuransi Kerugian” yang menggantikan PSAK No. 28

(Revisi 1996), “Akuntansi Asuransi Kerugian”.

- PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”.

- PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Akuntansi Pertambangan Umum” yang menggantikan PSAK

No. 33, “Akuntansi Pertambangan Umum”.

- PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” yang menggantikan PSAK No. 34,

“Akuntansi Kontrak Kostruksi”.

- PSAK No. 36 (Revisi 2010), “Akuntansi Asuransi Jiwa” yang mengubah PSAK No. 36,

“Akuntansi Asuransi Jiwa”.

- PSAK No. 45 (Revisi 2011), “Organisasi Nirlaba” yang menggantikan PSAK No. 45,

“Organisasi nirlaba”.

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi

2004), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

- PSAK No. 50 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang menggantikan PSAK

No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”.

- PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” yang menggantikan PSAK No. 53

(Revisi 1998), “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”.

- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang

menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”.

- PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, yang menggatikan PSAK No. 56, “Laba per

Saham”.

- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Page 34: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(lanjutan)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)

- PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”.

- PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”.

- PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”.

- PSAK No. 64, “Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral” yang menggantikan PSAK

No. 29, “Akuntansi Untuk Minyak dan Gas Bumi”.

- ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”.

- ISAK No. 15, “PSAK No. 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan

Interaksinya”.

- ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”.

- ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”.

- ISAK No. 19, “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan

Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi”.

- ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status atau Para Pemegang Sahamnya”.

- ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa – Pengungkapan”.

- ISAK No. 23, “Sewa Operasi – Insentif”.

- ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal

Sewa”.

- ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”.

- ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.

b. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut efektif 1 Januari 2012:

- PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”.

- PPSAKNo. 8, “Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian”.

- PPSAK No. 9, “Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 tentang

Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual”.

Page 35: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(lanjutan)

c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan

(lanjutan)

Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku

yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013:

- PSAK No. 38 (Revisi 2011), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan

PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

- ISAK No. 21 (2010), “Perjanjian Konstruksi Real Estat”.

d. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut namun efektif 1 Januari 2013:

- PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi”.

Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan

Kelompok Usaha telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha atau mungkin

akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi

dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan

konsolidasian

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian

kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal

1 Januari 2012, yaitu sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan

Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,

termasuk standar baru dan yang direvisi, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan

2012, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan

keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.

Page 36: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Efektif tanggal 1 Januari 2011, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No.1

(Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, pemisahan

antara ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan

nonpengendali (KNP) pada bagian ekuitas.PSAK revisi ini juga memperkenalkan pengungkapan

baru, antara lain, laporan laba rugi komprehensif, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,

pengelolaan permodalan, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar

akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya

perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain

sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)

dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp)

yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian

kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan

keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif

yang disajikan.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” yang diterapkan secara retrospektif kecuali

beberapa hal berikut diterapkan secara prospektif:

(i) kerugian entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali

(“KNP”);

(ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak;

(iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;

(iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian;

(v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana

Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau

memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.

Page 37: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri (lanjutan)

Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada

Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Kelompok Usaha tidak mempunyai pengendalian

efektif.

Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui

Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang,

dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:

(i) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(ii) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran

dasar atau perjanjian;

(iii) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara

dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

(iv) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur

setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada

tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai

kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity

concept).Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar entitas yang dikonsolidasikan telah

dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.

KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham

non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.

Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas

akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan

komprehensif lainnya ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama

untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.

Page 38: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri (lanjutan)

Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara

khusus.

Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan

tersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai

lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya

perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan,

laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

d. Penyertaan Saham dan Investasi pada Entitas Asosiasi

Penyertaan saham pada entitas dimana Perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat

sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

(lihat Catatan 3g).

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009),“Investasi pada

Entitas Asosiasi”.

Entitas Asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan,

namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam

pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.Perusahaan mempunyai

pengaruh signifikan jika kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%.

Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi

pada Entitas Asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan

(termasuk goodwill teridentifikasi pada saat perolehan) dan selanjutnya disesuaikan untuk

perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih Entitas Asosiasi yang terjadi

setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara

individu. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara

jumlah terpulihkan atas investasi dalam Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Bagian Perusahaan atas kerugian Entitas Asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak

diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas konstruktif atau hukum untuk melakukan

pembayaran liabilitas Entitas Asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian

diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi

dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas

Asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika

relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari

transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai

dengan kepentingan Perusahaan dalam Entitas Asosiasi.

Page 39: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

d. Penyertaan Saham dan Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)

Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1999),

“Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”.

PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,

termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas

induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Perubahan ini juga

memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi

dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara

signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan

keuangannya (entitas pelapor).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal

berikut:

(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana

entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga.

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas

pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor

juga berelasi dengan entitas pelapor.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan

dalam huruf a.

(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Page 40: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana

persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak

yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan

dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak

yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

f. Informasi Segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen

Operasi” yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini

memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari

aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari perusahaan yang:

a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas

yang sama);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk

membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai

kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang

digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan

menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap

kegiatan operasi entitas legal di dalam Kelompok Usaha. Seluruh transaksi antar segmen telah

dieliminasi.

g. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010),

“Instrumen Keuangan: Penyajian” yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan"; PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”; dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”. Penerapan PSAK tersebut dilakukan secara prospektif.

Page 41: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan di

dalam laporan keuangan yang ada dalam revisi sebelumnya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dengan

beberapa tambahan pengaturan mengenai instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttable

financial instrument), instrumen atau komponen instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada

suatu entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian aset neto kepada entitas secara pro rata

hanya pada saat likuidasi dan reklasifikasi instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable

financial instrument) dan instrument suatu kewajiban terhadap entitas untuk menyerahkan kepada

pihak lain bagian pro rata aset neto hanya pada saat likuidasi. Sedangkan untuk pengungkapan

dimasukkan dalam PSAK No. 60.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset

keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari

instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari

hubungan lindung nilai. Beberapa tambahan dalam revisi ini adalah tambahan pengecualian untuk

instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttable financial instrument), kontrak pembayaran

kontijensi dalam kombinasi bisnis, investasi yang dilakukan oleh dana pensiun dan membolehkan

aset keuangan sebagai tersedia untuk dijual direklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang

jika memenuhi ketentuan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan

kemampuan untuk memiliki untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh

tempo.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang

memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan

kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana

entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola

risiko-risiko tersebut.

Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan

mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan

pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan

risiko likuiditas.

Penerapan standar baru dan revisi tersebut berdampak pada pengungkapan, tetapi tidak berdampak

signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

(1) Aset Keuangan

Pengakuan Awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,

pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual.

Page 42: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(1) Aset Keuangan (lanjutan)

Pengakuan Awal (lanjutan)

Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika

diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap

tanggal pelaporan.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai

berikut:

Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saat

pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif

tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk

diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai

kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar

dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan

tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan

lain.

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh

temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo

ketika Kelompok Usaha mempunyai maksud positip dan kemampuan untuk memiliki aset

keuangan hingga jatuh tempo.

Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).

Page 43: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(1) Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa

datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada

saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun

melalui proses amortisasi.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang

dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses

amortisasi.

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan

sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori

sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset

keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal

laporan posisi keuangan.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa

dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan

keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi

tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya

diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya

atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian

kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui kelaporan laba rugi

komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Page 44: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(2) Liabilitas Keuangan

Pengakuan Awal

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai

instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi

atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan

tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar

ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas

keuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai

berikut:

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka

diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga

diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai

derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas

yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian.

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan

pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar

diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.

Page 45: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(2) Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi dengan

penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut

memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi

dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada

saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam

laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan

saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan

terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang

terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan

bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen

keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik

penilaian.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara

pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen

lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian

lain.

Penyesuaian Risiko Kredit

Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk

mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang

diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan.

Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait

dengan instrumen harus diperhitungkan.

Page 46: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan

Kelompok Usaha pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang

obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.

Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,

Kelompok Usaha menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual

atas penurunan nilai.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah

kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Penghasilan bunga

selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE

awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan

terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis

dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.

Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan

bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai

tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau

dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan

tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia

untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan

atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

Page 47: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari

kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas

arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) kelompok usaha telah

mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan

atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang

signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Kelompok Usaha

telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok

Usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu

aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau

dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi

pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi

secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi

tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu

liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian.

(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Kelompok Usaha tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga

jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah

menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari

jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan

dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau

reklasifikasi tersebut:

- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian

kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap

nilai wajar aset keuangan tersebut;

- terjadi setelah Kelompok Usaha telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok

aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau

- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Kelompok Usaha, tidak

berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Kelompok Usaha.

Page 48: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia

untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi

tetap diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya,

dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus

diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

h. Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasai Penggunaannya

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan

Kelompok Usaha. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan

dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko

perubahan nilai yang tidak signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal

penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian

pinjaman disajikan sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya”.

Kas di bank dan deposito berjangka yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akan

jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Saldo kas di bank dan

deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.

i. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto

(lower of cost or net realizable value) dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata

tertimbang (weighted-average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan dilakukan atas dasar

hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.

.

j. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan

menggunakan metode garis lurus.

k. Aset Tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset

Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan PSAK No. 47 (1998),

“Akuntansi Tanah”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 25 (2011), “Hak Atas

Tanah”.

Page 49: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

k. Aset Tetap (lanjutan)

Penerapan standar yang direvisi tersebut tidak berdampak signifikan terhadap posisi keuangan atau

kinerja Kelompok Usaha.

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran

aset tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan

nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan

disusutkan dengan metode garis lurus, berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut:

Persentase

Bangunan (permanen 20 tahun, tidak permanen 10 tahun) 5% - 10%

Kendaraan 25% - 50%

Peralatan kantor 25% - 50% Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode

penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perpanjangan/pembaharuan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek. Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat

terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset

tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan asset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset

tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan

tujuannya.

Page 50: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

l. Aset Real Estat

Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijual,

bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum

dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih

rendah.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah

ditambah kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) akumulasi biaya tersebut akan

dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum

dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat

diatribusikan pada kegiatan pengembangan aset real estat serta kapitalisasi biaya pinjaman (beban

bunga dan selisih kurs).

Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada

saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aset tanah bila tanah tersebut siap

dijual dengan menggunakan metode luas areal.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area

yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah

selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan kapitalisasi biaya pinjaman (beban

bunga dan selisih kurs) serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan

siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

m. Biaya Pinjaman

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya

Pinjaman” yang menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap posisi

keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Biaya pinjaman, baik secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu

proses pembangunan tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga

saat proses pembangunannya selesai.

Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah yang

dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan

pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.

Page 51: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

m. Biaya Pinjaman (lanjutan)

Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah

biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu

terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut.

n. Properti Investasi

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011),

“Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”.

Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai untuk menghasilkan

sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau

penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran

properti investasi.

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi

penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk

bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria

pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi

tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan

yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau

pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun

terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang

ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain

atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika,

dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan

oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang di masa depan akan

digunakan sebagai properti investasi.

o. Aset Tak berwujud

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 19

(Revisi 2010), “Aset Takberwujud” yang menggantikan PSAK No. 19 (Revisi 2000), “Aktiva Tidak

Berwujud”. Selain itu Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 14 (2011), “Biaya Situs Web”.

Page 52: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

o. Aset Takberwujud (lanjutan)

Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:

i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan

ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.

Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke

aset tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat diterapkan.

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran

aset takberwujudnya.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi secara sistematis selama umur

manfaatnya.Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak perlu diamortisasi, namun

secara tahunan wajib dilakukan perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat

dipulihkan.

Selain itu, efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha juga menerapkan secara prospektif

ISAK No. 25, "Hak atas Tanah". Penerapan ISAK ini hanya mereklasifikasi biaya pengurusan hak

atas tanah untuk perolehan awal pada kelompok akun tanah dan untuk perpanjangan hak pada

kelompok akun “Aset Takberwujud”.

Hak atas tanah tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)

selama 20 sampai 30 tahun. Penerapan ISAK tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap posisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi

selama taksiran masa manfaat ekonomis dengan menggunakan metode garis lurus (straight line

method).

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 48

(Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” yang menggantikan PSAK No. 48 (1998), “Penurunan Nilai

Aset”.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai

wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih

kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan.

Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 53: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill

dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah

terpulihkan aset tersebut sejakrugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat

aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset

tidak melebihi jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai

yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai

diakui sebagai laba rugi.

q. Provisi dan Kontinjensi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,

Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontinjensi” yang menggantikan PSAK No. 57 (Revisi 2000),

“Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas

diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai

telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk memungkinkan para

pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat

konstruktif) yang diakibatkan peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban

tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi

yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik

yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar

tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan,

kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

r. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi

2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan

aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan

menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Kelompok Usaha atau entitas individual yang berada dalam

Kelompok Usaha yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak

mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan

lain yang dipertukarkan, pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat berdasarkan nilai buku seperti

penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests).

Page 54: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

r. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan)

Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan selama

restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal periode

penyajian. Selisih yang timbul antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan nilai

pengalihan dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi antara Entitas

Sepengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),

“Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,

sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul

dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria

mengenai pengakuan pendapatan.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha

dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima

atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabat volume dan pajak

pertambahan nilai (PPN).

Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepada

pelanggan atau jasa telah diserahkan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Berdasarkan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, pengakuan pendapatan dan beban diatur sebagai berikut:

Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kaveling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain

yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli

melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Pendapatan penjualan tanah kaveling tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa

yang akan datang; dan

Page 55: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk

menyelesaikan kaveling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kaveling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

hanya kaveling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kaveling tanah tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun ”Uang Muka Diterima” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku. Dalam perjanjian sewa, penyewa wajib menyetor sejumlah uang muka dan deposit sebagai jaminan dan memenuhi persyaratan lainnya dalam perjanjian sewa menyewa. Sewa menyewa biasanya berlaku 1 sampai dengan 5 tahun.

Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko dinyatakan sebesar biaya perolehan rumah tinggal

dan ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.

t. Pajak Penghasilan

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak

Penghasilan” yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 1997), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan – Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.

Penerapan PSAK yang direvisi dan ISAK baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap posisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional

dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara

jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini

pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar di muka

atau utang pajak pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perbedaan nilai tercatat aset dan

liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya

tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Page 56: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

t. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang

dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak

yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah

pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya, diakui sebagai aset

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas

untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di

masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar

kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan

pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan

peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal

laporan posisi keuangan.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima

dan/atau, jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan

atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.

u. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Efektif per 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menggantikan PSAK No. 10, “Transaksi Dalam Mata Uang

Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52,

“Mata Uang Pelaporan” dan ISAK No. 4 atas Paragraf 20, “PSAK 10: Alternatif Perlakuan yang

Diizinkan atas Selisih Kurs”.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap posisi

keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Standar revisi ini mengatur pengukuran dan penyajian mata uang suatu entitas di mana pengukuran

mata uang harus menggunakan mata uang fungsional sementara penyajian mata uang dapat

menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.

Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara

yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar menentukan harga jual

dari barang dan jasanya;

b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari

pengadaan barang atau jasa;

Page 57: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

u. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

c. mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan

ekuitas) dihasilkan;

d. mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

Kelompok usaha menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang

pelaporan.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat

terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi

yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar

Rp 9.670 dan Rp 9.068 untuk 1 Dolar Amerika Serikat.

v. Imbalan Pasca Kerja

Efektif per 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan

Kerja” yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Selain itu, Kelompok

Usaha juga menerapkan ISAK No. 15, “PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya”.

Penerapan PSAK yang direvisi dan ISAK baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap posisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Kelompok Usaha mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

Sebelum tanggal 1 Januari 2012, berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), pehitungan liabilitas imbalan kerja karyawan ditentukan dengan mengunakan metode penilaian aktuaria projected-unit-credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, kelompok usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) yang memberikan panduan dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengkuan dan keuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan/kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Kelompok usaha telah memilih untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program.

Page 58: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

v. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i. Menunjukan komitmen untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung

oleh program; atau, ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material

dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

w. Laba Bersih per Saham Dasar Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba

per Saham” yang menggantikan PSAK No. 56, “Laba per Saham”. PSAK No. 56 (Revisi 2011) ini

menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding

kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda

untuk entitas yang sama.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap posisi

keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik

Perusahaan (Entitas Induk) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor

penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan

pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham,

saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per saham,

perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan

konsolidasian yang disajikan.

Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar

harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang

dilutif. Tidak terdapat efek dilusi per 31 Desember 2012 dan 2011 karena tidak ada efek berpotensi

saham biasa yang beredar. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan (Entitas Induk) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 363.050.186.797 dan Rp 323.002.151.219. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 948.194.000 saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Page 59: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

x. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi

mengenai posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan

konsolidasian (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan

konsolidasian.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian

(peristiwa non-penyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan

keuangan konsolidasian.

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untuk

membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari

pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode

pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapat mengakibatkan

penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang

memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk

periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.

Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan

keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat

perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam

asumsi terkait pada saat terjadinya.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan

kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang

diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan

liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011)

dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan

akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 3g.

Page 60: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya

perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen

signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya

perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau

amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang

berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 3g.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat

memenuhi liabilitas keuangannya.

Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang

tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status

kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang

telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna

mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik

ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah

penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-Keuangan

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi

yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual

pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi

kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya

mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup

perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin

memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan

penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi berdasarkan

utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.

Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan properti investasi adalah berdasarkan penelaahan Kelompok

Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.

Page 61: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi

(lanjutan)

Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi

berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis

atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan

teknologi. Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara

material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang

disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Biaya perolehan aset tetap, kecuali bangunan disusutkan dengan metode garis lurus, dengan

menggunakan metode saldo menurun ganda.Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset

tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri

dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13

untuk aset tetap.

Menentukan Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat

transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan

usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi

apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak

mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas

perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks

serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok

Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah

cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi

dan Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak

penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai

tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi

sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan

dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan

yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.

Page 62: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja kelompok Usaha bergantung pada pemilihan

asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi

tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri

karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari

10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa

kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan

sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan

Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan

kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam Catatan 27.

5. KAS DAN SETARA KAS DAN DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANYA

Kas dan setara kas terdiri dari:

2012 2011

Kas 114.953.333 94.412.709

Bank

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 4.200.836.278 2 7.091.013.479

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.273.970.738 2.165.550.441

PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.052.545.527 714.505.518

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 328.444.707 83.617.691

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 62.314.479 22.020.921

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 8.236.096 9.099.334

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Central Asia Tbk 3.331.814.456 2.476.378.579

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 356.759.564 10.611.464

Total Bank 10.614.921.845 12.572.797.427

Setara Kas – Deposito Berjangka

Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 223.854.283.900 15.000.000.000

Bank ICBC Indonesia - 54.354.499.277

PT Bank UOB Buana Tbk - 35.000.000.000

Total Setara Kas 223.854.283.900 104.354.499.277

Total 234.584.159.078 117.021.709.413

Page 63: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

5. KAS DAN SETARA KAS DAN DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANYA (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito yang ditempatkan pada PT Bank Central Asia Tbk masing-masing sebesar Rp 856.215.363 dan Rp 829.138.947 dan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18).

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun:

2012 2011

Rupiah 5,00% – 7,50% 5,00% – 7,50%

Dolar Amerika Serikat 0,50% – 1,50% 0,50% – 1,50%

Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga.

6. PIUTANG USAHA- PIHAK KETIGA

Saldo piutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari:

2012 2011

a. Berdasarkan segmen usaha

Sewa 39.681.381.557 35.479.219.989

Penjualan tanah dan/atau bangunan 2.053.353.496 7.106.561.982

Total piutang usaha kepada pihak ketiga 41.734.735.053 42.585.781.971

Cadangan penurunan nilai (186.548.823) (186.548.823)

Bersih 41.548.186.230 42.399.233.148

b. Berdasarkan umur piutang

Belum jatuh tempo dan kurang dari 31 hari jatuh tempo 26.719.222.273 21.332.017.451

31 s/d 60 hari lewat jatuh tempo 7.690.959.848 4.670.756.123

61 s/d 90 hari lewat jatuh tempo 1.479.581.615 7.168.741.229

91 s/d 120 hari lewat jatuh tempo 1.371.742.467 3.830.996.301

Di atas 120 hari lewat jatuh tempo 4.473.228.850 5.583.270.867

Total piutang usaha kepada pihak ketiga 41.734.735.053 42.585.781.971

Cadangan penurunan nilai (186.548.823) (186.548.823)

Bersih 41.548.186.230 42.399.233.148

c. Berdasarkan mata uang

Rupiah 34.090.700.331 34.673.768.907

Dolar Amerika Serikat 7.644.034.722 7.912.013.064

Total piutang usaha kepada pihak ketiga 41.734.735.053 42.585.781.971

Cadangan penurunan nilai (186.548.823) (186.548.823)

Bersih 41.548.186.230 42.399.233.148

Page 64: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

7. PIUTANG USAHA- PIHAK KETIGA (lanjutan)

Manajemen melakukan penyisihan kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha berdasarkan penelitian

secara periodik atas kondisi saldo piutang usaha secara individu.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas

piutang usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, cash flow atas Mal Pondok Indah I dan Pondok Indah Office

Tower III digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang (lihat Catatan 18).

