cr elektif fixed

13
 Keterlambata n Rehabilitasi Visus pada Lansia Penderita Katarak dengan Diabetes Melitus Oleh :  Jivita Catleya Basarah NIM : 110 2007 157 Kelompok 1 Bidang Kepeminatan Geriatri  Tutor : Dr. Rita Murnikusumawatie Sp.M Tahun 2010/2011 Laporan Kasus Blok elektif 

Upload: niluh-nyomanari-trisanti

Post on 12-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 1/13

Keterlambatan Rehabilitasi Visus pada Lansia Penderita Katarak 

dengan Diabetes Melitus

Page 2: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 2/13

Keterlambatan Rehabilitasi Visus pada Lansia Penderita

Katarak dengan Diabetes Melitus

ABSTRAK 

Latar Belakang : Katarak adalah penyakit penyebab kebutaan nomor 1 di Indonesia

dengan sebagian besar penderitanya adalah lansia. Katarak yang disertai Diabetes Melitus

(DM) sering ditemukan pada lansia penghuni Panti Tresna Werdha (PTW). Keterlambatan

rehabilitasi visus dapat meningkatkan kemungkinan kebutaan sehingga perlu diketahui

 pentingnya rehabilitasi visus dan kontrol DM pada penderita katarak dengan DM. Presentasi

kasus :  Ny.MM, seorang lansia usia 52 tahun penghuni PTW yang menderita katarak yang

disertai DM dengan visus sangat buruk dan diet tidak terkontrol. Diskusi dan simpulan :

Rehabilitasi visus penderita katarak sangat diperlukan untuk menurunkan kemungkinan

komplikasi, mencegah distres psikologis dan meningkatkan kualitas hidup. Namun hal

tersebut harus beriringan dengan kontrol DM karena tanpa kontrol dapat meningkatkan

kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan prognosis visus.

Page 3: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 3/13

Penyembuhan katarak adalah dengan operasi yang bertujuan untuk rehabilitasi tajam

 penglihatan (visus) yang optimal. Visus pascaoperasi katarak juga tergantung pada statuskesehatan penderita. Pasien katarak dengan DM mempunyai prognosis visus pasca operasi

yang kurang baik dibandingkan pasien katarak yang tidak menderita DM. Hal ini disebabkan

karena pada pasien katarak dengan DM mempunyai resiko terkena penyakit retinopati

diabetik. DM merupakan suatu penyakit dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi

karena kelainan sekresi insulin,kerja insulin atau kedua-duanya

19

. DM adalah penyakitsistemik metabolik yang memerlukan terapi medis serta kontrol diet yang rutin. Aspek 

keterbatasan, ketidaktahuan dan ketidakpedulian merupakan kendala pada pasien katarak 

untuk menjalankan tindakan rehabilitasi visus6,11 .Keterlambatan penanganan dapat

memperburuk penglihatan hingga mencapai kebutaan dan meningkatkan kemungkinan

komplikasi. Berdasarkan hal tersebut diatas,dalam laporan kasus ini penulis akan

menjelaskan pentingnya rehabilitasi visus pasien katarak dan kontrol DM yang menjadi

 penyulit penyakit.

PRESENTASI KASUS

 Ny.MM, seorang perempuan berumur 52 tahun memiliki keluhan penglihatan buram

Page 4: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 4/13

(katarak hipermatur). Sejak 1,5 bulan yang lalu,pasien tidak pernah bertemu tenaga medis

PTW karena ketidakmampuannya untuk melihat dan kesulitannya untuk berjalan sehingga,tidak ada catatan tekanan darah maupun kadar gula darah nya sekarang. Kadar riwayat gula

terakhir diketahui tinggi dari dokter yang memeriksanya di kampung lima bulan yang lalu.

Pasien makan dengan menu harian yang sama dengan warga binaan sosial yang lain,karena

disebabkan pengurus PTW tidak mengetahui bahwa pasien mengidap DM.

