بسم الله الرحمن الرحيمالسالم عليكم ورحمة الله وبركاته

� �ال ه� إ ����ل �ن� آل إ ه�د" أ ����ش �ه ... ا �يا � إ �ال "د" إ �ع�ب � ن �ذ�ي ال �ل �ن� الح�م�د� لله... ا إد"ه" ���د/ا ع�ب ����ن� م"ح�م ه�د" أ ����ش ه ... و�ا ����ك� ل ر�ي ���� ش د�ه" ال ����ه ... و�ح� الل2م� ل ���ل2 و�س ����م� ص����������ه" لل

� �ع�د�ه... أ �ي� ب �ب � ن �ذ�ي� ال �ل "ه ... ا �ول� س" � و�ر�ل�ى ه" ا ����ع �ب �ه ... و�م�ن� ت ب ح� ���ه� و�ص ����ل �ه ... و�ع�ل�ى أ�و�ل� الل س" � ع�ل�ى ر

�ع�د �ا ب������م�� �ام�ة... أ����� الق�ي�ـ �و�م ي

�ط�ان� ي ����ه� م�ن� الش��الل �ع"و�ذ" ب �م أ �ر�ي �ه� الك �ب �تا �ل�ى ف�ي ك �عا ق�ال� الله" ت�م ي ج� �ر��ي�ن�ال ال�م� ة� ل�ل�ع� م� ح� ل�ن�اك� إ�ال� ر� س� ر�

ا أ� ﴾و�م� ﴿ �ه� ص.م �ول" الل "��س �ال� ر ���ار�م�و�ق ك� �ت�م�م� م� ا ب�ع�ث�ت� ال� �ن�م� ﴿إ

ال�ق� ا﴾األ�خ� ���� و�ان �م ر�ي ���"ه" الك و�ل "��س �د�ق� ر ����م و�ص ص�د�ق� الله" الع�ظ�ي��ن اه�د�ي �ك� م�ن� الش� ع�ل�ى ذ�ل

ب�ي� أ�ع�ط�ن�ي� اك� م�ط�ل�و� و�د�ي� و�ر�ض� ص� �ن�ت� م�ق� �ل�ه�ي� ا ﴿ إت�ك� ع�ر�ف� ب�ت�ك� و�م� ح� ﴾م�

Hadirin rohimakumullah

Pertama dan yang paling utama marilah kita bersyukur kepada Allah swt yang senantiasa memberikan kenikmatan yang begitu banyak kepada kita, baik itu nikmat sehat, nikmat hidup, terutama nikmat iman dan islam sebagai sebuah kenikmatan yang paling besar.

Dengan semua kenikmatan itu juga, akhirnya kita dapat bersama-sama berkumpul dalam acara yang penuh berkah ini pada bulan di mana Nabi kita Muhammad saw. dilahirkan dan juga bulan di mana Nabi kita wafat, yaitu bulan Robi’ul-Awwal.

Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad saw. kepada para keluarganya, sahabat, serta kita sebagai umatnya yang selalu mengikuti ajaran beliau. Amin ya robbal-alamin

Hadirin rohimakumullah

Kita semua berkumpul di sini bukan untuk berpesta-pesta, makan-makan, atau menyombongkan diri dalam sebuah perayaan besar. Maulid bukan hanya sebagai sebuah perayaan atau peringatan saja, tetapi di samping itu kita juga harus bisa membuat perubahan pada diri kita, perubahan berupa mengikuti sikap dan sifat yang diajarkan oleh panutan umat Islam yakni Nabi Muhammad saw sebagai uswatun hasanah. Sebagaimana yang tersirat dalam Al-Qur’an:

�ة ن �و�ة" ح�س س�" و�ل� الله أ س" �"م� ف�ي� ر �ك �ان� ل �ق�د� ك ل

“Sesungguhnya pada diri Rasulullah saw itu terdapat suri teladan yang baik”

Hadirin rohimakumullah

Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits yang tadi saya sebutkan dalam iftitah

�ق �خ�ال �ار�م� األ �م2م� م�ك "ت �ت" أل� "ع�ث �م�ا ب �ن إ“Sesungguhnya aku diutus tiada lain adalah untuk menyempurnakan akhlak”

Hadits di atas menjelaskan bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, terutama manusia-manusia di akhir jaman. Misi beliau tidak hanya untuk menyebarkan agama Islam, tetapi juga memperbaiki dan menyempurnakan umat manusia yang pada akhir zaman berada dalam kebodohan atau dikenal dengan “zaman kegelapan”. Bodoh karena tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Bodoh karena lupa dari mana dia berasal dan ke mana dia akan pergi.

