cosplay

11
Hobi mengenakan kostum seperti karakter film animasi kini seolah menjadi budaya baru di kalangan anak muda. Gaya berpakaian seperti ini semakin menarik dengan tambahan aksesoris dan make up yang dibuat semirip mungkin dengan tokoh animasi yang ditiru. Ya, gaya demikian ini disebutcosplay . Cosplay, bisa dartikan sebagai hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang biasa dilihat dipakai oleh tokoh-tokoh dalam film animasi semisal anime, manga, manhwa, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun, terutama yang berasal dari negeri Sakura Jepang. Istilah Cosplay sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Para penggemar pakaian unik ini disebut cosplayer, dan di kalangan penggemar, cosplayer juga biasa disebut sebagai layer. Cosplay mulai dikenalkan oleh sebuah komunitas pada tahun 2000-an. Namun saat itu peminatnya masih sangat sedikit. Seiring berjalannya waktu, cosplay semakin diminati, seiring dengan maraknya gaya berbusana ala harajuku di kalangan anak muda. Kini penggemar cosplay telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak digelar kompetisi cosplay di beberapa kota besar di tanah air. Sejarah Cosplay Cikal bakal cosplay pertama kali muncul di Amerika Serikat pada 1960-an. Para penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah, yang pesertanya gemar mengenakan kostum seperti yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya ini kemudian mulai menular ke Jepang pada decade 1970- an. Di Jepang , budaya cosplay muncul pertama kali pada peragaan busana (costume show) di Ashinoko, Prefektur Kanagawa pada 1978. Dalam acara tersebut Mari Kotani, seorang kritikus fiksi ilmiah hadir dalam pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17 dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tak mau ketinggalan, Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro

Upload: raka-satria

Post on 13-Apr-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cosplayer

TRANSCRIPT

Page 1: Cosplay

Hobi mengenakan kostum seperti karakter film animasi kini seolah menjadi budaya baru di kalangan anak muda. Gaya berpakaian seperti ini semakin menarik dengan tambahan aksesoris dan make up yang dibuat semirip mungkin dengan tokoh animasi yang ditiru. Ya, gaya demikian ini disebutcosplay.

Cosplay, bisa dartikan sebagai hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang biasa dilihat dipakai oleh tokoh-tokoh dalam film animasi semisal anime, manga, manhwa, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun, terutama yang berasal dari negeri Sakura Jepang.

Istilah Cosplay sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Para penggemar pakaian unik ini disebut cosplayer, dan di kalangan penggemar, cosplayer juga biasa disebut sebagai layer.

Cosplay mulai dikenalkan oleh sebuah komunitas pada tahun 2000-an. Namun saat itu peminatnya masih sangat sedikit. Seiring berjalannya waktu, cosplay semakin diminati, seiring dengan maraknya gaya berbusana ala harajuku di kalangan anak muda. Kini penggemar cosplay telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak digelar kompetisi cosplay di beberapa kota besar di tanah air.

Sejarah CosplayCikal bakal cosplay pertama kali muncul di Amerika Serikat pada 1960-an. Para penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah, yang pesertanya gemar mengenakan kostum seperti yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek.

Budaya ini kemudian mulai menular ke Jepang pada decade 1970-an. Di Jepang , budaya cosplay muncul pertama kali pada peragaan busana (costume show) di Ashinoko, Prefektur Kanagawa pada 1978.

Dalam acara tersebut Mari Kotani, seorang kritikus fiksi ilmiah hadir dalam pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17 dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tak mau ketinggalan, Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda juga tampil dengan kostum unik mengambil tema tokoh Star Wars. Mereka adalah tokoh yang meniupkan wabah cosplay di Jepang.

Kontes cosplay kemudian menjadi acara rutin sejak Nihon SF Taikai ke-19 pada 1980. Semenjak itu, event-event cosplay semakin marak diselenggarakan di Jepang. Majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980, memuat liputan khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang menamkan diri "Tominoko-zoku". Mereka adalah kelompok anak muda yang gemar ber-cosplay di kawasan Harajuku, dengan mengenakan kostum Gundam.

Kemunculan kelompok "Tominoko-zoku" ini, untuk menjadi tandingan kelompok “Takenoko-zoku” yaitu sekelompok anak muda lain yang sering berpakaian aneh dan meramaikan kawasan Harajuku.

