cultivation theory

26
CULTIVATION THEORY Teori Kultivasi Oleh: Tivani Amelinda Manurung 210110130157 Manajemen Komunikasi B Dosen Pembina: Dr. Antar Venus, M.A. Comm Meria Oktaviany S.Sos. M.Ikom Mata Kuliah TEORI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: tivani28

Post on 23-Jun-2015

755 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Sebuah presentasi teori komunikasi, Cultivation Theory, yang dipresentasikan oleh Tivani Amelinda Manurung.

TRANSCRIPT

Page 1: Cultivation Theory

CULTIVATION THEORYTeori Kultivasi

Oleh:Tivani Amelinda Manurung

210110130157Manajemen Komunikasi B

Dosen Pembina:

Dr. Antar Venus, M.A. CommMeria Oktaviany S.Sos. M.Ikom

Mata Kuliah

TEORI KOMUNIKASIFakultas Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Page 2: Cultivation Theory

TEORISekumpulan pernyataan yang

saling terkait, sistematis, logis, faktual, dan objektif tentang

suatu fenomena yang tujuannya adalah untuk menjelaskan,

memprediksikan, dan mengontrol fenomena tertentu.

Page 3: Cultivation Theory

RINGKASAN TEORI

Teori kultivasi memusatkan perhatiannya pada pengaruh media

komunikasi, khususnya televisi, terhadap khalayak. Teori kultivasi

merupakan salah satu teori komunikasi massa yang yang

mengemukakan bahwa tayangan televisi dipercayai oleh para

penontonnya sebagai realitas di kehidupan sehari-hari. Teori ini lebih

memfokuskan pada tema-tema kekerasan di televisi.

Page 4: Cultivation Theory

GEORGE GERBNER

Meraih gelar sarjana dalam jurnalisme dari University of California, Berkeley pada tahun 1942.

Mengajar jurnalisme di El Camino College sambil mendapatkan gelar master (1951) dan doktor (1955) dalam komunikasi di University of Southern California.Dekan Annenberg School for Communication di University of Pennsylvania (1964-1989).

Menjadi Bell Atlantic Profesor Telekomunikasi di Temple University pada tahun 1997.

Lahir di

Budapest,

Hongaria

tanggal 8

Agustus 1919.

Page 5: Cultivation Theory

Against the Mainstream: The Selected Works of George Gerbner (Media & Culture) by George Gerbner and Michael

Morgan (May 10, 2002).

Violence and Terror in the Mass Media: An

Annotated Bibliography

(Bibliographies and Indexes in Sociology) by George Gerbner

and Nancy Signorielli (Jan 13, 1988) .

Page 6: Cultivation Theory

TEORI KULTIVASI

Cultivation theory is a social theory which examines the

long-term effects of television.

Sebuah teori dalam konteks keterkaitan media massa (televisi) dengan penanaman terhadap suatu nilai yang akan berpengaruh pada sikap dan perilaku khalayak.

Page 7: Cultivation Theory

Gerbner menyatakan bahwa televisi merupakan suatu kekuatan yang secara dominan mempengaruhi masyarakat. Televisilah yang menjadi sarana utama masyarakat untuk belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya serta adat kebiasaannya.

Apa yang ditayangkan di televisi dipandang sebagai sebuah kehidupan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi apa yang terbangun di benak Anda tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh televisi.

Page 8: Cultivation Theory

Sumber: http://static.seekingalpha.com

Page 9: Cultivation Theory

Teori kultivasi berasal dari proyek penelitian skala besar berjudul 'Indikator Budaya'.

Gerbner melakukan penelitian Indikator Budaya dengan tujuan untuk mengidentifikasi efek televisi pada pemirsa. Ia ingin mengetahui dunia nyata seperti apa yang dibayangkan dan dipersepsikan oleh penonton televisi.

Tulisan pertama yang memperkenalkan Teori ini pertama kali diperkenalkan dalam tulisan adalah “Living with Television: The Violenceprofile”

Page 10: Cultivation Theory

Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi

belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya.

Ini artinya, melalui kontak pemirsa dengan televisi, mereka belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai sosial, serta adat dan tradisinya. Sehingga televisi dari

waktu ke waktu, secara halus "memupuk" persepsi pemirsa tentang kehidupan

realitas.

Page 11: Cultivation Theory

Jenis Analisis• Analisis isi(content analysis)mengindentifikasikan atau menentukan tema-tema utama yang disajikan televisi.

• Analisis khalayak(audience research)melihat pengaruh tema-tema tersebut pada penonton.

Page 12: Cultivation Theory

ASUMSI

3. Televisi menanamkan asumsi tentang hidup secara luas, ketimbang memberikan opini dan sikap yang lebih spesifik.

1. Televisi merupakan media yang unik.Keunikan tersebut ditandai oleh karakteristik televisi yang bersifat:▪ Pervasive (menjalar)▪ Accessible (mudah diakses)▪ Coherent (mudah dimengerti)

2. Televisi membentuk budaya mainstream.Televisi mampu mengonstruksi arus utama budaya atau pandangan umum dalam hidup bermasyarakat.

Page 13: Cultivation Theory

4. Semakin banyak seseorang menghabiskan waktu untuk menonton televisi, semakin kuat kecenderungan orang tersebut menyamakan realitas televisi dengan realitas sosial.

