cuaca ekstrim

Upload: pratamaarif

Post on 10-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Hutan dan laut di negara ini, termasuk ekosistem terkaya di dunia, memberikan lapangan kerja dan pendapatan kepada jutaan penduduk Indonesia. Akan tetapi, lingkungan hidup negara ini mengalami tekanan hebat akibat kegiatan-kegiatan manusia. Eksploitasi sumber daya alam merupakan bagian yang penting dari perekonomian negara akibatnya berbagai sektor yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti sektor kehutanan berada dalam keadaan yang memprihatinkan karena sumber dayanya terus menipis. Negara ini juga menghadapi berbagai tantangan lingkungan hidup lainnya seperti polusi udara atau sulitnya akses terhadap sumber daya air. Karena berperan penting bagi pembangunan jangka panjang Indonesia, penanganan masalah lingkungan hidup menjadi semakin mendesak dalam kaitannya dengan isu perubahan iklim. Indonesia merupakan penghasil emisi gas rumah kaca yang besar sekaligus negara yang secara khusus, rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti misalnya, kenaikan muka air laut atau gangguan terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan. Adapun dampak perubahan iklim terhadap manusia sendiri bermacam-macam, antara lain ; terjadinya badai dan banjir, gelombang panas (umumnya terjadi di perkotaan), biologi vector, polusi udara, terbatasnya persediaan pangan, dan kerentanan social. Dampak dari kejadian-kejadian tersebut pada akhirnya semua terhubung dengan kesehatan manusia. Perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, kesehatan manusia dipengaruhi oleh perubahan pola cuaca seperti temperatur, curah hujan, kenaikan muka air laut, dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrim. Perubahan pola cuaca mempengaruhi pertumbuhan bakteri dan virus serta kekebalan manusia, hingga berdampak pada gangguan kesehatan manusia. Di samping itu, perubahan iklim juga mempengaruhi kesehatan manusia secara tidak langsung. Mekanisme yang terjadi adalah perubahan iklim mempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan kualitas lingkungan (kualitas air, udara dan tanah), penipisan lapisan ozon, penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya air, kehilangan fungsi ekosistem dan degradasi lahan yang pada akhirnya faktor faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan manusia.Eratnya hubungan iklim dan perubahannya terhadap kesehatan, membuat saya tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan.

B. Rumusan MasalahPerubahan iklim yang terjadi di indonesia secara tidak langsung berdampak pada kesehatan manusia. Berbagai macam penyakit timbul akibat pergantian iklim yang semakin tidak menentu dikarenakan terjadinya global warming yang kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Faktor-faktor yang ikut berubah ketika perubahan iklim terjadi pun pada akhirnya mengarah pada kesehatan manusia. Terjadinya out break penyakit atau timbulnya penyakit menular yang sudah lama menghilang, merupakan kejadian nyata yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dengan mengetahui penyebab dari timbulnya penyakit-penyakit tersebut maka paling tidak dapat dilakukan tindakan pencegahan (preventif), agar wabah penyakit dikarenakan iklim ini nantinya dapat diminimalisir. Tulisan berikut mencoba mengurai fenomena Dampak Perubahan iklim dan implikasinya pada kesehatan.

BAB IIPEMBAHASAN

1. IklimPengertian iklim menurut WHO didefinisikan sebagai sintesis dari kondisi cuaca pada suatu daerah, yang dicirikan oleh statistik jangka panjang daerah tersebut (rerata, varians, peluang nilai ektrems, dan sebagainya). Sedangkan pengertian umum Iklimadalah kondisi rata-ratacuacaberdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Iklim di suatu tempat dibumidipengaruhi oleh letakgeografisdantopografitempat tersebut. Pengaruh posisi relatifmatahariterhadap suatu tempat di bumi menimbulkanmusim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistemklasifikasi iklim.Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadapgaris khatulistiwadikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahansuhuudara, yaitu kawasantropika(23,5 LU - 23,5 LS),subtropika(23,5 LU - 40LU dan 23LS-40LS),sedang(40LU-66,5LU dan 40LS-66,5LS), dankutub(66,5 LU 90 LU dan 66,5 LS - 90 LS). Ilmuwan menggunakan pola iklim berdasarkan beberapa pola iklim (dikenal sebagaimode variabilitas) dalam usaha mereka mengkarakterisasi dan memahami berbagai mekanisme iklim yang memuncak dalam cuaca sehari-hari. Pola iklim umumnya dirancang secara sederhana sebagai dua objek yang saling melengkapi dalam kurun waktu tersebut, yang berosilasi seperti fenomena El Nino yang lalu diikuti La Nina, lalu kembali ke El Nino. Wilayah Indonesia terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan memiliki suhu udara ynag berbeda-beda sehingga membentuk iklim vertical dari dataran rendah ke dataran tinggi. Dan pegunungan memiliki suhu udara yang berbeda-beda sehingga membentuk iklim vertical dari dataran rendah hingga ke pegunungan, yaitu iklim panas, sedang, sejuk dan dingin. Letak astronomis Indonesia berada antara 6o LU - 11o LS dan 95o BT 141o BT yang merupakan lintang rendah dan menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Sedangkan letak geografi Indonesia yang berada di antara benua asia dan Australia menjadi tempat perlintasan arah angin setiap 6 bulan sekali, sehingga Indonesia mengalami pergantian musim yaitu musim hujan dan kemarau. Karena itu Indonesia dipengaruhi iklim Musim.

