creative economy

34
EKONOMI KREATIF DI PERGURUAN TINGGI (KAMPUS) Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB Masukan Untuk Suplemen Kampus Kamis 25 Oktober 2007 Harian Pikiran Rakyat Pewawancara: Dewi Irma

Upload: togar-simatupang

Post on 16-Apr-2017

7.607 views

Category:

Technology


0 download

TRANSCRIPT

EKONOMI KREATIF DI PERGURUAN TINGGI (KAMPUS)

Togar M. SimatupangSekolah Bisnis dan Manajemen ITBMasukan Untuk Suplemen Kampus

Kamis 25 Oktober 2007Harian Pikiran Rakyat

Pewawancara: Dewi Irma

2

Daftar Isi• Peradapan Manusia• Ekonomi Kreatif• Industri Kreatif• Asal-usul Industri Kreatif• Efek Ganda Industri Kreatif• Ekosistem Ekonomi Kreatif• Mengapa Ekonomi Kreatif• Ekonomi Kreatif di Indonesia• Mengapa Ekonomi Kreatif di Kampus?• Hambatan Ekonomi Kreatif• Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia• Penutup

3

Peradapan Dunia• Pra-peradapan

– Masyarakat pemburu dan pengumpul 106 tahun• Gelombang pertama: Revolusi Pertanian

– Masyarakat Pertanian 104 tahun• Gelombang Kedua: Revolusi Industri

– Masyarakat Industri 150 tahun• Gelombang ketiga: Revolusi Informasi

– Masyarakat Informasi/Pengetahuan 50-75 tahun?• Gelombang keempat: Revolusi Kreativitas

– Masyarakat Kreatif 25-50 tahun?

Juga berorientasi teknologi dan ekonomi dan berbasis pada nilai-nilai baru.

4

Gelombang PertamaEra Pertanian

Gelombang KeduaEra Industri

Gelombang KetigaEra Informasi

Berpusat pada keluargaKebutuhan HidupTanah dan Tenaga KerjaUnit KecilPasar LokalAmbil apa yang dapatBertahan hidupBersaing tanah dan airBersifat LokalBarang untuk uangPerubahan lambat

HirarkiProduksi MasalModal, tanah, TKSkala ekonomisPasar RegionalStandarisasiNilai NyataBersaing modalTransportasiKertas untuk uangPerubahan moderat

JejaringProduksi KategoriPengetahuanUnit kecil Pasar GlobalKastomisasiNilai MayaBersaing pengetahuanKomunikasiDigit untuk uangPerubahan konstan

Peradapan Manusia:Empat Gelombang Ekonomi

Gelombang KeempatEra Kreatif

KolaborasiKreasi BersamaKreativitas, gagasanUnit kecilPasar Lokal dan GlobalPersonalisasiNilai BaruBesaing kreativitasKomunikasiGagasan untuk uangPerubahan mendadak

5

Penggagas Ekonomi Kreatif• Alvin Toffler dalam The Future Shock (1970)

memperkenalkan gelombang peradapan manusia dan istilah era pengetahuan sebagai perpanjangan era informasi.

• John Howkins dalam The Creative Economy (2001) menunjukkan munculnya era baru yang disebut dengan ekonomi kreatif.

• Richard Florida dalam The Rise of the Creative Class (2002) mengemukakan munculnya kelas baru dalam ekonomi yang disebut kelas kreatif.

6

Apa itu ekonomi kreatif?

• Sistem kegiatan lembaga dan manusia yang terlibat dalam produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, dan hiburan.

• Pelanggan mempunyai ikatan estetika, intelektual, dan emosional yang memberikan nilai terhadap produk kreatif di pasar.

• Mesin ekonomi kreatif adalah industri kreatif

Sumber: Simatupang, T.M. (2007), “Gelombang ekonomi kreatif”, Pikiran Rakyat, 1 Agustus, hal. 25.