Kita sebagai umatnya selain harus mempercayai beliau sebagai seorang Utusan Allah, tetapi juga harus mengikuti semua akhlaknya. Beliau yang jujur, dermawan, tidak mudah menyerah dalam berjuang, dapat dipercaya dalam segala hal, cerdas, dan semua sifat-sifat mahmudah yang beliau miliki.

Alhamdulillah kita telah dikaruniai oleh Allah swt seorang Rasul yang mulia, yang disayangi teman dan disegani lawan.

Hadirin rohimakumullah

Mengagungkan Rasulullah jangan hanya harus di bulan JABLUD saja, kebanyakan kita hanya ingat Rasulullah pada kedua bulan tersebut. Tahu apa itu JABLUD? JABLUD itu singkatan Rajab-Mulud. Padahal kita bisa mengagungkan Rasulullah setiap hari, setiap saat, setiap waktu. Jangan kalah dengan REXONA yang bisa “setia setiap saat”. Bagaimana caranya kita agar “setia setiap saat” dan ingat pada kekasih kita Rasulullah saw? Tidak harus dengan memberikan kado valentin! Tidak juga dengan mengirimkan SMS! Cukup dengan S-O-L-A-W-A-T. Sekali lagi... Cukup dengan S-O-L-A-W-A-T. Saya ingat satu hadits

ه" �ر" �ر� ذ�ك �ث ك� ي�ء/ أ ��ح�ب� ش م�ن� أ

“Barang siapa yang mencintai suatu hal, maka dia akan banyak mengingatnya, maka dia akan banyak menyebut namanya”

Seperti kita jika menyukai satu hal, tentu kita akan selalu menjaganya, mengingatnya, dan tidak bosan-bosan memanggil namanya. Begitu juga sikap kita terhadap Rasulullah saw, jika cinta silakan bacalah shalawat, bahkan Allah dan malaikat-malaikatnya pun membacakan shalawat untuk beliau. Jangan ragu dan jangan

bimbang, banyak hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan bagi orang yang membaca shalawat untuk Rasulullah saw. Dan orang yang tidak mengucapkan SHOLLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAM setelah diucapkan nama beliau atau mendengar nama beliau disebutkan, itu termasuk orang yang kikir, pelit, koret, pedit.

Oleh karena itu bacalah shalawat, bacalah shalawat, jangan bilang ingin mendapatkan syafa’at tapi malas baca shalawat. Jangan cuma mau surga, tapi lupa sama nabinya.

Hadirin rohimakumullah

Semoga di bulan Rabi’ul-awwal ini, kita bisa belajar dan belajar lebih baik lagi untuk memperbaiki akhlak kita, bertanggung jawab dalam segala hal, peduli terhadap orang-orang di sekitar kita, hormat terhadap orang yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda.

Semoga dengan keutamaan bulan Robi’ul-awwal dan keagungan nabi Muhammad Saw kita yang saat ini sedang belajar di SDN 1 Jatiluhur diberikan kemudahan dan dikaruniai kepahaman, serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia terutama di akhirat karena dengan ilmu yang bermanfaat (terutama ilmu agama), maka jalan terbaiklah yang akan Allah Swt berikan.

Sebelum saya tutup untaian makna, sebelum saya akhiri uraian kata, izinkan saya untuk mengutip satu syair, yang semoga dengan syair ini bisa memberikan inspirasi, memberikan ketenangan jiwa, dan membuat kita tersadar siapa diri kita sebenarnya.