Penurunan penglihatan menyebabkan pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-

hari (hanya berbaring dan duduk). Hal ini diperberat oleh kondisi pasien yang pernah patah

tulang sehingga pasien juga sulit berjalan. Pasien menarik diri dari lingkungannya, tidak ingin

  berinteraksi dengan penghuni PTW lain dan terlihat sedih karena keterbatasan kondisi

fisiknya. Pasien tidak pernah melakukan aktivitas yang terjadwal di PTW, namun ia

menyatakan keinginannya untuk mengikuti semua kegiatan tersebut.

Pasien tidak mengerti komplikasi dari penyakit DM dan pengaruhnya terhadap

 progresivitas katarak yang dideritanya. Pasien menyatakan keinginannya untuk melihat

kembali seperti sebelumnya agar dapat beraktivitas seperti penghuni PTW lainnya sehingga

 pasien memiliki motivasi untuk menjalani operasi katarak. Informasi tentang operasi katarak 

Page 5: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 5/13

menarik air ke dalam lensa sehingga terjadi hidrasi lensa10,4,2. Teori penurunan enzim SOD7,

 juga dipercaya meningkatkan progresifitas katarak yang disertai diabetes melitus.

Lensa sebagai media refraksi berperan penting dalam memfokuskan cahaya di fovea

dengan fungsinya sebagai akomodasi. Penurunan visus pada penderita katarak diakibatkan

oleh kelainan pembiasa cahaya oleh keruhnya lensa1,2. Pasien ini didiagnosa dengan katarak 

hipermatur dengan kekeruhan lensa yang masif sehingga tajam penglihatan sangat menurun

hingga (Gambar.1).

Page 6: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 6/13

 penyumbatan trabekulum karena protein di dalam lensa yang keluar ke dalam bilik mata

depan. Protein di dalam bilik mata depan tersebut akan mengaktifkan mediator inflamasisehingga menimbulkan gejala uveitis2 

Peningkatan resiko kehilangan penglihatan pada pasien katarak dengan DM dapat

diperburuk oleh penyulit yaitu retinopati diabetik. Retinopati Diabetik adalah suatu

mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh

halus3. Dua tipe retinopati diabetik : Non proliferatif dan proliferatif. Retinopati diabetik 

  ploriferatif merupakan penyulit penyakit mata yang paling parah. Iskemia retina yang

 progresif akan mengakibatkan neovaskularisasi yang menyebabkan kebocoran protein serum

dan neovaskularisasi yang rapuh akan menyebabkan perdarahan vitreus yang menimbulkan

 penurunan penglihatan mendadak. Jika terdapat jaringan neovaskularisasi mengalami fibrosis

akan menarik retina terus menerus sehingga dapat menimbulkan ablasio retina2,3,10. Apabila

hal ini telah terjadi gangguan visus akan menetap dan tidak dapat diperbaiki (Rehabilitasi

visus tidak berguna).

Keterbatasan pasien dalam beraktivitas karena sulit berjalan dan melihat,serta

kurangnya pengertian pengurus PTW terhadap penyakit pasien menyebabkan keterlambatan

Page 7: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 7/13

menyebabkan pasien tidak dapat beraktivitas. Hal ini menyebabkan pasien tidak lagi

menikmati hidupnya yang mempengaruhi kondisi psikisnya sehingga pasien menarik diri dari  pergaulan di PTW. Penelitian Walker dkk menyatakan bahwa keterbatasan dalam

 penglihatan berhubungan erat dengan distres psikologis dan depresi13.

Menurut WHO, batasan tajam penglihatan setelah operasi katarak yaitu normal (≥

6/18) adalah tajam pernglihatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar dapat

melakukan aktifitas sehari-hari14. Rehabilitasi visus sangat berguna bagi pasien katarak yang

telah terganggu aktivitas sehari – harinya dan hal ini didukung pula oleh penelitian

Diansyah15, yang menyatakan tingkat kepuasan pasien setelah operasi katarak cukup tinggi.

Menurut penelitian Dewiyani16 bahwa kualitas hidup penderita katarak dapat segera

meningkat bila terjadi peningkatan tajam penglihatan. Maka sebaiknya, rehabilitasi visus

dilakukan segera setelah ada indikasi.

