contoh rehap smp

Upload: ronald-laoh

Post on 16-Jul-2015

3.162 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PANDUAN

PELAKSANAAN

PROGRAM SUBSIDI REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENANGAH PERTAMA JAKARTA 2009

Belajar Untuk Masa Depanku

KATA PENGANTARDalam upaya peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu untuk menciptakan dan meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu kepada seluruh warga negara minimal pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Untuk mewujudkannya, Departemen Pendidikan Nasional mencanangkan Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang bermutu tuntas pada tahun 2008/2009. Pencapaian target tersebut diperkuat oleh Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara, yang menginstruksikan kepada para Menteri terkait, Kepala BPS, Gubernur, Bupati dan Walikota untuk memberikan dukungan dan mensukseskan program pemerintah yang dimaksud. Di samping itu, dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut antara lain ditegaskan bahwa wajib belajar berfungsi mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan atau kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi, baik yang terkait dengan substansi dan pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun sekolah. Agar program atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, perlu diterbitkan Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program atau kegiatan, baik yang termasuk di dalam program pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, maupun yang berkaitan dengan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Melalui buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah dapat memahami dan melaksanakan dengan sebaikbaiknya seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya. Dengan terbitnya buku panduan ini, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun anggaran 2009. Jakarta, Januari 2009 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,

Didik Suhardi, SH., M.Si NIP. 131 270 212

i

Belajar Untuk Masa Depanku

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1Latar Belakang....................................................................................................................................1 Tujuan.................................................................................................................................................1 Sasaran................................................................................................................................................3 Indikator Keberhasilan........................................................................................................................3

BAB II PENETAPAN SEKOLAH ...........................................................................................................5KRITERIA SELEKSI.........................................................................................................................5 MEKANISME PENETAPAN............................................................................................................5

BAB III PENGELOLAAN KEGIATAN.....................................................................................................7Pengelola Kegiatan Tingkat Pusat......................................................................................................7 Pengelola Kegiatan Tingkat Propinsi..................................................................................................7 Pengelola Kegiatan Tingkat Kabupaten/Kota.....................................................................................7 Pelaksana Kegiatan Tingkat Sekolah..................................................................................................8

BAB IV PENDANAAN..............................................................................................................................17 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI..................................................................20PERSIAPAN Pelaksanaan PEKERJAAN REHABILITASI.............................................................20 PelaksaNan REHABILITASI...........................................................................................................21 PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEKERJAAN..............................................................21 PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT............................................22

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN..................................................................21Monitoring dan Evaluasi...................................................................................................................21 Pelaporan..........................................................................................................................................22

BAB VII KETENTUAN LAIN...................................................................................................................25 BAB VIII P E N U T U P..............................................................................................................................27

ii

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat dicapai apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Seiring dengan upaya pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan mutu pendidikan di bidang akses SMP, masih banyak sekolah-sekolah yang saat ini dilaporkan dalam kondisi rusak dan kurang memenuhi syarat. Pada tahun akhir 2008, dilaporkan bahwa dari seluruhnya 271.745 ruang kelas pada 28.835 SMP Negeri dan swasta yang ada di Indonesia, tercatat kurang lebih 11,78% dalam keadaan rusak ringan sampai berat. Kondisi ruang-ruang kelas tersebut kurang lebih juga memberikan gambaran umum kondisi fisik sarana dan prasarana SMP yang bersangkutan. Untuk terus mewujudkan komitmen pemerintah dalam peningkatkan mutu pendidikan, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, melaksanakan Program Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP yang mengalami kerusakan. Program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dilaksanakan secara swakelola melalui mekanisme partisipasi masyarakat dengan subsidi langsung ke sekolah. Kegiatan harus dilaksanakan oleh sekolah bersama masyarakat dan tidak boleh dikontrakan kepada pihak ketiga. Dengan demikian diharapkan sekolah dan masyarakat akan mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi dan bertanggung jawab untuk senantiasa memelihara fasilitas yang ada tersebut agar bisa mempunyai manfaat yang sebesar-besarnya untuk kegiatan pembelajaran. TUJUAN Tujuan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP adalah sebagai berikut:1.

Meningkatkan kondisi gedung sekolah dan prasarana pendukungnya sehingga secara fisik layak untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. Mendukung tercapainya Standar Pendidikan Nasional.

2. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam proses belajar mengajar3.

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.A.

DASAR Dasar hukum penyelenggaraan program rehabilitasi sekolah ini adalah sebagai berikut:1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, Bab XIII, bagian Keempat, pasal 49 ayat 3, menyebutkan: Dana

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

1

Belajar Untuk Masa Depanku

pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.2.

Ketentuan pemberian Subsidi/subsidi/hibah ke sekolah sejalan dan sesuai dengan Keppres No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam Lampiran I Bab III Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan swakelola, pada sub bab A Ketentuan Umum, butir 2.c, disebutkan: Swakelola oleh penerima hibah adalah pekerjaan yang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasannya dilakukan oleh penerima hibah (kelompok masyarakat, LSM, komite sekolah/pendidikan, lembaga pendidikan swasta/lembaga penelitian ilmiah/non ilmiah badan usaha dan lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah) dengan sasaran ditentukan oleh instansi pemberi hibah. Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 2009, bagian IV bab 27 butir C Arah Kebijakan Nomor 19, disebutkan: Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan temasuk dalam pembiayaan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. Ketentuan ini dipertegas dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 2009, tersebut diatas pada Bagian IV bab 27 butir D Program-Program Pembangunan Nomor 2.1, berbunyi: Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas termasuk unit sekolah baru (USB), ruang kelas baru (RKB), laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran dan peralatan peraga pendidikan yang disertai dengan penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan secara merata, bermutu, tepat lokasi, terutama untuk daerah pedesaan, wilayah terpencil, dan kepulauan, disertai rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana yang rusak termasuk yang berada di wilayah konflik dan bencana alam, serta penyediaan biaya operasional pendidikan secara memadai dan atau subsidi/hibah dalam bentuk block grant atau imbal swadaya bagi satuan pendidikan dasar untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan. Pembakuan Gedung dan Perabot SMP, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, TA 2004.

3.

4.

5.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 7. Keppres No. 16 tahun 1994 jo. Keppres No. 24 tahun 1995 pasal 34 ayat 1, 2 dan 5 tentang Penyelenggaraan Pembukuan. 8. Keputusan Menteri Keuangan No. 332/MK/V/9/1968 tahun 1968 tentang Buku Kas Umum dan Tata Cara Mengerjakan. 9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 133/U/2003 tentang Pemberian Bantuan Block Grant untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. 10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.

