cr bipolar ulang

28
1 LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Ny TW, usia 40 tahun, Islam, tidak bekerja, pendidikan terakhir S1, menikah, alamat Jl. Gotong Royong No.1 RT.15 Imo Puro, Metro Pusat, masuk rumah sakit tanggal 18 Mei 2015. II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan di ruangan Melati pada tanggal 9 Agustus 2015 Pk 11.30 dan alloanamnesis dengan Ny.R (pembantu pasien, sudah bekerja selama 18 tahun) pada tanggal 10 Agustus 2015 via telepon pukul 20.00 WIB. A. Keluhan Utama Pasien sering marah-marah tanpa sebab kepada keluarga dan tetangga. B. Riwayat Penyakit Sekarang Menurut penuturan Ny. R pasien dibawa ke RSJ Daerah Provinsi Lampung karena sudah 1 bulan terakhir pasien sering marah-marah tanpa sebab yang jelas terhadap keluarga dan tetangga sekitarnya. Keluarga pasien mendapat laporan bahwa pasien memarahi beberapa orang tetangganya. Sekitar 8 bulan yang lalu pasien pergi dari rumah suaminya menuju jogjakarta ke rumah kakak

Upload: sri-puji-hartini

Post on 03-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

OU

TRANSCRIPT

Page 1: CR Bipolar Ulang

1

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Ny TW, usia 40 tahun, Islam, tidak bekerja, pendidikan terakhir S1, menikah,

alamat Jl. Gotong Royong No.1 RT.15 Imo Puro, Metro Pusat, masuk rumah

sakit tanggal 18 Mei 2015.

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Anamnesis dilakukan di ruangan Melati pada tanggal 9 Agustus 2015 Pk 11.30

dan alloanamnesis dengan Ny.R (pembantu pasien, sudah bekerja selama 18

tahun) pada tanggal 10 Agustus 2015 via telepon pukul 20.00 WIB.

A. Keluhan Utama

Pasien sering marah-marah tanpa sebab kepada keluarga dan tetangga.

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Menurut penuturan Ny. R pasien dibawa ke RSJ Daerah Provinsi Lampung

karena sudah 1 bulan terakhir pasien sering marah-marah tanpa sebab yang

jelas terhadap keluarga dan tetangga sekitarnya. Keluarga pasien mendapat

laporan bahwa pasien memarahi beberapa orang tetangganya. Sekitar 8

bulan yang lalu pasien pergi dari rumah suaminya menuju jogjakarta ke

rumah kakak perempuannya. Keluarga tidak tahu apa penyebab pasien

melakukan hal tersebut. Namun, pada bulan april 2015 pasien kembali

kabur dari rumah kakaknya tersebut dan ke rumah orang tua pasien. Di

sana pasien menjadi sering marah-marah tanpa sebab kepada keluarganya,

dasn terakhir orang tua pasien mendapat laporan dari tetangga sekitar

bahwa pasien marah kepada orang-orang di pasar.

Pasien mengaku dibawa ke RSJD Provinsi Lampung oleh ayah kandung

pasien. Pasien tahu kenapa pasien dibawa ke RSJ dan ingat sudah berapa

lama ia dirawat. Sebelumnya pasien mengaku marah-marah dikarenakan ia

merasa stres dan marah kepada kakak perempuannya yang tinggal di

Page 2: CR Bipolar Ulang

2

Yogyakarta beserta suaminya perihal uang. Pasien mengatakan kakaknya

mengambil uang tabungannya secara diam-diam beberapa tahun yang lalu.

Selain itu pasien mengaku pasien sulit berhenti berbicara saat sudah mulai

bercerita kepada orang lain. Menurut penuturan pasien, kakek pasien

memiliki 2 orang istri yang memiliki agama yang berbeda dimana istri

pertama yang merupakan nenek kandung pasien beragama katolik dan istri

kedua kakeknya beragama islam; masing-masing nenek melahirkan anak-

anak yang menjadi tokoh pemuka agama seperti Romo (Pendeta) yang

dianugerahi penghargaan dari Vatikan, sedangkan nenek yang beragama

islam melahirkan anak yang memiliki keturunan yang berhubungan dengan

mamah dede dan Zainuddin MZ (Ustadz).

