contoh skripsi dengan judul biaya produksi

Upload: trie-sevenfold

Post on 05-Jul-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    1/30

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa

    mempunyai tujuan untuk memperoleh laba yang optimal. Laba merupakan selisih jumlah

    yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya yang menghasilkan produk atau jasa dengan

     penerimaan dari hasil penjualan. Akan tetapi, di kalangan perusahaan, perkembangan dan

    kemajuan dunia usaha telah membawa ke arah persaingan yang semakin ketat, sehingga usaha

    untuk mencapai laba tidaklah mudah.

    Dalam mencapai tujuan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena setiap

     perusahaan akan memaksa mereka untuk bersaing keras. Tidak salah bila dikatakan bahwa

     perusahaan yang mengabaikan persaingan akan terdesak mundur bahkan akan gulung tikar.

    Oleh karena itu, perusahaan harus tetap mengikuti perkembangaan di luar agar bisa bertahan,

    minimal meningkatkan kemampuan bersaing, dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga

     perusahaan dapat hidup terus dan berkembang (Bambang Riyanto, 2001 dalam Kustatik, 2009).

    Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan dapat di lihat melalui asset yang di

    miliki perusahaan khususnya aktiva tetap yang di pergunakan dalam menunjang kegiatan

     perusahaan. Peranan aktiva sangat besar dalam kegiatan operasional perusahaan.

    Dana yang di tanamkan dalam aktiva mengalami proses perputaran. Harapan perusahaan

    mengadakan investasi dalam bentuk aktiva adalah bahwa perusahaan akan dapat memperoleh

    kembali dana yang di tanamkan dalam aktiva tersebut. Permasalahan yang terberat yang di

    hadapi oleh perusahaan adalah penurunan kondisi aktiva tetap yang mengakibatkan

     produktivitas asset  tersebut semakin rendah, akibat dari segala permasalahan tersebut

     perusahaan harus melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap produktivitas kerja untuk

    meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan berdaya guna

    tinggi. Agar aktiva dapat terus beroperasi sejalan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-

    hari, maka di perlukan suatu pengendalian terhadap penggunaan aktiva tersebut dalam bentuk

     perputaran total aktiva.

    Pengelolaan dan perputaran investasi terhadap aktiva perlu di lakukan. Dengan adanya

     perputaran aktiva di harapkan akan menghasilkan tingkat pengembalian yang menguntungkan

     bagi perusahaan atau dengan kata lain akan menghasilkan laba. Dari laba yang di peroleh maka

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    2/30

    2

    dapat di ukur efisiensi dan efektivitas perusahaan melalui perhitungan tingkat rentabilitas

    ekonomi (ROA). Pengelolaan aktiva secara efektif dan efisien sangatlah penting bagi

     perusahaan karena dapat meningkatkan tingkat rentabilitasnya.

    Agar diperoleh laba sesuai dengan yang dikehendaki, perusahaan perlu menyusun perencanaan

    laba yang baik. Hal tersebut ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk memprediksi

    kondisi usaha pada masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian, serta mengamati

    kemungkinan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laba. Ada tiga faktor yang dapat

    mempengaruhi laba perusahaan yaitu biaya, harga jual dan volume penjualan atau

    produksi (Halim & Supomo, 2009).

    Dari beberapa faktor tersebut, biaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besar

    kecilnya laba yang diperoleh. Biaya merupakan komponen penting yang harus

    dipertimbangkan dalam menentukan harga jual produk atau jasa. Berdasarkan fungsinya biaya

    dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi

    merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap

    untuk dijual. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

    biaya overhead  pabrik  (Mulyadi, 2012).

    Biaya produksi tersebut menjadi penentu besarnya harga jual dari suatu produk atau jasa yang

    nantinya akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh. Seperti yang dikemukakan oleh

    “Mulyadi dalam bukunya akuntansi biaya”, menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh

    terhadap laba usaha. Hal ini pernah di katakan oleh peneliti terdahulu yang hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa biaya produksi mempunyai pengaruh korelasi yang kuat terhadap laba

     bersih dan biaya produksi mempunyai pengaruh negatif terhadap laba bersih. Artinya semakin

    meningkat biaya produksi maka akan semakin menurun laba bersih yang diperoleh atau

    sebaliknya.

    Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan produksi untuk

    mengelola bahan baku menjadi produk jadi. Sudah tentu, perusahaan-perusahaan ini berusaha

    untuk mencapai laba yang maksimum. Untuk memperoleh laba yang maksimum, setiap

     perusahaan harus dapat meningkatkan kegiatan/volume produksinya. Di sisi lain, jika volume

     produksi meningkat, maka akan berpengaruh pada biaya produksi, yang berarti biaya produksi

    yang dibutuhkan untuk membuat produk akan lebih besar. Selain itu peningkatan biaya

     produksi juga bisa diakibatkan oleh kenaikan harga bahan baku, kenaikan tarif dasar

    listrik (TDL), upah minimum provinsi, seperti yang diberitakan di situs rri.co.id tanggal 2

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    3/30

    3

    maret 2013. Selain itu, kenaikan biaya produksi juga diberitakan dalam situs dunia

    industri.com tanggal 13 januari 2013 yang menjelaskan bahwa biaya produksi naik 25%.

