cotinine pada anak yang masuk rumah sakit dan dirawat berulang dengan asma

23
KADAR COTININE PADA ANAK YANG MASUK RUMAH SAKIT DAN DIRAWAT BERULANG DENGAN ASMA Judie A. Howrylak, MD, PhD, Adam J. Spanier, MD, PhD, MPH, Bin Huang, PhD, Roy W. A. Peake, PhD, Mark D. Kellogg, PhD, Hadley Sauers, MPH,and Robert S.Kahn, MD, MPH Apa yang Sudah diketahui pada Topik ini? Cotinine pada serum dan saliva sebelumnya telah diketahui sebagai biomarker andalan untuk paparan terhadap asap rokok. Apa yang ditambahkan pada studi ini? Kami menemukan bahwa cotininine serum dan salive yang terdeteksi sangat umum ditemukan pada anak yang masuk dirawat karena asma dan pada anak yang mengalami perawatan berulang.Penemuan ini dapat memberikan informasi pada perawatan klinis untuk anak-anak berkaitan dengan peningkatan risiko morbiditas asma. Daftar Singkatan: CCHMC—Cincinnati Children’s Hospital Medical Center CI—Confidence Interval (Interval Kepercayaan) LOD—Limit of Detection (Batas Deteksi) ABSTRAK

Upload: riani-dwi-hastuti

Post on 22-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kadar kotinin pada asma

TRANSCRIPT

KADAR COTININE PADA ANAK YANG MASUK RUMAH SAKIT DAN DIRAWAT BERULANG DENGAN ASMAJudie A. Howrylak, MD, PhD, Adam J. Spanier, MD, PhD, MPH, Bin Huang, PhD, Roy W. A. Peake, PhD, Mark D. Kellogg, PhD, Hadley Sauers, MPH,and Robert S.Kahn, MD, MPH

Apa yang Sudah diketahui pada Topik ini?Cotinine pada serum dan saliva sebelumnya telah diketahui sebagai biomarker andalan untuk paparan terhadap asap rokok.Apa yang ditambahkan pada studi ini?Kami menemukan bahwa cotininine serum dan salive yang terdeteksi sangat umum ditemukan pada anak yang masuk dirawat karena asma dan pada anak yang mengalami perawatan berulang.Penemuan ini dapat memberikan informasi pada perawatan klinis untuk anak-anak berkaitan dengan peningkatan risiko morbiditas asma.

Daftar Singkatan:CCHMCCincinnati Childrens Hospital Medical CenterCIConfidence Interval (Interval Kepercayaan)LODLimit of Detection (Batas Deteksi)

ABSTRAKTUJUAN: Untuk mengetahui hubungan antara paparan asap rokok (yang dilaporkan dibanding dengan biomarker) dan tingkat masuknya anak-anak dirawat di Rumah Sakit karena asmaMETODE:Kami mengadakan studi kohort prospektif pada 774 anak barusia 1 hingga 16 tahun yang masuk RS karena asma atau bersin-bersin yang responsif terhadap bronkodilator. Hasil primernya adalah setidaknya terdapat 1 pasien yang dirawat kembali di RS karena asma maupun penyakit terkait bersin selama 1 tahun. Orang tua / keluarga pasien melaporkan adanya asap rokok di lingkungan rumah, di lingkungan sekitar rumah, maupun di dalam mobil. Kami mengukur kadar cotinine di serum dan saliva dengan mass spectrometry. Kami menggunakan regresi logistik untuk mengevaluasi hubungan antara paparan rokok dengan masuknya pasien ke RS kembali.HASIL:Sejumlah 619 anak memiliki data paparan rokok lengkap.57% merupakan ras Afrika Amerika dan 76% perlu perawatan medis.17% anak-anak tersebut dirawat kembali di RS dalam 1 tahun. Tingkat paparan rokok adalah 35,1%, 56,1% dan 79,6% pada pengukuran melalui laporan, serum dan saliva. Keluarga pasien melaporkan bahwa asap rokok tidak berhubungan dengan masuknya kembali pasien ke RS (OR 1,18; tingkat kepercayaan 95%[95%CI] : 0,79-1,89), namun adnaya cotinine yang terdeteksi pada serum dan saliva berhubungan dengan peningkatan odds rasio perawatan kembali pasien (OR: 1,59 dengan 95% CI: 1,02-2,48 untuk serum dan OR:2,35, 95% CI: 1,22-4,55 untuk saliva). Pada anak-anak yang dari keluarganya mengaku bahwa mereka tidak terpapar paparan rokok, 39,1% memiliki cotinine serum dan 69,9% mengandung cotinine saliva. Pada anak-anak dengan paparan yang telah dilaporkan, 87,6% memiliki cotinine serum dan 97,7% memiliki cotinine saliva.KESIMPULAN:Kadar cotinine serum dan saliva umum ditemukan pada anak yang masuk dirawat dengan asma dan berhubungan dengan perawatan pasien kembali ke RS, namun keluarga pasien melaporkan bahwa paparan obat tidak berpengaruh. Pediatrics 2014;133:e355e362

