curiculum vitae - stikesmukla.ac.id klaten pdf... · • risiko komplikasi tinggi baik akibat...

59
Curiculum Vitae Identitas : Nama : dr. Yudhi Hajianto Nugroho, SpPD. MKes. FINASIM Tempat/Tanggal lahir : Karanganyar, 04 Oktober 1981 Alamat Rumah : Dusun Ngablak RT 06 RW 11, Kelurahan Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar Pendidikan : Program S2 Magister Kesehatan Program Dokter Spesialis Penyakit Dalam Status : Menikah Istri : dr. Dewi Komalasari Anak : 1. Jasmine Nabila Virgie Chairunnisa Alfarah 2. Reynand Asyraaf Ghaisan Alfirdaus E-mail : [email protected] Riwayat Pendidikan : Tahun 1989 1994 : Lulus SD.N.1 Karanganyar Tahun 1994 1997 : Lulus SMP. N. 1. Karanganyar Tahun 1997 2000 : Lulus SMA. N. 1. Karanganyar Tahun 2000 2006 : Lulus Profesi Dokter Tahun 2009 2014 : Lulus Program S2 Magister Kesehatan (MKes) Lulus Program Dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD)

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Curiculum VitaeIdentitas :

Nama : dr. Yudhi Hajianto Nugroho, SpPD. MKes. FINASIM

Tempat/Tanggal lahir : Karanganyar, 04 Oktober 1981

Alamat Rumah : Dusun Ngablak RT 06 RW 11, Kelurahan Papahan, Kecamatan Tasikmadu,

Kabupaten Karanganyar

Pendidikan : Program S2 Magister Kesehatan

Program Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Status : Menikah

Istri : dr. Dewi Komalasari

Anak : 1. Jasmine Nabila Virgie Chairunnisa Alfarah

2. Reynand Asyraaf Ghaisan Alfirdaus

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1989 – 1994 : Lulus SD.N.1 Karanganyar

Tahun 1994 – 1997 : Lulus SMP. N. 1. Karanganyar

Tahun 1997 – 2000 : Lulus SMA. N. 1. Karanganyar

Tahun 2000 – 2006 : Lulus Profesi Dokter

Tahun 2009 – 2014 : Lulus Program S2 Magister Kesehatan (MKes)

Lulus Program Dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD)

• Riwayat Pekerjaan/Pengalaman :

Tahun 2007 : Puskesmas Kerjo Karanganyar

Tahun 2007 – 2008 : Pengabdian Dokter Wilayah Terpencil PTT DEPKES RI di Puskesmas

Labangka, Kabupaten Sumbawa, Propinsi NTB

Tahun 2008 – 2009 : BADAN LITBANG KEMENKES RI

Tahun 2009 – 2014 : Program PPDS Ilmu Penyakit Dalam dan Magister Kesehatan di RSUD

Dr Moewardi, surakarta dan FK. UNS

Tahun 2015 – Sekarang : Staf pengajar Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi / FK UNS

• Pelatihan :

- Pelatihan Panduan Membuat Pelayanan Geriatri, FK.UI/RSUP. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

- Pelatihan Geriatrik Dasar, Asesment Geriatri & Tim Terpadu Geriatri, FK. UNDIP/RSUP.Dr. Kariadi, Semarang

- Bimbingan Teknis Managemen Mutu Pelayanan Geriatri, FK. UGM/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

- Asia Pasific Geriatric Conference (APGC), Copthorne Waterfront, SINGAPORE

- The Asian Conference On Aging and Gerontology (Agen)/ IAFOR, Tokyo, JAPAN

- International Association of Gerontology and Geriatric Asia/Oceania Regional Congress, TAIPEI

2

• Organisasi :

- IDI (Ikatan Dokter Indonesia)

- PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia)

- PERGEMI (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia)

- ALZI Alzheimer Indonesia

- Komite Mutu & Keselamatan Pasien (KMKP) RSUD Dr. Moewardi

3

TREND ISSUE DISEASE MANAGEMENT in ELDERLY

Yudhi Hajianto Nugroho

Divisi Geriatri - KSM Penyakit Dalam

RSUD Dr. Moewardi/ FK UNS

20194

PERGEMIPerhimpunan Gerontologi Medik Indonesia

- Indonesian Geriatrics Society -

Professional, Empathy, Respect, Good practice, Excellence, Mature, Independence 5

6

POPULASI USIA LANJUT (LANSIA) SELALU

MENINGKAT SETIAP TAHUN DI BERBAGAI NEGARA

(TERMASUK INDONESIA)

7

PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK USIA > 65 TH

8

Persentase Peningkatan Populasi Usia Lanjut di

Beberapa Negara tahun 1990 - 2025

PeningkatanUsia Lanjut

Sumber :Kinsella K (1993) cit. Handayani (2003) : Tantangan bagi Indonesia, Maj. Kedokt. Atmajaya vol 2 no 1.