    Berdasarkan fenomena tersebut, terlihat bahwa biaya produksi mengalami peningkatan dari

    tahun sebelumnya. Kenaikan biaya produksi ini, dapat mengakibatkan laba yang diperoleh

    menurun. Kenaikan biaya produksi pada perusahaan manufaktur tersebut tidak sepenuhnya

    mengakibatkan laba bersih ikut menurun. Beberapa perusahaan tercatat mengalami

     peningkatan laba bersih, seperti yang dialami oleh PT Kalbe Farma Tbk sebagaimana

    diberitakan di Ciputra News tanggal 28 maret 2013.

    Berdasarkan uraian di atas ditambah adanya penelitian terdahulu maka penulis tertarik untuk

    meneliti mengenai: “Pengaruh Biaya Produksi dan Perputaran Total Asset Terhadap

    Perolehan Laba pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ” 

    1.2 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah

    sebagai berikut :

    1.  Semua unsur-unsur biaya produksi (yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

    dan biaya overhead  pabrik) dan perputaran total asset  pabrik   belum tentu mempengaruhi

    laba.

    2.  Besar kecilnya biaya-biaya produksi (yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

    dan biaya overhead  pabrik) dan besar kecilnya nilai perputaran total asset pabrik   belum

    tentu mempengaruhi laba.

    3.  Diantar ketiga unsur tersebut; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

    overhead  pabrik, manakah yang paling menonjol (positif/dominan) yang mempengaruhi

    laba.

    1.3 

    Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis membatasi beberapa masalah sebagai

     berikut :

    1.  Penulis melakukan penelitian terhadap semua unsur-unsur biaya produksi (yaitu biaya

     bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead  pabrik) dan menganalisis

     perputaran total asset.

    2. 

    Penulis melakukan penelitian hanya untuk periode tertentu saja.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    4/30

    4

    3.  Penulis hanya meneliti berapa besar efek biaya produksi dalam mempengaruhi laba.

    4.  Penulis menganalisis perputaran total asset untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien

     penggunaan aktiva.

    5.  Penulis mengalisis manakah unsur biaya produksi tersebut yang sangat dominan

    mempengaruhi laba.

    1.4 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis akan merumuskan permasalahan sebagai

     berikut :

    1.  Bagaimana pengaruh biaya produksi (bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

    overhead  pabrik) dan perputaran total asset terhadap laba ?

    2.  Bagaimana nilai perputaran total asset perusahaan ?

    3. 

    Dari beberapa unsur biaya produksi tersebut manakah yang paling dominan mempengaruhi

    laba ?

    1.5 Tujuan Penelitian

    Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

    1. 

    Untuk menganalisis unsur-unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

    langsung, dan biaya overhead  pabrik) terhadap laba.

    2.  Untuk pengetahui perputaran total asset dalam periode tertentu.

    3. 

    Untuk mengetahui diantara beberapa unsur biaya produksi tersebut manakah yang paling

    dominan mempengaruhi laba.

    1.6 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang di peroleh dari hasil penelitian ini adalah :

    1.  Penelitian dimaksudkan untuk mengembangkan wawasan keilmuan dan sebagai sarana

     penerapan ilmu pengetahuan yang selama ini penulis peroleh dari bangku kuliah terutama

    mata kuliah akuntansi biaya.

    2.  Bagi Mahasiswa, yaitu mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengetahui sejauh mana

    teori – teori yang selama ini diperoleh di perguruan tinggi, khususnya mengenai analisis

    mengaruh biaya produksi dan perputaran total asset terhadap laba.

    3.  Bagi Perusahaan, dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber masukan bagi

     perusahaan untuk dapat mengetahui unsur (biaya produksi) manakah yang paling dominan

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    5/30

    5

    dan perputaran total asset dalam mengetahui berapa besar laba bersih perusahaan sehingga

     perusahaan dapat menentukan strategi dimasa mendatang.

    4. 

    Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik mengangkat pemasalahan serupa.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    6/30

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    7/30

    7

    1.  Biaya Bahan Baku.

    Bahan baku merupakan keseluruhan bahan yang mendukung atas produk jadi yang akan

    diproduksi.

    Menurut Munandar (2001:25) Pengertian biaya bahan baku adalah :

    “Biaya yang dikeluarkan  (direct material), merupakan biaya yang terdiri dari semua

     bahan yang dikerjakan dalam proses produksi, untuk diubah menjadi barang lain yang nantinya

    akan dijual”.

    2.  Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Menurut Mulyadi (2005:343) dalam buku “Akuntansi Biaya”  pengertian biaya tenga kerja

    langsung adalah :

    “Merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah

     produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga

    kerja manusia.”

    3.  Biaya Overhead Pabrik.

    Menurut Munandar (2001:26) mengemukakan bahwa biaya overhead pabrik adalah :

    ”Semua biaya yang terdapat serta terjadi dalam lingkungan pabrik, tetapi tidak secara

    langsung berhubungan dengan kegiatan produksi, yaitu proses mengubah bahan mentah

    menjadi bahan yang siap jual.”

