daftar isi - jdih.lamandaukab.go.id · pasal 1; tercantum dalam perda ini terdiri dari : bab i...

90

Upload: hoangminh

Post on 28-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB
Page 2: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................... i

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU ...................... -1-

BAB I KETENTUAN UMUM ........................................................ -3-

BAB II RUANG LINGKUP RPJP-D ............................................. -4-

BAB III SISTIMATIKA RPJP-D ..................................................... -4-

BAB IV KETENTUAN PENUTUP................................................... -5-

PENJELASAN UMUM ...................................................................... -6-

PASAL DEMI PASAL ....................................................................... -7- LAMPIRAN ...................................................................................... -8- BAB I PENDAHULUAN ............................................................. I - 1

1.1. Latar Belakang ....................................................... I - 1 1.2. Maksud dan Tujuan ............................................... I - 3 1.3. Landasan Penyusunan ......................................... I - 4 1.4. Sistimatika ............................................................ I - 4

BAB II KONDISI UMUM .............................................................. II - 1

2.1. Kondisi Geografis .................................................. II - 1 2.2. Kondisi Sosial Budaya .......................................... II - 2 2.3. Kondisi Penduduk .................................................. II - 3 2.4. Kondisi Pendidikan................................................. II - 6 2.5. Kondisi Kesehatan ................................................. II - 8 2.6. Kehidupan Beragama ........................................... II - 11 2.7. Kondisi Ekonomi ................................................... II - 13 2.8. Permodalan dan Investasi ...................................... II - 16 2.9. Industri dan Perdagangan ..................................... II - 18 2.10. Pertambangan ....................................................... II - 18 2.11. Pariwisata .............................................................. II - 19 2.12. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi .......................... II - 19 2.13. Sarana dan Prasarana .......................................... II - 20 2.14. Politik .................................................................... II - 23 2.15. Pertahanan dan Keamanan ................................... II - 25 2.16. Hukum dan Aparatur ............................................. II - 26 2.17. Wilayah dan Tata Ruang ....................................... II - 26 2.18. Sumberdaya Alam dan Lingkungan ...................... II - 27 2.19. Deskripsi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Ancaman ................................................................ II - 28 2.12. Tantangan ............................................................. II - 29 2.13. Modal Dasar .......................................................... II - 38 2.14. Matrik Kondisi dan Tantangan .............................. II - 38

Page 3: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau ii

BAB IIII VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG . III - 1 BAB IV ARAH TAHAPAN DAN PRIORITAS

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG........................... IV - 1 4.1. Arah Pembangunan ............................................... IV - 4 4.2. Tahapan dan Skala Prioritas .................................. IV - 22

BAB IV PENUTUP ........................................................................ V - 1

Page 4: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 1 -

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2009

T E N T A N G

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2005-2025

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMANDAU,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pasal 150 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang

Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

Page 5: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 2 -

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Kabupaten Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

12. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2006 - 2025 (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 16);

13. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 18 Seri E).

Page 6: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 3 -

Dengan Persetujuan Bersama :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU

dan

BUPATI LAMANDAU

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2005-2025.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau; 2. Kepala Daerah adalah Bupati Lamandau; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati Lamandau dan perangkat daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Lamandau;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Lamandau;

5. Peraturan Daerah selanjutnya disebut Perda adalah Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau;

6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 - 2025, yang selanjutnya disebut RPJP-D, adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (Dua Puluh) tahun;

7. Kecamatan adalah Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lamandau;

8 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang Selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (Lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional.

9. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Perangkat Daerah;

Page 7: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 4 -

10. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan;

11. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;

12. Arah adalah rumusan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mendukung merealisasikan misi.

13. Tahapan adalah penjabaran rencana pembangunan jangka panjang ke dalam rencana pembangunan jangka menengah

14. Prioritas Program adalah Program-program utama yang harus dilakukan pada masing-masing tahapan pembangunan.

BAB II RUANG LINGKUP RPJP-D

Pasal 2

RPJP-D memuat kondisi umum daerah beserta tantangan dan modal dasar, visi dan misi pembangunan jangka panjang daerah, arah, tahapan dan prioritas pembangunan masing-masing tahapan pembangunan.

BAB III SISTIMATIKA RPJP-D

Pasal 3

Sistimatika penulisan RPJP-D Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB IV ARAH TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA

PANJANG BAB V PENUTUP

Pasal 4 Lampiran-lampiran sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perda ini.

Page 8: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 5 -

BAB IV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Perda ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Perda ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di : Nanga Bulik Pada tanggal : 12 Januari 2009

BUPATI LAMANDAU,

MARUKAN Diundangkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 12 Januari 2009

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU,

MASRUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 36 SERI E

Page 9: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 6 -

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2009

T E N T A N G

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2005-2025 I. PENJELASAN UMUM

Berdasarkan Pasal 5 Ayat 1Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Dokumen ini lebih bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang mendasar, sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan tahunannya. Rangkaian upaya pembangunan tersebut memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung tanpa henti, dengan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi. Pelaksanaan upaya tersebut dilakukan dalam konteks memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya. Perencanaan jangka panjang lebih condong pada kegiatan olah pikir yang bersifat visioner, sehingga penyusunannya akan lebih menitikberatkan partisipasi segmen masyarakat yang memiliki olah pikir visioner seperti perguruan tinggi, lembaga-lembaga strategis, individu pemikir-pemikir visioner serta unsur-unsur penyelenggara pemerintahan yang memiliki kompetensi olah pikir rasional dengan tetap mengutamakan kepentingan rakyat banyak sebagai subyek maupun tujuan untuk siapa pembangunan dilaksanakan. Oleh karenanya rencana pembangunan jangka panjang daerah yang dituangkan dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan daerah adalah produk dari semua elemen masyarakat, pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Peraturan Daerah tentang RPJPD Tahun 2005-2025 terdiri dari 4 bab dan 5 pasal yang mengatur mengenai ketentuan umum, ruang lingkup, sistimatika dan ketentuan penutup serta Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan

Page 10: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 7 -

Daerah tentang RPJPD Tahun 2005-2025 yang berisi Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Cukup Jelas Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 36 SERI E

Page 11: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau - 8 -

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2009

T E N T A N G

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2005-2025

Page 12: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan

pada model perencanaan pembangunan di Indonesia. Model

perencanaan pembangunan menurut kedua undang-undang ini

berbeda dengan model perencanaan pembangunan sebelumnya,

yang menggunakan pendekatan konvensional, teknis dan analitis.

Kini perencanaan pembangunan menggunakan pendekatan yang

lebih komprehensif yaitu dengan menggunakan pendekatan politis,

teknokratik, partisipatif, top down dan buttom-up.

Perencanaan pembangunan dengan pendekatan baru ini

difokuskan untuk menjaga agar keluaran dari semua kegiatan

pembangunan mengarah pada pencapaian tujuan pembangunan

baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang yang

telah disepakati sebelumnya oleh keseluruhan stakeholder.

Penyempurnaan mendasar lainnya meliputi penyempurnaan

sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran nasional baik

aspek proses, mekanisme, maupun tahapan pelaksanaan

musyawarah perencanaan di tingkat pusat dan daerah. Dengan

penyempurnaan 2 (dua) fungsi vital dalam penyelenggaraan

pemerintahan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi

daerah demi terwujudnya kemakmuran masyarakat.

Kabupaten Lamandau sebagai kabupaten baru hasil pemekaran

wilayah memiliki peluang kesejarahan yang kondusif dan integratif

untuk merancang sejak awal dan menentukan langkah jangka

Page 13: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau I - 2

panjang pembangunannya untuk mewujudkan pembangunan yang

memihak dan menyejahterakan masyarakat.

Perwujudan dari berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, maka langkah awal dan penting yang dilakukan adalah

menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka

panjang yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Kabupaten Lamandau.

Amanat pada Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Daerah merupakan perumusan visi, misi dan program pembangunan

jangka panjang yang akan menjadi pedoman dan referensi bagi

perencanaan pembangunan lainnya dalam skala lebih mikro. RPJP

ini akan menjadi acuan bagi penyusunan RPJM yang merupakan

penjabaran dari visi, misi dan kebijakan Kepala Daerah, Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun sebagai landasan

penyusunan APBD per tahun dan berbagai perencanaan

pembangunan lainnya di Kabupaten Lamandau selama 20 tahun ke

depan.

Penyusunan RPJP Kabupaten Lamandau berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional dan RPJP

Propinsi Kalimantan Tengah yang memuat deskripsi tentang kondisi

umum Kabupaten Lamandau, potensi pembangunan dan faktor

strategis yang dapat dikembangkan, penyusunan visi dan misi

pembangunan 2005-2025 di Kabupaten Lamandau serta Arah

pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamandau.

RPJP Kabupaten Lamandau disusun secara komprehensif

berawal penyerapan aspirasi masyarakat dan memperhatikan kondisi

eksisting sebagai perwujudan dari pola bottom up planning dan

Page 14: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau I - 3

mengacu kepada kebijakan makro nasional (RPJPN) maupun

regional Kalimantan Tengah (RPJP Propinsi Kalimantan Tengah)

sebagai top-down planning. Dengan demikian diharapkan

pelaksanaan pembangunan 20 (dua puluh) tahun ke depan dapat

dilakukan secara terpadu dan sinergis demi kesejahteraan dan

kemakmuran seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Lamandau.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya RPJPD Kabupaten Lamandau adalah untuk

menjadi pedoman perencanaan dalam pelaksanaan pemerintahan

dan pembangunan. Selain itu juga sebagai landasan bagi para

penyelenggara pemerintahan dan para pelaku pembangunan

(stakeholders) dalam menyusun visi, misi dan arah kebijakan

pembangunan yang ingin dicapainya.

Tujuan umum disusunnya RPJPD Kabupaten Lamandau agar

pemerintah Kabupaten Lamandau memiliki perencanaan

pembangunan jangka panjang yang komprehensif, integralistik, dan

strategis sebagai pedoman dan acuan dalam perumusan dokumen

perencanaan operasional lainnya seperti Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Renstra SKPD, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana operasional pembangunan

lainnya.

Secara khusus RPJP ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan kondisi eksisting hasil-hasil pembangunan yang

telah dicapai dan proyeksi terhadap berbagai kecenderungan

(trend) tentang tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap

pemerintahan dan pembangunan melalui penetapan tujuan dan

target pembangunan untuk jangka panjang

2. Mensinkronkan berbagai kepentingan, kebutuhan dan harapan

dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam pembangunan

Page 15: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau I - 4

(stakeholders) ke dalam suatu visi dan misi Pemerintah

Kabupaten Lamandau.

3. Memberikan arahan yang lebih fokus dan sistematis melalui

berbagai strategi pembangunan dan penetapan arah kebijakan

pemerintahan dan pembangunan.

1.3 Landasan Penyusunan

Landasan penyusunan RPJPD Kabupaten Lamandau ini adalah

ketentuan peraturan perundang-undangan yang meliputi antara lain:

1. Ketetapan MPR RI No. VII/MPR/2001 Tentang Visi Indonesia

Masa Depan.

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.

5. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

6. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

7. Undang Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang RPJP Nasional.

8. Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Tengah No. 12 Tentang

RPJPD Propinsi Kalimantan Tengah.

1.4 Sistimatika

Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025, disusun dengan

sistimatika sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan.

Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan, maksud

dan tujuan, serta landasan hukum penyusunan.

Page 16: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau I - 5

Bab II : Kondisi Umum.

Bab ini berisi tentang gambaran tentang karakteristik

Kabupaten Lamandau dari berbagai aspek antara lain

aspek geografi, demografi, ekonomi, sosial budaya, sarana

dan prasarana serta pemerintahan dan lain-lain. Selain

karakteristik umum, dalam bab ini juga berisi tantangan

dan modal dasar yang dimiliki Kabupaten Lamandau.

Bab III : Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Lamandau.

Bab ini berisi tentang visi dan misi pembangunan

Kabupaten Lamandau, yaitu kondisi yang diinginkan dalam

jangka panjang serta upaya-upaya yang harus dilakukan

untuk mencapai keinginan tersebut.

Bab IV : Arah, Tahapan dan Prioritas Pembangunan Jangka

Panjang Kabupaten Lamandau.

Bab ini berisi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam

jangka panjang, program-program untuk mencapai sasaran

yang diinginkan serta prioritas program yang dilakukan

pada masing-masing tahapan pembangunan jangka

menengah.

Bab V : Penutup.

Page 17: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 1

BAB II KONDISI UMUM

2.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Lamandau adalah salah satu kabupaten hasil

pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan

Undang–Undang Nomor 5 tahun 2002, yang diresmikan pada

tanggal 4 Agustus 2002 dengan Ibukota Nanga Bulik. Kabupaten ini

merupakan kabupaten pemekaran yang berawal dari sebuah

kecamatan. Pada awal berdirinya Kabupaten Lamandau memiliki

luas wilayah sebesar 6.414 km2 yang terbagi menjadi tiga wilayah

kecamatan, 3 kelurahan dan 79 desa.

Pada tahun 2005, demi untuk memenuhi perkembangan

pemerintahan maupun tuntutan pada pelayanan masyarakat,

dibentuklah lima kecamatan pemekaran. Dengan demikian jumlah

kecamatan di Kabupaten Lamandau menjadi delapan kecamatan.

Luas wilayah kedelapan kecamatan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kebupaten Lamandau Menurut Kecamatan

No Kecamatan Luas (Km2) Persentase

01 Bulik 665.55 10,38

02 Bulik Timur 1,074.72 16.76

03 Menthobi Raya 620,88 9.68

04 Sematu Jaya 86.85 1.35

05 Lamandau 1,333.00 20,78

06 Belantikan Raya 1,263.00 19.69

07 Batang Kawa 685.00 10.59

08 Delang 685.00 10.59

Total 6.414.00 100.00

Sumber: Kabupaten Lamandau dalam Angka Tahun 2006 (pra cetak)

Page 18: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 2

Secara Geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1o9 s/d

3o36 Lintang Selatan dan 110o25 s/d 112o50 Bujur Timur, dan secara

administratif Kabupaten ini mempunyai batas–batas wilayah sebagai

berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ketapang Propinsi

Kalimantan Barat dan Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten

Seruyan, Arut Utara Kabupaten Kobar.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Arut Selatan.

Kabupaten Kobar dan Kecamatan Balai Riam Kabupaten

Sukamara.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Arut Utara,

Kabupaten Kobar.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Propinsi

Kalimantan Barat.

Keadaan topografi Kabupaten Lamandau terdiri dari rawa

dataran rendah, dataran tinggi, dan perbukitan, juga dialiri oleh

sungai–sungai besar maupun kecil yang menjadi urat nadi

perekonomian di daerah ini.

Sejak awal dicanangkan sebagai kabupaten baru, Lamandau

makin memacu gerak roda pembangunannya. Berbagai sektor

dibangun dan dikembangkan demi kemajuan daerah. Upaya-upaya

mengembangkan sumber daya alam yang potensial agar menjadi

kekayaan aktual dilaksanakan agar dapat meningkatkan pendapatan

asli daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat terhadap

pemerintah dalam hal pembangunan turut memberi andil yang besar

terhadap kemajuan yang ada sekarang ini

2.2 Kondisi Sosial Budaya

Masyarakat Kabupaten Lamandau adalah heterogen, di mana

penduduk asli adalah suku Dayak. Penduduk pendatang yang sudah

lama berdomisili di Lamandau yaitu orang–orang yang mengikuti

Page 19: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 3

program transmigrasi tahun 1980-an, sedangkan penduduk

pendatang baru adalah orang-orang yang datang belakangan.

Penduduk pendatang baru ini umumnya mempunyai mata

pencarian sebagai pedagang, bekerja di perusahaan perkayuan atau

sebagai PNS yang ditempatkan di instansi – instansi pemerintah.

Pola hidup masyarakat asli, khususnya yang bermukim di pedesaan

(pedalaman) lebih mengandalkan pada sumber alam yang ada di

sekitarnya. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dari kegiatan

bidang pertanian, dengan pola ladang berpindah. Sementara para

pendatang, khususnya para transmigran, juga berusaha bidang

pertanian, namun umumnya mereka bertani dengan ladang tetap,

dan mengembangkan lahan yang telah dikelolanya.

Wilayah yang paling berkembang saat ini adalah Kecamatan

Bulik. Kecamatan ini kondisinya jauh lebih ramai dibandingkan

kecamatan lainnya. Nanga Bulik merupakan pusat perekonomian

dan pemerintahan. Sebagian besar masyarakat di Nanga Bulik

adalah orang Dayak yang menganut agama Islam. Mereka lebih

senang disebut Dayak Melayu karena sudah jarang menggunakan

bahasa dan adat Dayak. Masyarakat pendatang kebanyakan datang

dari Demak, Semarang dan kota – kota lain di Jawa, adapula

masyarakat transmigran yang telah berhasil dan berdagang di Nanga

Bulik.

Secara lebih mendalam gambaran tentang hasil-hasil

pembangunan bidang sosial budaya adalah sebagai berikut:

2.2.1 Kondisi Penduduk

Penduduk Kabupaten Lamandau berdasarkan data

tahun 2005 berjumlah 54.972 jiwa yang terdiri dari 14.757 KK.