C. Riwayat Gangguan Dahulu

1. Riwayat gangguan psikiatri

Menurut keluarga pasien sebelumnya sudah pernah di rawat di RSJ

dengan keluhan yang sama sejak tahun 1990 di rumah sakit jiwa di

Yogyakarta dan pernah pula dirawat di RSJD Provinsi Lampung pada

tahun 1992, 2008, 2012, dan 2013. Saat itu pasien dirawat dengan

keluhan mudah marah, berbicara terus menerus, dan sulit mengontrol

emosi saat berdebat dengan keluarga. Menurut keluarga, pasien diasuh

oleh orang tua angkatnya sejak berusia 3 bulan dan dikembalikan

kepada orang tuanya setelah berusia 13 tahun. Pasien dirawat dan

diperlakukan dengan baik oleh orang tua angkatnya. Selain itu

keluarga juga mengatakan bahwa pasien memiliki sifat iri hati

terhadap kakak-kakaknya. Orang tua pasien telah membelikan rumah

dan tanah kepada keenam anaknya, namun saat kakak pasien membeli

mobil dengan uangnya sendiri pasien menjadi marah dan menyalahkan

keluarganya, orang tua pasien dituduh tidak adil terhadap dirinya, serta

kakak pasien dituduh pula membeli mobil menggunakan uang pasien.

Namun keluarga pasien tidak bercerita lebih banyak tentang keadaan

keluarga pasien di tahun-tahun lain yang melatarbelakangi kambuhnya

Page 3: CR Bipolar Ulang

3

penyakit pasien. Menurut keluarga pasien, setiap kali pasien kambuh,

pasien dibawa ke RSJD Provinsi Lampung dan dilakukan perawatan.

Pasien pulang dalam keadaan stabil serta mengkonsumsi obat-obatan

rutin di rumah. Keluarga pasien mengatakan pasien menikah pada

tahun 2004 dan dikaruniai satu orang anak yang telah berusia 9 tahun

saat ini. Anak pasien tinggal bersama mertua pasien karena pasien

tidak pernah mengurusi anaknya.

Menurut pasien sejak berusia 6 tahun ia sering ditampar dan dipukul

oleh ayah angkatnya. Pasien merasa ibu angkatnya tidak dibela

ataupun dirangkul saat terjadi kekerasan, sejak saat itu pasien merasa

diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tua angkatnya. Ketika pasien

duduk di bangku kelas II SMP, pasien mengaku dipermalukan oleh

gurunya di depan kelas. Sejak itu pasien merasa stress dan suka mudah

marah tanpa sebab, kemudian pasien dipindahkan sekolah ke Salatiga.

Di Yogyakarta, pasien dibawa berobat ke RS Puri Nirmala oleh

keluarganya dan pasien mendapatkan obat yang diminum selama satu

tahun, lalu ia kembali dibawa ke Lampung dan melanjutkan

pendidikannya di Metro. Pada tahun 1992 pasien mengaku ditolak

cintanya oleh teman laki-laki yang dia sukai dan itu membuat pasien

merasa tertekan. Pasien banyak bicara dan tidak jelas. Lalu keluarga

membawa pasien ke RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Sejak duduk

di bangku SMA hingga selesai kuliah pasien mengaku tidak pernah

kambuh karena ia merasa kehidupannya lebih baik dari segi keluarga

dan keuangan. Dalam 10 tahun terakhir ini pasien mengaku telah

kumat pada tahun 2008, 2012, 2013 dan Mei 2015. Pada tahun 2008

pasien mengaku disukai oleh Noe Letto. Namun sekarang pasien sudah

tidak merasa seperti itu lagi. Selain itu pada tahun 2013 pasien

mengaku bersitegang dengan kakak laki-lakinya, pasien pernah

dibentak sehingga pasien merasa sedih dan sakit hati. Saat wawancara

dilakukan pasien tidak pernah menyinggung perihal status pernikahan

dan anaknya.

Page 4: CR Bipolar Ulang

4

2. Riwayat gangguan fisik

Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit lain selain penyakit yang

diderita saat ini. Menurut keluarga pasien tidak pernah mengalami

sakit berat, seperti asma, stroke, ataupun sakit berat lainnya.

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif / alkohol

Pasien tidak memiliki riwayat merokok dan pemakaian NAPZA.