9

PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK USIA > 66 TH

Indonesia 414 % → tertinggi didunia

10

Perkembangan Penduduk Usia Lanjut di Indonesia, 1971 – 2020

Persentase Usia Lanjut (%)

4,48

5,45

5,76

6,29

7,18

8,48

9,77

11,34

Tahun

1971

1980

1985

1990

1995

2005

2010

2020

Sumber :Laporan BPS th 1998 cit. Dep. Sos RI (2003) : Pedoman Rencana Aksi

Nasional untuk Kesejahteraan Lanjut Usia 11

Distribusi Usia Lanjut di Indonesia (dalam %)

Sumber :BPS (2001); cit. Dep. Sos RI (2003) Pedoman Rencana Aksi Nasional untukKesejahteraan Lanjut Usia

12

Indonesia sebagai Aging Society

13

Wanita : Angka harapan hidup lebih tinggi

14

Problem : ketergantungan

15

SEHAT , PRODUKTIF DAN BAHAGIA

TERGANTUNG DAN SAKIT-SAKITAN

16

USIA 30 TAHUN

USIA 40 TAHUN

Usia 60 TAHUN

17

MASALAH KESEHATAN LANSIA

Jenis penyakit 55- 64 th 65 – 74 th > 75 th

Penyakit sendi 56,4 62,9 65,4

Hipertensi 53,7 63,5 67,3

Katarak 28,8 41,9 51,6

Stroke 20,2 31,9 41,7

Jantung 16,1 19,2 20,4

Gangg mental emosional 15,9 23,2 33,7

Diabetes 3,7 3,4 3,218

Proses Menua

Proses Penyakit

Kelemahan→ Keterbatasan→ Hambatan

19

Setiadi S, Laksmi PW, Sunarti S, Widajanti N, Aryana Suka IGP, Dwipa L, Istanti R, et al. Indonesia Frailty,

Aging, and Qualoty of Life (INA FRAGILE) study. 2013.

ROBUST PRE-FRAIL FRAIL13.2% 25%61.6%

20

Populasi lansia yang semakin meningkat akan menyebabkan peningkatan:Penyakit kronik degenerative,

Sindrom geriatri (termasuk Frailty),

Disabilitas,

Penurunan kualitas hidup

Perlu pelayanan kesehatan khusus pada pasien lansia dan geriatri.

Perlu pemahaman yang baik untuk memberikan pelayanan geriatri.21

Konsep Menua Sehat /Healhty Aging

Kesehatan sangat bernilai terutama untuk mereka yang

sedang sakit.Definisi Sehat : Kondisi

sehat baik secara fisik,

mental, spiritual

maupun sosial yang

memungkinkan setiap

orang dapat hidup

produktif secara sosial

dan ekonomi

Mortalitas

Turun

Morbiditas

Turun

Angka Harapan

Hidup

Meningkat

Jumlah Lansia

Meningkat

HealthyAging

23

DEFINISI PASIEN GERIATRI

Pasien geriatri adalah pasien usia lanjut (60 tahun ke atas) dengan kriteria:

1. Memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis; atau

2. Memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunanfungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi, dan lingkungan yangmembutuhkan pelayanan kesehatan (masalah biopsikososial yangkompleks); atau

3. Pasien dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1(satu) penyakit fisik dan/atau psikis.

(Permenkes RI Nomor 79 Tahun 2014)

24

Karakteristik Pasien Geriatri

(WHO,Health of The Elderly)

Multipatologi

❖ Banyak penyakit❖ Sebagian besar → PTM❖ Menyebabkan mortalitas

dan morbiditas yang tinggi.❖ Konsekuensi logis:

polifarmasi.