Tingkat kepadatan penduduk 8,57 jiwa per km2. Kecamatan

terpadat penduduknya adalah Bulik yaitu 13.560 jiwa. Rata-

rata pertumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir (2001-

2005) sebesar 1,34% per tahun. Jumlah penduduk laki-laki

Page 20: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 4

sebanyak 27.996 jiwa dan perempuan 26.976 jiwa dengan

angka seks ratio sebesar 104. Secara lebih rinci

perkembangan jumlah penduduk pada masing-masing

kecamatan terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Perkembangan Jumlah Penduduk

No Kecamatan Jumlah Penduduk

2001 2002 2003 2004 2005 Tumbuh

01 Bulik 11.864 12.139 11.768 12.097 13.560 2,71

02 Bulik Timur 7.119 7.394 5.755 6.843 6.147 -2,89

03 Sematu Jaya 8.162 8.152 7.352 8.544 7.847 -0,78

04 Menthobi Raya 8.938 9.039 7.701 8.836 8.525 -0,94

05 Lamandau 4.106 4.113 4.429 5.389 5.761 7,01

06 Belantikan Raya 5.560 4.568 4.625 4.762 4.953 1,67

07 Batang Kawa 2.477 2.500 2.545 2.948 3.009 4,22

08 Delang 4.205 4.248 4.317 4.451 5.170 3,97

Total 51.431 52.153 48.492 53.870 54.972 1,34

Sumber: Kabupaten Lamandau dalam Angka Tahun 2006

Dari mata pencahariannya, penduduk Kabupaten

Lamandau bekerja di berbagai lapangan usaha. Namun

demikian sektor pertanian merupakan mata pencaharian

utama. Dari seluruh penduduk yang ada, sebanyak 18.551

jiwa bekerja di sektor sektor pertanian, kemudian diikuti oleh

sektor perdagangan 2.112 jiwa, pemerintahan 1.735 jiwa, jasa

969 jiwa. Sektor industri pengolahan menyerap 609 jiwa,

bangunan/konstruksi 465 jiwa, sektor pengangkutan dan

komunikasi sebesar 450 jiwa, pertambangan dan penggalian

sebesar 141 jiwa, sewa rumah 116 jiwa, sektor listrik dan air

minum 87 jiwa, sektor bank/lembaga keuangan 87 jiwa.

Gambaran lapangan usaha penduduk dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Page 21: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 5

Tabel 2.3 Mata Pencarian Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha

No Lapangan Usaha Jumlah Persentase

1 Pertanian 18,551 73.44%

2 Pertambangan & Galian 141 0.56%

3 Listrik dan Air Minum 87 0.34%

4 Bangunan/Konstruksi 465 1.84%

5 Perdagangan 2,112 8.36%

6 Industri Pengolahan 609 2.41%

7 Pengangkutan & Komunikasi 450 1.78%

8 Bank & Lemb. Keuangan 26 0.10%

9 Sewa Rumah 116 0.46%

10 Pemerintahan 1,735 6.87%

11 Jasa-jasa 969 3.84%

Jumlah 25,261 100.00%

Sumber: Kabupaten Lamandau Dalam Angka Tahun 2006 (pra cetak)

Jumlah penduduk Kabupaten Lamandau yang sekolah

pada akhir tahun 2005 berjumlah 11.415 jiwa (19.41%) dari

jumlah penduduk. Walaupun Lamandau termasuk daerah

yang tidak miskin sumber daya alam, tetap saja Lamandau

masih dibelit kemiskinan. Dengan luas 6.414 km2 dan jumlah

penduduk akhir tahun 2005. sebanyak 54.972 jiwa, angka

kemiskinan desa – desa di Lamandau rata – rata di atas 35%.

Di desa tertentu, misalnya desa Nanga Kemujan, Kecamatan

Bulik angka kemiskinannya mencapai 86.54%.

Mencermati struktur usia penduduk akan dapat

diketahui seberapa besar tenaga produktif, kelompok

nonproduktif, dan besarnya beban tanggungan per 100 orang.

Dari data registrasi penduduk Lamandau, diketahui penduduk

produktif (usia 15-64 tahun) mencapai 32.739 jiwa, sedang

usia nonproduktif (usia 0-14 tahun) sebanyak 20.583 jiwa.

Page 22: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 6

Pola mobilitas atau migrasi penduduk Kabupaten

Lamandau lebih banyak mengarah kepada pola yang rutin

untuk beraktivitas ekonomi serta untuk mendapatkan

kebutuhan pokok yaitu ke arah Pangkalan Bun yang berada di

Kotawaringin Barat. Pola migrasi lainnya yaitu kegiatan

pendidikan masyarakat Kabupaten Lamandau yang setelah

menyelesaikan pendidikan SLTA umumnya melanjutkan

pendidikan tingkat tinggi di Kota Palangkaraya dan

Banjarmasin.

2.2.2 Kondisi Pendidikan

Salah satu indikator untuk mengukur kualitas sumber

daya manusia dapat dilihat dari aspek pendidikan. Semakin

tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan semakin berkualitas

kondisi SDM di daerah tersebut.

Berdasarkan data Susenas 2005, diketahui bahwa

penduduk Kabupaten Lamandau yang berusia 10 tahun ke

atas yang berpendidikan setinggi-tingginya sekolah dasar (SD)

sebanyak 38,31%. Dari jumlah tersebut yang tidak tamat

masih sebesar 27,46 %, tamat SLTP 18,96%, SLTA 13,40%,

dan penduduk yang berpendidikan di atas SLTA masih sekitar

1,67%.

Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat atau

bahkan masih terdapat cukup banyak masyarakat usia

sekolah yang tidak sekolah ditengarai karena pelayanan

pendidikan belum menjangkau ke seluruh pelosok wilayah

Kabupaten Lamandau, terutama di daerah-daerah terpencil.

Sebagai daerah pemekaran yang baru, Kabupaten

Lamandau mewarisi kondisi gedung-gedung sekolah dasar

yang kerusakannya cukup parah. Dalam waktu 5 tahun

(2002-2007) kondisi sekolah sudah berubah, 98% gedung-

gedung sekolah dasar sudah dalam kondisi layak.

Page 23: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 7

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten

Lamandau diketahui jumlah sekolah hingga saat ini sebanyak

100 gedung SD, 21 SMP/MTs, 8 gedung SMA/MA, dan 2

SMK. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk usia

sekolah, secara kuantitats sudah terpenuhi, namun karena

secara geografis wilayah Lamandau cukup luas dan penduduk

berdomisili pada wilayah yang terpencar mengakibatkan jarak

tempuh dari rumah ke sekolah cukup jauh, terutama pada

SLTP dan SLTA.

Guru yang ada masih terbatas jumlahnya dan

distribusinya juga belum merata. Kondisi ini mengakibatkan

proses kegiatan belajar belajar tidak optimal. Jumlah guru di

Kabupaten Lamandau saat ini sebanyak 1.188 orang, yang

terdiri dari 93 guru TK, 726 orang guru SD, 21 guru MI, 207

guru SLTP, 14 guru MTs, 84 SLTA, 17 MA, dan 26 guru SMK.

Sedangkan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 11.725 orang,

terdiri dari 1.044 siswa TK, 7.294 siswa SD, 190 siswa MI,

2.177 siswa SLTP, 197 MTs, 652 SLTA, 57 siswa MA, dan

sebanyak 114 siswa belajar di SMK.

Jumlah kecukupan guru/tenaga pengajar mencapai

98% untuk SD/MI dan 68% untuk SMP/MTs dan SMA/SMK.

Mulai tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Lamandau fokus

untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menambah

sarana dan peralatan belajar-mengajar, peningkatan

kualifikasi dan kompetensi guru, dan kualitas murid.

Angka Partisipasi Kasar (APK) maupun Angka

Partsipasi Murni (APM) pada jenjang pendidikan SD/MI sudah

di atas 100%. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SLTP/MTs

maupun jenjang pendidikan SMU/SMK/MA masih perlu

mendapat perhatian lebih serius. Angka Partisipasi Kasar

(APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APK) pada jenjang

pendidikan SLTP/MTS maupun SMU/SMK/MA masih rendah.

Page 24: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 8

Rendahnya angka partisipasi pada jenjang pendidikan SLTP

dan SLTA ini mengindikasikan masih banyak siswa lulusan

SD/MI yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan

berikutnya.

Secara lebih terinci APK dan APM pada tahun

2005/2006 terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.4

Angka Partisipasi Kasar Tahun 2005/2006

Jenjang Pendidikan Persentase

SD/MI 128,99%

SMP/MTs 32,02%

SMA/SMK/MA 15,76%

Sumber : LKPJ, Bupati Lamandau Tahun Anggaran 2006

Tabel 2.5

Angka Partisipasi Murni Tahun 2005/2006

Jenjang Pendidikan Persentase

SD/MI 103,26%

SMP/MTs 18,47%

SMA/SMK/MA 10,71%

Sumber : Dinas Dikbud, Maret 2006

2.2.3 Kondisi Kesehatan

Secara umum kondisi kesehatan masyarakat

Kabupaten Lamandau cukup bagus. Meski demikian masih

ditemui sejumlah persoalan yang masih menghantui kondisi

kesehatan masyarakat. Kondisi geografis Kabupaten

Lamandau yang sebagian berupa hutan belantara dan sungai

menyulitkan operasionalisasi kunjungan tenaga medis ke

masyarakat. Jalan darat yang menghubungkan satu kawasan

dengan kawasan lain tidak mudah ditempuh karena prasarana

jalan yang tersedia kondisinya rusak cukup parah. Demikian

juga angkutan sungai, terutama di musim kemarau,

Page 25: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 9

menghambat akses masyarakat pada pusat-pusat layanan

kesehatan.

Bagi dunia medis hambatan geografis ini sangat

berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat.

Pertolongan untuk keadaan darurat, seperti ibu melahirkan

menjadi tidak maksimal. Dalam sejumlah kasus bahkan

berakhir dengan kematian karena tidak segera mendapat

pertolongan medis. Sarana dan prasarana kesehatan seperti

puskemas, puskemas pembantu, poliklinik, poli bersalin dan

lain-lain jumlahnya masih terbatas sehingga tidak bisa

menjangkau seluruh kawasan yang sudah berpenghuni. Meski

demikian di seluruh kecamatan di Kabupaten Lamandau

sudah berdiri puskemas lengkap dengan dokter dan tenaga

medis. Jumlah puskesmas pada tahun 2006 ada 5 buah.

Jumlah puskesmas pembantu ada 47 buah. Rasio puskesmas

pembantu terhadap puskesmas rata-rata 9,4:1. Dalam

melaksanakan tugas di sektor kesehatan, selain 1 Rumah

sakit, terdapat 5 puskesmas yang didukung oleh 47

Puskesmas Pembantu serta 22 buah polindes. Sebaran

sarana rumah sakit dan puskesmas terlihat pada tabel berikut

ini.

Page 26: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 10

Tabel 2.6 Jumlah dan Distribusi Sarana Kesehatan

No Kecamatan Rumah Sakit

Puskes mas

Puskesmas Pembantu

Polindes

01 Bulik 1 1 10 2

02 Bulik Timur - 1 7 3

03 Sematu Jaya - 1 6 5

04 Menthobi Raya - - 9 -

05 Lamandau - 1 3 9

06 Belantikan Raya - - 5 1

07 Batang Kawa - - 5 -

08 Delang - 1 2 2

Total 1 5 47 22

Sumber: Lamandau Dalam Angka Tahun 2006

Jumlah tenaga medis saat ini sebanyak 141 orang,

yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan

lainnya. Secara kuantitas dengan jumlah tenaga medis

sebanyak ini masih jauh dari jumlah ideal, sekitar 300 orang.

Rasio kebutuhan tenaga dokter idealnya satu dokter melayani

100 KK, sementara di Kabupaten Lamandau saat ini baru

terdapat 12 dokter untuk melayani 14.757 KK atau satu dokter

melayani 1.230 KK. Terbatasnya jumlah tenaga medis ini

secara bertahap dapat di atasi dengan menyekolahkan putra

daerah menjadi tenaga medis yang terampil. Pemecahan

lainnya, dengan melatih dukun untuk mengenal cara-cara

menangani pasien secara medis.

Indikator lain untuk mengukur keberhasilan

pembangunan bidang kesehatan sebuah daerah dapat dilihat

dari angka kematian di daerah itu dalam kurun waktu tertentu.

Berdasar data Profil Daerah Kabupaten Lamandau 2006,

selama tahun 2005 banyaknya kelahiran bayi adalah 1.031

bayi dengan kematian mencapai 192 jiwa. Angka kelahiran

Page 27: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 11

kasar (CBR) 18,92 di mana tertinggi adalah Kecamatan Bulik

sebesar 4,61 per 1000 penduduk, sedang angka kematian

kasar (CDR) juga terdapat di Bulik sebesar 0,87 per 1000

penduduk. Penurunan angka kematian bayi akan berdampak

pada kenaikan usia harapan hidup waktu lahir (UHH).

Meningkatnya usia harapan hidup memberi gambaran

adanya peningkatan kualitas hidup dan kesehatan

masyarakat. UHH penduduk Kabupaten Lamandau pada

tahun 2004 adalah 62,8, angka ini meningkat dibanding tahun-

tahun sebelumnya tetapi masih sedikit di bawah standar

nasional UHH yaitu 69,51.

Kondisi kesehatan masyarakat juga dipengaruhi

beberapa tradisi/adat yang kurang menguntungkan bagi

terciptanya kondisi kesehatan yang baik. Di antaranya adalah

menuba yakni tradisi menangkap ikan dengan cara meracun

di sungai-sungai ketika kemarau panjang. Tradisi ini secara

langsung maupun tidak langsung mencemari air sungai yang

berakibat memburuknya kualitas air, merusak ekosistem, dan

ikan yang dikonsumsi menjadi tidak sehat.

Adat-istiadat yang lain adalah bagondang yakni tradisi

minum tuak secara bergilir memakai tanduk atau gelas. Minum

secara bergantian dengan satu wadah yang sama rawan

menimbulkan penyakit. Di kantung-kantung wilayah yang

masyarakatnya masih memelihara tradisi bagondang dalam

setiap kegiatan atau acara pesta ditemukan jumlah penderita

TBC yang cukup tinggi.

2.2.4 Kehidupan Beragama

Berdasarkan data dari Departemen Agama Kabupaten

Lamandau tahun 2007 menunjukkan, sebanyak 28.588 jiwa

penduduk Kabupaten Lamandau beragama Islam. Jumlah

penduduk yang beragama Kristen Protestan 10.672 jiwa.

Page 28: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 12

Penduduk yang beragama Katholik yaitu 9.137 jiwa. Penduduk

yang beragama Hindu/Kaharingan 6.575 jiwa. Sedangkan

sarana ibadah yang ada terdiri dari Masjid sebanyak 30 buah,

Mushola/Langgar sebanyak 86 buah, Gereja Protestan 108

buah, Gereja Katholik 32, dan Tempat Ibadah Kaharingan

sebanyak 3 buah.

Kerukunan beragama di Kabupaten Lamandau terjaga

dengan baik, toleransi kehidupan beragama juga tinggi. Belum

pernah terjadi konflik-konflik berarti yang berlatar belakang

agama. Setiap warga dapat menjalankan ritual dan aktivitas

keagamaan sesuai kepercayaan masing-masing secara

leluasa. Kondisi kondusif ini perlu pertahankan, tidak boleh

ada kelengahan, mengingat masalah agama selalu berkait

dengan kepercayaan dan ranah pribadi yang rentan terhadap

konflik.

Salah satu faktor yang membuat kerukunan hidup antar

umat beragama dapat terjaga dengan baik adalah karena para

pemuka agama selalu menunjukkan keterbukaan yang cukup

bagus. Bahkan untuk meningkatkan intensitas komunikasi,

para pemuka agama membuat wadah berupa forum

kerukunan umat beragama (FKUB). Dengan wadah itu potensi

konflik yang diperkirakan bisa mengganggu hubungan

antarumat dapat diredam sejak dini. Hal ini merupakan modal

penting bagi Kabupaten Lamandau untuk membangun masa

depannya menjadi lebih baik lagi.

Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas

keagamaan dan pengamalan agama dalam kehidupan

konkret sehari-hari terus dilakukan Pemerintah secara

kontinyu dan berkelanjutan. Bantuan sosial baik berupa

bantuan fisik untuk pembangunan sarana ibadah, dana

operasional, bantuan peringatan hari besar agama, dan

pembinaan mental spiritual sangat berarti bagi penciptaan

Page 29: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 13

kondisi yang kondusif di Kabupaten Lamandau. Pembinaan

keagamaan perlu terus-menerus digalakkan agar tingkat

religiusitas warga meningkat, agar terjadi perubahan pola

hidup yang lebih sesuai dengan tuntunan agama.

2.3 Kondisi Ekonomi

2.3.1 Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan

pembangunan bidang ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan

produk domestik regional bruto (PDRB), khususnya PDRB

pada harga konstan. Jika PDRB mengalami pertumbuhan

melebihi pertumbuhan penduduk, berarti akan mengakibatkan

pendapatan per kapita masyarakat (income per kapita) akan

meningkat. Sehingga secara ekonomi rata-rata kesejahteraan

masyarakat juga akan meningkat.

