d0215035.docx · web viewmenurut metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan...

35
JURNAL TOLERANSI BERAGAMA DALAM FILM (Analisis Semiotikatentang Penggambaran Toleransi Beragama dalam Film Pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017) Karya Anto Galon) Oleh Eriko Gunadi Ekatama D0215035 Diajukan Guna MemenuhiSebagian Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

JURNAL

TOLERANSI BERAGAMA DALAM FILM

(Analisis Semiotikatentang Penggambaran Toleransi Beragama dalam Film

Pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017) Karya Anto Galon)

Oleh

Eriko Gunadi Ekatama

D0215035

Diajukan Guna MemenuhiSebagian Persyaratan

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019

Page 2: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

TOLERANSI BERAGAMA DALAM FILM(Analisis Semiotikatentang Penggambaran Toleransi Beragama dalam Film

Pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017) Karya Anto Galon)

Eriko Gunadi EkatamaSri Herwindya Baskara Wijaya

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractTolerance in Indonesia is one of the issues of conflict. Similarly, the

short Film "Kau Adalah Aku Yang Lain" (2017) by Anto Galon. Packaging the message content in this film causes interpretations among the community. Some people criticize the film. This research wants to prove that true research is a tolerance.

The theory used in the studies uses semiotics. Semiotics is a theory used to find the meaning of a text by referring to the signs that appear. It is further interpreted by certain indices to obtain the full meaning. While the tolerance that became the basis of research using Umar Hasyim recognizes the right of each individual, respecting other beliefs, agree in disagreement, mutual, and awareness and honesty.

The method used in this study was the semiotic model of Christian Metz. This model is a very suitable model for studying moving images or in research this is the film. This method dissected the film using the synmetic track image of the syntax type in the film. Metz mentions there are eight types among others Autonomous Shot, Parallel Syntagma, Bracket Syntagama, Discriptive Syntagma, Alternate Syntagma, Scene, Episodic Sequence, and Ordinary Sequence.

The results of this study indicate that the short Film "You Are the other" (2017) by Anto Gallon, based on Syntagmatic Image Track, it resulted in 7 parts with 5 types of 1 Bracket Syntagma (a Congregation of studies Remind Mbah's character) the message conveyed by each individual has the right to determine certain attitudes and steps in his/her life. 2 Alternate Syntagma (police events are looking at the patient's condition of the ambulance and the police are arranging the course of ambulance, worshippers and the course of the ambulance) the message delivered by the police helps indiscriminately, radiate ambulance The pass. 2 Scene (Kyai Lecture and ambulance awarding) the message that is delivered is that the human being is different and it is prized by the ambulance. 1 Episodic Sequence (unimpeded ambulance conflict) message conveyed that the non-barrier difference for an individual gets its rights and obligations, in addition it is more important and does not easily justify others. 1 Ordinary Sequence (completion discussion) The message conveyed is important and an individual can represent a certain class even if it cannot be hit flat. Broadly, it can be concluded that the film is consist of tolerance.Keyword : Semiotics, Film, Christian Metz, Religious Tolerance

1

Page 3: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

A. Pendahuluan

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, ras dan agama.

Beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia seperti: Suku Aceh, Suku

Batak, Suku Minang di Sumatera; Suku Betawi, Suku Sunda, Suku Jawa,

Suku Madura di Jawa; Suku Dayak di Kalimantan; Suku Bugis dan Suku

Toraja di Sulawesi; serta Suku Asmat, Suku Dani di Papua.

Agama di Indonesia juga beragam seperti Islam, Kristen Protestan,

Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu serta agama dan kepercayaan lokal.

Berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik pada tahun 2010

menyebutkan bahwa Agama Islam adalah agama mayoritas di Indonesia

dengan prosentase 87,2% atau sekitar 207,2 juta penduduk; dilanjutkan

dengan Kristen Protestan dengan prosentase 6,9% atau sekitar 16,5 juta

penduduk; ketiga ada Agama Katolik dengan prosentase 2,9% atau sekitar

6,9 juta penduduk; Kempat ada Hindu dengan prosentase 1,7% atau sekitar

4 juta penduduk; Agama Konghucu serta Agama kepercayaan lokal

dengan prosentase 1,25% atau sekitar 3,3 juta penduduk.

Berdasarkan fakta-fakta di atas bahwa Indonesia adalah sebuah

negara yang majemuk dan beragam.tentu saja Indonsia sangat mudah

tersulut dengan konflik-konflik horizontal seperti konflik antarsuku,

antaragama dan lain sebagainya. Namun demikian toleransi antarumat

beragama yang ada Indonesia tetap terjaga.Terlihat dari beberapa potret

masyarakat Indonesia yang menjunjung toleransi walaupun tidak sedikit

dari warga masyarakat yang terlibat konflik horizontal antarumat

beragama.Berikut adalah potret toleransi beragama yang ada di Indonesia.

Beberapa Potret toleransi yang ada di Indonesia antara lain : Gereja

Kristen Jawa Joyodiningratan dengan Masjid Al-Hikmah Surakarta. Kedua

rumah ibadah ini saling bersebelahan di Jalan Gatot Subroto Surakarta.