Penurunan daya cadang fisiologis❖ Masalah sederhana dapat

dengan mudah menyebabkan disabilitas.

❖ Rentan jatuh ke dalam kondisi 'frail' dan 'failure to thrive’

❖ Progresivitas penyakit menjadi lebih cepat

❖ Proses penyembuhan dan pemulihan lebih lambat

Perubahan Status Nutrisi

❖ Pasien lansia cenderung mengurangi makan, termasuk konsumsi protein.

❖ Seiring proses menua, terjadi penurunan massa otot yang disebabkan oleh resistensi anabolik dalam sintesis massa otot. Selain itu, juga terjadi proses katabolisme yang meningkat. → rentan terjadi malnutrisi.

Gejala Klinis Tidak Khas

Misal: • Sepsis tanpa leukositosis • "Silent" myocardial

infacrtion • 'Silent malignancy’• Cepat memburuk bila tidak

segera di obati • Risiko komplikasi tinggi baik

akibat penyakit / terapi

Perubahan Status Fungsional

❖ Kemampuan fungsional harus menjadi fokus utama dalam mengevaluasi pasien geriatri →untuk menentukan efek penyakit terhadap kualitas hidup pasien. Perlu rehabilitasi.

Sindrom Geriatri (Geriatric Giants)

• Isolation (depression)

• Inanition(malnutrition)

• Impecuniosity• latrogenesis• Insomnia• Immune deficiency• Impotence

• Immobility • Instability • Incontinence • Intellectual

impairment • Infection • Impairment of vision

and hearing • Irritable colon

25

“GERIATRIC GIANTS” (=Sindrom Geriatri)

• Isolation (depression)• Inanition (malnutrition)• Impecunity• latrogenesis• Insomnia• Immune deficiency• Impotence

• Immobility • Instability • Incontinence • Intellectual impairment • Infection • Impairment of vision and hearing • Irritable colon

14i

➢Problem yang memiliki multipel causa, membutuhkanpenanganan yang tidak sederhana, dan menurunkankemandirian seseorang dalam beraktivitas sehari-hari

New paradigma : (++ 2) Sarcopenia & Frailty 26

Kasus 1

Perempuan, 92 tahun

Diagnosis : - Ischemic Heart Disease

- Congestive Heart Failure with Atrial Fibrilation

- NIDDM

- Hypertension

- Anxiety

- Constipation

Obat yang diberikan :

1. Digoxin 9. Paracetamol

2. Isosorbid Dinitrat 10. Tolbutamid

3. Aspirin 11. Furosemid

4. Cimetidin 12. Metformin

5. Metoclopropamid 13. Captopril

6. Metamucil 14. Verapamil

7. Nitrazepam 15. Diltiazem

8. Salbutamol 16. Aldacton27

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN

GEJALA PENYAKIT PADA USILA TIDAK

SPESIFIK

28

1. Dampak proses menua : terjadi perubahan-perubahan pada sel, jaringan

dan organ

2. Proses penyakit (multipatologi, kronik, akut)

3. Obat : polifarmasi

4. Faktor psikososial dan lingkungan

PERUBAHAN PRESENTASI PENYAKIT

TIDAK SPESIFIK PADA USIA LANJUT

1. Depresi tanpa perasaan sedih.

2. Infeksi tanpa lekositosis, panas, takikardi

3. Kasus bedah pada perut yang tanpa gejala

4. Kasus keganasan tanpa gejala

5. Infark Miokard tanpa nyeri dada

6. Edema paru tanpa sesak napas

7. Apathetic Thyrotoxicosis 29

STRATEGI TATALAKSANA SIMPTOMATOLOGI USIA LANJUT

• Setiap keluhan bisa berarti kondisi sakit (illness) dan penyakit(diseases).

• Tidak setiap keluhan dijawab dengan obat.

• Status fungsional lebih penting dari pada penyembuhan (cure)dan pengontrolan ketat (care).

30

1. FALLS PNEUMONIA

2. SINDROMA DELIRIUM HIPOGLIKEMIA

3. INKONTINENSIA INFEKSI SALURAN KEMIH

4. ANOREKSIAEFEK SAMPING OBAT

( misalnya ; DIGOXIN )31

MIS-DIAGNOSISOVER

DIAGNOSISUNDER

DIAGNOSIS

32

Pengkajian Geriatri (Geriatric Assessment)

➢Karena memiliki karakteristik yang khusus, diperlukanpengkajian yang khusus pula untuk mengkaji pasiengeriatri.

