copy of lapkas ypac

33
 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua orang dari se pa nj ang daur ke hi dupan ya ng akan di ja la ni ny a. Ha l in i di butuhkan untuk memungkinkan bagi semua orang agar dapat hidup produktif secara sosial maupun secara ekonomi, maka dari itu setiap warga negara berhak unutk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dan hal ini juga tidak terlepas dari hak anak – anak. Di mana ana k den gan segala akti fi tasnya dalam ma sa pr oses pert umbuh an dan  perkembangannya yang sangat komplek’s mengundang perhatian yang lebih, karena kesehatan anak ini sedikitnya akan memberikan pengaruh terhadap produktifitasnya kelak setelah mereka dewasa. Dalam dekade ini kesehatan anak diberikan perhatian khusus yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan anak. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya anak sangat rentan untuk mengalami kelainan atau gangguan yang bermacam – macam dan sangat komplek’s sifatnya, diantaranya adalah adanya suatu gangguan / kerusakan  pa da ota k dimana hal ini ter jad i pada saat per kembang an ota k anak belum cukup matang, akan tetapi kerusakan tersebut tidak progresif. Gangguan / kerusakan seperti in i se ri ng di se but dengan cer ebral pal sy . Di ma na ke rus ak an ot ak ini ak an menimbulkan manifestasi gejala pada tubuh dan lebih jelas terlihat pada anggota gerak tubuh dan perkembangan motorik yang terganggu. Cerebr al palsy merupaka n sekelo mpok ganggua n yang mempengar uhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh kerusakan atau cedera otak yang  bersifat non progresif yang terjadi pada saat prenatal, natal, dan post natal dimana otak masi h berkembang, sehin gga mengak ibatka n perkembangan abnormal pada kendal i otot dan gerakan. 1

Upload: prima-krishna-dharmawan

Post on 16-Jul-2015

531 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 1/33

 

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua orang dari

sepanjang daur kehidupan yang akan dijalaninya. Hal ini dibutuhkan untuk 

memungkinkan bagi semua orang agar dapat hidup produktif secara sosial maupun

secara ekonomi, maka dari itu setiap warga negara berhak unutk memperoleh derajat

kesehatan yang setinggi – tingginya dan hal ini juga tidak terlepas dari hak anak – anak.

Dimana anak dengan segala aktifitasnya dalam masa proses pertumbuhan dan

 perkembangannya yang sangat komplek’s mengundang perhatian yang lebih, karena

kesehatan anak ini sedikitnya akan memberikan pengaruh terhadap produktifitasnya

kelak setelah mereka dewasa.

Dalam dekade ini kesehatan anak diberikan perhatian khusus yang bertujuan

meningkatkan derajat kesehatan anak. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya

anak sangat rentan untuk mengalami kelainan atau gangguan yang bermacam – macam

dan sangat komplek’s sifatnya, diantaranya adalah adanya suatu gangguan / kerusakan

 pada otak dimana hal ini terjadi pada saat perkembangan otak anak belum cukup

matang, akan tetapi kerusakan tersebut tidak progresif. Gangguan / kerusakan seperti

ini sering disebut dengan cerebral palsy. Dimana kerusakan otak ini akan

menimbulkan manifestasi gejala pada tubuh dan lebih jelas terlihat pada anggota gerak 

tubuh dan perkembangan motorik yang terganggu.

Cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak,

keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh kerusakan atau cedera otak yang

 bersifat non progresif yang terjadi pada saat prenatal, natal, dan post natal dimana otak 

masih berkembang, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali

otot dan gerakan.

1

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 2/33

 

Cerebral palsy spastik diplegi merupakan suatu gangguan yang dimana anggota

gerak atas dan bawah mengalami peningkatan tonus otot dan peningkatan

spastiksitas otot yang di katakan diplegi karena terjadi lebih berat pada anggota

gerak bawah di banding anggota gerak atas.