Selama kurun waktu Tahun 2000 sampai dengan 2005

PDRB Kabupaten Lamandau baik pada harga berlaku maupun

pada harga konstan terus mengalami kenaikan. Adapun

pertumbuhan PDRB dari tahun ke tahun dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 2.7 PDRB Kabupaten Lamandau Tahun 2000-2005

(Jutaan Rupiah)

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Pertumbuhan Nyata (%)

2000 340.686,07 340.686,07 -

2001 379.130,55 359.130,58 5,41

2002 425.513,66 376.737,49 4,90

2003 482.009,48 397.586,46 5,53

2004 533.510,83 413.812,00 4,08

2005 617.125,67 437.945,58 5,83

Sumber: Pendapatan Regional Lamandau, 2005

Page 30: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 14

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa selama

kurun waktu tahun 2000 sampai dengan 2005 PDRB

Kabupaten Lamandau berdasarkan harga konstan mengalami

pertumbuhan sekitar 5% setiap tahun. Sedangkan dilihat dari

struktur ekonominya, hingga saat ini perekonomian Kabupaten

Lamandau masih didominasi oleh sektor pertanian. Bahkan

peran sektor ini cenderung meningkat dengan ditandai

meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap total

PDRB.

Pada tahun 2001 kontribusi sektor pertanian sebesar

67,93% sedang pada tahun 2005 naik menjadi 72,78%.

Kenaikan kontribusi sektor pertanian ini didukung oleh

kenaikan kontribusi sub sektor tanaman pangan, perkebunan,

peternakan dan perikanan. Sedangkan kontribusi sub sektor

kehutanan mengalami penurunan dari 15,20% menjadi

14,48%. Selain pertanian, lima sektor terbesar lainnya dalam

struktur perekonomian Kabupaten Lamandau adalah sektor

perdagangan, hotel dan restoran (14,44%), disusul sektor

Jasa-jasa (7,67%), pengangkutan dan komunikasi (2,76%),

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (0,93%), sektor

industri pengolahan (0,71%).

Secara lebih terinci, kontribusi masing-masing sektor

(lapangan usaha) dalam pembentukan PDRB selama kurun

waktu Tahun 2001 sampai 2005 adalah sebagai berikut:

Page 31: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 15

Tabel 2.8 PDRB Kabupaten Lamandau Berdasarkan Konstan

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Bidang Usaha

2001 2002 2003 2004 2005

01 Pertanian 242.832,91 258.970,18 275.773,94 288.523,80 304.828,75

02 Pertambang an & Galian

1.574,14 1.600,37 1.683,16 1.766,30 1.851,28

03 Industri Pengolahan

2.948,36 2.863,27 3.034,81 3.151,19 3.370,57

04 Listrik, Gas dan Air Bersih

173,12 195,31 216,54 234,67 262,72

05 Bangunan 806,45 829,36 887,50 926,72 986,08

06 Perdagangan Hotel dan Restoran

62.880,25 60.755,00 62.348,76 63.967,66 67.284,08

07 Pengangkutan dan Komunikasi

10.912,65 11.637,70 12.075,42 12.314,97 13.614,93

08 Keuangan, Persewaan & JS Pers.

4.342,18 4.561,17 4.599,20 4.747,27 5.311,88

09 Jasa-Jasa 32.860,52 35.355,14 36.967,14 38.179,42 40.435,29

10 Total PDRB dengan Migas

359.130,58 376.737,49 397.586,46 413.812,00 437.945,58

Sumber: Pendapatan Regional Kabupaten Lamandau Tahun 2005

Jika dijabarkan lebih jauh terdapat lima sektor yang

memiliki laju pertumbuhan positif di atas pertumbuhan total

PDRB (> 5,83%) yaitu sektor Industri Pengolahan (6,96%),

Bangunan (6,41%), Pengangkutan dan Komunikasi (10,56%),

Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan (11,89%), dan

Sektor Jasa-jasa (5,91%).

Berikut tabel pertumbuhan sembilan sektor mulai 2002

hingga 2005 atas dasar harga konstan.

Page 32: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 16

Tabel 2.9 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lamandau Menurut Sektor

Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2002 – 2005 (dalam %)

No Sektor 2002 2003 2004 2005

1 Pertanian 6,73 6,49 4,62 5,65

2 Pertambangan dan Penggalian

1,67 5,17 4,94 4,81

3 Industri Pengolahan - 2,89 5,99 3,84 6,96

4 Listrik, Gas & Air Bersih 12,82 10,87 8,37 11,95

5 Bangunan 2,84 7,01 4,42 6,41

6 Perdag, Hotel & Restoran -3,38 2,62 2,60 5,18

7 Pengangkutan dan Komunikasi

6,64 3,76 1,98 10,56

8 Keuangan, Persewaan,

Jasa Perusahaan

4,81 1,06 3,22 11,89

9 Jasa-jasa 7,53 4,62 3,28 5,91

Pertumbuhan PDRB 4,90 5,53 4,08 5,83

Sumber: Kabupaten Lamandau Dalam Angka Tahun 2006

2.3.2 Permodalan dan Investasi

Sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41

Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah selain

Kotawaringin Barat, Kabupaten Lamandau merupakan salah

satu Kabupaten di Kalimantan Tengah yang memiliki Badan

Penanaman Modal Daerah (BPMD), dengan pemberlakuan

Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 12, 13, 14,

15, 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Daerah Kabupaten

Lamandau, sejak bulan Juli tahun 2008 BPMD digabung ke

Bappeda dengan nomenklatur Bidang Investasi dan Promosi.

Ini berarti pemerintah bersama DPRD Kabupaten Lamandau

sudah memutuskan secara politik bahwa investasi adalah hal

yang strategis untuk ditangani dengan serius. Hal ini perlu

segera dilakukan agar potensi yang dimiliki Kabupaten

Lamandau dapat segera dimanfaatkan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Page 33: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 17

Agar potensi tersebut dapat segera digali tentunya

diperlukan investasi yang tidak sedikit jumlahnya. Beberapa

potensi yang dapat dikerjasamakan dengan pihak investor

antara lain potensi dalam sektor pertanian, pertambangan,

perkebunan, industri, perikanan, budidaya tanaman, serta

pariwisata.

Selain sektor primer tersebut di atas, untuk mendorong

percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat Kabupaten Lamandau perlu pula didukung sektor

lain seperti industri pengolahan, transportasi, perhotelan,

perdagangan dan lain sebagainya sehingga mampu

menopang laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Sektor keuangan juga sedang menunjukkan

pertumbuhan yang cukup bagus meski belum tersedia

lembaga pendukung yang memadai. Di Lamandau baru berdiri

dua bank yakni BRI Unit dan Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Tengah. Jumlah ini belum memadai untuk

kepentingan para investor yang menginginkan kecepatan dan

kemudahan layanan perbankan untuk kelancaran transaksi

bisnis.

Prasarana dan sarana transportasi seperti pelabuhan

sungai, jalan, dan jembatan sangat dibutuhkan untuk

mendukung kegiatan investasi. Minat investor untuk

menjalankan usaha di Kabupaten Lamandau sebenarnya

cukup tinggi. Ini terlihat dari 24 kuasa pertambangan yang

diberikan masih menanyakan ketersediaan lahan untuk

mengantisipasi perluasan usaha. Ini ditambah dengan antrean

investor yang mendaftarkan diri untuk berusaha di Kabupaten

Lamandau. Namun investor juga masih menemui hambatan

antara lain, birokrasi perijinan, tumpang tindih kewenangan

antar lembaga pemerintah, dukungan lembaga keuangan

yang memadau.

Page 34: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 18

Sampai saat ini masih terdapat banyak ”lahan tidur”

yang belum dimanfaatkan secara riil oleh investor meski

mereka sudah mengantongi izin usaha. Kondisi ini apabila

dibiarkan terus akan menjadi ancaman dan kendala bagi

kegiatan perekonomian di Kabupaten Lamandau. Karena

potensi SDA yang ada tidak bisa segera direalisasikan,

sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamandau.

2.3.3 Industri dan Perdagangan

Sampai bulan Juni 2007, jumlah industri besar,

menengah, dan kecil mencapai 358 buah dengan nilai Rp.

1.545.642.000,-. Penyerapan tenaga kerja per Juni 2007

mencapai 1.104 orang. Hingga saat ini masih terdapat 6 HPH

yang beroperasi di Kabupaten Lamandau dengan luas areal

322.488 Ha. Hasil produksi yang masih berbentuk kayu log

sekarang dikirim ke Kabupaten Kobar untuk diolah setengah

jadi sebelum di ekspor ke luar negeri. Bahkan ada yang

diekspor masih dalam bentuk kayu log. Melihat kenyataan ini

masih terbuka lebar kesempatan bagi investor yang ingin

bergerak dalam bidang pengolahan atau industri kayu.

Pada masa yang akan datang sektor perkebunan

mempunyai potensi besar untuk dikembangkan, karena sektor

ini didukung oleh pasar ekspor, minat investor yang tinggi,

serta mendapatkan dukungan dari pemerintah. Komoditi

perkebunan berpotensi ekonomi tinggi dan sesuai dengan

kondisi daerah Kabupaten Lamandau adalah kelapa sawit dan

karet.

2.3.4 Pertambangan

Perut bumi Lamandau menyimpan bahan-bahan galian

yang kaya dan potensial di antaranya emas, besi, dan pasir

Page 35: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 19

kwarsa. Emas dan besi banyak terdapat di Belantikan Raya,

sedang pasir kwarsa banyak ditemukan di Suja Lamandau.

Sampai saat ini, dari 22 perusahaan tambang yang mendapat

izin, baru 12 yang sudah melakukan eksplorasi.

Upaya pemanfaatan bahan tambang sebenarnya

berkejaran dengan perkembangan teknologi. Artinya, bahan

tambang yang tak dimanfaatkan pada saat dibutuhkan,

dipastikan akan kehilangan nilai ekonominya karena segera

kalah dengan bahan lain hasil rekayasa teknologi. Oleh

karena Itu dibutuhkan kemampuan melihat pasar agar tak

kehilangan momentum.

2.3.5 Pariwisata

Kabupaten Lamandau merupakan daerah yang

memiliki hutan tropis yang masih lebat. Keadaan lansekap

daerah yang terdiri dari perbukitan, sungai dan jeram di

tambah lagi dengan adat istiadat dan budaya masyarakat

yang beragam menjadikan daerah ini mempunyai potensi

untuk dikembangkan daerah tujuan wisata andalan.

Harapannya di masa yang akan datang sektor pariwisata

akan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi

Penerimaan Daerah.

Di Kabupaten Lamandau obyek pariwisata cukup

banyak baik jumlah maupun jenisnya. Adapun obyek wisata

tersebut terdiri dari :

a. Wisata alam dengan prasarananya yang beragam seperti

hutan, bukit, jeram, dan sejumlah air terjun.

b. Wisata budaya dengan aneka corak yang khas seperti

rumah betang peninggalan nenek moyang, benda kuno

yang berusia ratusan tahun serta adat istiadat yang masih

terlihat pada penduduk setempat.

Page 36: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 20

c. Wisata agro seperti kebun sawit dan hutan tanaman

industri.

2.4 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sampai saat ini pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

untuk menunjang aktivitas ekonomi maupun untuk pelayanan publik

di Kabupaten Lamandau masih relatif rendah. Di samping itu

lembaga pendidikan dan sarana pendidikan yang dibutuhkan sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga belum

berkembang.

Belum tersedianya aliran listrik dan telekomunikasi secara

merata di Kabupaten Lamandau menjadi salah satu penyebab

rendahnya pemanfaatan teknologi modern ini, sebab hampir semua

perangkat teknologi membutuhkan energi listrik. Tanpa listrik, mesin-

mesin sederhanapun tidak dapat jalan. Pemanfaatan teknologi tepat

guna yang sangat menunjang produktivitas ekonomi. Dunia usaha

maupun industri kecil rumah tangga belum banyak berjalan karena

belum tersedianya energi listrik secara merata.

Pemanfaatan teknologi modern juga membutuhkan prasyarat

pengetahuan teknik tertentu. Ini berarti dalam pelaksanaannya

membutuhkan sumber daya manusia yang terampil sebagai

operatornya. Dari sisi ini Kabupaten Lamandau masih kekurangan

tenaga teknis yang mampu mengoperasikan peralatan teknologi

tepat guna tersebut.

2.5 Sarana dan Prasarana

Secara geografis Kabupaten Lamandau dilewati ruas jalan

negara, yaitu jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan

Kabupaten Lamandau dengan Kabupaten lain di sekitarnya. Namun

saat ini jalan tersebut dalam kondisi kurang bagus, sehingga

perjalanan darat memerlukan waktu tempuh yang lebih lama dan

kurang nyaman. Sedangkan sarana jalan darat antar kecamatan

Page 37: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 21

masih kurang memadai. Kondisi jalannya banyak yang belum

beraspal, di beberapa tempat terputus karena belum terdapat

jembatan. Kondisi ini membuat masyarakat dan pelaku ekonomi

memilih sarana transportasi air.

Kondisi pada tahun 2006, jalan negara 195 Km, jalan provinsi

59 Km dan jalan kabupaten 703,90 Km yang terdiri dari jalan

beraspal sepanjang 191,36 Km, kerikil 177,19 Km, dan jalan tanah

334,35 Km. Sedangkan dilihat dari kondisinya, yang berkondisi baik

63 Km, kondisi sedang 102 Km, kondisi rusak ringan 244,6 Km dan

kondisi rusak berat 293,3 Km. Untuk lebih jelasnya kondisi prasarana

jalan di Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.10 Kondisi Kualitas Prasarana Jalan

No. Permukaan Panjang (Km) Komposisi

1 Aspal 191.36 27%

2 Kerikil 177.19 25%

3 Tanah liat 334.35 48%

Total 702.90 100%

Sumber: Dinas PU Kabupaten Lamandau 2005

Tabel 2.11 Kondisi Kerusakan Prasarana Jalan

Sumber: Dinas PU Kabupaten Lamandau 2005

Penyediaan energi listrik di Kabupaten Lamandau saat ini

masih jauh dari cukup. Dari seluruh penduduk yang berjumlah

54.797 jiwa, baru sekitar 12% yang sudah dapat menikmati aliran

No. Keadaan Panjang (Km) Komposisi

1 Baik 63 9%

2 Sedang 102 15%

3 Rusak Ringan 244,6 35%

4 Rusak Berat 293,3 42%

Total 702.9 100%

Page 38: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 22

listrik. Dari seluruh desa sebanyak 79 desa serta 3 kelurahan yang

ada, baru 12 desa/kelurahan yang telah menikmati aliran listrik,

sedangkan 70 desa sisanya belum tersentuh layanan PLN.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Pertambangan

dan Energi Kabupaten Lamandau, diperkirakan kebutuhan listrik

Kabupaten Lamandau saat ini adalah sekitar 10 Megawatt,

sedangkan yang tersedia tidak lebih dari 2,2 Megawatt.

Terbatasnya pasokan energi listrik ini berdampak pada banyak

sektor kehidupan. Belum terpenuhinya kebutuhan energi listrik

seperti ini menjadi salah satu penyebab ketertinggalan masyarakat

baik di bidang sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta

aspek-aspek lainnya. Mesin produksi tidak berjalan dengan maksimal

tanpa energi listrik, siswa tidak dapat belajar dengan maksimal tanpa

penerangan listrik yang cukup.

Data dari PLN Nanga Bulik menyebutkan bahwa ketersediaan

listrik untuk Nanga Bulik sebesar 1390 KW dan untuk di luar Nanga

Bulik baru tersedia sekitar 300 KW. Adapun jumlah pelanggan PLN

Nanga Bulik saat ini sekitar 2.132 pelanggan dan yang sudah

mendaftar sebagai calon pelanggan tetapi belum terlanyani sebanyak

600 calon pelanggan.

Keadaan seperti ini perlu segera dicarikan solusi, mengingat

semakin maju suatu daerah maka kebutuhan energi pasti akan

meningkat tajam. Bila tidak segera disiapkan dikhawatirkan akan

menimbulkan masalah sosial ekonomi yang besar. Solusi itu antara

lain mencari sumber energi listrik alternatif, misalnya energi air dan

surya. Namun keinginan dan inisiatif masyarakat untuk membuat

pembangkit listrik mandiri oleh kelompok masyarakat masih harus

menghadapi kendala baik teknis, ekonomi, maupun yuridis.

Jaringan telekomunikasi juga belum menjangkau seluruh

wilayah Kabupaten Lamandau. Fasilitas telepon rumah maupun

telepon seluler baru menjangkau beberapa kawasan saja, terutama

di perkotaan. Sehingga pada sebagian wilayah sarana

Page 39: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 23

komunikasinya hanya mengandalkan layanan pos. Pelayanan

informasi melalui kantor pos memerlukan waktu yang cukup lama.

Status Kantor Pos di Lamandau masih merupakan Sub ordinasi dari

Kantor Pos Pangkalan Bun.

2.6 Politik

Jumlah partai politik yang terdaftar di Kabupaten Lamandau

sebanyak 14 organisasi. Dari jumlah itu hanya beberapa partai saja

yang mendudukkan anggota di 20 kursi DPRD. Berdasarkan hasil

Pemilu Legislatif tahun 2004 komposisi keanggotaan DPRD

Kabupaten Lamandau adalah Partai Golkar (9 kursi), PDI Perjuangan

(4), Partai Kebangkitan Bangsa (1), Partai Demokrat (1), Partai

Amanat Nasional (1), Partai Persatuan Daerah (1), Partai Keadilan

dan Persatuan Indonesia PKPI (2) dan Partai Persatuan

Pembangunan (1). Sedangkan untuk komposisi pimpinan dewan

terdiri dari seorang ketua (Partai Golkar) dan dua wakil ketua (Partai

Golkar dan PDI Perjuangan)

Optimisme masyarakat terhadap anggota DPRD untuk

kabupaten hasil pemekaran ini sangat tinggi. Ini dibuktikan

persentase masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada

Pemilu Legislatif 2004 yang cukup bagus. Dari total jumlah pemilih

sebanyak 34 ribu, 28 ribu di antaranya menggunakan hak pilihnya.

Masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya lebih karena

ketidaktahuan atau jarak yang jauh ke tempat pemungutan suara.

Perkembangan proses demokratisasi sejak tahun 1998

sampai dengan proses penyelenggaraan Pemilu 2004 telah

memberikan peluang untuk mengakhiri proses transisi demokrasi

menuju arah proses konsolidasi demokrasi. Penataan struktur dan

kewenangan lembaga-lembaga pemerintahan termasuk lembaga-

lembaga penyelenggaraan pemerintahan di daerah terus dilakukan.

Sebagai daerah yang baru terbentuk, seperti halnya Kabupaten

Page 40: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 24

Lamandau, penataan kelembagaan tidak jarang menimbulkan

konflik-konflik kepentingan.

Berkenaan dengan proses Pemilu, keberhasilan penting yang

telah dicapai adalah telah dilaksanakannya pemilu langsung anggota

DPRD Lamandau secara demokratis. Perkembangan demokrasi

dalam kaitan hubungan pusat-daerah, terlihat masih berjalan dalam

format yang prosedural dan sifatnya masih belum substansial.

Proses menuju format seperti diamanatkan dalam Undang-undang

No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-

undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah terus diusahakan dan dibangun.

Intinya mendorong kemandirian daerah untuk mengatur dan

mengurus diri sendiri urusan pemerintahan dan mengatur mengenai

hubungan kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah

provinsi, kabupaten, dan kota. Dewasa ini pelaksanaan

desentralisasi dan otonomi daerah masih mengalami berbagai

permasalahan. Antara lain disebabkan kurangnya koordinasi pusat-

daerah dan masih belum konsistennya sejumlah peraturan

perundangan, baik antar daerah maupun pusat dan daerah.

Dari uraian di atas dapat disajikan secara ringkas kondisi

politik dan hambatan yang dihadapi Kabupaten Lamandau adalah

sebagai berikut:

Sebagai kabupaten baru, kelembagaan yang ada di Kabupaten

Lamandau belum tertata dengan baik, sehingga pola kelembagaan

belum berjalan secara optimal.

Hubungan kelembagaan antara pusat dan daerah belum

terumuskan dengan mantap, baik dari segi aturan kelembagaan

maupun koordinasi.

Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penyusunan

kebijakan publik.

Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemilu.

Page 41: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 25

Sedangkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang

terdaftar berjumlah sembilan organisasi yang bergerak di bidang

sumber daya alam, sumber daya manusia, HAM, dan Hukum.

Pemerintah sendiri menerima pendaftaran LSM itu karena bisa

menjadi mitra untuk membangun Kabupaten Lamandau, namun

hanya sejumlah itu yang mendaftarkan diri. Akibatnya Bakesbang

Linmas turun menjemput bola dengan mendatangi tokoh-tokoh

lembaga swadaya masyarakat agar mereka mendaftarkan diri.

Berikut disajikan nama LSM beserta bidang garapnya.

Tabel 2.12 Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat

No Nama LSM Bidang Kegiatan

01 Lembaga Penelitian Pengkajian Masalah Strategis (LEPPTES)

Hukum dan HAM

02 Pusat Pengembangan SDM Kalteng (PPSDM – KT)

SDM dan SDA

03 Yayasan Bukit Sembilan Sarang Peruya

Kelestarian Hutan

04 Isen Mulang Pantang Mundur Hukum dan HAM

05 Lencana Bahari (LEBAH) SDA dan Hukum

06 Lamandau Raya (DAYA) SDA dan Hukum

07 Betang Hapakat Wirausaha dan Budaya

08 Borneo Putra Hukum dan HAM

09 Aliansi Independen Pemerhati Rakyat Kecil (ALIPRAK)

SDA dan SDM

10 Peduli Bangsa (PB) SDM dan HAM

11 Laskar Satria Pagar Buana (LSPB) Hukum dan HAM

Sumber : Bakesbang Linmas

2.7 Pertahanan dan Keamanan

Secara geografis Kabupaten Lamandau mempunyai wilayah

yang cukup luas, sementara tenaga keamanan dan peralatan

keamanan yang masih terbatas, sehingga rasio tenaga keamanan

Page 42: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 26

dengan luas wilayah masih belum memadai. Kondisi demikian dapat

mengakibatkan pengawasan terhadap pencurian/pengrusakan

sumber daya alam dan gangguan keamanan yang lain tidak dapat

dilakukan secara maksimal.

Semakin meningkatnya jumlah penduduk yang masuk ke

Kabupaten Lamandau melalui migrasi berasal dari berbagai daerah

dan etnis tentunya mempunyai latar belakang budaya yang berbeda,

sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial dan gangguan

keamanan.

2.8 Hukum dan Aparatur

Infrastruktur sarana dan prasarana lembaga pemerintahan

untuk mendukung pelayanan publik secara kualitas dan secara

kuantitas belum memadai sehingga jangkauan dan kualitas

pelayanan belum maksimal. Masih rendahnya pemanfaatan teknologi

informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas aparatur, khususnya

untuk kepentingan pelayanan publik. Hal ini ditandai dengan masih

rendahnya kualitas layanan publik di Kabupaten Lamandau.

Koordinasi aparatur antarsektoral masih lemah. Kualitas SDM

aparatur dalam memahami dan menjalankan tupoksinya belum

dilakukan secara optimal sehingga berpengaruh terhadap

produktivitas dan kinerjanya.

Sebagai kabupaten yang masih relatif muda, keadaan

aparatur baik secara kualitas maupun secara kuantitas masih

terbatas. Bahkan tidak jarang untuk posisi jabatan tertentu SDM

aparatur yang ada belum memenuhi kualifikasi yang ditentukan

sehingga harus mendatangkan dari daerah/lembaga di luar

Kabupaten Lamandau.

2.9 Wilayah dan Tata Ruang

Pusat pemerintahan Kabupaten Lamandau saat ini belum

didukung oleh fasilitas sarana dan prasarana penunjang yang

Page 43: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 27

memadai sebagai suatu simbol (ikon) pusat pemerintahan dan

pelayanan publik. Masih belum terbentuk pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi yang mampu menampung dan mengembangkan daerah-

daerah produksi sebagai sebuah jaringan pertumbuhan ekonomi.

Masih terkonsentrasinya pengembangan wilayah di daerah-

daerah strategis, khususnya di wilayah tepi Sungai Lamandau,

menimbulkan ketimpangan yang tajam dalam pengembangan sarana

dan prasarana antara wilayah pinggiran Sungai Lamandau dengan

wilayah lainya.

2.10 Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Persoalan sumber daya alam dan lingkungan juga merupakan

hal yang urgen dalam pengembangan pembangunan Kabupaten

Lamandau. Oleh karena itu Pemerintah daerah perlu membentuk

dinas pengendalian lingkungan hidup dan konservasi sumber daya

alam (Dinas PDLH dan KSDA).

Moratorium penebangan hutan yang diterapkan pemerintah

sejak Presiden Megawati dan dipertegas oleh Pemerintahan

Presiden Susilo Bambang Yudoyono membawa dampak yang sangat

luas terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Lamandau.

Sektor pemanfaatan kayu hutan selama ini menjadi penopang

ekonomi masyarakat dan menyerap banyak tenaga kerja. Dengan

adanya moratorium serta larangan pembakaran hutan oleh Gubernur

Kalimantan Tengah berdampak serius terhadap masyarakat petani

tradisional yang melakukan kegiatan bertani dengan pola ladang

berpindah. Masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dari

pertanian dengan pola ladang berpindah harus beralih menjadi petani

dengan pengelolaan ladang tetap atau alih profesi lain.

Berkembang pesatnya perkebunan-perkebunan sawit di

wilayah Kabupaten Lamandau banyak mengubah kultur tegakan

tanaman yang sebelumnya merupakan kawasan hutan berpotensi

merusak keseimbangan alam dan berkurangnya sumber daya air.

Page 44: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 28

Munculnya usaha-usaha eksploitasi barang tambang, khususnya biji

besi dan batu bara, cenderung berpotensi mengubah dan merusak

lingkungan.

Hal lain yang menjadi kendala di bidang sumber daya alam

dan lingkungan ini adalah masih rendahnya tingkat kesadaran dan

partisipasi masyarakat maupun pengusaha terhadap pengelolaan

dan pelestarian lingkungan hidup. Terbatasnya SDM di bidang

pengelolaan lingkungan hidup, belum tersedianya data yang akurat

mengenai lingkungan hidup, dan masih lemahnya penegakan hukum.

2.11 Deskripsi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis awal terhadap kondisi umum

Kabupaten Lamandau baik yang menyangkut kondisi lingkungan

internal maupun kondisi lingkungan eksternal maka berikut ini

dirumuskan kekuatan (strength), kelemahan (weeknes), Peluang

(opportunity), dan ancaman (treath).

Tabel 2.13

KEKUATAN KELEMAHAN - SDA melimpah - Keamanan stabil - Adanya keinginan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pembangunan. - Komitmen pemerintah dalam

Memajukan Kab. Lamandau

- Infrastruktur belum memadai. - Terbatasnya jumlah dan distribusi

SDM aparatur pemerintah. - Sarana penunjang ekonomi dan

sosial yang terbatas. - Masih rendahnya penguasaan dan

pemanfaatan teknologi. - Jumlah dan sebaran penduduk

yang tidak merata PELUANG ANCAMAN

- Letak geografis strategis, dilalui jalan transKalimantan.

- Potensi investasi perkebunan dan tambang.

- Kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan lebih luas kepada Pemerintah Daerah

- Terjadinya kesenjangan ekonomi antara penduduk eks transmigran dengan penduduk asli.

- Masih adanya pembakaran dan penebangan hutan secara liar.

- Resistensi sebagian masyarakat terhadap revitalisasi perkebunan sawit.

Page 45: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 29

2.12 Tantangan

A. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

Kependudukan

Penduduk Kabupaten Lamandau berdasarkan data 2005

berjumlah 54.972 jiwa terdiri dari 14.757 KK dengan kepadatan

penduduk 8,57 jiwa per Km2. Secara umum pertumbuhan

penduduk mengalami kenaikan sejak 2001 – 2005 dengan rata-

rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,34% per tahun sehingga

proyeksi penduduk pada 20 tahun mendatang akan berjumlah

71.740 jiwa. Sejalan dengan itu berbagai parameter

kependudukan diperkirakan juga akan mengalami perbaikan yang

ditunjukkan dengan menurunnya angka kelahiran, meningkatnya

usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian bayi.

Meskipun demikian pengendalian jumlah dan laju

pertumbuhan penduduk penting untuk diperhatikan agar tercipta

penduduk yang seimbang dalam rangka mendukung bonus

demografi yang ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif

lebih besar daripada jumlah penduduk usia nonproduktif. Jika

kondisi tersebut bisa tercipta maka bisa dimanfaatkan secara

optimal untuk meningkatkan kualitas SDM, daya saing dan

kesejahteraan masyarakat.

Di samping itu, persebaran dan mobilitas penduduk

merupakan tantangan yang tak kalah pentingnya untuk mendapat

perhatian. Penduduk tersebar pada desa-desa terpencar cukup

jauh antara satu desa dengan desa yang lain sehingga interaksi

masyarakat antara satu desa dengan desa yang lain sulit

dilakukan. Kondisi ini menjadikan kendala cukup serius dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Terutama pada desa-desa yang

belum terjangkau saluran telekomunikasi. Tantangan ke depan

adalah membuka akses transportasi dan komunikasi ke seluruh

pelosok Kabupaten Lamandau sehingga memudahkan pelayanan

di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Page 46: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 30

Angka rata-rata usia harapan hidup penduduk Kabupaten

Lamandau baru 62.7 tahun masih di bawah rata-rata usia

harapan hidup nasional (69,51) maupun 71,98 untuk Provinsi

Kalimantan Tengah (BPS, Indikator Kesra Kalimantan Tengah).

Tantangan ke depan adalah meningkatkan angka usia harapan

hidup Kabupaten Lamandau.

Pendidikan

Dalam bidang pendidikan tantangan 20 tahun ke depan

adalah penyediaan fasilitas pendidikan yang dapat dijangkau

oleh sebagian besar masyarakat yang domisilinya berada di

kawasan terpencil dan tersebar. Dengan menyediakan layanan

pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat memacu

peningkatan jumlah proporsi penduduk yang menyelesaikan

pendidikan dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Pada sisi

lain kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan juga

perlu ditingkatkan.

Tantangan berikutnya adalah peningkatan kompetensi dan

kesejahteraan guru agar kualitas pembelajaran dapat meningkat,

yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas peserta didik.

Proses pendidikan sebagai investasi pengembangan SDM

ditantang untuk mampu mengantisipasi perkembangan di masa

mendatang tetapi tetap kontekstual dengan karakteristik dan

kehidupan daerah, dengan demikian pendidikan benar-benar

bermanfaat bagi para lulusannya.

Kesehatan

Kendala mendasar di bidang kesehatan adalah

terbatasnya layanan kesehatan karena masih banyaknya

masyarakat yang berada di kawasan pedalaman dan menyebar.

Oleh karena itu tantangan 20 tahun ke depan adalah bagaimana

meningkatkan akses terhadap kesehatan. Di samping itu perlu

Page 47: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 31

dibarengi dengan pengadaan jumlah tenaga kesehatan yang

memadai serta dengan penyebaran yang relatif merata.

Mengubah tradisi bukanlah pekerjaan mudah, demikian

juga dengan upaya menghapus berbagai tradisi masyarakat yang

dapat merugikan kesehatan. Maka tantangannya adalah

membangun tradisi baru yang berlandaskan pola hidup sehat.

Kehidupan Beragama

Berkait dengan kehidupan beragama, tantangan di masa-

masa yang akan datang adalah memantapkan kerukunan umat

beragama. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam

kehidupan sehari-hari juga harus terus mendapat perhatian.

B. Ekonomi

Letak geografis antara satu desa dengan desa lain serta

antara desa dan kota kecamatan mempunyai rentang jarak yang

cukup jauh menjadi problem dalam pengembangan ekonomi

rakyat. Apalagi jika tidak didukung infrastruktur jalan, sarana

komunikasi, dan lembaga keuangan yang memadai. Dampaknya

adalah para petani kesulitan memasarkan komoditas pertanian.

Mereka tidak menjual hasil-hasil produksinya ke wilayah luar

kabupaten. Kondisi ini pada akhirnya berpengaruh terhadap

rendahnya pendapatan petani, karena harga jual dari petani

kepada pedagang (pengepul) relatif rendah. Maka tantangan ke

depan adalah menyediakan sarana dan prasarana serta iklim

yang kondusif bagi berkembangnya perekonomian.

Pemberdayaan masyarakat, terutama penduduk asli, perlu

ditingkatkan, sehingga dapat mengatasi adanya kesenjangan

kondisi sosial-ekonomi dengan masyarakat pendatang (migrasi).

Lalu lintas barang dan orang yang melewati Sungai

Lamandau cukup ramai, namun aktivitas ekonomi di wilayah tepi

sungai Lamandau tidak dapat berkembang pesat. Hal ini

Page 48: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 32

disebabkan posisi Kabupaten Lamandau bukan wilayah hilir,

sehingga tidak banyak penumpang yang berhenti untuk

melakukan aktivitas ekonomi di wilayah ini. Tantangan ke depan

adalah menjadikan Kabupaten Lamandau sebagai pusat kegiatan

perekonomian bagi daerah di sekitarnya.

C. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Masih rendahnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan

teknologi berdampak nyata pada lemahnya daya saing dan

produktivitas ekonomi. Belum tersedianya infrastruktur yang

memadai turut menghambat perkembangan ilmu pengetahuan

dan pemanfatan teknologi modern. Ke depan, penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi adalah tantangan yang harus

mendapat jawaban. Oleh karena itu perlu upaya untuk

meningkatkan kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Lamandau.

Guna pendukung optimalisasi pemanfaatan iptek, maka perlu

disiapkan tenaga sumber daya manusia yang terampil dan handal

sebagai teknisi maupun programer.

D. Sarana dan Prasarana

Seperti telah diuraikan dalam kondisi umum, ketersediaan

sarana dan prasarana di Kabupaten Lamandau masih jauh dari

kebutuhan. Mulai dari kondisi jalan, energi listrik, air, hingga

telepon masih menjadi kendala utama. Untuk itu tantangan ke

depan adalah penyediaan sarana transportasi, listrik, telepon, air

bersih dan irigasi, serta infrastruktur pendukung lainnya sebagai

prasyarat utama pengembangan Kabupaten Lamandau sebagai

pusat pertumbuhan regional.

Tantangan di sektor transportasi adalah mengembangkan

sistem transportasi yang efektif, efisien, dan terjangkau oleh

rakyat kecil. Masih dominannya moda angkutan air dengan biaya

Page 49: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 33

yang relatif mahal, perlu diimbangi dengan moda angkutan darat

yang lebih efisien.

