ctev
DESCRIPTION
wTRANSCRIPT
Definisi
CTEV (Congenital Talipes Equino Varus) sering disebut juga clubfoot adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of Surgery, Schwartz).
Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes (foot), Sedang Equinovarus berasal dari kata equino (meng=kuda) dan varus(bengkok ke arah dalam/medial).
Anatomi tarsal
Terdapat 36 tulang : 14 falang, 5 metatarsal dan 7 tarsal
3 segmen fungsional : Hindfoot (segmen posterior) = dibawah os
tibia sebagai penyangga [ talus dan calcaneus ]
Midfoot (segmen tengah) = 5 tulang tarsal [3 cuneiforme , cuboid dan naviculare]
Forefoot (segmen anterior) = Metatarsal I-V dan 14 falang
Epidemiologi
Insidens CTEV dua dari setiap 1000 kehidupan , dengan perbandingan laki laki dan perempuan 2:1. 30% bersifat bilateral.
Insidens pada kaukasia adalah 1,12;oriental 0,57; tertiggi pada suku maori yaitu 6,5-7 per 1000 kelahiran.
Etiologi
Etiologi sesungguhnya masih belum diketahui
Beberapa macam teori : Mekanik Enviromental Herediter Idiopatik Defek neuromuskular dan tulang prenata
Patofisiologi
Clubfoot bukan merupakan malformasi embrionik. Kaki yang pada mulanya normal akan menjadi clubfoot selama trimester kedua kehamilan.
Clubfoot jarang terdeteksi pada janin yang berumur dibawah 16 minggu. Oleh karena itu, clubfoot merupakan deformasi pertumbuhan (developmental deformation).
Bentuk sendi-sendi tarsal relative berubah karena perubahan posisi tulang tarsal. Forefoot yang pronasi, menyebabkan arcus plantaris menjadi lebih konkaf (cavus). Tulang-tulang metatarsal tampak flexi dan makin ke medial makin bertambah flexi.
Pada clubfoot, terjadi tarikan yang kuat dari tibialis posterior dan gastrosoleus serta fleksor hallucis longus. Ukuran otot-otot itu lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan kaki normal. Diujung distal gastrosoleus terdapat peningkatan jaringan ikat yang kaya akan kolagen, yang menyatu ke dalam tendo Achilles dan fascia profundus. Pada clubfoot, ligamen-ligamen pada sisi lateral dan medial ankle serta sendi tarsal sangat tebal dan kaku, yang dengan menahan kaki pada posisi equines dan membuat navicular dan calcaneus dalam posisi adduksi dan inversi.
Deformitas bentuk kaki dikarakterisasi dengan komponen-komponen anatomis sebagai berikut:
Adduksi midtarsal Inversi pada sendi subtalar (varus) Plantarfleksi sendi talocruralis (equinus) Kontraksi jaringan di sisi medial kaki Tendo Achilles memendek Gastrocnemius kontraktur dan kurang
berkembang Otot-otot evertor sisi lateral tungkai bawah
kurang berkembang
Kombinasi deformitas equinus pergelangan kaku dan sendi subtalar , inversi hindfoot dan adduksi mid-forefoot disebabkan oleh displacement dari sisi medial dan plantar serta rotasi medial sendi talocalcaneonavicular
Posisi equinus : kontraktur dari otot gastrocnemius,soleus,tibialis posterior,fleksor hallucis longus,fleksor digitorum longus
Posisi varus : tibialis antepost , fleksor hallucis longus , fleksor digitorum longus m ligament deltoid dan otot otot kecil medial kaki
Klasifikasi
Typical clubfoot ( classic clubfoot yanng umumnya dapat dikoreksi dengan casting dan manajemen ponseti prognosis baik dan sempurna ) Positional clubfoot Delayed treated clubfoot Recurrent typical clubfoot Alternatively treated typical clubfoof
Atypical clubfoot Rigid clubfoot Syndromic clubfoot Tetralogic clubfoot pada tarsal synchodrosis Neurogenic clubfoot pada
myelomeningocele Acquired clubfoot pada streeter dysplasia
Manifestasi klinis
Dapat bersifat unilateral atau bilateral Inversi kaku depan Adduksi atau deviasi interna dari kaku
depat thd kaki belakang Ekuinus atau plantar fleksi Pengecilan dari otot otot betis dan
peroneal
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos tarsal AP-Lateral Sudut tibiocalcaneal > 90 (normal 60-90)
foto lateral equinus Sudut talocalcaneal < 25 (normal 25-45)
foto lateral , <15 (normal 15-40) foto dorsoplantar
Konvergensi metatarsal : tidak ada supinasi kaku depan foto lateral (normal ada sedikit konvergensi)
Diagnosis
Menegakkan Diagnosis Untuk menegakkan diagnosis dini perlu dilakukan
skrining motivasi semua tenaga kesehatan: [1] untuk melakukan skrining terhadap semua
bayi baru lahir dan balita terhadap adanya kelainan pada kaki dan kelainan lainnya
[2] Ciri-ciri penting club foot adalah cavus, varus, adductus dan equinus
[3].Dalam evaluasi ini dapat disingkirkan kelainan lain seperti metatarsus adductus dan sindroma lain yang mendasarinya.
Diagnosis banding
Absensi atau hipoplasia tibia kongenital Dislokasi pergelangan kaki kongenital Pada keduanya, kaki tampak seperti
clubfoot. Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa adalah: Palpasi secara teliti hubungan anatomik
hindfoot dengan maleolus lateral dan medial Pemeriksaan radiografi.
Acquired type of clubfoot
Tatalaksana
Tujuan penatalaksanaan1. Mencapai reduksi konsentrik dislokasi atau
subluksasi sendi talocalcaneonavikular2. Mempertahankan reduksi3. Mengembalikan alignment persendian tarsal dan
pergelangan kaki yang normal4. Mewujudkan keseimbangan otot antara evertor
dan invertir dan otot dorsofleksir dan plantarfleksor
5. Mendapatkan kaki yang mobile dengan fungsi dan weight bearing yang normal
3 minggu pertama adalah golden period
Terapi non-operatif Koreksi Gips ponseti Bracing
Terapi operatif Koreksi Jaringan Lunak Koreksi Jaringan Keras
Prognosis
Rata-rata 50% CTEV pada neonatus dapat diperbaiki secara non-operatif. Ponseti melaporkan 89% tingkat kesuksesan dengan menggunakan tekhniknya (termasuk tenotomi Achilles).
Tingkat rekurensi dari deformitas ini dilaporkan sekitar 25%, dengan rentang 10-50%. Menelaus melaporkan tingkat rekurensi 38%3.
Asalkan terapi dimulai sejak lahir, deformitas sebagian besar selalu dapat diperbaiki; walau demikian, keadaan ini tidak dapat sembuh sempurna dan sering kambuh, terutama pada bayi dengan kelumpuhan otot yang nyata atau disertai penyakit neuromuskuler