Toleransi yang terjalin antara kedua umat beragama berbeda tersebut

terjadi pada hari raya. Senada dengan itu Gereja Katedral Jakarta dan

Masjid Istiqlal Jakarta juga menampakan hal yang sama dengan Gereja

Kristen Jawa Joyodiningratan dengan Masjid Al-Hikmah Surakarta,

2

Page 4: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

toleransi yang terjalin antara kedua umat beragama berbeda tersebut terjadi

pada hari raya. Pecalang membantu penjagaan saat umat agama lain

menjalankan ibadah hari raya. Di Denpasar Bali para pecalang beragama

Hindu membantu penjagaan saat umat beragama lain menjalankan

ibadahnya. Puja Mandala, Bali. Puja Mandala di Bali merupakan contoh

toleransi umat beragama dimana pada kompleks tersebut terdapat lima

tempat ibadah yang berjajar dalam satu kompleks.

Bentuk toletansi juga tercermin pada sebuah film yang merupakan

salah satu nominator Police Movie Festival 2017.Film tersebut berjudul

“Kau Adalah Aku Yang Lain” karya Anto Galon.Film tersebut berisi

dilematika masyarakat Indonesia antara hidup beragama dan hidup

bersosial.Dalam film tersebut dikisahkan ada seorang laki-laki yang

sedang mengalami kritis di dalam ambulan.Laki-laki dan keluarganya

digambarkan sebagai Non-Muslim. Dalam perjalanan hujan deras dan

ternyata jembatan yang akan dilalui amblas sehingga harus melewati jalan

lain. Namun jalan tersebut dipakai untuk pengajian.Terjadilah perdebatan

antara tokoh Mbah, Polisi dan beberapa warga. Dalam perdabatan itu

tokoh Mbah tidak mengizinkan ambulan tersebut lewat dengan alasan

karena beda kepercayaan, tetapi polisi dan beberapa warga mendebatnya.

Dalam perdebatan itu terjadi dilematika antara hidup sosial dan hidup

beragama.Walaupun pada akhirnya ambulan tersebut diperbolehkan lewat.

(www.Youtube.com, 19 Maret 2019).

Dalam film pendek tersebut terjadi bias makna mengenai isi film

tersebut, dan menjadikan film tersebut menjadi kontroversi karena ada

beberapa golongan yang menganggap film pendek tersebut menyudutkan

atau secara tidak langsung menistakan agama Islam. Walaupaun ada

beberapa orang yang menganggap film tersebut bagus dan layak masuk

dalam nominasi Festival Film Polri 2017.

Beberapa tokoh kontra antara lain : 1) KH Abdullah Gymnastiar

(www.youtube.com, RB Channel, 20 Februari 2019), Ia sangat kecewa dan

menyangkan dengan film terebut. Tambahnya lagi dalam film ini

3

Page 5: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

merupakan penggambaran yang salah dari Umat Islam yang ada di

Indonesia. 2) Pendapat Danil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP

Pemuda Muhammadiah (www.youtube.com, TvMu Channel, 15 April

2019) Ia menyesalakan film pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” yang

diunggah dalam akun twitter Divisi Humas Polri. Menurut pendapatnya

film ini seolah-olah menggambarkan Islam yang intoleran bahkan

digambarkan sangat bodoh. Dalam salah saru adegannya pada saat sebuah

ambulan kan lewat karena ada pengajian dilarang lewat, alasan lain

ambulan tersebut membawa pasien kritis non-muslim. Pikirnya ini bukan

hal yang masuk akal bahkan ia tidak pernah menemui kejadian seperti ini

dalam dunia nyata. 3) Anton Tabah Digdoyo, Dewan Pakar ICMI

(www.youtube.com, Jokowi Poreper, April 2019). Menurutnya tidak

sebaiknya sebuah kebebasan berekspresi dijadikan dalih untuk membuat

film atau video ini untuk dipublikasikan. “Kita sebagai waga negara telah

bersepakat memilih Demokrasi Pancasila yang Ber-Ke-Tuhan-an Yang

Maha Esa. Kebebasan juga berada dalam track ajaran Tuhan Yang Maha

Esa membimbing. Indonesia bukan berdemokrasi secara sekuler dan

berkebeasan tanpa batas. 4) Mustofa Nahrawardaya, Pengamat Media Muhammadiah (www.yotube.com, TvMu

Channel, 15 April 2019) Menurutnya film ini sangat tidak layak ditonton

oleh masyarakat Indonesia apapun agamanya kerena dalam film ini

memunculkan sentiment SARA terhadap suatu pihak khususnya Umat

Islam yang ada Indonesia. 5) Deddy Corbuzier (www.youtube.com, Deddy

Corbuzier, 15 April 2019) Menurutnya inti dari film ini adah baik yaitu

membuat masyarakat Indonesia yang beragam bersatu untuk saling

membantu.Tetapi menurutnya ada yang salah dalam film ini.dalam

penjelasannya dalam membuat sebuah karya, pertama harus mengetahui

keberadaannya atau lokasi, kedua faktanya ada atau tidak, ketiga bila

faktanya ada bagaimana merangkai cerita yang tidak menyudutkan suatu

golongan.

4

Page 6: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

Tokoh Pro dalam film ini adalah: 1) Kapolri, Jenderal Polisi Prof.

Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.,  (www.youtube.com,

tvOneNews, 20 Februari 2019). Film ini adalah hasil karya msayarkat yang

mengikuti Police Movie Festival 2017 dengan tema Unity in Diversity.

Persoalannya adalah kritik in muncul ketika ada 2 kelompok yaitu kritik

secara spontan. Akar permasalahannya pertama tidak melihat film secara

utuh, ada beberapa potongan yang menyudutkan umat Islam. Kedua, ada

yang memberikan kritik bahwa ini adalah buatan Polisi, padahal bukan.

Ketiga mereka sudah menonton lengkap dan dibeberapa bagian film ada

isu sensitif. Dalam film ini bertujan bahwa apabila ada konfilk seperti ini

lebih berani dalam mengambil keputusan sebagai mediator konflik.