Sektor energi dihadapkan pada tantangan makin

membengkaknya kebutuhan energi listrik sebagai konsekuensi

perkembangan dan kemajuan di berbagai sektor kehidupan. Oleh

karena itu perlu ditingkatkan kemampuan memasok energi listrik

serta perluasan area layanan energi listrik untuk masyarakat

Lamandau.

Hambatan komunikasi juga masih terjadi sebagai

konsekuensi kondisi geografis Kabupaten Lamandau. Di sejumlah

lokasi hubungan telekomunikasi sulit dijangkau bahkan lebih

banyak lagi area yang sama sekali tidak terjangkau saluran

telepon baik kabel maupun seluler. Tantangannya adalah

membuka area yang tidak bisa dijangkau sinyal telepon

(blindspot), selain itu juga membuka kesempatan bagi operator

telepon seluler agar terjadi persaingan sehat sehingga tarif dan

layanan bisa lebih murah dan mudah.

Akhirnya, keterbatasan sumber pendanaan menuntut

penyelenggara pemerintahan untuk senantiasa menentukan skala

prioritas pembangunan infrastruktur pendukung lainnya dengan

mempertimbangkan kepentingan umum dan kepentingan

pengembangan di masa mendatang.

E. Politik

Masyarakat yang berkembang cepat dipicu pertumbuhan

ekonomi dan informasi mempengaruhi berbagai aspek lain dalam

kehidupan, antara lain perubahan pola pikir, sikap, perilaku serta

budaya dan adat istiadat. Ini memerlukan kemampuan antisipasi

serta langkah cepat pula di bidang politik. Jika tidak maka gerak

masyarakat akan cenderung tak terkendali serta bisa

menggerogoti nilai-nilai moral dan budaya masyarakat.

Tantangan yang dihadapi di bidang politik adalah menjaga gerak

Page 50: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 34

perkembangan masyarakat itu dengan membuat keputusan-

keputusan politik yang mampu mengarahkan gerak masyarakat

dan dunia usaha menuju masyarakat yang dicita-citakan seluruh

warga Kabupaten Lamandau yang sejahtera dan maju.

Dalam 20 tahun mendatang, seiring kemajuan sosial

ekonomi, diperlukan suasana kehidupan masyarakat yang bukan

saja sejahtera secara ekonomi tetapi juga makin tumbuhnya

tuntutan masyarakat agar dirinya makin diperhatikan, hak-haknya

dipenuhi dan aspirasinya bisa mewarnai kebijakan politik.

Menghadapi situasi semacam itu tantangan lain di bidang politik

yang cukup nyata adalah terus-menerus menyempurnakan

proses politik dan mengembangkan budaya politik yang makin

demokratis agar kehidupan demokrasi berjalan berbarengan dan

berkelanjutan bukan saja secara prosedural tetapi juga

substansial.

Dengan kondisi perpolitikan yang cukup kondusif,

Lamandau memiliki modal dasar menjadi daerah yang maju,

sejajar dengan kabupaten lain yang telah lebih dulu berkembang

seperti Kotawaringin Barat (kabupaten induk).

Ke depan dituntut kerja sama yang baik antara legislatif

dengan jajaran eksekutif sehingga mampu menciptakan kebijakan

yang mendasarkan dan berorientasi pada kepentingan

masyarakat. Hubungan yang tidak harmonis antara eksekutif dan

legislatif seperti terjadi pada masa-masa awal berdirinya

Kabupaten Lamandau terbukti menjadi penghambat gerak

pemerintahan.

Kunci untuk mewujudkan kehidupan masyarakat

Kabupaten Lamandau yang sejahtera adalah pemimpinnya

mampu menahan diri untuk tidak memperkaya diri-sendiri namun

harus benar-benar bekerja untuk kepentingan seluruh masyarakat

Kabupaten Lamandau.

Page 51: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 35

F. Pertahanan Keamanan

Kabupaten Lamandau telah berkembang menjadi daerah

yang heterogen yang menampung penduduk dari berbagai etnis,

agama, tingkat pendidikan, maupun ekonomi. Keadaan ini rawan

potensi gangguan keamanan. Tantangan ke depan adalah

memantapkan rasa aman dalam kehidupan masyarakat dari

potensi kerawanan yang bersumber pada perbedaan tersebut

sehingga tercipta rasa nyaman dalam kehidupan sehari-hari.

Pembangunan yang mulai digiatkan telah membawa

perubahan yang bisa mempengaruhi sendi-sendi kehidupan

masyarakat. Meski gejalanya belum terlihat nyata namun perlu

disiapkan kondisi agar kemajuan yang dicapai tidak menimbulkan

gangguan keamanan khususnya tindak kriminalitas seperti

pencurian, pencopetan, perampokan dan semacamnya.

G. Hukum dan Aparatur

Aparatur pemerintahan daerah sebagai motor utama

perkembangan Kabupaten Lamandau masih dihadapkan pada

berbagai macam keterbatasan dan kendala baik dari segi

kuantitas maupun kualitas. Jumlah aparatur pemerintah masih

jauh dari kebutuhan ideal sehingga jangkauan pelayanan kepada

masyarakat masih terbatas. Tantangan yang dihadapi adalah

menyeimbangkan jumlah aparatur dengan penduduk sehingga

fungsi pelayanan bisa optimal. Dari segi kualitas, aparatur

pemerintah juga belum bagus. Tantangan yang harus diatasi

adalah mewujudkan aparatur pemerintah yang memiliki

keterampilan dan keahlian sesuai dengan prinsip the right man on

the right place dan profesionalisme.

Birokrasi pemerintah yang memiliki kewenangan

merencanakan, mengatur, dan melaksanakan pembangunan

serta mengelola keuangan jika tidak hati-hati, disiplin serta

bertanggung jawab cenderung menyimpangkan atau

Page 52: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 36

menyelewengkan kewenangan yang cukup besar itu.

Pengalaman berbagai daerah menunjukkan kondisi semacam itu

cenderung membuat birokrasi berperilaku korup. Bersamaan

dengan itu juga telah tumbuh dan semakin tinggi kesadaran

masyarakat untuk mengawasi kinerja birokrasi pemerintahan.

Tantangan yang dihadapi adalah menjaga agar birokrasi

pemerintahan Kabupaten Lamandau terhindar dari perilaku

korupsi dan tetap mampu melaksanakan pembangunan.

Sebagai sebuah lembaga masyarakat yang hidup dan

berinteraksi dengan kekuatan masyarakat lain, birokrasi dalam

menjalankan fungsinya tidak bisa sendirian. Apalagi bila diingat

bahwa hasil kerja birokrasi memang harus dipersembahkan bagi

kepentingan masyarakat, maka tantangan yang dihadapi adalah

meningkatkan kemampuan birokrasi untuk menerima masukan

dari masyarakat yang semakin sadar atas hak-haknya.

H. Wilayah dan Tata Ruang

Wilayah dan ruang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat sebagai konsekuensi logis pembangunan dan

pertumbuhan penduduk. Konflik-konflik yang menyangkut

pemanfaatan ruang menjadi karakteristik dalam masyarakat yang

kian berkembang. Pemerintah harus secepatnya membuat

peraturan tentang tata ruang dan wilayah agar perkembangan

pembangunan tetap bisa diarahkan sehingga bukan saja

meminimalkan konflik horisontal dan vertikal tetapi juga menjaga

kelestarian lingkungan hidup. Untuk itu pemerintah harus

secepatnya berkoordinasi dengan pemerintah baik pusat,

provinsi, maupun daerah kabupaten lain yang berbatasan

langsung dengan Kabupaten Lamandau.

Lemahnya administrasi pertanahan dan terbatasnya

pengetahuan yang dimiliki masyarakat maupun aparatur

pemerintah daerah bisa juga menjadi pemicu munculnya konflik-

Page 53: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 37

konflik pertanahan di internal Kabupaten Lamandau. Bentuknya

dapat berupa konflik perbatasan antar kecamatan, desa maupun

antar penduduk serta dengan stakeholders lain seperti kalangan

pengusaha pertambangan maupun perkebunan. Tantangan yang

dihadapi adalah menata dan mencari pola penyelesaian masalah

yang bisa menjadi pedoman pada konflik-konflik pertanahan

tersebut.

I. Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Larangan penebangan dan pembakaran hutan yang

diterapkan pemerintah berdampak besar terhadap perekonomian

masyarakat, terutama masyarakat pedalaman Kabupaten

Lamandau. Maka tantangan yang perlu ditangani pemerintah

adalah memberi alternatif mata pencaharian baru agar

masyarakat segera alih profesi dan menemukan kesejahteraan

hidup yang lebih baik.

Konsistensi pemerintah terhadap larangan tersebut mutlak

dilakukan selain agar tidak ada lagi kerusakan hutan sekaligus

menjaga rasa adil sebab meski larangan penebangan hutan

sudah ditetapkan namun masih ada saja pihak-pihak yang

menebang hutan. Aspek lain adalah mengubah pola pikir, sikap

dan perilaku masyarakat dari menggantungkan hidup pada hutan

berubah menjadi menjaga hutan.

Tantangan lain yang harus dihadapi Kabupaten Lamandau

adalah mengukuhkan pemerintahan yang definitif yang mampu

melayani masyarakat secara efektif hingga menjangkau

pedalaman.

Page 54: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 38

2.13 Modal Dasar

Modal dasar pembangunan adalah semua sumber kekuatan

baik yang potensial maupun yang sudah efektif, yang dimiliki

Kabupaten Lamandau. Semua kekuatan tersebut didayagunakan

untuk kepentingan pembangunan daerah. Berikut beberapa modal

dasar yang dimiliki oleh Kabupaten Lamandau:

1. Sumber daya alam, terutama yang masih tersimpan di dalam

bumi antara lain berupa biji besi, emas, batu bara dan bahan

galian lainnya. Keanekaragaman dan kekayaan hayati terutama

yang terdapat di dalam hutan dapat didayagunakan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamandau.

2. Adanya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembangunan baik pada pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, hingga evaluasinya. Dukungan seperti ini dapat

menjadi modal dasar dalam rangka mempercepat pertumbuhan

pembangunan. Tanpa partisipasi masyarakat, sebaik apapun

rencana dan program pembangunan yang dirancang tidak akan

dapat memberikan hasil yang maksimal.

3. Posisi geografis Kabupaten Lamandau tergolong strategis, sebab

berada di antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Gerak dan lalu lintas perekonomian dari dua kabupaten tetangga

tersebut akan mempercepat terwujudnya harapan Kabupaten

Lamandau sebagai pusat pertumbuhan pembangunan regional.

2.14 Matrik Kondisi dan tantangan

Berdasar uraian panjang lebih tentang kondisi umum

Kabupaten Lamandau kemudian dilanjutkan dengan deskripsi

tantangan yang dihadapi masa yang akan datang, serta modal dasar

yang dimiliki, berikut ini disajikan matrik kondisi dan tantangan

sebagai ikhtisar ringkas.

Page 55: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 39

Tabel : 2.14 Matrik Kondisi Saat Ini Dan Tantangan Ke Depan

No Kondisi Saat Ini Tantangan Ke Depan

A Sosial Budaya: Penduduk: a. Pertumbuhan penduduk

meningkat. b. Sebaran penduduk tidak

merata. c. Angka harapan hidup masih

rendah (dibawah standar nasional)

a. Mengendalikan jumlah dan laju

pertumbuhan penduduk. b. Persebaran dan mobilitas

penduduk c. Meningkatkan angka usia

harapan hidup.

Pendidikan a. Sarana fisik lembaga

pendidikan masih terbatas. b. Kualitas dan kuantitas guru

masih kurang. c. Penyebaran tenaga pendidik

belum merata. d. APK dan APM masih

rendah, terutama di jenjang pendidikan lanjutan dan atas.

a. Menyediakan fasilitas

pendidikan yang dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat yang domisilinya berada di kawasan terpencil dan tersebar.

b. Peningkatan jumlah dan kualitas serta pemerataan distribusi tenaga pengajar.

c. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru

d. Mengoptimalkan program pendidikan dasar dan menengah.

Kesehatan: a. Domisili penduduk berpencar

dan terpencil. b. Terbatasnya tenaga

kesehatan. c. Pola hidup masyarakat yang

kurang mempedulikan aspek kesehatan.

a. Meningkatkan akses terhadap

layanan kesehatan b. Pengadaan jumlah dan

penyebaran tenaga kesehatan yang memadai.

c. Membangun pola hidup sehat.

Agama : a. Kerukunan antarumat

beragama cukup kondusif.

a. Pemantapan kerukunan

antarumat beragama. b. Peningkatan pengamalan

ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Page 56: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 40

B Ekonomi: a. Sektor utama pertanian,

namun kualitas SDM petani masih rendah.

b. Terdapat cukup banyak peluang investasi, namun belum banyak yang direalisasikan.

c. Sarana pendukung aktivitas ekonomi masih kurang.

d. Potensi SDA (tambang) belum tereksplorasi maksimal

a. Pemberdayaan masyarakat,

terutama penduduk asli. b. Menciptakan iklim investasi

yang kondusif sehingga menarik bagi investor.

c. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur ekonomi untuk menunjang perekonomian.

d. Pemanfaatan potensi SDA secara bertanggungjawab

C Iptek: a. Rendahnya pemanfaatan

teknologi tepat guna. b. SDM terampil terbatas.

a. Meningkatkan kontribusi ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

b. Menyiapkan tenaga SDM yang terampil dan andal.

D Sarana Dan Prasarana a. Sarana transportasi darat

banyak yang rusak. b. Ketersediaan listrik masih

jauh dari kebutuhan. c. Sarana telekomunikasi

masih terbatas. d. Belum berkembangnya

jaringan irigasi teknis.

Penyediaan sarana transportasi, listrik, telepon, irigasi, dan infrastruktur pendukung lainnya sebagai prasyarat utama pengembangan Kabupaten Lamandau sebagai pusat pertumbuhan regional.

E Politik a. Sebagai daerah yang baru

terbentuk, penataan kelembagaan menimbulkan konflik kepentingan.

b. Terlaksananya Pemilu langsung anggota DPRD dan pemilihan kepala daerah dengan aman.

a. Penataan kelembagaan agar

dapat memberikan pelayanan publik lebih baik.

b. Menyempurnakan proses politik dan mengembangkan budaya politik yang makin demokratis .

c. Meningkatkan kerja sama legislatif - eksekutif agar mampu menciptakan kebijakan yang menguntungkan rakyat.

F Pertahanan Keamanan : a. Sarana dan tenaga

keamanan terbatas. b. Masyarakat makin

bertambah banyak dan heterogenitas semakin tinggi.

a. Peningkatan tenaga keamanan

untuk meningkatkan rasa aman dalam kehidupan masyarakat dari potensi kerawanan yang bersumber dari perbedaan agama, etnis, kesenjangan ekonomi, dan sebagainya.

Page 57: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

II - 41

b. Menjaga agar kriminalitas dalam berbagai skala tidak meningkat, meskipun jumlah masyarakat terus berkembang pesat.

G Hukum dan Aparatur : a. Sarana pendukung

pelayanan publik belum memadai sehingga jangkauan layanan belum merata.

b. Koordinasi dan SDM aparatur masih belum optimal.

a. Peningkatan sarana dan

prasarana pelayanan publik. b. Mewujudkan aparatur

pemerintah yang professional sehingga dapat memberikan pelayanan publik lebih baik.

H Wilayah dan Tata Ruang : a. Pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi belum berkembang dengan pesat

b. Pengembangan wilayah masih terkonsentrasi di wilayah tepi sungai Lamandau.

a. Mendorong berkembangnya

pusat-pusat pertumbuhan baru untuk mempercepat pengembangan wilayah dan perekonomian daerah.

b. Mendorong berkembangnya wilayah-wilayah yang jauh dari Daerah Aliran Sungai melalui pengembangan prasarana dan sarana transportasi darat.

I SDA & Lingkungan Hidup: a. Larangan perambahan dan

pembakaran hutan berdampak pada pola mata pencaharian masyarakat Lamandau.

b. Berkembangnya perkebunan kelapa sawit mengubah kultur tegakan tanah dan berpotensi merusak keseimbangan alam.

c. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian alam.

a. Memberi alternatif mata

pencaharian baru bagi masyarakat yang terkena dampak kebijakan larangan penebangan hutan.

b. Menjamin agar pemanfaatan lahan dan SDA tetap memperhatikan pelestarian lingkungan hidup.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup.

Page 58: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau III - 1

BAB III VISI DAN MISI

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Visi adalah pandangan jauh ke depan ke mana suatu daerah akan

dibawa. Dengan visi yang jelas akan dapat dilihat gambaran masa depan

yang diinginkan, sehingga Kabupaten Lamandau dapat menjamin

kelangsungan hidup dan perkembangannya. Agar tidak menjadi impian

kosong, maka visi haruslah dapat diukur untuk dapat diketahui tingkat

keberhasilan yang ingin dicapai.

Berdasarkan kondisi umum, tantangan yang dihadapi dalam 20

tahun mendatang, serta dengan mempertimbangkan modal dasar yang

dimiliki Kabupaten Lamandau saat ini, visi dan misi pembangunan jangka

panjang Kabupaten Lamandau tahun 2005 – 2025 adalah :

Kabupaten Lamandau yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera Berbasis

Budaya.

