corporate social responsibility di dalam laporan...

156
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN SUSTAINABILITY (Studi Empiris Pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi oleh: DITA ROHMAH NIM: 1111082000020 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: buimien

Post on 12-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN

DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN SUSTAINABILITY

(Studi Empiris Pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

oleh:

DITA ROHMAH

NIM: 1111082000020

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

ii

Page 3: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

iii

Page 4: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

iv

Page 5: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

v

Page 6: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Dita Rohmah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Juni 1993

3. Alamat : Jl. Pisangan Barat No.15 Rt/Rw 03/005 Cirendeu-

Ciputat Timur, Tangerang Selatan, kode pos 15419

4. Telepon : 083897813644 (HP)

5. Email : [email protected]

6. Ayah : Haulian Pasaribu

7. Ibu : Hestiawati

8. Anak ke-, dari : 1 dari 5 bersaudara

II. PENDIDIKAN

1. Tahun 2003 – 2005 : SD Islam Ruhama

2. Tahun 2005 – 2008 : SMP Negeri 1 Ciputat

3. Tahun 2008 – 2011 : SMA Negeri 74 Jakarta

4. Tahun 2011 – Sekarang : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara LF UIN Jakarta periode 2014-2015

2. Pengurus bidang Seni & olahraga Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Periode 2013 - 2014

Page 7: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

vii

ABSTRACT

Influences of Corporate Governance Mechanicm, Size and Profitability to Corporate

Social Responsibility In Sustainability Report (Study on Companies Listed In

Indonesia Stock Exchange During The Years 2010-2013)

The study aims to examine the effect of corporate governance, firm size, and

profitability to corporate social responsibility disclosure in sustainability report. The

mechanism of corporate governance used are independent commissioner, institutional

ownership, and foreign ownership.

This research is a quantitative study using scientific research in the form of

positive economics. The nature and type of this research is descriptive with the method

used by literature survey. Data used is secondary data obtained from www.idx.co.id and

corporate websites. The analytical method used is multiple linear regression analysis

with SPSS version 22. The populations in this study are all companies listed on the

Indonesia Stock Exchange during the period 2010 until 2013. Samples are taken by

purposive sampling method amount 21companies with 4 years observation.

Based on the results of multiple regression analysis with a significant level of 5%,

the results of this study concluded that: (1) Independent Commissary does not

signicantly influence the effect on the disclosure of CSR in the sustainability report

with the significant value 0.390 > 0.05. (2) Institutional Ownership has a significant

effect on the disclosure of CSR in the sustainability report with the significant value

0.003 < 0.05. (3) Foreign Ownership does not signicantly influence the effect on the

disclosure of CSR in the sustainability report with the significant value 0.221 > 0.05.

(4) Firm Size has a significant effect on the disclosure of CSR in the sustainability

report with the significant value 0.000 < 0.05. (5) Profitability has a significant effect

on the disclosure of CSR in the sustainability report with the significant value 0.001<

0.05.

Keywords: Independent Commissioner, Institutional Ownership, Foreign

Ownership, Firm Size, Profitability, Corporate Social Responsibility

Disclosure, Sustainability Report

Page 8: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

viii

ABSTRAK

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

di dalam Laporan Sustainability (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Listing

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance,

ukuran perusahaan, dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate

social responsibility di dalam laporan sustainability. Mekanisme corporate governance

yang digunakan adalah dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, dan

kepemilikan asing.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan

penelitian keilmuan berupa ekonomi positif. Sifat dan jenis dari penelitian ini adalah

deskriptif dengan metode yang digunakan berdasarkan survei literatur. Jenis data yang

digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website

perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda

dengan bantuan software SPSS versi 22. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 sampai 2013.

Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive

sampling sehingga diperoleh 21 perusahaan sampel dengan pengamatan selama 4 tahun.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5% maka

hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Dewan komisaris independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan CSR di dalam laporan Sustainability dengan nilai

signifikansi 0.390 > 0.05. (2) Kepemillikan institusional berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan CSR di dalam laporan sustainability dengan nilai signifikansi

0.003 < 0.05. (3) Kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan CSR dalam laporan sustainability dengan nilai signifikansi 0.221 > 0.05.

(4) Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di dalam

laporan sustainability dengan nilai signifikansi 0.000 > 0.05, dan (5) Profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di dalam laporan sustainability

dengan nilai signifikansi 0.001 > 0.05.

Kata kunci: Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan

Asing, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Corporate Social

Responsibility Disclosure, Sustainability Report.

Page 9: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang

telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan,

dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian

skripsi ini, kepada:

1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayahanda Haulian Pasaribu dan

Ibunda Hestiawati yang dengan ikhlas memberikan dukungan dengan penuh

kasih sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta, bimbingan, nasihat, serta

dukungan moril maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis.

2. Keempat adik saya Ridwan Efendi, M.Ilham Adairobi, Salwa Ramadhani

Pasaribu dan Haura Khansa Pasaribu yang senantiasa selalu memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 yang

telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Bapak

berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

5. Ibu Ismawati Haribowo, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu

berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

6. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

x

7. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yangtelah

banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.

8. Seluruh staf Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

9. Dini Rachmawati sahabat dari semester 3 sampai saat ini. Terimakasih atas doa,

motivasi, semangat yang diberikan sehingga teciptanya skripsi ini. Semoga

persahabatan kita dapat terjalin selamanya.

10. Sahabat seperjuangan dari awal semester hingga sekarang DPRU (Putri, Rika,

Uum) yang saling membantu dalam menyelesaikan tugas tugas kuliah. Terimakasih

sudah menjadi sahabat yang baik dimasa kuliah.

11. Teman-teman jurusan Akuntansi Angkatan 2011 khususnya Akuntansi A

12. Rekan-rekan kementrian agama (Vicky, Liliek, Opi, Amna, Mpit) yang

senantiasa memberikan motivasi, doa serta masukan-masukan sehingga

teciptanya skripsi ini.

13. Ladies Futsal UIN dan Untung-untungan yang selalu memberikan doa serta

semangat seingga terciptanya skripsi ini

14. Pihak–pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak dapat

saya sebutkan satu per satu.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 29 Juli 2015

Dita Rohmah

Page 11: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 13

A. Landasan Teori ................................................................................................. 13

1. Agency Theory ............................................................................................... 13

2. Stakeholder Theory ........................................................................................ 14

3. Legitimacy Theory ......................................................................................... 15

B. Tinjauan Literatur............................................................................................. 17

1. Corporate Social Rensponsibility .................................................................. 17

a. Pengertian Corporate Social Rensponsibility. ........................................ 17

Page 12: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

xii

b. Konsep Corporate Social Rensponsibility. ............................................. 18

c. Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan. ..................................... 22

d. Pengungkapan Corporate Social Rensponsibility. ................................. 24

e. General Reporting Initiative (GRI). ....................................................... 26

2. Good Corporate Governance ........................................................................ 31

3. Mekanisme Good Corporate Governance..................................................... 34

a. Dewan Komisaris Independen. ............................................................... 34

b. Kepemilikan Institusional. ...................................................................... 38

c. Kepemilikan Asing. ................................................................................ 39

d. Ukuran Perusahaan. ................................................................................ 40

e. Profitabilitas. ........................................................................................... 41

C. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 44

D. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 49

E. Hipotesis ........................................................................................................... 50

1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability ............. 50

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability ............................... 51

3. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability .......................................... 53

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability .......................................... 54

5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability .......................................... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 56

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 56

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 57

Page 13: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

xiii

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 58

D. Metode Analisis Data ....................................................................................... 58

1. Statistik Deskriptif ......................................................................................... 59

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 59

3. Analisis Regresi Berganda ............................................................................. 64

4. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 65

E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 67

1. Variabel Independen ...................................................................................... 67

2. Variabel Dependen ........................................................................................ 70

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 73

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 73

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 75

1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................... 75

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 79

3. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 86

C. Pembahasan ...................................................................................................... 92

1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability ........... 92

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability .............................. 95

3. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability ......................................... 97

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability ......................................... 99

5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Rensponsibility di dalam Laporan Sustainability ....................................... 101

Page 14: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

xiv

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 104

A. Kesimpulan .................................................................................................... 104

B. Saran ............................................................................................................... 106

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 107

Lampiran ................................................................................................................. 112

Page 15: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

xv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 44

Tabel 3.1 Autokorelasi ............................................................................................. 62

Tabel 3.2 Operasional Variabel ............................................................................... 72

Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian .................................................... 74

Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian ........................................................................... 74

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif .................................................................................. 76

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov ..................... 81

Tabel 4.5 Coefficientsa .............................................................................................. 82

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 83

Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas dengan Spearman ............................................. 85

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 86

Tabel 4.9 Uji signifikasi Simultan ........................................................................... 88

Tabel 4.10 Hasil Uji t ............................................................................................... 89

Page 16: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

xvi

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................................ 49

Gambar 4.1 Hasil uji normalitas dengan histogram normal ............................... 79

Gambar 4.2 Hasil uji normalitas dengan grafik normal plot ............................... 80

Gambar 4.3 Uji heterokedastisitas menggunakan grafik scatter plot ................. 84

Page 17: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan yang tumbuh dan berkembang mempunyai tujuan utama yaitu

profitabilitas dengan mendapatkan pencitraan dan persepsi yang baik dari para

stakeholder. Namun dewasa ini pandangan tersebut bergeser kearah yang lebih

kompleks yaitu bagaimana masyarakat sebagai pengguna hasil produksi

perusahaan mengakui kredibilitas perusahaan tersebut. Sebab, perusahaan

merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan yang keberadaannya tidak

lepas darinya.

Mengingat hal tersebut maka penting bagi perusahaan untuk turut serta

menjaga dan peduli terhadap aspek sosial baik masyarakat maupun lingkungan

dimana perusahaan tersebut beroperasi. Konsep ini kemudian berkembang dengan

istilah Corporate Sosial Responsibility (CSR). CSR dimaksudkan untuk

mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak

berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada

akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan (Kusuma et al.

2014:2). CSR adalah salah satu faktor penting untuk meningkatkan nilai

perusahaan, maka perusahaan perlu mempertimbangkan CSR sebagai salah satu

aspek daya tarik bagi investor selain kinerja keuangan perusahaan.

Page 18: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

2

Investor cenderung tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam

laporan keuangan, dimana pelaporan keuangan merupakan media bagi

manajemen perusahaan dalam memberikan informasi kinerja keuangan entitas

yang bermanfaat untuk stakeholders. Selain pelaporan keuangan sebagai media

pengungkapan tanggung jawab perusahaan, perkembangan pelaksanaan CSR

mendorong perusahaan untuk juga mengungkapkan sebuah laporan yang tidak

hanya berpijak pada kondisi keuangan saja tetapi juga menyediakan informasi

lingkungan dan sosial yang kemudian disebut laporan berkelanjutan atau

sustainability report (Ratnasari, 2011:2)

Secara definisi sustainability report adalah praktek pengukuran,

pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai

tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik

internal maupun eksternal (http://www.globalreporting.org, di akses pada 12

Januari 2015). Sustainability report ini disusun berdasarkan pedoman dari Global

Reporting Initiative (GRI) yang telah dikembangkan sejak tahun 1990 dan

disusun tersendiri terpisah dari laporan keuangan atau laporan tahunan. Dalam

penelitian ini item pengungkapan tanggung jawab sosial diukur berdasarkan 9

indikator kinerja ekonomi, 30 indikator kinerja lingkungan, dan 40 indikator

kinerja sosial yang dikeluarkan oleh GRI.

Pengungkapan sustainability report di Indonesia didukung oleh sejumlah

peraturan pemerintah, diantaranya UU No. 23 tahun 1997 mengenai lingkungan,

UU No. 40 Pasal 66 ayat (2) dan Pasal 74 tahun 2007. Pasal 66 ayat (2) bagian c

Page 19: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

3

berisi bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga

diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial. Sedangkan Pasal 74

berisi tentang kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber

daya alam. Selain itu, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1

tentang tanggung jawab atas laporan keuangan paragraf 9 (sembilan) secara

implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah

lingkungan dan sosial dalam laporan tambahan mengenai lingkungan hidup dan

laporan nilai tambah (Putri, 2013:2).

Dari deskripsi diatas menjadi sebuah pengantar mengenai perubahan

paradigma CSR, bahwa perusahaan semakin menyadari CSR bukan lagi sebuah

beban, melainkan daya tarik investor dan bagian dari modal sosial serta menjadi

parameter perusahaan untuk mampu me-maintenance masyarakat dan lingkungan

melalui program-program CSR.

Saat ini isu mengenai corporate social responsibility (CSR) dan keberlanjutan

(sustainability) terus berkembang, dimana perusahaan menjadi sorotan utama

perannya terhadap lingkungan. Dikarenakan banyaknya kasus-kasus yang terjadi

terkait dengan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan yang berdampak pada

masyarakat dan lingkungan.

Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia khususnya di daerah-daerah yang

memiliki kekayaan alam yang berlimpah banyak diakibatkan karena

ketidakpedulian perusahaan terhadap kerusakan yang timbul dari pendirian

Page 20: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

4

perusahaan itu sendiri. Seperti kasus yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia

yang melakukan perusakan lingkungan di daerah Papua yang dinilai tidak

memenuhi batas air limbah dan telah mencemari biota laut, lumpur Lapindo di

Sidoarjo yang dinobatkan sebagai perusahaan yang tidak bertanggung jawab, dan

pencemaran Teluk Buyat Oleh PT. Newmont Minahasa Raya. Ada lagi kasus

yang disebabkan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) sawit yang sangat

bermasalah bagi masyarakat lokal yang berdiam di kawasan konsesi perusahaan

perkebunan tersebut karena perusahaan perkebunan yang bergerak dibidang

komoditas kelapa sawit ini tidak mengantongi izin tetapi berani melakukan

operasi besar-besaran dengan membabat hutan alam serta mencemari lingkungan

sekitarnya (http://readersblog.mongabay.co.id, dikutip oleh Ucuy, 2015)

Kasus-kasus tersebut memberikan gambaran bahwa perusahaan

sesungguhnya juga perlu memperhatikan sisi non keuangan terutama dari sisi

lingkungan dan sosial. Untuk itu, perusahaan harus mulai menyadari untuk

mendorong praktik pengungkapan tanggung jawab sosial serta memenuhi

tuntutan akan penerapan good corporate governance dalam rangka pengelolaan

perusahaan yang baik.

Praktik dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan

konsekuensi logis dari implementasi Good Corporate Governance (GCG), yang

prinsipnya antara lain menyatakan bahwa perusahaan perlu memperhatikan

kepentingan stakeholder-nya, sesuai dengan aturan yang ada dan menjalin

kerjasama yang aktif dengan stakeholder demi kelangsungan hidup jangka

Page 21: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

5

panjang perusahaan. Pengaturan dan pengimplementasian GCG memerlukan

komitmen dari seluruh jajaran organisasi, dimulai dengan penetapan kebijakan

dasar dan tata tertib yang dianut oleh top manajemen serta penerapan kode etik

yang dipatuhi oleh semua pihak yang ada di dalamnya. Apabila sistem Corporate

Governance yang terdiri atas struktur Corporate Governance (pemegang saham,

dewan komisaris, dewan direksi, komite audit, sekertaris perusahaan, manajer dan

karyawan, auditor) dilaksanakan dengan mekanisme yang baik dan dilandasi

dengan prinsip Corporate Governance, maka akan bermanfaat dalam mengatur

dan mengendalikan perusahaan. Selain itu mekanisme dan struktur Governance

perusahaan dapat dijadikan sebagai pendukung terhadap praktik dan

pengungkapan CSR di Indonesia (Utama dalam Cahyaningsih dan Martina,

2011:173).

Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa aktivitas CSR tidak bisa terlepas

dari penerapan GCG. Pada penelitian kali ini, penerapan Corporate Governance

akan dilihat melalui mekanismenya yang diproksikan dengan komposisi dewan

komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan asing serta

profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan CSR di

dalam laporan Sustainability.

Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota

manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau berhubungan langsung

maupun tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan

tersebut (Surya dan Yustiavandana, 2006: 135). Dengan adanya dewan komisaris

Page 22: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

6

independen diharapkan dapat memberikan tekanan pada perusahaan untuk

mengungkapkan sustainability report dalam rangka memastikan keselarasan

antara keputusan dan tindakan perusahaan dengan nilai-nilai sosial dan legitimasi

perusahaan (Ratnasari, 2011:9).

Kepemilikan institusional umumnya merupakan pemegang saham yang cukup

besar karena memiliki pendanaan yang besar. Tingkat kepemilikan institusional

yang tinggi menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar untuk menghalangi

perilaku opportunistic manajer (Rustiarini, 2010:7).

Kepemilikan asing (foreign ownership) adalah jumlah saham yang dimiliki

oleh pihak asing (luar negeri) baik oleh individu maupun lembaga terhadap saham

perusahaan di Indonesia. Selama ini kepemilikan oleh pihak asing merupakan

pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan CSR (Sari, 2014:6).

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau

profit. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar

pengungkapan informasi sosial. Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu

skala pengklasifikasian besar kecilnya suatu perusahaan atau organisasi yang

didirikan oleh seseorang atau lebih untuk mencapai tujuannya.

Penelitian yang terkait dengan Corporate Governance, ukuran perusahaan,

profitabilitas dan pengungkapan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan

telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Hal ini menunjukkan bahwa

penerapan Corporate Governance, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan hal yang penting dan

Page 23: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

7

membutuhkan perhatian besar. Secara umum, objek penelitian dalam penelitian

tersebut merupakan perusahaan manufaktur dan perbankan. Penelitian tersebut

antara lain telah dilakukan oleh Sari et al. 2013; Sriayu dan Mimba, 2013;

Komalasari, 2014; Trisnawati, 2014.