Page 2: Cosplay

Hobi cosplay semakin meluas di Jepang pada 1985. Kala itu cosplay telah menjadi hal yang umum dan mudah dilakukan. Hanya dengan mengenakan T-shirt bergambar tokoh kartun yang sedang populer, orang sudah bisa disebut ‘ber-cosplay”.

Pada 1986, para cosplayer ini semakin banyak dan mereka membentuk komunitas-komunitas. Setiap kali mereka beraksi, para fotografer amatir menjadikan mereka objek foto. Para fotografer amatir yang hobi memotret para cosplayer ini juga mendapat julukan tersendiri kamera-kozÅ.�

Cosplay di IndonesiaCosplay pada awalnya tidak begitu populer di Indonesia, bahkan ketika UI mengadakan Gelar Jepang dengan mengadakan eventcosplay pada awal 2000-an, peminatnya masih minim. Pascaevent di UI itu berakhir, beberapa anak muda di Bandung mulai memperkenalkan gaya Harajuku. Berawal dari acara itu, kini hampir setiap bulan selalu ada event cosplay di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Cosplayer Indonesia masih sangat Jepang sentries, artinya kostum-kostum yang dikenakan merujuk pada tokoh-tokoh komik dari Jepang. Memang ada beberapa cosplayer yang mengacu pada tipe Eropa, tetapi diambil dari manga/manwa, dan bukan dari komik di luar Asia.

Pembagian CosplayDi Indonesia, cosplay terbagi dalam beberapa kategori meskipun secara umum sama. Kategori cosplay di Indonesia meliputi:

Cosplay anime/manga. Cosplay ini berasal dari anime maupun manga. Manhwa atau komik dari Amerika termasuk di dalamnya.

Cosplay Game. Cosplay tipe ini diambil dari karakter di dalam Game. Cosplay Tokusatsu diambil dari karakter dalam film Tokusatsu. Cosplay Gothic. Cosplay yang menggunakan karakter bernuansa gelap atau

Gothic, biasanya menggabungkan Lolita. Cosplay Original. Cosplay yang benar-benar original, tidak mengacu pada

anime, tokusatsu, dan lainnya. Harajuku Style. Beberapa Harajuku style muncul di manga/anime seperti

Nana. 

Kompetisi Cosplay di IndonesiaKompetisi cosplay pertama tingkat nasional di Indonesia, berlangsung di Balai Kartini, Jakarta Selatan pada tahun 2007. Kompetisi ini berlangsung meriah, dengan menampilkan berbagai atraksi dari 7 tim finalis cosplay.

Tak tanggung-tanggung dalam kompetisi cosplay itu, para juri dalam kompetisi pertama dan bergengsi di Indonesia ini didatangkan dari luar negeri, yaitu Kaname

Page 3: Cosplay

dari Jepang, Alodia Gosiengfiao dari Filipina, Mark Musashi dari AS, dan Naoki Drachen dari Thailand, serta dua orang juri dari Indonesia, yakni Pinky Lu Xun dan Orochi-X.

Berikut ini adalah beberapa event cosplay yang sering hadir di Indonesia:

Gelar Jepang Universitas Indonesia Bunkasai Hellofest Animonster event Extravaganza, pertunjukan cosplay dengan dialog yang kocak dan

menghibur. Pada bagian cerita yang berjudul “Sasuke”, cosplay kartun Nickelodeon dan anime Jepang dijadikan satu. Selain itu tokoh putri salju juga turut meramaikan acara ini.

Peluang Bisnis dari CosplayKostum cosplay yang unik dan menarik bisa menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Para cosplayer umumnya tidak segan-segan mengeluarkan biaya hingga jutaan rupiah untuk membuat kostum agar bisa tampil semirip mungkin dengan tokoh idolanya.

Biaya itu digunakan untuk kostum, wig, sepatu, beserta atribut pelengkap lainnya. Komunitas cosplay di Indonesia yang sedang berkembang pesat, memberikan lahan bisnis tersendiri bagi para produsen atribut cosplay.

Omzet bisnis tersebut bisa mencapai puluhan juta rupiah perbulan, dan pasti meningkat menjelang festival cosplay. Amar Ibrahim, pria asal Yogyakarta, bisa menangguk untung hingga puluhan juta rupiah dari hasil memproduksi senjata anime. Ia mengaku tertarik menekuni bisnis ini karena juga menyukai anime dan acara cosplay.