2. IDENTIFIKASI MASALAH

Pada kondisi Cerebral palsy dengan spastik diplegi masalah yang timbul berupa:

1. Adanya tingkat spastisitas

2. Adanya gangguan koordinasi dan keseimbangan

3. Adanya tonus otot yang meningkat

4. Adanya gangguan aktifitas fungsional

3. PEMBATASAN MASALAH

Karena begitu terbatasnya waktu saya di YPAC untuk memeriksa pasien

dengan kondisi CP spastik diplegi, maka dengan mengingat keterbatasan

 pengetahuan dan merupakan pengalaman pertama saya menangangani pasien anak 

dengan kasus CP spastik diplegi secara langsung, maka dalam laporan kasus ini

saya membatasi masalahnya pada ”PROSES FISIOTERAPI PADA KASUS

CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI”.

2

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 3/33

 

4. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang ada di atas, maka saya merumuskan judul laporan kasus ini yaitu ”

PROSES FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK 

DIPLEGI”

5. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui proses fisioterapi pada pasien dengan kasus CP

spastik diplegi

2. Tujuan Khusus 

1. Untuk mengetahui anatomi dari Otak.

2. Untuk mengetahui apa itu CP (Cerebral Palsy)

3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya CP (cerebral palsy)

4. Untuk mengetahui proses fisioterapi pada pasien dengan kasus cerebral

 palsy spastik diplegi.

 

6. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat bagi penulis

3

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 4/33

 

1. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme penyakit cerebral palsy.

2. Memberikan wawasan dan pemahaman pada penulis dalam memberikan

dan menyusun proses terapi latihan pada pasien dengan kondisi cerebrl

 palsy.

2. Manfaat bagi Pembaca

1. Pembaca mampu menyamakan pemahaman mengenai ”cerebral palsy

 spastik diplegi ” sehingga di masa yang akan datang mampu melakukan

 penelitian dan penulisan yang jauh lebih baik sebagai acuan dalam dunia

fisioterapi memahami fungsi dan gerak.

2. Memberikan informasi berupa pendidikan dan pengetahuan kepada

masyarakat tentang memilihara dan memberikan terapi pada kondisi

Cerebral palsy dengan spastic diplegi.

4

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 5/33

 

BAB II

KAJIAN TEORI

A. CEREBRAL PALSY

1. Anatomi Otak 

Otak merupakan alat untuk memproses data tentang lingkungan

internal dan eksternal tubuh yang diterima reseptor pada alat indera (seperti

mata, telinga, kulit, dan lain-lain). Data tersebut dikirimkan oleh urat saraf 

yang dikenal dengan system saraf keseluruhan. Sistem saraf ini

memungkinkan seluruh urat saraf mengubah rangsangan dalam bentuk 

implus listrik. Kemudian implus listrik dikirim ke sistem saraf pusat, yang

 berada di otak dan medulla spinalis. Disinilah data diproses dan direspon

dengan rangsangan yang ‘’cocok’’. Biasanya dalam tahap ini timbul

5

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 6/33

 

saraf efektor, yang berfungsi untuk mengirim implus saraf ke otot sehingga

otot berkontraksi atau rileks.

Berat otak manusia ± 1400 gram dan tersusun dari ± 100 triliun

neuron, otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai

agar-agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang tengkorak.

Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung, mulai dari permukaan

luar yaitu :

• Kulit kepala yang memiliki rambut, lemak, dan jaringan

lainnya

• Tulang tengkorak 

• Meningens (selaput) yang terdiri dari :

1. Duramater 

2. arakhnoid

3. piameter 

6

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 7/33

 

Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian,

yaitu:

1. Cerebrum (Otak Besar)

2. Cerebellum (Otak Kecil)

3. Brainstem (Batang Otak)

4. Limbic System (Sistem Limbik)

 

1. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga

disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan.

Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan

  binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,

analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan

visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas

 bagian ini.

Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus.

Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang

7

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 8/33

 

menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing

adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus

Temporal.

• Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari

Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat

alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah,

memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku

seksual dan kemampuan bahasa secara umum.

Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor 

 perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

• Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan

kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam

 bentuk suara.

• Lobus Occipital 

 

ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan

rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan

interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi

menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat

 pada gambar di bawah ini:

8

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 9/33

 

Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi

menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua

 belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara

umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri

mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan

kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.

2. Cerebellum (Otak Kecil)

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala,

dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi

otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol

keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga

menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari

9

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 10/33

 

seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan

mengunci pintu dan sebagainya.

Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan

 pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,

misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam

mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.

3. Brainstem (Batang Otak)

Batang otak (

 

brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau

rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau

sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar 

manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,

mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia

yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya..

Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:

• Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah

 bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan

Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon

 penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan

tubuh dan pendengaran.

• Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah

kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla

10

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 11/33

 

mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,

 pernafasan, dan pencernaan.

• Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak 

 bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita

terjaga atau tertidur.

4. Limbic System (Sistem Limbik)

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang

otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah.

Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering

disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus,

thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik 

 berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara

homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,

metabolisme dan juga memori jangka panjang.

Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang

salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat

 perhatian dan mana yang tidak. Sistem limbik menyimpan banyak informasi

yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak 

emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran.

2. Definisi Cerebral palsy

11

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 12/33

 

Cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang

mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh

kerusakan atau cedera otak yang bersifat non progresif yang terjadi pada

saat prenatal, natal, dan post natal dimana otak masih berkembang, sehingga

mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot dan gerakan.

Kelainan pada sistim gerak ini adalah akibat dari luka-luka otak yang

tidak progresif. Sistim gerak tubuh menyediakan kemampuan untuk 

 bergerak dan mengontrol gerakan-gerakan. Luka otak adalah segala kelainan

dari struktur atau fungsi otak. "Tidak progresif" berarti bahwa luka tidak 

menghasilkan degenerasi otak yang terus menerus (berkelanjutan). Ia juga

menyiratkan bahwa luka otak adalah akibat dari luka otak satu kali, yang

tidak akan terjadi lagi. Apapun kerusakan otak yang terjadi pada saat luka

adalah tingkat kerusakan untuk sisa kehidupan anak .

Cerebral palsy mempengaruhi kira-kira satu sampai tiga dari setiap

seribu anak-anak yang dilahirkan. Bagaimanapun, ia adalah lebih tinggi

 pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang sangat rendah dan

 bayi-bayi prematur.

Dengan menarik, metode-metode perawatan yang baru yang

 berakibat pada angka kelangsungan hidup yang meningkat dari bayi-bayi

dengan berat badan waktu lahir yang rendah dan prematur sebenarnya

 berakibat pada jumlah keseluruhan yang meningkat dari anak-anak dengan

cerebral palsy. Teknologi-teknologi baru, bagaimanapun, tidak merubah

12

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 13/33

 

angka dari cerebral palsy pada anak-anak yang dilahirkan dengan masa

 penuh dan berat badan yang normal.

3. Penyebab Cerebral palsy

Cerebral Palsy bisa disebabkan oleh cedera otak yang terjadi pada

saat : - Prenatal

- Natal

- Post Natal.

Tetapi kebanyakkan penyebabnya tidak diketahui. 10-15% kasus terjadi

akibat cedera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum, selama

dan segera setelah bayi lahir.

Bayi prematur juga sangat rentan terhadap Cerebral Palsy, kemungkinan

karena pembuluh darah ke otak belum berkembang secara sempurna dan

mudah mengalami perdarahan atau karena tidak dapat mengalirkan oksigen

dalam jumlah yang memadai ke otak.

Cedera otak bisa disebabkan oleh:

1. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi

 baru lahir), bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak 

2. Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis,

meningitis, sepsis, trauma dan dehidrasi berat)

3. Cedera kepala karena Hematom subdural

4. Cedera pembuluh darah.

4. Tanda & gejala CP

• Dilihat dari pergerakan otot :

13

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 14/33

 

1. spastik (kekakuan)

otot-otot menjadi kaku dan lemah yang terjadi karena

tonus otot yang meningkat yang disebabkan oleh emosi,

sensivitas anak terhadap lingkungan baru yang akan

menyebabkan memburuk spastisitas

2. Athetoid

Tonus otot naik turun (fluktuatif) Gerakan pada otot

lengan, tungkai dan badan secara spontan bergerak 

 perlahan, bergerak dan tak terkendali, tetapi bisa juga

timbul gerakan yang kasar dan mengejang. Luapan emosi

menyebabkan keadaan semakin memburuk, gerakan akan

menghilang jika anak tidur 

3. ataxia

gangguan gerakan ataxia lebih ke gangguan koordinasi

dan gerakan abnormal, tidak bisa mengontrol gerakannya

sendiri.