Visus pascaoperasi pada pasien katarak yang disertai DM akan sulit mencapai normal

karena terdapat kemungkinan penyulit seperti retinopati diabetik. Kekeruhan lensa akan

hilang melalui tindakan operasi katarak, namun perjalanan penyakit yang diakibatkan oleh

DM akan terus berjalan2,3 dan menurunkan visus pasien jika diabetes melitus dibiarkan tidak 

Page 8: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 8/13

2. Pasien harus mengontrol asupan makanannya (diet rendah glukosa) hingga kadar 

glukosa darah normal untuk meningkatkan keberhasilan rehabilitasi visus.

3. Pasien harus menatalaksana penyulit terlebih dahulu sebelum melakukan operasi

katarak.

4. Jika rehabilitasi visus telah dilakukan, kontrol terhadap DM harus terus dilakukan

untuk mencegah komplikasi.

Saran – saran penulis untuk PTW sehubungan dengan kasus tersebut diatas adalah :

1. Deteksi dini dan rehabilitasi dini adalah satu-satunya cara dalam mencegah

kebutaan akibat katarak sehingga diperlukan peningkatan kepedulian dan

 perhatian dari PTW dalam menangani hal tersebut.

2. PTW perlu melakukan pemeriksaan rutin kesehatan kepada seluruh warga

  binaan sosial, sehingga tercapai kesehatan yang merata. Pemeriksaan

kesehatan tersebut sebaiknya mencakup pemeriksaan fisik umum dan vital

serta dilengkapi data laboratorik gula dan lemak darah.

Page 9: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 9/13

ACKNOWLEDGEMENT

Pada bagian ini penulis ingin berterimakasih kepada Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia Cengkareng yang telah memberikan kesempatan untuk berkunjung dan pengumpulkan

data. Kepada dr.Rita Murnikusumawatie Sp.M yang telah memberikan bimbingannya

sehingga terselesaikannya laporan kasus ini. Tidak lupa kepada dr.Faisal Sp.PD, dr. Hj.

Susilowati, Mkes dan DR. Drh.Hj Titiek Djannatun dan teman sejawat Universitas Yarsi.

Page 10: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 10/13

DAFTAR PUSTAKA

1. Vaughan & Asbury’s : General Ophtalmology, sixteenth edition. A LANGE medical

 book. 2004, chapter 8 : 175 - 177

2. Ilyas, Sidharta. 2006. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Halaman :

200 – 211, 169

3. Vaughan D, Asbury T. Oftalmologi Umum; alih bahasa Jan Tambayong. Ed.14 .

Jakarta : Widya Medika, 2000. Halaman : 211 – 214

4. Darmojo B. 2010. Buku Ajar Geriatri. Edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Halaman :409 – 412, 536 – 537

5. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1035261958,9327.Sebuah

artkel dari Koran Kompas,22oktober 2002 diambil pada tanggal 2/12/10 pk. 19.00WIB

6. Rif’ati L. Assessmen pelayanan operasi katarak di Kecamatan Kebun Jeruk dan

Pulogadung. Tesis. Program Studi Ilmu Penyakit Mata FKUI. Jakarta. 2005

7. Pansz Tomaz, Wojcik Rafal,Krukar-baster Krystyna.2008. Activity of superoxide

dismutase obtained from senile cataract lens—effect of diabetes mellitus. Acta

Bi hi i P l i l 5 4/2008 821 823

Page 11: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 11/13

14.American Academy of Ophtalmology staff. International Opthalmology.

Philadelphia : WB Saunders; 2002. P.19-36,37-53

15.Fitriani, Diansyah. Tingkat Kepuasan Pasien Setelah Operasi Katarak dengan Metode

SICS di Lombok. Tesis. Program Studi Ilmu Penyakit Mata FKUI. Jakarta.2009.