2

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

SASARAN Sasaran program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP adalah SMP Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia. INDIKATOR KEBERHASILAN Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP sekolah dikatakan berhasil apabila :1. 2.

Sekolah penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP sesuai dengan sasaran dan kriteria yang telah ditentukan. Pelaksanaan rehabilitasi sesuai dengan prosedur yang terdapat dalam Buku Panduan Pelaksanaan Program Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat Tahun 2009. Kualitas pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan. Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi secara transparan, demokratis, profesional dan akuntabel. Hasil rehabilitasi dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Terjadinya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP.

3. 4.

5.6.

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

3

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB II PENETAPAN SEKOLAH

KRITERIA SELEKSI 1.a.

Kriteria Sekolah sudah berdiri lebih dari 10 tahun, mempunyai potensi berkembang, dan dalam tiga tahun terakhir dengan kecenderungan jumlah siswa stabil atau meningkat, kecuali untuk sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam dan kebakaran; Khusus sekolah swasta dengan status minimal terakreditasi; Sekolah dibangun di atas lahan milik sendiri (milik pemerintah untuk sekolah negeri; milik yayasan untuk sekolah swasta) yang dibuktikan dengan bukti kepemilikan berupa sertipikat atau surat kepemilikan lain yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; Pada tahun anggaran 2009, tidak sedang/akan menerima subsidi program sejenis, baik dari pemerintah kabupaten/kota, provinsi maupun pemerintah pusat; Kondisi fisik sekolah mengalami kerusakan ringan sampai berat dengan tingkat kerusakan maksimum 65%. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, gedung/ruang yang diusulkan untuk direhab belum pernah dilakukan rehabilitasi.

b. c.

d.e. f.

MEKANISME PENETAPAN1.

Direktorat Pembinaan SMP melakukan sosialisasi Program Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP kepada Dinas Pendidikan Provinsi melalui Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Direktorat Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Provinsi melakukan sosialisasi program rehabilitasi sarana dan prasarana SMP kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui workshop-workshop program dekonsentrasi dan rapat-rapat kedinasan, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengumumkan tentang adanya program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP beserta kriteria seleksinya melalui surat, papan pengumuman dan atau pertemuan kedinasan. Sekolah yang memenuhi syarat mengajukan proposal subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP kepada Direktorat Pembinaan SMP melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (Lihat format proposal pada Lampiran 2 dan 3) masing-masing dilampiri dengan:a. b. c.

2.

3.

4.

Profil sekolah terkini (lihat Lampiran 4), Data kondisi ruang dilengkapi dengan foto-foto. Gambar tata letak seluruh bangunan di lokasi sekolah termasuk letak bangunan/ruang yang akan direhabilitasi.

5.

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan evaluasi proposal dari sekolah dan menyusun rekapitulasinya. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengajukan usulan

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

rehabilitasi ke Direktorat Pembinaan SMP, tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi, dilampiri dengan:a. b. 5.

Daftar sekolah yang diusulkan mendapat subsidi rehabilitasi; Proposal rehabilitasi sekolah asli lengkap dari sekolah ((lihat Bab II.B.4 di atas).

Direktorat Pembinaan SMP melakukan evaluasi dan menyusun data sekolah calon penerima program rehabilitasi, beserta hasil analisa sementara tingkat kerusakan bangunan, dalam bentuk laporan evaluasi proposal, Direktorat Pembinaan SMP berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, melakukan verifikasi secara acak terhadap sekolah calon penerima rehabilitasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dari lapangan. Berdasarkan hasil verifikasi, maka Penanggung Jawab Kegiatan Perluasan SMP kemudian mengusulkan daftar nominasi calon sekolah penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana kepada Direktur Pembinaan SMP untuk ditetapkan, Dengan memperhatikan seluruh proses seleksi, Direktur Pembinaan SMP menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Sekolah Penerima Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP. Surat Keputusan tersebut dikirimkan kepada seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten dengan tembusan dikirim kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan masing-masing sekolah penerima subsidi rehabilitasi sekolah.Seluruh surat/berkas yang ditujukan kepada Direktorat Pembinaan SMP dialamatkan ke: Direktur Pembinaan SMP, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas c/q Kegiatan Perluasan SMP Jakarta P.O Box 4144 JKTM 12700 Telp/Fax.. 021- 57900346 / 57900347

6.

7.

8.

Bagi sekolah yang telah ditetapkan, segera membentuk Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) secara demokratis. Kriteria anggota serta tugas dan tanggung-jawab PRS diuraikan pada Bab III.

6

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB III PENGELOLAAN KEGIATAN

Pengelola Kegiatan Tingkat Pusat Pengelola program di tingkat pusat adalah Kegiatan Perluasan SMP, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departeman Pendidikan Nasional. Tugas pengelola program di tingkat pusat adalah:1.

Merancang kebijakan program subsidi dengan mempertimbangkan ketersediaan dana, dan pemetaan kebutuhan sarana prasarana sekolah secara nasional. Melakukan seleksi dan verifikasi kepada calon sekolah penerima subsidi. Menetapkan sekolah penerima subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP. Menyediakan Panduan Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP. Mentransfer dana bantuan ke rekening sekolah penerima subsidi. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kegiatan. Melaporkan ke Direktur Pembinaan SMP tentang pelaksanaan program sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan kebijakan lebih lanjut

2.3. 4. 5. 6.

7.

Pengelola Kegiatan Tingkat Propinsi Pengelola program subsidi di tingkat provinsi adalah Dinas Pendidikan Provinsi yang dalam pengelolaannya ditangani oleh subdin/bidang yang menangani SMP. Tugas dan tanggung jawab pengelola program di tingkat provinsi adalah: 1. tingkat provinsi. 2. Memberikan bantuan informasi terutama tentang calon sekolah penerima subsidi ke Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas di Jakarta. Membantu pusat dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP oleh panitia rehabilitasi sekolah. Mensosialisasikan program kepada masyarakat dan sekolah di

3.