    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek pengeluarannya biaya

     produksi terbagi atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

    Kategori yang tergolong kedalam biaya overhead pabrik meliputi berbagai item yeng yang

    luas, banyak input yang selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang diperlukan

    untuk membuat suatu produk, misalnya; bahan langsung yang merupakan bagian yang tidak

    signifikan dari produk jadi yang umumnya dimasukan dalam kategori overhead.

    2.1.1.2 Komponen Biaya Produksi

    Menurut Mulyadi (2005:331), biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :

    1.  Bahan baku atau bahan dasar, termasuk bahan setengah jadi. 

    2. 

    Bahan-bahan pembantu atau bahan penolong.

    3. 

    Upah tenaga kerja, dari tenaga kerja kuli hingga top manajer.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    8/30

    8

    4.  Penyusutan peralatan produksi.

    5.  Bunga modal.

    6. 

    Sewa (gedung atau peralatan yang lain).

    7.  Biaya penunjang, seperti biaya transportasi atau angkutan.

    8.  Admisnitrasi, biaya listrik dan telepon, pemeliharaan peralatan produksi.

    9. 

    Pemeliharaan lingkungan perusahaan, biaya penelitian (laboratorium),

    10. Biaya keamanan, dan asuransi.

    11. Biaya pemasaran, seperti biaya penelitian dan analisis pasar produk.

    12. Biaya angkutan dan pengiriman, dan biaya reklame atau iklan.

    13. Pajak perusahaan.

    Dari komponen biaya produksi diatas dapat disimpulkan bahwa unsu-runsur produksi meliputi bahan baku, bahan-bahan pembantu atau penolong, upah tenaga kerja, penyusutan peralatan

     produksi, biaya administrasi dan umum, dan pajak perusahaan.

    2.1.1.3 Macam-macam biaya produksi

    Menurut Haryanto (2002:22), biaya produksi secara lebih luas dalam suatu perusahaan dapat

    dibedakan menjadi :

    1. 

    Biaya Tetap (Fixed Cost).2.  Biaya Variabel (Variable Cost).

    3.  Biaya Total (Total Cost).

    4.  Biaya Rata-rata (Average Cost).

    5.  Biaya Marginal (Marginal Cost).

    Dari biaya-biaya diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1.  Biaya Tetap (Fixed Cost).

    Biaya tetap merupakan biaya yang dalam kurun waktu tertentu jumlahnya tetap dan tidak

     berubah. Biaya ini tidak tergantung dari banyak sedikitnya barang atau output yang dihasilkan.

    Misalnya biaya gaji pegawai tetap, manajer, sewa tanah, penyusutan mesin, bunga pinjaman

     bank. Biaya tetap ini dibedakan menjadi dua macam yaitu :

    A. 

    Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost).

    Biaya tetap total merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah tetap

    dalam jangka waktu tertentu.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    9/30

    9

    B.  Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost).

    Biaya tetap rata-rata merupakan biaya tetap yang dibebankan pada setiap satuan output yang

    dihasilkan.

    2. 

    Biaya Variabel (Variable Cost).

    Biaya variabel merupakan pengeluaran yang jumlahnya tidak tetap atau berubah-ubah sesuai

    dengan jumlah output yang dihasilkan. Dalam hal ini, semakin banyak jumlah produk yang

    dihasilkan, semakin besar pula biaya variabelnya. Misalnya biaya bahan baku, bahan

     pembantu, bahan bakar, dan upah tenaga kerja langsung. Biaya variabel ini dibedakan menjadi

    dua macam yaitu :

    a. 

    Biaya Variabel Total (Total Variable Cost).

    Biaya variabel total merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan selama masa produksi

    output dalam jumlah tertentu.

     b. 

    Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost).

    Biaya Variabel Rata-rata merupakan biaya variabel yang dikeluarkan untuk setiap unit output.

    3.  Biaya Total (Total Cost).

    Biaya total merupakan jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi semua

    output, baik barang maupun jasa. Biaya ini dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya tetap

    total dengan biaya variabel total.

    4.  Biaya Rata-rata (Average Cost).

    Biaya rata-rata merupakan biaya total yang dikeluarkan untuk setiap unit output.

    5. 

    Biaya Marginal (Marginal Cost).

