ctev

3
CTEV CTEV merupakan kelainan pada kaki, dimana kaki belakang equinus, varus, dan kaki depan adduktus. Sering ditemukan, mudah didiagnosa, tetapi sulit diobati. Nama lain = Club foot, piede tordo, pie bot, pie zambo, pe equinovaro congenito, idiophatic CTEV. Epidemiologi o 1-2 dalam 1000 kelahiran hidup o laki-laki : wanita = 2 : 1 o 30% bilateral Etiologi Etiologi pasti => Idiopatic (masih belum diketahui) Faktor resiko o Mechanical factor in utero Penekanan dari uterus. Baik penekanan dari luar (trauma) atau tekanan lain (kembar, oligohidramnion) o Neuromuscular defect Terjadinya fibrosis dan pemendekan dari otot posterior medial tungkai terutama otot betis seperti M. tibialis posterior. o Primary germ plasm defect Kelainan genetik, sekitar 10% yang dimulai sebelum minggu 7 o Arrested Fetal Development (pengaruh di sekitar rahim) o Heredity o Kombinasi antara Heredity dengan lingkungan Patofisiologi Pada talus, caputnya menonjol di sisi dorsolateral dengan collum yang lebih pendek. Navikulare bergeser ke sebelah medial caput talus, pergeseran ini mulai dari subluksasi sampai dislokasi yang hampir kompleks. Oleh karena navikulare berpindah ke medial, cuboid dan calcaneus bergeser pula ke medial dan terjadi perubahan yang sifatnya adaptasi pada sisi lateral kaki (calcaneus, cuboid, metatarsal V) Manifestasi klinis

Upload: nie-mk

Post on 07-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

CTEV

TRANSCRIPT

CTEV

CTEV merupakan kelainan pada kaki, dimana kaki belakangequinus,varus, dan kaki depanadduktus. Sering ditemukan, mudah didiagnosa, tetapi sulit diobati.Nama lain = Club foot, piede tordo, pie bot, pie zambo, pe equinovaro congenito, idiophatic CTEV.

Epidemiologi 1-2 dalam 1000 kelahiran hidup laki-laki : wanita = 2 : 1 30% bilateral

EtiologiEtiologi pasti => Idiopatic (masih belum diketahui)Faktor resiko Mechanical factor in uteroPenekanan dari uterus. Baik penekanan dari luar (trauma) atau tekanan lain (kembar, oligohidramnion) Neuromuscular defectTerjadinya fibrosis dan pemendekan dari otot posterior medial tungkai terutama otot betis seperti M. tibialis posterior. Primary germ plasm defectKelainan genetik, sekitar 10% yang dimulai sebelum minggu 7 Arrested Fetal Development (pengaruh di sekitar rahim) Heredity Kombinasi antara Heredity dengan lingkungan

PatofisiologiPada talus, caputnya menonjol di sisi dorsolateral dengan collum yang lebih pendek. Navikulare bergeser ke sebelah medial caput talus, pergeseran ini mulai dari subluksasi sampai dislokasi yang hampir kompleks. Oleh karena navikulare berpindah ke medial, cuboid dan calcaneus bergeser pula ke medial dan terjadi perubahan yang sifatnya adaptasi pada sisi lateral kaki (calcaneus, cuboid, metatarsal V)

Manifestasi klinisGambaran klinisnya dapat dibagi 2:1. Type rigid (intrinsic) (resistent) => Tidak dapat dikoreksi dengan manipulasi. Tumit kecil, equinus, dan inversi. Kulit dorsolateral pergelangan kaki tipis dan teregang, sedangkan kulit medial terlipat.2. Type fleksibel (extrinsic) (easy) => Dapat dimanipulasi. Tumit normal dan terdapat lipatan kulit pada bagian dorsolateral pergelangan kaki.Tanda lain : Betis seperti tangkai pipa (pipe stem colf) Tendo archiles pendek Bagian distal fibula menonjol Kaki lebar dan pendek Metatarsal I pendek

DiagnosisBerupa deformitas pada : Adduksidansupinasikaki depan pada sendi mid dorsal Subluksasisendi talonavikulare Equinuskaki belakang pada sendi ankle Varuskaki belakang pada sendi subtalar Deviasi medial seluruh kaki terhadap lutut Inversitumit

Pemeriksaan penunjangRadiologist = tujuannya bukan untuk diagnostik, tapi untuk menentukan derajat equinus, varus, dan perubahan kaki belakang agar memberikan gambaran seberapa besar koreksi yang dibutuhkan. Foto AP => Sudut talocalcaneal kecil dari normal (normal=25-45 derajat) Foto lateral => Sudut talocalcaneal lebih kecil dari normal. Foto dorsoflexi maksimal => sudut ini bertambah kecil (normalnya bertambah besar)

Tatalaksana KonservatifDilakukan manipulasi terhadap bagian kaki yang adduksi, equinus, varus dan mempertahankannya dengan menggunakan gips. Dilakukan peregangan pada jaringan yang mengerut secara bertahap tanpa kekerasan, dipertahankan 10 hitungan. Dilakukan berulang selama 10-15 menit. Hasil akhirnya dipertahankan dengan gips. Pada saat pemasangan gips, perhatikan sirkulasi darah. Koreksi dapat diulang 1 minggu kemudian. Bila konservatif berhasil, pengobatan dapat dilakukan dengan Denis Brown Splint dan dikontrol sampai anak dewasa. Bila 3 bulan konservatif gagal, maka lakukan operatif.

Denis Brown Splint

OperatifIndikasi:

Gagal terapi konservatif Kambuh setelah konservatif berhasil Anak sudah besar dan belum mendapat pengobatanOperatif dapat dilakukan pada:

Jaringan lunak (hanya untuk usia < 5 tahun) Terhadap tulang

PrognosisTergantung jenis kelainan (rigid atau fleksibel) dan tergantung usia saat ditatalaksana. Semakin Fleksibel dan semakin muda ditatalaksana, maka prognosis akan semakin baik.

Pola PikirBila bayi lahir dengan CTEV => langsung terdiagnosis CTEV melalui pemeriksaan fisik =>rujuk=> tatalaksana.