Pengelola Kegiatan Tingkat Kabupaten/Kota Pelaksana program di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Untuk melaksanakan pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan program pada tingkat kabupaten/kota, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

Kabupaten/Kota (TTK). Tugas dan tanggung jawab pengelola program di tingkat Kabupaten/Kota adalah : 1. 2. 3. Membantu Direktorat Pembinaan SMP melaksanakan verifikasi sekolah calon penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP. Membina dan memantau proses pemilihan/pembentukan panitia rehabilitasi sekolah di kabupaten/kota setempat. Melakukan kontrol terhadap kelancaran pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dan memastikan pelaksanaan program sesuai dengan Panduan Pelaksanaan. Memberikan saran dan pemecahan masalah yang dihadapi di lapangan. PELAKSANA KEGIATAN TINGKAT SEKOLAH Pelaksanaan subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dilaksanakan secara swakelola oleh PRS dengan melibatkan peran masyarakat disekitar sekolah. PRS dibentuk dengan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Komite Sekolah. Struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta kriteria personil PRS adalah sebagai berikut: 1. Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) PRS adalah warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah, yang dipilih dan dibentuk secara demokratis dalam forum rapat sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah dan dihadiri oleh unsur sekolah dan para wali kelas, ketua komite sekolah atau yang mewakili, perwakilan wali murid masing-masing kelas, dan unsur tokoh masyarakat setempat yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan pendidikan. PRS bertugas sebagai pelaksana rehabilitasi di sekolah. Susunan organisasi panitia rehabilitasi sekolah adalah sebagai berikut:Jabatan Penanggung jawab Ketua Sekretaris/Anggota Bendahara/Anggota Administrasi Keuangan/Anggota Penanggung Jawab Teknis/Anggota Unit Kerja/Unsur Kepala sekolah Guru Tetap Senior Wakil Wali Murid Guru Tetap Wakil Wali Murid Wakil Wali Murid atau Tokoh Masyarakat Setempat Disepakati dalam Rapat Disepakati dalam Rapat Disepakati dalam Rapat Disepakati dalam Rapat Disepakati dalam Rapat Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Keterangan

4.

Tugas dan tanggung jawab PRS adalah: a. b. Menyusun rencana pelaksanaan pembangunan. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan melaksanakan rehabilitasi sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang telah ditetapkan (lihat format Lampiran 8 dan

8

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

c. d.

e. f.

g.

8a), kuitansi penerimaan dana (lihat Lampiran 9) dan berkas-berkas lain yang diperlukan. Memanfaatkan dana subsidi rehabilitasi yang masuk ke rekening rutin sekolah sesuai dengan rencana. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatan berkenaan dengan kegiatan rehabilitasi, baik administrasi keuangan maupun teknis. Buku-buku yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya dana dan dokumentasi lainnya harus diletakkan di sekolah dan dapat dilihat sewaktu-waktu oleh semua anggota masyarakat. Melaksanakan rehabilitasi sesuai dengan penetapan dan rencana pelaksanaan rehabilitasi secara swakelola (tidak boleh DITENDERKAN kepada pihak ketiga atau dikerjakan oleh rekanan/pemborong). Membuat papan informasi berukuran 80x120 cm yang menjelaskan tentang jenis kegiatan yang sedang dilakukan, besar dana yang diperlukan, sumber dana, nama pemberi dana Subsidi dan jumlah dana yang dianggarkan. Papan informasi ini dipasang di lokasi pembangunan sejak dari mulai pelaksanaan rehabilitasi hingga selesai. Menyusun laporan pertanggung-jawaban realisasi penggunaan dana dan pelaksanaan rehabilitasi sekolah kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Direktorat Pembinaan SMP di Jakarta. Persyaratan menjadi Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS)

2.

a. Penanggung Jawab, adalah kepala sekolah penerima subsidi yang bersangkutan. b. Ketua, adalah guru tetap pada sekolah penerima subsidi yang bersangkutan. c. Sekretaris, sebagai pengelola administrasi teknis pembangunan sekolah merangkap anggota PRS, adalah wakil wali murid yang bukan guru di sekolah tersebut dan bukan pemborong/rekanan serta memenuhi kreteria : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Jujur dan dapat dipercaya; Tidak sedang menduduki jabatan birokrasi (eksekutif maupun legislatif); Mempunyai catatan berkelakuan baik serta sehat jasmani dan rohani; Minimal lulusan SMU/sederajat; Mempunyai kesekretariatan; pengalaman/keterampilan/kemampuan di bidang

Mendapat persetujuan dalam forum rapat pembentukan panitia pembangunan sekolah.

D. Bendahara merangkap anggota PRS, adalah bendahara rutin atau guru tetap pada sekolah penerima subsidi yang bersangkutan, berfungsi sebagai pemegang kas dan juru bayar PRS, memenuhi kriteria : 1) 2) 3) 4) Jujur dan dapat dipercaya; Mempunyai catatan berkelakuan baik, serta sehat jasmani dan rohani; Minimal lulusan SMU/sederajat; Mempunyai pengalaman sebagai bendahara (kasir), keterampilan/ kemampuan di bidang keuangan/akuntansi. mempunyai

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

e. Administrasi Keuangan, sebagai pengelola administrasi keuangan merangkap anggota PRS yang bertugas mencatat semua pengeluaran/penggunaan dana PRS dalam Buku Kas Umum, adalah wakil wali murid yang bukan guru di sekolah tersebut dan bukan pemborong/rekanan serta memenuhi kreteria : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Jujur dan dapat dipercaya; Tidak sedang menduduki jabatan birokrasi (eksekutif maupun legislatif); Mempunyai catatan berkelakuan baik serta sehat jasmani dan rohani; Minimal lulusan SMU/sederajat; Mempunyai pengalaman keterampilan/kemampuan di bidang administrasi keuangan/ akuntansi; Mendapat persetujuan dalam forum rapat pembentukan panitia pembangunan sekolah.

f. Penanggungjawab Teknis merangkap anggota PRS yang bertanggungjawab dalam implementasi teknis pembangunan adalah wakil wali murid pada sekolah penerima subsidi yang bersangkutan atau tokoh masyarakat setempat dan memenuhi kriteria : 1) Jujur dan dapat dipercaya; 2) Anggota masyarakat setempat atau dari daerah lain yang mendapat persetujuan dalam forum rapat pembentukan panitia pembangunan sekolah; 3) Tidak sedang menduduki jabatan birokrasi (eksekutif maupun legislatif); 4) Mempunyai catatan berkelakuan baik serta sehat jasmani dan rohani; 5) Diutamakan berlatar belakang pendidikan teknik jurusan bangunan dan berpengalaman dalam bidang pembangunan gedung; 6) Bukan kontraktor/pemborong aktif. 3. a. Prosedur Pembentukan Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) PRS dibentuk melalui tahapan sebagai berikut : Tahap Pertama 1) Setelah sekolah penerima subsidi ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SMP, kepala sekolah bersama komite sekolah segera mempersiapkan penyelenggaraan rapat umum dengan agenda untuk (i).sosialisasi program rehabilitasi sekolah, menginformasikan tentang terbitnya SK Penetapan sekolah sebagai penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP, serta sekaligus (ii).penjelasan tentang perlunya dibentuk panitia rehabilitasi sekolah (PRS). 2) Undangan rapat dikirim kepada bendahara rutin sekolah, semua guru kelas, pengurus komite sekolah, perwakilan wali murid, dan unsur tokoh masyarakat setempat yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan pendidikan 3 (tiga) orang. b. Tahap Kedua 1) Rapat umum membahas agenda utama, yaitu sosialisasi mengenai program subsidi dan pembentukan panitia rehabilitasi sekolah (PRS) 2) Sosialisasi program subsidi yang mencakup : a. Penjelasan tentang program imbal swadaya rehabilitasi sekolah.