Dari fenomena cosplay, Ibrahim mengaku sanggup membuat senjata anime sesuai dengan order, mulai senjata Bleach dan Naruto hingga tokoh non-anime seperti Warcraft. Bahkan baru-baru ini ia mendapat order membuat senjata Zoro dengan harga berkisar antara Rp 450.000 - Rp 500.000 per unit.

Penghasilan yang tak hanya lumayan juga diperoleh Tri Widowati, dari berbisnis atribut cosplay. Tri memasang harga mulai Rp 125 ribu hingga jutaan rupiah untuk setiap baju cosplay. Variasi harga ini bergantung tingkat kerumitan desain baju cosplay.

Menurut Tri yang sudah menekuni bisnis ini selama lima tahun, cosplay ala vocaloid dan lady ciel adalah baju yang paling rumit dan susah untuk dibuat, karena itu memiliki harga yang paling mahal. Ada banyak lapisan yang digunakan dalam membuat baju cosplay. Kadang sebuah baju cosplay tidak cukup dengan membuat dua lapisan, tapi bisa beberapa lapisan.

Page 4: Cosplay

Unik bukan hobi cosplay ini? Jika Anda berminat untuk menjajal salah satu baju cosplay, atau ingin menjadi seperti tokoh idola Anda dalam film atau komik, Anda bisa mencari para cosplay designer untuk mendapatkan baju yang Anda inginkan.

Anda juga bisa bergabung dalam komunitas-komunitas cosplayyang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, dan ikut serta dalam berbagai aksi yang mereka lakukan. Itu semua pasti akan menjadi pengalaman menyenangkan yang Anda dapatkan.

http://www.anneahira.com/cosplay.htm

SEJARAH COSPLAY JEPANG DI INDONESIAtensai | April 14, 2014 | Artikel Tensai | No Comments

Buat kamu-kamu yang maniak bergaya harajuku dan maniak terhadap komik asal Jepang, pasti sudah sering melihat dandanan ala Cosplay / Costum Play. Cosplay peminatnya tidak hanya di Jepang lho, di Indonesia juga sudah banyak penggemar cosplay mulai dari anak kecil hingga dewasa. Tapi sudah pada tahu nggak sih arti dan sejarah cosplay itu sendiri?

TENTANG COSPLAYCosplay (コスプレ Kosupure) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata “costume” (kostum) dan “play” (bermain). Jadi Cosplay adalah hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay biasa disebut cosplayer. Di Jepang, sering diadakan perkumpulan cosplay sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei. Penggemar cosplay sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.

Page 5: Cosplay

Pada umumnya cosplay bermacam-macam. Ada apa ajah yah macam-macam cosplay? Salah satu yang sering dijumpai adalah Cosplay anime/manga. Cosplay yang berasal dari anime maupun manga. Biasanya manhwa termasuk didalamnya termasuk comic dari Amerika. Ada juga Cosplay Game. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di Game.Cosplay Tokusatsu. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di film tokusatsu. Cosplay Gothic. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter bernuansa gelap atau Gothic. Biasanya digabung dengan Lolita. Cosplay Original. Cosplay yang benar-benar original tidak ada di anime, tokusatsu dan lainnya. Atau memiliki dasar yang sama seperti tokoh game Kingdom heart misalnya: Sora (Kingdom Heart) tetapi berbentuk metalic (modern)

Page 6: Cosplay

SEJARAH COSPLAY DI INDONESIAGimana sih cosplay bisa marak di Indonesia ?? Pada awalnya cosplay tidak begitu banyak di kenal di Indonesia. Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan Event Cosplay. Beranjak dari Event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di Jakarta, dan di kota-kota besar di Indonesia. Dalam acara festival kebudayaan Jepang yang diadakan di Indonesia juga banyak yang mengadakan lomba cosplay.

LOMAB COSPLAY DI TENSAI KARAWANGNah, di bulan Mei tanggal 18, Tensai punya acara lho, salah satunya ada perlombaan cosplay. Jadii, buat kamu-kamu yang ngaku sebagai penggemar dan yang suka banget dengan cosplay, yuk segera daftarkan dirikamu ke Tensai Galuh Mas ataupun Tensai Karangpawitan untuk mengikuti lomba cosplay di Tensai. Banyak hadiah menarik lainnya. Jadi jangan sampai dilewatkan yaaah.