4. flacid/flopi

tonus postural rendah dan terjadi abnormal respirasi.

5. campuran

merupakan gabungan dari 2 jenis diatas, yang sering

ditemukan adalah gabungan dari tipe spastik dan athetoid.

• Dilihat dari jumlah badan yang terkena :

1. Diplegi

14

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 15/33

 

Anggota tubuh yang terkena yaitu ekstermitas bawah &

atas, namun ekstermitas bawah lebih berat dibandingkan

 bagian atas.

2. Hemiplegi

Anggota tubuh yang terkena yaitu lengan dan tungkai

 pada satu sisi tubuh saja.

3. Tetraplegi/quadriplegi

Anggota tubuh yang terkena kedua lengan dan kedua

tungkai, keduanya sama-sama berat/ lumpuh total.

4. Triplegi

Anggota tubuh yang terkena biasanya 3 bagian, biasanya

terkena pada kedua bagian bawah dan satu anggota atas.

• Dilihat dari kemampuan fungsional

1. Ringan : dapat hidup bersama-sama dengan anak lain,

kelainannya tidak mengganggu kegiatan sehari-hari dan

 pendidikan. Bantuan sedikit sekali kadang tidak perlu

 bantuan khusus.

2. Sedang : Kemampuan fisik terbatas memerlukan bantuan,

dapat bicara dan bergerak, memerlukan bantuan khusus

untuk memperbaiki pola gerak.

3. Berat : sulit melakukan kegiatan fifik, tidak mungkin

hidup tanpa bantuan, perlu perawatan khusus.

15

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 16/33

 

5. Komplikasi CP

• Kontraktur 

• Scoliosis

• Deformitas

• Decubitus

• Gangguan mental

B. CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI

Cerebral palsy spastik merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tonus

otot , menyebabkan postur menjadi spastik atau kaku pada satu atau lebih anggota-

anggota tubuh lengan-lengan atau tungkai-tungkai. selain tonus otot yang

meningkat ada juga refleks-refleks tendon yang meningkat, koordinasi motor yang

halus dan kasar yang terganggu.

Pada kasus ini anak mengalami gangguan cerebral palsy dengan pola spastik 

diplegi yang gejalanya kakunya otot pada anggota tubuh bagian atas dan bawah,

dan bagian bawahnya lebih berat.

16

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 17/33

 

17

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 18/33

 

C. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CEREBRAL PALSY

SPASTIK DIPLEGI

1. Assesment Fisioterapi

Menurut WCPT Assessmen fisioterapi termasuk pemeriksaan pada

 perorangan atau kelompok, nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan,

keterbatasan fungsi, ketidak mampuan atau kondisi kesehatan lain dengan cara

  pengambilan perjalanan penyakit (history taking), screening, test khusus,

  pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisa dan sintesa

dalam sebuah proses pertimbangan klinis. Assessment meliputi :

Pemeriksaan adalah langkah awal yang dilakukan sebelum dilakukan suatu

 pelaksanaan intervensi dan dilakukan pada semua pasien atau klien, yang terdiri

dari :

a. Anamnesa yang meliputi : Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis

kelamin, ras atau suku, pendidikan, budaya dan adat istiadat, pendidikan,

 pekerjaan, alamat, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat

 penyakit dahulu, riwayat keluarga.

 b. Pemeriksaan

a. Inspeksi

Fisioterapi mengamati pola jalan atau adanya keterbatsan gerak 

 pasien pada saat pertama kali datang ke fisioterapi.