10

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

b. c. d.

Penjelasan tentang rencana pembangunan, proses pembangunan, dan pengadaan bahan dan alat untuk rehabilitasi sekolah. Penjelasan tentang perlunya rapat untuk membentuk dan memilih personalia panitia rehabilitasi sekolah. Penjelasan tentang kriteria dan mekanisme pemilihan ketua panitia, bendahara, administrasi keuangan dan sekretaris, serta kepala pelaksana. Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota PRS.

e. 3)

Pemilihan panitia rehabilitasi sekolah (PRS) Prosedur pemilihan personalia PRS dilakukan secara demokratis, dengan mengutamakan asas musyawarah untuk mufakat. Apabila dengan prosedur musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pemilihan personalia PRS dilakukan melalui voting. Untuk itu, semua peserta rapat mempunyai hak suara yang sama. Hasil rapat dituangkan dalam Berita Acara Pemilihan dan Pembentukan PRS .

c. Tahap ketiga Berdasarkan hasil rapat pemilihan dan pembentukan panitia pembangunan sekolah, kepala sekolah menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Penetapan Panitia Rehabilitasi Sekolah (lihat lampiran 7a & 7b).

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB IV PENDANAANA.

SUMBER DANA DAN BESARAN ALOKASI DANA Sumber dana berasal dari pemerintah pusat (APBN) disalurkan langsung ke rekening rutin sekolah. Besaran nilai satu paket rehabilitasi sarana dan prasarana SMP adalah sebesar Rp.30.000.000,-. Besarnya dana yang dialokasikan per sekolah disesuaikan dengan kegiatan rehabilitasi yang disetujui. Dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP bisa merupakan satu paket rehabilitasi sekolah atau lebih tergantung pada kegiatan rehabilitasi dan banyaknya volume pekerjaan yang direhabilitasi.

B.

RUANG LINGKUP PENGGUNAAN DANA 1. Lingkup Pekerjaan: Ruang lingkup penggunaan dana disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah, antara lain sebagai berikut:a. b. 2.

Rehabilitasi ruang kelas/ruang perpustakaan/laboratorium ketrampilan/kantor dan ruang-ruang lain; Pengadaan/rehabilitasi sumber air bersih, sarana sanitasi dan KM/WC; Urutan Prioritas:

IPA/ruang

PRS diwajibkan melaksanakan komponen kegiatan di atas berdasarkan tingkat kerusakan ruang/fasilitas sesuai dengan hasil verifikasi dengan urutan prioritas sebagai berikut:a. b. c.

Rehabilitasi ruang kelas; Pengadaan/rehabilitasi sumber air bersih, sarana sanitasi, dan KM/WC; Rehabilitasi perpustakaan, laboratorium IPA, dan kantor.

d. Jika dalam pelaksanaan rehabilitasi masih terdapat sisa dana subsidi dari pemerintah, dapat digunakan untuk memperbaiki lingkungan sekolah atau disetor kembali ke Kas Negara melalui Bank Pemerintah. 3.a. b. c. d. e.

Dana bantuan tidak boleh digunakan untuk : Selain kegiatan rehabilitasi sarana dan prasarana sesuai dengan rincian kegiatan rehabilitasi yang disusun oleh PRS. Diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya untuk modal beternak, berdagang, dan sebagainya. Dipinjamkan kepada siapapun dengan alasan apapun. Disimpan di bank dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan. Membayar lembur, bonus, pakaian, ataupun konsumsi sehari-hari bagi guru atau PRS

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

f.

Memberikan sumbangan, hadiah, uang tanda terimakasih, uang balas jasa, uang komisi dan sejenisnya kepada pihak manapun, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sekolah, maupun konsultan ataupun masyarakat.Untuk menjamin bahwa kegaiatan rehabilitasi tersebut betul-betul menggunakan dana bantuan dari Direktorat Pembinaan SMP Jakarta, maka pengeluaran dana untuk kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan sebelum SK Penerima Subsidi ditetapkan, tidak dapat dipertanggungjawabkan sebagai bagian dari program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP.

C.

MEKANISME PENYALURAN DANA Persyaratan Pencairan : Persyaratan yang harus dilengkapi oleh sekolah dalam pencairan dana subsidi yaitu:a. b. c.

1.

Nomor rekening rutin sekolah, Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP Sesuai Dengan Panduan Pelaksanaan (lihat format Lampiran 8 dan 8a), Kuitansi penerimaan dana subsidi (lihat format Lampiran 9).

Surat pernyataan kesanggupan merupakan bentuk komitmen dari sekolah penerima dana subsidi kepada pemberi dana untuk sungguh-sungguh melaksanakan rahabilitasi sarana dan prasarana SMP sekolah hingga tuntas sesuai dengan panduan pelaksanaan.2.a.

Proses Pencairan Dana : Berkas kelengkapan pencairan dana yang terdiri: (1) Copy rekening sekolah, (2) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP, dan (3) Kuitansi penerimaan dana subsidi masing-masing sekolah dikirimkan ke Direktorat Pembinaan SMP dengan alamat: Direktur Pembinaan SMP, DitjenManajemen Dikdasmen, Depdiknas c/q Kegiatan Perluasan SMP Jakarta P.O Box 4144 JKTM 12700b.

Proses pencairan dana akan segera diproses oleh Direktorat Pembinaan SMP bila berkas kelengkapan pencairan dana telah diterima.

D.

PENGELOLAAN DANA Pengelolaan dana rehabilitasi sarana dan prasarana SMPsepenuhnya menjadi tanggung jawab PRS di bawah pengawasan kepala sekolah penerima program. Pada prinsipnya kegiatan pengelolaan dana mencakup pencatatan penerimaan dan pengeluaran sehingga memudahkan proses pelaporan dan pengawasan yang meliputi antara lain sebagai berikut. 1. a. b. c. Pembukuan Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah. Bukti pengeluaran uang dalam sejumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea materai. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar, tanggal, dan nomor bukti.