Demikianlah sedikit pengetahuan seputar Sejarah Cosplay Jepang di Indonesia.

http://tensai-indonesia.com/sejarah-cosplay-jepang-di-indonesia/

Mengenal Fenomena Cosplay Cosplay World

by Kirara - Aug 14, 2015

0 952

Page 7: Cosplay

Siapa tidak kenal cosplay? Budaya pop yang tengah menjadi hobi baru bagi kalangan anak muda Indonesia. Sebuah hobi yang positif dimana memadukan unsur kreatifitas dalam membuat kostum dan propertinya hingga teknik seni khusus untuk membuat sang karakter hidup. Tentu saja fenomena ini sangat membantu generasi muda agar terhindar dari pergaulan bebas dan narkoba.

Menurut catatan wikipedia, cosplay atau  (コスプレ Kosupure) merupakan istilah Inggris buatan Jepang yang disebut wasei-eigo. Kata cosplay sendiri adalah gabungan dari dua kata yaitu “costume” dan “play”. Cosplay sudah eksis di Amerika sejak 1960 dan mulai menyebar ketika legenda film Star Trek menjadi hits kala itu. Di sisi lain, cosplay baru menjadi tradisi di Jepang sejak tahun 1978. Saat itu digelarlah sebuah konvensi fiksi ilmiah yang diberi nama Nihon SF Taikai ke-17 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa. Saat itu, kritikus fiksi ilmiah, Mari Kotani, menghadiri konvensi dengan berkostum ala tokoh cerita “A Fighting Man of Mars” karya Edgar Rice Burroughs. Sejak saat itu, cosplay mulai menjadi tradisi dalam acara tersebut. Sehingga pada konvensi yang ke-19 mulai banyak orang-orang yang bercosplay menjadi Superman dan karakter-karakter lainnya. Hal ini ternyata memancing sejumlah media untuk menyebarkan virus ini. Pada tahun 1980, majalah Fanroad memuat artikel yang mengatakan bahwa ada sekelompok anak muda bernama “Tominoko-zoku” di daerah Harajuku yang mengenakan kostum

Page 8: Cosplay

Gundam. Dari sinilah, virus cosplay akhirnya menyebar sangat pesat di Jepang hingga saat ini.

Iron Man by Ken Chutaicho (http://worldcosplay.net/member/117171)

Page 9: Cosplay

Nakigitsune by YUEGENE (http://worldcosplay.net/member/yuegene)

Lalu bagaimana dengan cosplay di Indonesia? Cosplay di Indonesia sendiri merupakan imbas dari ekspansi budaya Jepang pada awal tahun 90-an. Hal ini menyebabkan maraknya anak muda berkostum ala karakter-karakter komik ataupun kartun Jepang daripada Amerika. Namun, seiring berjalannya waktu, karakter-karakter Amerika mulai dicosplaykan, seperti Spiderman, Batman dan sebagainya. Konvensi-konvensi komik di Indonesia juga memberikan sumbangsih dalam mempopulerkan komik dan budaya cosplay di Indonesia. Tersebutlah seperti Bunkasai di universitas-universitas, dan event-event dan lomba cosplay buatan swasta seperti Hellofest, Ennichisai hingga Anime Festival Asia.

Page 10: Cosplay

Nozomi Tojo by Mirei (http://worldcosplay.net/member/139374)

Masyarakat Indonesia, kini telah akrab dengan cosplay. Hal ini juga memancing anak muda Indonesia untuk terus mencoba berkreatifitas dalam cosplay. Pada dasarnya, cosplay memang membutuhkan keterampilan dalam berkreasi. Memadukan berbagai bahan, membuatnya menjadi suatu kostum utuh dan memamerkannya ke ruang publik. Namun, cosplay juga merupakan sebuah kreasi yang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Lebih lanjut, cosplay telah menjadi aktifitas yang sangat positif bagi generasi muda saat ini dan dapat menghindarkan generasi muda dari bahaya pergaulan bebas dan obat-obatan terlarang. Nah, apa kamu juga bercosplay?

http://www.akibanation.com/mengenal-fenomena-cosplay/

File PDF yang gue kasih sumbernya : https://www.academia.edu/4240627/IDENTITAS_DAN_SUBJEKTIVITAS_BUDAYA_POPULER_COSPLAY_DI_INDONESIA