7. PERSEDIAAN

Persediaan merupakan persediaan material yang terdiri atas: persediaan civil, plumbing, sanitair,

perlengkapan kebersihan, bahan kimia kebersihan, alat komunikasi, rumah tangga, keamanan dan

kebakaran, elektrikal, lift dan ekscalator, gas, cetakan, promosi dan marketing, housekeeping dan lain-

lain. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan material tersebut bernilai sebesar

Rp 3.691.448.715 dan Rp Nil.

Manajemen melakukan penyisihan penurunan nilai atas persediaan berdasarkan penelaahan kondisi

persediaan pada akhir tahun.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi pasar dan fisik persediaan, manajemen berpendapat bahwa

tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai pasar persediaan dan persediaan usang pada

tanggal 31 Desember 2012.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA

Saldo biaya dibayar dimuka dan uang muka terdiri dari:

2012 2011

Biaya dibayar dimuka

Iklan dan promosi 3.263.845.249 2.193.396.826

Asuransi 166.341.625 161.380.541

3.430.186.874 2.354.777.367

Uang muka

Uang muka pembelian 860.432.304 -

Materai teraan/lain-lain 641.055.536 878.540.237

1.501.487.840 878.540.237

Total 4.931.674.714 3.233.317.604

Page 65: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

9. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi yang bersifat usaha dan non-

usaha dengan pihak berelasi yang mencakup, antara lain, transaksi non-usaha yaitu Entitas Anak

menerima pinjaman sementara yang dipergunakan untuk biaya operasional.

Sifat dan hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Sifat Hubungan Sifat Transakasi

PT Pondok Indah Padang Golf Tbk (PIPG) Entitas Asosiasi

Penyertaan saham,

Sewa tanah kolam

renang dan pembelian

tanah

PT Antilope Madju Puri Indah (AMPI) Entitas Asosiasi Pinjaman operasional

Saldo dan transaksi yang signifikan

a. Perusahaan menyewa tanah dari PIPG selama 20 tahun dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan

31 Maret 2031 dengan masa tenggang sewa 1 tahun dari tanggal 1 April 2010 sampai

31 Maret 2011 dan telah membayar uang muka sewa untuk 4 tahun pertama sebesar

Rp 6 milyar. Pada bulan Juli 2011, Perusahaan membeli tanah tersebut dengan harga

Rp 95 milyar dan dicatat sebagai bagian penambahan ”Aset Tetap-Tanah” dalam laporan posisi

keuangan konsilidasian (Catatan 13).

b. Perusahaan mengelola taman air milik PIPG. Sebagai kompensasi, Perusahaan membayar uang

sewa kepada PIPG (Catatan 31c). Biaya sewa yang timbul dari transaksi ini sebesar

Rp 330.181.174 dan Rp 486.094.396 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Langsung -

Biaya Sewa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 23).

c. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak

berelasi lainnya. Saldo piutang dan utang dari transaksi ini tidak dikenakan bunga, tanpa

jaminan dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.

Rincian piutang/utang pihak yang mempunyai pihak berelasi selain usaha yang disajikan sebagai

“Piutang/Utang Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terutama timbul

dari pinjaman sementara dengan rincian adalah sebagai berikut:

Page 66: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

9. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Saldo dan transaksi yang signifikan (lanjutan)

2012 2011

Piutang Pihak Berelasi PT Pondok Indah Padang Golf Tbk (Catatan 31c) 32.500.000 32.500.000 PT Antilope Madju Puri Indah 22.395.360 22.395.360 Total 54.895.360 54.895.360 % terhadap total aset konsolidasian 0,002% 0,002%

Utang Lain-lain Pihak Berelasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200 juta) 930.644.502 930.644.502 Total 930.644.502 930.644.502

% terhadap total liabilitas konsolidasian 0,11% 0,14%

d. Kompensasi manajemen kunci

Kompensasi yang dibayar pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:

2012 2011

Dewan Komisaris & Direksi

Dewan Komisaris & Direksi

Imbalan kerja jangka pendek 29.706.939.688 26.257.719.628

Imbalan pascakerja 2.280.280.000 1.967.218.000

Total 31.987.219.688 28.224.937.628

10. PENYERTAAN SAHAM

Penyertaan saham terdiri dari:

Tempat Persentase Pemilikan Nama Perusahaan Kedudukan 2012 2011

Metode biaya perolehan PT Cipta Paramula Sedjati Jakarta 3,33% 3,33% PT Graha REI Property Jakarta 2,96% 2,96% PT Pondok Indah Padang Golf Tbk Jakarta 0,38% 0,38% PT Langgeng Krida Pratyangga Bandung 0,47% 0,47%

Metode nilai wajar PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jakarta 0,0003% 0,0003%

Page 67: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

Harga Perolehan/Nilai Wajar

Nama Perusahaan 2012 2011 Metode biaya perolehan

PT Cipta Paramula Sedjati 1.072.000.000 1.072.000.000 PT Graha REI Property 100.000.000 100.000.000 PT Pondok Indah Padang Golf Tbk 80.000.000 80.000.000 PT Langgeng Krida Pratyangga 50.000.000 50.000.000

Metode nilai wajar PT Bank Danamon Indonesia Tbk 90.320.900 65.542.600

Total 1.392.320.900 1.367.542.600 Perusahaan menerima dividen dari PT Cipta Paramula Sedjati sebesar Rp 798.000.000 dan Rp 770.000.000 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saham Seri B PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebanyak 15.986 lembar, diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai wajar saham ini masing-masing sebesar Rp 90.320.900 dan Rp 65.542.600 dan keuntungan yang belum direalisasi masing-masing sebesar Rp 62.345.750 dan Rp 37.567.450.

11. ASET REAL ESTAT

Aset real estat terdiri dari:

2012 2011

Tanah dalam pengembangan 517.888.029.169 366.645.697.320 Tanah dan bangunan siap untuk dijual 2.797.667.369 9.485.334.480

Total 520.685.696.538 376.131.031.800

Tanah dalam pengembangan merupakan tanah yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak untuk dikembangkan pada masa mendatang yang terdiri dari:

Luas (hektar)

2012 2011

Tanah proyek 105.034,79 190.253,44

Tanah komersial 181.468,34 190.724,34

Tanah kebayoran lama selatan 16.646,50 26.910,89

Tanah town house pondok indah utara - 140,00

Tanah luar proyek 149.919,99 26.497,00

Tanah mentah kebon jeruk 166,00 1.963,00

Page 68: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

11. ASET REAL ESTAT (lanjutan)

Luas (hektar)

2012 2011

Tanah sekupang 169.884,23 171.027,93 Shop house 225,00 225,00

Total 623.344,85 607.741,60

Total (Rupiah)

2012 2011

Tanah proyek 293.562.681.522 285.109.854.706 Tanah komersial 10.191.186.033 10.498.684.514 Tanah kebayoran lama selatan 8.932.536.775 8.895.308.171 Tanah town house pondok indah utara - 218.602.867 Tanah luar proyek 198.747.323.919 54.768.428.192 Tanah mentah kebon jeruk 127.912.815 2.842.375.166 Tanah sekupang 6.213.228.121 4.204.184.420 Shop house 113.159.984 108.259.284

Total 517.888.029.169 366.645.697.320

Mutasi tanah dalam pengembangan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Saldo awal 366.645.697.320 335.983.574.527

Penambahan

Pengembangan tanah 20.960.243.856 27.724.453.826

Pembelian tanah 141.954.087.865 22.098.032.700

Pengurangan

Penjualan ( 11.364.501.390) (18.486.347.281)

Reklasifikasi ke aset tetap (Catatan 13) (307.498.482) (674.016.452)

Total 517.888.029.169 366.645.697.320

Pada tahun 2011, tanah dalam pengembangan seluas 5.171,66 m2

dengan nilai tercatat sebesar

Rp 674.016.452 telah direklasifikasikan ke aset tetap tanah yang digunakan untuk pembangunan Pondok

Indah Office Park (Catatan 13).

Pada tahun 2012, tanah dalam pengembangan seluas 9.256 m2

dengan nilai tercatat sebesar

Rp 307.498.482 telah direklasifikasi ke aset tetap – tanah yang digunakan untuk Pondok Indah Office

Tower 3 (Catatan 13).

Page 69: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

11. ASET REAL ESTAT (lanjutan)

Luas tanah siap dijual dan tanah dalam pengembangan milik Perusahaan dan Entitas Anak masing-

masing 623.344,85 m2

dan 607.741,60 m2 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dimana

diantaranya terdapat tanah atas nama pihak ketiga masing-masing seluas 225.984,99 m2 dan 222.151,60

m2

untuk tahun 2012 dan 2011. Pengurusan balik nama belum dilakukan karena proses permohonan hak

ke negara masih berlangsung.

Seperti dijelaskan dalam Catatan 32, terdapat aset real estat tertentu milik Perusahaan yang masih berada dalam sengketa dengan pihak ketiga.

Pada tahun 2011, Perusahaan telah mendapat ganti rugi dari Pemerintah sebesar Rp 69.674.704.000

untuk pembebasan tanah komersial di daerah Lebak Bulus milik Perusahaan seluas 7.888 m2. Tanah

tersebut digunakan Pemerintah sebagai program pembuatan sarana umum transportasi Mass Rapid

Transportation (MRT).

Biaya perolehan terowongan sebesar Rp 26.333.665.902 merupakan aset yang akan diserahkan

Perusahaan kepada Pemda DKI (Catatan 31b) yang dicatat sebagai bagian dari ”Aset Tetap - Bangunan”

pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 13).

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, bangunan siap dijual diasuransikanpada PT Mitra, Iswara &

Rorimpandey berdasarkan suatu paket polis terhadap risiko bencana alam, risiko kebakaran dan risiko

lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 5.950.874.998 dan

Rp 5.697.283.388.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan

bahwa tidak ada penurunan potensial atas nilai aset real estat, oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan

penurunan nilai aset. 12. PROPERTI INVESTASI

Properti investasi merupakan investasi pada tanah yang dimiliki oleh perusahaan yang berlokasi di

daerah Pondok Pinang Kebayoran Jakarta Selatan, dengan luas 58.111 m2. Properti investasi tersebut

disewakan kepada pihak ketiga.

Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar Rp 20.379.087.743 dan Rp 19.158.843.600 masing-

masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dicatat sebagai

bagian dari “Pendapatan dan Penjualan Bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

(Catatan 22).