    Biaya marginal merupakan kenaikan dari biaya total yang diakibatkan oleh diproduksinya

    tambahan satu unit output. Mengaitkan biaya dengan tahapan proses produksi menghasilkan

     penggolongan biaya produksi dan non produksi, berdasarkan Modul Akuntansi Manajemen

    dan Manajemen Keuangan USAP Review yang diterbitkan oleh Akuntansi Indonesia (IAI)

    menyatakan bahwa biaya produksi yaitu biaya yang digunakan untuk memproduksi suatu

     barang atau menyediakan jasa terjadi dari material, tenaga kerja, dan biaya produksi tidak

    langsung. Biaya yang berkaitan dengan produk dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    10/30

    10

    A.  Biaya produksi langsung.

    Yaitu biaya yang merupakan komponen utama dari dari pembuatan atau menyelesaikan suatu

     produk atau biaya yang membentuk bagian integral dari produk sehingga dapat dengan mudah

    diidentifikasikan dalam perhitungan biaya produksi, contohnya biaya produksi langsung adalah

    material langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

    B.  Biaya produksi tidak langsung (Overhead ).

    Yaitu biaya-biaya produksi lainnya (selain material langsung dan tenaga kerja langsung) yang

    digunakan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi pemakainnya sedikit (tidak material) atau

     biaya yang tidak dapat dengan mudah diidenifikasikan secara langsung pada produk yang

    dihasilkan, contoh biaya produksi tidak langsung adalah biaya depresiasi gedung peralatan dan

    lain-lain.

    Berdasarkan beberapa uraian di atas,maka dapat disimpulkan bahwa biaya adalah sesuatu yang

    diukur dalam satuan uang yang dapat digunakan untuk memperoleh barang atau jasa yang

     bermanfaat dan digunakan untuk mencapai tujuan.

    2.1.2 Perputaran Total Aktiva

    Menurut Munawir (2002:30) pengertian aktiva adalah :

    “Sarana atau sumber daya ekonomik yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau

     perusahaan yang hargan perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif .” 

    Sedangkan Menurut Thompson learning yang diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001:131)

     pengertian aktiva adalah :

    “Kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh

    entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.” 

    Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004:16.2) adalah :

    “Aktiva adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan

    dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahan, tidak dimaksudkan untuk

    dijual dalam rangka kegiatan normal perusahan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu

    tahun.” 

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    11/30

    11

    2.1.2.1 Konsep Perputaran Total Aktiva

    Menurut Sartono Agus (2001:132) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan Teori

    dan Akuntansi”, Rasio perputaran total aktiva (total assets turnover ratio) adalah sebagai

     berikut :

    “Rasio perputaran total aktiva (total assets turnover ratio) menunjukan bagaimana

    efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan

    mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan oleh perputaran elemen aktiva itu

    sendiri”. 

    Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:126) dalam bukunya yang berjudul “Dasar -

    dasar Manajemen Keuangan”, menyatakan bahwa :

    “Rasio ini mengukur seberapa banyak penjualan bisa diciptakan dari setiap rupiah

    aktiva yang dimiliki”.

    Menurut Syafri Sofyan (2008:309) dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kritis Laporan

    Keuangan”, mengemukakan bahwa :

    “Rasio perputaran total aktiva (assets turover ) menunjukan perputaran total aktiva

    diukur dari volume penjualan dengan kata lain kemampuan semua aktiva menciptakan

     penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik”.

    Rasio perputaran total aktiva (total assets turnover ratio), dapat diukur dengan rumus sebagai

     berikut :

    ATR =Penjualan

    Total Asset  

    *Sumber : Safri Sofyan (2008:309) 

    2.1.2.2 Faktor-Faktor Perputaran Total Aktiva

    A)  Aktiva

    Berdasarkan pengertian dapat disimpulkan bahwa aktiva adalah sarana yang dimiliki oleh

     perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan.

    dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aktiva biasanya dikelompokkan menjadi

     beberapa kategori, antara lain :

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    12/30

    12

    1. Aktiva lancar.

    Aktiva lancar (Current asset ) dalam akuntansi adalah jenis aktiva yang dapat digunakan dalam

     jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aktiva lancar antara lain adalah kas, piutang,

    investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. Pada suatu neraca, aktiva

     biasanya dikelompokkan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Perbandingan antara

    aktiva lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai rasio lancar. Nilai ini sering digunakan

    sebagai tolak ukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat

    memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

    2. Investasi jangka panjang.

    3. Aktiva tetap.

    Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aktiva berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun

    dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aktiva tidak lancar ini biasanya dibeli untuk

    digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aktiva tetap

    antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor,

     furnitur , perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aktiva tetap biasanya memperoleh

    keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aktiva tetap merupakan subyek

    dari depresiasi atau penyusutan.

    4.  Aktiva tidak berwujud.

    Aktiva tidak berwujud ( Intangible asset ) adalah jenis aktiva yang tidak memiliki wujud fisik.

    Jenis utama aktiva tidak berwujud adalah hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan

     goodwill . Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aktiva tidak lancar) dan dapat

    diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.

    5. 

    Aktiva pajak tangguhan.6.  Aktiva lain.

    B)  Penjualan

    Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan dalam

    mencapai sebuah tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup

     perusahaan. Beberapa para ahli menegemukakan tentang definisi penjualan antara lain.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    13/30

    13

    Menurut M. Narafin (2006:60), menyatakan bahwa :

    “Penjualan adalah proses menjual, padahal yang dimaksud penjualan dalam  laporan

    laba-rugi adalah hasil menjual atau hasil penjualan ( seles) atau jualan”.

    Adapun menurut Warren/Reeve/Fess yang diterjemahkan oleh Aria Faramita dkk (2006:300),

    menyatakan bahwa :

    “Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk   barang dagang

    yang dijual, baik secara tunai maupun kredit”. 