16. Dewiyani Cl. Hubungan Operasi Katarak dengan Kualitas Kehidupan. Tesis. Program

Studi Ilmu Penyakit Mata FKUI. Jakarta. 2004

17.http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&jd=Tinggi%2C+Kasus+Penyakit+Katarak+Pada+Lansia&dn=20081009204527 artikel kabar 

indonesia 9 oktober 2010

18.Sudoyo A. 2006. Bab 419 : Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Jilid III. Edisi

ke-4. Jakarta : Balai Penerbitan FKUI. Halaman : 1857

19. UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1999

TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

Page 12: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 12/13

LAMPIRAN 2

JADWAL KEGIATAN HARIAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

05.00 – 06.00 Sholat shubuh Berjamaah

06.00 – 07.30 Membantu di dapur, membersihkan

lingkungan, membuang sampah

Senin s/d Minggu

07.00 – 07.30 SKJ Bersama Selasa dan Jumat

07.30 – 09.00 Makan Pagi Seluruh WBS

09.00 – 10.30 Bimbingan Rohani Senin, Kamis, Sabtu dan Minggu

09.00 – 14.00 Bimbingan Sosial Perorangan Senin s/d Jumat

09.00 – 11.30 Bimbingan Sosial Perkelompok Selasa

09.00 – 10.30 Bimbingan Keterampilan Rabu

10.30 – 12.00 Latihan Qasidahan Kamis

12.00 – 13.00 Makan Siang / ISHOMA Istirahat

14 00 l i P ik R ti K h t d i K i

Page 13: Cr Elektif Fixed

5/11/2018 Cr Elektif Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cr-elektif-fixed 13/13

Lampiran 1 Menu Makan Harian PTW Budi Mulia Cengkareng

I II III IV V VI VII VIII IX X

Pagi -Nasi put ih

-Tumis Sawi

-Balado telur 

-Kerupuk 

- Nasi goreng

- Dadar telor 

- Abon

- kerupuk 

- Nasi Putih

- Mie Goreng

- Orek tempe

- kerupuk 

- Nasi putih

- tempe

tepung

- Dadartelor 

- tumis labu

- kerupuk 

- nasi putih

- semur tahu

- tumis

kacang

 panjang

- kerupuk 

- nasi putih

- abon

- bihun

goreng

- kerupuk 

- Nasi putih

- oseng toge,

 baso, tahu.

- orek tempe

- kerupuk 

- nasi putih

- tumis caisim

- telur balado

- kerupuk 

- nasi putih

- tumis labu

siam

- semur tahu

tempe

- kerupuk 

- nasi putih

- tumis

kacang

 panjang

- telor dadar 

- kerupuk 

Siang -Nasi Putih

-Sayur Asem

-Ayam

Goreng

-Tempe

Bacem

-Sambal

- Buah

-Nasi putih

-Urap

-Tahu bacem

-Ikan goreng

-Kerupuk 

-buah

- Nasi Putih

- Daging Semur 

- Bening bayam

- tempe

- Buah

- Nasi putih

- Ayam Opor 

- Tahu

- Acar timun

- kerupuk 

- buah

- nasi putih

- sayur sop

 baso

- ayam

goreng

- tempe

- sambel

- buah

- nasi putih

- pecel

- ikan goreng

- tahu bacem

- kerupuk 

- buah

- nasi putih

- soto ayam

- perkedel

kentang

- tempe

- sambel

- kerupuk 

- buah

- nasi putih

- sayur daun

singkong

- ikan goreng

- tahu

- sambel

- buah

- nasi putih

- capcay

komplit

- ayam

goreng tepung

-tempe

- kerupuk 

- buah

- nasi putih

- sayur 

mentimun

- ikan goreng

- tahu bacem

- sambel

- buah

Sore - Nasi putih

- Sayur sop

 baso

- Ikan goreng

- Pepes tahu

-Nasi putih

-Tempe orek 

-Bakwan udang

- Tumis kacang

 panjang

- nasi putih

- ikan goreng

- tahu

- tumis

kangkung

- nasi putih

- pepes ikan

- sayur labu

- tempe

goreng

- nasi putih

- ikan

 bumbu

kuning- capcay

- tahu

- nasi putih

- oseng

 buncis

- bakwan jagung

- tempe

- nasi putih

- ikan asem

 pade

- tumis kcg panjang

- tahu goreng

- nasi putih

- sayur sop

 baso

- sambel grgkentang

- tempe

- nasi putih

- gudeg

- krecek 

kacang- pindang tolo

- nasi putih

- oseng toge

- tempe

- bakwanudang