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) Comprehensive Geriatric Assessment (CGA)

Suatu prosedur untuk mengevaluasi pasien geriatri secaramultidimensi, dengan mengungkap dan mengurai semua masalahpasien, menemukenali semua aset pasien, mengidentifikasi jenispelayanan yang dibutuhkan, dan mengembangkan rencana asuhansecara terkoordinasi. 33

CGA/P3G

Multidisiplin Interdisiplin

INTERNIST

NEUROLOGI

PSIKIATRI

Ilmu

Penyakit

Dalam

Ilmu Saraf

Ilmu

Kedokteran

Jiwa

PASIENNEUROLOGI

REH

AB M

ED

IK

Pendekatan

Interdisiplin

Berkesinambungan

Menyelesaikan fase akut

Discharge Planning

Perawatan Rumah

Transfer perawatan dari RS ke komunitas

-----------

-----------34

Perawat/

Bidan Apoteker

Nurisionis

DietisienPsikologi

Klinis

DPJP

Lainnya

Profesional

Pemberi Asuhan

Teknisi MedisPenata Anestesi

Terapis

Fisik

Profesional Pemberi Asuhan :

mereka yg secara langsung memberikan asuhan kpd

pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker,

psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb

PPA

Tugas Mandiri, Tugas

Kolaboratif, Tugas

Delegatif

35

DokterPerawatPasien

Keluarga

Bidan

Radio

grafer

Apoteker

Analis

Fisio

terapisAhli

Gizi

Barrier

• Dokter merupakan PUSAT / UNIT SENTRALdalam Model Tradisional asuhan pasien

• Dokter = Captain of the ship

• “Medical Paternalism”

• “Disease centred care”

• , tetapi…..Patient safety tidak terjamin !!

36

CGA/P3G

Komponen Pengkajian

Pengkajian masalah medik

Pengkajian status kognitif

Pengkajian status fungsional

Pengkajian status afek/emosi

Pengkajian status nutrisi

Pengkajian masalah obat

Pengkajian masalah sosial

Aspek Pengkajian

Biopsikososial

Promotif-preventif

Kuratif-rehabilitatif

Continuum of care

Hospital and Community-based Geriatric Care

Hospital Tingkatan perawatan- Sederhana - Lengkap- Sempurna- Paripurna

Pendekatan

Interdisiplin

Berkesinambungan

Menyelesaikan fase akut

Discharge Planning

Perawatan Rumah

Transfer perawatan dari RS ke komunitas

Community - Pekerja sosial- Nursing home- Klub Lansia- PUSAKA- Puskesmas/Posyandu

lansia- Karang wreda

Luaran

Lama rawat

Status fungsional > baik

Kualitas hidup > baik

Kesintasan lebih baik

Rehospitalisasi menjadi jarang

Kepuasaan pasien bertambah

Kepuasan tenaga kesehatan >

Lebih cost effective37

Prinsip Pendekatan Klinis

Sindrom Geriatri

Faktor Risiko

Faktor

Penyulit/

Komorbiditas

Tata Laksana➢ Komprehensif (kuratif,

promotif, preventif,

rehabilitatif)

➢ Tim multidisiplin yang

berkerja secara

interdisiplin

SINDROM

GERIATRI

Faktor

Pencetus/

Penyebab

Pencegahan

Komplikasi

Comprehensive Geriatric Assessment

(CGA) 38

Usia lanjut

Kebutuhan

(needs)