Pada anak-anak, asma mewakili beban hidup yang signifikan, baik karena peningkatan biaya kesehatan untuk perawatan dan juga pengaruh ekonomi akibat hari yang terlewatkan karena mereka tidak masuk sekolah atau bekerja. Terdapat bukti bahwa paparan rokok memiliki pengaruh kuat pada aliran undara dan responsivitas jalan nafas pada anak-anak1-7 dan hal ini akan mengakibatkan rendahnya control terhadap asma.8-12 Untuk alasan ini, pengumpulan informasi mengenai paparan rokok dapat membuat seorang klinisi untuk membedakan manakah anak yang mungkin akan meningkat risikonya pada eksaserbasi asma berikutnya dan untuk mengelompokkan kelompok yang memperoleh manfaat dari intervensi penurunan paparan rokok.Metode terbaik untuk menilai paparan rokok pasif masih belum jelas. Mengumpulkan informasi detail dari keluarga terdekat pasien mengenai jumlah paparan rokok merupakan pendekatan langsung yang terang-terangan dan menunjukkan hubungan yang sederhana dengan control asma.12 Namun, ketika dibandingkan dengan ukuran objektif paparan, ketergantungan pada laporan paparan ini dapat menyebabkan salah klasifikasi pada pasien yang dirawat jalan.13,14 meskipun telah dipelajari hubungan antara laporan pribadi status merokok terkait cotinine,15 Namun belum ada studi yang meninjau lebih lanjut mengenai hubungan ini pada kasus rawat inap pasien pediatri, dimana bias untuk paparan rokok pasif yang tidak dilaporkan sangat kuat.Tujuan kami adalah untuk memeriksa prevalensi paparan asap rokok pada studi kohort anak-anak yang masuk karena bersin-bersin atau asma dan untuk meninjau hubungan antara paparan asap rokok (yang dilaporkan dibanding biomarker) dan tingkat perawatan kembali.

METODEDesain Studi dan PopulasiKami mengevaluasi sebuah studi kohort observasional prospektif dimana seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.16 jelasnya, studi ini melibatkan 774 anak, berusia 1 hingga 16 tahun, masuk antara bulan Agustus 2010 dan oktober 2011 di Cincinnati Childrens Hospital Medical Center (CCHMC),satu-satunya rumah sakit pediatric urban dan dengan pelayanan tersier. Pasien diidentifikasi menggunakan jalur klinis berbasis bukti untuk asma akut maupun bersin yang responsif terhadap bronkodilator (digunakan pada anak-anak yang mana diagnosis asmanya belum digunakan).Dewan institusi komite medic CCHMC menyetujui studi ini.Sebuah subsample acak 25% dari 774 anak tersebut dihubungi via telepon hingga 12 bulan untuk memeriksa tingkat potensial loss terhadap follow-up dan admisi (masuk)ke bangsal-bangsal kecuali CCHMC.Jika sampel tidak dapat hadir untuk memenuhi panggilan, maka alamat pasien saat ini diidentifikasi menggunakan rekam medis elektronik dan riwayat umum. Total 95,9% dari sampel random dikonfirmasi memiliki area servis pelayanan primer CCHMC di wilayah tertentu. Dari mereka-mereka yang dapat dihubungi lewat telepon (84%), tidak ada yang melaporkan masuk karena asma ke rumah sakit kecuali CCHMC selama periode follow-up. Data yang mengindikasikan bahwa CCHMC menerima >85%pasien masuk pada area pelayanan 8 kotakami. Hal ini membuat hubungan rehospitalisasi pada rumah sakit lainnya.