18

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

d.e.

Realisasi pengadaan barang, dan Jasa yang diterima tidak boleh lebih kecil dari uang yang yang dikeluarkan. Seluruh penerimaan dan pengeluaran dicatat/dibukukan dalam buku penerimaan dan pengeluaran. uang agar

f.g.

Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/dicatat sesuai urutan kejadiannya. Setiap akhir bulan, buku tersebut ditutup, dihitung saldonya, dicocokkan dengan saldo fisik uang yang ada, baik di Kas atau di Bank. Buku harian ditulis, penulisan rapih, lengkap dan bersih.

h.

Tata cara pengelolaan keuangan PRS secara garis besar yang meliputi: Pembukuan keuangan, pengelompokkan jenis pengeluaran, cara pengisian buku kas Umum, rekapitulasi pengeluaran, laporan keuangan dan pengarsipan dokumen keuangan dapat dilihat pada lampiran buku ini (lihat Lampiran 12). 2. a.b.

Dokumen Pendukung Pembukuan Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli dari pihak yang menerima pembayaran. Bukti transaksi lainnya. Semua dokumen yang ditandatangani PRS harus distempel oleh sekolah. Saldo Pembukuan Dana yang belum dibutuhkan harus tetap disimpan di Bank, tidak boleh dipindahkan pada rekening lain atau disimpan lain. Jumlah saldo pembukuan setiap harinya tidak lebih dari Rp. 5 juta.

c. 3.

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI

PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI Setelah menerima salinan SK Penetapan sekolah penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP, sekolah penerima dana subsidi segera membentuk Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) dengan prosedur sebagaimana diuraikan dalam Bab III. PRS menyusun Rencana Pelaksanaan Rehabilitasi yang terdiri dari: 1. Surat pengantar dari ketua PRS, (lihat lampiran 10); 2. Kelengkapan teknis, terdiri dari (1) spesifikasi teknis atau jenis pekerjaan dan kualitas bahan material yang akan digunakan (lampiran 11c), (2) rencana anggaran biaya (lampiran 11, 11a, dan 11b), dan (3) jadual pelaksanaan (lampiran 10a), 3. Pernyataan kesanggupan melaksanakan pembangunan sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang telah ditetapkan. (lampiran 8 dan 8a); 4. Copy rekening rutin sekolah yang masih aktif pada bank pemerintah yang bisa kliring dengan Bank Indonesia (BI); 5. Kuitansi penerimaan dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP yang sudah ditandatangani oleh kepala sekolah (lampiran 9) 6. Copy SK Pembentukan Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) (lampiran 7a dan 7b) Semua berkas (butir 1 s.d. 6) tersebut di atas disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk diteliti kelengkapan dan kebenaran dokumen, selanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan berkas (hanya butir 3 s.d. 6 saja) ke Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas untuk diusulkan pencairan dananya. Sambil menunggu cairnya dana bantuan, PRS segera melakukan persiapan pelaksanaan rehabilitasi, antara lain:1. Mempelajari buku Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana

SMP secara lebih seksama dan menyiapkan format-format administrasi, keuangan dan teknis pelaksanaan serta pelaporan;2. PRS merekrut kepala pelaksana pembangunan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan;3. Membuat papan informasi pembangunan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Ukuran minimal 80 x 120 cm 2) Papan informasi dipasang/ditempatkan disekitar lokasi pelaksanaan rehabilitasi,

mudah dilihat oleh masyarakat dan tidak terkena/tertimpa air hujan;3) Papan informasi paling tidak memuat hal-hal sebagai berikut: a) b) c) d)

Lokasi pelaksanaan rehabilitasi pada peta site plan sekolah, Informasi tentang jenis program, besar dana, dan sumber dana, Informasi tentang progress pembangunan, Bagan informasi PRS dilengkapi dengan nama-nama anggotanya,

20

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

e)

Gambar kerja rencana rehabilitasi dan rencana biayanya.

4. Mengecek harga bahan, alat bantu kerja dan pemilihan tenaga kerja yang terdiri atas,

tukang dan pekerja. Dana yang diperlukan untuk pembiayaan kegiatan persiapan harus disediakan oleh sekolah. Pelaksanaan rehabilitasi harus segera dimulai setelah dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dari pemerintah pusat diterima oleh sekolah. PELAKSANAN REHABILITASI Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS) pada saat pelaksanaan pembangunan antara lain : 1. Mencairkan dana dari rekening sekolah sesuai dengan kebutuhan rehabilitasi dan jadual kerja yang telah dibuat; 2. Melaksanakan rehabilitasi sesuai dengan dokumen teknis yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan rehabilitasi; 3. Mencatat pengeluaran dan pemasukan dicatat dalam Buku Kas Umum (BKU) rehabilitasi sekolah dengan rapi, dilengkapi bukti-bukti transaksi yang disusun runtut sesuai tanggal kejadiannya, dan mudah diakses/diperiksa oleh pihak-pihak terkait dengan pelaksanaan program; 4. Membuat laporan bulanan pelaksanaan rehabilitasi secara disiplin dan tertib sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya (laporan dibuat rangkap dua, rangkap pertama untuk dikirimkan ke Dinas Pendidikan Kab/Kota dan yang lain untuk diarsipkan); 5. Membuat dan mengirimkan laporan pertanggunjawaban pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana SMP mengikuti format-format yang tersedia dalam Panduan Pelaksanaan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (TTK) antara lain : 1) Realisasi kemajuan pekerjaan; 2) Masalah/hambatan yang terjadi dan cara mengatasinya; 3) Evaluasi penyebab penyimpangan; 4) Catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan.6.

PRS wajib membuat dokumentasi progres selama masa pelaksanaan rehabilitasi, berupa foto-foto kegiatan rehabilitasi (lampiran 5), minimal : 1) Foto kondisi sebelum rehabilitasi dilakukan (0%);2)

Foto pada saat pelaksanaan rehabilitasi mencapai progres fisik 25%, 50%, dan 75%;

3) Foto kondisi akhir setelah rehabilitasi selesai dikerjakan (100%).Pelaksanaan rehabilitasi dilakukan secara swakelola oleh Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS), dan tidak diperbolehkan DITENDERKAN / DIKONTRAKKAN kepada pihak ketiga atau dikerjakan oleh rekanan/ pemborong.