Penelitian yang dilakukan oleh Komalasari (2014) yang membahas mengenai

pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas

perusahaan terhadap luas pengungkpan corporate social responsibility

menunjukkan hasil bahwa yang mempengaruhi mekanisme corporate governance

terhadap luas pengungkapan corporate social responsibility hanyalah ukuran

perusahan saja, selebihnya tidak berpengaruh signifikan. Sementara itu studi yang

dilaksanakan Trisnawati (2014) tentang pengaruh ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan manajerial

terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) industri perbankan

di Indonesia menunjukkan hasil bahwa hanya ukuran perusahaan yang

mempengaruhi pengungkapan corporate social rensponsibility.

Berbeda dengan penelitian Sari et al. (2013) yang menunjukkan hasil bahwa

yang mempengaruhi terhadap luas pengungkapan Corporate Social

Responsibility adalah kepemilikan institusional, ROE dan ROA. Sedangkan

komposisi dewan komisaris dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh

terhadap luas pengungkapan corporate social renspobility . Begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan Sriayu dan Mimba (2013) yang menyatakan bahwa

Page 24: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

8

company size, foreign ownership dan public ownership berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure .

Penelitian yang menggunakan kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, dan

kepemilikan institusional sebagai variabel dependen yang dilakukan oleh

Rustiarini (2010) menunjukkan bahwa hanya kepemilikan asing yang

mempengaruhi luas pengungkapan corporate social rensponsibility. Sedangkan

penelitian yang menggunakan karakteristik perusahaan (umur perusahaan, ukuran

perusahaan, kepemilikan asing, dan proporsi dewan komisaris independen)

sebagai variabel dependen, seperti penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013)

menunjukkan bahwa umur perusahaan dan kepemilikan asing yang

mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan

sustainability.

Karena beragamnya hasil penelitian terdahulu mengenai meknisme corporate

governance terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan

sustainability inilah peneliti beralasan untuk menguji kembali variabel-variabel

yang diduga berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial

dalam laporan sustainability. Penelitian ini bertujuan menguji dan membuktikan

“Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran perusahaan, dan

Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam Laporan Sustainability (Studi Empiris pada

Perusahaan yang Listing di BEI pada Tahun 2010-2013)”.

Page 25: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

9

Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sebagai berikut :

1. Periode penelitian ini meliputi periode pelaporan keuangan pada periode 2010

sampai 2013 sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan data

periode 2008 sampai 2011.

2. Untuk penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu pada perusahaan

yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) berbeda dengan penelitian

sebelumnya yaitu pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3. Penelitian ini selain menggunakan laporan tahunan perusahaan juga

menggunakan Sustainability Report.

4. Penelitian ini menggunakan variabel independen kepemilikan asing

sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel kepemilikan

manajerial.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap luas

pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam laporan

sustainability?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap luas pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability?

3. Apakah kepemilikan asing berpengaruh terhadap luas pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability?

Page 26: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

10

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability?

5. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap luas pengungkapan Corporate

Social Responsibility di dalam laporan sustainability?

6. Apakah dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan

asing, ukuran perusahaan, dan profitabilitas perusahaan terhadap luas

pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam laporan

sustainability?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji secara empiris:

a. Untuk mengetahui pengaruh komposisi dewan komisaris independen

terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam

laporan sustainability.

b. Untuk mengetahui kepemilikan institusional terhadap luas pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability.

c. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan asing terhadap luas

pengungkapan Corporate Social Responsibilit di dalam laporan

sustainability.

d. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap luas

pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam laporan

sustainability.

Page 27: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

11

e. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap luas pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability.

f. Untuk mengetahui dewan komisaris independen, kepemilikan

institusional, kepemilikan asing, ukuran perusahaan, dan profitabilitas

terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam

laporan sustainability.

D. Manfaat Penelitian

1) Kontribusi Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya

pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di

dalam laporan yang disebut sustainability reporting dan

sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan

untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan

sosial. Bagi perusahaan, dapat juga memberikan gambaran

mengenai pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan,

sehingga pemerintah dapat menindaklanjuti pengesahan UU

No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan

mewajibkan semua perusahaan di Indonesia untuk

melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat peneliti

dan mahasiswa akuntansi untuk mempelajari dan menambah

wawasan, informasi dan dijadikan sebagai referensi bagi

Page 28: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

12

penelitian selanjutnya terutama berbagai hal yang berkaitan

dengan praktik Corporate Social Resposibility.

2) Kontribusi Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan

investasi di sebuah perusahaan dan memberikan pandangan

kepada investor, bahwa dalam mempertimbangkan aspek-

aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak

terpaku pada ukuran- ukuran moneter saja, tetapi perlu

diperhatikan juga bagaimana perusahaan tersebut memberikan

pertanggungjawaban sosialnya pada lingkungan sekitar

perusahaan. Sehingga investor dapat mengetahui bagaimana

citra perusahaan dimata investor

b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kesempatan para

pembaca untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

akan hak-hak mereka yang seharusnya diperoleh, baik dari segi

ekonomi, lingkungan dimana mereka tinggal, ketenagakerjaan,

hak asasi manusia, sosial, dan juga informasi tentang produk

yang dikeluarkan perusahaan.

Page 29: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Agency Theory

Teori keagenan (agency theory) dibangun sebagai upaya untuk memahami

dan memecahkan masalah yang muncul manakala ada ketidaklengkapan

informasi pada saat melakukan kontrak (perikatan). Kontrak yang dimaksud di

sini adalah hubungan antara prinsipal (pemilik dan pemegang saham) yaitu

stakeholder dan agen (manajemen). Teori keagenan meramal jika agen

memiliki keunggulan informasi dibandingkan prinsipal dan kepentingan agen

dan prinsipal berbeda, maka akan terjadi principal-agent problem di mana agen

akan melakukan tindakan yang menguntungkan dirinya namun merugikan

prinsipal. Beban yang muncul karena tindakan manejemen tersebut menjadi

agency cost. Teori keagenan berusaha menjelaskan tentang penentuan kontrak

yang paling efisien yang bisa membatasi konflik atau masalah keagenan

(Jensen and Meckling,1976).

Corporate governance merupakan suatu mekanisme pengelolaan yang

didasarkan pada teori agensi. Penerapan konsep corporate governance

diharapkan memberikan kepercayaan terhadap agen (manajemen) dalam

mengelola kekayaan pemilik (pemegang saham), dan pemilik menjadi lebih

yakin bahwa agen tidak akan melakukan suatu kecurangan untuk kesejahteraan

Page 30: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

14

agen sehingga dapat meminimumkan konflik kepentingan dan meminimumkan

biaya keagenan (Ratnasari, 2011:6).

Hal ini menjadi dasar perlunya manajemen melakukan pelaporan dan

pengungkapan mengenai perusahaan kepada pemilik sebagai wujud

akuntabilitas manajemen terhadap pemilik. Melalui teori keagenan yang

menyediakan informasi, akuntansi dapat memberikan umpan balik (feedback)

selain nilai prediktifnya. Teori keagenan menyatakan bahwa, perusahaan yang

menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah cenderung akan

melaporkan laba lebih rendah atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-

biaya untuk kepentingan manajemen (salah satunya biaya yang dapat

meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat yaitu biaya-biaya yang

terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan) (Anggraini, 2006:7).

2. Stakeholders Theory

Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat

bagi stakeholdernya. Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan pada

perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas

perusahaan, para stakeholder antara lain masyarakat, karyawan, pemerintah,

supplier, pasar modal dan lain-lain. Menurut (Ghozali dan Chariri, 2007)

stakeholder ini yang menggambarkan kepada pihak mana saja perusahaan

bertanggung jawab. Perusahaan tidak hanya sekedar bertanggung jawab

terhadap para pemilik (shareholder) sebagaimana terjadi selama ini, namun

Page 31: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

15

bergeser menjadi lebih luas yaitu, pada ranah sosial kemasyarakatan

(stakeholder) yang disebut tanggung jawab sosial (social responsibility).

Salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk menjaga hubungan

dengan para stakeholder-nya adalah dengan pengungkapakan informasi sosial

dan lingkungan. Dengan pengungkapan ini, diharapkan perusahaan mampu

memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan serta dapat mengelola

stakeholder agar mendapatkan dukungan oleh para stakeholder yang

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

3. Legitimacy Theory

Legitimacy theory menyatakan suatu perusahaan akan bisa bertahan, jika

masyarakat dimana perusahaan tersebut berada merasa bahwa perusahaan telah

beroperasi berdasarkan sistem nilai yang sepadan dengan sistem nilai yang

dimiliki oleh masyarakat sekitarnya. Legitimasi masyarakat merupakan faktor

strategis bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan. Hal itu,

dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengonstruksi strategi perusahaan,

terutama terkait dengan upaya memosisikan diri di tengah lingkungan

masyarakat yang semakin maju (Hadi, 2011:87).

Menurut Haniffa et al. (2005:395), dalam legitimacy theory perusahaan

memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya

berdasarkan nilai-nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai

kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan. Oleh karena

itu perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga

Page 32: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

16

tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan

dimana perusahaan tersebut menjalankan setiap aktivitasnya. Jika terjadi

ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat,

maka perusahaan akan kehilangan legitimasinya dan selanjutnya akan

mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Keselarasan antara tindakan

organisasi dan nilai-nilai masyarakat ini tidak selamanya berjalan seperti yang

diharapkan. Tidak jarang akan terjadi perbedaan potensial antara organisasi dan

nilai-nilai sosial yang dapat mengancam legitimasi perusahaan bahkan dapat

membuat perusahaan tersebut ditutup (Sayekti, 2007:4).

Barkemeyer (2007:7) mengungkapkan bahwa penjelasan tentang kekuatan

teori legitimasi organisasi dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan di

negara berkembang terdapat dua hal; pertama, kapabilitas untuk menempatkan

motif maksimalisasi keuntungan membuat gambaran lebih jelas tentang

motivasi perusahaan memperbesar tanggung jawab sosialnya. Kedua, legitimasi

organisasi dapat untuk memasukkan faktor budaya yang membentuk tekanan

institusi yang berbeda dalam konteks yang berbeda.

Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan perusahaan harus

memiliki nilai-nilai sosial yang selaras dengan nilai-nilai masyarakat, yaitu

dengan membuat pelaporan kegiatan sosial dan lingkungan perusahaan. Dengan

mengungkapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi

sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang.

Page 33: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

17

B. Tinjauan Literatur

1. Corporate Social Responsibility

a. Pengertian Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility dikenal dengan banyak istilah yang

memiliki pengertian yang sama, diantaranya business responsibility dan

corporate citizenship. Sampai sekarang belum terdapat definisi yang

seragam mengenai apa yang dimaksud dengan CSR.

Dengan demikian, para pemangku kepentingan (stakeholders)

mendefinisikan CSR dengan caranya sendiri. Menurut Business for Social

Responsibility (BSR) (2002) CSR sebagai :

“Business practices that strengthen accountability, respecting ethical

values in the interest of all stakeholders.”

Artinya, praktek bisnis yang memperkuat akuntabilitas, menghormati

nilai-nilai etika dalam kepentingan semua pemangku kepentingan.

Sementara itu, ada beberapa definisi lain dari Corporate Social

Responsibility menurut World Business Council for Sustainable

Development (WBCSD) yang dikutip dari Effendi (2009:107), yaitu:

“The continuing commitment by business to behave ethnically and

contribute to economic development while improving the quality of live of

the work force and their families as well as of the local community and

society at large.”

Artinya, CSR adalah keterpanggilan dunia bisnis untuk bersikap etis dan

berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan, bersamaan

Page 34: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

18

dengan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya sekaligus juga

peningkatan kualitas hidup komunitas setempat dan masyarakat luas.

Secara sederhana, tanggung jawab sosial dapat dikatakan sebagai timbal

balik perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya karena

perusahaan telah mengambil keuntungan atas masyarakat dan lingkungannya

tersebut. Dimana dalam proses pengambilan keuntungan tersebut seringkali

perusahaan menimbulkan kerusakan lingkungan ataupun dampak sosial

lainnya.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab

sosial perusahaan merupakan suatu kondisi dimana perusahaan harus

bertanggung jawab atas setiap tindakannya yang berpengaruh terhadap

masyarakat dan lingkungannya. Bukan malah berbuat eksploitasi terhadap

lingkungan sekitar.

b. Konsep Corporate Social Responsibility

Konsep CSR sebagai salah satu tonggak penting dalam manajemen

korporat. Meskipun konsep CSR baru dikenal pada awal tahun 1970-an,

namun konsep tanggung jawab sosial sudah dikemukakan oleh Howard R.

Bowen pada tahun 1953 (Kartini, 2009:5).

Menurut Carroll dalam Kartini (2009:14), konsep CSR memuat

komponen-komponen sebagai berikut:

Page 35: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

19

1) Economic responsibilities

Tanggung jawab sosial perusahaan yang utama adalah tanggung jawab

ekonomi karena lembaga bisnis terdiri dari aktivitas ekonomi yang

menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat secara menguntungkan.

2) Legal responsibilities

Masyarakat berharap bisnis dijalankan dengan mentaati hukum dan

peraturan yang berlaku yang pada hakikatnya dibuat oleh masyarakat

melalui lembaga legislatif.

3) Ethical responsibilities

Masyarakat berharap perusahaan menjalankan bisnis secara etis yaitu

menunjukan refleksi moral yang dilakukan oleh pelaku bisnis secara

perorangan maupun kelembagaan untuk menilai suatu isu dimana

penilaian ini merupakan pilihan terhadap nilai yang berkembang dalam

suatu masyarakat.

4) Discretionary responsibilities

Masyarakat mengharapkan keberadaan perusahaan dapat memberikan

manfaat bagi mereka.

Perkembangan CSR secara konseptual menurut (Nurlela dan Islahuddin,

2008:2) mulai dibahas sejak tahun 1980-an yang disebabkan oleh hal-hal

sebagai berikut:

1) Runtuhnya tembok Berlin yang merupakan simbol tumbangnya paham

komunis dan bergantinya ke imperium kapitalisme secara global.

Page 36: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

20

2) Meluasnya operasi perusahaan multinasional di negara berkembang

sehingga dituntut memperhatikan keadaan sosial, lingkungan dan

hakasasi manusia.

3) Globalisasi dan berkurangnya peran pemerintah telah menyebabkan

munculnya lembaga sosial masyarakat (LSM) yang lebih

memperhatikan isu kemiskinan sampai kekhawatiran punahnya spesies

tumbuhan dan hewan akibat ekosistem yang semakin labil.

4) Kesadaran perusahaan akan pentingnya citra perusahaan dalam

membawa perusahaan menuju bisnis berkelanjutan.

Selain itu menurut Deegan dalam Ghozali dan Chariri (2007) alasan yang

mendorong praktik pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan

antara lain:

1) Mematuhi persyaratan yang ada dalam Undang-undang

2) Pertimbangan rasionalitas ekonomi

3) Mematuhi pelaporan dan proses akuntabilitas

4) Mematuhi persyaratan peminjaman

5) Mematuhi harapan masyarakat

6) Konsekuensi ancaman atas legitimasi perusahaan

7) Mengelola kelompok stakeholder tertentu

8) Menarik dana investasi

9) Mematuhi persyaratan industry

10) Memenangkan penghargaan pelaporan

Page 37: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

21

Menurut The World Business Council for Sustainable Development,

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui kerja

sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka,

komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas

kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun

untuk pembangunan.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility

(CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk

berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

ekonomi, sosial dan lingkungan. Pertanggungjawaban sosial perusahaan

diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Report.

Sustainability Report atau laporan berkelanjutan adalah suatu laporan

yang bersifat non financial yang dapat dipakai sebagai acuan oleh

perusahaan untuk melihat pelaporan dari dimensi sosial, ekonomi, dan

lingkungan. Sustainability report menjadi dokumen strategi yang berlevel

tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang Sustainability

Development yang membawanya menuju kepada core business dan sektor

industrinya serta mendorong para investor terutama pihak asing untuk

Page 38: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

22

menanamkan investasinya pada perusahaan yang telah menerapkan CSR

dengan baik (Effendi, 2009:109).

c. Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan

Laporan tahunan berisi pengungkapan informasi yang dapat membantu

stakeholders dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diungkapkan

tidak hanya berupa informasi keuangan saja, tetapi juga berupa informasi

non keuangan. Selain digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,

pengungkapan dalam laporan tahunan juga digunakan sebagai bentuk

akuntabilitas manajemen atas kinerjanya sebagai pengelola perusahaan

kepada investor sebagai pemilik.

Di Indonesia, BAPEPAM telah mengatur bentuk dan isi laporan tahunan

yang wajib diungkapkan melalui Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga

Keuangan No.KEP-134/BL/2006 peraturan X.K.6 tanggal 07 Desember

2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau

perusahaan-perusahaan publik. Dalam ketentuan umum bentuk dan isi

laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan,

dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan

pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas

laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit.

Hal itu menunjukkan bahwa setiap perusahaan di Indonesia wajib

membuat laporan tahunan perusahaan yang terdiri dari:

Page 39: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

23

1. Ikhtisar data keuangan penting

2. Laporan dewan komisaris

3. Laporan dewan direksi

4. Profil perusahaan

5. Analisis dan pembahasan manajemen

6. Tata kelola perusahaan

7. Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan

8. Laporan keuangan yang telah diaudit

Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi

dua bagian yaitu pengungkapan wajib (Mandatory Disclosure) dan

pengungkapan sukarela (Voluntary Disclosure). Pengungkapan wajib

merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi

yang berlaku (peraturan mengenai pengungkapan laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan ketua BAPEPAM No.SE-

02/PM/2002. Sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas

manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan

informasi lainnya yang dipandang relevan untuk keputusan oleh para

pemakai laporan keuangan tersebut.