18

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 19/33

 

b. Pemeriksaan vital sign

Meliputi : Tekanan Darah (TD), Hate Rate (HR), Respiratory Rate

(RR), Suhu Tubuh

c. Pemeriksaan fungsi gerak dasar 

d. Pemeriksaan keseimbangan dan kognitif pasien

e. Test khusus

f. Pemeriksaan penunjang seperti untuk mengetahui hasil lab, rongten

dll

c. Sistem review

Adalah salah satu metode pemeriksaan yang terbatas pada status anatomi

dan fisiologi pada sistem (cardiovascular pulomanary, integument,

musculoskletal dan neuromuscular), untuk mengetahui komunikasi

 pasien, cognitive, affectif, bahasa pasien, dan gaya belajar pasien.

d. Tes dan pengukuran

Adalah suatu proses pengumpulan data tentang pasien dan klien,

 berdasarkan hasil identifikasi menyeluruh dan proses bertanya pada saat

 pengambilan data riwayat penyakit pasien/klien. Tes pengukuran yang

dapat dipakai dalam proses assessmen untuk menegakkan diagnosa

sebagai berikut : pengukuran kapasitas aerobik atau endurance,

antropometri, alat bantu dan alat adaptasi, sirkulasi (vena,arteri,limfe),

19

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 20/33

 

ergonomic dan body mekanik, gait lokomosi dan balance, integritas

integumentary, integritas mobilitas sendi, motor function (motor control

dan motor learning), kekuatan otot, nyeri, postur, Range Of Motion,

integritas refleks, kemampuan ADL dan IADL

2. Problem Fisioterapi

Asuhan pelayanan fisioterapi yang diberikan pada penderita cerebral

 palsy dilakukan secara bertahap sesuai dengan problem yang di temukan

 pada saat dilakukan assesment.

- Adanya spastiksitas yang tinggi

- Adanya keterbatasan Rom pada ekstensi knee, ekstensi elbow

- Adanya gangguan koordinasi visual

- adanya gangguan aktivitas fungsional

3. Diagnosa Fisioterapi

Diagnosa fisioterapi di tegakan dari pemeriksaan dan evaluasi yang

menyatakan hasil dari proses pemikiran klinis yang dapat menunjukan

adanya problem – problem fisioterapi misalnya tonus otot yang meningkat,

keterbatasan gerak, dan gangguan aktivitas sehari-hari.

4. Perencanaan Fisioterapi

20

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 21/33

 

Menurut WCPT perencanaan adalah pertimbangan kebutuhan

intervensi dan biasanya menuntun kepada pengembangan rencana intervensi

termasuk hasil terukur sesuai dengan tujuan dan disetujui pasien/klien,

family atau pelayanan kesehatan lainnya. Perencanaan juga dapat menjadi

 pemikiran tentang perencanaan alternative untuk dirujuk kepihak lain bila

dipandang kasus tidak tepat untuk fisioterapi.

Langkah-langkan perencanaan :

Menentukan tingkat kesembuhan yang optimal

Waktu yang tepat untuk mencapai tujuan

Tingkat-tingkat kesembuhan dan rencana tahapan

Jenis intervensi setiap tahapan

Rencana evaluasi

Evaluasi akhir 

Planning dan program

a). Jangka pendek 

- keadaan yang mengancam

- menunjang jangka panjang

 b). Jangkah panjang

21

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 22/33

 

- Hasil

- End Goal

5. Intervensi Fisioterapi

Menurut KEPMENKES 1363 intervensi adalah untuk mencapai tujuan

yang disepakati dapat termasuk penangan secara manual, peningkatan

gerakan, peralatan fisis, peralatan elektroterapuetis dan peralatan mekanis,

 pelatihan fungsioanl, peralatan bantu, instruksi dan konseling, koordinasi

dan keseimbangan.

Prosedur intervensi terdiri dari :

Berdasarkan hasil assessmet serta diagnosa

Pelaksanaan fisioterapi, misalnya: intensitas, frekuensi durasi

Mempertimbangkan komplesitas dan berat-ringannya kondisi klinis

Mempertimbangkan kemampuan pasien

Harapan pasien/klien, family

Adapun berbagai intervensi fisioterapi yang dapat dilakukan pada

 penderita cerebral palsy spastik diplegi :

1. Stretching

22

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 23/33

 

Adalah bentuk dari penguluran atau peregangan dari otot-otot di

setiap anggota badan.

2. Latihan koordinasi dan keseimbangan

3. Latihan berdiri stabil

4. Latihan berjalan

6. Home Program

Home program yang dapat di sarankan pada keluarga pasien cerebral palsy :

1. Memberikan edukasi kepada orang tua anak untuk selalu

memperhatikan pola gerak anak di rumah misalnya : posisi anak saat

duduk menonton tv, posisi duduk anak di rumah.