D. Riwayat tumbuh kembang

1. Prenatal dan perinatal

Pasien tidak mengetahui berapa usia kehamilan dirinya saat dilahirkan

dan bagaimana proses kelahirannya. Pasien hanya tahu bahwa pasien

anak keenam dari enam bersaudara.

2. Masa kanak awal (0-3 tahun)

Pasien tinggal dengan kedua orang tua angkatnya sejak usia 3 bulan.

Pasien mengaku sering mendapat perlakuan kasar dari ayah angkatnya,

namun pihak keluarga menyangkal hal tersebut.

3. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)

Pasien mengaku pada usia 6 tahun pasien masuk kelas 1 SD. Pasien

memiliki banyak teman. Lulus SD lalu masuk SMP. Pasien mengaku

mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari guru di sekolahnya.

4. Masa kanak akhir dan remaja

Pasien mengaku tidak pernah kambuh hingga tamat SMA pada usia 16

tahun.

E. Masa-masa dewasa

1. Riwayat pendidikan

Pasien masuk kelas 1 SD pada usia 6 tahun. Menurut pasien nilai pasien

baik dan pasien tidak pernah tinggal kelas. Lalu pasien melanjutkan ke

SMP dan lulus SMA pada usia 16 tahun dengan nilai yang baik. Pasien

melanjutkan pendidikan S1 di Unila jurusan ISIP dan lulus dengan IPK

3,39.

Page 5: CR Bipolar Ulang

5

2. Riwayat pekerjaan

Pasien tidak bekerja, namun pasien pernah mencoba usaha investasi

rumah.

3. Riwayat Pernikahan

Pasien tidak pernah menyinggung soal status pernikahan. Menurut

keluarga pasien sudah menikah pada usia 29 tahun dan memiliki 1 orang

anak berusia 9 tahun. Suami dan anak pasien tinggal di rumah mertua dan

mereka belum bercerai.

4. Militer

Pasien tidak pernah mengalami keadaan militer atau tinggal di daerah

kerusuhan.

5. Hukum

Pasien tidak pernah masuk penjara.

6. Kehidupan sekarang

Pasien tinggal bersama kedua orang tua kandungnya, Tn S dan Ny L di

daerah Metro. Menurut keluarga pasien sudah tidak bekerja.

7. Riwayat sosial ekonomi

Pasien saat ini tidak bekerja. Menurut keluarga pasien sebelum masuk

RSJ yang terakhir, pasien tinggal bersama suaminya.

8. Riwayat agama

Pasien mengaku beragama Islam sejak usia 28 tahun.

Page 6: CR Bipolar Ulang

6

9. Riwayat sosial

Pasien lebih senang berkumpul, bergabung dengan yang lainnya.

Hubungan pasien dengan tetangga dan masyarakat baik sebelum sakit.

E. Persepsi Pasien tentang dirinya

Pasien merasa dirinya mengalami gangguan jiwa saat ini.

III. STATUS PSIKIATRI

A. Deskripsi Umum

1. Sikap : kooperatif

2. Kesadaran : kompos mentis

3. Penampilan :

Seorang perempuan memakai seragam RSJ, baju biru muda motif

polos dan celana biru pendek, perawakan gemuk, kulit putih, rambut

sebahu tampak lembab tersisir rapi, kuku pendek dan cukup bersih.

4. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Selama wawancara pasien duduk tenang. Kontak mata dengan

pemeriksa cukup. Pasien bercerita disertai gerakan anggota tubuh.

5. Pembicaraan

Bicara spontan, cepat, flight of idea, artikulasi jelas, kuantitas cukup,

volume besar, kualitas lebih banyak cenderung ingin mendominasi.

B. Suasana perasaan

1. Mood : Elevated mood

2. Afek : luas

3. Keserasian : serasi

C. Persepsi

1. Halusinasi : Tidak ada

2. Ilusi : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada

Page 7: CR Bipolar Ulang

7

4. Derealisasi : Tidak ada

D. Pikiran

1. Proses berpikir

Produktivitas : meningkat, pasien

dapat menjawab spontan

bila diajukan pertanyaan

Kontuinitas : Flight of idea

Hendaya berbahasa : tidak ada

2. Isi pikiran

Waham kebesaran

E. Fungsi kognitif

1. Memori : jangka panjang, menengah, pendek, dan segera: baik

2. Daya konsentrasi : baik

3. Orientasi : orang, tempat, dan waktu : cukup

4. Pikiran abstrak :baik

F. Tilikan

Tilikan derajat 5, pasien mengakui dirinya sakit jiwa dan mengetahui

sebabnya tetapi tidak menerapkan perilaku yang dapat menyembuhkan

penyakitnya.