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEKERJAAN Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, maka perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian. Tim Teknis Kabupaten/Kota (TTK) sesuai dengan fungsinya berkewajiban melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program ini di wilayah kerja masing-masing. Pengawasan juga dilakukan oleh instansi resmi, antara lain Inspektorat Jenderal, BPK, dan BPKP serta instansi yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMP. Selain itu, masyarakat umum ataupun lembaga lain yang

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

kompeten dapat melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan. Oleh karenanya PRS harus melaksanakan program ini secara transparan dan akuntabel. PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT1. Tujuan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan

Tujuan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan adalah untuk : a. Menerima dan menangani segala bentuk kritik, maupun laporan penyimpangan terhadap program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dari masyarakat. b. Melakukan tindak perbaikan dan merekomendasikan sanksi kepada pihak yang berkompeten.2. Jenis Hambatan dan Penyimpangan

Jenis-jenis hambatan dan penyimpangan yang dapat diadukan untuk ditangani antara lain adalah : a. Pemotongan dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP oleh siapapun dan pihak manapun, kecuali biaya transfer dana melalui bank yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank yang bersangkutan. b. Permintaan dana sumbangan atau apapun, penghargaan/tanda terimakasih dan lainlain dari pejabat pusat, tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota, lembaga pemerintah/swasta, maupun perseorangan kepada penerima atau calon penerima subsidi. c. Sekolah penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP memberikan uang atau bentuk terima kasih lainnya kepada pejabat pusat, tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota, lembaga pemerintah/swasta, maupun perseorangan berkenaan dengan kegiatan ini. d. Pengkaitan program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP ini dengan kegiatan partai politik, atau kegiatan lain yang berlatar belakang agama dan kepercayaan ataupun kegiatan kelompok tertentu sebagai syarat penerimaan dan pengambilan dana subsidi. e. Pekerjaan rehabilitasi diserahkan atau dikerjakan oleh pihak ketiga (rekanan/ kontraktor), bukan dikerjakan oleh PRS. f. Pelaksanaan rehabilitasi tidak mengikuti ketentuan yang diatur dalam panduan pelaksanaan.3. Pengaduan di tingkat Pusat dapat disampaikan ke alamat berikut :

Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas, Gedung E lantai 15, Komplek Depdiknas Jl. Jenderal Sudirman - Senayan - Jakarta Telp. 0800 140 1299 (bebas pulsa) atau 021 5725693 ; 021 57900224 Fax. 021 - 5725707 Website : www.dit-plp.go.id E-mail : [email protected]

Tabel 1. Skema Tahapan Pelaksanaan Program

22

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

Direktorat Pembinaan SMPSK Direktur PSMP Penetapan Sekolah Penerima subsidi rehabilitasi + Juklak

Dinas Pendidikan PropinsiMenerima copy SK Penetapan Sekolah Penerima Subsidi Rehabilitasi & mengadministrasikan

Dinas Pend. Kab/KotaMengirimkan copy SK + Juklak ke sekolah penerima subsidi

Sekolah

Check kelengkapan persyaratan pembayaran

A. Periksa, koreksi & meminta revisi bila perlu B. Menyusun, Menghimpun & Mengirimkan Berkas Berisi : a. Surat pengantar dari Dinas Pend.Kab/Kota b. surat

Menyusun rencana pelaksanaan pembangunan : 1. Surat pengantar dari PRS 2. Kelengkapan teknis 3. Surat kesanggupan melaksanakan rehabilitasi 4. Copy rekening rutin sekolah 5. Kuitansi penerimaan dana subsidi yang sudah ditandatangani oleh ketua Kepala Sekolah Sekolah menerima dana subsidi (dana masuk ke rekening sekolah) Pelaksanaan Pembangunan :

Proses pencairan dana langsung ke rekening sekolah

Melaksanakan pemantauan & evaluasi

Membantu pemantauan

Membantu pemantauan

Menyusun laporan Dinas Pend. Kab/Kota

1. Persiapan 2. Rekrutmen tenaga pelaksana & pengadaan alat dan bahan 3. Pelaksanaan rehabilitasi 4. Mengadministrasikan & mendokumentasikan kegiatan 5. Mempertanggungjawabk an pe-laksanaan program & pelaporan

Menyusun laporan final kegiatan program Subsidi Rehabilitasi

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

MONITORING DAN EVALUASI 1. Monitoring Agar diperoleh informasi riil mengenai implementasi program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP di lapangan, perlu dilakukan monitoring. Untuk memastikan program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP terlaksana sebagaimana direncanakan, tepat sasaran, tepat waktu dan berhasilguna secara optimal, maka kegiatan yang perlu diawasi antara lain: a. Pelatihan/rapat kerja dalam rangka sosialisasi tentang program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP, baik di tingkat pusat, provinsi, atau kabupaten/kota; b. Fungsi dan kinerja organisasi pelaksana pada masing-masing tingkat; c. Proses seleksi dan penetapan sekolah penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP; d. Proses penyaluran dan penyerapan dana subsidi sarana dan prasarana SMP; e. Tatalaksana penyelenggaraan kegiatan, administrasi, dan pengelolaan keuangan f. Ketercapaian implementasi program terhadap indikator keberhasilan g. Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah yang dibangun direhab sesuai fungsinya Monitoring dilakukan oleh seluruh organisasi pelaksana, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Kegiatan monev oleh organisasi pelaksana tingkat pusat lebih banyak diarahkan untuk melihat kinerja organisasi pelaksana di tingkat kabupaten/kota dan pelaksanaan di tingkat sekolah dilakukan berdasar sampel. Oleh karena itu organisasi pelaksana di tingkat provinsi akan memantau kinerja semua organisasi pelaksana di tingkat kabupaten/kota dan tingkat sekolah di setiap kabupaten/kota. Untuk menjamin obyektivitas penilaian, monitoring pelaksanaan program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dimungkinkan dilakukan oleh pihak independen. Untuk itu, Direktorat Pembinaan SMP dimungkinkan mengadakan kerja sama dengan tim independen untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan semua kegiatan yang mendukung suksesnya program subsidi sarana dan prasarana SMP ini. 2. Evaluasi Berdasar hasil monitoring yang dilakukan oleh berbagai pihak, Direktorat Pembinaan SMP akan melakukan evaluasi terhadadap pelaksanaan program, baik di tingkat pusat, provinsi ataupun kabupaten/kota. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung suksesnya pelaksanaan program subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP. Evaluasi yang dilakukan terutama dimaksudkan untuk memberikan umpan balik (feed back) terhadap rencana dan implementasi kegiatan guna perbaikan penyusunan program pada tahun anggaran mendatang. Untuk itu, evaluasi paling tidak meliputi proses sosialisasi program, proses penilaian proposal/usulan, proses pengolahan data dan penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima subsidi sarana dan prasarana SMP, serta pelaksanaan program dan pemanfaatan program untuk mendukung tujuan utama, yaitu