Selain itu di Indonesia pengungkapan dalam laporan keuangan baik yang

bersifat wajib maupun sukarela telah diatur dalam PSAK No.1. Setiap

pelaku ekonomi selain berusaha untuk kepentingan pemegang saham dan

berfokus pada pencapaian laba disamping itu juga mempunyai tanggung

Page 40: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

24

jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, dan hal itu perlu diungkapkan

dalam laporan tahunan, sebagaimana dinyatakan oleh Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009) Paragraf kedua belas:

Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan

mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added

statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup

memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan

sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi

Keuangan.

PSAK No. 1 (revisi 2009) tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang

ada di Indonesia diberi suatu kebebasan dalam mengungkapkan informasi

tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan keuangan tahunan

perusahaan.

d. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) atau sering kali disebut

sebagai tanggung jawab sosial perusahaan telah banyak disampaikan oleh

para pakar maupun lembaga internasional. Magnan dan Ferrel

mengartikannya sebagai perilaku bisnis, di mana pengambilan keputusannya

mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan memberikan perhatian secara

lebih seimbang terhadap kepentingan stakeholders yang beragam

(Mursitama dan Tirta, 2011:23). Dalam implementasi praktik CSR di sebuah

entitas, perusahaan harus membuat laporan untuk mempertanggungjawabkan

kegiatan sosial yang telah dilakukan entitas tersebut. Laporan tanggung

jawab sosial merupakan laporan aktivitas tanggung jawab sosial yang telah

Page 41: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

25

dilakukan perusahaan baik berkaitan dengan perhatian masalah dampak

sosial maupun lingkungan. Laporan tersebut dilampirkan dalam laporan

tahunan (annual report) yang dipertanggungjawabkan direksi sebagai agen

di depan sidang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Association of

Chartered Certified Accountants (ACCA) menyatakan bahwa

pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan

Sustainability Reporting, yang merupakan pelaporan mengenai kebijakan

ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan

produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable

development).

Sustainability Reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi,

lingkungan dan pengaruh sosial terhadap kinerja organisasi. Badan yang

aktif menerbitkan pedoman bagi perusahaan terkait pengungkapan

lingkungan hidup adalah Global Reporting Initiative (GRI). Dalam Standar

GRI indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen utama yaitu:

1) Ekonomi

2) Lingkungan hidup

3) Sosial yang mencakup hak asasi manusia, praktek ketenagakerjaan dan

lingkungan kerja, tanggung jawab produk, dan masyarakat.

Ada berbagai motivasi yang mendorong manajer secara sukarela

mengungkapkan informasi sosial dan lingkungan. Di Indonesia pada

khususnya, peraturan terkait mengenai pengungkapan informasi tanggung

Page 42: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

26

jawab sosial dan lingkungan telah diatur dalam peraturan pemerintah pada

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74. Sejalan dengan UU No.40

Tahun 2007, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-

134/BL/2006 juga mewajibkan perusahaan untuk mengungkapan informasi

terkait tata kelola perusahaan dimana di dalamnya juga menjelaskan uraian

mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung

jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan pada laporan

tahunan perusahaan.

e. General Reporting Initiative (GRI)

Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah jaringan berbasis

organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak

menggunakan kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus

menerus melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia. Terdapat 6

indikator di dalam GRI dan jumlah pengungkapannya ada 78 item

(Sembiring, 2005:393). Berikut item-item yang digunakan dalam :

1) Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator)

(a) Perolehan distribusi nilai ekonomi

(b) Implikasi finansial akibat perubahan iklim

(c) Dana pensiun karyawan

(d) Bantuan financial dari pemerintah

(e) Standar upah minimum

(f) Rasio pemasok lokal

Page 43: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

27

(g) Rasio karyawan lokal

(h) Pengaruh pembangunan infrastruktur

(i) Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung

2) Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator)

(a) Pemakaian material

(b) Pemakaian material daur ulang

(c) Pemakaian energi langsung

(d) Pemakaian energi tidak langsung

(e) Penghematan energi

(f) Inisiatif penyediaan energi terbaru

(g) Inisiatif mengurangi energi tidak langsung

(h) Pemakaian air

(i) Sumber air yang terkena dampak

(j) Jumlah air daur ulang

(k) Kuasa tanah di hutan lindung

(l) Perlindungan keanekaragaman hayati

(m) Pemulihan habitat

(n) Strategi menjaga keanekaragaman hayati

(o) Spesies yang dilindungi

(p) Total gas rumah kaca

(q) Total gas tidak langsung yang berhubungan dengan gas rumah

kaca

Page 44: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

28

(r) Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca

(s) Pengurangan emisi ozon

(t) Jenis-jenis emisi udara

(u) Kualitas pembuangan air dan lokasinya

(v) Klasifikasi limbah dan metode pembuangan

(w) Total biaya dan jumlah yang tumpah

(x) Limbah berbahaya yang ditransportasikan

(y) Keanekaragaman hayati

(z) Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan

(aa) Persentase produk yang terjual dan materi kemasan dikembalikan

berdasarkan kategori

(bb) Nilai moneter akibat pelanggaran peraturan dan hukum

lingkungan hidup

(cc) Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi

produk

(dd) Biaya dan investasi perlindungan lingkungan

3) Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance

indicator)

(a) Jumlah karyawan

(b) Tingkat perputaran karyawan

(c) Kompensasi bagi karyawan tetap

(d) Perjanjian kerja sama

Page 45: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

29

(e) Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional

(f) Majelis kesehatan dan keselamatan kerja

(g) Tingkat kecelakaan kerja

(h) Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

(i) Kesepakatan kesehatan dan keselamatan kerja

(j) Rata-rata jam pelatihan

(k) Program persiapan pensiun

(l) Penilaian kinerja dan pengembangan karir

(m) Keanekaragaman karyawan

(n) Rasio gaji dasar pria terhadap wanita

4) Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance

indicator)

(a) Perjanjian dan investasi menyangkut HAM

(b) Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM

(c) Pelatihan karyawan tentang HAM

(d) Kasus diskriminasi

(e) Hak berserikat

(f) Pekerja di bawah umur

(g) Pekerja paksa

(h) Tenaga keamanan terlatih HAM

(i) Pelanggaran hak penduduk asli

Page 46: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

30

5) Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)

(a) Dampak program pada komunitas

(b) Hubungan bisnis dan resiko korupsi

(c) Pelatihan anti korupsi

(d) Pencegahan tindakan korupsi

(e) Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik

(f) Sumbangan untuk partai politik

(g) Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha

(h) Hukuman atau denda pelanggaran peraturan perundangan

6) Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance

indicator)

(a) Perputaran dan keamanan produk

(b) Pelanggaran peraturan dampak produk

(c) Informasi kandungan produk

(d) Pelanggaran penyediaan info produk

(e) Tingkat kepuasan pelanggan

(f) Kelayakan komunikasi pemasaran

(g) Pelanggaran komunikasi pemasaran

(h) Pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan

(i) Denda pelanggaran pengadaan dan penggunaan produk

Page 47: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

31

2. Good corporate governance

Good corporate governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

ekonomi pasar. Dimana ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap

perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu

negara. Penerapan GCG dapat mendorong terciptanya persaingan yang sehat

dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh

perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang

pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. Penerapan GCG

juga diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good

governance pada umumnya di Indonesia. Saat ini Pemerintah sedang berupaya

untuk menerapkan good governance dalam birokrasinya dalam rangka

menciptakan pemerintah yang bersih dan berwibawa.

Pengertian Corporate Govercance yang dikutip dalam (Effendi, 2009:1)

“Corporate governance is a company’s system of internal control, wich

has as its principal aim the management of risk that are significant to the

fulfillment of its business objectives, with a view to safeguarding the

companiy’s assets and enhancing over time the value of the shareholders

investment”.

Corporate governance adalah suatu sistem pengendalian internal

perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan

guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan asset perusahaan dan

meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang.

Page 48: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

32

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)

mendefinisikan corporate governance sebagai berikut:

“Corporate governance is the system by which business corporations are

directed and controlled. The corporate governance structure specifies the

distribution of right and responsibilities among different participants in the

corporation, such as the board, managers, shareholders and other

stakeholders, and spells out the rules and procedures for making decisions on

corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which

the company objectives are set, and the means of attaining those objectives

and monitoring performance” (OECD, 1999:9).

OECD melihat corporate governance sebagai suatu sistem dimana

sebuah perusahaan atau entitas bisnis diarahkan dan diawasi. Sejalan dengan

itu, maka struktur dari corporate governance menjelaskan distribusi hak-hak

dan tanggung jawab dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah

bisnis, yaitu antara lain dewan komisaris dan direksi, manajer, pemegang

saham, serta pihak-pihak lain yang terkait sebagai stakeholders. Selanjutnya,

struktur dari corporate governance juga menjelaskan bagaimana aturan dan

prosedur dalam pengambilan dan pemutusan kebijakan sehingga dengan

melakukan itu semua maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerjanya

dapat dipertanggungjawabkan dan dilakukan dengan baik.

Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan Good Corporate Governance

(GCG) sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah yang wajib dipenuhi,

yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi

secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang

Page 49: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

33

berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar

secara keseluruhan.

Menurut FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia) dalam

Kuncoro (2006:186) Corporate Governance didefinisikan sebagai

seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus

(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para

pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan

hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang

mengendalikan perusahaan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, secara umum dapat

disimpulkan bahwa CGC pada dasarnya merupakan suatu hal yang berkaitan

dengan pengambilan keputusan yang efektif yang bersumber dari budaya

perusahaan, etika, sistem nilai, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi

yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan dan

menghindari benturan kepentingan antara kepentingan ekonomi, serta untuk

mengatur dan mengendalikan perusahaan (Alijoyo, 2004:31). Dengan

demikian, GCG dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan sehingga proses

pelaksanaan kinerja yang ada dalam perusahaan dapat berjalan efektif dan

terjadi keseimbangan kepentingan diantara pihak-pihak yang saling terkait di

dalamnya, tidak terkecuali hubungan dengan publik atau masyarakat.

Dari uraian diatas menyatakan bahwa Corporate Governance dapat

didefinisikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ

Page 50: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

34

perusahaan (pemegang saham/pemilik modal, komisaris/dewan pengawas,

dan direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas

perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang

dengan tetap memerhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan

peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika (Komalasari, 2014:4).

Dengan penerapan Good Corporate Governance diyakini dapat menciptakan

kondisi yang kondusif dan landasan yang kokoh untuk menjalankan

operasional perusahaan dengan baik, efisien, dan menguntungkan.

3. Mekanisme Corporate Governance

a. Dewan Komisaris Independen

Istilah dan keberadaan Komisaris Independen baru muncul setelah

terbitnya surat edaran Bapepam Nomor: SE03/PM/2000 dan Peraturan

Pencatatan Efek Nomor 339/BEJ/07-2001 tgl 21 Juli 2001. Menurut

ketentuan tersebut perusahaan publik yang tercatat di bursa wajib memiliki

beberapa anggota dewan komisaris yang memenuhi kualifikasi sebagai

komisaris independen. Keberadaan komisaris independen ini rupanya

berhubungan dengan ketentuan penyelenggaraan pengelolaan perusahaan

yang baik (GCG), yaitu jumlah komisaris independen adalah sekurang-

kurangnya 30% dari seluruh jumlah anggota komisaris.

Page 51: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

35

Beberapa kriteria lainnya tentang komisaris independen berdasarkan

Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep29/PM/2004 tentang pembentukan

dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit Nomor IX.I5 adalah sebagai

berikut:

a) Komisaris Independen tidak memiliki saham baik langsung

maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik;

b) Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

emiten atau perusahaan publik, komisaris, dan direksi;

c) Komisaris Independen harus berasal dari luar emiten atau

perusahaan publik;

d) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak

langsung yang berkitan dengan kegiatan usaha emiten atau

perusahaan publik.

Fungsi dewan komisaris termasuk anggota komisaris independen adalah

mencakup dua peran sebagai berikut:

1) Mengawasi Direksi perusahaan dalam mencapai kinerja dalam business

plan dan memberikan nasehat kepada direksi mengenai penyimpangan

pengelolaan usaha yang tidak sesuai dengan arah yang ingin dituju oleh

perusahaan.

2) Memantau penerapan dan efektivitas dari praktek GCG.

Page 52: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

36

Terkait dengan bentuk dewan dalam sebuah perusahaan, terdapat dua

sistem yang berbeda yang berasal dari dua sistem hukum berbeda, yaitu

Anglo saxon dan continental eropa. Sistem hukum anglo saxon mempunyai

sistem satu tingkat atau one tier system. Di sini perusahaan hanya

mempunyai satu dewan direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi

antara manajer atau pengurus senior (direktur eksekutif) dan direktur

independen yang bekerja dengan prinsip paruh waktu (non direktur

eksekutif). Pada dasarnya yang disebut belakangan ini diangkat karena

kebijakannya, pengalamannya dan relasinya. Negara-negara dengan one tier

system misalnya Amerika serikat dan Inggris.

Sistem hukum Continental Eropa mempunyai sistem dua tingkat atau

two tier system. Disini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu

dewan pengawas (dewan komisaris) dan dewan manajemen (dewan direksi),

dimana dewan direksi mengelola dan mewakili perusahaan di bawah

pengarahan dan pengawasan dewan komisaris. Dalam sistem two tiers

system, anggota dewan direksi dianggak dan setiap waktu dapat diganti oleh

badan pengawas (dewan direksi). Dewan direksi juga harus memberikan

informasi kepada dewan komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan

oleh dewan komisaris, sehingga dewan komisaris terutama bertanggung

jawab untuk mengawasi tugas-tugas manajemen. Dalam hal ini dewan

komisaris tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen dan

tidak boleh melakiti perusahaan dengan pihak ketiga (Sari et al, 2013).

Page 53: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

37

Forum Corporate Governance Indonesia (2002) mengemukakan bahwa

ada dua sistem manajemen yang berbeda yang mengakibatkan berbedanya

sistem pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris. Perbedaan dari

kedua system tersebut adalah pada tingkat pengawasan, yaitu satu tingkat

pengawasan (one tier sistem) dan dua tingkat (two tier sistem).

1) Sistem Satu Tingkat (One Tier Sistem)

Sistem ini menggunakan satu sistem pengawasan. Biasanya

perusahaan hanya memiliki satu dewan direksi yang umumnya

merupakan kombinasi antara manajer atau pengurus senior (Direktur

Eksekutif) dan direktur independen yang bekerja dengan prinsip paruh

waktu (Non-Direktur Eksekutif). Sistem satu tingkat ini berasal dari

sistem hukum Anglo Saxon dan negara yang menerapkan sistem ini

antara lain adalah Amerika Serikat dan Inggris.

2) Sistem Dua Tingkat (Two Tier Sistem)

Sistem ini menggunakan dua sistem pengawasan yang terpisah.

Dalam sistem ini perusahaan memiliki dua badan terpisah yaitu

Dewan Pengawas (Dewan Komisaris) dan Dewan Manajemen (Dewan

Direksi). Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan mengarahkan

dewan direksi, yang mana dewan direksi ini bertugas untuk mengelola

dan mewakili perusahaan (FCGI, 2002).

Di Indonesia two tier sistem diterapkan dengan beberapa

penyesuaian. Dewan komisaris tidak secara langsung membawahi

Page 54: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

38

dewan direksi, namun memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk

mengawasi dan memberi nasehat kepada dewan direksi (KNKG,

2006). Dewan komisaris di Indonesia tidak berhak mengangkat dan

memberhentikan direksi, karena posisi yang sejajar di antara

keduanya, tidak seperti Continental Europe. Berdasarkan Undang-

undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dewan

komisaris hanya berhak memberhentikan anggota direksi secara

sementara, bukan bersifat tetap.

Dewan komisaris dapat terdiri dari komisaris yang tidak berasal

dari pihak terafiliasi dikenal sebagai komisaris independen dan

komisaris yang terafiliasi. Komisaris yang terafiliasi adalah pihak

yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan

pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan komisaris

lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. Mantan anggota direksi dan

dewan komisaris yang terafiliasi serta karyawan perusahaan, untuk

jangka waktu tertentu termasuk dalam kategori terafiliasi (KNKG,

2006).

b. Kepemilikan Institusional

Pemegang saham institusional biasanya berbentuk entitas seperti

perbankan, asuransi, dana pensiun, reksa dana, dan institusi lain. Investor

institusional umumnya merupakan pemegang saham yang cukup besar

karena memiliki pendanaan yang besar. Tingkat kepemilikan institusional

Page 55: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

39

yang tinggi menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar untuk

menghalangi perilaku opportunistic manajer. Menurut Mursalim (2007),

kepemilikan institusional dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengurangi

masalah keagenan dengan meningkatkan proses monitoring. Pemegang

saham institusional juga memiliki opportunity, resources, dan expertise

untuk menganalisis kinerja dan tindakan manajemen. Investor institusional

sebagai pemilik sangat berkepentingan untuk membangun reputasi

perusahaan.

Kepemilikan institusional umumnya dapat bertindak sebagai pihak

yang memonitor perusahaan (Novita dan Djakman, 2008). Contoh kontrol

yang dapat diberikan adalah memberikan arahan dan masukan kepada

manajemen ketika manajemen tidak melakukan aktivitas positif seperti

pengungkapan CSR untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Hal ini

penting untuk dilakukan karena akan berdampak positif bagi keberlanjutan

perusahaan di masa mendatang.

c. Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing (foreign shareholding) adalah jumlah saham yang

dimiliki oleh pihak asing (luar negeri) baik oleh individu maupun lembaga

terhadap saham perusahaan di Indonesia. Selama ini kepemilikan oleh pihak

asing merupakan pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan

CSR (Sari, 2014:6).