IV. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, napas:

20x/menit

Status internus tidak ditemukan kelainan

Status Neurologis tidak ditemukan kelainan

V. IKHTISAR PENEMUAN

Pasien Ny. TW, 40 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya, cara

berpakaian rapi dan perawatan diri baik. Dibawa ke RSJ dengan keluhan

Page 8: CR Bipolar Ulang

8

sering marah-marah tanpa sebab kepada keluarga dan tetangganya. Pasien

mengaku sulit berhenti berbicara saat sudah mulai bercerita. Selain itu

pasien juga mengaku bahwa kedua nenek pasien melahirkan anak yang

menjadi pemuka agama.

Pada status mental didapatkan: pada gambaran umum, perawatan diri baik,

bersikap kooperatif selama wawancara. Elevated mood, Afek, appropriate,

serasi. Bicara spontan dan lancar, logorrhea, volume keras. Proses pikir

flight of ideas. Isi pikir terdapat gagasan yang berlebihan dan waham

kebesaran. Tidak ada halusinasi. Penilaian realita terganggu, dengan tilikan

derajat 5.

VI. FORMULASI DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan mood yang menyebabkan

hubungan pasien dengan orang lain menjadi tidak baik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.

Setelah dilakukan anamnesis, tidak ditemukan riwayat trauma kepala,

kejang sebelumnya ataupun adanya kelainan organik. Hal ini dapat menjadi

dasar untuk menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik (F.0) Pasien

juga tidak memiliki riwayat penggunaan zat psikoaktif sehingga diagnosis

gangguan mental dan prilaku karena zat psikoaktif dapat disingkirkan (F.1),

walaupun sebaiknya dilakukan pemeriksaan kandungan NAPZA dalam urin

atau darah untuk mendukung penyingkiran diagnosis. Pada pasien gangguan

afek berupa sering marah tanpa seba, dan sulit berhenti berbicara saat

bercerita sejak tahun 1992. Selain itu pasien mengalami gangguan isi pikir

berupa waham kebesaran, untuk aksis I diagnosisnya Gangguan Afektif

Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik (F.31.2) Pasien

selalu naik kelas saat SD, SMP, dan SMA serta menyelesaikan kuliahnya

tepat waktu serta pernah melakukan tes IQ dengan hasil “memuaskan”

menurut pasien yakni 141 sehingga pasien kecil kemungkinan untuk

mengalami retardasi mental. Tetapi untuk memastikan diagnosis perlu

dilakukan pemeriksaan IQ ulang dan pemeriksaan otak lainnya. Selain itu

Page 9: CR Bipolar Ulang

9

menurut keluarga pasien di keluarga ada yang mengalami hal serupa dengan

pasien. Sementara ini aksis II didiagnosis dengan tipe kepribadian

narsistik. Dari alloanamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan

riwayat penyakit fisik, sehingga pada aksis III tidak ada diagnosis. Pasien

dan keluarga memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyakit. Hal ini

dapat menjadi diagnosis untuk aksis IV. Penilaian Global Assessment of

Fungtional (GAF) Scale yaitu 60-51 karena terdapat gejala dan disabilitas

yang sedang, sedangkan GAF tertinggi selama satu tahun terahir adalah 70-

61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,

secara umum masih baik) menjadi diagnosis untuk aksis V.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

1. Aksis I : Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan

gejala psikotik

2. Aksis II : Kesan ciri kepribadian narsistik

3. Aksis III : Tidak ada

4. Aksis IV : Pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit

pasien cukup baik

5. Aksis V : GAF (HLPY) 60 - 51

GAF (current) 70 - 61

VIII. DAFTAR MASALAH

1. Organobiologik

Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna dan tidak

terdapat riwayat genetik.

2. Psikologik

Pada pasien ditemukan gangguan afek berupa elevated mood dan

gangguan isi pikir yang berupa waham kebesaran sehingga pasien

membutuhkan psikoterapi.