Hasil Luaran (Outcome) PrimerLuaran primer kami, perawatan kembali ke Rumah Sakit (RS) selama 12 bulan penelitian diperoleh dengan menggunakan International Clasification of Disease, revisi ke-9, modifikasi klinis, kode klasifikasi diagnosis akhir primer atau sekunder (493.XX atau 786.07 untuk asma dan bersin-bersin) dicatat di data pembayaran Rumah Sakit. Ketepatan hasil diverifikasi dengan menggunakan tinjauan catatan rekam medis elektronik untuk memastikan bahwa masing-masing kejadian rawat kembali memenuhi kriteria eksklusi dan inkluasi sesuai dengan indeks masuk pasien.

Penilaian PaparanPada saat penelitian ini, kami memeriksa paparan rokok yang dilaporkan melalui wawancara yang dilakukan dengan keluarga dekat pasien yang kami tanyai dengan pertanyaan, apakah ada yang merokok di rumah anda?. Kami juga menanyakan mereka apakah anak-anak tidur jauh dari rumah (tidak di rumah sendiri), dan jika begitu, Apakah ada yang merokok didalam rumah tersebut?. Untuk memeriksa seseorang merokok di dalam mobil, kami menanyai orangtua/ penjaga mereka untuk menjelaskan situasi berkaitan dengan merokok di dalam mobil dengan 4 pilihan jawaban berikut: (1) tidak ada yang merokok di dalam mobil, (2) merokok hanya terjadi di mobil jika tidak ada anak-anak, (3) merokok diperbolehkan didalam mobil, atau (4) tidak memiliki mobil. Jika jawabannya adalah Ya pada pernyataan merokok diperbolehkan di dalam mobildipertimbanhkan sebagai bukti paparan di dalam mobil. Kita juga bisa saja menyatakan sebuah analisis sensitivitas meliputi merokok hanya dapat dilakukan ketika anak tidak di dalam mobil.Perawat yang sudah terlatih mengumpulkan spesimen serum dan saliva dari pasien selama indeks pemeriksaan.Kami mengumpukan serum baik melalui venipuncture atau melalui jalur intravena yang sudah ada. Kita akan memproses, membekukan dan meletakkanya kedalam serum beku lalu ke laboratorim. Kami mengumpulkan saliva pada sebuah swab kassa (salimetrik), dan kemudian saliva di sentrifugasi, dibekukan, dan dimasukkan pada lokasi yang sama. Kami mengumpukan sampel secepat mungkin setelah masuk rumah sakit (median 22,8 jam), jangkauan interkuartil (16,8 minggu-33,12 jam). Kami mengukur cotinine, sebuah metabolit nicotine pada specimen ini. Analisis kadar cotinine pada serum dan saliva dilakukan di RS Anak Boston melalui chromatography liquid tandem mass spectrometry dengan menggunakan Acquity Ultraperformance LC system coupled to a Quattro Premier triple quadropole tandem mass spectrometer (Waters Corporation, Milford, MA). Metode ini divalidasi berkaitan dengan standar baku dari Food and Drug Administration tentang validasi pada bioanalisis assay.17 penilaian cotinine serum dan saliva memperoleh sensitivitas 100 dan 50 ug/mL. nilai-nilai ini di tempatkan memberikan nilai-nilai konsentrasi cotinine dimana penilaian yag dlanjutkan dengan reproduksibilitas dan penerimaan kelola (10% pada perkiraan untuk paparan rokok pasif.Pada semua analisis, kami memasukkan variabel untuk timing pengumpulan sampel untuk menghitung jumlah produk nikotin.Akhirnya, kami melakukan analisis post hoc yang fokus terhadap anak-anak dengan cotinine pada saline untuk mencari bukti hubungan dosis respon antara cotinine pada saliva dan kejadian rawat kembali. Kami juga memeriksa untuk pengaruh modifikasi yang potensial seperti usia (