Kapolri juga meluhat ada kelompok yang lain yang initnya adalah ingin

memojokan polisi. Karena mereka tahu ini film ini bukan buat Polri,

buatan Ulama juga.Mereka beranggapan bahwa Polri adalah hambatan

mereka untuk merubah NKRI. 2) Abdul Haris Ma’mum, Wakil Ketua

Pusat Gerakan Pemuda Ansor (www.cnnindonesia.com, 20 Februari 2019)

Menurutnya film ini sangat edukatif, sarat pesan toleransi dan

kemanusiaan. Harapanya Islam harus memberi rahmat memayungi agama

keyakinan yang lain

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan fenomena yang akan melalui penelitian ini,

dapat ditarik rumusan masalah sebagai acuan untuk melakukan penelitian

adalah

1. Bagaimana penggambaran tanda-tandadalam Film Pendek “Kau

Adalah Aku yang Lain” (2017) karya Anto Galon tentang toleransi

beragama dengan analisis semiotika Christian Metz?

2. Pesan apa yang disampiakan berdasarkan analisis sintagmatik image

track dalam film pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017) karya

Anto Galon?

5

Page 7: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

C. Telaah Pustaka

1. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa adalah proses pemyampaian pesan antara

komunikator (pemroduksi pesan) dengan komunikan (khalayak) melaui

media massa. Karaktrikstik komunikasi massa antara lain 1) Komunikator

terlembaga, Komunikator dalam komunikasi massa adalah banyak orang

yang terikat dalam satu lembaga atau paling tidak dalam satu organisasi

tertentu. 2) Komunikan bersifat heterogen, komunikan mempunyai sifat

heterogenitas secara strukutural, berasal dari berbagai jenis kelompok baik

berdasarakan diferensiasi sosial atau stratifikasi sosial. 3) Pesan Berifat

umum, pesan yang diproduksi komunikator dibagikan kepada khalayak

(komunikan) bersifat umum. 4) Komunikasi satu arah, komunikasi dalam

komunikasi massa hanya bersifat satu saja. 5) Prosesnya cenderung

bersamaan, komunikasi massa memliki keseremakan atau

penyampaiannya secara bersama pesan-pesan yang dibuat oleh

komunikator. 6) Gatekeeper sebagai kontrol, peranan gatekeeper dalam

komunikasi massa sangat besar dalam mengontrol pesan-pesan yang

dibuat dan diedarkan ke khalayak melalui media massa.

Dalam komunikasi massa terdapat beberapa komponen yang

membentuk sebuah sistem komunikasi massa itu sendiri antara lain( Halik,

2013) :1) komunikator, sumber utama dalam komunikasi massa berbentuk

lembaga atau organisasi. 2) Khalayak (komunikan), Khalayak media

massa adalah target penyebaran pesan-pesan dalam komunikasi massa. 3)

Pesan, Pesan adalah materi atau isi dari yang disebarkan oleh komunikator

kepada komunikan atau khalayak media massa. 4) gatekeeper, gatekeeper

berfungsi untuk memberikan filter kepada khlayak mengenai pesan-pesan

yang diproduksi oleh komunikator. 5) media massa, Media Massa adalah

sarana apa yang dipakai oleh komunikator dalam menyampaikan pesan

kepada khalayak.media massa terdiri dari media cetak, radio, televise,

film, dan online. Efek, Efek dari komunikasi massa berkaitna dengan

dampak apa yang terjadi setelah pengnsumsian sebuah pesan melalui

6

Page 8: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

media massa. Fungsi Komunikasi massa menurur Katz, Gurevich dan

Haas dalam Buku Daras : Komunikasi Massa karya Abdul Halik (2013 :

59) intinya adalah komunikasi massa sebagai pemenuhan kebutuhan a)

Kognitif yaitu memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman b)

Afektif yaitu aspek emosional, pengalaman menyenangkan, dan estetika c)

Integratif personal yaitu memperkuat kredibilitas, menumbuh dan

menambahkan rasa percaya diri, stabilitas dan status d) Integratif Sosial

yaitu memperoleh hubungan dengan orang lain e) Pelepas ketegangan atau

pelarian dan penalihan.

Model Komunikasi Massa 1) H. Lasswel, menjelaskan bahwa cara

yang paling baik untuk menjelaskan proses komunikasi dengan menjawab

pertanyaan : Who say what in what channel to whom with what effect?

(Siapa berbicara apa dengan saluran apa kepada siapa dan berefek apa).

Jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan unsure-unsur dalam

komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. 2)

Shannon dan Weaver, model ini adalah model matematis

komunikasi.Model ini menggambarkan sumber informasi menghasilkan

pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat isi pesan yang

dimungkinkan.Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi suatu

tanda (Encoding) sesuai dengan media yang dipakai. Media (channel)

adalah saluran atau jalan yang digunakan mengirimkan sinyal (tanda) dari

transmitter kepenerima (receiver) (proses decoding).