Maju berarti suatu kondisi yang lebih baik dibanding keadaan

sebelumnya. Kemajuan bermakna proses yang berlangsung secara terus-

menerus dan berkelanjutan untuk mengejar ketertinggalan dan menuju

tahapan yang lebih baik. Kabupaten Lamandau yang maju adalah harapan

yang ingin dicapai oleh seluruh rakyat dan pemerintah secara bersama-

sama, kemajuan di berbagai bidang kehidupan mulai dari ekonomi hingga

bidang sosial kemasyarakatan.

Kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari beberapa ukuran. Dari

indikator sosial, tingkat kemajuan ditandai dengan tingginya kualitas

sumber daya manusianya. Kualitas ini menyangkut mutu kepribadian

hingga tingkat pendidikannya. Kemajuan juga dapat dilihat dari derajat

kesehatan masyarakat. Daerah yang maju ditandai dengan angka

harapan hidup yang tinggi, kualitas layanan sosial yang lebih baik, dan laju

pertumbuhan penduduk yang kecil terkendali.

Page 59: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau III - 2

Kemajuan di bidang ekonomi ditandai dengan membaiknya tingkat

pendapatan dan pembagiannya. Kemajuan ekonomi akan membentuk

kemampuan daya saing yang tinggi serta keunggulan komparatif

dibanding daerah lain. Kemajuan di berbagai bidang tersebut pada

gilirannya akan membangun kemandirian yang tangguh.

Kemandirian juga merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh

Kabupaten Lamandau. Mandiri berarti memiliki eksistensi dengan

mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dengan kemandirian,

suatu daerah akan dapat menentukan sikap dan nasibnya sendiri sesuai

yang diinginkan. Dengan bermodal kemandirian, Kabupatean Lamandau

dapat mewujudkan kehidupan yang sejajar dan berdiri sederajat dengan

daerah-daerah lain. Salah satu tiang penyangga kemandirian adalah

tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu

mengolah potensi sumber daya alam yang dimiliki, tersedianya pribadi-

pribadi yang berdaya tahan dan berdaya saing tinggi. Modal dasar seperti

ini akan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain. Namun

demikian kemandirian bukanlah dalam arti menutup diri dari pengaruh

luar. Di era kesejagatan di mana saling ketergantungan sudah tidak

terelakkan seperti sekarang ini, kemandirian hendaknya diartikan sebagai

sikap proaktif terhadap perubahan keadaan. Dengan demikian mandiri

juga berarti mempunyai posisi tawar yang memadai sehingga menjadi

subjek diperhitungkan pihak lain tatkala hendak menjalin sebuah kerja

sama.

Sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan hidup. Di masa yang

akan datang masyarakat Kabupaten Lamandau diharapkan akan

mengalami kecukupan hidup baik sandang, pangan, dan papan hingga

kebutuhan lainnya. Kesejahteraan hidup tidak hanya terpenuhinya

kebutuhan ekonomi sebab sejahtera melingkupi aspek pisik dan psikis.

Maka kesejahteraan yang ingin dicapai juga meliputi terpenuhinya rasa

keadilan, perlakuan yang sama di depan hukum, kebebasan berpartisipasi

politik, hingga kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidup.

Page 60: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau III - 3

Sejahtera juga berarti terpenuhinya rasa aman, terciptanya kerukunan

antarumat beragama, dan tercukupinya kebutuhan rohani lainnya.

Kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan yang terarah harus

mempunyai landasan yang kokoh dan jelas. Salah satu dasar pijak yang

kuat untuk membangun Kabupaten Lamandau ke depan adalah

kebudayaan daerah sendiri. Impian boleh terbang tinggi mengangkasa

tetapi kaki hendaknya tetap berpijak pada bumi. Kebudayaan yang

dijadikan landasan pembangunan itu meliputi sistem nilai-nilai yang

bersumber dari agama dan keyakinan masyarakat setempat, kearifan

lokal, adat-istiadat, hingga karakter dan jati diri yang dimiliki. Namun

pembangunan berbasis budaya yang dimaksud bukan terbatas pada

potensi internal yang telah dimiliki komunitas masyarakat semenjak

dahulu, sebab kebudayaan adalah konsep yang dinamis dan luas.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai bagian dari hasil

budaya modern, juga menjadi dasar pijak pembangunan Kabupaten

Lamandau.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka akan ditempuh melalui misi

pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamandau sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat Lamandau yang bermoral, berbudaya

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah membangun

karakter dan jati diri masyarakat yang kuat yaitu terbentuknya pribadi

yang taat menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,

berbudi pekerti luhur, mempunyai toleransi tinggi, memiliki

kesetiakawanan sosial, dan gemar bergotong royong. Pembangunan

juga diarahkan untuk tetap memperhatikan dan memelihara nilai-nilai

budaya yang dipegang teguh masyarakat Lamandau.

2. Mewujudkan masyarakat Lamandau yang berkualitas melalui

pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi adalah mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat

melalui peningkatan kualitas pendidikan, kemudahan akses layanan

kesehatan, serta peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Page 61: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau III - 4

3. Mewujudkan Kabupaten Lamandau sebagai pusat pertumbuhan

ekonomi regional adalah mempercepat pembangunan daerah

dengan peningkatan penyediaan sarana dan prasarana, infrastruktur

transportasi, energi dan sarana pendukung kegiatan ekonomi lainnya.

Sasaran percepatan pembangunan ini adalah demi membangun

kemajuan dan kesejahteraan masyarakat semaksimal mungkin.

4. Mewujudkan masyarakat Lamandau yang adil dan sejahtera

adalah meningkatkan pembangunan dengan memperhatikan

pemerataan, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, dan

terbukanya kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk

meningkatkan taraf hidupnya.

5. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih adalah

meningkatkan kualitas aparatur pemerintahan dan aparatur penegak

hukum agar lebih profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, dan

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam

rangka mendukung terciptanya tata pemerintahan yang baik dan

bersih.

6. Mewujudkan Kabupaten Lamandau yang asri dan lestari adalah

melaksanakan pembangunan dengan tetap keseimbangan alam dan

tata guna lahan, memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana,

terprogram dan berkelanjutan, memberikan keindahan dan

kenyamanan hidup, serta kelestarian lingkungan.

Page 62: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 1

BAB IV ARAH TAHAPAN DAN PRIORITAS

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Untuk mewujudkan pencapaian Visi dan Misi Kabupaten

Lamandau yang tertuang pada Bab III, maka Pembangunan Kabupaten

Lamandau diarahkan untuk pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai

berikut:

1. Terwujudnya masyarakat Lamandau yang bermoral, berbudaya

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang ditandai:

1. Meningkatkan ketaatan masyarakat dalam menjalankan ibadah

sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing.

2. Meningkatnya toleransi antar umat beragama dalam menjalankan

peribadatan.

3. Meningkatnya rasa kesetiakawanan sosial, budaya gotong royong

dan saling menghormati antar anggota masyarakat.

4. Berkembangnya budaya produktif dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Terpeliharanya nilai-nilai kearifan lokal dalam pelaksanaan

pembangunan

6. Terciptanya masyarakat yang mandiri dalam proses pembangunan.

2. Terwujudnya masyarakat Lamandau yang berkualitas melalui

pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, yang ditandai:

1. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai

cerminan kesejahteraan masyarakat.

2. Terciptanya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan yang berkualitas untuk mendukung tuntasnya program

pendidikan dasar dan lanjutan.

3. Terciptanya pemerataan dan kemudahan akses masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk mendukung

peningkatan derajad kesehatan masyarakat.

Page 63: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 2

4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam penguasaan dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Makin meningkatnya keberdayaan dan partisipasi kaum

perempuan, anak dan remaja dalam pembangunan.

3. Terwujudnya Kabupaten Lamandau sebagai pusat pertumbuhan

ekonomi regional, yang ditandai:

1. Tersedianya fasilitas sarana & prasarana perkotaan yang dapat

mendukung pengembangan perekonomian daerah.

2. Terbentuknya sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi

yang terintegrasi antara Kabupaten Lamandau dengan wilayah

disekitarnya.

3. Terpenuhi pasokan energi secara efektif dan efisien serta dapat

menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat di Kabupaten

Lamandau dan sekitarnya.

4. Tersedianya fasilitas lembaga ekonomi yang memadai sebagai

penunjang kegiatan ekonomi masyarakat Lamandau dan

sekitarnya.

4. Terwujudnya masyarakat Lamandau yang adil dan sejahtera, yang

ditandai:

1. Meningkatnya kesadaran hukum dalam kehidupan bermasyarakat

dan bernegara.

2. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat dalam

mewujudkan kestabilan politik dan keamanan di Kabupaten

Lamandau.

3. Meningkatnya pembangunan hukum yang mampu menjamin

kepastian hukum dengan memperhatikan rasa keadilan

masyarakat.

4. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam

memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.

Page 64: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 3

5. Terwujudnya struktur ekonomi daerah yang kuat berbasis pada

sektor pertanian yang didukung oleh sektor industri manufaktur

yang handal meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

6. Meningkatnya produktivitas dan pendapatan masyarakat

Kabupaten Lamandau secara riil melalui pengembangan usaha

kecil menengah dan koperasi.

7. Tersedianya lapangan kerja dan berkurangnya angka

pengangguran.

8. Meningkatnya pemerataan pembangunan untuk mengurangi

kesenjangan antarwilayah dan antarkelompok masyarakat di

seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau.

5. Terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bersih (good

government and clean governance), yang ditandai:

1. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintahan daerah di

Lamandau yang bertanggungjawab pada tugas dan fungsinya.

2. Meningkatnya kualitas layanan birokrasi yang mudah, murah dan

berkualitas.

3. Memperkuat peran serta masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat, pemuka masyarakat dan partai politik dalam proses

perumusan, pembuatan dan pengambilan keputusan atas

kebijakan atau peraturan daerah.

4. Menciptakan kerangka kehidupan demokratis dalam berbagai

bidang kehidupan sehingga perkembangan masyarakat tetap bisa

dipertahankan dalam kerangka peningkatan taraf kesejahteraan

masyarakat tanpa meninggalkan potensi dan kemampuan

dasarnya.

5. Menciptakan dan memperkuat pembangunan hukum yang mampu

mengayomi, menjamin kepastian dengan tetap memperhatikan

rasa keadilan masyarakat.

Page 65: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 4

6. Terwujudnya Kabupaten Lamandau yang asri dan lestari, yang

ditandai:

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga pelestarian

sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2. Terwujudnya fungsi tata guna lahan yang dapat mendukung

pengembangan wilayah dan pelestarian sumber daya alam dan

lingkungan hidup.

3. Terpeliharanya keanekaragaman sumber daya alam untuk

mendukung pembangunan di Kabupaten Lamandau yang

berkelanjutan (sustainable development).

4.1 ARAH PEMBANGUNAN

4.1.1 Mewujudkan masyarakat yang bermoral, berbudaya, dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Terwujudnya masyarakat yang bermoral, berbudaya, dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah kondisi yang

didambakan, sebab dengan kondisi dasar yang kondusif seperti

ini dapat dikembangkan berbagai program pembangunan di

segala bidang. Dengan sumber daya manusia yang berkarakter

kuat akan mempercepat kemajuan sebuah daerah. Suasana

kehidupan yang penuh tenggang rasa dan terpeliharanya nilai-

nilai kearifan lokal akan memberi arah terwujudnya identitas

nasional.

1. Pembangunan agama diarahkan kepada pembentukan

pribadi yang kuat dan berbudi pekerti yang luhur di samping

ketaatan menjalankan ajaran agama/kepercayaan masing-

masing.

2. Terus dikembangkan kesadaran tinggi atas

keanekaragaman agama, nilai-nilai yang berkembang di

masyarakat demi terwujudnya solidaritas, saling

menenggang dan menghormati antarpemeluk agama dan

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Page 66: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 5

3. Pembangunan kebudayaan diarahkan kepada

pengembangan budaya gotong royong, sikap

mengutamakan kepentingan umum, tanggap dan memiliki

kepedulian sosial yang tinggi terhadap problem sosial yang

ada di sekitarnya.

4. Pengembangan budaya produktif diarahkan kepada

meningkatnya kemampuan masyarakat Lamandau mampu

mengelola sumber daya alam yang dimiliki untuk

meningkatkan kemakmuran bersama. Etos kerja keras dan

penghargaan terhadap proses dan kinerja harus mendapat

penghargaan yang tinggi. Budaya produktif dan

penghargaan terhadap etos kerja keras ini dikembangkan

sebagai budaya tanding (counter cultur) dari budaya

konsumtif dan budaya instan (mau serba mudah), yang

makin meraja lela dalam kehidupan dewasa ini.

5. Menumbuhkan budaya enterpreneurshiip untuk menghadapi

persaingan regional, nasional, dan internasional.

6. Pemantapan jati diri diarahkan pada terwujudkan karakter

masyarakat Lamandau yang tetap memelihara nilai-nilai

kebenaran dan kebijakan lama tetapi terbuka dengan

perubahan zaman dan responsif terhadap modernitas.

7. Peningkatan kemandirian masyarakat dilakukan dengan

menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan menuju kemajuan.

4.1.2 Mewujudkan masyarakat Lamandau yang berkualitas

melalui pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Pembangunan Kabupaten Lamandatu di masa

mendatang tidak boleh hanya mengandalkan kekayaan sumber

daya alam. Secara bertahap potensi itu harus diimbangi dengan

menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber

Page 67: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 6

daya alam tanpa kemampuan manusia yang mengelola hanya

akan menjadi keunggulan yang tidak memberi manfaat

maksimal bagi masyarakat setempat. Masyarakat yang

berkualitas akan dapat menjawab tantangan global ke depan

dan proaktif menangkap peluang yang ada.

1. Pembangunan sumber daya manusia diarahkan kepada

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang antara lain

ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), dan Indeks Pembangunan Gender (IPG).

2. Pembangunan pendidikan diarahkan pada penyediaan

pendidikan dasar dan lanjutan yang merata di setiap

kawasan, bermutu dan terjangkau disertai dengan

pembebasan biaya pendidikan juga menjadi arah

pembangunan pendidikan. Pendidikan juga diarahkan

kepada pengembangan potensi, kecerdasan, dan kreativitas

yang dimiliki setiap peserta didik. Pengembangan pendidikan

kejuruan dibuat kontekstual dengan situasi dan karakteristik

Kabupaten Lamandau.

3. Pembangunan kesehatan diarahkan pemerataan layanan

kesehatan dan kemudahan akses masyarakat terhadap

kesehatan. Di samping itu juga meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya menjalankan budaya hidup

bersih dan sehat serta berani meninggalkan berbagai

kebiasaan dan tradisi yang merugikan kesehatan.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan

mutu layanan, kelengkapan sarana prasarana, dan

pemberdayaan masyarakat.

4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan

untuk menciptakan dan menguasai ilmu pengetahuan dasar

maupun terapan, dan pemanfaatan teknologi tepat guna

untuk kesejahteraan masyarakat, kemandirian, dan daya

saing. Pembangunan iptek diarahkan untuk mendukung

Page 68: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 7

ketahanan pangan dan penyediaan energi yang terbarukan,

penyediaan teknologi transportasi, kesehatan, informasi dan

komunikasi sesuai dengan karakteristik dan potensi

Kabupaten Lamandau.

5. Pemberdayaan perempuan, anak, dan remaja diarahkan

kepada peningkatan peran keluarga bahagia sejahtera guna

peningkatan kualitas hidup perempuan, perlindungan atas

hak-hak anak, dan pembinaan generasi muda, penurunan

jumlah kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi terhadap

perempuan dan anak (trafficking, abuse child) .

4.1.3 Mewujudkan Kabupaten Lamandau sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi regional.

1. Pembangunan sarana dan prasarana kota diarahkan pada

pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang

berkembangnya kegiatan industri, perdagangan dan jasa,

sehingga Kabupaten Lamandau menjadi pusat kegiatan

ekonomi bagi wilayah sekitarnya. Untuk kepentingan

tersebut Pemerintah Kabupaten perlu merumuskan dan

mengeluarkan kebijakan yang dapat mendorong pihak

swasta (investor) tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten

Lamandau, khususnya pada sektor industri, perdagangan

dan jasa.

2. Peranan pemerintah Kabupaten Lamandau dalam

penyediaan sarana dan prasarana perkotaan lebih

ditekankan pada penyediaan sarana-prasarana yang bersifat

non komersial (public utility) agar tidak membebani pihak

swasta, yang berkonsentrasi pada penyediaan infrastruktur

yang bersifat komersial.

3. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi diarahkan

agar dapat mendorong pengembangan wilayah-wilayah baru

sebagai pusat pertumbuhan (growth Pole) serta dapat

Page 69: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 8

membuka isolasi wilayah-wilayah pedesaan dan wilayah

terpencil, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi

antar wilayah. Pembangunan sarana dan prasarana

transportasi juga diarahkan untuk memperlancar arus

pergerakan barang dan penumpang dari Kabupaten

Lamandau menuju Kabupaten/Kota lain disekitarnya.

Kemudahan akses transportasi yang didukung dengan

penyediaan infrastruktur ekonomi yang memadai, diarahkan

agar arus lalu lintas barang dan penumpang menjadi lebih

lancar dan ramai, sehingga kegiatan perekonomian di

Kabupaten Lamandau akan berkembang dengan pesat.

4. Pembangunan infrastruktur transportasi diarahkan kepada

pelayanan transportasi yang efisien dan efektif serta

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pembangunan/pengembangan prasarana jalan dan sarana

angkutan darat yang menghubungkan antar wilayah menjadi

alternatif pelayanan sistem transportasi yang penting selain

sarana tranportasi air yang sudah berkembang selama ini.