    Sedangkan menurut Kusnadi (2009:300), menyatakan bahwa :

    “Penjualan (sales) adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli atas barang

    atau jasa yang dijual”.

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

    “Penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar

    terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah

    disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait baik dibayar secara tunai maupun kredit.” 

    2.1.3 Laba Bersih

    2.1.3.1 Pengertian Laba Bersih

    Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi

    ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan per saham. Adapun unsur yang

    langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan

     beban.

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2008: 13) mendefinisikan penghasilan dan beban sebagai

     berikut :

    1) 

    Pengahasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi

    dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang

    mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

    Pengahasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan ( gains).

    Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan sedangkan keuntungan (laba)

     penghasilan yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan biasa.

    Laba ( profit ) merupakan selisih bersih antara pendapatan dengan pengeluaran.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    14/30

    14

    2)  Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi

    dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang tidak

    menyangkut pembagian kepada penanam modal.

    Sedangkan menurut Baridwan Zaki dalam bukunya “Intermediate Accounting”  (2000:3)menyatakan bahwa :

    “Gains (laba) adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi sampingan transaksi

    atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi yang

    mempengaruhi badan usaha selama satu periode.”

    Secara umum laba diperoleh setelah pendapatan dikurangi biaya, seperti yang dikemukakan

    oleh Soemarso (2005:230), sebagai berikut :

    “Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha”.

    Menurut Carter William K. (2008:129) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi  Biaya”,

    menyatakan bahwa :

    “Tingkat laba yang diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang

    dihasilkan, semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya

     produksi. Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula laba yang

    diperoleh”.

    Apabila pendapatan melebihi biaya yang dikeluarkan berarti perusahaan mendapatkan laba dan

    sebaliknya jika biaya melebihi pendapatan berarti perusahaan menderita rugi. Oleh karena itu,

    laba adalah hasil pengurangan antara pendapatan dengan biaya, maka manajemen perusahaan

    harus dapat menentukan jumlah pendapatan yang akan dihasilkan dan jumlah biaya yang akan

    terjadi dalam periode yang bersangkutan.

    2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Laba

    Besarnya laba yang diperoleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai

     berikut (Halim & Supomo, 2009: 49) :

    1)  Biaya

    Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan mempengaruhi

    harga jual produk yang bersangkutan.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    15/30

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    16/30

    16

    2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu ini akan dijadikan bahan acuan atau pembanding dalam penelitian ini agar

    dapat membandingakan keoriginalitasan penelitian. Adapun penelitian terdahulu yang

     berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

     No Nama Peneliti Judul Jurnal Hasil

    1

     Nakman Harahap dan

    Dwi Kumala Vera

    (ISSN 2008).

    Pengaruh Efisiensi

    Biaya Produksi

    Terhadap Laba Bersih

    (Studi Kasus PT

    Perkebunan Nusantara

    III Persero Medan)

    Hasil penelitian menunjukkan

     bahwa variabel efisiensi biaya

    tenaga kerja langsung dan

    efisiensi biaya overhead  pabrik

    memiliki hubungan yang positif

    dan signifikan terhadap laba

     bersih.

    2

    Usman Kusumah dan

    Amalia Susanti (ISSN

    2009)

    Analisis Pengaruh biaya

     produksi dan penjualan

    Air bersih terhadap laba

    Bersih (Studi Kasus PT

    PDAM Tirtanadi).

    Berdasarkan hasil penelitian

    mengenai pengaruh biaya

     produksi dan penjualan terhadap

    laba pada PDAM Tirtanadi,

    maka dapat di ambil

    kesimpulan:

    1.  Variabel biaya sumber

     produksi air bersih

     berpengaruh negatf dan

    signifikan terhadap laba.

    2. 

    Variabel biaya pengolahan

    air bersih berpengaruh

    negatif dan signifikan

    terhadap laba.

    3. 

    Variabel penjualan air

     bersih berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap laba.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    17/30

    17

    3

    Iskandar Rusli

    (ISSN 2009).

    Pengaruh Aset dan

    Manajemen Inventory

    terhadap Manajemen

    Laba.

    Hasil penelitian menunjukan

     bahwa quick ratio, inventory

    turnover , assets turnover , dan

    returns on assets secara parsial

    mempunyai pengaruh positif

    dan signifikan mempengaruhi

    EBIT.

    4Widaryati

    (ISSN 2006).

    Hubungan CP V (Cost

    Volume Profit) dan

    anggaran dalam

     perencanaan usaha.

    Jadi terlihat bahwa antara

     perencanaan, analisis CVP dan

    anggaran mempunyai hubungan

    yang erat.

    5

    Mohsen Dastgir and

    Ali Saeedi Velashani

    (ISSN 2008).

    Comprehensive Income

    and Net Income as

    Measures of Firm.

    Collectively, our results provide

    some evidence, although not

    strong, that comprehensive

    income adjustments improve

    ability of income for reflecting

    firm performance.

    6

    Ilhan Meric Jesse H,

    Harper, Benjamin H.