Hak legal atas tanah properti investasi berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama perusahaan yang

terletak di Jakarta berjangka waktu 20 (Dua puluh) tahun yang akan berakhir pada berbagai tanggal

antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2034 Untuk Hak Guna Bangunan yang sudah berakhir sedang

dalam proses perpanjangan oleh manajemen. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan

perpanjangan hak atas tanah pada saat berakhirnya hak tersebut dan dapat diperpanjang, karena seluruh

tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Page 70: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan penilaian manajemen, estimasi nilai wajar dari properti

investasi sebesar Rp 1.516.220.000.000.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi,

manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau

perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal

31 Desember 2012 dan 2011. 13. ASET TETAP

Rincian saldo aset tetap adalah sebagai berikut:

2012

Beginning

Balance Additions

Deductions

Reclassifications Ending Balance

Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah 235.384.175.470 170.227.498 - 341.388.482 235.895.791.450 Bangunan 1.384.716.407.148 26.896.077.901 - 245.950.923.432 1.657.563.408.481 Mesin 88.417.479.790 9.901.587.966 - 79.323.956.954 177.643.024.710 Kendaraan 3.595.176.507 592.194.182 103.247.176 - 4.084.123.513 Inventaris dan peralatan 84.687.954.540 6.500.522.884 243.262.717 331.911.805 91.277.126.512 Aset dalam penyelesaian 282.492.488.711 210.067.153.618 - (334.446.946.910) 158.112.695.419

Total Harga Perolehan 2.079.293.682.166 254.127.764.049 346.509.893 (8.498.766.237) 2.324.576.170.085

Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan 414.140.261.621 73.108.381.068 - (1.925.637.948) 485.323.004.741 Mesin 70.383.647.385 15.409.022.983 - - 85.792.670.368 Kendaraan 2.655.705.953 322.812.556 103.247.176 - 2.875.271.333 Inventaris dan peralatan 61.520.736.007 11.022.387.259 243.262.717 (8.419.899) 72.291.440.650

Total Akumulasi Penyusutan 548.700.350.966 99.862.603.866 346.509.893 (1.934.057.847) 646.282.387.092

Nilai Tercatat 1.530.593.331.200 1.678.293.782.993

2011

Beginning

Balance Additions

Deductions

Reclassifications Ending Balance

Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah 139.710.159.017 95.000.000.000 - 674.016.453 235.384.175.470 Bangunan 1.300.314.754.404 50.492.152.076 - 33.909.500.668 1.384.716.407.148 Mesin 81.181.362.385 7.273.389.655 37.272.250 - 88.417.479.790 Kendaraan 3.568.530.311 146.029.091 119.382.895 - 3.595.176.507 Inventaris dan peralatan 72.131.293.960 12.662.402.388 105.741.808 - 84.687.954.540 Aset dalam penyelesaian 115.551.560.331 200.825.705.048 - (33.884.776.668) 282.492.488.711

Total Harga Perolehan 1.712.457.660.408 366.399.678.258 262.396.953 698.740.453 2.079.293.682.166

Page 71: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

13. ASET TETAP (lanjutan)

2011

Beginning

Balance Additions

Deductions

Reclassifications Ending Balance

Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan 348.462.855.399 65.677.406.222 - - 414.140.261.621 Mesin 63.623.821.842 6.797.097.793 37.272.250 - 70.383.647.385 Kendaraan 2.430.728.759 344.360.089 119.382.895 - 2.655.705.953 Inventaris dan peralatan 47.326.393.886 14.295.099.506 100.757.385 - 61.520.736.007

Total Akumulasi Penyusutan 461.843.799.886 87.113.963.610 257.412.530 - 548.700.350.966

Nilai Tercatat 1.250.613.860.522 1.530.593.331.200

Pada tahun 2012, penambahan tanah sebesar Rp 307.498.482 merupakan reklasifikasi dari aset real estat

(Catatan 11).

Penambahan aset tetap - tanah adalah pembelian tanah dari PIPG, pihak berelasi, sebesar Rp 95 milyar

(Catatan 9a) dan reklasifikasi dari aset real estat sebesar Rp 674.016.453 pada tahun 2011 (Catatan 11).

Alokasi beban penyusutan selama 31 Desember 2012 dan2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Beban langsung (Catatan 23) 99.067.490.599 86.274.950.692 Beban usaha (Catatan 25) 795.113.267 839.012.918

Total 99.862.603.866 87.113.963.610

Penjualan aset tetap selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Harga perolehan 346.509.893 262.396.953 Akumulasi penyusutan 346.509.893 257.412.530 Nilai Buku - 4.984.422 Harga Jual 115.682.174 194.750.000

Laba Penjualan Aset Tetap 115.682.174 189.765.578

Pada tahun 2012 dan 2011, penambahan aset tetap bangunan termasuk reklasifikasidari aset dalam

penyelesaian masing-masing sebesar Rp 334.446.946.910 dan Rp 33.884.776.668 yang dicatat pada

akun “Aset Tetap - Bangunan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Page 72: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

13. ASET TETAP (lanjutan)

Biaya perolehan dan akumulasi penyusutan jembatan penyeberangan multiguna, jembatan

penyeberangan orang dan 21 toko berikut kelengkapannya masing-masing sebesar Rp 7.531.480.555

dan Rp 2.805.301.729 untuk tahun 2012, Rp 7.531.480.555 dan Rp 2.387.522.210 untuk tahun 2011

merupakan aset bangun, kelola dan alih (lihat Catatan 13) dan dicatat sebagai bagian dari “Aset Tetap -

Bangunan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Tanah dan bangunan Pondok Indah Office Tower 3 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank

jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 18).

Bangunan dan kendaraan diasuransikan pada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey dan PT Asuransi Central Asia berdasarkan suatu paket polis terhadap risiko bencana alam, risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2.902.967.298.702 dan US$ 97.272.285 pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp 2.720.552.950.740 dan US$ 104.454.969 pada tanggal 31 Desember 2011, dimana manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

2012 2011

Persentase Persentase

Jumlah Penyelesaian Jumlah Penyelesaian

Bangunan dan Mesin

PIM-3 14.679.441.644 1% 2.465.503.515 1%

PI Service Apartment 18.687.791.849 1% 10.299.096.569 2%

PIM-2 - - 1.395.911.535 1%

Wisma Pondok Indah 1.897.274.769 90% 239.806.797.544 73%

Street Gallery 97.041.768.046 68% 25.671.121.548 20%

Mal Simatupang 2.277.033.407 1% 1.454.895.000 1%

Bangunan parkir-park 21 - - 1.036.630.000 1%

PIM-1 Renovasi 4.061.441.637 61% - -

Pondok Indah Hotel 18.479.505.065 1% - -

Lain-lain (dibawah

Rp 300 juta)

988.439.000

1%

362.533.000

1%

Total 158.112.695.417 282.492.488.711

Pada tahun 2012 dan 2011, biaya pinjaman bersih yang dikapitalisasi ke akun aset dalam penyelesaian

adalah sebesar Rp 5.270.830.128 dan Rp 6.121.218.750.

Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-

perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012

dan 2011sebagaimana yang dimaksud dalam PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”.

Page 73: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

14. UTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA

Akun ini terutama merupakan uang pemesanan penjualan tanah dari pembeli, uang pemesanan sewa

ruangan dari penyewa dan lainnya yang telah diterima namun belum dapat diidentifikasi oleh

Perusahaan yang terdiri dari:

2012 2011

Titipan 13.178.369.590 27.823.775.871

Titipan pajak 158.731.326 561.838.965

Kelebihan bayar sewa 802.286.110 802.286.110

Lain-lain 114.627.446 581.350.283

Total 14.254.014.472 29.769.251.229

15. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

Pajak Penghasilan

Pasal 21 1.773.804.668 911.862.250

Pasal 4 (2) 115.213.722 544.896.491

Pasal 23 346.641.283 172.625.571

Pasal 26 - 375.642.145

Pasal 29 50.971.815 49.376.133

Pajak pertambahan nilai 4.227.119.303 5.110.015.689

Total 6.513.750.791 7.164.418.279

b. Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba

rugi komprehensif konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagi berikut:

2012 2011

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

448.355.218.609

400.275.383.809

Rugi (laba) sebelum beban pajak penghasilan –

Anak Perusahaan

(116.793.491)

917.514.844

Laba sebelum beban pajak penghasilan – Perusahaan 448.238.425.118 401.192.898.653

Pendapatan Perusahaan yang dikenakan pajak final

Sewa (559.785.606.567) (497.634.027.614)

Page 74: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Kini (lanjutan) 2012 2011

Jasa pelayanan (163.015.814.145) (139.889.542.649)

Real estat (66.967.553.798) (98.294.924.957)

Lain-lain (102.160.496.244) (90.994.379.400)

Beban usaha Perusahaan sehubungan dengan

pendapatan yang dikenakan pajak final

444.459.806.960

421.152.643.089

Beda Tetap:

Biaya pajak - 5.486.525.191

Total (447.469.663.794) (400.173.706.340)

Laba fiskal Perusahaan 768.761.324 1.019.192.313

Dibulatkan 768.762.000 1.019.192.000

Pajak Penghasilan Tidak Final

Perusahaan 192.190.500 254.798.000

Anak Perusahaan 13.405.750 1.749.625 Pajak Penghasilan Final Perusahaan

dengan tarif 10% 80.609.216.093 71.066.515.194 dengan tarif 6% 850.621.070 816.201.823 dengan tarif 5% 3.583.014.600 5.127.217.948

Anak Perusahaan dengan tarif 10% 397.260 - dengan tarif 5% 56.117.635 6.750.000

Total Beban Pajak Kini 85.304.962.908 77.273.232.590 Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar di muka Final

Perusahaan 113.386.566.869 105.310.852.599 Anak Perusahaan - -

Tidak Final Perusahaan 73.498.890 207.171.492 Anak Perusahaan - -

Total 113.460.065.759 105.518.024.091 Lebih bayar pajak kini 28.155.102.851 28.244.791.501

Lebih (kurang) bayar pajak penghasilan

pasal 4(2) - final

Perusahaan 28.189.090.671 28.300.917.634 Anak perusahaan 16.983.995 (6.750.000)

Utang pajak penghasilan pasal 29 Perusahaan (37.566.065) (47.626.508) Anak Perusahaan (13.405.750) (1.749.625)

Total 28.155.102.851 28.244.791.501

Page 75: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Kini (lanjutan)

Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2011 sesuai dengan angka estimasi di atas, sedangkan untuk tahun 2012, Perusahaan akan menyampaikan SPT-nya sesuai dengan angka di atas.

c. Surat Ketetapan Pajak

Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00002/490/09/062/11 dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas pajak penghasilan final pasal 4(2) untuk masa tahun pajak Desember 2009. Dalam SKPLB tersebut, DJP menetapkan lebih bayar pajak penghasilan final pasal 4(2) sebesar Rp 570.400.000. Perusahaan telah menyetujui dan telah membukukan hasil ketetapan tersebut.

