cover judul

20
1 A. JUDUL PROGRAM Perancangan Aplikasi webGIS (Geographic Information System) Untuk Antisipasi dan Penanggulangan Bencana Alam di Jawa Barat B. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangasa untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN- ISDR), Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana didunia . Menurut data PVG ( Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ) , Jawa Barat adalah wilayah paling rawan bencana dibanding wilayah lain di Indonesia. Pada kejadian gempa bumi dari tahun 1818 hingga 2009 tercatat 92 kali kejadian dengan perincian di Jawa Barat 34 kejadian . Wilayah-wilayah kabupaten yang hampir seluruhnya berada di wilayah rawan bencana terutama di wilayah Jawa Barat bagian dan Tengah: Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bogor, Kab. Bandung dan Kuningan. Beberapa permasalahan mengenai penanganan bencana seperti penempatan posko evakuasi, jalur evakuasi, data penduduk daerah setempat yang berpotensi terjadinya bencana maupun informasi-informasi mengenai logistik dalam penyaluran bantuan sekarang ini masih belum mampu dijalankan secara maksimal. Penyaluran relawan yang ada, informasi mengenai identifikasi korban, orang hilang maupun para donatur yang ingin menyalurkan sumbangannya bagi korban bencana dapat dimudahkan dengan adanya aplikasi webGIS ini.

Upload: hadi-chiawan

Post on 26-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

A. Judul ProgramPerancangan Aplikasi webGIS (Geographic Information System) Untuk Antisipasi dan Penanggulangan Bencana Alam di Jawa Barat

B. Latar Belakang Masalah Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangasa untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR), Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana didunia. Menurut data PVG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) , Jawa Barat adalah wilayah paling rawan bencana dibanding wilayah lain di Indonesia. Pada kejadian gempa bumi dari tahun 1818 hingga 2009 tercatat 92 kali kejadian dengan perincian di Jawa Barat 34 kejadian. Wilayah-wilayah kabupaten yang hampir seluruhnya berada di wilayah rawan bencana terutama di wilayah Jawa Barat bagian dan Tengah: Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bogor, Kab. Bandung dan Kuningan.Beberapa permasalahan mengenai penanganan bencana seperti penempatan posko evakuasi, jalur evakuasi, data penduduk daerah setempat yang berpotensi terjadinya bencana maupun informasi-informasi mengenai logistik dalam penyaluran bantuan sekarang ini masih belum mampu dijalankan secara maksimal. Penyaluran relawan yang ada, informasi mengenai identifikasi korban, orang hilang maupun para donatur yang ingin menyalurkan sumbangannya bagi korban bencana dapat dimudahkan dengan adanya aplikasi webGIS ini. Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dijadikan sebagai tools dalam pembuatan aplikasi webGIS ini diharapkan dapat membantu antisipasi dan penanggulangan terhadap bencana yang terjadi karena dengan SIG banyak data yang dapat diolah dan dijadikan suatu informasi penting dalam penyampaian informasi maupun dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya aplikasi webGIS ini diharapkan adanya sinergi yang maksimal antara Pemerintah daerah setempat, Pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Donatur, dan Masyarakat dalam hal mengatasi bencana alam yang datang.

C. Perumusan MasalahAdapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:1. Bagaimana memetakan daerah rawan bencana di Jawa Barat?2. Bagaimana memetakan posko evakuasi di daerah rawan bencana berdasarkan jumlah penduduk, kedekatan lokasi di suatu desa maupun kabupaten?3. Bagaimana memetakan demografi penduduk jawa barat untuk peramalan kebutuhan logistik bagi korban bencana ?4. Bagaimana membuat sistem informasi logistik dalam memperkirakan kebutuhan para korban bencana? 5. Bagaimana membuat sistem informasi bagi pendaftaran relawan yang ingin berpartisipasi dalam membantu korban bencana?6. Bagaimana membuat sistem informasi pengumpulan donasi dana bagi korban bencana?7. Bagaimana mensosialisasikan informasi tanggap bencana ke daerah yang rawan bencana?

D. Tujuan ProgramAdapun tujuan pembuatan sistem, yaitu:1. Memetakan daerah rawan bencana di Jawa Barat.2. Memetakan posko evakuasi bencana sesuai daerah rawan didasarkan pada kedekatan lokasi, jumlah penduduk sehingga memudahkan dalam proses evakuasi dan distribusi logistik ketika bencana terjadi.3. Memetakan demografi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Jumlah penduduk,dll4. Membuat sistem informasi logistik yang up to date sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan logistik maupun penumpukan logistik disuatu posko evakuasi.5. Membuat sistem informasi relawan bencana sehingga relawan dapat mendaftar dan bersedia kapan pun bila dibutuhkan.6. Membuat sistem informasi donasi bencana bagi para donatur yang ingin memberikan sumbangannya bagi korban bencana.7. Memberikan sosialisasi berupa gambaran mengenai langkah awal dalam menghadapi bencana yang terjadi (berupa brosur peta bencana, jalur evakuasi dan penempatan posko evakuasi yang ada).