2. Film

Film adalah media audio-fisual yang merupakan penggabungan unsure

naratif dan unsur sinematik.Unsur naratif adalah berhubungan dengan

tema sedang unsur sinematik adalah jalan ceritanya (Pratista 2008). Unsur

naratif adalah unsure dalam film yang berhubungan dengan aspek cerita

atau tema dari film tersebut. Unsur film secara naratif terdiri dari tokoh,

masalah, konflik, setting tempat (lokasi) dan setting waktu. Unsur

sinematik (language of film) memilik fungsi untuk menelaah film secara

kontekstual dari beberapa rangkaian (bagian-bagian kecil) dari film, video

7

Page 9: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

atau televisi.Bordwell dan Thompson dalam buku Media and Society

karya M. O’Shaughnessy dan Jane Stadler (2005: 219) membagi menjadi

empat bagian yaitu mise-en-scene, cinematography, editing, dan sound

Diferensiasi film secara gengre (Ekky Imanjaya, 2004: 104) di bagi

menjadi lima yaitu drama, komedi, horror, musikal, dan action. Bila dilihat

dari stuktur nasrasinya dibagi menjadi tiga (Pratista, 2008 :4) yaitu

documenter, fiksi, dan ekperimental. Bila filihat dari durasi dibagi menjadi

dua, film pendek dan film panjang.

3. Toleransi Beragama

Suatu sikap bersedianya individu atau kelompok dalam pertisipasi

masyarakat sosial yang luas dengan proses asimilasi, meskipun berada

dalam sebuah kelompok minoritas atau berebeda agama (Hidayat, 2006).

Menurut Umar Hasyim dalam buku Toleransi dan Kemerdekaan

Beragama dalam Islam Sebagai dasar Menuju Dialog dan Kerukunan

Antar Agama (1997), disebutkan ada setidaknya lima unsur toleransi yaitu:

Mengakui hak setiap individu, suatu sikap yang mengakui hak setiap

individu dalam menentukan sikap atau langkah tertentu dan nasib individu

tersebut. Menghormati keyakinan orang lain, sikap mengormati orang lain

harus berdasarkan dengan kepercayaan, tidak dibenarkan individu atau

kelompok memaksakan kehendak kepada individu atau kelompok lain

Agree in Disagreement (mengakui perbedaan yang ada) ini adalah suatu

sikap bahwa dalam perbedaan tidak harus ada permusuhan, atau perbedaan

tidak harus menimbulkan pertentangan, karena dalam duania ini selalu ada

perbedaan. Setiap kepercayaan memilki nilai kebenarannya masing-

masing dan pemeluknya meyakini bahwa kepercayaannya adalah baik.

Saling mengerti dapat terjadi apabila antarindividu mengakui hak individu

lain, menghormati keyakinan orang lain, dan mengakui perbedaan yang

ada. Kesadaran dan kejujuran, toleransi berkaitan dengan sikap jiwa dan

kesadaran batin individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi

antara lain : sikap inklusif, Sikap Inklusif adalah sikap yang terbuka,

sehingga individu atau kelompok tersebut dapat berinteraksi dangan

8

Page 10: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

individu atau kelompok lain dengan mudah. Lingkungan pendidikan yang

mendukung, Toleransi diturunkan dengan proses sosialisasi. Sosialisasi

paling pertama pada lingkungan keluarga.Dalam keluarga orang tua sangat

berperan penting dalam membantu seorang individu dalam

mengembangkan rasa toleransi. Relasi antarkelompok, Peningkatan

toleransi secara kelompok diperlukan pembangunan relasi antarkelompok

yang luas.

4. Film sebagai Komunikasi Massa

Film sebagai media komunikasi massa cukup memberikan tempat

bagi para penonton film itu sendiri. Film adalah salah satu media yang

berbentuk audio-visual yang kegunaannya untuk menyampaiakn suatu

pesan kepada khalayaknya (penonton film) (Effendy dalam www.e-

jurnal.com). Film juga memiliki anggapan bahwa film adalah salah satu

media komunikasi massa yang cukup ampuh terhadap khalayak yang

menjadi tergetnya. Film pada saat ini dapat dikatakan mempunyai satu

sasaran utama yaitu menarik perhatian sebanyak mungkin calon

audiensnya untuk mencoba memahami muatan masalah film tersebut

5. Semiotika

Dilihat secara etimologis, semiotika berakar dari bahasa Yunani

yaitu semeion yang memiliki arti tanda, atau seme yang berarti intepretasi

tanda. Dalam perkambangannya istilah semiotik muncul pada akhir abad

XIX oleh seorang ahli filsafat Amerika, C.S. Pierce yang mengarah pada

doktrin secara formal tentang tanda. Dasar dari konsep semiotika adalah

konsep yang mendalami tentang tanda. Barthes menyebutkan bahwa

semiologi atau semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana

kemanusiaan mengintepretasi hal-hal.Dalam hal ini memaknai atau

menintepretasi sebuah hal tidak dapat dicampurkan dengan

mengomunikasikan. Pierce dalam Buku Semiotika dalam Riset

Komunikasi (Vera, 2014) mangatakan bahwa semiotika sebagai ilmu

mengenai tanda dan semua yang berhubungan dengan tanda tersebut yakni

cara berfungsinya, hubungan antara satu tanda dengan tanda yang lain,

9

Page 11: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

penyampaiannya dan penerimaannya oleh yang memakainya. Daniel

Chandler dalam buku Semiotika Dalam Riset Komunikasi (Vera, 2015: 2)

mengatakan semiotik memliki difinisi secara singkat adalah ilmu yang

mepelajari tentang tanda-tanda. Morris dalam Semiotika Komunikasi

Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 3 (Indiwan,

2018:5): a) Sintaktik, suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji

hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda yang lain. b) Semantik,

suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari hubungan antara

tanda-tanda dengan objek-obyek yang diacunya (designate). c) Pragmatik,

suatu cabang penyelidikan Semiotika yang mempelajari hubungan antara

tanda-tanda dengan interpreter-intepretrernya (orang yang memaknai).