Page 56: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

40

Menurut Puspitasari dalam Sari (2014:6), perusahaan yang memiliki

kepemilikan saham asing cenderung memberikan pengungkapan yang lebih

luas dibandingkan yang tidak. Hal ini disebabkan beberapa alasan. Pertama,

perusahaan asing terutama dari Eropa dan Amerika lebih mengenal konsep

praktik dan pengungkapan CSR. Kedua, perusahaan asing mendapatkan

pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di

luar negeri. Ketiga, perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem

informasi yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan

kebutuhan perusahaan induk. Keempat, kemungkinan permintaan informasi

yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan.

Jika dilihat dari sudut pandang stakeholder, pengungkapan CSR

merupakan alat yang dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan

terhadap lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, apabila perusahaan

memiliki kontrak dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan

trade, maka perusahaan akan lebih didukung dalam melakukan

pengungkapan tanggung jawab sosial (Ririn, 2011).

d. Ukuran Perusahaan

Secara umum ukuran perusaahan (organization size) dapat diartikan

sebagai bentuk perbandingan besar atau kecilnya suatu objek. Ukuran

perusahaan (size) merupakan suatu skala yang berfungsi untuk

mengklasifikasikan besar kecilnya entitas bisnis yang dinyatakan dalam

Page 57: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

41

ukuran nominal. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset, volume

penjualan, dan kapitalisasi pasar (Komalasari, 2014:7).

Menurut Sobirin dalam Febryana (2013: 5) ukuran perusahaan dapat

dilihat berdasarkan jumlah karyawan, jumlah penjualan dan jumlah asset

yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Size merupakan salah atribut yang

telah sering dihubungkan dangan pelaporan keuangan. Semakin banyak

jumlah karyawan, jumlah penjualan, dan jumlah aset semakin besar pula

ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan

ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan

tersebut. Semakin banyak jumlah karyawan maka semakin besar perusahaan

tersebut, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang,

dan semakin besar jumlah asset maka semakin banyak modal yang ditanam.

Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan

kapitalisasi pasar. Ketiga variabel ini digunakan karena dapat mewakili

seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aset, maka semakin

banyak modal yang ditanamkan. Semakin besar penjualan, maka semakin

banyak perputaran uang dan kapitalisasi pasar (Hikmah, 2011:10).

e. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba

bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam

mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di

Page 58: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

42

masa mendatang (Astuti, 2004:29). Profitabilitas adalah faktor yang

memberikan kebebasan dan fleksibelitas kepada manajemen untuk

melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program

tanggung jawab sosial secara lebih luas (Heinze, 1976). Hubungan antara

profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan

pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Bowman &

Haire (1976) menyimpulkan, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas

perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Anggraini,

2006:10).

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

(profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan kepada

masing-masing pemegang saham. Profitabilitas menggambarkan

kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan

seluruh modal yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pernyataan Shapiro

dalam Hermuningsih (2013:116)

“Profitability ratios measure managements objectiveness as indicated

by return on sales, assets and owners equity.”

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para

investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk

menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan

dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang

Page 59: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

43

rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi

perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas

efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Menurut Brigham (1993:79)

“Profitability is the net result of a large number of policies and

decision. The ratio examined thus far reveal some interesting thing about

the wry the firm operates, but the profitability ratio show the combined

objects of liquidity, asset management, and debt management on

operating mult.”

Rasio profitabilitas menurut Kasmir dalam Komalasari (2014:5)

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atas

penjualan, aset bersih perusahaan maupun modal sendiri (shareholders

equity). Rasio ini dapat dilakukan dengan membandingkan berbagai

komponen yang ada di laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba

rugi. Tujuannya untuk melihat perkembangan perusahaan dalam rentang

waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan. Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum, profitabilitas diukur menggunakan rasio return on

assets (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), dan

tingkat efisiensi Bank.

Page 60: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

44

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan

Corporate Social Responsibility di dalam Laporan Sustainability sudah dilakukan

meski dengan judul yang tidak sama dan hasilnya masih beragam. Hal inilah yang

memotivasi lahirnya skripsi ini. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian

terdahulu mengenai Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam

Laporan Sustainability.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(tahun) Judul penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Trisnawati

(2014) Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas,

Leverage, Ukuran

Dewan Komisaris

dan Kepemilikan

Manajerial

Terhadap

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

(CSR) Industri

Perbankan di

Indonesia

1. Variabel

dependen luas

pengungkapan

CSR.

2. Variabel

independen

yaitu Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas.

1. Variabel

independen

yaitu

leverage,

kepemilikan

manajerial,

dan dewan

komisaris

1. Ukuran

perusahaan

berpengaruh

signifikan

terhadap

pengungkapan

CSR.

2. Profitabilitas,

leverage, ukuran

dewan

komisaris, dan

kepemilikan

manejerial tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pengungkapan

CSR.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 61: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

45

Tabel 2.1 (lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Bersambung pada halaman berikutnya

No Peneliti

(tahun) Judul penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Indraswari

dan Astika

(2015)

Pengaruh

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan dan

Kepemilikan

Saham Publik

Terhadap

Pengungkapan

CSR.

1. Menggunakan

variabel

dependen

Pengungkapan

CSR

2. Variabel

independen

Ukuran

Perusahaan

dan

Profitabilitas

1. Menggunakan

variabel

independen

kepemilikan

saham publik.

Profitabilitas, ukuran

perusahaan dan

kepemilikan saham publik

berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR

3. Hastuti

(2014)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Pertumbuhan

Perusahaan, dan

Tipe Industri

Terhadap

Pengungkapan

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

dalam Laporan

Tahunan

1. variabel

dependen

yaitu

pengungkapan

Tanggung

Jawab Sosial

dan variabel

independen

Ukuran

Perusahaaan.

1. Menggunakan

variabel

independen

adalah

Pertumbuhan

Perusahaan,

dan Tipe

Industri.

Ukuran perusahaan dan

Tipe industri berpengaruh

signifikan positif terhadap

pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan

tidak

berpengaruh signifikan

terhadap

pengungkapan tanggung

jawab

sosial perusahaan.

4. Sriayu &

Mimba

(2013)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan

Terhadap

Corporate Sosial

Responsibility

Diclosure.

1. Variabel

dependent luas

pengungkapan

CSR Variabel

independen

yaitu size

board of

commissioners

, foreign

ownership dan

profitability.

1. Variabel

independen

leverage,

public

ownership.

Leverage, size of board of

commissioners dan

profitability tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Corporate Social

Responsibility Disclosure

dan Company Size, foreign

ownership dan public

ownership berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap CSRD.

Page 62: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

46

Tabel 2.1 (lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Bersambung pada halaman berikutnya

No Peneliti

(tahun) Judul penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Komalasari

& Anna

(2014)

Pengaruh

Mekanisme

Corporate

Governance,

Ukuran Perusahaan

dan Profitabilitas

Perusahaan

Terhadap Luas

Pengungkpan

Corporate Social

Responsibility (Studi Pada

Perusahaan

Perbankan yang

Listing di Bursa Efek

Indonesia Tahun

2008-2011).

1. Variabel

dependen yaitu

luas

pengungkapan

CSR dan

Variabel

independen

yaitu

Corporate

Governance,

Ukuran

Perusahaan

dan

Profitabilitas.

1. Sampel tahun

2008-2011

pada

perusahaan

perbankan

2. Metode

penelitian ini

adalah model

regresi data

panel.

3. Variabel

independen

yaitu

kepemilikan

mnajerial.

Komposisi dewan

komisaris

independen,

kepemilikan

institusional,

kepemilikan

manajerial, dan

profitabilitas tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

pengungkapan CSR

sedangkan ukuran

perusahaan

berpengaruh

signifikan terhadap

pengungkapan

CSR.

6. Ekowati et

al.

(2014)

Pengaruh

Profitabilitas,

Likuiditas, Growth,

dan Media

Exposure Terhadap

Pengungkapan

Tanggungjawab

Sosial Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di BEI

Tahun 2010-2012)

1. Menggunakan

variabel

independen

yaitu

profitabilitas

dan variabel

dependen

pengungkapan

tanggung

jawab sosial

perusahaan

1. Menggunakan

variabel

independen

likuiditas,

growth dan

media

exposure

2. Objek

penelitian

pada

perusaahan

manufaktur di

BEI tahun

2010-2012

Profitabilitas dan

media exposure

berpengaruh

terhadap

pengungkapan

tanggung jawab

sosial perusahaan

sedangkan likuiditas

dan growth tidak

berpengaruh

terhadap

pengungkapan

tanggungjawab

sosial perusahaan

Page 63: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

47

Tabel 2.1 (lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(tahun)

Judul

penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. Sari et al .

(2013)

Pengaruh

Kepemilikan

Institusional,

Komposisi

Dewan

Komisaris,

Kinerja

Perusahaan

terhadap Luas

Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility di

dalam

Sustainability

Report pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di BEI

1. Variabel

dependent luas

pengungkapan

CSR dan

variabel

independen

yaitu

kepemilikan

institusional

2. Menggunakan

laporan

sustainability.

1. Sampel tahun

2000-2011.

2. Variabel

independen

yaitu kinerja

perusahaan

dan komposisi

dewan

komisaris.

kepemilikan

institusional, ROE

dan ROI

berpengaruh

terhadap luas

pengungkapan

CSR. Sedangkan

Komposisi dewan

komisaris dan

ukuran perusahaan

tidak memiliki

pengaruh terhadap

luas pengungkapan

Corporate Social

Responsibility.

8. Putri (2013)

Pengaruh

Corporate

Governance dan

Karakteristik

Perusahaan

Terhadap

Pengungkapan

Tanggung

Jawab Sosial di

dalam

sustainability

Report

1. Variabel

dependent luas

pengungkapan

CSR dan

variabel

independen

yaitu

corporate

governance

dan ukuran

perusahaan

2. Menggunakan

laporan

sustainability.

1. Menggunakan

tahun

penelitian dari

2008-2011

2. variabel

independen

yaitu umur

perusahaan

dan

kepemilikan

manajerial.

Komisaris

Independen dan

ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

terhadap

pengungkapan

CSR perusahaan di

dalam SR

sedangkan

kepemilikan asing

dan umur

perusahaan

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap CSR

perusahaan di

dalam (SR)

Bersambung pada halaman beriku

Page 64: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

48

Tabel 2.1 (lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(tahun) Judul penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9. Servaes and

Tamayo

(2013)

The Impact of

Corporate Social

Responsibility on

Firm Value: The

Role of Customer

Awareness

1. Menggunakan

variabel

tanggung

jawab sosial

perusahaan

1. Menggunakan

variabel

dependen nilai

perusahaan.

tanggung jawab

sosial perusahaan

( CSR ) dan nilai

perusahaan

berhubungan

positif untuk

perusahaan

dengan kesadaran

pelanggan yang

tinggi. Bukti ini

konsisten dengan

pandangan bahwa

kegiatan CSR

dapat menambah

nilai perusahaan

10. Emilsson,

Classo dan

Bredmar

(2012)

CSR and the quest

for profitability–

using Economic

Value Added to

trace profitability

1. Menggunakan

variabel

dependent

yaitu

Corporate

Social

Resposibility

1. Menggunakan

perhitungan

Economic

Value Added.

CSR memiliki

dampak positif

pada penciptaan

nilai perusahaan

dan reputasi

perusahaan adalah

positif dimana

dipengaruhi oleh

Corporate Social

Responsibility

Page 65: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

49

D. Kerangka Penelitian

V

Gambar 2.1

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas

Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tangung Jawab Sosial dalam Laporan

Sustinability (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Listing di BEI tahun 2010-2013)

Metode Analisis: Uji Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Saran

Basic Teori: Agency Theory, Legitimacy Theory, Stakeholders Theory

Komposisi Dewan Komisaris(X1)

Ratnasari (2011), Sudana dan Arlindania

(2011), Kusuma et al.(2014)

Kepemilikan institusional (X2)

Sari et al. (2013)

Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial ( Y ) di dalam

sustainability report

Sembiring (2005)

Kepemilikan Asing (X3)

Putri (2013) dan Kusuma et al. (2014)

Ukuran perusahaan (X4)

Ratnasari (2011) dan Putri (2013)

Profitabilitas perusahaan (X5)

Ratnasari (2011)

Page 66: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

50

E. Hipotesis

1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam Laporan Sustainability

Seperti yang telah dijelaskan oleh Surya dan Yustiavandana

(2006:135) bahwa komisaris independen adalah komisaris yang berasal

dari luar perusahaan bukan anggota manajemen, pemegang saham

mayoritas, ataupun pejabat perusahaan dan tidak mempunyai hubungan

langsung maupun tidak langsung terhadap internal perusahaan. Proporsi

komisaris independen merupakan rasio komisaris independen terhadap

seluruh anggota dewan komisaris. Keberadaan dewan komisaris independen

sebagai salah satu fungsi dalam tata kelola perusahaan yang dalam

mengevaluasi strategi perusahaan dan mengawasi manajemen diharapkan

dapat memberikan tekanan pada perusahaan untuk mengungkapkan CSR

yang lebih luas dalam rangka mewujudkan prinsip GCG yaitu responsibility.

Penelitian yang dilakukan oleh Sudana dan Arlindania (2011)

menyimpulkan bahwa dewan komisaris independen di perusahaan telah

melakukan pengawasan yang sangat baik terhadap pengurusan perseroan

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Selain itu kedudukan dewan

komisaris independen di perusahaan merupakan perwakilan dari

masyarakat sehingga komisaris independen akan mendukung kegiatan-

kegiatan perusahaan dalam melaksanakan dan pengungkapan aktivitas

corporate social responsibility yang dapat meningkatkan kesejahteraan

Page 67: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

51

masyarakat sekitar perusahaan dan mengungkapkannya di laporan

tahunan perusahaan.

Dari uraian di atas di harapkan semakin besar presentase komisaris

independen, maka akan meningkatkan aktivitas pengawasan dan

pengungkapan corporate sosial responsibility yang lebih luas. maka

hipotesis yang diajukan adalah :

H1 : Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap

pengungkapan Corporate Social Rersponsibility di dalam

laporan sustainability.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam Laporan Sustainability.

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh

institusi keuangan, seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan

asset management. Struktur kepemilikan yang terkonsentrasi oleh institusi

akan memudahkan pengendalian terhadap perusahaan, sehingga akan

berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Menurut Sari et al.

(2013:485) Kepemilikan institusional merupakan mekanisme corporate

governance yang dapat meningkatkan kualitas keputusan investasi dalam

tanggung jawab sosial, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan

dalam jangka panjang.

Page 68: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

52

Investor institusional umumnya merupakan pemegang saham yang

cukup besar karena memiliki pendanaan yang besar. Investor institusional

memiliki power dan experience serta bertanggungjawab dalam

menerapkan prinsip corporate governance untuk melindungi hak dan

kepentingan seluruh pemegang saham sehingga mereka menuntut

perusahaan untuk melakukan komunikasi secara transparan. Salah satu

prinsip corporate governance adalah responsibillitas dan transparansi

atau keterbukaan informasi. Sehingga pengungkapan CSR akan didukung

oleh investor institusional karena pengungkapan CSR sendiri merupakan

bentuk komunikasi perusahaan terhadap stakeholder bahwa perusahaan

bertanggung jawab kepada seluruh stakeholder atas dampak operasional

perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.

Penelitian yang dilakukan oleh Purnama et al. (2014) menyatakan

bahwa perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar mampu

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor

institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer

dan lebih mampu memonitor kinerja manajer. Berdasarkan uraian di atas,

maka hipotesis yang diajukan yaitu:

H2 : Kepemilikan saham institusional berpengaruh terhadap

pengungkapan Corporate Social Resposibility di dalam

laporan sustainability

Page 69: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

53

3. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam Laporan Sustainability

Kepemilikan saham asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak

asing (luar negeri) baik oleh individu maupun lembaga terhadap saham

perusahaan di Indonesia. Selama ini kepemilikan asing merupakan pihak yang

dianggap concern terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Menurut Putri (2013:7) Kepemilikan asing dapat menjadi salah satu

pendukung mekanisme corporate governance, dimana perusahaan dengan

kepemilikan asing ini akan meningkatkan persaingan pasar di Indonesia.

Peningkatan persaingan ini memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

peningkatan teknologi dan perbaikan di dalam corporate governance sehingga

terdapat keselarasan antara kepentingan seperti manajer, investor, dan

stakeholders lainnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Rustiarini (2010) mendukung teori

keagenan menyatakan bahwa kepemilikan asing dalam perusahaan mampu

menjadikan proses monitoring menjadi lebih baik sehingga informasi yang

dimiliki oleh pihak manajemen dapat diberikan secara menyeluruh kepada

stakeholder dan perusahaan akan lebih mendukung dalam pengungkapan CSR

yang lebih luas dengan adanya foreign ownership. Berdasarkan uraian di atas,

maka hipotesis yang diajukan yaitu:

H3 : Kepemilikan saham asing berpengaruh terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability.

Page 70: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

54

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam Laporan Sustainability

Ukuran perusahaan (size) merupakan skala pengukuran atas suatu

perusahaan yang baik dari segi aset maipun unsur lainya. Size sebagai suatu

proksi digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan mengenai informasi lingkungan. Purnama et al. (2014)

menemukan adanya pengaruh antara ukuran perusahaan dengan

pengungkapan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang berukuran lebih besar

cenderung memiliki informasi yang lebih dari pada perusahaan kecil. Dengan

kata lain semakin besar perusahaan besar akan memberikan informasi laba

sekarang lebih rendah dibandingkan perusahaan kecil, sehingga biaya yang

dikeluarkan perusahaan besar untuk pengungkapan informasi sosial lebih

besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan kecil.

Berdasarkan teori agensi, perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang

lebih besar sehingga untuk mengurangi biaya keagenan, maka perusahaan

akan mengungkapkan informasi lebih luas. Di samping itu, perusahaan besar

juga dianggap memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan

pengungkapan CSR dalam sustainability report. Dari uraian di atas maka

hopotesis yang diajukan yaitu:

H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

Corporate Social Reponsibility di dalam laporan sustainability.

Page 71: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

55

5. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Responsibility di dalam Laporan Sustainability.