E. Luaran yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dari aplikasi webGIS ini, antara lain:1. Peta daerah rawan bencana di jawa barat2. Peta posko evakuasi bencana sesuai daerah rawan bencana dis elatan jawa barat3. Peta demografi penduduk jawa barat untuk perkiraan cepat kondisi korban4. Membuat sistem informasi logistik bencana5. Sistem informasi relawan bencana6. Sistem informasi donasi bencana7. Kerja sama yang baik antar LSM yang membantu penanggulangan bencana8. Terorganisirnya kegiatan penanggulangan bencana

F. Kegunaan ProgramKegunaan program terbagi menjadi empat, yaitu:1. Bagi Masyarakat Umum:a. Mengetahui daerah mana saja yang menjadi rawan bencanab. Mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana2. Bagi Masyarakat rawan bencana:a. Lebih cepat mendapat bantuanb. Mendapatkan sosialisasi penanganan bencana seperti jalur evakuasi, posko evakuasi,dll.3. Bagi Yayasan, LSM, dll :a. Mengetahui kondisi terkini daerah yang terkena bencana, seperti mengetahui logistik dan jumlah korban.b. Mempermudah koordinasi dengan pihak lainc. Mempercepat dan mempermudah pengambilan keputusan

4. Bagi Pemerintaha. Membantu menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan bencanab. Mengetahui kondisi terkini daerah yang terkena bencanac. Mempermudah koordinasi dengan pihak laind. Mempercepat dan mempermudah pengambilan keputusan5. Bagi relawana. Mempermudah prosedur pendaftaranb. Menyediakan informasi yang jelas tentang kondisi yang akan dihadapi.c. Mengetahui lokasi posko evakuasi.6. Bagi donatura. Mempermudah penyaluran donasib. Mendapat informasi yang jelas sehingga tidak salah memberikan jenis donasi

G. TINJAUAN PUSTAKAUntuk menunjang pembuatan webGIS penanggualangan bencana, digunakan beberapa tinjauan pustaka yang dijadikan dasar untuk menyarankan kenapa webGIS bencana harus ada. Tinjauan Pustaka tersebut antara lain adalah :1. Kondisi daerah jawa baratKondisi daerah jawa barat yang rawan bencana : Jawa Barat ditempati penduduk kurang lebih 44 juta jiwa (BPS, 2010), dengan perkiraan jumlah penduduk yang menempati wilayah rawan bencana kurang lebih 28 juta jiwa. Sekitar 600 titik rawan bencana alam, menurut juru bicara Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, Slamet Riyadi, diindikasikan berada di dalam kawasan hutan di Jawa Barat dan Banten. 600 titik ini diantaranya adalah wilayah Cianjur 87 titik rawan, Bandung 83 titik, Tasikmalaya 66, Kuningan 52, Garut 49, Ciamis 47, Sukabumi 44, Bogor 28, Purwakarta 27, Sumedang dan Indramayu 25, Bandung Utara 24, serta Majalengka 17 titik rawan. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor dan gempa.2. GIS (geographic information system) Sistem informasi geografis atau GIS (Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan. Kelebihannya dari sistem informasi biasa adalah memiliki kekuatan spasial dan visual sehingga informasi lebih mudah diserap. 3. WebGIS (website)GIS yang berbasis website dan yang dipublikasikan lewat jaringan internet. Alasan dipilihnya webGIS karena jangkauannya yang luas dan universal.4. Sistem yang sudah ada saat iniSudah ada webGIS tentang bencana di Indonesia contohnya http://opensource.telkomspeedy.com/map/. Pada web tersebu tmasih namyak kekurangan yang akan disempurnakan oleh webGIS bencana. Kelemahan tersebut antara lain: Hanya memetakan daerah bencana saja, tidak ada jalur evakuasi, informasi relawan, logistik maupun donasi Karena tidak tersedia informasi donasi maka sulit melacak kepada siapa donasi diberikan Tidak adanya informasi relawan bisa membuat persebaran relawan tidak merata dan tidak ada data pasti mengenai relawan