6. Semiotika Model Metz

Menurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan

menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A

Semiotics of The Cinema, C.Metz,1974). Dalam penelitiannya C. Metz

mengungkapkan bahwa sebuah film bukan merupakan sebuah sistem

bahasa (langue). Dengan kata lain film tidak dapat dianggap sebagai

sebuah sistem bahasa yang baku, berbeda dengan kata-kata yang secara

tertulis maupun lisan memiliki tata bahasa yang ketat, serta sintaks dalam

tata bahasa secara lisan dan tulisan tidak dapat disetarakan. Film memiliki

unit dasar berupa shot yang berisi komplek seperti pergerakan kamera,

efek optik, interakasi visual dan audio, transisi dan masih banyak lagi.

Secara keseluruhan membangun tanda yang memiliki arti dan ikonik,

simbolis yang terbangun bukanlah simbol yang secara bebas saja dalam

proses signifikasi. Oleh sebab itu film selalu sarat dengan intepretasi yang

sangat khusus. Prinsip dalam mengsemiotis sebuah film berdasarkan pada

struktur bahasa film, estetis, serta fenomenologis gambar audio visual

sebagai ekspresi dalam film yang dipadukan dan hubungan antartanda

yang tersirat dalam sebuah proses sintagmatik yang besar (The Large

Syntagmatic).

10

Page 12: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

a) Autonomous Shot

Merupakan suatu single Shot yang menunjukkan seluruh segmen atau

episode dalam suatu plot film. Autonomos shot terbagi menjadi dua

bagian. Pertama terdiri dari satu sintagmatik subtipe yaitu sequence

shot. Kedua terdiri dari empat sintagmatik subtipe yang disebut dengan

insert, masing-masing insert memiliki fungsi masing-masing yaitu

nondiectic insert, subjective insert, displaced diegetic insert,

explanatory insert.

b) Parallel Syntagma

Sintagma ini adalah sintagma non-kronologis yang merupakan

penggabuangan dua jalan cerita atau lebih yang berbeda dan tidak

memiliki hubungan secara langsung baik waktu atau tempat. Pada

sintagma ini memiliki nilai simbolik yang secara langsung dapat

diambil.

c) Bracket Syntagma

Sintagma ini adalah sintagma non-kronologis yang berisi serangkaian

adegan singkat yang mewakili suatu peristiwa atau kejadian yang

sednag terjadi atau berlangsung dalam film.

d) Discriptive Syntagma

Sintagma ini adalah sintagma kronologis yang berisi urutan suatu

gambar yang disajikan dalam film sebagai salah satu simultan yang

digunakan untuk memberikan penjelasn suatu latar atau setting dari

objek dalam film.

e) Alternate Syntagma

Sintagma ini adalah suatu sintgama kronologis yang digunakan untuk

menjelaskan dua atau lebih kejadian dalam satu waktu yang

bersamaan.

f) Scene

Scene dalam film digunakan untuk menjelaskan kejadian spesifik di

suatu tempat dan waktu yang spesifik juga.Scene secara kronologis

11

Page 13: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

dan kontinu menampilkan adegan yang spesifik yang dapat

membentuk pribadi tokoh.

g) Episodic Sequence

Shot yang penyajiannya di dalam film diskontinyu atau terjadi jumping

(namun masih dalam suatu urutan) dalam alur ceritanya, tetapi ajeg

dan masih membicarakan topik yang sama, atau dengan kata lain,

penyingkatan waktu dalam film yang berurutan dan simbolis.

h) Ordinary Sequance

Shot yang penyajiannya dalam film diskontinya juga atau terjadi

jumping (tidak dalam suatu urutan) dalam alur cerita, tidak

membicarakan topik yang sama. Ordinary sequence biasanya juga

digunakan untuk memuat satu aksi shot berupa hal-hal penting saja.

Semiotika Film Metz berbasis Psikoanalisa. Pengaruh psikonalisa Freud

dan Lacan pada semiotika film Metz, adalah dengan apa yang disebut

dengan Imaginary Signifier. Dalam kaitannya dengan film, ditemukan

bahwa film merupakan jalinan pemikiran bawah sadar yang muncul

melalui gambar dan disatukan dalam sebuah aksi pembentuk film. Dalam

fase perkembangan anak, yang disebut fase cermin/imaginer. Dalam film,

Metz kemudian menyamakan fase cermin/imaginer dengan bagaimana

bahasa dan teks film berfungsi sebagai cermin

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitan yang berbentuk analisis

diskruptif yang mendiskripsikan penggambaran dan mengidentifikasi

toleransi beragama dalam Film Pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain”

(2017) Karya Anto Galon. Selain itu penelitian ini juga menelaah secara

mendalam dangan menggunakan semiotika tentang pesan yang ada pada

film ini. Penelitian ini menggunakan semiotika yang dikembangkan oleh

Christian Metz.Dalam model ini Metz menyebutkan bahwa film adalah

sebuah tatanan bahasa yang unik yang berbeda dengan tatanan bahasa

yang ada pada bahasa secara tertulis ataupun lisan. Christian Metz juga

menyebutkan bahwa film adalah “The Large Syntagamatic” atau dengan

12

Page 14: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

kata lain film adalah sebuah sintagma yang besar secara sinematografi.