3. Sosiologik

Pada pasien ditemukan keterbatasan dalam berhubungan sosial sehingga

membutuhkan sosioterapi.

Page 10: CR Bipolar Ulang

10

IX. RENCANA TERAPI

A. PSIKOFARMAKA

Carbamazepin 2 x 200 mg

Asam valproat 3 x 250 mg

Risperidone 2 x 3 mg

B. PSIKOTERAPI

Terhadap pasien

Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai

penyakitnya sehingga pasien dapat mengenali keadaannya

Mendorong pasien untuk minum obat secara teratur dengan

mengajarkan manfaat dari obat-obatan yang diberikan

Bila pasien berobat jalan, dianjurkan agar selalu rutin kontrol ke

poliklinik

Terhadap keluarga

Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya dukungan

keluarga dan pentingnya rutinitas minum obat dalam proses

kesembuhan pasien

X. PROGNOSIS

Kondisi yang memberatkan: kekambuhan penyakit, penyakit pasien sendiri,

perhatian keluarga yang kurang karena sibuk bekerja, riwayat anggota

keluarga lain memiliki gangguan jiwa.

Kondisi yang meringankan: pasien mulai kooperatif

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanationam : dubia ad malam

XI. PEMBAHASAN

Pada pasien ditegakkan diagnosis gangguan afektif bipolar, epidose kini

manik dengan gejala psikotik, dengan diagnosis banding skizoafektif tipe

Page 11: CR Bipolar Ulang

11

manik. Hal ini disesuaikan dengan PPDGJ III, di mana episode sekarang

memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik.

Gangguan ini ditandai oleh episode berulang (sekurang – kurangnya dua

episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada

waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan

aktivitas (mania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai

pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah bahwa biasanya

ada penyembuhan sempurna antar episode.

Episode harus berlangsung sekurang – kurangnya 1 minggu, dan cukup berat

sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas

sosial yang biasa dilakukan. Perubahan afek harus disertai dengan energiu

yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlabihan, percepatan dan

kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide – ide perihal

kebesaran/ “grandiose ideas” dan terlalu optimistik. Harga diri yang

membumbung dan gagasan kebesaran. Pada pasien ini dapat diberikan terapi :

Karbamazepin

Pada pasien ini dapat diberikan karbamazepin yang dapat digunakan untuk

bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik (antikonvulsan) dan

sebagai mood modulator. Saat ini karbamazepin merupakan antiepilepsi

utama di Amerika Serikat. Karbamazepin juga dapat digunakan sebagai

antimania dan terapi profilaksis. Indikasi penggunaan terapeutik penggunaan

karbamazepin adalah :

- Epilepsi

- Gangguan bipolar (mania, depresi)

- Skizofrenia dan gangguan skizoafektif

- Gangguan depresif

- Gangguan pengendalian impuls

Karbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg per hari dalam 3

atau 4 dosis dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg per hari pada akhir

Page 12: CR Bipolar Ulang

12

minggu pertama pengobatan. Seperempat dari jumlah pasien yang diobati

mengalami efek samping gejala intoksikasi akut karbamazepin dapat berupa

stupor atau koma, kejang dan depresi nafas.

Valproat

Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan cepat

diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung. Pertama kali diperkenalkan

sebagai obat anti epileptik yang efektif di tahun 1963. Di samping itu valproat

dan karbamazepin telah terbukti efektif dalam terapi gangguan bipolar.

Indikasi pemberian asam valproat adalah :

- Epilepsi

- Gangguan bipolar

- Gangguan skizoafektif

Asam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup 250 per

5 ml. Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama makanan. Dosis

dapat dinaikkan sampai 250 mg per oral 3 kali per hari selama 3 sampai 6 hari.

Toksisitas asam valproat berupa gangguan saluran cerna, sistem saraf, hati,

ruam kulit dan allopesia.

Risperidon

Risperidon sebagai antipsikotik atipikal pada pasien ini dengan pertimbangan

efektivitasnya dalam mengatasi gejala positif maupun gejala negatif yang

sama baik serta efek samping yang lebih kecil disbanding antipsikotik tipikal.