Pada tanggal 28 Juli 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00002/206/07/062/11 dari DJP atas pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2007. Dalam SKPKB tersebut, DJP menetapkan kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 2.354.505.360 termasuk penalti dan telah mencatatnya sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Adapun jumlah pokok yang harus dibayar oleh Perusahaan Rp 1.590.882.000. SKPKB ini dikompensasi dengan SKPLB dan kekurangannya sebesar Rp 1.784.105.360 telah dibayar Perusahaan pada tanggal 25 Agustus 2011.

Pada tanggal 7 Juni 2011, Perusahaan menerima Surat Teguran (ST) No.ST-00433/WPJ.04/KP.1104/2011 atas tunggakan pajak penghasilan pasal 23 untuk masa pajak April 2009 sebesar Rp 1.054.799.996 dan telah mencatatnya sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan telah menyetujui dan telah membukukan hasil ketetapan tersebut. Pada tahun 2011, Perusahaan juga menerima SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 23 dan pajak pertambahan nilai dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk pajak penghasilan badan, pasal 4 (2), pasal 21, pasal 23 dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2007 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 254.570.215 termasuk penalti dan telah mencatatnya sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. SKPKB dan STP ini telah dibayar seluruhnya pada tanggal 25 Agustus 2011. Perusahaan telah menyetujui dan telah membukukan hasil ketetapan tersebut.

16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Saldo beban yang masih harus dibayar terdiri dari:

2012 2011

Biaya Administrasi dan Umum 4.355.877 37.051.767 Biaya bunga yang masih harus dibayar 422.841.613 272.593.750 Listrik 9.096.422.250 8.541.037.173 Air 816.609.760 1.045.901.751

Page 76: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan)

2012 2011

Telepon 111.815.667 105.418.131 Lain-lain 18.746.493 290.000.000

Total 10.470.791.660 10.292.002.572

17. UANG MUKA DITERIMA DAN JAMINAN

Uang muka diterima jangka pendek terdiri dari : 2012 2011

Uang muka diterima

Sewa (Catatan 3s) 332.158.703.979 320.285.359.930

Jasa pelayanan 33.185.577.633 35.926.623.940 Tanah dan bangunan 402.132.000 17.083.701.148 Parkir 56.856.500 417.970.585 Total 365.803.270.112 373.713.655.603

Jaminan jangka panjang terdiri dari:

2012 2011

Jaminan

Sewa 45.531.869.549 37.678.050.167

Jasa pelayanan 26.288.405.132 23.155.118.062

Telepon 13.760.712.084 12.909.713.902

Listrik 8.523.997.982 8.191.297.828

Lain-lain 1.976.869.585 1.646.097.203

Total 96.081.854.332 83.580.277.162 Jaminan yang diterima dari penyewa ruang perkantoran, pusat perbelanjaan dan apartemen merupakan uang jaminan tanpa bunga yang akan dikembalikan kepada penyewa pada saat masa sewa berakhir.

Page 77: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

Pinjaman bank jangka panjang ini terdiri dari:

2012 2011

PT Bank Central Asia Tbk

Kredit investasi (KI) (setelah dikurangi provisi bank yang

belum diamortisasi sebesar Rp 2.202.517.316 pada tahun

2012 dan Rp 2.398.081.551 pada tahun 2011)

271.322.478.056

89.101.918.449

Dikurangi: Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun (49.453.772.685) (13.397.658.607)

Bagian Jangka Panjang 221.868.705.371 75.704.259.842

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 7 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) 3 dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan kredit maksimum sebesar Rp 300 milyar. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan gedung perkantoran Wisma Pondok Indah III. Jangka waktu pinjaman adalah 8 (delapan) tahun, termasuk masa tenggang (grace period) 6 ( enam) bulan sejak tanggal penarikan pertama sampai dengan 7 April 2018. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan telah mencairkan fasilitas KI 3 sebesar Rp 101.500.000.000, dan sisa dari fasilitas kredit investasi tersebut Perusahaan diberikan batas waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit sampai dengan tanggal 7 Oktober 2012 dan diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012 dengan surat BCA No.30347/GBK/2012. Pinjaman ini dijamin dengan: - Tanah dan bangunan Wisma Pondok Indah III meliputi:

Tanah dan bangunan yang merupakan hasil pemisahan dari sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 5180 seluas 2.479 m

2 dari luas keseluruhan 16.368 m

2 terletak di Kecamatan

Kebayoran Lama Selatan, Kelurahan Pondok Pinang (Catatan 13).

Tanah dan bangunan yang merupakan hasil pemisahan dari sertifikat HGB No. 7547 seluas 1.164 m

2 dari luas keseluruhan 4.174 m

2 terletak di Kecamatan Kebayoran Lama Selatan,

Kelurahan Pondok Pinang (Catatan 13).

Tanah negara seluas 2.664 m2 dari luas keseluruhan 4.294 m

2 yang terletak di Jalan Kartika

Utama yang masih dalam proses menjadi hak guna bangunan (Catatan 11).

Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 4998 seluas 32.049 m2 di Jalan Metro Pondok

Indah Blok III B, Jakarta Selatan (Catatan 13). - Cash flow dari Mal Pondok Indah I. - Cash flow dari Pondok Indah Office Tower III.

Pada tahun 2012 dan 2011, tingkat suku bunga efektif masing-masing sebesar 9,25% dan 9,75% per tahun.

Page 78: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

Sesuai dengan perjanjian, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain persyaratan administrasi dan pembatasan keuangan tertentu. Persayaratan administrasi yang penting adalah liabilitas menyampaikan laporan secara berkala ke pihak bank. Pembatasan keuangan yang penting adalah menjaga dan memelihara Current Ratio tidak kurang dari 1 kali, Time Interest Earned Ratio tidak kurang dari 2 kali, Leverage Ratio tidak lebih dari 1,5 kali.

19. MODAL SAHAM

Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Registrar, Biro Administrasi Efek, komposisi pemegang saham dan persentase pemilikannya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

Persentase

PemegangSaham Total Saham Pemilikan Total

PT Karuna Paramita Propertindo

449.847.650

47,44% 44.984.765.000

PT Penta Cosmopolitan 71.041.550 7,49% 7.104.155.000

PT Buditama Nirwana 67.842.027 7,15% 6.784.202.700

PT Dwitunggal Permata 67.189.027 7,09% 6.718.902.700

PT Apratima Sejahtera 67.189.027 7,09% 6.718.902.700

PT Putra Berlian Kencana 41.740.527 4,40% 4.174.052.700

Ir. Soekrisman (komisaris) 22.396.344 2,36% 2.239.634.400

Ir. H. Ismail Sofyan (komisaris) 3.531.977 0,37% 353.197.700

Ir. Hiskak Secakusuma (komisaris) 1.066.494 0,11% 106.649.400

Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) 156.349.377 16,50% 15.634.937.700

Total 948.194.000 100,00% 94.819.400.000

2011

Persentase

PemegangSaham Total Saham Pemilikan Total

PT Karuna Paramita Propertindo

449.839.650

47,44% 44.983.965.000

PT Buditama Nirwana 67.842.027 7,15% 6.784.202.700

PT Dwitunggal Permata 67.189.027 7,09% 6.718.902.700

PT Apratima Sejahtera 67.189.027 7,09% 6.718.902.700

PT Putra Berlian Kencana 67.189.027 7,09% 6.718.902.700

PT Penta Cosmopolitan 63.989.550 6,75% 6.398.955.000

Ir. Soekrisman (komisaris) 22.396.344 2,36% 2.239.634.400

Ir. H. Ismail Sofyan (komisaris) 3.531.977 0,37% 353.197.700

Ir. Hiskak Secakusuma (komisaris) 1.066.494 0,11% 106.649.400

Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) 137.960.877 14,55% 13.796.087.700

Total 948.194.000 100,00% 94.819.400.000

Page 79: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ANTARA ENTITAS SEPENGENDALI

Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali.

Sesuai persetujuan dari para pemegang saham tanggal 18 September 2008 yang diaktakan dalam Akta

Notaris No. 61 dan 62 dari Popie Savitri Martosuhardjo, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham

telah menyetujui peralihan saham PT Antilope Madju Puri Indah (AMPI) dari Perusahaan kepada

PT Pondok Indah Development (PID). Peralihan saham AMPI dari Perusahaan kepada PID dilakukan

dengan memperoleh persetujuan dari Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan

dengan surat persetujuan No.S-552/WPJ.04/BD.0501/2008 tanggal 19 November 2008. Menurut

pendapat hukum, peralihan tersebut merupakan pemisahan tidak murni sesuai UU No. 40 tahun 2007

pasal 128 dan pasal 135.

Perjanjian pemisahan unit usaha antara Perusahaan dan PID diaktakan dalam Akta Notaris No. 37

tanggal 19 Desember 2008 dari Popie Savitri Martosuhardjo, S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan akta

notaris tersebut Perusahaan melakukan peralihan investasi saham milik Perusahaan dalam AMPI

sejumlah 2.497.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, yang mewakili 99,9% saham

AMPI dengan nilai buku investasi sebesar Rp 316.856.104.932 per tanggal 30 November 2008 kepada

PID.

Dalam peralihan ini, nilai buku sebesar Rp 316.856.104.932 beralih dari Perusahaan kepada PID tanpa

nilai penggantian dari PID kepada Perusahaan, karena manajemen dan komposisi pemegang saham

Perusahaan dan PID sama (sepengendali), dan berdasarkan PSAK No. 38 ”Akuntansi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali”, nilai buku investasi sebesar Rp 316.856.104.932 yang beralih dengan tanpa

nilai penggantian ini dicatat sebagai ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Sepengendali” bagian dari

ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. 21. DIVIDEN DAN SALDO LABA

a. Cadangan Wajib

Undang-Undang Perseroan Terbatas Tahun 1995 sebagaimana telah diubah melalui Undang-Undang No. 40/2007, mewajibkan perusahaan di Indonesia untuk menyisihkan sebagian dari laba bersihnya untuk tujuan pembentukan cadangan wajib sampai sebesar 20% dari jumlah modal saham yang ditempatkan. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.

b. Dividen Tunai

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan tanggal 28 April 2012 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 73 tanggal 28 April 2012, dari M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 142.229.100.000 dari laba tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2011. Dividen ini telah dibayarkan seluruhnya pada tanggal 7 Juni 2012

Page 80: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

21. DIVIDEN DAN SALDO LABA (lanjutan)

b. Dividen Tunai (lanjutan)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 30 tanggal 28 April 2011, dari M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 118.524.250.000 dari laba tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 yang telah dibayarkan seluruhnya pada tanggal 8 Juni 2011.