Sarana transportasi darat lebih efisen dan efektif

dibandingakan transportasi lain di wilayah pedalaman.

Sarana transportasi darat umumnya mempunyai kapasitas

lebih banyak dan waktu tempuh lebih cepat jika didukung

prasarana jalan yang memadai, sehingga biaya operasional

lebih murah dan efisien. Untuk mendorong berkembangnya

sarana transportasi darat, peran pemerintah diarahkan pada

penyediaan infrastruktur jalan, sedangkan penyediaan

armadanya dapat diserahkan kepada pihak swasta

(investor).

5. Pembangunan sarana dan prasarana komunikasi diarahkan

untuk mendorong terciptanya kemudahan akses informasi di

seluruh wilayah Kabupaten Lamandau. Pembangunan

infrastruktur komunikasi diarahkan pada pengembangan

Page 70: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 9

komunikasi berbasis teknologi informasi, baik sarana

komunikasi media cetak, media elektronik maupun media

selluler.

6. Pembangunan infrastruktur energi diarahkan pada

penyediaan energi listrik yang handal dan berkelanjutan agar

dapat menunjang pembangunan ekonomi masyarakat

melalui kesempatan kerja dan berusaha, pengembangan

sumberdaya manusia, peningkatan kesejahteraan (taraf

hidup) dan perbaikan lingkungan.

7. Pembangunan sarana dan prasarana energi diarahkan pada

pengembangan sumber daya energi yang dapat menjangkau

seluruh wilayah dan lapisan masyarakat di Kabupaten

Lamandau dan sekitarnya. Untuk meningkatkan pelayanan

terhadap penyediaan energi tersebut dilakukan melalui

berbagai alternatif penyediaan energi antara lain:

a. Mendorong kepada PLN untuk meningkatkan kapasitas

pasokan energi listrik yang ada agar dapat meningkatkan

jumlah pelanggan dan luas areal pelayanannya.

b. Untuk mengatasi persoalan sebaran penduduk pada

wilayah yang terpencil dilakukan dengan

mengembangkan sumber energi dalam skala lokal

dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di

lingkungan masyarakat seperti listrik tenaga air

(mikrohidro).

c. Diversifikasi pengembangan sumber energi dilakukan

untuk memperoleh efisiensi dan efektivitas serta

kelestariannya.

8. Pengembangan infrastruktur keuangan diarahkan untuk

mendukung daya saing perekonomian Kabupaten

Lamandau baik di tingkat regional, nasional maupun global.

Dengan dukungan infrastruktur keuangan yang handal

Page 71: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 10

mampu memperkuat ketahanan ekonomi Kabupaten

Lamandau.

9. Pengembangan infrastruktur perdagangan diarahkan agar

dapat memperkokoh dan memperlancar sistem distribusi

barang, terutama komoditas pertanian, dari daerah penghasil

(produsen) ke daerah pengguna (konsumen), sehingga

dapat memberikan nilai tambah terhadap barang-barang

tersebut di tingkat produsen (masyarakat penghasil) yang

sebagian besar berada di wilayah pedesaan. Selain itu,

pengembangan infrastruktur perdagangan juga diarahkan

agar dapat memperlancar arus barang dari Kabupaten

Lamandau ke wilayah sekitarnya atau sebaliknya.

10. Pengembangan lembaga Usaha Kecil, Menengah dan

Koperasi diarahkan pada penyediaan barang dan jasa

sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga produk-

produk yang dihasilkan mudah terserap oleh pasar. Untuk

meningkatkan daya saing hasil produksi UKM dan Koperasi

perlu peningkatan kompetensi melalui peningkatan

produktivitas dan kapabilitas para pelaku usaha UKM dan

Koperasi. Penguatan dan pelatihan kewirausahaan serta

pengembangan IPTEK, khususnya Teknologi Tepat Guna,

juga diperlukan untuk mendorong agar UKM dan Koperasi

dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan besar.

11. Pengembangan Usaha Mikro diarahkan untuk memperkuat

Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (KUEP) yang ada dalam

masyarakat sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

peningkatan pendapatan keluarga/masyarakat serta sebagai

pendorong pengembangan ekonomi lokal.

4.1.4 Mewujudkan masyarakat Lamandau yang adil dan sejahtera

Pada dasarnya seluruh potensi kekayaan yang dimiliki

daerah Kabupaten Lamandau haruslah diarahkan untuk

Page 72: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 11

meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh

masyarakatnya bukan orang per orang atau kelompok tertentu

semata. Demikian pula pembangunan yang merata dan dapat

dinikmati oleh seluruh warga masyarakat tanpa kecuali akan

meningkatkan taraf kesejahteraan dan kualitas kehidupan

secara menyeluruh. Pada gilirannya ini akan menciptakan

situasi hubungan antar warga masyarakat dan pemerintah

menjadi lebih baik, partisipasi aktif dalam pembangunan akan

meningkat, menghilangkan kemiskinan, mengurangi gangguan

keamanan, serta menghapuskan potensi konflik sosial.

1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hukum

diarahkan untuk menunjang pengembangan kegiatan

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, ada kepastian

dan penegakan keadilan di tengah masyarakat.

2. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hukum

diarahkan untuk meningkatkan kontrol dan legitimasi

terhadap pemerintah dan praktek-praktek pemerintahannya.

3. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hukum

diarahkan untuk menciptakan kepastian hukum dan rasa

keadilan dalam berinteraksi sesama masyarakat.

4. Peningkatan partisipasi politik diarahkan untuk

memantapkan kelembagaan politik masyarakat dalam

berpartisipasi terhadap pelaksanaan pemerintahan, baik di

tingkat lokal, regional, maupun nasional.

5. Peningkatan partisipasi politik diarahkan untuk memperkuat

legitimasi politik dalam mewujudkan kestabilitan politik dan

keamanan di Kabupaten Lamandau.

6. Peningkatan partisipasi masyarakat diarahkan untuk

menciptakan iklim politik yang kondusif dan demokratis

dalam interaksi diantara sesama warga negara.

Page 73: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 12

7. Pembangunan hukum diarahkan untuk meningkatkan

kepastian hukum dan meningkatkan penegakan hukum (law

enforcement).

8. Peningkatan pembangunan hukum diarahkan untuk

memberikan jaminan keadilan terhadap seluruh masyarakat

Kabupaten Lamandau yang memiliki kedudukan yang sama

dihadapan hukum

9. Peningkatan pembangunan hukum diarahkan untuk

memberikan jaminan terhadap upaya-upaya pemberantasan

korupsi, kolusi dan nepotisme.

10. Pembangunan pangan diarahkan untuk mewujudkan

swasembada pangan melalui pembangunan pertanian

tanaman pangan dengan mengubah pola ladang berpindah

menjadi pertanian dengan ladang tetap yang didukung

sarana prasarana irigasi teknis yang memadai.

11. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat

dilakukan melalui pemberdayaan usaha mikro sebagai

upaya pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat,

terutama pada kelompok masyarakat yang berpendapatan

rendah, yang dilakukan melalui: peningkatan kapasitas

usaha, peningkatan keterampilan pengelolaan usaha,

peningkatan kemampuan akses pengelola usaha mikro.

12. Peningkatan perlindungan terhadap kelompok masyarakat

yang kurang beruntung dilakukan melalui penguatan

lembaga jaminan sosial yang didukung pendanaan yang

memadai serta dukungan peraturan perundangan.

13. Kebijakan pembangunan wilayah diarahkan pada

pengembangan wilayah terpencil agar dapat tumbuh dan

berkembang lebih cepat untuk mengejar ketertinggalannya

dengan wilayah-wilayah lain. Pendekatan pengembangan

wilayah terpencil dilakukan dengan memperkuat keterkaitan

Page 74: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 13

aktivitas ekonomi dengan wilayah-wilayah pertumbuhan

dalam satu sistem wilayah pengembangan ekonomi.

14. Pembangunan wilayah-wilayah strategis dan wilayah

pertumbuhan diarahkan untuk mendorong

berkembangannya wilayah-wilayah terpencil disekitarnya

dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang

sinergis dan terintegrasi. Penekanan pembangunan antar

wilayah diarahkan pada keterkaitan mata rantai aktivitas

ekonomi antar wilayah sehingga dapat memperlancar

kegiatan produksi, distribusi serta pemasaran hasil-hasil

produksi.

15. Pembangunan dan pengembangan wilayah strategis dan

cepat tumbuh diarahkan kepada terwujudnya pusat-pusat

pertumbuhan bagi kawasan di sekitarnya. Dalam waktu

bersamaan dapat direduksi persoalan psikologis bagi

wilayah yang merasa terpencil dan kurang diperhatikan.

Mendorong masyarakat tetap memiliki semangat untuk

bekerja keras membangun dirinya dan lingkungan

sekitarnya.

16. Peningkatan keterkaitan aktivitas ekonomi di wilayah

perkotaan dengan aktivitas ekonomi di wilayah pedesaan

untuk menciptakan hubungan yang sinergis antara wilayah

pedesaan dan perkotaan, sehingga perkembangan ekonomi

di perkotaan menjadi pasar potensial bagi pemasaran hasil

produksi wilayah pedesaan.

17. Peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat,

khususnya masyarakat yang kurang beruntung dilakukan

program pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan

kapasitas dan kapabilitas (pemberdayaan manusia),

pemberian bantuan modal usaha (pemberdayaan usaha),

serta pengembangan sarana-prasarana ekonomi

(pemberdayaan lingkungan).

Page 75: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 14

18. Pembangunan wilayah harus difokuskan kepada

kepentingan masyarakat baik dalam proses perumusan,

pelaksanaan, maupun orientasi hasilnya. Keberpihakan

pemerintah terhadap kepentingan masyarakat harus tetap

ditingkatkan dalam upaya pengembangan dan

pembangunan wilayah. Konflik-konflik yang muncul akibat

pembangunan atau pengembangan sebuah kawasan harus

dicarikan jalan keluar dengan arif bijaksana dengan

mengacu pada kepentingan masyarakat.

19. Pengembangan struktur perekonomian diarahkan untuk

memperkuat sektor pertanian dalam arti luas sebagai motor

penggerak roda perekonomian dengan dukungan sektor

industri manufaktur yang efisien, berdaya saing dan ramah

lingkungan.

20. Pembangunan industri diarahkan untuk mendukung

pengembangan perekonomian Kabupaten Lamandau

dengan basis ekonomi pada sektor pertanian dalam arti luas.

Pengembangan industri dititik beratkan pada agro industri,

yakni jenis-jenis industri yang dapat mengolah hasil-hasil

pertanian menjadi barang jadi atau setengah jadi untuk

meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

21. Kebijakan investasi diarahkan untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi yang menitikberatkan sektor

pertanian dan sektor industri pengolah hasil pertanian

sebagai basis utama perekonomian di Kabupaten

Lamandau. Pemerintah sebagai fasilitator, regulator

sekaligus katalisator berperan menciptakan iklim investasi

yang kondusif untuk menarik minat investor dalam

menanamkan modalnya di Kabupaten Lamandau.

22. Peningkatan daya saing hasil-hasil produksi pertanian dan

komoditas sektor primer lainnya baik di tingkat pasar lokal,

nasional maupun internasional dilakukan melalui efisiensi

Page 76: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 15

dan modernisasisi sarana produksi pertanian dan sektor

primer lainnya.

23. Peningkatan efisiensi dan modernisasi sektor pertanian

melibatkan partisipasi aktif para petani dan pelaku utama

sektor primer lainnya. Pengembangan SDM petani dan

pelaku usaha sektor primer dilakukan untuk meningkatkan

produktifitas dan kualitas hasil produksi dan kemampuan

untuk melakukan akses bagi para petani. Peningkatan

kualitas SDM petani pelaku sektor primer lainnya didukung

dengan revitalisasi kelembagaan pada tingkat operasional.

24. Pengembangan koperasi diarahkan untuk mendorong

aktivitas ekonomi pada berbagai sektor, sehingga dapat

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

25. Peningkatan pendapatan keluarga diarahkan melalui

pemberdayaan kaum perempuan, pengembangan kegiatan

usaha berskala rumah tangga yang sebagian besar dimotori

oleh kaum perempuan (Ibu rumah tangga).

26. Pengembangan usaha skala mikro diarahkan untuk

peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat

berpendapatan rendah.

27. Penguatan lembaga kelompok usaha ekonomi produktif

(KUEP) dalam masyarakat diarahkan sebagai pendorong

ekonomi lokal.

28. Penyediaan lapangan usaha bidang pertanian diarahkan

pada pengembangan agroindustri yang bersifat padat karya

(labour intensive) sehingga dapat membuka banyak

kesempatan kerja baru.

29. Pengembangan agroindustri di wilayah pedesaan perlu

didukung pengembangan jaringan infrastruktur penunjang

kegiatan produksi dikawasan pedesaan dengan wilayah

Page 77: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 16

perkotaan terdekat untuk menciptakan keterkaitan fisik,

sosial dan ekonomi antara wilayah pedesaan dan perkotaan,

serta meningkatkan kemudahan akses masyarakat

pedesaan terhadap informasi, pasar, teknologi, lembaga

keuangan serta permodalan.

30. Peningkatkan kemampuan masyarakat pedesaan dalam

pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam

diarahkan melalui peningkatan kapasitas sumber daya

manusia pedesaan, sehingga produktivitas sektor pertanian

yang yang menjadi motor penggerak roda perekonomian di

wilayah pedesaan meningkat.

4.1.5 Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good

governance and clean government)

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bersih

(good governance and clean government) adalah kondisi yang

sangat didambakan sejak lama, sebab dengan tata

pemerintahan yang baik dan bersih maka akan dapat dikikis

budaya korupsi, penyalahgunaan jabatan, ekonomi biaya tinggi,

dan stigma birokrasi yang lamban dan berbelit.

1. Pembangunan aparatur pemerintah daerah yang profesional

dan bertanggung jawab diarahkan melalui reformasi birokrasi

yang meliputi aspek struktural dan kultural. Aspek struktural

menekankan desain birokrasi yang mengedepankan prinsip

kaya fungsi ramping struktur sehingga bisa tercipta postur

birokrasi yang lincah, efisien, efektif, terampil, dan tanggap.

Pembangunan aspek kultural dari birokrasi menekankan

perubahan pola perilaku para pejabat dan pegawai dari

mental minta dilayani menjadi melayani, mengubah tradisi

praktik KKN dalam rekruitmen menjadi merit system,

penempatan pegawai dan pejabat pada pos atau jabatan

Page 78: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 17

atas dasar keahlian dan keterampilan bukan suka atau tidak

suka (like or dislike).

2. Peningkatan layanan birokrasi yang mudah, murah dan

berkualitas akan diarahkan pada membangun iklim

partisipasi masyarakat yang makin meningkat serta iklim

investasi swasta yang akan menanamkan modalnya di

Kabupaten Lamandau.

3. Peningkatan peran civil society diarahkan kepada

pembentukan kemandirian dan kedewasaan masyarakat

serta pembentukan masyarakat madani yang kuat dalam

bidang ekonomi dan pendidikan. Di samping itu, peningkatan

peran masyarakat diarahkan pada penataan fungsi-fungsi

yang positif dari pranata-pranata kemasyarakatan, lembaga

adat dan partai politik untuk membangun kemandirian

masyarakat dalam mengelola berbagai potensi konflik sosial

yang dapat merusak serta memberdayakan berbagai potensi

positif masyarakat bagi pembangunan. Upaya untuk

mendorong perwujudan masyarakat sipil yang kuat perlu

juga memperhatikan pengaruh pasar dalam kehidupan sosial

politik nasional agar tidak terjadi ekses-ekses negatif dan

kesenjangan sosial yang merugikan kehidupan masyarakat.

4. Penataan proses politik yang diarahkan pada

pengalokasian/representasi kekuasaan diwujudkan dengan

cara (a) meningkatkan secara terus-menerus kualitas proses

dan mekanisme seleksi publik yang lebih terbuka bagi para

pejabat politik dan publik serta (b) mewujudkan komitmen

politik yang tegas terhadap pentingnya kebebasan media

massa serta keleluasaan berserikat, berkumpul dan

berpendapat setiap warga masyarakat berdasarkan aspirasi

masing-masing.

5. Pengembangan budaya politik yang diarahkan pada

penanaman nilai-nilai demokratis diupayakan melalui (a)

Page 79: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 18

penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai

politik demokratis terutama penghormatan nilai-nilai HAM,

nilai-nilai persamaan, anti kekerasan, serta nilai-nilai

toleransi melalui berbagai wacana dan media serta (b) upaya

mewujudkan berbagai wacana dialog bagi peningkatan

kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan.

6. Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang

ditekankan pada pencerdasan masyarakat dalam kehidupan

politik dilakukan dengan a) memfungsikan perangkat

komunikasi massa baik yang dimiliki masyarakat maupun

pemerintah dan mengisinya dengan berbagai informasi yang

bermanfaat bagi kemajuan daerah. b) mendorong

munculnya media massa modern baik cetak maupun

elektronik agar masyarakat memiliki lebih banyak informasi

alternatif sehingga masyarakat memiliki wacana yang makin

kaya yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan masing-

masing individu. c) mendorong dan memanfaatkan teknologi

informasi yang terus dikembangkan baik oleh pemerintah

maupun pihak swasta yang terus ekspansif menyediakan

berbagai jasa informasi yang beragam.