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

peningkatan mutu SMP yang dilakukan oleh organisasi pelaksana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. 3. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program subsidi, Direktorat PSMP mengirimkan petugas monitoring dan evaluasi. Petugas tersebut bias berasal dari unsur direktorat dan unsur di luar direktorat apabila diperlukan. Petugas monitoring dan evaluasi harus memenuhi kriteria, minimal memahami pembukuan keuangan, mengerti dan memahami seluk-beluk pembangunan fisik. Direktorat Pembinaan SMP akan menyusun laporan secara komprehensif tentang hasil monitoring dan evaluasi terhadap segala aspek dari kegiatan pemberian subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP, baik yang dilaksanakan oleh pengelola program di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota serta sekolah penerima subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP. PELAPORAN Laporan yang harus dibuat dan disampaikan kepada pihak yang berkompeten mencakup laporan tentang hal-hal sebagai berikut : 1.a.

Sosialisasi Program Pelaporan tentang sosialisasi program dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaporkan kepada bupati/walikota setempat serta instansi terkait tentang pelaksanaan sosialisasi program yang telah diikuti berikut hasil yang dicapai. Dinas Pendidikan Provinsi melaporkan kepada gubernur di provinsi setempat serta instansi terkait tentang pelaksanaan sosialisasi program yang telah diikuti berikut hasil yang dicapai. Direktorat Pembinaan SMP melaporkan kepada Direktur Jenderal Manajemen Dikdasmen dan instansi terkait tentang pelaksanaan sosialisasi program yang telah dilaksanakan berikut hasil yang dicapai serta hasil evaluasi pelaksanaannya. Penyaluran dan Penerimaan Dana Pelaporan tentang penyaluran dan penyerapan dana dilaksanakan sebagai berikut: a. Kepala Sekolah berkewajiban melaporkan tentang penerimaan dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (TTK) segera setelah dana subsidi diterima. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berkewajiban secara proaktif meminta sekolah penerima subsidi untuk segera melaporkan penerimaan dana subsidi, kemudian membuat rekapitulasi dana yang sudah diterima oleh setiap SMP penerima subsidi di wilayahnya. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaporkan kepada Direktorat Pembinaan SMP di Jakarta dan kepada Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Direktorat Pembinaan SMP mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota hingga batas waktu tertentu belum menyampaikan laporan. Atas laporan yang diterima, Direktorat Pembinaan SMP

b.

c.

2.

b.

c.

22

Direktorat PSMP

Belajar Untuk Masa Depanku

menyusun laporan umum tentang penyaluran dan penyerapan dana subsidi untuk keperluan evaluasi dan langkah perbaikan dikemudian hari. 3. Realisasi Implementasi Program Pelaporan tentang realisasi implementasi subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP dilaksanakan sebagai berikut.a. Sebagai pertanggungjawaban penerima subsidi, kepala sekolah berkewajiban

melaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (TTK) tentang realisasi pemanfaatan dana subsidi dan perkembangan serta hasil pelaksanaan pembangunan.b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berkewajiban secara proaktif meminta sekolah

penerima subsidi untuk segera melaporkan realisasi pemanfaatan dana subsidi, perkembangan dan hasil pembangunan dengan menggunakan dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasaana SMP yang dilakukan oleh Panitia Rehabilitasi Sekolah (PRS). Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi, menyusun laporan berupa rangkuman tentang realisasi pemanfaatan dana subsidi dan dilaporkan/dikirimkan kepada Direktorat Pembinaan SMP di Jakarta dengan tembusan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi setempat.c. Dinas

Pendidikan Provinsi mengkonsolidasikan seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di wilayahnya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di wilayahnya belum menyampaikan laporannya. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota hingga batas waktu tertentu belum menyampaikan laporan. Atas laporan yang diterima, satuan kerja perluasan membuat laporan komprehensif tentang realisasi dan perkembangan pelaksanaan pembangunan yang dilaporkan oleh masing-masing organisasi pelaksana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta melaporkan kepada Direktur Pembinaan SMP dan instansi terkait.

d. Direktorat Pembinaan SMP mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB VII KETENTUAN LAIN

1. Disamping ketentuan dan kriteria dalam Panduan Pelaksanaan ini, Direktorat Pembinaan

SMP juga mempertimbangkan usulan yang disampaikan langsung dari sekolah, maupun dari instansi lain yang relevan.2.a.

Sanksi Jika berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMP ternyata sekolah yang bersangkutan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan usulan yang telah disepakati atau pekerjaan tidak diselesaikan sesuai dengan rencana, maka pihak sekolah wajib mengembalikan dana subsidi sebesar dana yang telah diterima sekolah ke Kas Negara selambat-lambatnya 30 hari setelah hasil pemantauan dan evaluasi disepakati. Direktorat Pembinaan SMP berhak menghentikan sebagian atau seluruh Program Subsidi dalam suatu Kabupaten/Kota atau sekolah penerima subsidi, apabila pelaksanaan program tidak sesuai dengan butir-butir yang tertuang dalam Panduan Pelaksanaan. Selanjutnya apabila penghentian pelaksanaan program di atas terpaksa dilakukan, maka penyelesaian program tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota atau sekolah penerima subsidi yang bersangkutan. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut diatas sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah sebagai penerima dana.

b.

c.

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

BAB VIII PENUTUPBuku Panduan Pelaksanaan Program Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP ini perlu disebarluaskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota dan seluruh sekolah penerima subsidi sehingga Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota dan sekolah beserta komponen di dalamnya mengetahui dan memahami informasi yang tertuang dalam buku panduan pelaksanaan ini. Dengan memahami program yang tertuang dalam buku ini diharapkan masyarakat di sekitar sekolah yang bersangkutan ikut berperan aktif dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang baik di sekolah. Pada dasarnya segala bentuk perubahan terhadap panduan pelaksanaan ini tidak diperkenankan. Namun demikian apabila oleh karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dan terpaksa dilakukan penyesuaian diluar ketentuan yang telah diatur dalam buku panduan pelaksanaan ini, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis pengelola di tingkat pusat. Jika terdapat hal-hal yang belum diatur dalam buku panduan pelaksanaan ini, akan diatur kemudian.