Dalam Model Christian Metz ini ada delapan katagori The Large

Sintagmatic of Image Track yang dalam penelitian ini dijadikan sebagai

indikator atau alat analisis dalam pengidentifikasian serta pembangunan

suatu intepretasi dalam Film Pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017)

Karya Anto Galon. Dalam penelitian ini sumber data primer yang dipakai

adalah video Film Pendek “ Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017) karya

Anto Galon dengan durasi sekitar tujuh menit Film ini film yang telah

diunggah dalam laman Youtube dengan Channel Police Movie Festival IV

tahun 2017. Data Skunder dalam penelitian ini adalah berupa dokumen

hasil dari beberapa narasumber mengenai film tersebut.Baik dalam bentuk

video tanggapan, video klarifikasi, video reakasi.Selian itu data skunder

penelitian ini juga dihimpun dari isu-isu beberapa media online.Penelitian

terdahulu sebagai bahan acuan dan pertimbagan serta sumber-sumber lain

yang relavan dan mendukung penelitian ini. Teknik pengumpulan data

dalam penelitan ini antara lain studi dokumen yang menelaah pendapat

dari beberapa tokoh yang ada pada media, Pustaka, menelaah tentnag

buku-buku yang terkait dengan penelitian, dan observasi, mengamati

setiap adegan dan alur film yang ada dalam Film Pendek “Kau Adalah

Aku Yang Lain (2017) karya Anto Galon. Teknik triangulasi meliputi

triangulasi data, sumber, teori dan peneliti. Dalam penelitian ini

menggunakan triangulasi data yaitu merujuk upaya peneliti dalam

penghimpunan data dari berbagai sumber yang berguna untuk memperoleh

data mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini serta triangulasi

teori yang merujuk pada bagaimana perspektif teori dalam

pengintepretasian data yang sama. Dalam penelitian ini penliti

menggunakan metodel analisis mendalam dengan sumber data primer

yaitu Film Pendek” Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017) Karya Anto

Galon. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian semiotika model

Christian Metz. Dalam metodologi ini mrnggunakan metodologi

sintagmatik yang memaparkan tentang kombinasi tanda tanpa

13

Page 15: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

memperhatikan maknanya atau hubungan perilaku subjek, dengan kata

lain semiotik yang menitik bertkan pada hubungan antartanda. Semiotik

ini juga memngabaikan pengaruh akibat bagi subjek pengintepretasi

E. Sajian dan Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kurang lebih 51

shot saja yang dapat menggambarkan dan menjawab rumusan masalah

yang ada dalam penelitian ini. 54 shot tersebut antara lain

Tabel 1 Tabel Hasil Pemfilteran Shot sesuai dengan Rumusan Masalah

Sequence Jumlah Shot

Shot yang dipilih

III 38 Shot Shot 34 s.d. Shot 71VI 4 Shot Shot 72 s.d. Shot 75V 19 Shot Shot 76 s.d. Shot 93

(Sumber : Hasil Olahan Peneliti)

1. Penggambaran Tanda-tanda dalam Film Pendek “Kau Adalah

Aku yang Lain” (2017) Karya Anto Galon yang Menyajikan

Toleransi Beragama dengan Analisis Semiotika Christian Metz

Pada Bracket Syntagma, film ini menggunakannya untuk

menganalisis peristiwa singkat yang dapat merubah sikap tokoh dalam

satu shot. Perubahan sikap tokoh tersebut nantinya berpengaruh

terhadap sikap tokoh dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

Penggunaan Bracket Syntagma pada film ini adalah pada bagian

Seorang Jemaah Pengajian Mengingatkan Tokoh Mbah (Shot 70) dan

awal Penyelesaian konflik (Shot 76). Toleransi yang dimunculkan

adalah mengakui hak setiap individu. Hal ini dapat dilihat dari

penampilan sikap tokoh seorang jemaah pengajian dengan

mengingatkan tokoh Mbah yang pada awalnya menolak ambulan

tersebut agar dapat lewat jalan yang dipakai pengajian tersebut bahwa

dalam ceramah pak kyai menyimpulkan “Kau Adalah Aku Yang

Lain”. Mengakui hak setiap individu pada bagian ini adalah bahwa

pasien dan keluarganya juga berhak dalam melewati jalan tersebut

14

Page 16: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

karena hal tersebut merupakan hal yang menentukan sikap dari

individu tersebut

Pada Alternate Syntagma, film ini menggunakannya untuk

menganalisis peristiwa dalam dua shot secara bergantian dan

berhubungan. Hubungan antarshot ini bersifat kontinu. Bagian film ini

yang merupakan Alternate Syntagma yaitu pada saat peristiwa polisi

menengok keadaan pasien dari kaca kendela ambulan. Pada bagian ini

adalah bagian cerita yang menjelaskan bahwa Polisi melihat keadaan

pasien dalam ambulan dengan menengok dari kaca jendela ambulan.

Shot selanjutnya adalah keadaan pasien tersebut dalam ambulan. Pada

bagian ini termasuk dalam bagian kesadaran dan kejujuran. tokoh

polisi setelah melihat kondisi pasien (tokoh bapak) dalam ambulan

tersebut memunculkan kesadaran bahwa ia sebagai seorang polisi (saat

bertugas, berseragam dinas) harus membantu warga masyarakat tanpa

memandang siapa warga yang akan dibantu beragama apa dan bersuku

apa

Peristiwa kedua, yaitu saat polisi membantu mengarahkan

ambulan tersebut dapat berjalan dengan lancar, pada shot selanjutnya

yaitu seorang jamaah pengajian sedang membisikan sesuatu kepada

murid kyai bersamaan dengan ambulan yang berjalan melewati

kerumunan jamaah yang sedang pengajian. Pada bagian ini unsur

toleransi yang muncul adalah bentuk dari kesadaran dan kejujuran

Alasannya para tokoh yang tampil dalam bagian ini sadar betul bahwa

pasien yang berada dalam ambulan tersebut membutuhkan bantuan dan

dalam keadaan kritis. Mengakui hak individu lain, pesan ini dapat

dilihat dar para jamaah berdiri sejenak dan menepi agar ambulan

terbut dapat lewat. Para jamaah pengajian tersebut memberikan hak

kepada ambulan yang akan lewat agar dapat lewat karena dalam

ambulan tersebut terdapat pasien yang sedang dalam keadaan kritis.