5. Penonton ringan (light viewers) cenderung menggunakan jenis media dan sumber informasi yang lebih bervariasi, sementara penonton berat (heavy viewers) cenderung mengandalkan televisi sebagai sumber informasi mereka.

6. Perkembangan teknologi baru memperkuat pengaruh televisi.

Page 14: Cultivation Theory

Tipe Penonton Televisi→ Heavy viewers(Penonton fanatik/pecandu)mereka yang menonton televisi lebih dari empat jam setiap harinya.

→ Light viewers(Penonton biasa)mereka yang menonton televisi dua jam atau kurang dalam setiap harinya.

Page 15: Cultivation Theory

Sikap Heavy Viewers

• Mereka yang memilih melibatkan diri dengan kekerasan.Terlibat dan menjadi bagian dari berbagai peristiwa

kekerasan.

• Mereka yang

ketakutan berjalan

sendiri di malam

hari.Memunculkan

ketakutan terhadap

berbagai situasi

yang

memungkinkan

terjadinya tindak

kekerasan.

Page 16: Cultivation Theory
Page 17: Cultivation Theory

KONSEP• Mainstreaming › kemampuan memantapkan dan menyeragamkan berbagai pandangan di masyarakat tentang dunia di sekitar mereka (tv stabilize and homogenize views within a society).mengaburkan (bluring) membaurkan (blending) melenturkan (bending)• Resonance › mengimplikasikan pengaruh pesan media dalam persepsi realitas dikuatkan ketika apa yang dilihat orang di televisi adalah apa yang mereka lihat dalam kehidupan nyata.

Page 18: Cultivation Theory

• “The mean world syndrome” (sindrom dunia kejam) › keyakinan bahwa dunia sebuah tempat yang berbahaya, sulit ditemukan orang yang dapat dipercaya, dimana banyak orang di sekeliling kita yang dapat membahayakan diri kita sendiri.• “The ice age metaphor” › hanya perubahan beberapa derajat suhu rata-rata dapat membuat dunia berubah menjadi zaman es.

Maksudnya, walaupun perubahan yang terjadi sangatlah kecil, tetapi sangat berpengaruh.

Page 19: Cultivation Theory

CONTOH KASUS

Setelah kita menonton acara kriminal yang mengungkap kejahatan-kejahatan yang dilakukan masyarakat, akan muncul perasaan yang tidak biasa. Kita mungkin akan beranggapan bahwa harus berhati-hati ketika berjalan kaki seorang diri, bahwa kita akan menjadi korban kejahatan dan bahwa tidak ada lagi orang yang dapat dipercaya di dunia ini.

Page 20: Cultivation Theory

EVALUASI

- Memberikan penjelasan terperinci mengenai peran televisi.- Memberikan dasar bagi perubahan sosial melalui media televisi.

- Menganggap bahwa semua penonton itu serupa dan berfokus pada penonton televisi dengan konsumsi tinggi.

KELEBIHAN KEKURANGAN

Page 21: Cultivation Theory

KESIMPULANTeori Kultivasi adalah

teori yang mengemukakan bahwa

tayangan televisi dengan tema kekerasan

dipercayai oleh para penontonnya sebagai realitas di kehidupan

sehari-hari.

Page 22: Cultivation Theory

SUMBER

Santoso, E., Mite Setiansah. (2010). Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/09/teori-kultivasi/

http://yusakmanullang.blogspot.com/2013/06/teori-kultivasi.html

Page 23: Cultivation Theory

MEMPENGARUHI MEYAKINI

Page 24: Cultivation Theory

PROFIL DOSEN

Dr. Antar Venus, M.A. CommTempat, Tanggal Lahir:

Serang-Banten, 2 Juni 1968.

Beliau merampungkan pendidikan S1-nya pada jurusan Manajemen Komunikasi Fikom Unpad tahun 1992. Setelah itu mendapat beasiswa ASTAS untuk menempuh program S2 Communication Studies di Macquarie University Sydney-Australia (1998). Beliau juga merampungkan program S3 ilmu komunikasi di Pascasarjana Unpad.

Antar Venus adalah pakar komunikasi yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai pengampu mata kuliah teori-teori

komunikasi di Universitas Padjadjaran, dosen ini menyebarkan motto:

“Learning communication theories in practical way”.“vivir con miedo Ʃscomo vivir a medias”

Hidup dalam ketakutan adalah setengah hidup.

Page 25: Cultivation Theory

PROFIL MAHASISWA

Tivani Amelinda ManurungSaya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu

Komunikasi jurusan Manajemen Komunikasi semester 2 Universitas Padjadjaran. Saya berminat di Ilmu Komunikasi karena

saya ingin mengetahui banyak mengenai ilmu ini dan ingin belajar banyak tentang komunikasi.Minat saya di bidang komunikasi adalah

media. Saya ingin sekali mengetahui bagaimana proses informasi atau pesan di media massa dapat disebarkan.

Saya sangat senang bisa mempelajari teori komunikasi, karena sejak belajar teori komunikasi saya tahu bahwa semua yang kita lakukan saat berkomunikasi ada teori yang mendukungnya.

Saya senang sekali bisa mengetahui lebih dalam dari Teori Kultivasi ini. Dari teori inilah saya menyadari bahwa tidak semua tayangan televisi bisa dipercaya dan tidak baik untuk menonton televisi terlalu lama.

Page 26: Cultivation Theory