7

SEKILAS EKONOMI KREATIF

Distribusi dan Pasar Media

Panggung Pertunjukan

Pagelaran

Festival

Penjual Antara

Ritel

Perpustakaan dan Museum

ProduksiHiburan

Produksi Film & VideoProduksi Musik

Seni PertunjukanPermainan Komputer

Radio dan TV

Perpustakaan Rekaman Audio

Buku • KoranPeriodik

Seni Visual Artisan dan Kerajinan

Seni KulinariPengolahan MakananRestoran • Katering

DesainDesain Grafis

Periklanan • Percetakan

WarisanBarang Antik

BatikProduksi Ornamen

KreasiPengarang

PelukisKoki

PematungFotografer

KoreograferSeniman

Desainer InteriorArsitek Taman

Desainer GrafisArsitek

KomposerPengarang Lagu

Musikus

Kota

Nasional

Internasional

Sistem PendukungJasa • Pendidikan • Pemerintah • Jejaring

CREATIVEECONOMY DEFINISI

8

Industri Kreatif• Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas,

keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.

• Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan.

• Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah ditiru.

9

Jenis Industri Kreatif

Pelanggan

Produk dengan Unsur Kreatif:

pariwisata, otomotif, alas kaki, dll.

Produk Kreatif Langsung Ke Pelanggan:

• Film• Musik

• Permainan• Media

• Pertunjukan/pagelaran

Jasa Kreatif ke Industri Lainnya: desain,

periklanan, arsitektur,dll.

INDUSTRI KREATIF

10

Komponen Industri Kreatif

Industri Kreatif:Modal Intelektual

TEKNOLOGI SENI

BISNIS BUDAYA

11

Asal-usul Istilah Industri Kreatif• Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh Partai

Buruh Inggris pada tahun 1997.• Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan

sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh Departemen Kebudayaan, Media, dan Olah Raga Inggris.

• Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 7,9 persen penerimaan nasionalnya atau £ 76,6 milyar pada tahun 2000.

• Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan, (2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4) desain, (5) tata busana, (6) film dan video, (7) perangkat lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan, (10) penerbitan, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan (13) radio.

Sumber: UK Creative Industries Fact File

12

Sektor Industri Kreatif di Malaysia

1. Konten kreatif Creative content (graphic design, multimedia, branding, architectural, arts, others)

2. Animasi3. Konten bergerak (mobile content)4. Rumah produksi dan film (post production and film)5. Lembaga kreatif creative institute (universities,

colleges, etc.)6. Solusi teknologi informasi IT Solution7. Pembelajaran elektronik E-Learning8. Permainan Games9. Simulasi dunia maya Virtual Reality (VR) Simulation

Sumber: http://cmc.msc.com.my/industry.php

13

Sektor Industri Kreatif di Hong Kong

1. Periklanan (advertising)2. Arsitektur (architecture) 3. Kesenian dan barang antik (art and antiques)4. Komik (comics)5. Desain (design)6. Tata Busana (designer fashion) 7. Film (film) 8. Permainan komputer (game software)9. Musik (music)10.Seni Pertunjukan (performing arts)11.Penerbitan (publishing)12.Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT

services)13.Televisi (television)

Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

14

Lingkup Industri Kreatif (UNCTAD) Bidang yang luas berkaitan dengan hubungan sub-sektor yang

berbeda mulai dari kriya seni tradisional sampai jasa multi media

Industri Kreatif

Seni Visual

Sastra dan Penerbitan

Desain

Pengetahuan Tradisional Musik

Seni Pertunjukan

Audio-VisualsAnimasi Digital dan Multi-media

Source: United Nations Conference on Tradeand Development (UNCTAD)

Paintings, sculptures and photograpy

Books, newspapers and periodicals

Architecture, interior objects, fashion and jewellery

Art crafts, festivals and cultural activities Concerts, CDs, tapes,

digitalized music

Theatre, dance, opera, puppetry, circus

Broadcasting, cinema, television, radio

Software, videogames and advertising

15

Ukuran Industri Kreatif Tahun 1999

Source: Howkins, John. 2001. The Creative Economy. London: Penguin Press.