Seperti yang telah dijelaskan oleh Astuti (2004:34) Profitabilitas

adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya

ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan

kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan

menghasilkan laba saat ini maupun di masa mendatang. Untuk itu perusahaan

harus memperlihatkan kepada investor mengenai laba yang di dapat oleh

perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sudana dan Arlindania (2011)

menyatakan bahwa kemampuan manajemen dengan tanggung jawabnya

dalam menghasilkan laba harus diiringi dengan kemampuan dalam

melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Melalui social disclosure,

perusahaan mengkomunikasikan kepada publik bahwa tidak hanya mencari

laba semata, namun juga peduli kepada lingkungan dan sosialnya. Dalam hal

ini, semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi social

disclosure perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

H5 : Profitabilitas Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

Corporate Social Reponsibility di dalam sustainability report.

Page 72: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu membutuhkan

pengujian untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Menurut

Indrianto & Supomo (1999:12), penelitian kuantitatif menitikberatkan pada

pengujian teori-teori yang diukur melalui hubungan antar variabel dan dianalisis

dengan prosedur stasistik. Pendekatan kuantitatif ini berasal dari data yang

diperoleh dari laporan keuangan sehingga data yang diukur dalam suatu skala

numeric (angka). Sifat dan jenis dari penelitian ini adalah deskriptif dengan

metode yang digunakan berdasarkan survei literatur. Penelitian keilmuan yang

digunakan adalah ekonomi positif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, atau

bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Dilihat dari dimensi waktu yang digunakan, penelitian ini termasuk ke

dalam kelompok data time series dengan periode penelitian selama empat tahun

yaitu tahun 2010 sampai 2013 dengan alasan bahwa pada tahun 2009 telah

berlaku Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas yang

mewajibkan perseroan dengan bidang usaha di bidang atau terkait dengan bidang

sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Page 73: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

57

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi

juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Djatmiko,

2010:50). Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 486 perusahaan

yang secara konsisten dan terdaftar di BEI pada periode 2010 sampai 2013.

2. Sampel

Sampel yang diambil adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek

Indonesia yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu

salah satu teknik pengambilan sampel Non Probabilistic yang dilakukan

berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo,

2002:120). Adapun kriteria dalam penentuan sampel yang akan digunakan

diantaranya adalah:

a. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Selama periode 2010 s.d

2013 dan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan.

b. Perusahaan mencantumkan laporan pertanggungjawaban sosial dalam

annual report maupun sustainability report (SR) selama periode

penelitian.

Page 74: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

58

c. Perusahaan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel

yang digunakan selama periode penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data

yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara

(Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Antara lain:

1. Riset Kepustakaan (library research)

Penelitian ini dilakukan dengan membaca literatur yang ada berupa buku,

jurnal,artikel, surat kabar, diktat kuliah dan berbagai sumber yang

berhubungan dengan topik skripsi yang dibahas.

2. Teknik dokumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dengan download

melalui situs www.idx.co.id dan website perusahaaan.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linear berganda yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan

uji hipotesis yang perhitungannya dilakukan menggunakan software SPSS 22.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel

dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan asing,

ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social

responsibility.

Page 75: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

59

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna (Walpole, 1995:2) atau dapat diartikan sebagai proses

transformasi data penelitian untuk menjelaskan gambaran suatu objek yang

diteliti melalui data sampel atau populasi dengan tujuan memudahkan dalam

memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Statistik

deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nilai rata–rata

(mean), nilai median, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi

(Ghozali, 2013:19). Sedangkan metode analisis data dilakukan dengan

bantuan softwere SPSS 22.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda terhadap data yang

diperoleh dalam penelitian, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi

klasik untuk mendeteksi apakah data dalam penelitian ini terjadi

penyimpangan. Berikut ini ada beberapa uji asumsi klasik yang digunakan:

a. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2013:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

Page 76: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

60

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang

lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya

akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:161)

2) Analisis Statistik

Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai

kurtosis dan nilai skewness dari residual. Uji statistik lain yang dapat

digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non

parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Pedoman pengambilan

keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi

normal berdasarkan uji Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat dari:

a) Nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka distribusi data

adalah tidak normal.

Page 77: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

61

b) Nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, maka distribusi data

adalah normal (Ghozali, 2013:163).

Menurut (Ghozali, 2013:163), pengujian normalitas dengan

menggunakan analisis grafik, baik menggunakan histogram maupun

Normal Probability Plot dapat menyesatkan jika tidak hati-hati. Sebab

terdapat kemungkinan analisis grafik yang secara visual terlihat normal

belum tentu normal secara uji statistik atau sebaliknya. Artinya, antara

orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda dalam

menginterpretasikannya. Maka sangat dianjurkan melakukan uji statistik

untuk melengkapi analisis grafik.

Uji statistik untuk memperkuat uji normalitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov.

Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. >

Alpha.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut (Ghozali, 2013:105), uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel independen. Salah satu cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi

adalah dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor

(VIF) dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 78: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

62

1) Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas.

2) Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi (Imam Ghazali, 2013:110). Untuk menguji ada tidaknya

autokorelasi dalam penelitian ini. Digunakan uji Durbin-Watson (DW

Test) sebagai keputusan ada atau tidaknya autokorelasi.

Tabel 3.1

Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No Desicison dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No Desicision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 - du

Sumber: Imam Ghozali, 2013

Page 79: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

63

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah pada model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

terjadi heterokedstisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan

menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat atau

dependen (ZPRED) dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

yang telah di-studentized. Dengan dasar analisis sebagai berikut: (Ghozali,

2013:139)

1) Jika grafik plot menunjukan suatu pola titik-titik, seperti titik yang

bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Page 80: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

64

Selain menggunakan analis grafik scatterplot untuk membuktikan

lebih lanjut apakah terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi

maka dapat di uji dengan menggunakan diagnosis spearman. Jika nilai

signifikansi > 0,05 berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen

dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi

atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati dalam

Ghozali, 2013:95).

Persamaan regresi berganda dirumuskan :

Model yang digunakan untuk mengujji Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Coporate Social Resposibility di dalam Laporan

Sustainability dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan :

Y : Pengungkapan Corporate Social Resposibility

A : Konstanta

b1 : Koefisien regresi

Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+e

Page 81: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

65

b2 : Koefisien regresi

X1 : Komposisi Dewan Komisaris

X2 : Kepemilikan Institusional

X3 : Kepemilikan Asing

X4 : Ukuran Perusahaan

X5 : Profitabilitas Perusahaan

E : Error term, yaitu tingkat kesalan penduga dalam penelitian

4. Pengujian Hipotesis

Secara statistik, ketepatan fungsi regresi dapat diukur dari nilai koefisiensi

determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t. Uji hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui :

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2

yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2013:97).

Page 82: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

66

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian pengaruh simultan atau uji F ini bertujuan untuk

menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:98). Pengujian dilakukan dengan menggunakan

significance level 0.05 (α=5%).

Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F

tabel, jika F hitung > dari F tabel maka H0 di tolak atau Ha diterima. Hal

ini ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha. Artinya

semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel maka

H0 di terima atau Ha ditolak. Hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi

akan lebih besar dari alpha. Artinya semua variabel independen tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Pengujian Parsial atau uji t ini bertujuan untuk menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan significance level 0,05 (a=5%) (Ghozali, 2013:98).

Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel,

jika t hitung > dari t tabel maka H0 di tolak atau Ha diterima. Hal ini

ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha. Artinya

Page 83: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

67

variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel

dependen. Dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka H0 di terima atau Ha

ditolak. Hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih besar dari

alpha. Artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara

parsial terhadap variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur

variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan

jelas, serta tidak menimbulkan beberapa tafsiran (Sekaran, 2006:4). Variabel

dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis variabel, yaitu variabel independen dan

variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel

Komposisi Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing,

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Perusahaan sebagai variabel

independen.

a. Komposisi Dewan Komisaris Independen

Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris

perusahaan (Sembiring, 2005:382). Pengukuran dewan komisaris dalam

penelitian ini yaitu jumlah anggota dewan komisaris dalam perusahaan,

yang terdiri dari komisaris utama, komisaris independen, dan komisaris.

Page 84: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

68

Dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan akan dipandang lebih

baik karena pihak luar akan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan

perusahaan secara lebih obyektif dibanding perusahaan yang memilki

susunan dewan komisaris yang hanya berasal dari dalam perusahaan.

Berkaitan dengan ukuran dewan komisaris, Coller dan Gregory dalam

Sembiring (2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota

dewan komisaris, maka akan semakin mudah mengendalikan CEO dan

monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Proporsi komisaris

independen ini dinyatakan dengan asumsi semakin besar proporsi

komisaris independen maka semakin netral keputusan yang diambil.

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh

institusi keuangan, seperti perusahaan asuransi, bank, dana pension, dan

asset management. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor

institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer.

Kepemilikan institusional diukur dengan proksi jumlah kepemilikan

saham oleh investor institusi terhadap total jumlah saham yang beredar.

Page 85: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

69

c. Kepemilikan Asing

Struktur kepemilikan asing dapat diukur sesuai dengan proporsi

saham biasa yang dimiliki oleh pihak asing, yaitu dengan membagi jumlah

saham yang dimiliki pihak asing dengan seluruh saham beredar

perusahaan, jadi dengan itu bisa terlihat seberapa besar proporsi saham

asing didalam seluruh saham yang beredar (Sari, 2014:6).

d. Ukuran Perusahaan (Total Asset)

Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya kekayaan yang

dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aset

perusahaan (Sudarmadji dan Sularto, 2007; Ariny, 2010; Rini,2010). Total

aset kemudian diubah ke dalam bentuk logaritma natural.

e. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi

tingkat pengungkapan. Ada banyak alasan untuk pentingnya mempelajari

hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan secara online, salah

satunya faktor ini dapat dijadikan acuan investor maupun pemilik menilai

kinerja manajemen perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang profitabel

akan terdorong untuk mengungkapkan informasi perusahaan, terutama

informasi keuangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan

Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset

Page 86: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

70

para investor. Profitabilitas diukur menggunakan ROE karena ROE

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang

bisa diperoleh pemegang saham dengan menggunakan modal sendiri.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.

Dalam penelitian ini, variabel dependen yang akan digunakan dalam

penelitiaan ini adalah Luas Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility

yang terdapat dalam laporan Sustainability. Daftar pengungkapan sosial yang

digunakan adalah daftar item yang mengacu pada peneliti sebelumnya yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) yang terlampir dalam

penelitian Rustiarini (2010:22) dengan empat tema yaitu kemasyarakatan,

produk dan konsumen, ketenagakerjaan serta menggunakan tema lingkungan.

Pengukuran kemudian dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan

masing-masing perusahaan yang dihitung melalui jumlah item yang

sesungguhnya diungkapkan perusahaan dengan jumlah semua item yang

mungkin diungkapkan (Rustiarini, 2010:8). Berdasarkan peraturan

BAPEPAM No.VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan kesesuaian item untuk

diaplikasikan di Indonesia, terdapat 78 item pengungkapan yang sesuai untuk

diterapkan di Indonesia. Tujuh puluh delapan item tersebut kemudian

disesuaikan kembali dengan masing-masing sektor industri sehingga item

Page 87: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

71

pengungkapan yang diharapkan dari setiap sektor berbeda-beda. Secara

lengkap item pengungkapan masing-masing sektor (Sembiring, 2005:383).

Setiap item CSRI yang diungkapkan akan diberi nilai 1, dan apabila tidak

diungkapkan akan diberi nilai 0. Setiap item-tem tersebut akan dijumlahkan

untuk memperoleh keseluruhan skor perusahaan. Pengungkapan sosial

menunjukkan seberapa luas butir-butir pengungkapan yang disyaratkan telah

diungkapkan.

Indeks luas pengungkapan CSR (CSRi) pada perusahaan t dirumuskan

sebagai berikut :

Keterangan :

CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j

Nj : jumlah item untuk perusahaan j

Xij : 1 = jika item I diungkapkan;

0 = jika item tidak diungkapkan. Dengan demikian, 0 < CSRDI j < 1

Page 88: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

72

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Dewan komisaris

Independen(X1)

Ratnasari (2011), Sudana dan

Arlindania (2011), Kusuma et al.

(2014)

Dewan komisaris independen

Rasio

Kepemilikan Institusional(X2)

Sari et al.(2013)

Kepemilikan Institusional =

Rasio

Kepemilikan Asing(X3)

Putri (2013) dan Kusuma et

al.(2014)

Kepemilikan Asing = Rasio

Ukuran Perusahaan(X4)

Ratnasari (2011) dan Putri (2013) Ukuran Perusahaan= Ln Total Asset Rasio

Profitabilitas(X5) Ratnasari (2011)

ROE = Rasio

Pengungkapan Corporate

Social Responsibility

Sembiring (2005)

CSRDIJ= Rasio

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya.

Page 89: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

73

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersumber dari laporan tahunan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 yang diperoleh melalui situs resmi

Bursa Efek Indonesia pada alamat website www.idx.co.id. Selain itu data yang

digunakan dalam penelitian ini juga bersumber dari laporan keberlanjutan

(Sustaiability Report) untuk mengetahui pengungkapan corporate social

responsibility setiap perusahaan.

Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk

menentukan sampel. Penelitian secara purposive sampling mengindikasikan

bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan representasi dari

populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian. Pengelolaan data

pada penelitian ini menggunakan fasilitas elektronik dengan menggunakan SPSS

Versi 22 untuk memudahkan pengolahan data sehingga dapat menjelaskan

variabel yang diteliti. Berikut Tabel 4.1 menyajikan perolehan sampel

berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Page 90: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

74

Tabel 4.1

Rincian Perolehan Sampel Penelitian

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 84 perusahaan. Sampel tersebut dipilih karena telah

memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian.

Daftar nama perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini yang dijelaskan dalam

tabel 4.2 dengan nama perusahaan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Sampel Data Penelitian

NO KODE PERUSAHAAN

1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

2 ASII PT Astra Internasional Tbk

3 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

4 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk

5 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

Bersambung ke halaman berikutnya

Kriteria Jumlah

Perusahaan yang terdaftar selama periode penelitian

2010-2013 dan tidak delisting dalam periode tersebut. 406

Perusahaan yang tidak mengungkapkan

pertanggungjawaban sosial pada sustainability report

selama 2010-2013 (351)

Perusahaan yang mengungkapkan pertanggungjawaban

sosial pada sustainability report selama 2010-2013. 51

Perusahaan tidak memiliki data lengkap terkait dengan

variabel yang digunakan selama periode penelitian. (30)

Perusahaan yang memenuhi kriteria 21

Total sampel penelitian selama 4 periode 84

Page 91: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

75

Tabel 4.2

(Lanjutan)

7 BNLI Bank Permata

8 ELSA PT Elnusa Tbk

9 EXCEL XL Tbk

10 INCO PT Vale

11 INDY Indika Energy Tbk

12 ISAT Indosat Tbk

13 JSMR Jasa Marga Tbk

14 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

15 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

16 SGRO Sampoerna Agro Tbk

17 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

18 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

19 TINS PT. Timah (Persero) Tbk

20 UNSP PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk

21 WIKA Wijaya Karya Tbk

Sumber : diolah dari berbagai sumber

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang

berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk

kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara objektif dengan

membandingkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata dari sampel.

Page 92: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

76

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dewan

komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan

institusional, kepemilikan asing sebagai variabel independen. Berikut Tabel

4.3 merupakan analisis deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

CIS 84 0,22 0,60 0,4340 0,09601

IOWN 84 0,02 0,97 0,5538 0,27893

FOR 84 0,00 0,97 0,4151 0,30782

SIZE 84 28,42 33,59 30,7175 1,47615

ROE 84 -0,57 0,45 0,1547 0,12163

CSR 84 0,25 1,00 0,7101 0,22519

Valid N

(listwise) 84

Sumber: Output SPSS yang diolah.

a. Variabel Independen

(1) Dewan Komisaris Independen

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel

komisaris independen (CIS) dengan jumlah sampel (N) 84 memiliki

nilai minimum sebesar 0,22 yang diperoleh dari PT. Internasional

Nickel Indonesia Tbk pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum

0,60 yang diperoleh dari PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk pada

tahun 2010 dan 2011 serta Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun

Page 93: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

77

2010. Nilai rata-rata (mean) komisaris independen sebesar 0,4340 dan

standar deviasi sebesar 0,09601.

(2) Kepemilikan Institusional

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel

kepemilikan institusional (IOWN) dengan jumlah sampel (N) 84

memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang diperoleh dari Jasa Marga

Tbk pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum sebesar 0,97 yang

diperoleh dari Bank International Indonesia Tbk pada tahun 2010,

2011, 2012, dan 2013. Nilai rata-rata (mean) kepemilikan institusional

sebesar 0,5538 dan standar deviasinya sebesar 0,27893.

(3) Kepemilikan Asing

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel

kepemilikan asing (FOR) dengan jumlah sampel (N) 84 memiliki nilai

minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari PT Elnusa Tbk dan Indika

Energy Tbk pada tahun 2010 dan 2011 sedangkan nilai maksimum

sebesar 0,97 yang diperoleh dari Bank International Indonesia Tbk

pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Nilai rata-rata (mean)

kepemilikan asing sebesar 0.4151 dan standar deviasi sebesar 0.30782.

(4) Ukuran perusahaan

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel

ukuran perusahaan (SIZE) dengan jumlah sampel (N) 84 memiliki

nilai minimum sebesar 28,42 yang diperoleh dari PT. Internasional

Page 94: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

78

Nickel Indonesia Tbk pada tahun 2010 sedangkan nilai maksimum

sebesar 33,59 yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia Tbk pada

tahun 2013. Nilai rata-rata (mean) sebesar 30,7175 dan standar deviasi

1,47615 .