H. Metode Pelaksanaan ProgramDalam pelaksanaan program bantuan ini digunakan metode analisa kasus dan pelaksanaan berdasarkan kasus yang ada beserta penanganannya. Secara lengkap metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1 metode pelaksanaan programa. Identifikasi MasalahPermasalahan yang diidentifikasi adalah bagaimana membuat webGIS penanggulangan bencana yang terintegrasi dengan sistem informasi logistik, relawan dan donasi bagaimana agar webGIS yang dibangun mudah dioerasikan oleh user. Lalu bagaimana data pada webGIS selalu akurat dan terupdate dengan baik.

b. Menentukan Tujuan dan SasaranTujuan pembuatan situs program bantuan berisi data-data yang akurat mengenai daerah rawan bencana, posko dan jalur evakuasi serta sistem informasi logistik, relawan dan donasi. Dimana informasi logistik di setipa posko selalu update, relawan dapat mendaftar di webGIS sehingga jumlah dan kegiatan relawan terpantau serta donasi dapat dengan mudah diberikan tepat sasaran.c. Analisis KebutuhanAnalisis pasar akan dilakukan dengan menanyakan langsung kepada LSM-LSM yang langsung terjun di lapangan.d. Perancangan SistemDari hasil analisis kebutuhan, diketahui rancangan sistem yang akan dibuat dan kembangkan. Hasil keluaran dari sistem yang telah dibangun, diharapkan berupa kepuasan pada berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan bencana. Kami berharap dengan adanya aplikasi webGIS yang kami bangun jumlah korban akan menurun dan kegiatan penanggulangan bencana lebih cepat. Berikut ini adalah arsitektur fisik dari aplikasi webGIS. Gambar 2 arsitektur fisik aplikasi webGIS

Gambar 3 tampilan aplikasi webGISe. Pembuatan SistemPembuatan sistem dikerjakan secara bertahap dan bersama dalam sebuah team. Pembuatan juga dilakukan dengan menerapkan konsep-konsep dalam suatu perancangan perangkat lunak.

f. Testing , Survey dan Perbaikan SistemDicoba memberikan aplikasi webGIS yanng sudah kami bangun kepada KSR IT Telkom, KSR ITB, KSR Unpad dan KSR UPI. Mencoba memberikan aplikasi webGIS kami kepada beberapa unit KSR sekaligus karena aplikasi webGIS yang kami bangun baru akan terasa gunanya ketika digunakan oleh beberapa pihak sekaligus karena inti dari aplikasi webGIS adalah memperlancar koordinasi antar pihak yang terlibat dari berbagai kalangan yang berkecimpung dalam penanggulangan bencana.Hal-hal yang diuji antara lain adalah keamanan sistem, keefektifan menjembatani komunikasi antar pihak, reliabilitas software, kelengkapan informasi untuk penganggulangan bencana. Setelah menerima feedback maka akan segera melakukan perbaikan sistem.g. Implementasi dan Publikasi SistemDaerah selatan jawa barat dijadikan studi kasus dalam implementasi aplikasi webGIS ini. Berikut ini adalah rencana proses yang terjadi di dalam webGIS penanggulangan bencana.

Gambar 4 hubungan donatur, bank dan webGISGambar diatas menjelaskan tentang hubungan antara donatur, bank dan sistem aplikasi webGIS webGIS. Jadi calon donatur dapat melihat informasi dalam sistem seperti data relawan dan logistik sehingga bisa menentukan donasi apa yang tepat. Input donasi terhubung dengan sistem banking dan setiap input donasi akan tercatat juga dalam sistem sehingga akan mempengaruhi keupdatean data dalam sistem.

Gambar 5 hubungan antara relawan, masyarakat dan webGISPada gambar diatas, dijelaskan hubungan antara relawan dan LSM, masyarakat di daerah rawan bencana dan sistem aplikasi webGIS webGIS. Jadi relawan dan LSM dapat melihat dan memperoleh informasi dari sistem tentang kondisi di lapangan baik dimana terjadi bencana, ada berapa relawan di lapangan, logistik di lapangan, jalur evakuasi dll. Sehingga dengan melihat sistem maka keputusan yang diambil bisa lebih cepat dan tepat. Selain itu relawan bisa mendaftarkan diri via sistem dan datanya akan terupdate. LSM juga bisa mengedit informasi dalam sistem seperti data logistik sehingga data akan terus terupdate. h. Pengamatan Hasil SistemAplikasi webGIS webGIS yang dibangun akan mempernudah semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan menjadi tepat dan cepat. i. Analisa SistemSistem yang baik adalah yang mampu terus melakukan perubahan dan pengembangan. Sistem akan selalu dikembangkan sehingga sistem dapat selalu memuaskan donatur, relawan, masyarakat yang terkena bencana, dan LSM, juga developer sistem.