22. PENDAPATAN DAN PENJUALAN BERSIH

Rincian pendapatan dan penjualan bersih – pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pendapatan Sewa dari:

Pusat perbelanjaan 467.581.159.934 428.169.027.417

Perkantoran 118.472.050.299 94.551.695.141

Apartemen 113.006.521.805 92.259.558.185

Tanah (Catatan 11 dan 12) 23.745.661.277 22.543.289.520

Penjualan bersih dari:

Tanah 54.152.361.244 92.649.324.957

Tanah dan bangunan 13.927.952.554 5.780.600.000

Listrik, air dan gas 87.307.184.339 80.208.706.606

Tiket taman air 3.800.009.948 4.101.268.877

Lain-lain 6.512.649.711 5.880.060.563

Total 888.505.551.111 826.143.531.266

Seluruh pendapatan dan penjualan bersih diperoleh dari pihak ketiga yang masing-masing tidak melebihi

10% dari jumlah pendapatan. Nama-nama penyewa terbesar antara lain PT Metropolitan Retailmart,

PT Mitra Adiperkasa, PT Ace Hardware Indonesia, PT Panen Lestari, PT Gramedia Asri Media dan

PT Exertainment Indonesia.

23. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban langsung dan beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Beban Langsung

Listik, air dan gas 120.863.216.460 114.935.927.272

Penyusutan (Catatan 13) 99.067.490.599 86.274.950.692

Pemeliharaan dan perbaikan 46.282.610.221 48.181.246.481

Page 81: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

23. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

2012 2011

Beban Langsung

Gaji dan tunjangan 33.775.022.096 29.922.670.842

Keamanan 25.936.928.006 18.963.165.816

Pemasaran dan promosi 16.330.947.695 15.281.039.571

Asuransi 2.191.009.983 2.238.228.849

Telepon 1.011.784.863 1.121.242.295

Biaya kantor 747.435.897 977.632.063

Sewa (Catatan 9b) 741.051.311 1.078.568.428

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 300 juta) 84.387.500 126.129.433

Total Beban Langsung 347.031.884.631 319.100.801.742

Beban Pokok Penjualan

Tanah 11.364.501.390 18.486.347.280

Tanah dan bangunan 6.884.746.556 4.163.043.485

Total Beban Pokok Penjualan 18.249.247.946 22.649.390.765

Total 365.281.132.577 341.750.192.507

Total beban pokok penjualan dalam unit sebagai berikut:

2012 2011

Unit Unit

Penjualan kaveling dan bangunan komersial 3 2

Penjualan kaveling Pondok Indah 4 3

Penjualan tanah luar proyek 13 18

Total 20 23

24. PENDAPATAN LAINNYA

Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut: 2012 2011

Pendapatan selisih kurs 5.495.848.703 3.771.867.488 Pendapatan bunga 3.545.750.875 4.059.119.712 Penghasilan dividen 798.000.000 770.000.000 Laba penjualan aset tetap (Catatan 13) 115.682.174 189.765.577

Page 82: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

24. PENDAPATAN LAINNYA (lanjutan)

2012 2011

Pendapatan administrasi 8.101.483.260 5.405.910.506 Pendapatan pemeliharaan lingkungan/keamanan 1.247.632.123 1.212.151.870 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1milyar) 1.407.150.508 1.351.637.578 Total 20.711.547.643 16.760.452.731

25. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

2012 2011

Gaji dan tunjangan 58.448.810.449 55.790.893.063 Penyisihan imbalan kerja (Catatan 27) 10.804.180.600 9.483.301.604 Beban kantor (Catatan 31a) 4.495.922.687 3.811.385.919 Sumbangan 3.862.674.972 765.717.462 Keamanan 2.320.551.655 2.310.927.010 Listrik, Air, gas dan telepon 1.445.540.203 1.558.812.772 Pemeliharaan dan perbaikan 818.476.410 671.670.433 Penyusutan (Catatan 13) 795.113.267 839.012.918 Pemasaran dan promosi 790.921.609 1.889.282.918 Honorarium tenaga ahli 609.980.641 829.109.561 Asuransi 560.445.711 582.816.105 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 1.160.071.123 1.122.703.572 Total 86.112.689.327 79.655.633.337

26. BEBAN LAINNYA

Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut:

2012 2011

Beban pemeliharaan lingkungan/keamanan 2.913.132.949 2.756.005.720 Beban administrasi 2.132.785.593 2.592.074.229 Biaya selisih kurs 268.110.239 7.389.192.661 Beban pajak - 5.486.525.191 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 212.252.491 1.949.919.828 Total 5.526.281.272 20.173.717.629

Page 83: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan pasca kerja karyawan sebesar

Rp 53.500.497.261 dan Rp 45.426.742.661 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan

estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak memperoleh manfaat tersebut

adalah sebanyak 725 dan 723 karyawan masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.

Beban penyisihan imbalan pasca kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif

adalah sebesar Rp 10.804.180.600 dan Rp 9.483.301.604 masing-masing selama tahun 2012 dan 2011,

dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” (lihat Catatan 25).

Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca kerja karyawan untuk tahun 2012 dan tahun 2011

berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo,

aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 16 Januari 2013 dan

1 Maret 2012, menggunakan metode “Projected Unit Credit”, sedangkan Entitas Anak mencatat

liabilitas imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan estimasi yang dibuat oleh manajemen Entitas Anak.

Asumsi-asumsi pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam laporan mereka untuk tahun 2012 dan 2011

adalah sebagai berikut:

2012 2011

Umur pensiun normal 55 – 60 tahun 55 – 60 tahun

Tingkat diskonto 8,25% 8,25%

Kenaikan gaji tahunan 10% 10% Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 25) adalah:

2012 2011

Biaya jasa kini 5.340.880.600 4.166.624.604

Biaya bunga 3.640.225.000 3.823.394.000

Biaya jasa lalu 214.730.000 214.730.000

Keuntungan aktuarial 1.222.794.000 487.302.000

Tambahan pembayaran manfaat 385.551.000 791.251.000

Total 10.804.180.600 9.483.301.604

Page 84: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Jumlah liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2012 2011

Biaya kini liabilitas yang tidak didanai 77.380.526.261 65.471.008.661

Biaya jasa lalu yang belum diakui – non vested (312.366.000) (527.096.000)

Kerugian aktuarial yang belum diakui (23.567.662.000) (19.517.170.000)

Saldo Akhir 53.500.497.261 45.426.742.661

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2012 2011

Saldo awal 45.426.742.661 37.738.390.057

Beban tahun berjalan 10.804.180.600 9.483.301.604

Pembayaran manfaat (2.730.426.000) (1.794.949.000)

Saldo Akhir 53.500.497.261 45.426.742.661

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Pengelolaan Modal

Kebijakan pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa rasio modal selalu

dalam keadaan kondisi sehat agar dapat mendukung kinerja usaha dan memaksimalkan nilai dari

pemegang saham.

Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan

dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.

Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk

mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen

bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return) yang optimal,

termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan

(stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti pada tahun-

tahun sebelumnya.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio

utang jangka pendek terhadap aset lancar (current ratio), time interest earned ratio dan leverage ratio.

Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan Current Ratio tidak kurang dari 1 kali, Time Interest

Earned Ratio tidak kurang dari 2 kali, Leverage Ratio tidak lebih dari 1,5 kali pada tanggal

31 Desember 2012.

Page 85: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2012, akun-akun Perusahaan yang membentuk current ratio, time interest

earned ratio dan leverage ratio adalah sebagai berikut:

2012 2011

Aset lancar 313.569.066.577 191.629.806.774

Liabilitas jangka pendek 472.229.155.490 445.208.762.571

Rasio aset lancar terhadap utang lancar (current ratio) 66,40% 43,04%

2012 2011

Laba bersih sebelum beban pajak dan bunga 452.296.995.578 401.324.440.524

Beban bunga tahun berjalan 3.941.776.969 1.049.056.715

Rasio bunga berjangka (time interest earned ratio) 114,74 382,56

2012 2011

Pinjaman jangka pendek 49.453.772.685 13.397.658.607

Pinjaman jangka panjang 221.868.705.371 75.704.259.842

Total pinjaman 271.322.478.056 89.101.918.449

Total ekuitas 1.709.523.427.398 1.488.677.271.697

Rasio hutang terhadap ekuitas (leverage ratio) 15,87% 5,99%

Manajemen Risiko Keuangan

Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang

asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara

keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh

merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan Kelompok Usaha. Manajemen mereview dan

menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah ini, dan juga

memantau risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Kelompok Usaha gagal

memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Kelompok Usaha. Risiko kredit terutama berasal dari

piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.

Kelompok Usaha telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit.

Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan. Kelompok Usaha mempertimbangkan

”Probability of Default” (PD) pelanggan atas kewajiban dan kemungkinan rasio pemulihan atas

kewajiban yang telah wanprestasi (“Loss Given Default”) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin

untuk membandingkan dengan hasil aktualnya.

Page 86: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

a. Risiko Kredit (lanjutan)

LGD merupakan ekspektasi Kelompok Usaha atas besarnya kerugian dari suatu piutang pada saat

wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. LGD

biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang

telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas

penurunan nilai).

Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini

disebabkan keragaman pelanggan.

Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya mencakup kas dan setara kas dan deposito

yang dibatasi penggunaannya dan jaminan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul

karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok Usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan

simpanan di bank dengan memantau reputasi bank. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai

tercatat.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan

eksposur maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen berikut ini:

2012 2011 Kas dan setara kas 234.584.159.078 117.021.709.413 Piutang usaha 41.548.186.230 42.399.233.148 Aset keuangan lancar lainnya 607.523.174 674.628.975 Deposito yang dibatasi penggunaannya 856.215.363 829.138.947 Total 277.596.083.845 160.924.710.483

b. Risiko Tingkat Suku Bunga

Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas

risiko nilai wajar maupun arus kas.

Eksposur Perusahaan terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman.

Kebijakan Perusahaan adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan.

Page 87: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat

jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara

kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber

pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah

fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Kelompok Usaha

mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat dari pemberi

pinjaman yang andal.

Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam

rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-

derivatif dan derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap

arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto

(termasuk pembayaran pokok dan bunga).

Jumlah tercatat

Kurang dari 1

tahun

Antara 1-2 tahun

Lebih dari 2

tahun

Utang usaha dan utang lain-lain 39.987.570.242 25.036.270.040 13.178.369.590 1.772.930.612

Beban yang masih harus dibayar 10.470.791.660 10.470.791.660 - -

Pinjaman bank 271.322.478.056 49.453.772.685 50.167.832.168 171.700.873.203

321.780.839.958 84.960.834.385 63.346.201.758 173.473.803.815

29. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang

usaha - neto dan aset keuangan lancar lainnya - neto yang timbul dari kegiatan usahanya. Liabilitas keuangan

Kelopok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman jangka

panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh

tempo dalam waktu satu tahun yang tujuan utamanya untuk pembiayaan kegiatan usaha.