2. Melatih anak melakukan ADL secara mandiri dengan pola yang

 benar.

7. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengalami

 peningkatan setelah diberikan terapi atau terapi yang diberikan berguna bagi

 penyembuhan pasien ataukah harus di ubah. Meliputi analisa dan sintesa

23

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 24/33

 

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Assesment

  Nama fisioterapi : Rafindra Mazuar & Lenny Wilda Hardianti

Tanggal pemeriksaan : 11 oktober 2011

I. IDENTITAS PASIEN

  Nama Lengkap : An.Z

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Maret 2001

Usia : 10 Tahun 3 Bulan

Alamat : Jl.Brawijaya III No.16 Kebayoran Baru ,

Jakarta Selatan

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-Laki

Diagnosa Medis : Cerebral Palsy

II. KELUHAN UTAMA

Keluhan utama : Anak belum bisa berdiri dan berjalan

24

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 25/33

 

III . RIWAYAT KEHAMILAN

Prenatal :

Hamil 33 minggu , saat usia 5 minggu terdapat flek , 12 minggu

kontraksihwbat tapi masih bisa dipertahankan , placenta previa

sebagian

  Natal :

Lahir Spontan , di tolong oleh dokter. BBL : 2kg TBL : 45 cm ,

lingkar kepala 30 cm , langsung menangis.

Postnatal :

Masuk incubator 3 hari , hari ke 3 anak merintih-rintih saja, di NICu

28 hari . Saat umur 5 bulan mulai disadari ada keterlambatan

 perkembangan. Pernah di MRI , terdapat hasil atropi pada otak ,

epilepsi .

IV. RIWAYAT KELUARGA

Anak pertama dari 2 bersaudara . Tidak ada anggota keluarga lain

yang cacat

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

- Usia 6 bulan , tengkurap

- Usia <5 tahun , duduk 

- Usia 4 tahun anak bisa bicara kata kata pendek sedikit

25

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 26/33

 

- Usia 5 tahun , merangkak 

b. General Impression

a) Inspeksi :

Anak datang dengan kursi roda bersama pengasuhnya. Saat duduk di

kursi roda , pasien tampak membungkuk 

  b) Abilities :

Berguling , duduk , merangkak , berlutut dengan bantuan

c) Disabilities :

Tidak mampu berjalan

 

C. Pemeriksaan

a. Motorik kasar

1. Terlentang

Lengan dan kaki bergerak aktif , elbow fleksi , hip sedikit fleksi dan knee

fleksi

2.Terlungkup

Head dan neck control kurang baik , forearm support baik , knee sedikit

fleksi , ankle inversi

3.Berguling

Berguling dengan rotasi trunk 

26

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 27/33

 

4.Duduk 

Keposisi duduk dari terlungkup dengan posisi duduk diantara dua lutut.

Posisi fleksi hip dan knee , adduksi dan internal rotasi (duduk besila) , head

control kurang baik , trunk control baik , posisi duduknya backward

5.Merangkak 

Menggunakan hand support , mampu menggerakan kaki dan lengan dengan

 baik dalam waktu yang singkat

6. Berlutut

Bisa melakukannya , tetapi dengan bantuan box

7.Berdiri

Diberdirikan dengan standing table

8. Berjalan

Tidak bisa

b. Postural Tone

Spastic : Ekstrimitas bawah lebih berat dibanding ekstrimitas atas

c. Postural Pattern

Head control kurang baik , trunk cenderung membungkuk , shoulder 

 protraksi , masih sulit bertumpu dengan kakinya

d. Deformitas

Tightness ( Hamtring dan Achiless)

 

27

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 28/33

 

D. Problem Fisioterapi

1. Terdapat spastisitas

2. Terdapat tightness pada otot hamstring dan tendon achilles

3. Kelemahan oto abdominal

4. Tak mampu berdiri dan berjalan mandiri

E. Diagnosa Fisioterapi

Gangguan gerak dan fungsi berjalan karena adanya tonus otot yang tinggi pada

ekstrimitas bawah karena Cerebral Plasy spastic diplegi.