16

Perbandingan Industri Kreatif di Beberapa Negara

Pangsa PDB Pangsa Tenaga Kerja

Hong Kong ~ 2% 3,7%

New Zealand 3,1% 3,6%

Australia 3,3% 3,7%

United Kingdom 7,9% 4,1%

Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

17

Kontribusi Industri Kreatif terhadap PDB Negara-negara Amerika Latin

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Argentina Brazil Chile Columbia Peru Uruguay Venezuela

%PDB

Sumber: UNESCO

18

Hasil Survei Ukuran Ekonomi Kreatif

Tahun Negara Kontribusi PDB Pekerja(2005) USA 11,12% 8,49%(2001) Singapore 5,70 5,80(2004) Canada 4,5 5,55(2000) Latvia 4,00 4,50(2002) Hungary 6,67 7,10

Philippines(1) 8,17 8,89Russia(2) 5,06 4,59

Survei WIPO yang sedang berjalan - Brazil, Mexico, Romania, Croatia, Colombia, Jamaica, Peru, Bulgaria, Tanzania, Malaysia, Lebanon, UkraineStudi individu - Australia, Azerbaijan, Finland, Denmark

(1) Data pendahuluan (2) data pendahuluan, % dari Nilai Tambah BrutoSource: WIPO

19

KREASI

Formasi

Produksi

Bahan Baku Produksi

Distribusi

Bahan Baku Distribusi

Pemasaran dan Promosi

Konsumsi dan Penggunaan Karya Kreatif

Efek Ganda Rantai Nilai Ekonomi Kreatif

Aliran Barang dan Informasi

Aliran Informasi dan Uang (Rp)

20

Ekosistem Ekonomi Kreatif

• PRODUK KREATIF- Warisan Budaya- Seni dan Budaya- Standar global (internasional)

• BISNIS- Usaha Baru- Industri Pendukung

• MANUSIA- Komunitas Kreatif

- Kewirausahaan Kreatif

- Kelas Kreatif

- Kepemimpinan Kreatif

- Pendidikan Kreatif

• SPASIAL- Kota

- Lingkungan Hidup

- Prasarana dan Sarana

21

Spiral Ekonomi Kreatif

KewirausahaanKreatif

Usaha/ProdukKreatif Baru

Industri Kreatif

Ekonomi Kreatif

Kesejahteraan

Kualitas Hidup

Penyerapan Tenaga Kerja

Pembangunan Manusia

Pengembangan Kota

PeriklananArsitektur Pasar Seni dan AntikKerajinanDesainMode (fashion) FilmMusik Seni pertunjukan Penerbitan Riset dan

pengembanganJasa Komputer dan

Piranti LunakTV dan RadioPermainan Interaktif

KomunitasKreatif

KepemimpinanKreatif

22

Mengapa ekonomi kreatif penting

untuk Indonesia?

Kontribusi Ekonomi

Pembangunan manusiaKualitas hidup

Dampak Sosial

Menciptakan pasar bagi usaha lainMendukung sektor lain

Bisnis

“Kebermaknaan”

Kreativitas

Penciptaan NilaiPemecahan Masalah

Inovasi dan Kreativitas

Menjaga Nilai-nilai

Warisan BudayaMembangun Budaya

Identitas

PemasaranTurisme

Citra

Ide dan gagasan

IdeologiForum diskusi

Komunikasi

Lapangan KerjaKemakmuranPendapatanNilai Tukar Rp

Ikon Nasional

23

Karakteristik Ekonomi IndonesiaLuas 1.919.400 Km2

Jumlah Pulau 18.300

Populasi (2005) 220 juta

Laju penduduk (1990-2005) 1,45%

Tk. pengangguran (2005) 10,3%

GDP/cap (2005) US$ 1100

GDP Growth (2000-2005) 4,8%

24

Tahun 2006• Besar PDB (harga berlaku) Rp 3.338,2 triliun• Besar PDB (harga konstan 2000) Rp 1.846,7 triliun• PDB tumbuh 5,14%

– Sektor Pertanian 3,41%– Sektor pertambangan-penggalian 2,28%– Sektor industri pengolahan 4,11%– Sektor listrik gas air bersih 5,81%– Sektor konstruksi 7,86%– Perdagangan hotel restoran 5,52%– Pengangkutan-komunikasi 12,75%– Keuangan-real estate dan jasa 5,08%– Jasa-jasa 6,44%

25

Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia

• Dirjen Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Sakri Widhianto mengatakan pemerintah membutuhkan dana Rp10 triliun untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

• Menteri Perdagangan Mari Pangestu menilai sektor ekonomi kreatif di dunia saat ini tumbuh dengan pesat seperti tercermin dari nilai ekonomi kreatif global yang diperkirakan dengan tingkat pertumbuhan lima persen per tahun akan berkembang dari 2,2 triliun dolar AS pada Januari 2000 menjadi 6,1 triliun dolar AS tahun 2020.