- Diagnosis yang tepat

- Hindari polifarmasi

- Hospitalisasi yang tak perlu

- Upaya pencegahan

- Status fungsional

Sistem Kesehatan

Layanan

- Proses diagnosis yang holistik

- Prioritas masalah

- Placement

- Skrining

- Program Perawatan & rehabilitasi

- Pengembangan sistem pendukung

ASESMEN GERIATRI

39

Penurunan

Biaya

Perawatan

Pemanfaatan Pelayanan Geriatri

ASESMEN

GERIATRI

Perbaikan status fungsional

Afektif, kognitif, memperpanjang hidup

Acute hospital

Day care

Home care

Nursing homecare

Hospital care

Primary care

Proses

perawatan

Diagnosis

Terapi

Rehabilitasi

Prevensi

Coordinated care

programme

40

Interaksi Kompleks Antar-Sindrom Geriatri

Vascular

cognitive

impairment

CVD dengan

gejala sisa

Retinopati DM

Neuropati DM

Hipertensi

DM tipe 2

CKD stage 3

Instabilitas

postural

Jatuh

Fraktur panggul

Instabilitas postural

Ulkus

dekubitus

Inanition

Delirium

Imobilitas

DehidrasiInkontinensia

Urin

Hipo K Hipo

albuminemia

Comprehensive Geriatric

Assessment

Tata Laksana

➢ Komprehensif (kuratif, promotif,

preventif, rehabilitatif)

➢ Tim multidisiplin yang berkerja

secara interdisiplin

41

CGA

GDS MNA

Indeks

ADL

BARTHEL

CHS-

FRAILTYARISCAT

GOLDMAN /

LEE REVISED

MMSE

42

REHABILITASI

FISIK

MENTAL

LINGKUNGAN

❖Mencegah dekubitus, trombosis vena dalam, aspirasi

pneumonia, atrofi otot, kontraktur.

❖Mencegah rehospitalisasi

❖Mencegah depresi→ bunuh diri43

PELAYANAN KESEHATAN GERIATRI

Layanan yang menerima pasien usia lanjut TIDAK OTOMATIS menjadi layanan kesehatan geriatri

• Mencakup kebutuhan khusus usila yang berbeda dengan dewasa muda

• Pendekatan holistik-komprrehensif (BIOPSIKOSOSIAL)

• Pelayanan berkesinambungan (RS-Komunitas)44

Layanan Geriatri

BERBASIS RUMAH SAKIT

• Acute ward• Chronic ward• Day hospital• Integrated geriatric clinic• Respite-care

BERBASIS KOMUNITAS

• Home care• Puskesmas• Posyandu lansia• Day care center• Senior living

45

Pelayanan Geriatri di RS(Permenkes 79/2014)

Sederhana

Klinik Rawat Jalan

Lengkap Sempurna Paripurna

Home Care

Klinik Rawat Jalan

Klinik Rawat Jalan

Klinik Rawat Jalan

Home Care Home Care Home Care

Ruang Rawat Akut

Day Care

Rawat Kronik

Ruang Rawat Akut

Ruang Rawat Akut

Day Care

Rawat Inap Psikogeriatri

Respite Care

Hospice46

Pelayanan Pasien Geriatri di RS

Sesuai Pasal 7 Permenkes, pelayanan geriatri:1. Mandiri dan terpisah dengan

pelayanan lainnya di RS.2. Lokasi pelayanan berdekatan

dengan ruang perawatan dan ruang Rehabilitasi Medik serta dekat akses masuk RS.

Persyaratan sarana dan prasarana sesuai Permenkes.

One Stop Service

❖ Dengan pendekatan interdisiplin.❖ Permasalahan pasien ditangani secara tuntas. ❖ Dikonsulkan ke bagian lain bila diperlukan❖ Dirujuk ke layanan kesehatan tingkat berikutnya bila perlu. {

TTG

❖ Pelayanan dilakukan oleh Tim Terpadu Geriatri (TTG) yang dibentuk oleh Direktur/ Kepala RS.

❖ Ketua TTG: ❑ SpPD konsultan Geriatri untuk pelayanan Geriatri

tingkat paripurna; ❑ SpPD untuk pelayanan Geriatri tingkat lainnya.

❖ TTG terdiri dari: dr SpPD, dr Spesialis lain yang terkait (Rehab Medik, Psikiatri, Neurologi, dll), perawat dengan ketrampilan gerontik, apoteker, tenaga gizi, fisioterapis, dll. 47

Usulan Alur Rujukan Pasien Geriatri

Hospital-based

Alur Rujukan Usulan

Layanan Primer

❖ Puskesmas, Dokter Keluarga ❖ Menekankan upaya preventif dan

promotif ❖ Terapi kasus sederhana/ tunggal

Layanan Sekunder

❖ RSUD ❖ Upaya kuratif dan rehabilitatif ❖ Terapi kasus kompleks

Layanan Tersier

❖ Layanan Tersier ❖ RS Provinsi dan RS rujukan nasional ❖ Upaya kuratif dan rehabilitatif

Terapi kasus geriatri dengan komplikasi: frailty, geriatric giants

Fit/ Robust/ Sehat ❖ Pasien yang mandiri atau ketergantungan ringan, penyakit ringan, tanpa komplikasi, hanya 1 jenis penyakit --> dilayani oleh PPK-1.