Scene adalah kumpulan dari beberapa shot yang

berkesinambungan. Scene merupakan analisis pada adegan-adegan

15

Page 17: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

tokoh yang dapat membentuk kepribadian tokoh dapat diketahui

melalui adegan percakapan (kehadiran sound track berhubungan

dengan pernyataan linguistik atau percakapan yang membentuk suatu

kesimpulan). Dalam film ini yang termasuk dalam scene antara lain

Cermah Pak kyai dan suasana pada saat cermah tersebut. Dalam bagian

scene ceramah pak kyai unsur toleransi yang dimunculkan adalah

saling menegerti. “Kau Adalah Aku Yang Lain” harus dimaknai bahwa

semua makhluk saudara yang dalam hal ini tidak memandang bulu dari

golongan apa, beragama apa, bersuku apa, atau berbangsa apa. Dalam

persaudaraan itu sudah barang tentu di dalamnya mengenal satu sama

lain walaupun berbeda

Kedua, pembukaan jalan untuk meberikan akses ambulan lewat

(proses ambulan melewati kerumunan jamaah pangajian). Pada bagian

ini unsur toleransi yang dimunculkan pertama adalah saling mengerti

selain itu kesadaran dan kejujuran juga muncul dalam bagian ini.

Saling mengerti dalam hal ini terlihat pada para jamaah yang tidak

enggan untuk menepi sejenak agar ambulan tersebtu dapat lewat

dengan lancar.

Episodic Sequence. Film ini menggunakannya untuk menganalisis

proses pembentukan sikap secara runtut dalam film. Dalam Film ini

yang termsuk dalam Episodic Sequence adalah bagian konflik film.

Konflik yang dimunculkan dalam film ini adalah ambulan yang

membawa pasien kritis di dalamnya tidak diperbolehkan untuk lewat

jalan tersebut karena jalan tersebut sedang digunakan untuk pengajian.

Pada episode pertama adalah awal dari konflik. Perdebetan yang

muncul adalah Tokoh Mbah melarang ambulan tersebut lewat karena

pasien dan keluarganya berbeda keyakinan dengannya. Selanjutnya

polisi menyanggah bahwa ini harus dibantu tanpa karena dalam

keadaan kritis. Hal tersebut tidak perlu melihat siapa yang dibantu,

beragama apa. Dari suku apa, berras apa. Unsur toleransi yang muncul

dalam bagian ini pada episode pertama adalah agree in disagreement

16

Page 18: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

(mengkaui adanya perbedaan) hal ini dibuktikan bahwa dengan

percakapan tokoh polisi dengan tokoh Mbah yang membicarakan

perbedaan dengan mengatakan “memangnya tidak boleh berkeyakinan

beda…”dst lalu dillanjutkan dengan membahas “Kun Faya Kun”.

Dalam hal ini membuktikan bahwa perbedaan bukanlah suatu

pengahalang untuk menolong seseorang, apalagi dalam kondisi yang

ada dalam film tersebut yaitu ada pasien yang sedang kritis di dalam

ambulan.

Episode kedua merupakan lanjutan dari episode pertama. Episode

ini melanjutkan perdebatan sebelumnya. Pada bagian ini perdebatan

mulai memuncak dengan adanya justifikasi dari tokoh Mbah yaitu

justifikasi dosa kepada tokoh polisi dan seorang jamaah pengajian.

Selain itu justifikasi kafir kepada seorang jamaah pengajian kerena

sependapat dengan polisi. pada episode kedua unsur toleransi yang

muncul adalah mengakui hak setiap individu. Hal ini ditunjukan dari

tokoh Polisi yang lebih baik berdosa membantah omongan tokoh

Mbah yang melarang ambulan tersebut lewat, dari pada tidak

memberikan akses jalan untuk ambulan teresebut lewat sama saja

membiarkan pasien yang ada di dalam ambulan tersbut mati

Ordinary Sequence film ini menggunakannya untuk penganlisisan

sikap yang dimiliki tokoh sehingga mempengaruhi peristiwa dalam

kehidupan tokoh. Dalam film ini yang termasuk dalam ordinary

sequence antara erdebatan antara tokoh Mbah.Polisi, dan seorang

jamaah pengajian (Diskusi Penyelesaian) setelah flashback scene

ceramah pak kyai. Pada bagian ini unsur toleransi muncul mengakui

hak setiap individu. Hal ini dibuktikan dengan Tokoh Mbah yang

berubah sikap yang pada walanya menolak mabulan tersebut lewat,

pada bagian ini akhirnya Tokoh Mbah tersebut memperbolehkan lewat

walaupun dengan terpaksa karena terdesak oleh Tokoh Mbah dan

seorang jamaah pengajian

17

Page 19: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

2. Pesan yang Disampiakan Berdasarkan Analisis Sintagmatik Image

Track dalam Film Pendek “Kau Adalah Aku Yang Lain” (2017)

karya Anto Galon?