(5) Profitabilitas

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel

profitabilitas (ROE) dengan jumlah sampel (N) 84 yang dinilai dengan

ROE memiliki nilai minimum sebesar –0,57 yang diperoleh dari PT

Bakrie Sumatera Plantation Tbk pada tahun 2013 sedangkan nilai

maksimum sebesar 0,45 yang berasal dari PT. Perusahaan Gas Negara,

Tbk pada tahun 2010. Nilai rata-rata (mean) profitabilitas sebesar

0,1547 dan standar deviasi sebesar 0,12163.

b. Variabel Dependen

Variabel Dependen pada penelitian ini adalah Corporate Social

Rensposibility (CSR). Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa

variabel corporate sosial responsibility memiliki nilai minimum sebesar

0,25 yang diperoleh dari Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2010

sedangkan nilai maksimum sebesar 1,00 yang diperoleh dari Indika

Energy Tbk, PT. Timah (Persero) Tbk, Wijaya Karya Tbk, PT. Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk dan PT. Semen Indonesia Tbk. Nilai rata-rata

(mean) Corporate Social Responsbility sebesar 0,7101 dan standar

deviasinya sebesar 0,22519.

Page 95: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

79

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Sebab model regresi yang baik memiliki data yang

berditribusi normal. Ada 2 cara untuk mendeteksi normalitas data yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji normalitas data

dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik histogram dan grafik

normal plot serta menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Berikut ini grafik histogram dan grafik normal plot dari hasil

pengujian menggunakan SPSS.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 96: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

80

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa grafik histogram

maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribusi data yang normal.

Pada gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa residual terdistribusi secara

normal dan berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.

Selanjutnya pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan

berhimpit di sekitar garis diagonal.

Uji normalitas data juga dilakukan melalui uji statistik yaitu uji

Kolmogorov-Smirnov untuk melengkapi uji grafik histogram dan grafik

normal P-Plot dalam mendeteksi normalitas data. Berikut Tabel 4.4

menunjukan hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov.

Page 97: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

81

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 84

Normal Parametersa,b

Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,15333383

Most Extreme

Differences

Absolute 0,067

Positive 0,057

Negatif -0,067

Test Statistic 0,067

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Output SPSS yang diolah

Asymp. Sig (2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,200. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikannya yaitu 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau konsisten

dengan uji grafik histogram dan grafik normal P-Plot, maka model regresi

dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.

b. Hasil Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi

antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai Tolerance > 0,1

dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas antar

variabel bebas. Berikut Tabel 4.5 menunjukan hasil dari uji

multikolinieritas.

Page 98: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

82

Tabel 4.5

Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CIS 0,626 1,598

IOWN

FOR

SIZE

0,472

0,477

0,610

2,121

2,096

1,640

ROE 0,890 1,123

a. Dependent Variabel: CSR

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa

variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi, karena

memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Maka dapat dikatakan

tidak terjadi gejala multikolineritas antar variabel.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013:110), uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

Page 99: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

83

sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi

adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Nilai Durbin

Watson yang berada diantara nilai du dan 4 - du menunjukkan model yang

tidak terkena masalah autokorelasi. Adapun hasil pengujian autokorelasi

dengan menggunakan uji Durbin–Watson (DW test) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 0,732a 0,536 0,507 0,15817 1,829

a. Predictors: (Constant), FOR, CIS, ROE, SIZE, IOWN

b. Dependent Variable: CSR

Autokorelasi

positif

Ragu-ragu Tidak Ada

Korelasi

Ragu-ragu Autokorelasi

negatif

0 dL dU 4-dU 4-dL

1,4962 1,8008 2,1992 2,5038

Nilai DW : 1,829

Sumber : Output SPSS yang diolah

Uji autokorelasi dengan Durbin Watson menyatakan bahwa

autokorelasi tidak terjadi jika nilai du < d hitung < 4-du, dimana nilai d

hitung berada diantara nilai du dan 4-du. Berdasarkan tabel 4.6 diatas

Page 100: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

84

dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson

adalah 1,829. Nilai tersebut berada di antara nilai du dan 4-du dimana

nilai d hitung lebih besar dari (du) 1,8008 dan kurang dari (4-du) 2,1992

sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung gejala

autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik

scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan grafik scatterplot.

Gambar 4.3

Uji Heterokedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot

D

a

Page 101: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

85

Dari gambar 4.3 uji heteroskedastisitas menggunakan grafik

scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar

baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk

memprediksi Corporate Social Resposibility berdasarkan variabel-

variabel yang mempengaruhinya, yaitu komisaris independen,

kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran perusahaan, dan

profitabilitas.

Tabel 4.7

Uji Heterokedastisitas dengan Spearman

MODEL Sig.

CIS 0,282

IOWN 0,084

FOR 0,890

SIZE 0,887

ROE 0,865

Sumber: Output SPSS yang diolah

Untuk memperkuat hasil heterokedastisitas penelitian ini

menggunakan uji spearman untuk membuktikan ada dan tidak adanya

gejala heterokedastisitas. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan hasil uji

spearman bahwa dewan komisaris independen (CIS), kepemilikan

institusional (IOWN) , kepemilikan asing (FOR), ukuran perusahaan

Page 102: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

86

(SIZE) dan profitabilitas perusahaan (ROE) memiliki nilai signifikansi di

atas 0.05 yang berarti bahwa tidak ada gejala heterokedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

model analisis regresi berganda. Menurut Ghozali (2013:7) regresi berganda

digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu

variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan

melakukan uji koefisien determinasi (R2), uji signifikasi simultan (uji statistik

F) dan uji signifikasi parameter individual (uji statistik t).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi (R2) dilakukan

untuk mengukur variabel independen yaitu variabel dewan komisaris

independen, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran

perusahaan, dan profitabilitas dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 0,732a 0,536 0,507 0,15817

Sumber : Output SPSS yang diolah

Page 103: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

87

Dari tabel 4.8 diatas diketahui bahwa nilai R Square adalah sebesar

0,507. Hal ini berarti bahwa sebesar 50,7% variabel dependen atau

corporate social responsibility dipengaruhi oleh variabel independen yaitu

dewan komisaris inpenden, kepemilikan institusional, kepemilikan asing,

ukuran perusahaan, dan profitabilitas sedangkan sisanya yaitu sebesar 49,3%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian

ini seperti komite audit, kinerja keuangan, intesitas persediaan, leverage,

serta perbandingan nilai buku dan nilai pasar perusahaan.

b. Hasil Uji Signifikan simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikasi simultan (uji statistik F) dilakukan untuk menguji apakah

semua variabel independen dalam model persamaan regresi mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atas variabel dependen. Uji signifikasi

simultan (uji statistik F) dilakukan pada tingkat signifikasi 0,05. Apabila

nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,

sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil daripada 0,05 maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Berikut ini merupakan hasil uji signifikasi simultan (uji

statistik F):

Page 104: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

88

Tabel 4.9

Uji signifikasi Simultan

ANOVAb

Model Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Regression 2,258 5 0,452 18,048 0,000b

Residual 1,951 78 0,025

Total 4,209 83

a. Dependent Variable: CSR

b. Predictors: (Constant), CIS, IOWN, FOR, SIZE, ROE

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 mengenai tabel uji signifikasi simultan (uji

statistik F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai F hitung

sebesar 18,048 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih

kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa

semua variabel independen yaitu dewan komisaris independen,

kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran perusahaan, dan

profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan

corporate social responsibility.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil

uji t ditunjukan dalam Tabel 4.10.

Page 105: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

89

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,585 0,416 8,611 0,000

CIS -0,198 0,229 -0,084 -0,864 0,390

IOWN -0,283 0,091 -0,350 -3,118 0,003

FOR 0,101 0,082 0,138 1,233 0,221

SIZE -0,090 0,015 -0,588 -5,961 0,000

ROE 0,539 0,151 0,291 3,562 0,001

a. Dependent Variabel : CSR

Sumber : Output SPSS yang diolah

Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa koefisien model regresi

memiliki nilai konstanta sebesar 3,585 dengan nilai thitung positif sebesar

8,611 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Konstanta sebesar 3,585

menandakan bahwa jika variabel independen konstan maka rata-rata

corporate social responsibility adalah sebesar 3,585.

Variabel dewan komisaris independen (CIS) memiliki thitung negatif

sebesar -0,084 dengan tingkat signifikansi 0,390. Hal tersebut

menunjukkan bahwa tingkat siginfikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Hasil uji t untuk variabel kepemilikan institusional (IOWN) memiliki

thitung negatif sebesar -3,118 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal

tersebut menunjukkan bahwa tingkat siginfikansinya di bawah 0,05.

Page 106: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

90

Dengan demikian kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini juga

menunjukan arah negatif, artinya semakin besar kepemilikan institusional

maka semakin rendahnya pengungkapan corporate social responsibility.

Kepemilikan asing (FOR) mempunyai thitung positif sebesar 1,233

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,221. Hal tersebut menunjukan

banhwa tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh pengungkapan Corporate

Social Responsibility. .

Ukuran perusahaan (SIZE) mempunyai thitung negatif sebesar -5.961

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan

bahwa tingkat siginfikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate

Social Responsibility. Penelitian ini juga menunjukan arah negatif, artinya

semakin besar ukuran perusahaan maka semakin rendahnya pengungkapan

corporate social responsibility.

Profitabilitas (ROE) mempunyai thitung positif sebesar 3.562 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa

tingkat siginfikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility. Penelitian ini juga menunjukan arah positif, artinya

semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar

Page 107: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

91

perusahaan untuk melakukan pengungkapan corporate social

responsibility.

Berdasarkan tabel 4.8 maka model persamaan regresi berganda yaitu

sebagai berikut:

CSR=3.585-0,198CIS-0,283IOWN+0,101FOR-0,090SIZE+0,539ROE+e

Hasil di atas dapat dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 3,585

dengan nilai positif, yang berarti bahwa pengungkapan Corporate Social

Responsibility akan bernilai 3,585 jika masing-masing variabel ukuran

dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran

perusahaan,dan profitabilitas bernilai 0.

Nilai koefisien regresi variabel dewan komisaris independen sebesar

-0,198. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel

komisaris independen, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan

menurunkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar

19,8%.

Nilai koefisien regresi variabel kepemilikan institusional sebesar

-0,2831. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel

kepemilikan institusional, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan

menurunkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar

28,31%.

Page 108: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

92

Variabel kepemilikan asing memiliki koefisien regresi sebesar 0,101.

Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel

kepemilikan asing, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan

pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 10,1%.

Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -0,090.

Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel ukuran

perusahaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan

pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 9%. Sedangkan

variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar 0,539. Hal ini

menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel profitabilitas,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan pengungkapan

Corporate Social Responsibility sebesar 53,9%.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa corporate governance dengan proksi dewan komisaris

independen (CIS) memiliki nilai thitung -0,084 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,390 dan juga dapat dilihat nilai unstandardized coefficient beta

sebesar -0,198. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) ditolak, artinya

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility. Penelitian ini membuktikan bahwa

Page 109: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

93

besarnya proporsi dewan komisaris independen tidak meningkatkan atau

mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR perusahaan di

dalam sustainability report.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Komalasari (2014), Sari (2014), Putri (2013), Ratnasari (2011),

Cahyaningsih dan Martina (2011). Hal ini mencerminkan terdapat beberapa

hal yang diduga menjadi alasan mengapa besarnya proporsi Dewan

Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

CSR seperti yang dinyatakan oleh (Ratnasari, 2011:21) bahwa proporsi

komisaris independen dalam dewan komisaris pada perusahaan sampel

masih rendah, sehingga kemampuan komisaris independen dalam memantau

perilaku dewan direksi (manajemen) belum maksimal. Hal ini terbukti dari

rata-rata jumlah komisaris independen pada perusahaan sebanyak 43,4% dari

total anggota dewan komisaris.

Selain itu terdapat indikasi kemungkinan pemilihan dan pengangkatan

komisaris independen yang kurang efektif dimana komisaris independen

tidak dapat menunjukan independensinya sehingga pengawasan tidak dapat

berjalan dengan baik. Oleh karena itu, keberadaan dewan komisaris dalam

suatu perusahaan belum berpengaruh dalam pemantauan kualitas

pengungkapan finansial dan tanggung jawab sosial perusahaan

Page 110: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

94

Menurut Terzhagi (2012:44) tidak berpengaruhnya dewan komisaris

independen terhadap pengungkapan corporate social responsibility karena

adanya kemungkinan bahwa dewan komisaris independen memiliki

kompetensi yang lemah. Menurut Restuningdiah (2010:258) kompetensi

Dewan Komisaris memegang peranan penting dalam pengambilan

keputusan, sehingga bukan hanya komposisi Dewan Komisaris Independen

yang dipertimbangkan, namun juga pengetahuan dan latar belakang

pendidikan sehingga dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

pada tingkat komisaris terkait dengan CSR.

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki

proporsi dewan komisaris independen yang tinggi ternyata memiliki tingkat

pengungkapan CSR yang rendah, seperti Bank Negara Indonesia Tbk, Bank

Tabungan Negara Tbk, dan Bank Danamon Tbk. Ketiga perusahaan ini telah

memiliki dewan komisaris independen diatas 30%, namun terbukti belum

secara konsisten mengungkapkan tanggungjawab sosialnya di dalam laporan

sustainability dengan tingkat pengungkapan dibawah 50% dari seluruh

indikator yang ditetapkan GRI.

Menurut Siregar dalam Terzaghi (2012:44) ketentuan minimum dewan

komisaris independen sebesar 30% mungkin belum cukup tinggi untuk

menyebabkan para komisaris independen tersebut dapat mendominasi

kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris. Jika pihak komisaris

independen merupakan pihak yang mayoritas maka mungkin dapat lebih

Page 111: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

95

efektif dalam menjalankan perannya. Oleh karena itu fungsinya sebagai

pihak yang bertindak independen dan semata-mata untuk kepentingan

perusahan tidak berjalan dengan baik, yang dapat berdampak pada

kurangnya dorongan terhadap manajemen untuk melakukan pengungkapan

sosial.

Namun, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Santioso dan Chandra (2012), Yesika (2013) yang

menyatakan bahwa ukuran komisaris independen dianggap sebagai sebuah

mekanisme yang dapat diandalkan untuk menghilangkan konflik keagenan

antara manajer dan pemegang saham. Perusahaan yang memiliki Dewan

Komisaris Independen cenderung lebih peka terhadap kinerja sosial dan

mencegah tindakan yang menimbulkan pelanggaran lingkungan. Menurut

Prasojo dalam (Putri, 2013:18) juga menyatakan bahwa semakin besar

persentase anggota independen yang ada pada dewan komisaris akan

meningkatkan aktivitas monitoring terhadap kualitas pengungkapan dan

mengurangi kepentingan dari kegiatan yang berusaha menutupi informasi.

2. Pengaruh kepemilikan institusional Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Responsibility di dalam laporan sustainability

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa variabel kepemilikan institusional (IOWN) memiliki

thitung yaitu -3,118 dengan tingkat signifikansinya sebesar 0,003 dan juga

dapat dilihat nilai unstandardized coefficient beta sebesar -0,283. Dengan

Page 112: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

96

demikian hipotesis kedua (H2) diterima, artinya kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rustiarini (2010), Komalasari (2014), Kusuma et al. (2014) dan Maulidra

(2015) yang menemukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR. Namun penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningsih dan Martina (2011), Setyarini

dan Paramitha (2011), Sari et al. (2013), Azhar (2014), dan Purnama et al.

(2014) yang menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan saham institusional

yang terdapat pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian

ini yaitu bank, perusahaan manufaktur, perusahaaan konstruksi, perusahaan

komunikasi, perusahaan agriculture dan mining yang listing di BEI,

memiliki komposisi kepemilikan institusional yang besar. Hal tersebut

membuat kemampuan investor institusional dalam memonitor manajemen

akan jauh lebih efektif.

Hasil penelitian ini juga menunjukan terdapat arah negatif pada

hubungan antara kepemilikan institusional dengan pengungkapan corporate

social responsibility. Artinya semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh

Page 113: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

97

institusi maka akan mengurangi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan

perusahaan.

Alasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hal tersebut mungkin

dapat terjadi karena semakin banyak saham perusahaan yang dimiliki oleh

pihak institusi, maka institusi mempunyai peluang untuk melakukan

intervensi terhadap jalannya perusahaan serta mengatur proses penyusunan

laporan keuangan. Akibatnya manajer terpaksa melakukan tindakan tertentu

demi memenuhi keingingan pihak–pihak institusi (Budiono dalam Azhar,

2014:67). Dengan demikian apabila kepemilikan institusi semakin besar,

maka pihak institusi hanya memiliki tujuan untuk memaksimalkan

keuntungan pribadi saja tanpa mempedulikan tanggung jawab perusahaan

pada stakeholders lain.

Menurut Cahyaningsih dan Martina (2011), pihak institusi saat ini

kurang peduli dengan pelaksanaan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan karena investor institusional belum mempertimbangkan

tanggung jawab sosial sebagai salah satu kriteria dalam melakukan investasi.

Hal tersebut mengakibatkan menurunnya tingkat pengungkapan CSR yang

dilakukan perusahaan.

3. Pengaruh kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam laporan sustainability

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa variabel kepemilikan asing (FOR) memiliki thitung yaitu

Page 114: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

98

1,233 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,221 dan juga dapat dilihat nilai

unstandardized coefficient beta sebesar 0,101. Dengan demikian hipotesis

ketiga (H3) ditolak, artinya kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Maulidra (2015), Kusuma et al. (2014) serta Sari (2014), yang menyatakan

bahwa tidak adanya hubungan antara kepemilikan saham asing dengan

pengungkapan CSR yang mengandung arti bahwa, semakin besar/kecil

persentase kepemilikan saham oleh pemegang saham asing pada perusahaan,

tidak mempengaruhi luas atau tidaknya tingkat pengungkapan CSR di dalam

sustainability report. Tidak signifikannya hasil penelitian ini disebabkan

karena rata-rata perusahaan sampel lebih didominasi oleh perusahaan yang

tidak memiliki kepemilikan saham asing yang besar tetapi pengungkapan CSR

sudah cukup efektif terlaksana sehingga tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara jumlah presentase kepemilikan saham asing terhadap luas

atau tidaknya pengungkapan corporate social responsibility (Maulidra,

2015:21).