F. Perencanaan Fisioterapi

a) Tujuan Jangka Pendek :

1. Menurunkan Spastisitas

2.Mengurangi tightness agar tidak kontraktur 

3.Penguatan abdominal muscle

4. Mengajarkan fungsi tungkai

 b) Tujuan Jangka Panjang :

1. Mengoptimalkan gerak dan fungsi tungkai agar dapat berdiri dan

 berjalan secara mandiri

28

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 29/33

 

G. Intervensi

Massage

Tujuan : Relaksasi jaringan , agar otot lebih mudah digerakan

ketika sedang latihan.

Pasif Exercise

Tujuan : Menjaga lingkup ROM dan mencegah kontraktur.

Pelaksanaan : Pasien terlentang atau tengkurap , lalu gerkan

secara pasif anggota gerak atas dan bawah . Selain itu , tujuan

 pasif exercise sebagai pemanasan sebelum latihan

3. Strectching

Tujuan :

Pelaksanaan :

Hamstring :

Achilles

4.Inhibiai tonus postural

Pelaksanaan :

a. Pasien posisikan terlentang diatas bola , kemudian pegang pada keduan

tungkai pasien , kemudian gerkan bola dengan arah ke depan dan belakang.

 b.Pasien tengkurap di bola , pegang pada sisi hip , kemudian bola di goyang-

goyangkan

29

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 30/33

 

c. Latihan berlutut , pasien di posisikan berlutut (kneeling) di depan box ,

lalu gerakan box ke depan dan belakang . Latihan ini bertujuan untuk 

 berlatih berlutut sebagai persiapan untuk berdiri

d. Latihan berdiri

Pasien didirikan pada standing table

5. Koreksi Posisi tungkai

Koreksi postur pada tungkai diberikan dengan memberikan anak 

leg brace ataupun dengan menggunakan KAFO ( Knee Ankle foot

Orthosis )

H. Evaluasi

30

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 31/33

 

VII. HOME PROGRAM

1. Memberikan edukasi kepada orang tua anak untuk selalu memperhatikan

 pola gerak anak di rumah misalnya : posisi anak saat duduk menonton

tv, posisi duduk anak di rumah.

2. Melatih anak melakukan ADL secara mandiri dengan pola yang benar.

VIII. EVALUASI

31

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 32/33

 

BAB IV

PEMBAHASAN

Cerebral palsy spastik merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tonus otot ,

menyebabkan postur menjadi spastik atau kaku pada satu atau lebih anggota-anggota tubuh

lengan-lengan atau tungkai-tungkai. selain tonus otot yang meningkat ada juga refleks-

refleks tendon yang meningkat, koordinasi motor yang halus dan kasar yang terganggu.

Pada kasus an . Zhafran anak menderita cerebral palsy dngan gejala tonus otot

meningkat, adanya spastiksitas yang tinggi pada anggota gerak atas dan bawah, srta

gangguan koordinasi dan keseimbangan, yang membuat anak belum dapat melakukan ADL

dengan baik. Sehingga intervensi di berikan massage, streching, latihan koordinasi dan

keseimbangan , latihan berdiri stabil dan latihan berjalan.

Setelah di lakukan treatment tersebut maka hasil yang di harapkan anak dapat lebih

 baik dari sebelumnya, mencegah terjadinya hal yang lebih buruk seperti terjadi tighness

atau kontraktur., dan kondisi tubuh mengalami peningkatan.

32

5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 33/33

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. kesimpulan

Cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak,

keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh kerusakan atau cedera otak 

yang bersifat non progresif yang terjadi pada saat prenatal, natal, dan post natal

dimana otak masih berkembang, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal

 pada kendali otot dan gerakan.

Cedera otak bisa disebabkan oleh:

1. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi baru

lahir), bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak 

2. Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis,

meningitis, sepsis, trauma dan dehidrasi berat)

3. Cedera kepala karena Hematom subdural

4. Cedera pembuluh darah.

Pengaruh pemberian treatment massage terhadap rileksasi otot anak,

streching terhadap pemendekan otot dan latihan koordinasi agar anak bisa focus.

2. Saran

Orang tua dapat membantu mengontrol atau memperhatikan pola gerak anak di

rumah, atau aktivitas fungsional anak agar menjadi lebih baik misalnya posisi

duduk anak saat menonton Tv, atau saat makan dan yang lainnya.

 

33