❖ Pencegahan dan Promosi Kesehatan merupakan prioritas utama layanan PPK-1.

Pre-frail/ Pra-renta ❖ Pasien yang mandiri atau ketergantungan ringan, penyakit ringan, tanpa komplikasi, hanya 1 jenis penyakit --> dilayani oleh PPK-1.

❖ Pencegahan dan Promosi Kesehatan merupakan prioritas utama layanan PPK-1.

Renta/ Frail ❖ Pasien yang mandiri atau ketergantungan ringan, penyakit ringan, tanpa komplikasi, hanya 1 jenis penyakit --> dilayani oleh PPK-1.

❖ Pencegahan dan Promosi Kesehatan merupakan prioritas utama layanan PPK-1.

48

Indikator Mutu dalam Permenkes Geriarti

a) Lama perawatan;

b) Status Fungsional;

c) Kualitas hidup;

d) Rawat inap ulang (rehospitalisasi); dan

e) Kepuasan pasien

49

Kiat-kiat Pembentukan Tim Terpadu

➢ Cari,berkomunikasi dan berdiskusi secara informal namunintens, dengan staf rehabilitasi medik, psikiatri, perawat yghandal dan gizi terkait pembentukan tim terpadu geriatri di RS

➢ Jelaskan tentang prinsip-prinsip Iayanan geriatri multidisiplinversus interdisiplin, agar anggota tim memahami

➢ Tim menghadap ke direktur medik dan direktur utama agarmendapat dukungan (SK pembentukan tim, sarana danfasiiitas, SDM, SOP, dll)

➢ Adakan ronde dan diskusi kasus Bersama tim terpadu secararutin.

➢ Update dan upgrade ilmu geriatri anggota tim50

Stereotipe Psikologik Lanjut UsiaConstruktif

Self Haters

Dependent

Defensif

Hostility51

MASALAH LANJUT USIA

Finansial Kegiatan rutin

Teman Status/Jabatan

52

Lingkungan

29%Kesehatan

Keturunan

8%

Perilaku

53%

Pelayanan

Kesehatan

10%

Paling besar

pengaruhnya

KESEHATAN

PADA LANSIA

Sumber : Hendrik L. Blum53

TIPS SEHAT MASA USIA LANJUT

54

B . A . H . A . G . I . A .

ERAT BADAN BERLEBIHAN SUPAYA DIHINDARI

TUR MAKANAN HINGGA SEIMBANG

INDARI FAKTOR RESIKO PENYAKIT DEGENERATIF

AGAR TERUS BERGUNA DENGAN MEMPUNYAI KEGIATAN/HOBBY YANG BERMANFAAT

ERAK BADAN TERATUR WAJIB DILAKUKAN

MAN DAN TAQWA DITINGKATKAN,HINDARI & TANGKAL SITUASI

YANG MENEGANGKAN

WASI KESEHATAN DGN MEMERIKSA BADAN SECARA TERATUR.

55

I.K.H.L.A.S

I - man dan takwa selalu dijaga

K – onsumsi serat dan buah setiap hari.

H - indari makanan berkadar garam tinggi,bergula dan berlemak

L - akukan kegiatan menambah ilmu

A - yo berolahraga sesuai usia

S - osialisasi

56

57

• Kualitas Perawatan (Quality of Care)

• Kualitas Hidup (Quality of Life)

• Kualitas Kematian (Quality of Death)

SIMPULAN

• Syarat mutlak sukses pengobatan: paripurna dan

interdisiplin

Tercapai Kualitas Hidup Yang Baik dan atau

Kualitas Wafat Yang Baik

COMPREHENSIVE GERIATRIC

ASSESSMENT (CGA)

58

TERIMA KASIH

“MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA YANG RAMAH TERHADAP LANSIA

ADALAH CITA-CITA KAMI.”

59