2. Global Warming (Pemanasan Global)Pemanasan global atau global warming, adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Menurut kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkanparasitjuga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjirMeningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.Perdebatan masih berlangsung serius terkait pemanasan global ini. Perdebatan khususnya terkait dengan usaha mencapai kesepakatan global mengenai tindakan dan langkah-langkah untuk mengatasi pemanasan global. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Walaupun sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca, namun beberpa negara penting penyumbang emisi terbesar, seperti Amerika Serikat, belum bersepakat untuk menanda tanganinya.Secara umum, penyebab pemanasan global terbagi menjadi tiga, yaitu efek rumah kaca, efek umpan balik, dan variasi matahari. Sebagaimana diketahui, segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Berdasarkan logika ini, maka pemanasan Global (Global Warming), terjadi disebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang antara lain disebabkan karena : Bumi menyerap lebih banyak energi matahari, daripada yang dilepas kembali ke atmosfer (ruang angkasa). Keadaan ini menyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas, serta menimbulkan peningkatan panas bumi dan pencairan kutub es Pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya) Penghasil terbesar emisi zat karbon adalah adalah negeri-negeri industri, hal ini dikarenakan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan;Pemanasan global merupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan bumi yang sebagian disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti karbondioksida (CO2), metan (CH4) dan oksida nitrat (N2O), serta bertanggungjawab terhadap perubahan dalam pola cuaca global. Karbondioksida dan zat pencemar lanilla berkumpul di atmosfer membentuk lapisan yang tebal menghalangi panas matahari dan menyebabkan pemanasan planet dengan efek gas rumah kaca. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang sangat besar

1. Dampak Pada Kesehatan PekerjaBahaya perubahan iklim di Indonesia bagi masa depan kesehatan yang ditandai dengan:(1) Peningkatan curah hujan yang cukup signifikan pada bulan-bulan tertentu dengan peningkatan variabilitas di daerah tertentu,(2) Penurunan curah hujan di bulan-bulan kering, sementara pada bulan bulan musim basah curah hujan meningkat,(3) Kenaikan temperatur permukaan rata-rata.Bahaya perubahan iklim mempengaruhi kesehatan melalui jalur kontaminasi mikroba dan transmisi dinamis. Dampak kesehatan yang dapat terjadi dari proses tersebut diantaranya efek peningkatan temperatur terhadap kesakitan dan kematian, bencana akibat cuaca ekstrim, peningkatan pencemaran udara, penyakit bawaan air dan makanan, dan penyakit bawaan vektor dan hewan pengerat.Sedangkan untuk penyakit yang timbul akibat perubahan iklim akibat pemanasan global kepada kesehatan para pekerja industri adalah :

Diare & Malnutrisi Perubahan iklim menyebabkan peningkatan permukaan air laut karena melelehnya es di kutub, merusak ekosistem hutan bakau, menyebabkan intrusi air laut ke daratan sehingga air tawar semakin sulit didapat, serta mempersempit daratan yang digunakan untuk sektor pertanian. Peningkatan permukaan air laut juga menyebabkan terjadinya banjir yang merusak tanaman pangan. Adanya kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan, dan faktor-faktor tersebut sangat mendukung terjadinya gagal panen, sehingga ketersediaan pangan menurun dan dalam tataran rumah tangga asupan gizi juga menurun. Asupan gizi yang rendah dan kesulitan mendapatkan sarana air bersih dan sanitasi memicu penyakit infeksi yang memperburuk terjadinya gizi buruk. Dari sektor kelautan, peningkatan suhu air laut dan adanya badai laut menurunkan produksi ikan yang mempengaruhi ketersediaan ikan sebagai bahan pangan, mempengaruhi asupan gizi dalam rumah tangga dan memperburuk terjadinya gizi buruk . Terjadinya Malnutrisi mengakibatkan kematian 3,7 juta jiwa per tahun dan diare mengakibatkan kematian 1,9 juta jiwa, Kekeringan mengakibatkan penurunanstatus gizimasyarakat karena panen yang terganggu, Banjir menyebabkan meluasnya penyakit diare serta Leptospirosis (penyakit yang dibawa oleh Hewan pengerat). Dari kondisi diatas apabila para pekerja industri selalu bekerja namun asupan gizi kurang seimbang tentu akan berpengaruh kepada kesehatan pekerja.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Kebakaran hutan, dapat mengusik ekosistem bumi, menghasilkan gas-gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia, Asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD). Asap tersebut juga membawa racun dioksin yang bisa menimbulkan kanker paru dan gangguan kehamilan serta kemandulan pada wanita. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi pekerja industri yang bekerja turun langsung ke lapangan, dimana akibat perubahan cuaca ekstrem tersebut sangat merugikan pekerja. Dalam hal melakukan pekerjaan kita juga harus memperhatikan kondisi lingkungan yang baik dari diri pekerja.

Penyakit DegeneratifMeningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, kematian yang disebabkan penyakit jantung dan stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah, merupakan akibat dari perubahan cuaca yang kurang baik, banyak terjadi polusi udara akibat kekeringan dan lain-lain.

Penyakit Akibat Penipisan Lapisan OzoneDampak pemanasan global juga mempengaruhi penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik Para ahli memeperkirakan ada sekitar 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, dll penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, menurut adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisikesehatan lingkunganyang kurang memadai. Maka daripada itu diharapkan kepada seluruh pekerja industri agar dapat memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karena hal tersebut sangan dekat terhadap diri pekerja.BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan1.Cuaca ekstrem merupakan dimana kondisi dari iklim ataupun udara di suatu lingkungan sangat mempengaruhi lingkungan sekitar dan sangat membahayakan.2.Para pekerja diharapkan mampu melindungi diri dengan keadaan se ekstrem mungkin dengan memperhatikan pola hidup yang baik.

3.2Saran1.Dalam penyusunan makalah ini, penulis hanya memberikan gambaran garis besar pemahaman mengenai dampak cuaca ekstrem bagi pekerja industry, sehingga diharapkan kepada pembaca agar lebih menyempurnakan lagi jika ingin menjadikan makalah ini sebagai referensi.8