Page 88: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

29. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen

keuangan Kelompok Usaha yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal

31 Desember 2012 dan 2011.

2012

Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan:

Kas dan setara kas 234.584.159.078 234.584.159.078

Piutang usaha 41.548.186.230 41.548.186.230

Aset keuangan lancar lainnya 607.523.174 607.523.174

Deposito yang dibatasi penggunaannya 856.215.363 856.215.363

Total 277.596.083.845 277.596.083.845

Liabilitas keuangan:

Utang usaha 24.802.911.268 24.802.911.268

Utang lain-lain pihak ketiga 14.254.014.472 14.254.014.472

Utang lain-lain berelasi 930.644.502 930.644.502

Beban masih harus dibayar 10.470.791.660 10.470.791.660

Pinjaman bank jangka panjang - lancar 49.453.772.685 49.453.772.685

Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian

lancar

221.868.705.371 221.868.705.371

Total 321.780.839.958 321.780.839.958

2011

Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan:

Kas dan setara kas 117.021.709.413 117.021.709.413

Piutang usaha 42.399.233.148 42.399.233.148

Aset keuangan lancar lainnya 674.628.975 674.628.975

Deposito yang dibatasi penggunaannya 829.138.947 829.138.947

Total 160.924.710.483 160.924.710.483

Liabilitas keuangan:

Utang usaha 9.941.131.779 9.941.131.779

Utang lain-lain pihak ketiga 29.769.251.229 29.769.251.229

Utang lain-lain berelasi 930.644.502 930.644.502

Beban yang masih harus dibayar 10.292.002.572 10.292.002.572

Pinjaman bank jangka panjang - lancar 13.397.658.607 13.397.658.607

Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian

lancar

75.704.259.842 75.704.259.842

Total 140.034.948.531 140.034.948.531

Page 89: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

29. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

Berdasarkan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” terdapat tingkat hirarki nilai wajar

sebagai berikut:

a) harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1).

b) input selain harga kuotasi yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari

harga) (tingkat 2), dan

c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input

yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Nilai wajar untuk instrumen yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai

pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Kelompok Usaha untuk aset keuangan

adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask

price). Instrumen keuangan ini masuk dalam tingkat 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan

menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi

sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input

signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2, antara

lain dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi

pasar yang dapat diamati untuk instrument dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas,

piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang usaha, utang

lain-lain dan beban yang masih harus dibayar) sangat mendekati nilai tercatat karena dampak

pendiskontoan yang tidak signifikan.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka

instrumen tersebut masuk kedalam tingkat 3.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat

dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (“willing parties”), bukan

dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok

instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

1. Kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha-neto, aset keuangan

lancar lainnya – neto

Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo

dalam waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan

nilai wajar dari aset keuangan tersebut. 2. Utang usaha, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam

waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mencerminkan

nilai wajar dari liabilitas keuangan tersebut.

Page 90: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

29. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

3. Pinjaman bank jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.

30. INFORMASI SEGMEN USAHA

Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan laporan yang ditelaah oleh pejabat eksekutif tertinggi yang digunakan untuk mengambil keputusan strategis. Maksud dan tujuan Kelompok Usaha antara lain berusaha dalam bidang penyewaan ruang pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen, penjualan tanah dan perhotelan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Kelompok Usaha menjalankan usahanya secara terintegrasi. Informasi segmen yang diberikan kepada pejabat eksekutif tertinggi untuk setiap segmen dilaporkan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

Pusat Perbelanjaan Perkantoran Apartemen Real Estate

Taman Air

Hotel Jumlah Eliminasi Konsolidasi

Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Pendapatan

dan penjualan bersih 538.749.432 130.343.391 123.786.743 91.825.975 3.800.010

- 888.505.551 - 888.505.551

Total Pendapatan 538.749.432 130.343.391 126.786.743 91.825.975 3.800.010

- 888.505.551 - 888.505.551

HASIL

Hasil segmen 313.042.271 58.901.452 52.375.831 12.642.290 454.661

(304.776) 437.111.729 - 437.111.729

Laba Usaha

437.111.729 Beban bunga (3.941.777) Penghasilan

bunga

3.545.751 Penghasilan lain-lain

11.639.515

Beban pajak (85.304.963)

Laba bersih 363.050.256 Minority Interest

(68)

Laba bersih 363.050.186

INFORMASI LAINNYA

Aset segmen 749.889.012 554.418.407 385.846.130 89.954.795 7.189.606

18.501.865 1.805.799.815 (10.380.490) 1.795.419.325 Aset

Perusahaan yang tidak dapat dialokasi

757.784.315

Total aset yang dikonsolidasi

2.553.203.640

Page 91: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

2012

Pusat

Perbelanjaan Perkantoran Apartemen Real Estate Taman Air

Hotel Jumlah Eliminasi Konsolidasi

Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000

Liabilitas

segmen (311.594.569) (73.764.059) (109.638.519) (79.021.443) (143.828)

(69.513) (574.231.931) 5.091.473 (569.140.458)

Liabilitas

Perusahaan yang tidak

dapat

dialokasi

(274.539.754)

Total liabilitas

yang dikonsolidasi

(843.680.212)

Pengeluaran modal 113.086.374 110.107.421 9.990.125 2.427.796 36.543

18.479.505 254.127.764

- 254.127.764

Penyusutan 39.366.971 27.347.098 31.875.812 795.113 477.610 - 99.862.604 - 99.862.604

2011

Pusat

Perbelanjaan Perkantoran Apartemen Real Estate Taman Air Hotel Jumlah Eliminasi Konsolidasi

Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000

Pendapatan

dan

penjualan

bersih 494.679.301 104.641.105 101.748.642 120.973.214 4.101.269 - 826.143.531 - 826.143.531

Total

Pendapatan 494.679.301 104.641.105 101.748.642 120.973.214 4.101.269 - 826.143.531 - 826.143.531

HASIL

Hasil segmen 290.007.447 60.642.375 29.915.082 23.479.586 693.215 - 404.737.705 - 404.737.705

Laba Usaha

404.737.705

Beban bunga (1.049.057)

Penghasilan

bunga

4.059.120

Beban lain-

lain

(7.472.385)

Beban pajak (77.273.233)

Laba bersih 323.002.151

INFORMASI

LAINNYA

Aset segmen 672.447.808 470.535.808 410.436.042 60.696.613 7.793.881 - 1.621.910.152 (7.802.500) 1.614.107.652 Aset

Perusahaan

yang tidak dapat

dialokasi 524.489.662

Total aset

yang

dikonsolidasi

2.138.597.314

Page 92: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

2011

Pusat

Perbelanjaan Perkantoran Apartemen Real Estate Taman Air

Hotel Jumlah Eliminasi Konsolidasi

Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000

Liabilitas

segmen (278.857.690) (62.212.742) (120.302.291) (100.457.787) (171.157)

- (562.001.667) 4.168.590 (557.833.077)

Liabilitas

Perusahaan yang tidak

dapat

dialokasi

(92.086.966)

Total liabilitas

yang dikonsolidasi

(649.920.042)

Pengeluaran

modal 156.136.133 177.408.261 32.086.208 638.806 130.270

- 366.399.678

- 366.399.678

Penyusutan (39.496.559) (12.376.401) (33.921.920) (839.013) (480.070) -

(87.113.964) -

(87.113.964)

31. PERJANJIAN-PERJANJIAN

a. Pada tanggal 4 April 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pemda DKI) untuk pembangunan dan pengelolaan

jembatan penyeberangan multiguna dan jembatan penyeberangan orang beserta fasilitasnya dari

gedung Mal Pondok Indah I ke gedung Mal Pondok Indah II. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan

membangun 34 toko beserta kelengkapannya dan mengelola jembatan tersebut untuk jangka waktu

25 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2031. Pada akhir masa perjanjian, Perusahaan akan

menyerahkan kembali jembatan penyeberangan multiguna, jembatan penyeberangan orang dan 21

toko berikut kelengkapannya kepada Pemerintah DKI yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Tetap

– Bangunan” (Catatan 13), sedangkan 13 toko menjadi hak Perusahaan. Selama jangka waktu

perjanjian, Pemerintah DKI menerima bagi hasil usaha dan kontribusi masing-masing sebesar

Rp 3,9 milyar yang pembayarannya diatur dalam perjanjian.

Beban bagi hasil usaha dan kontribusi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

dan 2011 masing-masing sebesar Rp 666.000.000 dan Rp 634.000.000 yang dicatat sebagai bagian

dari “Beban Kantor” (Catatan 25) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

b. Pada tanggal 2 Pebruari 1998, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pemda DKI

mengenai kewajiban yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain jalan-jalan, saluran-saluran

air, penerangan jalan umum dan taman-taman yang akan diserahkan kepada Pemda DKI apabila

telah selesai pembangunannya. Perjanjian ini berlaku berjangka waktu 15 (lima belas) tahun sejak

tanggal 14 Pebruari 1997 sampai tanggal 14 Pebruari 2012. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai

dengan tanggal 14 Pebruari 2027 sesuai dengan surat perpanjangan perjanjian kerjasama No. 26

tahun 2012 pada tanggal 26 September 2012. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen

diterbitkan, tidak ada lagi kewajiban yang harus dipenuhi oleh Perusahaan dan aset tersebut belum

diserahkan kepada Pemerintah.

Page 93: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

31. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset yang belum diserahkan kepada Pemda DKI adalah:

- terowongan lokasi di simpang Mal Pondok Indah yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Real

Estate” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).

- tanah di lokasi lebak bulus dengan peruntukan rencana jalan (Mjl) seluas 3.829 m2, tanah dengan

peruntukan penyempurnaan hijau taman (Pht) seluas ± 1.542 m2, tanah dengan peruntukan

Penyempurnaan saluran/waduk (Psw) seluas ± 700 m2, dan dicatat sebagai bagian dari “Aset Real

Estate – Tanah” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).

- tanah di lokasi Vila Pondok Indah dengan peruntukan Marga Jalan (Mjl) seluas ± 9.650 m2

dan

Penyempurnaan hijau taman (Pht) seluas ± 1.680 m2

dan dicatat sebagai bagian dari “Aset Real

Estat” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).

- tanah di lokasi kantin Mal Pondok Indah dengan peruntukan Penyempurnaan hijau taman (Pht)

seluas ± 3.742 m2, peruntukan Marga Drainase dan Tata air (Mdt) ± 1.309 m

2, peruntukan Marga

jalan (Mjl) seluas ± 3.241 m2

dan dicatat sebagai bagian dari “Aset tetap” pada laporan posisi

keuangan konsolidasian (Catatan 13).

- tanah di lokasi di Margaguna dengan peruntukan rencana jalan seluas ± 4.165 m2, peruntukan

Phu seluas ± 299 M2, peruntukan normalisasi kali ± 148 m

2, dan dicatat sebagai bagian dari ”Aset

Real Estate” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).

c. Berdasarkan Perjanjian Pendahuluan Manajemen tanggal 28 Pebruari 1994, PIPG menyerahkan hak

pengelolaan kolam renang kepada Perusahaan, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak

tanggal 1 Maret 1994 sampai 28 Pebruari 1999. Perjanjian ini telah diperpanjang dengan Perjanjian

Sewa Menyewa No. PSM/001/DD/PIPG/II/09.E tanggal 27 Pebruari 2009, masa sewa diperpanjang

10 tahun, terhitung sejak tanggal 1 Maret 2009 dan akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2019.