7. Pembangunan hukum diarahkan pada makin terwujudnya

sistem hukum nasional yang mantap bersumber pada

Pancasila dan Undang Undang Dasar RI 1945 yang

mencakup pembangunan materi hukum, struktur hukum

termasuk aparat hukum, sarana dan prasarana hukum,

perwujudan masyarakat yang mempunyai kesadaran dan

budaya hukum yang tinggi dalam rangka mewujudkan

Lamandau yang maju berdasar hukum serta penciptaan

kehidupan masyarakat yang adil dan demokratis.

Page 80: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 19

4.1.6 Mewujudkan Kabupaten Lamandau yang asri dan lestari

Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan

modal utama pembangunan bagi Kabupaten Lamandau.

Sumber daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya

sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan.

Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup

penduduknya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Kabupaten

Lamandau yang adil, makmur dan sejahtera berbasis budaya

maka sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola

secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan.

1. Pendayagunaan sumber daya alam yang terbarukan

(renewable), harus diarahkan kepada pemanfaatan secara

rasional, optimal, efisien dan bertanggung jawab. Hasil atau

pendapatan yang berasal dari pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan diinvestasikan kembali guna

menumbuhkembangkan upaya pemulihan, rehabilitasi dan

pencadangan untuk kepentingan generasi sekarang maupun

generasi mendatang.

Pengelolaan sumber daya alam tidak terbarukan, seperti

bahan tambang, mineral dan sumber daya energi diarahkan

untuk tidak dikonsumsi secara langsung, melainkan

diperlukan sebagai masukan, baik bahan baku maupun

bahan bakar, untuk proses produksi yang dapat

menghasilkan nilai tambah yang optimal. Selain itu, sumber

daya alam tak terbarukan pemanfaatannya harus seefisien

mungkin dan menerapkan strategi memperbesar cadangan

dan diarahkan untuk mendukung proses produksi di dalam

negeri.

Pemanfaatan sumber daya energi yang tidak terbarukan,

seperti minyak dan gas bumi, terutama diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau masyarakat.

Seperti industri petrokimia, industri pupuk dalam mendukung

Page 81: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 20

sektor pertanian. Keluarannya (output) diarahkan untuk

dapat dijadikan sebagai modal kumulatif. Hasil atau

pendapatan yang diperoleh dari kelompok sumber daya

alam tersebut diarahkan untuk percepatan pertumbuhan

ekonomi dengan diinvestasikan pada sektor – sektor lain

yang produktif, juga untuk upaya reklamasi, konservasi dan

untuk memperkuat pendanaan dalam pencarian sumber –

sumber energi alternatif yang menjadi jembatan dari energi

fosil ke yang terbarukan, seperti energi yang memanfaatkan

nuklir dan panas bumi dan atau bahan subtitusi yang

terbarukan dan atau bahan subtitusi seperti biomassa,

biogas, mikrohidro, energi matahari, arus laut, panas bumi

(geothermal), dan tenaga angin yang ramah lingkungan.

Pengembangan sumber – sumber energi alternatif itu

disesuaikan dengan kondisi masyarakat dengan tetap

mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Di samping itu

pengembangan energi juga mempertimbangkan harga

energi yang memperhitungkan biaya produksi,

menginternalisasikan biaya lingkungan, serta

mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.

Dengan demikian pengembangan energi terus diarahkan

kepada keragaman energi dan konservasi energi dengan

memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

2. Penyediaan energi diarahkan untuk menjamin energi dalam

waktu yang terukur antara tingkat ketersediaan sumber –

sumber energi dan tingkat kebutuhan masyarakat.

Perkembangan Kabupaten Lamandau terutama di sektor

ekonomi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan

penggunaan energi yang harus disediakan dengan seefisien

mungkin oleh pemerintah dan secara perlahan harus bisa

melibatkan masyarakat dalam penyediaannya.

Page 82: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 21

3. Pengelolaan sumber daya air diarahkan untuk menjamin

keberlanjutan daya dukungnya sebagai alat transportasi,

pemenuhan kebutuhan irigasi, kebutuhan hidup sehari-hari

dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air

dan keberadaan air tanah, mewujudkan keseimbangan

antara pasokan dan kebutuhan melalui pendekatan demand

management yang ditujukan untuk meningkatkan efektifitas

dan efisiensi penggunaan dan konsumsi air dan pendekatan

supply management yang ditujukan untuk meningkatkan

kapasitas dan keandalan pasokan air, serta memperkokoh

kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan

keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

4. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

dilakukan dengan menerapkan prinsip–prinsip pembangunan

yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang.

Pembangunan ekonomi diarahkan pada pemanfaatan jasa

lingkungan yang ramah lingkungan sehingga tidak

mempercepat terjadinya degradasi dan pencemaran

lingkungan. Pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan

hidup diprioritaskan pada upaya peningkatan daya dukung

lingkungan dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

5. Kebijakan pengeloaan sumber daya alam perlu didukung

oleh peningkatan kelembagaan pengelola sumber daya alam

dan lingkungan hidup, penegakan hukum lingkungan yang

adil dan tegas serta sistem politik yang kredibel dalam

mengendalikan konflik, peningkatan sumber daya manusia

yang berkualitas, perluasan penerapan etika lingkungan,

serta perkembangan asimilasi sosial budaya yang semakin

mantap sehingga lingkungan dapat memberikan

kenyamanan dan keindahan dalam kehidupan. Selanjutnya,

cara pandang terhadap lingkungan hidup yang berwawasan

etika lingkungan perlu didorong melalui internalisasi ke

Page 83: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 22

dalam kegiatan produksi dan konsumsi, dengan cara

menanamkan nilai dan etika lingkungan dalam kehidupan

sehari–hari termasuk proses pembelajaran sosial, serta

pendidikan formal pada semua tingkatan.

6. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencintai

lingkungan hidup diarahkan terutama bagi generasi muda

sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas

dan peduli terhadap isu sumber daya alam dan lingkungan

hidup. Dengan demikian, pada masa yang akan datang

mereka mampu berperan sebagai penggerak bagi

penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam

kehidupan sehari – hari.

4.2 TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS

Untuk mencapai sasaran pokok sebagaimana dimaksud di

atas, pembangunan jangka panjang membutuhkan tahapan dan

skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam rencana

pembangunan jangka menengah (RPJM). Tahapan dan skala

prioritas yang ditetapkan mencerminkan tingkat urgensi masalah

yang hendak ditangani, namun bukan berarti mengabaikan

permasalahan yang lain. Oleh karena itu tekanan skala prioritas

dalam setiap tahapan dapat berbeda, tetapi semua itu tetap

berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka

mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005 – 2025

dijelaskan bahwa kurun waktu RPJP Daerah harus sesuai dengan

kurun waktu RPJP Nasional. Periodisasi RPJM Daerah tidak harus

sesuai dengan RPJM Nasional karena sesuai Undang-Undang harus

menyesuaikan dengan Pemilihan Kepala Daerah yang waktunya

tidak selalu sama dengan Pemilihan Presiden. Mengingat masa

Jabatan Bupati Lamandau sekarang berakhir pada pertengahan

Page 84: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 23

Tahun 2008, maka pentahapan RPJP Daerah Kabupaten Lamandau

ke dalam RPJM Daerah adalah sebagai berikut:

4.2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke–1

(2005 – 2008)

Secara substantif, prioritas program pembangunan yang

dilakukan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke 1

sama dengan prioritas program yang termuat dalam Rencana

Strategis Pemerintah Kabupaten Lamandau. Karena Rencana

Strategis Kabupaten Lamandau saat ini, telah disusun dan

dilaksanakan sejak tahun 2004 dan berakhir pada Tahun 2008.

4.2.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke–2

(2009 – 2013)

Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Tahap ke 2 diarahkan untuk menata kembali dan membangun

Kabupaten Lamandau di segala bidang yang ditujukan untuk

menciptakan Lamandau yang maju, mandiri dan sejahtera berbasis

budaya.

Kabupaten Lamandau menjadi pusat pertumbuhan ekonomi

regional yang ditandai dengan tersedianya sarana dan prasarana

perkotaan yang memadai, tersedianya sarana transportasi dan

komunikasi yang terintegrasi antara Kabupaten Lamandau dengan

wilayah sekitarnya. Termasuk di dalamnya melengkapi infrastruktur

kota Nanga Bulik sebagai ikon ibukota modern Kabupaten

Lamandau, mulai dari sarana transportasi jalan, gedung perkantoran,

pusat perdagangan, lembaga ekonomi, pusat layanan masyarakat,

hingga fasilitas umum/publik.

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat Lamandau yang

ditandai dengan meningkatnya pemerataan pembangunan di seluruh

kawasan Kabupaten Lamandau dan berkurangnya kesenjangan

kemajuan dan kesejahteraan sosial antarwilayah dan

Page 85: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 24

antarmasyarakat. Juga tersedianya lapangan kerja sehingga dapat

mengurangi jumlah pengangguran.

Masyarakat Lamandau yang asri dan lestari ditandai dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga pelestarian

sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Bersamaan dengan itu dilaksanakan juga peningkatan kualitas

sumber daya manusia yang ditandai dengan terciptanya pemerataan

akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang

berkualitas. Peningkatan layanan pendidikan yang mendukung

tuntasnya program pendidikan dasar dan lanjutan. Peningkatan

layanan kesehatan guna mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.

4.2.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke–3

(2014 – 2018)

RPJM ke-3 dutujukan untuk lebih memantapkan penataan

kembali Kabupaten Lamandau di segala bidang dengan menekankan

kepada percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas sumber

daya manusia.

Kabupaten Lamandau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

regional makin kelihatan wujudnya dengan tersedianya sarana dan

prasarana transportasi dan komunikasi. Ketersediaan dan pasokan

energi yang efektif dan efisien sudah dapat dijangkau oleh sebagian

besar lapisan masyarakat.

Kondisi itu sejalan dengan meningkatnya kemampuan dan

kemandirian masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan

hidupnya. Selanjutnya kesejahteraan masyarakat terus meningkat

ditunjukkan dengan makin meningkatnya produktivitas dan

pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Lamandau secara

nyata terutama melalui pengembangan usaha kecil menengah dan

mikro. Kesadaran hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

juga meningkat.

Page 86: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 25

Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi

lingkungan hidup makin berkembang dengan terwujudnya fungsi tata

guna lahan. Kesadaran masyarakat makin meningkat sehingga

memungkinkan keanekaragaman sumber daya alam terpelihara

dengan baik guna mendukung pembangunan di Kabupaten

Lamandau yang berkelanjutan. Perkembangan ini terjadi juga berkat

adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga pelestarian sumber

daya alam dan lingkungan hidup.

Kualitas sumber daya manusia terus membaik dengan naiknya

tingkat pendidikan masyarakat yang didukung dengan sistem

pendidikan yang lebih bermutu, bermakna, dan kontekstual dengan

karakteristik daerah, derajat kesehatan juga meningkat karena

didukung layanan kesehatan yang makin terjangkau dan merata,

serta pertumbuhan penduduk yang seimbang dan terkendali. Telah

berkembang kesadaran menjalankan budaya hidup bersih dan sehat

serta berani meninggalkan tradisi dan kebiasaan lama yang

merugikan kesehatan.

Sejalan itu ketaatan masyarakat dalam menjalankan ibadah

sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing mulai

muncul dan berkembang. Ketaatan ini berdampak positif kepada

toleransi dalam kehidupan beragama antarumat beragama, serta

terpeliharanya nilai-nilai kearifan lokal.

Profesionalisme aparatur pemerintahan daerah di Kabupaten

Lamandau meningkat ditandai dengan meningkatnya layanan

birokrasi yang murah dan berkualitas.

4.2.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke–4

(2018 – 2023)

RPJM ke-4 ditujukan untuk lebih memantapkan

pembangunan Kabupaten Lamandau di secara menyeluruh dan

terpadu dengan menekankan kepada percepatan, pemerataan

pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Page 87: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 26

Seiring dengan kemajuan ibukota Kabupaten Lamandau

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional, pusat-pusat

pertumbuhan di ibukota kecamatan juga turut berkembang sebagai

kawasan penyangga dengan sarana ekonomi, transportasi,

komunikasi, energi, pendidikan dan kesehatan yang memadai.

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin mantap

yang diwujudkan dengan kuatnya struktur ekonomi daerah yang

berbasis pada sektor pertanian yang didukung oleh sektor industri

manufaktur handal yang meningkatkan nilai tambah komoditas

pertanian.

Sumber daya alam dan lingkungan hidup makin lestari

sehingga sangat mendukung pembangunan di Kabupaten Lamandau

yang berwawasan lingkungan.

Kesejahteraan masyarakat terus membaik tercermin dari

meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Perkembangan

ini juga didorong oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi yang

bermutu serta meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern. Kualitas sumber daya manusia bertambah baik

ditandai berkembangnya budaya produktif dan mandiri, berdaya

saing tinggi, memiliki karakter kuat yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kebenaran dan kebijakan lama namun terbuka dengan kemajuan

zaman.

Selanjutnya pembangunan hukum dan politik terus membaik

ditandai dengan meningkatnya kesadaran hukum dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara, berperannya hukum yang mampu

menjamin kepastian dan rasa keadilan, meningkatnya partisipasi

politik dalam mewujudkan stabilitas politik dan keamanan di

Kabupaten Lamandau.

Bersamaan dengan perkembangan di atas, peran serta

masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pemuka masyarakat,

dan partai politik dalam proses pembangunan juga meningkat.

Page 88: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 27

4.2.5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke–5

(2024 – 2028)

RPJM ke-5 ditujukan untuk mewujudkan Lamandau yang

maju, mandiri, dan sejahtera berbasis budaya melalui percepatan,

pemerataan pembangunan di segala bidang, pengelolaan sumber

daya alam secara bijaksana dan terkendali, serta memacu

peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Sinkronisasi pembangunan antar ibukota Kabupaten

Lamandau dengan kota-kota pertumbuhan di sekitarnya sebagai

penyangga senantiasa dilaksanakan sehingga Kabupaten

Lamandau menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional.

Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat ditunjukkan

oleh makin tinggi dan meratanya tingkat pendapatan masyarakat,

mantapnya kualitas sumber daya manusia ditandai dengan

meningkat dan meratanya akses dan kualitas pendidikan,

peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat,

peningkatan peran wanita dan perlindungan terhadap anak,

kesetaraan gender, dan terkendalinya pertumbuhan jumlah

penduduk. Sejalan dengan kemajuan tersebut diharapkan

masyarakat Lamandau memiliki kepribadian kuat, mandiri, berbudi

luhur, serta taat menjalankan ajaran agama/kepercayaan masing-

masing, tumbuh kesetiakawanan, dan kesadaran saling

menenggang dan menghormati antarkelompok masyarakat.

Struktur ekonomi bertambah kuat ditandai dengan daya

saing perekonomian yang kompetitif. Struktur ekonomi berbasis

pertanian semakin terpadu dengan sektor industri, eksplorasi

sumber daya alam, dan sektor jasa. Guna memantapkan

pembangunan yang berkelanjutan, keanekaragaman hayati dan

potensi sumber daya alam terus terpelihara dan dimanfaatkan

secara bijaksana untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat

Lamandau dan sebagai modal pembangunan di masa yang akan

Page 89: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau

IV - 28

datang. Partisipasi masyarakat dalam proses-proses pembangunan

telah membudaya serta kehidupan demokratis berkembang di

berbagai bidang kehidupan.

Keterkaitan antara dokumen perencanaan pembangunan

RPJPD Kabupaten Lamandau dengan RPJMD ke 5 khususnya di

tahun 2026 hingga tahun 2028 akan terakomodasi di dalam

Perencanaan RPJPD Kabupaten Lamandau di masa berikutnya

yang memiliki proyeksi waktu pelaksanaan tahun 2026-2045.

Page 90: DAFTAR ISI - jdih.lamandaukab.go.id · Pasal 1; tercantum dalam Perda ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BAB

RPJPD Kabupaten Lamandau V - 1

BAB V PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Lamandau Tahun 2005 – 2025 ini merupakan dokumen penting dan

strategis sebab berisi visi, misi, dan arah pembangunan, serta tahapan

dan skala prioritas yang menjadi pedoman bagi pemerintah dan

masyarakat Lamandau dalam menyelenggarakan pembangunan 20 tahun

ke depan.

RPJPD ini juga menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah dalam

menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima

tahunan dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RPJP adalah

sebuah dokumen perencanaan yang membutuhkan tindak lanjut

pelaksanaan dan evaluasi agar terealisasi. Oleh karena itu agar visi

menjadikan Kabupaten Lamandau yang maju, mandiri, dan sejahtera

berbasis budaya dapat terwujud menjadi kenyataan maka RPJPD perlu

dilaksanakan dengan komitmen tinggi, konsisten, dan terpadu. Komitmen

dari Kepala Daerah yang kuat dan demokratis, serta konsistensi terhadap

kebijakan yang sudah disepakati bersama. Di samping itu juga perlu

didukung partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha. Dengan demikian

adanya RPJPD ini maka penyelenggaraan pembangunan Kabupaten

Lamandau akan lebih terarah, efektif, dan dapat dipertanggung jawabkan

secara substansial dan legal formal.

Nanga Bulik, 12 Januari 2009

BUPATI LAMANDAU,

Ir. MARUKAN