Lovink (2013) juga menjelaskan alasan mengapa kepemilikan asing

dalam perusahaan di Indonesia tidak ada hubungannya dengan pengungkapan

CSR yang dilakukan perusahaan, hal ini terjadi karena kemungkinan

kepemilikan asing pada perusahaan di Indonesia secara umum belum

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial sebagai isu kritis yang harus

Page 115: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

99

secara ekstensif untuk diungkapkan dalam laporan tahunan dan laporan

sustainability. Dengan demikian dapat disimpulkan besar atau kecilnya

presentase kepemilikan asing di suatu perusahaan tidak dapat mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan.

Tetapi penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Putri (2013), Sriayu dan Mimba (2013), Rustiarini (2010), yang

menyatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan CSR. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki

kepemilikan asing yang tinggi dianggap mampu menjadikan proses

monitoring menjadi jauh lebih baik, yang berdampak pada informasi yang

diberikan pihak manajemen kepada stakeholders lebih menyeluruh dan

transparan (Sriayu dan Mimba, 2013:339). Hal ini juga menunjukkan bahwa

secara umum kepemilikan asing di Indonesia sangat peduli terhadap isu-isu

sosial yang ada di Indonesia, seperti pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam laporan sustainability

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki thitung yaitu

-5,961 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan dapat dilihat juga nilai

unstandardized coefficient beta sebesar -0.090. Dengan demikian hipotesis

keempat (H4) diterima, artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

pengungkapan corporate social responsibility, Hasil penelitian ini tidak

Page 116: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

100

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Sari et al. (2013),

Putri (2013) dan Oktariani (2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan

(size) tidak berpengaruh terhadap pengungkaan CSR. Namun hasil penelitian

ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Rahmawati

(2010), Santioso dan Chandra (2012), Marina (2012), Sriayu dan Mimba

(2013), Trisnawati (2014), Komalasari (2014), dan Kusuma et al. (2014) yang

menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

corporate social responsibility (CSR).

Hasil penelitian ini juga menunjukan terdapat arah negatif pada

hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan corporate social

responsibility. Artinya semakin besar tingkat ukuran perusahaan (size) maka

semakin kecil tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan. Hal

tersebut dapat terjadi karena perusahaan besar sudah memiliki kredibilitas

yang tinggi di mata publik, sehingga secara tidak langsung juga sudah

memiliki legitimasi dari publik. Kondisi ini mengindikasikan bahwa untuk

mendapatkan legitimasi dari publik, perusahaan besar tidak akan selalu

mengungkapkan tangung jawab sosial yang lebih banyak untuk mempunyai

pengaruh dengan pihak-pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan

di perusahaan. Menurut Marfu’ah dan Cahyo (2011) dalam Arthana (2013:11)

hal ini dikarenakan tanggung jawab sosial perusahaan bukan lagi menjadi

sekedar kegiatan, tetapi merupakan sebuah kewajiban bagi perusahaan yang

berguna untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Page 117: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

101

Hal ini dapat dibuktikan dari sampel penelitian ini, yaitu Bank Negara

Indonesia Tbk (BBNI) merupakan perusahaan yang memiliki total aset yang

selalu meningkat tiap tahunnya. Dimana total asset pada tahun 2013 hingga

mencapai Rp.386.654.815.000.000, paling tinggi dari seluruh sampel

penelitian. Namun Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada tahun 2012

mengungkapkan tanggung jawab sosialnya baru mencapai 49,9% , kemudian

pada tahun 2013 Bank BNI mengalami penurunan dalam mengungkapkan

tanggung jawab sosialnya menjadi 39,6%. Kondisi ini mengindikasikan

bahwa perusahaan besar belum terbukti memiliki tingkat pengungkapan CSR

yang tinggi.

5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility di dalam laporan sustainability

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa variabel profitabilitas (ROE) memiliki thitung yaitu

3.562 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 dan dapat dilihat juga nilai

unstandardized coefficient beta sebesar 0.539. Dengan demikian hipotesis

kelima (H5) diterima, artinya profitabilitas berpengaruh terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility,. Alasan yang dapat

digunakan adalah sampel perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas yang

diproksikan dengan ROE memiliki indeks pengungkapan

pertanggungjawaban sosial di atas rata-rata dan mengungkapkan dengan

cukup baik.

Page 118: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

102

Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sari et al. (2013), Santioso dan Chandra (2012), Sari (2014) serta Purnama et

al. (2014), yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas

perusahaan maka semakin besar pula pengungkapan informasi sosialnya. Hal

tersebut mengandung arti bahwa profitabilitas yang tinggi akan memberikan

keyakinan perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab

sosialnya dan perusahaan tetap akan mendapatkan keuntungan positif, yaitu

mendapatkan legitimasi dari masyarakat yang pada akhirnya akan

berdampak dengan meningkatnya keuntungan perusahaan dimasa yang akan

datang (Sari, 2014:16).

Menurut Santioso dan Chandra (2012), profitabilitas yang tinggi akan

mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang terperinci, salah

satunya yaitu pengungkapan CSR. Sebab, mereka ingin meyakinkan investor

terhadap perusahaan agar para investor berinvestasi di perusahaan tersebut.

Profitabilitas menunjukan efektifitas manajemen dalam menghasilkan laba.

Laba perusahaan yang besar akan menuai banyak anggapan dari publik

bahwa perusahaan hanya memperkaya para pemegang saham saja tanpa

memperhatikan kesenjangan sosial yang ada di masyarakat. Dengan

pengungkapan lebih banyak tentang aktivitas sosial maka akan menepis

anggapan tersebut dan akan meningkatkan image perusahaan dimata

masyarakat dan para investor .

Page 119: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

103

Dengan demikian peneliti menyimpulkan perusahaan yang memiliki

profitabilitas yang tinggi akan mengungkapkan informasi CSR yang luas.

Hal ini mungkin dikarenakan anggapan aktivitas CSR merupakan langkah

strategis jangka panjang yang akan memberikan efek positif bagi

perusahaan.

Adapun hasil penelitian yang tidak mendukung penelitian ini yang di

ungkapkan oleh Trisnawati (2014), Komalasari (2014), Sriayu dan Mimba

(2013) yang menyatakan bahwa profitability tidak memiliki pengaruh

terhadap corporate social responsibility disclosure. Hal ini didukung dengan

argumentasi bahwa pada saat profitabilitas suatu perusahaan tinggi, maka

pihak manajemen akan berasumsi bahwa menginformasikan hal-hal yang

dapat mengganggu kesuksesan keuangan perusahaan tersebut tidak perlu

dilakukan. Namun, saat perusahaan memiliki tingkat profitability yang

rendah, maka perusahaan berharap para pengguna laporan akan membaca

“good news” dari kinerja sosial dan lingkungan yang telah dilakukan oleh

perusahaan (Sembiring, 2005:386).

Page 120: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris

independen, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran perusahaan,

dan profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial di dalam laporan

sustainability. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang menyajikan laporan tahunan dan sustainability report

periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Total sampel yang digunakan

sebanyak 21 perusahaan dengan 84 data perusahaan selama 4 tahun. Berdasarkan

hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan

menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa variabel dewan komisaris

independen (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

corporate social responsibility di dalam laporan sustainability. Penelitian ini

konsisten dengan penelitian Komalasari (2014), Sari (2014), Putri (2013).

Namun penelitian ini tidak komsisten dengan penelitian Yesika (2013),

Santioso dan Chandra (2012).

Page 121: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

105

2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa variabel kepemilikan

institusional (X2) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responsibility di dalam laporan sustainability. Penelitian ini konsisten

dengan penelitian Purnama et al. (2014), Azhar (2014), Sari et al. (2013).

Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Maulidra (2015),

Kusuma et al. (2014), Rustiarini (2010).

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa variabel kepemilikan asing

(X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social

responsibility di dalam laporan sustainability. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian Maulidra (2015), Kusuma et al. (2014), Sari (2014) dan Lovink

(2013). Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Putri

(2013), Sriayu dan Mimba (2013), Rustiarini (2010).

4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa variabel ukuran

perusahaan (X4) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responsibility di dalam laporan sustainability. Penelitian ini konsisen

dengan penelitian Trisnawati (2014), Komalasari (2014), Marina (2012).

Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Oktariani (2014),

Putri (2013), Sari et al. (2013)

5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa variabel profitabilitas (X5)

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social

responsibility di dalam laporan sustainability. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian Purnama et al. (2014), Sari (2014), Sari et al. (2013) dan Santioso

Page 122: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

106

dan Chandra (2012). Namun asil penelitian ini tidak konsisten dengan

penelitian Trisnawati (2014), Komalasari (2014), Sembiring (2005).

6. Secara simultan komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan

institusional, kepemilikan asing, ukuran perusahaan dan profitabilitas

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social

responsibility di dalam laporan sustainability.

B. Saran

Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah :

1. Untuk penelitian selanjutnya, interval periode penelitian agar ditambah

melebihi interval tahun dalam penelitian ini sehingga akan memberikan

gambaran hasil yang lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.

2. Untuk penelitian selanjutnya, mempertimbangkan menggunakan variabel lain

yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di luar

variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti komite audit, indeks

corporate governance serta komponen-komponen corporate governance

lainnya.

Page 123: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

107

DAFTAR PUSTAKA

Alijoyo, Antonius dan Suharto Zaini. 2004.”Komisaris Independen Penggerak

Praktik GCG di Perusahaan”. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia

Anggraini,Fr. Retno. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan

Tahunan” SNA 9 Padang

Astuti, Dewi. 2004.”Manajemen Keuangan Perusahaan”. Jakarta : Ghalia Indonesia

Azhar, Al. 2014.”Pengaruh Elemen Corporate Governance terhadap Luas

Pengungkapan Corporate Social Responsibility”. Jurnal Akuntansi, Vol. 3,

No. 1, Oktober 2014 : 54 – 71

Barkemeyer, Ralf. 2007. “Legitimacy as a Key Driver and Determinant of CSR in

Developing Countries”, Paper for the 2007 Marie Curie Summer School on

Earth System Governance, Amsterdam University of St Andrews &

Sustainable Development Research Centre (SDRC) School of Management,

Amsterdam, 28 May – 06 June.

Cahyaningsih dan Martina Venti Yustianti. 2011. “Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 2, 171-186.

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Fakultas

Ekonomi:Universitas Diponegoro Semarang.

Effendi, Muh. Arief. 2009. “The Power of Good Corporate Governance: Teori dan

Implementasi”. Salemba Empat, Jakarta. Emilsson, Classo dan Bredmar. 2012. “CSR and the quest for profitability–using

Economic Value Added to trace profitability”. International Journal of

Economics and Management Sciences

Febriyana, Hana. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahan dan Mekanisme Corporate

Goevernance Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan Manufaktur

yang Go Public di Bursa Efek Indonesia). Jurnal UNP

Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2004. “Corporate Governance Suatu

Pengantar: Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam

Pelaksanaan Corporate Governance”, Jakarta.

Page 124: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

108

Ghozali, Imam, 2013.“Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS” Edisi Keempat,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Global Reporting Initiative. “Sustainability Reporting”

https://www.globalreporting.org/information/sustainabilityreporting/Pages/d

efault.aspx diakses pada 12 Januari 2015.

Hadi, Nor. 2011. “Corporate Social Responsibility”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Haniffa, R.M., dan T.E. Cooke. 2005. “The Impact of Culture and Governance on

Corporate Social Reporting”, Journal of Accounting and Public Policy 24,

pp. 391-430.

Hermuningsih, Sri. 2013. “Profitability, Growth Opportunity, Capital Structure and

The Firm Value”. Journal University of Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

Hikmah, N dan D. Rahmayanti, 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas

Pengungkapan Corporate Governance dalam Laporan Tahunan Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar Di BEI”. Simposium Nasional Akuntansi XIV

Hoje Jo, Maretno A. Harjoto. 2011. “The Causal effect CG on CSR” Jurnal Of

Business Ethic

Jensen, Michael C dan Meckling, William H. 1976 .“Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership Structure,” Journal of Financial

Economics, October, V. 3, No. 4, pp. 305-360.

Kartini, Dwi. 2009 “Corporate Social Responsibility, Transformasi Konsep

Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia”, PT Refika

Aditama, Bandung.

Khan, Md. H.U.Z., 2010. “The effect of corporate governance elements on corporate

social responsibility (CSR) reporting”, International Journal of Law and

Management, Vol.52 No.2, pp.82-109.

Komalasari, Dessy dan Anna, Yane Devi. 2014, “Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap

Corporate Social Responsibility (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang

Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011)”. Jurnal Akuntansi Institut

Manejemen Telkom

Page 125: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

109

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. “Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia”. http://www.governance-indonesia.or.id. Diakses

Tanggal 11 November 2014.

Kuncoro, Mudrajad. 2006.”STRATEGI : bagaimana meraih keunggulan kompetitif”.

Jakarta: Erlangga.

Kusuma, Tanjung dan Darlis. 2014 ”Pengaruh corporate governance dan

karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan corporate social

responsibility (CSR) di dalam Sustainability Report”. JOM FEKON Vol. 1

No.2 Oktober.

Lovink, Karina Angel Dwi,Etna NurAfri Yuyetta. 2013.”Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility”. Journal of

Accounting UNDIP Volume 2, Nomor 2.

Santioso, Linda, dan Candra, Erline. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Leverage, Umur Perusahaan dan Dewan Komisaris Indpenden

dalam Pengungkapan Corporate Social Responsibility”. Jurnal Fakultas

Ekonomi Universitas Tarumanagara.

Maulidra, Hazra. 2015 “ Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham dan Leverage

Terhadap Corporate Social Responsibility: Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur Yang Listing Di BEI 2010-2012”. Jurnal Akuntansi.

Mursalim. 2007. “Simultanitas Aktivisme institusional, Struktur Kepemilikan,

Kebijakan Dividen dan Utang dalam Mengurangi Konflik Keagenan”.

Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Mursitama, Tirta N et.al. 2011. Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia:

Teori dan Implementasi Studi Kasus Community Development Riau Pulp.

Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Novita dan Chaerul D. Djakman. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap

LuasPengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan

Tahunan Perusahaan;Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat

di Bursa Efek Indonesia tahun 2006.Proceeding Simposium Nasional

Akuntansi XI. Pontianak, 22–25 Juli.

Nurlela dan Islahudin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap

Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai

Variabel Moderating” Simposium Nasional Akuntansi XI

Page 126: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

110

Oktariani, Ni Wayan dan Sri Harta Mimba Ni Putu. 2014.” Pengaruh Karakteristik

Perusahaan dab Tanggung Jawab Lingkungan Pada Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3:402-

418

Purnama, Atmadja dan Darmawan. 2014. Pengaruh Size, Profitabilitas, Laverage

dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan (CSR Disclosure) dalam Laporan Tahunan Perusahaan

Manufaktur Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Volume: 2 No. 1

Tahun 2014

Putri, Chyinthia Dwi. 2013. “Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik

Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di

dalam Suatainability Report (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di

BEI) “. Jurnal UNP

Ratnasari, Yunita. 2011.“Pengaruh Corporate Governance Terhadap Luas

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di dalam Sustainability

Report”. Jurnal Akuntansi UNDIP.

Rustiarini, Ni Wayan. 2010. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham terhadap

Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility”, Simposium Nasional

Akuntansi XIII.Purwokerto,

Sari, Sutrisno, dan Sukuharsono., 2013.“Pengaruh Kepemilikan Institusional,

Komposisi Dewan Komisaris, Kinerja Perusahaan terhadap Luas

Pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam Sustainability

Report pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Aplikasi

Manajemen, Vol. 11 No. 3.

Sari, Lian Permata. 2014.“Pengaruh Profitabilitas, Proporsi Dewan Komisaris

Independen dan Kepemilikan Saham Asing Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility: Study Empiris pada Perusahaan yang

tercatat di Bursa Efek Jakarta.”. Jurnal Akuntansi.

Sayekti, Yosefa. Wondabi, Ludovicus Sensi., 2007. “Pengaruh CSR Disclosure

Terhadap Earning Response Coefficient”, Simposium Nasional Akuntansi

(SNA), Vol. X.

Sekaran, Uma. 2006.“Research Method for Business-Metodologi Penelitian untuk

Bisnis”. Edisi Ke-empat. Jakarta: Salemba Empat

Page 127: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

111

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005.” Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang tercatat di

Bursa Efek Jakarta.” Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15-16

September 2005.

Setyarini, Yulia & Paramitha, Melvie. 2011. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Kewirausahaan

Vol. 5 No. 2 , Desember 2011. ISSN. 1978-4724.

Sriayu dan Mimba. 2013. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate

Social Resposibility Disclosure”. E-Jurnal Akuntansi Udayana 5.

Sudana, I Made dan Putu Ayu Arlindania. 2011.”Corporate Governance dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Go-Public

di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 4,

No. 1.

Supomo, Bambang & Nur Indriantoro. 2002.“Metodologi Penelitian Bisnis, untuk

Akuntansi dan Manajemen”. Edisi 1, BPFE Yogyakarta

Surya, Indra & Yustiavandana, Ivan. 2006. “Penerapan Good Corporate

Governance: Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan

Usaha”. Jakarta : Prenada Media Group.

Terzaghi, Muhammad Titan. 2012. “Pengaruh Earning Management dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS) Vol.2 No. 1 Januari 2012.

Trisnawati, 2014 “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage Ukuran

Dewan Komisaris dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) Industri Perbankan di Indonesia”.

Seminar Nasional Dan Call For Paper FEB UMS.