Harga sewa untuk 5 tahun ke-1 adalah Rp 40.516.875 per bulan dan 5 (lima) tahun ke-2 adalah

Rp 44.568.563 per bulan tidak termasuk pajak pertambahan nilai. Disamping itu, Perusahaan wajib

memberikan uang jaminan langganan listrik dan air kepada PIPG dengan jumlah keseluruhan

Rp 32.500.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Piutang Pihak Berelasi” pada laporan posisi

keuangan konsolidasian (Catatan 9c).

Selama masa perpanjangan, seluruh biaya perbaikan/renovasi yang bersifat struktural maupun

penggantian sparepart ditanggung oleh Perusahaan.

d. Pada tanggal 16 Desember 2008, Perusahaan dan PT Securindo Packatama Indonesia (SPI)

memiliki Perjanjian Sewa Menyewa lokasi parkir yang berada di lokasi parkir Mal Pondok Indah I

dan Plaza 6, Mal Pondok Indah II, Wisma Pondok Indah I dan II serta Jalan Metro Duta Niaga

terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 30 Juni 2011 dan dapat diperpanjang.

Addendum Perjanjian Sewa Lahan Parkir tanggal 29 Oktober 2010 untuk lokasi Plaza Pondok

Indah dan Wisma Pondok Indah jangka waktu sewa diperpanjang dihitung sejak tanggal

1 Nopember 2010 sampai dengan 31 Oktober 2015 dan Addendum Perjanjian Sewa Menyewa

Lahan Parkir tanggal 27 Juni 2011, jangka waktu sewa diperpanjang dihitung sejak tanggal

1 Juli 2011 sampai dengan 30 Juni 2016 untuk lokasi Mal Pondok Indah dan sehubungan dengan

perjanjian tersebut Perusahaan akan memperoleh persentase dari hasil perparkiran setiap bulan

sebagai berikut:

Page 94: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

31. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)

2012 2011

Lokasi Parkir Persentase (%) Persentase (%)

Mal Pondok Indah I dan Plaza 6 77 77

Mal Pondok Indah II 77 75

Pondok Indah Office Tower 65 65

Jalan Metro Duta Niaga 60 60

Pendapatan sewa dari transaksi ini sebesar Rp 26.501.708.495 dan Rp 24.403.109.081 masing-

masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan disajikan sebagai

bagian ”Pendapatan sewa pusat perbelanjaan dan perkantoran” pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian (Catatan 22).

e. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa operasi jangka panjang untuk menyewakan tanah yang

dicatat sebagai bagian dari “Properti Investasi” (Catatan 12) pada laporan posisi keuangan

konsolidasian kepada perusahaan-perusahaan pihak ketiga sebagai berikut:

PT Carrefour Indonesia seluas 40.025 m2 di Jalan Lingkar Luar Selatan Pondok Pinang

Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan jangka waktu sewa sampai dengan tanggal

31 Desember 2016. Pendapatan atas sewa tanah sebesar Rp 14.177.017.833 dan

Rp 13.603.363.722 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

dan 2011 dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Sewa - Tanah” pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian (Catatan 22). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, bagian

yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp 14.789.467.163 dan Rp 14.177.017.833

disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka Diterima dan Jaminan” pada laporan posisi keuangan

konsolidasian (Catatan 17).

PT Media Bintang Indonesia seluas 8.752 m2 di Jalan R. A. Kartini Blok S sektor 2 Pondok

Indah Jakarta Selatan dengan jangka waktu periode sewa dari tanggal 1 Januari 2009 sampai

dengan 31 Desember 2013.

PT Supra Realty seluas 6.000 m2 di Jalan Metro Pondok Indah sektor 3 BB Pondok Pinang

Jakarta Selatan dengan waktu periode sewa 1 April 2008 sampai dengan 31 Maret 2013.

PT Aplikanusa Lintasarta periode waktu sewa dari 8 Januari 2008 sampai dengan 7 Januari 2013

di Plaza 5 Pondok Indah dan sampai dengan laporan auditor independen ini diterbitkan

perjanjian ini masih dalam proses.

PT Indosat Tbk periode waktu sewa dari 15 Pebruari 2008 sampai dengan 14 Pebruari 2013 di

Sekolah Duta Raya pondok Indah dan sampai dengan laporan auditor independen ini diterbitkan

perjanjian ini masih dalam proses.

PT Telekomunikasi Selular periode waktu sewa dari 11 Oktober 2004 sampai dengan

11 Oktober 2014 di Pondok Pinang.

PT Buana Indomobil Trada periode waktu sewa tanah dan bangunan untuk showroom Suzuki

dari 1 April 2012 sampai dengan 31 Desember 2013 di Pondok Pinang, Jl Kartika Utama

Kav.V-TA.

Page 95: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

71

31. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)

PT Bank CIMB Niaga seluas 2.000 m2 di unit bangunan A/GF01 & 101 Jl. Metro Pondok Indah

Jakarta Selatan dengan periode waktu sewa tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan tanggal

30 September 2016. Pendapatan atas sewa tanah sebesar Rp 2.042.345.990 dan Rp 144.240.400

masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan

disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Sewa - Tanah” pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian (Catatan 22). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, bagian yang belum

diamortisasi masing-masing sebesar Rp 7.811.621.609 dan Rp 9.853.967.599 disajikan sebagai

bagian dari “Uang Muka Diterima dan Jaminan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian

(Catatan 17).

PT Bank CIMB Niaga sewa billboard dengan ukuran 5m x 10m x 2 sisi di depan Pondok Indah

Office Park dengan periode waktu sewa tanggal 1 Oktober 2012 sampai dengan tanggal

31 September 2017, dengan jumlah sewa sebesar Rp 2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah).

PT Citra Langgeng Otomotif sewa menyewa bangunan No.002/HK/SM/MK/I/2011 dengan

periode 1 Juni 2011 sampai dengan 31 Desember 2013, dengan jumlah sewa sebesar

Rp 820.0000.000.

PT Bank OCBC NISP, Tbk. Sewa lokasi untuk penempatan Mobile Genzet yang terletak di area

perparkiran Plaza 2 Pondok Indah, dengan periode sewa tanggal 1 Desember 2012 sampai

dengan 30 November 2013, dengan jumlah sewa sebesar Rp 9.000.000.

PT Pondok Indah Hotel sewa tanah seluas 6.905 m2 di Jl. Metro Duta Niaga Blok B-5, Jakarta

Selatan dengan periode waktu sewa tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal

31 Desember 2027 dengan jumlah sewa Rp 123.200.000.000 (seratus dua puluh tiga milyar dua

ratus juta rupiah).

32. PERKARA HUKUM

a. Sesuai dengan Surat Perkara No. 585/Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel. tanggal 2 Nopember 2011, Perusahaan

selaku tergugat menerima gugatan dari Ny. Khairuni sebagai penggugat atas gugatan perkara tanah

dan bangunan rumah kavling PR-10 type Meranti seluas 180 m2

/ 171 m2

yang terletak di jalan

Pinang Nikel I, Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Sesuai dengan salinan resmi putusan perdata dalam tingkat pertama perkara perdata Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan No. 585/Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel yang diberikan kepada kuasa tergugat

tanggal 7 Nopember 2012, yang menyatakan :

- dalam eksepsi yaitu menolak eksepsi-eksepsi tergugat seluruhnya.

- dalam pokok perkara yaitu menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.

- dalam rekonspensi mengabulkan gugatan penggugat dalam rekonpensi / tergugat dalam

Konpensi untuk sebagian.

- dalam rekonpensi intinya tanah dan bangunan sah milik penggugat rekonpensi dan menghukum

tergugat rekonpensi menyerahkan dalam keadaan kosong dan lain-lain .

Sampai dengan laporan audit independen diterbitkan, gugatan perkara ini masih dalam proses

banding.

Page 96: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

72

32. PERKARA HUKUM (lanjutan)

b. Sesuai dengan Surat Perkara No. 138/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel tanggal 6 Maret 2012, Perusahaan

selaku tergugat menerima gugatan dari Mohan V.H sebagai penggugat atas gugatan hubungan sewa

menyewa ruangan No. 134A lantai 1 Pondok Indah Mal 1.

Sesuai dengan salinan resmi putusan perdata dalam tingkat pertama perkara perdata Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan No. 138/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel yang diberikan kepada kuasa tergugat

tanggal 7 Nopember 2012, yang menyatakan :

- dalam pokok perkara yaitu menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.

- dalam rekonspensi mengabulkan gugatan tergugat.

- dalam rekonpensi Mohan V.H melakukan perbuatan melawan hukum harus mengosongkan dan

menyerahkan ruangan.

- Dalam rekonpensi menghukum penggugat membayar ganti rugi sebesar Rp. 100.000.000,-

(seratus juta rupiah) setiap bulan terhitung 1 Mei 2012 sampai diserahkan.

Sampai dengan laporan auditor independen diterbitkan, gugatan perkara ini masih dalam proses

banding.

c. Sesuai dengan Surat Perkara No. 508/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel tanggal 11 September 2012,

Perusahaan selaku tergugat menerima gugatan dari PT Agis Electronic sebagai penggugat atas

gugatan hubungan sewa menyewa ruangan seluas 1.646,84 m2 lantai 1 No. B-1 Pondok Indah Mal 1

yang berakhir 31 Oktober 2012.

Sampai dengan laporan auditor independen diterbitkan, gugatan perkara ini masih menunggu

putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan

liabilitas moneter dalam mata uang asing:

2012

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen

Asing Rp'000 Asing Rp'000

Aset

Kas dan setara kas US$ 381.445,09 3.688.574 274.260,04 2.486.990

Piutang usaha US$ 790.489,63 7.644.035 872.520,19 7.912.013

Deposito yang dibatasi

penggunaannya US$ 856.215 91.435,70 829.139

Jumlah 12.188.824 11.228.142

Kewajiban

Hutang usaha US$ 33.932,39 328.126 70.739,22 641.463

Jumlah 328.126 641.463

Jumlah Aset Bersih 11.860.698 10.586.679

2011

Page 97: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT METROPOLITAN KENTJANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Pada Dan Tahun-Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

73

34. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang

telah diotorisasi oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2013.

Page 98: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi
Page 99: · PDF fileDAFTAR ISI. Profil Perusahaan ... apartemen dan gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan. ... Kami percaya suatu kewajiban bagi kami dan Direksi

PT. METROPOLITAN KENTJANA Tbk,Plaza 2, Jln. Metro Duta Niaga Blok B-5telephone 021 750 5757www.pondokindahgroup.co.id