j. Kesimpulan dan SaranAdapun pada akhir kegiatan, dapat disimpulkan hasil-hasil kegiatan dan implementasi program yang telah kami lakukan. Aplikasi webGIS webGIS sangat membantu dalam program penanggulangan bencana karena tersedianya data di lapangan yang membuat keputusan lebih cepat dan tepat diambil. Memberikan kemudahan bagi relawan dan donatur yang ingin berpartisipasi. Selain itu aplikasi webGIS webGIS Antisipasi & Penanggulangan Bencana bangun sangat transparan dan terdepan dalam kemutakhiran data. Setiap perubahan kondisi logistik dan rekening donasi akan disampaikan melalui website.

1

I. J. Jadwal KegiatanKegiatan ProgramBulan IBulan IIBulan IIIBulan IVBulan VTargetPenanggung Jawab

12341234123412341234

1Identifikasi MasalahMasalah TerumuskanHafidh Arianto F

2Menentukan TujuanSolusi dari masalahDimas Hadiyan

3Analisa Kebutuhan Kebutuhan untuk mencapai tujuanAdhitya Surya P

4Pembangunan SistemSistem memecahkan masalahGana Danayanto

5Perancangan konsep dan negosisasi pihak terkait.Metode tepat &negosiasi berhasilDimas Hadiyan

6Pelaksanaan Sosialisasi dan eksekusi program SosialisasiLSM dan Dinas Pemerintah TerkaitFirman Ardiansyah

Pengamatan dan EvaluasiMemperoleh evaluasi hasilGana Danayanto

8Kesimpulan dan Laporan AkhirLaporan akhir selesaiAdhitya Surya P

rancangan BiayaBerikut anggaran dana yang diperlukan:1. Publikasi

a. X-Banner:Rp. 500.000,00

b. Brosur:Rp. 500.000,00

c. Booklet:Rp. 350.000,00

d. Poster:Rp. 300.000,00

e. Merchandise:Rp. 350.000,00

f. Spanduk:Rp. 500.000,00

g. Iklan Program 5 bulan:Rp. 500.000,00

2. Pembuatan Perangkat Sistem

a. Pembelian domain&hosting:Rp. 1.750.000,00

b. Pemeliharaan Sistem:Rp. 1.000.000,00

c. Pembuatan SIG:Rp. 1.500.000,00

3. Kebutuhan Pustaka: Rp. 500.000,00

4. Biaya Transportasi:Rp. 1.500.000,00

Total AnggaranRp. 9.250.000,00

K. Daftar pustaka www.unisdr.org http://forum.vivanews.com/breaking-news-vivanews/165504-indonesia-negara-paling-rawan-bencana-di-dunia.html http://poskojabar.blogsome.com/2006/12/26/daerah-rawan-bencana-di-jawa-barat/ http://nasional.vivanews.com/news/read/95035-peta_zona_rawan_bencana_di_jawa_barat http://www.bmg.go.id/stasiunGeof.bmkg?Jenis=URL&IDS=9760919415107467898

L. LAmpiran1. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota KelompokNo.Pelaksana KegiatanNama LengkapNIMProgram StudiPerguruan TinggiWaktu Kegiatan PKMTertanda

1Ketua Kegiatan PKMHafidh Arianto F112080065S1 Teknik IndustriIT Telkom14 jam / minggu

2Anggota PKMDimas Hadiyan 112080044S1 Teknik IndustriIT Telkom14 jam / minggu

3Anggota PKMAdhitya Surya P 112080016S1 Teknik IndustriIT Telkom14 jam / minggu

4Anggota PKMGana Danayanto 112080059S1 Teknik IndustriIT Telkom14 jam / minggu

5Anggota PKMFirman Ardiyansyah611090006D3 Teknik TelekomunikasiIT Telkom14 jam / minggu

2. NAMa dan Biodata Dosen Pendampinga. 1. Nama Lengkap: Haris Rachmat, ST. MT2. Golongan Pangkat dan NIP: 94710169-133. Jabatan Fungsional: -4. Jabatan Struktural: Asisten Manager Laboratorium & Bengkel

Tanda Tangan Dosen Pendamping5. Fakultas/Program Studi: Teknik Industri6. Perguruan Tinggi: IT Telkom7. Bidang Keahlian: Otomasi8. Waktu untuk kegiatan PKM: 4 jam/minggu