Penggunaan antipsikotik atipikal kini merupakan lini pertama untuk mengaasi

gejala psikotik. Obat ini tidak memiliki efek samping ekstrapiramidal, kecil

kemungkinan dalam peningkatan berat badan dan lebih kecil dalam

menyebabkan terjadinya sindrom metabolik. Dosis terapi risperidon adalah 2-

8 mg yang setara dengan dosis haloperidol 5-20 mg, dengan dosis efektif 6

mg/hari.

Page 13: CR Bipolar Ulang

13

LAMPIRAN

Page 14: CR Bipolar Ulang

14

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

1975 1978 1990 1992 2008 2013 sekarang

0-1 thn 1-3 thn 3-12 thn

Waham kebesaran (+)Afek meningkatMarah-marahElevated mood Flight of idea

Mudah marahBerbicara terus

menerusEmosi tak

terkontrolWaham kebesaran

(+)

Mudah marahEmosi tak

terkontrolElevated mood Flight of idea

Mudah marahBerbicara terus

menerusEmosi tak

terkontrolElevated mood Flight of idea

Page 15: CR Bipolar Ulang

15

ANAMNESIS YANG DILAKUKAN

Autoanamnesis dilakukan pada hari Minggu, tanggal 9 Agustus 2015 pukul 11.30

WIB. Autoanamnesa kepada pasien dilakukan oleh Wirda Elya Sari, S.Ked dan

Nida Coerunnisa, S.Ked.

DM : Dokter Muda (Pemeriksa)

P : Pasien (Ny. TW)

DM : Selamat siang mba, saya wirda dan yang ini nida. kami dokter muda

disini, mau ngobrol bisa?

P : Bisa. Mau ngobrol di dalam (di ruang rawat) apa mau di luar? Di luar aja

ya soalnya di dalam panas.

DM : iya boleh mba. Silahkan duduk. Nama mba siapa?

P : Yulia Titi Wijaya, kamu boleh panggil Tiwi, Wiwi, Yuli atau whatever

lah supaya akrab (benar)

DM : Umurnya mba Yuli sekarang berapa ya?

P : 40 tahun, tapi masih keliatan muda kan? Pasti kalian berfikir saya

seumuran kalian kan? (tertawa) (benar)

DM : memang mba Yuli lahir tanggal berapa?

P : tanggal 11 Juni 1976 (benar)

DM : mba tinggalnya dimana?

P : Metro (Benar)

DM : Terakhir sekolah atau kuliah?

P : Kuliah sarjana Ilmu Ekonomi Study Pembangunan Unila dengan IPK

3,39

DM : Mba Yuli biasanya kalau sehari hari kerjanya apa?

P : ibu rumah tangga ajah, paling masak, ama beres-beres. (benar)

DM : mba yuli dari kapan disini ?

P : sejak tanggal 18 Mei 2015 (benar)

DM : Mba Yuli tau atau tidak kenapa dibawa kesini ?

Page 16: CR Bipolar Ulang

16

P : Iya tau, jadi waktu itu gue ribut sama kakak perempuan gue yang nomor

satu, dia ngambil duit gue diem-diem, tapi gue baru tau kemaren itu, trus gue

marah deh. Gue kabur dari rumah 2 hari nggak pulang, trus akhirnya gue balik ke

lampung. Nyampe lampung sama bokap gue dibawa kesini (UGD RSJ) gara-gara

gue marah-marah terus di rumah.

DM : yang membawa Yuli kesini siapa?

P : Sama sutrisno (ayah kandung).

DM : dulu pernah diceritain ga lahirnya mba Yuli gimana?

P : gak taulah lupa

DM : dulu pernah ga kebentur atau pingsan gitu?

P : ga kayaknya

DM : Mba Yuli tau kalau mba yuli sakit ?

P : Iya tau, gue sakit bipolar kini manik kan ? gue juga tau kalo penyakit gue

gak bisa sembuh.

DM : Mba Yuli tau apa bipolar kini manik ? Tau dari siapa ?

P : Tau, jadi bipolar kini manik itu kadang-kadang sedih sekali, kadang

sangat bahagia iya kan ? gue tau dari dokter gue

DM : Mba Yuli bisa cerita gimana awalnya mba yuli sakit ?

P : Iya, catet ya.. Jadi awalnya pas gue umur 13 tahun gue mulai sakit.