    Eichhorn, Charles W.

    McCall and Gulser

    Meric (ISSN 2008).

    The Financial

    Characteristics of U.S.

    and E.U. Electronic and

    Electrical Equipment

    Manufacturing Firms

    and the Determinants of

    Asset and Equity

    Returns.

    Total assets turnover, and return

    on assets has greater influence

    on equity returns compared with

    financial leverage. Total assets

    turnover is more effective in

     boosting asset returns in EU

    firms than in U.S. firms, and

    financial leverage is more

    effective in boosting equity

    returns in EU firms than in U.S.

    firms.

    7

    Muhammad Bashir

    Khan, Imran Sharif

    Chaudhry and

    Muhammad

    Cost-Benefit and The

    Analysis of Cotton

    Production Processing

     by Stakeholders: Case

    of Mutlan and

    It has been identified that

    spinners and ginners have an

    incentive in the shape of profit

    to raise their production.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    18/30

    18

    Hanif Akhtar (ISSN

    2011).

    Bahawalpur Regions.

    8

    Yasin S Fazeli and

    Habib A Rasouli

    (ISSN 2011).

    Real Earnings

    Management and the

    Value Relevance of

    Earnings.

    We find evidence that suspect

    firmyears engage in real

    earnings management, have

    unusually low cash flow from

    operations and high production

    costs.

    2.2 Kerangka Pemikiran

    2.2.1 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba bersih

    Dengan banyaknya perusahaan yang berdiri, baik perusahaan besar, perusahaan menengah,

    maupun perusahaan kecil menimbulkan persaingan yang dihadapi perusahaan semakin ketat.

    Oleh karena itu setiap pengusaha berlomba-lomba untuk menjadikan produknya lebih unggul

    dari produk yang dihasilkan oleh pesaing, baik dalam hal mutu, harga maupun bagian pasar

    yang dikuasai. Manajer harus melakukan berbagai macam usaha untuk meminimumkan biaya

    yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan dan mencapai manfaat untuk saat ini dan masa yang

    akan datang. Mengurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan berarti perusahaan

    akan menjadi lebih efisien.

    Menurut Mulyadi (2005:11) dalam bukunya berjudul “Akuntansi Biaya” menyatakan bahwa

     biaya produksi berpengaruh terhadap laba usaha adalah sebagai berikut :

    “Biaya produksi merupakan suatu sumber ekonomi yang dikorbankan untuk

    menghasilkan keluaran, nilai keluaran diharapkan lebih besar daripada masukan yang

    dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut sehingga kegiatan organisasi dapat

    menghasilkan laba atau sisa hasil usaha.”

    Menurut Carter William (2008:129) dalam bukunya “Akuntansi Biaya” menyatakan bahwa :

    “Tingkat laba yang diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang

    dihasilkan, semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya

     produksi. Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula laba yang

    diperoleh.”

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    19/30

    19

    Menurut Nakman Harap (2008) dalam jurnalnya menyatakan bahwa :

    “Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel biaya produksi yang terdiri dari efisiensi

     biaya bahan baku, efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi biaya overhead pabrik

     berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih”. 

    Menurut Khan, Chaudhry dan Akhtar (ISSN 2011) dalam jurnalnya menyatakan bahwa :

    “It has been identified that spinners and ginners have an incentive in the shape of profit

    to raise their production”. 

    Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa biaya tenaga kerja diidentifikasikan insentif

    dengan besarnya volume produksi sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.

    2.2.2 Pengaruh Rasio Perputaran Aktiva Terhadap Laba Bersih

    Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan

     berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan

    dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan

    trend  pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat

     pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis

     pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan

    dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan (Helfert,1991).

    Menurut Sartono Agus (2008:120) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan Teori

    dan Akuntansi”, menyatakan bahwa :

    “Rasio perputaran total aktiva (assets turover) merupakan rasio keuangan yang

    menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk

    menciptakan penjualan dan mendapatkan laba”. 

    Menurut Syafri Sofyan (2008:309) dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kritis Laporan

    Keuangan”, mengemukakan bahwa :

    “Rasio perputaran total aktiva (assets turover) menunjukan perputaran total aktiva

    diukur dari volume penjualan dengan kata lain kemampuan semua aktiva menciptakan

     penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik”.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    20/30

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    21/30

    21

    2.3 Hipotesis

    Kata hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya lemah dan tesis berarti pernyataan. Dengan

    demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah, di sebut sebut demikian karna masih berupa

    dugaan yang belum teruji kebenarannya.

    Menurut Sugiyono (2009:64), menyatakan bahwa :

    “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

    dimana rumusam masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan”.

    Berdasarkan penjelasan di atas dan berdasarkan kerangka pemikiran yang ada, maka peneliti

    mencoba merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

    “Biaya produksi dan perputaran total aktiva secara parsial dan simultan berpengaruh

    terhadap laba bersih pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ”. 