Hasil Analisis analisis sintagmatik Image Track dari Film pendek

“Kau Adalah Aku Yang Lain (2017) Karya Anto Galon menunjukan

bahwa hanya ada 8 bagian saja yang terdiri dari 5 tipe dengan

perincian sebagai berikut : 1 Bracket Syntagma, 2 Alternate Syntagma,

2 Scene, 1 Episodic Sequence dan 1 Ordinary Sequence.

Bracked Sintagma. Pesan yang sampaikan bahwa setiap individu

berhak menentukan sikap dan langkah tertentu dalam kehidupannya.

Alternate Sintagma. Polisi (dalam tugas, berseragam dinas)

menempel hak dan kewajibannya untuk membantu warga masyarakat

tanpa pandang bulu beragama apa, bersuku apa, atau berras apa. Selain

itu muncul rasa emapati dalam diri polisi tersebut sebagai sesama

manusia sehingga hal ini yang mendasari polisi bersikap. Ras Emapti

juga muncul dalam jamaah yang membrikan jalan kepada ambulan tersebut.

Scene.pesan yang sampaikan bahwa sesama manusia adalah saudara

tanpa memandang agama, suku bangsa dan ras atau yang lainnya.

Semua adalah saudara sehingga seharusnya tidak saling meniadakan

dalam hal ini terlibat konflik yang hingga parah. Selanjutnya sikap

“legowo” untuk memrioritaskan yang lebih pentig.

Episodic Sequence. Pesan yang sampaikan perbdaan bukanlah

suatu penghalang untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang

seharusnya didapatkan. Selanjtunya memrioritaskan yang lebih

penting, serta perbedaan pendapat tidak dapat dijadikan dasar untuk

menjustifikasi orang lain.

Ordianry Sequence. Pesan yang disampaikan memrioritaskan mana

yang lebih penting. Seorang inividu dapat merepresentasikan suatu

golongan tertentu, memang tidak dapat disama ratakan.

18

Page 20: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

F. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Film Pendek “Kau Adalah Aku

Yang Lain” (2017) Karya Anto Galon berdasarkan Syntagmatic Image

Track menghasilkan bahwa dalam film ini terdapat 7 bagian dengan 5 tipe

yaitu 1 Bracket Syntagma (Seorang Jemaah Pengajian Mengingatkan

Tokoh Mbah) pesan yang disampaikan setiap individu berhak menentukan

sikap dan langkah tertentu dalam kehidupannya. 2 Alternate

Syntagma(peristiwa polisi menengok keadaan pasien dari kaca kendela

ambulan dan polisi mengatur jalannya ambulan, jamaah yang membisikan

dan jalannya ambulan) pesan yang disampaikan polisi membantu tanpa

pandang bulu, memriotiaskan ambulan tersebut lewat. 2 Scene (ceramah

kyai dan pemberian jalan ambulan) pesan yang disampaikan adalah

sesame manusia adalah saudara walaupun berbeda dan memprioitaskan

ambulan lewat. 1 Episodic Sequence (Konflik ambulan yang dilarang

lewat) pesan yang disampaikan bahwa perbedaan bukan penghalang untuk

individu mendapat hak dan kewajibannya, selain itu lebih mempriotaskan

yang penting dan tidak mudah menjustifikasi orang lain. 1 Ordinary

Sequence (diskusi penyelesaian) pesan yang disampaikan mempriotiaskan

yang penting dan seorang individu dapat merepresentasikan golongan

tertentu walaupun tidak dapat dipukul rata. Secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa film ini bermuatan toleransi.

Daftar Pustaka

Galon, A. (Director). (2017). Kau Adalah Aku Yang Lain [Motion Picture].Halik, A. (2013). Buku Daras : Komunikasi Massa. Makassar: Alauddin Universi-

ty PressMetz, C. (1974). Languange and Cinema. (D. J. Umiker-Sebeok, Trans.) PARIS:

Mouton & Co. N.V.Metz, C. (1991). Film Language: A Semiotics Of The Cinema. (M. Taylor, Trans.)

Chicago: The University of Chicago Press.O'Shaughnessy, M., & Stadler, J. (2005). Media and Society : an Introduction

(3rd ed.). New York: Oxford University Press.Police Movie Festival 2017. (2017). Kau Adalah Aku Yang Lain Karya Anto Gal-

on. Retrieved March 19, 2019, from youtube.com.

19

Page 21: D0215035.docx · Web viewMenurut Metz, film adalah sebuah sistem bahasa yang simpaikan dengan menggunakan seperangkat tanda dan simbol tertentu (Film Language : A Semiotics of The

Pratista, H. (2017). Memahami Film (2 ed.). Sleman: Montase Press.RB Channel (2017, July 4). TANGGAPAN JELAS AA GYM Tentang FILM "Kau

Adalah Aku Yang Lain". Retrieved February 20, 2019, from https://www.youtube.co: https://www.youtube.com/watch?v=bVlz4G3guHw&list=PLvSqVeebtNTl81lxf76zDPiMBQMNMTZe0&index=5

TVMU Channel (2017, June 28). Mustofa : Film 'Kau Adalah Aku yang Lain' Gambarkan Intoleran Umat Islam yang tidak Pernah Terjadi. Retrieved April 15, 2019, from youtube.com: https://www.youtube.com/watch?v=FK-NNyS-710&list=PLvSqVeebtNTl81lxf76zDPiMBQMNMTZe0&index=8&t=0s

TvOneNews. (2017, July 9). Karni Ilyas & Kapolri "Blak-Blakan" soal HebohFilm "Kau adalah Aku yang Lain". Retrieved February 20, 2019, from https://www.youtube.com: https://www.youtube.com/watch?v=W0o0ls_v0xI&list=PLvSqVeebtNTl81lxf76zDPiMBQMNMTZe0&index=1

.

20