Waktu itu gue masih SMP, sebenernya yang buat gue sakit adalah keluarga gue

sendiri. Waktu kecil ayah angkat gue suka namparin dan mukulin gue, ya dari situ

gue sakit

DM : Memang Yuli ada berapa ayah ?

P : Gue belum cerita ya? Jadi gue dititipin ke orang tua angkat gue dari kecil

tapi semenjak gue sakit gue dibalikin lagi ke orang tua kandung gue.

DM : Mba Yuli sering kambuh ? kalau kambuh karena apa ? dari umur 13

tahun itu sering sakit ?

P : Iya catet ya, jadi gue itu umur 13 sakit, 14 sembuh, 15 sakit, 16 sembuh,

17 sakit, 18 sembuh, terus dari tahun 1995-2004 sembuh kambuh lagi biasanya

gue paling sering kambuh setelah putus cinta apalagi waktu sama Noe letto.

DM : Noe letto ? artis ?

Page 17: CR Bipolar Ulang

17

P : Iya, tau kan ? Yang nyanyi lagu (menyanyi lagu letto) itu kan liriknya

gue yang ngarang makanya di albumnya itu ada tulisan kepada jiwa yang sakit, itu

gue.

DM : selama sekolah ada ga masalah?

P : Pernah waktu gue SMP kelas 2 gue dipermalukan sama guru bahasa

lampung gue di depan kelas cuma gara-gara gue nanya susu terus gue dipanggil ke

depan kelas dan disuruh nulis kata “susu” di papan tulis, trus gue diketawain sama

temen-temen sekelas. Dari situ gue stress gue kambuh lagi sakitnya (stressor).

DM : mba Yuli sempet kerja?

P : ngga, kan gue gila (stresor)

DM : kalau mba dengan kakak-kakak mba sering ribut ga?

P : ya sama kakak perempuan gue itu, sama suaminya juga

DM : kalau dengan tetangga gimana mba? Baik-baik ga?

P : gini ya prinsipnya gue ga akan marah kalo orang itu gak macem-macem

sama gue, kalo dia macem-macem ya gue marah

DM : dirumah dulu ada orang yang sakit kayak Yuli ga? (family history)

P : ada kakaknya mamah gue sakit juga dia skizofrenia (herediter)

DM : mba Yuli selama disini apa yang dirasakan?

P : Senang punya teman teman disini. (mood baik)

DM : mba kayanya ga suka ngerokok ya?

P : ga bisa saya (rokok -)

DM : kalo minum kayanya enggak pernah.

P : ga pernah, ga suka. (alkohol -)

DM : kalo obat obat-obatan gitu juga, ama ngirup aibon gamungkin lah yah.

P : ga pernah saya kaya gitu gitu.. (psikotropika -)

DM : mba pernah denger bisikan-bisikan gak?

P : ga pernah.(halusinasi akustik -)

DM : kalau liat seperti bayangan atau setan gitu pernah ga mba?

P : ga pernah juga (halusinasi visual -)

DM : pernah mencium bau-bauan tapi ga ada sumber baunya?

P : ga pernah (halusinasi olfaktorik -)

DM : kalau ngerasa ada yang jalan-jalan di kulit?

Page 18: CR Bipolar Ulang

18

P : ga pernah (halusinasi taktil -)

DM : pernah ngerasa apa yang mba pikirin itu orang lain bisa tau ga mba?

P : ngga.

DM : mba yuli ngerasa punya kelebihan ga dibanding orang lain?

P : iya gue lebih pinter dibanding kakak-kakak gue, orang gue ranking terus

dari SD. IPK gue aja 3,39, gue suka belajar bahasa inggris yang baukunya tebel-

tebel (Waham kebesaran)

DM : lalu merasa ada orang lain yang ingin berbuat jahat ga sama mba yuli?

P : nggak ada.

DM : terimakasih mba

P : ya terimakasih

Page 19: CR Bipolar Ulang

19

DAFTAR PUSTAKA

Elvira, SD dan Hadisukanto G. 2013. Buku Ajar Psikiatri. Edisi 2. Jakarta: FKUI.

Maramis W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga

University Press.

Maslim, R. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III. Ilmu

Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya : Jakarta

Sadock, Benjamin J, et al. 2007. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:

Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition Lippincott Williams

& Wilkins.