    Oleh karena itu penulis merumuskan bahwa variabel yang ada saling berkaitan dan penulis

    membuat hipotesis yaitu berpengaruh signifikan antara biaya produksi dan perputaran total

    aktiva terhadap laba bersih baik secara parsial maupun simultan.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    22/30

    22

    BAB III 

    METODE PENELITIAN

    3.1 

    Pendekatan Penelitian

    Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian yang

    yang dilakukan adalah analisis kausal. Hal ini sesuai dengan pendapat (Arikunto 2006:12)

    yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut

    menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

     penampilan hasilnya, sedangkan menurut pendapat Sekaran (2006), analisis kausal adalah

    analisis yang dilakukan untuk mendeteksi hubungan sebab akibat diantara dua atau lebih

    variabel.

    3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    1) 

    Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada bulan desember 2014. Sebelum penelitian dimulai, peneliti

    mengawali dengan observasi untuk menganalisis laporan keuangan, laporan biaya produksi

    PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 

    2)  Tempat penelitian

    Penelitian ini dilakukan di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Sudirman Plaza Indofood

    Tower Lantai 27 Jalan Jenderal Sudirman, Kavling 76-78 Jakarta Selatan. Tempat

     penelitian ini dipilih karena berawal dari studi pendahuluan dan karena tempat ini salah satu

     perusahaan manufaktur yang besar dalam memproduksi makanan ringan, makanan yang

     berbahan dasar tepung, dll, dan juga sudah terdaftar di BEI. Peneliti akan menganalisis laporan

    keuangan perusahaan tersebut.

    3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

    1.  Populasi Penelitian

    Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam

     penelitian ini adalah laporan tahunan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk  

    Pemilihan laporan keuangan sebagai subjek penelitian didasarkan pada beberapa

     pertimbangan, antara lain :

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    23/30

    23

    a)  Laporan Keuangan memuat semua Informasi keuangan dari laporan posisi keuangan

    sampai dengan catatan atas laporan keuangan.

     b) 

    Laporan Keuangan memuat laporan laba kotor sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak.

    c)  Laporan Keangan juga mencatat beban tetap dan beban variabel.

    2.  Sampel Penelitian

    Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang

    diteliti. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel bertujuan. Sampel bertujuan

    dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah

    tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Jadi penelitian ini menggunakan laporan posisi

    keuangan (neraca) dan laporan laba rugi sebagai sampel populasi.

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data  yang diperlukan dalam

     penelitian. Untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan tersebut dilakukan

     beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : . 

    1)  Telaah Dokumen 

    Telaah dokumentasi bertujuan untuk mengetahui data dari subjek penelitian. Telaah ini

    digunakan untuk mencari atau memperoleh data berupa catatan, laporan dan dokumen yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Dokumen tersebut berupa laporan realisasi dan

    anggaran biaya produksi serta laporan laba rugi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk .

    3.5 Metode Analisis Data

    Setelah data terkumpul, kemudian penulis melakukan analisis data atau pengolahan data.

    Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan

    dalam rumusan masalah. Adapun langkah-langkah atau teknik pengolahan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1) 

    Menghitung biaya produksi dengan rumus sebagai berikut :

    Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya Overhead pabrik = Biaya

    Produksi

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    24/30

    24

    2)  Menghitung perputaran total asset sebagai berikut :

    ATR =Penjualan

    Total Asset  

    3) 

    Menghitung laba bersih dengan rumus sebagai berikut :

    Laba bersih = Pendapatan –  Beban

    4) 

    Uji Linieritas Regresi.

    Untuk mengetahui apakah data yang digunakan bersifat linear atau tidak maka digunakan uji

    liniearitas. Menurut Budi (2005:244) menayatakan bahwa :

    “Setiap persamaan regresi linear, hubungan antara variabel independen dan dependenharus linear”.

    Untuk itu peneliti menggunakan Aplikasi SPSS versi 13 dengan langkah-langkah sebagai

     berikut :

    1. 

    Masuk Program SPSS.

    2.  Klik variabel view pada SPSS data editor.

    3.  Pada kolom Name baris pertama ketik X1, kolom Name baris kedua ketik X2 untuk kolom

     Name baris ketiga ketik Y. 

    4.  Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk variabel X1, X2 dan Y dan ketikan

    nama variabel pada kolom Label .

    5.  Pada kolom Label baris pertama (X1) beri label nama Biaya Produksi, pada kolom Label

     baris kedua (X2) beri label nama Perputaran Total Asset, dan pada kolom  Label baris

    ketiga (Y) beri label nama nama Laba Bersih.

    6.  Buka data view pada SPSS data editor.

    7. 

    Terlihat kolom X1, X2 dan Y, ketikan data sesuai dengan variabelnya.

    8.  Klik Analyze  Compare Means   Means.

    9.  Klik variabel terikat (Y) dan masukkan ke kotak  Dependen List , kemudian klik variabel

     bebas (X) dan masukkan ke Independen List .

    10. 

    Klik Options, pada Statistics for First Layer , kemudian ceklis (√) pada Text for Linearity,

    kemudian klik Continue.

    11. Klik Ok.

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    25/30

    25

    Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.

    Tiga variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila nilai Deviation from linearity-

    nya lebih dari 0,05 dan Signifikansi Linearitas-nya kurang dari 0,05.