• Depdag mencatat 15 cakupan bidang ekonomi kreatif:1. Jasa periklanan 2. Arsitektur 3. Seni rupa4. Kerajinan5. Desain 6. Mode (fashion) 7. Film8. Musik 9. Seni pertunjukan 10. Penerbitan 11. Riset dan pengembangan12. Software 13. TV dan Radio 14. Mainan 15. Video game

Sumber: Jati, Yusuf Waluyo (2007), “Pemerintah siapkan insentif untuk pacu industri kreatif”, Bisnis Indonesia, 16 Juli.

26

Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu (Bisnis Indonesia, 24/10/2007)

1. Periklanan2. Arsitektur3. Pasar Seni dan Antik4. Kerajinan5. Desain6. Desain Fesyen7. Film, Video, dan Fotografi8. Permainan Interaktif9. Musik10. Seni Pertunjukan11. Penerbitan dan Percetakan12. Jasa Komputer dan Piranti Lunak13. Televisi dan Radio14. Riset dan Pengembangan

27

Temuan Tentatif studi kontribusi Ekonomi Kreatif Indonesia

• Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (Bisnis Indonesia, 24 Oktober 2007).

• Industri kreatif Indonesia menyumbangkan sekitar 4,75% dari PDB Indonesia pada tahun 2006. Sudah berada di atas sektor listrik, gas, dan air bersih.

• Laju pertumbuhan industri kreatif Indonesia tahun 2006 sebesar 7,3% per tahun. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,6%.

28

Mengapa Ekonomi Kreatif di Kampus? (1)

1. Tidak mengulangi kegagalan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkiprah dalam Gelombang Ketiga Ekonomi Informasi:– Pengetahuan menjadi komoditas bukan kontekstual yang bukan hanya

dikuasai tetapi juga diterapkan memecahkan masalah di masyarakat dan industri. Kampus kalah dengan Universitas Google dan Penerbit Buku Teks dalam pengembangkan pengetahuan sebagai komoditi. Pengetahan ditransfer kepada mahasiswa tanpa melihat konteksnya di dunia nyata.

– Kampus menjadi pabrik yang hanya mencetak lulusan bukan menghasilkan sarjana yang mampu memberikan kontribusi. Tidak ada kepedulian kemana lulusan tersebut akan bekerja.

– Kampus menjadi menara gading yang telah kalah pamornya dibandingkan dengan perusahaan dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat (social responsibility).

– Kegiatan mahasiswa hanya mengandalkan perlawanan tetapi tidak turut “membebaskan” masyarakat dari kemiskinan, kebodohan, ketidakberdayaan, dan penindasan.

29

Mengapa Ekonomi Kreatif di Kampus? (2)

2. Kampus harus berprestasi dalam memanfaatkan momentum gelombang ekonomi kreatif. Penemuan dan pengembangan pengetahuan menjadi modal menciptakan gagasan, inovasi, dan keunggulan bersaing.

3. Harkat dan martabat manusia Indonesia ditegakkan kembali yang dimulai dari kampus. Manusia adalah sumberdaya yang terakhir, Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan tanah, hutan, dan sumberdaya alam lainnya. Pembangunan manusia yang memberikan kesadaran dan kemampuan bersaing dalam ekonomi kreatif adalah tanggungjawab kampus. Manusia Indonesia harus kreatif/produktif bukan konsumtif.

4. Kampus terpanggil dalam era desentralisasi untuk memperdulikan masalah-masalah lokal (kota di tempat Kampus itu berada) dan mengembangkan kemampuan lokal untuk dapat bersaing dalam pasar global.

5. Kampus harus bisa mengubah kekayaan warisan budaya dan budaya lokal menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Kampus bukan kumpulan individu akademik tetapi komunitas akademik yang mampu memaknai warisan budaya sebagai sumber inspirasi.