Panduan Pelaksanaan Subsidi Rehabilitasi SMP

Belajar Untuk Masa Depanku

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PROGRAM SUBSIDI REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA SMP TAHUN 2009DIRJEN MANDIKDASMEN

DIREKTUR PEMBINAAN SMP

Kasubdit Kesiswaan

Kasubdit Kasubdit Kasubdit Program Kurikulum Mnjm.Sklh

PjPK BPP Konsultan

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA

DEWAN PENDIDIKAN KAB/KOTA

PANITIA REHABILITASI SEKOLAH

KETERANGAN = garis komando = garis koordinasi = garis penyaluran dana = garis pendampingan

28

Direktorat PSMP

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Lampiran 2

Surat Permohonan dana Subsidi Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP KOP SEKOLAHNomor Lampiran Perihal : 1 (satu) berkas Permohonan dana subsidi rehabilitasi sarana dan prasarana SMP .., 2009

Yth. Direktur Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas Gedung E lt 15, Kompl.Depdiknas, Senayan Jakarta Sehubungan dengan adanya program pemberian subsidi untuk rehabilitasi sarana dan prasarana SMP, dengan hormat kami mengajukan permohonan agar dapat memperoleh dana subsidi tersebut untuk merehabilitasi gedung sekolah kami. Dana subsidi tersebut akan kami gunakan untuk pekerjaan sebagaimana tertuang dalam usulan rencana rehabilitasi terlampir. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sertakan profil sekolah, data kondisi ruang yang dilengkapi dengan analisis tingkat kerusakan bangunan, foto-foto serta gambar site plan /tata letak bangunan sekolah kami sebagai data pendukung Atas perhatian dan pertimbangannya, kami mengucapkan terima kasih. Mengetahui Ketua Komite Sekolah cap ttd nama terang Tembuasan: 1.Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.......... 2.Pertinggal. Kepala Sekolah cap ttd .. NIP.

Panduan Pelaksanaan subsidi Rehabilitasi SMP

29

Belajar Untuk Masa Depanku

Lampiran 3USULAN KEGIATAN SUBSIDI REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA SMP KOP SEKOLAHUSULAN KEGIATAN SUBSIDI REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA SMP SMP......... Kabupaten/Kota.......... Propinsi..........

Sesuai dengan kondisi sekolah kami sebagaimana terlihat dalam profil sekolah serta memperhatikan Panduan Pelaksanaan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP, kami mengajukan usulan rencana kegiatan untuk rehabilitasi gedung sekolah dengan rincian sebagai berikut: Jenis KegiatanNo 1 2 3 3 Jumlah Jenis Kegiatan Perbaikan ruang kelas Perbaikan ruangperpustakaan Perbaikan KM/WC Perbaikan kantor dsb (sesuai keperluan sekolah) Volume .m2

Biaya Rp. Rp. Rp. .. Rp. .. Rp. ..

.m2 .. unit .m2 ..

.., .., 2009 Mengetahui Ketua Komite Sekolah cap ttd . nama terang Yang membuat usulan Kepala Sekolah cap ttd NIP

Catatan : 1. Jenis kegiatan disesuaikan dengan yang akan dilaksanakan di sekolah ybs.

30

Direktorat PSMP

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Lampiran 4

PROFIL SEKOLAHNama Sekolah : .................................................................................................................... ....1. 2.

Alamat

:

Jl ..........................................................................

Desa / Kecamatan ........................................................ Kab/Kota ...................................................................... No. Telp ........................................................................3. 4.

Nama Yayasan (bagi sekolah swasta)..................................................: Alamat Yayasan & No. Tlp..................................................................: NSS / NSM / ND............................................................. ......................................................................:

5. :6.

Jenjang Akreditasi

7. 8.9.

Thn Sekolah didirikan..................................................: Thn Sekolah Beroperasi...............................................: : :Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa / Menumpang *)

Kepemilikan Tanah a. Status tanah b. Luas tanah

(sertakan copy-nya) :Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa /

: . .m2

10.

Menumpang

Status Bangunan *)

a. Surat Ijin Bangunan : ....................................... b. Luas BangunanJml Pendaftar (Calon Siswa Baru) org org org org

No

: m2Kelas IIJumlah Rombel Rbl Rbl Rbl Rbl Jml Siswa Org Org Org Org Jumlah Rombel Rbl Rbl Rbl Rbl

11. Data siswa dalam 4 (empat) tahun terakhirTahun Ajaran Th. 2003/04 Th. 2004/05 Th. 2005/06 Th. 2006/07 Kelas IJml Siswa Org Org Org Org

Kelas IIIJml Siswa Org Org Org Org Jumlah Rombel Rbl Rbl Rbl Rbl

Jumlah (Kls. I + II + III)Siswa org org org org Rombel Rbl Rbl Rbl Rbl

12.

a).Data Ruang KelasJumlah Ruang

b).Data Kondisi RuangJumla h Ruan Jml Ruang Yg Kondisinya Jml Ruang Yg Kategori Kondisinya Kerusak Rusak an

Panduan Pelaksanaan subsidi Rehabilitasi SMP

31

Belajar Untuk Masa Depanku

g (a). Ruang Kelas (asli) (b). Ruang Lainnya yang digunakan sebagai Ruang Kelas yaitu ruang : .................................. ................................... Jml Ruang Kelas seluruhnya (a+ b) **) Ruang Kelas **) Perpustakaa n R. Lab. IPA Keterampil an Lab. Bahasa R. Lainnya

Baik

13.

Data Guru :Jumlah Guru /Staf Guru Tetap (PNS/Yayasan) Guru Bantu Tdk Tetap/Guru Dipekerjakan Bagi SMP Negeri Org Org Org Org Bagi SMP Swasta Org Org Org Org Keterangan

Guru PNS (DPK)

Staf Tata Usaha

14. Sumber Dana Operasional Sekolah/Yayasan/Bantuan/lainnya *) 15. 16. 17.

dan

Perawatan:

SPP/Komite

Copy Akte Yayasan dan susunan pengurus Yayasan (u/ SMP Swasta): terlampir Copy bukti kepemilikan tanah dan bangunan (u/ SMP Swasta) terlampir :

Foto-foto kondisi gedung sekolah (tampak luar & detail kerusakan): terlampir

18. Site

Plan/ Tata Letak Bangunan Skala 1: 250 atau 1: 300 atau 1:500: terlampir .., 2009

Mengetahui Ketua Komite Sekolah Cap ttd Kepala Sekolah Cap ttd

32

Direktorat PSMP

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

(......................................) (............................................) NIP.....................................Keterangan: *) Pilih & coret yang tidak diperlukan **) isi kolom ini harus sama Kategori Kerusakan Berat >45-65 %, Sedang >3045%, Ringan