    5) 

    Analisis Regresi Linier Berganda.

    Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya

     produksi dan perputaran aseet terhadap laba bersih. Persamaan regresi linier berganda adalah

    sebagai berikut :

    Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e 

    Keterangan :

    Y = Laba Bersih.

    X1 = Biaya Produksi.

    X2= Perputaran Total Asset.

     b0 b1 b2  = Koefisien Regresi.

    Dalam penelitian ini, nilai-nilai dalam persamaan tersebut dicari melalui program SPSS versi

    13 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. 

    Masuk Program SPSS.

    2.  Klik variabel view pada SPSS data editor.

    3.  Pada kolom Name baris pertama ketik X1, kolom Name baris kedua ketik X2 untuk kolom

     Name baris ketiga ketik Y. 

    4.  Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk variabel X1, X2 dan Y dan ketikan

    nama variabel pada kolom Label .

    5. 

    Pada kolom Label baris pertama (X1) beri label nama Biaya Produksi, pada kolom Label

     baris kedua (X2) beri label nama Perputaran Total Asset, dan pada kolom  Label baris

    ketiga (Y) beri label nama nama Laba Bersih.

    6. 

    Buka data view pada SPSS data editor.

    7.  Terlihat kolom X1, X2 dan Y, ketikan data sesuai dengan variabelnya.

    8.  Klik Analyze   Regression   Linier .

    9. 

    Klik variabel terikat (Y) dan masukkan ke kotak  Dependen List , kemudian klik variabel

     bebas (X) dan masukkan ke Independen List .

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    26/30

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    27/30

    27

    Yang menjadi variabel dependen (variabel Y) dalam penelitian ini adalah laba bersih.

    2)  Operasionalisasi Variabel

    Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator, serta skala dari

    variabe-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu

    statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh biaya

     produksi dan perputaran total asset terhadap laba bersih, maka variabel-variabel yang terkait

    dalam penelitian ini adalah :

    Tabel 3.1

    Operasionalisasi Variabel

    Variabel Definisi Indikator Skala

    Biaya

    Produksi

    (X1)

    Biaya produksi

    merupakan biaya-biaya

    yang dikeluarkan dalam

     pengolahan bahan baku

    menjadi produk.

    (Mulyadi, AKBI ed 5)

    Biaya Produksi = Biaya bahan baku +

    Biaya tenaga kerja langsung + Biaya

    Overhead pabrik (T/V)

    Rasio

    Perputaran

    Total

    Asset (X2)

    Rasio perputaran total

    aktiva (total assets

    turnover ratio)

    menunjukan bagaimana

    efektivitas perusahaan

    menggunakan

    keseluruhan aktiva untuk

    menciptakan penjualan

    dan mendapatkan laba.

    Tingkat perputaran ini

     juga ditentukan oleh

     perputaran elemen aktiva

    itu sendiri. Sartono Agus

    (2001:132)

    =

     

    Rasio

    Laba

    Bersih (Y)

    Laba bersih adalah

    selisih lebih pendapatan Laba bersih = Pendapatan –  Beban Rasio

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    28/30

    28

    atas beban-beban dan

    merupakan kenaikan

     bersih atas modal yang

     berasal dari kegiatan

    usaha. (Seomarso SR,

    2004: 227).

    3.7 Hipotesis Statistik

    Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    1) 

    Uji Keberartian Regresi

    Regresi linier berganda sebelum digunakan untuk mengambil keputusan, sebelumnya harus

    melakukan uji keberartian terlebih dahulu. Untuk itu dilakukan pengujian F Statistik dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut :

    Uji F statistik ini digunkan untuk mengetahui keberartian regresi dengan membandingkan

    dengan dengan taraf nyata α = 0,05, jika pada uji keberartian regresi

    menunjukkan regresi berarti, barulah dilanjutkan dengan uji t dan sebaliknya. Keputusan

     pengujian untuk mengetahui apakah regresi berarti adalah sebagai berikut :

    a)  Menentukan Hipotesis

    H0 :  1 =  2 = 0 (model regresi tidak berarti)

    H1 : Paling sedikit ada satu tanda  0 (model regresi berarti)

     b)  Kriteria Pengujian

    Ho : diterima jika < dengan derajat pembilang 2 dan penyebut (n-3) pada pada

    taraf signifikansi  

    ( ) / 2

    ( ) /( 3)

     JK reg  F 

     JK S n

    2

    1 1 2 2

    ( )

    ( )

    ( ) ( ) ( )

     JK R y

     JK reg b x y b x y

     JK S JK R JK reg 

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    29/30

  • 8/15/2019 contoh skripsi dengan judul biaya produksi

    30/30

    Ho : diterima apabila - ≤  ≤  dengan derajat pembilang 2 dan penyebut (n-3)

     pada pada taraf signifikansi  

    Ho : ditolak apabila > atau - ≤ dengan derajat pembilang 2 dan penyebut

    (n-3) pada pada taraf signifikansi  

    Distribusi student t, dengan dk = n –  3

    d)  Kesimpulan