30

Hambatan Ekonomi Kreatif• Lemahnya kesadaran (awareness) di kalangan civitas akademika bahwa kita sudah

berada di era kreatif. Aturan main dan kemampuan baru harus dikuasai supaya dapat bersaing dengan bangsa lain. Kalau tidak kita hanya menjadi pasar bukan produsen, menjadi tergantung bukan berkontribusi, dan manusia Indonesia menjadi beban bukan menjadi kekuatan.

• Kurangnya pemahaman (understanding) yang tepat akan pentingnya mengembangkan diri secara kolaborasi untuk menciptakan peluang dalam era ekonomi kreatif. Industri kreatif dipandang sebagai jargon baru yang muncul seketika dan akan menghilang dengan sendirinya. Masing-masing pihak dengan sudut pandangnya sendiri merespon peluang ekonomi kreatif, misalnya FSRD melihat sisi produk dan seni, Arsitektur dari sisi artistik kota, STEI melihat pendidikan industri kreatif, SBM melihat kewirausahaan dan aspek ekonomi, Studi Pembangunan melihat pengembangan industri kreatif, dll.

• Ketiadaan motivasi (motivation) untuk melibatkan diri dalam ekonomi kreatif. Pemerintah kota tidak mempunyai insentif dan perlindungan terhadap pelaku industri kreatif.

• Lemahnya tekad (commitment) dalam mengembangkan ekonomi kreatif baik dalam penyediaan dana untuk riset maupun inkubator industri kreatif.

• Kurangnya penghargaan atau perayaan terhadap keberhasilan industri kreatif bagi pelopor/pemimpin, pelaku, dan pemerintah.

31

Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif (1)

• Membangun Kesadaran Bersama– Indag Jabar menyusun agenda peristiwa (event) industri kreatif (Artepolis, Kickfest, dll.) di Kota

Bandung.– Publikasi hasil-hasil riset dalam bahasa yang lebih populer di media masa tentang pentingnya dan

peluang industri kreatif oleh ITB, UBINUS, dan British Council. – Menciptakan iklim yang kondusif untuk mengembangkan ekonomi kreatif– Mengembangkan komunitas industri kreatif

• Menumbuhkan Pemahaman Bersama– Seminar atau konferensi menjawab tantangan atau mencari solusi atau pemaparan hasil riset– Meningkatkan kepemimpinan kreatif

• Membangkitkan Komitmen Bersama– Riset bersama– Meningkatkan kewirausahaan kreatif dengan kolaborasi Ikatan Alumni dan Industri– Inkubator usaha kreatif– Pendanaan

• Mengasah Bertindak Cerdas dan Produktif– Pendidikan kelas kreatif– Teknologi kreatif

• Meningkatkan Motivasi Berkembang– Penghargaan– Insentif– Perijinan– Iklim = prasarana industri kreatif

32

Apakah ada yang sudah berhasil?

• India = melalui pendidikan dan iklim yang memungkinkan orang kreatif melakukan perubahan. Kampus menjadi penggerak ekonomi kreatif yang menghasilkan sarjana dengan standar global. Amartya Sen: “setiap orang terpanggil mampu untuk hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya” dan “pembangunan adalah pembebasan”.

• Sao Paulo: perubahan dari kota kumuh menjadi kota kreatif dalam bidang musik dan kriya.

• Manchester: perubahan dari kota industri tekstil menjadi kota kreatif bidang musik.

33

Penutup• Saat ini tidak ada pilihan bagi kita yang sudah berada dalam

peradapan ekonomi kreatif (EK). Kalau tidak melakukan apa-apa Indonesia terutama kampus akan menjadi penonton dan konsumen yang tergantung pada pasokan bangsa lain.

• Pengembangan EK sebaiknya bersifat ekosistem dan bersama-sama mengembangkan sisi permintaan dan penawaran produk kreatif. Poros pengembangan adalah manusia dan komunitasnya. Pengembangan harus dirancang dan distimuli oleh Pemerintah. Bukan lagi zamannya membiarkan konsep EK berkembang dengan sendirinya.

• Kolaborasi antar pemain EK sangat penting.• Kampus terpanggil untuk tidak mengulangi kegagalan seperti pada

era informasi dalam memanfaatkan momentum ekonomi kreatif.• Strategi dimulai dengan mengatasi masalah-masalah yang ditemui

pada tahap kesadaran, pemahaman, motivasi, dan komitmen terhadap pengembangan EK.

34

Terima Kasih