Ucuy, 2015.” Lagi, Perusahaan Besar Sawit Hilang Dari Peta Dinas Perkebunan”.

(http://readersblog.mongabay.co.id/rb/2015/01/30/lagi-perusahaan-besar-

sawit-hilang-dari-peta-dinas-perkebunan.

Walpole, Ronald.E. 1982, “ Pengantar Statistika: Edisi 3”. Jakarta : PT.Gramedia

Puataka Utama

Page 128: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

112

LAMPIRAN

Page 129: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

113

LAMPIRAN 1

DAFTAR SAMPEL

DAN

PERHITUNGAN

DATA

Page 130: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

114

LAMPIRAN 1: Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitan

NO KODE PERUSAHAAN

1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

2 ASII PT Astra Internasional Tbk

3 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

4 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk

5 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

7 BNLI Bank Permata

8 ELSA PT Elnusa Tbk

9 EXCEL Xl Tbk

10 INCO PT Vale

11 INDY Indika Energy Tbk

12 ISAT indosat Tbk

13 JSMR Jasa Marga Tbk

14 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk

15 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk

16 SGRO Sampoerna Agro Tbk

17 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

18 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

19 TINS PT. Timah (Persero) Tbk

20 UNSP PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk

21 WIKA Wijaya Karya Tbk

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 131: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

115

DAFTAR PENGUNGKAPAN GRI

No Kode GRI Indikator

1 EC1 Perolehan distribusi nilai ekonomi

2 EC2 Implikasi finansial akibat perubahan iklim

3 EC3 Dana pensiun karyawan

4 EC4 Bantuan finansial dari pemerintah

5 EC5 Standar upah minimum

6 EC6 Rasio pemasok lokal

7 EC7 Rasio karyawan lokal

8 EC8 Pengaruh pembangunan infrastruktur

9 EC9 Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung

10 EN1 Pemakaian material

11 EN2 Pemakaian material daur ulang

12 EN3 Pemakaian energi langsung

13 EN4 Pemakaian energi tidak langsung

14 EN5 Penghematan energi

15 EN6 Inisiatif penyediaan energi terbaru

16 EN7 Inisiatif mengurangi energi tidak langsung

17 EN8 Pemakaian air

18 EN9 Sumber air yang terkena dampak

19 EN10 Jumlah air daur ulang

20 EN11 Kuasa tanah di hutan lindung

21 EN12 Perlindungan keanekaragaman hayati

22 EN13 Pemulihan habitat

23 EN14 Strategi menjaga keanekaragaman hayati

24 EN15 Spesies yang dilindungi

25 EN16 Total gas rumah kaca

26 EN17 Total gas tidak langsung yang berhubungan dengan gas rumah kaca

27 EN18 Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca

28 EN19 Pengurangan emisi ozon

29 EN20 Jenis-jenis emisi udara

30 EN21 Kualitas pembuangan air dan lokasinya

31 EN22 Klasifikasi limbah dan metode pembuangan

32 EN23 Total biaya dan jumlah yang tumpah

33 EN24 Limbah berbahaya yang ditransportasikan

34 EN25 Keanekaragaman hayati

35 EN26 Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan

36 EN27 Persentase produk yang terjual dan materi kemasan dikembalikan

berdasarkan kategori

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 132: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

116

(Lanjutan)

No Kode GRI Indikator

37 EN28 Nilai moneter akibat pelanggaran peraturan dan hukum lingkungan

hidup

38 EN29 Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk

39 EN30 Biaya dan investasi perlindungan lingkungan

40 LA1 Jumlah karyawan

41 LA2 Tingkat perputaran karyawan

42 LA3 Kompensasi bagi karyawan tetap

43 LA4 Perjanjian kerja sama

44 LA5 Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional

45 LA6 Majelis kesehatan dan keselamatan kerja

46 LA7 Tingkat kecelakaan kerja

47 LA8 Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

48 LA9 Kesepakatan kesehatan dan keselamatan kerja

49 LA10 Rata-rata jam pelatihan

50 LA11 Program persiapan pensiun

51 LA12 Penilaian kinerja dan pengembangan karir

52 LA13 Keanekaragaman karyawan

53 LA14 Rasio gaji dasar pria terhadap wanita

54 HR1 Perjanjian dan investasi menyangkut HAM

55 HR2 Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM

56 HR3 Pelatihan karyawan tentang HAM

57 HR4 Kasus diskriminasi

58 HR5 Hak berserikat

59 HR6 Pekerja di bawah umur

60 HR7 Pekerja paksa

61 HR8 Tenaga keamanan terlatih HAM

62 HR9 Pelanggaran hak penduduk asli

63 SO1 Dampak program pada komunitas

64 SO2 Hubungan bisnis dan resiko korupsi

65 SO3 Pelatihan anti korupsi

66 SO4 Pencegahan tindakan korupsi

67 SO5 Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik

68 SO6 Sumbangan untuk partai politik

69 SO7 Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha

70 SO8 Hukuman atau denda pelanggaran peraturan perundangan

71 PR1 Perputaran dan keamanan produk

72 PR2 Pelanggaran peraturan dampak produk

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 133: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

117

(Lanjutan)

No Kode GRI Indikator

73 PR3 Informasi kandungan produk

74 PR4 Pelanggaran penyediaan info produk

75 PR5 Tingkat kepuasan pelanggan

76 PR6 Kelayakan komunikasi pemasaran

77 PR7 Pelanggaran komunikasi pemasaran

78 PR8 Pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan

Sumber : diolah peneliti

Page 134: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

118

LAMPIRAN 2: Data Diolah

Keterangan:

CIS : Dewan Komisaris Independen

SIZE : Ukuran Perusahaan

ROE : Profitabilitas

IOWN : Kepemilikan Institusional

FOR : Kepemiliksn Asing

CSR : Pengungkapan Corporate Social Responsibility

NO KODE TAHUN CIS SIZE ROE IOWN FOR CSR

1 AMFG

2010 0.333 28.49503 0.17959 0.84660 0.43860 0.47600

2011 0.333 28.62078 0.15709 0.84670 0.43860 0.53400

2012 0.333 28.76739 0.14106 0.84700 0.43860 0.61200

2013 0.333 28.89498 0.12256 0.84800 0.40840 0.54100

2 ASII

2010 0.455 32.35714 0.29134 0.50110 0.50150 0.73077

2011 0.455 32.66486 0.27792 0.50110 0.50150 0.76923

2012 0.300 32.83653 0.25321 0.50110 0.50130 0.79487

2013 0.300 32.99697 0.20998 0.50110 0.50130 0.30769

3 BBNI

2010 0.571 33.14679 0.12373 0.37550 0.22960 0.34921

2011 0.571 33.33166 0.15348 0.37550 0.22960 0.42857

2012 0.571 33.44007 0.16194 0.37550 0.22980 0.49900

2013 0.571 33.58855 0.18996 0.37490 0.22960 0.39600

4 BBTN

2010 0.600 31.85618 0.14207 0.21240 0.18090 0.50831

2011 0.500 32.12102 0.15279 0.19890 0.17210 0.41123

2012 0.500 32.34727 0.13270 0.06500 0.06500 0.39683

2013 0.500 32.50751 0.13517 0.31260 0.25490 0.41270

5 BDMN

2010 0.571 32.40345 0.15562 0.67420 0.67420 0.25397

2011 0.500 32.58639 0.13233 0.73570 0.73570 0.31746

2012 0.500 32.67954 0.14329 0.73750 0.73897 0.45400

2013 0.500 32.84725 0.13182 0.73770 0.74130 0.33333

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 135: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

119

6 BNII 2010 0.571 31.95025 0.07120 0.97380 0.97380 0.58730

2011 0.571 32.18405 0.08437 0.97290 0.97290 0.35600

2012 0.571 32.38265 0.12528 0.97290 0.97290 0.48700

2013 0.500 32.57656 0.12655 0.97290 0.97290 0.52400

7 BNLI 2010 0.556 31.93256 0.12588 0.89030 0.44515 0.68700

2011 0.556 32.24934 0.12663 0.89030 0.44515 0.41270

2012 0.556 32.51230 0.10949 0.89120 0.44515 0.30000

2013 0.500 32.74201 0.12217 0.89120 0.44560 0.29500

8 ELSA 2010 0.400 28.93354 0.03299 0.79340 0.00008 0.49900

2011 0.400 29.11034 0.01581 0.73710 0.00008 0.69231

2012 0.400 29.08837 0.06640 0.71580 0.05300 0.65340

2013 0.400 29.10600 0.10617 0.70950 0.05250 0.59870

9

EXCEL

2010 0.500 30.93612 0.24680 0.80000 0.80006 0.73438

2011 0.444 31.07050 0.20669 0.79900 0.80200 0.57813

2012 0.375 31.19931 0.17987 0.66550 0.66572 0.77345

2013 0.286 31.32682 0.06750 0.66480 0.66480 0.92188

10 INCO

2010 0.300 28.41503 0.26036 0.79860 0.79830 0.96154

2011 0.222 28.51535 0.18866 0.79510 0.79506 0.76923

2012 0.300 28.47821 0.03921 0.79510 0.79510 0.94872

2013 0.300 28.45569 0.02249 0.79510 0.79510 0.87179

11 INDY

2010 0.500 30.06978 0.14209 0.63117 0.00020 1.00000

2011 0.500 30.53540 0.16176 0.63474 0.00020 1.00000

2012 0.400 28.48427 0.08510 0.63470 0.11960 0.91026

2013 0.333 28.47100 (0.05193) 0.75540 0.28590 0.89700

12 ISAT

2010 0.400 31.59788 0.03625 0.70110 0.70110 0.75000

2011 0.444 31.58557 0.05669 0.70110 0.70110 0.76563

2012 0.455 31.64244 0.02513 0.70510 0.70510 0.70430

2013 0.400 31.62961 0.16143 0.70500 0.05500 0.73240

13 JSMR

2010 0.333 30.57294 0.15664 0.13458 0.13831 0.69841

2011 0.429 30.69591 0.14105 0.01980 0.01980 0.71429

2012 0.500 30.83999 0.15691 0.12490 0.15930 0.73400

2013 0.333 30.97622 0.11391 0.14710 0.13290 0.86100

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 136: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

120

14 PGAS

2010 0.400 31.09949 0.44989 0.43040 0.84080 0.80769

2011 0.400 31.06425 0.35603 0.37690 0.35140 0.80769

2012 0.333 31.29667 0.38868 0.45620 0.36230 0.98718

2013 0.333 29.10422 0.32776 0.93500 0.84140 0.79800

15 PTBA

2010 0.400 29.79695 0.31553 0.25136 0.21770 1.00000

2011 0.333 30.07399 0.37821 0.21788 0.18742 1.00000

2012 0.333 30.17490 0.34208 0.18754 0.18754 0.98718

2013 0.333 30.08866 0.24555 0.25617 0.13760 0.79000

16 SGRO

2010 0.400 28.68737 0.21185 0.78900 0.71500 0.93151

2011 0.400 28.85803 0.21985 0.68840 0.67050 0.68493

2012 0.500 29.05116 0.12610 0.79700 0.69800 0.79452

2013 0.500 29.13791 0.04461 0.67050 0.67050 0.87630

17 SMCB

2010 0.571 29.97640 0.12142 0.80650 0.92580 0.87000

2011 0.571 30.02441 0.14129 0.80650 0.10810 0.78205

2012 0.500 30.12987 0.16046 0.80650 0.95840 0.65400

2013 0.429 30.33205 0.10855 0.80650 0.95960 0.85897

18 SMGR

2010 0.333 30.37592 0.30261 0.48380 0.39470 0.98718

2011 0.333 30.60969 0.27063 0.48730 0.40670 0.98718

2012 0.500 30.91115 0.27122 0.48720 0.41680 1.00000

2013 0.429 31.05830 0.24557 0.48140 0.38220 0.89000

19 TINS

2010 0.333 29.40277 0.22555 0.04720 0.04840 1.00000

2011 0.333 29.51351 0.19512 0.23970 0.09860 1.00000

2012 0.333 29.43947 0.09468 0.24340 0.11860 1.00000

2013 0.500 29.69577 0.10529 0.06130 0.03660 1.00000

20 UNSP

2010 0.600 30.54891 0.09685 0.30160 0.14700 0.69231

2011 0.600 30.55967 0.08231 0.24130 0.17640 0.69231

2012 0.500 30.57458 0.13489 0.16540 0.14430 0.70130

2013 0.429 30.52224 (0.56844) 0.18920 0.11150 0.35897

21 WIKA

2010 0.400 29.46939 0.15815 0.15706 0.01780 0.97183

2011 0.400 29.75004 0.17615 0.17930 0.11970 1.00000

2012 0.333 30.02392 0.17950 0.25260 0.14380 1.00000

2013 0.333 30.16432 0.19349 0.23240 0.14450 0.79500

Sumber : diolah oleh peneliti

Page 137: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

121

Page 138: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

122

Page 139: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

123

Page 140: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

124

Page 141: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

125

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 142: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

126

(lanjutan)

Page 143: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

127

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 144: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

128

(lanjutan)

Page 145: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

129

bersambung pada halaman berikutnya

Page 146: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

130

(lanjutan)

Page 147: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

131

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 148: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

132

(lanjutan)

Page 149: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

133

LAMPIRAN 2

HASIL OUTPUT

SPSS 22 For Windows

Page 150: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

134

LAMPIRAN 3 : Hasil Output SPSS 22 for windows

Regresion

Correlations

CSR CIS SIZE ROE IOWN FOR

Pearson Correlation CSR 1.000 -.484 -.571 .317 -.254 -.158

CIS -.484 1.000 .553 -.185 .081 .059

SIZE -.571 .553 1.000 .070 -.074 .127

ROE .317 -.185 .070 1.000 -.117 .077

IOWN -.254 .081 -.074 -.117 1.000 .681

FOR -.158 .059 .127 .077 .681 1.000

Sig. (1-tailed) CSR . .000 .000 .002 .010 .076

CIS .000 . .000 .046 .233 .298

SIZE .000 .000 . .263 .253 .124

ROE .002 .046 .263 . .145 .244

IOWN .010 .233 .253 .145 . .000

FOR .076 .298 .124 .244 .000 .

N CSR 84 84 84 84 84 84

CIS 84 84 84 84 84 84

SIZE 84 84 84 84 84 84

ROE 84 84 84 84 84 84

IOWN 84 84 84 84 84 84

FOR 84 84 84 84 84 84

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSR 84 ,25 1,00 ,7101 ,22519

CIS 84 ,22 ,60 ,4340 ,09601

SIZE 84 28,42 33,59 30,7175 1,47615

ROE 84 -,57 ,45 ,1547 ,12163

IOWN 84 ,02 ,97 ,5538 ,27893

FOR 84 ,00 ,97 ,4151 ,30782

Valid N (listwise) 84

Page 151: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

135

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 FOR, CIS,

ROE, SIZE,

IOWNb

. Enter

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .732a .536 .507 .15817 1.829

a. Dependent Variable: CSR

b. Predictors: (Constant), FOR, CIS, ROE, SIZE, IOWN

a. Dependent Variable: CSR

b. All requested variables entered.

a. Predictors: (Constant), FOR, CIS, ROE, SIZE, IOWN

b. Dependent Variable: CSR

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.258 5 .452 18.048 .000b

Residual 1.951 78 .025

Total 4.209 83

Page 152: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

136

coeficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.585 .416 8.611 .000

CIS -.198 .229 -.084 -.864 .390

SIZE -.090 .015 -.588 -5.961 .000

ROE .539 .151 .291 3.562 .001

IOWN -.283 .091 -.350 -3.118 .003

FOR .101 .082 .138 1.233 .221

a. Dependent Variable: CSR

Collinearity statistics

Tolerance VIF

.626 1.598

.610

.890

.472

1.640 1.123 2.121

.477 2.096

Page 153: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

137

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .4056 .9925 .7101 .16493 84

Std. Predicted Value -1.847 1.712 .000 1.000 84

Standard Error of Predicted Value

.022 .115 .041 .011 84

Adjusted Predicted Value .4154 .9920 .7106 .16474 84

Residual -.38652 .34751 .00000 .15333 84

Std. Residual -2.444 2.197 .000 .969 84

Stud. Res idual -2.519 2.288 -.001 1.005 84

Deleted Residual -.41065 .37690 -.00052 .16498 84

Stud. Deleted Residual -2.611 2.354 -.002 1.015 84

Mahal. Distance .627 42.544 4.940 4.600 84

Cook's Distance .000 .090 .013 .018 84

Centered Leverage Value .008 .513 .060 .055 84

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) CIS SIZE ROE IOWN FOR

1 1 5.214 1.000 .00 .00 .00 .01 .00 .00

2 .409 3.572 .00 .00 .00 .50 .04 .09

3 .279 4.321 .00 .02 .00 .29 .00 .22

4 .073 8.453 .00 .02 .00 .07 .84 .61

5 .025 14.497 .02 .68 .01 .12 .02 .01

6 .001 82.204 .98 .28 .99 .01 .09 .07

a. Dependent Variable: CSR

a. Dependent Variable: CSR

Page 154: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

138

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation .15333383

Most Extreme

Differences

Absolute .067

Positive .057

Negative -.067

Test Statistic .067

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.200

c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 155: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

139

Page 156: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI DALAM LAPORAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30172/1/DITA... · General Reporting Initiative (GRI). ..... 26 2. Good Corporate

140

Uji Heterokedastisitas dengan Spearman

ABS_RES

CIS Pearson Correlation -.119

Sig. (2-tailed) .282

N 84

IOWN Pearson Correlation .190

Sig. (2-tailed) .084

N 84

FOR Pearson Correlation -.015

Sig. (2-tailed) .890

N 84

SIZE Pearson Correlation .016

Sig. (2-tailed) .887

N 84

ROE Pearson Correlation -.019

Sig. (2-tailed) .865

N 84

ABS_RES Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) N 84